laporan pelaksanaan aktualisasi meningkatkan motivasi
TRANSCRIPT
i
LAPORAN PELAKSANAAN AKTUALISASI
MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA MELALUI
PENERAPAN MEDIA DAN MODEL PEMBELAJARAN
MATEMATIKA DI SMP NEGERI 9 BONTANG
Oleh :
AGUNG SEBASTIAN
NIP. 19880218 201903 1 005
NDH : 02
PELATIHAN DASAR CALON PNS ANGKATAN VI
PUSAT PELATIHAN DAN PENGEMBANGAN DAN KAJIAN
DESENTRALISASI DAN OTONOMI DAERAH
LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA REPUBLIK INDONESIA
SAMARINDA
2019
ii
LEMBAR PERSETUJUAN AKTUALISASI
PELATIHAN DASAR CALON PNS ANGKATAN VI
Judul :
Nama : Agung Sebastian
NIP : 198802182019031005
Jabatan : Guru Matematika Ahli Pertama
Unit Kerja : SMP Negeri 9 Bontang
NDH : 02
Dinyatakan memenuhi syarat untuk diajukan dalam Seminar Hasil Kegiatan
Aktualisasi pada hari Selasa, tanggal 26 Nopemberr 2019
di Puslatbang KDOD LAN.
Coach Mentor
Betha Miranti Andalina, S.IP Siti Chusuning Khayah, M.Pd.
NIP. 198410182008042001 NIP. 197206172006042014
Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Melalui Penerapan Media
dan Model Pembelajaran Matematika di SMP Negeri 9 Bontang
iii
LEMBAR PENGESAHAN AKTUALISASI
PELATIHAN DASAR CALON PNS ANGKATAN VI
Judul : Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Melalui Penerapan Media
dan Model Pembelajaran Matematika di SMP Negeri 9 Bontang
Nama : Agung Sebastian
NIP : 198802182019031005
Jabatan : Guru Matematika Ahli Pertama
Unit Kerja : SMP Negeri 9 Bontang
NDH : 02
Telah diseminarkan dalam Seminar Hasil Aktualisasi pada
Hari Selasa tanggal 26 Nopember 2019 bertempat di Puslatbang KDOD LAN.
Coach Mentor
Betha Miranti Andalina, S.IP Siti Chusuning Khayah, M.Pd.
NIP. 198410182008042001 NIP. 197206172006042014
Penguji,
Veronika Hanna Naibaho, SS., MAP., M.Sc.
NIP. 198009262006042002
iv
LEMBAR KONSULTASI COACH
HASIL AKTUALISASI
PELATIHAN DASAR CALON PNS ANGKATAN VI
Nama : Agung Sebastian
NIP : 198802182019031005
Jabatan : Guru Matematika Ahli Pertama
Unit Kerja : SMP Negeri 9 Bontang
NDH : 02
Judul : Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Melalui Penerapan Media
dan Model Pembelajaran Matematika di SMP Negeri 9 Bontang
Coach : Betha Miranti Andalina, S.IP
No Hari / Tanggal Uraian Konsultasi Media Tanda
Tangan
1 Rabu
02 Oktober 2019
Menyampaikan
beberapa isu besar
yang ada di tempat
kerja
Tatap muka
dengan
Coach
2 Kamis
03 Oktober 2019
Menyampaikan
beberapa isu besar
disertai latar belakang
isu dan analisa USG
Via WA
3 Senin
07 Oktober 2019
Konsultasi Kegiatan
yang akan dilakukan
dan tahapan-tahapan
kegiatan dalam
rancangan aktualisasi
Tatap muka
dengan
Coach
4 Selasa
08 Oktober 2019
Menyampaikan
rancangan aktualisasi
Bab 1, 2, 3, dan 4
Tatap muka
dengan
Coach
5 Kamis
21 Nopember 2019
Konsultasi Rancangan
Bab 5 dan 6
Via WA
6 Senin
25 Nopember 2019
Menyampaikan
laporan aktualisasi Bab
1 s.d 6
Tatap Muka
dengan
Coach
v
LEMBAR KONSULTASI MENTOR
HASIL AKTUALISASI
PELATIHAN DASAR CALON PNS ANGKATAN VI
Nama : Agung Sebastian
NIP : 198802182019031005
Jabatan : Guru Matematika Ahli Pertama
Unit Kerja : SMP Negeri 9 Bontang
NDH : 02
Judul : Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Melalui Penerapan Media
dan Model Pembelajaran Matematika di SMP Negeri 9 Bontang
Mentor : Siti Chusuning Khayah, M.Pd
No Hari / Tanggal Uraian Konsultasi Media Tanda Tangan
1 Kamis
03 Oktober 2019
Konsultasi beberapa
isu besar yang ada di
tempat kerja Via Telepon
2 Senin
07 Oktober 2019
Konsultasi Kegiatan
yang akan dilakukan
dan tahapan-tahapan
kegiatan dalam
rancangan aktualisasi
Via Telepon
3 Selasa
22 Oktober 2019
Konsultasi rencana
pelaksanaan kegiatan
aktualisasi
Tatap muka
dengan
Mentor
4 Senin
18 Nopember 2019
Konsultasi jadwal
kegiatan sharing
knowledge
Tatap muka
dengan
Mentor
vi
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan karunia-Nya
sehingga laporan aktualisasi sebagai bagian dari Latihan Dasar Calon PNS dapat
terselesaikan dengan baik dan tepat pada waktunya. Kegiatan aktualisasi ini
bertujuan untuk memberikan kesempatan peserta Latihan Dasar Calon PNS
Golongan III angkatan VI tahun 2019 Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota
Bontang yang diselenggarakan di Pusat Pelatihan dan Pengembangan Kajian
Desentralisasi Otonomi Daerah (Puslatbang KDOD) Lembaga Administrasi
Negara (LAN) Samarinda. Agar peserta latsar dapat mengimplementasikan materi
yang didapat selama on campus menjadi nyata dalam kehidupan sehari – hari
terutama di unit kerja, salah satunya melalui kegiatan aktualisasi selama off
campus.
Proses penyusunan laporan ini tidak terlepas dari hambatan. Namun, karena
bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak sehingga penulis mampu mengatasi
hambatan tersebut dan menyelesaikan laporan aktualisasi dengan baik. Oleh
karena itu, penulis menyampaikan terima kasih kepada pihak – pihak yang telah
terlibat dalam kegiatan aktualisasi ini.
1. Bapak Dr. Mariman Darto, M.Si selaku Kepala Pusat Pelatihan dan
Pengembangan Kajian Desentralisasi Otonomi Daerah (Puslatbang
KDOD) Lembaga Administrasi Negara (LAN) Samarinda, beserta
jajarannya yang telah memfasilitasi penyelenggaraan Pelatihan Dasar
Calon PNS Golongan III Angkatan VI Kota Bontang,
2. Pemerintah Kota Bontang,
3. Ibu Siti Chusuning Khayah selaku mentor atas bantuan dan bimbingan
selama mengerjakan aktualisasi ini,
4. Ibu Betha Miranti Andalina, S.IP. selaku coach atas bantuan dan
bimbingan selama mengerjakan aktualisasi ini,
5. Ibu Veronika Hanna Naibaho,SS., MAP., M.Sc. selaku narasumber /
penguji atas saran dan masukan yang diberikan untuk perbaikan
aktualisasi penulis,
vii
6. Seluruh bapak / ibu widyaiswara yang telah memberikan materi dalam
Pelatihan Dasar Calon PNS, khususnya nilai – nilai dasar ASN yang dapat
diaktualisasikan dalam lingkungan kerja penulis,
7. Seluruh panitia yang telah membantu dan memfasilitasi kegiatan Pelatihan
Dasar Calon PNS,
8. Seluruh pihak di dalam satuan SMP Negeri 9 Bontang,
9. Seluruh siswa siswi SMP Negeri 9 Bontang,
10. Teman – teman peserta Pelatihan Dasar Golongan III Angkatan VI tahun
2019 yang saling memberikan dukungan dan bantuan agar dapat
menyelesaikan dan lulus dalam kegiatan ini.
Laporan ini masih terdapat banyak kekurangan didalamnya, oleh karena
itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun untuk menjadi bahan
evaluasi dan perbaikan kedepannya. Penulis berharap laporan aktualisasi ini dapat
menjadi dasar dalam pelaksanaan dan pelaporan kegiatan aktualisasi nilai – nilai
dasar ASN dan dapat memberikan manfaat bagu semua pihak.
Bontang, 26 Nopember 2019
Penulis
viii
RINGKASAN KEGIATAN AKTUALISASI
MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA MELALUI
PENERAPAN MEDIA DAN MODEL PEMBELAJARAN
MATEMATIKA DI SMP NEGERI 9 BONTANG
A. Kegiatan I:
Membuat Kreasi Media Pembelajaran Domino Matematika
Domino matematika membantu guru untuk menjelaskan konsep operasi
bilangan bulat kepada siswa. Sedangkan siswa lebih mudah untuk
memahami karena siswa merasa seolah – olah sedang bermain padahal
didalam permainan tersebut terdapat proses pembelajaran konsep operasi
hitung bilangan bulat.
Dalam hal ini penulis menerapkan pendekatan pelayanan publik
B. Kegiatan II :
Model Outdoor Learning berbasis Petualangan Kelompok
Model pembelajaran outdoor learning berbasis petualangan kelompok dapat
meningkatkan motivasi belajar siswa karena dilakukan di alam terbuka dan
dengan konsep petualangan sehingga menambah rasa ketertarikan karena
adanya rasa penasaran dari siswa.
Dalam hal ini penulis menerapkan pendekatan pelayanan publik.
C. Kegiatan III :
Model Kontekstual Learning
Model pembelajaran kontekstual learning adalah suatu proses pendidikan
yang holistik dan bertujuan memotivasi siswa untuk memahami makna
materi pelajaran yang dipelajarinya dengan mengkaitkan materi tersebut
dengan konteks kehidupan mereka sehari-hari sehingga dapat merangsang
keaktifan belajar siswa karena siswa belajar dengan hal – hal nyata dalam
kehidupan sehari – hari.
Dalam hal ini penulis menerapkan pendekatan pelayanan publik
ix
D. Kegiatan IV
Sharing Knowledge
Setelah dilakukan pembelajaran dengan media dan model yang menarik,
perlu dilakukan sharing knowledge kepada rekan sesama guru untuk
memotivasi kreativitas guru agar pembelajaran di kelas menjadi lebih
menyenangkan.
Dalam hal ini penulis menerapkan pendekatan manajemen ASN.
x
DAFTAR ISI
Halaman
Halaman Judul ...................................................................................... i
Halaman Persetujuan ........................................................................... ii
Halaman Pengesahan ............................................................................ iii
Lembar Konsultasi Coach ..................................................................... iv
Lembar Konsultasi Mentor ................................................................... v
Kata Pengantar ...................................................................................... vi
Ringkasan Kegiatan Aktualisasi ........................................................... viii
Daftar Isi ................................................................................................ x
Daftar Tabel ........................................................................................... xii
Daftar Gambar ...................................................................................... xiii
I. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang ...................................................................... 1
1.2. Tujuan Aktualisasi ................................................................. 1
1.3. Manfaat Aktualisasi ............................................................... 2
1.4. Ruang Lingkup ...................................................................... 3
II. GAMBARAN UMUM ORGANISASI
2.1. Profil Sekolah ...................................................................... 4
2.2. Visi, Misi dan Motto Sekolah ................................................ 5
2.3. Tujuan Sekolah ...................................................................... 6
2.4. Struktur Organisasi ............................................................... 8
2.5. Tugas dan Fungsi Guru ......................................................... 9
III. KAJIAN TEORI
3.1. Nilai Dasar ASN
1. Akuntabilitas .................................................................. 10
2. Nasionalisme ................................................................. 12
3. Etika Publik ................................................................... 12
4. Komitmen Mutu ............................................................. 13
5. Anti Korupsi .................................................................. 13
xi
3.2. Kedudukan dan Peran ASN dalam NKRI
1. Manajemen ASN ........................................................... 15
2. Pelayanan Publik ........................................................... 15
3. Whole of Government (WoG) ........................................ 17
IV. RANCANGAN AKTUALISASI
4.1. Identifikasi Isu ....................................................................... 19
4.2. Judul Kegiatan dan Deskripsi ................................................. 23
4.3. Rancangan Aktualisasi ........................................................... 26
4.4. Jadwal Kegiatan Aktualisasi ................................................. 31
V. PELAKSANAAN AKTUALISASI
5.1. Membuat kreasi media pembelajaran domino matematika...... 32
5.2. Pembelajaran dengan model outdoor learning berbasis petualangan
kelompok .............................................................................. 36
5.3. Pembelajaran dengan model kontekstual learning .................. 39
5.4. Sharing knowledge media dan model pembelajaran ............... 44
VI. PENUTUP
6.1. Kesimpulan ........................................................................... 49
6.2. Saran ..................................................................................... 50
6.3. Role Model ............................................................................ 51
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................ 52
LAMPIRAN .......................................................................................... 53
xii
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1 Profil SMP Negeri 9 Bontang ........................................... 4
Tabel 4.1 Identifikasi Isu .................................................................. 20
Tabel 4.2 Analisis Isu Strategis ........................................................ 21
Tabel 4.3 Dampak Isu Tidak Terselesaikan ...................................... 22
Tabel 4.4 Jadwal Kegiatan Aktualisasi ............................................. 31
Tabel 5.1 Pelaksanaan Kegiatan 1 .................................................... 32
Tabel 5.2 Pelaksanaan Kegiatan 2 .................................................... 36
Tabel 5.3 Pelaksanaan Kegiatan 3 .................................................... 39
Tabel 5.4 Pelaksanaan Kegiatan 4 .................................................... 44
xiii
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1 Struktur Organisasi SMP Negeri 9 Bontang .................. .... 8
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pada pendidikan dan pelatihan dasar (Latsar) Calon Pegawai
Negeri Sipil (CPNS) golongan III angkatan VI tahun 2019, Pemerintah
Kota Bontang melalui Pusat Pelatihan dan Pengembangan dan Kajian
Desentralisasi dan Otonomi Daerah Lembaga Administrasi Negara
Republik Indonesia (PUSLATBANG KDOD LAN RI) Samarinda telah
melakukan inovasi dalam penyelenggaraan Latsar yang memungkinkan
peserta Latsar untuk mampu mengaktualisasikan nilai-nilai dasar profesi
PNS yaitu Akuntabilitas PNS, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen
Mutu, dan Anti Korupsi yang diakronimkan menjadi ANEKA di tempat
tugasnya masing-masing.
Melalui Latsar CPNS ini diharapkan dapat menghasilkan PNS
yang profesional dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya yang
dewasa ini sangat diperlukan untuk menghadapi berbagai situasi yang
ada, sehingga dapat mempercepat peningkatan daya saing bangsa.
Oleh sebab itu sebagai peserta Latsar yang terbentuk dalam
pendidikan dan pelatihan pola baru ini, maka perlu melakukan kegiatan
aktualisasi yang sesuai dengan isu atau permasalahan yang ada di tempat
tugas masing-masing dan menerapkan nilai-nilai dasar ANEKA pada
pelaksanaan setiap kegiatan yang telah dirancang, sehingga nilai-nilai
dasar ANEKA tersebut terpatri kuat dalam diri peserta Latsar.
1.2 Tujuan Aktualisasi
Aktualisasi bertujuan untuk memahami lebih dalam terhadap nilai-
nilai dasar ANEKA sebagai dasar profesi Aparatur Sipil Negara yaitu
Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu dan Anti
Korupsi serta dapat menerapkannya dalam pekerjaan sehari-hari di
lingkup instansi. Dengan penerapan nilai-nilai dasar ANEKA diharapkan
2
akan terbentuk ASN yang profesional dan berkarakter sehingga dapat
melaksanakan tugasnya dengan baik sebagai pelayan bagi masyarakat.
Selain itu, aktualisasi juga bertujuan untuk menjadi pemecahan
isu/masalah yang terjadi di SMP Negeri 9 Bontang yaitu kurangnya
kreativitas guru dalam penerapan media dan model pembelajaran
matematika.
1.3 Manfaat Aktualisasi
Manfaat aktualisasi nilai – nilai dasar profesi PNS yang penulis
laksanakan di SMP Negeri 9 Bontang adalah sebagai berikut :
1. Bagi Siswa
a) Meningkatkan aktivitas siswa dalam proses pembelajaran
b) Meningkatkan pemahaman siswa terhadap pembelajaran
matematika melalui media dan model pembelajaran
2. Bagi Guru
Meningkatkan kreativitas guru dalam mengembangkan
pembelajaran matematika dengan menggunakan media dan model
pembelajaran
3. Bagi Peserta
a. Meningkatkan pemahaman nilai – nilai dasar aktualisasi
b. Meningkatkan kreativitas dalam mengembangkan
pembelajaran matematika dengan menggunakan media dan
model pembelajaran
4. Bagi Sekolah
Hasil aktualisasi ini dapat menjadi acuan sebagai bentuk inovasi
baru terhadap kesadaran siswa dan guru sehingga dapat menambah
wawasan serta sumbang saran bagi kemajuan sekolah pada
umumnya
3
5. Kota Bontang
Memberikan kontribusi secara tidak langsung dalam mewujudkan
salah satu misi Kota Bontang, yaitu menjadi Bontang JAGO (smart
city, green city dan creative city)
1.4 Ruang Lingkup
Kegiatan aktualisasi ini dilakukan dengan menerapkan nilai – nilai
ANEKA (Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu dan
Anti Korupsi) sesuai tugas jabatan saya sebagai guru matematika di :
a. Nama Sekolah : SMP Negeri 9 Bontang
b. NPSN : 69899027
c. Tahun didirikan : 2015
d. Alamat : Jln. Tari Enggang RT.15 Kelurahan
Guntung Kecamatan Bontang Utara Kota Bontang Provinsi
Kalimantan Timur
e. Email : [email protected]
f. Rombongan Belajar : 9 Rombongan Belajar
g. Nama Kepala Sekolah : Siti Chusuning Khayah, M.Pd
h. Akreditasi : B
Kegiatan aktualisasi akan saya laksanakan pada tanggal 11 Oktober hingga
18 Nopember 2019.
4
BAB II
GAMBARAN UMUM ORGANISASI
2.1 Profil Sekolah
SMP Negeri 9 Bontang terletak di Kelurahan Guntung Kota Bontang,
tepatnya di Jalan Tari Enggang RT. 15 Kelurahan Guntung, Kecamatan Bontang
Utara, Kota Bontang, Provinsi Kalimantan Timur. SMP Negeri 9 Bontang
merupakan sekolah lanjutan tingkat pertama paling bungsu di kota bontang,
sekolah ini berdiri pada tanggal 6 April 2015 dengan nama SMP Negeri 9
Bontang, sekolah ini berdiri pada lahan 9.756 meter persegi. Adapun letak SMP
Negeri 9 Bontang sebelah Utara, Selatan, Timur dan Barat berbatasan dengan
Kelurahan Guntung. Siswa di SMP Negeri 9 Bontang berasal dari segala macam
latar belakang yang berbeda sebagian besar berasal dari keluarga yang kurang
mampu serta ada beberapa siswa yang berasal dari keluarga Broken Home. Hal ini
menjadi tantangan tersendiri bagi guru dan staff di SMP Negeri 9 Bontang untuk
menghadirikan pelayanan prima bagi seluruh siswa.
Tabel 2.1 Profil SMP Negeri 9 Bontang
Nama Sekolah SMP Negeri 9 Bontang
NPSN 69899027
Kepala Sekolah Siti Chusuning Khayah, M.Pd
Akreditasi B
Email [email protected]
Rombel 9 Rombel
Jumlah siswa 298 siswa
Laki – laki : 154 siswa
Perempuan : 143 siswa
Jumlah Guru dan Tenaga Kependidikan Guru : 16 Orang
Tenaga Kependidikan : 2 Orang
5
2.2 Visi, Misi dan Motto Sekolah
Visi
Adapun visi dari SMP Negeri 9 Bontang adalah :
Unggul Dalam Prestasi, Religius, Sehat, Mandiri dan Berwawasan
Lingkungan
Misi
Adapun misi dari SMP Negeri 9 Bontang adalah :
1. Mengembangkan kemampuan siswa dalam prestasi akademik maupun non
akademik.
2. Mewujudkan warga sekolah yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang
Maha Esa serta taat menjalankan syariat agama sesuai keyakinannya masing -
masing.
3. Mewujudkan sikap dan perilaku toleran terhadap pemeluk agama.
4. Menciptakan lingkungan dan warga sekolah yang sehat.
5. Menanamkan etika-moral dan jiwa sosial-kebangsaan yang tinggi.
6. Mewujudkan kebiasaan berkomunikasi yang santun, berbudi pekerti luhur,
berestetika dan kinestetika yang tinggi.
7. Mewujudkan hasil lulusan yang sehat jasmani rokhani, berkarakter dan
kompetitif yang mampu bersaing dan berkolaborasi secara global/internasional.
8. Mengembangkan teknologi dan informasi.
9. Menanamkan budaya cinta lingkungan.
Motto
AKRAB (Aktif, Kreatif, Religius, Antusias dan Berbudaya)
6
2.3 Tujuan Sekolah
Adapun tujuan dari SMP Negeri 9 Bontang adalah :
a. Sekolah mampu menghasilkan lulusan yang cerdas, kompetitif, cinta tanah air,
beriman, dan bertakwa dengan kompetensi bertaraf nasional (kerja keras,
disiplin, kreatif)
b. Sekolah mampu menghasilkan kurikulum sekolah (KTSP) dan SKL bertaraf
nasional (kerja keras, semangat kebangsaan).
c. Sekolah mampu menyelesaikan akreditasi nasional dengan nilai A (kerja
keras, disiplin, kreatif).
d. Sekolah mampu menghasilkan proses pembelajaran yang inovatif, kreatif,
variatif, dan berbasis TIK (kerja keras, disiplin, kreatif).
e. Sekolah mampu menghasilkan sarana dan prasarana pendidikan yang relevan,
mutakhir, dan bertaraf nasional (kreatif, tanggung jawab).
f. Sekolah mampu menghasilkan pembiayaan pendidikan memadai, wajar,
transparan dan akuntabel sesuai dengan tuntutan pendidikan yang bertaraf
nasional (jujur).
g. Sekolah mampu menghasilkan pendidik dan tenaga kependidikan beretos kerja,
tangguh, profesional, dan memiliki kompetensi bertaraf nasional (rasa ingin
tahu, tanggung jawab, kreatif, kerja keras).
h. Sekolah mampu menyelenggarakan manajemen berbasis sekolah yang kokoh
dan manajemen bertaraf nasional (kerja keras, mandiri, disiplin).
i. Sekolah mampu menghasilkan penilaian pendidikan bertaraf nasional (rasa
ingin tahu, tanggung jawab, kreatif, kerja keras).
j. Sekolah mampu menghasilkan prestasi bidang akademik dan nonakademik
yang kompetitif tingkat Kota, Propinsi dan nasional (kerja keras, disiplin,
kreatif).
k. Sekolah mampu mengembangkan budaya baca, budaya bersih, budaya takwa,
dan budaya sopan kepada semua komponen sekolah (religius, jujur).
7
l. Sekolah mampu mewujudkan lingkungan sekolah yang nyaman, aman,
rindang, asri, dan bersih sesuai dengan wawasan wiyata mandala dalam
mendukung pencapaian prestasi tingkat nasional (peduli lingkungan, cinta
tanahair)
8
2.4 Struktur Organisasi
9
2.5 Tugas dan Fungsi Guru
Tugas pokok seorang guru dalam melaksanakan kewajibannya sebagai aparat
negara dan abdi masyarakat di dunia pendidikan adalah :
a. Menyusun Program Pembelajaran yang meliputi
Menyusun program tahunan
Menyusun program semester
Penyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
b. Melaksanakan Program Pembelajaran dengan dilengkapi administrasi sebagai
berikut :
Daftar hadir siswa
Jurnal pembelajaran
Catatan khusus dalam proses pembelajaran
c. Melaksanakan Evaluasi Pembelajaran meliputi :
Menyusun program pelaksanaan evaluasi
Menyusun perangkat evaluasi ( kisi – kisi, naskah soal, pedoman penilaian
dan instrumen lain )
Melaksanakan evaluasi sesuai dengan kompetensi yang dipersyaratkan
Daftar nilai tiap siswa dan kompetensi
d. Melaksanakan analisa hasil evaluasi
Menyusun perangkat analisa evaluasi
Melaksanakan analisa hasil evaluasi antara lain validasi soal dan
ketuntasan siswa belajar
e. Menyusun dan melaksanakan program perbaikan / pengayaan
Menyusun program perbaikan / pengayaan
Melaksanakan perbaikan yang meliputi remidial teaching dan atau
remidial test
Melaksanakan pengayaan bagi siswa yang istimewa atau memiliki
kemampuan lebih dibanding teman sebayanya
Daftar nilai hasil perbaikan / remidi dan pengayaan
10
BAB III
KAJIAN TEORI
3.1 Nilai Dasar ASN
Aparatur Sipil Negara (ASN) dituntut untuk memiliki nilai – nilai dasar
sebagai seperangkat prinsip yang menjadi landasan dalam menjalankan profesi
dan tugasnya sebagai ASN. Adapun nilai – nilai dasar yang dimaksud adalah
Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu dan Anti
Korupsi (ANEKA).
Berdasarkan dari kelima nilai dasar ANEKA yaitu Akuntabilitas,
Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu dan Anti Korupsi yang harus
ditanamkan kepada setiap ASN maka perlu diketahui indikator – indikator dari
kelima kata tersebut, yaitu :
1. Akuntabilitas
Akuntabilitas adalah kata yang sudah tidak asing lagi kita dengar, namun
seringkali kita susah untuk mebedakannya dengan responsibilitas. Namun dua
konsep tersebut memiliki arti yang berbeda. Responsibilitas adalah kewajiban
untuk bertanggung jawab, sedangkan akuntabilitas adalah kewajiban
pertanggungjawaban yang harus dicapai. Lebih lanjut akuntabilitas merujuk
pada kewajiban setiap individu, kelompok atau institusi untuk memenuhi
tanggung jawab yang menjadi amanahnya.
Adapun indikator dari nilai akuntabilitas adalah :
a. Kepemimpinan
Lingkungan yang akuntabel tercipta dari atas kebawah dimana pimpinan
memainkan peranan yang penting dalam menciptakan hal tersebut.
b. Transparansi
Transparansi dapat diartikan sebagai keterbukaan atas semua tindakan dan
kebijakan yang dilakukan oleh setiap individu maupun kelompok /
institusi.
11
c. Integritas
Integritas mempunyai makna konsisten dan keteguhan yang tak
tergoyahkan dalam menjunjung tinggi nilai – nilai luhur dan keyakinan.
d. Tanggung Jawab
Tanggung jawab merupakan kesadaran manusia akan tingkah laku atau
perbuatannya yang disengaja maupun yang tidak disengaja. Tanggung
jawab juga dapat berarti berbuat sebagai perwujudan kesadaran akan
kewajiban.
e. Keadilan
Keadilan adalah kondisi kebenaran ideal secara moral mengenai sesuatu
hal, baik menyangkut benda maupun orang.
f. Kepercayaan
Rasa keadilan membawa pada sebuah kepercayaan. Kepercayaan ini akan
melahirkan akuntabilitas.
g. Keseimbangan
Pencapaian akuntabilitas dalam lingkungan kerja, diperlukan adanya
keseimbangan antara akuntabilitas dan kewenangan, serta harapan dan
kapasitas. Selain itu, adanya harapan dalam mewujudkan kinerja yang
baik juga harus disertai dengan keseimbangan kapasitas sumber daya dan
keahlian (skill) yang dimiliki.
h. Kejelasan
Fokus utama untuk kejelasan adalah mengetahui kewenangan, peran dan
tanggung jawab, misi organisasi, kinerja yang diharapkan organisasi, dan
sistem pelaporan kinerja baik individu maupun organisasi.
i. Konsistensi
Konsistensi adalah sebuah usaha untuk terus dan terus melakukan sesuatu
sampai pada tercapainya tujuan akhir.
12
2. Nasionalisme
Nasionalisme dalam arti sempit adalah suatu sikap yang meninggikan
bangsanya sendiri, sekaligus tidak menghargai bangsa lain sebagai mana
mestinya. Sikap seperti ini jelas mencerai beraikan bangsa yang satu dengan
bangsa lain. Sedangkan dalam arti luas, nasionalisme merupakan pandangan
tentang rasa cinta yang wajar terhadap bangsa dan negara, dan sekaligus
menghormati bangsa lain.
Prinsip nasionalisme bangsa Indonesia dilandasi nilai – nilai Pancasila
yang diarahkan agar bangsa Indonesia senantiasa menempatkan persatuan
kesatuan; kepentingan dan keselamatan bangsa dan negara di atas
kepentingan pribadi atau kepentingan golongan; menunjukkan sikap rela
berkorban demi kepentingan bangsa dan negara; bangga sebagai bangsa
Indonesia dan bertanah air Indonesia serta tidak merasa rendah diri; mengakui
persamaan derajat; persamaan hak dan kewajiban antara sesama manusia dan
sesama bangsa; menumbuhkan sikap saling mencintai sesama manusia;
mengembangkan sikap tenggang rasa.
3. Etika Publik
Etika lebih dipahami sebagai refleksi atas baik / buruk, benar / salah yang
harus dilakukan atau bagaimana melakukan yang baik atau benar, sedangkan
moral mengacu pada kewajiban untuk melakukan yang baik atau apa yang
seharusnya dilakukan. Dalam kaitannya dengan pelayanan publik, etika
publik adalah refleksi tentang standar / norma yang menentukan baik / buruk,
benar / salah perilaku, tindakan dan keputusan untuk mengarahkan kebijakan
publik dalam rangka menjalankan tanggung jawab pelayanan publik.
Nilai – nilai dasar etika publik sebagaimana tercantum dalam Undang –
Undang ASN, yakni sebagai berikut :
a. Memegang teguh nilai – nilai dalam ideologi Pancasila;
b. Setia dalam mempertahankan UUD 1945;
c. Menjalankan tugas secara profesional dan tidak memihak;
d. Membuat keputusan berdasarkan prinsip keahlian;
13
e. Menciptakan lingkungan kerja yang nondiskriminatif;
f. Memelihara dan menjunjung tinggi standar etika luhur;
g. Mempertanggung jawabkan tindakan dan kinerja publik;
h. Memiliki kemampuan menjalankan kebijakan pemerintah;
i. Memberikan layanan kepada publik secara jujur, tanggap, cepat, tepat,
akurat, berdaya guna, berhasil guna dan santun;
j. Mengutamakan kepemimpinan berkualitas tinggi;
k. Menghargai komunikasi, konsultasi, dan kerja sama;
l. Mengutamakan pencapaian hasil dan mendorong kinerja pegawai;
m. Mendorong kesetaraan dalam pekerjaan;
n. Meningkatkan efektifitas sistem pemerintahan yang demokratis sebagai
perangkat sistem karir.
4. Komitmen Mutu
Komitmen mutu merupakan pelaksanaan pelayanan publik dengan
berorientasi pada kualitas hasil. Adapun nilai – nilai komitmen mutu antara
lain :
a. Efektif, yaitu berhasil guna, dapat mencapai hasil sesuai dengan target;
b. Efisien, yaitu berdaya guna, dapat menjalankan tugas dan mencapai hasil
tanpa menimbulkan pemborosan;
c. Inovasi, yaitu penemuan sesuatu yang baru atau mengandung kebaruan;
d. Berorientasi mutu, yaitu ukuran baik buruk yang di persepsi individu
terhadap produk dan jasa.
5. Anti Korupsi
Anti korupsi adalah tindakan atau gerakan yang dilakukan untuk
memberantas segala tingkah laku atau tindakan yang melawan norma –
norma dengan tujuan memperoleh keuntungan pribadi, merugikan negara atau
masyarakat baik secara langsung maupun tidak langsung. Tindak pidana
korupsi yang terdiri dari kerugian keuangan negara, suap – menyuap,
14
pemerasan, perbuatan curang, penggelapan dalam jabatan, benturan
kepentingan dalam pengadaan dan gratifikasi.
Indikator yang ada pada nilai dasar anti korupsi meliputi :
a. Mandiri yang dapat membentuk karakter yang kuat pada diri seseorang
sehingga menjadi tidak bergantung terlalu banyak pada orang lain. Pribadi
yang mandiri tidak akan menjalin hubungan dengan pihak – pihak yang
tidak bertanggung jawab demi mencapai keuntungan sesaat;
b. Kerja keras merupakan hal yang penting dalam rangka tercapainya target
dari suatu pekerjaan. Jika target dapat tercapai, peluang untuk korupsi
secara materil maupun non materil (waktu) menjadi lebih kecil;
c. Berani untuk mengatakan atau melaporkan pada atasan atau pihak yang
berwenang jika mengetahui ada pegawai yang melakukan kesalahan;
d. Disiplin berkegiatan dalam aturan bekerja sesuai dengan undang – undang
yang mengatur;
e. Peduli yang berarti ikut merasakan dan menolong apa yang dirasakan
orang lain;
f. Jujur yaitu berkata dan bertindak sesuai dengan kebenaran;
g. Tanggung jawab yaitu berani dalam menanggung resiko atas apa yang
kita kerjakan alam bentuk apapun;
h. Sederhana yang dapat diartikan menerima dengan tulus dan ikhlas
terhadap apa yang telah ada dan diberikan oleh Tuhan kepada kita;
i. Adil yaitu memandang kebenaran sebagai tindakan dalam perkataan
maupun perbuatan saat memutuskan peristiwa yang terjadi.
3.2 Kedudukan dan Peran ASN dalam NKRI
Untuk mewujudkan birokrasi yang profesional dalam menghadapi
tantangan global, pemerintah melalui Undang – Undang Nomor 5 Tahun 2014
tentang Aparatur Sipil Negara telah bertekad untuk mengelola Aparatur Sipil
Negara menjadi semakin profesional. Undang – Undang ini merupakan dasar
dalam manajemen Aparatur Sipil Negara yang bertujuan untuk membangun aparat
sipil negara yang memiliki integritas, profesional dan netral serta bebas dari
15
intervensi politik, juga bebas dari praktek KKN, serta mampu menyelenggarakan
pelayanan publik yang berkualitas bagi masyarakat.
1. Manajemen ASN
Manajemen ASN adalah pengelolaan ASN untuk menghasilkan
pegawai ASN yang profesional, memiliki nilai dasar, etika profesi, bebas
dari intervensi politik serta bersih dari praktik korupsi, kolusi dan
nepotisme. Manajemen ASN lebih menekankan kepada pengaturan profesi
pegawai sehingga diharapkan agar selalu tersedia sumber daya aparatur
sipil negara yang unggul selaras dengan perkembangan jaman.
Adapun asas –asas manajemen ASN, antar lain :
a. Kepastian hukum;
b. Profesionalitas;
c. Proporsionalitas;
d. Keterpaduan;
e. Delegasi;
f. Netralitas;
g. Akuntabilitas;
h. Efektif dan Efisien;
i. Keterbukaan;
j. Non diskriminatif;
k. Persatuan;
l. Kesetaraan;
m. Keadilan;
n. Kesejahteraan.
2. Pelayanan Publik
Pelayanan publik menurut Lembaga Administrasi Negara adalah
segala bentuk pelayanan umum yang dilaksanakan oleh instansi
pemerintah di pusat maupun daerah dan dilingkungan BUMN / BUMD
16
dalam bentuk barang atau jasa yang bertujuan untuk pemenuhan
kebutuhan masyarakat.
Adapun prinsip pelayanan publik yang baik untuk mewujudkan pelayanan
prima adalah :
a. Partisipatif
Dalam penyelenggaraan pelayanan publik yang dibutuhkan masyarakat
pemerintah perlu melibatkan masyarakat dalam merencanakan,
melaksanakan dan mengevaluasi hasilnya.
b. Transparan
Dalam penyelenggaraan pelayanan publik, pemerintah sebagai
penyelenggara pelayanan publik harus menyediakan akses bagi warga
negara untuk mengetahui segala hal yang terkait dengan pelayanan
publik yang diselenggarakan tersebut.
c. Responsif
Dalam penyelenggaraan pelayanan publik pemerintah wajib
mendengar dan memenuhi tuntutan kebutuhan warga negaranya terkait
dengan bentuk dan jenis pelayanan publik yang mereka butuhkan,
mekanisme penyelenggaraan layanan, jam pelayanan, prosedur dan
biaya penyelenggaraan pelayanan.
d. Tidak Diskriminatif
Pelayanan publik yang diselenggarakan oleh pemerintah tidak boleh
dibedakan antara satu warga negara dengan warga negara yang lain
atas dasar perbedaan identitas warga negara.
e. Mudah dan Murah
Penyelenggaraan pelayanan publik dimana masyarakat harus
memenuhi berbagai persyaratan dan membayar fee untuk memperoleh
layanan yang mereka butuhkan harus diterapkan prinsip mudah dan
murah. Hal ini perlu ditekankan karena pelayanan publik yang
diselenggarakan oleh pemerintah tidak dimaksudkan untuk mencari
keuntungan melainkan untuk memenuhi mandat konstitusi.
17
f. Efektif dan Efisien
Penyelenggaraan pelayanan publik harus mampu mewujudkan tujuan –
tujuan yang hendak dicapainya dan cara mewujudkan tujuan tersebut
dilakukan dengan prosedur yang sederhana, tenaga kerja yang sedikit
dan biaya yang murah.
g. Aksesibel
Pelayanan publik yang diselenggarakan oleh pemerintah harus dapat
dijangkau oleh warga negara yang membutuhkan dalam arti fisik dan
dapat dijangkau dalam arti non-fisik yang terkait dengan biaya dan
persyaratan yang harus dipenuhi oleh masyarakat untuk mendapatkan
layanan tersebut.
h. Akuntabel
Semua bentuk penyelenggaraan pelayanan publik harus dapat
dipertanggung jawabkan secara terbuka kepada masyarakat.
Pertanggung jawaban disini tidak hanya secara formal kepada atasan
akan tetapi yang lebih penting harus dipertanggung jawabkan secara
terbuka kepada masyarakat luas melalui media publik.
i. Berkeadilan
Penyelenggaraan pelayanan publik harus dapat dijadikan sebagai alat
melindungi kelompok rentan dan mampu menghadirkan rasa keadilan
bagi kelompok lemah ketika berhadapan dengan kelompok yang kuat.
3. Whole Of Goverment
Whole of Goverment (WoG) adalah sebuah pendekatan
penyelanggaraan pemerintahan yang menyatukan upaya – upaya
kolaboratif pemerintahan dari keseluruhan sektor dalam ruang lingkup
koordinasi yang lebih luas guna mencapai tujuan – tujuan pembangunan
kebijakan, manajemen program dan pelayan publik.
Pendekatan WoG dapat dilihat dan dibedakan berdasarkan
perbedaan kategori hubungan antara kelembagaan yang terlibat sebagai
berikut :
18
a. Koordinasi, yang tipe hubungannya dapat dibagi lagi menjadi :
Penyertaan, yaitu pengembangan strategi dengan
mempertimbangkan dampak;
Dialog atau pertukaran informasi;
Joint planning, yaitu perencanaan bersama untuk kerjasama
sementara.
b. Integrasi, yang tipe hubungannya dapat dibagi lagi menjadi :
Joint working, atau kolaborasi sementara;
Joint venture, yaitu perencanaan jangka panjang, kerjasama pada
pekerjaan besar yang menjadi urusan utama salah satu peserta
kerjasama;
Satelit, yaitu entitas yang terpisah, dimiliki bersama, dibentuk
sebagai mekanisme integratif.
c. Kedekatan dan pelibatan, yang tipe hubungannya dapat dibagi lagi
menjadi :
Aliansi strategis, yaitu perencanaan jangka panjang, kerjasama
pada isu besar yang menjadi urusan utama salah satu peserta
kerjasama;
Union, berupa unifikasi resmi, identitas masing – masing masih
nampak;
Merger, yaitu penggabungan ke dalam struktur baru.
19
BAB IV
RANCANGAN AKTUALISASI
4.1 Identifikasi Isu
Agar dapat melaksanakan tugas secara professional sebagai pelayan
masyarakat maka CPNS diwajibkan untuk mengaktualisasikan nilai-nilai dasar
profesi dalam menjalankan tugas pokok dan fungsinya pada satuan kerja masing-
masing. Dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsi tersebut terkadang
ditemukan isu-isu yang memerlukan pemecahan masalah. Begitu pula di instansi
penempatan yang dimaksud yaitu SMP Negeri 9 Bontang , berdasarkan hasil
praktik kerja yang dilakukan penulis ditemukan beberapa isu yang dalam
pelaksanaannya masih dapat dilakukan perbaikan.
Rancangan aktualisasi ini disusun berdasarkan identifikasi beberapa isu atau
problematika yang ditemukan dalam melaksanakan tugas sebagai tenaga pendidik
di instansi tempat bekerja, yaitu di SMP Negeri 9 Bontang. Sumber isu diangkat
melalui wawancara singkat dengan kepala sekolah, wakil bidang kurikulum dan
guru bidang studi serta pengalaman pribadi penulis. Isu-isu yang menjadi dasar
rancangan aktualisasi ini bersumber dari aspek:
a. whole of government (WoG),
b. pelayanan publik, dan
c. manajemen ASN.
Telah dipetakan beberapa isu atau problematika, antara lain:
1. Kurangnya motivasi siswa dalam pembelajaran matematika di SMP Negeri
9 Bontang
2. Kurangnya pemahaman siswa pada konsep perkalian angka 1 – 10
3. Rendahnya minat siswa mengunjungi perpustakaan sekolah di SMP Negeri
9 Bontang
Berdasarkan prinsip – prinsip kedudukan dan peran Pegawai Negeri Sipil
dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia, dapat di identifikasi isu – isu sebagai
berikut :
20
Tabel 4.1 Identifikasi Isu
No Identifikasi Isu Prinsip
ASN Latar Belakang
1 Kurangnya motivasi
siswa dalam
pembelajaran
matematika di SMP
Negeri 9 Bontang
Pelayanan
Publik
Guru yang melakukan kegiatan
pembelajaran di kelas masih
menggunakan cara konvesional dan belum
menerapkan media dan model
pembelajaran yang menarik bagi siswa
2 Kurangnya pemahaman
siswa pada konsep
perkalian angka 1 – 10
Pelayanan
Publik
Masih banyak siswa yang kurang atau
bahkan belum hafal sama sekali perkalian
1 – 10
3 Rendahnya minat siswa
mengunjungi
perpustakaan sekolah di
SMP Negeri 9 Bontang
Pelayanan
Publik
Pada saat jam istirahat mayoritas siswa
menghabiskan waktunya di kantin sekolah
ataupun bermain dari pada mengunjungi
perpustakaan sekolah hal ini terlihat dari
jumlah rata – rata pengunjung perpus per
bulan, dimana pada tahun ajaran
2017/2018 rata – rata pengunjung
perpustakaan sebanyak 85 orang per bulan
dan pada tahun ajaran 2018/2019 rata –
rata pengunjung perpustakaan sebanyak
87 orang per bulan.
Berdasarkan pemetaan dan identifikasi isu yang telah dipaparkan, perlu
dilakukan proses analisis isu untuk menentukan isu mana yang merupakan
prioritas yang dapat dicarikan solusi oleh penulis. Proses tersebut menggunakan
alat bantu penetapan kriteria kualitas isu yakni berupa USG (Urgency,
Seriousness dan Growth)
Analisis USG (Urgency, Seriousness, dan Growth) mempertimbangkan tingkat
kepentingan, keseriusan, dan perkembangan setiap variabeldengan rentang skor
1-5.
1) Urgency (urgensi), yaitu dilihat dari tersedianya waktu, mendesak atau tidak
masalah tersebut diselesaikan.
2) Seriousness (keseriusan), yaitu melihat dampak masalah tersebut terhadap
produktivitas kerja, pengaruh terhadap keberhasilan, membahayakan sistem
atau tidak, dan sebagainya.
3) Growth (berkembangnya masalah), yaitu apakah masalah tersebut
berkembang sedemikian rupa sehingga sulit dicegah.
21
Tabel 4.2 Analisis Isu Strategis
Prinsip
ASN Identifikasi Isu
Kriteria
U S G ∑
Pelayanan
Publik
Kurangnya motivasi siswa dalam pembelajaran
matematika di SMP Negeri 9 Bontang 5 4 5 14
Pelayanan
Publik
Kurangnya pemahaman siswa pada konsep
perkalian angka 1 - 10 5 4 4 13
Pelayanan
Publik
Rendahnya minat siswa mengunjungi
perpustakaan sekolah di SMP Negeri 9
Bontang
4 3 3 10
Berdasarkan tabulasi USG seperti tercantum pada tabel diatas. Pada tabel
4.2 Analisis Isu Strategis, ditemukan tiga isu utama yang memenuhi syarat, yaitu
sebagai berikut:
1.Kurangnya motivasi siswa dalam pembelajaran matematika di SMP Negeri 9
Bontang
2.Kurangnya pemahaman siswa pada konsep perkalian angka 1 – 10
3.Rendahnya minat siswa mengunjungi perpustakaan sekolah di SMP Negeri 9
Bontang
Dari ketiga isu yang problematik tersebut, ditetapkan isu paling prioritas
yakni “Kurangnya motivasi siswa dalam pembelajaran matematika di SMP
Negeri 9 Bontang” dengan perolehan skor USG = 14.
22
Dampak dari isu terpilih yang telah dianalisis menggunakan metode USG jika
tidak diselesaikan dapat dilihat pada tabel dibawah ini:
Tabel 4.3 Dampak Isu Tidak Terselesaikan
No Sumber
Isu Identifikasi Isu Dampak
1 Pelayanan
Publik
Kurangnya
motivasi siswa
dalam
pembelajaran
matematika di
SMP Negeri 9
Bontang
Peningkatan motivasi siswa dalam pembelajaran
matematika perlu dilakukan, apabila tidak
dilakukan maka akan mengalami masalah antara
lain :
Guru kurang bisa mengembangkan media
dan metode pembelajaran matematika yang
menarik minat siswa
Siswa hanya mendengar apa yang
disampaikan oleh guru sehingga
pembelajaran matematika cenderung
monoton dan tidak menarik bagi siswa
Pemahaman siswa pada mata pelajaran
matematika rendah
Kurangnya motivasi siswa dalam pembelajaran
matematika menuntut penulis untuk merancang
aktualisasi nilai – nilai dasar “ANEKA” yaitu
Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik,
Komitmen Mutu dan Anti Korupsi yang akan
dilaksanakan di tempat kerja
Dari tabel 4.2 Analisis Isu Strategis, menunjukkan validasi isu dengan
menggunakan analisa USG. Dari analisa didapatkan core issue yakni “Kurangnya
motivasi siswa dalam pembelajaran matematika di SMP Negeri 9 Bontang”.
Dari isu tersebut maka rumusan masalah kegiatan aktualisasi melalui habituasi
adalah:
23
1. Kegiatan apa yang dilakukan untuk memberikan kontribusi pada
peningkatan motivasi siswa dalam pembelajaran matematika?
2. Bagaimana nilai dasar PNS (ANEKA) dapat diimplementasikan selama
kegiatan aktualisasi melalui habituasi di unit kerja?
Gagasan pemecahan isu pada unit kerja adalah “Meningkatkan motivasi
belajar siswa melalui penerapan media dan model pembelajaran matematika
di SMP Negeri 9 Bontang”
4.2 Judul Kegiatan dan Deskripsi
Dari isu yang telah terpilih maka selanjutnya penulis menetapkan langkah –
langkah kegiatan yang menunjang terlaksananya proses aktualisasi, diantaranya
yaitu :
1. Membuat Kreasi Media Pembelajaran Domino Matematika
Domino matematika membantu guru untuk menjelaskan konsep operasi
bilangan bulat kepada siswa. Sedangkan siswa lebih mudah untuk memahami
karena siswa merasa seolah – olah sedang bermain padahal didalam
permainan tersebut terdapat proses pembelajaran konsep operasi hitung
bilangan bulat.
Adapun tahapan untuk membuat domino matematika adalah :
1. Konsultasi dengan Kepala Sekolah
2. Koordinasi dengan sesama guru matematika untuk membuat Domino
Matematika
3. Membagi siswa menjadi 6 kelompok dan tiap 2 kelompok didampingi
oleh 1 orang guru
4. Memberikan petunjuk langkah – langkah kerja
5. Membuat desain domino matematika bersama – sama guru matematika
lainnya
6. Melakukan simulasi terhadap penggunaan media pembelajaran domino
matematika.
24
2. Model Outdoor Learning berbasis Petualangan Kelompok
Model pembelajaran outdoor learning berbasis petualangan kelompok dapat
meningkatkan motivasi belajar siswa karena dilakukan di alam terbuka dan
dengan konsep petualangan sehingga menambah rasa ketertarikan karena
adanya rasa penasaran dari siswa.
Adapun tahapan untuk pembelajaran dengan metode outdoor learning
berbasis petualangan kelompok adalah :
1. Berkonsultasi dengan kepala sekolah
2. Berkoordinasi dengan sesama guru matematika mengenai pembelajaran
outdoor learning berbasis petualangan kelompok
3. Membuat RPP Pembelajaran
4. Membagi siswa menjadi 6 kelompok
5. Memberi petunjuk langkah – langkah pembelajaran
6. Siswa melaksanakan pembelajaran dengan metode outdoor learning
berbasis petualangan kelompok
7. Dibantu guru lain melakukan pengawasan kepada siswa
8. Mengumumkan skor tiap – tiap kelompok
3. Model Kontekstual Learning
Model pembelajaran kontekstual learning adalah suatu proses pendidikan
yang holistik dan bertujuan memotivasi siswa untuk memahami makna materi
pelajaran yang dipelajarinya dengan mengkaitkan materi tersebut dengan
konteks kehidupan mereka sehari-hari sehingga dapat merangsang keaktifan
belajar siswa karena siswa belajar dengan hal – hal nyata dalam kehidupan
sehari – hari.
Adapun tahapan untuk pembelajaran dengan metode kontekstual learning
adalah :
1. Berkonsultasi dengan kepala sekolah
2. Berkoordinasi dengan sesama guru matematika mengenai pembelajaran
kontekstual learning
3. Membuat RPP Pembelajaran
25
4. Membagi siswa menjadi 2 kelompok dimana 1 kelompok sebagai penjual
(3-5 siswa) dan yang lain sebagai pembeli
5. Memberi petunjuk langkah – langkah pembelajaran
6. Siswa melaksanakan pembelajaran dengan metode kontekstual learning
7. Refleksi dan evaluasi hasil pembelajaran
4. Sharing Knowledge
Setelah dilakukan pembelajaran dengan media dan model yang menarik,
perlu dilakukan sharing knowledge kepada rekan sesama guru untuk
memotivasi kreativitas guru agar pembelajaran di kelas menjadi lebih
menyenangkan.
Adapun tahapan untuk sharing knowledge adalah :
1. Berkoordinasi dengan kepala sekolah
2. Menyusun jadwal sharing knowledge
3. Membuat undangan sharing knowledge untuk rekan sesama guru
4. Memilah dan menentukan bahan presentasi mengenai metode dan media
pembelajaran
5. Membuat slide presentasi menggunakan power point
6. Melakukan kegiatan sharing knowledge
26
4.3 Rancangan Aktualisasi
Rancangan aktualisasi yang akan dilakukan penulis adalah sebagai berikut
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil
Kegiatan
Keterkaitan Subtansi Mata
Pelatihan
Kontribusi
Terhadap Visi
Misi Organisasi
Penguatan
Nilai
Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
1 Membuat Kreasi
Media
Pembelajaran
Domino
Matematika
a. Konsultasi dengan
Kepala Sekolah
b. Koordinasi, review
dan membuat desain
domino dengan
sesama guru
matematika
c. Membagi siswa
menjadi 6 kelompok
d. Memberi petunjuk
langkah – langkah
kerja
Arahan Kepala
Sekolah
Masukan
desain domino
dari sesama
guru
matematika
Siswa terbagi
menjadi 6
kelompok
Siswa
mengerjakan
Akuntabilitas
Menyampaikan informasi secara
jelas dan terbuka kepada siswa
mengenai langkah – langkah kerja
Nasionalisme
Membuat desain domino
matematika bersama – sama guru
matematika lainnya
Etika Publik
Uji coba / review dengan guru
lain sebelum menggunakan media
domino matematika untuk
pembelajaran
Komitmen mutu
Kegiatan ini
memiliki
berkontribusi
terhadap visi dan
misi organisasi,
yaitu
mengembangkan
kemampuan siswa
dalam prestasi
akademik maupun
non akademik serta
mewujudkan
kebiasaan
berkomunikasi
yang santun,
berbudi pekerti
luhur, berestetika
Dengan adanya
kegiatan ini
dapat
memperkuat
nilai organisasi
yaitu aktif,
kreatif dan
antusias.
27
e. Melakukan simulasi
terhadap penggunaan
media pembelajaran
domino matematika
sesuai
petunjuk
Dokumentasi
kegiatan
pembelajaran
Penggunaan media domino
matematika mempercepat siswa
memahami pembelajaran
matematika
Anti korupsi
Menggunakan bahan sesuai
kebutuhan, dalam hal ini kertas
karton, pulpen dan gunting
dan kinestetika
yang tinggi
2 Model Outdoor
Learning
berbasis
petualangan
kelompok
a. Berkonsultasi dengan
kepala sekolah
b. Berkoordinasi dengan
sesama guru
matematika mengenai
pembelajaran outdoor
learning berbasis
petualangan kelompok
c. Membuat RPP
Pembelajaran
d. Membagi siswa
menjadi 6 kelompok
e. Memberi petunjuk
langkah – langkah
pembelajaran
Arahan Kepala
Sekolah
Masukan dari
sesama guru
matematika
RPP
pembelajaran
Siswa terbagi
menjadi 6
kelompok
Siswa paham
dengan aturan
main
Akuntabilitas
Integritas yaitu kesesuaian RPP
dengan proses serta hasil
pembelajaran
Nasionalisme
Pembelajaran berlangsung di luar
kelas mengajarkan siswa untuk
mencintai lingkungan
Etika Publik
Cermat melakukan penghitungan
skor tiap kelompok
Komitmen Mutu
Pembelajaran dengan Model
Outdoor Learning berbasis
petualangan kelompok
Kegiatan ini
memiliki
berkontribusi
terhadap visi dan
misi organisasi,
yaitu berwawasan
lingkungan serta
mewujudkan hasil
lulusan yang sehat
jasmani rokhani,
berkarakter dan
kompetitif yang
mampu bersaing
dan berkolaborasi
secara
global/internasional
Dengan adanya
kegiatan ini
dapat
memperkuat
nilai organisasi
yaitu Aktif dan
Antusias
28
f. Siswa melaksanakan
pembelajaran dengan
metode outdoor
learning berbasis
petualangan kelompok
g. Dibantu guru lain
melakukan
pengawasan kepada
siswa
h. Mengumumkan skor
tiap – tiap kelompok
pembelajaran
Dokumentasi
kegiatan
Siswa
melakukan
pembelajaran
dengan tertib
Daftar nilai
tiap kelompok
meningkatkan motivasi siswa
dalam pembelajaran matematika
Anti Korupsi
Menghitung skor tiap kelompok
dengan jujur tanpa ada nilai yang
ditambah atau dikurangi
3 Model
kontekstual
learning
a. Berkonsultasi dengan
kepala sekolah
b. Berkoordinasi dengan
sesama guru
matematika mengenai
pembelajaran
kontekstual learning
c. Membuat RPP
Pembelajaran
Arahan Kepala
Sekolah
Masukan dari
sesama guru
matematika
RPP
Pembelajaran
Akuntabilitas
Dipertanggungjawabkan, dengan
dilakukannya evaluasi di akhir
kegiatan.
Nasionalisme
Membagi siswa menjadi 2
kelompok tanpa memandang latar
belakang siswa
Etika Publik
Berkonsultasi dengan kepala
sekolah
Kegiatan ini
memiliki
berkontribusi
terhadap visi dan
misi organisasi
yaitu mewujudkan
kebiasaan
berkomunikasi
yang santun,
berbudi pekerti
luhur, berestetika
Dengan adanya
kegiatan ini
dapat
memperkuat
nilai organisasi
yaitu aktif,
kreatif dan
antusias.
29
d. Membagi siswa
menjadi 2 kelompok
dimana 1 kelompok
sebagai penjual (3-5
siswa) dan yang lain
sebagai pembeli
e. Memberi petunjuk
langkah – langkah
pembelajaran
f. Siswa melaksanakan
pembelajaran dengan
metode kontekstual
learning
g. Siswa
mempresentasikan
hasil kerja didepan
kelas
h. Refleksi dan evaluasi
hasil pembelajaran
Siswa terbagi
menjadi 2
kelompok
Siswa paham
dengan aturan
main
pembelajaran
Dokumentasi
kegiatan
Dokumentasi
kegiatan
Dokumentasi
refleksi dan
evaluasi
kegiatan
Komitmen Mutu
Refleksi pada akhir pembelajaran
untuk mengetahui kekurangan
dari model pembelajaran
kontekstual learning
Anti Korupsi
Siswa mempresentasikan hasil
kerja sesuai dengan waktu yang
sudah ditentukan
dan kinestetika
yang tinggi
4 Sharing a. Berkoordinasi dengan
kepala sekolah
Arahan Kepala
Sekolah
Akuntabilitas
Transparan dalam penyampaian
Kegiatan ini Dengan adanya
30
Knowledge
tentang media
dan metode
pembelajaran
b. Menyusun jadwal
sharing knowledge
c. Membuat undangan
sharing knowledge
untuk rekan sesama
guru
d. Memilah dan
menentukan bahan
presentasi mengenai
metode dan media
pembelajaran
e. Membuat slide
presentasi
menggunakan power
point
f. Melakukan kegiatan
sharing knowledge
Jadwal
kegiatan
Undangan
kegiatan
Mendapatkan
bahan
presentasi
Slide
presentasi
Dokumentasi
kegiatan
bahan presentasi sesuai dengan
kegiatan yang dilakukan
dilapangan
Nasionalisme
Menyampaikan informasi secara
merata tanpa membedakan jabatan
Etika Publik
Berkoordinasi dengan kepala
sekolah
Komitmen Mutu
Memilah dan menentukan bahan
presentasi mengenai metode dan
media pembelajaran
Anti korupsi
Disiplin waktu dalam melakukan
kegiatan sharing knowledge
memiliki
berkontribusi
terhadap visi dan
misi organisasi,
yaitu
mengembangkan
kemampuan siswa
dalam prestasi
akademik maupun
non akademik
dan
mengembangkan
teknologi dan
informasi
kegiatan ini
dapat
memperkuat
nilai organisasi
yaitu kreatif
dan antusias
31
4.4 Jadwal Kegiatan
Kegiatan aktualisasi akan dilaksanakan di SMP Negeri 9 Bontang pada tanggal 11 Oktober sampai dengan 18 Nopember 2019.
Kegiatan – kegiatan aktualisasi akan di jabarkan dalam tabel kegiatan berikut :
NO KEGIATAN
WAKTU PELAKSANAAN Bukti
Kegiatan OKTOBER NOPEMBER
11 14 15 16 17 18 21 22 23 24 25 28 29 30 31 1 4 5 6 7 8 11 12 13 14 15
1 Membuat
Domino
Matematika
Foto atau
video
2 Pembelajaran
Outdoor
Learning
berbasis
petualangan
kelompok
Foto atau
video
3 Pembelajaran
kontekstual
learning
Foto atau
video
4 Sharing
Knowledge
tentang
media dan
metode
pembelajaran
Foto atau
video
32
BAB V
PELAKSANAAN AKTUALISASI
Nilai – nilai dasar PNS yang diperolah ketika menjalani masa habituasi
telah diimplementasikan dalam kegiatan off campus atau aktualisasi yang
dilaksanakan terhitung mulai tanggal 11 Oktober – 23 Nopember 2019. Sesuai
dengan rancangan aktualisasi, dalam laporan kegiatan habituasi ini terdapat 4
kegiatan yang dilaksanakan. Seluruh kegiatan yang direncanakan telah terlaksana
secara keseluruhan. Berikut hasil dan tahapan kegiatan yang sudah dilaksanakan
selama masa habituasi :
5.1 Membuat Kreasi Media Pembelajaran Domino Matematika
Uraian kegiatan secara terperinci tercantum pada tabel 5.1 sebagai berikut:
Tabel 5.1 Pelaksanaan Kegiatan 1
Uraian Kegiatan Keterangan
Nama Kegiatan Membuat Kreasi Media Pembelajaran Domino Matematika
Tanggal
Pelaksanaan
22 – 24 Oktober 2019
Lokasi / Tempat SMP Negeri 9 Bontang
Tahapan
Kegiatan
1. Berkonsultasi dengan Kepala sekolah tentang habituasi yang
akan dilaksanakan di sekolah, mulai dari kegiatan, jadwal
dan saran masukan tentang aktualisasi yang akan dilakukan.
Dalam kesempatan ini tidak hanya konsultasi untuk kegiatan
1 saja tetapi berkonsultasi tentang semua kegiatan yang akan
dilakukan pada masa habituasi.
2. Berkoordinasi dan membuat desain domino matematika
dengan sesama guru matematika untuk mendapatkan
masukan tentang desain domino matematika
3. Menyiapkan semua alat dan bahan yang akan digunakan
dalam pembuatan media domino matematika yaitu berupa
33
gunting, spidol, kertas karton dan penggaris
4. Kegiatan dilaksanakan di kelas VIIA pada hari kamis
tanggal 24 Oktober 2019 pada awal kegiatan guru membagi
siswa menjadi 6 kelompok
5. Memberikan petunjuk langkah – langkah membuat media
domino matematika
6. Memberikan arahan kepada tiap – tiap kelompok didalam
membuat media domino matematika
7. Setelah domino matematika selesai dibuat bersama rekan
guru matematika melakukan review terhadap media tersebut
guna memastikan bisa tidaknya media tersebut diterapkan
didalam pemebalajaran matematika
8. Melakukan simulasi terhadap penggunaan media
pembelajaran domino matematika
Analisis
Dampak
Dampak jika nilai ANEKA diimplementasikan :
1. Nasionalisme
Berkoordinasi dan membuat desain domino matematika
dengan sesama guru matematika memberikan kepercayaan
diri bagi penulis dalam melakukan kegiatan ini, dikarenakan
adanya masukan dan saran terkait konsep dan desain domino
matematika.
2. Akuntabilitas
Memberikan petunjuk yang jelas dan terbuka kepada siswa
mengenai langkah kerja dalam membuat domino
matematika, membuat siswa paham dan mengetahui seluruh
tahapan sehingga siswa akan melakukan semua kegiatan
dengan benar sehingga tujuan kegiatan akan sesuai dengan
yang direncanakan.
3. Anti Korupsi
Menggunakan bahan sesuai kebutuhan sehingga tidak akan
terjadi pemborosan dalam penggunaan bahan selain itu juga
34
tidak akan meninggalkan sampah dari bahan yang tidak
terpakai.
4. Etika Publik
Review dengan guru lain sebelum menggunakan media
domino matematika dapat mengetahui kekurangan dari
media tersebut sebelum digunakan dalam pembelajaran hal
ini berdampak pada minimnya kesalahan dalam penggunaan
media tersebut.
5. Komitmen Mutu
Pembelajaran matematika dengan domino matematika dapat
meningkatkan motivasi siswa dalam belajar ini terlihat dari
antusiasnya siswa dalam pembelajaran dengan menggunakan
media domino matematika.
Dampak jika nilai ANEKA tidak diimplementasikan :
1. Jika melakukan kegiatan tanpa berkoordinasi dengan guru
matematika lainnya akan berdampak pada munculnya
kekurangan pada media dikarenakan tidak adanya saran
masukan dari rekan sesama guru matematika.
2. Jika tidak menjelaskan langkah kerja secara jelas tentang
pembuatan domino matematika akan berdampak pada tidak
pahamnya siswa pada tahapan kegiatan yang akan
mengakibatkan tidak tercapainya tujuan kegiatan tersebut.
3. Pemakaian bahan yang berlebih akan menimbulkan
pemborosan serta sisa bahan yang tidak terpakai akan
menjadi sampah yang mengotori lingkungan.
4. Jika tidak melakukan review dengan rekan guru sebelum
menggunakan media domino matematika akan berdampak
pada tidak terdeteksinya kekurangan pada media yang akan
mengakibatkan munculnya kesalahan dalam penggunaan
media tersebut.
5. Jika pembelajaran dilakukan secara konvensional akan
35
mengakibatkan siswa kurang termotivasi ini dikarenakan
siswa pasif dalam proses pembelajaran sehingga berdampak
pada rendahnya hasil belajar siswa.
Kontribusi
Output Kegiatan
Pada Visi dan
Misi Organisasi
Kreasi media domino matematika dalam pembelajran mampu
meningkatkan motivasi belajar siswa serta mengembangkan
kempuan siswa dalam prestasi akademik, sesuai dengan visi
yang dijabarkan pada misi no. 1 SMP Negeri 9 Bontang yaitu
“Mengembangkan kemampuan siswa dalam prestasi akademik
maupun non akademik”.
Kontribusi
Output Kegiatan
terhadap nilai –
nilai organisasi
Melalui kegiatan tersebut memunculkan penguatan nilai – nilai
dasar organisasi yaitu aktif, kreatif dan antusias hal ini terlihat
dari aktifnya peran guru dan siswa dalam proses pembelajaran
serta menimbulkan kreatifitas siswa dalam membuat domino
matematika yang berdampak pada antusiasnya siswa dalam
pembelajaran.
Kendala Tidak adanya rancangan desain domino matematika
Strategi
Penyelesaian
Memanfaatkan informasi pada media digital dalam menyusun
desain domino matematika yang sesuai
Manfaat Untuk Siswa :
Meningkatkan motivasi siswa dalam pembelajaran matematika
Untuk Unit Kerja :
Menguatkan nilai – nilai yang terkandung dalam visi dan misi
sekolah
Pengalaman
baru yang
didapat
Munculnya inisiatif untuk berusaha menciptakan media yang
menarik serta efektif dalam kegiatan belajar mengajar.
Lampiran
Kegiatan 1
1. Media domino matematika
2. Foto / video kegiatan
36
5.2 Pembelajaran dengan Model Outdoor Learning Berbasis Petualangan
Kelompok
Uraian kegiatan secara terperinci tercantum pada tabel 5.2 sebagai berikut:
Tabel 5.2 Pelaksanaan Kegiatan 2
Uraian Kegiatan Keterangan
Nama Kegiatan Pembelajaran dengan Model Oudoor Learning Berbasis
Petualangan Kelompok
Tanggal
Pelaksanaan
5 Nopember 2019
Lokasi / Tempat SMP Negeri 9 Bontang
Tahapan
Kegiatan
1. Berkoordinasi dengan sesama guru matematika mengenai
pembelajaran outdoor learning berbasis petualangan
kelompok hal ini dilakukan untuk menyampaikan konsep
pembelajaran dan mendapatkan arahan serta tambahan untuk
menyempurnakan konsep yang telah disusun.
2. Membuat rancangan kegiatan pembelajaran dan lembar kerja
siswa, lembar kerja disesuaikan dengan materi yang
dipelajari yaitu tentang materi aljabar.
3. Kegiatan dilaksanakan di kelas VIIA pada hari selasa
tanggal 5 Nopember 2019 pada awal kegiatan guru
menyampaikan kegiatan yang akan dilakukan serta membagi
siswa menjadi 6 kelompok dengan kemampuan yang setara.
4. Setelah terbagi 6 kelompok guru menjelaskan langkah –
langkah dan aturan dalam kegiatan pembelajaran outdoor
learning berbasis petualangan kelompok.
5. Setelah semua kelompok paham dengan aturan yang
diberikan maka dimulailah kegiatan pembelajaran outdoor
learning berbasis petualangan kelompok.
6. Dalam pembelajaran ini guru menyiapkan 3 pos sebagai
37
rintangan dari masing – masing kelompok untuk mencapai
pos tujuan dimana posisi setiap pos dirahasiakan, untuk
mengetahui posisi pos tiap kelompok harus memecahkan
teka teki pada pos sebelumnya tetapi dengan syarat harus
menyelasaikan rintangan yang diberikan. Setiap pos terdapat
rintangan berupa beberapa soal dari materi yang telah
dipelajari sebelumnya.
7. Pada pos tujuan tiap kelompok harus mengumpulkan hasil
kerja untuk dihitung nilai dari masing – masing kelompok.
Analisis
Dampak
Dampak jika nilai ANEKA diimplementasikan :
1. Nasionalisme
Pembelajaran outdoor learning berbasis petualang kelompok
mengajarkan siswa untuk mencintai lingkungan sekolah, hal
ini membuat siswa untuk lebih peduli pada lingkungan
sekolahnya contohnya dengan tidak membuang sampah
sembarangan.
2. Akuntabilitas
Intergritas kesesuaian rencana dengan proses serta hasil
pembelajaran sehingga semua kegiatan yang dilaksanakan
sesuai dengan rencana dan tujuan dari kegiatan pembelajaran
dapat tercapai.
3. Komitmen Mutu
Pembelajaran outdoor learning berbasis petualangan
kelompok membuat siswa lebih termotivasi dalam kegiatan
pembelajaran ini dikarenakan siswa merasa penasaran
dengan letak pos selanjutnya sehingga siswa berlomba –
lomba untuk menyelesaikan rintangan soal dengan cepat dan
benar.
4. Etika Publik
Cermat dalam menghitung skor / nilai tiap kelompok
sehingga didapatkan nilai kelompok yang valid sehingga tiap
38
kelompok mendapatkan nilai sesuai dengan apa yang
dilakukan pada proses kegiatan pembelajaran.
5. Anti Korupsi
Menghitung skor / nilai tiap kelompok dengan jujur tanpa
ada nilai yang ditambah atau dikurangi hal ini membuat
siswa yakin dan mempercayai penilaian yang dilakukan oleh
guru.
Dampak jika nilai ANEKA tidak diimplementasikan :
1. Jika siswa disekolah tidak mencintai lingkungan sekolahnya
maka siswa tidak mempunyai rasa tanggung jawab untuk
memelihara dan merawat lingkungan sekolah.
2. Ketidaksesuaian pelaksanaan pembelajaran dengan rencana
yang telah disusun akan berdampak pada tidak sesuainya
hasil yang didapat sehingga tujuan pembelajaran tidak akan
tercapai.
3. Jika pembelajaran dilakukan secara monoton didalam kelas
akan mengakibatkan siswa merasa bosan dan tidak
termotivasi untuk mengikuti kegiatan pembelajaran.
4. Penghitungan nilai secara asal – asalan akan mengakibatkan
kesalahan dalam penentuan skor akhir tiap kelompok yang
berakibat pada tidak validnya nilai masing – masing
kelompok.
5. Ketidak jujuran dalam penghitungan nilai siswa akan
mengakibatkan timbulnya rasa cemburu pada diri siswa
dikarenakan siswa merasa guru pilih kasih dalam pemberian
nilai.
Kontribusi
Output Kegiatan
Pada Visi dan
Misi Organisasi
Pembelajaran outdoor learning berbasis petualangan kelompok
dapat meningkatkan motivasi belajar siswa dan membuat siswa
lebih peduli serta mencintai lingkungan sekolah. Hal ini sesuai
dengan visi SMP Negeri 9 Bontang yaitu “Berwawasan
Lingkungan”.
39
Kontribusi
Output Kegiatan
terhadap nilai –
nilai organisasi
Melalui kegiatan tersebut memunculkan penguatan nilai – nilai
dasar organisasi yaitu aktif dan antusias hal ini terlihat dari
aktifnya peran guru dan siswa dalam proses pembelajaran serta
menimbulkan keantusiasan siswa dalam proses pembelajaran
yang berdampak pada tercapainya dari tujuan pembelajaran.
Kendala Hujan deras pada saat kegiatan pembelajaran outdoor learning
Strategi
Penyelesaian
Menentukan waktu yang tepat untuk melakukan pembelajaran
yang berorientasi pada kegiatan diluar kelas (outdoor).
Manfaat Untuk Siswa :
Memberikan pengalaman baru kepada siswa dengan kegiatan
pembelajaran diluar kelas
Untuk Unit Kerja :
Menguatkan nilai – nilai yang terkandung dalam visi dan misi
sekolah
Pengalaman
baru yang
didapat
Munculnya rasa kepedulian terhadap lingkungan dan
memberikan alternatif pembelajaran yang menarik dan tidak
membosankan bagi siswa.
Lampiran
Kegiatan 2
1. Lembar Kerja Siswa
2. Foto / video kegiatan
5.3 Pembelajaran dengan Model Kontekstual Learning
Uraian kegiatan secara terperinci tercantum pada tabel 5.3 sebagai berikut:
Tabel 5.3 Pelaksanaan Kegiatan 3
Uraian Kegiatan Keterangan
Nama Kegiatan Pembelajaran dengan Model Kontekstual Learning
Tanggal
Pelaksanaan
13 Nopember 2019
Lokasi / Tempat SMP Negeri 9 Bontang
40
Tahapan
Kegiatan
1. Berkoordinasi dengan sesama guru matematika mengenai
pembelajaran kontekstual learning hal ini dilakukan untuk
menyampaikan konsep pembelajaran dan mendapatkan
arahan serta tambahan untuk menyempurnakan konsep yang
telah disusun.
2. Membuat rancangan kegiatan pembelajaran dan lembar kerja
siswa, lembar kerja disesuaikan dengan materi yang
dipelajari yaitu tentang materi persamaan linier satu variabel.
3. Kegiatan dilaksanakan di kelas VIIB pada hari Rabu tanggal
13 Nopember 2019 pada awal kegiatan guru menyampaikan
kegiatan yang akan dilakukan serta membagi siswa menjadi
6 kelompok dengan kemampuan yang setara.
4. Setelah terbagi 6 kelompok guru meminta bantuan 3 orang
siswa berperan sebagai penjual dan sisa siswa yang lain pada
tiap kelompok berperan sebagai pembeli, kemudian guru
menjelaskan tata cara kegiatan dimana tiap kelompok
ditugaskan untuk membeli beberapa buah pensil pada tiap
toko yang berbeda dimana kelompok 1 dan 2 membeli di
toko 1, kelompok 3 dan 4 di toko 2 dan kelompok 5 dan 6 di
toko 3. Harga satuan tiap pensil di tiap toko berbeda hal ini
dibuat untuk menghindari adanya kerja sama pada tiap
kelompok. Setelah semua kelompok membeli beberapa
pensil pada masing – masing toko tiap kelompok diminta
untuk mencari harga satuan dari pensil yang dibeli.
5. Setelah semua kelompok mencari harga satuan dari pensil
yang dibeli, masing – masing kelompok melanjutkan untuk
menyelesaikan lembar kerja yang sudah diberikan dengan
dibimbing oleh guru. Tujuan dari lembar kerja tersebut
adalah membuat siswa paham dengan pokok materi
persamaan linier satu variabel melalui pemahaman hal nyata
dalam kehidupan sehari – hari (kontekstual).
41
6. Setelah masing – masing kelompok selesai mengerjakan
Lembar Kerja yang diberikan guru memberi kesempatan
untuk perwakilan kelompok maju mempresentasikan hasil
kerja dengan batasan waktu 3 menit.
7. Diakhir kegiatan guru melakukan refleksi dari pembelajaran
yang telah dilakukan guna mendapatkan informasi hal apa
yang telah didapatkan siswa dari kegiatan pembelajaran
kontekstual learning.
8. Sebelum ditutup dengan doa bersama, semua kelompok
mengumpulkan lembar kerja untuk dilakukan proses
evaluasi dari kegiatan yang telah dilakukan.
Analisis
Dampak
Dampak jika nilai ANEKA diimplementasikan :
1. Etika Publik
Berkonsultasi dengan kepala sekolah serta berkoordinasi
dengan rekan sesama guru matematika sebelum melakukan
kegiatan menunjukkan sikap sopan santun dalam bekerja
karena memulai sebuah pekerjaan harus seijin atasan dan
selain itu adanya koordinasi dengan sesama guru matematika
memunculkan saran dan masukan terhadap pembelajaran
yang akan dilakukan.
2. Nasionalisme
Membagi siswa dalam beberapa kelompok dan juga
meminta bantuan kepada 3 orang siswa untuk berperan
sebagai penjual dilakukan tanpa memandang latar belakang
siswa baik dari kemapuan akademik maupun status sosial.
Hal ini menimbulkan rasa adil dalam diri siswa karena
merasa tidak dibeda – bedakan di dalam kegiatan
pembelajaran.
3. Anti Korupsi
Siswa mempresentasikan hasil kerja sesuai dengan waktu
yang telah ditentukan yaitu 3 menit hal ini menimbulkan
42
sikap disiplin pada diri siswa untuk melakukan suatu hal
sesuai dengan waktu yang telah diberikan.
4. Komitmen Mutu
Refleksi pada akhir kegiatan pembelajaran dilakukan untuk
mengetahui kekurangan dari model pembelajaran
kontekstual learning yang telah dilakukan, ini berdampak
pada adanya perbaikan – perbaikan yang dilakukan untuk
melakukan kegiatan pembelajaran model serupa dikemudian
hari.
5. Akuntabilitas
Dipertanggungjawabkan dengan dilakukan evaluasi di akhir
kegiatan, setiap kegiatan pembelajaran yang dilakukan harus
ada proses evaluasi untuk mengukur pemahaman siswa
terhadap pembelajaran yang telah dilaksanakan. Hal ini juga
berfungsi sebagai tolak ukur berhasil atau tidaknya proses
pembelajaran yang telah dilakukan.
Dampak jika nilai ANEKA tidak diimplementasikan :
1. Melakukan pekerjaan atau kegiatan di OPD tanpa adanya
konsultasi dengan atasan akan menimbulkan rasa tidak
dihargai dari atasan yang berada pada OPD tersebut, hal ini
berdampak pada kurang harmonisnya hubungan kerja. Tidak
berkoordinasi dengan sesama guru matematika juga
menimbulkan dampak tidak adanya saran dan masukkan
yang dapat mengurangi keberhasilan dalam proses
pembelajaran kontekstual learning.
2. Jika membagi siswa secara tidak adil (pilih kasih) akan
menimbulkan rasa cemburu dan tidak percaya diri dari siswa
yang akan berdampak lebih lanjut pada proses pembelajaran.
3. Mempresentasikan hasil kerja tidak sesuai dengan batasan
waktu yang telah diberikan membuat siswa tidak
mempunyai sikap disiplin yang berdampak pada molornya
43
kegiatan pembelajaran.
4. Tidak adanya refleksi pada akhir kegiatan mengakibatkan
tidak terdeteksinya kekurangan pada proses pembelajaran
yang berakibat tidak adanya perbaikan yang dilakukan untuk
proses pembelajaran selanjutnya.
5. Jika evaluasi tidak dilakukan maka efektif tidaknya
pembelajaran tidak akan terlihat karena tidak adanya
indikator pengukur keberhasilan proses pembelajaran
Kontribusi
Output Kegiatan
Pada Visi dan
Misi Organisasi
Pembelajaran kontekstual learning dapat meningkatkan
motivasi belajar siswa dengan adanya proses bermain peran jual
beli didalamnya. Hal ini sesuai dengan visi yang dijabarkan
pada pada misi no. 6 SMP Negeri 9 Bontang yaitu
“Mewujudkan kebiasaan berkomunikasi yang santun, berbudi
pekerti luhur, berestetika dan kinestetika yang tinggi”.
Kontribusi
Output Kegiatan
terhadap nilai –
nilai organisasi
Melalui kegiatan tersebut memunculkan penguatan nilai – nilai
dasar organisasi yaitu aktif, kreatif dan antusias hal ini terlihat
dari aktifnya siswa dalam proses pembelajaran serta
menimbulkan kekreatifitasan siswa dalam mengolah informasi
dan keantusiasan siswa dalam proses pembelajaran yang
berdampak pada tercapainya dari tujuan pembelajaran.
Kendala Siswa masih terkesan malu – malu dalam memainkan perannya
baik sebagai penjual maupun sebagai pembeli
Strategi
Penyelesaian
Memberi reward bagi siswa yang bersungguh – sungguh dalam
memainkan perannya didalam pebelajaran
Manfaat Untuk Siswa :
Memudahkan siswa dalam memahami konsep persamaan linier
satu variabel dengan cara merubah variabel menjadi benda –
benda nyata didalam kehidupan sehari – hari.
Untuk Unit Kerja :
Menguatkan nilai – nilai yang terkandung dalam visi dan misi
44
sekolah
Pengalaman
baru yang
didapat
Munculnya inisiatif untuk mencoba berbagai model
pembelajaran yang dapat membuat siswa lebih termotivasi serta
membantu siswa memahami materi pembelajaran dengan cara
yang menyenangkan.
Lampiran
Kegiatan 1
1. Lembar Kerja Siswa
2. Foto / video kegiatan
5.4 Sharing Knowledge Media dan Model Pembelajaran
Uraian kegiatan secara terperinci tercantum pada tabel 5.4 sebagai berikut:
Tabel 5.4 Pelaksanaan Kegiatan 4
Uraian Kegiatan Keterangan
Nama Kegiatan Sharing knowledge media dan model pembelajaran
Tanggal
Pelaksanaan
20 Nopember 2019
Lokasi / Tempat SMP Negeri 9 Bontang
Tahapan
Kegiatan
1. Berkonsultasi dengan Kepala Sekolah mengenai jadwal
dilakukannya sharing knowledge dari konsultasi jadwal
dipilihlah hari rabu tanggal 20 Nopember 2019. Hari rabu
dipilih karena saat rabu jam pelajaran ke 1-2 siswa
melakukan kegiatan ekstrakurikuler pramuka, jadi kegiatan
sharing knowledge tidak mengganggu kegiatan
pembelajaran.
2. Setelah jadwal ditentukan tahapan selanjutnya adalah
membuat undangan sharing knowledge, undangan dikirim
melalui group Whatsapp sekolah.
3. Langkah selanjutnya adalah memilah dan menentukan bahan
presentasi yang akan disampaikan, dalam hal ini media dan
45
model yang disampaikan adalah domino matematika, model
pembelajaran outdoor learning berbasis petualangan
kelompok dan model kontekstual learning. Ketiga bahan
presentasi tersebut dipilih karena sudah diterapkan
sebelumnya dan sudah diketahui kekurangan serta
kelebihannya sehingga diharapkan dapat diterapkan tidak
hanya dalam pembelajaran matematika tetapi juga untuk
pembelajaran lainnya.
4. Setelah bahan presentasi ditentukan langkah berikutnya
adalah menyusun bahan tersebut di dalam slide power point,
penyusunan slide tidak banyak memuat penjelasan media
dan model pembelajaran tetapi lebih banyak ditekankan pada
pengalaman penulis selama menerapkan media dan model
pembelajaran tersebut. Selain slide saat presentasi penulis
juga menampilkan video pembelajaran dari kegiatan yang
telah dilakukan.
5. Langkah terakhir adalah melakukan kegiatan sharing
knowledge, kegiatan ini dilakukan di ruang perpustakaan
sekolah.
Analisis
Dampak
Dampak jika nilai ANEKA diimplementasikan :
1. Etika Publik
Berkonsultasi dengan kepala sekolah mengenai jadwal
pelaksanaan sharing knowledge berdampak pada adanya
dukungan dari kepala sekolah baik dukungan sarana
prasaran maupun dukungan moral sehingga kegiatan sharing
knowledge dapat terlaksana dengan baik
2. Komitmen Mutu
Memilah dan menentukan bahan presentasi mengenai media
dan model pembelajaran sesuai dengan kegiatan yang
dilakukan berdampak pada tercapainya tujuan sharing
knowledge yaitu membagi pengalaman mengenai media dan
46
model yang diterapkan sebelumnya sehingga dapat dijadikan
masukkan untuk menerapkan media dan model yang sama di
pembelajaran yang lain.
3. Akuntabilitas
Transparan dalam penyampaian bahan presentasi sesuai
dengan kegiatan yang dilakukan dilapangan tanpa ada
informasi yang disembunyikan hal ini berdampak pada
diketahuinya kekurangan dan kelebihan media maupun
model pembelajaran jika ingin diterapkan pada pembelajaran
lainnya.
4. Nasionalisme
Didalam kegiatan sharing knowledge peserta berasal dari
semua guru maupun staff di SMP Negeri 9 bontang baik
kepala sekolah, wakil kepala sekolah, guru dan staff
perpustakaan. Tetapi dalam penyampaian informasi
disampaikan secara merata tanpa memandang jabatan
peserta sehingga peserta merasa diperlakukan dengan adil
pada saat kegiatan sharing knowledge.
5. Anti Korupsi
Kegiatan sharing knowledge dilakukan maksimal 2 jam
pelajaran, hal ini dilakukan untuk menghindari pemakaian
jam pelajaran efektif. Sehingga siswa tidak akan kehilangan
hak untuk menerima pembelajaran sesuai dengan jadwal
yang telah ditentukan.
Dampak jika nilai ANEKA tidak diimplementasikan :
1. Jika melakukan kegiatan sharing knowledge tanpa
berkoordinasi dengan atasan akan mengakibatkan kegiatan
sharing knowledge tidak dapat terlaksana dengan baik
dikarenakan tidak adanya dukungan dari atasan, terutama
dukungan berupa saran prasarana.
2. Menentukan bahan presentasi secara asal – asalan akan
47
mengakibatkan melencengnya tujuan diadakannya kegiatan
sharing knowledge karena antara bahan dan keterangan yang
akan disampaikan tidak sesuai serta manfaat dari
diadakannya kegiatan sharing knowledge tidak ada.
3. Penyampaian bahan presentasi tidak sesuai dengan yang
terjadi dilapangan mengakibatkan kegiatan sharing
knowledge akan terasa seperti penyampaian materi biasa
tanpa bisa diambil pelajaran dari pengalaman yang telah
dilakukan.
4. Membedakan kedudukan dalam kegiatan sharing knowledge
akan berdampak pada munculnya rasa diskriminasi dari
peserta sehingga tidak antusias didalam melakukan kegiatan
ini.
5. Pelaksanaan kegiatan yang melenceng dari waktu yang telah
ditentukan akan berdampak pada berkurangnya hak siswa
dalam menerima pembelajaran.
Kontribusi
Output Kegiatan
Pada Visi dan
Misi Organisasi
Kegiatan sharing knowledge tentang media dan model
pembelajaran sesuai dengan visi yang dijabarkan pada pada
misi no. 1 dan 8 SMP Negeri 9 Bontang yaitu
“Mengembangkan kemampuan siswa dalam prestasi akademik
maupun non akademik” dan “Mengembangkan teknologi dan
informasi”.
Kontribusi
Output Kegiatan
terhadap nilai –
nilai organisasi
Melalui kegiatan tersebut memunculkan penguatan nilai – nilai
dasar organisasi yaitu kreatif dan antusias dalam membagikan
pengalaman yang didapat untuk dipergunakan guna kemajuan
SMP Negeri 9 Bontang
Kendala Keterbatasan waktu kegiatan sharing knowledge
Strategi
Penyelesaian
Menyampaikan presentasi langsung pada pokok pembahasan
yaitu media dan model yang digunakan, kelebihan serta
kekurangan, pengalaman yang didapat dan menampilkan video
48
selama kegiatan pembelajaran.
Manfaat Untuk Guru :
Mendapatkan informasi baru dan pengalaman mengenai model
dan media yang dapat diadaptasi dalam kegiatan pembelajaran.
Untuk Unit Kerja :
Menguatkan nilai – nilai yang terkandung dalam visi dan misi
sekolah
Pengalaman
baru yang
didapat
Munculnya inisiatif untuk melakukan lebih banyak kegiatan
sharing knowledge baik berupa media dan model pembelajaran
maupun hal lain yang berguna dalam kegiatan pembelajaran.
Lampiran
Kegiatan 1
1. Foto / video kegiatan
49
BAB VI
PENUTUP
6.1 KESIMPULAN
Laporan pelaksanaan kegiatan aktualisasi nilai-nilai dasar profesi PNS ini
dilaksanakan dalam rentang waktu 11 Oktober s.d. 23 Nopember 2019. Peserta
Latsar mengangkat isu berdasarkan permasalahan yang ditemukan di unit kerja
yaitu kurangnya motivasi siswa dalam pembelajaran matematika di SMP
Negeri 9 Bontang. Sebagai upaya untuk menyelesaikan isu dan permasalahan
tersebut, peserta diklat mengimplementasikan melalui kegiatan proses
aktualisasi yaitu “Meningkatkan motivasi belajar siswa melalui penerapan
media dan model pembelajaran matematika di SMP Negeri 9 Bontang”.
Kegiatan tersebut antara lain : Membuat kreasi media pembelajaran Domino
Matematika, Melakukan pembelajaran dengan model outdoor learning berbasis
petualangan kelompok, melakukan pembelajaran kontekstual learning dan
melakukan kegiatang sharing knowledge tentang media dan model
pembelajaran dengan rekan sesama guru. Seluruh kegiatan aktualisasi yang
dilakukan oleh peserta sangat sesuai dengan motto sekolah dimana sekolah
menginginkan pembelajaran yang aktif, kreatif dan antusias.
Melalui pengaktualisasian nilai-nilai dasar akuntabilitas, nasionalisme,
etika publik, komitmen mutu, dan anti korupsi (ANEKA) akan mampu
meningkatkan kinerja peserta Latsar dalam menjalankan tugas dan fungsi di
instansi tempat bekerja sebagai seorang guru yang professional dan memiliki
integritas dalam mewujudkan pelayanan pendidikan berkualitas, khususnya di
SMP Negeri 9 Bontang.
50
6.2 SARAN
Setelah melaksanakan kegiatan aktualisasi yang terintegrasi dalam lima
nilai-nilai dasar PNS yaitu nilai dasar ANEKA di SMP Negeri 9 Bontang,
peserta Latsar merekomendasikan sebagai berikut:
1. Bagi Peserta
Peserta Latsar mengharapkan aktualisasi nilai-nilai dasar ASN
akuntabilitas, nasionalisme, etika publik, komitmen mutu, dan anti korupsi
(ANEKA) dapat terlaksana secara berkelanjutan pada aktifitas kerja
sehari-hari dan menularkannya pada rekan kerjanya.
2. Guru
Sebagai ASN dalam melaksanakan tugas hendaknya secara total dan
loyalitas yang tinggi. Tugas-tugasnya juga dilaksanakan dengan
memegang prinsip nilai-nilai ANEKA sehingga visi misi organisasi dapat
tercapai dengan baik
3. Sekolah
Pihak sekolah hendaknya selalu memberikan dukungan terhadap guru
dalam melaksanakan setiap kegiatan yang bersifat meningkatkan mutu
peserta didik, pendidik, serta kualitas pelayanan pendidikan
4. Orang tua peserta didik
Orang tua peserta didik hendaknya ikut berpartisipasi dalam mengawasi
serta membimbing anaknya ketika berada di lingkungan keluarga dan
masyarakat sekitar tempat tinggal, baik dalam belajar anak maupun dalam
aspek sosial anak, sehingga terjalin kerjasama yang harmonis antara orang
tua dan sekolah dalam membangun karakter dan peningkatan prestasi
peserta didik.
5. Komite Sekolah dan Masyarakat
Komite sekolah dan masyarakat hendaknya dapat bekerjasama dengan
baik secara sinergis dalam mewujudkan pencapaian visi dan misi sekolah.
51
6.3 ROLE MODEL
Peranan adalah suatu perilaku yang diharapkan oleh
orang lain dari seseorang yang menduduki status tertentu.
Peranan atau role ada beberapa, salah satunya yaitu model
peranan (role model) adalah seseorang yang memiliki
tingkah laku yang kita contoh, tiru dan diikuti.
Dalam kegiatan aktualisasi, yang menjadi role model adalah Kepala
Sekolah SMP Negeri 9 Bontang yaitu Ibu Siti Chusuning Khayah, M.Pd.
Alasan beliau dijadikan role model pada pelaksanaan rencana aktualisasi ini
yaitu karena beliau adalah sosok pemimpin yang melakukan pendekatan
pelayanan publik dan tetap menerapkan nilai dasar ANEKA yang telah
terinternalisasi dalam melaksanakan pekerjaan.
Berdasarkan pengalaman yang telah diceritakan oleh beliau saya belajar
bahwa sebagai guru tidak hanya pelaksana kebijakan saja, tetapi juga pelayan
publik. Guru sebagai pelayanan publik melaksanakan tugas dengan
semaksimal mungkin dengan memastikan bahwa setiap anak mendapatkan
pembelajaan yang maksimal tidak hanya sebatas formalitas. Guru adalah
pengabdi negara yang tentunya tidak baik dalam memperhitungkan tenaga
yang terkeluarkan dan senantiasa melayani. Sebagai manajemen disekolah,
beliau telah berhasil mengkoordinasikan tugas dan fungsi sebagaimana
mestinya. Quote yang selalu diingat penulis dari beliau adalah “Layanilah
masyarakat sama seperti kita ingin dilayani”.
52
DAFTAR PUSTAKA
LAN RI, 2015, “AKUNTABILITAS” Modul Pendidikan dan Pelatihan
Prajabatan Golongan III, Jakarta
LAN RI, 2015, “NASIONALISME” Modul Pendidikan dan Pelatihan Prajabatan
Golongan III, Jakarta
LAN RI, 2015, “ETIKA PUBLIK” Modul Pendidikan dan Pelatihan Prajabatan
Golongan III, Jakarta
LAN RI, 2015, “KOMITMEN MUTU” Modul Pendidikan dan Pelatihan dan
Pelatihan Golongan III, Jakarta
LAN RI, 2015, “ANTI KORUPSI” Modul Pendidikan dan Pelatihan Prajabatan
Golongan I/II dan III, Jakarta
LAN RI, 2017, “MANAJEMEN ASN” Modul Pelatihan Dasar Calon PNS,
Jakarta
LAN RI, 2017, “WHOLE OF GOVERNMENT” Modul Pelatihan Dasar Calon
PNS, Jakarta
LAN RI, 2017, “PELAYANAN PUBLIK” Modul Pelatihan Dasar Calon PNS,
Jakarta
53
LAMPIRAN
54
Lampiran kegiatan 1
Foto pelaksanaan kegiatan membuat kreasi media pembelajaran domino
matematika
Gambar 1 Konsultasi dengan Kepala
Sekolah
Gambar 2 Berkoordinasi dan membuat
desain domino matematika bersama
rekan guru
Gambar 3 Menyiapkan alat dan bahan
Gambar 4 Memberikan petunjuk
langkah – langkah membuat domino
matematika
Gambar 5 kegiatan membuat domino
matematika
Gambar 6 kegiatan membuat domino
matematika
Gambar 7 Review domino matematika
yang telah dibuat
Gambar 8 Domino Matematika
55
Gambar 9 Simulasi penggunaan media
domino matematika
56
Lampiran Kegiatan 2
Lembar kerja siswa pembelajaran outdoor learning berbasis petualangan
kelompok
57
58
Foto perlengkapan kegiatan pembelajaran outdoor learning berbasis petualangan
kelompok
Gambar 1 Rintangan Tiap POS
Gambar 2 Clue Posisi POS
Foto kegiatan pembelajaran outdoor learning berbasis petualangan kelompok
Gambar 3 Berkoordinasi dengan
sesama guru matematika
Gambar 4 Membuat Lembar Kerja,
rintangan dan Clue masing – masing
POS
Gambar 5 Membagi siswa menjadi 6
kelompok dan menjelaskan langkah –
langkah pembelajaran
Gambar 6 Membagi siswa menjadi 6
kelompok dan menjelaskan langkah –
langkah pembelajaran
59
Gambar 7 POS 1
Gambar 8 POS 1
Gambar 9 POS 2
Gambar 10 POS 3
Gambar 11 Penghitungan skor masing –
masing kelompok
60
Lampiran Kegiatan 3
Lembar kerja siswa pembelajaran kontekstual learning
61
62
Foto kegiatan pembelajaran kontekstual learning
Gambar 1 Berkoordinasi dengan
sesama guru matematika
Gambar 2 Membuat lembar kerja
pembelajaran kontekstual learning
Gambar 3 Menjelaskan langkah –
langkah pembelajaran
Gambar 4 Kegiatan proses bermain
peran sebagai penjual dan pembeli
Gambar 5 Kegiatan siswa mengerjakan
lembar kerja
Gambar 6 Kegiatan siswa mengerjakan
lembar kerja
Gambar 7 Perwakilan kelompok
mempresentasika hasil kerja didepan
kelas
Gambar 8 Kegiatan refleksi di akhir
pembelajaran
63
Gambar 9 Kegiatan evaluasi hasil
pembelajaran
64
Lampiran Kegiatan 4
Foto kegiatan sharing knowledge tentang media dan model pembelajaran
Gambar 1 Menyiapkan bahan presentasi
Gambar 2 Membuat undangan
kegiatan via group whatsapp sekolah
Gambar 3 Pembukaan kegiatan sharing
knowledge
Gambar 4 Pelaksanaan kegiatan
sharing knowledge
Gambar 5 Menjelaskan media
pembelajaran domino matematika
Gambar 6 Kegiatan menjelaskan
model pembelajaran
65
Gambar 7 Kegiatan menonton video
pembelajaran