laporan paplc kesadahan

30
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Air merupakan unsur utama bagi hidup kita di planet bumi ini. Kitamampu bertahan hidup tanpa makan dalam beberapa minggu, namun tanpa air kita akan mati dalam beberapa hari saja. Dalam bidang ekonomi modern kita, air juga merupakan hal utama untuk budidaya pertanian, industri, pembangkit tenagalistrik, dan transportasi. Air merupakan sumberdaya yang paling penting dalamkehidupan manusia maupun makhluk hidup lainnya. Meningkatnya jumlah penduduk dan kegiatan pembangunan telah mengakibatkan kebutuhan akan air meningkat tajam. Di lain pihak, ketersediaan air dirasa semakin terbatas bahkan dibeberapa tempat terjadi kekeringan. Hal itu terjadi sebagai akibat dari kualitas lingkungan hidup yang menurun, seperti pencemaran, penggundulan hutan, berubahnya tata guna lahan dan sebagainya. Kebutuhan masyarakat akan air bersih selama ini telah dipenuhi oleh PDAM (Perusahaan Daerah Air Minum). Diketahui bersama bahwa PDAM belum dapat menjangkau seluruh wilayah dan harganya yang cukup tinggi bagi masyarakat golongan ke bawah, 1

Upload: niluhnha-salman

Post on 06-Aug-2015

271 views

Category:

Documents


7 download

TRANSCRIPT

Page 1: LAPORAN PAPLC KESADAHAN

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Air merupakan unsur utama bagi hidup kita di planet bumi

ini. Kitamampu bertahan hidup tanpa makan dalam beberapa

minggu, namun tanpa air kita akan mati dalam beberapa hari saja.

Dalam bidang ekonomi modern kita, air  juga merupakan hal utama

untuk budidaya pertanian, industri, pembangkit tenagalistrik, dan

transportasi. Air merupakan sumberdaya yang paling penting

dalamkehidupan manusia maupun makhluk hidup lainnya.

Meningkatnya jumlah penduduk dan kegiatan pembangunan telah

mengakibatkan kebutuhan akan air meningkat tajam. Di lain pihak,

ketersediaan air dirasa semakin terbatas bahkan dibeberapa

tempat terjadi kekeringan. Hal itu terjadi sebagai akibat dari kualitas

lingkungan hidup yang menurun, seperti pencemaran,

penggundulan hutan, berubahnya tata guna lahan dan sebagainya.

Kebutuhan masyarakat akan air bersih selama ini telah

dipenuhi oleh PDAM (Perusahaan Daerah Air Minum). Diketahui

bersama bahwa PDAM belum dapat menjangkau seluruh wilayah

dan harganya yang cukup tinggi bagi masyarakat golongan ke

bawah, dan akhirnya masyarakat banyak yang menggunakan air

tanah, sungai, danau, ataupun tadah hujan yang secara kualitas

tidak terjamin. Tapi hal terpenting adalah bagaimana masyarakat

dapat memenuhi kebutuhan akan air bersih. Suatu hal yang

dikhawatirkan adalah bahwa pemenuhan kebutuhan akan air bersih

oleh masyarakat yang diperoleh dari air tanah, sungai, danau, dan

tadah hujan akan terganggu karena kontaminasi dari kualitas

lingkungan hidup yang terus menurun. Upaya apa yang perlu

1

Page 2: LAPORAN PAPLC KESADAHAN

dilakukan untuk penyelamatan air bagi kepentingan pemenuhan

kebutuhan air bersih bagi masyarakat.

Salah satu parameter kimia dalam persyaratan kualitas air

adalah jumlah kandungan unsur Ca dan Mg dalam air yang

keberadaannya biasa disebut kesadahan air. Di Kabupaten Kulon

Progo, khususnya desa Bendungan, Kecamatan Wates parameter

kesadahan cukup tinggi, tingkat kesadahan yang tinggi

mengakibatkan konsumsi sabun lebih banyak karena sabun jadi

kurang efektif akibat salah satu bagian dari molekul sabun diikat

oleh unsur Ca atau Mg. Selain itu air sadah juga bisa menimbulkan

kerak pada alat dapur yang digunakan untuk merebus air tersebut.

Di Kabupaten Kulon Progo, khususnya Desa Bendungan,

Kecamatan Wates, banyak warga yang mengeluh bahwa air yang

ada di rumah sulit melarutkan sabun, apalagi jika air tersebut

direbus, pasti dapat membuat alat masak dan perabotan lainnya

berkerak, sehingga banyak alat yang di gunakan untuk merebus air

cepat rusak. Akibat adanya masalah ini menurut Permenkes RI No.

416/Menkes/Per/IX/1990 tentang Syarat dan Pengawasan Kualitas

Air Bersih termasuk kesadahan, maka kesadahan dalam

penyediaan air bersih rumah tangga sangat diperhatikan, sehingga

perlu dilakukan penelitian terhadap kesadahan air terutama air

yang digunakan sebagai sumber air bersih dan air minum bagi

masyarakat.

B. Rumusan Masalah

Apakah ada pengaruh pengolahan secara inflow dengan susunan

media koral, zeolit, koral terhadap penurunan kadar kesadahan?

2

Page 3: LAPORAN PAPLC KESADAHAN

C. Tujuan

1. Untuk mengetahui pengaruh pengolahan secara inflow dengan

susunan media koral, zeolit, koral terhadap penurunan kadar

kesadahan.

2. Untuk mengetahui presentase penurunan kadar kesadahan

setelah pengolahan secara inflow dengan susunan media koral,

zeolit, koral.

3. Untuk mengetahui penurunan kadar kesadahan pada

pengolahan tersebut dapat memenuhi baku mutu dan syarat

sesuai Permenkes RI No. 416/Menkes/Per/IX/1990 tentang

Syarat dan Pengawasan Kualitas Air Bersih.

D. Manfaat

1. Dapat mengetahui pengaruh pengolahan secara inflow dengan

susunan media koral, zeolit, koral terhadap penurunan kadar

kesadahan.

2. Dapat mengetahui presentase penurunan kadar kesadahan

setelah pengolahan secara inflow dengan susunan media koral,

zeolit, koral.

3. Dapat mengetahui penurunan kadar kesadahan pada

pengolahan tersebut dapat memenuhi baku mutu dan syarat

sesuai Permenkes RI No. 416/Menkes/Per/IX/1990 tentang

Syarat dan Pengawasan Kualitas Air Bersih.

3

Page 4: LAPORAN PAPLC KESADAHAN

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Dasar teori

1. Air

Air adalah bagian dari lingkungan fisik yang sangat

efensial bagi kehidupan dan merupakan sumber daya untuk

kelangsungan hidup di bumi yang fungsinya bagi kehidupan

tidak pernah digantikan oleh senyawa lain (Kasdjono, 2000).

Mengingat fungsinya yang begitu penting, maka perlu dilakukan

pengawasan kualitas air seperti yang tercantum dalam

permenkes RI No.416/Menkes/Per/IX/1990 tentang syarat-

syarat dan pengawasan kualitas air bersih.

Menurut B. Chandra (2002) menyebutkan bahwa air yang

berada di permukaan bumi ini berasal dari 3 sumber :

a. Air angkasa

Air angkasa atau air hujan adalah sumber utama air di bumi.

Walaupun pada saat presipitasi merupakan air yang paling

bersih, air tersebut cenderung mengalami pencemaran

ketika berada di atmosfer. Pencemaran yang berlangsung di

atmosfer itu dapat disebabkan oleh debu, mikroorganisme,

dan gas, misalnya karbon dioksida, nitrogen, dan ammonia.

b. Air permukaan

Air permukaan meliputi bahan-bahan air semacam sungai,

danau, telaga, waduk, rawa, air terjun dan sumur

permukaan. Sebagian besar berasal dari air hujan yang jatuh

ke permukaan bumi. Air hujan tersebut kemudian akan

mengalami pencemaran baik oleh tanah, sampah dan lain-

lain.

c. Air tanah

4

Page 5: LAPORAN PAPLC KESADAHAN

Air tanah berasal dari air hujan yang jatuh ke permukaan

bumi yang kemudian mengalami perkolasi atau penyerapan

ke dalam tanah dan mengalami proses filtrasi secara

alamiah. Proses-proses yang telah dialami air hujan tersebut,

di dalam perjalanannya ke bawah tanah membuat air tanah

menjadi lebih baik dan lebih murni dibandingkan air

permukaan.

2. Kesadahan

Kesadahan (hardness) adalah gambaran logam divalen

(valensi dua). Kation-kation ini dapat bereaksi dengan sabun

membentuk endapan (presipitasi) maupun dengan anion-anion

yang terdapat di dalam air membentuk endapan atau karat

pada peralatan logam (Effendi, 2003). Biasanya yang sering

menimbulkan kesadahan adalah ion-ion Magnesium atau

Kalsium. Standar kualitas air bersih menurut permenkes RI

No.416/Menkes/Per/IX/1990 menyebutkan bahwa standar

kadar maksimum kesadahan adalah 500 mg/L sebagai CaCO3,

apabila kadar kesadahan melebihi baku mutu maka akan

mengakibatkan kurangnya efektifitas kerja sabun karena

kalsium atau magnesium dalam air sadah dapat bereaksi

dengan sabun sehingga sabun tidak menghasilkan busa,

menyebabkan lapisan kerak pada alat masak karena garam

asam Hidrogenkarbonat yang larut dalam air apabila

dipanaskan akan mengendap sebagai garam karbonat yang

mengendap di dasar panci atau ketel, penyumbatan terhadap

pipa air, sayuran yang dicuci dengan air sadah akan menjadi

keras dan dalam jangka waktu yang lama dapat menyebabkan

penyakit batu ginjal.

Menurut B. Chandra (2002) sifat kesadahan sering

ditemukan pada air yang menjadi sumber air bersih yang

5

Page 6: LAPORAN PAPLC KESADAHAN

berasal dari air tanah atau daerah yang tanahnya mengandung

deposit garam mineral dan kapur. Air semacam ini memerlukan

penanganan yang khusus sehingga biaya purifikasi tentunya

menjadi tinggi. Kesadahan dalam air dapat terjadi karena air

mengandung :

a. Persenyawaan dari kalsium dan magnesium dengan

bikarbonat.

b. Persenyawaan dari kalsium dan magnesium dengan sulfat,

nitrat, dan klorida.

c. Garam-garam besi, zink, dan silika.

Menurut B. Chandra (2002) kesadahan terbagi dalam

berbagai jenis, yaitu :

a. Air lunak, yaitu jika kadar CaCO3 < 1 mEq/L (50 ppm).

b. Air agak sadah, yaitu jika kadar CaCO3 1-3 mEq/L (50-150

ppm).

c. Air sadah, yaitu jika kadar CaCO3 3-6 mEq/L (150-300 ppm)

d. Very hard water atau air sangat sadah, yaitu jika kadar

CaCO3 > 6 mEq/L (300 ppm).

Catatan : 1 mEq/L (mili Equivalent per Liter) sebanding

dengan 50 mg CaCO3 (50 ppm) di dalam 1 Liter air.

Sementara itu kadar kesadahan berdasarkan sifat-

sifatnya dibagi menjadi 2 yaitu :

a. Kesadahan sementara (kesadahan temporer)

Kesadahan ini disebabkan oleh ion Ca2+ dan Mg2+ yang

berikatan dengan ion karbonat dan bikarbonat sehingga

pada umumnya sering disebut dengan kesadahan karbonat,

misalnya Ca(HCO3)2 dan MgCO3. Kesadahan ini biasanya

terjadi di perbukitan kapur. Kesadahan sementara dapat

dihilangkan dengan cara pemanasan tetapi akan membentuk

endapan berwarna putih (Srikandi, 1995) atau dapat juga

6

Page 7: LAPORAN PAPLC KESADAHAN

dilakukan pengolahan dengan menggunakan proses ion

exchange.

b. Kesadahan yang bersifat tetap (permanen)

Kesadahan ini disebabkan karena ion Ca2+ dan Mg2+ yang

berikatan dengan Cl-, SO42- dan NO3-. Misalnya CaCl2 dan

MgSO4. Kesadahan ini biasanya terjadi di daerah pantai.

Kesadahan tetap dapat dihilangkan dengan melakukan

pengolahan salah satunya dengan ion exchange

menggunakan zeolit. (Hartomo, 1994)

Menurut B. Chandra (2007) Kesadahan pada air dapat

dihilangkan dengan cara :

a. Pemanasan

Pemanasan air menyebabkan terlepas atau dikeluarkannya

CO2 dari dalam air dan terbentuknya endapan CaCO3 yang

tidak larut.

Ca(HCO3)2 CaCO3 + H2O + CO2

Cara ini sangat mahal jika dipergunakan untuk skala besar.

b. Penambahan Kapur

Penambahan kapur pada air yang sifat Kesadahannya

sementara dapat mengabsorbsi CO2 dan mengendapkan

CaCO3 yang tidak terlarut.

c. Proses Pertukaran Ion

Bahan yang biasa digunakan dalam pertukaran ion adalah

zeolit. Zeolit mempunyai daya penukar kation yang lebih

mudah mengikat ion valensi banyak daripada bentuk ionnya

sendiri, sehingga zeolit ini akan memberikan kation valensi 1

dan mengambil kation valensi 2. Reaksi yang terjadi pada

saat proses pertukaran ion adalah :

Ca2+ + Na2Ze CaZe + 2Na+

Mg2+ + Na2Ze MgZe + 2Na+

7

Page 8: LAPORAN PAPLC KESADAHAN

3. Zeolit dan Media yang digunakan

a. Zeolit

Zeolit merupakan mineral alami aluminosilikat yang

terhidrasi. Zeolit termasuk golongan yang dikenal sebagai

mineral "tektosilikat". Zeolit alam biasanya terbentuk dari

perubahan batuan yang kaya akan gelas di danau atau air

laut (Erdem et al., 2004)

Keuntungan penggunaan zeolit dalam pertukaran ion

untuk menurunkan kesadahan air yaitu

1) Tidak terdapat bahan kimia yang berbahaya.

2) Bebas lumpur dan endapan.

3) Biaya relatif murah.

4) Dapat menghasilkan air dengan kesadahan 0 (nol).

5) Relatif sederhana dalam pengoperasiannya.

6) Untuk regenerasi hanya diperlukan garam dapur yang

mudah diperoleh dengan harga relatif murah.

b. Sifat Zeolit

Adapun sifat-sifat zeolit meliputi :

1) Dehidrasi

Sifat dehidrasi dari zeolit akan berpengaruh

terhadap sifat adsorbsinya, zeolit dapat melepaskan

molekul air dari rongga permukaan dan menyebabkan

medan listrik meluas ke dalam rongga utama dan akan

efektif terinteraksi dengan molekul yang akan diadsorbsi.

Jumlah molekul air sesuai dengan jumlah pori-pori atau

volume ruang hampa yang akan terbentuk bila kristal

zeolit tersebut dipanaskan.

2) Adsorbsi

Dalam keadaan normal ruang hampa Kristal zeolit

terisi oleh molekul air bebas yang berada disekitar

kation. Bila kristal zeolit dipanaskan pada suhu 300 -

8

Page 9: LAPORAN PAPLC KESADAHAN

400°C maka ion tersebut akan keluar sehingga zeolit

dapat berfungsi sebagai penyerap gas atau cairan.

Beberapa jenis mineral zeolit mampu menyerap gas atau

zat, zeolit juga mampu memisahkan molekul zat

berdasarkan ukuran kepolarannya.

3) Penukar ion

Ion-ion pada rongga atau kerangka elektrolit

berguna untuk menjaga kenetralan zeolit, ion-ion dapat

bergerak bebas sehingga pertukaran ion menjadi

tergantung dari ukuran dan muatan maupun jenis

zeolitnya. Sifat sebagai penukar ion dari zeolit antara lain

tergantung dari : sifat kation, suhu, dan jenis anion.

Penukar kation dapat menyebabkan perubahan

beberapa sifat zeolit seperti terhadap panas, sifat

adsorbsi dan sifat panas. Untuk peningkatan zeolit

sebagai penyerap perlu terlebih dahulu dilakukan proses

aktivasi, yaitu untuk meningkatkan sifat-sifat khusus

zeolit dengan cara menghilangkan unsur-unsur pengotor

dan menguapkan air yang terperangkap dalam pori

kristal zeolit.

c. Pengaruh zeolit terhadap penurunan kesadahan

Berdasarkan pada struktur zeolit yang tersusun oleh

rongga atau pori, sistem rongga ini membentuk saluran yang

saling berhubungan dan dihubungkan dengan celah oksigen,

zeolit merupakan kristal silika terhidrat yang secara tiga

dimensi tersusun atas tetrahedral SiO4 dan AlO4 yang saling

dihubungkan oleh atom O. Pemanfaatan zeolit sebagai

senyawa pemisah sangat dipengaruhi oleh ukuran dan

distribusi pori yang dimiliki. Penggunaan mineral zeolit

sebagai penyerap yang menguntungkan karena

9

Page 10: LAPORAN PAPLC KESADAHAN

kemampuannya dalam menyerap air, gas sehingga jelas

penggunaan zeolit dalam proses penurunan kesadahan.

d. Media yang digunakan :

1) Media Kerikil

Kerikil berfungsi sebagai media penyangga dalam proses

filtrasi, agar media zeolit tidak terbawa aliran. Kerikil

dengan ketebalan 5 cm pada bagian bawah dan atas pipa.

2) Kassa plastik

Ukuran kassa plastik disesuaikan dengan diameter pipa

yang diletakkan diantara media zeolit dengan koral/kerikil.

3) Media Zeolit

Zeolit adalah senyawa zat kimia alumino silikat berhidrat

dengan kation natrium yang cukup banyak berbentuk

granuler dan tak bisa larut dalam air. Zeolit ini kaya akan

ion negatif sehingga akan terjadi pertukaran ion (ion

exchange), dengan ketebalan 70 cm.

B. Pembuatan Alat dan Media

1. Pembuatan bak filtrasi

a. Menyiapkan alat dan bahan.

b. Memotong pipa dengan diameter 4” yang panjangnya 1

meter.

c. Membuat lubang dengan soldir pada bagian bawah dengan

jarak 5 cm dari bawah pipa.

d. Memasang pipa dengan diameter ½’’ pada lubang tersebut

yang sudah dipasang stop kran pada ujungnya.

e. Pada bagian bawah pipa besar diberi penutup pipa.

2. Pencucian media

a. Menyiapkan media zeolit dan koral secukupnya.

b. Media tersebut dicuci hingga bersih.

10

Page 11: LAPORAN PAPLC KESADAHAN

c. Mengeringkan media dengan cara dijemur sampai kering di

bawah sinar matahari.

d. Media diratakan agar semua media kering.

e. Media diambil, lalu dimasukkan pada wadah/ember yang

bersih.

3. Penyusunan media

a. Menyiapkan bak filtrasi.

b. Menyusun media pada bak filtrasi dengan susunan :

1) Susunan 1 : koral dengan ketinggian 5 cm.

2) Susunan 2 : zeolit dengan ketinggian 70 cm.

3) Susunan 3 : koral dengan ketinggian 5 cm.

4) Diantara media koral dan zeolit diberi kassa plastik.

4. Proses filtrasi

a. Menyiapkan bak equalisasi.

b. Mengukur debit pada bak equalisasi.

c. Memasukkan sampel air sadahpada bak equalisasi.

d. Menunggu air sampai keluar pada bak filtrasi.

e. Air yang keluar ditampung pada wadah/ember.

f. Melakukan pemeriksaan kesadahan pada outlet dari hasil

filtrasi tersebut di laboratorium.

11

Page 12: LAPORAN PAPLC KESADAHAN

BAB III

PELAKSANAAN PRAKTEK DAN HASIL

A. Pelaksanaan Praktikum1. Alat dan Bahan

Untuk pemeriksaan kekeruhan air

Alat : 1. Labu Erlenmeyer

2. Buret asam

3. Pipet volume

Bahan : 1. Air sumur yang sadah

2. EDTA

3. EBT

4. Murexid

5. NaCN

6. NaOH

Untuk pengolahan air keruh

Alat

a. Gergaji pipa PVC

b. Alat pelubang pipa PVC (bor)

c. Ember plastic

d. Bak penampung air

e. Bak penampung air hasil olahan

f. Pipa PVC 8” 1 meter

g. Knie PVC 1,5”

h. Socket adaptor 1,5”

i. Reducing soket 1,5”

j. TBA putih

k. Stop kran 1,5”

12

Page 13: LAPORAN PAPLC KESADAHAN

Bahan

a. Air sumur yang sadah

b. Zeolit

c. Koral

d. Plastik kasa

2. Prosedur Kerja

a. Sampel air sadah diperiksa kadar kesadahan totalnya

sebelum dilakukan pengolahan dengan cara sebagai

berikut :

1) Memasukkan 50 ml sampel pre ke dalam Erlenmeyer

2) Tambahkan sepucuk sendok kecil NaCN dan indikator

EBT (berwarna merah tengguli)

3) Sampel dititrasi dengan EDTA ( stop saat warna berubah

menjadi biru)

4) Catat ml titrasi

b. Sampel air sadah diperiksa kadar kesadahan Ca nya

sebelum dilakukan pengolahan dengan cara sebagai

berikut :

1) Memasukkan 50 ml sampel pre ke dalam Erlenmeyer

2) Tambahkan 2 ml NaOH dan indikator murexid (berwarna

merah)

3) Sampel dititrasi dengan EDTA ( stop saat warna berubah

menjadi ungu)

4) Catat ml titrasi

c. Melakukan rekayasa media filtrasi pengolahan kekeruhan

1) Lakukan pencucian terhadap media zeolit dan koral

2) Merangkai alat pengolahan kekeruhan pada air sumur

dengan rangkaian bak penampungan dan pipa filtrasi

3) Pelaksanaan pengolahan:

13

Page 14: LAPORAN PAPLC KESADAHAN

a) Siapkan air yang akan diolah di dalam bak

penampungan

b) Alirkan air dari bak penampungan ke pipa filtrasi

c) Atur debit aliran

d) Biarkan air mengalir dan tamping pada bak

penampungan hasil

e) Lakukan analisa laboratorium tingkat kesadahan air

sumur baik sebelum maupun setelah pengolahan

4) Akhir pelaksanaan kegiatan mahasiswa wajib

membersihkan dan mengembalikan alat ke tempat

semula.

d. Melakukan pemeriksaan air hasil pengolahan untuk

parameter kesadahan, dengan cara sebagai berikut :

1) Sampel air sadah diperiksa kadar kesadahan totalnya

sesudah dilakukan pengolahan dengan cara sebagai

berikut :

a) Memasukkan 50 ml sampel pre ke dalam

Erlenmeyer

b) Tambahkan sepucuk sendok kecil NaCN dan

indikator EBT (berwarna merah tengguli)

c) Sampel dititrasi dengan EDTA ( stop saat warna

berubah menjadi biru)

d) Catat ml titrasi

2) Sampel air sadah diperiksa kadar kesadahan Ca nya

sesudah dilakukan pengolahan dengan cara sebagai

berikut :

a) Memasukkan 50 ml sampel pre ke dalam

Erlenmeyer

b) Tambahkan 2 ml NaOH dan indikator murexid

(berwarna merah)

14

Page 15: LAPORAN PAPLC KESADAHAN

c) Sampel dititrasi dengan EDTA ( stop saat warna

berubah menjadi ungu)

d) Catat ml titrasi

e) Mencatat hasil yang muncul dan mengulangi

sebanyak 2 kali

B. Hasil

Tabel 1. Volume Titrasi Kesadahan Total (Pre)

Volume awal

titrasi

Volume akhir

titrasi

Volume titrasi

12 ml 45 ml 33 ml

Tabel 2. Volume Titrasi Kesadahan Ca (Pre)

Volume awal

titrasi

Volume akhir

titrasi

Volume titrasi

11 ml 16,5 ml 5,5 ml

Tabel 3. Volume Titrasi Kesadahan Total (Post)

Volume awal

titrasi

Volume akhir

titrasi

Volume titrasi

1 ml 12 ml 11 ml

Tabel 4. Volume Titrasi Kesadahan Ca (Post)

Volume awal

titrasi

Volume akhir

titrasi

Volume titrasi

41,5 ml 42,8 ml 1,3 ml

Perhitungan :

I. PRE

15

Page 16: LAPORAN PAPLC KESADAHAN

1) Kesadahan Total

¿ 100050

x ml .T x F . EDTA x BmCaCO3 x 0,01M

¿ 100050

x33 x 0,996 x100 x0,01M

¿657,36 mg / L sebagai CaCO3

Derajat kesadahan Jerman (D) = 1 D = 10 mg CaO / L

Maka D ¿657,3610

=65,736mg CaO / L

Derajat kesadahan Perancis (F) = 1 F = 10 mg CaCO3 / L

Maka F¿ 657,3610

=65,736 mg CaCO3 / L

2) Kesadahan Ca

¿ 100050

x ml .T x F . EDTA x BACa x0,01M

¿ 100050

x5,5 x 0,996 x 40x 0,01M

¿43 ,824mg / Ll sebagai Ca

3) Kesadahan Mg

¿ 100050

x ml .T (total−Ca ) x F . EDTA x BmMg x 0,01M

¿ 100050

x (33−5,5 ) x0,996 x 56 x0,01M

¿306 ,768 mg / L sebagai Mg

II. POST

1) Kesadahan Total

16

Page 17: LAPORAN PAPLC KESADAHAN

¿ 100050

x ml .T x F . EDTA x BmCaCO3 x 0,01M

¿ 100050

x11 x 0,996 x100 x 0,01M

¿219,12 mg / L sebagai CaCO3

Derajat kesadahan Jerman (D) = 1 D = 10 mg CaO / L

Maka D ¿219,1210

=21,912 mg CaO / L

Derajat kesadahan Perancis (F) = 1 F = 10 mg CaCO3 / L

Maka F = ¿219,1210

=21,912 mg CaCO3 / L

2) Kesadahan Ca

¿ 100050

x ml .T x F . EDT A x BACax 0,01M

¿ 100050

x1,3 x 0.996 x 40x 0,01M

¿10 ,3584 mg / L sebagai Ca

3) Kesadahan Mg

¿ 100050

x ml .T (total−Ca ) x F . EDTA x BmMg x 0,01M

¿ 100050

x (11−1,3 ) x0,996 x 56 x0,01M

¿108 ,2054 mg / L sebagai Mg

Q = 200 ml / menit

T Air keluar (T. Outlet) = 3 menit

17

Page 18: LAPORAN PAPLC KESADAHAN

Tabel 5. Kadar Kesadahan Total (Pre & Post) dan Presentase Penurunan

Kadar Kesadahan TotalPre (mg/l) Post (mg/l) Selisih (mg/l) %

657,36 219,12 438,24 66,67

Tabel 6. Kadar Kesadahan Ca (Pre & Post) dan Presentase Penurunan

Kadar Kesadahan CaPre (mg/l) Post (mg/l) Selisih (mg/l) %

43,824 10,3584 33,4656 76,36

Tabel 7. Kadar Kesadahan Mg (Pre & Post) dan Presentase Penurunan

Kadar Kesadahan MgPre (mg/l) Post (mg/l) Selisih (mg/l) %306,768 108,2054 198,5626 64,72

Tabel 8. Perbandingan Hasil Perlakuan dengan Baku Mutu Untuk Parameter Kesadahan Air Sumur

Parameter Hasil (mg/l) Baku Mutu Keterangan

Kesadahan(Total)

Pre = 657,36 500 mg/L sebagai CaCO3

Tidak Memenuhi Syarat

Post = 219,12 500 mg/L sebagai CaCO3

Memenuhi Syarat

Debit yang digunakan sesuai panduan intrukstur yaitu 200

ml / menit dan air keluar melalui kran outlet dengan selang waktu 3

menit. Baku mutu yang digunakan yaitu Permenkes RI No.

416/Menkes/Per/IX/1990 tentang Syarat dan Pengawasan Kualitas

Air Bersih. Berdasarkan tabel 5, terjadi penurunan kadar

kesadahan total sebesar 66,67 %. Berdasarkan tabel 6, terjadi

penurunan kadar kesadahan Ca sebesar 76,36 %. Berdasarkan

18

Page 19: LAPORAN PAPLC KESADAHAN

tabel 7, terjadi penurunan kadar kesadahan Mg sebesar 64,72 %.

Kesadahan total (Pre) sesuai Permenkes tidak memenuhi baku

mutu atau syarat. Setelah dilakukan pengolahan secara inflow

dengan susunan media koral, zeolit, koral dapat menurunkan

kesadahan yang memenuhi baku mutu dan syarat menurut

permenkes.

BAB IV

PENUTUP

A. KesimpulanDari hasil pengolahan kesadahan secara inflow dengan

susunan media koral, zeolit, koral dapat menurunkan kesadahan

yang memenuhi baku mutu dan syarat sesuai Permenkes RI No.

416/Menkes/Per/IX/1990 tentang Syarat dan Pengawasan Kualitas

Air Bersih. Kadar kesadahan total (Pre) dengan hasil 657,36 mg/l

tidak sesuai Permenkes RI No. 416/Menkes/Per/IX/1990 dengan

baku mutu yaitu 500 mg/L sebagai CaCO3. Sedangkan setelah

dilakukan pengolahan kesadahan (post) hasilnya mengalami

penurunan dengan nilai 219,12 mg/l sehingga memenuhi syarat

Permenkes. Persentase penurunan kadar kesadahan total adalah

66,67%, persentase penurunan kadar kesadahan Ca adalah

76,36%, sedangkan penurunan kadar kesadahan Mg adalah

64,72%.

B. Saran 1. Perlu pengolahan kesadahan dengan susunan media lebih

tinggi untuk dapat menurunkan kadar kesadahan seminimal

mungkin.

19

Page 20: LAPORAN PAPLC KESADAHAN

2. Pemberian sekat berupa strimin akan lebih baik dibandingkan

dengan ijuk karena lebih tahan lama dan untuk menghindari

pembusukan.

LAMPIRAN

20

Pencucian koralPengeringan koral Pengeringan zeolit

Gb. Pengolahan kesadahan Aliran dari bak ekualisasi

outlet

Page 21: LAPORAN PAPLC KESADAHAN

Gambar Rangkaian Pengolahan

21

Pemeriksaan pre dan pos kesadahan

Gb. Titrasi Gb. Inlet dan outlet

5 cm

70 cm

5 cm

Page 22: LAPORAN PAPLC KESADAHAN

DAFTAR PUSTAKA

Permenkes RI No. 416/Menkes/Per/IX/1990 tentang Syarat dan Pengawasan Kualitas Air Bersih.

Fery Fatmawati. 2009. Pengaruh variasi waktu kontak dalam proses filtrasi menggunakan media pasir dan batu marmer terhadap kadar kesadahan dan kekeruhan air sumur gali di Sentolo Kulon Progo Yogyakarta. Karya Tulis Ilmiah. Tidak dipublikasikan. Yogyakarta : Jurusan Kesehatan Lingkungan Politeknik Kesehatan Yogyakarta.

http://repository.upi.edu/operator/upload/s_kim_0607349_chapter2.pdf. Diunduh tanggal 17 Mei 2012

http://digilib.unimus.ac.id/files/disk1/105/jtptunimus-gdl-zaenalabid-5224-3-bab2.pdf. Diunduh tanggal 17 Mei 2012

22