laporan opt kedelai
DESCRIPTION
perlintan 2 agroteknologiTRANSCRIPT
Ulat grayak
Ulat grayak merupakan hama utama pada tanaman kedelai. Ulat grayak dahulu dinamakan
“ulat tentara” karena menyerang secara berbondong-bondong dalam jumlah ratusan atau ribuan
ekor. Ulat grayak yang menyerang kedelai ialah Spodoptera litura F atau Prodenia litura F. Hama ini
tersebar pada beberapa tempat di Indonesia seperti Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat, Sulawesi
Selatan, Sumatera Selatan, dan Kalimantan Timur. Besar kemungkinan di daerah sekitarnya pun
telah terdapat hama ini.
Gejala
Hama ini terutama merusak daun, meskipun polong muda dapat dirusakkan juga. Daun yang
terserang tampak dari jauh berwarna keputih-putihan. Larva menyerang daun dengan serakah
sehingga daun tinggal tulang-tulangnya saja, dan tanaman kedelai tampak gundul. Karena jumlah
daun tiap tanaman berkurang, maka hasil biji ikut terpengaruh menjadi sedikit, sebab daun yang
biasanya menyediakan makanan karbohidrat kini tidak ada lagi. Selain itu larva dapat menyerang
polong muda. Tanaman kedelai yang terserang parah menyebabkan terbetuknya biji kecil-kecil dan
bahkan tidak mampu menbentuk biji sama sekali.
Imago berwujud ngengat yang berwarna abu-abu. Ngengat (sejenis kupu-kupu kecil) jantan
dan betina mengadakan perkawinan, selajutnya ngengat betina bertelur. Seekor ngengat betina
mampu bertelur 2.000 butir. Telur sebanyak itu diletakkan pada bagian bawah daun secara
berkelompok. Biasanya berkisar 4-8 kelompok, dan ditutupi dengan lapisan berbulu yang berwarna
merah sawo. Bila keadaan lingkungan cocok, maka dalam waktu 3 hari telur dapat menetas menjadi
larva (ulat).
Larva sangat merusak tanaman kedelai, sedangkan ngengat tidak merusak. Larva yang baru
menetas tetap berada di tempat telur semula, dan memakan kulit ari daun (epidermis) serta belum
mampu bergerak jauh. Selanjutnya, bila epidermis berkurang, maka mulailah larva merayap
memakan daun disekitarnya. Selanjutnya larva berpindah pada rumpun tanaman kedelai di dekatnya
dengan menimbulkan kerusakan yang lebih parah, karena ulat semakin besar dan ganas. Larva muda
berwarna kehijauan dengan bintik-bintik hitam, sedangkan larva tua berwarna abu-abu gelap atau
coklat, dan disepanjang badannya terdapat lima garis berwarna kuning pucat atau kehijauan. Larva
biasanya menyerang tanaman kedelai pada malam hari sehingga tidak diketahui petani, dan petani
hanya melihat pada esok paginya tanaman kedelainya sudah gundul. Pada siang hari ulat
bersembunyi di dalam tanah. Umur larva sekitar 20 hari, dan selama waktu itulah tanaman kedelai
diserang olehnya. Setelah puas menjadi larva sambil makan kesana kemari, larva bergerak ke dalam
tanah. Sambil berubah bentuk menjadi pupa yang berwarna coklat. Dalam waktu 10 hari pupa sudah
berubah menjadi ngengat.
Hama ulat grayak mudah muncul dalam jumlah besar secara tiba-tiba setalah turun hujan
lebat. Hujan yang menyirami tanah tampaknya dapat menggugah ulat untuk menjadi lebih aktif.
Tanaman inang lain
Hama ini dapat menyerang tanaman lain seperti jagung, kacang hijau, kacang tanah, bawang
merah, ubi jalar, lombok, dan rumput-rumputan.
Pengendalian
Pengandalian yang dapat dilakukan terhadap hama ini ialah:
1. Rumput-rumputan yang sering menjadi tempat persembunyian ulat ini harus dibersihkan
dan dibenamkan kedalam tanah, agar ulat tidak menyerang tanaman kede;ai yang akan
ditanam.
2. Rendamlah lahan pertanian kedelai dengan iar pengairan.
Kepik hijau
Hama ini dikenal sebagai hama utama yang penting pada tanaman kedelai. Seperti halnya
kepik Peizodorus, ternyata kepik hijau ini pun menyerang polong kedelai. Polong diisap oleh imago
dan nimfa. Kepik hijau ini diberi nama Nezara viridula L. Penyebarannya meliputi Jawa Timur, Jawa
Tengah, Jawa Barat, Sulawesi Selatan, Sulawesi utara, dan Sumatera Selatan serta Kalimantan Timur.
Gejala
Gejala serangan sama dengan gekala serangan kepik Piezodorus, yaitu kerusakan pada biji
dan polong yang dimulai sejak terbentuknya polong sampai polong berbiji penuh. Polong yang baru
terbentuk bila terserang akan menjadi gugur. Polong yang baru membentuk biji, bila terserang
menyebabkan polong hampa dan mengering, bijinya pun tidak bernas. Biji dapat hitam dan busuk
bila kepik menyerang polong yang hampir masak. Polong tua bila diserang, menghasilkan biji keriput
dan berbintik hitam.
Tanaman inang
Selain menyerang kedelai, ternyata kepik ini mempunyai tanaman inang lain seperti padi,
jagung, kentang, lombok, tembakau, wijen, Crotalaria, maupun kapas. Tetapi tidak menyerang
kacang tanah.
Karakteristik OPT
Imago berwujud kepik yang mempunyai tiga varietas (jenis), yaitu samaragdula, torquata,
dan aurantiaca. Ketiga jenis tersebut warnanya berlainan. Yang paling banyak terdapat di lapangan
ialah N. Viridula var. Smaragdula yang kepiknya berwarna hijau polos. Sedangkan N. Viridula var.
Smaragdula yang kepiknya berwarna hijau polos. Sedangkan N. Viridula var torquata kepalanya
berwarna kuning jingga, meskipun badannya hijau juga. Yang paling berbeda ialah N. Viridula var
aurantiaca, yang badannya kuning kehijauan dengan tiga buah bintik hijau. Ketiga jenis tersebut
dapat kawin satu dengan yang lain. Seekor induk mampu menghasilkan 100-250 butir telur. Telur
diletakkan pada permukaan bawah daun dalam kelompok, tiap kelompok berisi 10-90 butir. Telur
berwarna kuning dan tiga hari menjelang menetas warnanya berubah menjadi merah bata,
sedangkan telur yang mandul warnanya tetap kuning. Bila telur berubah menjadi hitam, berarti telur
telah mati diserang parasit. Nimfa yang baru keluar dari telur yang semula berwarna kemerah-
merahan berubah menjadi coklat muda dan tetap bergerombol di dekat daun yang baru menetas.
Setelah ganti kulit pertama, yaitu 3 hari kemudian, terjadi ganti kulit kedua, dan keluar nimfa baru
yang berwarna hijau berbintik hitam putih. Ganti kulit terjadi sebanyak 5 kali dengan warna tetap
hijau berbintik hitam putih. Panjang nimfa sebelum menjadi imago dapat mencapai 10 mm.
Siklus hidup
Panjang 16 mm, telur di bawah permukaan daun, berkelompok. Setelah 6 hari telur menetas
menjadi nimfa (kepik muda), yang berwarna hitam bintik putih. Pagi hari berada di atas daun, saat
matahari bersinar turun ke polong, memakan polong dan bertelur. Umur kepik dari telur hingga
dewasa antara 1 sampai 6 bulan.
Pengendalian
Pengendalian yang dapat dilakukan antara lain dengan:
a. Adakan pembersihan (sanitasi) terhadap serangga ini atau membuang tanaman yang
terserang, termasuk juga tanaman-tanaman lain yang menjadi tanaman inangnya.
b. Penanaman harus serempak. Beda waktu tanam paling banyak sekitar 26 hari.
c. Adakan pergiliran tanaman dengan tanaman lain yang tidak disukai kepik ini, seperti kacang
tanah, sayuran, ubi-ubian, dan lain-lain.
d. Pengendalian mekanis yaitu dengan cara menangkap langsung dengan tangan, dan
selanjutnya dibunuh. Bila penangkapan dilakukan secara teratur pada barisan demi barisan
tanaman kedelai, maka hasilnya memuaskan. Itulah salah satu manfaat menanam kedelai
secara berbaris dan lurus (sistem tandur jajar).
PENYAKIT KARAT PADA KEDELAI
Karakteristik
a. Disebabkan oleh jamur Phakospora pachyrhizi
b. Uredium pada sisi bawah dan atas daun, coklat tersebar merata pada seluruh daun
c. Uredium berbentuk bulat atau jorong
d. Dipusat bagian uredium yang menonjol terbentuk lubang yang menjadi jalan keluarnya
urediospora.
e. Urediospora bulat pendek, bulat telur atau jorong.
Gejala
Gejala kerusakan tanaman akibat serangan penyakit karat kedelai adalah terdapatnya bintik-
bintik kecil yang kemudian berubah menjadi bercak-bercak berwarna coklat pada bagian bawah
daun, yaitu uredium penghasil uredospora. Serangan berat menyebabkan daun gugur dan polong
hampa. Gejala tampak pada daun, tangkai, dan kadang-kadang pada batang. Bercak karat terlihat
sebelum bisul (pustule) pecah. Dapat menginfeksi biji dan daun jauh sebelum tanaman berbunga.
Warna urediosorus bervariasi, putih suram, kuning kelam, coklat, sampai dengan coklat merah
jambu.
Kalsifikasi
Kingdom : fungi
Phylum : basidiomycota
Kelas : urediniomycetes
Ordo : uredinales
Familia : melampsoraceae
Genus : phakospora
Spesies : P. pachyrhizi
Intensitas
Daun
majemuk
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
skor 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
Siklus hidup
a. Tersebar lewat udara dengan urediospora
b. Spora tertangkap di udara antara pukul 12.00 – 16.00
c. P. Pachyrhizi tidak bertahan dalam biji
d. Penyakit karat kedelai biasanya mulai menyerang pada saat tanaman berumur 3-4 minggu
setelah tanam.
Pengendalian
Pengendalian penyakit karat kedelai dapat dilakukan dengan beberapa cara. Oleh karena
intensitas serangan penyakit ini dipengaruhi oleh kelembaban, curah hujan, intensitas sinar
matahari, dan kerapatan daun tanaman; maka perlu digunakan varietas kedelai yang toleran antara
lain Sompo, Kerinci, Polosari, dan Tambora, terutama di daerah kronis. Pengendalian juga dilakukan
dengan mengatur jarak tanam dan perlakukan budidaya tanaman secara benar. Jika dipandang
perlu, juga dapat dilakukan pengendalian dengan penyemprotan fungsisida.
Ekologi
a. Suhu perkecambahan urediospora 15 – 25 oC
b. Infeksi terjadi pada 20 – 25 oC dengan embun selama 10 – 12 jam
c. Infeksi terberat terjadi pada musim hujan