laporan notulansi seminar

16
Laporan Notulansi Seminar Oleh : Hayyun Lisdiana Judul : Manfaat Logam Merkuri Beserta Aplikasi dan Dampak bagi Ligkungan; Kesehatan; dan Industri Waktu : Jakarta, 5 Juni 2013-06-07 Denny Pangestutiyati 1. Mengapa amalagam yang komposiinya hampir 50 % mengandung merkuri,masih digunakan untuk menambal gigi? Amalgam adalah bahan tambal berbahan dasar logam, di mana komponen utamanya: likuid yaitu logam merkuri bubuk yaitu logam paduan yang kandungan utamanya terdiri dari perak, timah, dan tembaga. Selain itu juga terkandung logam-logam lain dengan persentase yang lebih kecil. Kedua komponen tersebut direaksikan membentuk tambalan amalgam yang akan mengeras, dengan warna logam yang kontras dengan warna gigi. Amalgam masih digunakan dalam penambalan gig,dikarenakan mmiliki beberapa kelebihan, diantaranya: a)Dapat dikatakan sejauh ini amalgam adalah bahan tambal yang paling kuat dibandingkan dengan bahan tambal lain dalam melawan tekanan kunyah, sehingga amalgam dapat bertahan dalam jangka waktu yang sangat lama di dalam mulut (pada beberapa penelitian dilaporkan amalgam bertahan hingga lebih dari 15 tahun dengan kondisi yang baik) asalkan tahap-tahap penambalan sesuai dengan prosedur. b)Ketahanan terhadap keausan sangat tinggi, tidak seperti bahan lain yang pada umumnya lama kelamaan akan mengalami aus karena faktor-faktor dalam mulut yang saling berinteraksi seperti gaya kunyah dan cairan mulut. c)Penambalan dengan amalgam relatif lebih simpel dan mudah dan tidak terlalu “technique sensitive” bila dibandingkan dengan resin komposit, di mana sedikit kesalahan dalam salah satu tahapannya akan sangat mempengaruhi ketahanan dan kekuatan bahan tambal resin komposit. d) Biayanya relatif lebih rendah

Upload: redika-ali-akbar

Post on 29-Nov-2015

10 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: Laporan Notulansi Seminar

Laporan Notulansi Seminar

Oleh : Hayyun LisdianaJudul : Manfaat Logam Merkuri Beserta Aplikasi dan Dampak bagi Ligkungan;

Kesehatan; dan IndustriWaktu : Jakarta, 5 Juni 2013-06-07

Denny Pangestutiyati 1. Mengapa amalagam yang komposiinya hampir 50 % mengandung merkuri,masih

digunakan untuk menambal gigi?Amalgam adalah bahan tambal berbahan dasar logam, di mana komponen utamanya:

likuid yaitu logam merkuri bubuk yaitu logam paduan yang kandungan utamanya terdiri dari perak, timah, dan

tembaga. Selain itu juga terkandung logam-logam lain dengan persentase yang lebih kecil.Kedua komponen tersebut direaksikan membentuk tambalan amalgam yang akan mengeras, dengan warna logam yang kontras dengan warna gigi. Amalgam masih digunakan dalam penambalan gig,dikarenakan mmiliki beberapa kelebihan, diantaranya: a) Dapat dikatakan sejauh ini amalgam adalah bahan tambal yang paling kuat

dibandingkan dengan bahan tambal lain dalam melawan tekanan kunyah, sehingga amalgam dapat bertahan dalam jangka waktu yang sangat lama di dalam mulut (pada beberapa penelitian dilaporkan amalgam bertahan hingga lebih dari 15 tahun dengan kondisi yang baik) asalkan tahap-tahap penambalan sesuai dengan prosedur.

b) Ketahanan terhadap keausan sangat tinggi, tidak seperti bahan lain yang pada umumnya lama kelamaan akan mengalami aus karena faktor-faktor dalam mulut yang saling berinteraksi seperti gaya kunyah dan cairan mulut.

c) Penambalan dengan amalgam relatif lebih simpel dan mudah dan tidak terlalu “technique sensitive” bila dibandingkan dengan resin komposit, di mana sedikit kesalahan dalam salah satu tahapannya akan sangat mempengaruhi ketahanan dan kekuatan bahan tambal resin komposit.

d) Biayanya relatif lebih rendahWalupun seperti itu amalgam ternyata juga memiliki kekurangan diantaranya:

a) Secara estetis kurang baik karena warnanya yang kontras dengan warna gigi, sehingga tidak dapat diindikasikan untuk gigi depan atau di mana pertimbangan estetis sangat diutamakan.

b) Dalam jangka waktu lama ada beberapa kasus di mana tepi-tepi tambalan yang berbatasan langsung dengan gigi dapat menyebabkan perubahan warna pada gigi sehingga tampak membayang kehitaman

c) Pada beberapa kasus ada sejumlah pasien yang ternyata alergi dengan logam yang terkandung dalam bahan tambal amalgam. Selain itu, beberapa waktu setelah penambalan pasien terkadang sering mengeluhkan adanya rasa sensitif terhadap rangsang panas atau dingin. Namun umumnya keluhan tersebut tidak berlangsung lama d berangsur hilang setelah pasien dapat beradaptasi.

Page 2: Laporan Notulansi Seminar

d) Hingga kini issue tentang toksisitas amalgam yang dikaitkan dengan merkuri yang dikandungnya masih hangat dibicarakan. Pada negara-negara tertentu ada yang sudah memberlakukan larangan bagi penggunaan amalgam sebagai bahan tambal.

e) Indikasi : Gigi molar (geraham) yang menerima beban kunyah paling besar, dapat digunakan baik pada gigi tetap maupun pada anak-anak.

2. Selain amlgam bahan tambal gigi yang dapat digunakan seperti apa?Berikut beberapa solusi dalam menambal gigi, yaitu menggunakan beberapa bahan, yang lebih aman,diantaranya: a. Resin kompositResin komposit adalah bahan tambal sewarna gigi, dengan bahan dasar polimer dan ditambahkan dengan partikel anorganiksebagai penguat. Bahan tambal ini umumnya mengalami reaksi pengerasan dengan bantuan sinar (sinar UV, atau bisa juga dengan visible light)Kelebihan Secara estetik sangat memuaskan, terutama resin komposit dengan formulasi

terkini di mana hasil akhirnya sangat menyerupai gigi asli. Namun tentu membutuhkan keterampilan dan keahlian dari dokter gigi. Karena kelebihannya ini, resin komposit adalah bahan tambal yang paling sering digunakan dalam “cosmetic dentistry”.

Aplikasinya cukup luas. Meski dulu ada keraguan bahwa bahan tambal resin komposit tidak cukup kuat untuk digunakan pada gigi geraham di mana tekanan kunyah di daerah tersebut paling besar, namun bahan tambal ini terus menerus mengalami perkembangan sehingga kini cukup dapat diandalkan untuk menambal gigi geraham meskipun kekuatannya masih tetap di bawah amalgam.

Warna bahan tambal dapat disesuaikan dengan keadaan gigi pasien, karena resin komposit memiliki pilihan shade/warna.

Kekurangan : Material ini membutuhkan tahapan-tahapan yang membutuhkan pengetahuan

dan keterampilan yang cukup mendalam dari dokter gigi untuk mendapatkan hasil yang benar-benar memuaskan dan tahan lama. Jika tidak, tambalan dapat mudah lepas/patah, berubah warna, atau terlihat batas antara tepi tambalan dengan gigi sehingga mengurangi estetika.

Pada saat penambalan diperlukan suasana mulut yang cukup kering karena kontaminasi saliva dapat mempengaruhi sifat-sifat jangka panjang dari resin komposit, seperti kekuatan dan daya tahannya. Oleh sebab itu gigi yang akan ditambal resin komposit idealnya harus benar-benar diisolasi, dan hal ini cukup sulit dilakukan terutama pada gigi belakang dan mungkin menimbulkan ketidaknyamanan bagi pasien.

Dapat terjadi karies sekunder di bawah tambalan yang mungkin disebabkan karena kebocoran tambalan sehingga bakteri dapat berpenetrasi ke jaringan gigi dan kembali menyebabkan karies.

Resin komposit dapat menyerap warna dari zat pewarna dari makanan atau minuman sehingga dalam jangku waktu lama dapat berubah warna.

Page 3: Laporan Notulansi Seminar

Gmbr. A. Gigi depan seorang anak yang patah akibat olahraga

Gmbr. B. Gigi tersebut setelah diperbaiki dengan resin komposit

b. Glass Ionomer Cement (GIC)Glass ionomer cement adalah bahan tambal sewarna gigi yang komponen utamanya adalah likuid yang merupakan gabungan air dengan polyacid (asam poliakrilat, maleat, itakonat, tartarat) bubuk yang berupa fluoroaluminosilicate glassKelebihan : Bahan tambal ini meraih popularitas karena sifatnya yang dapat melepas fluor

yang sangat berperan sebagai antikaries. Dengan adanya bahan tambal ini, resiko kemungkinan untuk terjadinya karies sekunder di bawah tambalan jauh lebih kecil dibanding bila menggunakan bahan tambal lain

Biokompatibilitas bahan ini terhadap jaringan sangat baik (tidak menimbulkan reaksi merugikan terhadap tubuh)

Material ini melekat dengan baik ke struktur gigi karena mekanisme perlekatannya adalah secara kimia yaitu dengan pertukaran ion antara tambalan dan gigi. Oleh karena itu pula, gigi tidak perlu diasah terlalu banyak seperti halnya bila menggunakan bahan tambal lain. Pengasahan perlu dilakukan untuk mendapatkan bentuk kavitas yang dapat ‘memegang’ bahan tambal.

Kekurangan : Kekuatannya lebih rendah bila dibandingkan bahan tambal lain, sehingga tidak

disarankan untuk digunakan pada gigi yang menerima beban kunyah besar seperti gigi molar (geraham)

Warna tambalan ini lebih opaque, sehingga dapat dibedakan secara jelas antara tambalan dan permukaan gigi asli

Tambalan glass ionomer cement lebih mudah aus dibanding tambalan lain

Gmbr. Abrasi pada daerah servikal gigi merupakan salah satu indikasi dari bahan tambal GIC

Page 4: Laporan Notulansi Seminar

c.. Tambalan sementaraTambalan ini dibutuhkan di antara perawatan gigi yang tidak dapat diselesaikan dalam satu kali kunjungan. Misalnya perawatan saluran akar, di mana lubang gigi yang sedang dirawat tidak dapat dibiarkan terbuka, namun belum dapat dibuatkan restorasi akhir. Oleh karena itu dibuatkan tambalan sementara, di antaranya bahan semen zinc phosphat, atau zinc eugenol. Semen tersebut memiliki kelarutan yang cukup tinggi dan kekuatannya tidak begitu tinggi sehingga memang hanya bersifat sementara dan pembongkarannya pada saat kunjungan berikutnya tidak begitu sulit.

INDIRECT RESTORATIONSAdalah tambalan yang dibuat di laboratorium, di mana sebelumnya gigi dan

rahang pasien sudah dicetak oleh dokter gigi kemudian hasil cetakan tersebut dikirim ke laboratorium. Umumnya indirect restorations berupa logam tuang yang akan disemenkan pada gigi yang telah dipreparasi, dan pengerjaannya membutuhkan lebih dari satu kali kunjungan. Material yang lazim digunakan adalah porcelain, logam paduan emas, atau logam paduan dasar. Indirect restoration umumnya diindikasikan pada gigi belakang (premolar maupun molar).

Macam dari indirect restorations diantaranya adalah inlay, onlay, dan crown atau mahkota tiruan

Inlay serupa dengan onlay, yaitu tambalan dari logam tuang yang dibuat di dental lab kemudian dicekatkan ke gigi pasien dengan semen kedokteran gigi. Umumnya gigi yang dibuatkan inlay atau onlay adalah gigi yang karies dan sudah berlubang besar atau gigi dengan tambalan yang kondisinya sudah buruk dan harus diganti, bila ditambal secara direct dengan amalgam ataupun resin komposit dikhawatirkan tambalan tersebut tidak akan bertahan lama karena patah atau lepas.

Pertama-tama gigi pasien yang mengalami karies dibersihkan, atau tambalan lama dibongkar. Kemudian gigi diasah/dipreparasi untuk kedudukan inlay/onlay, setelah preparasi selesai gigi pasien dicetak. Hasil cetakan akan dibawa ke dental lab untuk diproses selanjutnya. Gigi pasien lalu ditutup dengan tambalan sementara.

Setelah jadi inlay/onlay, pasien datang kembali dan tambalan sementara akan dibongkar. Kemudian inlay/onlay tersebut dipasangkan kepada pasien. Bila kedudukannya baik maka inlay/onlay tersebut akan disemenkan sehingga cekat dan tidak dapat dilepas sendiri oleh pasien.

Permukaan gigi premolar & molar tidak rata melainkan ada tonjol-tonjol (cusps). Inlay adalah tambalan yang berada di antara cusp, sehingga ukurannya biasanya tidak begitu luas. Sementara onlay biasanya lebih luas dan menutupi salah satu atau lebih tonjol gigi tersebut. Dapat dikatakan onlay adalah merekonstruksi kembali gigi yang kerusakannya sudah sangat luas.

Page 5: Laporan Notulansi Seminar

Gmbr. Onlay yang dibuat dari logam paduan emas.

Emas memiliki banyak keunggulan terutama karena bahan ini sangat biokompatibel dan dapat dikatakan tidak mudah mengalami degradasi bila berada di rongga mulut yang merupakan lingkungan korosif. Oleh karena itu inlay/onlay emas dapat bertahan dalam jangka waktu lama, sayangnya biayanya cukup tinggi.

Selain secara indirect, inlay/onlay juga dapat dibuat secara langsung, umumnya material yang digunakan adalah komposit. Pembuatan direct inlay/onlay membutuhkan keahlian dan ketrampilan dari operator.

Sumber: http://gigi.klikdokter.com/subpage.php?id=4&sub=14http://www.gigisehatbadansehat.com/2008/11/gigi-sensitif-setelah-ditambal-

amalgam.html?utm_source=feedburner&utm_medium=feed&utm_campaign=Feed%3A+GigiSehatBadanSehat+%28Gigi+Sehat+Badan+Sehat%29

http://kesehatan.kompas.com/read/2010/06/22/13232680/Salah.Pilih.Tambalan.Gigi.Bikin.Alergi-5

http://www.kedokterangigi.net/636/kelebihan-dan-kekurangan-bahan-tambal-gigi.html

3. Adakah pelarangan penggunaan amalgam di dunia ( undang-undang dan di negara mana saja)Penggunaan amalgam memang sudah dilarang, namun belum ada undang-undang resmi mengenai pelarangan tersebut, sehingga masih menjadi kontroversi dan mash digunkan dalam penambalan gigi. Tapi bebberapa negara di Eropa sudah membatasi penggunaan amalgam dalam tamba gigi.Tambalan gigi berwana perak mungkin berbahaya bagi wanita hamil, janin dan anak-anak karena kandungan Merkuri di dalam tambalan gigi tersebut, yang dikatakan

Page 6: Laporan Notulansi Seminar

Badan Pengawas Makanan dan Obat-obatan Amerika (FDA). Pernyataan ini dikeluarkan setelah menyelesaikan sebuah tuntutan perkara yang diajukan oleh beberapa pengacara konsumen.

FDA mengeluarkan pesan peringatan bagi para konsumen mengenai resiko penggunaan tambalan silver pada gigi di situs web FDA. Pada Juli 2009 lalu, FDA mengeluarkan aturan-aturan yang lebih spesifik mengenai tambalan gigi yang mengandung Merkuri.Tambalan Amalgam dikenal sebagai bahan dengan kandungan Merkuri rendah, dan kekhawatiran mengenai apakah hal ini berdampak pada kesehatan yang memburuk, seperti migrain, eretisme, dan pengerasan otak semakin meningkat. Tahun 2008, tambalan Amalgam sudah dibatasi penggunaannya di Swedia, Norwegia dan Finlandia, namun dewan FDA sendiri menolak untuk mengesahkan tuntutan keselamatan. (pravda.ru/val) Sumber :http://www.epochtimes.co.id/kesehatan.php?id=428. Peraturan amalgamhttp://www.ikatanapotekerindonesia.net/pharmacy-news/34-pharmacy-news/948-issues-final-regulation-on-dental-amalgam.html

Fiud Khodriah1. Bagaimana cara mengatasi pencemaran merkuri pada lingkungan?

Pencemaran air oleh Mercury tidak bisa diatasi hanya dengan cara penyaringan, koagulasi kopulasi, pengendapan, atau pemberian tawas. Hal ini karena Mercury di air berbentuk ion. Cara terbaik untuk menghilangkan Mercury dalam air ini adalah dengan pertukaran ion. Yaitu mempergunakan suatu resin yang mampu mengikat ion Mercury hingga menjadi jenuh, kemudian diregenerasi kembali dengan penambahan suatu asam, sehingga Mercury bisa dinetralisir. Namun karena biaya ionisasi ini sangat mahal, maka biaya termurah dan terbaik adalah dengan mencegah Mercury tidak masuk perairan. Cara lain, yaitu penyulingan. Tapi setali tiga uang, biaya yang akan dikeluarkan untuk penyulingan pun sangat mahal.

Penelitian tentang pengobatan keracunan merkuri sangat terbatas. Akhir- akhir ini dapat digunakan chelators N-acetyl-D,L-penicillamine (NAP), British Anti-Lewisite (BAL), 2,3-dimercapto-1-propanesulfonic acid (DMPS), and dimercaptosuccinic acid (DMSA). Pada penelitian dengan sampel kecil dilakukan pada pekerja tambang yang ter ekpos air raksa diberikan DMSA dan NAP. Obat ini bekerja dengan cara memperkecil partikel air raksa,sehingga pengeluaran ke ginjal bisa di tingkatkan.

Akan tetapi Pencegahan adalah lebih baik dari pengobatan. Artinya, ini kembali pada soal koordinasi unsur-unsur masyarakat terkait. Khususnya untuk kasus PETI (Penambangan Emas Tanpa Izin), kebijakan publik, Gubernur, Bupati, dan Departemen Pertambangan sangat menentukan dalam mengurangi pencemaran sungai. Hal ini bisa dilakukan dengan memberikan penyuluhan-penyuluhan pada masyarakat penambang. Tentu saja bukan perkara yang mudah, sebab penggunaan Mercury berkait dengan mata pencaharian serta juga pendapatan daerah. Tidak selalu pengobatan dapat berhasil dan kecacadan yang terjadi sudah permanen, oleh karena itu peran pemerintah untuk melakukan AMDAL terhadap suatu perusahaan

Page 7: Laporan Notulansi Seminar

yang menggunakan air raksa harus dilakukan dengan benar dan sanksi yang tegas apabila AMDALnya membahayakan kesehatan manusia dan lingkungan.

Pengendalian/penanggulangan pencemaran air di Indonesia telah diatur melalui Peraturan Pemerintah Nomor 82 tahun 2001 tentang Pengelolaan Kualitas dan Pengendalian Pencemaran Air. Secara umum hal ini meliputi pencemaran air baik oleh instansi ataupun non-instansi. Salah satu upaya serius yang telah dilakukan Pemerintah dalam pengendalian pencemaran air adalah melalui Program Kali Bersih (PROKASIH).

Program ini merupakan upaya untuk menurunkan beban limbah cair khususnya yang berasal dari kegiatan usaha skala menengah dan besar, serta dilakukan secara bertahap untuk mengendalikan beban pencemaran dari sumber-sumber lainnya. Program ini juga berusaha untuk menata pemukiman di bantaran sungai dengan melibatkan masyarakat setempat (KLH, 2004).

Pada prinsipnya ada 2 (dua) usaha untuk menanggulangi pencemaran, yaitu penanggulangan secara non-teknis dan secara teknis. Penanggulangan secara non teknis yaitu suatu usaha untuk mengurangi pencemaran lingkungan dengan cara menciptakan peraturan perundangan yang dapat merencanakan, mengatur dan mengawasi segala macam bentuk kegiatan industri dan teknologi sehingga tidak terjadi pencemaran. Peraturan perundangan ini hendaknya dapat memberikan gambaran secara jelas tentang kegiatan industri yang akan dilaksanakan, misalnya meliputi AMDAL, pengaturan dan pengawasan kegiatan dan menanamkan perilaku disiplin. Sedangkan penanggulangan secara teknis bersumber pada perlakuan industri terhadap perlakuan buangannya, misalnya dengan mengubah proses, mengelola limbah atau menambah alat bantu yang dapat mengurangi pencemaran.

Selain itu juga, suatu laporan yang dibuat oleh Enviromental Protection Agency (EPA) memuat beberpa rekomedasi untuk mencegah terjadinya pencemaran merkuri di lingkungan. Rekomendasi tersebut adalah sebagai berikut :

Pestisida alkil merkuri tidak boleh digunakan lagi.Penggunaan pestisida yang menggunakan komponen merkuri lainnya dibatasi

untuk daerah-daerah tertentu.Semua industri yang menggunkan merkuri harus membuang limbah industri

dengan terlebih dahulu mengurangi jumlah merkurinya sampai batas normal.Pelaksanaan rekomendasi tersebut tidak seluruhnya dapat memecahkan

masalah pencemaran merkuri di lingkungan. Pencemaran tetap terjadinya pada lumpur di dasar sungai atau danau dan menghasilkan CH3Hg+ yang dilepaskan ke badan air sekililingnya.

Sumber:Warlina., Lina. 2004. Pencemaran Air: Sumber, Dampak Dan Penanggulangannya (http://rudyct.com /PPS702-pb/08234/ lina_warlina.pdf (01/06/2010)) http://juwilda.wordpress.com/2010/10/07/merkuri/http://www.google.com/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=6&cad=rja&ved=0CF8QFjAF&url=http%3A%2F%2Fejournal.undip.ac.id%2Findex.php%2Fteknik%2Farticle%2Fdownload%2F1690%2F1447&ei=JfCvUZ_wKMWFrAeC54CIBg&usg=AFQjCNE9ggFBmE4PZCbqnV3PnbhvtVgX2g&sig2=igQKRkfz81mR7Zw51PjIIQ&bvm=bv.47534661,d.bmk

Page 8: Laporan Notulansi Seminar

Selain dengan cara diatas, dapat juga digunakan organisme seluler yaitu: sianobacteriaSianobakteria merupakan organisme selular yang termasuk kelompok mikroalga atau ganggang mikro. Di alam, organisme ini tersebar luas baik di perairan tawar maupun lautan. Sampai saat ini diketahui sekitar 2.000 jenis sianobakteria tersebar di berbagai habitat. Berdasarkan penelitian terbaru, sianobakteria merupakan salah satu organisme yang diketahui mampu mengakumulasi (menyerap) logam berat tertentu seperti Hg, Cd dan Pb.

Suhendrayatna (2001) dalam makalahnya, menjelaskan lebih rinci tentang proses penyerapan ion logam berat oleh sianobakteria dan mikroorganisme secara umum. Umumnya, penyerapan ion logam berat oleh sianobakteria dan mikroorganisme terdiri atas dua mekanisme yang melibatkan proses active uptake (biosorpsi) dan passive uptake (bioakumulasi).

Proses active uptake dapat terjadi pada berbagai tipe sel hidup. Mekanisme ini secara simultan terjadi sejalan dengan konsumsi ion logam untuk pertumbuhan sianobakteria, dan/atau akumulasi intraselular ion logam tersebut. Logam berat dapat juga diendapkan pada proses metabolisme dan ekresi sel pada tingkat kedua. Proses ini tergantung dari energi yang terkandung dan sensitivitasnya terhadap parameter yang berbeda seperti pH, suhu, kekuatan ikatan ionik, cahaya dan lainnya.

Namun demikian, proses ini dapat pula dihambat oleh suhu rendah, tidak tersedianya sumber energi dan penghambat metabolisme sel. Peristiwa ini seperti ditunjukkan oleh akumulasi kadmium pada dinding sel Ankistrodesmus dan Chlorella vulgaris yang mencapai sekitar 80 derajat dari total akumulasinya di dalam sel, sedangkan arsenik yang berikatan dengan dinding sel Chlorella vulgaris rata-rata 26 persen.

Suhendrayatna (2001) menambahkan, untuk mendesain suatu proses pengolahan limbah yang mengandung ion logam berat dengan melibatkan sianobakteria relatif mudah dilakukan. Proses pertama, sianobakteria pilihan dimasukkan, ditumbuhkan dan selanjutnya dikontakkan dengan air yang tercemar ion logam berat tersebut. Proses pengontakkan dilakukan dalam jangka waktu tertentu yang ditujukan agar sianobakteria berinteraksi dengan ion logam berat, selanjutnya biomassa sianobakteria ini dipisahkan dari cairan. Proses terakhir, biomassa sianobakteria yang terikat dengan ion logam berat diregenerasi untuk digunakan kembali atau kemudian dibuang ke lingkungan.

Pemanfaatan sianobakteria untuk menanggulangi pencemaran logam berat merupakan hal yang sangat menarik dilakukan, baik oleh masyarakat, pemerintah maupun industri. Karena, sianobakteria merupakan organisme selular yang mudah dijumpai, mempunyai spektrum habitat sangat luas, dapat tumbuh dengan cepat dan tidak membutuhkan persyaratan tertentu untuk hidup, mudah dibudidayakan dalam sistem akuakultur.

Page 9: Laporan Notulansi Seminar

Sumber: http://www.ychi.org/http://kelautanundip2007.blogspot.com/2008/12/menanggulangi-pencemaran-logam-berat.html

2. Berapa ambang batas merkuri yang diperbolehkan untuk masuk kedalam tubuh kita?Merkuri mempunyai sifat yang sangat beracun, maka U.S. Food and Administrasion (FDA) menentukan pembakuan atau Nilai Ambang Batas (NAB) kadar merkuri yang ada dalam jaringan tubuh badan air, yaitu sebesar 0,005 ppm. Nilai ambang batas yaitu suatu keadaan dimana suatu larutan kimia, dalam hal ini merkuri dianggap belum membahayakan bagi kesehatan manusia. Kadar merkuri jika sudah melampaui NAB dalam air atau makanan, maka air maupun makanan yang diperoleh dari tempat tertentu harus dinyatakan berbahaya. NAB air yang mengandung merkuri total 0,002 ppm baik digunakan untuk perikanan (Budiono, 2003). Pedoman buku mutu lingkungan menjelaskan bahwa, kadar merkuri pada makanan yang dikonsumsi langsung maksimum sebesar 0,001 ppm. Kadar merkuri yang aman dalam darah maksimal 0,04 ppm. Kadar merkuri sebesar 0,1-1 ppm dalam jaringan sudah dapat menyebabkan munculnya gangguan fungsi tubuh (Anonymous, 2008). Dalam kosmetik Namun senyawa merkuri fenil untuk riasan mata dan produk untuk menghilangkan make-up mata masih diperbolehkan pada saat itu dengan catatan bahwa konsentrasinya tidak melebihi 0,007 persen berat. Impor 23 produk pemutih kulit yang mengandung bahan-bahan berbahaya termasuk merkuri juga telah dilarang oleh Badan Pengawasan Makanan dan Obat Filipina pada tahun 2010. Badan tersebut juga telah menetapkan ambang batas merkuri pada produk-produk kosmetika yang diizinkan, yaitu tidak melebihi 1 ppm (1 mg/kg), konsentrasi dalam satuan berat (Some Skin Whitening Creams Contain Toxic Mercury, Testing Finds,” Chicago Tribune, May 19, 2010, http://www.chicagotribune.com/health/ct-met-mercury-skincreams-20100518,0,7324086,full.story.)

3. Annisa FatwariniBagaimana mekanisme kalomel di dalam tubuh, sedangka senyawa merkuri sendiri disebutkan bahwa tidak larut dalam air dan sulit diserap oleh usus?Pendapat dari Tri hastuti Budi Utami;Merkuri tidak terserapoleh usus, namun senyawa merkuri dari kalomel dapat masuk melalui proses peredaran darah sehingga bisa terserap oleh tubuh mengobati penyakit seperti malaria, cacingan, dan lain-lain.

Jawaban:Sebenarnya yang tidak dapat larut dalam air bukan kalomel, melainkan cinnabar ( HgS ) yang bersifat tidak larut dalam air dan sulit diserap oleh alat pencernaan seperti usus. Cinnabar telah digunakan dalam pengobatan tradisional Cina sejak ribuan tahun yang lalu. Sampai dengan sekarang, resep-resep obat tradisional Cina yang mengandung HgS untuk pengobatan gatal-gatal, sakit tenggorokan dan lain-lain yang sangat perlu diwaspadai dan diselidiki lebih lanjut.

Page 10: Laporan Notulansi Seminar

Merkuri(I) klorida yang dikenal dengan istilah calomel juga telah dipakai sebagai obat tradisional Cina. Namun sekarang penggunaan calomel pada obat tradisional Cina telah digantikan dengan bahan-bahan yang lebih aman, sehingga sampai dengan sekarang obat tradisional Cina tidak lagi mengandung calomel. Di Amerika dan Inggris, calomel telah digunakan untuk mengobati penyakit malaria, cacingan dan lain-lain sejak abad ke-16. Sampai pada tahun 1950, dokter-dokter masih memberi rekomendasi kepada orang tua untuk memberikan calomel dalam bentuk bubuk kepada anak-anak balita untuk memicu pertumbuhan gigi dan susah buang air besar. Namun pada akhir tahun 1950, calomel inilah yang telah menyebabkan kematian 585 anak-anak di London

Kimia berbicara, kalomel yang Mercurous atau merkuri klorida (Hg2Cl2) dan terbentuk ketika raksa (Hg) dan merkuri klorida (HgCl2) direaksikan bersama

Hg + HgCl2 → Hg2Cl2 (kalomel)

Mercurous klorida fotosensitif, artinya bila terkena sinar UV itu terurai kembali ke unsur merkuri dan merkuri klorida, menyebabkan untuk berubah dari putih menjadi hitam. Konsep fotosensitifitas tidak ditemukan sampai abad ke-20, dan satu hanya bisa menduga bagaimana paparan UV dapat mempengaruhi kualitas obat.

Hg2Cl2 (kalomel) → Hg + HgCl2 (sangat beracun)

Kedua unsur merkuri dan merkuri klorida yang larut dalam air dan dikenal sangat beracun. Kalomel, di sisi lain, adalah garam larut, dan jika Anda bertanya banyak dokter dan ahli kimia hari ini, mereka akan memberitahu Anda bahwa hanya sejumlah kecil dari merkuri di kalomel diserap. Secara teoritis, seharusnya hanya melewati usus dan dihilangkan dalam tinja. Hal ini jauh kurang beracun dari larut, senyawa lain organik merkuri, seperti metil merkuri, yang bertanggung jawab untuk Penyakit Minamata di Jepang pada 1950-an dan 60-an dan dianggap sebagai salah satu yang paling beracun merkuri compounds.4 Metil merkuri adalah jenis merkuri yang mencemari badan air dan ditemukan dalam ikan yang kita konsumsi. Hal ini berbeda dari senyawa organik lain merkuri, ethylmercury thiosalicylate, juga dikenal sebagai thimerosal, yang telah digunakan sejak 1930-an sebagai pengawet dalam vaksin. (Lihat di bawah.) Merkuri Lurus paling beracun sebagai uap yang terbentuk ketika merkuri cair terkena udara, inilah mengapa orang harus sangat berhati-hati ketika termometer merkuri atau neon kompak bola lampu istirahat, dan mengapa amalgam gigi yang berbahaya.

Faktor lain yang terlibat dalam penyerapan kalomel ke dalam jaringan adalah amonia, yang merupakan produk sampingan pada ginjal. Amonia (NH3) juga menyebabkan kalomel untuk tidak proporsional, atau terurai menjadi dua bentuk yang berbeda dari merkuri, membentuk reaksi berikut:

Hg2Cl2 + 2NH3 → Hg + Hg(NH2)Cl (Mercuriammonium chloride) + NH4Cl (amonium klorida)

Page 11: Laporan Notulansi Seminar

Dengan demikian, jika ada kalomel mencapai ginjal untuk ekskresi, merkuri bisa diberikan bahkan lebih beracun setelah datang ke dalam kontak dengan amonia.

Pada tahun 1950 ilmuwan memahami bahwa kalomel bisa terurai dalam usus ketika kontak dengan zat-zat seperti sukrosa dan laktosa serta alkaloid seperti kokain, ini akan menciptakan "lebih beracun, merkuri turunan" merkuri chloride.5 1967 edisi Amerika Serikat Dispensatory dan Dokter 'Farmakologi, masih daftar kalomel sebagai obat daripada racun, menantang klaim bahwa sejumlah besar dapat diserap dalam usus: "Sebagian besar dari dosis kalomel mungkin dihilangkan dari usus, hanya bagian terlarut , beberapa di antaranya dalam keadaan merkuri, diserap. Karena bahaya penyerapan jumlah racun merkuri jika laxation tidak terjadi setelah mengambil kalomel, obat pencahar garam harus diambil pada hari berikutnya. "6 atau tidaknya kalomel tersebut tereliminasi adalah masalah sengketa. Dari catatan adalah kenyataan bahwa penggunaan internal maupun eksternal kalomel diketahui menyebabkan reaksi kulit dan demam, gejala umum setelah pemberian vaksin yang mengandung thimerosal. Sumber:http://www.westonaprice.org/environmental-toxins/beatiful-black-poison

http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC1070962/