laporan motor asli

14
LAPORAN PRAKTIKUM REWINDING MOTOR 1 FASE I. TUJUAN Membuat / menggulung lilitan atau kawat pada motor. Mengetahui cara merewinding motor. Memperbaiki motor yang telah aus atau rusak Mengetahui cara kerja motor. II. DASAR TEORI I. Motor Listrik AC Satu Fase Disebut motor satu fase karena untuk menghasilkan tenaga mekanik pada motor tersebut hanya dibutuhkan sumber satu fase, didalam pelaksanaannya motor satu fase mempunyai prinsip dasar atas motor dua fase. Disebut demikian karena belitan stator motor terdiri dari dua jenis belitan, yaitu: a. Belitan utama b. Belitan Bantu Karena belitan tersebut dibuat sedemikian rupa walaupun arusnya mengalir pada masing-masing belitan, yaitu arus pada belitan utama (Iu) dan arus pada belitan Bantu (Ib), tidak sefase. Karena pada belitan stator terdapat dua arus yang mempunyai beda fase, maka pada stator akan terjadi medan putar. Dengan adanya medan putar ini, maka akan berlangsung prinsip kerja seperti motor induksi tiga fase. Motor AC satu fase banyak digunakan dalam kebutuhan sehari-hari karena : a. Kontruksi sederhana b. Praktis c. Pemeliharaan mudah d. Harga relatif murah Bagian-bagian motor satu fasa 1. Stator Motor Stator motor ialah bagian yang diam dari suatu motor listrik, dimana pada stator motor tersebut terdiri dari lempengan plat–plat dynamo yang dipres menjadi satu dan dibentuk sedemikian rupa sehingga stator motor tersebut mempunyai alur – alur (slot) sebagai tempat untuk kumparan atau gulungan kawat tembaga. 2. Rotor Motor Rotor motor adalah bagian dari motor listrik yang berputar. Perputaran tersebut disebabkan oleh adanya

Upload: achmad-zaenuri-rajasa

Post on 27-Oct-2015

113 views

Category:

Documents


6 download

DESCRIPTION

school

TRANSCRIPT

Page 1: LAPORAN Motor Asli

LAPORAN PRAKTIKUMREWINDING MOTOR 1 FASE

I. TUJUAN Membuat / menggulung lilitan atau kawat pada motor. Mengetahui cara merewinding motor. Memperbaiki motor yang telah aus atau rusak Mengetahui cara kerja motor.

II. DASAR TEORI

I. Motor Listrik AC Satu FaseDisebut motor satu fase karena untuk menghasilkan tenaga mekanik pada motor

tersebut hanya dibutuhkan sumber satu fase, didalam pelaksanaannya motor satu fase mempunyai prinsip dasar atas motor dua fase. Disebut demikian karena belitan stator motor terdiri dari dua jenis belitan, yaitu:a. Belitan utamab. Belitan Bantu

Karena belitan tersebut dibuat sedemikian rupa walaupun arusnya mengalir pada masing-masing belitan, yaitu arus pada belitan utama (Iu) dan arus pada belitan Bantu (Ib), tidak sefase.

Karena pada belitan stator terdapat dua arus yang mempunyai beda fase, maka pada stator akan terjadi medan putar. Dengan adanya medan putar ini, maka akan berlangsung prinsip kerja seperti motor induksi tiga fase.

Motor AC satu fase banyak digunakan dalam kebutuhan sehari-hari karena :a. Kontruksi sederhanab. Praktisc. Pemeliharaan mudahd. Harga relatif murahBagian-bagian motor satu fasa 1. Stator Motor

Stator motor ialah bagian yang diam dari suatu motor listrik, dimana pada stator motor tersebut terdiri dari lempengan plat–plat dynamo yang dipres menjadi satu dan dibentuk sedemikian rupa sehingga stator motor tersebut mempunyai alur – alur (slot) sebagai tempat untuk kumparan atau gulungan kawat tembaga.

2. Rotor MotorRotor motor adalah bagian dari motor listrik yang berputar. Perputaran

tersebut disebabkan oleh adanya gaya kopel putar yang diperoleh dari kumparan stator pada waktu diberikan tegangan listrik dengan nilai tegangan tertentu dan karena posisi rotor tersebut berada didalam stator, diantara medan magnit yang homogen.

Bentuk Gulungan StatorBentuk gulungan (Kumpuran) stator ada dua macam, tergantung

bagaimana cara melilitkannya kedalam alur-alur stator. Bentuk kumparan-kumparan tersebut adalah :a. Kumparan Sepusat (Concentric-Winding), seperti terlihat pada gambar Ab. Kumparan jerat atau juga disebut lilitan bertumpuk (Lap Winding) yang

juga dinamakan lilitan Spiral seperti yang terlihat pada gambar B

Page 2: LAPORAN Motor Asli

Adapun fungsi dari kedua jenis bentuk kumparan masing-masing adalah :a. Kumparan jerat (sepiral), banyak digunakan untuk motor atau generator

dengan kapasitas daya yang relatif besar, umumnya dari menengah keatas, walaupun ada secara khusus mesin listrik berkapasitas relatif besar kumparan statornya menggunakan type konsentrasi (sepusat).

b. Kumparan sepusat (concentric), pada umumnya digunakan untuk motor atau generator dengan kapasitas daya relatif kecil. Walaupun ada juga secara khusus motor-motor berkapasitas kecil menggunakan kumparan jenis sepiral.

II. Rewinding Motor AC Satu FasaYang dimaksud dengan rewinding (menggulung) adalah membuat dan

memasang gulungan-gulungan (kumparan-kumparan) kawat tembaga kedalam alur-alur (slots), jangkar (angker) atau melilitkan kawat tembaga kedalam kelos inti (kern) dari suatu transformer, magnet listrik atau juga ballast dan yang sejenisnya.

Dalam laporan praktikum ini hanya dibatasi pada menggulung motor arus bolak-balik yang meliputi motor listrik satu fase.

Dalam menggulung motor AC satu fasa harus sesuai dengan data–data yang tertera pada name plate motor listrik yang bersangkutan serta mengikuti ketentuan–ketentuan sebagai berikut :1. setiap sambungan harus di sambung secara benar dan setiap kutub di sambung

dengan kutub lain yang lainnya sesuai dengan data 2. jumlah lilitan atau gulungan serta ukuran penampang kawat yang di gunakan

harus tepat dengan kawat gulungan telah terbakar 3. posisi gulungan pada alur–alur (slot) yang di tempati gulungan tersebut harus

kutub yang tepat4. tidak boleh ada hubungan singkat antara sambungan kumparan atau sambungan

kutub

III. Kesalahan umum pada pengujian motor satu fasa Didalam menganalisa sebuah penyebab tidak bekerjanya sebuah motor terlebih dahulu harus mengetahui gambaran umum gejala-gejalanya. a. motor cepat panas

Didalam keadaan menggerakkan beban, motor dapat mengalami kenaikan temperature yang tinggi. Hal ini dapat terjadi karena:

1. Didalam memilih motor tidak diperhatikan besarnya beban2. Tidak memperhatikan besarnya daya dari motor3. Tidak memperhatikan arus sumber yang dibutuhkan motor saat memasang

motor

b. Putaran motor lebih lambat

Page 3: LAPORAN Motor Asli

Hal ini dapat terjadi karena tegangan dan sumber arus mengalami penurunan. Artinya arus sumber yang masuk ke motor lebih kecil dibandingkan dengan arus yang dibutuhkan oleh motor itu sendiri. Sehingga daya motor akan turun juga. Untuk mengetahui penurunan putaran dapat digunakan alat yaitu tacho meter.

c. Motor mengalami over load trip Over load trip terjadi saat motor mengalami beban yang sangat besar. Dimana secara tiba-tiba arus motor akan lebih meningkat dari sebenarnya. Karena arus yang tersedia lebih kecil dari yang dibutuhkan, maka saluran pada jalur akan mengalami putus hubungan. Jika pada suatu saluran dihubungkan dengan sebuah MCB dengan arus 2A, apabila arus pada motor meningkat menjadi lebih besar dari 2A maka MCB akan memutus jalur hubungan antara sumber tegangan dengan motor.oleh karena itu saluran yang dihubungkan dengan sebuah MCB harus lebih besar dari arus yang berada pada motor yaitu sekitar 4A, sehingga apabila arus pada motor meningkat menjadi lebih besar dari 2A maka MCB tidak akan memutus jalur hubungan antara sumber tegangan dengan motor.

d. Motor tidak dapat bekerja Saat motor akan dijalankan maupun sedang bekerja tiba-tiba motor tidak dapat bekerja, hal ini dapat disebabkan karena:1. Power tidak berhubungan

Didalam rangkain antara sumber tegangan dengan motor terdapat kerusakan putusnya kabel penghubung. Atau dikarenakan konektor tidak terhubung dengan benar dan switch/sakelar mengalami kerusakan

2. Kesalahan pemilihan fuse Fuse dapat berfungsi sebagai pemutus hubung singkat jika arus yang mengalir lebih besar dari harga yang ditentukan. Untuk itu jika arus yang mengalir dari sumber ke motor yang dilewatkan pada sebuah fuse akan mengalami kerusakan.

3. Salah penyambunganDidalam teknik penyambungan hendaknya diperhatikan juga label-label

tiap sambungan yang menerangkan hubungan kutub-kutub sebuah motor dengan sumber tegangan. Apabila tidak diperhatikan sambungan antara kutub-kutub sumber tegangan dengan motor maka motor tidak dapat bekerja dengan semestinya. Karena masing-masing motor tentunya mempunyai arah putaran sesuai dengan gulungan rotor maupun statornya.

4. Open circuit pada lilitan rotor maupun statorOpen circuit atau terlepasnya hubungan gulungan pada stator maupun

rotor dengan tegangan sumber. Hal ini dapat terjadi karena kerusakan pada ring-ring gulungan rotor maupun stator.

5. Short circuit pada lilitan statorShort circuit dapat terjadi pada motor yang menerima beban yang

berlebihan sehingga tiap-tiap kabel akan mengalami panas sehingga lapisan pelindung gulungan terkelupas. Akibatnya nilai induktansi pada motor akan berubah sehingga GGL pada motor akan berubah.

6. Lilitan tergroundSeharusnya lilitan rotor dan stator mendapatkan kutub L dan N. Tetapi

apabila salah satu digroundkan maka akan mengalami kebocoran arus sehingga akan terjadi hubung singkat.

e. Keluarnya asap pada motor Antara kumparan stator dan rotor terdapat celah-celah agar keduanya tidak

bergesekan. Apabila celah-celah tersebut tidak ada atau stator dan rotor saling bergesekan maka akan terjadi loncatan bunga api sehingga keluar asap pada motor tersebut.untuk membuat celah biasanya di gunakan sebuah bering

d . Mengubah Arah Putaran

Page 4: LAPORAN Motor Asli

Gambar Kelistrikan

+ a

b _

Pada kondisi awal seperti gambar diatas titik a berada pada kutub positif dan titik b berada pada kutub negative, atau dengan kata lain pada titik a dihubungkan ke Fase sedangkan titik b dihubungkan ke 0. Dimisalkan arah putaran searah jarum jam.

Untuk mengubah arah putaran pada motor listrik 1 fase. Titik b berada pada kutub positif sedangkan titik a berada pada kutub negative, sehinga arah putaran berlawanan dengan arah jarum jam, seperti gambar dibawah ini.

+ b _ a

III. ALAT DAN BAHAN ALAT :

1. Palu plastik2. Palu besi3. Tang potong dan tang cucut4. Mal kawat5. Jarum dari kawat6. Obeng7. Gunting8. Solder9. Jangka sorong

BAHAN :1. Kawat 0,035 cm2. Kawat 0,045 cm3. Kapasitor 8 µF4. Benang

Page 5: LAPORAN Motor Asli

5. Plastik Prespan6. Timah7. Potongan Bambu

IV. LANGKAH KERJA1. Menandai Motor Sesuai dengan nama plate.2. Menandai tutup dan rumah motor (stator).3. Membuka tutup muka dan belakang motor.4. Mengeluarkan rotor dari rumah motor.5. Mendata diameter As dan Bearing (diameter luar, dalam dan tebal)6. Mengamati langkah – langkah kumparan stator baik kumparan Bantu maupun kumparan utama.7. Menggambar langkah kumparan.8. Mengukur masing – masing tinggi kumparan.9. Membongkar dan mengeluarkan kumparan dari alur stator.10. menghitung jumlah masing-masing belitan, baik kumparan Bantu maupun kumparan utama.11. Membuat mal kumparan sesuai dengan gambar kerja.12. Menggulung ulang pada mal yang telah dibuat (membuat kumparan Utama terlebih dahulu kemudian baru kumparan bantu)13. Membuat dan mengganti prespan plastic pada alur stator baik untuk tempat kumparan maupun tutup kumparan.14. Memasukkan hasil gulungan kedalam alur sesuai dengan langkah kumparan dan menutupnya.15. Mengukur / Mengetes kelompok kumparan yang telah terpasang pada alur stator (apakah antara body & kumparan ada hub atau tidak,)16. Menyambung dan menyolder sesuai dengan kelompok kumparan.17. Mengukur hasil penyambungan dan mengukur tahanan isolasi motor antara kumparan dan body motor.18. Mengikat dan merapikan hasil kumparan.19. Memasukkan rotor dan menutup sesuai dengan tanda yang telah dibuat.20. Mencoba putaran rotor dengan tangan tanpa menghubungkan ke power supply. (bila terasa berat, beri sedikit minyak diantara laker – laker, rotor)21. Mengukur kembali tahanan isolasi antara kumparan dengan body motor.22. Merangkai keluaran kumparan23. Menghubungkan hasil gulungan dengan power supply.24. Mengukur besarnya arus dan tegangan motor.

V. DATA PERCOBAAN

Mendata Bagian Motor1. Bearing

Merk : NACHI (JAPAN)No. Seri : 6201 ZDiameter dalam : 0.2 cmDiameter luar : 2.2 cmTebal : 0.05 cm

Page 6: LAPORAN Motor Asli

2. Rotor

Gb. Rotor Motor AC 1 fasaDiameter dalam : 0.5 cmDiameter luar : 3.6 cmTebal : 2.7 cm

3. StatorDiameter Body (stator) : 9 cm

Menggambar Bentangan KumparanUntuk dapat menggambar bentangan kumparan, terlebih dahulu kita harus

menghitung langkah kumparan, jumlah alur dan letak titik awal kumparan bantu maupun kumparan utama. Data pada motor :

Alur ( G ) = 24 f = 50 Hz putaran : 3000 Rpm

1. Pasang Kutup ( P ) =

2. Jumlah Alur / kutub / fasa ( g ) =

3. Langkah kumparan ( Yg ) =

4. Langkah Fasa ( Yf ) =

Untuk kumparan utama (lilitan memusat)

Untuk kumparan bantu (lilitan memusat)

Kutub Utara : 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 21, 22, 23, 24.Kutub Selatan : 9, 10, 11, 12, 13, 14, 15, 16, 17, 18, 19, 20.

Page 7: LAPORAN Motor Asli

Gb. Diagram bentangan untuk kumparan stator dibelit dengan g = 8/4Menghubungkan Motor Dengan Sumber Tegangan

Setelah proses rewinding motor dan pengukuran tahanan isolasi selesai, dilanjutkan dengan pengujian motor. Dalam pengujian motor kita gunakan rangkaian motor kapasitor permanen sesuai dengan gambar dibawah.

Bentuk kumparan kosentris Jumlah alur kutub atau fasa 8/4 Kumparan utama = 8 diameter 0,45 cm Jumlah kumparan utama 90 lilitan Kumparan bantu = 4 diameter 0,3 cm diubah menjadi 0,35 cm Jumlah kumparan bantu120 lilitan. Jumlah kumparan bantu untuk diameter kawat 0,35 cm

Page 8: LAPORAN Motor Asli

Dengan diameter yang baru jumlah kumparan bantu menjadi 103 lilitan

Banyak lilitan yang digunakan : Lilitan Bantu = 103 lilitan Lilitan Utama = 90 lilitan

Hasil pengamatan ;

Besar Putaran = 2900 Rpm Arus = 2A

Seharusnya putaran (Rpm) motor adalah 3000 Rpm, tetapi dari hasil pengamatan, putaran motor kami hanya 2900 Rpm mungkin dikarenakan Arus yang besar daya juga akan besar dan energy menjadi besar pula.Tetapi pada putaran (Rpm) motor listrik 1 fase ada toleransi yang ditentukan yaitu batas minimum putaran sekitar 2700 Rpm.

Page 9: LAPORAN Motor Asli

KESIMPULAN

Rewinding motor adalah pekerjaan yang membutuhkan ketrampilan dan kesabaran, sifat terburu-buru dalam memasukkan gulungan kedalam alur stator dapat mengakibatkan kawat menjadi lecet, sehingga terjadi hubung singkat antara belitan dan body (soft body).

Dalam proses me-rewinding motor yang perlu diperhatikan dalam memasukkan kumparan adalah sisi yang terluar terlebih dahulu, kemudian dilanjutkan sisi yang dalam, berlaku untuk kumparan utama dan kumparan bantu.

Page 10: LAPORAN Motor Asli

DAFTAR PUSTAKA

https:// webmail.ocw. gunadarma.co.id Google.motor listrik 1 fase

Page 11: LAPORAN Motor Asli