laporan labtek uji keras

Upload: fatihhide

Post on 02-Jun-2018

227 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 8/10/2019 Laporan Labtek Uji Keras

    1/13

    Laporan Praktikum

    Laboratorium Teknik Material 1

    Modul B Uji Keras

    oleh :

    Nama : Fatih Hidayat Dewantoro

    NIM : 13709008

    Kelompok : 6

    Anggota (NIM) : Ikhsan Khairunnasri (13709018)

    M. Fariz Ayala (13709029)

    Titis Sekarwigati (13709033)

    Tanggal Praktikum : 18 Maret 2011

    Nama Asisten (NIM) : Dimas Hand (13707010)

    Laboratorium Metalurgi dan Teknik Material

    Program Studi Teknik Material

    Fakultas Teknik Mesin dan Dirgantara

    Institut Teknologi Bandung

    2011

  • 8/10/2019 Laporan Labtek Uji Keras

    2/13

    BAB I

    PENDAHULUAN

    Latar Belakang

    Setiap material yang ada di bumi ini memiliki sifat mekanik yang berbeda-beda. Reaksi

    material terhadap pemberian beban pada material tersebut perlu diketahui agar material dapat

    digunakan sesuai dengan kegunaannya. Uji keras merupakan uji paling efektif untuk

    mengetahui kekerasan suatu material. Meskipun pengukuran hanya dilakukan di satu titik,

    pada permukaan material, namun nilai kekerasan yang didapat cukup valid untuk menyatakan

    kekuatan suatu material. Sehingga material dapat digolongkan sebagai material ulet atau

    getas dengan mudah. Selain itu karena uji keras dilakukan pada permukaan material, uji keras

    juga dapat mengetahui pengaruh perlakuan panas dan dingin pada suatu material.

    Tujuan Praktikum

    Mengetahui prosedur penggunaan uji keras Brinell, Vickers, dan Rockwell

    Mengetahui sifat mekanik serta perubahan yang terjadi akibat pengujian keras

    Mengukur dan menghitung besaran mekanik suatu material

  • 8/10/2019 Laporan Labtek Uji Keras

    3/13

    BAB II

    TEORI DASAR

    Kekerasan adalah kemampuan suatu material menahan deformasi plastis pada daerah

    lokal. Uji keras pertama kali dilakukan dengan metode scratch atau metode goresan.

    Uji ini dengan cara menggoreskan material uji kepada spesimen. Kemudian

    dibandingkan kekerasannya dengan skala Mohs. Material uji adalah material yang ada

    dalam skala Mohs. Urutan skala Mohs dari yang paling lunak hingga yang paling

    keras :

    1.

    Talk

    2. Gypsum

    3. Calcite

    4. Fluorite

    5.

    Apatite

    6. Orthoclase

    7. Quartz

    8.

    Topaz

    9. Corundum

    10.Diamond

    Lalu metode uji keras yang kedua adalah Dynamic method atau Rebound

    method.Uji ini dilakukan dengan cara penghitungan kekerasan dengan konsep energi

    impak yang dihasilkan dari indentor yang dijatuhkan pada permukaan spesimen.

    Kekerasan diukur dari nilai ketinggian pantulan indentor.

    Uji keras selanjutnya adalahIndentation method.Pengujian ini dilakukan dengan

    menghitung kekerasan dari suatu persamaan atau rumus dengan menggunakan faktor

    gaya yang diberikan oleh indentor dan juga besar/luas area dari indentor dan hasil

    indentasi. Metode indentation ini dianggap sebagai yang paling akurat. Metode ini

    terbagi atas beberapa macam metode, yakni metode Brinell, metode Meyer, metode

    Vickers, dan metode Microhardness.

    Metoda Brinell menggunakan indentor bola baja yang berdiameter 10 mm dengan

    beban 3000 kg untuk hard metal, 1500 kg untuk intermediate hardness, dan 500 kg

    untuk soft metal. Hal ini sesuai dengan ASTM E10. Beban ditekan selama 30 detik,

  • 8/10/2019 Laporan Labtek Uji Keras

    4/13

  • 8/10/2019 Laporan Labtek Uji Keras

    5/13

    BAB III

    DATA PERCOBAAN

    Data Percobaan

    Brinell Hardness Test

    No Sampel Diameter bola indentor(mm) P (kg) x1 y1

    1 High Carbon Steel 2,5 187,5 3 10,5

    2 Low Carbon Steel 2,5 187,5 6 37,5

    Vickers Hardness Test

    No Sampel P (kg) x1 y1 x2 y2

    1 High Carbon Steel 100 2 26 2 26

    2 Low Carbon Steel 100 5 34 5 36

    Rockwell Hardness Test

    No Sampel P (kg) Harga Kekerasan Rockwell

    1 High Carbon Steel 150 55,3 HRC

    2 Low Cabon Steel 60 41 HRA

    3 Alumunium 100 70, 167 HRE

  • 8/10/2019 Laporan Labtek Uji Keras

    6/13

    Pengolahan Data

    Untuk mengolah data hasil dari uji keras menggunakan Brinell dan Vicker kita perlu

    mengonversi dengan menggunakan rumus :

    d =

    Brinell

    High Carbon Steel

    Diameter : 0,642 mm

    Low Carbon Steel

    Diameter : 1,35 mm

    BHN =

    ()

    BHN HCS : 540,35 kg/mm2

    BHN LCS : 119,43 kg/mm2

    Vicker

    High Carbon Steel

    Diagonal1 : 0,504 mm

    Diagonal2 : 0,504 mm

    D rata-rata : 0,504 mm

    Low Carbon Steel

    Diagonal1 : 1,136 mm

    Diagonal2 : 1,144 mm

    D rata-rata : 1,14 mm

    VHN =

    = 1,854

    VHN HCS : 729,875 kg/mm2

    VHN LCS : 142,66 kg/mm2

  • 8/10/2019 Laporan Labtek Uji Keras

    7/13

    BAB IV

    ANALISIS DATA

    Brinell

    Hasil Pengujian Literatur

    HCS 540,35 BHN 170-600 BHN

    LCS 119,43 BHN 86.0562 BHN

    Pada uji ini indentor yang digunakan adalah bola baja hardened steel dengan diameter

    2,5 mm dan beban 187,5 kg. Hal ini sebenarnya berbeda dengan literatur, dimana pada

    literatur seharusnya beban yang diberikan sebesar 3000 kg dengan diameter bola 10 mm.

    Namun karena ada persamaan :

    maka didapatkan P=187,5 kg. Jadi beban yang diberikan cocok dengan literatur.

    Pada pengujian ini, hasil indentasi yang ada sebenarnya jika dilihat dari mikroskop

    optik tidak berbentuk lingkaran, tetapi sedikit oval. Bentuk oval tersebut mungkin terjadi

    karena bentuk permukaan spesimen yang tidak tegak lurus dengan mata indentor ataupun

    penahanan pada pemberian beban tidak selama 30 detik sehingga ada bagian hasil indentasi

    yang mengalami elastic recovery yang lebih besar dibanding lainnya. Dari bentuk yang tidak

    bulat tersebut sebenarnya mungkin dapat terjadi kesalahan dalam mengukur diameter dari

    hasil indentasi tersebut.

    Dari pengujian Brinell didapat nilai kekerasan untuk HCS sebesar 540,35 BHN

    sedangkan pada literatur nilai kekerasan dari HCS adalah 170-600 BHN. Dari hasil ini dapat

    dikatakan bahwa pengukuran dan penghitungan untuk HCS pada uji Brinell masih dalam

    rentang yang benar. Kemudian untuk LCS nilai kekerasan yang didapat adalah 119,43 BHN.

    Nilai kekerasan yang didapat ini juga masih berada dalam range nilai kekerasan literatur.

    Pada literatur nilai kekerasan tertera angka 86-562 BHN. Untuk LCS pun ternyata pengujian

  • 8/10/2019 Laporan Labtek Uji Keras

    8/13

  • 8/10/2019 Laporan Labtek Uji Keras

    9/13

    ini kasar. Karena memang spesimen yang digunakan pada uji ini secara kasat mata saja

    terlihat tidak begitu halus dan ada beberapa oksida di permukaannya. Uji Vickers yang baik

    adalah dengan munggunakan spesimen dengan permukaan yang halus atau tidak kasar. Hal

    ini dikarenakan agar beban yang diberikan dapat terdistribusi merata sehingga diagonal hasil

    indentasi sama.

    Dari pengujian uji Vickers didapat nilai kekerasan untuk HCS sebesar 729,875 VHN

    sedangkan pada literatur nilai kekerasan dari HCS adalah 182 848 VHN. Dari hasil ini

    dapat dikatakan bahwa pengukuran dan penghitungan untuk HCS pada uji Vickers juga

    masih dalam rentang yang benar seperti pada uji Brinell. Kemudian untuk LCS nilai

    kekerasan yang didapat adalah 142,66 VHN. Nilai kekerasan yang didapat ini juga masih

    berada dalam range nilai kekerasan literatur. Pada literatur nilai kekerasan tertera angka 22.0

    661 VHN. Untuk LCS pun ternyata pengujian yang dilakukan masih dalam rentang yang

    benar. Pada pengujian kali ini permukaan kasar spesimen ternyata tidak begitu

    mempengaruhi sehingga hasil yang didapat masih dapat dikatakan benar. Seharusnya lebih

    memperhatikan lagi kekasaran permukaan spesimen agar tidak mengalami kesalahan hasil

    nilai kekerasan.

    Jika dibandingkan dengan nilai kekerasan yang didapat pada uji Brinell, hasil yang

    didapat pada uji Vickers memiliki perbandingan yang relatif sama antara HCS dengan LCS.

    Dari hal ini juga dapat diketahui secara kasar bahwa hasil pengukuran dan penghitungan

    relatif benar. Dapat diketahui pula seperti uji Brinell bahwa HCS lebih keras daripada LCS.

    Rockwell

    Hasil Pengujian Literatur

    HCS 55,3 HRC 10.0 - 70.0 HRC

    LCS 41 HRA 30.0105 HRA

    Aluminium 70, 167 HRE 63 HRE

    Pada uji ini, indentor yang digunakan untuk HCS dan LCS adalah diamond cone

    sedangkan untuk aluminium adalah bola 1/8 inch. Perbedaan indentor ini dikarenakan

    menyesuaikan dengan spesimen yang diuji. Kekerasan antara indentor dan spesimen tidak

    boleh terpaut begitu besar karena akan menyebabkan tidak terbacanya nilai kekerasan pada

    alat uji. Selain itu indentor harus lebih keras dibanding spesimen yang diuji.

  • 8/10/2019 Laporan Labtek Uji Keras

    10/13

    Dari pengujian uji Rockwell didapat nilai kekerasan untuk HCS sebesar 55,3 HRC

    sedangkan pada literatur nilai kekerasan dari HCS adalah 10 70 HRC. Kemudian untuk

    LCS nilai kekerasan yang didapat adalah 41 HRA sedangkan pada literatur 30 105 HRA.

    Nilai kekerasan yang didapat ini dari HCS dan LCS masih dalam range nilai kekerasan pada

    literatur. Namun pada aluminium hasil yang didapatkan tidak cocok dengan literatur. Hasil

    yang didapatkan pada pengujian adalah 70, 167 HRE, sedangakan pada literatur 63 HRE.

    Terjadi perbedaan sekitar 7, 167 HRE. Hal ini terjadi mungkin karena indentor yang

    digunakan sudah lama sehingga menyebabkan kekerasan dari indentor itu berkurang. Atau

    juga mungkin karena kesalahan pada alat. Karena pada uji ini dilakukan otomatis, tidak

    dengan pengukuran dan penghitungan manual.

  • 8/10/2019 Laporan Labtek Uji Keras

    11/13

    BAB V

    KESIMPULAN DAN SARAN

    Kesimpulan

    Metoda Brinell menggunakan indentor bola baja mempunyai diameter 10 mm

    seberat 3000 kg untuk hard material, 1500 kg dan 500 kg untuk soft material.

    Pada percobaan ini praktikan menggunakan beban seberat 187,5 kg dan

    mempunyai diameter 2,5 mm.Metode kedua adalah metode Vickers, seperti Brinell, namun dengan indentor

    piramida dengan diagonal miring dan sudut antar sisinya sebesar 136.

    Metode yang ketiga adalah metode Rockwell, metode ini menggunakan 2

    beban sebagai indentornya, yang pertama diberikan beban minor(10 kg)

    terlebih dahulu lalu beban mayor, beban minor ini ditujukan untuk

    menghilangkan kandungan oksida pada spesimen tersebut.

    Harga kekerasan

    Brinell

    Hasil Pengujian Literatur

    HCS 540,35 BHN 170-600 BHN

    LCS 119,43 BHN 86.0562 BHN

    Vikers

    Hasil Pengujian Literatur

    HCS 729,875 VHN 182848 VHN

    LCS 142,66 VHN 22.0661 VHN

  • 8/10/2019 Laporan Labtek Uji Keras

    12/13

    Rockwell

    Hasil Pengujian Literatur

    HCS 55,3 HRC 10.0 - 70.0 HRC

    LCS 41 HRA 30.0105 HRA

    Aluminium 70, 167 HRE 63 HRE

    Sifat mekanik yang didapat dari uji keras adalah kekerasan dan kekuatan

    Kekuatan dapat dihubungkan dengan kekerasan melalui persamaan

    UTS = 3,45 x BHN

    Dari hasil perhitungan, HCS lebih kuat dari LCS

  • 8/10/2019 Laporan Labtek Uji Keras

    13/13

    DAFTAR PUSTAKA

    Callister, William D. 1994.Materials Science and Engineering: An Introduction.John

    Wiley&Sons, Inc.

    Dieter, George E. 1976.Mechanical Metallurgy. Second Edition. McGraw-Hill Inc.

    http://classes.mst.edu/ide120/lessons/hardness/index.html diakses tanggal 31 Maret

    2011

    http://en.wikipedia.org/wiki/Carbon_steeldiakses tanggal 31 Maret 2011

    http://www.matweb.com/index.aspxdiakses tanggal 31 Maret 2011

    http://classes.mst.edu/ide120/lessons/hardness/index.htmlhttp://classes.mst.edu/ide120/lessons/hardness/index.htmlhttp://en.wikipedia.org/wiki/Carbon_steelhttp://en.wikipedia.org/wiki/Carbon_steelhttp://www.matweb.com/index.aspxhttp://www.matweb.com/index.aspxhttp://www.matweb.com/index.aspxhttp://en.wikipedia.org/wiki/Carbon_steelhttp://classes.mst.edu/ide120/lessons/hardness/index.html