laporan kunjungan rumah
DESCRIPTION
kunjungan rumah pasien strokeTRANSCRIPT
STUDI KASUS
JUDUL KASUS KEDOKTERAN KELUARGA : STROKE
1
TINJAUAN PUSTAKA
1. Definisi
Definisi WHO : stroke adalah manifestasi klinik dari gangguan fungsi serebral, baik
fokal maupun menyeluruh (global), yang berlangsung dengan cepat, berlangsung lebih
dari 24 jam, atau berakhir dengan maut, tanpa ditemukannya penyebab lain selain
daripada gangguan vascular.
2. Epidemiologi
Stroke merupakan penyebab kematian ketiga tersering di negara maju, setelah
penyakit jantung dan kanker. Insidensi tahunan adalah 2 per 1000 populasi. Mayoritas
stroke adalah infark serebral.
Insidensi stroke menurut umur, bisa mengenai semua umur, tetapi secara keseluruhan
mulai meningkat pada dekade ke – 5. Insidensi juga berbeda menurut jenis stroke.
Perdarahan subarachnoid primer sudah timbul pada usia dasawarsa ke – 3 sampai ke – 5,
dan setelah usia 60 tahun. Perdarahan intraserebral sering didapati mulai pada dekade ke –
5 sampai ke – 8 usia orang Amerika. Sedangkan trombosis lebih sering pada umur lima
puluhan hingga tujuh puluhan. Stroke pada anak muda juga banyak didapati akibat infark
karena emboli, yaitu mulai dari usia di.bawah 20 tahun, dan meningkat pada dekade ke – 4
hingga ke – 6 dari usia, lalu menurun, dan jarang dijumpai pada usia yang lebih tua
3. Faktor Risiko
Faktor risiko ialah faktor yang dapat menyebabkan orang lebih rentan / mudah
mengalami stroke ( baik iskemik maupun hemoragik). Yang paling lazim ialah hipertensi.
Selain itu, adalah ateroskeloris, hiperlipidemia, merokok, obesitas, yang masih
mempunyai hubungan erat dengan hipertensi, diabetes melitus, usia tua, penyakit jantung,
penyakit pembuluh darah tepi seperti arteritis hematokrit yang tinggi, obat yang
menimbulkan adiksi (heroin, kokain, amfetamin), obat – obatan kontrasepsi terutama pada
2
wanita perokokdan atau dengan hipertensi, obat hormonal lainnya, anemia berat,
polisitemia, dan penyakit darah lainnya, koagulopati, hiperurisemia, dan lain sebagainya.
Serangan iskemik transien dianggap pula faktor risiko karena sekitar 10 % penderita TIA
ternyata menderita stroke di kemudian hari.
3
TINJAUAN KASUS
A. IDENTITAS PASIEN
Nama : Tn. Lakoi
Umur : 64 tahun
Alamat : Kel. Wundodopi
Pekerjaan : Pensiunan Guru
Suku : Tolaki
Agama : Islam
Tabel 1. Daftar Anggota Keluarga yang tinggal serumah
No. Nama Hub. Keluarga Umur/JK Pekerjaan Ket.
1 Tn. Lakoi Ayah 64 / L Pensiunan guru sakit
2 Ny. Hartina Ibu 42 / P IRT sehat
3 Nn. Masira Anak 22 / P mahasiswa sehat
4 Nn. Dewi Anak 17 / P mahasiswa sehat
5 An. Sri Anak 15/ P Siswa sehat
6 An. Mayasa Anak 3 / P - sakit
7 Tn. Burhanudin Anak 32/ L - sehat
8. Ny. Erni menantu 33 / P IRT sehat
9 An. Aliansyah Cucu 9 / L siswa sehat
B. Anamnesis :Keluhan Utama : pusing
Anamnesis Terpimpin : pusing dirasakan sejak 2 hari sebelumnnya. Pusing sering kali
dirasakan dan hilang timbul. Nyeri kepala (-), nyeri dada (-),nyeri ulu hati (+),mual
(+), muntah (-). Pasien juga mengeluh sering gemetar, utamanya saat sedang tidak
bergerak, rasa kesemutan dan lemah pada lengan dan tungkai kiri.
Riwayat Penyakit Dahulu : hipertensi diketahui sejak tahun 2000, namun pasien tidak
mengkonsumsi obat secara teratur. Pada tahun 2001, pasien pernah dirawat di RS
4
karena tidak sadarkan diri. Sejak itu pasien mengalami kelemahan dan rasa kesemutan
pada lengan dan tungkai kirinya, merasa cadel saat berbicara. Pasien juga pernah
berobat 6 bulan di Puskesmas pada tahun 2003. Pada tahun 2011, pasien sering
merasa gemetar, dan mulai berobat di ahli saraf.
Riwayat Penyakit dalam keluarga : tidak diketahui
C. PEMERIKSAAN FISIK
Keadaan umum : sakit sedang, composmentis
Tanda Vital
Tekanan darah : 160 / 100 mmHg
Frekwensi nadi : 89 x/mnt
Frekwensi nafas : 17 x/mnt
Suhu : 36,5 oC
Kepala : dbn
Kulit : dbn
Mata : konjungtiva anemis (-), sklera ikterik (-)
Telinga : serumen (-)
Hidung : rinore (-)
Tenggorok : T1T1 , hiperemis (-)
Leher : pembesara KGB (-)
Thorax :
Pulmo
Inspeksi : simetris ki = ka
Palpasi : vokal fremitus ki = ka
Perkusi : sonor (+)
Auskultasi : vesikuler (+/+) , BT : (-/-)
Cor
Inspeksi : ictus cordis tidak tampak
Palpasi : ictus cordis teraba
5
Perkusi : pekak (+)
Auskultasi : BJ I/II reguler, bising (-)
Abdomen :
Inspeksi : datar, ikut gerak napas (-)
Palpasi : massa tumor (-), pembesaran hepar dan lien (-),
Perkusi : timpani (+)
Auskultasi : bising usus (+), 6 x/ menit
Genito Urinaria : tidak diperiksa
Ekstremitas :
Edema : (-)
Akral dingin : (-)
Cap refill : 2 detik
Pemeriksaan Kelenjar limfe
Leher; Kanan :
Normal
Kiri :
Normal Axilla Kanan :
Normal
Kiri :
Normal Inguinal Kanan :
Tidak diperiksa
Kiri :
Tidak diperiksa
Status neurologis
a. GCS : E4M6V5 : compos mentis
b. Tanda Rangsang Menings : tidak dilakukan pemeriksaan
c. Pupil : bulat, isokor, Ø 3 mm, RCL +/+, RCTL +/+
d. Nervus cranialis
N. I : normosmia
N.II : visus berkurang, lapangan pandang baik
N. III, IV, VI : baik
N. V : sensibilitas wajah baik
N. VII : wajah simetris, mulut mencong (-),
N. VIII : ketajaman pendengaran baik
6
N. IX, X : disartria
N. XI : baik
N. XII : baik
e. Motorik :
P N K 5555 3333 T N
N 5555 3333 N
Refleks fisiologis
R. Biceps : +/
R. Triceps : +/
R. Patella : +/+
Refleks Patologis : (-)
f. Sensibilitas : baik
g. Saraf otonom : BAB jarang, BAK kesan normal, keringat kesan
normal
D Pemeriksaan penunjang yang diperlukan, ditulis dengan lengkap .- Pemeriksaan profil lipid- Pemeriksaan faktor pembekuan darah- Kadar elektrolit- Foto Thoraks- Pemeriksaan EKG- CT scan kepala
E Hasil laboratorium , atau prakiraan hasil laboratorium, ditulis dengan lengkap - Tidak dilakukan
F Diagnosis kerja - disartria & hemiparese e.c susp. Stroke
- Parkinson
- Hipertensi
G Penyelesaian masalah yang dihadapi pasien- Penyelesaian masalah pada pasien ini adalah dengan menghentikan konsumsi
rokok sejak didiagnosis penyakit infeksi paru. Pasien juga mengkonsumsi
obat yang didapatkan dari RS dan Puskesmas secara teratur. Namun sudah
7
sebulan pasien tidak kontrol dan mengkonsumsi obat karena terkendala
cuaca.
H Kapan menurut anda pasien ini perlu dirujuk - Pasien ini dirujuk apabila mengalami serangan stroke berulang, atau :
SE : Senyum tidak simetris
Ge : Gerak melemah
Ra : Suara pelo
Ke : Kebas atau baal
R : Rabun
S : Sempoyongan
I Penjelasan yang anda sampaikan pada pasien dan keluarganya tentang penyakit yang di derita.
- Stroke adalah suatu penyakit yang bergejala kelainan saraf akibat gangguan
fungsi otak, yang diakibatkan oleh pembuluh darah otak yang pecah ataupun
iskemik.
- Stroke dapat berulang sehingga penting untuk mengubah gaya hidup dan
mengkonsumsi obat secara teratur.
J Penjelasan yang anda sampaikan tentang peranan pasien dan keluarganya dalam proses penyembuhan penyakit yang diderita
- Kesembuhan pasien sangat bergantung dari peranan keluarga dalam
memotivasi dan memberikan semangat serta mengingatkan pasien untuk
menjalani pola hidup sehat dan memeriksakan kesehatan secara teratur dan
mengkonsumsi obat.
K Upaya pencegahan yang anda sampaikan pada keluarganya
Primer: Edukasi kepada keluarga bahwa mencegah terjadinya penyakit lebih baik
daripada mengobati.
Edukasi kepada pasien dan keluarga agar rajin mengkonsumsi makanan yang
mengandung gizi seimbang dan menghindari makanan yang berpengawet
Sekunder:
- Mencegah timbulnya komplikasi dengan memotivasi pasien untuk rajin
berobat dan kontrol ke pelayanan kesehatan.
- Mengkonsumsi obat secara teratur
Tersier:
8
- Melakukan rehabilitasi dengan fisioterapi dan melatih kekuatan otot dengan
berjalan – jalan dalam rumah ataupun sekitar rumah.
KEGIATAN YANG DILAKUKAN SAAT KUNJUNGAN RUMAH
Melakukan kunjungan rumah, memantau kondisi pasien, melakukan diagnosis holistik, melakukan pengobatan dan tindakan holistik
APerjalanan penyakit saat ini :(uraikan perjalanan penyakit sejak gejala mulai dirasakan, obat-obatan yang telah diminum, kondisi yang dirasakan saat ini setelah berobat dikelinik, sikap dan perilaku pasien dan keluarganya terhadap masalah kesehatan yang dialami)
pusing dirasakan sejak 2 hari sebelumnnya. Pusing sering kali dirasakan dan
hilang timbul. Nyeri kepala (-), nyeri dada (-),nyeri ulu hati (+),mual (+),
muntah (-). Pasien juga mengeluh sering gemetar, utamanya saat sedang tidak
bergerak, rasa kesemutan dan lemah pada lengan dan tungkai kiri.
B Riwayat penyakit keluarga :(uraian penyakit yang ada pada keluarga baik yang sama, berbeda, maupun yang tidak berhubungan dengan masalah yang ada saat ini, termasuk bagaimana cara anggota keluarga tersebut menghadapinya)
Riwayat penyakit dalam keluarga tidak diketahuiC Riwayat penyakit dahulu.
(baik yang sama maupun yang berbeda dengan sekarang, riwayat pengobatan dan pelayanan kesehatan yang pernah diperoleh termasuk pencegahan spesifik yang pernah diterima)
hipertensi diketahui sejak tahun 2000, namun pasien tidak mengkonsumsi obat
secara teratur. Pada tahun 2001, pasien pernah dirawat di RS karena tidak
sadarkan diri. Sejak itu pasien mengalami kelemahan dan rasa kesemutan pada
lengan dan tungkai kirinya, merasa cadel saat berbicara. Pasien juga pernah
berobat 6 bulan di Puskesmas pada tahun 2003. Pada tahun 2011, pasien sering
merasa gemetar, dan mulai berobat di ahli saraf.
Diagnosis holistik
D Aspek personal (alasan berobat, harapan dan kekhawatiran)
- Pasien berobat dengan harapan bisa pulih dari penyakitnya, namun pasien
9
biasa merasa putus asa dalam pengobatan
E Aspek risiko internal(merupakan faktor-faktor internal yang mempengaruhi masalah kesehatan pasien)
- Faktor usia
F Aspek psikososial keluarga(merupakan faktor-faktor eksternal yang mempengaruhi masalah kesehatan pasien)
- Pasien dahulu perokok aktif
- Jarang memeriksakan kesehatan sebelum sakit
Diagnosis sosial, ekonomi,pencarian pelayanan kesehatan dan perilaku
G. SOSIALAdalah sikap dan perilaku keluarga selama ini dalam mempersiapkan anggota keluarga untuk terjun ke tengah masyarakat termasuk di dalamnya pendidikan formal dan informal untuk dapat mandiri.
• Pasien adalah pensiunan guru yang sehari – hari beraktivitas di dalam rumah
• Hubungan pasien dengan tetangga baik
H. Ekonomi Adalah sikap dan perilaku keluarga selama ini dalam usaha pemenuhan kebutuhan primer, sekunder dan tertier.
. • Penghasilan dalam keluarga ini ± 3 uta per bulan dan dirasa cukup dalam memenuhi kebutuhan sehari – hari, baik kebutuhan primer maupun sekunder
I. Penggunaan pelayanan kesehatan
Perilaku keluarga apakah datang ke posyandu, puskesmas dsb untuk preventif atau hanya kuratif, atau kuratif ke pengobatan komplementer dan alternatif, sebutkan jenisnya dan keseringannya.
• Keluarga lebih sering berobat ke RS bila ada yang sakit. Namun keluarga lebih aktif dalam upaya kuratif daripada preventif
J. Perilaku yang tidak menunjang kesehatan.Merokok, alkohol, begadang, narkoba, dll
Dalam keluarga, anak pasien merokok, 6-10 bungkus perhari
10
K. Data sarana pelayanan kesehatan dan lingkungankehidupan keluarga
Tabel : Faktor pelayanan kesehatan
Faktor Keterangan Kesimpulan tentang faktor pelayanan kesehatan
Sarana pelayanan kesehatan yang digunakan oleh keluarga
Keluarga lebih sering berobat ke RS daripada di Puskesmas
Cara mencapai sarana pelayanan kesehatan tsb
Cara mencapai Puskesmas adalah dengan menggunakan kendaraan pribadi ( kendaraan roda dua)
Tarif pelayanan kesehatan yang dirasakan
(sangat mahal,mahal, terjangkau, murah, gratis)
terjangkau
Kualitas pelayanan kesehatan yang dirasakan
(sangat baik, baik, biasa, kurang baik, buruk)
Kualitas pelayanan kesehatan yang dirasakan pasien adalah baik
L. Lingkungan tempat tinggal.
Kepemilikan rumah : (milik sendiri, kontrak, menumpang.)
Daerah perumahan : (kumuh, padat, berjauhan, bersih, mewah,)
Milik sendiri
Daerah padat dan bersihKarakteristik rumah dan lingkunganLuas rumah 12x 6 m2
Bertingkat / tidak tidakJumlah penghuni rumah 9 orangLuas halaman rumah 3 x 1 mKondisi halaman : kumuh, sedang, bersih. bersihLantai rumah dari tegelDinding rumah dari tembokKondisi dalam rumah bersih
11
P. INTERVENSI PADA KELUARGA
Hari / Tanggal INTERVENSI YANG DILAKUKAN DAN RENCANA TINDAK LANJUT.
Kunjungan pertama,
12 Juni 2014.......................
a. Edukasi pasien tentang hipertensi, stroke, dan parkinson
Pengenalan tentang etiologi, gejala klinis, patofisiologi dan
manajemen penatalaksanaan dan pencegahan. Metode edukasi yang
diberikan berupa penyuluhan dan diskusi dengan pasien.
Tindak lanjut
13 Juni 2014
a. Menyarankan pada pasien untuk kembali memeriksakan diri ke
pelayanan kesehatan dan mengkomsumsi obat yang diberikan secara
teratur
b. Membatasi konsumsi garam dan makanan berpengawet
c. Menghindari rokok dan minuman beralkohol
d. Istirahat yang cukup
12
I. Kepustakaan:
1. Andrews JL, Badger TL. 1979. LungSoundsthroughAges. JAMA.
2. Cumming G, Semple SJ. 1973. Disorders of theRespiratorySystem. BlackwellScientificPublication.
3. Forgacs P. 1978. TheFunctionalBasis of PulmonarySounds. Journal of Circulation, Respiration, and RelatedSystem
4. Goodman D. Bronchitis. Dalam :Behrman RE, Kleigman RM, Jenson HB, penyunting. NelsonTextbook of Pediatrics. Edisi ke-17. Philadelphia : WB Saunders, 2003 : 1414-5.
5. Loughlin GM. Bronchitis. Dalam :Kendig EL, Chernick V, penyunting. Kendig’sDisorders of theRespiratoryTract in Children. Edisi ke-5. Philadelphia : WB Saunders 1990 : 349-59.
6. Pasterkamp H, Kraman SS, Wodicka GR. 1997. RespiratorySounds. American Journal of Respiratory and Critical Medicine
Nama pembimbing :
dr. Putu Sudayasa, M.Kes
13
Lampiran. Dokumentasi Kunjungan Rumah
14