laporan kkn fajrul iman ibrahim
TRANSCRIPT
LAPORAN AKHIR
TINJAUAN TERHADAP AKTIFITAS PEMASARAN JASA PADA PT.
LOKA AEROSINDO
FAJRUL IMAN IBRAHIM NATA SASTRA ANWAR
A2 11 03 746
KKN PROFESI PROGRAM REGULER SORE
FAKULTAS EKONOMI UNHAS
ANGKATAN XIII
TAHUN 2008
2
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Dalam dunia bisnis saat ini, manajemen pemasaran memegang peranan
penting dan menjadi kunci dalam mengembangkan bisnis perusahaan. Pemasaran
adalah segala macam aktifitas dalam memberikan kepuasan kepada pembeli dan
menghasilkan keuntungan kepada produsen yang telah memanfaatkan sumber daya
secara maksimal.
Di PT.LOKA AEROSINDO banyak menggunakan bahan baku yang memiliki
sifat keawetan yang tinggi serta memiliki nilai dekoratif yang baik karena industri
periklanan (advertising) merupakan suatu industri yang dituntut untuk selalu
memberikan pelayanan yang baik terhadap konsumen tanpa melupakan kualitas jasa
yang dihasilkan. Di satu sisi perusahaan dituntut meningkatkan volume penjualan
sementara di sisi yang lain dituntut memberikan pelayanan yang prima karena
industri ini bersifat Kompetitif (heterokompetitif).
Promosi merupakan hal yang sangat penting dalam pemasaran jasa sebuah
perusahaan, karena dengan keberhasilan promosi ini berarti keberhasilan pemasaran
secara umum. Dikatakan demikian karena melalui proses promosi inilah perusahaan
dapat memperkenalkan jasa (produk) yang akan dipasarkan serta
1
3
mengkomunikasikan keunggulan yang dimiliki jasanya (produknya) sehingga dapat
mendorong konsumen untuk membelinya.
Keberhasilan suatu perusahaan dalam mencapai tujuan dan sasarannya
ditentukan dan dipengaruhi oleh kemampuan perusahaan dalam memasarkan
produknya kepada pemakai akhir yang biasa disebut konsumen. Menawarkan suatu
produk untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan konsumen bukanlah suatu
pekerjaan yang mudah.
Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka penulis tertarik untuk
mengangkat judul laporan KKN-P, sebagai berikut:
“ TINJAUAN TERHADAP AKTIFITAS PEMASARAN JASA PADA
PT.LOKA AEROSINDO “
4
1.2. Gambaran Umum Perusahaan
PT. LOKA AEROSINDO adalah perusahaan yang bergerak di bidang
periklanan (advertising) dan pengadaan barang dan jasa. Perusahaan yang memiliki
motto “CREATIVE, INTELECTUAL, ECONOMIC” berdiri pada tanggal 20 Mei
2005. perusahaan ini didirikan oleh Hj. Sri Dewi Yanti ,S.Sos, M.Si. memiliki akte
perusahaan yang dikeluarkan oleh notaris Taufiq Arifin, S.H. dengan nomor
C.626.HT.03.01-Tanggal 25 Maret 2002 (SK.Menteri Kehakiman & Hak Asazi
Manusia Republik Indonesia).
Adapun sub pekerjaan yang di tangani oleh PT. LOKA AEROSINDO adalah
pengadaan barang dan jasa serta konstruksi. Setelah melalui perkembangan yang
pesat maka di tahun 2006, PT. LOKA AEROSINDO melakukan diversifikasi usaha
(perluasan usaha / jaringan bisnis) antara lain ; jasa moneygram, tour and travel,
property, SPBU, dengan membentuk sub kegiatan yang lebih mandiri dan
menciptakan struktur organisasi yang lebih profesional.
PT. LOKA AEROSINDO menciptakan suatu kegiatan yang merupakan
kebutuhan masyarakat Makassar pada khususnya dan Sulawesi pada umumnya yaitu
periklanan (advertising). Melalui RUPSLB (Rapat Umum Pemegang Saham Luar
Biasa) maka tongkat kepemimpinan beralih ke Izwan Azikin sebagai komisaris
utama.
Perusahaan ini memiliki modal awal Rp.250.000.000 ditambah pinjaman
lunak dari Bank Mandiri sehingga modal dasar perseroan meningkat menjadi
5
Rp.500.000.000. dari tahun ke tahun perkembangan usaha PT.LOKA AEROSINDO
menunjukkan hasil yang positif, dimana perkembangan ini diikuti dengan naiknya
pendapatan perseroan dan begitu pula dengan labanya.
Ditahun 2006 pula PT.LOKA AEROSINDO yang beralamat di jalan R.S.I
Faisal X/27 mendapatkan nomor pokok wajib pajak (NPWP) dari kantor pajak
Makassar Selatan dengan nomor : 02.440.359.4-805.000.
1.3. Struktur Organisasi dan Pembagian Tugas
Dari RUPSLB maka struktur organisasi PT. LOKA AEROSINDO ditetapkan
sebagai berikut :
- KOMISARIS UTAMA : Hj. Sri Dewi Yanti. S.Sos,M.Si
- PRESIDEN DIREKTUR : Izwan Azikin
- DIREKTUR : Andi Asnawi
- MANAJER PRODUKSI : Bobby Fadjar
- BAGIAN PRODUKSI : Iwan Sutriawan
- BAGIAN KEUANGAN : Murni
- BAGIAN HRD : Hajrah
- BAGIAN PEMASARAN : Agustinus Susanto
- BAGIAN DESAIN GRAFIS : Rizal Hakim
BAGIAN PERLENGKAPAN : Patawi
6
Sebagai perusahaan yang bergerak di bagian periklanan, maka PT. LOKA
AEROSINDO telah memiliki pengalaman mengelola pekerjaan pada instansi
pemerintah dan swasta.
1.4. Uraian Kerja
a. Dewan komisaris
Dewan Komisaris mempunyai tugas menetapkan Kebijakan Umum
perusahaan dan melaksanakan Pengawasan, Pengendalian dan Pembinaan terhadap
kebijakan tugas Direksi, dan dalam pelaksanaan tugasnya dibantu oleh pelaksana
harian pengawasan dalam hal ini dijalankan oleh Presiden Direktur.
b. Direksi
Adapun Susunan Direksi adalah sebagai berikut :
1. Presiden direktur
Presiden direktur sebagai pelaksana harian pengawasan,
mengawal serta mengawasi jalannya kebijakan umum perusahaan dan
bertanggung jawab sepenuhnya kepada dewan komisaris.
2. Direktur
Direktur memimpin para staf bagian, menyelenggarakan
koordinasi dalam pelaksanaan tugas-tugas antara staf bagian, dan
dalam pelaksanaan tugas organisasi secara langsung mengkoordinir
staf bagian .
7
3. Manajer Produksi
Manajer Produksi bertugas sebagai pengawas bagian produksi
dan bertanggung jawab terhadap alur produksi dari kontrak kerja yang
dimenangkan oleh perusahaan, selain itu juga sebagai perencana
produksi dengan segala aspek rancang bangunya secara sistematik,
serta bertugas mengambil keputusan untuk meningkatkan perencanaan,
pengendalian..
4. Bagian Pemasaran
Bagian Pemasaran mengkoordinir dan mengawasi secara
langsung pelaksanaan tugas-tugas pada bagian pemasaran, sedangkan
untuk pengambilan keputusan yang prinsipil sebelumnya harus
melaksanakan koordinasi dengan Direktur.
5. Bagian Keuangan
Membawahi masalah aliran masuk dan keluar kas, sehingga
masalah keuangan dapat dikelola secara profesional, membuat
proyeksi anggaran perusahaan selama satu tahun anggaran
Mengusulkan pengembangan pelayanan produk dan jasa lainnya dalam
rangka meningkatkan aktivitas dan produktivitas perusahaan dengan
berkoordinasi kepada Divisi terkait.
6. Bagian HRD ( human resource development )
Menyusun Rencana Kerja & Anggaran, Business Plan dan
Corporate Plan di Divisi Sumber Daya Manusia,
8
a. Menyusun, melaksanakan dan memantau keseluruhan program
perencanaan kebutuhan pegawai, penerimaan pegawai dan
penempatan pegawai Mengevaluasi atas terlaksananya
pemeliharaan suasana kerja dan menegakkan disiplin kerja pada
masing-masing unit kerja serta mengajukan untuk diberikan
penghargaan kepada pegawai yang berprestasi dan sanksi kepada
pegawai yang melakukan pelanggaran.
b. Memberikan saran-saran dan / atau pertimbangan kepada Direktur
yang mensupervisi Divisi Sumber Daya Manusia tentang langkah-
langkah yang perlu diambil sesuai bidang tugasnya.
c. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Direksi
7. Cabang-Cabang
Klasifikasi cabang-cabang usaha yaitu;
a. Money gram, adalah jasa pengiriman uang secara tunai dari satu
tempat ketempat yang lain atau dari negara ke negara yang lain
b. Tour and travel, adalah jasa penyelenggra perjalanan wisata
dengan menggunakan sistem paket
c. Property, adalah salah satu usaha yang bergerak, dalam bisnis jual
beli dan sewa, bangunan.
d. SPBU, terletak di Kabupeten Bantaeng.
9
BAB II
PROGRAM KERJA
2.1. Pengertian Jasa
Saat ini sistem pemasaran berkembang sangat pesat, seiring dengan
perkembangaan bisnis yang sangat kompleks. Menurut Kotler (1997) pengertian jasa
adalah :
“ Kegiatan yang dapat diidentifikasi secara tersendiri, pada hakikatnya
bersifat abstrak, untuk memenuhi kebutuhan dan tidak harus terikat pada
penjualan produk atau jasa lain.”
Dalam menghasilkan jasa bisa diperlukan atau tidak penggunaan benda
namun tidak terdapat pemindahan hak milik benda tersebut. Pada dasarnya pemasaran
jasa mempunyai kesamaan dengan pemasaran barang atau produk, dan seringkali
melengkapi antara keduanya, hanya saja lebih diperhatikan yaitu yang mana yang
lebih dominan. Seringkali dalam dunia usaha peranan jasa sangat penting dan dapat
berpengaruh pada perusahaan saingan.
Menurut Basu Swastaha ( 1997 ) pengertian jasa, yaitu:
“ Sistem yang merupakan keseluruhan dari suatu kegiatan bisnis yang
ditujukan untuk memperoleh keuntungan dan memuaskan kedua belah pihak baik
8
10
kepada perusahaan maupun kepada konsumen serta kepada konsumen potensial
yang belum tergarap.”
Menurut Soesilo B (1998) pengertian jasa adalah :
“Kegiatan manusia yang diarahkan untuk memenuhi kebutuhannya
melalui menjual jasa kepada konsumen serta memahami keinginan konsumen
terhadap layanan jasa yang akan kita jual.”
Dari ketiga penjelasan di atas dapat disimpulkan sebagai berikut :
Jasa adalah sesuatu yang harus dibayar oleh konsumen terhadap pelayanan
yang kita berikan, dimana pelayanan yang kita berikan ini berorientasi kepada
pasar dan juga berorientasi pada margin (selisih).
Selain itu jasa juga dapat didefinisikan sebagai tindakan atau kegiatan yang
dapat ditawarkan oleh satu pihak kepada pihak yang lain, yang pada dasarnya tidak
berwujud dan tidak menghasilkan kepemilikan apapun. Produksinya dapat dikaitkan
atau tidak dikaitkan dengan suatu produk fisik.
2.2. Pengertian Pemasaran dan Sistem Pemasaran
Pemasaran adalah segala macam aktifitas dalam memberikan kepuasan
kepada konsumen dan membuahkan keuntungan bagi produsen yang telah
memanfaatkan seluruh sumber daya secara maksimal untuk menciptakan produk
berupa barang serta jasa yang berorientasi profit.
11
Pemasaran adalah sekumpulan lembaga yang melakukan tugas pemasaran
barang dan jasa, ide dan faktor-faktor lingkungan yang saling memberikan pengaruh
dan membentuk serta mempengaruhi hubungan perusahaan dengan pasarnya.
Pemasaran adalah suatu system keseluruhan dari kegiatan bisnis yang
ditujukan untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan dan
mendistribusikan barang dan jasa untuk memuaskan kebutuhan konsumen dan
mendatangkan keuntungan bagi perusahaan.
Sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa pemasaran adalah suatu proses
sosial dan manajerial dengan mana individu-individu dan kelompok-kelompok
mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan melalui penawaran, penciptaan
dan pertukaran produk yang bernilai.
Walaupun perusahaan umumnya bersifat berorientasi laba (profit oriented )
namun tak dapat dipungkiri bahwa tanggung jawab terhadap lingkungan sosial perlu
diperhatikan sehingga terjadi hubungan emosional antara perusahaan dan masyarakat
yang berujung kepada terciptanya kondisi sosial ekonomi yang baik. Perusahaan tidak
hanya bertujuan untuk menjual jasa (produk) secara berlebih-lebihan tetapi juga harus
mengetahui serta memahami konsumen dengan baik sehingga jasa yang ditawarkan
dapat sampai ke tangan konsumen.
12
2.3. Pemasaran Jasa
Pemasaran jasa adalah usaha merencanakan, mengorganisir, mengarahkan
serta mengawasi kegiatan bisnis suatu organisasi agar tercapai tujuan organisasi
secara efisien dan efektif sehingga dapat mendukung tujuan perusahaan yaitu
maksimalisasi laba.
Pemasaran jasa mempunyai hubungan yang erat terhadap pengawasan,
dimana fungsi pengawasan tidak dapat dilaksanakan tanpa adanya perencanaan,
sebaliknya dengan pengawasan yang baik berarti merupakan bahan pertimbangan
untuk membuat perencanaan yang lebih baik di masa yang akan datang.
Menurut American Marketing Association (AMA) adalah suatu proses
pemasaran jasa perencanaan dan pelaksanaan konsensi untuk menganalisa dan
mengontrol program-program yang dirancang untuk menyajikan suatu jasa yang
cukup berharga untuk ditukar dengan uang.
Dalam meluncurkan sebuah produk jasa yang baru, sangat diperlukan adanya
riset pemasaran, dimana riset ini bertujuan untuk memberikan arah atau gambaran
tentang kebutuhan dan produk-produk jasa favorit bagi konsumen serta menentukan
segmentasi pasar dari produk jasa tersebut. Dalam meluncurkan produk jasa yang
baru kita harus menentukan berapa harga yang diinginkan agar biaya produksi dapat
tertutupi sehingga manajemen dapat mengukur marjin laba operasi dan akhirnya
dapat menentukan harga jual.
13
Untuk itu perusahaan harus mempertimbangkan sasaran-sasaran yang hendak
dicapai, elastisitas harganya, serta kendala-kendala dalam persaingan, sehingga
penetapan harga bisa berorientasi pada pasar dan memunculkan win-win solution
yang saling menguntungkan antara produsen dan konsumen.
Strategi penentuan harga dipengaruhi oleh tiga faktor, yaitu : biaya (cost),
permintaan (demand), dan persaingan (competition), tetapi meskipun dalam teori
mengatakan bahwa ketiga faktor tersebut harus diperhatikan, namun dalam
prakteknya manajemen hanya menentukan harga berdasarkan pada salah satu elemen
faktor tersebut di atas.
2.4 . Karakteristik Jasa dan Implikasi Pemasarannya
Merujuk pada karakteristik pemasaran jasa pada umumnya sebagaimana yang
dikemukakan oleh Kotler, maka karakteristik pemasaran jasa dapat diuraikan sebagai
berikut :
1. Tidak Berwujud (Intangibility)
Jasa berbeda dengan barang. Jika barang merupakan suatu objek, alat atau
benda, maka jasa adalah suatu perbedaan, kinerja, atau usaha. Bila barang
dapat dimiliki, maka jasa bukan hanya dapat dikonsumsi tetapi dapat dimiliki.
Meskipun sebagian besar jasa dapat berkaitan dan didukung oleh produk fisik
namun esensi dari apa yang dibeli konsumen adalah performance yang
diberikan oleh suatu pihak kepada pihak lainnya. Jasa bersifat intangibility,
artinya tidak dapat dilihat, dirasa, diraba, dicium atau didengar sebelum dibeli.
14
Seseorang tidak dapat menilai hasil dari jasa sebelum ia menikmatinya
sendiri. Bila konsumen membeli jasa, maka ia hanya menggunakan,
memanfaatkan, atau menyewa jasa tersebut. Konsumen tersebut tidak lantas
memiliki jasa yang telah dibelinya. Oleh karena itu, untuk mengurangi
ketidakpastian, para konsumen memperhatikan tanda-tanda atau kualitas jasa
tersebut. Mereka akan menyimpulkan kualitas jasa dari tempat, orang,
peralatan, bahan-bahan komunikasi, simbol, dan harga yang mereka amati.
Kesimpulan yang diambil para konsumen akan banyak dipengaruhi oleh
atribut-atribut yang bersifat objektif dan dapat dikuantitatifkan maupun atribut
yang sangat subyektif dan bersifat perceptual.
2. Tidak Terpisahkan (Inseparability)
Barang biasanya diproduksi, kemudian dijual lalu dikonsumsi. Sedangkan
jasa biasanya dijual terlebih dahulu, kemudian diproteksi dan dikonsumsi
secara bersamaan. Interaksi antara penyedia jasa dan pelanggan merupakan
ciri khusus dalam pemasaran jasa. Keduanya mempengaruhi hasil dari jasa
tersebut. Dalam hubungannya penyedia jasa dan konsumen ini, efektifitas
individu yang menyampaikan jasa merupakan unsur penting. Dengan
demikian kunci keberhasilan dari bisnis jasa yaitu ada pada proses rekruitmen,
kompensasi, pelatihan dan pengembangan karyawannya. Faktor lain yang
tidak kalah pentingnya yaitu pemberian perhatian khusus pada tingkat
partisipasi atau keterlibatan konsumen dalam proses jasa. Demikian pula
dengan adanya fasilitas pendukung juga sangat penting diperhatikan. Dan
15
pemilihan lokasi yang tepat, dalam artian dapat serta mudah dicapai
konsumen perlu juga untuk dipertimbangkan. Hal ini berlaku untuk jasa,
dimana konsumen yang mendatangi penyedia jasa, maupun sebaliknya
penyedia jasa yang mendatangi konsumen.
3. Bervariasi (Variability)
Jasa bersifat sangat bervariasi karena memiliki variasi bentuk, kualitas dan
jenis, tergantung pada siapa, kapan dan dimana jasa tersebut dihasilkan. Ada
tiga faktor yang menyebabkan variabilitas kualitas jasa yaitu kerjasama,
partisipasi konsumen, dan beban kerja perusahaan. Pada industri jasa yang
bersifat people based, komponen manusia yang terlibat jauh lebih banyak dari
jasa yang bersifat equipment based. Implikasinya adalah bahwa hasil dari
operasi jasa yang bersifat people based cenderung kurang terstandarisasi dan
seragam dibandingkan hasil dari jasa yang bersifat equipment based maupun
operasi manufaktur. Para pembeli jasa sangat peduli terhadap variabilitas jasa
yang sangat tinggi dan seringkali mereka meminta pendapat orang lain
sebelum memutuskan untuk memilih perusahaan penyedia jasa. Dalam hal ini,
penyedia jasa dapat menggunakan tiga pendekatan dalam pengendalian
kualitasnya, yaitu :
A. Melakukan investasi dalam seleksi dan pelatihan personil yang baik.
B. Melakukan standarisasi proses pelaksanaan jasa (services performance
procces). Hal ini dapat dilakukan dengan menyiapkan suatu cetak biru
16
(blueprint) jasa yang menggambarkan peristiwa dan proses jasa dalam
suatu diagram alur, dengan tujuan untuk mengetahui faktor-faktor
potensial yang dapat menyebabkan kegagalan jasa tersebut.
C. Memantau kepuasan konsumen melalui sistem saran dan keluhan serta
survei konsumen sehingga pelayanan yang kurang baik dapat dideteksi
dan dikoreksi secepatnya.
4. Tidak Dapat Disimpan (Perishability)
Jasa merupakan komoditas yang tidak dapat bertahan lama dan tidak dapat
disimpan. Dengan demikian, bila suatu jasa tidak digunakan maka jasa
tersebut akan berlalu begitu saja. Kondisi seperti ini tidak akan menjadi
masalah jika permintaannya konstan. Tetapi kenyataannya permintaan
konsumen akan jasa umumnya sangat bervariasi dan dipengaruhi faktor
musiman. Oleh karena itu, perusahaan jasa harus mengevaluasi kualitasnya
(subtitusi dan persediaan jasa) guna menyeimbangkan penawaran dan
permintaan. Dalam hal ini perlu dilakukan analisis terhadap biaya dari
pendapatan, bila kapasitas ditetapkan terlalu tinggi atau terlampau rendah.
2.5. Distribusi
Banyak pakar berpendapat bahwa distribusi adalah meliputi segala aktifitas
yang terlibat dalam transfer fisik produksi jasa dari perusahaan sampai ke tangan
konsumen. Dalam kegiatan distribusi, ada tiga aspek pokok yang harus diperhatiakan
antara lain;
17
1. Saluran distribusi ; yakni institusi distributor produk suatu suatu perusahaan.
Bisa distribusi tunggal atau distribusi biasa.
2. Faktor-faktor yang mempengaruhi seleksi saluran distribusi.
3. Biaya distribusi, serta ketepatan waktu, penyusutan dan kehilangan disamping
faktor-faktor lain yang menyangkut barang yang diperjualbelikan.
Adapun saluran distribusi produk terbagi atas :
a. Produsen → Konsumen
b. Produsen → Pengecer → Konsumen
c. Produsen → Grosir → Pengecer → Konsumen
d. Produsen → Distributor Tunggal → Grosir → Pengecer → Konsumen
2.6 . Promosi
Merupakan sarana komunikasi baik langsung mupun tak langsung dari
produsen kepada konsumen. Lebih lanjut dikatakan bahwa promosi sebagai sarana
komunikasi, promosi merupakan media informasi yang tepat tentang jasa (produk)
yang dihasilkan oleh suatu perusahan karena melalui media ini konsumen atau calon
konsumen potensial mengenai jasa (produk) yang ada.
Adapun macam-macam elemen promosi antara lain;
1. Advertising atau periklanan
18
2. Sales promotion atau promosi penjualan
3. Personal selling atau penjualan pribadi
4. Publicity atau publikasi
Sedangkan menurut Kotler (1997) adalah aktifitas jangka pendek untuk
mendorong pembelian dan penjualan sebuah produk dan jasa. Promosi merupakan
aktifitas komunikasi yang baik dan lebih dari sekedar iklan, publisitas atau penjualan
per pribadi.
2.7. Pengelolaan Kualitas Jasa
Salah satu usaha perusahaan jasa agar unggul bersaing adalah memberikan
jasa dengan kualitas tinggi dari pesaing secara konsisten yaitu dengan memenuhi atau
melebihi harapan kualitas jasa pelanggan sasaran. Harapan konsumen dibentuk oleh
pengalaman masa lalunya, pembicaraan dari mulut ke mulut serta promosi yang
dilakukan oleh perusahaan jasa kemudian konsumen membandingkannya.
Bentuk model kualitas jasa yang diharapkan sebagaimana yang dikemukakan
oleh Pasaruman, Zeitham dan Berry mengidentifikasi lima kesenjangan yang
menggambarkan kegagalan penyampaian jasa, yaitu :
1. Kesenjangan antara harapan konsumen dan persepsi manajemen, yaitu manajemen
tidak selalu memahami benar apa yang menjadi kebutuhan dan keinginan
konsumennya.
19
2. Kesenjangan antara persepsi manajemen dan spesifikasi kualitas jasa, yaitu
manajemen mungkin benar dalam memahami keinginan konsumen, tetapi tidak
menetapkan standar pelaksanaan yang spesifik.
3. Kesenjangan antara spesifikasi kualitas jasa dan penyampaian jasa, yaitu para
personil mungkin tidak terlatih dengan baik dan tidak memenuhi standar.
4. Kesenjangan antara penyampaian jasa dan komunikasi eksternal, yaitu harapan
konsumen dipengaruhi oleh pernyataan yang dibuat wakil-wakil dan iklan
perusahaan.
5. Kesenjangan antara jasa yang dialami dan jasa yang diharapkan, yaitu terjadi bila
konsumen mengukur kinerja perusahaan dengan cara yang berbeda dan memiliki
persepsi yang keliru mengenai kualitas.
Selanjutnya para peneliti yang sama menemukan bahwa ada lima penentu
kualitas jasa sebagai berikut :
1. Keandalan (Reability), yaitu kemampuan untuk melaksanakan jasa yang
dijanjikan dengan tepat dan terpercaya.
2. Keresponsifan (Responsiveness), yaitu kemauan untuk membantu Konsumen dan
memberikan jasa dengan cepat dan tanggap.
3. Keyakinan (Confidence), yaitu pengetahuan dan kesopanan karyawan serta
kemampuan mereka untuk menimbulkan kepercayaan dan keyakinan (Assurance).
20
4. Empati (Emphathy), yaitu syarat untuk peduli, memberi perhatian pribadi kepada
konsumen.
5. Berwujud (Tangible), yaitu penampilan fisik, peralatan, personel, dan media
komunikasi.
21
BAB III
PELAKSANAAN PROGRAM KERJA
3.1. Program Kerja
Program kerja adalah serangkaian rencana atau usaha yang dilakukan oleh
perusahaan dalam rangka mencapai target atau sasaran yang telah dtetapkan. Dari
pengertian tersebut maka dapat ditarik kesimpulan bahwa perusahaan mutlak untuk
memiliki rancangan kerja yang akan diaplikasikan dalam usaha untuk mencapai
tujuan yang ditetapkan. Adapun program kerja PT. Loka Aerosindo Makassar adalah:
1. Melakukan survei pasar
2. Menetapkan harga
3. Melakukan penelitian terhadap konsumen
4. Segmentasi pasar
5. Proses promosi
6. Aktualisasi perusahaan
20
22
3.2. Proses Pengelolaan Pemasaran Jasa
Dalam melaksanakan program kerja di PT. LOKA AEROSINDO penulis
menemukan banyak sekali konsep dan teori yang diaplikasikan terkait dengan
pengelolaan pemasaran jasa yang dilakukan di bagian pemasaran, antara lain:
a. Dalam melaksanakan program yang terkait dengan pemasaran jasa, pihak
manajemen terlebih dahulu melakukan survei terhadap pangsa pasar yang ada,
agar jasa (produk) yang dihasilkan dapat terserap seluruhnya pada pasar yang
ada. setelah melakukan survei pasar, pihak manajemen melakukan survei
terhadap harga, agar dapat menetapkan harga yang kompetitif.
b. Melakukan penelitian terhadap kecenderungan konsumen, baik minat dan
selera pasar yang ada agar produksi (jasa) dapat terserap sehingga tingkat
perputaran jasa (produk) terjadi dengan cepat.
c. Melakukan segmentasi terhadap jasa (produk) yang dihasilkan sehingga
semua segmen yang ada dapat di lakukan penetrasi terhadap semua jasa
(produk) yang dihasilkan.
d. Melakukan promosi yang gencar terhadap jasa (produk) yang dihasilkan agar
pasar cepat mengetahui barang dan jasa yang dihasilkan perusahaan.
e. Selain itu pihak manajemen rajin mengikuti pameran-pameran yang
dilaksanakan baik oleh Dinas Perindustrian maupun yang dilaksanakan oleh
pihak swasta.
23
BAB IV
PENUTUP
4.1. Kesimpulan
Dari praktik kerja lapang yang telah dilaksanakan, maka dapat ditarik
kesimpulan, sebagai berikut:
1. Perusahaan telah melakukan survei pasar jasa (produk) dan survei harga jasa
(produk) untuk melihat besarnya pangsa pasar dan kecenderungan pembelian
konsumen, serta menentukan harga yang cocok (sesuai) dan kompetitif terhadap
jasa (produk) yang dijual.
2. Perusahaan telah melakukan penelitian terhadap konsumen untuk melihat
kecenderungan pembelian konsumen terutama minat dan selera konsumen untuk
melakukan pembelian.
3. Perusahaan mengsegmentasikan jasanya (produknya) agar dapat dilakukan
penetrasi terhadap semua jasa (produk) yang telah dihasilkan.
22
24
4.2. Saran - saran
Berdasarkan beberapa kesimpulan di atas, maka dapat disarankan kepada
perusahaan, sebagai berikut :
1. Alokasi biaya promosi pada media yang akan digunakan perlu mendapat perhatian
dari perusahaan dan harus memperhatikan jenis kegiatan promosi yang paling
banyak memberi konstribusi terhadap volume penjualan.
2. Memperhatikan dan memelihara citra perusahaan (corporate image) agar terjalin
hubungan yang harmonis dan berkesinambungan antara PT. LOKA AEROSINDO
dengan masyarakat lingkungan sekitar.
3. Perlu dilakukan penelitian tentang potensi pasar secara mendalam sebelum
memunculkan jasa (produk) yang baru.
4. Faktor promosi memegang peranan kunci dalam meningkatkan penjualan
perusahaan, dimana dengan promosi yang baik maka citra (image) jasa atau
produk yang dihasilkan akan baik dan cepat dikenal pasar.
5. Perlu adanya pencatatan dan pengarsipan yang tertib terhadap surat keluar dan
surat masuk sehingga mempermudah kontrol terhadap surat yang masuk dan surat
keluar tersebut.
25
DAFTAR PUSTAKA
Kotler, Philip. 1997. Manajemen Pemasaran, Implementasi, dan Kontrol. Edisi
Sembilan, jilid I, Alih bahasa Hendra Teguh dan Ronny A Rusly, PT.
Prehalindo, Jakarta.
Kotler dan Amstrong. 1997. Prinsip-Prinsip Pemasaran. Intermedia, Jakarta.
Stanton, William. 1993. Marketing Manajement. Alih bahasa Agus Maulana,
Erlangga, Jakarta.
Sumarni dan Soeprihanto. 1998. Pengantar Bisnis (Dasar-dasar Ekonomi). Edisi
Kelima, Liberty, Jakarta.
Swasta, Basu dan Irawan. 1995. Manajemen Pemasaran Modern. Edisi kedua,
Liberty, Yogyakarta.
Swasta, Basu dan Irawan. 1997. Manajemen Pemasaran Modern. Cetakan Kelima.
Liberty, Yogyakarta.