laporan kinerja instansi pemerintah (lkjip) tahun...

55
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) Tahun 2017 DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN KABUPATEN BOYOLALI

Upload: vuphuc

Post on 28-Jun-2019

224 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) Tahun 2017orpegbag.boyolali.go.id/arsip/2018/04/LKjIP_4.pdf · mengenai proses dan hasil pencapaian tujuan serta sasaran, juga menjelaskan

LA PO R A N K IN ER JAIN STA N SI PE M E R IN TA H(LK jIP )Tahun 2017

DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAANKABUPATEN BOYOLALI

Page 2: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) Tahun 2017orpegbag.boyolali.go.id/arsip/2018/04/LKjIP_4.pdf · mengenai proses dan hasil pencapaian tujuan serta sasaran, juga menjelaskan
Page 3: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) Tahun 2017orpegbag.boyolali.go.id/arsip/2018/04/LKjIP_4.pdf · mengenai proses dan hasil pencapaian tujuan serta sasaran, juga menjelaskan

iii

DAFTAR ISI

Halaman Judul iKata Pengantar iiDaftar Isi iiiIkhtisar Eksekutif iv

BAB I PENDAHULUAN1.1 Latar Belakang ..... ................................................... 11.2 Gambaran Umum ................................................. 2

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA2.1 Rencana Strategis Organisasi ..............................................................................72.2 Perjanjian Kinerja .................................................................................................10

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA3.1 Capaian Kinerja Organisasi...................................................................................123.2 Realisasi Anggaran ...............................................................................................36

BAB IV PENUTUP4.1 Simpulan ..............................................................................................................394.2 Saran ....................................................................................................................39

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Page 4: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) Tahun 2017orpegbag.boyolali.go.id/arsip/2018/04/LKjIP_4.pdf · mengenai proses dan hasil pencapaian tujuan serta sasaran, juga menjelaskan

iv

IKHTISAR EKSEKUTIF

A. Pendahuluan

Dalam rangka lebih meningkatkan pelaksanaan pemerintahan yang

lebih berdaya guna, berhasil guna, bersih dan bertanggung jawab serta

berorientasi kepada hasil (result oriented governement), perlu adanya

sistem akuntabilitas kinerja instansi pemerintah. Sedangkan untuk

mengetahui tingkat akuntabilitas tersebut, perlu adanya Laporan Kinerja

Instansi Pemerintah yang merupakan bahan utama untuk monitoring dan

evaluasi sistem akuntabilitas kinerja instansi pemerintah.

Berdasar Peraturan Daerah Kabupaten Boyolali Nomor 16 Tahun

2016 Tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah (Lembaga

Daerah Kabupaten Boyolali Tahun 2016 Nomor 16, Tambahan Lembaran

Daerah Kabupaten Boyolali Nomor 183) dan Peraturan Bupati Nomor 55

Tahun 2016 tentang Uraian Tugas Jabatan Eselon Pada Dinas

Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Boyolali, Susunan Organisasi

Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Boyolali terdiri dari Kepala

Dinas, Sekretariat Bidang Pembinaan Pendidik dan Tenaga

Kependidikan, Bidang Sekolah Dasar, Bidang Sekolah Menengah

Pertama, Bidang Pendidikan Anak Usia Dini, Non Formal dan Informal,

Bidang Kebudayaan dan Unit Pelaksana Teknis (UPT) pada Dinas

Pendidikan dan Kebudayaan. Dinas Pendidikan dan Kebudayaan

mempunyai tugas membantu Bupati melaksanakan Urusan Pemerintahan

yang menjadi kewenangan Daerah dan Tugas Pembantuan yang

diberikan kepada Daerah di bidang pendidikan dan bidang kebudayaan.

Page 5: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) Tahun 2017orpegbag.boyolali.go.id/arsip/2018/04/LKjIP_4.pdf · mengenai proses dan hasil pencapaian tujuan serta sasaran, juga menjelaskan

v

B. Perencanaan dan Perjanjian KinerjaVisi Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Boyolali

sebagaimana Visi Bupati Boyolali yang tertuang dalam Rencana

Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Boyolali Tahun

2016-2021 yang merupakan rumusan umum mengenai keadaan yang

diinginkan pada akhir periode perencanaan, yaitu: Pro Investasi

Mewujudkan Boyolali Yang Maju dan Lebih Sejahtera.

Visi tersebut merupakan gambaran arah pembangunan atau

kondisi masa depan yang ingin dicapai melalui penyelenggaraan tugas

dan fungsi, juga dalam upaya mencapai kinerja pembangunan daerah

pada aspek kesejahteraan, layanan, dan peningkatan daya saing daerah

dengan mempertimbangkan permasalahan dan isu strategis yang

relevan.

Misi Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Boyolali

adalah rumusan umum mengenai upaya-upaya yang akan dilaksanakan

untuk mewujudkan visi. Rumusan misi yang baik membantu lebih jelas

penggambaran visi yang ingin dicapai, serta menguraikan upaya-upaya

apa yang harus dilakukan. Penjabaran misi Dinas Pendidikan dan

Kebudayaan Kabupaten Boyolali dengan mengacu pada Visi dan Misi

Bupati Boyolali yang tertuang dalam RPJMD Kabupaten Boyolali tahun

2016-2021 adalah sebagai berikut :

1. Boyolali sehat, produktif dan berdaya saing (misi ke-4).

Orientasi misi ini yang terkait dengan tugas pokok dan fungsi

bidang pendidikan adalah untuk mewujudkan masyarakat yang sehat,

produktif, berdaya saing. Misi ini bertujuan untuk Meningkatkan kualitas

pembangunan manusia mendukung produktivitas dan daya saing daerah.

Page 6: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) Tahun 2017orpegbag.boyolali.go.id/arsip/2018/04/LKjIP_4.pdf · mengenai proses dan hasil pencapaian tujuan serta sasaran, juga menjelaskan

vi

Sasaran yang akan diwujudkan dari tujuan meningkatkan kualitas

pembangunan manusia mendukung produktivitas dan daya saing daerah

yaitu meningkatnya tingkat pendidikan penduduk;

2. Boyolali lebih maju dan berteknologi (misi ke-7).

Orientasi misi ini yang terkait dengan tugas pokok dan fungsi

urusan kebudayaan adalah untuk meningkatkan popularitas daya tarik

produk dan potensi daerah Boyolali dengan tujuan untuk meningkatkan

pemasaran citra daerah dan pelayanan publik melalui teknologi informasi

menuju Kabupaten Cerdas (Smart City). Sasaran yang akan diwujudkan

dari tujuan Meningkatkan pemasaran citra daerah dan pelayanan publik

melalui teknologi informasi menuju Kabupaten Cerdas (Smart City) yaitu

meningkatnya popularitas daya tarik produk dan potensi daerah

Boyolali.

Untuk mewujudkan visi dan misi tersebut, pada tahun 2017 Dinas

Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Boyolali melaksanakan 11 program

yang dijabarkan dalam 68 kegiatan dengan anggaran sebesar Rp

131.839.603.000,- Seluruh program/kegiatan tersebut direncanakan sebagai

bagian dari Penetapan Kinerja Tahun 2017 untuk mencapai 2 Sasaran, atau

dengan kata lain seluruh kegiatan diharapkan mempunyai kaitan sebab

akibat dengan sasaran yang telah ditetapkan.

C. Akuntabiltas Kinerja

Berdasarkan penilaian sendiri (self assessment) atas realisasi

pelaksanaan Rencana Kinerja Tahun 2016, menunjukkan bahwa rata-rata

capaian kinerja dari 7 sasaran yang telah ditetapkan adalah 91,58%.

Beberapa sasaran yang dikategorikan berhasil adalah sebagai berikut :

Page 7: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) Tahun 2017orpegbag.boyolali.go.id/arsip/2018/04/LKjIP_4.pdf · mengenai proses dan hasil pencapaian tujuan serta sasaran, juga menjelaskan

vii

Tabel.1Nilai Capaian Kinerja Sasaran Tahun 2017

NO SasaranNilai Rata-rata

CapaianKinerja

1 Meningkatnya tingkat pendidikan penduduk 109,70%

2Meningkatnya popularitas daya tarik produk danpotensi daerah Boyolali 111,93%

Rata-rata 110,82%

D. Simpulan dan SaranSecara keseluruhan capaian kinerja sebesar 110,82% (Kategori Baik)

pembiayaaan dari APBD Tahun 2017 sebesar Rp 131.839.603.000,- dengan

realisasi penyerapan sebesar 123.565.193.201,- atau penyerapan sebesar

93,72%.

Guna meningkatkan capaian kinerja Dinas Pendidikan dan

Kebudayaan Kabupaten Boyolali maka dilakukan monitoring dan evaluasi

pelaksanaan dan pencapaian kinerja semua bidang. Upaya yang dilakukan

agar kinerja Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Boyolali lebih

baik dan akuntabel antara lain dengan melakukan re-orientasi terhadap

program/kegiatan yang kurang tepat sasaran, meningkatkan kualitas

dokumen perencanaan, melakukan sinkronisasi antara dokumen

perencanaan, serta memanfaatkan secara nyata hasil evaluasi kinerja

sebagai bahan perbaikan pelaksanaan program/kegiatan.

Page 8: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) Tahun 2017orpegbag.boyolali.go.id/arsip/2018/04/LKjIP_4.pdf · mengenai proses dan hasil pencapaian tujuan serta sasaran, juga menjelaskan

1

BAB IPENDAHULUAN

1.1 Latar BelakangMencerdaskan kehidupan bangsa adalah amanat konstitusi

yang dipertegas dengan pasal 28B ayat (1) setiap orang berhak

mengembangkan diri melalui pemenuhan kebutuhan dasarnya, berhak

mendapatkan pendidikan dan mendapatkan manfaat dari ilmu

pengetahuan dan teknologi, seni dan budaya demi meningkatkan

kualitas hidupnya demi kesejahteraan umat manusia, dan pasal 31

ayat (1) setiap warga negara berhak mendapat pendidikan. Karena

itu negara harus menjamin pemenuhan layanan pendidikan kepada

setiap warga negara tanpa diskriminasi.

Dalam koridor tersebut, pemerintah di semua tingkatan

berkewajiban mendorong ketersediaan, keterjangkauan, mutu dan

relevansi, kesetaraan dan kepastian layanan pendidikan bagi seluruh

warga negara. Sehingga mampu menjawab permasalahan pendidikan

yaitu perluasan akses layanan pendidikan bagi seluruh warga negara,

peningkatan mutu, relevansi dan daya saing hasil pendidikan serta

penguatan tata kelola dan citra publik dalam pengelolaan pendidikan.

Pendidikan adalah salah satu pilar penting dalam pengukuran

keberhasilan penyelenggaraan pemerintahan di semua tingkatan yang

diukur dengan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) dalam kurun waktu

tertentu. Adapun variabel IPM meliputi tingkat pendidikan, derajat

kesehatan, dan pertumbuhan ekonomi. Dalam korelasi ketiga variabel

tersebut variabel pendidikan menempati posisi strategis, karena diakui

bahwa peningkatan angka lama sekolah merupakan akselerator bagi

peningkatan Angka Harapan Hidup (AHH) dan angka pertumbuhan

pendapatan perkapita masyarakat.

Terselenggaranya Good Governance merupakan prasyarat bagi

setiap pemerintahan untuk mewujudkan aspirasi masyarakat dan

mencapai tujuan serta cita-cita bangsa dan negara. Dalam rangka itu

diperlukan pengembangan dan penerapan sistem pertanggung jawaban

yang tepat, jelas, terukur dan legitimate, sehingga penyelenggaraan

Page 9: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) Tahun 2017orpegbag.boyolali.go.id/arsip/2018/04/LKjIP_4.pdf · mengenai proses dan hasil pencapaian tujuan serta sasaran, juga menjelaskan

2

pemerintahan dan pembangunan dapat berlangsung secara berdaya

guna, berhasil guna, bersih dan bertanggung jawab serta bebas dari

korupsi, kolusi dan nepotisme.

Sebagaimana dimaklumi untuk mencapai program

pembangunan daerah yang merupakan tujuan dalam meningkatkan

kesejahteraan masyarakat, termasuk di dalamnya pengelolaan di

bidang pendidikan, dalam upaya meningkatkan kualitas Sumber Daya

Manusia dan taraf hidup masyarakat, sehingga berdampak terhadap

capaian IPM di Kabupaten Boyolali.

Penyusunan laporan ini selain untuk menginformasikan

mengenai proses dan hasil pencapaian tujuan serta sasaran, juga

menjelaskan tingkat keberhasilan/kegagalan kinerja yang dicapai,

selanjutnya diharapkan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah

merupakan bahan perbaikan sistem dan penyelenggaraan manajemen

kinerja Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Boyolali di

masa mendatang, antara lain melalui perbaikan penerapan fungsi-

fungsi manajemen secara benar, mulai dari perencanaan kinerja

hingga kepada evaluasi kinerja, serta pengembangan nilai-nilai

akuntabilitas di lingkungan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan

Kabupaten Boyolali.

Penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) selain

sebagai kewajiban juga bertujuan untuk:

1. Memberikan informasi kinerja yang terukur kepada pemberi

mandat atas kinerja yang telah dan seharusnya dicapai,

2. Sebagai bahan evaluasi atas pelaksanaan tugas pokok dan fungsi

Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Boyolali.

3. Sebagai upaya perbaikan berkesinambungan bagi Dinas

Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Boyolali untuk

meningkatkan kinerjanya di masa yang akan datang.

1.2 Gambaran Umum1.2.1 Kedudukan Tugas dan Fungsi

Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Boyolali Nomor 16

Tahun 2016 Tentang Pembentukan Dan Susunan Perangkat Daerah

(Lembaran Daerah Kabupaten Boyolali Tahun 2016 Nomor 16,

Page 10: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) Tahun 2017orpegbag.boyolali.go.id/arsip/2018/04/LKjIP_4.pdf · mengenai proses dan hasil pencapaian tujuan serta sasaran, juga menjelaskan

3

Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Boyolali Nomor 183) pada

pasal 2 disebutkan bahwa dibentuk Perangkat Daerah, dengan

susunan, pada huruf d Dinas Daerah, angka 1 Dinas Pendidikan dan

Kebudayaan Tipe A, menyelenggarakan urusan pemerintahan bidang

pendidikan dan bidang kebudayaan.

Penjabaran Tugas Pokok dan Fungsi Dinas Pendidikan dan

Kebudayaan Kabupaten Boyolali sebagaimana Peraturan Bupati

Boyolali Nomor 55 Tahun 2016 tentang Uraian Tugas Jabatan Eselon

Pada Dinas Pendidikan Dan Kebudayaan Kabupaten Boyolali (Berita

Daerah Kabupaten Boyolali Tahun 2016 Nomor 55) adalah:

(1) Disdikbud mempunyai tugas membantu Bupati melaksanakan

Urusan Pemerintahan yang menjadi kewenangan Daerah dan

Tugas Pembantuan yang diberikan kepada Daerah di bidang

pendidikan dan bidang kebudayaan

(2) Disdikbud sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dipimpin oleh

Kepala Disdikbud yang mempunyai tugas memimpin

pelaksanaan Urusan Pemerintahan yang menjadi kewenangan

Daerah dan Tugas Pembantuan yang diberikan kepada Daerah di

bidang pendidikan dan bidang kebudayaan.

(3) Uraian tugas Kepala Disdikbud sebagaimana dimaksud pada

ayat (2), adalah sebagai berikut:

a. merumuskan kebijakan teknis urusan pemerintahan di bidang

pendidikan dan bidang kebudayaan sesuai dengan ketentuan

Peraturan Perundang-undangan dan pertimbangan teknis

bidang pendidikan dan bidang kebudayaan sebagai pedoman

pelaksanaan tugas;

b. menyusun perencanaan penyelenggaraan pemerintahan dan

anggaran di bidang pendidikan dan bidang kebudayaan sesuai

prosedur dan ketentuan Peraturan Perundang-undangan

berdasarkan rencana pembangunan daerah dan data

perencanaan yang dapat dipertanggungjawabkan agar tersusun

dokumen perencanaan yang sesuai dengan rencana strategis;

c. mengoordinasikan penyelenggaraan pemerintahan dan

anggaran di bidang pendidikan dan bidang kebudayaan

berdasarkan kewenangan dan mempertimbangkan sumber

Page 11: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) Tahun 2017orpegbag.boyolali.go.id/arsip/2018/04/LKjIP_4.pdf · mengenai proses dan hasil pencapaian tujuan serta sasaran, juga menjelaskan

4

daya agar penyelenggaraannya berjalan efektif sesuai dengan

sasaran dan tujuan yang telah ditentukan;

d. memberikan saran, pendapat, dan pertimbangan kepada atasan

sesuai bidang tugasnya sebagai bahan pertimbangan

pengambilan kebijakan;

e. mendistribusikan tugas, memberikan petunjuk, dan arahan

kepada bawahan sesuai dengan bidang tugasnya agar

pelaksanaan tugas berjalan dengan efektif, efisien, dan tepat

sasaran;

f. memberikan layanan informasi dalam bidang pendidikan dan

kebudayaan;

g. melaksanakan pembinaan terhadap UPT;

h. melaksanakan pengendalian dan evaluasi pelaksanaan kinerja

urusan pemerintahan di bidang pendidikan dan bidang

kebudayaan sesuai dengan perencanaan dan indikator sistem

pengendalian internal yang telah ditetapkan dalam rangka

perbaikan kinerja;

i. merumuskan laporan di bidang pendidikan dan bidang

kebudayaan berdasarkan data dan analisa sebagai informasi

dan pertanggungjawaban pelaksanaan tugas;

j. membina, mengawasi, dan menilai kinerja bawahan sesuai

ketentuan Peraturan Perundang-undangan agar pelaksanaan

tugas pegawai sesuai ketentuan dan hasilnya sesuai target

kinerja; dan

k. melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh

pimpinan sesuai dengan ketentuan Peraturan Perundang-

undangan dalam rangka mendukung kinerja organisasi.

1.2.2 Struktur Organisasi

Berdasarkan Peraturan Bupati Boyolali Nomor 55 Tahun 2016

tentang Uraian Tugas Jabatan Eselon Pada Dinas Pendidikan Dan

Kebudayaan Kabupaten Boyolali (Berita Daerah Kabupaten Boyolali

Tahun 2016 Nomor 55). Susunan Organisasi Dinas Pendidikan dan

Kebudayaan, terdiri dari:

1. Kepala Disdikbud.

Page 12: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) Tahun 2017orpegbag.boyolali.go.id/arsip/2018/04/LKjIP_4.pdf · mengenai proses dan hasil pencapaian tujuan serta sasaran, juga menjelaskan

5

2. Sekretariat terdiri dari:

a. Subbagian Umum dan Kepegawaian;

b. Subbagian Keuangan; dan

c. Subbagian Perencanaan dan Pelaporan.

3. Bidang Pembinaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan terdiri dari:

a. Seksi Pembinaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Anak

Usia Dini, Non Formal dan Informal

b. Seksi Pembinaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Sekolah

Dasar; dan

c. Seksi Pembinaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Sekolah

Menengah Pertama.

4. Bidang Sekolah Dasar terdiri dari:

a. Seksi Kurikulum Sekolah Dasar;

b. Seksi Sarana Prasarana Sekolah Dasar; dan

c. Seksi Pengendalian Mutu Sekolah Dasar.

5. Bidang Sekolah Menengah Pertama terdiri dari:

a. Seksi Kurikulum Sekolah Menengah Pertama;

b. Seksi Sarana Prasarana Sekolah Menengah Pertama; dan

c. Seksi Pengendalian Mutu Sekolah Menengah Pertama.

6. Bidang Pendidikan Anak Usia Dini, Non Formal dan Informal, terdiri

dari:

a. Seksi Pendidikan Anak Usia Dini;

b. Seksi Pendidikan Non Formal dan Informal.

7. Bidang Kebudayaan, terdiri dari:

a. Seksi Kesenian, Bahasa, dan Film; dan

b. Seksi Sejarah, Nilai Budaya, dan Kepurbakalaan.

8. Unit Pelaksana Teknis (UPT) pada Dinas Pendidikan dan

Kebudayaan, Yang terdiri dari:

a. UPT Pendidikan Dasar dan Luar Sekolah (sebanyak 19 UPT).

b. UPT Sekolah Menengah Pertama (sebanyak 48 UPT)

c. UPT Sekolah Menengah Pertama Negeri Satu Atap, sebanyak

4 UPT.

d. UPT Sanggar Kegiatan Belajar (SKB) (sebanyak 1 SKB)

Page 13: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) Tahun 2017orpegbag.boyolali.go.id/arsip/2018/04/LKjIP_4.pdf · mengenai proses dan hasil pencapaian tujuan serta sasaran, juga menjelaskan

6

1.2.3 Aspek Strategis dan Permasalahan Utama Organisasi

Pendidikan merupakan aspek strategis yang harus dikelola dan

dikembangkan dengan sungguh-sungguh, karena pendidikan berperan

langsung dalam pembentukan karakter manusia. Undang-Undang No.

20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pada Pasal 3,

yang menyebutkan bahwa pendidikan nasional berfungsi

mengembangkan kemampuan dan membentuk karakter serta

peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan

kehidupan bangsa.

Berdasarkan fungsi dan tujuan Pendidikan Nasional, jelas

bahwa pendidikan di setiap jenjang harus diselenggarakan secara

sistematis guna mencapai tujuan tersebut. Hal ini berkaitan dengan

pembentukan karakter peserta didik sehingga mampu bersaing,

beretika, bermoral dan sopan santun dengan masyarakat.

Beberapa Permasalahan utama yang dihadapi di Dinas

Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Boyolali adalah:

1 Pemerataan dan perluasan akses PAUD. Masih kurangnya akses

anak-anak usia dini yang berasal dari keluarga kategori miskin

(khususnya) dan pemahaman orang tuanya yang masih rendah

akan pentingnya pendidikan anak pada usia dini.

2 Aksesibilitas, pemerataan dan perluasan pendidikan pendidikan

dasar (anak usia wajardikdas yang tidak sekolah, putus sekolah

atau tidak melanjutkan sekolah), terbatasnya sarana prasarana

dikdas.

3 Kurangnya ketersediaan prasarana dan sarana pendidikan yang

berkualitas, melaksanakan rehabilitasi dan revitalisasi sarana dan

prasarana pendidikan yang rusak. Pengurangan kesenjangan antar

wilayah.

4 Kualitas Pendidik dan Tenaga Kependidikan;

5 Kualitas dan relevansi serta tata kelola pendidikan belum sesuai

dengan kebutuhan dan tuntutan dalam rangka peningkatan daya

saing; dan

6 Rendahnya Partisipasi Masyarakat dalam Mengembangkan dan

Melestarikan Kebudayaan.

Page 14: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) Tahun 2017orpegbag.boyolali.go.id/arsip/2018/04/LKjIP_4.pdf · mengenai proses dan hasil pencapaian tujuan serta sasaran, juga menjelaskan

7

BAB IIPERENCANAAN KINERJA

2.1. Rencana Strategis OrganisasiVisi dan misi Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Boyolali,

sebagaimana tercantum dalam dokumen Rencana Strategis Dinas

Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Boyolali sebagai berikut:

a. Visi

Visi Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Boyolali

sebagaimana Visi Bupati Boyolali yang tertuang dalam Rencana

Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Boyolali Tahun

2016-2021 yang merupakan rumusan umum mengenai keadaan yang

diinginkan pada akhir periode perencanaan, yaitu: Pro Investasi

Mewujudkan Boyolali Yang Maju dan Lebih Sejahtera.Visi tersebut merupakan gambaran arah pembangunan atau

kondisi masa depan yang ingin dicapai melalui penyelenggaraan tugas

dan fungsi, juga dalam upaya mencapai kinerja pembangunan daerah

pada aspek kesejahteraan, layanan, dan peningkatan daya saing

daerah dengan mempertimbangkan permasalahan dan isu strategis

yang relevan.

b. Misi

Misi Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Boyolali

adalah rumusan umum mengenai upaya-upaya yang akan dilaksanakan

untuk mewujudkan visi. Rumusan misi yang baik membantu lebih jelas

penggambaran visi yang ingin dicapai, serta menguraikan upaya-upaya

apa yang harus dilakukan. Penjabaran misi Dinas Pendidikan dan

Kebudayaan Kabupaten Boyolali dengan mengacu pada Visi dan Misi

Bupati Boyolali yang tertuang dalam RPJMD Kabupaten Boyolali tahun

2016-2021 adalah sebagai berikut :

1. Boyolali sehat, produktif dan berdaya saing (misi ke-4).

Orientasi misi ini yang terkait dengan tugas pokok dan fungsi

bidang pendidikan adalah untuk mewujudkan masyarakat yang sehat,

produktif, berdaya saing. Misi ini bertujuan untuk Meningkatkan

Page 15: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) Tahun 2017orpegbag.boyolali.go.id/arsip/2018/04/LKjIP_4.pdf · mengenai proses dan hasil pencapaian tujuan serta sasaran, juga menjelaskan

8

kualitas pembangunan manusia mendukung produktivitas dan daya

saing daerah.

Sasaran yang akan diwujudkan dari tujuan meningkatkan

kualitas pembangunan manusia mendukung produktivitas dan daya

saing daerah yaitu meningkatnya tingkat pendidikan penduduk;

2. Boyolali lebih maju dan berteknologi (misi ke-7).

Orientasi misi ini yang terkait dengan tugas pokok dan fungsi

urusan kebudayaan adalah untuk meningkatkan popularitas daya tarik

produk dan potensi daerah Boyolali dengan tujuan untuk

meningkatkan pemasaran citra daerah dan pelayanan publik melalui

teknologi informasi menuju Kabupaten Cerdas (Smart City). Sasaran

yang akan diwujudkan dari tujuan Meningkatkan pemasaran citra

daerah dan pelayanan publik melalui teknologi informasi menuju

Kabupaten Cerdas (Smart City) yaitu meningkatnya popularitas daya

tarik produk dan potensi daerah Boyolali.

c. Tujuan dan Sasaran

Tujuan dan sasaran adalah tahap perumusan sasaran strategis

yang menunjukkan tingkat prioritas tertinggi dalam perencanaan

pembangunan jangka menengah Dinas Pendidikan dan Kebudayaan

yang selanjutnya akan menjadi dasar penyusunan kinerja selama lima

tahun. Tujuan adalah pernyataan-pernyataan tentang hal-hal yang perlu

dilakukan untuk mencapai visi dan misi sehingga rumusannya dapat

menunjukkan suatu kondisi yang ingin dicapai di masa mendatang.

Sasaran adalah hasil yang diharapkan dari suatu tujuan yang

diformulasikan secara terukur, spesifik, mudah dicapai, rasional untuk

dapat dilaksanakan dalam jangka waktu 5 (lima) tahun ke depan. Adapun

keterkaitan antara misi, tujuan dan sasaran yang ingin dicapai Dinas

Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Boyolali adalah sebagai berikut:

Page 16: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) Tahun 2017orpegbag.boyolali.go.id/arsip/2018/04/LKjIP_4.pdf · mengenai proses dan hasil pencapaian tujuan serta sasaran, juga menjelaskan

9

Tabel. 2.1. Misi, Tujuan dan Sasaran

Misi 1 : Boyolali sehat, produktif dan berdaya saingTujuan Sasaran

Meningkatkan kualitas pembangunanmanusia mendukung produktivitasdan daya saing daerah

Meningkatnya tingkat pendidikanpenduduk

Misi 2 : Boyolali lebih maju dan berteknologiTujuan Sasaran

Meningkatkan pemasaran citradaerah dan pelayanan publik melaluiteknologi informasi menujuKabupaten Cerdas (Smart City)

Meningkatnya popularitas dayatarik produk dan potensi daerahBoyolali

Sasaran strategis-sasaran strategis tersebut memiliki 23 indikator

kinerja dengan target kinerja setiap tahun selama 5 tahun perencanaan

secara lengkap sebagaimana terlampir. Seluruh indikator kinerja dalam

dalam dokumen Rencana Strategis Dinas Pendidikan dan Kebudayaan

Kabupaten Boyolali merupakan lndikator Kinerja Utama (Key

Performance Indicator, yaitu ukuran keberhasilan dari suatu tujuan dan

sasaran strategis organisasi. Indikator dalam dokumen IKU berlaku 5

tahunan menyesuaikan dokumen renstra dan RPJMD yang digunakan

sebagai acuan.

Semua sasaran strategis dengan indikator capaiannya dijabarkan

lebih lanjut ke dalam sejumlah program. Di dalam setiap program

terkumpul sejumlah kegiatan yang memiliki kesamaan perspektif

dikaitkan dengan maksud, tujuan dan karakteristik program. Penetapan

program diperlukan untuk memberikan fokus pada penyusunan kegiatan

dan pengalokasian sumber daya organisasi. Dengan demikian kegiatan

merupakan penjabaran lebih lanjut dari program. Rencana Kinerja

Tahun 2017 Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Boyolali,

disusun mengacu pada Rencana Strategis (Renstra) Dinas Pendidikan

dan Kebudayaan Kabupaten Boyolali 2016-2021 dengan mengambil

target tahun 2017.

Page 17: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) Tahun 2017orpegbag.boyolali.go.id/arsip/2018/04/LKjIP_4.pdf · mengenai proses dan hasil pencapaian tujuan serta sasaran, juga menjelaskan

10

2.2 Perjanjian KinerjaPerjanjian kinerja merupakan lembar/dokumen yang berisikan

penugasan dari Bupati Boyolali sebagai pemberi amanah kepada

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Boyolali sebagai

penerima amanah untuk melaksanakan program/kegiatan yang disertai

dengan indikator kinerja. Melalui perjanjian ini maka terwujudlah

komitmen dan kesepakatan antara Bupati Boyolali sebagai pemberi

amanah dan Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten

Boyolali sebagai penerima amanah atas kinerja terukur tertentu

berdasarkan tugas, fungsi dan wewenang serta sumber daya yang

tersedia.

Tabel 2.2Perjanjian Kinerja Perubahan Tahun 2017

No Sasaran strategis Indikator Kinerja Target

1 Meningkatnyatingkat pendidikanpenduduk

Nilai Angka Partisipasi Kasar(APK) PAUD usia 3-6 tahun

75,00 %

Nilai Angka Partisipasi Kasar(APK) SD

99,50 %

Nilai Angka Partisipasi Kasar(APK) SMP

95,00 %

Nilai Angka Partisipasi Murni(APM) SD

86,10 %

Nilai Angka Partisipasi Murni(APM) SMP

70,15 %

Persentase peserta didik SDputus sekolah

0,03 %

Persentase peserta didik SMPputus sekolah

0,25 %

Persentase lulusanSD/sederajat yangmelanjutkan yang ke jenjangSMP

98,75 %

Persentase RK SD dalamkondisi baik

94,15 %

Persentase RK SMP dalamkondisi baik

97,50 %

Persentase guru SDbersertifikat pendidik

54,10 %

Persentase guru SMPbersertifikat pendidik

66,97 %

Rasio siswa terhadap guru SD 14,75 orangRasio siswa terhadap guruSMP

15,75 orang

Page 18: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) Tahun 2017orpegbag.boyolali.go.id/arsip/2018/04/LKjIP_4.pdf · mengenai proses dan hasil pencapaian tujuan serta sasaran, juga menjelaskan

11

No Sasaran strategis Indikator Kinerja Target

Persentase Buta Aksara > 15tahun

0,32 %

Persentase SD berakreditasiminimal B

90,00 %

Persentase SMP berakreditasiminimal B

80,00 %

2 Meningkatnyapopularitas dayatarik produk danpotensi daerahBoyolali

Budaya tradisi lokal yangdilestarikan

8 Budaya

Persentase benda, situs dankawasan budaya yangdilestarikan.

92 %

Tempat penyelenggaraankegiatan seni dan budaya

9 Tempat

Pelaku seni budaya yangdilestarikan dan dikembangkan

37 Group

Pelaksanaan Gelar Seni danBudaya

54 Kali

Event seni dan budaya 4 KaliSumber : Dokumen Perjanjian Kinerja Perubahan Dinas Pendidikan

dan Kebudayaan Kabupaten Boyolali, 2017

Untuk mencapai/ mewujudkan target kinerja yang telah ditetapkan

tersebut, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Boyolali

melaksanakan Program dan Kegiatan dengan anggaran APBD Tahun

2017 sebesar Rp 131.839.603.000,- selengkapnya sebagaimana

dokumen Perjanjian Kinerja Dinas Pendidikan dan Kebudayaan

Kabupaten Boyolali Tahun 2017 Perubahan (terlampir).

Page 19: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) Tahun 2017orpegbag.boyolali.go.id/arsip/2018/04/LKjIP_4.pdf · mengenai proses dan hasil pencapaian tujuan serta sasaran, juga menjelaskan

12

BAB IIIAKUNTABILITAS KINERJA

Akuntabilitas kinerja Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten

Boyolali merupakan perwujudan kewajiban Dinas Pendidikan dan

Kebudayaan Kabupaten Boyolali untuk mempertanggungjawabkan

keberhasilan dan kegiatan pelaksanaan tugas pokok dan fungsinya dalam

mencapai sasaran yang telah ditetapkan. Kinerja Dinas Pendidikan dan

Kebudayaan Tahun 2017 tergambar dalam tingkat pencapaian sasaran yang

dilaksanakan melalui berbagai kegiatan sesuai dengan program dan

kebijakan yang ditetapkan.

3.1 Capaian Kinerja Organisasi

Pengukuran kinerja dilakukan dengan cara membandingkan

target setiap indikator kinerja sasaran dengan realisasinya. Selain

capaian setiap sasaran, LKJiP ini juga menyajikan analisis efisiensi dan

efektivitas yang merupakan perbandingan capaian kinerja input terhadap

output kegiatan pada Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten

Boyolali tahun 2017.

Mengukur kinerja adalah menghitung kuantitas/kualitas keluaran

(output) dan atau hasil (outcome) kegiatan/program yang telah

dilaksanakan pada tahun sebelumnya. Indikator keluaran (output) dan

atau hasil (outcome) yang diukur berdasar indikator kinerja yang telah

ditetapkan dalam dokumen Perjanjian Kinerja (tahun 2017). Sesuai

ketentuan, Indikator Kinerja minimal meliputi keluaran (output), sehingga

pengukuran kinerja Dinas Pendidikan dan Kebudayaan dapat berupa

keluaran (output) dan hasil (outcome) sesuai dokumen Perjanjian Kinerja

Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Tahun 2017.

a. Keluaran (Output) adalah segala sesuatu berupa produk/jasa (fisik

dan/atau non fisik) sebagai hasil langsung dari pelaksanaan suatu

kegiatan dan program berdasarkan masukan (input) yang digunakan.

Page 20: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) Tahun 2017orpegbag.boyolali.go.id/arsip/2018/04/LKjIP_4.pdf · mengenai proses dan hasil pencapaian tujuan serta sasaran, juga menjelaskan

13

b. Hasil (outcome) adalah segala sesuatu yang mencerminkan

berfungsinya keluaran (output) kegiatan. Hasil (outcome) merupakan

ukuran seberapa jauh setiap produk/jasa dapat memenuhi kebutuhan

dan harapan.

Penetapan indikator kinerja pada tingkat sasaran dan kebijakan

merupakan prasyarat bagi pengukuran kinerja. Kriteria yang dipakai

adalah target kinerja yang ditetapkan pada awal tahun melalui

perencanaan kinerja (performance plan). Selanjutnya pada akhir tahun

2017 target kinerja tersebut dibandingkan dengan realisasinya,

sehingga diketahui celah kinerja (performance gap). Selisih yang

timbul akan dianalisis guna menetapkan strategi untuk peningkatan

kinerja di masa datang (performance improvement). Dalam

memberikan penilaian tingkat capaian kinerja setiap indikator,

dilakukan dengan menggunakan skala pengukuran yang dikategorikan

menjadi 4 (empat) kategori sebagai berikut :

Tabel 3.1Skala Pengukuran Tingkat Capaian Kinerja

No. Rentang Capaian Kategori Capaian

1 Lebih dari 100% Sangat Baik (A)

2 76% sampai dengan 100% Baik (B)

3 56% sampai dengan 75% Cukup Baik (C)

4 Kurang dari 55% Kurang (D)

Secara rinci pencapaian sasaran diuraikan sebagai berikut :

Page 21: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) Tahun 2017orpegbag.boyolali.go.id/arsip/2018/04/LKjIP_4.pdf · mengenai proses dan hasil pencapaian tujuan serta sasaran, juga menjelaskan

14

Sasaran 1 :Meningkatnya tingkat pendidikan penduduk.Sasaran ini diukur dengan 17 indikator kinerja utama, yaitu:

Tabel 3.2

Perbandingan Capaian Kinerja Sasaran 1

TARGET REALISASI

2015 2016 2017 2017

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11APK PAUD % 69,80 71,80 75,00 74,41 99,21% Baik PAUDNI

APK SD % 99,35 99,53 99,50 99,65 100,15% Baik SD

APK SMP % 94,20 94,35 95,00 95,06 100,06% Baik SMP

APM SD % 86,01 86,00 86,10 87,92 102,11% sangat Baik SD

APM SMP % 69,95 68,10 70,15 69,96 99,73% Baik SMP

Angka Putus Sekolah SD % 0,05 0,03 0,03 0,01 166,67% sangat Baik SD

Angka Putus Sekolah SMP % 0,21 0,09 0,25 0,02 192,00% sangat Baik SMP

Angka Melanjutkan SD ke SMP % 98,40 98,16 98,75 98,64 99,89% Baik SMPPersentase Ruang Kelas SDkondisi baik % 94,06 93,36 94,15 95,87 101,83% sangat Baik SD

Persentase Ruang Kelas SMPkondisi baik

% 96,60 96,66 97,50 94,80 97,23% Baik SMP

Persentase guru SD bersertifikatpendidik

% 50,58 57,02 54,10 51,40 95,01% Baik SD

Persentase guru SMP bersertifikatpendidik

% 53,92 65,90 66,97 67,26 100,43% Baik SMP

Rasio Siswa terhadap Guru SD orang 12,23 12,25 14,75 12,68 85,97% Baik SD

Rasio Siswa terhadap Guru SMP orang 13,71 13,83 15,75 16,11 102,29% sangat Baik SMPPresentase Buta Aksara > 15tahun

% 0,34 0,32 0,32 0,32 100,00% Baik PAUDNI

Presentase SD Berakreditasiminimal B

% 87,00 92,79 90,00 94,78 105,31% sangat Baik SD

Presentase SMP berakreditasiminimal B

% 78,26 83,56 80,00 93,62 117,03% sangat Baik SMP

109,70% sangat Baik

NO SASARANSTRATEGIS INDIKATOR KINERJA UTAMA SATUAN

REALISASI CapaianKinerja Kate gori Koordinator /

Bidang

1 Meningkatnyatingkatpendidikanpenduduk

RATA-RATA

Sumber: Analisis Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Boyolali, 2017

Capaian kinerja meliputi 17 indikator kinerja dengan capaian kinerja

secara keseluruhan (rata-rata) 109,70% (kategori sangat baik) terdiri 7

indikator kategori sangat baik dan 10 indikator kategori baik.

Berikut analisis capaian kinerja dari sasaran 1 per indikator :

1) APK PAUD

a. Indikator APK PAUD pada tahun 2017 dengan target 75,00%

dapat terealisasi 74,41% atau capaian kinerja sebesar 99,21%.

Capaian pada indikator ini dilaksanakan dengan program yang

mempunyai dampak secara signifikan pada indikator ini yaitu

Program Pendidikan Anak Usia Dini, melalui kegiatan-

kegiatan: Pembangunan gedung sekolah, Pembangunan

sarana air bersih dan sanitary, Pengadaan alat praktik dan

peraga siswa, Pelatihan kompetensi tenaga pendidik,

Pengembangan Pendidikan Anak Usia Dini, Penyelenggaraan

Page 22: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) Tahun 2017orpegbag.boyolali.go.id/arsip/2018/04/LKjIP_4.pdf · mengenai proses dan hasil pencapaian tujuan serta sasaran, juga menjelaskan

15

Pendidikan Anak Usia Dini, Publikasi dan sosialisasi

Pendidikan Anak Usia Dini dan dilaksanakannya Monitoring,

evaluasi Pendidikan Anak Usia Dini secara

berkesinambungan.

Hambatan/permasalahan yang dihadapi adalah masih

kurangnya akses anak-anak usia dini yang berasal dari

keluarga miskin (khususnya) serta pemahaman orang tuanya

yang masih rendah akan pentingnya pendidikan anak pada

usia dini. Penyelenggaraan PAUD dengan biaya pendidikan

murah belum dapat diwujudkan sepenuhnya, kurangnya

sarana dan prasarana, serta masih perlunya peningkatan

partisipasi masyarakat dalam pendidikan anak usia dini

terlebih pada masyarakat pedesaan. Peluang yang dapat

dimanfaatkan dalam pengembangan PAUD antara lain melalui

peningkatan hubungan silaturahmi dan kerja sama antara

lembaga PAUD dengan orang tua anak didik, terutama dalam

hal perencanaan program agar tujuan dari program bisa

dicapai secara maksimal dan meningkatkan peranan orang tua

murid dalam pelaksanaan program-program lembaga.

Peningkatan partisipasi masyarakat dalam Pendidikan Anak

Usia Dini antara lain dilakukan dengan cara mendorong pihak

swasta untuk turut berpartisipasi dalam pendirian lembaga

PAUD, memperkuat pelayanan PAUD di daerah-daerah

pegunungan, perbatasan dan pelosok, dengan demikian, akan

tercipta pemerataan pendidikan usia dini

b. Menggunakan anggaran sebesar Rp. 880.112.000,- untuk

aktivitas yang benar-benar berpengaruh terhadap capaian

target dengan realisasi anggaran sebesar Rp. 717.407.920,-

(87,09%) sehingga terdapat efisiensi anggaran sebesar

12,91%

c. Analisis Program/ kegiatan yang menunjang keberhasilan/

kegagalan

Untuk melaksanakan indikator ini dilaksanakan dengan

Program Pendidikan Anak Usia Dini dengan kegiatan dan

anggaran sebagaimana tabel berikut:

Page 23: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) Tahun 2017orpegbag.boyolali.go.id/arsip/2018/04/LKjIP_4.pdf · mengenai proses dan hasil pencapaian tujuan serta sasaran, juga menjelaskan

16

Tabel 3.3

Kegiatan pada Program Pendidikan Anak Usia Dini

No Kegiatan Anggaran Realisasi

1 Pembangunan gedungsekolah 200.000.000 197.635.000

2 Pembangunan sarana airbersih dan sanitary 31.500.000 31.300.000

3 Pelatihan kompetensitenaga pendidik 178.125.000 95.660.000

4 Pengembangan PendidikanAnak Usia Dini 78.450.000 74.577.500

5 PenyelenggaraanPendidikan Anak Usia Dini 294.037.000 226.860.420

6 Publikasi dan sosialisasiPendidikan Anak Usia Dini 52.500.000 52.300.000

7 Monitoring, evaluasiPendidikan Anak Usia Dini 45.500.000 39.075.000

Perkembangan APK PAUD Tahun 2015, 2016 dan 2017 dapat

dilihat pada grafik berikut ini:

Grafik 3.1

Perkembangan APK PAUD Tahun 2015, 2016 dan 2017

2) APK SD

a. Indikator ini pada tahun 2017 dengan target 99,50% dapat

terealisasi 99,65% atau capaian kinerja sebesar 100,15%.

Keberhasilan capaian indikator ini didukung oleh kegiatan-

kegiatan: Penyediaan Bantuan Operasional Sekolah (BOS)

jenjang SD/MI/SDLB dan SMP/MTS serta pesantren Salafiyah

dan Satuan Pendidikan Non-Islam Setara SD dan SMP;

68,00

69,00

70,00

71,00

72,00

73,00

74,00

75,00

16

Tabel 3.3

Kegiatan pada Program Pendidikan Anak Usia Dini

No Kegiatan Anggaran Realisasi

1 Pembangunan gedungsekolah 200.000.000 197.635.000

2 Pembangunan sarana airbersih dan sanitary 31.500.000 31.300.000

3 Pelatihan kompetensitenaga pendidik 178.125.000 95.660.000

4 Pengembangan PendidikanAnak Usia Dini 78.450.000 74.577.500

5 PenyelenggaraanPendidikan Anak Usia Dini 294.037.000 226.860.420

6 Publikasi dan sosialisasiPendidikan Anak Usia Dini 52.500.000 52.300.000

7 Monitoring, evaluasiPendidikan Anak Usia Dini 45.500.000 39.075.000

Perkembangan APK PAUD Tahun 2015, 2016 dan 2017 dapat

dilihat pada grafik berikut ini:

Grafik 3.1

Perkembangan APK PAUD Tahun 2015, 2016 dan 2017

2) APK SD

a. Indikator ini pada tahun 2017 dengan target 99,50% dapat

terealisasi 99,65% atau capaian kinerja sebesar 100,15%.

Keberhasilan capaian indikator ini didukung oleh kegiatan-

kegiatan: Penyediaan Bantuan Operasional Sekolah (BOS)

jenjang SD/MI/SDLB dan SMP/MTS serta pesantren Salafiyah

dan Satuan Pendidikan Non-Islam Setara SD dan SMP;

69,80

71,80

68,00

69,00

70,00

71,00

72,00

73,00

74,00

75,00

2015 2016

16

Tabel 3.3

Kegiatan pada Program Pendidikan Anak Usia Dini

No Kegiatan Anggaran Realisasi

1 Pembangunan gedungsekolah 200.000.000 197.635.000

2 Pembangunan sarana airbersih dan sanitary 31.500.000 31.300.000

3 Pelatihan kompetensitenaga pendidik 178.125.000 95.660.000

4 Pengembangan PendidikanAnak Usia Dini 78.450.000 74.577.500

5 PenyelenggaraanPendidikan Anak Usia Dini 294.037.000 226.860.420

6 Publikasi dan sosialisasiPendidikan Anak Usia Dini 52.500.000 52.300.000

7 Monitoring, evaluasiPendidikan Anak Usia Dini 45.500.000 39.075.000

Perkembangan APK PAUD Tahun 2015, 2016 dan 2017 dapat

dilihat pada grafik berikut ini:

Grafik 3.1

Perkembangan APK PAUD Tahun 2015, 2016 dan 2017

2) APK SD

a. Indikator ini pada tahun 2017 dengan target 99,50% dapat

terealisasi 99,65% atau capaian kinerja sebesar 100,15%.

Keberhasilan capaian indikator ini didukung oleh kegiatan-

kegiatan: Penyediaan Bantuan Operasional Sekolah (BOS)

jenjang SD/MI/SDLB dan SMP/MTS serta pesantren Salafiyah

dan Satuan Pendidikan Non-Islam Setara SD dan SMP;

74,41

2017

Page 24: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) Tahun 2017orpegbag.boyolali.go.id/arsip/2018/04/LKjIP_4.pdf · mengenai proses dan hasil pencapaian tujuan serta sasaran, juga menjelaskan

17

Penyediaan dana pengembangan sekolah Untuk SD/MI/SDLB

dan SMP/MTS; Penyelenggaraan Paket A Setara SD dan

Penyediaan beasiswa retrieval untuk anak putus sekolah.

Program/kegiatan yang dilaksanakan dapat mengukur kinerja dan

cukup berhasil memenuhi target kinerja, sehingga secara umum

program/kegiatan yang dilakukan sesuai dengan sasaran dan

indikator kinerja yang telah ditetapkan.

b. Hambatan/permasalahan yang dihadapi dalam mencapai target

kinerja adalah masih kurangnya perluasan akses dan

pemerataan pendidikan di seluruh wilayah.

c. Upaya-upaya dilakukan untuk menghadapi kendala dalam

pencapaian target kinerja adalah optimalisasi kegiatan yang

mempunyai output perluasan akses dan pemerataan serta

peningkatan kualitas pendidikan, seperti Pendampingan Bantuan

Operasional Sekolah (BOS) jenjang pendidikan dasar dari APBD

Kabupaten Boyolali.

3) APK SMP

a. Indikator ini pada tahun 2017 dengan target 95,00% dapat

terealisasi 95,06% atau capaian kinerja sebesar 100,06%,

sehingga indikator dapat tercapai. Capaian kinerja ini didukung

adanya Penyediaan Bantuan Operasional Sekolah (BOS)

jenjang SD/MI/SDLB dan SMP/MTS serta pesantren Salafiyah

dan Satuan Pendidikan Non-Islam Setara SD dan SMP;

Penyediaan dana pengembangan sekolah Untuk SD/MI/SDLB

dan SMP/MTS; Penyelenggaraan Paket B Setara SMP dan

Penyediaan beasiswa retrieval untuk anak putus sekolah.

Program/kegiatan yang dilaksanakan dapat mengukur kinerja

namun belum berhasil memenuhi target kinerja, namun ecara

umum program/kegiatan yang dilakukan sesuai dengan sasaran

dan indikator kinerja yang telah.

b. Hambatan/permasalahan yang dihadapi dalam mencapai target

kinerja adalah masih kurangnya peningkatan perluasan akses

dan pemerataan pendidikan di seluruh wilayah

Page 25: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) Tahun 2017orpegbag.boyolali.go.id/arsip/2018/04/LKjIP_4.pdf · mengenai proses dan hasil pencapaian tujuan serta sasaran, juga menjelaskan

18

c. Upaya-upaya dilakukan untuk menghadapi kendala dalam

pencapaian target kinerja adalah dengan memberikan lebih

banyak lagi subsidi untuk membantu anak dalam menjangkau

hak pendidikannya, seperti beasiswa bagi siswa dari keluarga

miskin dan optimalisasi SMP Terbuka yang bertujuan

memberikan kesempatan belajar yang lebih luas kepada anak-

anak lulusan SD atau sederajat yang tidak dapat mengikuti

pendidikan SMP Reguler karena berbagai hambatan yang

dihadapinya.

4) APM SD

a. Indikator ini pada tahun 2017 dengan target 86,10% dapat

terealisasi 87,92% atau capaian kinerja sebesar 102,11%.

Capaian indikator ini didukung adanya Penyediaan Bantuan

Operasional Sekolah (BOS) jenjang SD/MI/SDLB dan SMP/MTS

serta pesantren Salafiyah dan Satuan Pendidikan Non-Islam

Setara SD dan SMP; Penyediaan dana pengembangan sekolah

Untuk SD/MI/SDLB dan SMP/MTS.

Program/kegiatan yang dilaksanakan dapat mengukur kinerja

dan cukup berhasil memenuhi target kinerja, sehingga secara

umum program/kegiatan yang dilakukan sesuai dengan sasaran

dan indikator kinerja yang telah ditetapkan.

b. Hambatan/permasalahan yang dihadapi dalam mencapai target

kinerja adalah masih kurangnya perluasan akses dan

pemerataan pendidikan di seluruh wilayah.

c. Upaya-upaya dilakukan untuk menghadapi kendala dalam

pencapaian target kinerja adalah perluasan akses, pemerataan

dan peningkatan kualitas pendidikan serta Pendampingan

Bantuan Operasional Sekolah (BOS) jenjang pendidikan dasar

dari APBD Kabupaten Boyolali.

5) APM SMP

a. Indikator ini pada tahun 2017 dengan target 70,15% dapat

terealisasi 69,96% atau capaian kinerja sebesar 99,73%,

sehingga indikator ini belum dapat tercapai secara optimal.

Page 26: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) Tahun 2017orpegbag.boyolali.go.id/arsip/2018/04/LKjIP_4.pdf · mengenai proses dan hasil pencapaian tujuan serta sasaran, juga menjelaskan

19

Capaian kinerja indikator ini didukung oleh adanya Penyediaan

Bantuan Operasional Sekolah (BOS) jenjang SD/MI/SDLB dan

SMP/MTS baik dari anggaran pusat maupun APBD Kabupaten

Boyolali. Program/kegiatan yang dilaksanakan belum berhasil

memenuhi target kinerja, namun secara umum program/kegiatan

yang dilakukan sesuai dengan sasaran dan indikator kinerja yang

telah ditetapkan, dan dapat menunjukkan tingkat akuntabilitas

kinerja yang baik

b. Hambatan/permasalahan yang dihadapi dalam mencapai target

kinerja adalah sisi pembiayaan atau dana, dan sisi

ketersediaan/keterjangkauan sekolah.

c. Upaya-upaya dilakukan untuk menghadapi kendala dalam

pencapaian target kinerja adalah kinerja mengupayakan subsidi

pembiayaan atau dana operasional sekolah bagi anak kurang

mampu (untuk seragam, transportasi dan lainnya) dan

mengupayakan jumlah ketersediaan sekolah.

Perkembangan APK SD, APK SMP, APM SD, APM SMP Tahun

2015, 2016 dan 2017 dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Garfik 3.2

Perkembangan APK SD, APK SMP, APM SD, APM SMPTahun 2015, 2016 dan 2017

APK SD

APK SMP

APM SD

APM SMP

dala

m %

19

Capaian kinerja indikator ini didukung oleh adanya Penyediaan

Bantuan Operasional Sekolah (BOS) jenjang SD/MI/SDLB dan

SMP/MTS baik dari anggaran pusat maupun APBD Kabupaten

Boyolali. Program/kegiatan yang dilaksanakan belum berhasil

memenuhi target kinerja, namun secara umum program/kegiatan

yang dilakukan sesuai dengan sasaran dan indikator kinerja yang

telah ditetapkan, dan dapat menunjukkan tingkat akuntabilitas

kinerja yang baik

b. Hambatan/permasalahan yang dihadapi dalam mencapai target

kinerja adalah sisi pembiayaan atau dana, dan sisi

ketersediaan/keterjangkauan sekolah.

c. Upaya-upaya dilakukan untuk menghadapi kendala dalam

pencapaian target kinerja adalah kinerja mengupayakan subsidi

pembiayaan atau dana operasional sekolah bagi anak kurang

mampu (untuk seragam, transportasi dan lainnya) dan

mengupayakan jumlah ketersediaan sekolah.

Perkembangan APK SD, APK SMP, APM SD, APM SMP Tahun

2015, 2016 dan 2017 dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Garfik 3.2

Perkembangan APK SD, APK SMP, APM SD, APM SMPTahun 2015, 2016 dan 2017

2015 2016

APK SD 99,35 99,53

APK SMP 94,2 94,35

APM SD 86,01 86

APM SMP 69,95 68,1

65707580859095

100

dala

m %

19

Capaian kinerja indikator ini didukung oleh adanya Penyediaan

Bantuan Operasional Sekolah (BOS) jenjang SD/MI/SDLB dan

SMP/MTS baik dari anggaran pusat maupun APBD Kabupaten

Boyolali. Program/kegiatan yang dilaksanakan belum berhasil

memenuhi target kinerja, namun secara umum program/kegiatan

yang dilakukan sesuai dengan sasaran dan indikator kinerja yang

telah ditetapkan, dan dapat menunjukkan tingkat akuntabilitas

kinerja yang baik

b. Hambatan/permasalahan yang dihadapi dalam mencapai target

kinerja adalah sisi pembiayaan atau dana, dan sisi

ketersediaan/keterjangkauan sekolah.

c. Upaya-upaya dilakukan untuk menghadapi kendala dalam

pencapaian target kinerja adalah kinerja mengupayakan subsidi

pembiayaan atau dana operasional sekolah bagi anak kurang

mampu (untuk seragam, transportasi dan lainnya) dan

mengupayakan jumlah ketersediaan sekolah.

Perkembangan APK SD, APK SMP, APM SD, APM SMP Tahun

2015, 2016 dan 2017 dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Garfik 3.2

Perkembangan APK SD, APK SMP, APM SD, APM SMPTahun 2015, 2016 dan 2017

2017

99,65

95,06

87,92

69,96

Page 27: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) Tahun 2017orpegbag.boyolali.go.id/arsip/2018/04/LKjIP_4.pdf · mengenai proses dan hasil pencapaian tujuan serta sasaran, juga menjelaskan

20

6) Angka Putus Sekolah SD

a. Indikator ini pada tahun 2017 dengan target 0,03% terealisasi

0,01% atau capaian kinerja sebesar 166,67%. capaian target

kinerja indikator APS SD/MI didukung adanya kegiatan-kegiatan:

Penyediaan beasiswa retrieval untuk anak putus sekolah,

Penyediaan Bantuan Operasional Sekolah (BOS) jenjang

SD/MI/SDLB dan SMP/MTS serta pesantren Salafiyah dan

Satuan Pendidikan Non-Islam Setara SD dan SMP dan adanya

Belanja Bantuan Sosial Bidang Pendidikan yaitu Beasiswa Untuk

Siswa Miskin SD.

Program/kegiatan yang dilaksanakan dapat mengukur kinerja dan

berhasil memenuhi target kinerja, sehingga secara umum

program/kegiatan yang dilakukan sesuai dengan sasaran dan

indikator kinerja yang telah ditetapkan, dan dapat menunjukkan

tingkat akuntabilitas kinerja yang baik.

b. Hambatan/permasalahan yang dihadapi dalam mencapai target

kinerja adalah beberapa faktor, yaitu kemiskinan, minat anak

yang kurang, perhatian orang tua rendah, faktor budaya, fasilitas

belajar kurang, kurangnya akses terhadap sarana dan anak

berkebutuhan khusus.

c. Upaya-upaya dilakukan untuk menghadapi kendala dalam

pencapaian target kinerja adalah pemberian beasiswa untuk

siswa miskin, mendekatkan akses kepada anak di daerah

pedesaan dan sekolah inklusif bagi anak berkebutuhan khusus.

7) Angka Putus Sekolah SMP

a. Indikator ini pada tahun 2017 dengan target 0,25% terealisasi

0,02% atau capaian kinerja sebesar 192%, sehingga indikator

ini dapat tercapai, dibandingkan dengan tahun lalu mengalami

penurunan angka putus sekolah sebesar 0,07%. ketercapaian

target kinerja indikator APS SMP diidukung oleh kegiatan-

kegiatan Penyediaan Bantuan Operasional Sekolah (BOS)

jenjang SD/MI/SDLB dan SMP/MTS serta pesantren Salafiyah

dan Satuan Pendidikan Non-Islam Setara SD dan SMP dan

adanya belanja bantuan sosial berupa beasiswa bagi siswa dari

Page 28: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) Tahun 2017orpegbag.boyolali.go.id/arsip/2018/04/LKjIP_4.pdf · mengenai proses dan hasil pencapaian tujuan serta sasaran, juga menjelaskan

21

keluarga miskin jenjang SMP dan adanya Penyediaan beasiswa

retrieval untuk anak putus sekolah.

Program/kegiatan yang dilaksanakan dapat mengukur kinerja

dan berhasil secara memenuhi target kinerja, sehingga secara

umum program/kegiatan yang dilakukan sesuai dengan sasaran

dan indikator kinerja yang telah ditetapkan, dan dapat

menunjukkan tingkat akuntabilitas kinerja sangat baik.

b. Hambatan/permasalahan yang dihadapi dalam mencapai target

kinerja adalah kemiskinan, budaya dan pemahaman orang tua

akan pentingnya pendidikan dasar.

c. Upaya-upaya dilakukan untuk menghadapi kendala dalam

pencapaian target kinerja adalah pemberian beasiswa untuk

siswa miskin, mendekatkan akses kepada anak di daerah

pedesaan dan sekolah inklusif bagi anak berkebutuhan khusus.

Perkembangan Angka Putus Sekolah SD dan SMP Tahun 2015,

2016 dan 2017dapat dilihat pada grafik berikut ini:

Grafik 3.3

Perkembangan Angka Putus Sekolah SD dan SMP

Tahun 2015, 2016 dan 2017

8) Angka Melanjutkan SD ke SMPa. Indikator Angka Melanjutkan SD ke SMP pada tahun 2017

dengan target 98,75% dapat terealisasi 98,64% atau capaian

kinerja sebesar 99,89%, sehingga indikator ini belum dapat

tercapai secara optimal, namun jika dibandingkan dengan tahun

0,05

0,21

0,03

0,09

0,01 0,02

-

0,05

0,10

0,15

0,20

0,25

Angka Putus Sekolah SD Angka Putus Sekolah SMP

2015

2016

2017

Page 29: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) Tahun 2017orpegbag.boyolali.go.id/arsip/2018/04/LKjIP_4.pdf · mengenai proses dan hasil pencapaian tujuan serta sasaran, juga menjelaskan

22

lalu mengalami kenaikkan sebesar 0,28%. Capaian indikator ini

didukung oleh adanya Bantuan Operasional Sekolah (BOS)

jenjang SD/MI/SDLB dan SMP/MTS untuk mewujudkan

sekolah/pendidikan dengan biaya murah.

Program/kegiatan yang dilaksanakan dapat mengukur kinerja

namun belum dapat secara optimal berhasil memenuhi target

kinerja, secara umum program/kegiatan yang dilakukan sudah

sesuai dengan sasaran dan indikator kinerja yang telah

ditetapkan.

b. Hambatan/permasalahan yang dihadapi dalam mencapai target

kinerja adalah sisi pembiayaan atau dana, budaya, geografis

dan sisi ketersediaan/keterjangkauan/akses sekolah.

c. Upaya-upaya dilakukan untuk menghadapi kendala dalam

pencapaian target kinerja adalah kinerja mengupayakan subsidi

pembiayaan atau dana operasional sekolah bagi anak kurang

mampu (untuk seragam, transportasi dan lainnya) dan

Pendampingan Bantuan Operasional Sekolah (BOS) jenjang

pendidikan dasar dari APBD Kabupaten Boyolali.

Perkembangan Angka Melanjutkan SD ke SMP Tahun 2015, 2016

dan 2017 dapat dilihat pada grafik berikut ini:

Grafik 3.4

Perkembangan Angka Melanjutkan SD ke SMPTahun 2015, 2016 dan 2017

9) Persentase Ruang Kelas SD kondisi baik

a. Indikator ini pada tahun 2017 dengan target 94,15 % dapat

terealisasi 95,87% atau capaian kinerja sebesar 101,83%,

sehingga indikator ini dapat tercapai. Capaian indikator ini

22

lalu mengalami kenaikkan sebesar 0,28%. Capaian indikator ini

didukung oleh adanya Bantuan Operasional Sekolah (BOS)

jenjang SD/MI/SDLB dan SMP/MTS untuk mewujudkan

sekolah/pendidikan dengan biaya murah.

Program/kegiatan yang dilaksanakan dapat mengukur kinerja

namun belum dapat secara optimal berhasil memenuhi target

kinerja, secara umum program/kegiatan yang dilakukan sudah

sesuai dengan sasaran dan indikator kinerja yang telah

ditetapkan.

b. Hambatan/permasalahan yang dihadapi dalam mencapai target

kinerja adalah sisi pembiayaan atau dana, budaya, geografis

dan sisi ketersediaan/keterjangkauan/akses sekolah.

c. Upaya-upaya dilakukan untuk menghadapi kendala dalam

pencapaian target kinerja adalah kinerja mengupayakan subsidi

pembiayaan atau dana operasional sekolah bagi anak kurang

mampu (untuk seragam, transportasi dan lainnya) dan

Pendampingan Bantuan Operasional Sekolah (BOS) jenjang

pendidikan dasar dari APBD Kabupaten Boyolali.

Perkembangan Angka Melanjutkan SD ke SMP Tahun 2015, 2016

dan 2017 dapat dilihat pada grafik berikut ini:

Grafik 3.4

Perkembangan Angka Melanjutkan SD ke SMPTahun 2015, 2016 dan 2017

9) Persentase Ruang Kelas SD kondisi baik

a. Indikator ini pada tahun 2017 dengan target 94,15 % dapat

terealisasi 95,87% atau capaian kinerja sebesar 101,83%,

sehingga indikator ini dapat tercapai. Capaian indikator ini

98,498,16

97,80

98,00

98,20

98,40

98,60

98,80

2015 2016

22

lalu mengalami kenaikkan sebesar 0,28%. Capaian indikator ini

didukung oleh adanya Bantuan Operasional Sekolah (BOS)

jenjang SD/MI/SDLB dan SMP/MTS untuk mewujudkan

sekolah/pendidikan dengan biaya murah.

Program/kegiatan yang dilaksanakan dapat mengukur kinerja

namun belum dapat secara optimal berhasil memenuhi target

kinerja, secara umum program/kegiatan yang dilakukan sudah

sesuai dengan sasaran dan indikator kinerja yang telah

ditetapkan.

b. Hambatan/permasalahan yang dihadapi dalam mencapai target

kinerja adalah sisi pembiayaan atau dana, budaya, geografis

dan sisi ketersediaan/keterjangkauan/akses sekolah.

c. Upaya-upaya dilakukan untuk menghadapi kendala dalam

pencapaian target kinerja adalah kinerja mengupayakan subsidi

pembiayaan atau dana operasional sekolah bagi anak kurang

mampu (untuk seragam, transportasi dan lainnya) dan

Pendampingan Bantuan Operasional Sekolah (BOS) jenjang

pendidikan dasar dari APBD Kabupaten Boyolali.

Perkembangan Angka Melanjutkan SD ke SMP Tahun 2015, 2016

dan 2017 dapat dilihat pada grafik berikut ini:

Grafik 3.4

Perkembangan Angka Melanjutkan SD ke SMPTahun 2015, 2016 dan 2017

9) Persentase Ruang Kelas SD kondisi baik

a. Indikator ini pada tahun 2017 dengan target 94,15 % dapat

terealisasi 95,87% atau capaian kinerja sebesar 101,83%,

sehingga indikator ini dapat tercapai. Capaian indikator ini

98,64

2017

Page 30: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) Tahun 2017orpegbag.boyolali.go.id/arsip/2018/04/LKjIP_4.pdf · mengenai proses dan hasil pencapaian tujuan serta sasaran, juga menjelaskan

23

didukung anggaran dari APBD kabupaten Boyolali dan anggaran

dari Dana Alokasi Khusus (DAK) bidang pendidikan, sub bidang

pendidikan untuk rehabilitasi ruang kelas rusak sebanyak 58

ruang kelas dan Pembangunan ruang kelas baru (RKB) berikut

perabotnya sebanyak 9 ruang.

Program/kegiatan yang dilaksanakan dapat mengukur kinerja dan

berhasil memenuhi target kinerja, sehingga secara umum

program/kegiatan yang dilakukan sesuai dengan sasaran dan

indikator kinerja yang telah ditetapkan.

b. Hambatan/permasalahan yang dihadapi dalam mencapai target

kinerja adalah sisi pembiayaan atau dana, di mana anggaran

yang tersedia masih belum dapat menjangkau seluruh ruang

kelas yang rusak.

c. Upaya-upaya dilakukan untuk menghadapi kendala dalam

pencapaian target kinerja adalah kinerja mengupayakan

pemeliharaan bangunan yang rusak ringan dilakukan mandiri

oleh sekolah dengan menggunakan dana yang dikelola sekolah,

sedangkan ruang kelas rusak sedang/berat menjadikan prioritas

di tingkat dinas.

10) Persentase Ruang Kelas SMP kondisi baik

a. Indikator ini pada tahun 2017 dengan target 97,50 % dapat

terealisasi 94,80% atau capaian kinerja sebesar 97,23%,

sehingga indikator ini belum dapat tercapai secara optimal.

Capaian indikator ini didukung anggaran dari APBD kabupaten

Boyolali dan anggaran dari Dana Alokasi Khusus (DAK) sub

bidang pendidikan SMP, untuk rehabilitasi ruang kelas rusak

sebanyak 12 ruang kelas.

Program/kegiatan yang dilaksanakan dapat mengukur kinerja dan

berhasil memenuhi target kinerja, sehingga secara umum

program/kegiatan yang dilakukan sesuai dengan sasaran dan

indikator kinerja yang telah ditetapkan.

b. Hambatan/permasalahan yang dihadapi dalam mencapai target

kinerja adalah sisi pembiayaan atau dana, dimana anggaran

yang tersedia masih belum dapat menjangkau seluruh ruang

kelas yang rusak.

Page 31: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) Tahun 2017orpegbag.boyolali.go.id/arsip/2018/04/LKjIP_4.pdf · mengenai proses dan hasil pencapaian tujuan serta sasaran, juga menjelaskan

24

c. Upaya-upaya dilakukan untuk menghadapi kendala dalam

pencapaian target kinerja adalah mengupayakan pemeliharaan

bangunan yang rusak ringan dilakukan mandiri oleh sekolah

dengan menggunakan dana yang dikelola sekolah, sedangkan

ruang kelas rusak sedang/berat menjadikan prioritas di tingkat

dinas.

Perkembangan Persentase Ruang Kelas SD dan SMP Kondisi Baik

Tahun 2015, 2016 dan 2017 dapat dilihat pada grafik berikut ini:

Grafik 3.5Perkembangan Persentase Ruang Kelas SD dan SMP

Kondisi Baik Tahun 2015, 2016 dan 2017

Program yang berperan dalam mencapai target dari indikator: APK

SD; APK SMP; APM SD; APM SMP; Angka Putus Sekolah SD;

Angka Putus Sekolah SMP; Angka Melanjutkan SD ke SMP;

Persentase Ruang Kelas SD kondisi baik dan Persentase Ruang

Kelas SMP kondisi baik adalah Program Wajib Belajar Pendidikan

Dasar Sembilan Tahun dengan kegiatan dan anggaran

sebagaimana berikut:

Tabel 3.4

Kegiatan Pada Program Wajib Belajar Pendidikan DasarSembilan Tahun

No Kegiatan Anggaran Realisasi

1 Pembangunan gedungsekolah

364.000.000 345.960.000

2 Penambahan ruang kelassekolah

1.447.750.000 1.437.644.000

94,06

96,60

93,36

96,6695,87

94,80

91,00

92,00

93,00

94,00

95,00

96,00

97,00

Persentase Ruang Kelas SDkondisi baik

Persentase Ruang Kelas SMPkondisi baik

2015

2016

2017

Page 32: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) Tahun 2017orpegbag.boyolali.go.id/arsip/2018/04/LKjIP_4.pdf · mengenai proses dan hasil pencapaian tujuan serta sasaran, juga menjelaskan

25

No Kegiatan Anggaran Realisasi

3 Pembanguna sarana airbersih dan sanitary

164.000.000 161.239.000

4 Pengadaan buku-buku danalat tulis siswa

6.487.235.000 6.269.965.100

5 Pengadaan alat praktik danperaga siswa

446.500.000 422.552.000

6 Pengadaan mebeluer sekolah 45.000.000 44.791.0007 Rehabilitasi sedang/berat

bangunan sekolah4.814.350.000 4.788.753.000

8 Pelatihan kompetensi siswaberprestasi

30.375.000 29.847.500

9 Penyediaan BantuanOperasional Sekolah (BOS)jenjang SD/MI/SDLB danSMP/MTS serta pesantrenSalafiyah dan SatuanPendidikan Non-Islam SetaraSD dan SMP

78.145.300.000 71.406.948.313

10 Penyediaan danapengembangan sekolah UntukSD/MI/SDLB dan SMP/MTS

2.513.400.000 2.314.280.237

11 Penyelenggaraan Paket ASetara SD

39.500.000 37.521.800

12 Penyelenggaraan Paket BSetara SMP

54.500.000 52.979.000

13 Pembinaaan minat, bakat, dankreativitas siswa

1.945.900.000 1.524.897.650

14 Penyediaan beasiswa retrievaluntuk anak putus sekolah

170.000.000 169.995.000

15 Monitoring, evaluasi danpelaporan

187.500.000 129.965.000

16 Peningkatan ManajemenOperasional Sekolah

649.050.000 596.537.195

11) Persentase guru SD bersertifikat pendidik

a. Indikator ini pada tahun 2017 dengan target 54,10% dapat

terealisasi 51,40% atau capaian kinerja sebesar 95,01%,

sehingga indikator ini belum dapat tercapai secara optimal,

dikarenakan kurang optimalnya guru dalam mengikuti proses

pra sertifikasi, banyaknya guru PNS khususnya Guru SD yang

telah bersertifikasi pensiun pada tahun 2017.

Program/kegiatan yang dilaksanakan dapat mengukur kinerja,

namun belum dapat berhasil memenuhi target kinerja, secara

umum program/kegiatan yang dilakukan sudah sesuai/ dengan

Page 33: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) Tahun 2017orpegbag.boyolali.go.id/arsip/2018/04/LKjIP_4.pdf · mengenai proses dan hasil pencapaian tujuan serta sasaran, juga menjelaskan

26

sasaran dan indikator kinerja yang telah ditetapkan dan dapat

menunjukkan tingkat akuntabilitas kinerja yang baik.

12) Persentase guru SMP bersertifikat pendidik

a. Indikator ini pada tahun 2017 dengan target 66,97% dapat

terealisasi 67,26% atau capaian kinerja sebesar 100,43%,

sehingga indikator ini dapat tercapai yang didukung oleh

kondisi kesiapan dan optimalnya guru dalam mengikuti proses

pra sertifikasi, dengan hasil akhir bertambahnya guru SMP

bersertifikasi pada tahun 2017.

Program/kegiatan yang dilaksanakan dapat mengukur kinerja,

dan dapat berhasil memenuhi target kinerja, secara umum

program/kegiatan yang dilakukan sudah sesuai/ dengan

sasaran dan indikator kinerja yang telah ditetapkan, dan dapat

menunjukkan tingkat akuntabilitas kinerja yang baik.

Dalam indikator Persentase guru SD dan guru SMP

bersertifikat pendidik, digunakan anggaran untuk kegiatan

dalam usaha mencapai target sebesar Rp. 1.047.575.000

dengan realisasi anggaran sebesar Rp. 875.268.350,-

(serapan anggaran sebesar 83,55%)

Upaya-upaya dilakukan untuk menghadapi kendala dalam

pencapaian target kinerja adalah dengan meningkatkan

kualitas pra sertifikasi guru melalui diklat dan bintek

sebelum mengikuti program PLPG melalui pembekalan

materi-materi sertifikasi guru.

Perkembangan Persentase Guru SD dan Guru SMP Bersertifikat

Pendidik Tahun 2015, 2016 dan 2017 dapat dilihat pada grafik

berikut:

Page 34: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) Tahun 2017orpegbag.boyolali.go.id/arsip/2018/04/LKjIP_4.pdf · mengenai proses dan hasil pencapaian tujuan serta sasaran, juga menjelaskan

27

Grafik 3.6Perkembangan Persentase Guru SD dan Guru SMPBersertifikat Pendidik Tahun 2015, 2016 dan 2017

13) Rasio Siswa terhadap Guru SD

Indikator ini pada tahun 2017 dengan target 14,75 orang dapat

terealisasi 12,68 orang atau capaian kinerja sebesar 85,97%,

sehingga indikator ini belum dapat tercapai, dikarenakan jumlah

guru yang berkurang karena pensiun dan sampai saat ini tidak

adanya penambahan guru PNS.

14) Rasio Siswa terhadap Guru SMP

Indikator ini pada tahun 2017 dengan target 15,75 orang dapat

terealisasi 16,11 orang atau capaian kinerja sebesar 102,29%,

sehingga indikator ini dapat tercapai.

Hambatan/permasalahan yang dihadapi dalam mencapai target

kinerja Rasio Murid dengan Guru adalah tidak adanya

penambahan guru khususnya khususnya PNS dikarenakan

moratorium pengangkatan pegawai negeri sipil.

Upaya-upaya dilakukan untuk menghadapi kendala dalam

pencapaian target kinerja adalah mengoptimalkan sumber daya

yang tersedia (guru wiyata bhakti dan guru mengampu di

beberapa sekolah).

Perkembangan Rasio Siswa Terhadap Guru SD dan SMP Tahun

2015, 2016 dan 2017 dapat dilihat pada grafik berikut:

50,00

55,00

60,00

65,00

70,00

27

Grafik 3.6Perkembangan Persentase Guru SD dan Guru SMPBersertifikat Pendidik Tahun 2015, 2016 dan 2017

13) Rasio Siswa terhadap Guru SD

Indikator ini pada tahun 2017 dengan target 14,75 orang dapat

terealisasi 12,68 orang atau capaian kinerja sebesar 85,97%,

sehingga indikator ini belum dapat tercapai, dikarenakan jumlah

guru yang berkurang karena pensiun dan sampai saat ini tidak

adanya penambahan guru PNS.

14) Rasio Siswa terhadap Guru SMP

Indikator ini pada tahun 2017 dengan target 15,75 orang dapat

terealisasi 16,11 orang atau capaian kinerja sebesar 102,29%,

sehingga indikator ini dapat tercapai.

Hambatan/permasalahan yang dihadapi dalam mencapai target

kinerja Rasio Murid dengan Guru adalah tidak adanya

penambahan guru khususnya khususnya PNS dikarenakan

moratorium pengangkatan pegawai negeri sipil.

Upaya-upaya dilakukan untuk menghadapi kendala dalam

pencapaian target kinerja adalah mengoptimalkan sumber daya

yang tersedia (guru wiyata bhakti dan guru mengampu di

beberapa sekolah).

Perkembangan Rasio Siswa Terhadap Guru SD dan SMP Tahun

2015, 2016 dan 2017 dapat dilihat pada grafik berikut:

53,92

65,90

50,58

57,02

50,00

55,00

60,00

65,00

70,00

2015 2016

Persentase guru SMP bersertifikat pendidik

Persentase guru SD bersertifikat pendidik

27

Grafik 3.6Perkembangan Persentase Guru SD dan Guru SMPBersertifikat Pendidik Tahun 2015, 2016 dan 2017

13) Rasio Siswa terhadap Guru SD

Indikator ini pada tahun 2017 dengan target 14,75 orang dapat

terealisasi 12,68 orang atau capaian kinerja sebesar 85,97%,

sehingga indikator ini belum dapat tercapai, dikarenakan jumlah

guru yang berkurang karena pensiun dan sampai saat ini tidak

adanya penambahan guru PNS.

14) Rasio Siswa terhadap Guru SMP

Indikator ini pada tahun 2017 dengan target 15,75 orang dapat

terealisasi 16,11 orang atau capaian kinerja sebesar 102,29%,

sehingga indikator ini dapat tercapai.

Hambatan/permasalahan yang dihadapi dalam mencapai target

kinerja Rasio Murid dengan Guru adalah tidak adanya

penambahan guru khususnya khususnya PNS dikarenakan

moratorium pengangkatan pegawai negeri sipil.

Upaya-upaya dilakukan untuk menghadapi kendala dalam

pencapaian target kinerja adalah mengoptimalkan sumber daya

yang tersedia (guru wiyata bhakti dan guru mengampu di

beberapa sekolah).

Perkembangan Rasio Siswa Terhadap Guru SD dan SMP Tahun

2015, 2016 dan 2017 dapat dilihat pada grafik berikut:

65,90 67,26

57,02

51,40

2017

Persentase guru SMP bersertifikat pendidik

Persentase guru SD bersertifikat pendidik

Page 35: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) Tahun 2017orpegbag.boyolali.go.id/arsip/2018/04/LKjIP_4.pdf · mengenai proses dan hasil pencapaian tujuan serta sasaran, juga menjelaskan

28

Grafik 3.7Perkembangan Rasio Siswa Terhadap Guru SD dan SMP

Tahun 2015, 2016 dan 2017

Program yang berperan dalam mencapai target dari indikator:

Persentase guru SD bersertifikat pendidik, Persentase guru SMP

bersertifikat pendidik, Rasio Siswa terhadap Guru SD dan Rasio

Siswa terhadap Guru SMP adalah Program Peningkatan Mutu

Pendidik dan Tenaga Kependidikan dengan kegiatan-kegiatan

sebagai berikut:

Tabel 3.5Kegiatan Pada Program Peningkatan Mutu Pendidik dan

Tenaga Kependidikan

No Kegiatan Anggaran Realisasi

1 Pelaksanaan Sertifikasipendidik

50.000.000 48.724.000

2 Pelaksanaan uji kompetensipendidik dan tenagakependidikan

365.000.000 364.407.500

3 pelatihan bagi pendidikuntuk memenuhi standarkompetensi

240.000.000 240.000.000

4 Pembinaan Kelompok KerjaGuru (KKG)

15.700.000 15.576.000

5 Pengembangan mutu dankualitas program pendidikandan pelatihan bagi pendidikdan tenaga kependidikan

79.000.000 78.575.000

6 Pengembangan sistemperencanaan danpengendalian programprofesi pendidik dan tenagakependidikan

54.200.000 23.180.000

10,0011,0012,0013,0014,0015,0016,0017,00

28

Grafik 3.7Perkembangan Rasio Siswa Terhadap Guru SD dan SMP

Tahun 2015, 2016 dan 2017

Program yang berperan dalam mencapai target dari indikator:

Persentase guru SD bersertifikat pendidik, Persentase guru SMP

bersertifikat pendidik, Rasio Siswa terhadap Guru SD dan Rasio

Siswa terhadap Guru SMP adalah Program Peningkatan Mutu

Pendidik dan Tenaga Kependidikan dengan kegiatan-kegiatan

sebagai berikut:

Tabel 3.5Kegiatan Pada Program Peningkatan Mutu Pendidik dan

Tenaga Kependidikan

No Kegiatan Anggaran Realisasi

1 Pelaksanaan Sertifikasipendidik

50.000.000 48.724.000

2 Pelaksanaan uji kompetensipendidik dan tenagakependidikan

365.000.000 364.407.500

3 pelatihan bagi pendidikuntuk memenuhi standarkompetensi

240.000.000 240.000.000

4 Pembinaan Kelompok KerjaGuru (KKG)

15.700.000 15.576.000

5 Pengembangan mutu dankualitas program pendidikandan pelatihan bagi pendidikdan tenaga kependidikan

79.000.000 78.575.000

6 Pengembangan sistemperencanaan danpengendalian programprofesi pendidik dan tenagakependidikan

54.200.000 23.180.000

12,23 12,25

13,71 13,83

10,0011,0012,0013,0014,0015,0016,0017,00

2015 2016

Rasio Siswa terhadap Guru SD

Rasio Siswa terhadap Guru SMP

28

Grafik 3.7Perkembangan Rasio Siswa Terhadap Guru SD dan SMP

Tahun 2015, 2016 dan 2017

Program yang berperan dalam mencapai target dari indikator:

Persentase guru SD bersertifikat pendidik, Persentase guru SMP

bersertifikat pendidik, Rasio Siswa terhadap Guru SD dan Rasio

Siswa terhadap Guru SMP adalah Program Peningkatan Mutu

Pendidik dan Tenaga Kependidikan dengan kegiatan-kegiatan

sebagai berikut:

Tabel 3.5Kegiatan Pada Program Peningkatan Mutu Pendidik dan

Tenaga Kependidikan

No Kegiatan Anggaran Realisasi

1 Pelaksanaan Sertifikasipendidik

50.000.000 48.724.000

2 Pelaksanaan uji kompetensipendidik dan tenagakependidikan

365.000.000 364.407.500

3 pelatihan bagi pendidikuntuk memenuhi standarkompetensi

240.000.000 240.000.000

4 Pembinaan Kelompok KerjaGuru (KKG)

15.700.000 15.576.000

5 Pengembangan mutu dankualitas program pendidikandan pelatihan bagi pendidikdan tenaga kependidikan

79.000.000 78.575.000

6 Pengembangan sistemperencanaan danpengendalian programprofesi pendidik dan tenagakependidikan

54.200.000 23.180.000

12,25 12,6813,83

16,11

2017

Rasio Siswa terhadap Guru SD

Rasio Siswa terhadap Guru SMP

Page 36: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) Tahun 2017orpegbag.boyolali.go.id/arsip/2018/04/LKjIP_4.pdf · mengenai proses dan hasil pencapaian tujuan serta sasaran, juga menjelaskan

29

No Kegiatan Anggaran Realisasi

7 Fasilitasi PengembanganProfesi

95.000.000 75.180.850

15) Persentase Buta Aksara > 15 tahun

a. Indikator ini pada tahun 2017 dengan target 0,32% dapat

terealisasi 0,32% atau capaian kinerja sebesar 100% sehingga

indikator ini dapat tercapai. Keberhasilan capaian target kinerja

dilakukan dengan pelaksanaan pengembangan pendidikan

keaksaraan, keaksaraan dasar dan keaksaraan lanjutan.

Program/kegiatan yang dilaksanakan dapat mengukur kinerja

dan dapat memenuhi target kinerja, sehingga secara umum

program/kegiatan yang dilakukan telah sesuai dengan sasaran

dan indikator kinerja yang telah ditetapkan, dan dapat

menunjukkan tingkat akuntabilitas kinerja yang baik.

b. Hambatan/permasalahan yang dihadapi dalam mencapai target

kinerja adalah karena mereka berasal dari keluarga miskin.

Kemiskinan sering kali menjadi kendala sangat praktis dalam

upaya pembelajaran masyarakat, Banyak masyarakat

penyandang buta aksara sudah terlalu tua sehingga kemampuan

menyerap ilmu lebih lambat.

c. Upaya-upaya dilakukan untuk menghadapi kendala dalam

pencapaian target kinerja adalah menjalin kerja sama dengan

berbagai pihak, seperti dengan organisasi perempuan,

organisasi keagamaan, dan swasta.

Program yang berperan dalam mencapai target dari indikator ini

adalah Program Pendidikan Non Formal dengan kegiatan sebagai

berikut :

Tabel 3.6Kegiatan Pada Program Pendidikan Non Formal

No Kegiatan Anggaran Realisasi

1 Pembinaan pendidikankursus dan kelembagaan

90.000.000 86.760.000

2 Publikasi dan sosialisasipendidikan non formal

32.320.000 30.820.000

3 Monitoring, evaluasi danpelaporan

27.730.000 10.680.000

Page 37: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) Tahun 2017orpegbag.boyolali.go.id/arsip/2018/04/LKjIP_4.pdf · mengenai proses dan hasil pencapaian tujuan serta sasaran, juga menjelaskan

30

No Kegiatan Anggaran Realisasi

4 PenyelenggaraanKelompok Belajar Usaha

18.150.000 16.850.000

16) Persentase SD Berakreditasi minimal B

a. Indikator ini pada tahun 2017 dengan target 90% dapat

terealisasi 94,78% atau capaian kinerja sebesar 105,31%

sehingga indikator ini dapat tercapai. Keberhasilan capaian

target kinerja dilakukan dengan pelaksanaan Program Program

Manajemen Pelayanan Pendidikan.

17) Persentase SMP berakreditasi minimal B

a. Indikator ini pada tahun 2017 dengan target 80% dapat

terealisasi 93,62% atau capaian kinerja sebesar 117,03%

sehingga indikator ini dapat tercapai. Keberhasilan capaian

target kinerja dilakukan dengan pelaksanaan Program Program

Manajemen Pelayanan Pendidikan.

Program/kegiatan yang dilaksanakan dapat mengukur kinerja dan

dapat memenuhi target kinerja, sehingga secara umum

program/kegiatan yang dilakukan telah sesuai dengan sasaran dan

indikator kinerja yang telah ditetapkan, dan dapat menunjukkan

tingkat akuntabilitas kinerja yang baik.

Program yang berperan dalam mencapai target dari indikator

Persentase SD Berakreditasi minimal B dan Persentase SMP

Berakreditasi minimal B adalah Program Manajemen Pelayanan

Pendidikan dengan kegiatan sebagai berikut :

Tabel 3.7Kegiatan Pada Program Manajemen Pelayanan Pendidikan

No Kegiatan Anggaran Realisasi

1 Pelaksanaan evaluasi hasilkinerja bidang pendidikan

857.004.000 736.319.509

Perkembangan Persentase SD dan SMP Berakreditasi Minimal B

Tahun 2015, 2016 Dan 2017 dapat dilihat pada grafik berikut:

Page 38: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) Tahun 2017orpegbag.boyolali.go.id/arsip/2018/04/LKjIP_4.pdf · mengenai proses dan hasil pencapaian tujuan serta sasaran, juga menjelaskan

31

Grafik 3.8Perkembangan Persentase SD dan SMP Berakreditasi Minimal B

Tahun 2015, 2016 Dan 2017

Sasaran 2 :Meningkatnya popularitas daya tarik produk dan potensi daerahBoyolaliSasaran ini diukur dengan 6 indikator kinerja utama, yaitu:

Tabel 3.8Perbandingan Capaian Kinerja Sasaran 2

TARGET REALISASI

2015 2016 2017 2017

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11Budaya tradisi lokal yangdilestarikan

Budaya 7,00 9,00 8,00 13,00 162,50% sangat Baik KEBUDAYAAN

Prosentase benda, s itus dankawasan budaya yang dilestarikan. % 90,00 90,00 92,00 92,00 100,00% Baik KEBUDAYAAN

Tempat penyelenggaraan kegiatanseni dan budaya

Tempat 7,00 9,00 9,00 9,00 100,00% Baik KEBUDAYAAN

Pelaku seni budaya yangdilestarikan dan dikembangkan

Group NA 37,00 37,00 39,00 105,41% sangat Baik KEBUDAYAAN

Pelaksanaan Gelar Seni danBudaya

Kali 43,00 57,00 54,00 56,00 103,70% sangat Baik KEBUDAYAAN

Event seni dan budaya Kali 4,00 4,00 4,00 4,00 100,00% Baik KEBUDAYAAN111,93% sangat BaikRATA-RATA

2 Meningkatnyapopularitasdaya tarikproduk danpotensi daerahBoyolali

CapaianKinerja Kate gori Koordinator /

BidangNO SASARANSTRATEGIS INDIKATOR KINERJA UTAMA SATUAN

REALISASI

Sumber: Analisis Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Boyolali, 2017

Evaluasi per Indikator Kinerja :1) Budaya tradisi lokal yang dilestarikan

a. Indikator ini pada tahun 2017 dengan target 8 dapat terealisasi

13 atau capaian kinerja sebesar 162,50%, sehingga indikator ini

dapat tercapai.

75,00

80,00

85,00

90,00

95,00

100,00

31

Grafik 3.8Perkembangan Persentase SD dan SMP Berakreditasi Minimal B

Tahun 2015, 2016 Dan 2017

Sasaran 2 :Meningkatnya popularitas daya tarik produk dan potensi daerahBoyolaliSasaran ini diukur dengan 6 indikator kinerja utama, yaitu:

Tabel 3.8Perbandingan Capaian Kinerja Sasaran 2

TARGET REALISASI

2015 2016 2017 2017

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11Budaya tradisi lokal yangdilestarikan

Budaya 7,00 9,00 8,00 13,00 162,50% sangat Baik KEBUDAYAAN

Prosentase benda, s itus dankawasan budaya yang dilestarikan. % 90,00 90,00 92,00 92,00 100,00% Baik KEBUDAYAAN

Tempat penyelenggaraan kegiatanseni dan budaya

Tempat 7,00 9,00 9,00 9,00 100,00% Baik KEBUDAYAAN

Pelaku seni budaya yangdilestarikan dan dikembangkan

Group NA 37,00 37,00 39,00 105,41% sangat Baik KEBUDAYAAN

Pelaksanaan Gelar Seni danBudaya

Kali 43,00 57,00 54,00 56,00 103,70% sangat Baik KEBUDAYAAN

Event seni dan budaya Kali 4,00 4,00 4,00 4,00 100,00% Baik KEBUDAYAAN111,93% sangat BaikRATA-RATA

2 Meningkatnyapopularitasdaya tarikproduk danpotensi daerahBoyolali

CapaianKinerja Kate gori Koordinator /

BidangNO SASARANSTRATEGIS INDIKATOR KINERJA UTAMA SATUAN

REALISASI

Sumber: Analisis Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Boyolali, 2017

Evaluasi per Indikator Kinerja :1) Budaya tradisi lokal yang dilestarikan

a. Indikator ini pada tahun 2017 dengan target 8 dapat terealisasi

13 atau capaian kinerja sebesar 162,50%, sehingga indikator ini

dapat tercapai.

87

92,79

78,26

83,56

75,00

80,00

85,00

90,00

95,00

100,00

2015 2016

Presentase SD Berakreditasi minimal B

Presentase SMP berakreditasi minimal B

31

Grafik 3.8Perkembangan Persentase SD dan SMP Berakreditasi Minimal B

Tahun 2015, 2016 Dan 2017

Sasaran 2 :Meningkatnya popularitas daya tarik produk dan potensi daerahBoyolaliSasaran ini diukur dengan 6 indikator kinerja utama, yaitu:

Tabel 3.8Perbandingan Capaian Kinerja Sasaran 2

TARGET REALISASI

2015 2016 2017 2017

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11Budaya tradisi lokal yangdilestarikan

Budaya 7,00 9,00 8,00 13,00 162,50% sangat Baik KEBUDAYAAN

Prosentase benda, s itus dankawasan budaya yang dilestarikan. % 90,00 90,00 92,00 92,00 100,00% Baik KEBUDAYAAN

Tempat penyelenggaraan kegiatanseni dan budaya

Tempat 7,00 9,00 9,00 9,00 100,00% Baik KEBUDAYAAN

Pelaku seni budaya yangdilestarikan dan dikembangkan

Group NA 37,00 37,00 39,00 105,41% sangat Baik KEBUDAYAAN

Pelaksanaan Gelar Seni danBudaya

Kali 43,00 57,00 54,00 56,00 103,70% sangat Baik KEBUDAYAAN

Event seni dan budaya Kali 4,00 4,00 4,00 4,00 100,00% Baik KEBUDAYAAN111,93% sangat BaikRATA-RATA

2 Meningkatnyapopularitasdaya tarikproduk danpotensi daerahBoyolali

CapaianKinerja Kate gori Koordinator /

BidangNO SASARANSTRATEGIS INDIKATOR KINERJA UTAMA SATUAN

REALISASI

Sumber: Analisis Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Boyolali, 2017

Evaluasi per Indikator Kinerja :1) Budaya tradisi lokal yang dilestarikan

a. Indikator ini pada tahun 2017 dengan target 8 dapat terealisasi

13 atau capaian kinerja sebesar 162,50%, sehingga indikator ini

dapat tercapai.

92,79

94,78

83,56

93,62

2017

Presentase SD Berakreditasi minimal B

Presentase SMP berakreditasi minimal B

Page 39: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) Tahun 2017orpegbag.boyolali.go.id/arsip/2018/04/LKjIP_4.pdf · mengenai proses dan hasil pencapaian tujuan serta sasaran, juga menjelaskan

32

b. Efisiensi penggunaan sumber daya dilakukan antara lain

dengan menggunakan anggaran untuk aktivitas yang benar-

benar berpengaruh terhadap capaian target sebesar Rp

1.551.000.000,- dengan serapan anggaran sebesar Rp

1.521.795.000,- (efisiensi penggunaan anggaran sebesar

1,88%)

c. Program/kegiatan yang dilaksanakan dapat mengukur kinerja

dan berhasil memenuhi target kinerja, sehingga secara umum

program/kegiatan yang dilakukan sesuai dengan sasaran dan

indikator kinerja yang telah ditetapkan.

Program yang berperan dalam mencapai target dari indikator ini

adalah Program Pengembangan Nilai Budaya, dengan kegiatan

sebagai berikut:

Tabel 3.9Kegiatan Pada Program Pengembangan Nilai Budaya

No Kegiatan Anggaran Realisasi

1 Pelestarian dan aktualisasiadat budaya daerah 1.551.000.000 1.521.795.500

Perkembangan Budaya tradisi lokal yang dilestarikan Tahun 2015,

2016 Dan 2017 dapat dilihat pada grafik berikut:

Grafik 3.9Perkembangan Budaya tradisi lokal yang dilestarikan

Tahun 2015, 2016 Dan 2017

2) Persentase benda, situs dan kawasan budaya yang dilestarikana. Indikator ini pada tahun 2017 dengan target 92% dapat

terealisasi 92% atau capaian kinerja sebesar 100%, sehingga

2,004,006,008,00

10,0012,0014,00

32

b. Efisiensi penggunaan sumber daya dilakukan antara lain

dengan menggunakan anggaran untuk aktivitas yang benar-

benar berpengaruh terhadap capaian target sebesar Rp

1.551.000.000,- dengan serapan anggaran sebesar Rp

1.521.795.000,- (efisiensi penggunaan anggaran sebesar

1,88%)

c. Program/kegiatan yang dilaksanakan dapat mengukur kinerja

dan berhasil memenuhi target kinerja, sehingga secara umum

program/kegiatan yang dilakukan sesuai dengan sasaran dan

indikator kinerja yang telah ditetapkan.

Program yang berperan dalam mencapai target dari indikator ini

adalah Program Pengembangan Nilai Budaya, dengan kegiatan

sebagai berikut:

Tabel 3.9Kegiatan Pada Program Pengembangan Nilai Budaya

No Kegiatan Anggaran Realisasi

1 Pelestarian dan aktualisasiadat budaya daerah 1.551.000.000 1.521.795.500

Perkembangan Budaya tradisi lokal yang dilestarikan Tahun 2015,

2016 Dan 2017 dapat dilihat pada grafik berikut:

Grafik 3.9Perkembangan Budaya tradisi lokal yang dilestarikan

Tahun 2015, 2016 Dan 2017

2) Persentase benda, situs dan kawasan budaya yang dilestarikana. Indikator ini pada tahun 2017 dengan target 92% dapat

terealisasi 92% atau capaian kinerja sebesar 100%, sehingga

7

9

-2,004,006,008,00

10,0012,0014,00

2015 2016

32

b. Efisiensi penggunaan sumber daya dilakukan antara lain

dengan menggunakan anggaran untuk aktivitas yang benar-

benar berpengaruh terhadap capaian target sebesar Rp

1.551.000.000,- dengan serapan anggaran sebesar Rp

1.521.795.000,- (efisiensi penggunaan anggaran sebesar

1,88%)

c. Program/kegiatan yang dilaksanakan dapat mengukur kinerja

dan berhasil memenuhi target kinerja, sehingga secara umum

program/kegiatan yang dilakukan sesuai dengan sasaran dan

indikator kinerja yang telah ditetapkan.

Program yang berperan dalam mencapai target dari indikator ini

adalah Program Pengembangan Nilai Budaya, dengan kegiatan

sebagai berikut:

Tabel 3.9Kegiatan Pada Program Pengembangan Nilai Budaya

No Kegiatan Anggaran Realisasi

1 Pelestarian dan aktualisasiadat budaya daerah 1.551.000.000 1.521.795.500

Perkembangan Budaya tradisi lokal yang dilestarikan Tahun 2015,

2016 Dan 2017 dapat dilihat pada grafik berikut:

Grafik 3.9Perkembangan Budaya tradisi lokal yang dilestarikan

Tahun 2015, 2016 Dan 2017

2) Persentase benda, situs dan kawasan budaya yang dilestarikana. Indikator ini pada tahun 2017 dengan target 92% dapat

terealisasi 92% atau capaian kinerja sebesar 100%, sehingga

13

2017

Page 40: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) Tahun 2017orpegbag.boyolali.go.id/arsip/2018/04/LKjIP_4.pdf · mengenai proses dan hasil pencapaian tujuan serta sasaran, juga menjelaskan

33

indikator ini dapat tercapai, keberhasilan ini dikarenakan

adanya pendataan benda situs cagar budaya dan

tersosialisasinya UU RI Nomor : 11 Tahun 2010 tentang cagar

budaya kepada desa dan kecamatan.

Hambatan/permasalahan yang dihadapi dalam mencapai target

kinerja adalah adanya laporan ditemukannya benda- benda

yang dianggap sebagai benda cagar budaya namun belum

terdaftar atau belum diketahui kepastiannya, apakah benda

tersebut termasuk benda cagar budaya atau bukan. Upaya

dilakukan untuk menghadapi kendala dalam pencapaian target

kinerja adalah meningkatkan koordinasi dan kerjasama dengan

Balai Pelestarian Peninggalan Purbakala (BP3) yang ada di

Boyolali maupun di Yogyakarta.

b. Efisiensi penggunaan sumber daya dilakukan antara lain

dengan :

- Bekerja sama dengan masyarakat sekitar untuk

berpartisipasi dalam pelestarian benda cagar budaya.

- menggunakan anggaran untuk aktivitas yang benar-benar

berpengaruh terhadap capaian target sebesar Rp

768.800.000 dengan serapan anggaran sebesar Rp

538.105.000,- (efisiensi penggunaan anggaran sebesar

29,72%)

c. Program/kegiatan yang dilaksanakan dapat mengukur kinerja

dan berhasil memenuhi target kinerja, sehingga secara umum

program/kegiatan yang dilakukan sesuai dengan sasaran dan

indikator kinerja yang telah ditetapkan.

Program yang berperan dalam mencapai target dari indikator

Persentase benda, situs dan kawasan budaya yang dilestarikan

adalah Program Pengelolaan Kekayaan Budaya, dengan

kegiatan sebagai berikut:

Page 41: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) Tahun 2017orpegbag.boyolali.go.id/arsip/2018/04/LKjIP_4.pdf · mengenai proses dan hasil pencapaian tujuan serta sasaran, juga menjelaskan

34

Tabel 3.10Kegiatan Pada Program Pengelolaan Kekayaan Budaya

No Kegiatan Anggaran Realisasi

1 Sosialisasi pengelolaankekayaan budaya lokaldaerah 30.000.000 21.175.000

2 Pengelolaan danpengembanganpelestarian peninggalansejarah purbakala,museum danpeninggalan bawah air

738.800.000 516.930.000

Perkembangan Persentase benda, situs dan kawasan budaya

yang dilestarikan Tahun 2015, 2016 Dan 2017 dapat dilihat pada

grafik berikut:

Grafik 3.10Perkembangan Budaya tradisi lokal yang dilestarikan

Tahun 2015, 2016 Dan 2017

3) Tempat penyelenggaraan kegiatan seni dan budaya

Indikator ini pada tahun 2017 dengan target 9 dapat terealisasi 9

atau capaian kinerja sebesar 100%, sehingga indikator ini dapat

tercapai.

4) Pelaku seni dan budaya yang dilestarikan dan dikembangkan

Indikator ini pada tahun 2017 dengan target 37 dapat terealisasi

39 atau capaian kinerja sebesar 105,41%, sehingga indikator ini

dapat tercapai.

34

Tabel 3.10Kegiatan Pada Program Pengelolaan Kekayaan Budaya

No Kegiatan Anggaran Realisasi

1 Sosialisasi pengelolaankekayaan budaya lokaldaerah 30.000.000 21.175.000

2 Pengelolaan danpengembanganpelestarian peninggalansejarah purbakala,museum danpeninggalan bawah air

738.800.000 516.930.000

Perkembangan Persentase benda, situs dan kawasan budaya

yang dilestarikan Tahun 2015, 2016 Dan 2017 dapat dilihat pada

grafik berikut:

Grafik 3.10Perkembangan Budaya tradisi lokal yang dilestarikan

Tahun 2015, 2016 Dan 2017

3) Tempat penyelenggaraan kegiatan seni dan budaya

Indikator ini pada tahun 2017 dengan target 9 dapat terealisasi 9

atau capaian kinerja sebesar 100%, sehingga indikator ini dapat

tercapai.

4) Pelaku seni dan budaya yang dilestarikan dan dikembangkan

Indikator ini pada tahun 2017 dengan target 37 dapat terealisasi

39 atau capaian kinerja sebesar 105,41%, sehingga indikator ini

dapat tercapai.

9090

89,00

90,00

91,00

92,00

2015 2016

34

Tabel 3.10Kegiatan Pada Program Pengelolaan Kekayaan Budaya

No Kegiatan Anggaran Realisasi

1 Sosialisasi pengelolaankekayaan budaya lokaldaerah 30.000.000 21.175.000

2 Pengelolaan danpengembanganpelestarian peninggalansejarah purbakala,museum danpeninggalan bawah air

738.800.000 516.930.000

Perkembangan Persentase benda, situs dan kawasan budaya

yang dilestarikan Tahun 2015, 2016 Dan 2017 dapat dilihat pada

grafik berikut:

Grafik 3.10Perkembangan Budaya tradisi lokal yang dilestarikan

Tahun 2015, 2016 Dan 2017

3) Tempat penyelenggaraan kegiatan seni dan budaya

Indikator ini pada tahun 2017 dengan target 9 dapat terealisasi 9

atau capaian kinerja sebesar 100%, sehingga indikator ini dapat

tercapai.

4) Pelaku seni dan budaya yang dilestarikan dan dikembangkan

Indikator ini pada tahun 2017 dengan target 37 dapat terealisasi

39 atau capaian kinerja sebesar 105,41%, sehingga indikator ini

dapat tercapai.

92

2017

Page 42: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) Tahun 2017orpegbag.boyolali.go.id/arsip/2018/04/LKjIP_4.pdf · mengenai proses dan hasil pencapaian tujuan serta sasaran, juga menjelaskan

35

5) Pelaksanaan Gelar seni dan budaya

a. Indikator ini pada tahun 2017 dengan target 54 dapat

terealisasi 56 atau capaian kinerja sebesar 103,70%,

sehingga indikator ini dapat tercapai.

6) Event seni dan budaya

a. Indikator ini pada tahun 2017 dengan target 4 dapat

terealisasi 4 atau capaian kinerja sebesar 100%, sehingga

indikator ini dapat tercapai.

Program yang berperan dalam mencapai target dari indikator

Tempat penyelenggaraan kegiatan seni dan budaya, Pelaku seni

dan budaya yang dilestarikan dan dikembangkan, Pelaksanaan

Gelar seni dan budaya, Event seni dan budaya adalah Program

Pengelolaan Keragaman Budaya dengan kegiatan sebagai

berikut :

Tabel 3.11Kegiatan Pada Pengelolaan Keragaman Budaya

No Kegiatan Anggaran Realisasi

1 Pengembangan keseniandan kebudayaan daerah 4.330.322.000 4.267.838.000

2 Penyelenggaraan dialogkebudayaan 124.100.000 111.704.000

3 Fasilitasi perkembangankeragaman budaya daerah 1.255.000.000 1.244.133.500

4 Fasilitasi penyelenggaraanfestival budaya daerah 399.000.000 392.968.500

Berdasar uraian tersebut diatas, dapat disajikan tingkat capaian kinerja per

sasaran :

Tabel 3.12Tingkat Capaian Kinerja Per Sasaran Tahun 2017

NO Sasaran Nilai Rata-rataCapaian Kinerja

1 Meningkatnya tingkat pendidikan penduduk 109,70%

2Meningkatnya popularitas daya tarik produkdan potensi daerah Boyolali 111,93%

Rata-rata 110,82%

Sumber : Analisis Dinas Pendidikan dan Kebudayaan KabupatenBoyolali, 2017

Page 43: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) Tahun 2017orpegbag.boyolali.go.id/arsip/2018/04/LKjIP_4.pdf · mengenai proses dan hasil pencapaian tujuan serta sasaran, juga menjelaskan

36

3.2 Realisasi AnggaranDinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Boyolali pada

Tahun 2017 telah menganggarkan untuk pelaksanaan kegiatan

pendukung 2 sasaran strategis. Alokasi ini pada dasarnya merupakan

alokasi berbagai mata anggaran yang relevan untuk membiayai input tiap

kegiatan pendukung sasaran strategis pembiayaan seluruh kegiatannya

sebesar Rp 131.839.603.000,- dengan realisasi penyerapan sebesar

123.565.193.201,- atau penyerapan sebesar 93,72%..

Tabel 3.13

Capaian Kinerja Keuangan

No NAMA PROGRAM DAN KEGIATAN ANGGARAN REALISASI % KOORDINATOR/ BIDANG

1 2 3 7 8 9

1 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran 8.406.610.000 8.146.031.522 96,90%

Penyediaan jasa surat menyurat 7.750.000 7.749.000 99,99% SekretariatPenyediaan jasa komunikasi, sumber daya airdan listrik 209.400.000 171.443.491 81,87% Sekretariat

Penyediaan jasa pemeliharaan dan perizinankendaraan dinas/operasional 115.000.000 106.881.625 92,94% Sekretariat

Penyediaan jasa administrasi keuangan 35.280.000 34.570.800 97,99% SekretariatPenyediaan jasa perbaikan peralatan kerja 60.000.000 51.240.000 85,40% SekretariatPenyediaan alat tulis kantor 40.000.000 39.855.450 99,64% SekretariatPenyediaan barang cetakan dan penggandaan 50.000.000 49.940.000 99,88% SekretariatPenyediaan komponen instalasi listrik/telepon 17.750.000 17.490.000 98,54% SekretariatPenyediaan peralatan rumah tangga 32.384.000 32.246.000 99,57% Sekretariat

Penyediaan bahan bacaan dan peraturanperundang-undangan 9.000.000 3.360.000 37,33% Sekretariat

Penyediaan bahan logistik kantor 134.350.000 116.301.207 86,57% SekretariatPenyediaan makanan dan minuman 105.000.000 104.693.000 99,71% SekretariatRapat-rapat koordinasi dan konsultasi ke luardaerah 265.000.000 198.260.949 74,82% Sekretariat

Penyediaan Jasa Administrasi Perkantoran 7.325.696.000 7.212.000.000 98,45% Sekretariat

2 Program Peningkatan Sarana dan PrasaranaAparatur 547.900.000 534.769.500 97,60%

Pengadaan perlengkapan gedung kantor 407.200.000,00 397.127.500 97,53% SekretariatPemeliharaan rutin/berkala gedung kantor 56.500.000,00 55.923.000 98,98% SekretariatRehabilitasi sedang/berat gedung kantor 84.200.000,00 81.719.000 97,05% Sekretariat

3 Program peningkatan pengembangan sistempelaporan capaian kinerja dan keuangan 85.420.000 50.258.000 58,84%

Penyusunan laporan capaian kinerja dan ikhtisarrealisasi kinerja SKPD 85.420.000 50.258.000 58,84% Sekretariat

4 Program Pendidikan Anak Usia Dini 880.112.000 717.407.920 81,51%

Pembangunan gedung sekolah 200.000.000 197.635.000,0 98,82% PAUDNIPembangunan sarana air bersih dan sanitary 31.500.000 31.300.000,0 99,37% PAUDNIPelatihan kompetensi tenaga pendidik 178.125.000 95.660.000,0 53,70% PAUDNIPengembangan Pendidikan Anak Usia Dini 78.450.000 74.577.500,0 95,06% PAUDNIPenyelenggaraan Pendidikan Anak Usia Dini 294.037.000 226.860.420,0 77,15% PAUDNIPublikasi dan sosialisasi Pendidikan Anak UsiaDini 52.500.000 52.300.000,0 99,62% PAUDNI

Monitoring, evaluasi Pendidikan Anak Usia Dini 45.500.000 39.075.000,0 85,88% PAUDNI5 Program Pengembangan Nilai Budaya 1.551.000.000 1.521.795.500 98,12%

Pelestarian dan aktualisasi adat budaya daerah 1.551.000.000 1.521.795.500 98,12% KEBUDAYAAN

Page 44: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) Tahun 2017orpegbag.boyolali.go.id/arsip/2018/04/LKjIP_4.pdf · mengenai proses dan hasil pencapaian tujuan serta sasaran, juga menjelaskan

37

No NAMA PROGRAM DAN KEGIATAN ANGGARAN REALISASI % KOORDINATOR/ BIDANG

6 Program Pengelolaan Kekayaan Budaya 768.800.000 538.105.000 69,99%Sosialisasi pengelolaan kekayaan budaya lokaldaerah 30.000.000 21.175.000 70,58% KEBUDAYAAN

Pengelolaan dan pengembangan pelestarianpeninggalan sejarah purbakala, museum danpeninggalan bawah air

738.800.000 516.930.000 69,97% KEBUDAYAAN

7 Program Wajib Belajar Pendidikan DasarSembilan Tahun 97.504.360.000 95.720.118.310 98,17%

Pembangunan gedung sekolah 364.000.000 345.960.000,00 95,04% SDPenambahan ruang kelas sekolah 1.447.750.000 1.437.644.000,00 99,30% SD & SMPPembanguna sarana air bersih dan sanitary 164.000.000 161.239.000 98,32% SD & SMPPengadaan buku-buku dan alat tulis siswa 6.487.235.000 6.269.965.100 96,65% SD & SMPPengadaan alat praktik dan peraga siswa 446.500.000 422.552.000 94,64% SD & SMPPengadaan mebeluer sekolah 45.000.000 44.791.000 99,54% SMPRehabilitasi sedang/berat bangunan sekolah 4.814.350.000 4.788.753.000 99,47% SD & SMPPelatihan kompetensi siswa berprestasi 30.375.000 29.847.500 98,26% SD & SMPPenyediaan Bantuan Operasional Sekolah (BOS)jenjang SD/MI/SDLB dan SMP/MTS sertapesantren Salafiyah dan Satuan Pendidikan Non-Islam Setara SD dan SMP

78.145.300.000 77.119.438.322 98,69% SD & SMP

Penyediaan dana pengembangansekolah UntukSD/MI/SDLB dan SMP/MTS 2.513.400.000 2.550.982.743 101,50% SD & SMP

Penyelenggaraan Paket A Setara SD 39.500.000 37.521.800 94,99% PAUDNIPenyelenggaraan Paket B Setara SMP 54.500.000 52.979.000 97,21% PAUDNI

Pembinaaan minat, bakat, dan kreativitas siswa 1.945.900.000 1.524.897.650 78,36% SD & SMP

Penyediaan beasiswa retrieval untuk anak putussekolah 170.000.000 169.995.000 100,00% SD & SMP

Monitoring, evaluasi dan pelaporan 187.500.000 129.965.000 69,31% SD & SMP

Peningkatan Manajemen Operasional Sekolah 649.050.000 633.587.195 97,62% SD & SMP

8 Program Pengelolaan Keragaman Budaya 6.108.422.000 6.016.644.000 98,50%Pengembangan kesenian dan kebudayaandaerah 4.330.322.000 4.267.838.000 98,56% KEBUDAYAAN

Penyelenggaraan dialog kebudayaan 124.100.000 111.704.000 90,01% KEBUDAYAANFasilitasi perkembangan keragaman budayadaerah 1.255.000.000 1.244.133.500 99,13% KEBUDAYAAN

Fasilitasi penyelenggaraan festival budayadaerah 399.000.000 392.968.500 98,49% KEBUDAYAAN

9 Program Pendidikan Non Formal 366.400.000 222.088.133,00 60,61%

Pemberian bantuan operasional pendidikan nonformal 10.000.000 10.000.000 100,00% PAUDNI

Pembinaan pendidikan kursus dan kelembagaan 100.000.000 95.160.000 95,16% PAUDNI

Pengembangan pendidikan keaksaraan 50.500.000 0,00% PAUDNI

Pengembangan pendidikan kecakapan hidup 87.700.000 24.537.000 27,98% PAUDNI

Publikasi dan sosialisasi pendidikan non formal 32.320.000 30.820.000 95,36% PAUDNI

Monitoring, evaluasi dan pelaporan 27.730.000 10.680.000 38,51% PAUDNI

Penyelenggaraan Kelompok Belajar Usaha 58.150.000 50.891.133 87,52% PAUDNI

10 Program Peningkatan Mutu Pendidik dan TenagaKependidikan 1.047.575.000 875.268.350 83,55%

Pelaksanaan Sertifikasi pendidik 50.000.000 48.724.000 97,45% PPTKPelaksanaan uji kompetensi pendidik dan tenagakependidikan 365.000.000 364.407.500 99,84% PPTK

pelatihan bagi pendidik untuk memenuhi standarkompetensi 240.000.000 240.000.000 100,00% PPTK

Pembinaan Kelompok Kerja Guru (KKG) 15.700.000 15.576.000 99,21% PPTKPendidikan lanjutan bagi pendidik untukmemenuhi standar kualifikasi 12.500.000 0 0,00% PPTK

Pengembangan mutu dan kualitas programpendidikan dan pelatihan bagi pendidik dan 79.000.000 78.575.000 99,46% PPTK

Page 45: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) Tahun 2017orpegbag.boyolali.go.id/arsip/2018/04/LKjIP_4.pdf · mengenai proses dan hasil pencapaian tujuan serta sasaran, juga menjelaskan

38

No NAMA PROGRAM DAN KEGIATAN ANGGARAN REALISASI % KOORDINATOR/ BIDANG

tenaga kependidikan

Pengembangan sistem penghargaan danperlindungan terhadap profesi pendidik 91.000.000 26.125.000 28,71% PPTK

Pengembangan sistem perencanaan danpengendalian program profesi pendidik dantenaga kependidikan

54.200.000 23.180.000 42,77% PPTK

Monitoring, evaluasi dan pelaporan 45.175.000 3.500.000 7,75% PPTKFasilitasi Pengembangan Profesi 95.000.000 75.180.850 79,14% PPTK

11 Program Manajemen Pelayanan Pendidikan 14.573.004.000 9.222.706.966 63,29%Pelaksanaan evaluasi hasil kinerja bidangpendidikan 1.810.504.000 1.654.584.194 91,39% SD & SMP

Pelaksanaan kerjasama secara kelembagaan dibidang pendidikan 12.750.000.000 7.564.382.072 59,33% Sekretariat

Penerapan sistem dan informasi manajemenpendidikan 12.500.000 3.740.700 29,93% Sekretariat

JUMLAH 131.839.603.000 123.565.193.201 93,72%

Sumber : Analisis Laporan Realisasi Anggaran Belanja Langsung Dinas Pendidikandan Kebudayaan Kabupaten Boyolali Bulan Desember 2017.

Page 46: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) Tahun 2017orpegbag.boyolali.go.id/arsip/2018/04/LKjIP_4.pdf · mengenai proses dan hasil pencapaian tujuan serta sasaran, juga menjelaskan

39

BAB IVPENUTUP

4.1. SimpulanDinas Pendidikan dan Kebudayaan mempunyai tugas membantu

Bupati melaksanakan Urusan Pemerintahan yang menjadi kewenangan

Daerah dan Tugas Pembantuan yang diberikan kepada Daerah di bidang

pendidikan dan bidang kebudayaan. Dalam memberikan pelayanan

kepada masyarakat, agar pelaksanaan tugas dan fungsi berjalan secara

optimal maka diperlukan pengelolaan SDM, sumber dana dan sarana

secara efektif dan efisien mungkin.

Dengan memperhatikan uraian dan beberapa data pada bab-

bab sebelumnya, maka dapat disimpulkan bahwa Dinas Pendidikan dan

Kebudayaan Kabupaten Boyolali dalam melaksanakan tugasnya secara

makro dapat dikatakan berhasil, karena dalam 2 target sasaran yang telah

ditetapkan rata-rata dicapai dengan kategori Sangat Baik.

Dalam usaha pencapaian target kinerja yang tertuang dalam 2

target sasaran strategis, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten

Boyolali pada Tahun 2017 mengalokasikan anggaran yang relevan untuk

membiayai input tiap kegiatan pendukung sasaran strategis sebesar

Rp 131.839.603.000,- dengan realisasi penyerapan sebesar

Rp. 123.565.193.201,- atau penyerapan sebesar 93,72%..

4.2. SaranBerdasarkan kesimpulan di atas, dalam upaya untuk meningkatkan

kinerja Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Boyolali pada tahun

mendatang, beberapa langkah strategis yang akan dilakukan adalah:

1. Lebih meningkatkan komitmen seluruh unit sistem pengelola untuk

dapat memahami dan menerapkan sistem manajemen kinerja dan

keuangan agar pencapaian tujuan dan sasaran strategis organisasi

dapat dilakukan dengan efektif dan efisien serta berhasil guna.

2. Indikator kinerja kegiatan dan indikator sasaran perlu disempurnakan

melalui upaya identifikasi, pengembangan, seleksi dan koordinasi

Page 47: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) Tahun 2017orpegbag.boyolali.go.id/arsip/2018/04/LKjIP_4.pdf · mengenai proses dan hasil pencapaian tujuan serta sasaran, juga menjelaskan

40

secara terus menerus sehingga dapat mengindikasikan sejauh mana

keberhasilan pencapaian sasaran.

3. Perlu dilakukan upaya peningkatan kinerja di lingkup unit kerja untuk

mengoptimalkan setiap sumber daya guna mewujudkan tujuan dan

sasaran yang telah ditetapkan.

Page 48: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) Tahun 2017orpegbag.boyolali.go.id/arsip/2018/04/LKjIP_4.pdf · mengenai proses dan hasil pencapaian tujuan serta sasaran, juga menjelaskan

41

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Page 49: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) Tahun 2017orpegbag.boyolali.go.id/arsip/2018/04/LKjIP_4.pdf · mengenai proses dan hasil pencapaian tujuan serta sasaran, juga menjelaskan
Page 50: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) Tahun 2017orpegbag.boyolali.go.id/arsip/2018/04/LKjIP_4.pdf · mengenai proses dan hasil pencapaian tujuan serta sasaran, juga menjelaskan
Page 51: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) Tahun 2017orpegbag.boyolali.go.id/arsip/2018/04/LKjIP_4.pdf · mengenai proses dan hasil pencapaian tujuan serta sasaran, juga menjelaskan
Page 52: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) Tahun 2017orpegbag.boyolali.go.id/arsip/2018/04/LKjIP_4.pdf · mengenai proses dan hasil pencapaian tujuan serta sasaran, juga menjelaskan
Page 53: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) Tahun 2017orpegbag.boyolali.go.id/arsip/2018/04/LKjIP_4.pdf · mengenai proses dan hasil pencapaian tujuan serta sasaran, juga menjelaskan
Page 54: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) Tahun 2017orpegbag.boyolali.go.id/arsip/2018/04/LKjIP_4.pdf · mengenai proses dan hasil pencapaian tujuan serta sasaran, juga menjelaskan
Page 55: LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) Tahun 2017orpegbag.boyolali.go.id/arsip/2018/04/LKjIP_4.pdf · mengenai proses dan hasil pencapaian tujuan serta sasaran, juga menjelaskan