laporan kinerja instansi pemerintah (lkjip) tahun...
TRANSCRIPT
LA PO R A N K IN ER JAIN STA N SI PE M E R IN TA H(LK jIP )Tahun 2017
DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAANKABUPATEN BOYOLALI
iii
DAFTAR ISI
Halaman Judul iKata Pengantar iiDaftar Isi iiiIkhtisar Eksekutif iv
BAB I PENDAHULUAN1.1 Latar Belakang ..... ................................................... 11.2 Gambaran Umum ................................................. 2
BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA2.1 Rencana Strategis Organisasi ..............................................................................72.2 Perjanjian Kinerja .................................................................................................10
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA3.1 Capaian Kinerja Organisasi...................................................................................123.2 Realisasi Anggaran ...............................................................................................36
BAB IV PENUTUP4.1 Simpulan ..............................................................................................................394.2 Saran ....................................................................................................................39
LAMPIRAN-LAMPIRAN
iv
IKHTISAR EKSEKUTIF
A. Pendahuluan
Dalam rangka lebih meningkatkan pelaksanaan pemerintahan yang
lebih berdaya guna, berhasil guna, bersih dan bertanggung jawab serta
berorientasi kepada hasil (result oriented governement), perlu adanya
sistem akuntabilitas kinerja instansi pemerintah. Sedangkan untuk
mengetahui tingkat akuntabilitas tersebut, perlu adanya Laporan Kinerja
Instansi Pemerintah yang merupakan bahan utama untuk monitoring dan
evaluasi sistem akuntabilitas kinerja instansi pemerintah.
Berdasar Peraturan Daerah Kabupaten Boyolali Nomor 16 Tahun
2016 Tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah (Lembaga
Daerah Kabupaten Boyolali Tahun 2016 Nomor 16, Tambahan Lembaran
Daerah Kabupaten Boyolali Nomor 183) dan Peraturan Bupati Nomor 55
Tahun 2016 tentang Uraian Tugas Jabatan Eselon Pada Dinas
Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Boyolali, Susunan Organisasi
Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Boyolali terdiri dari Kepala
Dinas, Sekretariat Bidang Pembinaan Pendidik dan Tenaga
Kependidikan, Bidang Sekolah Dasar, Bidang Sekolah Menengah
Pertama, Bidang Pendidikan Anak Usia Dini, Non Formal dan Informal,
Bidang Kebudayaan dan Unit Pelaksana Teknis (UPT) pada Dinas
Pendidikan dan Kebudayaan. Dinas Pendidikan dan Kebudayaan
mempunyai tugas membantu Bupati melaksanakan Urusan Pemerintahan
yang menjadi kewenangan Daerah dan Tugas Pembantuan yang
diberikan kepada Daerah di bidang pendidikan dan bidang kebudayaan.
v
B. Perencanaan dan Perjanjian KinerjaVisi Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Boyolali
sebagaimana Visi Bupati Boyolali yang tertuang dalam Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Boyolali Tahun
2016-2021 yang merupakan rumusan umum mengenai keadaan yang
diinginkan pada akhir periode perencanaan, yaitu: Pro Investasi
Mewujudkan Boyolali Yang Maju dan Lebih Sejahtera.
Visi tersebut merupakan gambaran arah pembangunan atau
kondisi masa depan yang ingin dicapai melalui penyelenggaraan tugas
dan fungsi, juga dalam upaya mencapai kinerja pembangunan daerah
pada aspek kesejahteraan, layanan, dan peningkatan daya saing daerah
dengan mempertimbangkan permasalahan dan isu strategis yang
relevan.
Misi Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Boyolali
adalah rumusan umum mengenai upaya-upaya yang akan dilaksanakan
untuk mewujudkan visi. Rumusan misi yang baik membantu lebih jelas
penggambaran visi yang ingin dicapai, serta menguraikan upaya-upaya
apa yang harus dilakukan. Penjabaran misi Dinas Pendidikan dan
Kebudayaan Kabupaten Boyolali dengan mengacu pada Visi dan Misi
Bupati Boyolali yang tertuang dalam RPJMD Kabupaten Boyolali tahun
2016-2021 adalah sebagai berikut :
1. Boyolali sehat, produktif dan berdaya saing (misi ke-4).
Orientasi misi ini yang terkait dengan tugas pokok dan fungsi
bidang pendidikan adalah untuk mewujudkan masyarakat yang sehat,
produktif, berdaya saing. Misi ini bertujuan untuk Meningkatkan kualitas
pembangunan manusia mendukung produktivitas dan daya saing daerah.
vi
Sasaran yang akan diwujudkan dari tujuan meningkatkan kualitas
pembangunan manusia mendukung produktivitas dan daya saing daerah
yaitu meningkatnya tingkat pendidikan penduduk;
2. Boyolali lebih maju dan berteknologi (misi ke-7).
Orientasi misi ini yang terkait dengan tugas pokok dan fungsi
urusan kebudayaan adalah untuk meningkatkan popularitas daya tarik
produk dan potensi daerah Boyolali dengan tujuan untuk meningkatkan
pemasaran citra daerah dan pelayanan publik melalui teknologi informasi
menuju Kabupaten Cerdas (Smart City). Sasaran yang akan diwujudkan
dari tujuan Meningkatkan pemasaran citra daerah dan pelayanan publik
melalui teknologi informasi menuju Kabupaten Cerdas (Smart City) yaitu
meningkatnya popularitas daya tarik produk dan potensi daerah
Boyolali.
Untuk mewujudkan visi dan misi tersebut, pada tahun 2017 Dinas
Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Boyolali melaksanakan 11 program
yang dijabarkan dalam 68 kegiatan dengan anggaran sebesar Rp
131.839.603.000,- Seluruh program/kegiatan tersebut direncanakan sebagai
bagian dari Penetapan Kinerja Tahun 2017 untuk mencapai 2 Sasaran, atau
dengan kata lain seluruh kegiatan diharapkan mempunyai kaitan sebab
akibat dengan sasaran yang telah ditetapkan.
C. Akuntabiltas Kinerja
Berdasarkan penilaian sendiri (self assessment) atas realisasi
pelaksanaan Rencana Kinerja Tahun 2016, menunjukkan bahwa rata-rata
capaian kinerja dari 7 sasaran yang telah ditetapkan adalah 91,58%.
Beberapa sasaran yang dikategorikan berhasil adalah sebagai berikut :
vii
Tabel.1Nilai Capaian Kinerja Sasaran Tahun 2017
NO SasaranNilai Rata-rata
CapaianKinerja
1 Meningkatnya tingkat pendidikan penduduk 109,70%
2Meningkatnya popularitas daya tarik produk danpotensi daerah Boyolali 111,93%
Rata-rata 110,82%
D. Simpulan dan SaranSecara keseluruhan capaian kinerja sebesar 110,82% (Kategori Baik)
pembiayaaan dari APBD Tahun 2017 sebesar Rp 131.839.603.000,- dengan
realisasi penyerapan sebesar 123.565.193.201,- atau penyerapan sebesar
93,72%.
Guna meningkatkan capaian kinerja Dinas Pendidikan dan
Kebudayaan Kabupaten Boyolali maka dilakukan monitoring dan evaluasi
pelaksanaan dan pencapaian kinerja semua bidang. Upaya yang dilakukan
agar kinerja Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Boyolali lebih
baik dan akuntabel antara lain dengan melakukan re-orientasi terhadap
program/kegiatan yang kurang tepat sasaran, meningkatkan kualitas
dokumen perencanaan, melakukan sinkronisasi antara dokumen
perencanaan, serta memanfaatkan secara nyata hasil evaluasi kinerja
sebagai bahan perbaikan pelaksanaan program/kegiatan.
1
BAB IPENDAHULUAN
1.1 Latar BelakangMencerdaskan kehidupan bangsa adalah amanat konstitusi
yang dipertegas dengan pasal 28B ayat (1) setiap orang berhak
mengembangkan diri melalui pemenuhan kebutuhan dasarnya, berhak
mendapatkan pendidikan dan mendapatkan manfaat dari ilmu
pengetahuan dan teknologi, seni dan budaya demi meningkatkan
kualitas hidupnya demi kesejahteraan umat manusia, dan pasal 31
ayat (1) setiap warga negara berhak mendapat pendidikan. Karena
itu negara harus menjamin pemenuhan layanan pendidikan kepada
setiap warga negara tanpa diskriminasi.
Dalam koridor tersebut, pemerintah di semua tingkatan
berkewajiban mendorong ketersediaan, keterjangkauan, mutu dan
relevansi, kesetaraan dan kepastian layanan pendidikan bagi seluruh
warga negara. Sehingga mampu menjawab permasalahan pendidikan
yaitu perluasan akses layanan pendidikan bagi seluruh warga negara,
peningkatan mutu, relevansi dan daya saing hasil pendidikan serta
penguatan tata kelola dan citra publik dalam pengelolaan pendidikan.
Pendidikan adalah salah satu pilar penting dalam pengukuran
keberhasilan penyelenggaraan pemerintahan di semua tingkatan yang
diukur dengan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) dalam kurun waktu
tertentu. Adapun variabel IPM meliputi tingkat pendidikan, derajat
kesehatan, dan pertumbuhan ekonomi. Dalam korelasi ketiga variabel
tersebut variabel pendidikan menempati posisi strategis, karena diakui
bahwa peningkatan angka lama sekolah merupakan akselerator bagi
peningkatan Angka Harapan Hidup (AHH) dan angka pertumbuhan
pendapatan perkapita masyarakat.
Terselenggaranya Good Governance merupakan prasyarat bagi
setiap pemerintahan untuk mewujudkan aspirasi masyarakat dan
mencapai tujuan serta cita-cita bangsa dan negara. Dalam rangka itu
diperlukan pengembangan dan penerapan sistem pertanggung jawaban
yang tepat, jelas, terukur dan legitimate, sehingga penyelenggaraan
2
pemerintahan dan pembangunan dapat berlangsung secara berdaya
guna, berhasil guna, bersih dan bertanggung jawab serta bebas dari
korupsi, kolusi dan nepotisme.
Sebagaimana dimaklumi untuk mencapai program
pembangunan daerah yang merupakan tujuan dalam meningkatkan
kesejahteraan masyarakat, termasuk di dalamnya pengelolaan di
bidang pendidikan, dalam upaya meningkatkan kualitas Sumber Daya
Manusia dan taraf hidup masyarakat, sehingga berdampak terhadap
capaian IPM di Kabupaten Boyolali.
Penyusunan laporan ini selain untuk menginformasikan
mengenai proses dan hasil pencapaian tujuan serta sasaran, juga
menjelaskan tingkat keberhasilan/kegagalan kinerja yang dicapai,
selanjutnya diharapkan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah
merupakan bahan perbaikan sistem dan penyelenggaraan manajemen
kinerja Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Boyolali di
masa mendatang, antara lain melalui perbaikan penerapan fungsi-
fungsi manajemen secara benar, mulai dari perencanaan kinerja
hingga kepada evaluasi kinerja, serta pengembangan nilai-nilai
akuntabilitas di lingkungan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan
Kabupaten Boyolali.
Penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) selain
sebagai kewajiban juga bertujuan untuk:
1. Memberikan informasi kinerja yang terukur kepada pemberi
mandat atas kinerja yang telah dan seharusnya dicapai,
2. Sebagai bahan evaluasi atas pelaksanaan tugas pokok dan fungsi
Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Boyolali.
3. Sebagai upaya perbaikan berkesinambungan bagi Dinas
Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Boyolali untuk
meningkatkan kinerjanya di masa yang akan datang.
1.2 Gambaran Umum1.2.1 Kedudukan Tugas dan Fungsi
Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Boyolali Nomor 16
Tahun 2016 Tentang Pembentukan Dan Susunan Perangkat Daerah
(Lembaran Daerah Kabupaten Boyolali Tahun 2016 Nomor 16,
3
Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Boyolali Nomor 183) pada
pasal 2 disebutkan bahwa dibentuk Perangkat Daerah, dengan
susunan, pada huruf d Dinas Daerah, angka 1 Dinas Pendidikan dan
Kebudayaan Tipe A, menyelenggarakan urusan pemerintahan bidang
pendidikan dan bidang kebudayaan.
Penjabaran Tugas Pokok dan Fungsi Dinas Pendidikan dan
Kebudayaan Kabupaten Boyolali sebagaimana Peraturan Bupati
Boyolali Nomor 55 Tahun 2016 tentang Uraian Tugas Jabatan Eselon
Pada Dinas Pendidikan Dan Kebudayaan Kabupaten Boyolali (Berita
Daerah Kabupaten Boyolali Tahun 2016 Nomor 55) adalah:
(1) Disdikbud mempunyai tugas membantu Bupati melaksanakan
Urusan Pemerintahan yang menjadi kewenangan Daerah dan
Tugas Pembantuan yang diberikan kepada Daerah di bidang
pendidikan dan bidang kebudayaan
(2) Disdikbud sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dipimpin oleh
Kepala Disdikbud yang mempunyai tugas memimpin
pelaksanaan Urusan Pemerintahan yang menjadi kewenangan
Daerah dan Tugas Pembantuan yang diberikan kepada Daerah di
bidang pendidikan dan bidang kebudayaan.
(3) Uraian tugas Kepala Disdikbud sebagaimana dimaksud pada
ayat (2), adalah sebagai berikut:
a. merumuskan kebijakan teknis urusan pemerintahan di bidang
pendidikan dan bidang kebudayaan sesuai dengan ketentuan
Peraturan Perundang-undangan dan pertimbangan teknis
bidang pendidikan dan bidang kebudayaan sebagai pedoman
pelaksanaan tugas;
b. menyusun perencanaan penyelenggaraan pemerintahan dan
anggaran di bidang pendidikan dan bidang kebudayaan sesuai
prosedur dan ketentuan Peraturan Perundang-undangan
berdasarkan rencana pembangunan daerah dan data
perencanaan yang dapat dipertanggungjawabkan agar tersusun
dokumen perencanaan yang sesuai dengan rencana strategis;
c. mengoordinasikan penyelenggaraan pemerintahan dan
anggaran di bidang pendidikan dan bidang kebudayaan
berdasarkan kewenangan dan mempertimbangkan sumber
4
daya agar penyelenggaraannya berjalan efektif sesuai dengan
sasaran dan tujuan yang telah ditentukan;
d. memberikan saran, pendapat, dan pertimbangan kepada atasan
sesuai bidang tugasnya sebagai bahan pertimbangan
pengambilan kebijakan;
e. mendistribusikan tugas, memberikan petunjuk, dan arahan
kepada bawahan sesuai dengan bidang tugasnya agar
pelaksanaan tugas berjalan dengan efektif, efisien, dan tepat
sasaran;
f. memberikan layanan informasi dalam bidang pendidikan dan
kebudayaan;
g. melaksanakan pembinaan terhadap UPT;
h. melaksanakan pengendalian dan evaluasi pelaksanaan kinerja
urusan pemerintahan di bidang pendidikan dan bidang
kebudayaan sesuai dengan perencanaan dan indikator sistem
pengendalian internal yang telah ditetapkan dalam rangka
perbaikan kinerja;
i. merumuskan laporan di bidang pendidikan dan bidang
kebudayaan berdasarkan data dan analisa sebagai informasi
dan pertanggungjawaban pelaksanaan tugas;
j. membina, mengawasi, dan menilai kinerja bawahan sesuai
ketentuan Peraturan Perundang-undangan agar pelaksanaan
tugas pegawai sesuai ketentuan dan hasilnya sesuai target
kinerja; dan
k. melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh
pimpinan sesuai dengan ketentuan Peraturan Perundang-
undangan dalam rangka mendukung kinerja organisasi.
1.2.2 Struktur Organisasi
Berdasarkan Peraturan Bupati Boyolali Nomor 55 Tahun 2016
tentang Uraian Tugas Jabatan Eselon Pada Dinas Pendidikan Dan
Kebudayaan Kabupaten Boyolali (Berita Daerah Kabupaten Boyolali
Tahun 2016 Nomor 55). Susunan Organisasi Dinas Pendidikan dan
Kebudayaan, terdiri dari:
1. Kepala Disdikbud.
5
2. Sekretariat terdiri dari:
a. Subbagian Umum dan Kepegawaian;
b. Subbagian Keuangan; dan
c. Subbagian Perencanaan dan Pelaporan.
3. Bidang Pembinaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan terdiri dari:
a. Seksi Pembinaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Anak
Usia Dini, Non Formal dan Informal
b. Seksi Pembinaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Sekolah
Dasar; dan
c. Seksi Pembinaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Sekolah
Menengah Pertama.
4. Bidang Sekolah Dasar terdiri dari:
a. Seksi Kurikulum Sekolah Dasar;
b. Seksi Sarana Prasarana Sekolah Dasar; dan
c. Seksi Pengendalian Mutu Sekolah Dasar.
5. Bidang Sekolah Menengah Pertama terdiri dari:
a. Seksi Kurikulum Sekolah Menengah Pertama;
b. Seksi Sarana Prasarana Sekolah Menengah Pertama; dan
c. Seksi Pengendalian Mutu Sekolah Menengah Pertama.
6. Bidang Pendidikan Anak Usia Dini, Non Formal dan Informal, terdiri
dari:
a. Seksi Pendidikan Anak Usia Dini;
b. Seksi Pendidikan Non Formal dan Informal.
7. Bidang Kebudayaan, terdiri dari:
a. Seksi Kesenian, Bahasa, dan Film; dan
b. Seksi Sejarah, Nilai Budaya, dan Kepurbakalaan.
8. Unit Pelaksana Teknis (UPT) pada Dinas Pendidikan dan
Kebudayaan, Yang terdiri dari:
a. UPT Pendidikan Dasar dan Luar Sekolah (sebanyak 19 UPT).
b. UPT Sekolah Menengah Pertama (sebanyak 48 UPT)
c. UPT Sekolah Menengah Pertama Negeri Satu Atap, sebanyak
4 UPT.
d. UPT Sanggar Kegiatan Belajar (SKB) (sebanyak 1 SKB)
6
1.2.3 Aspek Strategis dan Permasalahan Utama Organisasi
Pendidikan merupakan aspek strategis yang harus dikelola dan
dikembangkan dengan sungguh-sungguh, karena pendidikan berperan
langsung dalam pembentukan karakter manusia. Undang-Undang No.
20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pada Pasal 3,
yang menyebutkan bahwa pendidikan nasional berfungsi
mengembangkan kemampuan dan membentuk karakter serta
peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan
kehidupan bangsa.
Berdasarkan fungsi dan tujuan Pendidikan Nasional, jelas
bahwa pendidikan di setiap jenjang harus diselenggarakan secara
sistematis guna mencapai tujuan tersebut. Hal ini berkaitan dengan
pembentukan karakter peserta didik sehingga mampu bersaing,
beretika, bermoral dan sopan santun dengan masyarakat.
Beberapa Permasalahan utama yang dihadapi di Dinas
Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Boyolali adalah:
1 Pemerataan dan perluasan akses PAUD. Masih kurangnya akses
anak-anak usia dini yang berasal dari keluarga kategori miskin
(khususnya) dan pemahaman orang tuanya yang masih rendah
akan pentingnya pendidikan anak pada usia dini.
2 Aksesibilitas, pemerataan dan perluasan pendidikan pendidikan
dasar (anak usia wajardikdas yang tidak sekolah, putus sekolah
atau tidak melanjutkan sekolah), terbatasnya sarana prasarana
dikdas.
3 Kurangnya ketersediaan prasarana dan sarana pendidikan yang
berkualitas, melaksanakan rehabilitasi dan revitalisasi sarana dan
prasarana pendidikan yang rusak. Pengurangan kesenjangan antar
wilayah.
4 Kualitas Pendidik dan Tenaga Kependidikan;
5 Kualitas dan relevansi serta tata kelola pendidikan belum sesuai
dengan kebutuhan dan tuntutan dalam rangka peningkatan daya
saing; dan
6 Rendahnya Partisipasi Masyarakat dalam Mengembangkan dan
Melestarikan Kebudayaan.
7
BAB IIPERENCANAAN KINERJA
2.1. Rencana Strategis OrganisasiVisi dan misi Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Boyolali,
sebagaimana tercantum dalam dokumen Rencana Strategis Dinas
Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Boyolali sebagai berikut:
a. Visi
Visi Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Boyolali
sebagaimana Visi Bupati Boyolali yang tertuang dalam Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Boyolali Tahun
2016-2021 yang merupakan rumusan umum mengenai keadaan yang
diinginkan pada akhir periode perencanaan, yaitu: Pro Investasi
Mewujudkan Boyolali Yang Maju dan Lebih Sejahtera.Visi tersebut merupakan gambaran arah pembangunan atau
kondisi masa depan yang ingin dicapai melalui penyelenggaraan tugas
dan fungsi, juga dalam upaya mencapai kinerja pembangunan daerah
pada aspek kesejahteraan, layanan, dan peningkatan daya saing
daerah dengan mempertimbangkan permasalahan dan isu strategis
yang relevan.
b. Misi
Misi Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Boyolali
adalah rumusan umum mengenai upaya-upaya yang akan dilaksanakan
untuk mewujudkan visi. Rumusan misi yang baik membantu lebih jelas
penggambaran visi yang ingin dicapai, serta menguraikan upaya-upaya
apa yang harus dilakukan. Penjabaran misi Dinas Pendidikan dan
Kebudayaan Kabupaten Boyolali dengan mengacu pada Visi dan Misi
Bupati Boyolali yang tertuang dalam RPJMD Kabupaten Boyolali tahun
2016-2021 adalah sebagai berikut :
1. Boyolali sehat, produktif dan berdaya saing (misi ke-4).
Orientasi misi ini yang terkait dengan tugas pokok dan fungsi
bidang pendidikan adalah untuk mewujudkan masyarakat yang sehat,
produktif, berdaya saing. Misi ini bertujuan untuk Meningkatkan
8
kualitas pembangunan manusia mendukung produktivitas dan daya
saing daerah.
Sasaran yang akan diwujudkan dari tujuan meningkatkan
kualitas pembangunan manusia mendukung produktivitas dan daya
saing daerah yaitu meningkatnya tingkat pendidikan penduduk;
2. Boyolali lebih maju dan berteknologi (misi ke-7).
Orientasi misi ini yang terkait dengan tugas pokok dan fungsi
urusan kebudayaan adalah untuk meningkatkan popularitas daya tarik
produk dan potensi daerah Boyolali dengan tujuan untuk
meningkatkan pemasaran citra daerah dan pelayanan publik melalui
teknologi informasi menuju Kabupaten Cerdas (Smart City). Sasaran
yang akan diwujudkan dari tujuan Meningkatkan pemasaran citra
daerah dan pelayanan publik melalui teknologi informasi menuju
Kabupaten Cerdas (Smart City) yaitu meningkatnya popularitas daya
tarik produk dan potensi daerah Boyolali.
c. Tujuan dan Sasaran
Tujuan dan sasaran adalah tahap perumusan sasaran strategis
yang menunjukkan tingkat prioritas tertinggi dalam perencanaan
pembangunan jangka menengah Dinas Pendidikan dan Kebudayaan
yang selanjutnya akan menjadi dasar penyusunan kinerja selama lima
tahun. Tujuan adalah pernyataan-pernyataan tentang hal-hal yang perlu
dilakukan untuk mencapai visi dan misi sehingga rumusannya dapat
menunjukkan suatu kondisi yang ingin dicapai di masa mendatang.
Sasaran adalah hasil yang diharapkan dari suatu tujuan yang
diformulasikan secara terukur, spesifik, mudah dicapai, rasional untuk
dapat dilaksanakan dalam jangka waktu 5 (lima) tahun ke depan. Adapun
keterkaitan antara misi, tujuan dan sasaran yang ingin dicapai Dinas
Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Boyolali adalah sebagai berikut:
9
Tabel. 2.1. Misi, Tujuan dan Sasaran
Misi 1 : Boyolali sehat, produktif dan berdaya saingTujuan Sasaran
Meningkatkan kualitas pembangunanmanusia mendukung produktivitasdan daya saing daerah
Meningkatnya tingkat pendidikanpenduduk
Misi 2 : Boyolali lebih maju dan berteknologiTujuan Sasaran
Meningkatkan pemasaran citradaerah dan pelayanan publik melaluiteknologi informasi menujuKabupaten Cerdas (Smart City)
Meningkatnya popularitas dayatarik produk dan potensi daerahBoyolali
Sasaran strategis-sasaran strategis tersebut memiliki 23 indikator
kinerja dengan target kinerja setiap tahun selama 5 tahun perencanaan
secara lengkap sebagaimana terlampir. Seluruh indikator kinerja dalam
dalam dokumen Rencana Strategis Dinas Pendidikan dan Kebudayaan
Kabupaten Boyolali merupakan lndikator Kinerja Utama (Key
Performance Indicator, yaitu ukuran keberhasilan dari suatu tujuan dan
sasaran strategis organisasi. Indikator dalam dokumen IKU berlaku 5
tahunan menyesuaikan dokumen renstra dan RPJMD yang digunakan
sebagai acuan.
Semua sasaran strategis dengan indikator capaiannya dijabarkan
lebih lanjut ke dalam sejumlah program. Di dalam setiap program
terkumpul sejumlah kegiatan yang memiliki kesamaan perspektif
dikaitkan dengan maksud, tujuan dan karakteristik program. Penetapan
program diperlukan untuk memberikan fokus pada penyusunan kegiatan
dan pengalokasian sumber daya organisasi. Dengan demikian kegiatan
merupakan penjabaran lebih lanjut dari program. Rencana Kinerja
Tahun 2017 Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Boyolali,
disusun mengacu pada Rencana Strategis (Renstra) Dinas Pendidikan
dan Kebudayaan Kabupaten Boyolali 2016-2021 dengan mengambil
target tahun 2017.
10
2.2 Perjanjian KinerjaPerjanjian kinerja merupakan lembar/dokumen yang berisikan
penugasan dari Bupati Boyolali sebagai pemberi amanah kepada
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Boyolali sebagai
penerima amanah untuk melaksanakan program/kegiatan yang disertai
dengan indikator kinerja. Melalui perjanjian ini maka terwujudlah
komitmen dan kesepakatan antara Bupati Boyolali sebagai pemberi
amanah dan Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten
Boyolali sebagai penerima amanah atas kinerja terukur tertentu
berdasarkan tugas, fungsi dan wewenang serta sumber daya yang
tersedia.
Tabel 2.2Perjanjian Kinerja Perubahan Tahun 2017
No Sasaran strategis Indikator Kinerja Target
1 Meningkatnyatingkat pendidikanpenduduk
Nilai Angka Partisipasi Kasar(APK) PAUD usia 3-6 tahun
75,00 %
Nilai Angka Partisipasi Kasar(APK) SD
99,50 %
Nilai Angka Partisipasi Kasar(APK) SMP
95,00 %
Nilai Angka Partisipasi Murni(APM) SD
86,10 %
Nilai Angka Partisipasi Murni(APM) SMP
70,15 %
Persentase peserta didik SDputus sekolah
0,03 %
Persentase peserta didik SMPputus sekolah
0,25 %
Persentase lulusanSD/sederajat yangmelanjutkan yang ke jenjangSMP
98,75 %
Persentase RK SD dalamkondisi baik
94,15 %
Persentase RK SMP dalamkondisi baik
97,50 %
Persentase guru SDbersertifikat pendidik
54,10 %
Persentase guru SMPbersertifikat pendidik
66,97 %
Rasio siswa terhadap guru SD 14,75 orangRasio siswa terhadap guruSMP
15,75 orang
11
No Sasaran strategis Indikator Kinerja Target
Persentase Buta Aksara > 15tahun
0,32 %
Persentase SD berakreditasiminimal B
90,00 %
Persentase SMP berakreditasiminimal B
80,00 %
2 Meningkatnyapopularitas dayatarik produk danpotensi daerahBoyolali
Budaya tradisi lokal yangdilestarikan
8 Budaya
Persentase benda, situs dankawasan budaya yangdilestarikan.
92 %
Tempat penyelenggaraankegiatan seni dan budaya
9 Tempat
Pelaku seni budaya yangdilestarikan dan dikembangkan
37 Group
Pelaksanaan Gelar Seni danBudaya
54 Kali
Event seni dan budaya 4 KaliSumber : Dokumen Perjanjian Kinerja Perubahan Dinas Pendidikan
dan Kebudayaan Kabupaten Boyolali, 2017
Untuk mencapai/ mewujudkan target kinerja yang telah ditetapkan
tersebut, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Boyolali
melaksanakan Program dan Kegiatan dengan anggaran APBD Tahun
2017 sebesar Rp 131.839.603.000,- selengkapnya sebagaimana
dokumen Perjanjian Kinerja Dinas Pendidikan dan Kebudayaan
Kabupaten Boyolali Tahun 2017 Perubahan (terlampir).
12
BAB IIIAKUNTABILITAS KINERJA
Akuntabilitas kinerja Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten
Boyolali merupakan perwujudan kewajiban Dinas Pendidikan dan
Kebudayaan Kabupaten Boyolali untuk mempertanggungjawabkan
keberhasilan dan kegiatan pelaksanaan tugas pokok dan fungsinya dalam
mencapai sasaran yang telah ditetapkan. Kinerja Dinas Pendidikan dan
Kebudayaan Tahun 2017 tergambar dalam tingkat pencapaian sasaran yang
dilaksanakan melalui berbagai kegiatan sesuai dengan program dan
kebijakan yang ditetapkan.
3.1 Capaian Kinerja Organisasi
Pengukuran kinerja dilakukan dengan cara membandingkan
target setiap indikator kinerja sasaran dengan realisasinya. Selain
capaian setiap sasaran, LKJiP ini juga menyajikan analisis efisiensi dan
efektivitas yang merupakan perbandingan capaian kinerja input terhadap
output kegiatan pada Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten
Boyolali tahun 2017.
Mengukur kinerja adalah menghitung kuantitas/kualitas keluaran
(output) dan atau hasil (outcome) kegiatan/program yang telah
dilaksanakan pada tahun sebelumnya. Indikator keluaran (output) dan
atau hasil (outcome) yang diukur berdasar indikator kinerja yang telah
ditetapkan dalam dokumen Perjanjian Kinerja (tahun 2017). Sesuai
ketentuan, Indikator Kinerja minimal meliputi keluaran (output), sehingga
pengukuran kinerja Dinas Pendidikan dan Kebudayaan dapat berupa
keluaran (output) dan hasil (outcome) sesuai dokumen Perjanjian Kinerja
Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Tahun 2017.
a. Keluaran (Output) adalah segala sesuatu berupa produk/jasa (fisik
dan/atau non fisik) sebagai hasil langsung dari pelaksanaan suatu
kegiatan dan program berdasarkan masukan (input) yang digunakan.
13
b. Hasil (outcome) adalah segala sesuatu yang mencerminkan
berfungsinya keluaran (output) kegiatan. Hasil (outcome) merupakan
ukuran seberapa jauh setiap produk/jasa dapat memenuhi kebutuhan
dan harapan.
Penetapan indikator kinerja pada tingkat sasaran dan kebijakan
merupakan prasyarat bagi pengukuran kinerja. Kriteria yang dipakai
adalah target kinerja yang ditetapkan pada awal tahun melalui
perencanaan kinerja (performance plan). Selanjutnya pada akhir tahun
2017 target kinerja tersebut dibandingkan dengan realisasinya,
sehingga diketahui celah kinerja (performance gap). Selisih yang
timbul akan dianalisis guna menetapkan strategi untuk peningkatan
kinerja di masa datang (performance improvement). Dalam
memberikan penilaian tingkat capaian kinerja setiap indikator,
dilakukan dengan menggunakan skala pengukuran yang dikategorikan
menjadi 4 (empat) kategori sebagai berikut :
Tabel 3.1Skala Pengukuran Tingkat Capaian Kinerja
No. Rentang Capaian Kategori Capaian
1 Lebih dari 100% Sangat Baik (A)
2 76% sampai dengan 100% Baik (B)
3 56% sampai dengan 75% Cukup Baik (C)
4 Kurang dari 55% Kurang (D)
Secara rinci pencapaian sasaran diuraikan sebagai berikut :
14
Sasaran 1 :Meningkatnya tingkat pendidikan penduduk.Sasaran ini diukur dengan 17 indikator kinerja utama, yaitu:
Tabel 3.2
Perbandingan Capaian Kinerja Sasaran 1
TARGET REALISASI
2015 2016 2017 2017
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11APK PAUD % 69,80 71,80 75,00 74,41 99,21% Baik PAUDNI
APK SD % 99,35 99,53 99,50 99,65 100,15% Baik SD
APK SMP % 94,20 94,35 95,00 95,06 100,06% Baik SMP
APM SD % 86,01 86,00 86,10 87,92 102,11% sangat Baik SD
APM SMP % 69,95 68,10 70,15 69,96 99,73% Baik SMP
Angka Putus Sekolah SD % 0,05 0,03 0,03 0,01 166,67% sangat Baik SD
Angka Putus Sekolah SMP % 0,21 0,09 0,25 0,02 192,00% sangat Baik SMP
Angka Melanjutkan SD ke SMP % 98,40 98,16 98,75 98,64 99,89% Baik SMPPersentase Ruang Kelas SDkondisi baik % 94,06 93,36 94,15 95,87 101,83% sangat Baik SD
Persentase Ruang Kelas SMPkondisi baik
% 96,60 96,66 97,50 94,80 97,23% Baik SMP
Persentase guru SD bersertifikatpendidik
% 50,58 57,02 54,10 51,40 95,01% Baik SD
Persentase guru SMP bersertifikatpendidik
% 53,92 65,90 66,97 67,26 100,43% Baik SMP
Rasio Siswa terhadap Guru SD orang 12,23 12,25 14,75 12,68 85,97% Baik SD
Rasio Siswa terhadap Guru SMP orang 13,71 13,83 15,75 16,11 102,29% sangat Baik SMPPresentase Buta Aksara > 15tahun
% 0,34 0,32 0,32 0,32 100,00% Baik PAUDNI
Presentase SD Berakreditasiminimal B
% 87,00 92,79 90,00 94,78 105,31% sangat Baik SD
Presentase SMP berakreditasiminimal B
% 78,26 83,56 80,00 93,62 117,03% sangat Baik SMP
109,70% sangat Baik
NO SASARANSTRATEGIS INDIKATOR KINERJA UTAMA SATUAN
REALISASI CapaianKinerja Kate gori Koordinator /
Bidang
1 Meningkatnyatingkatpendidikanpenduduk
RATA-RATA
Sumber: Analisis Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Boyolali, 2017
Capaian kinerja meliputi 17 indikator kinerja dengan capaian kinerja
secara keseluruhan (rata-rata) 109,70% (kategori sangat baik) terdiri 7
indikator kategori sangat baik dan 10 indikator kategori baik.
Berikut analisis capaian kinerja dari sasaran 1 per indikator :
1) APK PAUD
a. Indikator APK PAUD pada tahun 2017 dengan target 75,00%
dapat terealisasi 74,41% atau capaian kinerja sebesar 99,21%.
Capaian pada indikator ini dilaksanakan dengan program yang
mempunyai dampak secara signifikan pada indikator ini yaitu
Program Pendidikan Anak Usia Dini, melalui kegiatan-
kegiatan: Pembangunan gedung sekolah, Pembangunan
sarana air bersih dan sanitary, Pengadaan alat praktik dan
peraga siswa, Pelatihan kompetensi tenaga pendidik,
Pengembangan Pendidikan Anak Usia Dini, Penyelenggaraan
15
Pendidikan Anak Usia Dini, Publikasi dan sosialisasi
Pendidikan Anak Usia Dini dan dilaksanakannya Monitoring,
evaluasi Pendidikan Anak Usia Dini secara
berkesinambungan.
Hambatan/permasalahan yang dihadapi adalah masih
kurangnya akses anak-anak usia dini yang berasal dari
keluarga miskin (khususnya) serta pemahaman orang tuanya
yang masih rendah akan pentingnya pendidikan anak pada
usia dini. Penyelenggaraan PAUD dengan biaya pendidikan
murah belum dapat diwujudkan sepenuhnya, kurangnya
sarana dan prasarana, serta masih perlunya peningkatan
partisipasi masyarakat dalam pendidikan anak usia dini
terlebih pada masyarakat pedesaan. Peluang yang dapat
dimanfaatkan dalam pengembangan PAUD antara lain melalui
peningkatan hubungan silaturahmi dan kerja sama antara
lembaga PAUD dengan orang tua anak didik, terutama dalam
hal perencanaan program agar tujuan dari program bisa
dicapai secara maksimal dan meningkatkan peranan orang tua
murid dalam pelaksanaan program-program lembaga.
Peningkatan partisipasi masyarakat dalam Pendidikan Anak
Usia Dini antara lain dilakukan dengan cara mendorong pihak
swasta untuk turut berpartisipasi dalam pendirian lembaga
PAUD, memperkuat pelayanan PAUD di daerah-daerah
pegunungan, perbatasan dan pelosok, dengan demikian, akan
tercipta pemerataan pendidikan usia dini
b. Menggunakan anggaran sebesar Rp. 880.112.000,- untuk
aktivitas yang benar-benar berpengaruh terhadap capaian
target dengan realisasi anggaran sebesar Rp. 717.407.920,-
(87,09%) sehingga terdapat efisiensi anggaran sebesar
12,91%
c. Analisis Program/ kegiatan yang menunjang keberhasilan/
kegagalan
Untuk melaksanakan indikator ini dilaksanakan dengan
Program Pendidikan Anak Usia Dini dengan kegiatan dan
anggaran sebagaimana tabel berikut:
16
Tabel 3.3
Kegiatan pada Program Pendidikan Anak Usia Dini
No Kegiatan Anggaran Realisasi
1 Pembangunan gedungsekolah 200.000.000 197.635.000
2 Pembangunan sarana airbersih dan sanitary 31.500.000 31.300.000
3 Pelatihan kompetensitenaga pendidik 178.125.000 95.660.000
4 Pengembangan PendidikanAnak Usia Dini 78.450.000 74.577.500
5 PenyelenggaraanPendidikan Anak Usia Dini 294.037.000 226.860.420
6 Publikasi dan sosialisasiPendidikan Anak Usia Dini 52.500.000 52.300.000
7 Monitoring, evaluasiPendidikan Anak Usia Dini 45.500.000 39.075.000
Perkembangan APK PAUD Tahun 2015, 2016 dan 2017 dapat
dilihat pada grafik berikut ini:
Grafik 3.1
Perkembangan APK PAUD Tahun 2015, 2016 dan 2017
2) APK SD
a. Indikator ini pada tahun 2017 dengan target 99,50% dapat
terealisasi 99,65% atau capaian kinerja sebesar 100,15%.
Keberhasilan capaian indikator ini didukung oleh kegiatan-
kegiatan: Penyediaan Bantuan Operasional Sekolah (BOS)
jenjang SD/MI/SDLB dan SMP/MTS serta pesantren Salafiyah
dan Satuan Pendidikan Non-Islam Setara SD dan SMP;
68,00
69,00
70,00
71,00
72,00
73,00
74,00
75,00
16
Tabel 3.3
Kegiatan pada Program Pendidikan Anak Usia Dini
No Kegiatan Anggaran Realisasi
1 Pembangunan gedungsekolah 200.000.000 197.635.000
2 Pembangunan sarana airbersih dan sanitary 31.500.000 31.300.000
3 Pelatihan kompetensitenaga pendidik 178.125.000 95.660.000
4 Pengembangan PendidikanAnak Usia Dini 78.450.000 74.577.500
5 PenyelenggaraanPendidikan Anak Usia Dini 294.037.000 226.860.420
6 Publikasi dan sosialisasiPendidikan Anak Usia Dini 52.500.000 52.300.000
7 Monitoring, evaluasiPendidikan Anak Usia Dini 45.500.000 39.075.000
Perkembangan APK PAUD Tahun 2015, 2016 dan 2017 dapat
dilihat pada grafik berikut ini:
Grafik 3.1
Perkembangan APK PAUD Tahun 2015, 2016 dan 2017
2) APK SD
a. Indikator ini pada tahun 2017 dengan target 99,50% dapat
terealisasi 99,65% atau capaian kinerja sebesar 100,15%.
Keberhasilan capaian indikator ini didukung oleh kegiatan-
kegiatan: Penyediaan Bantuan Operasional Sekolah (BOS)
jenjang SD/MI/SDLB dan SMP/MTS serta pesantren Salafiyah
dan Satuan Pendidikan Non-Islam Setara SD dan SMP;
69,80
71,80
68,00
69,00
70,00
71,00
72,00
73,00
74,00
75,00
2015 2016
16
Tabel 3.3
Kegiatan pada Program Pendidikan Anak Usia Dini
No Kegiatan Anggaran Realisasi
1 Pembangunan gedungsekolah 200.000.000 197.635.000
2 Pembangunan sarana airbersih dan sanitary 31.500.000 31.300.000
3 Pelatihan kompetensitenaga pendidik 178.125.000 95.660.000
4 Pengembangan PendidikanAnak Usia Dini 78.450.000 74.577.500
5 PenyelenggaraanPendidikan Anak Usia Dini 294.037.000 226.860.420
6 Publikasi dan sosialisasiPendidikan Anak Usia Dini 52.500.000 52.300.000
7 Monitoring, evaluasiPendidikan Anak Usia Dini 45.500.000 39.075.000
Perkembangan APK PAUD Tahun 2015, 2016 dan 2017 dapat
dilihat pada grafik berikut ini:
Grafik 3.1
Perkembangan APK PAUD Tahun 2015, 2016 dan 2017
2) APK SD
a. Indikator ini pada tahun 2017 dengan target 99,50% dapat
terealisasi 99,65% atau capaian kinerja sebesar 100,15%.
Keberhasilan capaian indikator ini didukung oleh kegiatan-
kegiatan: Penyediaan Bantuan Operasional Sekolah (BOS)
jenjang SD/MI/SDLB dan SMP/MTS serta pesantren Salafiyah
dan Satuan Pendidikan Non-Islam Setara SD dan SMP;
74,41
2017
17
Penyediaan dana pengembangan sekolah Untuk SD/MI/SDLB
dan SMP/MTS; Penyelenggaraan Paket A Setara SD dan
Penyediaan beasiswa retrieval untuk anak putus sekolah.
Program/kegiatan yang dilaksanakan dapat mengukur kinerja dan
cukup berhasil memenuhi target kinerja, sehingga secara umum
program/kegiatan yang dilakukan sesuai dengan sasaran dan
indikator kinerja yang telah ditetapkan.
b. Hambatan/permasalahan yang dihadapi dalam mencapai target
kinerja adalah masih kurangnya perluasan akses dan
pemerataan pendidikan di seluruh wilayah.
c. Upaya-upaya dilakukan untuk menghadapi kendala dalam
pencapaian target kinerja adalah optimalisasi kegiatan yang
mempunyai output perluasan akses dan pemerataan serta
peningkatan kualitas pendidikan, seperti Pendampingan Bantuan
Operasional Sekolah (BOS) jenjang pendidikan dasar dari APBD
Kabupaten Boyolali.
3) APK SMP
a. Indikator ini pada tahun 2017 dengan target 95,00% dapat
terealisasi 95,06% atau capaian kinerja sebesar 100,06%,
sehingga indikator dapat tercapai. Capaian kinerja ini didukung
adanya Penyediaan Bantuan Operasional Sekolah (BOS)
jenjang SD/MI/SDLB dan SMP/MTS serta pesantren Salafiyah
dan Satuan Pendidikan Non-Islam Setara SD dan SMP;
Penyediaan dana pengembangan sekolah Untuk SD/MI/SDLB
dan SMP/MTS; Penyelenggaraan Paket B Setara SMP dan
Penyediaan beasiswa retrieval untuk anak putus sekolah.
Program/kegiatan yang dilaksanakan dapat mengukur kinerja
namun belum berhasil memenuhi target kinerja, namun ecara
umum program/kegiatan yang dilakukan sesuai dengan sasaran
dan indikator kinerja yang telah.
b. Hambatan/permasalahan yang dihadapi dalam mencapai target
kinerja adalah masih kurangnya peningkatan perluasan akses
dan pemerataan pendidikan di seluruh wilayah
18
c. Upaya-upaya dilakukan untuk menghadapi kendala dalam
pencapaian target kinerja adalah dengan memberikan lebih
banyak lagi subsidi untuk membantu anak dalam menjangkau
hak pendidikannya, seperti beasiswa bagi siswa dari keluarga
miskin dan optimalisasi SMP Terbuka yang bertujuan
memberikan kesempatan belajar yang lebih luas kepada anak-
anak lulusan SD atau sederajat yang tidak dapat mengikuti
pendidikan SMP Reguler karena berbagai hambatan yang
dihadapinya.
4) APM SD
a. Indikator ini pada tahun 2017 dengan target 86,10% dapat
terealisasi 87,92% atau capaian kinerja sebesar 102,11%.
Capaian indikator ini didukung adanya Penyediaan Bantuan
Operasional Sekolah (BOS) jenjang SD/MI/SDLB dan SMP/MTS
serta pesantren Salafiyah dan Satuan Pendidikan Non-Islam
Setara SD dan SMP; Penyediaan dana pengembangan sekolah
Untuk SD/MI/SDLB dan SMP/MTS.
Program/kegiatan yang dilaksanakan dapat mengukur kinerja
dan cukup berhasil memenuhi target kinerja, sehingga secara
umum program/kegiatan yang dilakukan sesuai dengan sasaran
dan indikator kinerja yang telah ditetapkan.
b. Hambatan/permasalahan yang dihadapi dalam mencapai target
kinerja adalah masih kurangnya perluasan akses dan
pemerataan pendidikan di seluruh wilayah.
c. Upaya-upaya dilakukan untuk menghadapi kendala dalam
pencapaian target kinerja adalah perluasan akses, pemerataan
dan peningkatan kualitas pendidikan serta Pendampingan
Bantuan Operasional Sekolah (BOS) jenjang pendidikan dasar
dari APBD Kabupaten Boyolali.
5) APM SMP
a. Indikator ini pada tahun 2017 dengan target 70,15% dapat
terealisasi 69,96% atau capaian kinerja sebesar 99,73%,
sehingga indikator ini belum dapat tercapai secara optimal.
19
Capaian kinerja indikator ini didukung oleh adanya Penyediaan
Bantuan Operasional Sekolah (BOS) jenjang SD/MI/SDLB dan
SMP/MTS baik dari anggaran pusat maupun APBD Kabupaten
Boyolali. Program/kegiatan yang dilaksanakan belum berhasil
memenuhi target kinerja, namun secara umum program/kegiatan
yang dilakukan sesuai dengan sasaran dan indikator kinerja yang
telah ditetapkan, dan dapat menunjukkan tingkat akuntabilitas
kinerja yang baik
b. Hambatan/permasalahan yang dihadapi dalam mencapai target
kinerja adalah sisi pembiayaan atau dana, dan sisi
ketersediaan/keterjangkauan sekolah.
c. Upaya-upaya dilakukan untuk menghadapi kendala dalam
pencapaian target kinerja adalah kinerja mengupayakan subsidi
pembiayaan atau dana operasional sekolah bagi anak kurang
mampu (untuk seragam, transportasi dan lainnya) dan
mengupayakan jumlah ketersediaan sekolah.
Perkembangan APK SD, APK SMP, APM SD, APM SMP Tahun
2015, 2016 dan 2017 dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Garfik 3.2
Perkembangan APK SD, APK SMP, APM SD, APM SMPTahun 2015, 2016 dan 2017
APK SD
APK SMP
APM SD
APM SMP
dala
m %
19
Capaian kinerja indikator ini didukung oleh adanya Penyediaan
Bantuan Operasional Sekolah (BOS) jenjang SD/MI/SDLB dan
SMP/MTS baik dari anggaran pusat maupun APBD Kabupaten
Boyolali. Program/kegiatan yang dilaksanakan belum berhasil
memenuhi target kinerja, namun secara umum program/kegiatan
yang dilakukan sesuai dengan sasaran dan indikator kinerja yang
telah ditetapkan, dan dapat menunjukkan tingkat akuntabilitas
kinerja yang baik
b. Hambatan/permasalahan yang dihadapi dalam mencapai target
kinerja adalah sisi pembiayaan atau dana, dan sisi
ketersediaan/keterjangkauan sekolah.
c. Upaya-upaya dilakukan untuk menghadapi kendala dalam
pencapaian target kinerja adalah kinerja mengupayakan subsidi
pembiayaan atau dana operasional sekolah bagi anak kurang
mampu (untuk seragam, transportasi dan lainnya) dan
mengupayakan jumlah ketersediaan sekolah.
Perkembangan APK SD, APK SMP, APM SD, APM SMP Tahun
2015, 2016 dan 2017 dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Garfik 3.2
Perkembangan APK SD, APK SMP, APM SD, APM SMPTahun 2015, 2016 dan 2017
2015 2016
APK SD 99,35 99,53
APK SMP 94,2 94,35
APM SD 86,01 86
APM SMP 69,95 68,1
65707580859095
100
dala
m %
19
Capaian kinerja indikator ini didukung oleh adanya Penyediaan
Bantuan Operasional Sekolah (BOS) jenjang SD/MI/SDLB dan
SMP/MTS baik dari anggaran pusat maupun APBD Kabupaten
Boyolali. Program/kegiatan yang dilaksanakan belum berhasil
memenuhi target kinerja, namun secara umum program/kegiatan
yang dilakukan sesuai dengan sasaran dan indikator kinerja yang
telah ditetapkan, dan dapat menunjukkan tingkat akuntabilitas
kinerja yang baik
b. Hambatan/permasalahan yang dihadapi dalam mencapai target
kinerja adalah sisi pembiayaan atau dana, dan sisi
ketersediaan/keterjangkauan sekolah.
c. Upaya-upaya dilakukan untuk menghadapi kendala dalam
pencapaian target kinerja adalah kinerja mengupayakan subsidi
pembiayaan atau dana operasional sekolah bagi anak kurang
mampu (untuk seragam, transportasi dan lainnya) dan
mengupayakan jumlah ketersediaan sekolah.
Perkembangan APK SD, APK SMP, APM SD, APM SMP Tahun
2015, 2016 dan 2017 dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Garfik 3.2
Perkembangan APK SD, APK SMP, APM SD, APM SMPTahun 2015, 2016 dan 2017
2017
99,65
95,06
87,92
69,96
20
6) Angka Putus Sekolah SD
a. Indikator ini pada tahun 2017 dengan target 0,03% terealisasi
0,01% atau capaian kinerja sebesar 166,67%. capaian target
kinerja indikator APS SD/MI didukung adanya kegiatan-kegiatan:
Penyediaan beasiswa retrieval untuk anak putus sekolah,
Penyediaan Bantuan Operasional Sekolah (BOS) jenjang
SD/MI/SDLB dan SMP/MTS serta pesantren Salafiyah dan
Satuan Pendidikan Non-Islam Setara SD dan SMP dan adanya
Belanja Bantuan Sosial Bidang Pendidikan yaitu Beasiswa Untuk
Siswa Miskin SD.
Program/kegiatan yang dilaksanakan dapat mengukur kinerja dan
berhasil memenuhi target kinerja, sehingga secara umum
program/kegiatan yang dilakukan sesuai dengan sasaran dan
indikator kinerja yang telah ditetapkan, dan dapat menunjukkan
tingkat akuntabilitas kinerja yang baik.
b. Hambatan/permasalahan yang dihadapi dalam mencapai target
kinerja adalah beberapa faktor, yaitu kemiskinan, minat anak
yang kurang, perhatian orang tua rendah, faktor budaya, fasilitas
belajar kurang, kurangnya akses terhadap sarana dan anak
berkebutuhan khusus.
c. Upaya-upaya dilakukan untuk menghadapi kendala dalam
pencapaian target kinerja adalah pemberian beasiswa untuk
siswa miskin, mendekatkan akses kepada anak di daerah
pedesaan dan sekolah inklusif bagi anak berkebutuhan khusus.
7) Angka Putus Sekolah SMP
a. Indikator ini pada tahun 2017 dengan target 0,25% terealisasi
0,02% atau capaian kinerja sebesar 192%, sehingga indikator
ini dapat tercapai, dibandingkan dengan tahun lalu mengalami
penurunan angka putus sekolah sebesar 0,07%. ketercapaian
target kinerja indikator APS SMP diidukung oleh kegiatan-
kegiatan Penyediaan Bantuan Operasional Sekolah (BOS)
jenjang SD/MI/SDLB dan SMP/MTS serta pesantren Salafiyah
dan Satuan Pendidikan Non-Islam Setara SD dan SMP dan
adanya belanja bantuan sosial berupa beasiswa bagi siswa dari
21
keluarga miskin jenjang SMP dan adanya Penyediaan beasiswa
retrieval untuk anak putus sekolah.
Program/kegiatan yang dilaksanakan dapat mengukur kinerja
dan berhasil secara memenuhi target kinerja, sehingga secara
umum program/kegiatan yang dilakukan sesuai dengan sasaran
dan indikator kinerja yang telah ditetapkan, dan dapat
menunjukkan tingkat akuntabilitas kinerja sangat baik.
b. Hambatan/permasalahan yang dihadapi dalam mencapai target
kinerja adalah kemiskinan, budaya dan pemahaman orang tua
akan pentingnya pendidikan dasar.
c. Upaya-upaya dilakukan untuk menghadapi kendala dalam
pencapaian target kinerja adalah pemberian beasiswa untuk
siswa miskin, mendekatkan akses kepada anak di daerah
pedesaan dan sekolah inklusif bagi anak berkebutuhan khusus.
Perkembangan Angka Putus Sekolah SD dan SMP Tahun 2015,
2016 dan 2017dapat dilihat pada grafik berikut ini:
Grafik 3.3
Perkembangan Angka Putus Sekolah SD dan SMP
Tahun 2015, 2016 dan 2017
8) Angka Melanjutkan SD ke SMPa. Indikator Angka Melanjutkan SD ke SMP pada tahun 2017
dengan target 98,75% dapat terealisasi 98,64% atau capaian
kinerja sebesar 99,89%, sehingga indikator ini belum dapat
tercapai secara optimal, namun jika dibandingkan dengan tahun
0,05
0,21
0,03
0,09
0,01 0,02
-
0,05
0,10
0,15
0,20
0,25
Angka Putus Sekolah SD Angka Putus Sekolah SMP
2015
2016
2017
22
lalu mengalami kenaikkan sebesar 0,28%. Capaian indikator ini
didukung oleh adanya Bantuan Operasional Sekolah (BOS)
jenjang SD/MI/SDLB dan SMP/MTS untuk mewujudkan
sekolah/pendidikan dengan biaya murah.
Program/kegiatan yang dilaksanakan dapat mengukur kinerja
namun belum dapat secara optimal berhasil memenuhi target
kinerja, secara umum program/kegiatan yang dilakukan sudah
sesuai dengan sasaran dan indikator kinerja yang telah
ditetapkan.
b. Hambatan/permasalahan yang dihadapi dalam mencapai target
kinerja adalah sisi pembiayaan atau dana, budaya, geografis
dan sisi ketersediaan/keterjangkauan/akses sekolah.
c. Upaya-upaya dilakukan untuk menghadapi kendala dalam
pencapaian target kinerja adalah kinerja mengupayakan subsidi
pembiayaan atau dana operasional sekolah bagi anak kurang
mampu (untuk seragam, transportasi dan lainnya) dan
Pendampingan Bantuan Operasional Sekolah (BOS) jenjang
pendidikan dasar dari APBD Kabupaten Boyolali.
Perkembangan Angka Melanjutkan SD ke SMP Tahun 2015, 2016
dan 2017 dapat dilihat pada grafik berikut ini:
Grafik 3.4
Perkembangan Angka Melanjutkan SD ke SMPTahun 2015, 2016 dan 2017
9) Persentase Ruang Kelas SD kondisi baik
a. Indikator ini pada tahun 2017 dengan target 94,15 % dapat
terealisasi 95,87% atau capaian kinerja sebesar 101,83%,
sehingga indikator ini dapat tercapai. Capaian indikator ini
22
lalu mengalami kenaikkan sebesar 0,28%. Capaian indikator ini
didukung oleh adanya Bantuan Operasional Sekolah (BOS)
jenjang SD/MI/SDLB dan SMP/MTS untuk mewujudkan
sekolah/pendidikan dengan biaya murah.
Program/kegiatan yang dilaksanakan dapat mengukur kinerja
namun belum dapat secara optimal berhasil memenuhi target
kinerja, secara umum program/kegiatan yang dilakukan sudah
sesuai dengan sasaran dan indikator kinerja yang telah
ditetapkan.
b. Hambatan/permasalahan yang dihadapi dalam mencapai target
kinerja adalah sisi pembiayaan atau dana, budaya, geografis
dan sisi ketersediaan/keterjangkauan/akses sekolah.
c. Upaya-upaya dilakukan untuk menghadapi kendala dalam
pencapaian target kinerja adalah kinerja mengupayakan subsidi
pembiayaan atau dana operasional sekolah bagi anak kurang
mampu (untuk seragam, transportasi dan lainnya) dan
Pendampingan Bantuan Operasional Sekolah (BOS) jenjang
pendidikan dasar dari APBD Kabupaten Boyolali.
Perkembangan Angka Melanjutkan SD ke SMP Tahun 2015, 2016
dan 2017 dapat dilihat pada grafik berikut ini:
Grafik 3.4
Perkembangan Angka Melanjutkan SD ke SMPTahun 2015, 2016 dan 2017
9) Persentase Ruang Kelas SD kondisi baik
a. Indikator ini pada tahun 2017 dengan target 94,15 % dapat
terealisasi 95,87% atau capaian kinerja sebesar 101,83%,
sehingga indikator ini dapat tercapai. Capaian indikator ini
98,498,16
97,80
98,00
98,20
98,40
98,60
98,80
2015 2016
22
lalu mengalami kenaikkan sebesar 0,28%. Capaian indikator ini
didukung oleh adanya Bantuan Operasional Sekolah (BOS)
jenjang SD/MI/SDLB dan SMP/MTS untuk mewujudkan
sekolah/pendidikan dengan biaya murah.
Program/kegiatan yang dilaksanakan dapat mengukur kinerja
namun belum dapat secara optimal berhasil memenuhi target
kinerja, secara umum program/kegiatan yang dilakukan sudah
sesuai dengan sasaran dan indikator kinerja yang telah
ditetapkan.
b. Hambatan/permasalahan yang dihadapi dalam mencapai target
kinerja adalah sisi pembiayaan atau dana, budaya, geografis
dan sisi ketersediaan/keterjangkauan/akses sekolah.
c. Upaya-upaya dilakukan untuk menghadapi kendala dalam
pencapaian target kinerja adalah kinerja mengupayakan subsidi
pembiayaan atau dana operasional sekolah bagi anak kurang
mampu (untuk seragam, transportasi dan lainnya) dan
Pendampingan Bantuan Operasional Sekolah (BOS) jenjang
pendidikan dasar dari APBD Kabupaten Boyolali.
Perkembangan Angka Melanjutkan SD ke SMP Tahun 2015, 2016
dan 2017 dapat dilihat pada grafik berikut ini:
Grafik 3.4
Perkembangan Angka Melanjutkan SD ke SMPTahun 2015, 2016 dan 2017
9) Persentase Ruang Kelas SD kondisi baik
a. Indikator ini pada tahun 2017 dengan target 94,15 % dapat
terealisasi 95,87% atau capaian kinerja sebesar 101,83%,
sehingga indikator ini dapat tercapai. Capaian indikator ini
98,64
2017
23
didukung anggaran dari APBD kabupaten Boyolali dan anggaran
dari Dana Alokasi Khusus (DAK) bidang pendidikan, sub bidang
pendidikan untuk rehabilitasi ruang kelas rusak sebanyak 58
ruang kelas dan Pembangunan ruang kelas baru (RKB) berikut
perabotnya sebanyak 9 ruang.
Program/kegiatan yang dilaksanakan dapat mengukur kinerja dan
berhasil memenuhi target kinerja, sehingga secara umum
program/kegiatan yang dilakukan sesuai dengan sasaran dan
indikator kinerja yang telah ditetapkan.
b. Hambatan/permasalahan yang dihadapi dalam mencapai target
kinerja adalah sisi pembiayaan atau dana, di mana anggaran
yang tersedia masih belum dapat menjangkau seluruh ruang
kelas yang rusak.
c. Upaya-upaya dilakukan untuk menghadapi kendala dalam
pencapaian target kinerja adalah kinerja mengupayakan
pemeliharaan bangunan yang rusak ringan dilakukan mandiri
oleh sekolah dengan menggunakan dana yang dikelola sekolah,
sedangkan ruang kelas rusak sedang/berat menjadikan prioritas
di tingkat dinas.
10) Persentase Ruang Kelas SMP kondisi baik
a. Indikator ini pada tahun 2017 dengan target 97,50 % dapat
terealisasi 94,80% atau capaian kinerja sebesar 97,23%,
sehingga indikator ini belum dapat tercapai secara optimal.
Capaian indikator ini didukung anggaran dari APBD kabupaten
Boyolali dan anggaran dari Dana Alokasi Khusus (DAK) sub
bidang pendidikan SMP, untuk rehabilitasi ruang kelas rusak
sebanyak 12 ruang kelas.
Program/kegiatan yang dilaksanakan dapat mengukur kinerja dan
berhasil memenuhi target kinerja, sehingga secara umum
program/kegiatan yang dilakukan sesuai dengan sasaran dan
indikator kinerja yang telah ditetapkan.
b. Hambatan/permasalahan yang dihadapi dalam mencapai target
kinerja adalah sisi pembiayaan atau dana, dimana anggaran
yang tersedia masih belum dapat menjangkau seluruh ruang
kelas yang rusak.
24
c. Upaya-upaya dilakukan untuk menghadapi kendala dalam
pencapaian target kinerja adalah mengupayakan pemeliharaan
bangunan yang rusak ringan dilakukan mandiri oleh sekolah
dengan menggunakan dana yang dikelola sekolah, sedangkan
ruang kelas rusak sedang/berat menjadikan prioritas di tingkat
dinas.
Perkembangan Persentase Ruang Kelas SD dan SMP Kondisi Baik
Tahun 2015, 2016 dan 2017 dapat dilihat pada grafik berikut ini:
Grafik 3.5Perkembangan Persentase Ruang Kelas SD dan SMP
Kondisi Baik Tahun 2015, 2016 dan 2017
Program yang berperan dalam mencapai target dari indikator: APK
SD; APK SMP; APM SD; APM SMP; Angka Putus Sekolah SD;
Angka Putus Sekolah SMP; Angka Melanjutkan SD ke SMP;
Persentase Ruang Kelas SD kondisi baik dan Persentase Ruang
Kelas SMP kondisi baik adalah Program Wajib Belajar Pendidikan
Dasar Sembilan Tahun dengan kegiatan dan anggaran
sebagaimana berikut:
Tabel 3.4
Kegiatan Pada Program Wajib Belajar Pendidikan DasarSembilan Tahun
No Kegiatan Anggaran Realisasi
1 Pembangunan gedungsekolah
364.000.000 345.960.000
2 Penambahan ruang kelassekolah
1.447.750.000 1.437.644.000
94,06
96,60
93,36
96,6695,87
94,80
91,00
92,00
93,00
94,00
95,00
96,00
97,00
Persentase Ruang Kelas SDkondisi baik
Persentase Ruang Kelas SMPkondisi baik
2015
2016
2017
25
No Kegiatan Anggaran Realisasi
3 Pembanguna sarana airbersih dan sanitary
164.000.000 161.239.000
4 Pengadaan buku-buku danalat tulis siswa
6.487.235.000 6.269.965.100
5 Pengadaan alat praktik danperaga siswa
446.500.000 422.552.000
6 Pengadaan mebeluer sekolah 45.000.000 44.791.0007 Rehabilitasi sedang/berat
bangunan sekolah4.814.350.000 4.788.753.000
8 Pelatihan kompetensi siswaberprestasi
30.375.000 29.847.500
9 Penyediaan BantuanOperasional Sekolah (BOS)jenjang SD/MI/SDLB danSMP/MTS serta pesantrenSalafiyah dan SatuanPendidikan Non-Islam SetaraSD dan SMP
78.145.300.000 71.406.948.313
10 Penyediaan danapengembangan sekolah UntukSD/MI/SDLB dan SMP/MTS
2.513.400.000 2.314.280.237
11 Penyelenggaraan Paket ASetara SD
39.500.000 37.521.800
12 Penyelenggaraan Paket BSetara SMP
54.500.000 52.979.000
13 Pembinaaan minat, bakat, dankreativitas siswa
1.945.900.000 1.524.897.650
14 Penyediaan beasiswa retrievaluntuk anak putus sekolah
170.000.000 169.995.000
15 Monitoring, evaluasi danpelaporan
187.500.000 129.965.000
16 Peningkatan ManajemenOperasional Sekolah
649.050.000 596.537.195
11) Persentase guru SD bersertifikat pendidik
a. Indikator ini pada tahun 2017 dengan target 54,10% dapat
terealisasi 51,40% atau capaian kinerja sebesar 95,01%,
sehingga indikator ini belum dapat tercapai secara optimal,
dikarenakan kurang optimalnya guru dalam mengikuti proses
pra sertifikasi, banyaknya guru PNS khususnya Guru SD yang
telah bersertifikasi pensiun pada tahun 2017.
Program/kegiatan yang dilaksanakan dapat mengukur kinerja,
namun belum dapat berhasil memenuhi target kinerja, secara
umum program/kegiatan yang dilakukan sudah sesuai/ dengan
26
sasaran dan indikator kinerja yang telah ditetapkan dan dapat
menunjukkan tingkat akuntabilitas kinerja yang baik.
12) Persentase guru SMP bersertifikat pendidik
a. Indikator ini pada tahun 2017 dengan target 66,97% dapat
terealisasi 67,26% atau capaian kinerja sebesar 100,43%,
sehingga indikator ini dapat tercapai yang didukung oleh
kondisi kesiapan dan optimalnya guru dalam mengikuti proses
pra sertifikasi, dengan hasil akhir bertambahnya guru SMP
bersertifikasi pada tahun 2017.
Program/kegiatan yang dilaksanakan dapat mengukur kinerja,
dan dapat berhasil memenuhi target kinerja, secara umum
program/kegiatan yang dilakukan sudah sesuai/ dengan
sasaran dan indikator kinerja yang telah ditetapkan, dan dapat
menunjukkan tingkat akuntabilitas kinerja yang baik.
Dalam indikator Persentase guru SD dan guru SMP
bersertifikat pendidik, digunakan anggaran untuk kegiatan
dalam usaha mencapai target sebesar Rp. 1.047.575.000
dengan realisasi anggaran sebesar Rp. 875.268.350,-
(serapan anggaran sebesar 83,55%)
Upaya-upaya dilakukan untuk menghadapi kendala dalam
pencapaian target kinerja adalah dengan meningkatkan
kualitas pra sertifikasi guru melalui diklat dan bintek
sebelum mengikuti program PLPG melalui pembekalan
materi-materi sertifikasi guru.
Perkembangan Persentase Guru SD dan Guru SMP Bersertifikat
Pendidik Tahun 2015, 2016 dan 2017 dapat dilihat pada grafik
berikut:
27
Grafik 3.6Perkembangan Persentase Guru SD dan Guru SMPBersertifikat Pendidik Tahun 2015, 2016 dan 2017
13) Rasio Siswa terhadap Guru SD
Indikator ini pada tahun 2017 dengan target 14,75 orang dapat
terealisasi 12,68 orang atau capaian kinerja sebesar 85,97%,
sehingga indikator ini belum dapat tercapai, dikarenakan jumlah
guru yang berkurang karena pensiun dan sampai saat ini tidak
adanya penambahan guru PNS.
14) Rasio Siswa terhadap Guru SMP
Indikator ini pada tahun 2017 dengan target 15,75 orang dapat
terealisasi 16,11 orang atau capaian kinerja sebesar 102,29%,
sehingga indikator ini dapat tercapai.
Hambatan/permasalahan yang dihadapi dalam mencapai target
kinerja Rasio Murid dengan Guru adalah tidak adanya
penambahan guru khususnya khususnya PNS dikarenakan
moratorium pengangkatan pegawai negeri sipil.
Upaya-upaya dilakukan untuk menghadapi kendala dalam
pencapaian target kinerja adalah mengoptimalkan sumber daya
yang tersedia (guru wiyata bhakti dan guru mengampu di
beberapa sekolah).
Perkembangan Rasio Siswa Terhadap Guru SD dan SMP Tahun
2015, 2016 dan 2017 dapat dilihat pada grafik berikut:
50,00
55,00
60,00
65,00
70,00
27
Grafik 3.6Perkembangan Persentase Guru SD dan Guru SMPBersertifikat Pendidik Tahun 2015, 2016 dan 2017
13) Rasio Siswa terhadap Guru SD
Indikator ini pada tahun 2017 dengan target 14,75 orang dapat
terealisasi 12,68 orang atau capaian kinerja sebesar 85,97%,
sehingga indikator ini belum dapat tercapai, dikarenakan jumlah
guru yang berkurang karena pensiun dan sampai saat ini tidak
adanya penambahan guru PNS.
14) Rasio Siswa terhadap Guru SMP
Indikator ini pada tahun 2017 dengan target 15,75 orang dapat
terealisasi 16,11 orang atau capaian kinerja sebesar 102,29%,
sehingga indikator ini dapat tercapai.
Hambatan/permasalahan yang dihadapi dalam mencapai target
kinerja Rasio Murid dengan Guru adalah tidak adanya
penambahan guru khususnya khususnya PNS dikarenakan
moratorium pengangkatan pegawai negeri sipil.
Upaya-upaya dilakukan untuk menghadapi kendala dalam
pencapaian target kinerja adalah mengoptimalkan sumber daya
yang tersedia (guru wiyata bhakti dan guru mengampu di
beberapa sekolah).
Perkembangan Rasio Siswa Terhadap Guru SD dan SMP Tahun
2015, 2016 dan 2017 dapat dilihat pada grafik berikut:
53,92
65,90
50,58
57,02
50,00
55,00
60,00
65,00
70,00
2015 2016
Persentase guru SMP bersertifikat pendidik
Persentase guru SD bersertifikat pendidik
27
Grafik 3.6Perkembangan Persentase Guru SD dan Guru SMPBersertifikat Pendidik Tahun 2015, 2016 dan 2017
13) Rasio Siswa terhadap Guru SD
Indikator ini pada tahun 2017 dengan target 14,75 orang dapat
terealisasi 12,68 orang atau capaian kinerja sebesar 85,97%,
sehingga indikator ini belum dapat tercapai, dikarenakan jumlah
guru yang berkurang karena pensiun dan sampai saat ini tidak
adanya penambahan guru PNS.
14) Rasio Siswa terhadap Guru SMP
Indikator ini pada tahun 2017 dengan target 15,75 orang dapat
terealisasi 16,11 orang atau capaian kinerja sebesar 102,29%,
sehingga indikator ini dapat tercapai.
Hambatan/permasalahan yang dihadapi dalam mencapai target
kinerja Rasio Murid dengan Guru adalah tidak adanya
penambahan guru khususnya khususnya PNS dikarenakan
moratorium pengangkatan pegawai negeri sipil.
Upaya-upaya dilakukan untuk menghadapi kendala dalam
pencapaian target kinerja adalah mengoptimalkan sumber daya
yang tersedia (guru wiyata bhakti dan guru mengampu di
beberapa sekolah).
Perkembangan Rasio Siswa Terhadap Guru SD dan SMP Tahun
2015, 2016 dan 2017 dapat dilihat pada grafik berikut:
65,90 67,26
57,02
51,40
2017
Persentase guru SMP bersertifikat pendidik
Persentase guru SD bersertifikat pendidik
28
Grafik 3.7Perkembangan Rasio Siswa Terhadap Guru SD dan SMP
Tahun 2015, 2016 dan 2017
Program yang berperan dalam mencapai target dari indikator:
Persentase guru SD bersertifikat pendidik, Persentase guru SMP
bersertifikat pendidik, Rasio Siswa terhadap Guru SD dan Rasio
Siswa terhadap Guru SMP adalah Program Peningkatan Mutu
Pendidik dan Tenaga Kependidikan dengan kegiatan-kegiatan
sebagai berikut:
Tabel 3.5Kegiatan Pada Program Peningkatan Mutu Pendidik dan
Tenaga Kependidikan
No Kegiatan Anggaran Realisasi
1 Pelaksanaan Sertifikasipendidik
50.000.000 48.724.000
2 Pelaksanaan uji kompetensipendidik dan tenagakependidikan
365.000.000 364.407.500
3 pelatihan bagi pendidikuntuk memenuhi standarkompetensi
240.000.000 240.000.000
4 Pembinaan Kelompok KerjaGuru (KKG)
15.700.000 15.576.000
5 Pengembangan mutu dankualitas program pendidikandan pelatihan bagi pendidikdan tenaga kependidikan
79.000.000 78.575.000
6 Pengembangan sistemperencanaan danpengendalian programprofesi pendidik dan tenagakependidikan
54.200.000 23.180.000
10,0011,0012,0013,0014,0015,0016,0017,00
28
Grafik 3.7Perkembangan Rasio Siswa Terhadap Guru SD dan SMP
Tahun 2015, 2016 dan 2017
Program yang berperan dalam mencapai target dari indikator:
Persentase guru SD bersertifikat pendidik, Persentase guru SMP
bersertifikat pendidik, Rasio Siswa terhadap Guru SD dan Rasio
Siswa terhadap Guru SMP adalah Program Peningkatan Mutu
Pendidik dan Tenaga Kependidikan dengan kegiatan-kegiatan
sebagai berikut:
Tabel 3.5Kegiatan Pada Program Peningkatan Mutu Pendidik dan
Tenaga Kependidikan
No Kegiatan Anggaran Realisasi
1 Pelaksanaan Sertifikasipendidik
50.000.000 48.724.000
2 Pelaksanaan uji kompetensipendidik dan tenagakependidikan
365.000.000 364.407.500
3 pelatihan bagi pendidikuntuk memenuhi standarkompetensi
240.000.000 240.000.000
4 Pembinaan Kelompok KerjaGuru (KKG)
15.700.000 15.576.000
5 Pengembangan mutu dankualitas program pendidikandan pelatihan bagi pendidikdan tenaga kependidikan
79.000.000 78.575.000
6 Pengembangan sistemperencanaan danpengendalian programprofesi pendidik dan tenagakependidikan
54.200.000 23.180.000
12,23 12,25
13,71 13,83
10,0011,0012,0013,0014,0015,0016,0017,00
2015 2016
Rasio Siswa terhadap Guru SD
Rasio Siswa terhadap Guru SMP
28
Grafik 3.7Perkembangan Rasio Siswa Terhadap Guru SD dan SMP
Tahun 2015, 2016 dan 2017
Program yang berperan dalam mencapai target dari indikator:
Persentase guru SD bersertifikat pendidik, Persentase guru SMP
bersertifikat pendidik, Rasio Siswa terhadap Guru SD dan Rasio
Siswa terhadap Guru SMP adalah Program Peningkatan Mutu
Pendidik dan Tenaga Kependidikan dengan kegiatan-kegiatan
sebagai berikut:
Tabel 3.5Kegiatan Pada Program Peningkatan Mutu Pendidik dan
Tenaga Kependidikan
No Kegiatan Anggaran Realisasi
1 Pelaksanaan Sertifikasipendidik
50.000.000 48.724.000
2 Pelaksanaan uji kompetensipendidik dan tenagakependidikan
365.000.000 364.407.500
3 pelatihan bagi pendidikuntuk memenuhi standarkompetensi
240.000.000 240.000.000
4 Pembinaan Kelompok KerjaGuru (KKG)
15.700.000 15.576.000
5 Pengembangan mutu dankualitas program pendidikandan pelatihan bagi pendidikdan tenaga kependidikan
79.000.000 78.575.000
6 Pengembangan sistemperencanaan danpengendalian programprofesi pendidik dan tenagakependidikan
54.200.000 23.180.000
12,25 12,6813,83
16,11
2017
Rasio Siswa terhadap Guru SD
Rasio Siswa terhadap Guru SMP
29
No Kegiatan Anggaran Realisasi
7 Fasilitasi PengembanganProfesi
95.000.000 75.180.850
15) Persentase Buta Aksara > 15 tahun
a. Indikator ini pada tahun 2017 dengan target 0,32% dapat
terealisasi 0,32% atau capaian kinerja sebesar 100% sehingga
indikator ini dapat tercapai. Keberhasilan capaian target kinerja
dilakukan dengan pelaksanaan pengembangan pendidikan
keaksaraan, keaksaraan dasar dan keaksaraan lanjutan.
Program/kegiatan yang dilaksanakan dapat mengukur kinerja
dan dapat memenuhi target kinerja, sehingga secara umum
program/kegiatan yang dilakukan telah sesuai dengan sasaran
dan indikator kinerja yang telah ditetapkan, dan dapat
menunjukkan tingkat akuntabilitas kinerja yang baik.
b. Hambatan/permasalahan yang dihadapi dalam mencapai target
kinerja adalah karena mereka berasal dari keluarga miskin.
Kemiskinan sering kali menjadi kendala sangat praktis dalam
upaya pembelajaran masyarakat, Banyak masyarakat
penyandang buta aksara sudah terlalu tua sehingga kemampuan
menyerap ilmu lebih lambat.
c. Upaya-upaya dilakukan untuk menghadapi kendala dalam
pencapaian target kinerja adalah menjalin kerja sama dengan
berbagai pihak, seperti dengan organisasi perempuan,
organisasi keagamaan, dan swasta.
Program yang berperan dalam mencapai target dari indikator ini
adalah Program Pendidikan Non Formal dengan kegiatan sebagai
berikut :
Tabel 3.6Kegiatan Pada Program Pendidikan Non Formal
No Kegiatan Anggaran Realisasi
1 Pembinaan pendidikankursus dan kelembagaan
90.000.000 86.760.000
2 Publikasi dan sosialisasipendidikan non formal
32.320.000 30.820.000
3 Monitoring, evaluasi danpelaporan
27.730.000 10.680.000
30
No Kegiatan Anggaran Realisasi
4 PenyelenggaraanKelompok Belajar Usaha
18.150.000 16.850.000
16) Persentase SD Berakreditasi minimal B
a. Indikator ini pada tahun 2017 dengan target 90% dapat
terealisasi 94,78% atau capaian kinerja sebesar 105,31%
sehingga indikator ini dapat tercapai. Keberhasilan capaian
target kinerja dilakukan dengan pelaksanaan Program Program
Manajemen Pelayanan Pendidikan.
17) Persentase SMP berakreditasi minimal B
a. Indikator ini pada tahun 2017 dengan target 80% dapat
terealisasi 93,62% atau capaian kinerja sebesar 117,03%
sehingga indikator ini dapat tercapai. Keberhasilan capaian
target kinerja dilakukan dengan pelaksanaan Program Program
Manajemen Pelayanan Pendidikan.
Program/kegiatan yang dilaksanakan dapat mengukur kinerja dan
dapat memenuhi target kinerja, sehingga secara umum
program/kegiatan yang dilakukan telah sesuai dengan sasaran dan
indikator kinerja yang telah ditetapkan, dan dapat menunjukkan
tingkat akuntabilitas kinerja yang baik.
Program yang berperan dalam mencapai target dari indikator
Persentase SD Berakreditasi minimal B dan Persentase SMP
Berakreditasi minimal B adalah Program Manajemen Pelayanan
Pendidikan dengan kegiatan sebagai berikut :
Tabel 3.7Kegiatan Pada Program Manajemen Pelayanan Pendidikan
No Kegiatan Anggaran Realisasi
1 Pelaksanaan evaluasi hasilkinerja bidang pendidikan
857.004.000 736.319.509
Perkembangan Persentase SD dan SMP Berakreditasi Minimal B
Tahun 2015, 2016 Dan 2017 dapat dilihat pada grafik berikut:
31
Grafik 3.8Perkembangan Persentase SD dan SMP Berakreditasi Minimal B
Tahun 2015, 2016 Dan 2017
Sasaran 2 :Meningkatnya popularitas daya tarik produk dan potensi daerahBoyolaliSasaran ini diukur dengan 6 indikator kinerja utama, yaitu:
Tabel 3.8Perbandingan Capaian Kinerja Sasaran 2
TARGET REALISASI
2015 2016 2017 2017
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11Budaya tradisi lokal yangdilestarikan
Budaya 7,00 9,00 8,00 13,00 162,50% sangat Baik KEBUDAYAAN
Prosentase benda, s itus dankawasan budaya yang dilestarikan. % 90,00 90,00 92,00 92,00 100,00% Baik KEBUDAYAAN
Tempat penyelenggaraan kegiatanseni dan budaya
Tempat 7,00 9,00 9,00 9,00 100,00% Baik KEBUDAYAAN
Pelaku seni budaya yangdilestarikan dan dikembangkan
Group NA 37,00 37,00 39,00 105,41% sangat Baik KEBUDAYAAN
Pelaksanaan Gelar Seni danBudaya
Kali 43,00 57,00 54,00 56,00 103,70% sangat Baik KEBUDAYAAN
Event seni dan budaya Kali 4,00 4,00 4,00 4,00 100,00% Baik KEBUDAYAAN111,93% sangat BaikRATA-RATA
2 Meningkatnyapopularitasdaya tarikproduk danpotensi daerahBoyolali
CapaianKinerja Kate gori Koordinator /
BidangNO SASARANSTRATEGIS INDIKATOR KINERJA UTAMA SATUAN
REALISASI
Sumber: Analisis Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Boyolali, 2017
Evaluasi per Indikator Kinerja :1) Budaya tradisi lokal yang dilestarikan
a. Indikator ini pada tahun 2017 dengan target 8 dapat terealisasi
13 atau capaian kinerja sebesar 162,50%, sehingga indikator ini
dapat tercapai.
75,00
80,00
85,00
90,00
95,00
100,00
31
Grafik 3.8Perkembangan Persentase SD dan SMP Berakreditasi Minimal B
Tahun 2015, 2016 Dan 2017
Sasaran 2 :Meningkatnya popularitas daya tarik produk dan potensi daerahBoyolaliSasaran ini diukur dengan 6 indikator kinerja utama, yaitu:
Tabel 3.8Perbandingan Capaian Kinerja Sasaran 2
TARGET REALISASI
2015 2016 2017 2017
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11Budaya tradisi lokal yangdilestarikan
Budaya 7,00 9,00 8,00 13,00 162,50% sangat Baik KEBUDAYAAN
Prosentase benda, s itus dankawasan budaya yang dilestarikan. % 90,00 90,00 92,00 92,00 100,00% Baik KEBUDAYAAN
Tempat penyelenggaraan kegiatanseni dan budaya
Tempat 7,00 9,00 9,00 9,00 100,00% Baik KEBUDAYAAN
Pelaku seni budaya yangdilestarikan dan dikembangkan
Group NA 37,00 37,00 39,00 105,41% sangat Baik KEBUDAYAAN
Pelaksanaan Gelar Seni danBudaya
Kali 43,00 57,00 54,00 56,00 103,70% sangat Baik KEBUDAYAAN
Event seni dan budaya Kali 4,00 4,00 4,00 4,00 100,00% Baik KEBUDAYAAN111,93% sangat BaikRATA-RATA
2 Meningkatnyapopularitasdaya tarikproduk danpotensi daerahBoyolali
CapaianKinerja Kate gori Koordinator /
BidangNO SASARANSTRATEGIS INDIKATOR KINERJA UTAMA SATUAN
REALISASI
Sumber: Analisis Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Boyolali, 2017
Evaluasi per Indikator Kinerja :1) Budaya tradisi lokal yang dilestarikan
a. Indikator ini pada tahun 2017 dengan target 8 dapat terealisasi
13 atau capaian kinerja sebesar 162,50%, sehingga indikator ini
dapat tercapai.
87
92,79
78,26
83,56
75,00
80,00
85,00
90,00
95,00
100,00
2015 2016
Presentase SD Berakreditasi minimal B
Presentase SMP berakreditasi minimal B
31
Grafik 3.8Perkembangan Persentase SD dan SMP Berakreditasi Minimal B
Tahun 2015, 2016 Dan 2017
Sasaran 2 :Meningkatnya popularitas daya tarik produk dan potensi daerahBoyolaliSasaran ini diukur dengan 6 indikator kinerja utama, yaitu:
Tabel 3.8Perbandingan Capaian Kinerja Sasaran 2
TARGET REALISASI
2015 2016 2017 2017
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11Budaya tradisi lokal yangdilestarikan
Budaya 7,00 9,00 8,00 13,00 162,50% sangat Baik KEBUDAYAAN
Prosentase benda, s itus dankawasan budaya yang dilestarikan. % 90,00 90,00 92,00 92,00 100,00% Baik KEBUDAYAAN
Tempat penyelenggaraan kegiatanseni dan budaya
Tempat 7,00 9,00 9,00 9,00 100,00% Baik KEBUDAYAAN
Pelaku seni budaya yangdilestarikan dan dikembangkan
Group NA 37,00 37,00 39,00 105,41% sangat Baik KEBUDAYAAN
Pelaksanaan Gelar Seni danBudaya
Kali 43,00 57,00 54,00 56,00 103,70% sangat Baik KEBUDAYAAN
Event seni dan budaya Kali 4,00 4,00 4,00 4,00 100,00% Baik KEBUDAYAAN111,93% sangat BaikRATA-RATA
2 Meningkatnyapopularitasdaya tarikproduk danpotensi daerahBoyolali
CapaianKinerja Kate gori Koordinator /
BidangNO SASARANSTRATEGIS INDIKATOR KINERJA UTAMA SATUAN
REALISASI
Sumber: Analisis Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Boyolali, 2017
Evaluasi per Indikator Kinerja :1) Budaya tradisi lokal yang dilestarikan
a. Indikator ini pada tahun 2017 dengan target 8 dapat terealisasi
13 atau capaian kinerja sebesar 162,50%, sehingga indikator ini
dapat tercapai.
92,79
94,78
83,56
93,62
2017
Presentase SD Berakreditasi minimal B
Presentase SMP berakreditasi minimal B
32
b. Efisiensi penggunaan sumber daya dilakukan antara lain
dengan menggunakan anggaran untuk aktivitas yang benar-
benar berpengaruh terhadap capaian target sebesar Rp
1.551.000.000,- dengan serapan anggaran sebesar Rp
1.521.795.000,- (efisiensi penggunaan anggaran sebesar
1,88%)
c. Program/kegiatan yang dilaksanakan dapat mengukur kinerja
dan berhasil memenuhi target kinerja, sehingga secara umum
program/kegiatan yang dilakukan sesuai dengan sasaran dan
indikator kinerja yang telah ditetapkan.
Program yang berperan dalam mencapai target dari indikator ini
adalah Program Pengembangan Nilai Budaya, dengan kegiatan
sebagai berikut:
Tabel 3.9Kegiatan Pada Program Pengembangan Nilai Budaya
No Kegiatan Anggaran Realisasi
1 Pelestarian dan aktualisasiadat budaya daerah 1.551.000.000 1.521.795.500
Perkembangan Budaya tradisi lokal yang dilestarikan Tahun 2015,
2016 Dan 2017 dapat dilihat pada grafik berikut:
Grafik 3.9Perkembangan Budaya tradisi lokal yang dilestarikan
Tahun 2015, 2016 Dan 2017
2) Persentase benda, situs dan kawasan budaya yang dilestarikana. Indikator ini pada tahun 2017 dengan target 92% dapat
terealisasi 92% atau capaian kinerja sebesar 100%, sehingga
2,004,006,008,00
10,0012,0014,00
32
b. Efisiensi penggunaan sumber daya dilakukan antara lain
dengan menggunakan anggaran untuk aktivitas yang benar-
benar berpengaruh terhadap capaian target sebesar Rp
1.551.000.000,- dengan serapan anggaran sebesar Rp
1.521.795.000,- (efisiensi penggunaan anggaran sebesar
1,88%)
c. Program/kegiatan yang dilaksanakan dapat mengukur kinerja
dan berhasil memenuhi target kinerja, sehingga secara umum
program/kegiatan yang dilakukan sesuai dengan sasaran dan
indikator kinerja yang telah ditetapkan.
Program yang berperan dalam mencapai target dari indikator ini
adalah Program Pengembangan Nilai Budaya, dengan kegiatan
sebagai berikut:
Tabel 3.9Kegiatan Pada Program Pengembangan Nilai Budaya
No Kegiatan Anggaran Realisasi
1 Pelestarian dan aktualisasiadat budaya daerah 1.551.000.000 1.521.795.500
Perkembangan Budaya tradisi lokal yang dilestarikan Tahun 2015,
2016 Dan 2017 dapat dilihat pada grafik berikut:
Grafik 3.9Perkembangan Budaya tradisi lokal yang dilestarikan
Tahun 2015, 2016 Dan 2017
2) Persentase benda, situs dan kawasan budaya yang dilestarikana. Indikator ini pada tahun 2017 dengan target 92% dapat
terealisasi 92% atau capaian kinerja sebesar 100%, sehingga
7
9
-2,004,006,008,00
10,0012,0014,00
2015 2016
32
b. Efisiensi penggunaan sumber daya dilakukan antara lain
dengan menggunakan anggaran untuk aktivitas yang benar-
benar berpengaruh terhadap capaian target sebesar Rp
1.551.000.000,- dengan serapan anggaran sebesar Rp
1.521.795.000,- (efisiensi penggunaan anggaran sebesar
1,88%)
c. Program/kegiatan yang dilaksanakan dapat mengukur kinerja
dan berhasil memenuhi target kinerja, sehingga secara umum
program/kegiatan yang dilakukan sesuai dengan sasaran dan
indikator kinerja yang telah ditetapkan.
Program yang berperan dalam mencapai target dari indikator ini
adalah Program Pengembangan Nilai Budaya, dengan kegiatan
sebagai berikut:
Tabel 3.9Kegiatan Pada Program Pengembangan Nilai Budaya
No Kegiatan Anggaran Realisasi
1 Pelestarian dan aktualisasiadat budaya daerah 1.551.000.000 1.521.795.500
Perkembangan Budaya tradisi lokal yang dilestarikan Tahun 2015,
2016 Dan 2017 dapat dilihat pada grafik berikut:
Grafik 3.9Perkembangan Budaya tradisi lokal yang dilestarikan
Tahun 2015, 2016 Dan 2017
2) Persentase benda, situs dan kawasan budaya yang dilestarikana. Indikator ini pada tahun 2017 dengan target 92% dapat
terealisasi 92% atau capaian kinerja sebesar 100%, sehingga
13
2017
33
indikator ini dapat tercapai, keberhasilan ini dikarenakan
adanya pendataan benda situs cagar budaya dan
tersosialisasinya UU RI Nomor : 11 Tahun 2010 tentang cagar
budaya kepada desa dan kecamatan.
Hambatan/permasalahan yang dihadapi dalam mencapai target
kinerja adalah adanya laporan ditemukannya benda- benda
yang dianggap sebagai benda cagar budaya namun belum
terdaftar atau belum diketahui kepastiannya, apakah benda
tersebut termasuk benda cagar budaya atau bukan. Upaya
dilakukan untuk menghadapi kendala dalam pencapaian target
kinerja adalah meningkatkan koordinasi dan kerjasama dengan
Balai Pelestarian Peninggalan Purbakala (BP3) yang ada di
Boyolali maupun di Yogyakarta.
b. Efisiensi penggunaan sumber daya dilakukan antara lain
dengan :
- Bekerja sama dengan masyarakat sekitar untuk
berpartisipasi dalam pelestarian benda cagar budaya.
- menggunakan anggaran untuk aktivitas yang benar-benar
berpengaruh terhadap capaian target sebesar Rp
768.800.000 dengan serapan anggaran sebesar Rp
538.105.000,- (efisiensi penggunaan anggaran sebesar
29,72%)
c. Program/kegiatan yang dilaksanakan dapat mengukur kinerja
dan berhasil memenuhi target kinerja, sehingga secara umum
program/kegiatan yang dilakukan sesuai dengan sasaran dan
indikator kinerja yang telah ditetapkan.
Program yang berperan dalam mencapai target dari indikator
Persentase benda, situs dan kawasan budaya yang dilestarikan
adalah Program Pengelolaan Kekayaan Budaya, dengan
kegiatan sebagai berikut:
34
Tabel 3.10Kegiatan Pada Program Pengelolaan Kekayaan Budaya
No Kegiatan Anggaran Realisasi
1 Sosialisasi pengelolaankekayaan budaya lokaldaerah 30.000.000 21.175.000
2 Pengelolaan danpengembanganpelestarian peninggalansejarah purbakala,museum danpeninggalan bawah air
738.800.000 516.930.000
Perkembangan Persentase benda, situs dan kawasan budaya
yang dilestarikan Tahun 2015, 2016 Dan 2017 dapat dilihat pada
grafik berikut:
Grafik 3.10Perkembangan Budaya tradisi lokal yang dilestarikan
Tahun 2015, 2016 Dan 2017
3) Tempat penyelenggaraan kegiatan seni dan budaya
Indikator ini pada tahun 2017 dengan target 9 dapat terealisasi 9
atau capaian kinerja sebesar 100%, sehingga indikator ini dapat
tercapai.
4) Pelaku seni dan budaya yang dilestarikan dan dikembangkan
Indikator ini pada tahun 2017 dengan target 37 dapat terealisasi
39 atau capaian kinerja sebesar 105,41%, sehingga indikator ini
dapat tercapai.
34
Tabel 3.10Kegiatan Pada Program Pengelolaan Kekayaan Budaya
No Kegiatan Anggaran Realisasi
1 Sosialisasi pengelolaankekayaan budaya lokaldaerah 30.000.000 21.175.000
2 Pengelolaan danpengembanganpelestarian peninggalansejarah purbakala,museum danpeninggalan bawah air
738.800.000 516.930.000
Perkembangan Persentase benda, situs dan kawasan budaya
yang dilestarikan Tahun 2015, 2016 Dan 2017 dapat dilihat pada
grafik berikut:
Grafik 3.10Perkembangan Budaya tradisi lokal yang dilestarikan
Tahun 2015, 2016 Dan 2017
3) Tempat penyelenggaraan kegiatan seni dan budaya
Indikator ini pada tahun 2017 dengan target 9 dapat terealisasi 9
atau capaian kinerja sebesar 100%, sehingga indikator ini dapat
tercapai.
4) Pelaku seni dan budaya yang dilestarikan dan dikembangkan
Indikator ini pada tahun 2017 dengan target 37 dapat terealisasi
39 atau capaian kinerja sebesar 105,41%, sehingga indikator ini
dapat tercapai.
9090
89,00
90,00
91,00
92,00
2015 2016
34
Tabel 3.10Kegiatan Pada Program Pengelolaan Kekayaan Budaya
No Kegiatan Anggaran Realisasi
1 Sosialisasi pengelolaankekayaan budaya lokaldaerah 30.000.000 21.175.000
2 Pengelolaan danpengembanganpelestarian peninggalansejarah purbakala,museum danpeninggalan bawah air
738.800.000 516.930.000
Perkembangan Persentase benda, situs dan kawasan budaya
yang dilestarikan Tahun 2015, 2016 Dan 2017 dapat dilihat pada
grafik berikut:
Grafik 3.10Perkembangan Budaya tradisi lokal yang dilestarikan
Tahun 2015, 2016 Dan 2017
3) Tempat penyelenggaraan kegiatan seni dan budaya
Indikator ini pada tahun 2017 dengan target 9 dapat terealisasi 9
atau capaian kinerja sebesar 100%, sehingga indikator ini dapat
tercapai.
4) Pelaku seni dan budaya yang dilestarikan dan dikembangkan
Indikator ini pada tahun 2017 dengan target 37 dapat terealisasi
39 atau capaian kinerja sebesar 105,41%, sehingga indikator ini
dapat tercapai.
92
2017
35
5) Pelaksanaan Gelar seni dan budaya
a. Indikator ini pada tahun 2017 dengan target 54 dapat
terealisasi 56 atau capaian kinerja sebesar 103,70%,
sehingga indikator ini dapat tercapai.
6) Event seni dan budaya
a. Indikator ini pada tahun 2017 dengan target 4 dapat
terealisasi 4 atau capaian kinerja sebesar 100%, sehingga
indikator ini dapat tercapai.
Program yang berperan dalam mencapai target dari indikator
Tempat penyelenggaraan kegiatan seni dan budaya, Pelaku seni
dan budaya yang dilestarikan dan dikembangkan, Pelaksanaan
Gelar seni dan budaya, Event seni dan budaya adalah Program
Pengelolaan Keragaman Budaya dengan kegiatan sebagai
berikut :
Tabel 3.11Kegiatan Pada Pengelolaan Keragaman Budaya
No Kegiatan Anggaran Realisasi
1 Pengembangan keseniandan kebudayaan daerah 4.330.322.000 4.267.838.000
2 Penyelenggaraan dialogkebudayaan 124.100.000 111.704.000
3 Fasilitasi perkembangankeragaman budaya daerah 1.255.000.000 1.244.133.500
4 Fasilitasi penyelenggaraanfestival budaya daerah 399.000.000 392.968.500
Berdasar uraian tersebut diatas, dapat disajikan tingkat capaian kinerja per
sasaran :
Tabel 3.12Tingkat Capaian Kinerja Per Sasaran Tahun 2017
NO Sasaran Nilai Rata-rataCapaian Kinerja
1 Meningkatnya tingkat pendidikan penduduk 109,70%
2Meningkatnya popularitas daya tarik produkdan potensi daerah Boyolali 111,93%
Rata-rata 110,82%
Sumber : Analisis Dinas Pendidikan dan Kebudayaan KabupatenBoyolali, 2017
36
3.2 Realisasi AnggaranDinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Boyolali pada
Tahun 2017 telah menganggarkan untuk pelaksanaan kegiatan
pendukung 2 sasaran strategis. Alokasi ini pada dasarnya merupakan
alokasi berbagai mata anggaran yang relevan untuk membiayai input tiap
kegiatan pendukung sasaran strategis pembiayaan seluruh kegiatannya
sebesar Rp 131.839.603.000,- dengan realisasi penyerapan sebesar
123.565.193.201,- atau penyerapan sebesar 93,72%..
Tabel 3.13
Capaian Kinerja Keuangan
No NAMA PROGRAM DAN KEGIATAN ANGGARAN REALISASI % KOORDINATOR/ BIDANG
1 2 3 7 8 9
1 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran 8.406.610.000 8.146.031.522 96,90%
Penyediaan jasa surat menyurat 7.750.000 7.749.000 99,99% SekretariatPenyediaan jasa komunikasi, sumber daya airdan listrik 209.400.000 171.443.491 81,87% Sekretariat
Penyediaan jasa pemeliharaan dan perizinankendaraan dinas/operasional 115.000.000 106.881.625 92,94% Sekretariat
Penyediaan jasa administrasi keuangan 35.280.000 34.570.800 97,99% SekretariatPenyediaan jasa perbaikan peralatan kerja 60.000.000 51.240.000 85,40% SekretariatPenyediaan alat tulis kantor 40.000.000 39.855.450 99,64% SekretariatPenyediaan barang cetakan dan penggandaan 50.000.000 49.940.000 99,88% SekretariatPenyediaan komponen instalasi listrik/telepon 17.750.000 17.490.000 98,54% SekretariatPenyediaan peralatan rumah tangga 32.384.000 32.246.000 99,57% Sekretariat
Penyediaan bahan bacaan dan peraturanperundang-undangan 9.000.000 3.360.000 37,33% Sekretariat
Penyediaan bahan logistik kantor 134.350.000 116.301.207 86,57% SekretariatPenyediaan makanan dan minuman 105.000.000 104.693.000 99,71% SekretariatRapat-rapat koordinasi dan konsultasi ke luardaerah 265.000.000 198.260.949 74,82% Sekretariat
Penyediaan Jasa Administrasi Perkantoran 7.325.696.000 7.212.000.000 98,45% Sekretariat
2 Program Peningkatan Sarana dan PrasaranaAparatur 547.900.000 534.769.500 97,60%
Pengadaan perlengkapan gedung kantor 407.200.000,00 397.127.500 97,53% SekretariatPemeliharaan rutin/berkala gedung kantor 56.500.000,00 55.923.000 98,98% SekretariatRehabilitasi sedang/berat gedung kantor 84.200.000,00 81.719.000 97,05% Sekretariat
3 Program peningkatan pengembangan sistempelaporan capaian kinerja dan keuangan 85.420.000 50.258.000 58,84%
Penyusunan laporan capaian kinerja dan ikhtisarrealisasi kinerja SKPD 85.420.000 50.258.000 58,84% Sekretariat
4 Program Pendidikan Anak Usia Dini 880.112.000 717.407.920 81,51%
Pembangunan gedung sekolah 200.000.000 197.635.000,0 98,82% PAUDNIPembangunan sarana air bersih dan sanitary 31.500.000 31.300.000,0 99,37% PAUDNIPelatihan kompetensi tenaga pendidik 178.125.000 95.660.000,0 53,70% PAUDNIPengembangan Pendidikan Anak Usia Dini 78.450.000 74.577.500,0 95,06% PAUDNIPenyelenggaraan Pendidikan Anak Usia Dini 294.037.000 226.860.420,0 77,15% PAUDNIPublikasi dan sosialisasi Pendidikan Anak UsiaDini 52.500.000 52.300.000,0 99,62% PAUDNI
Monitoring, evaluasi Pendidikan Anak Usia Dini 45.500.000 39.075.000,0 85,88% PAUDNI5 Program Pengembangan Nilai Budaya 1.551.000.000 1.521.795.500 98,12%
Pelestarian dan aktualisasi adat budaya daerah 1.551.000.000 1.521.795.500 98,12% KEBUDAYAAN
37
No NAMA PROGRAM DAN KEGIATAN ANGGARAN REALISASI % KOORDINATOR/ BIDANG
6 Program Pengelolaan Kekayaan Budaya 768.800.000 538.105.000 69,99%Sosialisasi pengelolaan kekayaan budaya lokaldaerah 30.000.000 21.175.000 70,58% KEBUDAYAAN
Pengelolaan dan pengembangan pelestarianpeninggalan sejarah purbakala, museum danpeninggalan bawah air
738.800.000 516.930.000 69,97% KEBUDAYAAN
7 Program Wajib Belajar Pendidikan DasarSembilan Tahun 97.504.360.000 95.720.118.310 98,17%
Pembangunan gedung sekolah 364.000.000 345.960.000,00 95,04% SDPenambahan ruang kelas sekolah 1.447.750.000 1.437.644.000,00 99,30% SD & SMPPembanguna sarana air bersih dan sanitary 164.000.000 161.239.000 98,32% SD & SMPPengadaan buku-buku dan alat tulis siswa 6.487.235.000 6.269.965.100 96,65% SD & SMPPengadaan alat praktik dan peraga siswa 446.500.000 422.552.000 94,64% SD & SMPPengadaan mebeluer sekolah 45.000.000 44.791.000 99,54% SMPRehabilitasi sedang/berat bangunan sekolah 4.814.350.000 4.788.753.000 99,47% SD & SMPPelatihan kompetensi siswa berprestasi 30.375.000 29.847.500 98,26% SD & SMPPenyediaan Bantuan Operasional Sekolah (BOS)jenjang SD/MI/SDLB dan SMP/MTS sertapesantren Salafiyah dan Satuan Pendidikan Non-Islam Setara SD dan SMP
78.145.300.000 77.119.438.322 98,69% SD & SMP
Penyediaan dana pengembangansekolah UntukSD/MI/SDLB dan SMP/MTS 2.513.400.000 2.550.982.743 101,50% SD & SMP
Penyelenggaraan Paket A Setara SD 39.500.000 37.521.800 94,99% PAUDNIPenyelenggaraan Paket B Setara SMP 54.500.000 52.979.000 97,21% PAUDNI
Pembinaaan minat, bakat, dan kreativitas siswa 1.945.900.000 1.524.897.650 78,36% SD & SMP
Penyediaan beasiswa retrieval untuk anak putussekolah 170.000.000 169.995.000 100,00% SD & SMP
Monitoring, evaluasi dan pelaporan 187.500.000 129.965.000 69,31% SD & SMP
Peningkatan Manajemen Operasional Sekolah 649.050.000 633.587.195 97,62% SD & SMP
8 Program Pengelolaan Keragaman Budaya 6.108.422.000 6.016.644.000 98,50%Pengembangan kesenian dan kebudayaandaerah 4.330.322.000 4.267.838.000 98,56% KEBUDAYAAN
Penyelenggaraan dialog kebudayaan 124.100.000 111.704.000 90,01% KEBUDAYAANFasilitasi perkembangan keragaman budayadaerah 1.255.000.000 1.244.133.500 99,13% KEBUDAYAAN
Fasilitasi penyelenggaraan festival budayadaerah 399.000.000 392.968.500 98,49% KEBUDAYAAN
9 Program Pendidikan Non Formal 366.400.000 222.088.133,00 60,61%
Pemberian bantuan operasional pendidikan nonformal 10.000.000 10.000.000 100,00% PAUDNI
Pembinaan pendidikan kursus dan kelembagaan 100.000.000 95.160.000 95,16% PAUDNI
Pengembangan pendidikan keaksaraan 50.500.000 0,00% PAUDNI
Pengembangan pendidikan kecakapan hidup 87.700.000 24.537.000 27,98% PAUDNI
Publikasi dan sosialisasi pendidikan non formal 32.320.000 30.820.000 95,36% PAUDNI
Monitoring, evaluasi dan pelaporan 27.730.000 10.680.000 38,51% PAUDNI
Penyelenggaraan Kelompok Belajar Usaha 58.150.000 50.891.133 87,52% PAUDNI
10 Program Peningkatan Mutu Pendidik dan TenagaKependidikan 1.047.575.000 875.268.350 83,55%
Pelaksanaan Sertifikasi pendidik 50.000.000 48.724.000 97,45% PPTKPelaksanaan uji kompetensi pendidik dan tenagakependidikan 365.000.000 364.407.500 99,84% PPTK
pelatihan bagi pendidik untuk memenuhi standarkompetensi 240.000.000 240.000.000 100,00% PPTK
Pembinaan Kelompok Kerja Guru (KKG) 15.700.000 15.576.000 99,21% PPTKPendidikan lanjutan bagi pendidik untukmemenuhi standar kualifikasi 12.500.000 0 0,00% PPTK
Pengembangan mutu dan kualitas programpendidikan dan pelatihan bagi pendidik dan 79.000.000 78.575.000 99,46% PPTK
38
No NAMA PROGRAM DAN KEGIATAN ANGGARAN REALISASI % KOORDINATOR/ BIDANG
tenaga kependidikan
Pengembangan sistem penghargaan danperlindungan terhadap profesi pendidik 91.000.000 26.125.000 28,71% PPTK
Pengembangan sistem perencanaan danpengendalian program profesi pendidik dantenaga kependidikan
54.200.000 23.180.000 42,77% PPTK
Monitoring, evaluasi dan pelaporan 45.175.000 3.500.000 7,75% PPTKFasilitasi Pengembangan Profesi 95.000.000 75.180.850 79,14% PPTK
11 Program Manajemen Pelayanan Pendidikan 14.573.004.000 9.222.706.966 63,29%Pelaksanaan evaluasi hasil kinerja bidangpendidikan 1.810.504.000 1.654.584.194 91,39% SD & SMP
Pelaksanaan kerjasama secara kelembagaan dibidang pendidikan 12.750.000.000 7.564.382.072 59,33% Sekretariat
Penerapan sistem dan informasi manajemenpendidikan 12.500.000 3.740.700 29,93% Sekretariat
JUMLAH 131.839.603.000 123.565.193.201 93,72%
Sumber : Analisis Laporan Realisasi Anggaran Belanja Langsung Dinas Pendidikandan Kebudayaan Kabupaten Boyolali Bulan Desember 2017.
39
BAB IVPENUTUP
4.1. SimpulanDinas Pendidikan dan Kebudayaan mempunyai tugas membantu
Bupati melaksanakan Urusan Pemerintahan yang menjadi kewenangan
Daerah dan Tugas Pembantuan yang diberikan kepada Daerah di bidang
pendidikan dan bidang kebudayaan. Dalam memberikan pelayanan
kepada masyarakat, agar pelaksanaan tugas dan fungsi berjalan secara
optimal maka diperlukan pengelolaan SDM, sumber dana dan sarana
secara efektif dan efisien mungkin.
Dengan memperhatikan uraian dan beberapa data pada bab-
bab sebelumnya, maka dapat disimpulkan bahwa Dinas Pendidikan dan
Kebudayaan Kabupaten Boyolali dalam melaksanakan tugasnya secara
makro dapat dikatakan berhasil, karena dalam 2 target sasaran yang telah
ditetapkan rata-rata dicapai dengan kategori Sangat Baik.
Dalam usaha pencapaian target kinerja yang tertuang dalam 2
target sasaran strategis, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten
Boyolali pada Tahun 2017 mengalokasikan anggaran yang relevan untuk
membiayai input tiap kegiatan pendukung sasaran strategis sebesar
Rp 131.839.603.000,- dengan realisasi penyerapan sebesar
Rp. 123.565.193.201,- atau penyerapan sebesar 93,72%..
4.2. SaranBerdasarkan kesimpulan di atas, dalam upaya untuk meningkatkan
kinerja Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Boyolali pada tahun
mendatang, beberapa langkah strategis yang akan dilakukan adalah:
1. Lebih meningkatkan komitmen seluruh unit sistem pengelola untuk
dapat memahami dan menerapkan sistem manajemen kinerja dan
keuangan agar pencapaian tujuan dan sasaran strategis organisasi
dapat dilakukan dengan efektif dan efisien serta berhasil guna.
2. Indikator kinerja kegiatan dan indikator sasaran perlu disempurnakan
melalui upaya identifikasi, pengembangan, seleksi dan koordinasi
40
secara terus menerus sehingga dapat mengindikasikan sejauh mana
keberhasilan pencapaian sasaran.
3. Perlu dilakukan upaya peningkatan kinerja di lingkup unit kerja untuk
mengoptimalkan setiap sumber daya guna mewujudkan tujuan dan
sasaran yang telah ditetapkan.
41
LAMPIRAN-LAMPIRAN