laporan kinerja bpk perwakilan provinsi aceh … · bpk nomor 23/sk/i.viii.3/6/2006 tanggal 7 juni...
TRANSCRIPT
LAPORAN KINERJA
BPK PERWAKILAN PROVINSI
ACEH
TAHUN 2018
Assalamu’alaikum Wr. Wb
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang dan dengan mengucapkan puji syukur atas segala rahmat dan hidayah-Nya, kami sajikan Laporan Kinerja BPK Perwakilan Provinsi Aceh Tahun 2018. Laporan Kinerja ini merupakan pertanggung-jawaban kinerja unit kerja Eselon II dalam mendukung pencapaian visi, misi, tujuan dan sasaran strategis BPK sebagaimana yang tertuang dalam Renstra Perwakilan Provinsi Aceh 2016-2020 yang telah ditetapkan melalui Keputusan Sekretaris Jenderal BPK RI Nomor 399/K/X-XIII.2/9/2016 tanggal 2 September 2016. Laporan Kinerja ini berisi pencapaian dan evaluasi atas satu sasaran strategis dan tiga strategi yang telah disepakati dalam Perjanjian Kinerja Tahun 2018 antara Kepala Perwakilan Provinsi Aceh dengan Tortama KN V. Satu sasaran strategis dan tiga strategi tersebut diuraikan dalam 4 target IKU dan 23 target IK.
Pada tahun 2018, BPK Perwakilan Provinsi Aceh mendapat alokasi anggaran sebesar Rp30.061.092.000,00, meningkat
sebesar 12,15% dibandingkan dengan tahun 2017 sebesar Rp26.803.056.000,00. Realisasi capaian skor kinerja
Perwakilan Provinsi Aceh atas 4 target IKU dan 23 target IK pada tahun 2018 hanya mencapai 98,73 dengan realisasi
anggaran sebesar Rp28.509.664.864,00 atau 94,48%. Pencapaian skor kinerja tahun 2018 mengalami sedikit penurunan
dibandingkan tahun 2017 yang mencapai 99,40. Hal tersebut antara lain disebabkan meningkatnya bobot akuntabilitas
kinerja yang diharapkan dan tingginya tuntutan kriteria penilaian tingkat kinerja implementasi anggaran.
Kami menyadari bahwa penurunan skor kinerja tahun 2018 dibanding tahun sebelumnya merupakan suatu resiko yang
harus dikelola agar dapat menghindarkan BPK Perwakilan Provinsi Aceh dari kesalahan yang berulang. Kami akan
terus melakukan perbaikan capaian kinerja sebagai salah satu upaya untuk meningkatkan peran BPK sebagai pendorong
reformasi birokrasi yang menghasilkan tata kelola negara yang transparan, akuntabel dan berwibawa. Dengan upaya
perbaikan kinerja yang berkesinambungan, kami berkomitmen untuk menjaga nilai-nilai dasar BPK, yaitu integritas,
independensi dan profesionalisme dalam melaksanakan amanah UUD 1945.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb Banda Aceh, 31 Januari 2019 Kepala Perwakilan BPK Provinsi Aceh
Isman Rudy NIP 195903141980031005
KATA PENGANTAR
i
Halaman
Kata Pengantar
DAFTAR ISI i
DAFTAR TABEL ii
DAFTAR GAMBAR iv
DAFTAR GRAFIK v
BAB I Pendahuluan 1
A. Gambaran Umum 1
B. Tugas dan Fungsi 2
C. Struktur Organisasi 4
D. Sumber Daya Manusia dan Anggaran 7
E. Strategic Issue 8
BAB II Perencanaan Kinerja 10
A. Perencanaan Strategis BPK Perwakilan Provinsi Aceh 10
B. Indikator Kinerja Utama 13
C. Target Perjanjian Kinerja Tahun 2018 16
BAB III Akuntabilitas Kinerja 18
A. Capaian Kinerja Organisasi 18
SS 1 – Meningkatnya Pemanfaatan Hasil Pemeriksaan 19
S 1.1 – Meningkatkan Kualitas Perencanaan Pemeriksaan 29
S 1.2 – Meningkatkan Kualitas Pemantauan TLRHP dan Kerugian
Negara 34
S 2.1 – Meningkatkan Kualitas Hasil Pemeriksaan 38
SS3.1– Menciptakan Budaya Berintegritas, Independen dan
Profesional di Lingkungan BPK Perwakilan 45
S 3.2 – Meningkatkan Kualitas Organisasi di lingkungan BPK
Perwakilan 48
S 3.3 – Meningkatkan Kompetensi Pegawai 61
S 3.4 – Meningkatkan Kinerja Anggaran di Lingkungan BPK
Perwakilan 65
B. Realisasi Anggaran 68
BAB IV Penutup 73
LAMPIRAN
DAFTAR ISI
ii
Halaman
Tabel 1.1 Perbandingan Pagu dan Realisasi Anggaran 8
Tabel 2.2 Indikator Kinerja Utama 14
Tabel 2.3 Hubungan Tujuan Strategis, Sasaran Strategis, dan IKU 15
Tabel 2.4 Sasaran Strategis, IKU/IK, Target dan Anggaran Tahun 2018 16
Tabel 3.5 Capaian IKU Tahun 2018 18
Tabel 3.6 Perbandingan Realisasi Capaian IKU 1.1 Tahun 2016, 2017, dan 2018 21
Tabel 3.7 Perbandingan Realisasi IKU 1.1 Tahun 2018 dengan Target 2020 Dalam
Renstra BPK Perwakilan Provinsi Aceh 2016-2020
22
Tabel 3.8 Perbandingan Realisasi Capaian IKU 1.2 Tahun 2018, 2017, dan 2016 24
Tabel 3.9 Perbandingan Realisasi IKU 1.2 Tahun 2018 dengan Target 2020 Dalam
Renstra BPK Perwakilan Provinsi Aceh 2016-2020
24
Tabel 3.10 Perbandingan Realisasi Capaian IKU 1.3 Tahun 2018, 2017 dan 2016 25
Tabel 3.11 Perbandingan Realisasi IKU 1.3 Tahun 2018 dengan Target 2020 Dalam
Renstra BPK Perwakilan Provinsi Aceh 2016 – 2020
26
Tabel 3.12 Perbandingan Realisasi Capaian IKU 1.4 Tahun 2018, 2017 dan 2016 28
Tabel 3.13 Perbandingan Realisasi IKU 1.4 Tahun 2018 dengan Target 2020 Dalam
Renstra BPK Perwakilan Provinsi Aceh 2016 – 2020
29
Tabel 3.14 Perbandingan Anggaran dan Realisasi Keluaran Rumusan Bahan Pendapat
Tahun 2016 - 2018
29
Tabel 3.15 Perbandingan Realisasi Capaian IK 1.1.1 Tahun 2018, 2017, dan 2016 30
Tabel 3.16 Perbandingan Realisasi IK 1.1.1 Tahun 2018 dengan Target 2020 Dalam
Renstra BPK Perwakilan Provinsi Aceh 2016 – 2020
30
Tabel 3.17 Perbandingan Realisasi Capaian IK 1.1.2 Tahun 2018, 2017, dan 2016 32
Tabel 3.18 Perbandingan Realisasi IK 1.1.2 Tahun 2018 dengan Target 2020 Dalam
Renstra BPK Perwakilan Provinsi Aceh 2016 – 2020
32
Tabel 3.19 Perbandingan Realisasi Capaian IK 1.1.3 Tahun 2018, 2017, dan 2016 33
Tabel 3.20 Perbandingan Realisasi IK 1.1.3 Tahun 2018 dengan Target 2020 Dalam
Renstra BPK Perwakilan Provinsi Aceh 2016 – 2020
33
Tabel 3.21 Perbandingan Capaian IK 1.2.1 Tahun 2018, 2017, dan 2016 35
Tabel 3.22 Perbandingan Realisasi IK 1.2.1 Tahun 2018 dengan Target 2020 Dalam
Renstra BPK Perwakilan Provinsi Aceh 2016 – 2020
35
Tabel 3.23 Perbandingan Capaian IK 1.2.2 Tahun 2018, 2017, dan 2016 36
Tabel 3.24 Perbandingan Realisasi IK 1.2.2 Tahun 2018 dengan Target 2020 Dalam
Renstra BPK Perwakilan Provinsi Aceh 2016 – 2020
36
Tabel 3.25 Perbandingan Capaian IK 1.2.3 Tahun 2018, 2017, dan 2016 37
Tabel 3.26 Perbandingan Realisasi IK 1.2.3 Tahun 2018 dengan Target 2020 Dalam
Renstra BPK Perwakilan Provinsi Aceh 2016 – 2020
37
Tabel 3.27 Perbandingan Realisasi Capaian IK 2.1.1 Tahun 2018, 2017, dan 2016 38
Tabel 3.28 Perbandingan Realisasi IK 2.1.1 Tahun 2018 dengan Target 2020 Dalam
Renstra BPK Perwakilan Provinsi Aceh 2016 – 2020
39
Tabel 3.29 Pemenuhan QC dan QA Tahun 2018 39
Tabel 3.30 Perbandingan Realisasi Capaian IK 2.1.2 Tahun 2018, 2017, dan 2016 40
DAFTAR TABEL
iii
Halaman
Tabel 3.31 Perbandingan Realisasi IK 2.1.2 Tahun 2018 dengan Target 2020 Dalam
Renstra BPK Perwakilan Provinsi Aceh 2016 – 2020
40
Tabel 3.32 Perbandingan Realisasi Capaian IK 2.1.3 Tahun 2018, 2017, dan 2016 42
Tabel 3.33 Perbandingan Realisasi IK 2.1.3 Tahun 2018 dengan Target 2020 Dalam
Renstra BPK Perwakilan Provinsi Aceh 2016 – 2020
43
Tabel 3.34 Perbandingan Realisasi Capaian IK 2.1.4 Tahun 2018, 2017, dan 2016 44
Tabel 3.35 Perbandingan Realisasi IK 2.1.4 Tahun 2018 dengan Target 2020 Dalam
Renstra BPK Perwakilan Provinsi Aceh 2016 – 2020
44
Tabel 3.36 Perbandingan Realisasi Capaian IK 3.1.3 Tahun 2018, 2017, dan 2016 47
Tabel 3.37 Perbandingan Realisasi IK 3.1.3 Tahun 2018 dengan Target 2020 Dalam
Renstra BPK Perwakilan Provinsi Aceh 2016 – 2020
47
Tabel 3.38 Perbandingan Realisasi Capaian IK 3.2.1 Tahun 2018, 2017, dan 2016 49
Tabel 3.39 Perbandingan Realisasi IK 3.2.1 Tahun 2018 dengan Target 2020 Dalam
Renstra BPK Perwakilan Provinsi Aceh 2016 – 2020
49
Tabel 3.40 Perbandingan Realisasi Capaian IK 3.2.2 Tahun 2018, 2017, dan 2016 50
Tabel 3.41 Perbandingan Realisasi IK 3.2.2 Tahun 2018 dengan Target 2020 Dalam
Renstra BPK Perwakilan Provinsi Aceh 2016 – 2020
51
Tabel 3.42 Perbandingan Realisasi Capaian IK 3.2.3 Tahun 2018, 2017, dan 2016 52
Tabel 3.43 Perbandingan Realisasi IK 3.2.3 Tahun 2018 dengan Target 2020 Dalam
Renstra BPK Perwakilan Provinsi Aceh 2016 – 2020
53
Tabel 3.44 Perbandingan Realisasi Capaian IK 3.2.4 Tahun 2018, 2017, dan 2016 54
Tabel 3.45 Perbandingan Realisasi IK 3.2.3 Tahun 2018 dengan Target 2020 Dalam
Renstra BPK Perwakilan Provinsi Aceh 2016 – 2020
54
Tabel 3.46 Perbandingan Realisasi Capaian IK 3.2.5 Tahun 2018, 2017, dan 2016 55
Tabel 3.47 Perbandingan Realisasi IK 3.2.5 Tahun 2018 dengan Target 2020
Dalam Renstra BPK Perwakilan Provinsi Aceh 2016 – 2020
56
Tabel 3.48 Perbandingan Capaian IK 3.2.6 Tahun 2017, 2016, dan 2015 57
Tabel 3.49 Perbandingan Realisasi Capaian IK 3.2.6 Tahun 2017 dengan Target 2020
Dalam Renstra BPK Perwakilan Provinsi Aceh 2016 – 2020
57
Tabel 3.50 Perbandingan Realisasi Capaian IK 3.2.7 Tahun 2018, 2017, dan 2016 59
Tabel 3.51 Perbandingan Realisasi IK 3.2.7 Tahun 2018 dengan Target 2020 Dalam
Renstra BPK Perwakilan Provinsi Aceh 2016 – 2020
60
Tabel 3.52 Perbandingan Realisasi Capaian IK 3.3.1 Tahun 2018, 2017, dan 2016 62
Tabel 3.53 Perbandingan Realisasi IK 3.3.1 Tahun 2018 dengan Target 2020 Dalam
Renstra BPK Perwakilan Provinsi Aceh 2016 – 2020
63
Tabel 3.54 Perbandingan Realisasi Capaian IK 3.3.2 Tahun 2018, 2017, dan 2016 64
Tabel 3.55 Perbandingan Realisasi IK 3.3.2 Tahun 2018 dengan Target 2020 Dalam
Renstra BPK Perwakilan Provinsi Aceh 2016 – 2020
65
Tabel 3.56 Perbandingan Realisasi Capaian IK 3.4.1 Tahun 2018, 2017, dan 2016 66
Tabel 3.57 Tingkat Penyerapan Berdasarkan Jenis Layanan 67
Tabel 3.58 Perbandingan Nilai Aspek Implementasi Tahun 2018, 2017 dan 2016 67
Tabel 3.59 Perbandingan Realisasi IK 3.4.1 Tahun 2018 dengan Target 2020 Dalam
Renstra BPK Perwakilan Provinsi Aceh 2016 – 2020
67
iv
Halaman
Gambar 1.1 Kantor BPK Perwakilan Provinsi Aceh 2
Gambar 1.2 Struktur Organisasi BPK Perwakilan Provinsi Aceh 7
Gambar 2.3 Penurunan Tujuan Strategis ke Sasaran Strategis 11
Gambar 2.4 Peta Strategi BPK Perwakilan Provinsi Aceh 12
Gambar 2.5 Peta Strategi Auditorat Utama Keuangan Negara V 13
Gambar 3.6 Pembahasan TLRHP Semester I Tahun 2018 20
Gambar 3.7 Ekspose Kejaksaan Negeri Langsa 27
Gambar 3.8 Penyerahan LK Unaudited Tahun 2017 42
Gambar 3.9 Penyerahan LHP atas LK Provinsi Aceh Tahun 2017 oleh Bapak Tortama
KN V
42
Gambar 3.10 Piagam Penghargaan Sistem Proteksi Kebakaran Terbaik 57
Gambar 3.11 Festival Film Kawal Harta Negara (FFKHN) Tahun 2018 59
Gambar 3.12 Piagam Penghargaan Komisi Informasi Aceh 60
Gambar 3.13 Workshop Dasar-Dasar Digital Forensik 63
Gambar 3.14 Diklat SiAP LK 63
Gambar 4.15 Rapat Evaluasi Pencapaian IKU Tahun 2018 74
DAFTAR GAMBAR
v
Halaman
Grafik 1.1 Profil Sumber Daya Manusia 7
Grafik 3.2 Perbandingan Status Penyelesaian TLRHP 2017 dan 2018 22
Grafik 3.3 Perbandingan Pagu Anggaran Berdasarkan Jenis Program 70
Grafik 3.4 Perbandingan Realisasi Anggaran Berdasarkan Jenis Program 70
Grafik 3.5 Perbandingan Pagu Anggaran Berdasarkan Jenis Layanan 71
DAFTAR GRAFIK
Laporan Kinerja BPK Perwakilan Provinsi Aceh Tahun 2018
1
1
A. Gambaran Umum
BPK Perwakilan Provinsi Aceh diresmikan pada tanggal 20 Januari 2006 oleh Ketua BPK RI pada
saat itu, Bapak Anwar Nasution untuk memenuhi amanat UUD 1945 Perubahan III Pasal 23G
ayat (1) yang menyatakan Badan Pemeriksa Keuangan berkedudukan di ibukota negara dan
memiliki perwakilan disetiap provinsi. Peresmian kantor tersebut berdasarkan Surat Keputusan
BPK Nomor 23/SK/I.VIII.3/6/2006 tanggal 7 Juni 2006 dengan nama Perwakilan IX BPK RI di
Banda Aceh. Sejalan dengan perkembangan organisasi BPK, nama BPK Perwakilan Provinsi Aceh
merupakan perubahan kelima sesuai dengan Keputusan BPK RI Nomor 3/K/I-XIII.2/7/2014.
BPK Perwakilan Provinsi Aceh pada awalnya merupakan salah satu Subauditorat di bawah lingkup
kerja BPK Perwakilan I di Medan. Pasca bencana tsunami Tahun 2004, dengan besarnya bantuan
dana kemanusiaan untuk penanganan rekonstruksi dan rehabilitasi bencana dari negara-negara
donor, BPK RI berfokus pada pemeriksaan pengelolaan dana Badan Rekonstruksi dan
Rehabilitasi (BRR) Aceh dan Nias. Inilah yang menjadi titik awal terbentuknya BPK Perwakilan
Provinsi Aceh.
Kantor Perwakilan BPK Provinsi Aceh pada mulanya menempati sebuah rumah di Jalan Tengku
Daud Beureueh Nomor 145, Banda Aceh. Untuk kegiatan operasional selanjutnya, menempati
dua gedung kantor, yaitu Kantor Sekretariat Perwakilan di Jalan Tengku Daud Beureueh dan
Kantor Subauditorat di Mess Perwakilan Jalan AMD Kelurahan Batoh, Banda Aceh. Saat ini,
gedung kantor Perwakilan Provinsi Aceh berlokasi di Jalan T. Panglima Nyak Makam Nomor 38,
Syiah Kuala, Banda Aceh yang dibangun sejak tahun 2007 dan diresmikan penggunaannya oleh
Ketua BPK RI, Bapak Hadi Purnomo, pada tanggal 16 Desember 2010.
Pada awal pembangunannya, luas lahan area gedung kantor adalah 5.661 m2. Pada Bulan Mei 2016
Perwakilan Provinsi Aceh berhasil melakukan pembebasan tanah untuk perluasan lahan yang
berlokasi di belakang kantor perwakilan seluas 986 m2 dengan bantuan pendanaan dari Kantor
Pusat.
Gambar 1.1 Kantor BPK Perwakilan Provinsi Aceh
BAB I
PENDAHULUAN
Laporan Kinerja BPK Perwakilan Provinsi Aceh Tahun 2018
2
2
BPK Perwakilan Provinsi Aceh telah mengalami empat periode kepemimpinan, yaitu Drs.
Maulana Ginting, M.Si periode Juni 2005 s.d. 2007, Ir. Abdul Rifa’i Sholeh, M.M. periode April
2008 s.d. Agustus 2011, Maman Abdulrachman, S.E., M.M. periode Juni 2012 s.d Desember 2016,
dan Isman Rudy, S.E., M.M. periode Januari 2017 sampai sekarang.
B. Tugas dan Fungsi Semakin besarnya harapan terhadap keberadaan dan peran BPK dalam membantu mewujudkan
tata kelola keuangan negara yang transparan dan akuntabel, keberadaan BPK Perwakilan Provinsi
Aceh menjadi salah satu lembaga negara yang berada di Provinsi Aceh yang berperan memenuhi
harapan tersebut. Sebagai lembaga negara yang bebas dan mandiri, yang bertugas memeriksa
pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara sebagaimana diatur dalam UU Nomor 15 Tahun
2006 tentang Badan Pemeriksa Keuangan, keberadaannya telah membantu memperbaiki tata
kelola keuangan pemerintah daerah di wilayah Provinsi Aceh.
Berdasarkan Keputusan Badan Pemeriksa Keuangan Nomor 3/K/I-XIII.2/7/2014 tentang
Organisasi dan Tata kerja Pelaksana Badan Pemeriksa Keuangan sebagaimana telah diubah
terakhir dengan Keputusan Nomor 14/K/I-XIII.2/9/2017 tentang Perubahan Keempat Atas
Keputusan Badan Pemeriksa Keuangan Nomor 3/K/I-XIII.2/7/2014 Tentang Organisasi Dan Tata
Kerja Pelaksana Badan Pemeriksa Keuangan, Pasal 403 menjelaskan bahwa BPK Perwakilan
Provinsi Aceh mempunyai tugas memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab keuangan daerah
pada Pemerintah Provinsi Aceh, Kabupaten/Kota di Provinsi Aceh, serta BUMD dan lembaga
terkait di lingkungan entitas, termasuk melaksanakan pemeriksaan yang ditugaskan oleh AKN. Saat
Laporan Kinerja BPK Perwakilan Provinsi Aceh Tahun 2018
3
3
ini BPK Perwakilan Provinsi Aceh membawahi 24 entitas pemerintah daerah, yang terdiri dari 1
entitas pemerintah provinsi, 18 entitas pemerintah kabupaten dan 5 entitas pemerintah kota.
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 403, BPK Perwakilan Provinsi
Aceh menyelenggarakan fungsi:
a. Perumusan dan pengevaluasian rencana aksi BPK Perwakilan Provinsi Aceh dengan
mengidentifikasi IKU berdasarkan RIR BPK;
b. Perumusan rencana kegiatan BPK Perwakilan Provinsi Aceh berdasarkan rencana aksi serta
tugas dan fungsi BPK Perwakilan Provinsi Aceh;
c. Perumusan kebijakan pelaksanaan pemeriksaan pengelolaan dan tanggung jawab keuangan
daerah yang menjadi tugas BPK Perwakilan Provinsi Aceh;
d. Penyusunan program, pelaksanaan, dan pengendalian kegiatan pemeriksaan pengelolaan dan
tanggung jawab keuangan daerah yang dilaksanakan oleh BPK Perwakilan Provinsi Aceh yang
meliputi pemeriksaan keuangan, pemeriksaan kinerja, dan pemeriksaan dengan tujuan tertentu;
e. Penetapan tim pemeriksa untuk melaksanakan kegiatan pemeriksaan pada lingkup tugas BPK
Perwakilan Provinsi Aceh;
f. Pemerolehan keyakinan mutu hasil pemeriksaan pada lingkup tugas BPK Perwakilan Provinsi
Aceh;
g. Pengompilasian hasil pemantauan penyelesaian kerugian daerah pada lingkup tugas BPK
Perwakilan Provinsi Aceh;
h. Penyusunan bahan penjelasan kepada Pemerintah Daerah dan DPRD tentang hasil
pemeriksaan pada lingkup tugas BPK Perwakilan Provinsi Aceh;
i. Pengevaluasian kegiatan pemeriksaan pada lingkup tugas BPK Perwakilan Provinsi Aceh, yang
dilaksanakan oleh Pemeriksa BPK, pemeriksa yang bekerja untuk dan atas nama BPK, dan
akuntan publik berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan;
j. Pengompilasian dan pengevaluasian hasil pemeriksaan dalam rangka penyusunan Sumbangan
IHPS pada lingkup tugas BPK Perwakilan Provinsi Aceh, baik yang pemeriksaannya
dilaksanakan oleh Pemeriksa BPK maupun oleh pemeriksa yang bekerja untuk dan atas nama
BPK;
k. Pembahasan tindak lanjut hasil pemeriksaan pada lingkup tugas BPK Perwakilan Provinsi Aceh
dengan aparat pengawasan internal pada entitas terperiksa;
l. Pemantauan pelaksanaan tindak lanjut hasil pemeriksaan pada lingkup tugas BPK Perwakilan
Provinsi Aceh;
m. Penyiapan bahan perumusan pendapat BPK pada lingkup tugas BPK Perwakilan Provinsi Aceh
yang akan disampaikan kepada pemangku kepentingan yang diperlukan karena sifat
pekerjaannya;
n. Penyiapan bahan kajian hasil pemeriksaan yang mengandung unsur tindak pidana dan/atau
kerugian daerah untuk disampaikan kepada Ditama Binbangkum;
o. Penyiapan LHP yang mengandung unsur tindak pidana untuk disampaikan kepada instansi
penegak hukum;
Laporan Kinerja BPK Perwakilan Provinsi Aceh Tahun 2018
4
4
p. Pengelolaan SDM, keuangan, hukum, hubungan masyarakat, teknologi informasi, prasarana
dan sarana, serta administrasi umum;
q. Pemutakhiran data pada aplikasi SMP dan DEP pada lingkup tugas BPK Perwakilan Provinsi
Aceh;
r. Penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja BPK Perwakilan Provinsi Aceh; dan
s. Pelaporan hasil kegiatan secara berkala kepada BPK.
C. Struktur Organisasi
Berdasarkan Pasal 405 Keputusan Badan Pemeriksa Keuangan Nomor 3/K/I-XIII.2/2014,
sebagaimana telah diubah terakhir dengan Keputusan Nomor 14/K/I-XIII.2/9/2017, struktur
organisasi BPK Perwakilan Provinsi Aceh terdiri dari:
1. Sekretariat Perwakilan
Mempunyai tugas menyelenggarakan dan mengoordinasikan dukungan administrasi, hukum,
hubungan masyarakat dan perpustakaan, protokoler, serta sumber daya untuk kelancaran tugas
dan fungsi BPK Perwakilan Provinsi Aceh.
Sekretariat Perwakilan Provinsi Aceh terdiri atas:
a. Subbagian Hubungan Masyarakat dan Tata Usaha Kepala Perwakilan
Mempunyai tugas melaksanakan kegiatan di bidang kehumasan yang terkait dengan tugas
dan fungsi BPK Perwakilan Provinsi Aceh, mengelola perpustakaan, kesekretariatan,
keprotokolan, menyiapkan informasi yang dibutuhkan oleh Kepala Perwakilan, serta
pemutakhiran data pada aplikasi SIMAK dalam rangka pengukuran IKU unit kerja dan
penyimpanan DEP pada lingkup tugas BPK Perwakilan Provinsi Aceh.
b. Subbagian Sumber Daya Manusia
Mempunyai tugas melaksanakan pengurusan SDM di lingkungan BPK Perwakilan Provinsi
Aceh.
c. Subbagian Keuangan
Mempunyai tugas melaksanakan kebijakan anggaran, perbendaharaan, penatausahaan dan
pertanggungjawaban keuangan, serta menyiapkan bahan pendukung dalam rangka
penyusunan Laporan Keuangan BPK di lingkungan BPK Perwakilan Provinsi Aceh.
d. Subbagian Umum dan Teknologi Informasi
Mempunyai tugas melaksanakan pemberian layanan administrasi umum, pengelolaan arsip
dan teknologi informasi, serta melaksanakan pengurusan prasarana dan sarana di lingkungan
BPK Perwakilan Provinsi Aceh.
e. Subbagian Hukum
Mempunyai tugas melaksanakan pemberian layanan di bidang hukum yang meliputi legislasi,
konsultasi, bantuan dan informasi hukum yang terkait dengan tugas dan fungsi BPK
Perwakilan Provinsi Aceh.
2. Subauditorat Aceh I:
Laporan Kinerja BPK Perwakilan Provinsi Aceh Tahun 2018
5
5
a. Mempunyai tugas pada lingkup Pemerintah Provinsi Aceh, Kota Banda Aceh, Kota Sabang,
Kabupaten Aceh Besar, Kabupaten Pidie, Kabupaten Pidie Jaya, Kota Lhokseumawe,
Kabupaten Bireuen, BUMD dan lembaga terkait di lingkungan entitas untuk:
1) merumuskan rencana kegiatan;
2) mengusulkan tim pemeriksa;
3) melakukan pemerolehan keyakinan mutu hasil pemeriksaan;
4) mengompilasi hasil pemantauan penyelesaian kerugian negara;
5) menyusun bahan penjelasan kepada Pemerintah Daerah dan DPRD tentang hasil
pemeriksaan;
6) mengevaluasi kegiatan pemeriksaan yang dilaksanakan oleh Pemeriksa BPK, pemeriksa
yang bekerja untuk dan atas nama BPK, dan akuntan publik berdasarkan ketentuan
peraturan perundang-undangan;
7) mengompilasi dan mengevaluasi hasil pemeriksaan dalam rangka penyusunan
Sumbangan IHPS, baik yang pemeriksaannya dilaksanakan oleh Pemeriksa BPK
maupun oleh pemeriksa yang bekerja untuk dan atas nama BPK;
8) melakukan pembahasan tindak lanjut hasil pemeriksaan dengan aparat pengawasan
internal pada entitas terperiksa;
9) memantau pelaksanaan tindak lanjut hasil pemeriksaan;
10) menyiapkan bahan perumusan pendapat BPK yang akan disampaikan kepada
pemangku kepentingan yang diperlukan karena sifat pekerjaannya; dan
11) melakukan pemutakhiran data pada aplikasi SMP dan DEP.
b. Menyiapkan bahan penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja BPK Perwakilan Provinsi
Aceh.
3. Subauditorat Aceh II:
a. Mempunyai tugas pada lingkup Pemerintah Kabupaten Aceh Barat, Kabupaten Aceh Jaya,
Kabupaten Simeulue, Kabupaten Nagan Raya, Kabupaten Aceh Barat Daya, Kabupaten
Aceh Selatan, Kabupaten Aceh Singkil, Kota Subulussalam, BUMD dan lembaga terkait di
lingkungan entitas untuk:
1) merumuskan rencana kegiatan;
2) mengusulkan tim pemeriksa;
3) melakukan pemerolehan keyakinan mutu hasil pemeriksaan;
4) mengompilasi hasil pemantauan penyelesaian kerugian negara;
5) menyusun bahan penjelasan kepada Pemerintah Daerah dan DPRD tentang hasil
pemeriksaan;
6) mengevaluasi kegiatan pemeriksaan yang dilaksanakan oleh Pemeriksa BPK, pemeriksa
yang bekerja untuk dan atas nama BPK, dan akuntan publik berdasarkan ketentuan
peraturan perundang-undangan;
7) mengompilasi dan mengevaluasi hasil pemeriksaan dalam rangka penyusunan
Sumbangan IHPS, baik yang pemeriksaannya dilaksanakan oleh Pemeriksa BPK
maupun oleh pemeriksa yang bekerja untuk dan atas nama BPK;
Laporan Kinerja BPK Perwakilan Provinsi Aceh Tahun 2018
6
6
8) melakukan pembahasan tindak lanjut hasil pemeriksaan dengan aparat pengawasan
internal pada entitas terperiksa;
9) memantau pelaksanaan tindak lanjut hasil pemeriksaan;
10) menyiapkan bahan perumusan pendapat BPK yang akan disampaikan kepada
pemangku kepentingan yang diperlukan karena sifat pekerjaannya; dan
11) melakukan pemutakhiran data pada aplikasi SMP dan DEP.
b. Menyiapkan bahan penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja BPK Perwakilan Provinsi
Aceh.
4. Subauditorat Aceh III
a. Mempunyai tugas pada lingkup Pemerintah Kabupaten Aceh Utara, Kota Langsa,
Kabupaten Aceh Timur, Kabupaten Aceh Tamiang, Kabupaten Aceh Tengah, Kabupaten
Bener Meriah, Kabupaten Gayo Lues, Kabupaten Aceh Tenggara, BUMD dan lembaga
terkait di lingkungan entitas untuk:
1) merumuskan rencana kegiatan;
2) mengusulkan tim pemeriksa;
3) melakukan pemerolehan keyakinan mutu hasil pemeriksaan;
4) mengompilasi hasil pemantauan penyelesaian kerugian negara;
5) menyusun bahan penjelasan kepada Pemerintah Daerah dan DPRD tentang hasil
pemeriksaan;
6) mengevaluasi kegiatan pemeriksaan yang dilaksanakan oleh Pemeriksa BPK,
pemeriksa yang bekerja untuk dan atas nama BPK, dan akuntan publik berdasarkan
ketentuan peraturan perundang-undangan;
7) mengompilasi dan mengevaluasi hasil pemeriksaan dalam rangka penyusunan
Sumbangan IHPS, baik yang pemeriksaannya dilaksanakan oleh Pemeriksa BPK
maupun oleh pemeriksa yang bekerja untuk dan atas nama BPK;
8) melakukan pembahasan tindak lanjut hasil pemeriksaan dengan aparat pengawasan
internal pada entitas terperiksa;
9) memantau pelaksanaan tindak lanjut hasil pemeriksaan;
10) menyiapkan bahan perumusan pendapat BPK yang akan disampaikan kepada
pemangku kepentingan yang diperlukan karena sifat pekerjaannya; dan
11) melakukan pemutakhiran data pada aplikasi SMP dan DEP.
b. Menyiapkan bahan penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja BPK Perwakilan Provinsi
Aceh.
Gambaran lengkap struktur organisasi BPK Perwakilan Provinsi Aceh sebagai berikut:
Gambar 1.2 Struktur Organisasi BPK Perwakilan Provinsi Aceh
Laporan Kinerja BPK Perwakilan Provinsi Aceh Tahun 2018
7
7
D. Sumber Daya Manusia dan Anggaran
Sumber Daya manusia (SDM) yang ada pada BPK Perwakilan provinsi Aceh sampai dengan 31
Desember 2018 berjumlah 158 orang, yang terdiri dari 1 orang Kepala Perwakilan, 1 orang Kepala
Sekretariat Perwakilan, 3 orang Kepala Subauditorat, 5 orang Kepala Subbagian dan 148 orang staf,
yang terdiri dari 119 orang pegawai berstatus PNS dan 29 orang pegawai berstatus Tenaga Tidak
Tetap. Berikut profil SDM di BPK Perwakilan Provinsi Aceh Tahun 2018:
Grafik 1.1 Profil Sumber Daya Manusia
Laporan Kinerja BPK Perwakilan Provinsi Aceh Tahun 2018
8
8
Untuk mendukung pelaksanaan kegiatan tahun 2018, BPK Perwakilan Provinsi Aceh memperoleh
pagu anggaran awal sebesar Rp29.411.092.000,00. Namun karena adanya kebutuhan untuk
menutupi kekurangan anggaran belanja pegawai akibat perubahan status dan komposisi pegawai,
maka pagu anggaran BPK Perwakilan Provinsi Aceh mendapat tambahan sebesar
Rp650.000.000,00 menjadi sebesar Rp30.061.092.000,00 dengan realisasi sebesar
Rp28.529.318.179,00 atau 94,87%. Alokasi pagu anggaran tersebut terdistribusi pada empat
layanan, yaitu (1) Layanan Pemeriksaan Keuangan Negara, (2) Layanan Sekretariat Perwakilan, (3)
Layanan Internal (Overhead) dan (4) Layanan Perkantoran. Secara ringkas, perbandingan pagu dan
penyerapannya dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 1.1 Perbandingan Pagu dan Realisasi Anggaran
Tahun Layanan Anggaran (Rp) Realisasi (Rp) %
2018 Pemeriksaan Keuangan Negara 14.322.352.000,00 13.041.352.882,00 91,06
Sekretariat Perwakilan 2.177.577.000,00 2.142.272.882,00 98,37
Internal (Overhead) 184.340.000,00 183.967.590,00 99,79
Perkantoran 13.376.823.000,00 13.161.724.825,00 98,42
Total DIPA 2018 30.061.092.000,00 28.529.318.179,00 94,87
E. Strategic Issue
Harapan atas peningkatan peran BPK dalam mendorong pengelolaan keuangan negara untuk
pencapaian tujuan negara yang semakin tinggi, dipenuhi dengan penyusunan rencana strategis yang
dituangkan dalam Renstra BPK 2016—2020. Untuk meningkatkan peran tersebut diperlukan
peningkatan kualitas dan manfaat hasil pemeriksaan serta mutu kelembagaan BPK yang modern
dengan memanfaatkan perbaikan sistem dan kemajuan teknologi informasi.
Kerangka pengembangan Renstra BPK 2016—2020 dilakukan melalui identifikasi dan analisis atas
isu-isu yang terjadi pada setiap bagian organisasi. Analisis tersebut dilakukan dengan pendekatan
SWOT (Strength, Weakness, Opportunity, Threat), yang menghasilkan isu strategis, antara lain:
(1) peningkatan kualitas hasil pemeriksaan BPK; (2) peningkatan tindak lanjut dan manfaat hasil
3 6 2
86
32
Pendidikan(dalam Orang)
SMA Diploma III Diploma IV S1
10
75
24
Jenis Jabatan(dalam Orang)
Struktural Pemeriksa Non Pemeriksa
Laporan Kinerja BPK Perwakilan Provinsi Aceh Tahun 2018
9
9
pemeriksaan BPK; (3) peningkatan relevansi pemeriksaan BPK dengan harapan pemangku
kepentingan; (4) penyempurnaan proses bisnis dan tata kelola organisasi BPK dengan penggunaan
sistem dan teknologi informasi; serta (5) peningkatan kompetensi dan penataan Sumber Daya
Manusia (SDM) BPK. Sebagai dukungan atas Renstra BPK, BPK Perwakilan Provinsi Aceh telah
menyusun Renstra 2016-2020 dan telah ditetapkan oleh Sekretaris Jenderal BPK RI melalui
Keputusan Nomor 399/K/X-XIII.2/9/2016, tanggal 2 September 2016. Untuk
mengimplementasikan rencana strategis yang telah disusun tersebut, pelaksanaannya dilakukan
secara bertahap yang dituangkan dalam Rencana Kerja Tahunan BPK, sehingga dapat diukur
pencapaiannya.
Sebagaimana amanat Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas
Kinerja Instansi Pemerintah, BPK Perwakilan Provinsi Aceh menyusun Laporan Kinerja 2018.
Laporan tersebut merupakan wujud akuntabilitas atas pelaksanaan tugas dan fungsi melalui
pengukuran atas target IKU Tahun 2018 yang telah dituangkan ke dalam Perjanjian Kinerja Tahun
2018 dan telah ditandatangani oleh Tortama KN V dan Kepala Perwakilan Provinsi Aceh pada 23
April 2018. Dengan telah ditetapkannya Rencana Strategis (Renstra) BPK RI 2016-2020 melalui
Keputusan BPK RI Nomor 7/K/I-XIII.2/12/2015 pada 28 Desember 2015, maka terdapat
perubahan dan penambahan atas beberapa indikator kinerja yang diukur. Perubahan dan
penambahan yang signifikan terkait dengan jumlah Indikator Kinerja Utama (IKU) yang semula
berjumlah 26 IKU, menjadi 4 IKU dan 23 IK pada tahun 2018.
Laporan Kinerja BPK Perwakilan Provinsi Aceh Tahun 2018 merupakan pertanggungjawaban
kinerja dalam mendukung visi, misi, tujuan, dan sasaran strategis BPK RI. Laporan ini berisi
pencapaian dan evaluasi atas sasaran strategis yang telah ditetapkan target kinerjanya dalam
Perjanjian Kinerja Tahun 2018, selain itu juga merupakan salah satu dasar dalam penyusunan
Laporan Kinerja Auditorat Utama Keuangan Negara V Tahun 2018 dan Laporan Kinerja BPK RI
Tahun 2018.
Penyusunan Laporan Kinerja BPK Perwakilan Provinsi Aceh mengacu pada Keputusan Sekretaris
Jenderal BPK RI Nomor 286/K/X-XIII.2/6/2017 tanggal 20 Juni 2017 tentang Pelaporan
Akuntabilitas Kinerja Pada Unit-Unit Kerja Pelaksana Badan Pemeriksa Keuangan.
Laporan Kinerja BPK Perwakilan Provinsi Aceh Tahun 2018
10
A. Perencanaan Strategis BPK Perwakilan Provinsi Aceh
Sebagaimana dijelaskan sebelumnya bahwa Renstra BPK RI 2016-2020 telah ditetapkan melalui
Keputusan BPK RI Nomor 7/K/I-XIII.2/12/2015, tanggal 28 Desember 2015. Renstra BPK
Wide ini selanjutnya dijabarkan lebih lanjut ke dalam Renstra Auditorat Utama Keuangan Negara
V (AKN V) dan Renstra BPK Perwakilan Provinsi Aceh.
Isu-isu strategis yang terdapat di dalam Renstra Perwakilan Provinsi Aceh 2016-2020 adalah
peningkatan atas persentase Tindak Lanjut atas Rekomendasi dalam Hasil Pemeriksaan
(TLRHP), pemanfaatan Teknologi Informasi (TI) dalam rangka menyiasati kekurangan Sumber
Daya Manusia (SDM), dan peningkatan kompetensi pemeriksa dalam rangka pembentukan talent
pool.
Framework Renstra BPK Perwakilan Provinsi Aceh
Visi
Menjadi pendorong pengelolaan keuangan negara untuk mencapai tujuan negara untuk
mencapai tujuan negara melalui pemeriksaan yang berkualitas dan bermanfaat.
Misi
1. Memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara secara bebas dan mandiri;
serta
2. Melaksanakan tata kelola organisasi yang berintegritas, independen, dan profesional.
Dalam memastikan tercapainya visi dan misi, maka ditetapkan dua Tujuan Strategis (TS) yang
dicapai melalui dua Sasaran Strategis (SS), yaitu:
BAB II
PERENCANAAN KINERJA
Laporan Kinerja BPK Perwakilan Provinsi Aceh Tahun 2018
11
Gambar 2.3 Penurunan Tujuan Strategis ke Sasaran Strategis
Peta Strategis
Dalam mendukung pencapaian visi, misi, dan tujuan strategis BPK tersebut serta dengan
mempertimbangkan landasan berpikir yang telah dibangun, BPK Perwakilan Provinsi Aceh
menetapkan sasaran strategis yaitu “Meningkatnya Pemanfaatan Hasil Pemeriksaan.” Hal ini
selaras dengan sasaran strategis BPK yaitu “Meningkatnya Pemanfaatan Hasil Pemeriksaan
oleh Para Pemangku Kepentingan” (SS1) dan “Meningkatnya Kualitas Sistem Pengendalian
Mutu” (SS 2)
Melalui SS1, BPK ingin memastikan bahwa para pemangku kepentingan telah memanfaatkan
hasil pemeriksaan untuk memperbaiki tingkat efektivitas dan akuntabilitas pengelolaan
keuangan negara. Sementara itu, melalui SS 2 BPK fokus pada peningkatan kualitas
pemeriksaan melalui penyelenggaraan sistem pengendalian mutu dengan meniadakan hasil
pemeriksaan yang tidak akurat dan digugat oleh pihak terkait, sehingga meningkatkan
kepercayaan dan kepuasan para pemangku kepentingan atas hasil kinerja BPK.
Dalam rangka mewujudkan Sasaran Strategis “Meningkatkan pemanfaatan Hasil
Pemeriksaan”, diperlukan penyempurnaan proses terkait peningkatan kualitas perencanaan
pemeriksaan, kualitas hasil pemeriksaan, dan kualitas pemantauan TLRHP dan kerugian
negara. Selanjutnya, guna mendukung capaian internal proses tersebut, maka diperlukan
peningkatan modal dasar di lingkungan BPK Perwakilan Provinsi Aceh yaitu berupa
peningkatan kualitas organisasi, peningkatan kompetensi pegawai, dan peningkatan kinerja
anggaran. Keseluruhan strategi ini terangkai dalam sasaran-sasaran strategis yang saling terkait
dan mendukung satu sama lain sebagaimana ditampilkan pada Gambar 2.4. berikut.
Tujuan Strategis 1:
Meningkatkan Manfaat hasil pemeriksaan
dalam rangka mendorong pengelolaan
keuangan negara untuk mencapai tujuan
negara
Tujuan Strategis 2:
Meningkatkan pemeriksaan yang
berkualitas dalam mendorong
pengelolaan keuangan negara untuk
mencapai tujuan negara
Sasaran Strategis 1:
Meningkatnya pemanfaatan hasil
pemeriksaan oleh para pemangku
kepentingan
Sasaran Strategis 2:
Meningkatnya kualitas sistem
pengendalian mutu
Laporan Kinerja BPK Perwakilan Provinsi Aceh Tahun 2018
12
Gambar 2.4 Peta Strategi BPK Perwakilan Provinsi Aceh
Gambar 2.4 tersebut merepresentasikan peta strategi Perwakilan Provinsi Aceh yang
digunakan untuk mengkomunikasikan strateginya secara menyeluruh pada pemangku
kepentingan. Peta Strategi BPK Perwakilan Provinsi Aceh tersebut digunakan dalam rangka
mendukung peta strategi Auditorat Utama Keuangan Negara V sebagaimana tergambar pada
gambar berikut:
Gambar 2.5 Peta Strategi Auditorat Utama Keuangan Negara V
Laporan Kinerja BPK Perwakilan Provinsi Aceh Tahun 2018
13
B. Indikator Kinerja Utama
Untuk mengukur komitmen pencapaian Renstra Perwakilan Provinsi Aceh 2016-2020, Kepala
BPK Perwakilan Provinsi Aceh telah menandatangani Perjanjian Kinerja Tahun 2018 dengan
Auditor Utama Keuangan Negara V selaku atasan langsung pada tanggal 23 April 2018. Pada
Perjanjian Kinerja tersebut, Indikator Kinerja yang disepakati terdiri dari 1 Sasaran Strategis dan 7
Strategi yang masing-masing terdiri dari 4 IKU dan 23 IK, dengan rincian sebagai berikut:
Tabel 2.2 Indikator Kinerja Utama
Laporan Kinerja BPK Perwakilan Provinsi Aceh Tahun 2018
14
SS Indikator Kinerja
SS 1 1.1 Persentase Penyelesaian Tindak Lanjut atas Rekomendasi Hasil Pemeriksaan
1.2 Persentase Penyampaian LHP yang mengandung Unsur Tindak Pidana ke
IPH
1.3 Tingkat Pemenuhan Permintaan Penghitungan Kerugian Negara dan
Pemberian Keterangan Ahli
1.4 Jumlah Bahan Pendapat dan Pertimbangan yang Dimanfaatkan Ditama
Revbang
S 1.1 1.1.1 Tingkat Implementasi Strategi Pemeriksaan
1.1.2 Rasio Jumlah LHP Kinerja terhadap seluruh LHP
1.1.3 Tingkat Evaluasi LHP
S 1.2 1.2.1 Tingkat Kemutakhiran Data Tindak Lanjut Hasil Pemeriksaan
1.2.2 Jumlah Laporan Pemantauan Penyelesaian Kerugian Negara
1.2.3 Ketetapan Waktu Penyampaian Laporan Pemantauan Penyelesaian Kerugian
Negara ke Ditama Revbang
S 2.1 2.1.1 Pemenuhan Quality Control (QC) Pemeriksaan dan Quality Assurance (QA)
Pemeriksaan
2.1.2 Indeks Kepuasan Auditee atas Kinerja Pemeriksa BPK
2.2.3 Ketepatan Waktu Penyampaian LHP
2.2.4 Persentase Gugatan atas LHP yang Dimenangkan BPK
S 3.1 3.1.1 Indeks Pemahaman Pegawai Terhadap Visi Misi dan Nilai Dasar BPK
3.1.2 Indeks Implementasi Nilai Dasar BPK
3.1.3 Tingkat Kepatuhan Pegawai Terhadap Kode Etik dan Peraturan Disiplin
S 3.2 3.2.1 Hasil Evaluasi Itama atas Akuntabilitas Kinerja
3.2.2 Tingkat Pemanfaatan Teknologi dan Informasi
3.2.3 Jumlah Best Practice Yang Disusun
3.2.4 Tingkat Pemanfaatan Best Practice
3.2.5 Ketepatan Waktu Penyampaian Laporan Output dan Kinerja
3.2.6 Tingkat Pemenuhan Sarana dan Prasarana
3.2.7 Jumlah Media Relation yang Dilaksanakan
S 3.3 3.3.1 Persentase Pemeriksa yang Memenuhi Standar Jam Pelatihan Pemeriksa
3.3.2 Persentase Pegawai yang Memenuhi Jam Pelatihan Teknis/Manajerial (Non
Pemeriksa)
S 3.4 3.4.1 Tingkat Kinerja Implementasi Anggaran
Keterangan:
Dengan demikian, hubungan antara Tujuan Strategis, Sasaran Strategis, dan Indikator Kinerja
Utama BPK Perwakilan Provinsi Aceh dapat digambarkan sebagai berikut:
Tabel 2.3 Hubungan Tujuan Strategis, Sasaran Strategis, dan IKU
Indikator Dampak
Indikator Hasil
Indikator Input
Indikator Proses
Laporan Kinerja BPK Perwakilan Provinsi Aceh Tahun 2018
15
Tujuan Strategis Sasaran Strategi Indikator Kerja Utama
Meningkatkan
manfaat hasil
pemeriksaan dalam
rangka mendorong
pengelolaan
keuangan negara
untuk mencapai
tujuan negara
Meningkatnya Pemanfaatan
Hasil Pemeriksaan
1 Persentase Penyelesaian Tindak Lanjut atas
Rekomendasi Hasil Pemeriksaan
2 Persentase Penyampaian LHP yang
mengandung Unsur Tindak Pidana ke IPH
3 Tingkat Pemenuhan Permintaan
Penghitungan Kerugian Negara dan
Pemberian Keterangan Ahli
4 Jumlah Bahan Pendapat dan Pertimbangan
yang Dimanfaatkan Ditama Revbang
1 Meningkatkan Kualitas
Perencanaan Pemeriksaan
1 Tingkat Implementasi Strategi Pemeriksaan
2 Rasio Jumlah LHP Kinerja terhadap seluruh
LHP
3 Tingkat Evaluasi LHP
2
Meningkatkan Kualitas
Pemantauan TLRHP dan
Kerugian Negara
1 Tingkat Kemutakhiran Data Tindak Lanjut
Hasil Pemeriksaan
2 Jumlah Laporan Pemantauan Penyelesaian
Kerugian Negara
3 Ketetapan Waktu Penyampaian Laporan
Pemantauan Penyelesaian Kerugian Negara
ke Ditama Revbang
3 Meningkatkan Kualitas
Hasil Pemeriksaan
1 Pemenuhan Quality Control (QC)
Pemeriksaan dan Quality Assurance (QA)
Pemeriksaan
2 Indeks Kepuasan Auditee atas Kinerja
Pemeriksa BPK
3 Ketepatan Waktu Penyampaian LHP
4 Persentase Gugatan atas LHP yang
Dimenangkan BPK
Mewujudkan
birokrasi yang
modern di BPK
Perwakilan Provinsi
Aceh
1
Menciptakan Budaya
Berintegritas, Independen
dan Profesional di
Lingkungan BPK
Pewakilan
1 Indeks Pemahaman Pegawai Terhadap Visi
Misi dan Nilai Dasar BPK
2 Indeks Implementasi Nilai Dasar BPK
3 Tingkat Kepatuhan Pegawai Terhadap Kode
Etik dan Peraturan Disiplin
2
Meningkatkan Kualitas
Organisasi di Lingkungan
BPK Perwakilan
1 Hasil Evaluasi Itama atas Akuntabilitas
Kinerja
2 Tingkat Pemanfaatan Teknologi dan
Informasi
3 Jumlah Best Practice Yang Disusun
4 Tingkat Pemanfaatan Best Practice
5 Ketepatan Waktu Penyampaian Laporan
Output dan Kinerja
6 Tingkat Pemenuhan Sarana dan Prasarana
7 Jumlah Media Relation yang Dilaksanakan
3 Meningkatkan
Kompetensi Pegawai di
Lingkungan BPK
Perwakilan
1 Persentase Pemeriksa yang Memenuhi
Standar Jam Pelatihan Pemeriksa
2 Persentase Pegawai yang Memenuhi Jam
Pelatihan Teknis/Manajerial (Non Pemeriksa)
4 Meningkatkan Kinerja
Anggaran di Lingkungan
BPK Perwakilan
Tingkat Kinerja Implementasi Anggaran
C. Target Perjanjian Kinerja Tahun 2018
Laporan Kinerja BPK Perwakilan Provinsi Aceh Tahun 2018
16
Target pencapaian kinerja pada BPK Perwakilan Provinsi Aceh Tahun 2018 yang telah disepakati
oleh Kepala Perwakilan dan Tortama KN V dituangkan dalam Perjanjian Kinerja Tahun 2018.
Dalam perjanjian tersebut juga dimuat target kinerja yang harus dicapai oleh BPK Perwakilan
Provinsi Aceh dan alokasi anggaran berdasarkan DIPA Tahun 2018 sebesar
Rp30.061.092.000,00 yang disediakan untuk membiayai kegiatan pencapaian target. Rincian
Sasaran Strategis (SS) dan target IKU/IK 2018 serta alokasi anggarannya disajikan sebagai berikut:
Tabel 2.4 Sasaran Strategis, IKU/IK, Target dan Anggaran Tahun 2018
Sasaran Strategis/Strategi Indikator Kinerja Utama Target Anggaran
(Rp)
1 Meningkatnya Pemanfaatan
Hasil Pemeriksaan
1.1 Persentase Penyelesaian Tindak
Lanjut atas Rekomendasi Hasil
Pemeriksaan
65% 1.964.530.000
1.2 Persentase Penyampaian LHP yang
mengandung Unsur Tindak Pidana
ke IPH
100% 1.264.702.000
1.3 Tingkat Pemenuhan Permintaan
Penghitungan Kerugian Negara dan
Pemberian Keterangan Ahli
100% 1.332.351.000
1.4 Jumlah Bahan Pendapat dan
Pertimbangan yang Dimanfaatkan
Ditama Revbang
1 18.548.000
2 Meningkatkan Kualitas
Perencanaan Pemeriksaan
1.1.1 Tingkat Implementasi Strategi
Pemeriksaan
90% 1.577.796.000
1.1.2 Rasio Jumlah LHP Kinerja terhadap
seluruh LHP
22% 4.453.550.000
1.1.3 Tingkat Evaluasi LHP 80% 1.451.857.000
3 Meningkatkan Kualitas
Pemantauan TLRHP dan
Kerugian Negara
1.2.1 Tingkat Kemutakhiran Data Tindak
Lanjut Hasil Pemeriksaan
100% 719.598.000
1.2.2 Jumlah Laporan Pemantauan
Penyelesaian Kerugian Negara
48 944.159.000
1.2.3 Ketetapan Waktu Penyampaian
Laporan Pemantauan Penyelesaian
Kerugian Negara ke Ditama
Revbang
100% 629.440.000
4 Meningkatkan Kualitas Hasil
Pemeriksaan
2.1.1 Pemenuhan Quality Control (QC)
Pemeriksaan dan Quality Assurance
(QA) Pemeriksaan
100% 3.306.625.000
2.1.2 Indeks Kepuasan Auditee atas
Kinerja Pemeriksa BPK
4,1 1.652.489.000
2.1.3 Ketepatan Waktu Penyampaian
LHP
100% 1.167.887.000
2.1.4 Persentase Gugatan atas LHP yang
Dimenangkan BPK
100% 962.362.000
5 Menciptakan Budaya
Berintegritas, Independen dan
Profesional di Lingkungan
BPK Pewakilan
3.1.1 Indeks Pemahaman Pegawai
Terhadap Visi Misi dan Nilai Dasar
BPK
5,0 1.159.564.000
3.1.2 Indeks Implementasi Nilai Dasar
BPK
5,0 1.056.250.000
3.1.3 Tingkat Kepatuhan Pegawai
Terhadap Kode Etik dan Peraturan
Disiplin
100% 523.645.000
Laporan Kinerja BPK Perwakilan Provinsi Aceh Tahun 2018
17
Sasaran Strategis/Strategi Indikator Kinerja Utama Target Anggaran
(Rp)
6 Meningkatkan Kualitas
Organisasi di Lingkungan BPK
Perwakilan
3.2.1 Hasil Evaluasi Itama atas
Akuntabilitas Kinerja
A 849.624.000
3.2.2 Tingkat Pemanfaatan Teknologi
dan Informasi
80% 777.759.000
3.2.3 Jumlah Best Practice Yang Disusun 1 647.621.000
3.2.4 Tingkat Pemanfaatan Best Practice 100% 585.633.000
3.2.5 Ketepatan Waktu Penyampaian
Laporan Output dan Kinerja
100% 404.008.000
3.2.6 Tingkat Pemenuhan Sarana dan
Prasarana
94% 622.880.000
3.2.7 Jumlah Media Relation yang
Dilaksanakan
3 381.176.000
7 Meningkatkan Kompetensi
Pegawai di Lingkungan BPK
Perwakilan
3.3.1 Persentase Pemeriksa yang
Memenuhi Standar Jam Pelatihan
Pemeriksa
100% 952.938.000
3.3.2 Persentase Pegawai yang Memenuhi
Jam Pelatihan Teknis/Manajerial
(Non Pemeriksa)
100% 413.539.000
8 Meningkatkan Kinerja
Anggaran di Lingkungan BPK
Perwakilan
3.4.1 Tingkat Kinerja Implementasi
Anggaran
85% 240.561.000
Total Anggaran 30.061.092.000
Laporan Kinerja BPK Perwakilan Provinsi Aceh Tahun 2018 18
A. Capaian Kinerja Organisasi
Penilaian capaian kinerja tahun 2018 dilakukan atas 4 IKU dan 23 IK dari 1 Sasaran Strategis dan
7 Strategi. Capaian skor kinerja BPK Perwakilan Provinsi Aceh Tahun 2018 berdasarkan hasil
validasi semester II Tahun 2018 oleh Direktorat PSMK adalah 98,73. Secara lengkap, capaian
masing-masing indikator kinerja BPK Perwakilan Provinsi Aceh Tahun 2018 dapat dilihat pada
tabel berikut:
Tabel 3.5 Capaian IKU Tahun 2018
Indikator Kinerja Utama Target Realisasi Capaian
Kinerja
1.1 Persentase Penyelesaian Tindak Lanjut atas Rekomendasi
Hasil Pemeriksaan 65% 65,45% 100,69
1.2 Persentase Penyampaian LHP yang mengandung Unsur
Tindak Pidana ke IPH 100% 100% 100
1.3 Tingkat Pemenuhan Permintaan Penghitungan Kerugian
Negara dan Pemberian Keterangan Ahli 100% 100% 100
1.4 Jumlah Bahan Pendapat dan Pertimbangan yang
Dimanfaatkan Ditama Revbang 1 1 100
1.1.1 Tingkat Implementasi Strategi Pemeriksaan 90% 100% 105
1.1.2 Rasio Jumlah LHP Kinerja terhadap seluruh LHP 22% 22,22% 101,01
1.1.3 Tingkat Evaluasi LHP 80% 100% 105
1.2.1 Tingkat Kemutakhiran Data Tindak Lanjut Hasil
Pemeriksaan 100% 100% 100
1.2.2 Jumlah Laporan Pemantauan Penyelesaian Kerugian
Negara 48 48 100
1.2.3 Ketetapan Waktu Penyampaian Laporan Pemantauan
Penyelesaian Kerugian Negara ke Ditama Revbang 100% 100% 100
2.1.1 Pemenuhan Quality Control (QC) Pemeriksaan dan
Quality Assurance (QA) Pemeriksaan 100% 100% 100
2.1.2 Indeks Kepuasan Auditee atas Kinerja Pemeriksa BPK 4,1 4,71 105
2.1.3 Ketepatan Waktu Penyampaian LHP 100% 100% 100
2.1.4 Persentase Gugatan atas LHP yang Dimenangkan BPK 100% 100% 100
3.1.1 Indeks Pemahaman Pegawai Terhadap Visi Misi dan Nilai
Dasar BPK 5,0 4,08 81,6
3.1.2 Indeks Implementasi Nilai Dasar BPK 5,0 4.58 91,6
3.1.3 Tingkat Kepatuhan Pegawai Terhadap Kode Etik dan
Peraturan Disiplin 100% 100% 100
3.2.1 Hasil Evaluasi Itama atas Akuntabilitas Kinerja A BB 88,89
3.2.2 Tingkat Pemanfaatan Teknologi dan Informasi 80% 96,56% 105
3.2.3 Jumlah Best Practice Yang Disusun 1 2 105
3.2.4 Tingkat Pemanfaatan Best Practice 100% 200% 105
3.2.5 Ketepatan Waktu Penyampaian Laporan Output dan
Kinerja 100% 100% 100
3.2.6 Tingkat Pemenuhan Sarana dan Prasarana 94% 94,31% 100,33
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
Laporan Kinerja BPK Perwakilan Provinsi Aceh Tahun 2018 19
Indikator Kinerja Utama Target Realisasi Capaian
Kinerja
3.2.7 Jumlah Media Relation yang Dilaksanakan 3 4,8 105
3.3.1 Persentase Pemeriksa yang Memenuhi Standar Jam
Pelatihan Pemeriksa 100% 98,67% 98,67
3.3.2 Persentase Pegawai yang Memenuhi Jam Pelatihan
Teknis/Manajerial (Non Pemeriksa) 100% 97,44% 97,44
3.4.1 Tingkat Kinerja Implementasi Anggaran 85% 79,18% 93,15
Total skor 98,73
Capaian tersebut tidak terlepas dari upaya BPK Perwakilan Provinsi Aceh yang konsisten dalam
memperbaiki kinerjanya melalui monitoring dan evaluasi yang dilakukan secara berkala.
Hasil penilaian skor kinerja di atas menunjukkan sedikit penurunan dibandingkan skor tahun
2017 yang mencapai 99,40. Secara akumulatif, penurunan capaian skor kinerja ini terutama
disebabkan oleh penurunan skor pada IK 3.2.1 dan IK 3.4.1, yang pada tahun 2017 masing-
masing IK mendapat skor 100 dan 104,71. Secara ringkas, gambaran perolehan skor sebagai
berikut:
1. Terdapat 6 IK yang tidak mencapai target yang ditentukan dengan skor kinerja 81,6 s.d. 98,67,
meskipun 4 IK diantaranya mendapat peningkatan skor dibandingkan perolehan skor tahun
2017;
2. Terdapat 4 IKU/IK yang tidak berdampak pada pengurangan skor kinerja BPK Perwakilan
Provinsi Aceh, yaitu IKU 1.2, IKU 1.3, IK 2.1.4 dan 3.1.3;
3. Terdapat 7 IKU/IK yang mencapai target;
4. Terdapat 3 IKU/IK yang melewati target dengan skor kinerja >100; dan
5. Terdapat 7 IKU/IK yang mencapai target dengan skor kinerja sempurna, yaitu 105.
Sasaran Strategis ini dimaksudkan untuk mendorong BPK agar mampu meningkatkan
pemanfaatan hasil pemeriksaannya dalam rangka meningkatkan pengelolaan keuangan negara
untuk mencapai tujuan negara. SS 1 ini diharapkan dapat menurunkan/mencegah terjadinya
kecurangan (fraud) yang merugikan keuangan negara dan mengandung unsur pidana dalam
pengelolaan keuangan negara. Pemeriksaan BPK juga diharapkan bermanfaat untuk
meningkatkan kualitas transparansi dan akuntabilitas laporan keuangan sebagai
pertanggungjawaban keuangan negara.
Pencapaian SS 1 ini diukur dalam empat IKU, yaitu (1) Persentase Penyelesaian Tindak Lanjut
atas Rekomendasi Hasil Pemeriksaan, (2) Persentase Penyampaian LHP yang Mengandung
Unsur Tindak Pidana ke IPH, (3) Tingkat Pemenuhan Permintaan Penghitungan Kerugian
Negara dan Pemberian Keterangan Ahli, serta (4) Jumlah Bahan Pendapat dan Pertimbangan
SS 1 – Meningkatnya Pemanfaatan Hasil Pemeriksaan
Laporan Kinerja BPK Perwakilan Provinsi Aceh Tahun 2018 20
yang Dimanfaatkan Ditama Revbang. Skor kinerja untuk SS 1 adalah 100,17, lebih tinggi
dibandingkan dengan tahun 2017 yang mendapat skor 99,34, dengan rincian sebagai berikut:
IKU 1.1 Persentase Penyelesaian Tindak Lanjut atas Rekomendasi Hasil Pemeriksaan
Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung
Jawab Keuangan Negara, Pasal 20 menyatakan bahwa Pejabat wajib menindaklanjuti
rekomendasi dalam laporan hasil pemeriksaan dan memberikan jawaban atau penjelasan
kepada BPK tentang tindak lanjut atas rekomendasi tersebut. Jawaban atau penjelasan
disampaikan kepada BPK selambat-lambatnya 60 (enam puluh) hari setelah LHP diterima.
Dalam rangka mendorong percepatan penyelesaian tindak lanjut atas rekomendasi dalam hasil
pemeriksaannya, BPK Perwakilan Provinsi Aceh secara berkala telah melakukan pembahasan
Tindak Lanjut Rekomendasi Hasil Pemeriksaan (TLRHP) dengan seluruh pihak Pemerintah
Daerah di wilayah Provinsi Aceh. Bahkan, untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas dalam
proses penyelesaian tindak lanjut, BPK Perwakilan Provinsi Aceh telah mengimplementasikan
penggunaan aplikasi Sistem Informasi Pemantauan Tindak Lanjut Rekomendasi BPK
(SiPTL) sebagai sarana penginputan dan pemvalidasian bahan tindak lanjut berbasis TI.
Sebagai wujud komitmen untuk mendorong percepatan penyelesaian TLRHP, pada tahun
2018 BPK Perwakilan Provinsi Aceh telah menyelenggarakan forum pembahasan Tindak
Lanjut Rekomendasi Hasil Pemeriksaan (TLRHP) dengan pihak Pemerintah Daerah di
wilayah Provinsi Aceh yang dilaksanakan pada tanggal 9 s.d. 12 Juli 2018 dan 18 s.d. 21
Desember 2018. Forum tersebut diikuti oleh para Kepala Inspektorat dan pejabat terkait dari
Pemerintah Provinsi/Kabupaten/Kota di wilayah Provinsi Aceh. Pada forum tersebut, BPK
Perwakilan Provinsi Aceh juga melakukan pendampingan bagi entitas yang menghadapi
kendala dalam memanfaatkan aplikasi SiPTL.
Gambar 3.6 Pembahasan TLRHP Semester I Tahun 2018
Laporan Kinerja BPK Perwakilan Provinsi Aceh Tahun 2018 21
Semakin meningkatnya jumlah entitas yang mulai dapat memanfaatkan aplikasi SiPTL sebagai
media percepatan penyampaian dokumen dan bukti tindak lanjut oleh pejabat daerah sangat
berpengaruh dalam proses penyelesaian TLRHP. Untuk temuan-temuan pemeriksaan yang
tidak memerlukan pembahasan tatap muka dengan pemeriksa, dapat langsung diselesaikan,
sedangkan pembahasan yang memerlukan pembahasan tatap muka dengan pemeriksa
difasilitasi melalui forum pembahasan. Namun karena keterbatasan fasilitas bandwidth
jaringan internet pada tahun sebelumnya, BPK Perwakilan Provinsi Aceh secara intensif
berkoordinasi dengan Biro TI untuk dapat memenuhi dukungan TI tersebut. Akhirnya pada
pertengahan tahun 2018, Biro TI telah melakukan perbaikan melalui penguatan dan penataan
jaringan internet serta memberikan pendampingan pada saat forum pembahasan TLRHP.
Upaya perbaikan tersebut membuahkan hasil, capaian IKU 1.1 Tahun 2018 melampaui target
yang ditetapkan, yaitu 65,45% dengan skor 100,69. Realisasi capaian IKU 1.1 Tahun 2018
dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 3.6 Perbandingan Realisasi Capaian IKU 1.1 Tahun 2016, 2017, dan 2018
IKU/IK Target
Tahun 2018
Realisasi
Tahun 2018
Capaian
2018 2017 2016
1.1 Persentase penyelesaian tindak
lanjut atas rekomendasi hasil
pemeriksaan
65% 65,45% 100,69 90,72 89,49
Berdasarkan tabel di atas, terlihat bahwa skor capaian IKU 1.1 tahun 2018 naik jauh
dibandingkan dua tahun sebelumnya. Hal tersebut merupakan hasil dari upaya yang
bersungguh-sungguh dan komitmen bersama yang kuat antara BPK Perwakilan Provinsi Aceh
dengan Pemerintah Daerah yang didukung oleh DPRD Provinsi/Kabupaten/Kota untuk
menyelesaikan tindak lanjut atas rekomendasi hasil pemeriksaan BPK.
Sampai dengan tahun 2018, BPK Perwakilan Provinsi Aceh telah menghasilkan 2.256 temuan
pemeriksaan senilai Rp605.204.959.699,00 dengan total rekomendasi sebanyak 5.876
rekomendasi senilai Rp2.886.069.091.259. Dari total rekomendasi tersebut, sebanyak 3.845
atau 65,45% rekomendasi yang dapat diselesaikan, yang terdiri dari 3.837 rekomendasi
dengan “Status 1” (Tindak Lanjut Sesuai Dengan Rekomendasi) dan 8 rekomendasi dengan
“Status 4” (Tidak Dapat Ditindaklanjuti Dengan Alasan Yang Sah). Selain itu, sebanyak 2.030
atau 34, 55% rekomendasi masih belum sesuai tindak lanjutnya, yang terdiri dari 1.652 atau
28,12% rekomendasi dengan “Status 2 (Tindak Lanjut Belum Sesuai Rekomendasi) dan 378
atau 6,43% rekomendasi dengan “Status 3 (Belum Ditindaklanjuti). Persentase tingkat
penyelesaian tindak lanjut ini lebih tinggi dibandingkan dengan capaian tahun 2017, yang
hanya mencapai 58,92%, yang dapat dilihat pada grafik berikut.
Laporan Kinerja BPK Perwakilan Provinsi Aceh Tahun 2018 22
Grafik 3.2 Perbandingan Status Penyelesaian TLRHP 2017 dan 2018
Sementara itu, perbandingan realisasi persentase penyelesaian TLRHP tahun 2018 terhadap
target tahun 2020 tergambar sebagai berikut:
Tabel 3.7 Perbandingan Realisasi IKU 1.1 Tahun 2018 dengan Target 2020
Dalam Renstra BPK Perwakilan Provinsi Aceh 2016-2020
IKU/IK
Target Tahun Realisasi
Tahun
2018
Persentase
Realisasi 2018
dibanding
Target 2020
2016 2017 2018 2019 2020
1.1 Persentase penyelesaian
tindak lanjut atas
rekomendasi hasil
pemeriksaan
60% 60% 63% 65% 70% 65,45% 93,5%
Berdasarkan Tabel 3.7 di atas, persentase realisasi IKU 1.1 di tahun 2018 dibandingkan
dengan target 2020 telah mencapai 93,50%. Kondisi ini memberikan rasa optimis kepada
BPK Perwakilan Provinsi Aceh untuk dapat mencapai target tahun 2020. Meskipun upaya
yang dilakukan tersebut telah memberikan hasil capaian melebihi target, namun upaya
perbaikan akan terus dilakukan melalui pembahasan tindak lanjut yang lebih intensif dan
efektif. Selain itu, BPK Perwakilan Provinsi Aceh juga akan melakukan evaluasi atas
rekomendasi-rekomendasi temuan yang belum dapat diselesaikan maupun yang berlarut-larut
untuk mengidentifikasi kendala yang dihadapi oleh entitas, sehingga dapat dilakukan upaya
penyelesaian yang lebih efektif.
Untuk melaksanakan kegiatan IKU 1.1, pada tahun 2018 BPK Perwakilan Provinsi Aceh
mengalokasikan anggaran sebesar Rp1.964.530.000,00 dengan realisasi sebesar
Rp1.778.125.186,00 atau 90,51%. Alokasi dan realisasi anggaran IKU 1.1 tahun 2018 tidak
dapat dibandingkan dengan tahun sebelumnya karena pada tahun 2018, terjadi restrukturisasi
program dan kegiatan BPK, yang mempengaruhi struktur unit organisasi, program, kegiatan,
keluaran, subkeluaran, komponen dan indikator kinerjanya.
65,45%
28,12%
6,43%
58,92%
30,40%
10,68%0,00%
10,00%
20,00%
30,00%
40,00%
50,00%
60,00%
70,00%
Status 1 dan 4 Status 2 Status 3
Capaian TLRHP 2018 dan 2017
2018 2017
Laporan Kinerja BPK Perwakilan Provinsi Aceh Tahun 2018 23
Sebelum tahun 2018, BPK Perwakilan Provinsi Aceh mendapat alokasi anggaran dalam dua
DIPA, yaitu :
DIPA Eselon 1 Setjen yang menampung alokasi anggaran untuk Program Dukungan
Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya dan Program Peningkatan Sarana dan
Prasarana Aparatur BPK; dan
DIPA Eselon I BPK yang menampung alokasi anggaran untuk Program Pemeriksaan
Keuangan Negara.
Mulai tahun 2018, BPK Perwakilan Provinsi Aceh mendapat alokasi anggaran dalam satu
DIPA, yaitu DIPA BPK dengan satu program, yaitu Program Pemeriksaan Keuangan Negara
yang terdiri dari empat layanan sebagai berikut:
Layanan Pemeriksaan Keuangan Negara;
Layanan Sekretariat Perwakilan;
Layanan Internal (Overhead); dan
Layanan Perkantoran.
IKU 1.2 - Persentase Penyampaian LHP yang mengandung Unsur Tindak Pidana ke IPH
Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung
Jawab Keuangan Negara Pasal 14 ayat (1) disebutkan bahwa apabila dalam pemeriksaan
ditemukan unsur pidana, BPK segera melaporkan hal tersebut kepada instansi yang
berwenang sesuai dengan ketentuan perundang-undangan. Mandat tersebut mengisyaratkan
peran BPK terletak pada pelaporan indikasi tindak pidana yang ditemukan dalam pelaksanaan
pemeriksaan.
Untuk memperoleh capaian IKU ini, BPK Perwakilan Provinsi Aceh melakukan kajian atas
suatu temuan pemeriksaan yang diindikasikan mengandung unsur tindak pidana. Kajian
tersebut melibatkan tim pemeriksa, Kepala Subauditorat, Kepala Subbagian Hukum dan
Kepala Perwakilan. Jika dari hasil kajian tersebut disepakati bahwa suatu temuan pemeriksa
mengandung indikasi tindak pidana, maka Kepala Perwakilan akan meminta pertimbangan
kepada Ditama Binbangkum dan dilanjutkan dengan pembahasan bersama Audiorat Utama
Investigasi (AUI). Berdasarkan pertimbangan dan hasil pembahasan inilah suatu temuan
pemeriksaan dinyatakan mengandung/tidak mengandung unsur tindak pidana.
Berdasarkan proses yang dilakukan tersebut, pemeriksaan BPK Perwakilan Provinsi Aceh
pada tahun 2018 yang menghasilkan 60 LHP, yang memuat 331 temuan dengan 818
rekomendasi, tidak menemukan indikasi tindak pidana yang harus dilaporkan kepada Instansi
Penegak Hukum (IPH). IKU 1.2 merupakan IKU yang bersifat pemenuhan, yang
pencapaiannya hanya dapat dilakukan jika terdapat unsur-unsur yang memenuhi syarat untuk
merealisasikan IKU tersebut, yaitu adanya temuan berindikasi tindak pidana. Oleh sebab itu,
realisasi capaian IKU 1.2 tahun 2018 sama dengan target, yaitu 100% dengan skor 100, yang
dapat dilihat pada tabel berikut:
Laporan Kinerja BPK Perwakilan Provinsi Aceh Tahun 2018 24
Tabel 3.8 Perbandingan Realisasi Capaian IKU 1.2 Tahun 2018, 2017, dan 2016
IKU/IK Target
Tahun 2018
Realisasi
Tahun 2018
Capaian
2018 2017 2016
1.2 Persentase Penyampaian LHP yang
mengandung Unsur Tindak Pidana ke IPH 100% 100% 100 100 N/A
Berdasarkan tabel di atas, IKU 1.2 ditargetkan sebesar 100% yang berarti jika ada unsur
seperti penjelasan sebelumnya, maka satker harus merealisasikan aktivitas untuk pemenuhan
IKU tersebut dan diperhitungkan sebagai capaian kinerja bagi unit Eselon II bersangkutan.
Adapun jika unsur tersebut tidak terjadi dalam periode pengukuran, maka hal tersebut tidak
berpengaruh terhadap pencapaian target dan skor kinerja secara keseluruhan.
Sementara itu, perbandingan realisasi IKU 1.2 tahun 2018 terhadap target 2020 tergambar
sebagai berikut:
Tabel 3.9 Perbandingan Realisasi IKU 1.2 Tahun 2018 dengan Target 2020
Dalam Renstra BPK Perwakilan Provinsi Aceh 2016-2020
IKU/IK
Target Tahun
Realisasi
Tahun
2018
Persentase
Realisasi
2018
dibanding
Target 2020
2016 2017 2018 2019 2020
1.2 Persentase Penyampaian LHP
yang mengandung Unsur
Tindak Pidana ke IPH
100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
Tabel 3.9 di atas, menunjukkan bahwa belum ada realisasi atas IKU 1.2 di tahun 2018
dibandingkan dengan target tahun 2020. Oleh karena itu, agar dapat memenuhi target di tahun
2020, BPK Perwakilan Provinsi Aceh akan meningkatkan kualitas pelaksanaan pemeriksaan
untuk menghasilkan temuan pemeriksaan yang berkualitas dan melakukan telaah hukum atas
temuan-temuan pemeriksaan yang memiliki indikasi unsur tindak pidana. Selain itu, BPK
Perwakilan Provinsi Aceh juga akan bekerja sama dengan Badan Diklat BPK dan AUI untuk
memberikan pelatihan maupun workshop kepada para pemeriksa dan Subbagian Hukum
guna meningkatkan pemahaman dan keahlian dalam membuat temuan pemeriksaan dan
telaah hukum yang berkualitas.
Untuk melaksanakan kegiatan IKU 1.2, pada tahun 2018 BPK Perwakilan Provinsi Aceh
mengalokasikan anggaran sebesar Rp1.264.702.000,00 dengan realisasi sebesar
Rp1.148.759.135,00 atau 90,83%. Alokasi dan realisasi anggaran IKU 1.2 tahun 2018 tidak
dapat dibandingkan dengan tahun sebelumnya karena pada tahun 2018, terjadi restrukturisasi
program dan kegiatan BPK, yang mempengaruhi struktur unit organisasi, program, kegiatan,
keluaran, subkeluaran, komponen dan indikator kinerjanya.
Laporan Kinerja BPK Perwakilan Provinsi Aceh Tahun 2018 25
IKU 1.3 - Tingkat Pemenuhan Permintaan Penghitungan Kerugian Negara dan Pemberian
Keterangan Ahli
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2006 tentang Badan Pemeriksa Keuangan
Negara Pasal 10 ayat (1) disebutkan bahwa BPK menilai dan/atau menetapkan jumlah
kerugian negara yang diakibatkan oleh perbuatan melawan hukum baik sengaja maupun lalai
yang dilakukan oleh bendahara, pengelola BUMN/BUMD, dan lembaga atau badan lain yang
menyelenggarakan pengelolaan keuangan negara. Pasal 10 ayat (1) Undang-Undang Nomor 15
Tahun 2006 tersebut mewajibkan BPK untuk melakukan penghitungan jumlah kerugian
negara.
Sedangkan pada Pasal 11 huruf c Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2006 tentang Badan
Pemeriksa Keuangan dinyatakan bahwa BPK dapat memberikan keterangan ahli dalam proses
peradilan mengenai kerugian negara/daerah. Pemberian keterangan ahli ini diberikan
berdasarkan LHP BPK dan dilakukan dalam rangka mendukung pemberantasan praktik
korupsi atas keuangan negara.
Selama tahun 2018, pada BPK Perwakilan Provinsi Aceh tidak terdapat Laporan Hasil
Pemeriksaan Penghitungan Kerugian Negara (LHP PKN) yang diterbitkan dan disampaikan
kepada IPH maupun permintaan untuk memberikan keterangan ahli dalam proses peradilan.
Meskipun BPK Perwakilan Provinsi Aceh melalui Subbagian Hukum dan Tim Pemeriksa
telah melakukan beberapa pembahasan dengan AUI dan IPH, namun sampai dengan akhir
tahun 2018, belum terdapat permintaan untuk melakukan penghitungan kerugian
negara/daerah maupun permintaan untuk memberikan keterangan ahli.
Realisasi capaian IKU 1.3 Tahun 2017 dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 3.10 Perbandingan Realisasi Capaian IKU 1.3 Tahun 2018, 2017 dan 2016
IKU/IK
Target
Tahun
2018
Realisasi
Tahun
2018
Capaian
2018 2017 2016
1.3 Tingkat Pemenuhan
Permintaan Penghitungan
Kerugian Negara dan
Pemberian Keterangan
Ahli
100% 100% 100 Tidak dapat
dibandingkan
Tidak dapat
dibandingkan
IKU 1.3 merupakan IKU yang bersifat pemenuhan, yang pencapaiannya hanya dapat
dilakukan jika terdapat unsur-unsur yang memenuhi syarat untuk merealisasikan IKU tersebut,
yaitu adanya pemenuhan atas permintaan Penghitungan Kerugian Negara (PKN). Pada tahun
2018, IKU ini ditargetkan sebesar 100% dan terealisasi sebesar 100% sehingga mendapat skor
100. yang berarti jika ada unsur seperti disebutkan di atas, maka satker harus merealisasikan
aktivitas untuk pemenuhan IKU tersebut dan diperhitungkan sebagai capaian kinerja bagi unit
eselon II bersangkutan. Adapun jika unsur tersebut tidak terjadi dalam periode pengukuran,
hal tersebut tidak berpengaruh terhadap pencapaian target dan skor kinerja secara
keseluruhan.
Laporan Kinerja BPK Perwakilan Provinsi Aceh Tahun 2018 26
Capaian tahun 2018 ini tidak dapat dibandingkan dengan capaian tahun 2017, karena sampai
dengan tahun 2017, Permintaan Penghitungan Kerugian Negara dan Permintaan Pemberian
Keterangan Ahli merupakan IKU terpisah yaitu IKU 1.3 dan IKU 1.4. Sedangkan pada tahun
2018, kedua IKU tersebut digabung menjadi IKU 1.3. Pada tahun 2017, BPK Perwakilan
Provinsi Aceh tidak mendapat permintaan penghitungan kerugian negara/daerah, sehingga
capaian IKU 1.3 adalah 100%. Namun untuk IKU 1.4, capaiannya adalah 101%, karena
adanya permintaan untuk memberikan keterangan ahli berkaitan dengan kasus pengelolaan
Uang Persediaan TA 2011 pada DPKKD Pemerintah Kabupaten Bireuen. Pemberian
keterangan ahli tersebut dilakukan oleh sdr. Syafruddin Lubis (Kepala Subauditorat Aceh I) di
Pengadilan Tipikor Banda Aceh pada tanggal 23 Agustus 2017.
Sementara itu, perbandingan realisasi IKU 1.3 tahun 2018 terhadap target tahun 2020
disajikan sebagai berikut:
Tabel 3.11 Perbandingan Realisasi IKU 1.3 Tahun 2018 dengan Target 2020
Dalam Renstra BPK Perwakilan Provinsi Aceh 2016 – 2020
IKU/IK
Target Tahun Realisasi
Tahun
2018
Persentase
Realisasi 2018
dibanding
Target 2020
2016 2017 2018 2019 2020
1.3 Tingkat Pemenuhan
Permintaan
Penghitungan
Kerugian Negara dan
Permintaan
Pemberian Keterangan
Ahli
100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
Berdasarkan Tabel 3.11 diketahui bahwa persentase realisasi tahun 2018 dibanding target
2020 untuk IKU 1.3 dapat tercapai. Meskipun pada tahun 2018 BPK Perwakilan Provinsi
Aceh tidak mendapat permintaan penghitungan kerugian negara/daerah maupun permintaan
pemberian keterangan ahli, namun pada tanggal 30 Oktober 2018, telah dilaksanakan
pemaparan dengan Kejaksaan Negeri Langsa terkait kasus “Pengadaan Mesin Genset 500
KVA dan Instalasi Pada RSUD Langsa”. Hasil pemaparan tersebut masih dalam proses
telaahan oleh pihak Kejaksaan Negeri Langsa.
Laporan Kinerja BPK Perwakilan Provinsi Aceh Tahun 2018 27
Gambar 3.7 Ekspose Kejaksaan Negeri Langsa
BPK Perwakilan Provinsi Aceh akan terus berupaya meningkatkan kualiatas hasil
pemeriksaannya, terutama atas hal-hal yang diperkirakan berindikasi kerugian negara/daerah.
Selain itu, juga meningkatkan koordinasi dengan AUI dan IPH terkait temuan-temuan
pemeriksaan yang berindikasi kerugian negara/daerah untuk dapat diyakinkan benar terjadi
kerugian negara/daerah, sehingga dapat dilakukan upaya pemulihan kerugian negara/daerah.
Untuk melaksanakan kegiatan IKU 1.3, pada tahun 2018 BPK Perwakilan Provinsi Aceh
mengalokasikan anggaran sebesar Rp1.332.351.000,00 dengan realisasi sebesar
Rp1.224.150.105,00 atau 91,88%. Alokasi dan realisasi anggaran IKU 1.3 tahun 2018 tidak
dapat dibandingkan dengan tahun sebelumnya karena pada tahun 2018, terjadi restrukturisasi
program dan kegiatan BPK, yang mempengaruhi struktur unit organisasi, program, kegiatan,
keluaran, subkeluaran, komponen dan indikator kinerjanya.
IKU 1.4 - Jumlah Bahan Pendapat dan Pertimbangan yang Dimanfaatkan Ditama Revbang
Pemberian pendapat merupakan salah satu kewenangan BPK yang dijelaskan dalam Undang-
Undang Nomor 15 Tahun 2006 bahwa BPK dapat memberikan pendapat kepada para
pemangku kepentingan yang diperlukan karena sifat pekerjaannya.
Penyampaian suatu usulan bahan pendapat haruslah memenuhi kriteria yang diatur dalam
Keputusan BPK RI No. 6/K/I-XIII.2/9/2014 tanggal 1 September 2014 tentang Pedoman
Pemberian Pendapat Badan Pemeriksa Keuangan. Pada tahun 2018, BPK Perwakilan
Provinsi Aceh telah menyampaikan dua usulan bahan pendapat kepada Ditama Revbang
melalui Nota Dinas Kepala Perwakilan No. 276/ND/XVIII.BAC/09/2018 tanggal 6
September 2018, yaitu:
Laporan Kinerja BPK Perwakilan Provinsi Aceh Tahun 2018 28
1. Kriteria Kelompok Masyarakat dan Organisasi Kemasyarakatan sebagai Penerima Hibah
dari Pemerintah Daerah, dan
2. Penguatan Peran Gubernur dalam Pelaksanaan Evaluasi Rancangan Anggaran Pendapatan
dan Belanja Daerah.
Berdasarkan hasil telaahan Direktorat EPP, melalui Nota Dinas Kepala Direktorat EPP No.
616/ND/XII.2/11/2018 tanggal 13 November 2018, disampaikan bahwa dari dua usulan
tersebut hanya satu usulan yang disetujui dan dimanfaatkan oleh Ditama Revbang, yaitu
“Penguatan Peran Gubernur dalam Pelaksanaan Evaluasi Rancangan Anggaran Pendapatan
dan Belanja Daerah”. Dengan diterimanya satu Usulan Bahan Pendapat, maka capaian IKU
1.4 ini sudah memenuhi target, yaitu satu Usulan Bahan Pendapat. Namun jika dibandingkan
dengan realisasi capaian pada tahun 2017, realisasi capaian tahun 2018 ini lebih rendah. Pada
tahun 2017, Usulan Bahan Pendapat yang disampaikan serta disetujui dan dimanfaatkan oleh
Ditama Revbang sebanyak dua Usulan Bahan Pendapat, yaitu Perhitungan Pendapatan
Umum Daerah dan Realisasi Belanja Pegawai ASN dalam Penentuan Kelompok Kemampuan
Keuangan Daerah, dan Alokasi Dana Desa. Tabel di bawah ini menggambarkan realisasi
capaian IKU 1.4 sebagai berikut:
Tabel 3.12 Perbandingan Realisasi Capaian IKU 1.4 Tahun 2018, 2017, dan 2016
IKU/IK Target
Tahun 2018
Realisasi
Tahun 2017
Capaian
2017 2017 2016
1.4 Jumlah Bahan Pendapat dan
Pertimbangan yang Dimanfaatkan
Ditama Revbang
1 1 100 105 105
Berdasarkan Tabel 3.12 di atas dapat dilihat bahwa realisasi atas IKU 1.4 mencapai target PK
Tahun 2018, dengan skor kinerja sebesar 100. Meskipun capaian tersebut lebih rendah
dibandingkan dengan capaian dua tahun sebelumnya, BPK Perwakilan Provinsi Aceh terus
berupaya memberikan sumbangan bahan pendapat untuk memberikan kontribusi bagi BPK
dalam memenuhi harapan para pemangku kepentingan untuk memperbaiki tata kelola
keuangan negara.
BPK Perwakilan Provinsi Aceh akan terus berupaya melakukan kajian atas temuan-temuan
pemeriksaan yang berkualitas untuk menggali hal-hal yang dapat dijadikan usulan bahan
pendapat, sehingga dapat memenuhi target yang ditetapkan hingga tahun 2020. Sebagai
perbandingan realisasi capaian tahun 2018 terhadap target tahun 2020 kami sajikan pada tabel
berikut:
Laporan Kinerja BPK Perwakilan Provinsi Aceh Tahun 2018 29
Tabel 3.13 – Perbandingan Realisasi IKU 1.4 Tahun 2018 dengan Target 2020
Dalam Renstra BPK Perwakilan Provinsi Aceh 2016 – 2020
IKU/IK
Target Tahun Realisasi
Tahun
2018
Persentase
Realisasi 2018
dibanding
Target 2020 2016 2017 2018 2019 2020
1.4 Jumlah Bahan Pendapat dan
Pertimbangan yang
Dimanfaatkan Ditama
Revbang
1 1 1 1 1 1 100%
Pencapaian target IKU 1.4 ini didukung dengan anggaran yang digunakan untuk membiayai
kegiatan yang diperlukan dalam pencapaian kinerja tersebut, yang ditampung dalam Layanan
Pemeriksaan Keuangan Negara dengan keluaran Rumusan Bahan Pendapat. Alokasi
anggaran yang disediakan untuk keluaran tersebut pada DIPA Tahun 2018 adalah sebesar
Rp18.548.000,00 dengan realisasi sebesar Rp18.169.600,00 atau 97,96%, dengan target
keluaran satu Rumusan Bahan Pendapat. Alokasi anggaran dan target keluaran ini sama
dengan DIPA 2017, sehingga dapat dilakukan perbandingan sebagaimana disajikan pada tabel
berikut:
Tabel 3.14 – Perbandingan Anggaran dan Realisasi Keluaran Rumusan Bahan Pendapat
Tahun 2016 – 2018
No. Tahun Anggaran Anggaran (Rp) Realisasi (Rp) %
1 2018 18.548.000,00 18.169.600,00 97,96
2 2017 18.548.000,00 14.962.200,00 80,66
3 2016 46.530.000,00 23.329.000,00 50,13
Manajemen pemeriksaan salah satunya mencakup kegiatan perencanaan strategis pemeriksaan.
Melalui strategi ini, diharapkan BPK dapat melaksanakan sistem perencanaan pemeriksaannya
dalam sebuah proses pengelolaan perencanaan pemeriksaan yang sistematis dan terintegrasi.
Kebijakan perencanaan pemeriksaan tersebut dilaksanakan dengan memperhatikan peran dan
posisi BPK sebagai lembaga pemeriksa keuangan negara serta harapan pemilik kepentingan
terhadap hasil pemeriksaan BPK. Secara keseluruhan, skor S 1.1 pada tahun 2018 adalah sebesar
103,19.
Pencapaian S1.1 dipantau melalui tiga IK, yaitu (1) Tingkat Implementasi Strategi Pemeriksaan,
(2) Rasio Jumlah LHP Kinerja terhadap seluruh LHP dan (3) Tingkat Evaluasi LHP.
S 1.1 – Meningkatkan Kualitas Perencanaan Pemeriksaan
Laporan Kinerja BPK Perwakilan Provinsi Aceh Tahun 2018 30
IK 1.1.1 - Tingkat Implementasi Strategi Pemeriksaan
IK 1.1.1 ini menunjukkan tingkat pengelolaan strategi pemeriksaan, yang diwujudkan dalam
bentuk tema dan fokus pemeriksaan sebagaimana yang tertuang dalam Rencana Kerja
Tahunan BPK. Pengukuran IK ini bertujuan untuk menilai capaian realisasi pemeriksaan
terhadap rencana pemeriksaan yang disusun berdasarkan tema dan fokus pemeriksaan yang
mengacu pada strategi pemeriksaan BPK. Indikator penilaiannya terdiri dari tingkat
kesesuaian antara RKP dan Renstra serta tingkat kesesuaian antara AO dan TSAO
(termutakhir). Penilaian IK ini dilakukan atas LHP Kinerja dan PDTT (Non Banpol).
Berdasarkan RKA Tahun 2018, BPK Perwakilan memiliki 60 objek pemeriksaan, yang terdiri
dari 24 objek LKPD, 24 objek Banpol, 8 objek kinerja (7 objek merupakan tematik Pusat dan
1 objek muatan lokal) dan 4 objek DTT.
Adapun realisasi capaian IK 1.1.1 tahun 2018 dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 3.15 Perbandingan Realisasi Capaian IK 1.1.1 Tahun 2018, 2017, dan 2016
IKU Target
Tahun 2018
Realisasi
Tahun 2018
Capaian
2018 2017 2016
1.1.1 Tingkat Implementasi Strategi
Pemeriksaan 90% 100% 105 105 100
Tabel di atas menunjukkan bahwa BPK Perwakilan Provinsi Aceh dalam menyusun rencana
pemeriksaannya telah mengacu pada RKT dan Bussiness Case yang sudah ditetapkan.
Sementara itu, perbandingan realisasi tahun 2018 terhadap target 2020 sebagai berikut:
Tabel 3.16 Perbandingan Realisasi IK 1.1.1 Tahun 2018 dengan Target 2020
Dalam Renstra BPK Perwakilan Provinsi Aceh 2016 – 2020
IKU
Target Tahun Realisasi
Tahun
2018
Persentase
Realisasi 2018
dibanding
Target 2020
2016 2017 2018 2019 2020
1.1.1 Tingkat Implementasi
Strategi Pemeriksaan 85% 85% 90% 90% 100% 100% 100%
Tabel 3.18 menunjukkan bahwa persentase realisasi 2018 dibanding target 2020 atas IK 1.1.1
telah mencapai target. BPK Perwakilan Provinsi Aceh tetap berkomitmen untuk terus
melakukan upaya perbaikan dengan lebih cermat dalam menyusun rencana pemeriksaan yang
mengacu pada tema dan fokus pemeriksaan periode 2016-2020, menyesuaikannya dengan
arahan Badan, dengan tetap memperhatikan ketersediaan anggaran dan kecukupan jumlah
pemeriksa.
Laporan Kinerja BPK Perwakilan Provinsi Aceh Tahun 2018 31
Untuk melaksanakan kegiatan IK 1.1.1, pada tahun 2018 BPK Perwakilan Provinsi Aceh
mengalokasikan anggaran sebesar Rp1.577.796.000,00 dengan realisasi sebesar
Rp1.488.855.294,00 atau 94,36%. Alokasi dan realisasi anggaran IK 1.1.1 tahun 2018 tidak
dapat dibandingkan dengan tahun sebelumnya karena pada tahun 2018, terjadi restrukturisasi
program dan kegiatan BPK, yang mempengaruhi struktur unit organisasi, program, kegiatan,
keluaran, subkeluaran, komponen dan indikator kinerjanya.
IK 1.1.2 - Rasio Jumlah LHP Kinerja terhadap seluruh LHP
IK ini bertujuan untuk mendorong peningkatan pelaksanaan pemeriksaan kinerja dalam
rangka mengawal Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN). Dari hasil
pemeriksaan kinerja ini BPK diharapkan berperan untuk menilai efektivitas, efisiensi dan
keekonomisan pencapaian pelaksanaan program pemerintah, sehingga tujuan program
tersebut dapat dicapai secara maksimal.
Pada perencanaan awal, target IK 1.1.2 Tahun 2018 adalah sebesar 21% dari total LHP Non
Banpol, dengan keluaran LHP sebanyak 7. Dari 7 objek pemeriksaan tersebut, BPK
Perwakilan Provinsi Aceh ikut serta dalam pemeriksaan kinerja tematik Upaya Pemerintah
Daerah dalam Pembinaan dan Pengawasan atas Penyelenggaraan Pemerintah Desa dan
Pengelolaan Keuangan Desa pada empat Pemerintah Daerah yang dikoordinir oleh AKN V,
satu objek pemeriksaan atas Kinerja Pengelolaan Sumber Daya Kesehatan dalam
Penyelenggaraan JKN TA 2017 dan 2018 (Semester I), satu objek pemeriksaan atas Kinerja
Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik (Bidang Kesehatan) dan satu objek pemeriksaan atas
Program Indonesia Pintar (PIP), Peningkatan Manajemen Guru, Pendidikan Keguruan, &
Reformasi Lembaga Pendidikan & Tenaga Kependidikan yang dikoordinir oleh AKN VI.
Setelah pelaksanaan pemeriksaan LKPD oleh KAP selesai dilaksanakan, sisa anggaran yang
tersedia dioptimalkan dengan melakukan revisi DIPA untuk menambah volume pada
Keluaran LHP BPK Perwakilan Provinsi Aceh sebanyak tiga LHP, yang terdiri dari satu LHP
Kinerja muatan lokal dan dua LHP DTT. Revisi DIPA tersebut telah mendapat persetujuan
Tortama KN melalui Nota Dinas No. 250/ND/XVIII/7/2018 tanggal 23 Juli 2018.
Berdasarkan persetujuan tersebut, Kepala Perwakilan menyampaikan permohonan revisi
kepada Sekjen BPK melalui Nota Dinas No. 216/ND/XVIII.BAC/7/2018 tanggal 25 Juli
2018. Dengan adanya revisi tersebut, maka jumlah Keluaran LHP BPK Perwakilan Provinsi
Aceh bertambah dari semula 54 LHP menjadi 57 LHP, dengan total LHP Kinerja menjadi 8
LHP. Atas pertambahan tersebut, maka dilakukan penyesuaian atas target ratio jumlah LHP
Kinerja terhadap seluruh LHP, dari 21% menjadi 22%. Seluruh LHP Kinerja tersebut telah
diserahterimakan kepada Lembaga Perwakilan pada tanggal 20 Desember 2018.
Laporan Kinerja BPK Perwakilan Provinsi Aceh Tahun 2018 32
Adapun realisasi capaian IK 1.1.2 dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 3.17 Perbandingan Realisasi Capaian IK 1.1.2 Tahun 2018, 2017, dan 2016
IKU Target
Tahun 2018
Realisasi
Tahun 2018
Capaian
2018 2017 2016
1.1.2 Rasio Jumlah LHP Kinerja
terhadap seluruh LHP 22% 22,22% 101,01 101 102,34
Berdasarkan Tabel 3.17 di atas dapat dilihat bahwa realisasi atas IK 1.1.2 melebih target PK
Tahun 2018 sehingga mendapat skor kinerja sebesar 101,01. Kondisi ini menunjukkan bahwa
jenis pemeriksaan yang dilakukan oleh Perwakilan Provinsi Aceh telah sesuai dengan Renstra
2016 – 2020 yang difokuskan pada peningkatan pemeriksaan kinerja. Sementara itu,
perbandingan realisasi capaian tahun 2018 terhadap target 2020 sebagai berikut:
Tabel 3.18 Perbandingan Realisasi IK 1.1.2 Tahun 2018 dengan Target 2020 Dalam
Renstra BPK Perwakilan Provinsi Aceh 2016 – 2020
IKU
Target Tahun Realisasi
Tahun
2018
Persentase
Realisasi 2018
dibanding
Target 2020
2016 2017 2018 2019 2020
1.1.2 Rasio Jumlah LHP
Kinerja terhadap
seluruh LHP
14% 14% 22% 25% 25% 22,22% 101,01%
Tabel 3.18 menunjukkan bahwa persentase realisasi capaian IK 1.1.2 tahun 2018 dibanding
target tahun 2020 sudah tercapai. Namun demikian BPK Perwakilan Provinsi Aceh tetap
berkomitmen untuk terus meningkatkan pemeriksaan kinerja dengan fokus pemeriksaan
sesuai Rencana Kerja Tahunan BPK. Salah satu bentuk komitmen yang diberikan adalah
dengan meningkatkan rasio Jumlah LHP Kinerja terhadap seluruh LHP pada RKA Tahun
2019 menjadi 25% dari total LHP diluar LHP Banpol, atau sebanyak 9 LHP Kinerja. LHP
Kinerja tersebut terdiri dari Kinerja Tematik sebanyak 7 objek, yang terdiri dari Kinerja
Pengelolaan Belanja Daerah sebanyak 5 objek, Kinerja Pemenuhan Pelayanan dan
Kepesertaan JKN sebanyak 1 objek dan Kinerja Pengelolaan Pajak Daerah sebanyak 1 objek.
Selain itu juga terdapat LHP Kinerja Mandiri sebanyak 2 objek, yang terdiri dari Kinerja
Pengelolaan Irigasi dan Kinerja Upaya Pemerintah Daerah dalam Pengamanan Produksi
Pangan Untuk Kemandirian dan Diversifikasi Pangan.
Untuk melaksanakan kegiatan IKU 1.3, pada tahun 2018 BPK Perwakilan Provinsi Aceh
mengalokasikan anggaran sebesar Rp1.332.351.000,00 dengan realisasi sebesar
Rp1.224.150.105,00 atau 91,88%. Alokasi dan realisasi anggaran IKU 1.3 tahun 2018 tidak
dapat dibandingkan dengan tahun sebelumnya karena pada tahun 2018, terjadi restrukturisasi
program dan kegiatan BPK, yang mempengaruhi struktur unit organisasi, program, kegiatan,
keluaran, subkeluaran, komponen dan indikator kinerjanya.
Laporan Kinerja BPK Perwakilan Provinsi Aceh Tahun 2018 33
Untuk melaksanakan kegiatan IK 1.1.2, pada tahun 2018 BPK Perwakilan Provinsi Aceh
mengalokasikan anggaran sebesar Rp4.453.550.000,00 dengan realisasi sebesar
Rp4.124.079.458,00 atau 92,60%. Alokasi dan realisasi anggaran IK 1.1.1 tahun 2018 tidak
dapat dibandingkan dengan tahun sebelumnya karena pada tahun 2018, terjadi restrukturisasi
program dan kegiatan BPK, yang mempengaruhi struktur unit organisasi, program, kegiatan,
keluaran, subkeluaran, komponen dan indikator kinerjanya.
IK 1.1.3 - Tingkat Evaluasi LHP
IK ini menunjukkan tingkat evaluasi atas LHP yang diterbitkan oleh satker pemeriksaan.
Indikator ini diukur berdasarkan hasil evaluasi LHP atas kesesuaian simpulan dengan TSAO,
dengan tujuan untuk mendorong satker pemeriksaan agar meningkatkan kualitas LHP.
Pengukuran IK ini baru dimulai pada tahun 2018 dan hanya dilakukan atas LHP Kinerja dan
PDTT.
Berdasarkan hasil evaluasi yang dilakukan oleh PSMK atas LHP Kinerja dan PDTT yang
diterbitkan oleh BPK Perwakilan Provinsi Aceh, yang terdiri dari delapan LHP Kinerja dan
empat LHP PDTT, realisasi capaian IK 1.1.3 adalah 100% dari target sebesar 80% dengan
skor 105. Adapun realisasi capaian IK 1.1.3 dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 3.19 Perbandingan Realisasi Capaian IK 1.1.3 Tahun 2018, 2017, dan 2016
IKU Target
Tahun 2018
Realisasi
Tahun 2018
Capaian
2018 2017 2016
1.1.3 Tingkat Evaluasi LHP 80% 100% 105 - -
Berdasarkan Tabel 3.19 di atas menunjukkan bahwa LHP BPK Perwakilan Provisi Aceh telah
menyajikan kesesuaian antara simpulan dan TSAO. Sementara itu, perbandingan realisasi
capaian tahun 2018 terhadap target 2020 sebagai berikut:
Tabel 3.20 Perbandingan Realisasi IK 1.1.3 Tahun 2018 dengan Target 2020 Dalam
Renstra BPK Perwakilan Provinsi Aceh 2016 – 2020
IKU
Target Tahun Realisasi
Tahun
2018
Persentase
Realisasi 2018
dibanding
Target 2020
2016 2017 2018 2019 2020
1.1.3 Tingkat Evaluasi LHP
- - 80% 90% 100% 100% 100%
Berdasarkan tabel di atas, BPK Perwakilan Provinsi optimis dapat mencapai target IK 1.1.3
tahun 2020. Untuk mendukung hal tersebut, BPK Perwakilan Provinsi Aceh akan terus
melakukan upaya peningkatan kualitas LHP, mulai dari perencanaan, pelaksanaan hingga
Laporan Kinerja BPK Perwakilan Provinsi Aceh Tahun 2018 34
penyusunan laporan dengan meningkatkan kualitas supervisi. Selain itu untuk meningkatkan
keahlian, para pemeriksa akan diikutsertakan dalam pelaksanaan diklat/workshop/in house
training maupun Knowledge Transfer Forum (KTF) yang terkait dengan bidang pemeriksaan.
Untuk mendukung pelaksanaan kegiatan IK 1.1.3, pada tahun 2018 BPK Perwakilan Provinsi
Aceh mengalokasikan anggaran sebesar Rp1.451.857.000,00 dengan realisasi sebesar
Rp1.370.720.935,00 atau 94,41%. Alokasi dan realisasi anggaran IK 1.1.3 tahun 2018 tidak
dapat dibandingkan dengan tahun sebelumnya karena pada tahun 2018, terjadi restrukturisasi
program dan kegiatan BPK, yang mempengaruhi struktur unit organisasi, program, kegiatan,
keluaran, subkeluaran, komponen dan indikator kinerjanya.
Tingkat tindak lanjut atas rekomendasi BPK merupakan salah satu bukti bahwa kualitas
pemeriksaan BPK dinilai dan diapresiasi oleh entitas pemeriksaan BPK. Selain itu, tingkat tindak
lanjut atas rekomendasi BPK juga akan menjadi salah satu penentu keberhasilan upaya BPK
dalam memperbaiki pengelolaan keuangan negara. Untuk itu, perlu ditingkatkan kelengkapan
dan kemutakhiran data tindak lanjut hasil pemeriksaan.
Wewenang BPK untuk melakukan pemantauan tidak hanya terbatas pada masalah tindak lanjut
atas rekomendasi hasil pemeriksaan, tetapi juga pada penyelesaian ganti kerugian negara.
Sebagaimana diamanatkan dalam Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2006 tentang Badan
Pemeriksa Keuangan dijelaskan bahwa BPK menilai dan/atau menetapkan jumlah kerugian
negara uang diakibatkan oleh perbuatan melawan hukum baik sengaja atau lalai yang dilakukan
oleh bendahara, pengelola BUMN/BUMD, dan lembaga atau badan lain yang menyelenggarakan
pengelolaan keuangan negara.
Pengukuran S 1.2 dilakukan dengan menggunakan tiga indikator, yaitu (1) Tingkat Kemutakhiran
Data Tindak Lanjut Hasil Pemeriksaan, (2) Jumlah Laporan Pemantauan Penyelesaian Kerugian
Negara, dan (3) Ketepatan Waktu Penyampaian Laporan Pemantauan Penyelesaian Kerugian
Negara ke Ditama Revbang. Secara keseluruhan skor S 1.2 pada tahun 2018 adalah 100.
IK 1.2.1 - Tingkat Kemutakhiran Data Tindak Lanjut Hasil Pemeriksaan
IK 1.2.1 menunjukkan tingkat kemutakhiran data tindak lanjut hasil pemeriksaan sebagaimana
telah diatur dalam Peraturan BPK No. 2 Tahun 2010 tentang Pemantauan Pelaksanaan
Tindak Lanjut Rekomendasi Hasil Pemeriksaan BPK. IK ini bertujuan untuk mengukur
pelaksanaan kegiatan pemutakhiran data tindak lanjut yang dilakukan oleh pejabat terperiksa.
Pemutakhiran ini akan direkapitulasi untuk digunakan sebagai salah satu bahan dalam
penyusunan Ikhtisar Hasil Pemeriksaan Semester (IHPS). Realisasi capaian IK 1.2.1 tahun
S 1.2 – Meningkatkan Kualitas Pemantauan TLRHP dan Kerugian Negara
Laporan Kinerja BPK Perwakilan Provinsi Aceh Tahun 2018 35
2018 adalah sebesar 100% dengan skor 100. Perbandingan realisasi capaian IK 1.2.1 dalam
tiga tahun terakhir dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 3.21 Perbandingan Capaian IK 1.2.1 Tahun 2018, 2017, dan 2016
IKU/IK Target
Tahun 2018
Realisasi
Tahun 2018
Capaian
2018 2017 2016
1.2.1 Tingkat Kemutakhiran Data Tindak
Lanjut Hasil Pemeriksaan 100% 100% 100 100 100
Pemenuhan target tersebut dapat tercapai melalui percepatan penyelesaian tindak lanjut atas
rekomendasi hasil pemeriksaan, yang dilakukan secara berkala dalam bentuk forum
pembahasan Tindak Lanjut Rekomendasi Hasil Pemeriksaan (TLRHP) dengan pihak
Pemerintah Daerah di Wilayah Aceh. Selain itu juga dengan mengoptimalkan pemanfaatan
aplikasi Sistem Informasi Pemantauan Tindak Lanjut Rekomendasi BPK (SiPTL).
Sebagaimana yang telah dijelaskan pada IKU 1.1 sebelumnya, BPK Perwakilan Provinsi Aceh
optimis dapat mencapai target tahun 2020. Hal tersebut dapat dilihat pada perbandingan
realisasi capaian tahun 2018 terhadap target tahun 2020 yang disajikan pada tabel berikut:
Tabel 3.22 Perbandingan Realisasi IK 1.2.1 Tahun 2018 dengan Target 2020
Dalam Renstra BPK Perwakilan Provinsi Aceh 2016 – 2020
IKU/IK
Target Tahun Realisasi
Tahun
2018
Persentase
Realisasi 2018
dibanding
Target 2020
2016 2017 2018 2019 2020
1.2.1 Tingkat
Kemutakhiran
Data Tindak
Lanjut Hasil
Pemeriksaan
- 100% 100% 100% 100% 100% 100%
Untuk mendukung pelaksanaan kegiatan IK 1.2.1, pada tahun 2018 BPK Perwakilan Provinsi
Aceh mengalokasikan anggaran sebesar Rp719.598.000,00 dengan realisasi sebesar
Rp709.341.308,00 atau 98,57%. Alokasi dan realisasi anggaran IK 1.2.1 tahun 2018 tidak
dapat dibandingkan dengan tahun sebelumnya karena pada tahun 2018, terjadi restrukturisasi
program dan kegiatan BPK, yang mempengaruhi struktur unit organisasi, program, kegiatan,
keluaran, subkeluaran, komponen dan indikator kinerjanya.
IKU 1.2.2 - Jumlah Laporan Pemantauan Penyelesaian Kerugian Negara
Laporan Pemantauan Penyelesaian Kerugian Negara memuat jumlah kasus kerugian negara
yang telah ditetapkan dan jumlah kasus yang telah diselesaikan dalam satu periode laporan. IK
1.2.2 ini bertujuan untuk mendorong Perwakilan dalam melakukan pemantauan penyelesaian
Laporan Kinerja BPK Perwakilan Provinsi Aceh Tahun 2018 36
ganti kerugian negara sehingga efektivitas penyelesaian ganti kerugian negara baik dari sisi
jangka waktu penyelesaian maupun besaran ganti rugi dapat tercapai.
Pada tahun 2018, jumlah Laporan Pemantauan Penyelesaian Ganti Kerugian Negara/Daerah
yang diterbitkan adalah sebanyak 48 Laporan dengan skor kinerja 100. Nilai IK 1.2.2 ini telah
mencapai target yang ditetapkan sebesar 48 Laporan. Realisasi capaian IK 1.2.2 Tahun 2018
dan perbandingannya selama tiga tahun terakhir dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 3.23 Perbandingan Capaian IK 1.2.2 Tahun 2018, 2017, dan 2016
IKU/IK Target
Tahun 2018
Realisasi
Tahun 2018
Capaian
2018 2017 2016
1.2.2 Jumlah Laporan Pemantauan
Penyelesaian Kerugian Negara 48 48 100 100 100
Sementara itu, perbandingan realisasi capaian tahun 2018 terhadap target tahun 2020
tergambar sebagai berikut:
Tabel 3.24 Perbandingan Realisasi IK 1.2.2 Tahun 2018 dengan Target 2020
Dalam Renstra BPK Perwakilan Provinsi Aceh 2016 – 2020
IKU/IK
Target Tahun Realisasi
Tahun
2018
Persentase
Realisasi 2018
dibanding Target
2020
2016 2017 2018 2019 2020
1.2.2 Jumlah Laporan
Pemantauan
Penyelesaian
Kerugian Negara
48 48 48 48 48 48 100%
Berdasarkan Tabel 3.24 di atas, BPK Perwakilan Provinsi Aceh optimis dapat memenuhi
target tahun 2020. Namun demikian, upaya perbaikan akan terus dilakukan untuk
meningkatkan kualitas pelaporan melalui koordinasi dengan Tim Penyelesaian Ganti
Kerugian Pemerintah Daerah dan Inspektorat Provinsi/Kabupaten/Kota.
Untuk mendukung pelaksanaan kegiatan IK 1.2.2, pada tahun 2018 BPK Perwakilan Provinsi
Aceh mengalokasikan anggaran sebesar Rp944.159.000,00 dengan realisasi sebesar
Rp916.103.947,00 atau 97,03%. Alokasi dan realisasi anggaran IK 1.2.2 tahun 2018 tidak
dapat dibandingkan dengan tahun sebelumnya karena pada tahun 2018, terjadi restrukturisasi
program dan kegiatan BPK, yang mempengaruhi struktur unit organisasi, program, kegiatan,
keluaran, subkeluaran, komponen dan indikator kinerjanya.
Laporan Kinerja BPK Perwakilan Provinsi Aceh Tahun 2018 37
IK 1.2.3 - Ketetapan Waktu Penyampaian Laporan Pemantauan Penyelesaian Kerugian
Negara ke Ditama Revbang
IK 1.2.3 mengukur ketepatan waktu penyampaian Laporan Pemantauan Penyelesaian Ganti
Kerugian Negara ke Ditama Revbang (d.h.i Direktorat EPP) dalam rangka penyusunan bahan
IHPS. Penyampaian yang dimaksud adalah penyampaian laporan secara fisik dan melalui
input ke SIKAD dengan tembusan kepada Ditama Binbangkum. Realisasi capaian IK 1.2.3
Tahun 2018 adalah sebesar 100% dengan skor 100, capaian ini konsisten dalam tiga tahun
terakhir seperti terlihat pada tabel berikut:
Tabel 3.25 Perbandingan Capaian IK 1.2.3 Tahun 2018, 2017, dan 2016
IKU/IK Target
Tahun 2018
Realisasi
Tahun 2018
Capaian
2018 2017 2016
1.2.3 Ketetapan Waktu Penyampaian
Laporan Pemantauan
Penyelesaian Kerugian Negara ke
Ditama Revbang
100% 100% 100 100 100
Sedangkan perbandingan realisasi capaian tahun 2018 terhadap target tahun 2020 tergambar
pada tabel berikut:
Tabel 3.26 Perbandingan Realisasi IK 1.2.3 Tahun 2018 dengan Target 2020
Dalam Renstra BPK Perwakilan Provinsi Aceh 2016 – 2020
IKU
Target Tahun Realisasi
Tahun
2018
Persentase
Realisasi 2018
dibanding
Target 2020
2016 2017 2018 2019 2020
1.2.3 Ketetapan Waktu
Penyampaian
Laporan
Pemantauan
Penyelesaian
Kerugian Negara
ke Ditama
Revbang
100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
Berdasarkan Tabel 3.26 terlihat bahwa BPK Perwakilan Provinsi Aceh optimis dapat
memenuhi target tahun 2020. Untuk itu perlu menjaga komitmen agar dapat
mempertahankan capaian tersebut melalui upaya merencanakan pelaksanaan kegiatan
pemantauan secara cermat sesuai periode pelaporan dengan memperhatikan ketersediaan
anggaran dan kecukupan jumlah pemeriksa.
Untuk mendukung pelaksanaan kegiatan IK 1.2.3, pada tahun 2018 BPK Perwakilan Provinsi
Aceh mengalokasikan anggaran sebesar Rp629.440.000,00 dengan realisasi sebesar
Rp610.735.965,00 atau 97,03%. Alokasi dan realisasi anggaran IK 1.2.2 tahun 2018 tidak
dapat dibandingkan dengan tahun sebelumnya karena pada tahun 2018, terjadi restrukturisasi
Laporan Kinerja BPK Perwakilan Provinsi Aceh Tahun 2018 38
program dan kegiatan BPK, yang mempengaruhi struktur unit organisasi, program, kegiatan,
keluaran, subkeluaran, komponen dan indikator kinerjanya.
BPK menetapkan Sistem Pengendalian Mutu (SPM) yang dalam implementasinya dinilai melalui
Sistem Pemerolehan Keyakinan Mutu (SPKM) untuk menjamin mutu pemeriksaan keuangan
negara. Upaya pengendalian mutu ini dilakukan sesuai dengan standar pemeriksaan, kode etik,
dan kebutuhan pemangku kepentingan.
Tujuan dilaksanakannya pengendalian mutu ini antara lain adalah dalam rangka meningkatkan
kualitas hasil pemeriksaan BPK. Oleh karena itu, pengukuran S 2.1 dilakukan melalui empat IK,
yaitu (1) Pemenuhan Quality Control (QC) dan Quality Assurance (QA) Pemeriksaan,
(2) Indeks Kepuasan Auditee atas Kinerja Pemeriksa BPK, (3) Ketepatan Waktu Penyampaian
LHP dan (4) Persentase Gugatan atas LHP yang Dimenangkan BPK. Skor S 2.1 tahun 2018
secara keselururan adalah 101.
IK 2.1.1 - Pemenuhan Quality Control (QC) dan Quality Assurance (QA) Pemeriksaan
IK ini bertujuan untuk mengukur kesesuaian pelaksanaan pemeriksaan BPK dengan Standar
Pemeriksaan Keuangan Negara (SPKN), kode etik, dan Panduan Manajemen Pemeriksaan
(PMP) dalam rangka mengendalikan mutu pemeriksaan dan memberikan keyakinan yang
memadai bahwa pelaksanaan dan hasil pemeriksaan BPK telah memenuhi mutu dan
persyaratan sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Pemenuhan skor atas IK 2.1.1 dilakukan
dengan pengisian kuesioner atas kegiatan pemeriksaan mulai dari perencanaan sampai dengan
pelaporan oleh Pemberi Tugas Pemeriksaan (PTP), Pejabat Struktural Pemeriksaan (PSP),
dan pejabat Fungsional Pemeriksaan (PFP). Penilaian atas IK ini meliputi semua kegiatan
pemeriksaan, baik atas LKPD, Kinerja maupun PDTT. Realisasi capaian IK 2.1.1 tahun
2018 dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 3.27 Perbandingan Realisasi Capaian IK 2.1.1 Tahun 2018, 2017, dan 2016
IKU/IK Target
Tahun 2018
Realisasi
Tahun 2018
Capaian
2018 2017 2016
2.1.1 Pemenuhan Quality Control
(QC) dan Quality Assurance
Pemeriksaan
100% 100% 100 100 100
Berdasarkan Tabel 3.27 dapat dilihat bahwa tingkat pemenuhan QC dan QA tahun 2018 telah
memenuhi target. Hal ini menunjukkan bahwa proses perencanaan, pelaksanaan dan supervisi
S 2.1 – Meningkatkan Kualitas Hasil Pemeriksaan
Laporan Kinerja BPK Perwakilan Provinsi Aceh Tahun 2018 39
pemeriksaan hingga pelaporan telah dilaksanakan seusai dengan standar, kode etik, dan
panduan yang berlaku. Oleh karena itu, BPK Perwakilan Provinsi Aceh optimis akan dapat
memenuhi target kinerja tahun 2020 sebagaimana terlihat pada tabel berikut:
Tabel 3.28 Perbandingan Realisasi IK 2.1.1 Tahun 2018 dengan Target 2020
Dalam Renstra BPK Perwakilan Provinsi Aceh 2016 – 2020
IKU/IK
Target Tahun Realisasi
Tahun
2018
Persentase
Realisasi 2018
dibanding
Target 2020
2016 2017 2018 2019 2020
2.1.1 Pemenuhan
Quality Control
(QC) dan Quality
Assurance
Pemeriksaan
100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
Kuesioner pemenuhan QC diisi oleh Pejabat Fungsional Pemeriksa, yang terdiri dari Ketua
Tim, Pengendali Teknis dan Pengendali Mutu. Sedangkan kuesioner pemenuhan QA diisi
oleh Pejabat Struktural Pemeriksa, yang terdiri dari Kepala Subauditorat dan Kepala Satuan
Kerja, dhi. Kepala Perwakilan. Gambaran hasil penilaian tersebut seperti tersaji pada Tabel
3.29.
Tabel 3.29 Pemenuhan QC dan QA Tahun 2018
No. Jenis Pemeriksaan Pemenuhan QC Pemenuhan QA
Pemenuhan Reviu PFP Pemenuhan Reviu PSP
Reviu
KT
Reviu
PT
Reviu
PM
Reviu
KSA
Reviu Kepala
Satker
1 Laporan Keuangan (24 LHP) 100% 100% 100% 100% 100%
2 Kinerja (8 LHP) 100% 100% 100% 100% 100%
3 Dengan Tujuan Tertentu Non
Banpol (4 LHP)
100% 100% 100% 100% 100%
Namun demikian, BPK Perwakilan Provinsi Aceh akan terus melakukan upaya perbaikan
untuk mempertahankan capaian kinerja selama ini. Upaya perbaikan tersebut antara lain
dilakukan melalui pengarahan oleh Kepala Pewakilan dan mengikutsertakan para pemeriksa
pada kegiatan diklat/workshop/in house training. Selain itu melalui koordinasi dengan Biro
SDM maupun Direktorat EPP melakukan sosialisasi dan forum transfer pengetahuan atas hal-
hal baru yang terkait dengan pemeriksaan, baik dengan mengundang pemateri dari Pusat
maupun dari internal perwakilan.
Untuk mendukung pelaksanaan kegiatan IK 2.1.1, pada tahun 2018 BPK Perwakilan Provinsi
Aceh mengalokasikan anggaran sebesar Rp1.451.857.000,00 dengan realisasi sebesar
Rp1.370.720.935,00 atau 94,41%. Alokasi dan realisasi anggaran IK 2.1.1 tahun 2018 tidak
dapat dibandingkan dengan tahun sebelumnya karena pada tahun 2018, terjadi restrukturisasi
Laporan Kinerja BPK Perwakilan Provinsi Aceh Tahun 2018 40
program dan kegiatan BPK, yang mempengaruhi struktur unit organisasi, program, kegiatan,
keluaran, subkeluaran, komponen dan indikator kinerjanya.
IK 2.1.2 - Indeks Kepuasan Auditee atas Kinerja Pemeriksa BPK
Sebagai suatu lembaga negara yang bebas dan mandiri dalam memeriksa pengelolaan dan
tanggung jawab keuangan negara, BPK dituntut untuk meningkatkan kualitas pemeriksaan
melalui penyelenggaraan sistem pengendalian mutu dengan menerapkan nilai-nilai dasar BPK.
Indikator tingkat kepuasan auditee atas kinerja pemeriksa dalam menerapkan nilai-nilai dasar
BPK, yang diukur berdasarkan persepsi auditee melalui survei tingkat kepuasan, mencakup
integritas, independensi dan profesionalisme.
Pengukuran atas IK 2.1.2 bertujuan untuk mengukur kinerja pemeriksa melalui aspek
perilaku dan kualitas yang dipraktikkan dalam pelaksanaan kegiatan pemeriksaan.
Berdasarkan hasil survei yang dilakukan atas 24 entitas pemeriksaan yang berada dalam
lingkungan kerja BPK Perwakilan Provinsi Aceh, realisasi capaian IK 2.1.2 tahun 2018 adalah
4,71 dari target sebesar 4,1 dengan skor 105. Realisasi capaian ini sama dengan dua tahun
sebelumnya sebagaimana terlihat pada tabel berikut:
Tabel 3.30 Perbandingan Realisasi Capaian IK 2.1.2 Tahun 2018, 2017, dan 2016
IKU/IK Target
Tahun 2018
Realisasi
Tahun 2018
Capaian
2018 2017 2016
2.1.1 Indeks Kepuasan Auditee atas
Kinerja Pemeriksa BPK 4,1 4,71 105 105 105
Berdasarkan Tabel 3.26 di atas dapat dilihat bahwa realisasi IK 2.1.1 melebihi target PK
Tahun 2018, yang mengindikasikan bahwa kinerja pemeriksa BPK Perwakilan Provinsi Aceh
telah memenuhi ekspektasi dari auditee. Oleh karena itu, BPK Perwakilan Provinsi Aceh
optimis dapat memenuhi target tahun 2020, sebagaimana tersaji pada tabel berikut:
Tabel 3.31 Perbandingan Realisasi IK 2.1.2 Tahun 2018 dengan Target 2020
Dalam Renstra BPK Perwakilan Provinsi Aceh 2016 – 2020
IKU/IK
Target Tahun Realisasi
Tahun
2018
Persentase
Realisasi 2018
dibanding
Target 2020
2016 2017 2018 2019 2020
2.1.2 Indeks Kepuasan
Auditee atas Kinerja
Pemeriksa BPK
3,6 3,7 3,8 3,9 4 4,71 117,75%
Tabel 3.26 di atas menunjukkan bahwa persentase realisasi capaian IK 2.1.2 tahun 2018 telah
melampaui target tahun 2020. Namun demikian, BPK Perwakilan Provinsi Aceh tetap
berkomitmen untuk meningkatkan kualitas hasil pemeriksaannya untuk mempertahankan
Laporan Kinerja BPK Perwakilan Provinsi Aceh Tahun 2018 41
capaian tersebut. Salah satu upaya yang dilakukan adalah melalui pengarahan Kepala
Perwakilan yang dilakukan sebelum tim pemeriksa melaksanakan penugasan.
Untuk mendukung pelaksanaan kegiatan IK 2.1.2, pada tahun 2018 BPK Perwakilan Provinsi
Aceh mengalokasikan anggaran sebesar Rp1.652.489.000,00 dengan realisasi sebesar
Rp1.544.500.356,00 atau 93,46%. Alokasi dan realisasi anggaran IK 2.1.2 tahun 2018 tidak
dapat dibandingkan dengan tahun sebelumnya karena pada tahun 2018, terjadi restrukturisasi
program dan kegiatan BPK, yang mempengaruhi struktur unit organisasi, program, kegiatan,
keluaran, subkeluaran, komponen dan indikator kinerjanya.
IK 2.1.3 - Ketepatan Waktu Penyampaian LHP
Ketepatan waktu penyampaian hasil pemeriksaan merupakan salah satu indikator dari
efektivitas pelaksanaan pemeriksaan. Ketepatan waktu penyampaian LHP untuk pemeriksaan
keuangan diatur dengan Undang-undang No.15 Tahun 2004, sementara untuk pemeriksaan
kinerja dan pemeriksaan dengan tujuan tertentu didasarkan pada perencanaan penyelesaian
yang dinyatakan dalam P2.
Pengukuran IK 2.1.3 bertujuan untuk mengukur efektivitas pelaksanaan pemeriksaan melalui
pengukuran ketepatan waktu penyampaian LHP kepada entitas pemeriksaan/stakeholder
berdasarkan peraturan perundang-undangan ataupun program pemeriksaan. Pengukuran IK
ini dilakukan atas jenis pemeriksaan keuangan, PDTT, dan kinerja pada periode tertentu.
Pada tahun 2018, BPK Perwakilan Provinsi Aceh telah menerbitkan 60 LHP, yang terdiri dari
24 LHP atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah, 24 LHP DTT atas Pertanggungjawaban
Bantuan Keuangan Partai Politik, 8 LHP Kinerja dan 4 LHP DTT. LHP tersebut telah
diserahkan secara tepat waktu kepada Lembaga Perwakilan di Kantor BPK Perwakilan
Provinsi Aceh, kecuali penyerahan LHP atas LK Provinsi Aceh yang diserahkan pada Sidang
Paripurna Istemewa di Gedung DPR Aceh. Penyerahan LHP atas LK Provinsi Aceh
dilakukan oleh Bapak Tortama KN V yang didampingi oleh Kepala Perwakilan.
Pemeriksaan atas LKPD dilakukan setelah BPK Perwakilan Provinsi Aceh menerima
Laporan Keuangan Unaudited dari pemerintah daerah. Dari 24 entitas pemerintah daerah
se-Provinsi Aceh, 9 diantaranya menyerahkan LK Unaudited melewati tanggal 31 Maret 2018.
Laporan Kinerja BPK Perwakilan Provinsi Aceh Tahun 2018 42
Gambar 3.8 Penyerahan LK Unaudited Tahun 2017
Gambar 3.9 Penyerahan LHP atas LK Provinsi Aceh Tahun 2017 oleh Bapak Tortama KN V
Realisasi capaian IK 2.1.3 tahun 2018 mengalami peningkatan dibandingkan tahun
sebelumnya seperti terlihat pada tabel berikut:
Tabel 3.32 Perbandingan Realisasi Capaian IK 2.1.3 Tahun 2018, 2017, dan 2016
IKU/IK Target
Tahun 2018
Realisasi
Tahun 2018
Capaian
2018 2017 2016
2.1.3 Ketepatan Waktu Penyampaian
LHP 100% 100% 100 87,50 100
Sementara itu, jika dibandingkan antara realisasi capaian tahun 2018 terhadap target tahun
2020 terlihat sebagai berikut:
Laporan Kinerja BPK Perwakilan Provinsi Aceh Tahun 2018 43
Tabel 3.33 Perbandingan Realisasi IK 2.1.3 Tahun 2018 dengan Target 2020
Dalam Renstra BPK Perwakilan Provinsi Aceh 2016 – 2020
IKU/IK
Target Tahun Realisasi
Tahun
2018
Persentase
Realisasi 2018
dibanding
Target 2020
2016 2017 2018 2019 2020
2.1.3 Ketepatan Waktu
Penyampaian
LHP
100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
Tabel 3.33 menunjukkan bahwa BPK Perwakilan Provinsi Aceh optimis dapat memenuhi
target tahun 2020. Namun demikian, BPK Perwakilan Provinsi Aceh tetap berkomitmen
untuk mempertahankan capaian tersebut dengan terus melakukan koordinasi kepada pihak-
pihak terkait dan menyusun rencana kegiatan pemeriksaan secara lebih cermat dengan
mempertimbangkan ketersediaan anggaran dan kecukupan jumlah pemeriksa.
Untuk mendukung pelaksanaan kegiatan IK 2.1.3, pada tahun 2018 BPK Perwakilan Provinsi
Aceh mengalokasikan anggaran sebesar Rp1.167.887.000,00 dengan realisasi sebesar
Rp1.087.526.527,00 atau 93,12%. Alokasi dan realisasi anggaran IK 2.1.3 tahun 2018 tidak
dapat dibandingkan dengan tahun sebelumnya karena pada tahun 2018, terjadi restrukturisasi
program dan kegiatan BPK, yang mempengaruhi struktur unit organisasi, program, kegiatan,
keluaran, subkeluaran, komponen dan indikator kinerjanya.
IK 2.1.4 - Persentase Gugatan atas LHP yang Dimenangkan BPK
Dalam menjalankan fungsi melakukan pemeriksaan atas pengelolaan pertanggungjawaban
keuangan negara, BPK juga rentan mengalami gugatan atas temuan yang disajikan pada LHP.
IK 2.1.4 ini menunjukkan kualitas pelaksanaan dan pelaporan hasil pemeriksaan sesuai
dengan SPKN, yang mensyaratkan bahwa tidak ada LHP yang digugat dan dinyatakan kalah di
pengadilan. Pengukuran IK ini bertujuan untuk menilai berapa banyak LHP BPK yang
digugat dan dinyatakan menang oleh pengadilan. IK ini merupakan IK bonus yang tidak
mempengaruhi skor capaian, tetapi jika ada, maka dapat mempengaruhi skor capaian.
Pengukuran IKU ini bukan bertujuan untuk melemahkan BPK, tetapi menjadi pengingat
bahwa dalam menyusun LHP benar-benar menjaga kualitas melalui pengendalian mutu dan
keyakinan atas mutu sesuai dengan standar dan ketentuan yang berlaku. Pengukuran IK ini
dimulai tahun 2017.
Pada tahun 2018 tidak terdapat LHP BPK Perwakilan Provinsi Aceh yang digugat dan
dinyatakan menang, dengan demikian realisasi capaiannya sesuai dengan target, yaitu 100%.
Realisasi capaian IK 2.1.4 Tahun 2018 dan perbandingannya dengan tahun sebelumnya
disajikan pada tabel berikut:
Laporan Kinerja BPK Perwakilan Provinsi Aceh Tahun 2018 44
Tabel 3.34 Perbandingan Realisasi Capaian IK 2.1.4 Tahun 2018, 2017, dan 2016
IKU Target
Tahun 2018
Realisasi
Tahun 2018
Capaian
2018 2017 2016
2.1.4 Persentase LHP yang Digugat dan
Dinyatakan Menang 100% 100% 100 100 N/A
Sementara itu, jika dibandingkan antara realisasi capaian tahun 2018 terhadap target tahun
2020 terlihat sebagai berikut:
Tabel 3.35 Perbandingan Realisasi IK 2.1.4 Tahun 2018 dengan Target 2020
Dalam Renstra BPK Perwakilan Provinsi Aceh 2016 – 2020
IKU/IK
Target Tahun Realisasi
Tahun
2018
Persentase
Realisasi 2018
dibanding
Target 2020
2016 2017 2018 2019 2020
2.1.4 Persentase LHP
yang Digugat dan
Dinyatakan
Menang
- 100% 100% 100% 100% 100% 100%
Tabel 3.35 menunjukkan bahwa BPK Perwakilan Provinsi Aceh optimis dapat memenuhi
target tahun 2020. Namun demikian, BPK Perwakilan Provinsi Aceh akan terus melakukan
upaya perbaikan untuk mempertahankan capaian kinerja selama ini dengan terus
meningkatkan kualitas hasil pemeriksaan. Upaya perbaikan tersebut antara lain dilakukan
dengan mengikutsertakan para pemeriksa pada kegiatan diklat/workshop/in house training.
Selain itu melalui koordinasi dengan Biro SDM maupun Direktorat EPP melakukan
sosialisasi dan forum transfer pengetahuan atas hal-hal baru yang terkait dengan pemeriksaan,
baik dengan mengundang pemateri dari Pusat maupun dari internal perwakilan.
Untuk mendukung pelaksanaan kegiatan IK 2.1.4, pada tahun 2018 BPK Perwakilan Provinsi
Aceh mengalokasikan anggaran sebesar Rp962.362.000,00 dengan realisasi sebesar
Rp946.886.678,00 atau 98,39%. Alokasi dan realisasi anggaran IK 2.1.4 tahun 2018 tidak
dapat dibandingkan dengan tahun sebelumnya karena pada tahun 2018, terjadi restrukturisasi
program dan kegiatan BPK, yang mempengaruhi struktur unit organisasi, program, kegiatan,
keluaran, subkeluaran, komponen dan indikator kinerjanya.
Laporan Kinerja BPK Perwakilan Provinsi Aceh Tahun 2018 45
Budaya organisasi adalah salah satu unsur penting yang diperlukan dalam menjaga dan
meningkatkan produktivitas pegawai dan memelihara retensi pegawai pada tingkat tertinggi.
Melalui strategi ini, BPK berupaya mengembangkan budaya organisasi yang kondusif yang
merupakan implementasi dari visi, misi, dan nilai-nilai dasar BPK yaitu independensi, integritas,
dan profesionalisme dalam diri setiap pegawai yang tercermin dalam sikap dan pelaksanaan
pekerjaan dan kehidupan sehari-hari. Strategi ini bertujuan untuk memastikan para pegawai
mengetahui dan menggunakan visi, misi, dan nilai-nilai dasar BPK sebagai acuan utama dalam
berperilaku baik dalam kehidupan profesional maupun kehidupan personalnya.
Penjiwaan atas visi, misi, dan nilai dasar BPK akan menumbuhkan karakter pegawai BPK yang
diperlukan dalam menjaga kredibilitas BPK di mata para pemangku kepentingan. Keberhasilan
dari S 3.1 ini diukur melalui tiga indikator kinerja, yaitu (1) Indeks Pemahaman Pegawai
Terhadap Visi Misi dan Nilai Dasar BPK, (2) Indeks Implementasi Nilai Dasar BPK dan (3)
Tingkat Kepatuhan Pegawai Terhadap Kode Etik dan Peraturan Disiplin.
Penjiwaan atas visi, misi, dan nilai dasar BPK diharapkan akan menumbuhkan karakter pegawai
BPK yang diperlukan dalam menjaga kredibilitas BPK di mata para pemangku kepentingan. Skor
realisasi capaian S 3.1 tahun 2018 adalah sebesar 89,69.
IK 3.1.1 – Indeks Pemahaman Pegawai Terhadap Visi Misi dan Nilai Dasar BPK
Untuk menjaga integritas dan kredibilitas kelembagaan BPK RI, perlu dukungan dari seluruh
unsur pegawai yang ada di dalam organisasi. Setiap pegawai bertanggung jawab untuk
memahami visi, misi dan nilai dasar BPK sebagai bagian yang melekat pada dirinya dalam
melaksanakan tugas dan fungsinya.
Pengukuran IK 3.1.1 bertujuan untuk menilai seberapa baik pegawai BPK memahami visi,
misi dan nilai dasar BPK. Pengukuran IK ini baru dimulai pada tahun 2018 yang dilakukan
melalui survei oleh pihak independen. Berdasarkan hasil survei tersebut, realisasi capaian IK
3.1.1 tahun 2018 adalah 4,08 dengan skor 81,6. Realisasi capaian ini masih dibawah target,
yaitu 5.
BPK Perwakilan Provinsi Aceh berkomitmen melakukan upaya perbaikan untuk
meningkatkan pemahaman para pegawai atas visi, misi dan nilai dasar BPK. Upaya yang
dilakukan adalah dengan melaksanakan sosialisasi tentang visi, misi dan nilai dasar BPK
melalui pengarahan Kepala Perwakilan dan Pimpinan yang datang dalam rangka kunjungan
kerja ke Provinsi Aceh.
S 3.1 – Menciptakan Budaya Berintegritas, Independen dan Profesional di
Lingkungan BPK Perwakilan
Laporan Kinerja BPK Perwakilan Provinsi Aceh Tahun 2018 46
Untuk mendukung pelaksanaan kegiatan IK 3.1.1, pada tahun 2018 BPK Perwakilan Provinsi
Aceh mengalokasikan anggaran sebesar Rp1.159.564.000,00 dengan realisasi sebesar
Rp1.140.880.459,00 atau 98,39%. Alokasi dan realisasi anggaran IK 2.1.4 tahun 2018 tidak
dapat dibandingkan dengan tahun sebelumnya karena pada tahun 2018, terjadi restrukturisasi
program dan kegiatan BPK, yang mempengaruhi struktur unit organisasi, program, kegiatan,
keluaran, subkeluaran, komponen dan indikator kinerjanya.
IK 3.1.2 – Indeks Implementasi Nilai Dasar
Sebagaimana telah dijelaskan sebelumnya, penjiwaan atas nilai dasar BPK diharapkan akan
menumbuhkan karakter pegawai BPK untuk menjaga kredibilitas BPK di mata para
pemangku kepentingan. Seperti IK 3.1.1, pengukuran IK 3.1.2 baru dimulai pada tahun 2018
yang dilakukan melalui survei oleh pihak independen.
Pengukuran IK 3.1.2 bertujuan untuk menilai bagaimana pegawai BPK mengimplementasikan
nilai-nilai dasar BPK dalam melaksanakan tugas dan fungsinya. Berdasarkan hasil survei
tersebut, realisasi capaian IK 3.1.2 tahun 2018 adalah 4,58 dengan skor 91,6. Realisasi capaian
ini masih dibawah target, yaitu 5.
BPK Perwakilan Provinsi Aceh berkomitmen melakukan upaya perbaikan untuk mendorong
peningkatan implementasi nilai-nilai dasar BPK di lingkungan kerja, maupun dalam
kehidupan profesional dan personal. Upaya yang dilakukan adalah dengan melaksanakan
sosialisasi tentang visi, misi dan nilai dasar BPK melalui pengarahan Kepala Perwakilan dan
Pimpinan yang datang dalam rangka kunjungan kerja ke Provinsi Aceh. Selain itu pemberian
teladan yang baik dari para Pimpinan menjadi motivasi bagi pegawai untuk menerapkannya
secara berkelanjutan.
Untuk mendukung pelaksanaan kegiatan IK 2.1.4, pada tahun 2018 BPK Perwakilan Provinsi
Aceh mengalokasikan anggaran sebesar Rp1.056.250.000,00 dengan realisasi sebesar
Rp1.039.231.485,00 atau 98,39%. Alokasi dan realisasi anggaran IK 2.1.4 tahun 2018 tidak
dapat dibandingkan dengan tahun sebelumnya karena pada tahun 2018, terjadi restrukturisasi
program dan kegiatan BPK, yang mempengaruhi struktur unit organisasi, program, kegiatan,
keluaran, subkeluaran, komponen dan indikator kinerjanya.
IK 3.1.3 - Tingkat Kepatuhan Pegawai Terhadap Kode Etik dan Peraturan Disiplin
Untuk menjaga integritas dan kredibilitas kelembagaan BPK RI, perlu dukungan dari seluruh
unsur pegawai yang ada di dalam organisasi. Setiap pegawai bertanggung jawab untuk
mematuhi semua ketentuan yang melekat pada dirinya, seperti peraturan disiplin dan kode
etik. Untuk mengukur tingkat kepatuhan tersebut, sejak tahun 2017 diterapkan IK 3.1.3 yang
Laporan Kinerja BPK Perwakilan Provinsi Aceh Tahun 2018 47
bertujuan untuk mengukur tingkat kepatuhan pegawai terhadap kode etik dan peraturan
disiplin.
IK 3.1.3 merupakan IK bonus yang tidak mempengaruhi skor capaian, tetapi jika ada, maka
dapat mempengaruhi skor capaian. Selama tahun 2018, tidak terdapat pegawai yang diputus
melanggar kode etik maupun peraturan disiplin, karena itu realisasi capaian IK ini adalah
100% sesuai target yang ditetapkan dengan skor 100. Realisasi capaian IK 3.1.3 Tahun 2018
dan perbandingannya dengan tahun sebelumnya disajikan pada tabel berikut:
Tabel 3.36 Perbandingan Realisasi Capaian IK 3.1.3 Tahun 2018, 2017, dan 2016
IKU Target
Tahun 2018
Realisasi
Tahun 2018
Capaian
2018 2017 2016
3.1.3 Tingkat Kepatuhan Pegawai
Terhadap Kode Etik dan Peraturan
Disiplin
100% 100% 100 100 N/A
Sementara itu, jika dibandingkan antara realisasi capaian tahun 2018 terhadap target tahun
2020 terlihat sebagai berikut:
Tabel 3.37 Perbandingan Realisasi IK 3.1.3 Tahun 2018 dengan Target 2020
Dalam Renstra BPK Perwakilan Provinsi Aceh 2016 – 2020
IKU/IK Target Tahun
Realisasi
Tahun
2018
Persentase
Realisasi 2018
dibanding
Target 2020
2016 2017 2018 2019 2020
3.1.3 Tingkat Kepatuhan
Pegawai Terhadap Kode
Etik dan Peraturan
Disiplin
- 100% 100% 100% 100% 100% 100%
Berdasarkan gambaran pada tabel di atas, BPK Perwakilan Provinsi Aceh optimis dapat
mencapai target tahun 2020. Upaya yang dilakukan adalah dengan terus memberikan
pemahaman kepada pegawai tentang pentingnya menjaga kode etik dan kedisiplinan dalam
melaksanakan tugas, melalui pengarahan Kepala Perwakilan maupun Pimpinan yang
berkunjung ke BPK Perwakilan Provinsi Aceh.
Untuk mendukung pelaksanaan kegiatan IK 2.1.4, pada tahun 2018 BPK Perwakilan Provinsi
Aceh mengalokasikan anggaran sebesar Rp523.645.000,00 dengan realisasi sebesar
Rp515.205.173,00 atau 98,39%. Alokasi dan realisasi anggaran IK 2.1.4 tahun 2018 tidak
dapat dibandingkan dengan tahun sebelumnya karena pada tahun 2018, terjadi restrukturisasi
program dan kegiatan BPK, yang mempengaruhi struktur unit organisasi, program, kegiatan,
keluaran, subkeluaran, komponen dan indikator kinerjanya.
Laporan Kinerja BPK Perwakilan Provinsi Aceh Tahun 2018 48
Tata kelola organisasi menunjukkan bagaimana BPK mengatur pelaksanaan seluruh tugas dan
wewenang dalam suatu struktur organisasi yang efektif yang dilengkapi dengan perangkat
organisasi yang diperlukan agar operasionalisasi organisasi dapat dilaksanakan. Tata kelola
organisasi yang ideal akan menciptakan hubungan yang lebih efisien dan efektif antar satker dan
unit kerja dalam organisasi, tidak terjadi tumpang tindih tugas dan fungsi, kejelasan atas kualitas
kerja dan pelayanan yang diharapkan, serta memastikan seluruh permasalahan yang muncul
dalam operasional kegiatan organisasi dapat diselesaikan tepat waktu dan tepat cara oleh pihak-
pihak yang ditugaskan.
Strategi meningkatkan kualitas organisasi ini diarahkan antara lain pada pemenuhan tingkat
pemanfaatan TI, pemenuhan sarana dan prasarana serta pemenuhan tingkat kepatuhan pegawai
terhadap kode etik dan peraturan disiplin. Untuk mengukur capaian S 3.2 ini digunakan tujuh IK,
yaitu (1) Hasil Evaluasi Itama atas Akuntabilitas Kinerja, (2) Tingkat Pemanfaatan Teknologi dan
Informasi, (3) Jumlah Best Practice yang Disusun, (4) Tingkat Penerapan Best Practice,
(5) Ketepatan Waktu Penyampaian Laporan Output dan Kinerja, (6) Tingkat Pemenuhan Sarana
dan Prasarana, serta (7) Jumlah Media Relation yang Dilaksanakan. Adapun skor S 3.2 pada
tahun 2018 adalah 100,45. Skor ini lebih tinggi dibandingkan capaian tahun 2017 sebesar 57,40.
IK 3.2.1 - Hasil Evaluasi Itama atas Akuntabilitas Kinerja
Dalam rangka meningkatkan transparansi dan akuntabilitas atas kinerja Perwakilan Provinsi
Aceh, sesusai dengan Keputusan Sekretaris Jenderal BPK RI Nomor 431/K/XIII.2/9/2012
tentang Pelaporan Akuntabilitas Kinerja pada Unit-Unit Pelaksana BPK, maka Perwakilan
Provinsi Aceh diwajibkan untuk menyusun Laporan akuntabilitas Kinerja (LAK) setiap
tahunnya. Selain itu, dalam rangka meningkatkan akuntabilitas kinerja Perwakilan Provinsi
Aceh, LAK ini akan dievaluasi oleh Inspektorat Utama secara periodik.
Berdasarkan Nota Dinas Inspektur Utama No. 291/ND/XI/08/2018, tanggal 24 Agustus 2018
perihal Hasil Evaluasi Implementasi Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah pada
BPK Perwakilan Provinsi Aceh menyatakan bahwa BPK Perwakilan Provinsi Aceh
memperoleh nilai sebesar 79,26 dengan predikat “BB” (sangat baik). Nilai tersebut lebih
rendah dibandingkan nilai tahun 2017 sebesar 83,66, yang berarti tidak memenuhi target
dengan skor 88,89. Capaian ini lebih rendah dibandingkan dengan capaian dua tahun
sebelumnya, seperti yang terlihat pada tabel berikut:
S 3.2 – Meningkatkan Kualitas Organisasi Di Lingkungan BPK Perwakilan
Laporan Kinerja BPK Perwakilan Provinsi Aceh Tahun 2018 49
Tabel 3.38 Perbandingan Realisasi Capaian IK 3.2.1 Tahun 2018, 2017, dan 2016
IKU/IK Target
Tahun 2018
Realisasi
Tahun 2018
Capaian
2018 2017 2016
3.2.1 Hasil Evaluasi Itama atas
Akuntabilitas Kinerja A BB 88,89 100 100
Sementara itu, perbandingan realisasi capaian tahun 2018 terhadap target tahun 2020 dapat
dilihat pada tabel berikut:
Tabel 3.39 Perbandingan Realisasi IK 3.2.1 Tahun 2018 dengan Target 2020
Dalam Renstra BPK Perwakilan Provinsi Aceh 2016 – 2020
IKU/IK
Target Tahun Realisasi
Tahun
2018
Persentase
Realisasi 2018
dibanding
Target 2020
2016 2017 2018 2019 2020
3.2.1 Hasil Evaluasi
Itama atas
Akuntabilitas
Kinerja
A A A A A B 88,89
Berdasarkan Tabel 3.39 di atas terlihat bahwa persentase realisasi capaian tahun 2018
dibanding target tahun 2020 untuk IK 3.2.1 belum tercapai.
Hasil evaluasi Itama di atas disebabkan beberapa hal yang menjadi faktor penurunan nilai
LAK BPK Perwakilan Provinsi Aceh tahun 2017, antara lain:
a. Perjanjian Kinerja Kepala Perwakilan belum didukung dengan Perjanjian Kinerja Eselon
III dan IV serta Perjanjian Kinerja Pegawai, sebagai penjabaran dari Perjanjian Kinerja
Kepala Perwakilan;
b. Perjanjian Kinerja yang ditandatangani oleh Kepala Perwakilan dan Tortama KN V belum
menyajikan alokasi anggaran yang dibutuhkan untuk masing-masing indikator kinerja; dan
c. LAK belum sepenuhnya informatif dalam menyajikan penjelasan terkait kegiatan apa yang
dilakukan untuk mencapai target kinerja dan upaya apa yang dilakukan untuk memperbaiki
capaian kinerja tersebut.
Untuk memperbaiki hal tersebut, BPK Perwakilan Provinsi Aceh telah menindaklanjuti
rekomendasi yang diberikan oleh Itama, antara lain:
a. Berkoordinasi dengan PSMK dan Biro SDM untuk memvalidasi format penyusunan
Perjanjian Kinerja Eselon III dan IV serta Perjanjian Kinerja Pegawai. Koordinasi ini
dilanjutkan dengan pembahasan yang lebih intensif pada Forum Manajer IKU dan
Konsinyering Validasi Indikator Kinerja Pegawai, yang dilaksanakan pada tanggal 26 s.d. 30
Agustus 2018 bertempat di Hotel Santika Premier di Jakarta.
b. Berkoordinasi dengan PSMK dan Biro Keuangan untuk menyajikan alokasi anggaran
masing-masing indikator kinerja.
Laporan Kinerja BPK Perwakilan Provinsi Aceh Tahun 2018 50
Hasil koordinasi tersebut telah dituangkan dan dirangkum melalui Nota Dinas Kaditama
Revbang kepada Inspektur Utama No. 367/ND/XII/10/2018 tanggal 12 Oktober 2018 perihal
Tindak Lanjut Rekomendasi atas Evaluasi SAKIP BPK. Sedangkan perbaikan penyajian
LAK yang lebih informatif telah kami upayakan mulai penyusunan LAK Tahun 2018 ini, yaitu
dengan menambahkan informasi yang relevan dan akurat pada penjelasan masing-masing
indikator kinerja.
BPK Perwakilan Provinsi Aceh optimis dapat mencapai target tahun 2020 dengan terus
mengupayakan perbaikan, melalui koordinasi dengan PSMK dan unit kerja terkait lainnya
serta mendokumentasikan secara lebih lengkap setiap kegiatan yang dilakukan dalam
mencapai target kinerja.
Untuk melaksanakan kegiatan IK 3.2.1, pada tahun 2018 BPK Perwakilan Provinsi Aceh
mengalokasikan anggaran sebesar Rp849.624.000,00 dengan realisasi sebesar
Rp835.933.538,00 atau 98,39%. Alokasi dan realisasi anggaran IK 3.2.1 tahun 2018 tidak
dapat dibandingkan dengan tahun sebelumnya karena pada tahun 2018, terjadi restrukturisasi
program dan kegiatan BPK, yang mempengaruhi struktur unit organisasi, program, kegiatan,
keluaran, subkeluaran, komponen dan indikator kinerjanya.
IK 3.2.2 - Tingkat Pemanfaatan Teknologi dan Informasi
Teknologi informasi mendukung ketersediaan informasi dan pengetahuan yang diperlukan
untuk mencapai tujuan organisasi. Upaya untuk meningkatkan dukungan teknologi informasi
dilakukan dengan mengintegrasikan sistem, database dan jaringan teknologi informasi yang
diprioritaskan untuk mendukung efisiensi dan efektivitas proses bisnis dalam organisasi.
Membangun “IT Culture” merupakan suatu hal yang mutlak dalam membangun organisasi
yang efisien dan modern.
Biro TI BPK RI telah mengembangkan berbagai aplikasi yang mendukung pelaksanaan tugas
dan menyediakan informasi yang dapat diakses oleh Pimpinan hingga pegawai, seperti
SISDM, SMP, aplikasi persuratan, e-drive, e-mail dan SiPTL. IK 3.2.2 ditujukan untuk
mengukur tingkat pemanfaatan aplikasi-aplikasi tersebut dalam pelaksanaan tugas dan fungsi
masing-masing pegawai. Pada tahun 2018, realisasi capaian IK 3.2.2 sebesar 96,56% dengan
skor 105, lebih tinggi dibandingkan realisasi capaian tahun sebelumnya yang hanya mencapai
61,87% dengan skor 61,87. Perbandingan tersebut dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 3.40 Perbandingan Realisasi Capaian IK 3.2.2 Tahun 2018, 2017, dan 2016
IKU/IK Target
Tahun 2018
Realisasi
Tahun 2018
Capaian
2018 2017 2016
3.2.2 Tingkat Pemanfaatan Teknologi
dan Informasi 80% 96,56% 105 61,87 76,95
Laporan Kinerja BPK Perwakilan Provinsi Aceh Tahun 2018 51
Tercapainya target IK 3.2.2 disebabkan kesadaran pegawai membangun “IT Culture” sudah
semakin membaik. Hal tersebut terlihat dalam pelaksanaan tugas yang sudah memanfaatkan
aplikasi yang disediakan oleh Biro TI, seperti e-mail , e-drive, aplikasi SiAP LK, aplikasi SMP,
aplikasi SISDM dan SiPTL. Adapun pemanfaatan portal e-Audit tidak maksimal dikarenakan
sebagian besar pemeriksa hanya mengakses portal e-Audit semata-mata untuk menguji
manifest dari maskapai penerbangan tertentu. Jenis pengujian ini biasanya hanya dilakukan
pada pemeriksaan atas Laporan Keuangan atau Pemeriksaan Dengan Tujuan Tertentu.
Dengan kondisi saat ini, jika diperbandingkan realisasi capaian tahun 2018 terhadap target
tahun 2020, BPK Perwakilan Provinsi Aceh optimis dapat memenuhi target 100%,
sebagaimana tersaji pada tabel berikut:
Tabel 3.41 Perbandingan Realisasi IK 3.2.2 Tahun 2018 dengan Target 2020
Dalam Renstra BPK Perwakilan Provinsi Aceh 2016 – 2020
IKU/IK
Target Tahun Realisasi
Tahun
2018
Persentase
Realisasi 2018
dibanding
Target 2020
2016 2017 2018 2019 2020
3.2.2 Tingkat
Pemanfaatan
Teknologi dan
Informasi
100% 100% 80% 100% 100% 96,56% 96,56%
Untuk dapat mencapai target tersebut, BPK Perwakilan Provinsi Aceh dhi. Kepala Perwakilan
perlu menghimbau seluruh pejabat struktural dan pegawai agar membudayakan pemanfaatan
aplikasi internal dalam aktivitas dan pelaksanaan tugas sehari-hari. Selain itu juga menghimbau
para pegawai dan pejabat struktural untuk memanfaatkan Portal BPK dalam mencari
informasi atau mengkomunikasikan suatu penugasan, melakukan pemutakhiran informasi
pada website BPK Perwakilan Provinsi Aceh untuk menarik minat publik atas informasi
terkait dengan BPK Perwakilan Provinsi Aceh.
Untuk melaksanakan kegiatan IK 3.2.2, pada tahun 2018 BPK Perwakilan Provinsi Aceh
mengalokasikan anggaran sebesar Rp777.759.000,00 dengan realisasi sebesar
Rp764.251.734,00 atau 98,26%. Alokasi dan realisasi anggaran IK 3.2.1 tahun 2018 tidak
dapat dibandingkan dengan tahun sebelumnya karena pada tahun 2018, terjadi restrukturisasi
program dan kegiatan BPK, yang mempengaruhi struktur unit organisasi, program, kegiatan,
keluaran, subkeluaran, komponen dan indikator kinerjanya.
IK 3.2.3 - Jumlah Best Practice yang Disusun
Best practices merupakan praktek-praktek yang sudah berlangsung di suatu satuan kerja
(satker) dan telah dibuktikan dapat memberikan manfaat bagi satker itu sendiri dan berpotensi
memberikan manfaat bagi satker lainnya. Best practice tersebut meliputi teknik, metode,
Laporan Kinerja BPK Perwakilan Provinsi Aceh Tahun 2018 52
proses, produk, penilaian atau penghargaan, dari suatu praktik yang dinilai berhasil dengan
baik dan melebihi harapan.
Pengelolaan best practice di BPK dilatarbelakangi oleh kebijakan Badan untuk mendorong
adanya dokumentasi dan sebaran best practice yang telah dilakukan oleh satker di lingkungan
BPK sebagai bagian dari pengembangan manajemen pengetahuan. Pengembangan
manajemen pengetahuan telah menjadi agenda reformasi birokrasi nasional yang dirancang
dalam Peraturan Presiden No. 81 Tahun 2010 tentang Grand Design Reformasi Birokrasi
2010-2025. Area perubahan dan kondisi dalam pengembangan manajemen pengetahuan
menurut Grand Design Reformasi Birokrasi meliputi area organisasi, tata laksana, peraturan
perundangan, SDM aparatur, pengawasan, akuntabilitas, pelayanan publik, serta pola pikir dan
budaya kerja aparatur.
IK 3.2.3 digunakan untuk mengukur jumlah best practice yang disusun. Pengukuran IK ini
dalam Perjanjian Kinerja BPK Perwakilan Provinsi Aceh dimulai tahun 2018 dengan target
sebanyak satu best practice yang telah teruji dalam pelaksanaan tugas pekerjaan sehari-hari.
Pada tahun 2018, BPK Perwakilan Provinsi Aceh telah mengajukan dua usulan best practice
melalui Nota Dinas Plh. Kepala Perwakilan No. 83/ND/XVIII.BAC/09/2018 tanggal 20
September 2018, yaitu :
a. Pengelolaan Penjaminan Pemutakhiran Database SISDM Berbasis Web; dan
b. Peningkatan Layanan Informasi Kepada Pegawai dan Stakeholder BPK Perwakilan
Provinsi Aceh Melalui Optimalisasi Layanan, Sarana dan Penerapan Digital Library.
Berdasarkan Nota Dinas Kepala Direktorat PSMK No. 890/ND/XII.1/12/2018 tanggal 31
Desember 2018, kedua usulan tersebut dapat diterima dengan kategori :
a. Pengelolaan Penjaminan Pemutakhiran Database SISDM Berbasis Web sebagai best
practice kategori promising practice; dan
b. Peningkatan Layanan Informasi Kepada Pegawai dan Stakeholder BPK Perwakilan
Provinsi Aceh Melalui Optimalisasi Layanan, Sarana dan Penerapan Digital Library sebagai
best practice kategori innovative practice.
Dengan diterimanya kedua usulan best practice tersebut, maka realisasi capaian IK 3.2.3
adalah 2 dengan skor 105. Jika capaian tersebut dibandingkan dengan capaian tahun
sebelumnya, maka akan tergambar seperti pada tabel berikut:
Tabel 3.42 Perbandingan Realisasi Capaian IK 3.2.3 Tahun 2018, 2017, dan 2016
IKU/IK Target
Tahun 2018
Realisasi
Tahun 2018
Capaian
2018 2017 2016
3.2.3 Jumlah Best Practice yang Disusun 1 2 105 - -
Laporan Kinerja BPK Perwakilan Provinsi Aceh Tahun 2018 53
Sedangkan jika dibandingkan dengan target tahun 2020, maka akan tergambar seperti pada
tabel berikut:
Tabel 3.43 Perbandingan Realisasi IK 3.2.3 Tahun 2018 dengan Target 2020
Dalam Renstra BPK Perwakilan Provinsi Aceh 2016 – 2020
IKU/IK
Target Tahun Realisasi
Tahun
2018
Persentase
Realisasi 2018
dibanding
Target 2020
2016 2017 2018 2019 2020
3.2.3 Jumlah Best
Practice yang
Disusun
- - 1 1 1 2 105
BPK Perwakilan Provinsi Aceh optimis dapat memenuhi target tahun 2020. Sebagai upaya
pencapaian target, BPK Perwakilan Provinsi Aceh mulai melakukan pengidentifikasian atas
praktek-praktek terbaik yang dilakukan oleh masing-masing unit kerja dalam melaksanakan
tugas dan fungsinya. Selain itu juga menumbuhkan kesadaran para pegawai untuk
mendokumentasikan setiap aktivitas yang dilakukan dalam melaksanakan tugas sehari-hari,
sehingga hasil pekerjaan dan proses yang dilakukan dapat dievaluasi untuk menemukan
praktek terbaik.
Untuk melaksanakan kegiatan IK 3.2.3, pada tahun 2018 BPK Perwakilan Provinsi Aceh
mengalokasikan anggaran sebesar Rp647.621.000,00 dengan realisasi sebesar
Rp637.183.941,00 atau 98,39%. Alokasi dan realisasi anggaran IK 3.2.3 tahun 2018 tidak
dapat dibandingkan dengan tahun sebelumnya, karena pada tahun 2018 terjadi restrukturisasi
program dan kegiatan BPK, yang mempengaruhi struktur unit organisasi, program, kegiatan,
keluaran, subkeluaran, komponen dan indikator kinerjanya.
IK 3.2.4 – Tingkat Penerapan Best-Practice
Dalam upaya menggali best practice yang ada di lingkungan BPK, Direktorat PSMK telah
melakukan coaching penyusunan best practice yang dilakukan kepada seluruh satker dalam
Forum Manajer IKU Semester I 2017 di Kantor BPK Perwakilan Provinsi Kepulauan Riau.
Selain itu juga diselenggarakan Diklat Manajemen Pengetahuan yang diikuti oleh beberapa
satker.
Pada tahun 2017 sebanyak 17 satker telah mampu menghasilkan usulan best practice untuk
dinilai oleh Tim Penilai. Dari 17 usulan best practices tersebut, seluruhnya diterima dan 2
diantaranya dinyatakan layak disebarkan di level BPK Wide, yaitu:
a. Sistem Layanan Prima Perbendaharaan (SIYANDRA), diusulkan oleh BPK Perwakilan
Provinsi Jawa Timur. Best practice ini diterapkan untuk memaksimalkan fungsi
Subbagian Keuangan sehingga berbagai layanan perbendaharaan dapat dilaksanakan
secara efisien; dan
Laporan Kinerja BPK Perwakilan Provinsi Aceh Tahun 2018 54
b. Pemanfaatan Portal EPP dalam Penyusunan IHPS dan Penyimpanan Arsip IHPS,
diusulkan oleh Direktorat EPP. Best practice ini diterapkan untuk meningkatkan
keamanan dan kemudahan akses data, efisiensi proses penyusunan dan reviu konsep
IHPS, serta monitoring hasil kerja.
Pengukuran tingkat penerapan kedua best practice yang ditelah dipilih dan disosialisasikan
pada Rakor Pelaksana BPK Tahun 2018 dilakukan dengan IK 3.2.4. Berdasarkan Nota Dinas
Kaditama Revbang No. 235/ND/XII/07/2018 tanggal 6 Juli 2018 perihal Pengukuran Kinerja
Implementasi Best Practice 2018, BPK Perwakilan Provinsi Aceh telah melakukan replikasi
atas kedua best practice tersebut. Pernyataan serta checklist pemenuhan kedua best practice
yang direplikasi telah disampaikan melalui Nota Dinas Kepala Perwakilan kepada Kepala
Direktorat PSMK No. 283/ND/XVIII.BAC/09/2018 tanggal 7 September 2018.
Hasil validasi atas pernyataan replikasi kedua usulan best practice tersebut, menyatakan bahwa
BPK Perwakilan Provinsi Aceh telah menerapkan kedua best practice dalam pelaksanaan
tugas di Subbagian Keuangan dan dalam penyusunan IHPS. Dengan demikian, maka realisasi
capaian IK 3.2.4 adalah 105% dengan skor 105. Jika capaian tersebut dibandingkan dengan
capaian tahun sebelumnya, maka akan tergambar seperti pada tabel berikut:
Tabel 3.44 Perbandingan Realisasi Capaian IK 3.2.4 Tahun 2018, 2017, dan 2016
IKU/IK Target
Tahun 2018
Realisasi
Tahun 2018
Capaian
2018 2017 2016
3.2.4 Tingkat Penerapan Best Practice 100% 105% 105 - -
Sedangkan jika dibandingkan dengan target tahun 2020, maka akan tergambar seperti pada
tabel berikut:
Tabel 3.45 Perbandingan Realisasi IK 3.2.3 Tahun 2018 dengan Target 2020
Dalam Renstra BPK Perwakilan Provinsi Aceh 2016 – 2020
IKU/IK
Target Tahun Realisasi
Tahun
2018
Persentase
Realisasi 2018
dibanding
Target 2020
2016 2017 2018 2019 2020
3.2.4 Jumlah Best
Practice yang
Disusun
- - 100% 100% 100% 105 105
Berdasarkan tabel di atas, BPK Perwakilan Provinsi Aceh optimis dapat memenuhi target
tahun 2020. Diperlukan komitmen yang kuat dari seluruh pimpinan dan pegawai dalam
melaksanakan tugas dan fungsi ikut serta menerapkan best practice yang sudah dipilih untuk
Laporan Kinerja BPK Perwakilan Provinsi Aceh Tahun 2018 55
disebarkan di level BPK Wide. Dengan mereplikasi suatu best practice diharapkan akan
meningkatkan kualitas hasil kinerja dan menghilangkan praktek-praktek tidak baik yang
menyebabkan ketidakefisienan dan ketidakefektifan.
Untuk melaksanakan kegiatan IK 3.2.4, pada tahun 2018 BPK Perwakilan Provinsi Aceh
mengalokasikan anggaran sebesar Rp585.633.000,00 dengan realisasi sebesar
Rp576.194.557,00 atau 98,39%. Alokasi dan realisasi anggaran IK 3.2.3 tahun 2018 tidak
dapat dibandingkan dengan tahun sebelumnya, karena pada tahun 2018 terjadi restrukturisasi
program dan kegiatan BPK, yang mempengaruhi struktur unit organisasi, program, kegiatan,
keluaran, subkeluaran, komponen dan indikator kinerjanya.
IK 3.2.5 - Ketepatan Waktu Penyampaian Laporan Output dan Kinerja
IK 3.2.5 digunakan untuk mengukur ketepatan waktu penyampaian Laporan Output dan
Kinerja BPK Perwakilan Provinsi Aceh sebagaimana yang diatur dalam Keputusan BPK RI
No. 6/K/I-XIII.2/12/2015 tentang Laporan Pelaksanaan Kegiatan di Lingkungan Pelaksana
BPK dan Keputusan Sekretaris Jenderal BPK RI Nomor 286/K/X-XIII.2/6/2017 tentang
Pelaporan Kinerja pada Unit-Unit Pelaksana BPK.
Mengacu pada ketentuan tersebut, BPK Perwakilan Provinsi Aceh telah menyampaikan
Laporan Output dan Laporan Kinerja tepat waktu melalui Nota Dinas Kepala Perwakilan,
sehingga realisasi capaian IK 3.2.5 Tahun 2018 adalah 100% dengan skor 100. Laporan
Output disampaikan setiap tanggal 10 bulan berikutnya dan Laporan Kinerja disampaikan
secara triwulanan yang ditujukan kepada Kepala Direktorat PSMK, sedangkan Laporan
Kinerja Tahunan disampaikan kepada Tortama KN V satu bulan setelah tahun anggaran
berakhir. Realisasi capaian ini sama dengan tahun sebelumnya seperti terlihat pada tabel di
bawah ini.
Tabel 3.46 Perbandingan Realisasi Capaian IK 3.2.5 Tahun 2018, 2017, dan 2016
IKU/IK Target
Tahun 2018
Realisasi
Tahun 2018
Capaian
2018 2017 2016
3.2.5 Ketepatan Waktu Penyampaian
Laporan Output dan Kinerja 100% 100% 100 100 100
Sementara itu, perbandingan realisasi capaian tahun 2018 terhadap target tahun 2020 dapat
dilihat pada tabel berikut:
Laporan Kinerja BPK Perwakilan Provinsi Aceh Tahun 2018 56
Tabel 3.47 Perbandingan Realisasi IK 3.2.5 Tahun 2018 dengan Target 2020
Dalam Renstra BPK Perwakilan Provinsi Aceh 2016 – 2020
IKU/IK
Target Tahun Realisasi
Tahun
2018
Persentase
Realisasi 2018
dibanding
Target 2020
2016 2017 2018 2019 2020
3.2.6 Ketepatan Waktu
Penyampaian
Laporan Output
dan Kinerja
100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
Tabel 3.47 menunjukkan bahwa persentase realisasi capaian tahun 2018 dibanding target
tahun 2020 untuk IK 3.2.5 telah tercapai. Namun demikian, BPK Perwakilan Provinsi Aceh
tetap berkomitmen untuk mempertahankan capaian tersebut dengan menyampaikan Laporan
Output dan Laporan Kinerja secara tepat waktu.
Untuk melaksanakan kegiatan IK 3.2.5, pada tahun 2018 BPK Perwakilan Provinsi Aceh
mengalokasikan anggaran sebesar Rp404.008.000,00 dengan realisasi sebesar
Rp397.499.194,00 atau 98,39%. Alokasi dan realisasi anggaran IK 3.2.5 tahun 2018 tidak
dapat dibandingkan dengan tahun sebelumnya karena pada tahun 2018, terjadi restrukturisasi
program dan kegiatan BPK, yang mempengaruhi struktur unit organisasi, program, kegiatan,
keluaran, subkeluaran, komponen dan indikator kinerjanya.
IK 3.2.6 - Tingkat Pemenuhan Sarana dan Prasarana
Sarana dan prasarana kerja merupakan fasilitas yang secara langsung dan tidak langsung
berfungsi sebagai penunjang proses penyelenggaraan kerja pegawai dalam meningkatkan
kinerja seusai dengan tugas dan tanggung jawabnya. Tersedianya fasilitas kerja yang sesuai
dengan standar sarana dan prasarana kerja merupakan pendorong tercapainya standar kinerja
yang diharapkan.
Pada tahun 2018, BPK Perwakilan Provinsi Aceh mendapat penghargaan dari Pemerintah
Kota Banda Aceh sebagai Bangunan Gedung Perkantoran Yang Memiliki Dan Menjalankan
Sistem Proteksi Kebakaran Terbaik Tahun 2018. Penghargaan ini menunjukkan komitmen
BPK Perwakilan Provinsi Aceh untuk menyediakan sarana dan prasarana yang memenuhi
standar kebutuhan maupun standar keamanan.
Laporan Kinerja BPK Perwakilan Provinsi Aceh Tahun 2018 57
Gambar 3.10 Piagam Penghargaan Sistem Proteksi Kebakaran Terbaik
Pengukuran tingkat pemenuhan sarana dan prasarana tersebut dilakukan melalui IK 3.2.6.
Untuk tahun 2018, BPK Perwakilan Provinsi Aceh telah merealisasikan capaian IK 3.2.6
sebesar 94,31% dengan skor 100,33. Realisasi capaian tersebut melebihi target sebesar 94%,
sama dibandingkan tahun sebelumnya, seperti terlihat pada tabel di bawah ini.
Tabel 3.48 Perbandingan Capaian IK 3.2.6 Tahun 2017, 2016, dan 2015
IKU/IK Target
Tahun 2018
Realisasi
Tahun 2018
Capaian
2018 2017 2016
3.2.6 Tingkat Pemenuhan Sarana dan
Prasarana 94% 94,31% 100,33 100,33 104,79
Sedangkan perbandingan realisasi capaian tahun 2018 terhadap target tahun 2020 sebagai
berikut:
Tabel 3.49 Perbandingan Realisasi Capaian IK 3.2.6 Tahun 2017 dengan Target 2020
Dalam Renstra BPK Perwakilan Provinsi Aceh 2016 – 2020
IKU/IK
Target Tahun Realisasi
Tahun
2018
Persentase
Realisasi 2018
dibanding
Target 2020 2016 2017 2018 2019 2020
3.2.6 Tingkat
Pemenuhan
Sarana dan
Prasarana
90% 90% 90% 90% 90% 94,31% 104,79%
Laporan Kinerja BPK Perwakilan Provinsi Aceh Tahun 2018 58
Berdasarkan Tabel 3.49 di atas, terlihat bahwa persentase realisasi capaian tahun 2018 telah
melampaui target tahun 2020. BPK Perwakilan Provinsi Aceh terus berkomitmen akan
berupaya mempertahankan capaian tersebut.
Sebagai wujud komitmen tersebut, pada tahun 2018, BPK Perwakilan Provinsi Aceh
mendapat bantuan perbaikan/renovasi mess pegawai dari BPK Pusat. Renovasi tersebut sangat
diperlukan karena bangunan gedung mengalami kerusakan yang cukup parah, sedangkan
alokasi anggaran pemeliharaan pada DIPA BPK Perwakilan Provinsi Aceh tidak mencukupi.
Selain itu, untuk memenuhi kebutuhan peralatan komputer pada unit kerja
penunjang/pendukung, pada tahun 2019 akan dilaksanakan pengadaan komputer dengan
sumber dana dari Belanja Modal pada DIPA BPK Perwakilan Provinsi Aceh. Peralatan
komputer yang tersedia saat ini merupakan hasil pengadaan tahun 2013 dari Biro TI, sehingga
sudah tidak memadai lagi untuk menunjang pelaksanaan tugas sehari-hari.
Sedangkan kebutuhan komputer bagi pemeriksa, secara bertahap dipenuhi oleh Biro TI
untuk kepentingan pelaksanaan penerapan SiAP LK.
Untuk melaksanakan kegiatan IK 3.2.5, pada tahun 2018 BPK Perwakilan Provinsi Aceh
mengalokasikan anggaran sebesar Rp622.880.000,00 dengan realisasi sebesar
Rp615.441.629,00 atau 98,81%. Alokasi dan realisasi anggaran IK 3.2.5 tahun 2018 tidak
dapat dibandingkan dengan tahun sebelumnya karena pada tahun 2018, terjadi restrukturisasi
program dan kegiatan BPK, yang mempengaruhi struktur unit organisasi, program, kegiatan,
keluaran, subkeluaran, komponen dan indikator kinerjanya.
IK 3.2.7 - Jumlah Media Relation yang Dilaksanakan
Media relation dilakukan dengan tujuan untuk mengenalkan tugas, fungsi serta peran BPK
kepada para insan media selaku stakeholders BPK. Media merupakan sarana yang paling
efektif untuk mengenalkan BPK kepada masyarakat, terutama terkait dengan kinerja yang
telah dilakukan.
Dalam upaya memperkenalkan BPK kepada masyarakat, pada tahun 2018 BPK Perwakilan
Provinsi Aceh telah memberikan informasi kepada masyarakat, antara lain melalui pers
release yang dikeluarkan setelah penyerahan LHP kepada Lembaga Perwakilan dan buletin
yang terbit triwulanan. Pers release ini bertujuan memberikan informasi tentang hasil
pemeriksaan yang dilakukan BPK Perwakilan Provinsi Aceh atas suatu entitas. Pengukuran
capaian kinerja terkait dengan kegiatan ini dilakukan dengan menggunakan IK 3.2.7. Tahun
2018 capaian IK 3.2.7 adalah sebesar 4,8 dengan skor 105 karena melebihi target sebesar 3.
Realisasi capaian ini sama dengan tahun sebelumnya sebagaimana terlihat pada tabel di bawah
ini.
Laporan Kinerja BPK Perwakilan Provinsi Aceh Tahun 2018 59
Tabel 3.50 Perbandingan Realisasi Capaian IK 3.2.7 Tahun 2018, 2017, dan 2016
IKU/IK Target
Tahun 2018
Realisasi
Tahun 2018
Capaian
2018 2017 2016
3.2.7 Jumlah Media Relation yang
Dilaksanakan 3 4,8 105 105 105
Selain kegiatan kehumasan yang rutin dilaksanakan tersebut, BPK Perwakilan Provinsi Aceh
ditunjuk sebagai salah satu tuan rumah penyelenggaraan Festival Film Kawal Harta Negara
(FFKHN) Tahun 2018. Rangkaian kegiatan ini terdiri dari roadshow dan pemutaran film
pemenang FFKHN tahun 2017 ke dua Sekolah Menengah Atas. Puncak acaranya adalah
workshop film dan video citizen journalism, kompetisi film pendek (fiksi dan dokumenter)
yang dihadiri oleh Ibu Anggota V pada tanggal 28 April 2018 di Gedung Teater Garuda
Banda Aceh. Kegiatan ini mendapat sambutan yang luar biasa dari para pelajar dan mahasiswa
di Aceh, terutama pada saat diselenggarakan pitching forum yang dipandu oleh sutradara
muda Danial Rifky. Dari kegiatan pitching forum ini salah satu karya putra Aceh mendapat
penghargaan Pitching Forum Kategori Dokumenter Terbaik dengan judul “Kereta Api
Perintis”.
Gambar 3.11 Festival Film Kawal Harta Negara (FFKHN) Tahun 2018
Prestasi lain yang dicapai oleh BPK Perwakilan Provinsi Aceh adalah mendapat penghargaan
sebagai Peringkat Satu dalam Evaluasi Badan Publik Tahun 2018 Kategori Instansi Vertikal
pada tanggal 27 Desember 2018 yang diberikan oleh Komisi Informasi Aceh. Penghargaan ini
diberikan kepada Badan Publik yang dinilai patuh menjalankan UU Nomor 14 Tahun 2008
tentang Keterbukaan Informasi Publik (KIP).
Laporan Kinerja BPK Perwakilan Provinsi Aceh Tahun 2018 60
Gambar 3.12 Piagam Penghargaan Komisi Informasi Aceh
Dengan capaian tersebut, BPK Perwakilan Provinsi Aceh optimis dapat memenuhi target IK
3.2.6 Tahun 2020. Sebagai perbandingan antara realisasi capaian tahun 2018 terhadap target
tahun 2020 dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 3.51 Perbandingan Realisasi IK 3.2.7 Tahun 2018 dengan Target 2020
Dalam Renstra BPK Perwakilan Provinsi Aceh 2016 – 2020
IKU/IK
Target Tahun Realisasi
Tahun
2018
Persentase
Realisasi 2018
dibanding
Target 2020
2016 2017 2018 2019 2020
3.2.7 Jumlah Media
Relation yang
Dilaksanakan
2 2 3 3 3 4,8 160%
Untuk tahun 2019, BPK Perwakilan Provinsi Aceh telah menyusun beberapa kegiatan untuk
lebih memperkenalkan dan menunjukkan keberadaan BPK kepada masyarakat, antara lain
dengan melakukan media visit dan media workshop dengan media massa yang ada di Provinsi
Aceh. Kegiatan tersebut akan disesuaikan dengan jadwal kegiatan pemeriksaan.
Untuk melaksanakan kegiatan IK 3.2.7, pada tahun 2018 BPK Perwakilan Provinsi Aceh
mengalokasikan anggaran sebesar Rp381.176.000,00 dengan realisasi sebesar
Rp375.033.005,00 atau 98,39%. Alokasi dan realisasi anggaran IK 3.2.7 tahun 2018 tidak
dapat dibandingkan dengan tahun sebelumnya karena pada tahun 2018, terjadi restrukturisasi
program dan kegiatan BPK, yang mempengaruhi struktur unit organisasi, program, kegiatan,
keluaran, subkeluaran, komponen dan indikator kinerjanya.
Laporan Kinerja BPK Perwakilan Provinsi Aceh Tahun 2018 61
Kredibilitas organisasi akan sangat ditentukan oleh kecakapan dan keahlian para pegawainya.
Upaya untuk meningkatkan kompetensi pegawai melalui talent pool dilakukan melalui
mekanisme pengidentifikasian keahlian yang diperlukan oleh BPK, menarik para pegawai yang
berpotensi, mengembangkan para pegawai tersebut sesuai dengan potensinya, dan memastikan
para pegawai terpilih tersebut mau membina karir di BPK. Melalui S 3.3 diharapkan akan
mendukung pengembangan talent pool di BPK RI. Secara keseluruhan, skor S 3.3 pada tahun
2018 adalah 98,21, lebih tinggi dibandingkan dengan tahun 2017 yang mendapat skor 37,25.
Pengukuran S 3.3 ini dilakukan melalui dua IKU, yaitu (1) Persentase Pemeriksa yang
Memenuhi Standar Jam Pelatihan Pemeriksa dan (2) Persentase Pegawai yang Memenuhi Jam
Pelatihan Teknis/Manajerial (Non Pemeriksa).
IK 3.3.1 - Persentase Pemeriksa yang Memenuhi Standar Jam Pelatihan Pemeriksa
Setiap pemeriksa yang melaksanakan pemeriksaan menurut Standar Pemeriksaan Keuangan
Negara (SPKN) harus memiliki keahlian dan kecakapan profesional. Untuk mendapatkan
kompetensi tersebut setiap pemeriksa harus memenuhi jam pelatihan pertahunnya minimal 40
Jam Pembelajaran (JP). IK ini bertujuan untuk mengukur pengembangan kompetensi melalui
pendidikan dan pelatihan bagi pegawai pemeriksa untuk memenuhi standar pendidikan
berkelanjutan seperti dipersyaratkan SPKN.
Pada Tahun 2017, capaian IK 3.3.1 hanya tercapai 95,95%. Penyebab utama tidak tercapainya
target IK 3.3.1 adalah sulitnya menyesuaikan jadwal diklat dengan pelaksanan tugas
pemeriksaan karena jumlah pemeriksa yang tidak sebanding dengan tingginya frekuensi
pemeriksaan. Untuk mengantisipasi ketidakcukupan jam pelatihan bagi pemeriksa tersebut,
pada tahun 2018, Subbagian SDM BPK Perwakilan Provinsi Aceh bekerja sama dengan
Badan Diklat Pegawai BPK telah menyelenggarakan dua kali workshop dan satu kali diklat
yang diikuti oleh para pemeriksa. Adapun workshop dan diklat yang diadakan adalah sebagai
berikut:
a. Workshop Dasar-Dasar Digital Forensik
Workshop tersebut diselenggarakan pada tanggal 23 s.d. 24 Januari 2018, bertempat di
ruang auditorium BPK Perwakilan Provinsi Aceh dan diikuti oleh 72 orang pemeriksa dan
pegawai yang akan dilibatkan dalam pemeriksaan LKPD TA 2017.
Workshop ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan dan pemahaman kepada
pemeriksa dan pegawai yang akan dilibatkan dalam pemeriksaan LKPD TA 2017 tentang
teknik pengambilan dan perlakuan atas bukti digital serta melakukan analisis sederhana
atas bukti digital yang diperoleh dalam pemeriksaan.
S 3.3 – Meningkatkan Kompetensi Pegawai
Laporan Kinerja BPK Perwakilan Provinsi Aceh Tahun 2018 62
b. Workshop Analisis Data SIMDA menggunakan SQL
Workshop tersebut diselenggarakan pada tanggal 25 s.d. 26 Januari 2018, bertempat di
ruang auditorium BPK Perwakilan Provinsi Aceh dan diikuti oleh 68 orang pemeriksa dan
pegawai yang akan dilibatkan dalam pemeriksaan LKPD TA 2017.
Workshop ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan dan pemahaman kepada
pemeriksa dan pegawai yang akan dilibatkan dalam pemeriksaan LKPD TA 2017 tentang
bagaimana menggunakan aplikasi SQL dalam menganalisis basis data aplikasi SIMDA
Keuangan maupun SIMDA BMD yang digunakan oleh entitas untuk menyusun laporan
keuangannya.
c. Diklat Penggunaan Sistem Aplikasi SiAP LK
Diklat tersebut diselenggarakan pada tanggal 5 s.d. 6 Februari 2018, bertempat ruang
auditorium BPK Perwakilan Provinsi Aceh dan diikuti oleh 57 orang pemeriksa.
Diklat ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan dan pemahaman teknis kepada
pemeriksa tentang pengelolaan KKP elektronik dengan menggunakan aplikasi SiAP LK.
Meskipun upaya untuk menyediakan diklat yang dapat diikuti oleh semua pemeriksa telah
dilakukan, namun masih terdapat satu orang pemeriksa yang tidak mencapai jam
pembelajarannya, sehingga realisasi capaian IK 3.3.1 pada tahun 2018 belum mencapai target.
Perbandingan realisasi capaian IK 3.3.1 dengan tahun sebelumnya dapat dilihat pada tabel
berikut:
Tabel 3.52 Perbandingan Realisasi Capaian IK 3.3.1 Tahun 2018, 2017, dan 2016
IKU/IK Target
Tahun 2018
Realisasi
Tahun 2018
Capaian
2018 2017 2016
3.3.1 Persentase Pemeriksa yang
Memenuhi Standar Jam Pelatihan
Pemeriksa
100% 98,67% 98,67 95,95 58,44
Berdasarkan Tabel 3.52 di atas terlihat bahwa BPK Perwakilan Provinsi Aceh belum dapat
memenuhi target yang ditetapkan, namun demikian terjadi peningkatan yang signifikan
dibanding dua tahun sebelumnya. Penyebab utama tidak tercapainya target IK 3.3.1 karena
satu orang pemeriksa yang baru dimutasi hanya dapat mengikuti diklat sebanyak 30 JP.
Untuk mengantisipasi kondisi seperti di atas Subbagian SDM akan tetap mengupayakan
menyelenggarakan pelatihan di kantor sendiri dengan mengikutsertakan para pemeriksa.
Selain itu juga meningkatkan koordinasi dengan Subauditorat untuk memprioritaskan
pengusulan diklat bagi para pemeriksa yang belum memenuhi jam diklat.
Laporan Kinerja BPK Perwakilan Provinsi Aceh Tahun 2018 63
Gambar 3.13 Workshop Dasar-Dasar Digital Forensik
Gambar 3.14 Diklat SiAP LK
Sementara itu, perbandingan realisasi capaian IK 3.3.1 tahun 2018 terhadap target tahun 2020
dapat digambarkan sebagai berikut:
Tabel 3.53 Perbandingan Realisasi IK 3.3.1 Tahun 2018 dengan Target 2020 Dalam Renstra
BPK Perwakilan Provinsi Aceh 2016 – 2020
IKU/IK
Target Tahun Realisasi
Tahun
2018
Persentase
Realisasi 2018
dibanding
Target 2020
2016 2017 2018 2019 2020
3.3.1 Persentase Pemeriksa
yang Memenuhi Standar
Jam Pelatihan Pemeriksa
100% 100% 100% 100% 100% 98,67% 98,67%
Tabel 3.53 menunjukkan bahwa persentase realisasi capaian tahun 2018 atas IK 3.3.1
dibandingkan target tahun 2020 belum tercapai. Tetapi BPK Perwakilan Provinsi Aceh
Laporan Kinerja BPK Perwakilan Provinsi Aceh Tahun 2018 64
optimis dapat mencapai target tersebut dengan melakukan perencanaan yang lebih baik terkait
pelaksanaan diklat yang disesuaikan dengan waktu pemeriksaan serta memberikan prioritas
pengusulan diklat bagi pemeriksa yang belum memenuhi jam diklatnya. Salah satu upaya yang
sudah direalisasikan pada awal tahun 2019 ini adalah melaksanakan Diklat Persiapan
Pemeriksaan LKPD pada tanggal 21 s.d. 25 Januari 2019, bertempat di ruang auditorium
kantor BPK Perwakilan Provinsi Aceh yang diikuti oleh 87 pemeriksa dan pegawai penunjang
yang akan dilibatkan dalam pemeriksaan LKPD TA 2018.
Untuk melaksanakan kegiatan IK 3.3.1, pada tahun 2018 BPK Perwakilan Provinsi Aceh
mengalokasikan anggaran sebesar Rp952.935.000,00 dengan realisasi sebesar
Rp937.582.512,00 atau 98,39%. Alokasi dan realisasi anggaran IK 3.3.1 tahun 2018 tidak
dapat dibandingkan dengan tahun sebelumnya karena pada tahun 2018, terjadi restrukturisasi
program dan kegiatan BPK, yang mempengaruhi struktur unit organisasi, program, kegiatan,
keluaran, subkeluaran, komponen dan indikator kinerjanya.
IK 3.3.2 - Persentase Pegawai yang Memenuhi Jam Pelatihan Teknis/Manajerial (Non
Pemeriksa)
Untuk memenuhi tujuan peningkatan kompetensi sumber daya manusia di berbagai lini
organisasi BPK, setiap pegawai dipersyaratkan untuk mengikuti pendidikan/pelatihan yang
relevan dengan pelaksanaan tugas dan fungsi yang diemban oleh pegawai yang bersangkutan.
Sebagaimana PFP (pemeriksa), pegawai non pemeriksa baik staf maupun pejabat struktural
juga dituntut untuk mengembangkan kompetensinya sesuai bidang tugas yang diembannya.
Bagi pegawai non pemeriksa persyaratan minimal jam pelatihan yang harus dipenuhi adalah
selama 20 JP.
Realisasi capaian IK 3.3.2 pada tahun 2018 adalah sebesar 97,44% dengan skor 97,44.
Perbandingan realisasi capaian IK 3.3.2 tahun 2018 dengan tahun sebelumnya dapat dilihat
pada tabel berikut:
Tabel 3.54 Perbandingan Realisasi Capaian IK 3.3.2 Tahun 2018, 2017, dan 2016
IKU/IK Target
Tahun 2018
Realisasi
Tahun 2018
Capaian
2018 2017 2016
3.3.2 Persentase Pegawai yang Memenuhi
Jam Pelatihan Teknis/Manajerial (Non
Pemeriksa)
100% 97,44% 97,44 105 92,06
Berdasarkan Tabel 3.54 di atas diketahui bahwa capaian IK 3.3.2 berdasarkan PK Tahun
2018 tidak mencapai target dan lebih rendah dibandingkan dengan capaian tahun 2017. Dari
total pegawai non pemeriksa termasuk pejabat struktural sebanyak 39 orang terdapat 1 orang
diantaranya tidak memenuhi jam diklat. Hal tersebut terjadi karena pada Semester I, yang
bersangkutan diikutsertakan dalam pelaksanaan kegiatan Pemeriksaan LKPD TA 2017,
Laporan Kinerja BPK Perwakilan Provinsi Aceh Tahun 2018 65
sedangkan pada Semester II jenis diklat yang diinformasikan melalui kalender diklat telah
pernah diikuti sebelumnya.
Perbandingan realisasi capaian IK 3.3.2 tahun 2018 terhadap target tahun 2020 berada di
bawah target sebagaimana tersaji pada tabel berikut:
Tabel 3.55 Perbandingan Realisasi IK 3.3.2 Tahun 2018 dengan Target 2020 Dalam
Renstra BPK Perwakilan Provinsi Aceh 2016 – 2020
IKU/IK
Target Tahun Realisasi
Tahun
2018
Persentase
Realisasi 2018
dibanding
Target 2020
2016 2017 2018 2019 2020
3.3.2 Persentase Pegawai yang
Memenuhi Jam Pelatihan
Teknis/ Manajerial (Non
Pemeriksa)
90% 90% 100% 100% 100% 97,44% 97,44%
BPK Perwakilan Provinsi Aceh optimis dapat mencapai target tahun 2020 dengan melakukan
perencanaan yang lebih baik terkait pelaksanaan diklat yang disesuaikan dengan waktu
pemeriksaan serta memberikan prioritas bagi pegawai penunjang/pendukung dan pejabat
struktural yang belum memenuhi jam diklatnya untuk mendapat kesempatan mengikuti
diklat. Salah satu upaya yang sudah direalisasikan pada awal tahun 2019 ini adalah
melaksanakan Diklat Persiapan Pemeriksaan LKPD pada tanggal 21 s.d. 25 Januari 2019,
bertempat di ruang auditorium kantor BPK Perwakilan Provinsi Aceh yang diikuti oleh 87
pemeriksa dan pegawai penunjang/pendukung yang akan dilibatkan dalam pemeriksaan
LKPD TA 2018.
Untuk melaksanakan kegiatan IK 3.3.2, pada tahun 2018 BPK Perwakilan Provinsi Aceh
mengalokasikan anggaran sebesar Rp413.539.000,00 dengan realisasi sebesar
Rp406.871.455,00 atau 98,39%. Alokasi dan realisasi anggaran IK 3.3.1 tahun 2018 tidak
dapat dibandingkan dengan tahun sebelumnya karena pada tahun 2018, terjadi restrukturisasi
program dan kegiatan BPK, yang mempengaruhi struktur unit organisasi, program, kegiatan,
keluaran, subkeluaran, komponen dan indikator kinerjanya.
Pelaksanaan seluruh tugas di BPK harus didukung oleh sumber daya keuangan negara. Oleh
karena itu, anggaran pelaksanaan kegiatan harus dimanfaatkan secara optimal dengan tetap
mengacu pada peraturan perundang-undangan yang berlaku. Upaya untuk mengoptimalkan
pemanfaatan anggaran dilakukan dengan menerapkan penganggaran berbasis kinerja sehingga
S 3.4 – Meningkatkan Kinerja Anggaran di Lingkungan Perwakilan
Laporan Kinerja BPK Perwakilan Provinsi Aceh Tahun 2018 66
memastikan bahwa keluaran yang dihasilkan memberikan manfaat yang maksimal kepada
organisasi.
Melalui Strategi 3.4 ini, BPK Perwakilan Provinsi Aceh berupaya untuk meningkatkan
pertanggungjawaban anggaran dan juga pemanfaatan anggaran secara optimal dalam rangka
peningkatan kinerja BPK dalam melaksanakan tugas dan wewenangnya. Realisasi capaian kinerja
anggaran tahun 2018 adalah sebesar 79,18%, dengan skor 93,15.
IK 3.4.1 - Tingkat Kinerja Implementasi Anggaran
Tujuan IK 3.4.1 adalah untuk mengevaluasi kinerja anggaran dalam rangka pelaksanaan
akuntabilitas dan fungsi peningkatan kualitas pemanfaatan anggaran sesusai dengan prinsip
penganggaran berbasis kinerja. Pengukuran atas kinerja anggaran dilakukan berdasarkan PMK
Nomor 249/PMK.02/2011 tanggal 28 Desember 2011 tentang Pengukuran dan Evaluasi
Kinerja atas Pelaksanaan Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian Negara/Lembaga.
Evaluasi atas kinerja anggaran dilakukan pada tiga aspek, yaitu (1) aspek implementasi,
(2) aspek manfaat dan (3) aspek kontek. IK 3.4.1 berfokus pada evaluasi atas aspek
implementasi, yang dinilai dari empat indikator, yaitu: tingkat penyerapan anggaran, tingkat
konsistensi antara perencanaan dan implementasi, pencapaian keluaran, dan tingkat efisiensi.
Realisasi capaian IK 3.4.1 tahun 2018 adalah sebesar 79,18% dengan skor 93,15. Realisasi ini
tidak mencapai target tahun 2018 sebesar 85%, dan lebih rendah dibandingkan dengan tahun
2017 yang mencapai 85,86% dengan skor 104,71. Perbandingan realisasi capaian IK 3.2.4
dalam tiga tahun terakhir dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 3.56 Perbandingan Realisasi Capaian IK 3.4.1 Tahun 2018, 2017, dan 2016
IKU/IK Target
Tahun 2018
Realisasi
Tahun 2018
Capaian
2018 2017 2016
3.4.1 Tingkat Kinerja Implementasi
Anggaran 85% 79,18% 93,15 104,71 105
Berdasarkan Tabel 3.56 di atas, capaian IK 3.4.1 tahun 2018 mengalami penurunan yang
sangat signifikan dibandingkan tahun 2017 dan 2016. Penurunan ini terjadi pada tiga indikator,
yaitu tingkat penyerapan anggaran yang hanya mencapai 94,84%, tingkat konsistensi antara
perencanaan dan implementasi yang hanya mencapai 46,88% serta tingkat pencapaian
keluaran yang hanya 99,90%. Penyebab terjadinya penurunan tersebut antara lain adalah:
1. Rencana kegiatan yang terkait dengan pemeriksaan pada triwulan IV tidak seluruhnya
terlaksana, karena keterbatasan waktu dan tenaga pemeriksa yang tersedia. Rencana
kegiatan tersebut antara lain dialokasikan untuk pelaksanaan koordinasi dengan beberapa
entitas yang penyelesaian TLRHP-nya masih rendah. Tingkat penyerapan yang rendah
tersebut terdapat pada Layanan Pemeriksaan Keuangan Negara. Secara rinci tingkat
penyerapan pada masing-masing layanan adalah sebagai berikut:
Laporan Kinerja BPK Perwakilan Provinsi Aceh Tahun 2018 67
Tabel 3.57 Tingkat Penyerapan Berdasarkan Jenis Layanan
No. Uraian Anggaran Realisasi %
1 Layanan Pemeriksaan Keuangan Negara 14.322.352.000 13.026.805.982 91,06
2 Layanan Kesekretariatan Perwakilan 2.177.577.000 2.142.272.882 98,37
3 Layanan Internal (Overhead) 184.340.000 183.967.590 99,79
4 Layanan Perkantoran 13.376.823.000 13.156.618.410 98,35
Jumlah 30.061.092.000 28.509.664.864 94,84
2. Terjadinya ketidaksesuaian antara Rencana Penarikan Dana pada Lampiran III DIPA
dengan realisasi penarikan dana berdasarkan SP2D, sehingga perlu dilakukan revisi lebih
dari dua kali.
3. Sedangkan nilai pencapaian keluaran tidak 100% meskipun seluruh keluaran telah
direalisasikan adalah karena pengaruh pada perhitungan indeks kinerja keluarannya.
Secara ringkas, perbandingan realisasi capaian nilai aspek implementasi anggaran tiga tahun
terakhir disajikan sebagai berikut:
Tabel 3.58 Perbandingan Nilai Aspek Implementasi Tahun 2018, 2017 dan 2016
Tahun Penyerapan
Anggaran
Pencapaian
Keluaran
Konsistensi Nilai
Efisiensi
Nilai Aspek
Implementasi
2018 94,84% 99,90% 46,88% 62,90% 79,18%
2017 98,08% 100% 86,69% 59,67% 85,86%
2016 97,37% 100% 89,13% 63,46% 93,73%
Sementara itu, perbandingan realisasi capaian tahun 2018 terhadap target tahun 2020 dapat
dilihat pada tabel berikut:
Tabel 3.59 Perbandingan Realisasi IK 3.4.1 Tahun 2018 dengan Target 2020
Dalam Renstra BPK Perwakilan Provinsi Aceh 2016 – 2020
IKU/IK
Target Tahun Realisasi
Tahun
2018
Persentase
Realisasi 2018
dibanding
Target 2020
2016 2017 2018 2019 2020
3.4.1 Tingkat Kinerja
Implementasi
Anggaran
80% 82% 85% 87% 90% 79,18% 87,97%
Tabel 3.59 menunjukkan bahwa persentase realisasi capaian tahun 2018 dibanding target
tahun 2020 untuk IK 3.4.1 belum tercapai. Oleh karena itu, BPK Perwakilan Provinsi Aceh
akan melakukan upaya yang lebih maksimal untuk mencapai target tahun 2020, terutama
mencapai tingkat penyerapan yang optimal, menjaga tingkat konsistensi antara perencanaan
dan implementasi anggaran, serta mengupayakan pencapaian keluaran yang lebih baik.
Upaya perbaikan yang dilakukan pada tahun 2019 antara lain:
a. Meningkatkan koordinasi pelaksanaan kegiatan dan anggaran antar unit kerja;
Laporan Kinerja BPK Perwakilan Provinsi Aceh Tahun 2018 68
b. Menyusun RPD secara lebih cermat dengan mempertimbangkan kepastian pelaksanaan
rencana kegiatannya;
c. Meminta unit kerja untuk membuat rencana kegiatan dan anggarannya, sehingga dapat
dipantau dan dievaluasi jika ada yang belum terlaksana; dan
d. Melakukan revisi anggaran secara lebih cermat.
Untuk melaksanakan kegiatan IK 3.4.1, pada tahun 2018 BPK Perwakilan Provinsi Aceh
mengalokasikan anggaran sebesar Rp240.561.000,00 dengan realisasi sebesar
Rp236.721.670,00 atau 98,40%. Alokasi dan realisasi anggaran IK 3.3.1 tahun 2018 tidak
dapat dibandingkan dengan tahun sebelumnya karena pada tahun 2018, terjadi restrukturisasi
program dan kegiatan BPK, yang mempengaruhi struktur unit organisasi, program, kegiatan,
keluaran, subkeluaran, komponen dan indikator kinerjanya.
B. Realisasi Anggaran
Untuk membiayai pelaksanaan kegiatan tahun 2018 dalam rangka memenuhi target kinerja yang
telah ditetapkan, BPK Perwakilan Provinsi Aceh mendapat alokasi anggaran sebesar
Rp29.411.092.000,00. Alokasi anggaran tersebut ditampung dalam DIPA BPK Tahun 2018.
Dengan adanya restrukturisasi program dan kegiatan yang mulai diterapkan pada RKA Tahun
2018, jumlah DIPA BPK Perwakilan Provinsi Aceh yang sebelumnya ada dua, yaitu DIPA Setjen
digunakan untuk membiayai kegiatan operasional perkantoran dan DIPA BPK Pusat yang
digunakan untuk membiayai kegiatan pemeriksaan, dilikuidasi menjadi satu DIPA, yaitu DIPA
BPK. Restrukturisasi tersebut juga merubah jumlah program, yang sebelumnya terdiri dari tiga
program, menjadi satu program dengan empat layanan. Gambaran restrukturisasi program dan
kegiatan tersebut disajikan pada Lampiran 2.
Selama tahun 2018, BPK Perwakilan Provinsi Aceh telah melakukan dua kali revisi, yaitu:
1. Revisi penambahan jumlah Keluaran LHP BPK Perwakilan Provinsi Aceh dari 54 LHP
menjadi 57 LHP. Permohonan revisi tersebut diajukan kepada Sekjen BPK melalui Nota
Dinas Kepala Perwakilan No. 216/ND/XVIII.BAC/07/2018 tanggal 25 Juli 2018. Revisi ini
tidak merubah alokasi pagu DIPA Tahun 2018.
2. Revisi karena pagu minus Belanja Pegawai sebesar Rp650.000.000,00. Permohonan revisi
tersebut diajukan kepada Sekjen BPK melalui Nota Dinas Kepala Perwakilan No.
296/ND/XVIII.BAC/10/2018 tanggal 3 Oktober 2018. Revisi ini menambah alokasi pagu
DIPA Tahun 2018, dari semula sebesar Rp29.411.092.000,00 menjadi sebesar
Rp30.061.092.000,00.
Dari alokasi anggaran tersebut, BPK Perwakilan Provinsi Aceh hanya mampu merealisasikannya
sebesar Rp28.509.664.864,00 atau 94,84% dari anggaran. Persentase penyerapan anggaran ini
lebih rendah dibandingkan dengan persentase penyerapan tahun 2017, yaitu sebesar 98,08%.
Laporan Kinerja BPK Perwakilan Provinsi Aceh Tahun 2018 69
Jika dibandingkan dengan tahun 2017, alokasi anggaran BPK Perwakilan Provinsi Aceh tahun
2018 mengalami peningkatan sebesar 12,15%. Peningkatan tersebut karena adanya penambahan
Keluaran LHP oleh KAP Untuk dan Atas Nama BPK yang mengakibatkan penambahan alokasi
anggaran. Secara lengkap Keluaran DIPA Tahun 2018 disajikan pada Lampiran 3.
Secara umum, perbandingan alokasi anggaran selama empat tahun terakhir dapat dilihat pada
tabel berikut.
Tabel 3.60 Perkembangan Pagu dan Realisasi Anggaran
Tahun Program Anggaran (Rp) Realisasi (Rp) %
2018 Layanan Pemeriksaan Keuangan Negara 14.322.352.000 13.026.805.982 91,06
Layanan Kesekretariatan Perwakilan 2.177.577.000 2.142.272.882 98,37
Layanan Internal (Overhead) 184.340.000 183.967.590 99,79
Layanan Perkantoran 13.376.823.000 13.156.618.410 98,35
Total DIPA 2018 30.061.092.000 28.509.664.864 94,84
2017 Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan
Tugas Teknis Lainnya
10.160.345.000,00 10.086.837.528,00 99,21
Peningkatan Sarana dan Prasarana
Aparatur BPK
4.468.110.000,00 4.442.786.337,00 99,43
Pemeriksaan Keuangan Negara 12.174.601.000,00 11.757.781.374,00 96,54
Total DIPA 2017 26.803.056.000,00 26.287.405.239,00 98,08
2016 Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan
Tugas Teknis Lainnya
10.338.442.000,00 9.785.943.613,00 94,73
Peningkatan Sarana dan Prasarana
Aparatur BPK
4.595.538.000,00 4.421.672.047,00 96,21
Pemeriksaan Keuangan Negara 13.101.931.000,00 12.530.700.196,00 95,64
Total DIPA 2016 28.035.911.000,00 26.738.315.856,00 95,38
2015 Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan
Tugas Teknis Lainnya
8.955.948.000,00 8.689.423.299,00 97,02
Peningkatan Sarana dan Prasarana
Aparatur BPK
3.861.195.000,00 3.787.021.249,00 98,07
Pemeriksaan Keuangan Negara 12.198.378.000,00 12.098.352.361,00 99,17
Total DIPA 2015 25.015.521.000,00 24.574.796.909,00 98,24
Dari tabel di atas terlihat bahwa struktur DIPA Tahun 2018 tidak dapat dibandingkan dengan
struktur DIPA tahun-tahun sebelumnya. Perbandingan hanya dapat dilakukan atas keluaran
terkait dengan kegiatan pemeriksaan, karena meskipun struktur programnya berbeda, tetapi jenis
keluarannya sama. Grafik dan tabel berikut ini menyajikan perbandingan anggaran dan realisasi
selama empat tahun terakhir.
Laporan Kinerja BPK Perwakilan Provinsi Aceh Tahun 2018 70
Grafik 3.3 Perbandingan Pagu Anggaran Berdasarkan Jenis Program
Grafik 3.4 Perbandingan Realisasi Anggaran Berdasarkan Jenis Program
10,160
4,468
12,175
10,333
4,596
13,102
8,956
3,861
12,198
0,000
2,000
4,000
6,000
8,000
10,000
12,000
14,000
Dukungan Manajemen danPelaksanaan Tugas Teknis Lainnya
Peningkatan Sarana danPrasarana Aparatur BPK
Pemeriksaan Keuangan Negara
Pagu Anggaran Berdasarkan Jenis Program(Dalam Miliar Rupiah)
2017 2016 2015
10,087
4,443
11,758
9,786
4,422
12,531
8,689
3,787
12,098
0,000
2,000
4,000
6,000
8,000
10,000
12,000
14,000
Dukungan Manajemen danPelaksanaan Tugas Teknis Lainnya
Peningkatan Sarana danPrasarana Aparatur BPK
Pemeriksaan Keuangan Negara
Realisasi Anggaran Berdasarkan Jenis Program(Dalam Miliar Rupiah)
2017 2016 2015
Laporan Kinerja BPK Perwakilan Provinsi Aceh Tahun 2018 71
Grafik 3.5 Perbandingan Pagu Anggaran Berdasarkan Jenis Layanan
Sebagaimana penjelasan sebelumnya, restrukturisasi program dan kegiatan merubah struktur
anggaran tahun 2018 hingga ke jenis keluarannya. Namun untuk keluaran terkait dengan
pemeriksaan, masih sama dengan tahun-tahun sebelumnya. Gambaran secara ringkas tentang
perbandingan realisasi penyerapan anggaran berdasarkan keluaran untuk kegiatan yang terkait
dengan pemeriksaan tersaji pada tabel-tabel berikut:
Tabel 3.61 Perbandingan Anggaran
Berdasarkan Jenis Keluaran Yang Terkait dengan Pemeriksaan
(Dalam rupiah)
No. Keluaran Tahun Anggaran
2015 2016 2017 2018
1 Rumusan Bahan Pendapat 20.056.000 46.530.000 18.548.000 18.548.000
2 Layanan Administrasi
Pemeriksaan 541.462.000 372.096.000 171.191.000 167.972.000
3 Sumbangan IHPS 88.644.000 97.560.000 34.796.000 34.796.000
4 LHP oleh KAP Untuk dan
Atas Nama BPK - - - 1.777.409.000
5 LHP BPK RI Perwakilan
Prov. Aceh 10.604.608.000 11.597.657.000 11.135.810.000 11.505.082.000
6 Laporan Pemantauan BPK RI
Perwakilan Prov. Aceh 933.728.000 978.528.000 810.456.000 814.745.000
7 Laporan Profil Entitas 9.880.000 9.560.000 3.800.000 3.800.000
Total 12.198.378.000 13.101.931.000 12.174.601.000 14.322.352.000
14,322
2,178 0,184
13,37813,041
2,142 0,183
13,162
0,000
2,000
4,000
6,000
8,000
10,000
12,000
14,000
16,000
Layanan Pemeriksaan Layanan SekretariatPerwakilan
Layanan InternalOverhead
Layanan Perkantoran
Pagu Anggaran TA 2018 Berdasarkan Layanan(Dalam Miliar Rupiah)
Anggaran Realisasi
Laporan Kinerja BPK Perwakilan Provinsi Aceh Tahun 2018 72
Tabel 3.62 Perbandingan Realisasi Penyerapan Anggaran
Berdasarkan Jenis Keluaran Yang Terkait dengan Pemeriksaan
(Dalam rupiah)
No. Keluaran Tahun Anggaran
2015 2016 2017 2018
1 Rumusan Bahan Pendapat 16.037.400 23.329.000 14.962.200 18.169.600
2 Layanan Administrasi
Pemeriksaan 529.590.615 291.323.330 166.679.900 161.588.086
3 Sumbangan IHPS 84.794.780 95.015.851 32.906.960 31.042.294
4 LHP oleh KAP Untuk dan
Atas Nama BPK - - - 1.594.919.426
5 LHP BPK RI Perwakilan
Prov. Aceh 10.533.808.516 11.249.913.770 10.818.553.214 10.435.797.119
6 Laporan Pemantauan BPK RI
Perwakilan Prov. Aceh 932.280.050 866.418.245 720.954.700 782.089.457
7 Laporan Profil Entitas 1.841.000 4.700.000 3.724.400 3.200.000
Total 12.098.352.361 12.530.700.196 11.757.781.374 13.026.805.982
Laporan Kinerja BPK Perwakilan Provinsi Aceh Tahun 2018
73
Laporan Kinerja BPK Perwakilan Provinsi Aceh Tahun 2018 sebagai bentuk pertanggungjawaban
kinerja dalam mendukung visi, misi, tujuan, dan sasaran strategis BPK RI, secara umum
menunjukkan adanya peningkatan pencapaian kinerja dari tahun 2017. Namun demikian secara
akumulatif pencapaian kinerja tahun 2018 mengalami penurunan pencapaian skor dibanding
tahun sebelumnya, yaitu dari 99,40 menjadi 98,73.
Komitmen yang kuat untuk mencapai kinerja yang maksimal tergambar pada realisasi capaian
indikator kinerja, antara lain:
1. Pencapaian atas IKU 1.1 Persentase Penyelesaian Tindak Lanjut atas Rekomendasi Hasil
Pemeriksaan dan IK 3.2.2 Tingkat Pemanfaatan Teknologi dan Informasi, yang dapat
melampaui target dibandingkan dua tahun sebelumnya;
2. Peningkatan realisasi capaian yang cukup signifikan pada IK 3.3.1 Persentase Pemeriksa yang
Memenuhi Standar Jam Pelatihan Pemeriksa yang selama dua tahun sebelumnya tidak dapat
melebihi skor 95, namun pada tahun 2018 mampu mencapai skor 98,67;
3. Terdapat 7 IK dari 4 IKU dan 23 IK mampu mencapai skor sempurna;
4. Terdapat indikator kinerja baru yang mampu melebihi target dan mendapat skor sempurna
105, yaitu IK 3.2.3 Jumlah Best Practice yang Disusun dan IK 3.2.4 Tingkat Pemanfaatan
Best Practice.
Sedangkan capaian kinerja yang mengalami penurunan signifikan terjadi pada dua indikator,
yaitu:
1. IK 3.2.1 Hasil Evaluasi Itama atas Akuntabilitas Kinerja, yang capaian kinerja sebelumnya
adalah “A” menjadi “BB”; dan
2. IK 3.4.1 Tingkat Kinerja Implementasi Anggaran, yang capaian kinerja sebelumnya 85,86
menjadi 79,18.
Kendala utama yang mengakibatkan tidak tercapainya target pada masing-masing IK tersebut
disebabkan meningkatnya bobot akuntabilitas kinerja yang diharapkan dan tingginya tuntutan
kriteria penilaian tingkat kinerja implementasi anggaran.
Untuk melakukan perbaikan capaian kinerja di masa mendatang, kami akan mengidentifikasi
permasalahan yang berpotensi menjadi penyebab dan mengelola resiko kegagalan pencapaian
target kinerja yang diharapkan. Upaya-upaya yang berkesinambungan perlu terus dilakukan
sebagai salah satu cara untuk meningkatkan peran BPK sebagai pendorong reformasi birokrasi
yang menghasilkan tata kelola negara yang transparan, akuntabel dan berwibawa. Selain itu
komitmen yang kuat dari para pejabat struktural dan fungsional serta pegawai dilingkungan BPK
BAB IV
PENUTUP
Laporan Kinerja BPK Perwakilan Provinsi Aceh Tahun 2018
74
Perwakilan Provinsi Aceh juga sangat dibutuhkan demi keberhasilan pencapaian tujuan
organisasi.
Sebagai perwujudan komitmen perbaikan yang berkelanjutan, Kepala Perwakilan secara periodik
melakukan evaluasi terhadap capaian kinerja dan kendala yang dihadapi. Dengan evaluasi
tersebut diharapkan unit-unit kerja dapat mengidentifikasi permasalahan dan solusi yang efektif
dalam penyelesaian kendala ketercapaian target kinerja.
Gambar 4.15 Rapat Evaluasi Pencapaian IKU Tahun 2018
Lampiran 2
2017 2018
Program Dukungan
Manajemen dan Pelaksanaan
Tugas Teknis Lainnya BPK
(004.01.01)
Program Pemeriksaan
Keuangan Negara (004.02.08)
Program Peningkatan Sarana
dan Prasarana Aparatur BPK
(004.01.02)
Badan Pemeriksa
Keuangan (004) Badan Pemeriksa
Keuangan (004)
SEKRETARIAT
JENDERAL (004.01)
BPK PUSAT (004.02)
Program Pemeriksaan
Keuangan Negara
(004.01.08)
BADAN PEMERIKSA
KEUANGAN (004.01)
Bagian Anggaran
Unit Organisasi
Program
RESTRUKTURISASI PROGRAM DAN KEGIATAN
SATKER PERWAKILAN
Lampiran 3
No. Nama Output Kode Jumlah Satuan
1 Layanan Sekretariat Perwakilan, terdiri dari
suboutput:
1043.182 20 Laporan
a. Suboutput Layanan Hukum Perwakilan 1043.182.002 4 Laporan
b. Suboutput Layanan Kehumasan dan Tata
Usaha Perwakilan
1043.182.002 4 Laporan
c. Suboutput Layanan Sumber Daya
Manusia Perwakilan
1043.182.003 4 Laporan
d. Suboutput Layanan Keuangan Perwakilan 1043.182.004 4 Laporan
e. Suboutput Layanan Umum Perwakilan 1043.182.005 4
2 Layanan Perkantoran 1043.994 12 Bulan Layanan
3 Layanan Internal (overhead) 1043.951 1 Unit
4 Rumusan Bahan Pendapat
1043.085 1 Rumusan Bahan
Pendapat
5 Layanan Administrasi Pemeriksaan 1043.086 12 Laporan
6 Sumbangan IHPS 1043.088 2 IHPS
7 Laporan Hasil Pemeriksaan oleh KAP untuk
dan Atas Nama BPK
1043.091 (sesuai usulan
Perwakilan)
8 LHP BPK RI Perwakilan Provinsi Aceh 1043.101 57 LHP
9 Laporan Pemantauan BPK RI Perwakilan
Provinsi Aceh
1043.141 96 LHP
10 Laporan Profil Entitas 1043.174 2 Laporan
KELUARAN PROGRAM PEMERIKSAAN KEUANGAN NEGARA
DIPA TAHUN 2018