laporan kerja praktek pembuatan tata letak ruang produksi · pdf fileproses produksi dan...

98
LAPORAN KERJA PRAKTEK PEMBUATAN TATA LETAK RUANG PRODUKSI COKLAT ISI DODOL SEBAGAI PENGEMBANGAN PRODUK DI CV. MUBAROKFOOD CIPTA DELICIA KUDUS Disusun Oleh : WAWAN SARWANTO 08/269023/TP/09222 JURUSAN TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN UNIVERSITAS GADJAH MADA YOGYAKARTA 2011

Upload: doancong

Post on 02-Feb-2018

273 views

Category:

Documents


10 download

TRANSCRIPT

Page 1: LAPORAN KERJA PRAKTEK PEMBUATAN TATA LETAK RUANG PRODUKSI · PDF filePROSES PRODUKSI DAN PRODUK A. Proses Produksi..... 6 1. Bahan Baku dan Bahan Tambahan ... Gambar 3 : Skema Alur

LAPORAN KERJA PRAKTEK

PEMBUATAN TATA LETAK RUANG PRODUKSI

COKLAT ISI DODOL SEBAGAI PENGEMBANGAN PRODUK

DI CV. MUBAROKFOOD CIPTA DELICIA KUDUS

Disusun Oleh :

WAWAN SARWANTO

08/269023/TP/09222

JURUSAN TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN

FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN

UNIVERSITAS GADJAH MADA

YOGYAKARTA

2011

Page 2: LAPORAN KERJA PRAKTEK PEMBUATAN TATA LETAK RUANG PRODUKSI · PDF filePROSES PRODUKSI DAN PRODUK A. Proses Produksi..... 6 1. Bahan Baku dan Bahan Tambahan ... Gambar 3 : Skema Alur

LAPORAN KERJA PRAKTEK

PEMBUATAN TATA LETAK RUANG PRODUKSI COKLAT ISI DODOL

SEBAGAI PENGEMBANGAN PRODUK

DI CV. MUBAROKFOOD CIPTA DELICIA, KUDUS

Diajukan Kepada :

Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Gadjah Mada

Sebagai salah satu syarat untuk mencapai Gelar Sarjana Strata Satu (S1)

Jurusan Teknologi Industri Pertanian

Disusun Oleh :

WAWAN SARWANTO

08/269023/TP/09222

JURUSAN TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN

FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN

UNIVERSITAS GADJAH MADA

YOGYAKARTA

2011

Page 3: LAPORAN KERJA PRAKTEK PEMBUATAN TATA LETAK RUANG PRODUKSI · PDF filePROSES PRODUKSI DAN PRODUK A. Proses Produksi..... 6 1. Bahan Baku dan Bahan Tambahan ... Gambar 3 : Skema Alur

LAPORAN KERJA PRAKTEK

PEMBUATAN TATA LETAK RUANG PRODUKSI COKLAT ISI DODOL

SEBAGAI PENGEMBANGAN PRODUK

DI CV. MUBAROKFOOD CIPTA DELICIA, KUDUS

Disusun Oleh :

WAWAN SARWANTO

08/269023/TP/09222

Telah dipertanggungjawabkan dan diterima oleh Tim Penguji/Pembimbing

pada tanggal 6 Juni 2011

Dosen Pembimbing

Dr. Ir. Didik Purwadi M. Ec. NIP : 19640511 198903 1 003

Dosen Penguji

Dr. Nafis Khuriyati, STP, M. Agr. NIP : 19740808 199903 2 002

Mengetahui, Fakultas Teknologi Pertanian

Universitas Gadjah Mada Yogyakarta Dekan

Dr. Ir. Djagal Wiseso Marseno, M.Agr NIP : 19591122 198612 1 001

Page 4: LAPORAN KERJA PRAKTEK PEMBUATAN TATA LETAK RUANG PRODUKSI · PDF filePROSES PRODUKSI DAN PRODUK A. Proses Produksi..... 6 1. Bahan Baku dan Bahan Tambahan ... Gambar 3 : Skema Alur

iii

KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-

Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan kerja praktek besrta laporannya. Kerja

praktek harus dipenuhi karena merupakan salah satu prasyarat untuk meraih gelar

sarjana di Jurusan Teknologi Industri Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian,

Universitas Gajah Mada.

Laporan kerja praktek ini disusun berdasarkan data hasil pengamatan

selama penulis melakukan kerja praktek di CV. Mubarokfood Cipta Delicia. Di

dalam pelaksanaan kerja praktek dan penyelesaian laporan kerja praktek penulis

telah banyak menerima bantuan, bimbingan, dan motivasi dari berbagai pihak.

Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada :

1. Kedua orang tua dan segenap keluarga yang telah memberikan doa,

semangat, dukungan baik moril maupun materiil selama ini termasuk kerja

praktek dan penyelesaian laporan.

2. Bapak Dr. Ir. Djagal Wiseso Marseno, M. Agr. selaku Dekan Fakultas

Teknologi Pertanian Universitas Gadjah Mada.

3. Bapak Dr. Ir. Adi Djoko Guritno, MSIE selaku Ketua Jurusan Teknologi

Industri Pertanian Fakultas Teknologi Pertanian UGM.

4. Bapak Dr. Ir. Didik Purwadi, M.Ec. selaku dosen pembimbing kerja

praktek yang telah memberikan pengarahan dan bimbingan.

5. Ibu Dr. Nafis Khuriyati, STP, M. Agr selaku dosen penguji yang telah

memberikan petunjuk, bimbingan, dan pengarahan.

6. Bapak Ir. AM Madyana Ms. selaku dosen pembimbing akademis yang

memberikan arahan dan saran akademis.

7. Bapak M. Hilmy SE, selaku Direktur utama CV. Mubarokfood Cipta

Delicia yang telah memberikan ijin kepada kami untuk melakukan kerja

praktek.

8. Bapak M Asyif dan Ibu Melani selaku kabag produksi dan kabag

personalia CV. Mubarokfood Cipta Delicia.

Page 5: LAPORAN KERJA PRAKTEK PEMBUATAN TATA LETAK RUANG PRODUKSI · PDF filePROSES PRODUKSI DAN PRODUK A. Proses Produksi..... 6 1. Bahan Baku dan Bahan Tambahan ... Gambar 3 : Skema Alur

iv

9. Bapak Hesti selaku pembimbing lapangan selama penulis melaksanakan

kerja praktek.

10. Bapak Mahmudun selaku operator mixer yang telah memberikan banyak

pengalaman kepada penulis.

11. Segenap staf dan karyawan CV. Mubarokfood Cipta Delicia yang telah

memberikan pengarahan, keterangan, bantuan, serta data-data untuk

keperluan penulisan laporan.

12. Shafiya Qisti terima kasih atas kerjasamanya dan bantuan selama

persiapan, pelaksanaan dan penyelesaian laporan kerja praktek.

13. Teman-teman TIP 2006, 2007, 2008, 2009 dan 2010 terima kasih atas

dorongan dan bantuannya sehingga laporan kerja praktek ini terselesaikan.

14. Semua pihak yang tidak bisa disebutkan satu per satu yang telah

membantu dan memberi motivasi selama penyusunan laporan kerja

praktek ini.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan laporan kerja praktek ini masih

terdapat banyak kekurangan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan

saran yang membangun dari pembaca demi penyempurnaan laporan ini. Semoga

laporan kerja praktek ini bermanfaat bagi semua pihak.

Yogyakarta, Juni 2011

Wawan Sarwanto

Page 6: LAPORAN KERJA PRAKTEK PEMBUATAN TATA LETAK RUANG PRODUKSI · PDF filePROSES PRODUKSI DAN PRODUK A. Proses Produksi..... 6 1. Bahan Baku dan Bahan Tambahan ... Gambar 3 : Skema Alur

v

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL........................................................................................

HALAMAN PENGESAHAN..........................................................................

KATA PENGANTAR......................................................................................

i

ii

iii

DAFTAR ISI.................................................................................................... v

DAFTAR TABEL............................................................................................ viii

DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... ix

DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................... x

BAB I. PENDAHULUAN

A. Sejarah Perusahaan....................................................................................... 1

B. Lokasi Perusahaan........................................................................................

C. Alasan Perusahaan Didirikan.......................................................................

D. Tujuan Perusahaan.......................................................................................

4

5

5

BAB II. PROSES PRODUKSI DAN PRODUK

A. Proses Produksi............................................................................................. 6

1. Bahan Baku dan Bahan Tambahan.........................................................

2. Proses Produksi.......................................................................................

6

8

B. Spesifikasi Produk, Pengendalian Mutu, dan Pengembangan Produk..........

1. Spesifikasi Produk ....................................................................................

2. Pengendalian Mutu....................................................................................

3. Pengembangan Produk..............................................................................

14

14

14

17

BAB III. ORGANISASI PERUSAHAAN

A. Struktur Organisasi Perusahaan................................................................... 19

B. Falsafah Perusahaan..................................................................................... 19

C. Deskripsi Jabatan......................................................................................... 20

D. Ketenagakerjaan........................................................................................... 22

E. Fasilitas.......................................................................................................... 25

Page 7: LAPORAN KERJA PRAKTEK PEMBUATAN TATA LETAK RUANG PRODUKSI · PDF filePROSES PRODUKSI DAN PRODUK A. Proses Produksi..... 6 1. Bahan Baku dan Bahan Tambahan ... Gambar 3 : Skema Alur

vi

BAB IV. SARANA DAN PRASARANA PRODUKSI

A. Mesin dan Peralatan Industri........................................................................ 27

B. Tata Letak dan Efisiensi Produk................................................................... 33

C. Sanitasi dan Hygiene Perusahaan.................................................................. 34

D. Limbah dan Penanganannya......................................................................... 38

E. Penanganan Bahan........................................................................................ 41

BAB V. DISTRIBUSI DAN PEMASARAN PRODUK

A. Strategi Pemasaran........................................................................................ 43

B. Sistem Distribusi........................................................................................... 44

C. Sistem Promosi.............................................................................................. 45

BAB VI. PEMBUATAN TATA LETAK RUANG PRODUKSI

COKLAT ISI DODOL SEBAGAI PENGEMBANGAN PRODUK DI

PT. MUBAROKFOOD CIPTA DELICIA KUDUS

A. Pendahuluan.................................................................................................

1. Latar Belakang..........................................................................................

2. Perumusan Masalah...................................................................................

3. Batasan Masalah.......................................................................................

4. Tujuan Penelitian.......................................................................................

5. Luaran yang Diharapkan...........................................................................

6. Manfaat Penelitian.....................................................................................

47

47

48

48

48

48

48

B. Landasan Teori.............................................................................................. 49

C. Metodologi Penelitian...................................................................................

1. Obyek dan Tempat Penelitian...................................................................

2. Metode Pengumpulan Data.......................................................................

3. Prosedur Penelitian....................................................................................

55

56

56

56

D. Hasil dan Pembahasan.................................................................................. 58

E. Kesimpulan dan Saran................................................................................... 67

Page 8: LAPORAN KERJA PRAKTEK PEMBUATAN TATA LETAK RUANG PRODUKSI · PDF filePROSES PRODUKSI DAN PRODUK A. Proses Produksi..... 6 1. Bahan Baku dan Bahan Tambahan ... Gambar 3 : Skema Alur

vii

1. Kesimpulan................................................................................................

2. Saran..........................................................................................................

67

67

DAFTAR PUSTAKA 68

LAMPIRAN 69

Page 9: LAPORAN KERJA PRAKTEK PEMBUATAN TATA LETAK RUANG PRODUKSI · PDF filePROSES PRODUKSI DAN PRODUK A. Proses Produksi..... 6 1. Bahan Baku dan Bahan Tambahan ... Gambar 3 : Skema Alur

viii

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1 : Pembagia Waktu Kerja..…................................................ 23

Tabel 2 : Spesifikasi Mesin Pengkode…........................................... 30

Tabel 3 : Derajat Kedekatan Aktivitas.............................................. 51

Page 10: LAPORAN KERJA PRAKTEK PEMBUATAN TATA LETAK RUANG PRODUKSI · PDF filePROSES PRODUKSI DAN PRODUK A. Proses Produksi..... 6 1. Bahan Baku dan Bahan Tambahan ... Gambar 3 : Skema Alur

ix

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 1 : Peta proses operasi pembuatan jenang kudus

Mubarok..........................................................................

9

Gambar 2 : Peta proses operasi pembuatan jenang kudus Mubarok

(lanjutan).........................................................................

10

Gambar 3 : Skema Alur Pemasakan.................................................. 13

Gambar 4 : Automatic Vacuum Packager (DZ400).......................... 29

Gambar 5 : Mesin coding……........................................................... 30

Gambar 6 : Diagram alir penelitian................................................... 57

Gambar 7 : Peta keterkaitan kegiatan……………………………… 60

Gambar 8 : Diagram keterkaitan kegiatan………………………….. 64

Page 11: LAPORAN KERJA PRAKTEK PEMBUATAN TATA LETAK RUANG PRODUKSI · PDF filePROSES PRODUKSI DAN PRODUK A. Proses Produksi..... 6 1. Bahan Baku dan Bahan Tambahan ... Gambar 3 : Skema Alur

x

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Gambar produk jenang kudus Mubarok .............................................. 69

Lampiran 2. Skema pengecekan ............................................................................. 72

Lampiran 3. Bagan organisasi ................................................................................ 73

Lampiran 4. Denah tata letak ................................................................................. 74

Lampiran 5. Skema penanganan limbah ................................................................. 77

Lampiran 6. Layout .............................................................................................. 78

Lampiran 7. Mesin dan peralatan .......................................................................... 79

Lampiran 8. PPO Coklat Isi Dodol ........................................................................ 81

Lampiran 9. Perhitungan Route Sheet .................................................................... 83

Lampiran 10. Diagram Alir Bahan ....................................................................... 86

Lampiran 11. Surat keterangan telah melaksanakan kerja praktek .......................... 87

Page 12: LAPORAN KERJA PRAKTEK PEMBUATAN TATA LETAK RUANG PRODUKSI · PDF filePROSES PRODUKSI DAN PRODUK A. Proses Produksi..... 6 1. Bahan Baku dan Bahan Tambahan ... Gambar 3 : Skema Alur

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Sejarah Perusahaan

Jenang adalah sebuah panganan tradisional yang ada dan sangat mudah

ditemui di Indonesia. Produk jenang yang terkenal adalah jenang yang berasal dari

Kota Kudus. Di Kudus, jenang merupakan produk UMKM (Usaha Mikro Kecil

Menengah) yang melesat cepat diantara produk-produk olahan UMKM yang lain.

Salah satu produsen jenang kudus yang terkenal adalah CV. Mubarokfood Cipta

Delicia. Pada awal kelahirannya jenang kudus hanyalah merupakan makanan kecil

atau camilan dan belum diperdagangkan.

Jenang Kudus Mubarok dirintis oleh Ibu Hj. Alawiyah yang kemudian

dikenal sebagai Generasi Pertama dari produsen jenang Kudus. Pada awal

memasarkan produk jenang tersebut lokasi penjualannya terletak di Pasar Kudus,

area yang sekarang dikenal sebagai tempat parkir para peziarah makam Sunan

Kudus di Masjid Menara “Al-Aqsho”.

Pada saat Ibu Hj. Alawiyah meninggal dunia kemudian usaha jenang

tersebut dilanjutkan oleh putranya yang bernama H. Achmad Shochib, dengan

demikian H. Achmad Shochib merupakan Generasi Kedua pada industri ini.

Ketika dipegang oleh H. Achmad Shochib perusahaan ini dikenal sebagai

Perusahaan Jenang Sinar Tiga Tiga (PJ. Tiga Tiga).

Hal yang menarik dan menjadi catatan penting dalam perkembangan

industri jenang adalah, generasi kedua telah mempunyai pandangan yang visioner

atas produk yang dihasilkannya dan adanya kesadaran serta upaya untuk

melindungi merek. Pemikiran tersebut bisa dipastikan sangat jarang dimiliki oleh

orang yang bergerak di bidang usaha makanan, terlebih untuk jenis usaha

makanan tradisional. Tahun 1942 Bapak Achmad Shochib mengajukan merek

“Sinar Tiga Tiga” dan dikabulkan oleh Dirjen Merk dan Paten Departemen

Kehakiman dengan dikeluarkannya surat izin nomor : 188.4 / 1651 / 1946

tertanggal 9 September 1946, sampai sekarang ini terus dilakukan perpanjangan,

untuk saat ini merek “Sinar Tiga Tiga” masih terdaftar di Departemen Kehakiman

Page 13: LAPORAN KERJA PRAKTEK PEMBUATAN TATA LETAK RUANG PRODUKSI · PDF filePROSES PRODUKSI DAN PRODUK A. Proses Produksi..... 6 1. Bahan Baku dan Bahan Tambahan ... Gambar 3 : Skema Alur

2

Republik Indonesia Direktorat Jendral Hak Cipta, Paten dan Merek dengan

nomor: D98-11702 – 424554.

Pada generasi kedua tersebut perusahaan mulai berkembang dengan pesat.

Langkah ke arah modernisasi atau kemajuan mulai dilakukan. Pada mulanya

jenang kudus dikemas dalam anyaman daun pandan yang ditempeli kertas

bertuliskan Sinar Tiga Tiga di bagian luar dan juga bagian dalam dari tebok

(tampah kecil berdiameter ± 20cm). Selajutnya tahun 1960 jenang Sinar Tiga Tiga

dikemas dalam plastik dan di bagian luarnya digunakan kertas putih dengan

desain gambar Sinar dan Angka 33 berwarna coklat tua. Angka 33 diambil dari

nomor rumah tinggal yang beralamatkan di Jl. Sunan Muria No. 33 Kudus.

Jenang tersebut dikemas dengan berat 250gr atau seperempat kilo. Oleh

sebab itu jenang ini kemudian dikenal dengan istilah “Jenang Prapatan”.

Kemudian jenang tersebut terkenal dengan merek dagang Sinar Tiga Tiga. Karena

terkenalnya produk itu maka banyak kompetitor yang meluncurkan produk-

produk baru dengan bentuk menyerupai produk jenang Sinar Tiga Tiga yang asli.

Lalu dilakukan inovasi dengan modifikasi dari segi komposisi bahan baku dan

sistem pengemasannya.

Pada tahun 1975 dikeluarkanlah jenang hasil inovasi dan modifikasi

tersebut dengan merek “Sinar Tiga Tiga Aroma Coklat” dan “Sinar Tiga Tiga

Aroma Melon”. Jenang kemudian dikemas dalam kardus yang “full color” dengan

diisi beberapa butir jenang yang diiris kecil – kecil seberat ± 20 gram. Pada

generasi kedua ini pula diversifikasi merek dilakukan, yaitu pada tahun 1978

sampai dengan tahun 1980 diluncurkannya produk dengan merek baru yaitu :

1. Viva dengan aroma Durian,

2. Mabrur dengan aroma Nangka dan

3. Mubarok dengan aroma Mocca.

Kesemua merek produk tersebut telah didaftarkan secara resmi baik pada

Departemen Kesehatan maupun Direktorat Jendral Hak Cipta Paten dan Merek

Departemen Kehakiman Jakarta (sekarang berubah nama menjadi Dirjen HKI).

Pada tahun 1992, H. Achmad Shochib yang telah sepuh, menyerahkan

estaffet kepemimpinan kepada putranya H. Muhammad Hilmy, SE sebagai

Page 14: LAPORAN KERJA PRAKTEK PEMBUATAN TATA LETAK RUANG PRODUKSI · PDF filePROSES PRODUKSI DAN PRODUK A. Proses Produksi..... 6 1. Bahan Baku dan Bahan Tambahan ... Gambar 3 : Skema Alur

3

Direktur Utama. H Muhammad Hilmy, SE adalah seorang lulusan fakultas

Ekonomi UII Yogyakarta dan juga alumni Pondok Modern Gontor

Ponorogo. H Muhammad Hilmy, SE inilah yang kemudian mendirikan

perusahaan CV. Mubarokfood Cipta Delicia (MCD) sebagai pengembangan

dari Perusahaan Jenang Tiga-Tiga (PJ. Tiga Tiga).

Mubarokfood Cipta Delicia di bawah kepemimpinan H. Muhammad

Hilmy, SE yang merupakan Generasi Ketiga dalam perusahaan produsen jenang

Kudus mulai menerapkan berbagai sistem manajemen modern layaknya

perusahaan – perusahaan besar lain yang telah ada.

Pada generasi ketiga ini perusahaan telah menerapkan berbagai sistem

manajemen dan telah melakukan banyak inovasi. Inovasi – inovasi tersebut

dilakukan mulai dari segi rasa dan pengemasan serta dikembangkan pula cara

pengolahan jenang dengan menggunakan alat atau mesin, yang sebelumnya telah

dilakukan pengujian dan percobaan – percobaan untuk alat atau mesin yang cocok

untuk pengolahan jenang. Pembenahan dan peningkatan sarana produksi yang

sejalan dengan modernisasi dilakukan pada tahun 1996 berupa mekanisasi

pembuatan tepung beras ketan, pembuatan santan kelapa serta cara pengadukan

(mixing) adonan jenang. Untuk uji mutu baik bahan baku maupun produk, pada

tahun 2000 dibangun sebuah Laboratorium Kimia dan Fisika. Laboratorium ini

berfungsi pula sebagai sarana pendukung program penelitian dan pengembangan

produk (R & D). Langkah pengembangan yaitu dalam pembangunan

Laboratorium ini merupakan langkah “maju” bagi perusahaan skala kecil

menengah (UKM).

Di bawah kepemimpinan H. Muhammad Hilmy, SE tidak hanya terjadi

peningkatan dari sisi penjualan dan peningkatan aset perusahaan, tetapi juga

adanya pengakuan dari pihak-pihak luar dengan diperolehnya berbagai

penghargaan, diantaranya Upakarti 2007 kategori IKM Modern dari Presiden RI,

UKM Pangan Award 2008 dari Menteri Perdagangan RI, dan juga perolehan

penghargaan Top 250 Indonesia Original Brand 2009 dari Majalah Bisnis

Nasional SWA (edisi Mei 2009). Selain itu Mubarokfood juga telah memperoleh

Sertifikat Sistem Manajemen Mutu Internasional ISO 9001 : 2000 dan Sertifikat

Page 15: LAPORAN KERJA PRAKTEK PEMBUATAN TATA LETAK RUANG PRODUKSI · PDF filePROSES PRODUKSI DAN PRODUK A. Proses Produksi..... 6 1. Bahan Baku dan Bahan Tambahan ... Gambar 3 : Skema Alur

4

Halal dari LPPOM MUI. Mubarokfood juga selalu rajin mengikuti pameran –

pameran baik di dalam maupun luar negeri seperti Jepang, Abu Dhabi, Malaysia,

Singapura, Jeddah, Filipina, dll.

B. Lokasi Perusahaan

CV. Mobarokfood Cipta Delicia terletak di desa Glantengan, kecamatan

Kota, kabupaten Kudus, provinsi Jawa Tengah tepatnya di Jalan Sunan Muria No.

33 Kudus. Lokasi ini berbatasan langsung dengan :

Utara : Rumah penduduk desa Glantengan

Timur : Jln. Sunan Muria

Selatan : Gang Kyai Khidir

Barat : Rumah penduduk desa Glantengan dan area pabrik baru

Beberapa keuntungan yang ada dari penempatan pabrik di lokasi ini antara

lain :

1. Dekat dengan pusat kota yaitu “alun-alun”, masjid agung, dan area

kantor pusat pemerintahan kabupaten Kudus

2. Dekat dengan obyek wisata menara kudus yang cukup terkenal dan

banyak diminati wisatawan, baik wisatawan lokal maupun wisatawan

asing

3. Akses yang cukup mudah dari pusat kota

4. Dekat dengan pusat perbelanjaan yaitu Mall Kudus

5. Berada di jalur wisata Kota Kudus menuju Colo yang juga merupakan

tempat wisata yang diminati.

Namun dari beberapa kelebihan tersebut terdapat pula beberapa

kekurangan diantaranya :

1. Karena terletak di area pusat kota yang notabene sudah padat

penduduk sehingga menyulitkan untuk melakukan perluasan ketika

terjadi pelonjakan permintaan atau pengembangan perusahaan

Page 16: LAPORAN KERJA PRAKTEK PEMBUATAN TATA LETAK RUANG PRODUKSI · PDF filePROSES PRODUKSI DAN PRODUK A. Proses Produksi..... 6 1. Bahan Baku dan Bahan Tambahan ... Gambar 3 : Skema Alur

5

2. Memungkinkan adanya beberapa protes dari penduduk sekitar yang

merasa terganggu dengan adanya beberapa alat yang menimbulkan

gangguan suara karena kedekatannya dengan pemukiman

3. Kesulitan dalam transportasi terutama kendaraan yang berukuran besar

dikarenakan ukuran jalan yang cukup kecil.

Lokasi pabrik kini telah berpindah dan telah sedikit bergeser akibat dari

naiknya jumlah produksi dan perlunya penambahan fasilitas-fasilitas penunjang.

Pabrik yang beroperasi dalam produksi jenang kudus kini berada di Jalan Sunan

Muria, gang Kyai Khidir. Di lokasi yang baru ini terdapat berbagai fasilitas

penunjang dalam produksi meliputi ruang produksi, gudang bahan baku, gudang

barang jadi, kantor, dan laboratorium. Meski telah berpindah namun dari lokasi

yang baru ini tetap sangat sulit dalam pengelolaan ruang mengingat letaknya pada

daerah perkotaan yang sudah cukup padat.

C. Alasan Perusahaan Didirikan

Salah satu alasan didirikannya perusahaan jenang CV. Mubarokfood Cipta

Delicia adalah untuk melanjutkan tradisi keluarga dan memperkenalkan jenang

kudus sebagai makanan khas indonesia yang meskipun merupakan makanan

tradisional namun mampu menembus pasar yang luas hingga ke pasar

internasional.

D. Tujuan Perusahaan

Perusahaan ini juga memiliki tujuan dalam pendiriannya. Tujuan dari

perusahaan ini adalah mengembangkan Mubarokfood menjadi industri multi

produk terkemuka yang berwawasan lingkungan, bernilai ekonomis dan sosial.

Page 17: LAPORAN KERJA PRAKTEK PEMBUATAN TATA LETAK RUANG PRODUKSI · PDF filePROSES PRODUKSI DAN PRODUK A. Proses Produksi..... 6 1. Bahan Baku dan Bahan Tambahan ... Gambar 3 : Skema Alur

6

BAB II

PROSES PRODUKSI DAN PRODUK

A. Proses Produksi

Kerja praktek yang dilakukan kali ini memfokuskan pada produksi jenang

kudus dengan merek “MUBAROK” yang merupakan produk utama atau produk

unggulan dari CV. Mubarokfood Cipta Delicia. Produk jenang ini merupakan

produk modifikasi yang pertama dalam produk jenang. Ciri khas dari produk ini

adalah rasa dan aroma mocca yang kental sehingga membedakan produk jenang

kudus “Mubarok” dengan produk-produk sejenis lainnya.

1. Bahan Baku dan Bahan Tambahan

a. Bahan Baku

Bahan baku merupakan bahan utama yang digunakan dalam pembuatan

suatu produk. Bahan baku yang digunakan oleh CV. Mubarokfood Cipta Delicia

dalam proses produksi jenang adalah bahan-bahan pilihan dengan mutu terbaik

yang berasal dari berbagai daerah di pulau Jawa. Bahan-bahan tersebut telah

melalui penyeleksian guna memenuhi standard perusahaan. Semua produk atau

bahan yang digunakan dalam proses produksi juga telah memiliki sertifikat halal.

Karena sertifikat halal dari bahan baku merupakan syarat keluarnya sertifikat halal

bagi produk-produk jenang dari CV. Mubarokfood Cipta Delicia.

Bahan baku yang digunakan dalam pengolahan jenang terdiri dari:

1) Tepung ketan

Tepung ketan merupakan bahan baku utama dalam pembuatan

jenang. Bahan baku tepung ketan dibeli dari supplier yang berasal dari

daerah Jawa Barat dan masih berupa beras ketan. Hal ini dilakukan

karena jika bahan baku tepung ketan diterima dalam bentuk tepung

maka mutu dari tepung belum tentu seragam atau bagus. Beras ketan

yang diterima dari supplier harus memenuhi syarat ketentuan yaitu

kandungan beras yang ada pada beras ketan tidak lebih dari 4%. CV.

Mubarokfood Cipta Delicia telah memiliki jaringan penggilingan

sendiri. Mengingat umur simpan tepung ketan yang tidak lama maka

Page 18: LAPORAN KERJA PRAKTEK PEMBUATAN TATA LETAK RUANG PRODUKSI · PDF filePROSES PRODUKSI DAN PRODUK A. Proses Produksi..... 6 1. Bahan Baku dan Bahan Tambahan ... Gambar 3 : Skema Alur

7

beras ketan digiling sesuai kebutuhan produksi perharinya. Sehingga

satu kali penggilingan digunakan untuk sekali produksi. Dalam

produksi jenangnya perusahaan ini memiliki standard dalam kualitas

tepung yang akan digunakan. Tepung ketan yang diperoleh dari hasil

penggilingan harus memenuhi kriteria sebagai berikut :

a. Warna putih

b. Halus (tidak kasar) dan tidak menggumpal

c. Tidak terlalu apek atau basi

d. Kadar air 30%.

2) Gula pasir

Bahan baku gula pasir yang digunakan dalam produksi jenang

dipasok oleh perusahaan dari pabrik gula Rendeng dan Pakis Baru

yang berlokasi di Kudus. Adapun syarat gula pasir yang digunakan

juga telah ditetapkan oleh perusahaan yaitu warnanya putih, bebas dari

kotoran dan kering.

3) Gula kelapa

Bahan baku gula kelapa dibeli dari pengrajin gula di daerah

Kebumen. Beberapa kriteria gula kelapa yang telah ditentukan dan

harus dipenuhi adalah gula kelapa dengan grade A, warnanya

kecoklatan, keras, apabila dimasak tidak mengandung kotoran, cepat

larut, aroma dan rasa khas gula kelapa, serta kadar air max 10%.

4) Gula tumbu

Bahan baku gula tumbu diperoleh dari pengrajin gula tumbu di

daerah Kudus. Kriteria gula tumbu yang telah ditentukan adalah

warnanya kecoklatan, keras, apabila dimasak tidak mengandung

kotoran dan cepat larut.

5) Kelapa

Bahan baku kelapa dibeli dari perkebunan Balong Beji

Karimunjawa melalui tujuh suplier. Bahkan ada kelapa yang

didatangkan dari pulau Bali. Standar kelapa yang diterima perusahaan

adalah kelapa yang sudah cukup tua ditandai dengan warna tempurung

Page 19: LAPORAN KERJA PRAKTEK PEMBUATAN TATA LETAK RUANG PRODUKSI · PDF filePROSES PRODUKSI DAN PRODUK A. Proses Produksi..... 6 1. Bahan Baku dan Bahan Tambahan ... Gambar 3 : Skema Alur

8

kelapa yang kecoklatan dan dari santan didapatkan krim yang sesuai

dengan standard perusahaan.

b. Bahan Tambahan

Bahan tambahan disini merupakan bahan yang berfungsi sebagai

pelengkap dari produk jenang kudus Mubarok. Bahan-bahan yang

digunakan adalah wijen dan bahan perasa untuk memberikan rasa atau

aroma yang khas pada jenang kudus Mubarok. Wijen merupakan bahan

tambahan yang ditambahkan pada produk jenang Mubarok rasa Mocca.

Bahan tambahan berupa essence yang digunakan adalah essence yang

berbentuk pasta dan cair. Pemilihan bentuk pasta dan cair dimaksudkan

agar mempermudah dan menambah kesempurnaan dari campuran atau

adonan masakan jenang. Bahan-bahan tambahan tersebut meliputi perasa

coklat, perasa nanas, perasa melon, perasa nangka, perasa strawberry,

perasa durian, perasa mocca, perasa sirsat, perasa kelapa muda, perasa

cappucino, dan susu.

2. Proses Produksi

Secara umum proses produksi dari jenang kudus mubarok adalah proses

persiapan bahan baku, proses pencampuran atau pemasakan (mixing),

pendinginan, pengirisan, pengemasan primer, dan pengemasan sekunder. Proses

produksi secara lebih jelas dapat dilihat melalui peta proses operasi pada gambar 1

dan gambar 2.

Proses produksi yang dilakukan mulai dari bahan baku hingga menjadi

produk jadi (jenang) melalui beberapa tahapan pokok, yaitu:

a. Penyiapan bahan baku

Penyiapan bahan baku merupakan hal yang penting guna

melancarkan proses produksi. Ketika proses penyiapan bahan baku

tidak baik maka mutu jenang yang akan dihasilkan bisa diprediksikan

juga akan menjadi kurang baik. Penyiapan bahan baku sendiri meliputi

penyiapan santan, penyiapan tepung, penyiapan gula, dan penyiapan

bahan tambahan seperti essence.

Page 20: LAPORAN KERJA PRAKTEK PEMBUATAN TATA LETAK RUANG PRODUKSI · PDF filePROSES PRODUKSI DAN PRODUK A. Proses Produksi..... 6 1. Bahan Baku dan Bahan Tambahan ... Gambar 3 : Skema Alur

9

Gambar 1. Peta Proses Operasi Pembuatan Jenang Kudus Mubarok

Page 21: LAPORAN KERJA PRAKTEK PEMBUATAN TATA LETAK RUANG PRODUKSI · PDF filePROSES PRODUKSI DAN PRODUK A. Proses Produksi..... 6 1. Bahan Baku dan Bahan Tambahan ... Gambar 3 : Skema Alur

10

Pengemasan Sekunder

Manual

Pengkodean

Mesin pengkode

Penyimpanan

Troli

O:10I:9

O:11I:10

A

PETA PROSES OPERASI

Obyek : Proses Pembuatan Coklat DodolDipetakan oleh : Wawan SarwantoTanggal Pemetaan : 29 Januari 2011No. Peta : 01Sekarang : Usulan :x

RINGKASAN

OPERASI

INSPEKSI

PENYIMPANAN

11

10

1

180'

360'

Gambar 2. Peta Proses Operasi Pembuatan Jenang Kudus Mubarok (lanjutan)

Page 22: LAPORAN KERJA PRAKTEK PEMBUATAN TATA LETAK RUANG PRODUKSI · PDF filePROSES PRODUKSI DAN PRODUK A. Proses Produksi..... 6 1. Bahan Baku dan Bahan Tambahan ... Gambar 3 : Skema Alur

11

Bahan baku pertama yang harus disiapkan adalah santan.

Penyiapan santan dimulai dengan proses pematikan atau pengupasan

kelapa dari tempurung kelapa dan pembuangan air kelapa. Proses ini

dilakukan guna mempermudah pula proses pencucian kelapa yang

dilakukan setelah pematikan kelapa. Pencucian kelapa dilakukan agar

santan yang dihasilkan dari kelapa tersebut benar-benar bersih dan

terhindar dari debu,tanah maupun benda-benda asing yang mungkin

terikut dalam kelapa pada proses sebelumnya. Setelah kelapa dicuci

kelapa kemudian diparut di stasiun pemarutan. Di stasiun ini kelapa

diparut guna memperluas permukaannya sehingga santan yang

dihasilkan akan maksimal.

Setelah diparut, parutan kelapa tersebut “diunyet” atau di

campur dengan air dan di aduk-aduk. Proses ini bertujuan untuk

memaksimalkan santan yang akan dihasilkan oleh parutan kelapa

tersebut. Parutan kelapa yang telah “diunyet” tadi kemudian dilakukan

pengepresan. Pengepresan sendiri berlangsung sebanyak dua kali yaitu

pengepresan pertama yang hasilnya disebut santan kani (kental) dan

pengepresan kedua yang hasilnya disebut santan kabar (encer). Santan

kani digunakan untuk melarutkan tepung ketan dan santan encer untuk

melarutkan gula.

Proses penyiapan tepung, gula pasir, dan gula kelapa dilakukan

oleh karyawan bagian gudang. Karyawan bagian gudang memiliki tugas

mempersiapkan tepung ketan, gula pasir, dan gula kelapa yang akan

dimasak dan mendistribusikannya ke setiap mixer yang akan digunakan

untuk proses pemasakan. Tepung ketan dan gula ditimbang sesuai

kebutuhan masakan yang harus dimasak oleh operator mixer.

b. Pengolahan jenang

Dalam sebuah industri jenang, proses pengolahan merupakan

satu bagian yang sangat menentukan. Dalam proses ini semua bahan

akan mengalami pencampuran dan pemasakan. Jika proses pemasakan

yang dilakukan tidak sesuai dengan SOP maka produk yang dihasilkan

Page 23: LAPORAN KERJA PRAKTEK PEMBUATAN TATA LETAK RUANG PRODUKSI · PDF filePROSES PRODUKSI DAN PRODUK A. Proses Produksi..... 6 1. Bahan Baku dan Bahan Tambahan ... Gambar 3 : Skema Alur

12

akan memiliki mutu yang kurang baik. Proses pemasakan jenang

dilakukan oleh karyawan bagian “mbubur” yang pekerjanya adalah

laki-laki. Semua karyawan bagian “mbubur” adalah laki-laki mengingat

pekerjaan pada bagian ini merupakan pekerjaan yang cukup berat.

Proses pemasakan diawali dengan pelarutan gula yang terdiri

dari gula kelapa dan gula pasir. Campuran gula pasir dan gula kelapa

tersebut dipanaskan bersama santan kabar (encer). Kemudian setelah

gula larut, larutan gula tersebut disaring untuk memisahkannya dari

kotoran yang ada dalam gula kelapa. Lalu kawah atau wajan yang

digunakan dibersihkan kemudian larutan gula tadi dididihkan kembali

hingga mendidih.

Jika larutan gula telah mendidih tepung yang sudah dilarutkan

dengan santan kani (kental) siap untuk dicampurkan. Pelarutan tepung

ketan dengan santan bertujuan untuk memperlancar proses pengadukan.

Pelarutan tepung ketan dengan santan haruslah sempurna atau halus

merata. Karena, jika pelarutan yang dilakukan kurang menyeluruh atau

larut sempurna hasil dari jenang tidak akan halus melainkan akan ada

butiran-butiran tepung yang masih mentah. Proses pelarutan atau

pencampuran tepung dengan santan masih dilakukan secara manual

karena cara ini dirasa paling efektif.

Prinsip dari pembuatan jenang adalah pendidihan secara terbuka

campuran ketan dalam bentuk tepung, santan kelapa, larutan gula dan

bahan tambahan lainnya hingga membentuk jenang dengan tekstur

kenyal dan kalis. Dalam proses pemasakan jenang campuran dari semua

bahan-bahan tadi harus diaduk terus menerus. Pengadukan selain untuk

meratakan campuran juga menjaga agar tidak ada bagian jenang yang

gosong. Jika pemasakan jenang gosong maka proses pemasakan gagal

karena aroma jenang telah hilang dan aroma yang keluar adalah

“sangit”.

Setelah kurang lebih 4,5 jam campuran gula, tepung, dan santan

yang dipanaskan dan terus diaduk tadi diberi bahan-bahan tambahan

Page 24: LAPORAN KERJA PRAKTEK PEMBUATAN TATA LETAK RUANG PRODUKSI · PDF filePROSES PRODUKSI DAN PRODUK A. Proses Produksi..... 6 1. Bahan Baku dan Bahan Tambahan ... Gambar 3 : Skema Alur

13

yang berupa perisa, margarine dan bahan tambahan lainnya. Kemudian

dimasak lagi selama kurang lebih 30 menit. Jenang yang masih panas

tadi kemudian dituangkan ke dalam loyang-loyang segi empat untuk

dilakukan proses pendinginan. Pendinginan dilakukan selama kurang

lebih 16 jam.

Secara singkat alur pemasakan dapat dilihat seperti gambar

dibawah ini.

Gambar 3. Skema alur pemasakan

c. Pengirisan jenang

Tahapan pengirisan dan pengemasan primer adalah proses

produksi yang dilakukan setelah jenang didinginkan selama 16 jam

dalam satu ruang khusus. Pendinginan dalam loyang ini akan terjadi

proses pembentukan tekstur produk kenyal, kalis, dan elastis, sehingga

akan mempermudah proses pengirisan. Jenang yang telah dingin diiris

dengan berat rata-rata 20-25 gram kemudian dikemas dengan plastik

PVC dan APP. Pengemasan primer bertujuan untuk menghindarkan

jenang dari kontaminasi pada proses selanjutnya sehingga

memperpanjang daya simpan. Selain itu pengemasan ini juga akan

Pancampuran Santan + Gula Pasir + Gula

Kelapa

Penambahan Essens, margarine, vanili

Pengangkatan

Pemasakan 2

kotoran

Pemasakan 1

Penyaringan

Pencampuran Santan + Tepung Ketan

Page 25: LAPORAN KERJA PRAKTEK PEMBUATAN TATA LETAK RUANG PRODUKSI · PDF filePROSES PRODUKSI DAN PRODUK A. Proses Produksi..... 6 1. Bahan Baku dan Bahan Tambahan ... Gambar 3 : Skema Alur

14

mengurangi kontak jenang dengan udara bebas yang mempercepat

kerusakan. Musuh utama jenang adalah jamur dan kapang, dan proses

pengirisan adalah salah satu media bagi spora masuk ke dalam produk.

d. Pengemasan jenang

Pengemasan jenang dilakuakan dalam 2 tahapan yaitu

pengemasan primer dan pengemasan sekunder. Pengemasan primer

dilakan bersamaan dengan proses pengirisan karena membutuhkan

ruangan yang sama yaitu ruangan yang harus aseptis.

Sedangkan pengemasan sekunder adalah mengemas jenang yang

sudah terkemas dalam kemasan plastik PVC ke dalam kemasan karton.

Pengemasan jenang yang kedua ini akan menambahkan penampilan

yang cukup menarik kepada jenang sehingga membuat jenang akan

dilirik konsumen. Jenang juga akan lebih tahan terhadap goncangan

karena kemasan karton akan lebih kokoh.

B. Spesifikasi Produk, Pengendalian Mutu, dan Pengembangan Produk

1. Spesifikasi Produk

Produk jenang kudus mubarok merupakan produk tertua yang diproduksi

oleh CV. Mubarokfood Cipta Delicia. Pada awalnya produk ini hanya memiliki

rasa original namun pada perkembangannya produk ini sudah memiliki varian

rasa yang sangat banyak. Beberapa diantaranya adalah rasa mocca, strawberry,

durian, nanas, dan anggur. Spesifikasi produk jenang kudus dengan merek

Mubarok adalah seperti yang terdapat pada lampiran 1.

2. Pengendalian Mutu

CV. Mubarokfood Cipta Delicia selalu melakukan pengendalian terhadap

kualitas baik dari bahan baku, proses, maupun produk akhir. Pengendalian mutu

yang dilakukanpun didasarkan pada beberapa aturan keamanan pangan, seperti :

1. Good Manufacturing Practices (GMPs)

2. Sistem Analisa Bahaya dan Pengendalian Titik Kritis (Hazard

Analysis Critical Control Point – HACCP )

Page 26: LAPORAN KERJA PRAKTEK PEMBUATAN TATA LETAK RUANG PRODUKSI · PDF filePROSES PRODUKSI DAN PRODUK A. Proses Produksi..... 6 1. Bahan Baku dan Bahan Tambahan ... Gambar 3 : Skema Alur

15

3. Penerapan dan penaatan terhadap standard produk sesuai peraturan

perundang–undangan yang berlaku.

4. Proses produksi Halal

5. Sertifikat Halal pada seluruh bahan yang digunakan

Beberapa pengendalian mutu yang dilakukan oleh CV. Mubarokfood Cipta

Delicia adalah meliputi :

1. Pengendalian mutu bahan baku

Proses pengendalian mutu bahan baku meliputi penyeleksian bahan

baku dari suplier yang masuk keperusahaan dan pengecekan mutu bahan

baku yang digunakan pada proses produksi setiap harinya.

Bahan baku seperti kelapa, gula, dan tepung ketan mengalami

pengecekan setiap hari atau pada saat produksi. Mutu terhadap kelapa

terutama santannya adalah dengan mengecek kandungan krim pada santan

yang dihasilkan pada saat proses pengepresan yang pertama yaitu pada

santan kani. Selain itu pemantauan juga dilakukan oleh seorang kepala

unit atau mandor yang memastikan semua SOP dijalankan sesuai dengan

yang tertera pada SOP tersebut.

Mutu gula di pantau dengan melihat kondisi gula yang akan

digunakan untuk proses produksi. Mencakup warna dan kondisi gula

tersebut. Tepung ketan juga dilakukan pengecekan sebelum masuk gudang

dan sebelum akan digunakan. Tepung tersebut dipantau kualitasnya mulai

dari penerimaan. Dari penerimaan kandungan beras yang terdapat pada

beras ketan di cek dan dihitung. Kemudian setelah beras ketan digiling

juga dilakukan pengecekan dengan menguji secara sensoris. Pengecekan-

pengecekan tersebut dilakukan oleh divisi laboratorium CV.Mubarokfood

Cipta Delicia.

2. Pengendalian mutu selama proses produksi

Guna memperoleh kualitas yang prima, selama proses produksi

juga harus dilakukan pengendalian mutu. Yang dilakukan adalah penerapan

Page 27: LAPORAN KERJA PRAKTEK PEMBUATAN TATA LETAK RUANG PRODUKSI · PDF filePROSES PRODUKSI DAN PRODUK A. Proses Produksi..... 6 1. Bahan Baku dan Bahan Tambahan ... Gambar 3 : Skema Alur

16

SOP selama produksi. Diantaranya adalah pekerja harus dalam keadaan

bersih, berpenutup kepala, menggunakan masker, menggunakan celemek,

dan tidak berbicara saat proses produksi berlangsung. Dari bagian

pemasakan kontrol yang bisa dilakukan adalah dengan mengontrol atau

mengecek kekenyalan, kondisi bau warna dan rasa dari produk atau hasil

masakan yang nantinya akan menentukan langkah selanjutnya.

Pengontrolan dan pengecekan pada saat pengolahan dilakukan oleh

seorang mandor atau kepala unit yang akan berkeliling selama proses

produksi. Mandor akan mengecek kematangan dari jenang dan menentukan

saat kapan bahan-bahan tambahan ditambahkan. Ketika suatu adonan

jenang sudah matang maka mandor akan mengambil sampel untuk diteliti

di laboratorium dan mengisyaratkan kepada operator untuk segera

menghentikan pemasakan dan menuangkan adonan ke loyang atau nampan.

3. Pengendalian mutu produk akhir

Sebelum menuju ke proses pengemasan sekunder jenang-jenang

yang sudah melalui pengemasan primer dilakukan pengecekan oleh bagian

QC. Pengecekan maliputi kekenyalan, kerapian dalam pembungkusan,

kesamaan ukuran, dan jumlah rata-rata jenang kemasan primer dalam tiap

kilogram. Selain untuk menggecek dari produk, pengukuran jumlah jenang

dilakukan untuk mengetahui perbandingan bahan baku yang masuk dan

barang yang keluar.

Selain itu pada produk akhir juga dilakukan pengendalian mutu

pada proses pengemasan sekunder. Setelah proses pengemasan sekunder

pengontrolan meliputi kerapian, bagian yang tertutup, dan kerusakan

pengemas akhir yaitu plastik. Pengecekan produk hasil pengemasan

sekunder dilakukan oleh pekerja bagian pengkodean.

Setelah jenang selesai diproses dan dinyatakan telah lulus

pengecekan maka jenang tersebut kemudian dipasarkan. Dari jenang yang

dipasarkan tersebut diambil beberapa sampel untuk di tempatkan di

laboratorium. Sampel-sampel tersebut digunakan sebagai kontrol atau

contoh produk tersebut di pasaran. Sehingga kondisi mutu produk dapat

Page 28: LAPORAN KERJA PRAKTEK PEMBUATAN TATA LETAK RUANG PRODUKSI · PDF filePROSES PRODUKSI DAN PRODUK A. Proses Produksi..... 6 1. Bahan Baku dan Bahan Tambahan ... Gambar 3 : Skema Alur

17

terus terpantau mengingat produk ini adalah produk makanan semi basah

yang umurnya tidak bisa ditentukan secara pasti.

Skema dari pengecekan-pengecekan dan pengendalian mutu dari CV.

Mubarokfood Cipta Delicia terhadap produk jenangnya dapat dilihat pada

lampiran 2.

3. Pengembangan Produk

Guna mengikuti perkembangan jaman sebuah perusahaan dituntut untuk

selalu berkembang, baik dalam pengembangan perusahaan maupun

pengembangan produk dari perusahaan tersebut. Untuk menanggulangi itu semua

CV. Mubarokfood Cipta Delicia melakukan pengembangan-pengembangan dari

segi produknya. Pengembangan tersebut dilakukan oleh bagian R & D ( Research

and Developpment). Divisi Research and Development bertugas untuk melakukan

berbagai kegiatan riset dan pengembangan baik dalam hal produk yang dihasilkan

maupun peralatan pendukungnya dengan sasaran melahirkan gagasan inovatif

untuk menghadirkan produk baru yang lebih diminati pasar dan dapat diproduksi

secara efisien.

Pengembangan produk yang dilakukan oleh divisi R&D dilakukan pada

produk yang telah ada sebelumnya untuk menyempurnakan produk-produk

tersebut maupun produk yang belum pernah ada. Pengembangan yang dilakukan

bukan atas inisiatif suatu bagian sendiri namun merupakan tindak lanjut dari

masukan yang diberikan bagian pemasaran, produksi, QC, dan pihak lain yang

relefan. Perencanaan pengembangan produk ini harus mendapat persetujuan

direktur sebelum dilakukan.

Perencanaan pengembangan produk yang dilakukan, antara lain :

a. Jenis produk yang akan dikembangkan

b. Tahapan proses, metode verifikasi, perlakuan produk, dan standar yang

diberlakukan

c. Rancangan kebutuhan bahan

d. Jadwal pelaksanaan

Page 29: LAPORAN KERJA PRAKTEK PEMBUATAN TATA LETAK RUANG PRODUKSI · PDF filePROSES PRODUKSI DAN PRODUK A. Proses Produksi..... 6 1. Bahan Baku dan Bahan Tambahan ... Gambar 3 : Skema Alur

18

Setelah perencanaan kegiatan pengembangan produk siap untuk

dilakukan, divisi R&D juga bertanggung jawab untuk melakukan

pendampingan pada saat proses produksi dengan tujuan untuk mentransfer

proses pengolahan kepada bagian produksi serta memantau kesesuaian proses.

Penelitian dan pengembangan yang telah dilakukan oleh CV.

Mubarokfood Cipta Delicia adalah membuat produk dengan pengembangan

rasa-rasa pada jenang. Membuat produk jenang dengan kualitas yang prima

dengan masa simpan yang lebih lama. Dan saat ini bagian atau divisi ini tengah

melakukan penelitian guna pengembangan produk berupa coklat olahan.

Page 30: LAPORAN KERJA PRAKTEK PEMBUATAN TATA LETAK RUANG PRODUKSI · PDF filePROSES PRODUKSI DAN PRODUK A. Proses Produksi..... 6 1. Bahan Baku dan Bahan Tambahan ... Gambar 3 : Skema Alur

19

BAB III

ORGANISASI PERUSAHAAN

A. Struktur Organisasi Perusahaan

Organisasi perusahaan pada CV. Mubarokfood Cipta Delicia berbentuk

organisasi lini dan staf. Garis kekuasaan pada organisasi lini adalah lurus ke

bawah dan setiap bawahan bertanggung jawab langsung kepada atasannya.

Wewenang pada organisasi lini biasanya berwujud wewenang dari atasan ke

bawahan secara langsung. Posisi staf berfungsi untuk membantu pelaksanaan

tugas perusahaan. Staf memiliki hak untuk menyarankan, merekomendasikan,

atau sebagai konsultasi kepada personil lini. Namun, para staf tidak memiliki

wewenang memerintah personal lini. Penerapan bentuk ini mempunyai tujuan

sebagai koordinasi antara atasan dengan bawahan tentang segala jenis strategi dan

aturan kerja yang berlaku di CV. Mubarokfood Cipta Delicia.

CV. Mubarokfood Cipta Delicia dipimpin oleh seorang Direktur Utama.

Direktur utama sebagai penggerak bertugas memberi motivasi, saran, dan sebagai

penggerak strategi yang diambil perusahaan agar dapat dilaksanakan oleh staf-staf

di bawahnya. Direktur utama membawahi direktur operasional secara langsung.

Posisi Direktur Operasional di CV. Mubarokfood Cipta Delicia membawahi 6

bagian, yaitu bagian pemasaran, acounting, R and D, produksi, umum dan

personalia.

Bagan lengkap dari struktur organisasi CV. Mubarokfood Cipta Delicia

dapat dilihat pada lampiran 3.

B. Falsafah Perusahaan

1. Visi

“Menjadikan Jenang Kudus Produksi Mubarokfood sebagai Produk

Makanan Khas Indonesia Berkelas Dunia.”

2. Misi

a. Memproduksi jenang kudus secara higienis, berkualitas baik dan

memenuhi standard proses produksi nasional dan internasional.

Page 31: LAPORAN KERJA PRAKTEK PEMBUATAN TATA LETAK RUANG PRODUKSI · PDF filePROSES PRODUKSI DAN PRODUK A. Proses Produksi..... 6 1. Bahan Baku dan Bahan Tambahan ... Gambar 3 : Skema Alur

20

b. Mengembangkan SDM dan Manajemen yang kreatif – inovatif,

amanah dan profesional.

c. Berupaya terus menerus mengembangkan jaringan pemasaran

dengan mengedepankan pelayanan prima dan kepuasan pelanggan.

3. Motto

“Membangun Sinergi mewujudkan Visi”

4. Filosofi

“Semangat kebersamaan, bersama meraih sukses”, merupakan slogan

yang dimunculkan dengan pertimbangan dan pengharapan agar masing-

masing bagian yang masuk dalam jajaran manajemen merupakan suatu tim

yang solid dan kuat karena kerjasama dan kebersamaan diperlukan untuk

menggapai kesuksesan.

C. Deskripsi Jabatan

Sesuai dengan struktur organisasinya, CV. Mubarokfood Cipta Delicia

mempunyai pembagian tugas dan wewenang dalam menjalankan fungsinya di

perusahaan. Adapun deskripsi jabatan dalam struktur organisasi di perusahaan ini

adalah sebagai berikut :

1. Direktur utama

a) Bertanggung jawab atas kelangsungan perusahaan.

b) Menetapkan kebijaksanaan umum perusahaan.

c) Memimpin, mengelola, dan mengembangkan seluruh sumber daya

dan operasi perusahaan dalam rangka mencapai sasaran

perusahaan.

d) Membuat laporan tahunan mengenai perkembangan perusahaan

kepada dewan komisaris.

e) Mewakili perusahaan dalam hubungan perusahaan dengan pihak

luar.

2. Direktur operasional

a) Bertanggung jawab terhadap semua jalannya operasional

perusahaan

Page 32: LAPORAN KERJA PRAKTEK PEMBUATAN TATA LETAK RUANG PRODUKSI · PDF filePROSES PRODUKSI DAN PRODUK A. Proses Produksi..... 6 1. Bahan Baku dan Bahan Tambahan ... Gambar 3 : Skema Alur

21

b) Membuat laporan mengenai operasional perusahaan kepada

direktur utama.

3. Kepala Bagian

Tugas dari seorang kepala bagian adalah melakukan kegiatan

operasional sesuai bidang masing-masing, membuat laporan kepada

direktur operasional, dan menciptakan suasana kerja yang baik. Kepala

bagian akan membawahi kepala unit dan staff-staff serta memastikan

semua kegiatan berjalan sesuai dengan yang di inginkan oleh direktur

pada bagian atau divisi masing-masing.

4. Kepala Unit

Seorang kepala unit memiliki tugas memastikan proses yang

dipegangnya sudah sesuai dengan SOP yang berlaku. Selain itu juga

melakukan pengawasan terhadap jalannya proses, pekerja dan

pengawasan terhadap peralatan maupun lingkungan ruang produksi.

Seorang kepala unit akan membawahi pekerja pada bagian masing-

masing. Kepala unit akan bertanggung jawab kepada kepala bagian.

Ada beberapa kepala unit yang bertugas di CV. Mubarokfood

Cipta Delicia, diantaranya adalah :

a) Kepala Unit Pengolahan Kelapa

Kanit Pengolahan Kelapa memiliki tugas memastikan

pekerja bagian pengolahan kelapa telah bekerja sesuai dengan

PROTAP (Prosesdur Tetap) meliputi pematikan, pencucian dan

pemarutan kelapa. Selain itu kanit ini juga memiliki tugas untuk

mengambil sampel dari tiap-tiap pengepresan kelapa untuk di uji

di laboratorium.

b) Kepala Unit Pemasakan

Tugas seorang kanit pemasakan adalah memastikan semua

proses pemasakan jenang telah sesuai dengan SOP. Melakukan

pengawasan terhadap pekerja juga harus dilakukan oleh kanit

pemasakan. Memantau proses pemasakan jenang dan memeriksa

serta menentukan kematangan dari jenang yang dioleh.

Page 33: LAPORAN KERJA PRAKTEK PEMBUATAN TATA LETAK RUANG PRODUKSI · PDF filePROSES PRODUKSI DAN PRODUK A. Proses Produksi..... 6 1. Bahan Baku dan Bahan Tambahan ... Gambar 3 : Skema Alur

22

c) Kepala Unit Iris

Kanit Iris memiliki tugas mengawasi proses pengirisan baik

itu pekerja maupun hasil. Kanit ini juga bertugas untuk merekap

hasil dari tiap-tiap pekerja di unit pengirisan untuk diserahkan

kepada bagian keuangan sebagai acuan penggajian.

d) Kepala Unit Kemas

Kepala Unit kemas bertugas untuk memantau pengemasan

dari jenang yang sudah dikemas primer hingga jeang siap

dimasukkan dalam gudang barang jadi.

e) Kepala Unit Pemeliharaan dan Perbaikan Mesin

Seorang kepala unit pemeliharaan dan perbaikan mesin

mamiliki tugas pokok yaitu mengkoordinasi perawatan pada

mesin-mesin dan fasilitas pabrik serta melakukan perbaikan jika

terdapat mesin yang rusak. Kepala unit ini akan bertanggung

jawab kepada kepala bagian umum dan teknik.

D. Ketenagakerjaan

CV. Mubarokfood Cipta Delicia memiliki tenaga kerja tetap sebanyak 170

orang terhitung pada bulan Februari 2011. Tenaga kerja yang ada ini terbagi ke

dalam tiga kelompok besar berdasarkan cara penggajiannya, yaitu pekerja

bulanan, harian, dan borongan. Tenaga kerja bulanan adalah pekerja tetap yang

secara resmi sudah diangkat sebagai tenaga kerja oleh perusahaan dan

pembayaran gajinya dilakukan setiap bulan. Pekerja tetap bulanan ini biasanya

para pekerja yang bekerja di kantor baik itu bagian personalia, pamasaran, umum,

produksi, keuangan, maupun akunting. Pekerja harian merupakan pekerja yang

perhitungan gajinya dilakukan per hari pembayaran gajinya dilakukan setiap satu

minggu sekali. Pekerja harian ini umumnya ditempatkan di bagian pemasakan

atau bagian mixer dan pengemasan. Pekerja borongan adalah pekerja tetap yang

penggajiannya dilakukan berdasarkan banyaknya pekerjaan yang dihasilkan oleh

pekerja tersebut bekerja. Di CV. Mubarokfood Cipta Delicia pekerja borongan ini

ada di bagian pematikan dan pengirisan.

Page 34: LAPORAN KERJA PRAKTEK PEMBUATAN TATA LETAK RUANG PRODUKSI · PDF filePROSES PRODUKSI DAN PRODUK A. Proses Produksi..... 6 1. Bahan Baku dan Bahan Tambahan ... Gambar 3 : Skema Alur

23

Di dalam pelaksanaan kerja sehari-hari, jam kerja para pekerja di CV.

Mubarokfood Cipta Delicia dibagi menurut pekerjaannya masing-masing dan

pembagiannya dapat dilihat seperti pada tabel dibawah ini.

Tabel 1. pembagian waktu kerja

PEKERJA JAM KERJA

Pekerja Kantor dan Pengemasan 08.00 – 16.00

Pekerja Pemasakan (mbubur) 07.00 – 14.00

Pematikan Kelompok 1 : mulai 04.30

Kelompok 2 : mulai 05.30

Pengirisan Kelompok 1 : mulai 06.00

Kelompok 2 : mulai 08.00

Giling Pekerjaan 1 : 16.00 – 21.00

Pekerjaan 2 : 04.30 – 07.00

( Sumber : Bagian Personalia CV. Mubarokfood Cipta Delicia 2011)

Berbeda dengan perusahaan lain yang memiliki hari libur pada hari minggu,

pabrik jenang ini memiliki hari libur pada hari jum’at. Secara umum seluruh

karyawan libur pada hari jum’at. Namun pada karyawan toko, dan karyawan

matik memiliki libur yang berbeda. Karyawan toko tidak memiliki hari libur

karena toko buka setiap hari, libur karyawan toko menurut jadwal shift yang telah

ditentukan.

Berbeda dengan karyawan toko, karyawan matik hampir tidak memiliki

hari libur karena pematikan dilakukan selama 2 hari. Hal ini dikarenakan hasil

dari pematikan akan digunakan pada proses berikutnya yaitu pemasakan. Pada

hari pertama pekerja akan mematik kelapa untuk diolah yaitu dicuci, diparut, dan

dipress pada hari kedua. Hal ini dilakukan karena jika dilakukan pada satu hari

tidak akan mampu terselesaikan mengingat santan dibutuhkan pada pukul 07.00

WIB yaitu pada saat proses pemasakan dimulai. Sedangkan pada hari kedua

dilakukan pematikan untuk hari berikutnya. Jika keseokan hari pabrik libur maka

pematikan tidak dilakukan melainkan hanya pengolahan kelapa saja. Pekerja

bagian matik melakukan pencucian, pemarutan, pengunyetan, dan pengepresan

Page 35: LAPORAN KERJA PRAKTEK PEMBUATAN TATA LETAK RUANG PRODUKSI · PDF filePROSES PRODUKSI DAN PRODUK A. Proses Produksi..... 6 1. Bahan Baku dan Bahan Tambahan ... Gambar 3 : Skema Alur

24

dimulai pada pukul 04.30 WIB dan 05.30 WIB hal ini dikarenakan keterbatasan

alat yang ada. Hal tersebut juga dikerenakan sistem penggajian pada bagian ini

adalah borongan sehingga waktu kerja tidak ditentukan.

Seperti halnya dengan bagian pematikan, waktu kerja bagian pengirisan

juga tidak menentu akibat dari sistem penggajian yang juga borongan. Karyawan

kelompok 1 bekerja mulai pukul 6 pagi dan karyawan kelompok 2 mulai pukul 8

pagi. Selain itu sistem kerja bagian ini juga memiliki suatu hal yang khusus

dimana setiap pekerja akan mendapatkan bagian kerja sesuai dengan

keterampilannya.

Karyawan pada bagian giling memiliki jam kerja 2 kali karena dituntut

untuk menyediakan tepung pada pukul 6 pagi demi kelancaran proses produksi.

Pada pukul 15.00 WIB karyawan bagian giling akan melakukan proses

pengolahan atau perendaman pada beras ketan hingga pukul 18.00 WIB. Beras

ketan tersebut direndam selama semalam dan penggilingan akan dilakukan

keesokan harinya yaitu pada pukul 04.30 WIB (ba’da subuh).

Fasilitas dan kesejahteraan pekerja bulanan dan harian yaitu mendapatkan

Jaminan Sosial Tenaga Kerja (Jamsostek) yang meliputi jaminan kecelakaan kerja

dan jaminan hari tua, sedangkan jaminan kesehatan tidak di ikutkan karena

banyak karyawan yang keberatan. Namun perusahaan memiliki kebijakan dengan

cara boleh berobat dimana saja dan nantinya nota berobat dapat di klaimkan ke

perusahaan untuk mendapatkan ganti. Selain itu, pihak perusahaan juga

memberikan tunjangan-tunjangan yang beragam seperti tunjangan pernikahan,

haji, kematian, tunjangan hari raya, dan tunjangan-tunjangan yang berkaitan

dengan acara-acara adat maupun acara perusahaan. Demi keamanan dan

keselamatan karyawan dalam bekerja perusahaan menyediakan sarana keamanan

dan keselamatan kerja dengan menyediakan obat-obatan yang mungkin

dibutuhkan pekerja selama bekerja dengan menyediakan kotak P3K.

Seragam kerja yang dikenakan karyawan juga berbeda-beda. Pekerja yang

bekerja di bagian kantor dan toko menggunakan kemeja sedangkan karyawan

yang bekerja pada bagian produksi umumya menggunakan kaos. Setiap hari telah

ditetapkan jenis seragam yang harus digunakan oleh pekerja setiap harinya baik

Page 36: LAPORAN KERJA PRAKTEK PEMBUATAN TATA LETAK RUANG PRODUKSI · PDF filePROSES PRODUKSI DAN PRODUK A. Proses Produksi..... 6 1. Bahan Baku dan Bahan Tambahan ... Gambar 3 : Skema Alur

25

itu pekerja kantor, toko, maupun pekerja bagian produksi. Pakaian-pakaian

tersebut juga disediakan oleh perusahaan sebagai salah satu fasilitas.

Berkaitan dengan aliran ketenagakerjaan pihak CV. Mubarokfood Cipta

Delicia melakukan rotasi jabatan terhadap karyawan tetap perusahaan untuk

memantau dan melakukan uji coba terhadap karyawan-karyawannya. Rotasi

jabatan yang dilakukan meliputi mutasi, promosi, dan demosi. Mutasi adalah

perpindahan karyawan dari satu pekerjaan ke pekerjaan yang lain yang masih

berada dalam satu level. Promosi adalah perpindahan karyawan ke level pekerjaan

yang lebih tinggi karena prestasinya. Demosi adalah perpindahan karyawan dari

level yang lebih tinggi ke level dibawahnya akibat dari kinerjanya yang kurang

maksimal.

Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) dilakukan perusahaan terhadap

karyawan dengan alasan sebagai berikut :

1. Ketidakseimbangan jumlah karyawan dengan output yang dihasilkan

perusahaan (produktivitas karyawan rendah )

2. Indisipliner dari karyawan karena tidak mematuhi peraturan yang berlaku

dan karena tidak masuk kerja tanpa alasan sebanyak 3 hari berturut-turut.

PHK dilakukan mengacu pada peraturan perusahaan yang telah disahkan oleh

Depnaker. Sebelum dilakukan PHK di berikan peringatan bertingkat mulai dari

peringatan lisan, SP 1, SP 2, SP 3, skorsing, kemudian jika tidak mengalami

perubahan akan dilakukan pemberhentian hubungan kerja. Namun jika

pelanggaran yang dilakukan sangat berbahaya bagi perusahaan, dirinya sendiri,

karyawan lain, penduduk sekitar dan lingkungan maka karyawan tersebut dapat

langsung dijatuhi PHK.

E. Fasilitas

Fasilitas-fasilitas penunjang yang diberikan pihak CV. Mubarokfood Cipta

Delicia kepada para karyawan perusahaan, antara lain :

a. Kamar mandi, ruang ganti, dan loker (untuk menyimpan barang bawaan

pekerja serta perlengkapan kerja seperti penutup kepala, masker, sarung

tangan, celemek serta keperluan karyawan dalam melakukan kerja);

b. Musholla sebagai sarana ibadah bagi pekerja karena 100% pekerja disini

Page 37: LAPORAN KERJA PRAKTEK PEMBUATAN TATA LETAK RUANG PRODUKSI · PDF filePROSES PRODUKSI DAN PRODUK A. Proses Produksi..... 6 1. Bahan Baku dan Bahan Tambahan ... Gambar 3 : Skema Alur

26

merupakan muslim;

c. Area parkir.

d. Seragam kerja

e. Obat-obatan di P3K

f. Alat pelindung diri (sarung tangan, celemek, masker, dll)

g. APAR (alat pemadam api ringan)

Page 38: LAPORAN KERJA PRAKTEK PEMBUATAN TATA LETAK RUANG PRODUKSI · PDF filePROSES PRODUKSI DAN PRODUK A. Proses Produksi..... 6 1. Bahan Baku dan Bahan Tambahan ... Gambar 3 : Skema Alur

27

BAB IV

SARANA DAN PRASARANA PRODUKSI

A. Mesin dan Peralatan Produksi

Mesin-mesin dan peralatan industri yang ada di CV. Mubarokfood Cipta

Delicia sebagian besar merupakan mesin-mesin dan peralatan yang dibuat sendiri

oleh pihak Mubarokfood. Mesin-mesin yang digunakan merupakan

pengembangan dari mesin-mesin yang sudah ada sebelumnya. Namun, karena

mesin-mesin tersebut tidak sesuai dengan kebutuhan dari CV. Mubarokfood Cipta

Delicia, maka kemudian timbullah suatu usaha memodifikasi mesin-mesin yang

telah ada tersebut agar dapat digunakan sesuai dengan kebutuhan akan proses di

CV. Mubarokfood Cipta Delicia, bahkan dapat diset juga untuk meningkatkan

produktivitas.

Oleh karena mesin-mesin CV. Mubarokfood Cipta Delicia merupakan

mesin pengembangan sendiri, maka spesifikasi masin-mesin tersebut tidak dapat

dipublikasikan. Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi terjadinya duplikasi oleh

pihak-pihak lain, terutama oleh kompetitor karena mesin-mesin modifikasi ini

merupakan keunggulan yang dimiliki CV. Mubarokfood Cipta Delicia mengingat

kompetitor-kompetitor pabrik jenang ini rata-rata masih mengandalkan peralatan

manual. Oleh karena itu, pembahasan mesin dan peralatan industri yang terdapat

di CV. Mubarokfood Cipta Delicia tidak dapat dijelaskan secara rinci.

1. Mesin

Mesin-mesin yang digunakan dalam proses pembuatan jenang kudus

Mubarok diantaranya adalah :

a. Mesin pencuci kelapa

Mesin pencuci kelapa adalah alat yang digunakan untuk mencuci

kelapa yang telah dipatik atau dikupas dan dipisahkan dari air dan

kulitnya. Mesin ini merupakan mesin rancangan yang dibuat secara khusus

oleh CV. Mubarokfood Cipta Delicia.

Alat ini menggunakan sistem penggerak dengan motor listrik

dengan menggunakan daya listrik sebesar 500 watt. Dengan transfer gerak

Page 39: LAPORAN KERJA PRAKTEK PEMBUATAN TATA LETAK RUANG PRODUKSI · PDF filePROSES PRODUKSI DAN PRODUK A. Proses Produksi..... 6 1. Bahan Baku dan Bahan Tambahan ... Gambar 3 : Skema Alur

28

menggunakan swing belt. Alat ini memiliki 2 sisi sehingga dapat

meminimalisir penggunaan mesin karena satu mesin dapat digunakan oleh

2 pekerja.

b. Mesin pemarut kelapa

Mesin pemarut kelapa adalah alat yang digunakan untuk memarut

kelapa. Mesin ini mempunyai dimensi panjang 1m, lebar 1m, dan tinggi

1m. Mesin ini dibuat dengan rangka dari besi, meja parut dari aluminium

dan silinder pemarut dari kayu yang diberi gerigi-gerigi pemarut.

Mesin pemarut ini menggunakan penggerak motor listrik dengan

daya yang digunakan adalah 1500 watt. Sistem transfer gerakan dengan

menggunakan swing belt yang menghubungkan antara motor dengan

silinder.

c. Mesin pengepres kelapa

Mesin atau alat pengepres kelapa di CV. Mubarokfood Cipta

Delicia merupakan mesin yang masih sederhana dan semi manual. Mesin

ini digerakkan dengan tenaga manuasia pada saat pemutaran tuas mesin

pengepres. Tujuan dari penggunaan mesin press ini adalah untuk

memperoleh hasil santan yang maksimal dan memiliki kualitas yang

seragam pada tiap pemerasan.

d. Mixer

Di dalam pemasakan jenang mesin inilah yang memegang peranan

penting. Mesin ini akan memutar atau mengaduk adonan jenang selama

adonan dimasak atau dipanaskan. Alat ini terintegrasi dengan sebuah

tungku perapian pada setiap mesinnya.

Mesin yang berdimensi panjang 1,5 m, tinggi 2,5 m dan lebar 1,5m

ini menggunakan sistem penggerak motor listrik yang menyerap daya

sebesar 3000 watt. Dalam proses penggerakannya mesin ini menggunakan

2 motor listrik sebagai penggerak dan rantai dengan sistem kerucut terbuka

sebagai penyalurnya.

Page 40: LAPORAN KERJA PRAKTEK PEMBUATAN TATA LETAK RUANG PRODUKSI · PDF filePROSES PRODUKSI DAN PRODUK A. Proses Produksi..... 6 1. Bahan Baku dan Bahan Tambahan ... Gambar 3 : Skema Alur

29

e. Mesin pres kemasan

Model : Berdiri

Tahun : 2006

Power Consumption : 0.8KW

Power Supply : 220V/50Hz

Sealing Bar : Single-L400xW10mm(A), Double-

L400xW10mm(B)

Vacuum Pump Capacity : 20m3/h

Cycle Time : 10-25sec

Chamber Size : 440x420x75mm

Machine Size : 550x485x960mm

Cara kerja mesin ini adalah dengan cara operator akan

memasukkan produk yang akan dipres kedalam alat. Kemudian penutup

ditutup dan pengepresan dilakukan. Alat ini akan menutup kemasan

produk dengan prinsip pemanasan. Mesin ini biasa digunakan untuk

produk-produk jenang kudus Mubarok dengan kemasan sachet.

Gambar 4. Automatic Vacuum Packager (DZ400)

Page 41: LAPORAN KERJA PRAKTEK PEMBUATAN TATA LETAK RUANG PRODUKSI · PDF filePROSES PRODUKSI DAN PRODUK A. Proses Produksi..... 6 1. Bahan Baku dan Bahan Tambahan ... Gambar 3 : Skema Alur

30

f. Mesin pengkode

Gambar 5. Mesin coding

Tabel 2. Spesifikasi mesin pengkode

Spesifikasi Model 9020

Bentuk Alpha/Text, Logos, Barcodes

Ukuran 5, 7, 9, 11, 16 and 24 dot

Tinggi karakter 0.07" to 0.33" tall

Panjang karakter Mono-Jet - Up to 4 Lines

Communication RS-232 & RS-432 Optional

Dimensi Pengontrol 15.7” H x 14.4” W x 8.7” D

Dimensi Printhead 2.1” H x 1.4” W x 7.2” L

Tinta Quick-Dry & Alcohol Based

Kecepatan Cetak Up to 866 FPM

Display WYSIWYG / Backlit / Blue

Penyimpanan Pesan Up to 100 Messages

Kelistrikan 120/240 VAC, 50/60Hz

Mesin ini digunakan dalam pengkodean yang ada pada tiap produk

yang dihasilkan oleh CV. Mubarokfood Cipta Delicia. Pencetakan

meliputi kode produksi dan expired date atau tanggal kadaluarsa. Dengan

Page 42: LAPORAN KERJA PRAKTEK PEMBUATAN TATA LETAK RUANG PRODUKSI · PDF filePROSES PRODUKSI DAN PRODUK A. Proses Produksi..... 6 1. Bahan Baku dan Bahan Tambahan ... Gambar 3 : Skema Alur

31

adanya pencetakan ini maka banyak informasi yang dapat diperoleh oleh

konsumen. Selain sebagai penunjuk tanggal kadaluarsa pengkodean ini

juga dapat digunakan dalam pengecekan. Kode produksi misalnya, ketika

suatu produk mengalami kerusakan maka dapat dirunut melalui kode

produksi dan dapat diprediksi maupun ditemukan letak penyebab dari pada

kerusakan produk tersebut.

2. Peralatan

Ada beberapa alat penting yang digunakan pada perusahaan jenang

ini. Diantaranya adalah :

1. Ember

Ember banyak digunakan dalam transportasi bahan-bahan

di dalam pabrik. Beberapa bahan yang menggunakan ember sebagai

alat transportasinya adalah tepung ketan, gula, santan, dan kelapa.

2. Tong berbahan seng

Tong berbahan seng digunakan di pabrik jenang ini untuk

tempat pencampuran santan dan tepung ketan yang akan dicampur

dalam larutan gula.

3. Troli

Troli juga merupakan salah satu alat yang sangat penting

pula dalam pabrik ini. Letak antar divisi atau antar unit yang cukup

jauh dan jalan atau gang yang sempit sehingga menjadikan alat ini

sebagai alat yang paling efisien untuk digunakan. Alat ini digunakan

hampir pada seluruh divisi di CV. Mubarokfood Cipta Delicia.

4. Pisau

Pada pabrik jenang ini pisau merupakan satu alat yang

harus ada mengingat ada satu stasiun yang sangat memerlukan alat ini

yaitu pengirisan. Di pabrik jenang CV. Mubarokfood Cipta Delicia

ada beberapa pisau yang digunakan diantaranya adalah pisau patik

dan pisau stainless steel. Pisau patik merupakan pisau yang digunakan

untuk mematik atau mengupas kelapa sedangkan pisau stainless steel

merupakan pisau yang digunakan untuk mengiris jenang.

Page 43: LAPORAN KERJA PRAKTEK PEMBUATAN TATA LETAK RUANG PRODUKSI · PDF filePROSES PRODUKSI DAN PRODUK A. Proses Produksi..... 6 1. Bahan Baku dan Bahan Tambahan ... Gambar 3 : Skema Alur

32

5. Nampan plastik

Nampan plastik adalah salah satu alat yang digunakan

dalam proses produksi. Nampan ini digunakan dalam proses

pendinginan jenang yang dilakukan selama semalam. Nampan

kemudian diletakkan dalam ruang khusus yang berpendingin dan

didiamkan selama semalam.

6. Rak

Rak di dalam produksi jenang kudus rak sangat penting

fungsinya. Di CV. Mubarokfood Cipta Delicia beberapa rak

digunakan di berapa stasiun kerja. Stasiun kerja yang menggunakan

rak diantaranya adalah gudang gula, ruang pendinginan, dan ruang

pengirisan.

7. Rak beroda

Rak beroda merupakan rak yang di buat memiliki roda

sehingga alat ini mampu untuk dipindahkan dengan mudah tanpa

membutuhkan cara yang khusus. Alat ini digunakan untuk

transportasi jenang yang sudah di dalam nampan menuju ruang

pendinginan.

8. Timbangan

Timbangan sangat penting keberadaannya dalam industri

besar seperti di industri jenang ini. Penggunaan timbangan dimulai

dari penyiapan bahan baku, proses produksi dan pada laboratorium.

Tentunya timbangan yang digunakan memiliki spesifikasi yang

berbeda-beda. Dalam penimbangan bahan baku digunakan timbangan

duduk besar. Pada proses pengolahan timbangan digunakan dalam

pengecekan jumlah jenang pada proses pengirisan. Timbangan yang

digunakan adalah timbangan portable yang berukuran cukup kecil.

Sedangkan di laboratorium timbangan yang digunakan adalah

timbangan digital.

Page 44: LAPORAN KERJA PRAKTEK PEMBUATAN TATA LETAK RUANG PRODUKSI · PDF filePROSES PRODUKSI DAN PRODUK A. Proses Produksi..... 6 1. Bahan Baku dan Bahan Tambahan ... Gambar 3 : Skema Alur

33

B. Tata letak dan efisiensi produksi

Tata letak pabrik di CV. Mubarokfood Cipta Delicia menerapkan tata letak

berdasarkan alur produk. Hal ini dapat dilihat dari proses produksi yang urut dari

awal proses hingga akhir proses tanpa adanya proses produksi yyang memiliki

kesamaan atau kemiripan dalam pengerjaannya. Gambar denah tata letak pabrik

dapat dilihat pada lampiran 4.

Menurut Apple (1990) menata tata letak pabrik adalah kegiatan yang

berhubungan dengan perancangan susunan unsur fisik suatu kegiatan dan selalu

berhubungan erat dengan industri manufaktur, dan penggambaran hasil rancangan

dikenal sebagai tata letak pabrik. Untuk pabrik atau perusahaan harus dilakukan

evaluasi tata letak.

Cara yang paling sederhana dalam menilai tata letak adalah dengan

menyeneraikan kelebihan dan kekurangan dari tata letak dengan

mempertimbangkan masukan-masukan yang tepat dan merancang susunan yang

dapat merealisasikan masukan tersebut (Wignjosoebroto, 1996).

Jika dilakukan peninjauan pada tata letak yang ada pada CV.

Mubarokfood Cipta Delicia terdapat beberapa kelebihan dan kekurangan,

diantaranya :

Kelebihan

1. Penataan ruang produksi telah sesuai dengan alur aliran bahan.

2. Beberapa stasiun kerja sudah berada pada jarak yang dekat dengan stasiun

kerja selanjutnya.

Kekurangan

1. Lalu lintas bahan baku dan penunjang yang kurang rapih dan cenderung

mengganggu proses produksi terutama pada area mixing.

2. Jarak bahan baku kelapa (gudang kelapa) dengan tempat pencucian kelapa

yang terlalu jauh dan melewati jalan diluar pabrik.

3. Jarak perpindahan barang jadi dari stasiun kerja pengemasan menuju ke

gudang barang jadi sangatlah jauh.

Page 45: LAPORAN KERJA PRAKTEK PEMBUATAN TATA LETAK RUANG PRODUKSI · PDF filePROSES PRODUKSI DAN PRODUK A. Proses Produksi..... 6 1. Bahan Baku dan Bahan Tambahan ... Gambar 3 : Skema Alur

34

C. Sanitasi dan Hygiene Perusahaan

Aspek sanitasi dan hygiene di perusahaan terutama diruang produksi

adalah suatu hal yan tidak boleh dikesampingkan oleh sebuah perusahaan.

Terutama bagi perusahaan yang memproduksi makanan, karena disamping demi

kenyamanan karyawan sanitasi dan hygiene akan sangat mempengaruhi produk.

Sanitasi merupakan pengendalian yang terencana terhadap lingkungan, bahan

baku, produksi, peralatan, dan pekerja guna mencegah adanya pencampuran

bahan-bahan yang tidak di inginkan ke dalam produk.

1. Sanitasi Gedung

Di CV. Mubarokfood Cipta Delicia sanitasi dan hygiene sangat

diperhatikan. Gedung mempunyai konstruksi yang baik untuk melindungi

karyawan, mesin, dan peralatan industri di dalamnya. Halaman luar dan bagian

luar gedung atau pabrik harus rapi, terpelihara, dan bebas sampah. Perawatan

selalu dilakukan dan yang bertanggung jawab adalah bagian umum. Tempat

pemuatan dan pembongkaran barang, tempat parkir, dan jalan untuk kendaraan

harus selalu bersih.

Saluran pembuangan air harus terpelihara dengan baik dan dipastikan air

mengalir dengan baik sehingga tidak ada air yang menggenang. Tempat sampah

atau limbah cair harus tertutup sehingga tidak mengundang hama dan mikrobia.

Tempat sampah harus terpelihara dengan baik dan sampah diangkut secara teratur,

hal ini sudah dipercayakan kepada petugas pembersih yang melakukan

pembersihan setiap hari. Selain itu pencahayaan harus mencukupi dan mudah

dibersihkan. Untuk memudahkan pembersihan, penumpukan bahan baku minimal

25 cm dari dinding.

Untuk memperoleh lingkungan pekerjaan yang aman dan nyaman, maka

bangunan harus dilengkapi dengan fasilitas sanitasi yang dibuat berdasarkan

perencanaan yang memenuhi persyaratan teknik dan hygiene. Fasilitas sanitasi

yang disediakan perusahaan adalah:

Page 46: LAPORAN KERJA PRAKTEK PEMBUATAN TATA LETAK RUANG PRODUKSI · PDF filePROSES PRODUKSI DAN PRODUK A. Proses Produksi..... 6 1. Bahan Baku dan Bahan Tambahan ... Gambar 3 : Skema Alur

35

a. Sarana penyediaan air

Sumber air yang digunakan berasal dari sumur yang berada di

dalam lingkungan pabrik dan air dari PDAM. Penggunaan dua sumber

air ini dilakukan kerana untuk memenuhi kebutuhan air pada proses

produksi dibutuhkan air dalam jumlah yang tidak sedikit.

Air yang bersumber dari PDAM biasanya digunakan untuk proses

pengolahan sedangkan air yang bersumber dari sumur digunakan sebagi

pembersih untuk membersihkan alat, ruang, dan lantai produksi. Selain

untuk pembersihan air yang bersumber dari sumur juga digunakan untuk

fasilitas-fasilitas kebersihan yang ada di lingkungan pabrik.

b. Sarana pembuangan

Secara umum limbah produksi dari perusahaan ini merupak limbah

yang tidak berbahaya. Namun karena tingginya kandungan minyak

dalam limbah tersebut, mengingat bahan dasar adalah santan kelapa

maka sebelum dibuang ke sungai limbah cair tersebut diberikan

perlakuan untuk mengurangi kandungan minyaknya. Limbah-limbah

tersebut dialurkan ke dalam instalasi pengolahan air limbah melalui parit-

parit kecil di bawah lantau ruang produksi. Sedangkan untuk limbah

padat langsung dilakukan pembuangan dan peleburan ditempat

peleburan.

c. Toilet

Toilet di CV. Mubarokfood Cipta Delicia secara keseluruhan telah

memenuhi syarat, yaitu letaknya yang tidak terbuka dan tidak berhadapan

secara langsung dengan ruang produksi, dilengkapi dengan bak dengan

air yang cukup dan bersih, serta jumlahnya yang cukup banyak dan

tersebar hingga mencakup seluruh bagian atau kebutuhan pekerja.

Kebersihan toilet selalu terjaga karena seluruh pekerja telah mengerti

peraturan-peraturan yang ada sehingga kebersihan pun terjaga.

d. Sarana cuci tangan

Salah satu peraturan yang diterapkan dan tertulis di beberapa sudut

di CV. Mubarokfood Cipta Delicia adalah “pastikan tangan anda dalam

Page 47: LAPORAN KERJA PRAKTEK PEMBUATAN TATA LETAK RUANG PRODUKSI · PDF filePROSES PRODUKSI DAN PRODUK A. Proses Produksi..... 6 1. Bahan Baku dan Bahan Tambahan ... Gambar 3 : Skema Alur

36

keadaan bersih”. Disini, perusahaan menuntut pekerja untuk selalu

dalam keadaan bersih maka sarana cuci tangan dibuat pada beberapa

sudut di ruang produksi. Tujuan diadakan sarana cuci tangan adalah

untuk menjaga kebersihan pekerja terutama di bagian produksi agar

bahan yang sedang diolah tidak mengalami kontaminasi dari pekerja

karena pekerja merupakan sarana bagi kontaminan.

e. Sarana cuci kaki

Perusahaan selalu mengedepankan kehalalan dan kesucian dari

produk, untuk itu pekerja juga harus dalam keadaan bersih dan suci. Oleh

karenanya sarana cuci kaki di buat dengan tujuan agar pakerja sebelum

masuk ke dalam perusahaan tidak membawa kotoran dari alas kaki yang

digunakan pekerja.

Lantai produksi juga telah dirancang sedemikian rupa hingga mampu

menujang jalannya proses produksi. Lantai produksi menggunakan keramik pada

semua area pabrik. Tujuan penggunaan keramik adalah selain keramik merupakan

bahan yang tahan terhadap air bahan yang berbahan keramik akan mudah

dibersihkan mengingat kondisi dari proses produksi. Ketika terdapat ceceran maka

ceceran tersebut akan mudah dibersihkan, selain itu guna meningkatkan higienitas

maka lantai harus selalu dalam keadaan bersih.

Ruang-ruang di CV.Mubarokfood Cipta Delicia terbagi dalam beberapa

jenis ruangan. Jenis yang pertama adalah free area atau area bebas, area ini tidak

memiliki spesifikasi dan kekhususan baik itu yang akan memasukinya maupun

yang akan keluar dari sana. Yang kedua adala grey area, area ini merupakan

ruangan semi hygienis. Ruang yang termasuk ruang ini adalah ruang pengolahan

jenang. Di ruang ini tidak boleh sembarangan orang yang masuk dan jika akan

masuk harus memenuhi beberapa syarat yaitu harus merupakan pekerja, bertangan

bersih serta alas kaki bersih. Ruang yang ketiga adalah white area, area ini

merupakan area yang full hygienis. Area ini meliputi ruang pendinginan jenang

dan ruang pengirisan jenang. Beberapa hal yang harus dipenuhi untuk memasuki

Page 48: LAPORAN KERJA PRAKTEK PEMBUATAN TATA LETAK RUANG PRODUKSI · PDF filePROSES PRODUKSI DAN PRODUK A. Proses Produksi..... 6 1. Bahan Baku dan Bahan Tambahan ... Gambar 3 : Skema Alur

37

ruang ini adalah tangan dan kaki bersih serta kering, memakai penutup kepala,

memakai masker, dan mengenakan celemek.

2. Sanitasi Pekerja

Bentuk sanitasi yang diterapkan pada tenaga kerja adalah para karyawan

dilarang untuk menggunakan perhiasan. Baik itu gelang, kalung, cincin, maupun

anting. Peraturan ini berlaku secara ketat bagi pekerja yang bekerja di bagian

produksi. Karyawan pria tidak boleh berambut panjang dengan batasan rambut

tidak boleh menutupi kerah baju dan telinga. Sedangkan untuk karyawan wanita

boleh berambut panjang, asal rambutnya digelung dan dimasukkan ke dalam

penutup kepala.

Setiap karyawan wajib untuk memakai pakaian seragam yang telah

disediakan oleh perusahaan, memakai masker muka dan memakai penutup kepala.

Kuku karyawan harus selalu bersih dan tidak boleh dipanjangkan, karyawan juga

dilarang keras untuk merokok di area pabrik. Seragam yang digunakan oleh

karyawan harus selalu diganti setiap hari, hal ini dimaksudkan agar setiap hari

pakaian yang dikenakan oleh pekerja selalu dalam keadaan bersih. Karyawan

yang tidak memenuhi ketentuan tentang tata tertib sanitasi tenaga kerja maka

karyawan tersebut akan dikenai sanksi yang dapat mempengaruhi penilaian

terhadap karyawan yang bersangkutan.

3. Sanitasi Alat

Mesin dan peralatan industri juga harus dilakukan pembersihan setiap hari.

Pembersihan pada mesin-mesin yang berada di perusahaan ini dilakukan setiap

kali selesai penggunaan dan setiap akan digunakan. Pada mesin pencuci kelapa

dan mesin pemarut kelapa pembersihan dilakukan setiap akan dan seusai

penggunaan alat. Pada mixer, pembersihan dilakukan setiap akan digunakan.

Sedangkan ketika selesai penggunaan kawah dan pengaduk mixer direndam

dengan air hingga memenuhi kawah. Hal ini dimaksudkan agar pembersihan esok

harinya menjadi lebih mudah.

Page 49: LAPORAN KERJA PRAKTEK PEMBUATAN TATA LETAK RUANG PRODUKSI · PDF filePROSES PRODUKSI DAN PRODUK A. Proses Produksi..... 6 1. Bahan Baku dan Bahan Tambahan ... Gambar 3 : Skema Alur

38

Pada beberapa alat, sanitasi dilakukan oleh operator yang bertanggung

jawab atas alat tersebut. Namun pada pembersihan nampan sebagai alat untuk

pendinginan dilakukan oleh beberapa pekerja khusus. Hal ini dikarenakan

persiapan terhadap nampan-nampan yang akan digunakan memakan waktu yang

cukup lama. Dan pembersihan nampan dilakukan setiap akan digunakan.

Sanitasi Selama Produksi

Sanitasi yang dilakukan selama proses produksi adalah pembersihan lantai

ruang mixer dan pembersihan lantai gudang bahan baku. Kedua hal ini dilakukan

dalam hal antisipasi terhadap hewan-hewan yang tidak diinginkan. Banyaknya

bahan-bahan yang tercecer membuat pelaksanaan sanitasi perlu untuk dilakukan.

Selama proses pemasakan berlangsung pembersihan juga dilakukan pada

badan bawah mesin mixer. Hal ini guna menjaga kebersihan dari mesin dan

mencegah adanya barang yang tidak diinginkan agar tidak masuk kedalan adonan

jenang yang sedang dimasak.

D. Limbah dan Penanganannya

Di dalam sebuah industri tentu tidak akan bisa terlepas dari adanya barang

sisa yang tidak digunakan atau limbah. Sebagai industri yang terus berkembang

maka pengolahan hasil samping dari sebuah industri tentu akan sangat baik dan

mampu memberikan nilai plus bagi industri tersebut.

Kegiatan pengelolaan limbah yang dilakukan oleh CV. Mubarokfood

Cipta Delicia, yaitu :

1. Pengolahan limbah cair

Limbah cair CV. Mubarokfood Cipta Delicia berasal dari sisa

pengepelan lantai produksi, pencucian peralatan, pencucian kelapa,dan sisa

air kelapa.

a. Limbah pencucian alat

Limbah pencucian alat karena merupakan limbah yang

memiliki bahaya bagi lingkungan yang cukup rendah maka dari itu

pengolahan limbah yang dilakukan hanya merupakan penanganan

limbah yang sederhana. Air sisa pencucian peralatan akan masuk

Page 50: LAPORAN KERJA PRAKTEK PEMBUATAN TATA LETAK RUANG PRODUKSI · PDF filePROSES PRODUKSI DAN PRODUK A. Proses Produksi..... 6 1. Bahan Baku dan Bahan Tambahan ... Gambar 3 : Skema Alur

39

parit yang menggunakan instalasi saluran bawah tanah di dalam

ruang produksi yang masuk dalam bak penanganan limbah cair.

b. Limbah pengepelan lantai produksi

Limbah pengepelan lantai produksi berupa air sisa

pengepelan ceceran air gula, tepung, dan tanah yang ada dilantai.

Limbah ini juga akan masuk dalam parit seperti pada limbah

pencucian alat.

c. Limbah pencucian kelapa

Limbah pencucian kelapa juga memiliki sifat yang sama

dengan limbah-limbah cair yang lain. Limbah pencucian kelapa

berupa sisa pencucian, dan air rendaman kelapa. Air ini juga akan

masuk kedalam parit yang ada di bawah lantai produksi.

d. Air kelapa

Berbeda dengan limbah-limbah cair lainnya, limbah iar

kelapa tidak dibuang secara langsung melainkan ditampung kedalan

jerigen-jerigen yang cukup besar. Jerigen-jerigen tersebut kemudian

akan diangkut oleh pihak yang akan mengambil air kelapa tersebut

sebagai bahan baku industri nata-de-coco.

Penanganan limbah cair yang berupa limbah pengepelan lantai,

pencucian alat dan pencucian kelapa diproses dalam sebuah instalasi

pengolahan limbah cair. Dalam instalasi ini limbah cair akan dilakukan

desinfektasi,detoksifikasi/decolorisasi, kemudian di airasi lalu dibuang ke

sungai. Sebelum dilakukan desinfektasi dengan menggunakan kaporit

limbah cair dipisahkan dari minyak yang ada bersamanya karena proses

yang ada dalam produksi santan erat dengan minyak. Kemudian dilakukan

penyaringan bertingkat dengan arang, ijuk, pasir baru kemudian dengan

karbon aktif. Karbon aktif akan mengurangi bahkan menghilangkan

kandungan racun,warna dan bau. Setelah itu NaOH ditambahkan guna

menetralkan air tersebut. Setelah itu air akan di airasi untuk menambah

Page 51: LAPORAN KERJA PRAKTEK PEMBUATAN TATA LETAK RUANG PRODUKSI · PDF filePROSES PRODUKSI DAN PRODUK A. Proses Produksi..... 6 1. Bahan Baku dan Bahan Tambahan ... Gambar 3 : Skema Alur

40

oksigen baru kemudian hasil dari pengolahan tersebut dibuang ke sungai.

Skema pengolahan limbah cair dapat dilihat pada lampiran 5.

2. Pengolahan limbah padat

Limbah padat yang dihasilkan di CV. Mubarokfood Cipta Delicia

diantaranya adalah :

a. Ampas kelapa

Karena sudah tidak terpakai lagi maka ampas kelapa

langsung dibuang. Sebelum dibuang ampas tidak dilakukan

pengolahan karena ampas kelapa bukan merupakan bahan yang

berbahaya. Biasanya limbah ampas kelapa ini diambil oleh

peternak untuk memberi makan ternak atau diolah oleh pedagang

kue untuk membuat kue-kue tradisional yang berbahan dasar

kelapa parut.

b. Jenang retur

Jenang retur adalah jenang yang dikembalikan oleh

distributor dari pasar akibat tidak laku. Karakteristik dari jenang ini

umumnya telah terjadi penurunan kualitas, sudah melebihi masa

kadaluarsa, sudah berjamur, atau jenang rusak. Untuk penanganan

jenang ini ada dua perlakuan, jika jenang masih layak untuk

dikonsumsi maka jenang akan diolah kembali. Namun jika

dinyatakan tidak layak dikonsumsi maka jenang tersebut

dinyatakan sebagai limbah. Limbah ini kemudian dilakukan

pembuangan. Pembuangan dilakukan langsung ke pembuangan

akhir karena jika tidak dilakukan pembuangan secara langsung

jenang tersebut dikhawatirkan akan dimanfaatkan oleh pihak-pihak

yang tidak bertanggung jawab.

c. Kemasan sisa jenang

Kemasan sisa jenang adalah plastik dan karton sisa

pengemasan pada jenang retur yang telah dikupas. Kemasan-

kemasan tersebut tidak dibuang melainkan dikelola kembali untuk

Page 52: LAPORAN KERJA PRAKTEK PEMBUATAN TATA LETAK RUANG PRODUKSI · PDF filePROSES PRODUKSI DAN PRODUK A. Proses Produksi..... 6 1. Bahan Baku dan Bahan Tambahan ... Gambar 3 : Skema Alur

41

menujang proses produksi. Kemasan karton dan plastik akan

digunakan dalam proses pembakaran kayu bakar. Plastik dan

karton akan mempermudah kayu bakar untuk terbakar sehinga

meringakan kerja operator mixer dan mencegah abu dari tungku

untuk keluar.

3. Pengolahan limbah gas

Limbah gas di CV. Mubarokfood Cipta Delicia hanya berupa asap-

asap sisa pembakaran dan asap dari diesel. Kedua gas tersebut langsung

dikeluarkan ke udara bebas dari dalam ruang produksi. Proses pengeluaran

gas-gas tersebut adalah dengan menggunakan sistem cerobong dan blower.

E. Penanganan Bahan

Penanganan bahan adalah kegiatan mengangkat, mengangkut, dan

meletakkan bahan-bahan dalam proses sejak bahan diterima sampai menjadi

produk yang siap dikeluarkan (Apple, 1990). Penanganan bahan yang dilakukan

di CV.Mubarokfood Cipta Delicia dibagi kedalam dua kategori penanganan yakni

penanganan bahan baku dan penanganan bahan tambahan. Penanganan terhadap

bahan baku maliputi :

1. Bahan baku

a. Tepung ketan ditempatkan diatas pallet kayu yang berukuran

75x100 cm. Dan pendistribusiannya menggunakan ember-ember

yang berukuran 25 kg.

b. Gula pasir ditempatkan dalam kantong-kantong besar kemudian

peletakannya disusun diatas pallet-pallet kayu. Dan pendistribusian

untuk proses produksi menggunakan ember-ember dengan

kapasitas 25 kg.

c. Gula tumbu dan gula kelapa ditempatkan dalam plastik dan di

dalam gudang ditaruh di atas rak-rak yang telah disediakan di

dalam gudang.

Page 53: LAPORAN KERJA PRAKTEK PEMBUATAN TATA LETAK RUANG PRODUKSI · PDF filePROSES PRODUKSI DAN PRODUK A. Proses Produksi..... 6 1. Bahan Baku dan Bahan Tambahan ... Gambar 3 : Skema Alur

42

d. Bahan baku kemasan yang berupa kardus box, kaleng, dan plastik

ditempatkan diatas pallet-pallet kayu yang tersusun memenuhi

gudang

e. Santan kelapa selama proses produksi belum mulai di tempatkan

dalam drum plastik ukuran besar dan ketika akan digunakan untuk

proses produksi akan didistribusikan dengan drum-drum ukuran

kecil yaitu dengan dimensi jari-jari dan tinggi adalah 30cm.

Gudang bahan baku terutama gula dan tepung ketan selalu dibersihkan dan

dilakukan pengepelan guna menghindari adanya ceceran bahan baku yang

nantinya dapat mengudang hewan-hewan seperti tikus, semut, kecoa dan lain-lain.

hal ini dilakukan agar hewan-hewan tersebut yang dikhawatirkan akan merusak

bahan dapat dihindarkan.

2. Bahan tambahan

Bahan tambahan yang digunakan oleh CV. Mubarokfood Cipta

Delicia ditempatkan di dalam ruang khusus yang berisi bahan-bahan

tambahan dan ditata di dalam tempat-tempat yang telah disediakan.

Material handling yang dilakukan di CV. Mubarokfood Cipta Delicia

masih terhitung sederhana karena hampir semua transportasi menggunakan alat

yang sederhana dan menggunakan tenaga manusia. Alat yang digunakan adalah

troli yang dilengkapi dengan tuas penarik. Namun ada beberapa alat yang telah

menggunakan prinsip semi mekanik seperti alat pengepresan pada pengolahan

santan.

Page 54: LAPORAN KERJA PRAKTEK PEMBUATAN TATA LETAK RUANG PRODUKSI · PDF filePROSES PRODUKSI DAN PRODUK A. Proses Produksi..... 6 1. Bahan Baku dan Bahan Tambahan ... Gambar 3 : Skema Alur

43

BAB V

DISTRIBUSI DAN PEMASARAN PRODUK

Dalam menjalankan suatu industri tidak hanya sampai pada proses

produksi selesai saja, tetapi masih berlangsung hingga produk sampai ke tangan

konsumen. Agar produk dapat sampai kepada konsumennya, maka diperlukan

pendistribusian produk yang baik. Untuk mendistribusikan produk dengan baik

diperlukan suatu kegiatan pemasaran untuk memperluas wilayah distribusi.

Menurut Kottler (1994) pemasaran adalah proses sosial oleh individu dan

kelompok untuk mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan

menciptakan, menawarkan, dan secara bebas mempertukarkan produk dan jasa

yang bernilai dengan pihak lain.

A. Strategi Pemasaran

Sistem pemasaran yang diterapkan di CV. Mubarokfood Cipta Delicia

adalah berusaha memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen dengan

mengoptimalkan sumber daya manusia (SDM) yang ada. Terkait dengan

marketing mix penerapan konsep 4P (Price, Product, Place, Promotion) yang

dilakukan oleh CV. Mubarokfood Cipta Delicia, yaitu:

1. Price

Penetapan harga yang dilakukan oleh CV. Mubarokfood Cipta Delicia

dilihat melalui lingkungan sekitar sehingga harga dinilai masih bisa

dijangkau oleh masyarakat luas. Selain itu, penetapan harga yang

dilakukan juga berdasar kualitas yang dihasilkan perusahaan. Penetapan

harga yang dilakukan pun tidak hanya berdasar head to head, tetapi juga

melihat kompetitor dari produk yang berbeda.

2. Product

Produk yang dihasilkan oleh CV. Mubarokfood Cipta Delicia mempunyai

standard kualitas sendiri. Kemasan yang digunakan pun dibuat menarik

dan menciptakan suatu identias sehingga mudah diingat. Selain itu,

penyampaian produk ke konsumen dilakukan secepat mungkin setelah

produksi selesai dilakukan. Berbagai produk yang dibuat juga memiliki

Page 55: LAPORAN KERJA PRAKTEK PEMBUATAN TATA LETAK RUANG PRODUKSI · PDF filePROSES PRODUKSI DAN PRODUK A. Proses Produksi..... 6 1. Bahan Baku dan Bahan Tambahan ... Gambar 3 : Skema Alur

44

ciri khas yang menyesuaikan dengan kebutuhan maupun minat seorang

konsumen terhadap suatu produk. Penjagaan kualitas produk dilakukan

karena tuntutan dari segmen pasar yang dituju oleh Mubarokfood.

Mengingat segmen pasar dari Mubarokfood adalah menengah keatas.

3. Place

Penempatan produk yang dilakukan oleh CV. Mubarokfood Cipta Delicia

berbeda-beda, tergantung segmen dan target pasar yang dituju. Namun

untuk saat ini penempatan masih ditempatkan di toko pusat yaitu di jalan

Sunan Muria No 33. Dalam hal ini penempatan dari produk-produk

Mubarokfood juga terkait dengan distribusi produk tersebut dari pabrik

hingga toko. Produk jenang Mubarokfood lebih mudah meng-cover di

Jawa bagian timur dikarenakan kedekatan jaraknya.

4. Promotion

Kegiatan promosi yang dilakukan oleh CV. Mubarokfood Cipta Delicia

Kudus adalah mulalui periklanan, publisitas, dan promosi penjualan.

Periklanan meliputi baliho, reklame, pemasangan logo pada pot,

pemasangan papan nama pada toko oleh-oleh di sekitar kota kudus.

Publisitas CV. Mubarokfood Cipta Delicia dilakukan dengan memberikan

beberapa bantuan terhadap korban bencana alam seperti banjir, melakukan

pengajian yang dilakukan setiap “satu pasar” atau 35 hari sekali.

Sedangkan promosi penjualan dilakukan dengan mengikuti pameran-

pameran di berbagai daerah.

B. Sistem Distribusi

Sistem distribusi yang digunakan di CV.Mubarokfood Cipta Delicia ada

dua yaitu sistem distribusi langsung atau tanpa perantara dan sistem ditribusi tidak

langsung atau dengan perantara. Sistem distribusi langsung memiliki pengertian

yaitu bentuk promosi dengan cara memasarkan barang atau jasa secara langsung

agar mendapat tanggapan secara langsung juga dari para konsumen. Dan proses

distribusi langsung yang dilakukan CV.Mubarokfood Cipta Delicia adalah dengan

melalui toko. Toko yang dimiliki perusahaan ini berjumlah 2 yaitu yang terletak

di jln. Sunan muria Kudus dan di areal makam Sunan Kudus. Sebagian besar

Page 56: LAPORAN KERJA PRAKTEK PEMBUATAN TATA LETAK RUANG PRODUKSI · PDF filePROSES PRODUKSI DAN PRODUK A. Proses Produksi..... 6 1. Bahan Baku dan Bahan Tambahan ... Gambar 3 : Skema Alur

45

barang yang ada di kedua toko ini adalah produk-produk jenang dan dodol dari

CV. Mubarokfood Cipta Delicia meskipun ada beberapa produk yang bukan

merupakan produksi pabrik ini.

Sistem lainnya adalah sistem distribusi tidak langsung atau menggunakan

perantara. Sitem ini juga terbagi menjadi 2 elemen yaitu dengan satu level atau

dua level. Pada sistem satu level dari sales akan langsung ke pengecer atau toko-

toko yang akan menjual produk jenang. Kemudian sistem yang kedua dalah dua

level. Artinya produk akan melewati dua level penjualan hingga sampai pada

konsumen, yakni dari perusahaan akan di supply–kan pada agen dan kemudian

agen tersebut yang akan memasarkan pada pengecer.Sistem ini menggunakan

beberapa agen yang ada di kota-kota lain. Beberapa agen yang tersebar di seluruh

Indonesia diantaranya adalah :

a. Jawa Tengah,

b. Jawa Barat,

c. Jawa Timur,

d. DI Yogyakarta,

e. DKI Jakarta,

f. Banten, dan

g. Bali.

Kesemuanya tersebar dikota-kota besar yang ada di tiap propinsi, namun

distribusi paling luas memang terletak di daerah Jawa Tengah dan Jawa Timur

yang menjadi area pemasaran dari jenang Kudus. Dari kesemua agen tersebut

dipegang oleh sales pada tiap daerahnya. Tiap-tiap sales bertanggung jawab

terhadap pemasaran di daerah yang dipegangnya.

C. Sistem Promosi

Sistem promosi yang digunakan CV. Mubarokfood Cipta Delicia ada

beberapa macam diantaranya adalah melalui media dan melalui promo-promo

secara langsung. Media yang digunakan meliputi media cetak, media elektronik,

media luar ruang, dan media lini bawah. Sasaran yang dituju oleh perusahaan

meliputi pelanggan yang sudah ada, pelanggan potensial, serta pelanggan

kompetitor. Adapun tujuan dilakukannya promosi yaitu untuk memberitahu,

Page 57: LAPORAN KERJA PRAKTEK PEMBUATAN TATA LETAK RUANG PRODUKSI · PDF filePROSES PRODUKSI DAN PRODUK A. Proses Produksi..... 6 1. Bahan Baku dan Bahan Tambahan ... Gambar 3 : Skema Alur

46

membujuk, mengingatkan, dan modifikasi tingkah laku. Faktor-faktor yang

mempengaruhi promosi adalah jumlah dana, sifat pasar, dan sasaran pasar.

Sedangkan faktor yang menentukan promosi yaitu faktor pelanggan, anggaran,

dan bauran pemasaran. CV. Mubarokfood Cipta Delicia Kudus juga melakukan

beberapa bentuk promo diantaranya adalah dengan mensponsori beberapa acara,

memberikan fasilittas umum, dan dengan berkontribusi dalam penanganan

bencana seperti banjir yang sering terjadi di wilayah kudus dan sekitarnya. Selain

itu promosi juga dilakukan dengan cara memasang reklame-reklame serta papan

nama dipusat oleh-oleh yang berada di sekitar Kudus hingga Surabaya.

Sedangkan promosi yang dilakukan secara langsung diantaranya adalah

mengikuti pameran-pameran yang diadakan oleh dinas perindustrian, dinas

pariwisata, maupun event-event pameran lain baik yang dilangsungkan didalam

maupun diluar negeri.

Demi mengikuti arus pasar yang semakin luas dan meng-global maka

perusahaan ini juga memiliki wesite yaitu www.mubarokfood.co.id. Selain itu

juga ada e-mail yaitu di [email protected]. Perusahan ini juga melayani

pemesanan melalui media-media seperti telepon, fax, maupun e-mail.

Page 58: LAPORAN KERJA PRAKTEK PEMBUATAN TATA LETAK RUANG PRODUKSI · PDF filePROSES PRODUKSI DAN PRODUK A. Proses Produksi..... 6 1. Bahan Baku dan Bahan Tambahan ... Gambar 3 : Skema Alur

47

BAB VI

TUGAS KHUSUS

PEMBUATAN TATA LETAK RUANG PRODUKSI COKLAT ISI DODOL

SEBAGAI PENGEMBANGAN PRODUK

DI CV. MUBAROKFOOD CIPTA DELICIA KUDUS

A. Pendahuluan

1. Latar belakang

Dalam persaingan pasar yang begitu ketat, sebuah perusahaan dituntut

untuk selalu berkembang. Perkembangan tersebut bisa melalui berbagai aspek dan

sisi perusahaan. Salah satu cara yang bisa ditempuh oleh perusahaan adalah

dengan meluncurkan produk baru. Peluncuran produk baru ini bisa berupa inivasi

baru ataupun modifikasi dari produk yang sudah ada. Jika industri tersebut

bergerak dalam bidang makanan maka peluncuran produk baru akan sangat

membantu perusahaan untuk tetap survive di pasar.

Dalam pengembangan suatu produk yang baru dan proses produksi produk

baru tersebut memiliki perbedaaan yang sangat signifikan dengan produksi yang

sudah ada maka diperlukan area baru untuk melakukan proses produksi. Didalam

pembangunan pabrik yang baru juga harus menerapkan konnsep tata letak yang

baik. Meskipun itu hanya untuk menggunakan ruang yang ada atau dengan

membuat ruang baru. Dengan konsep penataan yang baik maka kegiatan produksi

akan semakin efisien dan efektif yang akhirnya akan berimbas kepada

kelangsungan hidup suatu perusahaan. Penataan alat, mesin dan penanganan

bahan haruslah tepat dan sesuai dengan prosedur karena jika terjadi kesalahan

dalam tata letak pabrik maka produktivitas perusahaan akan terganggu dan

efisiensi waktu produksi tidak dapat maksimal. Penanganan terhadap bahan yang

kurang tepat akan merusak kualitas dari produk yang dihasilkan.

Pembuatan suatu desain tata letak haruslah menggunakan teori yang ada

demi tercapainya efektifitas dan efisienitas dari proses yang nantinya akan

berjalan. Tata letak yang baik tentunya akan memiliki dampak yang baik pula

Page 59: LAPORAN KERJA PRAKTEK PEMBUATAN TATA LETAK RUANG PRODUKSI · PDF filePROSES PRODUKSI DAN PRODUK A. Proses Produksi..... 6 1. Bahan Baku dan Bahan Tambahan ... Gambar 3 : Skema Alur

48

bagi produsen baik dalam segi bahan, produk, maupun pekerja yang mengolah

produk tersebut.

2. Perumusan Masalah

1. Bagaimana tata letak ruang produksi produk coklat yang baik?

2. Bagaimana aliran bahan yang baik?

3. Batasan masalah

Dalam hal ini, masalah yang dibahas dibatasi pada :

1. Pembuatan dan analisa tata letak bagi produk pengolahan coklat.

2. Tidak dilakukan penambahan dan pengurangan proses produksi.

3. Jika memerlukan bisa dilakukan pembongkaran dan penambahan

sekat maupun tembok selama tidak mengganggu jalannya proses

produksi.

4. Perhitungan biaya diabaikan.

4. Tujuan Penelitian

Berdasarkan masalah tersebut, maka penelitian ini dilakukan dengan

tujuan :

1. Merancang tata letak ruang produksi coklat.

2. Memberi usulan tata letak ruang produksi coklat yang baik.

5. Luaran yang Diharapkan

Luaran yang diharapkan dari penyusunan laporan ini adalah memberikan

usulan tata letak ruang produksi yang efektif dan efisien.

6. Manfaat Penelitian

1. Memberikan masukan tata letak ruang produksi lebih baik.

2. Aplikasi ilmu dan pengetahuan dalam perencanaan tata letak ruang

produksi.

Page 60: LAPORAN KERJA PRAKTEK PEMBUATAN TATA LETAK RUANG PRODUKSI · PDF filePROSES PRODUKSI DAN PRODUK A. Proses Produksi..... 6 1. Bahan Baku dan Bahan Tambahan ... Gambar 3 : Skema Alur

49

B. Landasan Teori

1. Tata Letak

Tata letak merupakan suatu proses perancangan dan pengaturan tata

letak fasilitas fisik seperti mesin atau peralatan, lahan, bangunan, dan ruang

untuk mengoptimalkan keterkaiatan antara pekerja, aliran bahan, aliran

informasi dan metode yang dibutuhkan dalam rangka mencapai tujuan

perusahaan secara efisien, ekonomis, dan aman (Apple, 1990).

Menata tata letak pabrik adalah kegiatan yang berhubungan dengan

perancangan susunan unsur fisik suatu kegiatan dan selalu berhubungan erat

dengan industri manufaktur, dan penggambaran hasil rancangan dikenal

sebagai tata letak pabrik. Untuk pabrik atau perusahaan harus dilakukan

evaluasi tata letak. Kemungkinan yang menimbulkan perlunya penilaian tata

letak adalah (Apple,1990) :

1. Evaluasi tata letak awal dengan tujuan mencari peluang

perbaikan

2. Evaluasi terhadap tata letak alternatif untuk suatu masalah atau

proyek tunggal

Tujuan rancang fasilitas adalah membawa masukan (bahan, pasokan,

dll) melalui setiap fasilitas dalam waktu tersingkat yang memungkinkan,

dengan biaya yang wajar. Dalam batasan industri, makin singkat sepotong

bahan berada dalam pabrik, makin kecil keharusan pabrik menanggung beban

buruh dan ongkos tak langsung. Fungsi tataletak bersifat pelayanan staf,

biasanya digabung dengan kegiatan manufaktur atau produksi. Bagaimanapun,

ada beberapa aras organisasi tempat pekerjaan tataletak dilaksanakan,

bergantung pada ukuran nisbi dari perusahaan dan pentingnya pekerjaan

tataletak bagi pelaksanaan usaha (Apple, 1990).

Tata letak fasilitas pabrik harus dirancang untuk memungkinkan

perpindahan yang ekonomis dari orang dan bahan selama proses. Jarak

pengangkutan diusahakan sependek mungkin dan pengambilan serta peletakan

produk dan peralatan diminimumkan. Hal ini akan menghasilkan minimisasi

Page 61: LAPORAN KERJA PRAKTEK PEMBUATAN TATA LETAK RUANG PRODUKSI · PDF filePROSES PRODUKSI DAN PRODUK A. Proses Produksi..... 6 1. Bahan Baku dan Bahan Tambahan ... Gambar 3 : Skema Alur

50

biaya penanganan bahan, penurunan waktu proses kerja dan mesin menganggur

(Wignjosoebroto, 1996).

Banyak kasus dijumpai, dimana sebuah pabrik harus mengerjakan

sejumlah besar produk melalui proses yang menggunakan mesin ataupun

fasilitas produksi yang sama (meskipun dalam hal ini langkah/urutan proses

untuk masing-masing produk tersebut bisa berbeda). Di sini tata letak (layout)

dari fasilitas produksi haruslah bisa diatur sedemikian rupa sehingga mampu

memberikan aktivitas perpindahan material yang paling minimal. Agar

aktivitas material handling bisa minimal, maka layout fasilitas produksi

sebaiknya diatur menurut tipe “product layout” dimana dalam hal ini mesin

ataupun fasilitas produksi diatur secara berurutan sesuai dengan langkah-

langkah pengerjaan yang telah digambarkan dalam peta proses operasinya.

Tetapi dalam kasus dimana mesin ataupun fasilitas produksi harus fleksibel

dioperasikan untuk melayani pengerjaan produk yang bermacam-macam

jenisnya; maka tata letak fasilitas produksi yang lebih tepat diaplikasikan disini

adalah bila mengikuti tipikal “process layout” (Wignjosoebroto, 2000).

2. Peta Keterkaitan Kegiatan

Peta hubungan aktivitas atau Activity Relation Chart (selanjutnya

disingkat dengan ARC) adalah suatu cara atau teknik yang sederhana didalam

merencanakan tata letak fasilitas atau departemen berdasarkan derajat

hubungan aktivitas – yang sering dinyatakan dalam penilaian “kualitatif” dan

cenderung berdasarkan pertimbangan-pertimbangan yang bersifat subyektif –

dari masing-masing fasilitas atau departemen (Wignjosoebroto, 1996).

Activity Relationship Chart menunjukkan pentingnya kedekatan suatu

departemen dengan departemen lainnya dalam satu pabrik. Activity

Relationship Chart bertujuan untuk mengantisipasi tidak tampaknya semua

hubungan yang penting dalam aliran produk (Wayne, 1993).

Activity Relationship Chart (ARC) menggambarkan hubungan dari

seluruh aktivitas yang ada, yang dilengkapi dengan informasi mengenai

informasi perlu tidaknya aktivitas saling berdekatan, beserta alasan

Page 62: LAPORAN KERJA PRAKTEK PEMBUATAN TATA LETAK RUANG PRODUKSI · PDF filePROSES PRODUKSI DAN PRODUK A. Proses Produksi..... 6 1. Bahan Baku dan Bahan Tambahan ... Gambar 3 : Skema Alur

51

kedekatannya. Angka kuantitatif dalam bentuk frekuensi pemindahan bahan

diganti dengan simbol huruf yang menunjukkan derajat kedekatan, seringkali

dinyatakan dalam hubungan derajat kedekatan kualitatif. ARC menunjukkan

hubungan satu aktivitas dengan aktivitas lain beserta alasannya dan sebagai

dasar untuk penyusunan tata letak selanjutnya. Nilai derajat kedekatan aktivitas

itu adalah (Alfianto, 2002) :

Tabel 3. Derajat Kedekatan Aktivitas

Huruf sandi Keterangan

A Mutlak perlu

E Sangat penting

I Penting

O Kedekatan biasa

U Tidak penting

X Tidak diharapkan

Peta Keterkaitan Kegiatan, serupa dengan Peta Dari Ke-, tetapi hanya

satu perangkat lokasi saja yang ditunjukkan. Kenyataannya peta ini serupa

dengan tabel jarak sebuah peta jalan; jaraknya digantikan dengan huruf sandi

kualitatif, dan angka menunjukkan alasan bagi huruf sandi tadi. Sandi

keterkaitan menunjukkan keterkaitan satu kegiatan dengan yang lainnya dan

seberapa penting setiap kedekatan hubungan yang ada. Huruf-huruf (A, I, E, O,

U, X) diletakkan pada bagian atas kotak. Kadang-kadang digunakan juga

warna, untuk menunjukkan derajat kedekatan ini. Angka sandi dimasukkan di

kotak bawah, menunjukkan alasan yang mendukung setiap kedekatan

hubungan (Apple, 1990).

Menurut Wignjosoebroto (1993) sandi-sandi yang dipakai untuk

menetukan alasan dalam Peta Keterkaitan Kegiatan adalah :

1. Menggunakan catatan yang sama

2. Menggunakan personil yang sama

3. Memakai ruang yang sama

4. Derajat hubungan pribadi

Page 63: LAPORAN KERJA PRAKTEK PEMBUATAN TATA LETAK RUANG PRODUKSI · PDF filePROSES PRODUKSI DAN PRODUK A. Proses Produksi..... 6 1. Bahan Baku dan Bahan Tambahan ... Gambar 3 : Skema Alur

52

5. Derajat hubungan kertas kerja

6. Urutan aliran kerja

7. Melaksanakan pekerjaan yang sama

8. Menggunakan perlatan yang sama

9. Kemungkinan bau tidak seda, gangguan suara, dan lain-lain.

Menurut Apple (1990) Peta Keterkaitan Pekerjaan dapat dibuat dengan

cara :

1. Mengenali semua kegiatan operasi atau kegiatan tambahan

lainnya yang diperlukan untuk mendukung jalannya proses

produksi

3. Membagi dalam kelompok : produksi atau pelayanan

4. Menghimpun data tentang aliran bahan, informasi pegawai,

dan sebagainya

5. Menentukan faktor keterkaitan kegiatan

6. Memasukkan kegiatan dalam peta

7. Memasukkan derajat kedekatan yang diinginkan

8. Memasukkan angka sandi yang menunjukkan alasan.

3. Diagram Keterkaitan Kegiatan

Tujuan digunakannya diagram keterkaitan kegiatan adalah sebagai

dasar untuk perencanaan hubungan antara pola aliran bahan dan lokasi aktivitas

pelayanan yang berhubungan dengan aktivitas produksi. Kegunaan dari

diagram ini adalah untuk (Apple, 1990):

a. Pengalokasian sisitematis untuk setiap aktivitas.

b. Proses penampatan fasilitas.

c. Membuat tata letak (lay out) lebih akurat.

d. Membantu melihat letak suatu aktivitas.

e. Menaksir luas total dari suatu gedung.

f. Meminimasi ruang yang diperlukan.

g. Membuat beberapa alternatif penematan.

h. Sebagai dasar bagi perencanaan berikutnya.

Page 64: LAPORAN KERJA PRAKTEK PEMBUATAN TATA LETAK RUANG PRODUKSI · PDF filePROSES PRODUKSI DAN PRODUK A. Proses Produksi..... 6 1. Bahan Baku dan Bahan Tambahan ... Gambar 3 : Skema Alur

53

Diagram Keterkaitan Kegiatan ini digambarkan dalam bentuk diagram

balok yang menunjukkan pendekatan keterkaitan kegiatan, yang menunjukkan

setiap kegiatan sebagai satu model kegiatan tunggal yang tidak menekankan

arti ruangan pada tahapan proses perencanaan ini. Diagram Keterkaitan

Kegiatan ini dibentuk dengan mengacu pada analisis Peta Keterkaitan Kegiatan

yang telah dibuat sebelumnya (Apple, 1990).

Menurut Wignjosoebroto (1993) bila dilihat dalam Peta Keterkaitan

Kegiatan maka dapat dilakukan peletakan fasilitas itu sesuai dengan syarat dan

derajat kedekatan yang telah ditentukan. Dalam hal ini yang menjadi prioritas

adalah derajat hubungan A (absolutely important) atau mutlak perlu dan derajat

hubungan X (unexpected) atau tidak diharapkan. Kedua derajat hubungan ini

menyatakan suatu syarat mutlak yang harus dipenuhi dalam perancangan suatu

tata letak.

4. Route sheet

Dalam route sheet akan ditentukan efisiensi mesin dengan menghitung

jumlah scrap yang dihasilkan. Scrap sendiri merupakan barang atau komponen

yang salah proses dan tidak dapat digunakan lagi, sedangkan buangan

merupakan sisa produksi biasa, serpihan-serpihan, potongan-potongan kecil,

ujung-ujung benda yang tidak berguna lagi untuk sesuatu apapun di pabrik.

Bahan seperti ini biasanya dikumpulkan, dipilah, dan mungkin dijual kepada

seseorang. Beberapa perusahaan menggunakan scrap dan buangan dari usaha

lain sebagai bahan baku utamanya. Bagaimanapun, scrap dan buangan dapat

merupakan barang yang mendatangkan keuntungan, sehingga daripada harus

membiayai pembuangannya, lebih baik mengumpulkan dan menyimpannya

untuk kemudian dijual, akan mengubah barang yang membutuhkan biaya

menjadi barang yang mendatangkan penghasilan (Apple, 1990).

Page 65: LAPORAN KERJA PRAKTEK PEMBUATAN TATA LETAK RUANG PRODUKSI · PDF filePROSES PRODUKSI DAN PRODUK A. Proses Produksi..... 6 1. Bahan Baku dan Bahan Tambahan ... Gambar 3 : Skema Alur

54

5. Jarak Aliran Bahan

Pengukuran yang sesungguhnya tergantung dari ketersediaan personel,

waktu pengumpulan data serta tipe material handling yang digunakan. Ada

beberaoa cara pengukuran jarak yang digunakan, antara lain :

a. Euclidean

Pengukuran yang dilakukan adalah dengan mengukur jarak dengan

menarik garis lurus dari pusat setiap fasilitas. Meskipun dalam keadaan

tertentu tampak tidak realistis, tetapi cara ini adalah carayang paling

umum digunakan. Hal ini disebabkan karena penggunaannya yang mudah

dimengerti selama proses pembuatan model. Notasi yang digunakan

diantaranya:

Xi : koordinat x pusat dari fasilitas i

Yi : koordinat y pusat dari fasilitas y

Xj : koordinat x pusat dari fasilitas x

Yj : koordinat y pusat dari fasilitas y

dij : jarak antara pusat fasilitas I dan j

rumus perhitungan jarak menggunakan Euclidean :

dij = [(Xi-Xj)2+(Yi-Yj)2]1/2

b. Squared Euclidean

Sesuai dengan namanya, pengukuran ini adalah kuadrat daei

Euclidean. Pengkuadratan mengakibatkan pembebanan lebih besar kepada

pasangan fasilitas yang berjauhan dari pada pasangan yang berdekatan.

Penggunaan cara ini kurang banyak digunakan dalam aplikasi-aplikasi.

Perhitungan ini menggunakan Squared Euclidean:

dij = [(Xi-Xj)2+(Yi-Yj)2]

c. Rectilinier

Pengukuran Rectilinier juga dinamakan Manhattan, sudut siku-siku

atau rectangular. Cara ini banyak digunakan karena mudah dihitung,

mudah dimengerti dan tepat untuk berbagai masalah praktis. Jarak

Page 66: LAPORAN KERJA PRAKTEK PEMBUATAN TATA LETAK RUANG PRODUKSI · PDF filePROSES PRODUKSI DAN PRODUK A. Proses Produksi..... 6 1. Bahan Baku dan Bahan Tambahan ... Gambar 3 : Skema Alur

55

Rectilinier digambarkan dalam garis horizontal dan vertical. Perhitungan

jarak dengan menggunakan Rectilinier adalah sebagai berikut :

dij = l Xi-Xj l+l Yi-Yj l

d. Tahebycher

Pengukuran ini nerdasar masalah pergerakan material pada fasilitas

permesinan berat denmgan melalui crane dengan gerakan x dan y. Waktu

untuk mencapai pusat dari fasilitas adalah tergantung dari nilai yang lebih

besar dari x dan y. Jadi perhitungan jarak menggunakan Tahebycher

adalah :

dij = max(l Xi-Xj l+l Yi-Yj l)

e. Aisle Distance

Jarak aisle distance berbeda dari cara pengukuran lainnya. Karena

merupakan jarak yang sebenarnya. Jarak ini merupakan cara utama yang

dilakukan peralatan material handling. Cara ini merupakan carautama

pada masalah layout manufacturing. Jalur material handling tidak ada

pada desain awal, cara ini hanya digunakan dalam perencanaan evaluasi

saja

d

c

a

b

dij = a+b+c+d

Fasilitas j

Fasilitas i

Page 67: LAPORAN KERJA PRAKTEK PEMBUATAN TATA LETAK RUANG PRODUKSI · PDF filePROSES PRODUKSI DAN PRODUK A. Proses Produksi..... 6 1. Bahan Baku dan Bahan Tambahan ... Gambar 3 : Skema Alur

56

C. Metodologi Penelitian

1. Obyek dan Tempat Penelitian

Objek penelitian adalah ruang produksi CV. Mubarokfood Cipta

Delicia Kudus

2. Metode Pengumpulan Data

1. Observasi

Observasi dilakukan dengan melakukan penelitian lapangan di

lokasi penelitian untuk memperoleh data-data yang dibutuhkan.

2. Wawancara

Metode ini dilakukan dengan mengajukan pertanyaan kepada

pembimbing, operator, karyawan, atau petugas yang berwenang lainnya.

3. Studi pustaka

Studi pustaka dilakukan dengan mencari data dan informasi yang

mendukung penelitian yang berasal dari dokumen perusahaan, buku-

buku penunjang, atau melalui literatur dan referensi lain yang berasal

dari luar perusahaan seperti internet dan buku penunjang kuliah.

3. Prosedur Penelitian

1. Survey lokasi

Survey dilakukan untuk mengetahui kondisi riil obyek

penelitian.

2. Melakukan identifikasi

Hasil survey yang telah dilakukan diidentifikasi dari segi

proses produksi.

3. Merumuskan masalah

Page 68: LAPORAN KERJA PRAKTEK PEMBUATAN TATA LETAK RUANG PRODUKSI · PDF filePROSES PRODUKSI DAN PRODUK A. Proses Produksi..... 6 1. Bahan Baku dan Bahan Tambahan ... Gambar 3 : Skema Alur

57

Melakukan perumusan permasalahan pada obyek diteliti

beserta tujuan penelitian.

4. Mengumpulkan data

Data-data yang dibutuhkan dalam penelitian dikumpulkan,

seperti waktu proses, kapasitas produksi, peralatan yang digunakan

dan banyaknya pekerja.

5. Analisis data

Layout dianalisis untuk melihat plus dan minusnya.

6. Menarik kesimpulan dan saran

Kesimpulan diambil berdasarkan hasil analisis data.

Kesimpulan dapat digunakan sebagai masukan bagi perusahaan

tempat penelitian dan saran yang dapat dilakukan.

Untuk lebih jelasnya, diagram alir penelitian digambarkan

sebagai berikut :

Page 69: LAPORAN KERJA PRAKTEK PEMBUATAN TATA LETAK RUANG PRODUKSI · PDF filePROSES PRODUKSI DAN PRODUK A. Proses Produksi..... 6 1. Bahan Baku dan Bahan Tambahan ... Gambar 3 : Skema Alur

58

Gambar 6. Diagram Alir Penelitian

Page 70: LAPORAN KERJA PRAKTEK PEMBUATAN TATA LETAK RUANG PRODUKSI · PDF filePROSES PRODUKSI DAN PRODUK A. Proses Produksi..... 6 1. Bahan Baku dan Bahan Tambahan ... Gambar 3 : Skema Alur

59

D. Hasil dan Pembahasan

1. Hasil dan Pembahasan

CV. Mubarokfood cipta delicia saat ini tengah mengembangkan sebuah

produk baru. Produk tersebut merupakan produk olahan coklat yang

dikombinasikan dengan dodol. Produk-produk inovasi memang sangat

digandrungi oleh konsumen sehingga perusahaan ini memutuskan untuk membuat

produk tersebut. Namun perusahaan ini adalah sebuah perusahaan jenang yang

telah mendapat tempat yang cukup mantap di pasaran jenang di Indonesia. Oleh

sebab itu maka pengurangan produksi sangat tidak dimungkinkan. Namun

pemesanan terhadap produk coklat tersebut terus saja mengalami kenaikan, maka

dibutuhkan suatu tempat khusus untuk melakukan proses produksi coklat tersebut.

Bila dilihat dari kondisi lingkungan perusahaan tersebut cukup sulit,

mengingat perusahaan tersebut terletak di tengah area kota. Namun ada satu ruang

di area produksi yang tidak digunakan. Hal ini dikarenakan fungsinya yang

terdahulu sebagai ruang pengirisan telah dipindahkan ke tempat baru, sehingga

ruang tersebut tidak difungsikan. Dari beberapa alasan tersebut maka pihak

menajemen memutuskan untuk memfungsikan ruang tersebut menjadi ruang

produksi dari produk coklat.

Dalam perancangan layout baru pada ruang produksi ini akan digunakan

beberapa tools untuk membantu dalam proses pembuatannya. Tools-tools yang

digunakan diantaranya adalah route sheet, peta keterkaitan kegiatan dan diagram

keterkaitan kegiatan. Dengan beberapa tools tersebut diharapkan perancangan tata

letak baru di ruang tersebut menjadi optimal, efektif, dan effisien.

Proses produksi dari coklat sendiri terdiri dari beberapa proses kerja.

Proses-proses tersebut meliputi pemotongan, pelelehan, pencetakan, pendinginan,

pengemasan primer, pengemasan sekunder, dan pengkodean. Pemotongan adalah

proses pengecilan ukuran dari coklat sehingga ukuran coklat menjadi lebih kecil

agar pelelehan lebih cepat dilakukan. Pelelehan sendiri adalah proses dimana

coklat akan dilelekan hingga berbentuk cair. Dengan bentuk cair maka coklat akan

mudah dibentuk sesuai dengan bentuk yang didinginkan. Setelah dilelehkan coklat

kemudian dicetak dalam cetakan khusus. Pencetakan dilakukan sebanyak dua kali

Page 71: LAPORAN KERJA PRAKTEK PEMBUATAN TATA LETAK RUANG PRODUKSI · PDF filePROSES PRODUKSI DAN PRODUK A. Proses Produksi..... 6 1. Bahan Baku dan Bahan Tambahan ... Gambar 3 : Skema Alur

60

yang pertama adalah pencetakan separuh cetakan lalu didinginkan setelah

pendinginan pertama coklat kemudian di isi dengan dodol dan dilakukan

pencetakan kedua untuk menutup seluruh cetakan. Perbandingan dari coklat dan

dodol dalam produk ini adalah 4 berbanding 1. Artinya 4 bagian coklat dan 1

bagian dodol. Setelah itu pendinginan dilakukan lagi hingga coklat benar-benar

mengeras. Setelah coklat tersebut mengeras kemudian coklat tersebut dilepaskan

dari cetakan. Coklat lalu dibersihkan dari cetakan-cetakan yang kurang sempurna

atau berlebih. Lalu dilakukan pengemasan primerberupaplastik dan kertas sebagai

alas. Setelah dilakukan pengemasan primer kemudian dikemas dengan karton

sebagai pengemas sekunder. Lalu dilakukan pengkodean pada kemasan tersebut

untuk menuliskan kode produksi dan tanggal kadaluarsa. Secara singkat seperti

terlihat dalam Peta Proses Operasi Coklat Isi Dodol pada lampiran 8.

Kemudian dari langkah-langkah tersebut dibuatlah peta keterkaitan

kagiatan yang akan menampilkan keterkaitan dari kegiatan-kegiatan yang ada.

Gambar peta tersebut adalah seperti terlihat pada gambar 7.

Dari gambar tersebut dapat dilihat bahwa bak pencuci penting untuk dekat

dengan almari alat. Hal ini dikarenakan alat-alat yang sudah tercuci agar mudah

disimpan dalam almari dan tidak mengangu proses lain. Bak pencuci memiliki

kedekatan biasa dengan pengirisan, pendinginan I, pendinginan II, blower, dan

AC. Bak pencuci juga memiliki tingkat kedekatan biasa dengan pelelehan,

pencetaka I dan pencetakan II. Hal ini dikarenakan bak pencuci dibutuhkan ketika

peralatan yang ada dari proses pencetakan agar cepat dapat dicuci, mengingat sifat

coklat yang cepat mengeras. Selain itu bak pencuci tidak disarankan untuk berada

dekat dengan pelepasan, pengemasan primer, pengemasan sekunder, pengkodean

dan almari kemasan. Hal ini dikarenakan jika pada saat mencuci akan menggangu

atau memicu kerusakan pada produk maupun kemasan.

Stasiun kerja pengirisan memiliki kedekatan yang mutlak dengan

pelelehan, hal ini dikarenakan pelelehan merupakan alur proses yang sangat dekat.

Stasiun kerja ini juga penting untuk dekat dengan almari alat, karena alat-alat

yang digunakan pada stsiun ini tentunya juga akan tersimpan dalam almari alat.

Namun stasiun kerja ini memiliki kedekatan yang biasa dengan stasiun-stasiun

Page 72: LAPORAN KERJA PRAKTEK PEMBUATAN TATA LETAK RUANG PRODUKSI · PDF filePROSES PRODUKSI DAN PRODUK A. Proses Produksi..... 6 1. Bahan Baku dan Bahan Tambahan ... Gambar 3 : Skema Alur

61

kerja lain seperti pencetakan I dan II, pendinginan I dan II, pelepasan,

pengemasan primer dan sekunder, pengkodean, almari alat, blower, dan AC. Hal

ini dikarenakan proses pengirisan terletak pada awal proses karean pengirisan

merupakan proses pertama.

Gambar 7. Peta keterkaitan kegiatan

Page 73: LAPORAN KERJA PRAKTEK PEMBUATAN TATA LETAK RUANG PRODUKSI · PDF filePROSES PRODUKSI DAN PRODUK A. Proses Produksi..... 6 1. Bahan Baku dan Bahan Tambahan ... Gambar 3 : Skema Alur

62

Stasiun kerja selanjutnya adalah pelelehan yang memiliki kedekatan yang

mutlak dengan pencetakan I, pencetakan II dan blower. Pencetakan I dan

Pencetakan II mutlak dekat dengan pelelehan karena setelah dilelehkan maka

coklat akan dicetak dan setelah agak mengeras coklat dipanaskan kembali. Selain

itu stasiun kerja pelelehan juga harus dekat dengan blower, hal ini terkait fungsi

blower untuk mengeluarkan udara panas ataupun asap dari proses pelelehan.

Stasiun kerja ini juga penting untuk dekat dengan almari alat karena alat-alat yang

akan digunakan tersimpan di alamari alat. Kedekatan stasiun kerja pelelehan

dengan pendinginan I dan II, pelepasan, pengemasan primer dan sekunder,

pengkodean, almari kemasan, dan AC tidak diharapkan. Hal ini karena diatkutkan

panas dari pelelehan akan mengganggu stasiun-stasiun kerja tersebut.

Pencetakan I memiliki kedekatan mutlak dengan pendinginan I yang

merupakan alur dari proses produksi. Sedangkan dengan pencetakan II dan almari

alat memiliki kedekatan biasa. Pencetakan tidak perlu untuk dekat dengan stasiun

kerja pengkodean, almari kemasan dan ac. Stasiun kerja pelepasan, pengemasan

primer, pengemasan sekunder, pendinginan II dan blower tidak diharapkan untuk

dekat dengan stasiun kerja pencetakan karena di takutkan akan terjadi

kontaminasi.

Pendinginan I mutlak harus dekat dengan pencetakan II karena alur proses.

Kedekata dengan pendinginan II, pelepasan,pengemasan primer, pengemasan

sekunder, almari alat merupakan kedekatan biasa karena merupakakn kegiatan

yang berbeda dengan vahan yang berbeda. Sedangkan dengan pengkodean,almari

alat, alamari kemasan, dan AC tidak perlu untuk berdekatan. Namun pendingin

tidak diharapkan untuk dekat dengan blower karena ditakutkan akan mengganggu

proses.

Stasiun kerja keenam adalah stasiun kerja pemotongan. Stasiun kerja ini

akan memotong-motong dodol sebagai isian dari coklat isi dodol. Pemotongan

harus berdekatan dengan stasiun kerja pencetakan II karena merupakan alur dari

proses pembuatan. Memiliki kedekatan biasa dengan pelelehan dan pengirisan

karena memiliki beberapa kesamaan dalam proses kerja. Memiliki kedekatan

biasa pula dengan almari alat, hal ini dikarenakan peralatan yang digunakan dalam

Page 74: LAPORAN KERJA PRAKTEK PEMBUATAN TATA LETAK RUANG PRODUKSI · PDF filePROSES PRODUKSI DAN PRODUK A. Proses Produksi..... 6 1. Bahan Baku dan Bahan Tambahan ... Gambar 3 : Skema Alur

63

proses kerja di stasiun kerja ini akan disimpan di almari alat. Selain itu dengan

stasiun kerja lain memiliki kedekatan yang tidak penting karena tidak saling

berkaitan.

Pencetakan II mutlak dekat pendinginan II dan pemotongan yang

merupakan alur proses. Kedekatan dengan almari alat adalah kedekatan biasa.

Pendetakan II tidak perlu untuk dekat dengan pengkodean, almari kemasan, dan

AC karena perbedaan kegiatan dan vahan baku. Namun tidak diharapkan dekat

dengan pelapasan, pengemasan primer, pengemasan sekunder, dan blower karena

ditakutkan akan mengkontaminasi.

Pendinginan II mutlak untuk berdekatan dengan pelepasan. Hal ini

dikarenakan agar coklat tidak berpindah terlalu jauh dari tiap-tiap proses. Penting

untuk dekat dengan AC agar suhu ruang produksi tetap terjaga. Biasa

kempri,kemsek. Tidak perlu untuk dekat dengan almari alat, alamari kemasan, dan

AC. Dan tidak diharapkan dengan pengkodean dan blower.

Pelepasan harus dekat dengan pengemasan primer karena dari pelepasan

proses selanjutnya adalah pengemasn primer. Penting untuk dekat dengan AC

agar tetap bisa menjaga suhu. Kedekatan biasa dengan almari alat karena alat

yang dibutuhkan dalam stasiun kerja ini tidak terlalu banyak. Tidak perlu untuk

dekat dengan almari kemasan karena belum masuk proses pengemasan dan

bolwer karena ditakutkan AC tidak berfungsi maksimal..

Pengemasan primer sangat penting almari kemasan karena dari proses

pengemasan akan butuh vahan pengemas yang tersimpan di almari. Penting

pengemasan sekunder dan AC karena setelah pengemasan primer kontaminasi

pada produk bisa dikatakan tidak akan terjadi lagi. Tidak perlu almari alat karena

semua kebutuhan suda hada di almari kemasan dan blower karena penggunaan

AC akan menjadi tidak maksimal. Tidak diharapkan dekat pengkodean karena

ditakutkan akan terjadi kontaminasi.

Pengemasan sekunder mutlak dekat dengan pengkodean yang merupakan

alur proses. Penting dekat dengan almari kaemasan yang merupakan tempat

menyimpan vahan pengemas. Penting dekat dengan AC agar suhu tetap

terkontrol. Dengan blower memiliki kedekatan biasa karena tidak saling

Page 75: LAPORAN KERJA PRAKTEK PEMBUATAN TATA LETAK RUANG PRODUKSI · PDF filePROSES PRODUKSI DAN PRODUK A. Proses Produksi..... 6 1. Bahan Baku dan Bahan Tambahan ... Gambar 3 : Skema Alur

64

mengganggu. Tidak perlu untuk dekat dengan alamari alat karena kebutuhan suda

hada di almari kemasan.

Pengkodean penting dengan AC karena proses pengontrolan suhu ruangn.

Kedekatan biasa dengan almari kemasan dan blower.

Almari alat tidak perlu dekat dengan almari kemasan karena perbedaan

barang yang disimpan, blower karena tidak memerlukan pembuangan udara

keluar, dan ac karena tidak terlalu membutuhkan pengontrolan suhu. Almari

kemasan memiliki kedekatan biasa dengan AC karena tidak saling berhubungan.

Tidak perlu dekat blower, sedangkan blower tidak diharapkan dekat AC karena

proses kerja dari blower akan membuat kerja AC menjadi lebih keras sehingga

menguras energí yang cukup besar.

Dari proses pembuatan peta keterkaitan kerja kemudian dilakukan

pembuatan diagram keterkaitan kegiatan dan hasilnya adalah seperti yang terlihat

pada gambar 8. Dari gambar tersebut dapat memproyeksikan gambar dari

tataletak yang akan dibuat. Tingkat kedekatan antar stasiun kerja dalam peta

keterkaitan kegiatan di ilustrasikan sebagaimana terlihat dalam gambar tersebut.

Kemudian dibuatlah tata letak dengan mengacu pada diagram keterkaitan

kegiatan. Dan tata letaknya adalah seperti terlihat pada lampiran 6. Selain

mengacu pada Diagram Keterkaitan Kegiatan pembuatan tata letak juga

menggunakan pertimbangan lain yaitu perhitungan jumlah mesin dan perhitungan

luas stasiun kerja yang dapat dihitung dengan menggunakan tools yaitu route

sheet. Dari perhitungan route sheet seperti yang tertera pada lampiran 9

didapatkan jumlah mesin dan luas bagi tiap-tiap stasiun kerja. Pada kondisi yang

ada saat ini, perusahaan hanya memerlukan satu mesin bagi tiap stasiun kerja. Hal

ini dikarenakan bahan baku yang digunakan dalam produksi yang masih sangat

sedikit.

Page 76: LAPORAN KERJA PRAKTEK PEMBUATAN TATA LETAK RUANG PRODUKSI · PDF filePROSES PRODUKSI DAN PRODUK A. Proses Produksi..... 6 1. Bahan Baku dan Bahan Tambahan ... Gambar 3 : Skema Alur

65

Gambar 8. Diagram keterkaitan kegiatan

Kemudian untuk memaksimalkan ruangan yang ada dilakukan digunakan

sebuah asumsi dimana produk jadi yang diharapkan dari produksi coklat adalah

seberat 45 kilogram. Dengan asumsi tersebut coklat yang harus disediakan adalah

Page 77: LAPORAN KERJA PRAKTEK PEMBUATAN TATA LETAK RUANG PRODUKSI · PDF filePROSES PRODUKSI DAN PRODUK A. Proses Produksi..... 6 1. Bahan Baku dan Bahan Tambahan ... Gambar 3 : Skema Alur

66

49,7 kg dan dodol sebanyak 9 kg. Dari pehitungan tersebut dapat diketahui

kebutuhan mesin pemotongan coklat adalah 3 buah, pelelehan coklat 4 buah,

pencetakan I adalah 3 buah, pendinginan pertama 1 buah, pemotongan dodol 1

buah, pencetakan II adalah 4 buah, pendinginan II adalah 1 buah. Pelepasan,

pengemasana primer, pengemasan sekunder masing-masing 3 buah dan pengkode

sebuah mesin. Dari hasil tersebut kemudian diteruskan dalam perhitungan luas

stasiun kerja. Perhitungan ini dilakukan untuk mengetahui luas yang dibutuhkan

untuk sebuah stasiun kerja sesuai dengan jumlah mesin dan kebutuhan

kelonggaran selama produksi. Hasil perhitungan tersebut telah tertera pada route

sheet dalam lampiran 9.

Dari hasil perhitungan luas dalam route sheet tersebut kemudian

dilakukan perancangan tata letak. Pembuatan tata letak tersebut juga

mempertimbangkan tools-tools yang telah digunakan sebelumnya seperti peta

keterkaitan kegiatan dan diagram keterkaitan kegiatan. Kedua tools tersebut

digunakan sebagai acuan dalam peletakan dan hubungan antar stasiun kerja. Hasil

dari perancangan tata letak tersebut adalah sebagai mana tertera dalam lampiran 6.

Kemudian dari tata letak yang telah dibuat dilakukan analisis dengan

pertimbangan jarak perpindahan bahan. Dengan jarak perpindahan bahan yang

pendek diharapkan tata letak hasil rancangan dapat mengurangi resiko kerusakan

terhadap bahan. Perpindahan bahan antar stasiun kerja seperti terlihat dalam

lampiran 10. Kemudian dengan metode Euclidean, dilakukan perhitungan

terhadap jarak perpindahan bahan yang terjadi dalam tata letak tersebut. Metode

ini menganalisa jarak antar fasilitas dengan menghubungkan pusat antar dua

fasilitas tersebut. Jarak perpindahan total bahan dari awal bahan baku masuk

hingga bahan selesai menjadi produk jadi adalah 19,713 meter.

Pembuatan pintu baru di awal proses akan mengurangi perpindahan bahan

dan dapat memaksimalkan fungsi ruangan. Pintu tersebut juga tidak mengganggu

proses produksi dari produk lain yang di produksi oleh perusahaan tersebut. Selain

itu, pintu tersebut juga bersebelahan dengan ruang yang bersifat semi hygienis

atau ruangan dengan criteria grey area.

Page 78: LAPORAN KERJA PRAKTEK PEMBUATAN TATA LETAK RUANG PRODUKSI · PDF filePROSES PRODUKSI DAN PRODUK A. Proses Produksi..... 6 1. Bahan Baku dan Bahan Tambahan ... Gambar 3 : Skema Alur

67

E. Kesimpulan dan Saran

1. Kesimpulan

a. Tata letak telah berhasil dibuat dalam ruang dengan ukuran luas total

adalah 57 m2.

b. Tata letak dibuat untuk produksi coklat dengan bahan baku 45 kg produk

coklat isi dodol.

c. Ukuran stasiun kerja pemotongan 8m2, stasiun kerja pelelehan 10m2,

stasiun kerja pencetakan pertama 7m2, stasiun kerja pencetakan kedua

9m2, stasiun kerja pemotongan 2m2, stasiun kerja pendinginan pertama

2m2, stasiun kerja pendinginan kedua 2m2, stasiun kerja pelepasan 7m2,

stasiun kerja pengemasan primer 7m2, stasiun kerja pengemasan sekunder

7m2, stasiun kerja pengkodean 4m2, bak cuci 2m2, almari alat 2m2 dan

almari bahan 2m2.

d. Aliran bahan sudah cukup baik dimana tidak ada backtracking dalam

proses produksi.

e. Total perpindahan bahan 19,713 m.

2. Saran

a. Perlu dilakukan evaluasi menyeluruh setelah layout tersebut diterapkan

b. Jika volume produksi meningkat melebihi 50 kg perhari, dapat dilakukan

perluasan stasiun kerja atau penambahan alat.

Page 79: LAPORAN KERJA PRAKTEK PEMBUATAN TATA LETAK RUANG PRODUKSI · PDF filePROSES PRODUKSI DAN PRODUK A. Proses Produksi..... 6 1. Bahan Baku dan Bahan Tambahan ... Gambar 3 : Skema Alur

68

DAFTAR PUSTAKA

Alfianto, Y. R. 2002. Skripsi: Analisa dan Perancangan Ulang Tata Letak Pabrik

(Studi Kasus pada Perusahaan Tekstil Kusumatex). Yogyakarta : Jurusan

Teknologi Industri Pertanian Fakultas Teknologi Pertanian Universitas

Gadjah Mada

Apple, James M. 1990. Tata Letak Pabrik dan Penanganan Bahan Terjemahan

Nurhayati, Mardiono, M.T. Bogor : Penerbit Institut Teknologi Bogor

Heragu, Sundresh.1997. Facility Design. Boston: PWS publishing Company

Kotler,P. 1994. Manajemen Pemasaran Jilid 1 Edisi Keenam. Jakarta : Erlangga

Wayne, C. T. 1993. Pengantar Teknik dan Sistem Industri Jilid 1 Edisi 3. Jakarta :

Penerbit Guna Widya

Wignjosoebroto, S. 1993. Pengantar Teknik Industri.Jilid 1. Jakarta : Penerbit

Guna Widya

Wignjosoebroto, Sritomo. 1996. Tata Letak Pabrik dan Pemindahan Bahan.

Surabaya : Penerbit Institut Teknologi Sepuluh November

Wignjosoebroto, Sritomo. 2000. Pengantar Teknik Industri. Surabaya : Penerbit

Institut Teknologi Sepuluh November

Page 80: LAPORAN KERJA PRAKTEK PEMBUATAN TATA LETAK RUANG PRODUKSI · PDF filePROSES PRODUKSI DAN PRODUK A. Proses Produksi..... 6 1. Bahan Baku dan Bahan Tambahan ... Gambar 3 : Skema Alur

69

LAMPIRAN

Page 81: LAPORAN KERJA PRAKTEK PEMBUATAN TATA LETAK RUANG PRODUKSI · PDF filePROSES PRODUKSI DAN PRODUK A. Proses Produksi..... 6 1. Bahan Baku dan Bahan Tambahan ... Gambar 3 : Skema Alur

69

Lampiran 1. Gambar produk jenang kudus Mubarok

Page 82: LAPORAN KERJA PRAKTEK PEMBUATAN TATA LETAK RUANG PRODUKSI · PDF filePROSES PRODUKSI DAN PRODUK A. Proses Produksi..... 6 1. Bahan Baku dan Bahan Tambahan ... Gambar 3 : Skema Alur

70

Keterangan gambar :

1. Mubarok Deluxe Besar

Rasa : Mocca

Isi : 40 pcs

Kemasan : Karton

2. Mubarok kombinasi

Rasa : Mocca

Isi : 40 pcs

Kemasan : Karton

3. Mubarok rasa Strawberry

Rasa : Mocca

Isi : 40 pcs

Kemasan : Karton

4. Mubarok rasa Mocca

Rasa : Mocca

Isi : 40 pcs

Kemasan : Karton

5. Mubarok rasa anggur

Rasa : Mocca

Isi : 40 pcs

Kemasan : Karton

6. Mubarok rasa durian

Rasa : Mocca

Isi : 40 pcs

Kemasan : Karton

7. Mubarok rasa susu

Rasa : Mocca

Isi : 40 pcs

Kemasan : Karton

8. Mubarok rasa cappucino

Rasa : Mocca

Isi : 40 pcs

Kemasan : Karton

Page 83: LAPORAN KERJA PRAKTEK PEMBUATAN TATA LETAK RUANG PRODUKSI · PDF filePROSES PRODUKSI DAN PRODUK A. Proses Produksi..... 6 1. Bahan Baku dan Bahan Tambahan ... Gambar 3 : Skema Alur

71

9. Mubarok rasa durian kecil

Rasa : Mocca

Isi : 40 pcs

Kemasan : Karton

10. Mubarok rasa naggur kecil

Rasa : Mocca

Isi : 40 pcs

Kemasan : Karton

11. Mubarok Tas Aneka rasa

Rasa : Mocca

Isi : 40 pcs

Kemasan : Karton

12. Mubarok Kemasan Kaleng

Rasa : Mocca

Isi : 40 pcs

Kemasan : Kaleng

13. Mubarok aneka rasa mini

Rasa : Mocca

Isi : 40 pcs

Kemasan : Plastik

14. Mubarok sachet

Rasa : Mocca

Isi : 40 pcs

Kemasan : Plastik

Satu pcs produk memliki berat sakitar ±20 gram. Dalam setiap

kemasan masa expirednya adalah sama yaitu 6 bulan dari waktu produksi.

Selain itu produk-produk tersebut juga telah bersertifikat ISO 9001:2000 dan

bersertifikat halal daru MUI.

Page 84: LAPORAN KERJA PRAKTEK PEMBUATAN TATA LETAK RUANG PRODUKSI · PDF filePROSES PRODUKSI DAN PRODUK A. Proses Produksi..... 6 1. Bahan Baku dan Bahan Tambahan ... Gambar 3 : Skema Alur

72

Lampiran 2. Kendali Mutu Produk Jenang di CV. Mubarokfood Cipta Delicia

Page 85: LAPORAN KERJA PRAKTEK PEMBUATAN TATA LETAK RUANG PRODUKSI · PDF filePROSES PRODUKSI DAN PRODUK A. Proses Produksi..... 6 1. Bahan Baku dan Bahan Tambahan ... Gambar 3 : Skema Alur

73

Lampiran 3. Struktur Organisasi CV.Mubarokfood Cipta Delicia

Page 86: LAPORAN KERJA PRAKTEK PEMBUATAN TATA LETAK RUANG PRODUKSI · PDF filePROSES PRODUKSI DAN PRODUK A. Proses Produksi..... 6 1. Bahan Baku dan Bahan Tambahan ... Gambar 3 : Skema Alur

74

Lampiran 4. Denah Tata Letak

Gambar . Denah Tata Letak Pabrik Lantai 1

Skala 1:200

Page 87: LAPORAN KERJA PRAKTEK PEMBUATAN TATA LETAK RUANG PRODUKSI · PDF filePROSES PRODUKSI DAN PRODUK A. Proses Produksi..... 6 1. Bahan Baku dan Bahan Tambahan ... Gambar 3 : Skema Alur

75

Gambar . Denah Tata Letak Pabrik Lantai 2

Skala 1:200

Page 88: LAPORAN KERJA PRAKTEK PEMBUATAN TATA LETAK RUANG PRODUKSI · PDF filePROSES PRODUKSI DAN PRODUK A. Proses Produksi..... 6 1. Bahan Baku dan Bahan Tambahan ... Gambar 3 : Skema Alur

76

Gambar . Denah Tata Letak Pabrik Lantai 3

Skala 1:200

Page 89: LAPORAN KERJA PRAKTEK PEMBUATAN TATA LETAK RUANG PRODUKSI · PDF filePROSES PRODUKSI DAN PRODUK A. Proses Produksi..... 6 1. Bahan Baku dan Bahan Tambahan ... Gambar 3 : Skema Alur

77

Lampiran 5. Skema Pengolahan Limbah Cair

Page 90: LAPORAN KERJA PRAKTEK PEMBUATAN TATA LETAK RUANG PRODUKSI · PDF filePROSES PRODUKSI DAN PRODUK A. Proses Produksi..... 6 1. Bahan Baku dan Bahan Tambahan ... Gambar 3 : Skema Alur

78

Page 91: LAPORAN KERJA PRAKTEK PEMBUATAN TATA LETAK RUANG PRODUKSI · PDF filePROSES PRODUKSI DAN PRODUK A. Proses Produksi..... 6 1. Bahan Baku dan Bahan Tambahan ... Gambar 3 : Skema Alur

79

Lampiran 7. Mesin dan Peralatan Produksi

Mesin pencuci kelapa

Mesin parut kelapa

Pisau patik kelapa

Rak gula

Rak beroda

Troli

Page 92: LAPORAN KERJA PRAKTEK PEMBUATAN TATA LETAK RUANG PRODUKSI · PDF filePROSES PRODUKSI DAN PRODUK A. Proses Produksi..... 6 1. Bahan Baku dan Bahan Tambahan ... Gambar 3 : Skema Alur

80

Nampan plastik

Ember

Tong berbahan seng

Timbangan

Page 93: LAPORAN KERJA PRAKTEK PEMBUATAN TATA LETAK RUANG PRODUKSI · PDF filePROSES PRODUKSI DAN PRODUK A. Proses Produksi..... 6 1. Bahan Baku dan Bahan Tambahan ... Gambar 3 : Skema Alur

81

Lampiran 8. PPO Coklat Isi Dodol

O;2I:1

Pemotongan

Pisau

Pelelehan

Kompor

Pendetakan I

Cetakan

Pendinginan I

Lemari Pendingin

Pencetakan II

Cetakan

Pendinginan II

Lemari Pebingin

Pelepasan

Pisau

Pengemasan primer

Manual

O:3I:2

O:4I:3

O:6I:5

O:7I:6

O:8I:7

O:9I:8

Coklat Dodol

Pemotongan

Pisau

A

PETA PROSES OPERASI

Obyek : Proses Pembuatan Coklat DodolDipetakan oleh : Wawan SarwantoTanggal Pemetaan : 20 Februari 2011No. Peta : 01Sekarang : Usulan :x

O:15'

5'

10'

8'

15'

30'

8'

10'

25'

O:5I:4

Page 94: LAPORAN KERJA PRAKTEK PEMBUATAN TATA LETAK RUANG PRODUKSI · PDF filePROSES PRODUKSI DAN PRODUK A. Proses Produksi..... 6 1. Bahan Baku dan Bahan Tambahan ... Gambar 3 : Skema Alur

82

Pengemasan Sekunder

Manual

Pengkodean

Mesin pengkode

Penyimpanan

Troli

O:10I:9

O:11I:10

A

PETA PROSES OPERASI

Obyek : Proses Pembuatan Coklat DodolDipetakan oleh : Wawan SarwantoTanggal Pemetaan : 29 Januari 2011No. Peta : 01Sekarang : Usulan :x

RINGKASAN

OPERASI

INSPEKSI

PENYIMPANAN

11

10

1

25'

0.08'

Page 95: LAPORAN KERJA PRAKTEK PEMBUATAN TATA LETAK RUANG PRODUKSI · PDF filePROSES PRODUKSI DAN PRODUK A. Proses Produksi..... 6 1. Bahan Baku dan Bahan Tambahan ... Gambar 3 : Skema Alur

83

Lampiran 9. Perhitungan Route Sheet (Konsdisi Saat Ini)

Nomor Operasi

Operasi Mesin / Stasiun Kerja

Waktu Baku

(Menit)

Kap.Actual (Menit/Produk)

Eff Jam Kerj

a/ Siklu

s

Scrap (%)

Jumlah Diharapkan

(gr)

Jumlah Disiapkan

(gr)

Jumlah Mesin (Unit)

Aktual

O-1 Pemotongan Coklat Pisau 5 5/0.25 1 7 0 8.824 8.824 0.420 1 O-2 Pelelehan Coklat Kompor 5 5/0.2 0.9 7 0.1 8.022 8.824 0.584 1 O-3 Pencetakan Lapis 1 Pengaduk 10 10/0.5 0.9

5 7 0.05 7.640 8.022 0.402 1

O-4 Pendinginan 1 Pendingin 8 8/1.2 1 7 0 7.640 7.640 0.121 1 1

O-5 Pemotongan Pisau 5 5/0.5 0.95

7 0.05 1.600 1.680 0.042 1

1 O-6 Pencetakan Lapis 2

Dan Pengisian Pencetak 15 15/0.5 0.9

5 7 0.05 8.800 9.240 0.695 1

O-7 Pendinginan 2 Pendingin 8 8/1.2 1 7 0 8.800 8.800 0.140 1 O-8 Pelepasan Manual 10 10/0.5 0.9 7 0.1 8.000 8.800 0.466 1 O-9 Pengemasan Primer Manual 25 25/1 1 7 0 8.000 8.000 0.476 1

O-10 Pengemasan Sekunder

Manual 25 25/2 1 7 0 8.000 8.000 0.476 1

O-11 Coding Mesin Pengkode

0.08 0.08/0.12 1 7 0 8.000 8.000 0.013 1

Page 96: LAPORAN KERJA PRAKTEK PEMBUATAN TATA LETAK RUANG PRODUKSI · PDF filePROSES PRODUKSI DAN PRODUK A. Proses Produksi..... 6 1. Bahan Baku dan Bahan Tambahan ... Gambar 3 : Skema Alur

84

Perhitungan Dengan Asumsi Produk Hasil 45 Kg.

Nomor Operasi

Operasi Mesin / Stasiun Kerja

Waktu Baku

(Menit)

Kap.Actual (Menit/Produk)

Eff Jam Kerja/ Siklus

Scrap (%)

Jumlah Diharapkan

(gr)

Jumlah Disiapkan

(gr)

Jumlah Mesin

Aktual

(Unit) O-11 Coding Mesin

Pengkode 0.08 0.08/0.12 1 7 0 45 45 0.071 1

O-10 Pengemasan Sekunder

Manual 25 25/2 1 7 0 45 45 2.679 3

O-9 Pengemasan Primer

Manual 25 25/1 1 7 0 45 45 2.679 3

O-8 Pelepasan Manual 10 10/0.5 0.9 7 0.1 45 49.5 2.619 3 O-7 Pendinginan 2 Pendingin 8 8/1.2 1 7 0 49.5 49.5 0.786 1 O-6 Pencetakan

Lapis 2 Dan Pengisian

Pencetak 15 15/0.5 0.95

7 0.05 49.5 51.975 3.908 4

O-5 Pemotongan Pisau 5 5/0.5 0.9

5 7 0.05 9 9.45 0.237 1

O-4 Pendinginan 1 Pendingin 8 8/1.2 1 7 0 42.975 42.975 0.682 1 O-3 Pencetakan

Lapis 1 Pengaduk 10 10/0.5 0.9

5 7 0.05 42.975 45.124 2.262 3

O-2 Pelelehan Coklat Kompor 5 5/0.2 0.9 7 0.1 45.124 49.636 3.283 4

O-1 Pemotongan Coklat

Pisau 5 5/0.25 1 7 0 49.636 49.636 2.364 3

Page 97: LAPORAN KERJA PRAKTEK PEMBUATAN TATA LETAK RUANG PRODUKSI · PDF filePROSES PRODUKSI DAN PRODUK A. Proses Produksi..... 6 1. Bahan Baku dan Bahan Tambahan ... Gambar 3 : Skema Alur

85

Nama SK Nama Mesin Jumlah Mesin Dimensi Mesin

Luas 1 Mesin (M2) Kelonggaran Luas+

Total Luas 1 SK Aktual P L Bahan 1/2 Jadi Operator Transport Kelonggaran Pemotongan Pisau 3 0.9 0.5 0.45 0.5 1 0.5 2.45 7.35 8 Pelelehan Kompor 4 0.8 0.4 0.32 0.5 1 0.5 2.32 9.28 10 Pencetakan 1 Cetakan 3 0.9 0.5 0.45 0.25 1 0.5 2.2 6.6 7 Pendinginan Pendingin 1 0.5 0.4 0.2 0 1 0.5 1.7 1.7 2 Pemotongan Pisau 1 0.9 0.5 0.45 0 1 0.5 1.95 1.95 2 Pencetakan 2 Cetakan 4 0.9 0.5 0.45 0.25 1 0.5 2.2 8.8 9 Pendinginan 2 Pendingin 1 0.5 0.4 0.2 0 1 0.5 1.7 1.7 2 Pelepasan Manual 3 0.9 0.5 0.45 0.25 1 0.5 2.2 6.6 7 Pengemasan Primer Manual 3 0.9 0.5 0.45 0.25 1 0.5 2.2 6.6 7 Pengemasan Sekunder Manual 3 0.9 0.5 0.45 0.25 1 0.5 2.2 6.6 7 Coding Mesin Kode 1 1.5 1 1.5 0.25 1 0.5 3.25 3.25 4 Bak Cuci 1 1 0.5 0.5 0 1 0.5 2 2 2 Almari Alat 1 1 0.5 0.5 0 1 0.5 2 2 2 Almari Bahan 1 1 0.5 0.5 0 1 0.5 2 2 2

Page 98: LAPORAN KERJA PRAKTEK PEMBUATAN TATA LETAK RUANG PRODUKSI · PDF filePROSES PRODUKSI DAN PRODUK A. Proses Produksi..... 6 1. Bahan Baku dan Bahan Tambahan ... Gambar 3 : Skema Alur

86

Lampiran 10. Diagram ALir bahan dalam tata letak baru.