laporan kematian ahmad ridho.doc
DESCRIPTION
laporanTRANSCRIPT
LAPORAN KEMATIAN Laki-Laki UMUR TAHUN DENGAN DIAGNOSIS
Luka tembak thoracoabdominal Costa 9 dextra + peritonitis diffusaSabtu, 22 November 2014 Konsulen dr. Fredi Heru, Sp.An,KKAV
LAPORAN KASUS KEMATIANIdentitas
Nama: An.A MR/REG:
Umur: tahun
Jenis Kelamin: Laki-laki Agama: Islam
Bangsa: Indonesia
Alamat:Luar kota (Pagar alam)
MRS: 22-11-2014 pkl.03.26.46Hasil Pemeriksaan Tanggal 22 November 2014 pkl 04.00Anamnesis: Keluhan Utama : luka tembak pada dada kanan pukul 24.00RPP :os ditembak oleh orang tidak dikenal dengan menggunakan senjata api.Riwayat Coex (-), asma alergi (-)Pemeriksaan FisikStatus Generalis
Keadaan Umum: Sakit berat Kesadaran: compos mentis
Tekanan darah: 100/60 mmhgNadi: 130 x/menit
Pernafasan: 26 x/menit SpO2:99% dengan MRM 10L/mntKepala:Mata: konjungtiva anemis (+), sklera ikterik (-)
Leher: massa (-)Dada: Bentuk dan gerak simetris:
Cor: BJ I & II murni, reguler, murmur(-), gallop (-) Pulmo:
Inspeksi: V.punctum Regio thoracal,vulnus midscapularis dextraPerkusi : Sonor kedua paruAuskultasi: Vesikuler +, ronkhi (-), wheezing -/-Abdomen: Inspeksi : datar,BU(+)
Palpasi : Nyeri Tekan (+), Distensi (-)
Perkusi : timpani
Auskultasi : BU(-) Ekstremitas:edema pretibial -/-
Pemeriksaan Penunjang
Laboratorium (23-11-2012)
* Pemeriksaan Hematologi
Hb
: 10,3 gr/dl (N: 13-15 gr/dl)Ht
: 29 %
(N: 40-48 %)
Leukosit: 26.400/mm3 (N: 5.000-10.000/mm3)Trombosit: 246.000/mm3(N: 200.000-500.000/mm3)Diagnosis :
Luka tembak thoracoabdominal+tanda-tanda peritonitisRencana Operasi: Laparatomi Explorasi
Kesan: status fisik ASA III E setuju tindakan anestesi
Saran: - NPO
Sedia darah sesuai estimasi perdarahan dari operator Post OP ICUPkl 05.40Pasien dimasukkan kedalam ruang operasi pada monitor terbaca:
Sense: somnolen Tensi: 86/50 mmhg Nadi : 118x/mnt RR: 26x/mnt SpO2 : 99% dengan MRM O2 8L/mnt
Pkl. 05.45 WIB,
dilakukan induksi dengan midazolam 2mg, ketamin 100mg, fentanyl 50g, vecuronium 4mg. Dilakukan intubasi dengan ETT no 7,5 cuff.
MONITORING OPERASI
JamTD (mmHg)Nadi (x/m)RR (x/m)SaturasiKeterangan
05.4586/50121Bagging 3096
06.0077/38118Bagging 3096
06.1575/36117Bagging 3099
06.3072/37120Bagging 3099
06.4580/60121Bagging 3099
07.0077/37118Bagging 3099
07.1576/38115Bagging 3099
07.3078/62110Bagging 3099
07.45101/92101Bagging 3099
08.0078/3898Bagging 3099
08.1597/38106Bagging 3099
08.3098/44110Bagging 3099
08.4598/46115Bagging 3099
09.0097/45116Bagging 3099
09.15100/46109Bagging 3099
09.30101/56116Bagging 3099
09.45102/56118Bagging 3099
10.00105/57116Bagging 3099
Intake cairan: RL :1500cc,gelafusin 1500cc,PRC 150 cc,WB 900 cc,FFP 600ccOutput cairan: Perdarahan: 3500cc. Urine: 80ccDurante operasi:
Didalam kavum abdomen didapatkan darah dan bekuan darah 3000 cc,didapatkan hematom pada zona I yang meluas dan pulsasif.dilanjutkan membuka wideline kanan. Didapatkan luka tembus through end through pada hepar yg tidak berdarah lagi. Explorasi lanjut didapatkan 2 laserasi pada vena cava inferior supra renal dengan ukuran 1,5cm dan 0,5 cm,laserasi pada aorta 0,3cm,laserasi pada cabang arteri otot. Didapatkan serpihan peluru.Konsul dr.fahmi Sp.B KSV untuk repair arteri dan vena. Dilakukan repair pada laserasi V.cava inferior suprenal dan 3 cabang A.lumbalis. Pada explorasi lanjut didapatkan serpihan peluru.Diagnosis post op: Post laparatomi explorasi ec laserasi hepar,laserasi v.cava suprarenal,laserasi A.lumbalisJam 10.00, pasien ditransfer ke ICU12.14Tidak terukur42Tidak terbacaKomaBagging jakson rees
12.30Tidak terukurTidak terabaTidak terbacaKomaBagging jakson rees
12.40Tidak terukurTidak terukurTidak terbacaKomaBagging jakson rees
12.45Tidak terukurTidak terukurTidak terbacaKomaBagging jakson rees
12.50Tidak terukurTidak terukurTidak terbacaKomaBagging jakson rees
Jam 12.14 WIB
HR tiba-tiba bradikardi,tekanan darah tidak teraba,pasien apneu.
Dilakukan RJP,bagging dengan jakson rease
Adrenalin 0,5mg (IV)nadi teraba filiformis,tekanan darah masih tidak terukur,SpO2 tidak terbaca
Dilakukan RJP kembali +Adrenalin 0,5mg, dilakukan defibrilasi 100 jouletidak respon, EKG PEA RJP+adrenalin 0,5mg (IV)
HR asistole,EKG PEA
RJP dilanjutkan sampai 30menit,HR tidak teraba,EKG flat,TD tidak terukur,SpO2 tidak terbaca
Pukul 12.50 pasien dinyatakan meninggal