laporan kasus.pptx

17
LAPORAN KASUS APENDISITIS

Upload: dewidewidewi-madridista-part-ii

Post on 18-Nov-2015

15 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

LAPSUS

TRANSCRIPT

LAPORAN KASUS

LAPORAN KASUS APENDISITIS

IDENTITAS PASIENNama Penderita: Ny. YJenis Kelamin : PerempuanUmur: 20 tahunAlamat: BantaengTanggal Pemeriksaan: 19/3/2015Nama RS: RS. Ibnu SinaAnamnesis: Autoanamnesis

ANAMNESISKeluhan Utama: Nyeri perutAnamnesis Terpimpin:Dialami sejak 1 minggu sebelum masuk RS. Nyeri dirasakan terutama di bagian perut kanan bawah. Awalnya terasa nyeri ulu hati kemudian menjalar ke perut kanan bawah. Nyeri dirasakan seperti diremas. Mual ada, muntah tidak ada, Demam tidak ada, riwayat demam ada sejak 1 minggu yang laluBatuk dan sesak tidak adaBAB : belum BAB 2 hari terakhirBAK : Lancar, warna kuning. Riwayat BAK berpasir dan keruh tidak adaRiwayat penyakit sebelumnya:Riwayat menderita keluhan yang sama sebelumnya tidak adaRiwayat maag adaRiwayat dirawat di RS.Bantaeng 1 minggu yang lalu

PEMERIKSAAN FISIKStatus Present:Sakit Sedang/Gizi cukup/ ComposmentisTanda Vital:Tensi: 120/80 mmHgNadi: 80kali/ menit(Reguler, kuat angkat)Pernapasan: 24kali/ menit (Thoracoabdominal)Suhu: 37,0Oc (axilla)Konjungtiva : anemis (+)

Perut:Inspeksi: Cembung, ikut gerak napasAuskultasi: peristaltik (+) kesan normalPalpasi: nyeri tekan (+) di seluruh dinding perut, massa tumor (-)Hati: sulit dinilai karena nyeriLimpa: sulit dinilai karena nyeriGinjal: Ballotement (-)Lain-lain: nyeri lepas (+)Perkusi: Timpani (+) , Shifting dullness (-)

LABORATORIUMJenis PemeriksaanHasilNilai NormalDARAH RUTINWBC9,3 x 103/uL4 - 10 x 103/uLRBC x 106/uL46 x 106/uLHGB9,7 g/dL12 - 16 g/dLHCT %37 48%PLT439 x 103/uL150-400 x 103/uLNeutrophil x 103/uL52.0-75.0 x 103/uLMonosit x 103/uL2.0-8.0 x 103/uLLimfosit x 103/uL20.0-40.0 x 103/uLEosinofil x 103/uL1-3 x 103/uLBasofil x 103/uL0.00-0.10 x 103/uL

USG abdomen : Kesan : apendicitis perforans + gravid tunggal hidup 13 minggu

DIAGNOSIS SEMENTARAApendisitisPENATALAKSANAAN AWALIVFD RL 28 tetes/ menitRanitidin amp/ 8 jam/ IV

PEMAHASAN Apendisitis adalah peradangan pada apendiks vermiformis. Apendisitis akut adalah penyebab paling umum inflamasi akut pada kuadran kanan bawah rongga abdomen, penyebab paling umum untuk bedah abdomen darurat

ETIOLOGIApendisitis akut merupakan infeksi bakteria. Penyebab lain yang diduga dapat menimbulkan apendisitis adalah erosi mukosa apendiks karena parasit seperti E. Histolytica. Penelitian epidemiologi menunjukkan peran kebiasaan makan makanan rendah serat dan pengaruh konstipasi terhadap timbulnya apendisitis.

GEJALA KLINIKGejala klasik apendisitis ialah nyeri samar-samar dan tumpul yang merupakan nyeri viseral di daerah epigastrium di sekitar umbilikus. Keluhan ini sering disertai mual dan kadang ada muntah. Umumnya nafsu makan menurun. Gejala lain adalah demam yang tidak terlalu tinggi, antara 37,5 -38,5 C. inspeksi, penderita berjalan membungkuk sambil memegangi perutnya yang sakit, kembung bila terjadi perforasi, dan penonjolan perut bagian kanan bawah terlihat pada apendikuler abses.

PEMERIKSAAN FISIKNyeri tekan (+) Mc. Burney. Pada palpasi didapatkan titik nyeri tekan kuadran kanan bawah atau titik Mc. Burney dan ini merupakan tanda kunci diagnosis.Nyeri lepas (+) karena rangsangan peritoneum. Rebound tenderness (nyeri lepas tekan) adalah nyeri yang hebat di abdomen kanan bawah saat tekanan secara tiba-tiba dilepaskan setelah sebelumnya dilakukan penekanan perlahan dan dalam di titik Mc. Burney.Defens muskuler (+) karena rangsangan m. Rektus abdominis. Defence muscular adalah nyeri tekan seluruh lapangan abdomen yang menunjukkan adanya rangsangan peritoneum parietale. Rovsing sign (+). Rovsing sign adalah nyeri abdomen di kuadran kanan bawah apabila dilakukan penekanan pada abdomen bagian kiri bawah, hal ini diakibatkan oleh adanya nyeri lepas yang dijalarkan karena iritasi peritoneal pada sisi yang berlawanan.Psoas sign (+). Psoas sign terjadi karena adanya rangsangan muskulus psoas oleh peradangan yang terjadi pada apendiks. Obturator sign (+). Obturator sign adalah rasa nyeri yang terjadi bila panggul dan lutut difleksikan kemudian dirotasikan ke arah dalam dan luar secara pasif, hal tersebut menunjukkan peradangan apendiks terletak pada daerah hipogastrium.

CONT..Pada perkusi akan terdapat nyeri ketok. Auskultasi akan terdapat peristaltik normal

PEMERIKSAAN PENUNJANGPada pemeriksaan laboratorium darah, biasanya didapati peningkatan jumlah leukosit (sel darah putih). Urinalisa diperlukan untuk menyingkirkan penyakit lainnya berupa peradangan saluran kemih. Pada pasien wanita, pemeriksaan dokter kebidanan dan kandungan diperlukan untuk menyingkirkan diagnosis kelainan peradangan saluran telur/kista indung telur kanan atau KET.Pemeriksaan radiologi berupa foto barium usus buntu (Appendicogram) dapat membantu melihat terjadinya sumbatan atau adanya kotoran (skibala) didalam lumen usus buntu.Pemeriksaan USG (Ultrasonografi) dan CT scan bisa membantu dakam menegakkan adanya peradangan akut usus buntu atau penyakit lainnya di daerah rongga panggul.

TERAPIPengobatan tunggal yang terbaik untuk usus buntu yang sudah meradang/apendisitis akut adalah dengan jalan membuang penyebabnya (operasi appendektomi). Alternatif lain operasi pengangkatan usus buntu yaitu dengan cara bedah laparoskopi.

KOMPLIKASIKomplikasi yang paling sering ditemukan adalah perforasi, baik berupa perforasi bebas maupun perforasi pada apendiks yang telah mengalami perdindingan sehingga berupa massa yang terdiri atas kumpulan apendiks, sekum, dan letak usus halus