laporan fieldtrip fix

31
LAPORAN FIELDTRIP PENGOLAHAN AIR MINUM PDAM TIRTA MOEDAL KOTA SEMARANG Disusun oleh : Annisa Amaliana 25010112120084 Devi Sarah Silaban 25010112120097 Yunita Rahmawati 25010112130122 Putri Setiyo Wulandari 25010112130125 Bayu Wicaksono 25010112130133 Mustafiroh Kasanah 25010112130135 Dinar Andaru Mukti 25010112130159 Mawaddah Salwa 25010112140130 Widya Gian Argintha 25010112140134 Amalia Safira Koesputri 25010112110148 Rahmadayanti 25010112140150 Dayu Febriantika 25010112140151 Shalihat Afifah Dhaningtyas 25010112140152 Muhammad Imam Maarif 25010112140157 FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT

Upload: bayu-wicaksono

Post on 14-Sep-2015

293 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

hvjhgcvjhgcjhgc

TRANSCRIPT

LAPORAN FIELDTRIP PENGOLAHAN AIR MINUM

PDAM TIRTA MOEDAL KOTA SEMARANG

Disusun oleh :Annisa Amaliana

25010112120084Devi Sarah Silaban

25010112120097Yunita Rahmawati

25010112130122Putri Setiyo Wulandari

25010112130125Bayu Wicaksono

25010112130133

Mustafiroh Kasanah

25010112130135Dinar Andaru Mukti

25010112130159Mawaddah Salwa

25010112140130Widya Gian Argintha

25010112140134Amalia Safira Koesputri

25010112110148Rahmadayanti

25010112140150Dayu Febriantika

25010112140151Shalihat Afifah Dhaningtyas

25010112140152Muhammad Imam Maarif

25010112140157FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT

UNIVERSITAS DIPONEGORO

SEMARANG

2015BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Air adalah unsur yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia. Bahkan dapat dipastikan tanpa pengembangan sumberdaya air secara konsisten peradaban manusia tidak akan mencapai tingkat yang dinikmati sampai saat ini. Oleh karena itu pengembangan dan pengolahan sumber daya air merupakan dasar peradaban manusia.1

Sebagian besar penduduk di Indonesia masih menggunakan air sumur sebagai sumber air bersih untuk memenuhi kebutuhan hidupnya sehari-hari. Namun untuk mendapatkan air bersih yang memenuhi persyaratan kesehatan tidaklah mudah. Hal ini disebabkan adanya bakteri dan unsur-unsur atau kandungan dalam air tersebut yang harus dijernihkan/dimurnikan agar bersih dan layak untuk dijadikan sebagai air bersih untuk sumber air baku dan lainnya.

Salah satu sarana pelayanan terhadap persediaan air minum adalah PDAM. PDAM adalah salah satu Perusahaan Daerah yang bergerak dalam bidang penyediaan air minum. Selain meningkatkan sisi kualitasnya, dari sisi pelayanannya PDAM juga harus mampu maksimal. Hal ini dikarenakan, air sebagai kebutuhan hidup, harus mampu disalurkan secara merata agar kualitas hidup masyarakat juga meningkat dan mendukung peningkatan ekonomi masyarakatnya. Untuk mempertahankan pelanggan, pihak PDAM dituntut selalu menjaga kepercayaan pelanggan dengan memperhatikan secara cermat kebutuhan pelanggan sebagai upaya memenuhi keinginan dan harapan atas pelayanan yang diberikan.2

B. Tujuan

Tujuan dari fieldtrip pengelolaan air minum adalah:

1. Mengetahui profil PDAM Kota Semarang

2. Mengetahui fungsi keberadaan PDAM Kota Semarang

3. Mengetahui pengolahan air minum dan penyaluran air di PDAM Kota SemarangBAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Profil PDAM Tirta Moedal Semarang

Perusahaan Daerah Air Minum Tirta Moedal Kota Semarang merupakan perusahaan milik Daerah (BUMD) yang bergerak di bidang pelayanan masyarakat yang menyediakan air bersih untuk masyarakat Kota Semarang. Secara geografis wilayah Kota Semarang terletak pada posisi astronomi di antara garis 650 710 Lintang Selatan dan garis 10935 11050 Bujur Timur sehingga Kota Semarang berada dilokasi perbukitan dan pesisir pantai. Menurut batas wilayah administratif kota semarang terbagi atas wilayah Barat berbatasan dangan Kabupaten Kendal, wilayah Timur berbatasan dengan Wilayah Kabupaten Demak, wilayah Utara berbatasan dengan Laut Jawa dan wilayah Selatan berbatasan dengan Kabupaten Ungaran. Penduduk Kota Semarang menurut data Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Semarang tahun 2013 jumlah penduduk kota Semarang 1.739.989. Pada tahun 2012 dibangun Instalasi Pengolahan Air Kudu dengan kapasitas 1250 ldt, untuk memenuhi kebutuhan aliran di wilayah Timur dan sebagian Tengah.

Peta Pelayanan PDAM Kota Semarang dalam cakupan pendistribusian air bersih wilayah Kota Semarang per Februari 2014 berjumlah 145.638 pelanggan yang terbagi dalam 5 cabang adalah sebagai berikut :

Tabel 2.1 Jumlah Pelanggan PDAM per CabangCabang Selatan24.848 pelanggan

Cabang Barat31.232 pelanggan

Cabang Timur40.566 pelanggan

Cabang Utara29.179 pelanggan

Cabang Tengah19.813 pelanggan

B. Pengertian Pengolahan Air Bersih

Pengolahan Air adalah usaha-usaha teknis yang dilakukan untuk merubah sifat-sifat air tersebut. (Joko, Tri 2010). Air minum merupakan air yang dapat dikonsumsi oleh manusia tanpa menimbulkan efek samping yang berbahaya, mengandung jumlah mineral yang mencukupi, tidak berbau, tidak berwarna dan tidak berasa (tawar). Air minum yang biasa digunakan adalah air minum yang berasal dari air tanah, mata air, dan air permukaan yang selama perjalannya menembus lapisan-lapisan tanah sehingga terjadi filtrasi atau penyaringan partikel-partikel yang tersuspensi di dalamnya. Air dalam tanah mengandung bakteri patogen dalam jumlah yang relatif kecil dibandingkan dengan air permukaan karena air tanah mempunyai kemungkinan kontak langsung dengan kontaminan-kontaminan yang mungkin mencemari air tanah. Sehingga kualitas air tanah umumnya lebih baik jika dibandingkan dengan air permukaan. Akan tetapi air ini pun tidak dapat diminum secara langsung karena masih terdapat kemungkinan terjadinya kontaminasi, maka perlu diolah terlebih dahulu agar memenuhi syarat kesehatan dan aman untuk dikonsumsi. (Siti Fatimah)C. Sumber-Sumber Air Baku

Sumber air baku memegang peranan yang sangat penting dalam industri air minum. Air baku atau raw water merupakan awal dari suatu proses dalam penyediaan dan pengolahan air bersih. Sekarang apa yang disebut dengan air baku. Berdasar SNI 6773:2008 tentang Spesifikasi unit paket Instalasi pengolahan air dan SNI 6774:2008 tentang Tata cara perencanaan unit paket instalasi pengolahan air pada bagian Istilah dan Definisi yang disebut dengan Air Baku adalah :Air yang berasal dari sumber air pemukaan, cekungan air tanah dan atau air hujan yang memenuhi ketentuan baku mutu tertentu sebagai air baku untuk air minum Sumber air baku bisa berasal dari sungai, danau, sumur air dalam, mata air dan bisa juga dibuat dengan cara membendung air buangan atau air laut. Pada prinsipnya semua air dapat diolah menjadi air minum. Sumber-sumber air dapat dibagi menjadi (Sugiharto 1987):1. Air hujan

Air hujan cenderung mempunyai Ph yang rendah sehingga bersifat asam. Air hujan bersifat lunak karena tidak mengandunggaram dan zat-zat mineral.

2. Air tanah

Air tanah terdiri dari mata air, air tanah dangkal, dan air tanah dalam.Mata air yang berasal dari tanah dalam, hampir tidak terpengaruhioleh musim dan kualitas atau kualitasnya sama dengan keadaan air dalam.Air tanah dangkal terjadi karena daya proses peresapan air dari permukaan tanah. Lumpur akan tertahan, demikian pula dengan sebagian bakteri, sehingga air tanah akan jernih tetapi lebih banyak mengandung zat kimia (garam-garam yang terlarut) karena melalui lapisan tananh yang mempunyai unsur-unsur kimia tertentu untuk masing-masing lapisan tanah. Lapis tanah disini berfungsi sebagai saringan. Di samping penyaringan, pengotoran juga masih terus berlangsung, terutama pada muka air yang dekat dengan muka tanah, setelah menemui lapisan air, air akan terkumpul merupakan air tanah dangkal dimana air tanah ini dimanfaatkan untuk sumber air minum melalui sumur-sumur dangkal. Kuantitas kurang cukup dan tergantung pada musim. Air tanah dalam pada umumnya lebih baik dari air dangkal, karena penyaringannya lebih sempurna dan bebas dari bakteri.

3. Air permukaan

Air permukaan dapat berupa sungai, danau, dan waduk. Sungai dalam penggunaannya sebagai air minum, haruslah mengalami suatu pengolahan yang sempurna, mengingat bahwa air sungai ini pada umumnya mempunyai derajat pengotoran yang tinggi sekali. Debit yang tersedia untuk memenuhi kebutuhan akanair minum pada umumnya dapat mencukupi. Danau kebanyakan air danau ini berwarna yang di sebabkan oleh adanya zat-zat organik yang telah membusuk, misalnya asam humus yang larut dalam air yang menyebabkan warna kuning coklat. Dengan adanya pembusukan kadar zat organis tinggi, maka umumnya kadar Fe dan Mn akan tinggi pula dan dalam keadaan kelarutan O2 kurang sekali (anaerob), maka unsur-unsur Fe dan Mn ini akan larut. Pada permukaan air akan tumbuh algae (lumut) karena adanya sinar matahari dan O2. Jadi untuk pengambilan air, sebaiknya pada kedalaman tertentu di tengah-tengah agar endapan-endapan Fe dan Mn tak terbawa, demikian pula dengan lumut yang ada pada permukaan danau. Waduk selain sebagai sumber pengairan persawahan juga dimanfaatkan sebagai sumber penyediaan air baku untuk bahan baku air minum dan air rumah tangga. Air yang dipakai harus memenuhi persyaratan sesuai kegunaannya.

D. Proses Pengolahan Air Bersih

Ada banyak cara untuk pengolahan air untuk keperluan air bersih, tergantung pada jenis senyawa atau partikel yang terdapat di dalam air yang akan diolah dan jenis sumber bahan baku air. Modifikasi pengolahan air dan pemilihan serta penambahan bahan pengendap dapat dilakukan untuk efisiensi pengolahan air bersih. Menurut Manihar (2007), beberapa bagian atau langkah penting pengolahan air (bukan hanya air minum) yang sering dilakukan untuk mendapatkan air bersih adalah:1. Bangunan IntakeBangunan intake ini berfungsi sebagai bangunan pertama untuk masuknya air dari sumber air. Pada umumnya, sumber air untuk pengolahan air bersih, diambil dari sungai. Pada bangunan intake ini biasanya terdapat bar screen yang berfungsi untuk menyaring benda-benda yang ikut tergenang dalam air. Selanjutnya, air akan masuk ke dalam sebuah bak yang nantinya akan dipompa ke bangunan selanjutnya, yaitu WTP Water Treatment Plant.2. Water Treatment Plant

Water Treatment Plant atau lebih populer dengan akronim WTP adalah bangunan utama pengolahan air bersih. Biasanya bagunan ini terdiri dari 4 bagian, yaitu : bak koagulasi, bak flokulasi, bak sedimentasi, dan bak filtrasi. Nah, sekarang kita bahas satu per satu bagian-bagian ini.a. KoagulasiDari bangunan intake, air akan dipompa ke bak koagulasi ini. Apa yang terjadi dalam bak ini..?? pada proses koagulasi ini dilakukan proses destabilisasi partikel koloid, karena pada dasarnya air sungai atau air-air kotor biasanya berbentuk koloid dengan berbagai partikel koloid yang terkandung di dalamnya. Destabilisasi partikel koloid ini bisa dengan penambahan bahan kimia berupa tawas, ataupun dilakukan secara fisik dengan rapid mixing (pengadukan cepat), hidrolis (terjunan atau hydrolic jump), maupun secara mekanis (menggunakan batang pengaduk). Biasanya pada WTP dilakukan dengan cara hidrolis berupa hydrolic jump. Lamanya proses adalah 30 90 detik.b. Flokulasi

Setelah dari unit koagulasi, selanjutnya air akan masuk ke dalam unit flokulasi. Unit ini ditujukan untuk membentuk dan memperbesar flok. Teknisnya adalah dengan dilakukan pengadukan lambat (slow mixing).c. Sedimentasi

Setelah melewati proses destabilisasi partikel koloid melalui unit koagulasi dan unit flokulasi, selanjutnya perjalanan air akan masuk ke dalam unit sedimentasi. Unit ini berfungsi untuk mengendapkan partikel-partikel koloid yang sudah didestabilisasi oleh unit sebelumnya. Unit ini menggunakan prinsip berat jenis. Berat jenis partikel koloid (biasanya berupa lumpur) akan lebih besar daripada berat jenis air. Dalam bak sedimentasi, akan terpisah antara air dan lumpur. Gabungan unit koagulasi, flokulasi, dan sedimentasi disebut unit aselatord. Filtrasi

Setelah proses sedimentasi, proses selanjutnya adalah filtrasi. Unit filtrasi ini, sesuai dengan namanya, adalah untuk menyaring dengan media berbutir. Media berbutir ini biasanya terdiri dari antrasit, pasir silica, dan kerikil silica denga ketebalan berbeda. Dilakukan secara grafitasi. Selesailah sudah proses pengolahan air bersih. Biasanya untuk proses tambahan, dilakukan disinfeksi berupa penambahan chlor, ozonisasi, UV, pemabasan, dan lain-lain sebelum masuk ke bangunan selanjutnya, yaitu reservoir.3. Reservoir

Setelah dari WTP dan berupa clear water, sebelum didistribusikan, air masuk ke dalam reservoir. Reservoir ini berfungsi sebagai tempat penampungan sementara air bersih sebelum didistribusikan melalui pipa-pipa secara grafitasi. Karena kebanyakan distribusi di kita menggunakan grafitasi, maka reservoir ini biasanya diletakkan di tempat dengan eleveasi lebih tinggi daripada tempat-tempat yang menjadi sasaran distribusi. Biasanya terletak diatas bukit, atau gunung.

Gabungan dari unit-unit pengolahan air ini disebut IPA Instalasi Pengolahan Air. Untuk menghemat biaya pembangunan, biasanya Intake, WTP, dan Reservoir dibangun dalam satu kawasan dengan ketinggian yang cukup tinggi, sehingga tidak diperlukan pumping station dengan kapasitas pompa dorong yang besar untuk menyalurkan air dari WTP ke reservoir.Barulah, setelah dari reservoir, air bersih siap untuk didistribusikan melalui pipa-pipa dengan berbagai ukuran ke tiap daerah distribusi.

Gambar 2.1 Proses Pengolahan Air BersihE. Peraturan Mengenai Air Minum

Kualitas air minum di Indonesia diatur berdasarkan Peraturan Pemerintah yaitu PERMENKES RI NOMOR 907/MENKES/SK/VII/2002/ Parameter kualitas air minum meliputi parameter fisik, kimia dan biologi (Rahadi dan Edwan, 2010). Adapun berdasarkan SNI 6773:2008 tentang Spesifikasi Unit Paket Instalasi Pengolahan Air yaitu bagian persyaratan teknis kualitas air baku yang bisa diolah oleh Instalasi Pengolahan Air Minum (IPA) adalah :1. Kekeruhan, maximum 600 NTU atau 400 mg/liter SiO2.2. Kandungan warna asli tidak melebihi dari 100 Pt Co dan warna sementara mengikuti kekeurhan air baku.

3. Unsur-unsur lainnya memenuhi syarat PP No. 82 tahun 2000 tentang Pengolahan Kualitas air dan Pengendalian Pencemaran Air

4. Dalam hal air sungan daerah tertenu mempunyai kandungan warna, besi dan atau bahan organik melebihi syarat tersebut diatas tetapi kekeruhan rendah (