laporan farm - sapi perah kumbeng
TRANSCRIPT
Laporan Farm
Unit Sapi Perah
Oleh :
Ari Fanda (0810612221)
kelompok A4
Fakultas Peternakan
Universitas Andalas
Padang
2012
KATA PENGANTAR
Puji syukur atas kehadirat Allah swt yang telah melimpahkan rahmat dan karunianya
sehingga saya dapat menyelesaikan laporan ini setelah menjalani farm selama 11 hari di unit
kandang sapi perah. Dan tak lupa shalawat serta salam untuk Nabi Muhammad SAW yang telah
membawa kita dari alam kebodohan ke alam yang penuh dengan ilmu pengetahuan.
Saya juga menyampaikan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu dan
membimbing selama saya menjalani farm di unit kandang sapi perah. Tanpa bantuan mereka,
maka laporan ini tidak dapat dirampungkan.
Kami menyadari bahwa laporan ini masih belum sempurna. Oleh karena itu kami
meminta maaf bila adakesalahan dalam kata-kata maupun penulisan.
Padang , 09 September 2012
Penulis
PENDAHULUAN
Sapi perah adalah sapi yang khusus dipelihara untuk diambil susunya. Ada beragam jenis
sapi perah unggul yang biasa diternakkan, antara lain sapi shorhorn, frisiean Holstein, jersey,
brown swiss, red Danish dan droughtmaster.
Latar Belakang
Sebagian besar sapi perah yang ada di Indonesia adalah sapi bangsa Fries Holland (FH),
didatangkan dari negara-negara Eropa yang memiliki iklim sedang (temperate) dengan kisaran
suhu rendah berkisar 13 – 18oC (McDowell, 1972), 5-25oC (Jones and Stallings, 1999). Dengan
kondisi asal iklim tersebut, sapi perah FH sangat peka terhadap perubahan iklim mikro terutama
suhu dan kelembaban udara. Apabila sapi FH ditempatkan pada lokasi yang memiliki suhu tinggi
dan kelembaban udara yang tidak mendukung maka sapi tersebut akan mengalami cekaman
panas yang berakibat pada menurunnya produktivitas sehingga potensi genetiknya tidak dapat
tampil secara optimal.
Suhu udara di Indonesia pada umumnya tinggi yaitu antara 24 – 34oC, dan kelembaban
udara juga tinggi yaitu antara 60 - 90%. Hal ini dapat menyebabkan proses penguapan dari tubuh
sapi FH terhambat sehingga sapi mengalami cekaman panas (Wierama, 1990). Tingginya suhu
dan kelembaban udara tersebut disebabkan oleh radiasi matahari yang tinggi, sehingga lokasi
peternakan sapi perah FH di Indonesia akan lebih baik jika berada pada ketinggian di atas 800 m
d.p.l. Selain radiasi, produksi panas hewan yang berupa panas laten dan panas sensibel (Esmay,
1960), tinggi, luas, bahan atap dan bukaan ventilasi yang kurang tepat merupakan penyebab
naiknya suhu dan kelembaban udara dalam kandang sapi perah (Soegijanto, 1999).
Salah satu upaya untuk menurunkan suhu dan kelembaban udara di dalam kandang yaitu
dengan sistem ventilasi agar terjadi pertukaran udara di dalam dan luar kandang dengan baik
sehingga panas dalam kandang dapat diminimalisir. Pada ventilasi alamiah, pertukaran udara
terjadi jika ada perbedaan tekanan melalui bukaan bangunan dan angin. Luas bukaan ventilasi
sangat mempengaruhi pola aliran dan distribusi udara dalam kandang yang dapat menentukan
besarnya distribusi suhu dan kelambaban udara dalam kandang . Untuk memperoleh luas bukaan
ventilasi (alamiah) yang menghasilkan distribusi suhu dan kelambaban udara dalam kandang
yang baik, diperlukan analisis sifat dan pola aliran serta distribusi udara dalam kandang.
Empat hal yang harus diperhatikan pemberian pakan sapi perah yaitu:
1. ketersediaan bahan harus kontinyu,
2. palatabilitas (tingkat kesukaan sapi)
3. harga pakan
4. produksi susu yang dihasilkan yaitu sapi yang berproduksi tinggi harus diberikan pakan
sesuai dengan kebutuhannya.
TINJAUAN PUSTAKA
Peternakan sapi perah merupakan salah satu bidang yang mampu membangkitkan
perekonomian masyarakat. Namun dari pendekatan ekonomis, usaha itu terlihat kurang
menguntungkan karena pemilikan ternak yang rendah. Hal tersebut disampaikan Prof Dr Ir Sudi
Nurtini SU saat dikukuhkan dalam jabatan guru besar pada Fakultas Peternakan UGM, di Balai
Senat UGM.
Menurutnya, usaha tani sapi perah menguntungkan dan berkelanjutan apabila pemilikan
minimal 5,23 unit ternak atau 6 ekor sapi dan proporsi sapi laktasi 70%. Sementara itu, skala
ekonomis dapat dicapai dengan kepemilikan 10-12 ekor sapi per peternak.
Dalam pidato berjudul ''Insentif Ekonomi Peternakan Sapi Perah Rakyat'', Prof Nurtini
menyebutkan bahwa peternak membutuhkan insentif agar mereka dapat mengembangkan usaha
peternakan sapi perah yang lebih efisien. Dengan hal tersebut, diharapkan pada waktunya akan
memantapkan industri persusuan domestik.
''Peternak sapi perah rakyat masih saja mengalami disinsentif dan jika hal ini dibiarkan
terjadi, maka akan menjadi penghambat pencapaian keberhasilan industri persusuan nasional,''
katanya.
Upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan insentif ekonomi peternak sapi perah
rakyat adalah dengan perluasan pasar. Dalam praktik pemasaran susu segar, industri pengolahan
susu (IPS) masih dianggap sebagai pasar utama yang seharusnya hanya merupakan pasar
alternatif dari peluang pasar lain yang memiliki kaitan lebih erat dengan kepentingan peternak.
''Masyarakat Indonesia yang lebih memilih susu bubuk dan susu kental manis daripada susu
segar/susu cair merupakan tantangan sekaligus peluang bagi produsen. Terobosan peluang pasar
itu harus dimanfaatkan sebaik-baiknya agar pasar lebih kompetitif,'' kata wanita kelahiran
Yogyakarta, 25 Desember 1953 itu.
Pola konsumsi susu masyarakat Indonesia berbeda dengan sejumlah negara maju di
dunia. Masyarakat Indonesia merupakan konsumen susu cair yang sangat kecil. Data Ditjen
Industri Agro dan Kimia menyebutkan pada 2007 konsumsi susu cair Indonesia hanya 18%,
sedangkan negara-negara Eropa hampir 100%, Amerika Serikat 99,7%, India 98%, Thailand
88%, dan China 76,5%.
Sementara itu, menurut data FAO (2011), konsumsi susu Indonesia pada 2007 adalah 7,3
liter/kap/th, lebih rendah dibandingkan dengan sesama negara ASEAN, seperti Malaysia 25
liter/kap/th, Thailand 22,1 liter/kap/th, dan Filipina 18 liter/kap/th.
Upaya perluasan pasar susu segar dapat dilakukan melalui program susu untuk anak sekolah.
Namun, upaya itu harus sinergi dengan upaya peningkatan kualitas susu dengan mengubah
perilaku peternak dan petugas yang menangani pascapanen. Lebih lanjut dikatakannya, Thailand
merupakan salah satu negara di kawasan ASEAN yang dalam penanganan industri persusuan
relatif lebih baik.
Produksi susu Thailand oleh peternak sapi perah skala kecil yang memiliki ternak antara 5-10
ekor dan sekitar 28% dari peternak memiliki lebih dari 20 ekor sapi perah. Populasi sapi perah di
Thailand pada tahun 2009 mencapai 498.000 ekor sapi dengan laktasi 293.000 ekor dan produksi
susu 840.000 ton, sedikit lebih tinggi daripada populasi sapi perah di Indonesia, padahal populasi
penduduk dan luas wilayah Thailand jauh lebih kecil dibandingkan dengan Indonesia.
KEGIATAN
Senin / 27 Agustus 2012
Jam Kegiatan konsentrat Ampas
tahu
rumput Prod.
susu
keterangan
07.30
s/d
….
Membersihkan
kandang
Memandikan sapi
Memberikan
rumput
Memberikan
konsentrat ( dedak
+ jagung +
bungkil kelapa +
mineral)
Pemerahan dan
pengemasan susu
Memberikan air
minum sapi
Mencuci peralatan
Sapi 1,2,4
dan 5 =
3,5 kg
Baron,bun
ga dan
citra = 2
kg
------- Masing
masing
sapi 5
kg
Sapi 1=
3 liter
Sapi 2=
2,5 liter
*Sapi 1 dan 2
mengalami
sakit kaki
*produksi
susu pada
pagi hari
sebanyak 5,5
liter dari 2
ekor sapi
yang diperah
14.30
s/d
… .
Membersihkan
kandang
Memandikan sapi
Memberikan
konsentrat
Memberikan
rumput
Memberikan air
minum sapi
Sapi 1,2,4
dan 5 =
3,5 kg
Baron,bun
ga dan
citra = 2
kg
------- Masing
masing
sapi 5
kg
Mencuci peralatan
Penyemprotan
kaki dengan
gusanex
Selasa / 28 Agustus 2012
Jam Kegiatan Konsentrat Ampas
tahu
Rumput Prod.
susu
keterangan
07.00
s/d
….
- membersihkan kandang
- memandikan sapi
- memberi konsentrat
- memberikan rumput
- memberikan air minum
- pemerahan dan
pengemasan
- mencuci peralatan
Sapi 1,2,4
dan 5 = 3,5
kg
Baron,bunga
dan citra = 2
kg
------- Masing
masing
sapi 5 kg
rumput
Sapi 1=
2,7
liter
Sapi 2=
4,3
liter
Produksi
susu sapi
pada pagi
hari dari 2
ekor sapi
yang diperah
sebanyak 7
liter
- membersihkan
kandang
- memandikan sapi
- memberi konsentrat
- memberikan rumput
- memberikan air minum
- mencuci peralatan
Sapi 1,2,4
dan 5 = 3,5
kg
Baron,bunga
dan citra = 2
kg
-------- Masing
masing
sapi 5 kg
rumput
Sapi 1=
2,7
liter
Sapi 2=
4,3
liter
Rabu / 29 Agustus 2012
Jam kegiatan Konsentrat Ampas
tahu
rumput Prod.
susu
keterangan
07.00
s/d
….
KULIAH ------- Sapi 1=
1,4 liter
Sapi 2=
6,6 liter
Produksi
susu sapi
pada pagi
hari dari 2
ekor sapi
yang diperah
adalah
sebanyak 8
liter
14.30 - membersihkan kandang
- memandikan sapi
- memberikan konsentrat
- memberikan hijauan
- memberikan air minum
- mencuci peralatan
Sapi 1,2,4
dan 5 = 5
kg
Baron,
bunga dan
citra = 2
kg
------- Masing
masing
sapi 5
kg
Kamis / 30 Agustus 2012
Jam Kegiatan Konsentrat Ampas
tahu
rumput Prod
susu
keterangan
07.30
s/d
….
KULIAH Sapi 1=
3,5 liter
Sapi 2=
2,5 liter
*sapi no.4
mengalami
siklus
menuju
kelahiran
jam09.3014.30
s/d
- membersihkan kandang Sapi 1,2,4
dan 5 = 5
Rumput
…. - memandikan sapi
- memberikan konsenrat
- memberikan hijauan
- memberikan air minum
- mencuci peralatan
- menguburkan pedet
yang mati
kg
Baron,
bunga dan
citra = 2
kg
seadanya
*produksi
susu pagi
hari dari 2
ekor sapi
sebanyak 6
liter
*pada jam
10.30 sapi
no.4
melahirkan
dengan
abnormal (5
menit
kemudian
pedet mati
dengan berat
pedet 11 kg)
*pedet
dikuburkan
pada sore
hari d
samping
kandang
Jumat / 31 Agustus 2012
Jam Kegiatan Konsentrat Ampas
tahu
Rumput Prod.
susu
keterangan
07.00
s/d
….
- membersihkan kandang
- memandikan sapi
- memberi konsentrat
- memberikan rumput
- memberikan air minum
- pemerahan dan
pengemasan susu
- mencuci peralatan
Sapi 1,2,4
dan 5 = 3,5
kg
Baron,bunga
dan citra = 2
kg
------- Masing
masing
sapi 5 kg
rumput
Sapi 1=
2 L
Sapi 2=
3 L
Sapi 4=
2 L
Sapi 1=
2,7
liter
Sapi 2=
4,3
liter
*Produksi
susu sapi
pada pagi
hari dari 3
ekor sapi
sebanyak 7
liter ( 2 liter
terdiri dari
kolostrum
dari sapi no
4)
- membersihkan
kandang
- memandikan sapi
- memberi konsentrat
- memberikan rumput
- memberikan air minum
- pemerahan pada sapi no
4
- mencuci peralatan
Sapi 1,2,4
dan 5 = 3,5
kg
Baron,bunga
dan citra = 2
kg
-------- Masing
masing
sapi 5 kg
rumput
Sabtu /1 september 2012
Jam Kegiatan Konsentrat Ampas
tahu
rumput Prod
susu
keterangan
07.00
s/d
….
- membersihkan
kandang
- memandikan sapi
- memberikan konsentrat
- memberikan air minum
- memberikan rumput /
hijauan
- pemerahan dan
pengemasan susu
Sapi 1,2,4
dan 5 = 3,5
kg
Baron,bunga
dan citra = 2
kg
------- Rumput
seadanya
Sapi 1=
2 liter
Sapi 2=
3 liter
Sapi 4=
6 liter
Produksi
susu pada
pagi hari dari
3 ekor sapi
sebanyak 11
liter.
- mencuci peralatan
- membersihkan
kandang
- memandikan sapi
- memberikan konsentrat
- memberikan ampas
tahu
- memberikan air minum
- memberikan rumput
- mencuci peralatan
- penyemprotan kaki
dengan gusanex
Sapi 1,2,4
dan 5 = 3,5
kg
Baron,bunga
dan citra = 2
kg
Sapi
1,2,4 dan
5 = 6 kg
Baron
dan
bunga= 3
kg
Rumput
seadanya
Minggu / 2 september 2012
Jam Kegiatan Konsentrat Ampas
tahu
rumput Prod
susu
keterangan
07.00
s/d
….
- membersihkan
kandang
- memandikan sapi
- memberikan konsentrat
- memberikan rumput
-memberikan air minum
- pemerahan dan
pengemasan susu
- mencuci peralatan
Sapi 1,2,4
dan 5 = 3,5
kg
Baron,bunga
dan citra = 2
kg
Sapi
1,2,4 dan
5 = 6 kg
Baron
dan
bunga= 3
kg
Rumput
seadanya
Sapi 1=
3 L
Sapi 2=
3 L
Sapi 4=
5 L
Produksi
susu pada
pagi hari
sebanyak 11
liter dari 3
ekor sapi
yang diperah
membersihkan kandang
- memandikan sapi
- memberikan konsentrat
- memberikan rumput
-memberikan air minum
Sapi 1,2,4
dan 5 = 3,5
kg
Baron,bunga
Sapi
1,2,4 dan
5 = 6 kg
Baron
Sapi 4=
3 L
- pemerahan pada sapi
no 4
- mencuci peralatan
- menyemprotkan
gusanex pada kaki sapi
dan citra = 2
kg
dan
bunga= 3
kg
Senin / 3 september 2012
Jam Kegiatan Konsentrat Ampas
tahu
rumput Prod
susu
keterangan
07.00
s/d
….
- membersihkan
kandang
- memandikan sapi
- memberikan konsentrat
- memberikan ampas
tahu
- memberikan air minum
- memberikan hijauan
- melakukan pemerahan
dan pengemasan susu
- mencuci peralatan
Sapi 1,2,4
dan 5 = 3,5
kg
Baron,bunga
dan citra = 2
kg
Sapi
1,2,4 dan
5 = 6 kg
Baron
dan
bunga= 3
kg
Sapi 1=
2,5 liter
Sapi 2=
4 liter
Sapi 4=
4 liter
Sapi 5=
1 liter
Produksi
susu sapi
pada pagi
hari dari 4
ekor sapi
adalah
sebanyak
11,5 liter
- membersihkan
kandang
- memandikan sapi
- memberikan konsentrat
- memberikan ampas
tahu
- memberikan air minum
- memberikan hijauan
- mencuci peralatan
Sapi 1,2,4
dan 5 = 3,5
kg
Baron,bunga
dan citra = 2
kg
Sapi
1,2,4 dan
5 = 6 kg
Baron
dan
bunga= 3
kg
Selasa / 4 september 2012
Jam Kegiatan Konsentrat Ampas
tahu
rumput Prod
susu
keterangan
07.00
s/d
….
- membersihkan
kandang
- memandikan sapi
- memberikan konsentrat
- memberikan ampas
tahu
- memberikan air minum
- memberikan hijauan
- melakukan pemerahan
dan pengemasan susu
- mencuci peralatan
Sapi 1,2,4
dan 5 = 3 kg
Baron,bunga
dan citra = 2
kg
Sapi
1,2,4 dan
5 = 6 kg
Baron
dan
bunga= 3
kg
Sapi 1=
2 liter
Sapi 2=
3 liter
Sapi 4=
5 liter
*produksi
susu sapi
pada pagi
hari adalah
sebanyak 10
liter
*produksi
susu sapi
pada sore
hari dari sapi
no 4
sebanyak 2
liter
14.30
s/d
….
- membersihkan
kandang
- memandikan sapi
- memberikan konsentrat
- memberikan ampas
tahu
- melakukan pemerahan
san pengemasan susu
- memberikan air minum
- memberikan hijauan
- mencuci peralatan
Sapi 1,2,4
dan 5 = 2,5
kg
Baron,bunga
dan citra =
1,5 kg
Sapi
1,2,4 dan
5 = 6 kg
Baron
dan
bunga= 3
kg
Sapi 4=
2 liter
Rabu / 5 september 2012
Jam Kegiatan Konsentrat Ampas
tahu
rumput Prod
susu
keterangan
07.00
s/d
….
- membersihkan
kandang
- memandikan sapi
- memberikan konsentrat
- memberikan ampas
tahu
- melakukan pemerahan
san pengemasan susu
- memberikan air minum
- memberikan hijauan
- mencuci peralatan
Sapi 1,2,4
dan 5 = 3 kg
Baron,bunga
dan citra =
1,5 kg
Sapi
1,2,4 dan
5 = 6 kg
Baron
dan
bunga= 3
kg
Sapi 1=
2 L
Sapi 2=
4 L
Sapi 4=
6 L
Sapi 5=
2 L
*Produksi
susu sapi
pada pagi
hari
sebanyak 14
L
- membersihkan
kandang
- memandikan sapi
- memberikan konsentrat
- memberikan ampas
tahu
- memberikan air minum
- memberikan hijauan
- mencuci peralatan
Sapi 1,2,4
dan 5 = 3 kg
Baron,bunga
dan citra =
1,5 kg
Sapi
1,2,4 dan
5 = 6 kg
Baron
dan
bunga= 3
kg
Kamis / 6 september 2012
Jam Kegiatan Konsentrat Ampas
tahu
rumput Prod
susu
keterangan
07.30
s/d
….
- membersihkan
kandang
- memandikan sapi
- memberikan konsentrat
- memberikan hijuan dan
air minum
Sapi 1,2,4
dan 5 = 3,5
kg
Baron,bunga
dan citra = 2
------- Rumput
seadanya
Sapi 1=
1 liter
Sapi 2=
4 liter
*produksi
susu sapi
dari 4 ekor
sapi yang
diperah pada
pagi hari
- pemerahan dan
pengemasan susu
- mencuci peralatan
kg Sapi 4=
7 liter
Sapi 5=
3 liter
sebanyak 15
liter
*produksi
susu sapi
pada sore
hari
sebanyak 2
liter dari sapi
no 4
13.00
s/d
….
Pengolahan dan
pengemasan susu rasa
vanilla dan strawberry
14.30
s/d
….
- membersihkan
kandang
- memandikan sapi
- memberikan konsentrat
- memberikan hijuan dan
air minum
- pemerahan dan
pengemasan susu
Mencuci peralatan
Sapi 1,2,4
dan 5 = 3,5
kg
Baron,bunga
dan citra = 2
kg
------- Rumput
seadanya
Sapi 4=
2 liter
PEMBAHASAN
Pemeliharaan sapi perah
1. Sanitasi dan Tindakan Preventif
Pada pemeliharaan secara intensif sapi-sapi dikandangkan sehingga peternak mudah
mengawasinya, sementara pemeliharaan secara ekstensif pengawasannya sulit dilakukan
karena sapi-sapi yang dipelihara dibiarkan hidup bebas. Sapi perah yang dipelihara dalam
naungan (ruangan) memiliki konsepsi produksi yang lebih tinggi (19%) dan produksi
susunya 11% lebih banyak daripada tanpa naungan. Bibit yang sakit segera diobati
karena dan bibit yang menjelang beranak dikering kandangkan selama 1-2 bulan.
2. Perawatan Ternak
Ternak dimandikan 2 hari sekali. Seluruh sapi induk dimandikan setiap hari setelah
kandang dibersihkan dan sebelum pemerahan susu. Kandang harus dibersihkan setiap
hari, kotoran kandang ditempatkan pada penampungan khusus sehingga dapat diolah
menjadi pupuk.
3. Pemberian pakan
Makanan sapi perah terdiri atas :
Hijauan
Berupa rumput rumputan dan kacang kacangan. Jenis rumput yang biasa diberikan pada
sapi perah antara lain rumput gajah, rumput raja, rumput setaria, rumput benggala,
rumput lapangan , rumput BD (brachiaria decumbens). Adapun jenis kacang kacangan
yang d jadikan pakan adalah lamtoro, turi dan gamal.
Konsentrat
Berupa dedak, jagung, bungkil kelapa, mineral
Limbah pertanian
Seperti jerami padi, batang jagung dsb.
Limbah industry
seperti ampas tahu
Hasil yang diperoleh dari beternak sapi perah
1. Hasil Utama
Hasil utama dari budidaya sapi perah adalah susu yang dihasilkan oleh induk betina.
2. Hasil Tambahan
Selain susu sapi perah juga memberikan hasil lain yaitu daging dan kulit yang berasal
dari sapi yang sudah tidak produktif serta pupuk kandang yang dihasilkan dari kotoran
ternak.
Luka pada ternak sering terjadi akibat perkelahian, kanibal, atau tergores benda tajam. Penyebab
luka yang lain seperti serangan caplak, serangga penggigit, atau perbuatan manusia akiabt
operasi rutin, misal kastrasi, pengecapan dan pemotongan tanduk atau paruh.
Lalat akan semakin banyak, jika terdapat luka pada tubuh ternak. Jenis lalat rumah ( Musca)
yang memakan darah, sering membawa bakteri yang menyebabkan infeksi dan memperlambat
proses penyembuhan. Jenis lalat yang paling merugikan adalah lalat Chrysomia Screw-Worm,
banyak ditemui di Asia, termasuk Indonesia. Lalat ini meletakkan telurnya pada luka di tubuh
ternak. Telur yang menetas menjadi ulat yang menyebabkan kerusakan, karena ulat-ulat ini
mengeram dan makan di dalam daging seputar luka.
Gusanex diformulasikan secara khusus untuk mengatasi luka, mempercepat penyembuhan dan
mencegah gangguan lalat.
Cara Penggunaan
Bersihkan dulu luka dengan air bersih.
Kocok Gusanex dengan baik, semprotkan dalam posisi tegak dengan jarak 10 cm dari luka dan
semprotkan secara merata hingga basah.
PENUTUP
KESIMPULAN : Farm ini membuat saya dapat mengaplikasikan semua yang di dapat di
bangku kuliah. Mulai dari memberi pakan sapi, memerah sapi, sampai bagaimana mengolah susu
untuk layak di konsumsi.
SARAN : Untuk fasilitas dan peralatan kandang mungkin harus di tambah, soalnya
masih sangat kurang perlengkapan yang ada di kandang.