laporan epidemiologi tbc
TRANSCRIPT
-
8/20/2019 LAPORAN EPIDEMIOLOGI TBC
1/29
LAPORAN
EPIDEMIOLOGI DESKRIPTIF PENYAKIT TBC
DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS GAMPING II
KABUPATEN SLEMANDAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
Disusun Oleh:
Anis A!ili"n" M P#$%%%'#'$
A!nin()" O)*!i P P#$%%%'#+#
A,u Ri-), P"!".i*" P#$%%%'#+&
H"ni(hin","*ul F P#$%%%'#/'
H"!si.i Nu! Hi0","*i P#$%%%'#/+
Kin"n*i Su)1" Ye)*i P#$%%%'#/2
Ku!ni" H"n0","ni P#$%%%'#3#
Nu! Aini H"ni4"h P#$%%%'#3&
Ri-), Pu*!i D P#$%%%'#32
J"ne As*!ili" Thu."*i P#$%%%'#2$
N56in" P#$%%%'%#&
Bilun( Li"n P#$%%%'#$3
F!"n7is)us Ri7)i L P#$%%%'#2&
Ju"!i L"8"n P#$%%%'#9#
K"si1n5l50h, S P#$%%%'#9&
L"."i K"!1i0i P#$%%%'#9'
N56!i"n*5 P#$%%%'%#'
Pi"n*5ni P#$%%%'%#$
KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
POLITEKNIK KESEHATAN YOGYAKKARTA
JURUSAN KEPERAWATAN
%3
LEMBAR PENGESAHAN
-
8/20/2019 LAPORAN EPIDEMIOLOGI TBC
2/29
EPIDEMIOLOGI DESKRIPTIF PENYAKIT TBC
DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS GAMPING II
KABUPATEN SLEMAN DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
TAHUN %3
Disusun oleh:
Kel515) &
Telah diperiksa dan disetujui pada tanggal
Mengetahui,
Pembimbing Lapangan, Pembimbing Pendidikan,
___________________ ______________________
BAB I
-
8/20/2019 LAPORAN EPIDEMIOLOGI TBC
3/29
PENDAHULUAN
A L"*"! Bel")"n(
Penyakit Tuberkulosa (TB) paru merupakan penyakit lama yang sampai
sekarang masih menjadi masalah kesehatan masyarakat di ndonesia dan
negara berkembang lainnya! penyakit ini ditularkan oleh baksil Mycobacterium
tuberculosis melalui per"ikan dahak# droplet infection dari penderi ke orang di
sekitarnya (Pro$il Puskesmas %amping , &')!
Berdasarkan %lobal Tuberkulosis *ontrol tahun &' angka pre+alensi
semua tipe TB adalah sebesar &- per ''!''' penduduk atau sekitar .-'!'''
kasus! nsidensi kasus baru TB/ dengan BT0 positip sebesar - per ''!'''
penduduk atau sekitar 1'!''' kasus! *ematian akibat TB di luar 23 sebesar
&4 per ''!''' penduduk atau & orang per hari!
Menurut laporan 526 tahun &'7, ndonesia menempati urutan ke tiga
jumlah kasus tuberkulosis setelah ndia dan /ina dengan jumlah sebesar 4''
ribu kasus! 0ngka kematian masih sama dengan tahun &' sebesar &4 per
''!''' penduduk, tetapi angka insidennya turun menjadi 1 per ''!'''
penduduk di tahun &'& (526, &'7)!
Pre+alensi TB di ndonesia pada &'7 ialah &-4 per ''!''' penduduk
dengan kasus baru setiap tahun men"apai .'!''' kasus! Dengan demikian,
total kasus hingga &'7 men"apai sekitar ''!'''8-''!''' kasus (*artika,
&')!
Diperlukan 9aktu yang relati$ lama bagi penderita untuk menunjukkan
gejala klinis yang jelas sehingga penyakit ini sulit terdeteksi se"ara dini!
Penderita TB akan menurunkan produkti+itas dan dalam jangka 9aktu "ukup
panjang akan memba9a kematian! Pengobatan TB memerlukan 9aktu paling
"epat yaitu . bulan untuk penderita baru dan bulan untuk penderita
kabuh#ulang sehingga perlu penga9as minum obat (PM6) guna men"egah
penderita berhenti# drop out minum obat!
Pusat *esehatan Masyarakat %amping terletak di *e"amatan %amping,
*abupaten leman! *e"amatan %amping merupakan daerah perbatasan antara
-
8/20/2019 LAPORAN EPIDEMIOLOGI TBC
4/29
9ilayah agraris dan perkotaan yang 9ilayahnya memanjang dengan bentang
lebih kurang km! Luas 9ilayah kerja Puskesmas %amping se"ara
keseluruhan men"apai 7! km& dari keseluruhan 9ilayah kabupaten sleman
seluas 14!& km& (Pro$il Puskesmas %amping , &')
Menurut data yang diperoleh pada pemberantasan penyakit menular
diperoleh bah9a angka kesakitan yang menonjol yaitu DBD, TB paru, dan
Diare! Pada tahun &' kegiatan penyuluhan TB dilakukan pada beberapa
tempat di posyandu8posyandu, sekolah8sekolah dan pondok pesantren! elain
itu, juga penyuluhan bahaya merokok di sekolah dan kelompok masyarakat
bersama8sama dengan mahasis9a P*L di 9ilayah Puskesmas %amping !
Program nasional penanggulangan TB menargetkan penemuan BT0 (;)
sebesar .#''!''' penduduk untuk 9ilayah Propinsi D< dan Bali sedangkan
untuk 9ilayah lain lebih besar lagi angka penemuan TB baru (;) &,1'=!
Penderita BT0 (;) yang mendapat pengobatan TB sesuai program D6T
(Directly Observer Treatment Shortcorse) ada - orang, dengan angka
kesembuhan ''=! 6bat8obat program P&TB sebagian besar masih didapatkan
dari program nasional Departemen *esehatan > dan sebagian ke"il
diusahakan dari 0PBD *abupaten leman!
Berdasarkan data diatas, maka kami ingin menggambarakan epidemiologi
TB di Puskesmas %amping !
B Tu8u"n
! Tujuan ?mum
Mengetahui gambaran kasus penyakit TB/ di 9ilayah kerja Puskesmas
%amping
&! Tujuan *husus
a! Mengetahui Distribusi @rekuensi Penderita TB/ Tahun &''8&'1b! Mengetahui Distribusi @rekuensi *unjungan Penderita TB/ esuai
dengan *ategori ?mur Berdasarkan Aenis *elamin tahun &'1"! Mengetahui Aumlah Penderita TB/ yang berobat di Puskesmas
%amping sesuai dengan ?mur Berdasarkan Aenis *elamin tahun &'1
-
8/20/2019 LAPORAN EPIDEMIOLOGI TBC
5/29
d! Mengetahui Distribusi @rekuensi *asus TB/ yang berobat di Puskesmas
%amping Berdasarkan Tempat (*elurahan 0tau Desa) Tahun &'1
e! Mengetahui @rekuensi kasus suspe"t TB/ berdasarkan 9aktu (Tribulan)
di 9ilayah kerja Puskesmas %amping tahun &'1$! Mengetahui @rekuensi kasus baru TB/ BT0 positi$ berdasarkan 9aktu
(Tribulan) di 9ilayah kerja Puskesmas %amping tahun &'1g! Mengetahui Pelaksanaan Program Penelusuran pidemiologi TB/
Puskesmas %amping elama Tahunh! Mengetahui Pelaksanaan Program Pemberantasan TB (P&TB) Di
5ilayah *erja Puskesmas %amping
C Ru1us"n M"s"l"h
a! Berapa Aumlah Penderita TB/ Tahun &''8&'1Cb! Berapa Aumlah *unjungan Penderita TB/ esuai dengan *ategori ?mur
Berdasarkan Aenis *elamin tahun &'1C"! Mengetahui Aumlah Penderita TB/ yang berobat di Puskesmas %amping
sesuai dengan ?mur Berdasarkan Aenis *elamin tahun &'1Cd! Bagaimana Distribusi @rekuensi *asus TB/ yang berobat di Puskesmas
%amping Berdasarkan Tempat (*elurahan 0tau Desa) Tahun &'1Ce! Berapa jumlah kasus suspe"t TB/ berdasarkan 9aktu (Tribulan) di
9ilayah kerja Puskesmas %amping tahun &'1C
$! Berapa jumlah kasus baru TB/ BT0 positi$ berdasarkan 9aktu (Tribulan)di 9ilayah kerja Puskesmas %amping tahun &'1C
g! Bagaimana Pelaksanaan Program Penelusuran pidemiologi TB/
Puskesmas %amping elama TahunCh! Bagaimana pelaksanaan program pemberantasan TB (P&TB) di 9ilayah
kerja Puskesmas %amping C
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A Ei0e1i5l5(i! Pengertian
pidemiologi deskripti$ merupakan studi deskripti$ terhadap jumlah
dan distribusi suatu penyakit pada manusia atau masyarakat yang
-
8/20/2019 LAPORAN EPIDEMIOLOGI TBC
6/29
berhungan dengan karakteristik orang yang menderita (person), tempat
kejadian (place) dan 9aktu terjadinya (time) penyakit (Budiman /handra,
&''-)!edangkan menurut 5ahyudin >ajab (&''-), epidemiologi deskripti$
adalah studi epidemiologi yang bertujuan menggambarkan pola distribusi
penyakit dan determinan penyakit menurut orang, tempat, dan 9aktu!
Man$aat studi deskripti$ adalah pertama, memberikan masukan tentang
pengalokasian sumber daya dalam rangka peren"anaan yang e$isien kedua,
memberi petunjuk a9al untuk merumuskan hipotesis bah9a suatu +ariabel
adalah $aktor risiko penyakit! emua ini bertujuan :a! Menggambarkan karakteristik distribusi dari berbagai penyakit atau
masalah kesehatan dari suatu kelompok populasi yang terkena!b! Memperhitungkan besar dan pentingnya berbagai masalah kesehatan
pada kelompok populasi!"! Mengidenti$ikasi kemungkinan determinan, masalah, dan $aktor risiko!
Membuat deskripsi dapat diartikan sebagai membuat uraian tentang
sesuatu! 0rtinya men"eritakan apa adanya tentang sesuatu yang diamati
atau mendiskripsikan sesuatu yang pada prinsipnya dapat disamakan
dengan menja9ab pertanyaan EapaF (what), EsiapaF (who), Edimana” (where),
dan EkapanF (when).
Menja9ab pertanyaan E9hatF dapat diartikan menjelaskan dan
sekaligus menegaskan jenis atau persoalan atau masalah yang akan atau
sedang diamati! ebagai "ontoh, bila yang kita amati adalah penyakit
keputihan pada ibu hamil, harus diketahui lebih dahulu apa yang dimaksud
dengan penyakit tersebut, hindari kekeliruan dan men"ampurGadukannya
dengan penyakit lain! Dengan demikian harus sudah dikuasai teknik
pengenalan atau "ara mendiagnosis yang benar (ri9ayat alamiah penyakit
dan konsep timbulnya penyakit)!
etelah jelas EapaF tentang penyakit atau masalah kesehatan yangdihadapi, pertanyaan berikutnya akan menggambarkan penyebaran atau
distribusinya yaitu siapa (who) yang berkaitan dengan orang, di mana
(where) yang menjelaskan tempatnya, dan kapan (when) yang berkaitan
dengan 9aktu kejadian!a! 3ariabel 6rang
-
8/20/2019 LAPORAN EPIDEMIOLOGI TBC
7/29
3ariabel orang dalam epidemiologi adalah karakteristik
indi+idu yang ada hubungannya dengan keterpajanan atau
kerentanan terhadap suatu penyakit! Di sini diamati karakteristik
yang ada pada indi+idu yang merupakan subjek pengamatan
peneliti, sehingga peneliti akan mengetahui kesimpulan dari yang ia
amati!Penjelasan yang menyangkut indi+idu#orang pada prinsipnya
sama dengan menja9ab pertanyaan E9hoF! *etika menja9ab
pertanyaan EsiapaF mengenai seorang indi+idu, ja9abnya mungkin si
0 yang jenis kelaminnya, usianya, rasnya, agamanya, tingkat sosial8
ekonominya, pendidikannya, kepribadiannya, dan seterusnya! 6lehkarena itu, epidemiologi menekankan pengamatannya pada
kelompok atau kumpulan atau populasi dan yang akan diuraikan
adalah distribusinya menurut +ariabel G +ariabel!Dalam mengamati sekumpulannya# populasi yang terpenting
adalah distribusi $rekuensi menurut +ariabel G +ariabel di antaranya
yang berkaitan dengan biologis (status nutrisi, imunitas, paritas,
jenis kelamin, ras#etnis, usia) berkaitan dengan tingkah laku (rokok,
kebiasaan makan, dan tidur, "iri pemba9aan kepribadian, pilihan
diet, agama yang diyakini) atau yang berhubungan dengan sosial G
ekonomi (pendidikan, pekerjaan, pendapatan, status perka9inan)!b! 3ariabel Tempat
Penjabaran menurut tempat pada prinsipnya sama dengan
men"oba menja9ab pertanyaan !hereF! Tempat kejadian kasus
atau maslah kesehatan sangat penting diketahui karena tempat
kejadian erat kaitannya dengan lingkungan yang sesuai dengan
model segitiga epidemiologi! Distribusi menurut tempat sama artinya
dengan area geogra$is, luas, dan tinggi lokasi sehingga tempatbiasanya dikategorikan dikotomi (perkotaan dan pedesaan Hurban dan
ruralI, pemukiman dan non pemukiman, domestik dan asing, didalam
dan diluar, institusi dan non institusi)! 0nalisis perubahan $rekuensi penyakit didasarkan pada antar8
tempat (batas alamiah, iklim, temperatur), antar urban dan rural
-
8/20/2019 LAPORAN EPIDEMIOLOGI TBC
8/29
(kepadatan penduduk suplai air), dalam negara (pro+insi), antar8
negara (internasional), +ariasi dan ketepatan diagnosis, serta sistem
pelaporan!Distribusi menurut lokasi tempat kasus penyakit atau masalah
terjadi, menentukan jenis penyebaran penyakit atau masalah
kesehatan! Pro$il kesehatan di indonesia se"ara nasional umumnya
terbagi menjadi menurut pro+insi dan kabupaten! Dari beberapa
indikator kadang dikelompokkan menjadi bagian barat, tengah, dan
timur! Perbedaan tingkat kesehatan antar89iayah seringkali bukan
hanya perbedaan tempat atau daerah tetapi pada umumnya
berlatarbelakang masalah lingkungan yang sangat kompleks! Pro$ilkesehatan dapat dibedakan diantara daerah atau menurut kategori,
misalnya angka kematian bayi, angka kelahiran, atau angka "akupan
yang akan berbeda dari suatu daerah dengan daerah lain!"! 3ariabel 5aktu
?raian tentang 9aktu pada distribusi kejadian penyakit atau
masalah kesehatan pada prinsipnya berkaitan dengan pertanyaan
whenF! Pengertian 9aktu berkaitan dengan detik, menit, jam, hari,
minggu, bulan, tahun, dekade, dan abad! 3ariabel 9aktu dalam
epidemiologi terutama berkaitan dengan perubahan keadian penyakit
baik se"ara kuantitati$, maupun kualitati$! Beberapa pola perubahan
yang berkaitan dengan 9aktu antara lain!
kala perubahan $rekuensi penyakit:
a. 3ariasi jangka pendek ($luktuasi)b. 3ariasi berkala (siklis)
) 3ariasi musiman (berulang inter+al J tahun)&) 3ariasi siklik (berulang inter+al K tahun)
c. 3ariasi jangka panjang (secular trends)
3ariabel jangka pendek adalah perubahan jangka pendek atau$luktuasi, adalah perubahan naik8turunnya $rekuensi kejadian penyakit
yang berjangka 9aktu relati$ pendek! /ontoh kejadian yang relati$
pendek adalah kera"unan makanan yang bersumber pada satu
-
8/20/2019 LAPORAN EPIDEMIOLOGI TBC
9/29
tempat, pun"ak $rekuensi insiden, umumnya hanya satu dan setelah
itu 9abah tersebut akan selesai!
3ariabel berkala adalah perubahan se"ara berkala dengan
inter+al daur 9aktu dalam hitungan bulan# musim sampai tahun!
?mumnya penyakit menular yang endemis biasanya menunjukkan
daur atau siklus musiman! Beberapa jenis penyakit tersebut seriing
kali dapat dijelaskan latar8belakang kejadiannya yang berkaitan
dengan host , a"ent, dan environment. /ontohnya, penyakit demam
berdarah yang terjadi sesudah pergantian musim hujan ke musim
kemarau!
3ariasi jangka panjang (secular trends) adalah perubahan
$rekuensi penyakit atau masalah kesehatan yang terjadi dalam 9aktu
yang panjang! Di beberapa negara maju yang sistem pen"atatan
kesehatannya sudah baik dan sudah lama, menunjukkan angka
insiden dan pre+alensi yang jelas dan teratur dari tahun ke tahun! Di
ndonesia masih sukar untuk melihat hal tersebut (misal "a"ar, polio)!
3ariabel 9aktu berman$aat dalam:
! Memprediksi pun"ak insiden&! Meren"anakan upaya penanggulangan7! Melakukan e+aluasi dampak penanggulangan yang telah
dilaksanakan!
B Tu;e!7ul5sis
-
8/20/2019 LAPORAN EPIDEMIOLOGI TBC
10/29
?mumnya Mycobacterium tuberculosis menyerang paru dan
sebagian ke"il organ tubuh lain! *uman ini mempunyai si$at khusus,
yakni tahan terhadap asam pada pe9arnaan, hal ini dipakai untuk
identi$ikasi dahak se"ara mikroskopis sehingga disebut sebagai Basil
Tahan 0sam (BT0)! Mycobacterium tuberculosis "epat mati dengan
matahari langsung, tetapi dapat bertahan hidup pada tempat yang gelap
dan lembab! Dalam jaringan tubuh, kuman dapat dormant (tertidur
sampai beberapa tahun)! TB timbul berdasarkan kemampuannya untuk
memperbanyak diri di dalam sel8sel $agosit!
&! tiologi dan Patogenesis (Depkes >, &''1)umber penularan adalah penderita TB BT0 positi$ pada 9aktu
batuk atau bersin, penderita menyebarkan kuman ke udara dalam
bentuk droplet (per"ikan dahak)! Droplet yang mengandung kuman
dapat bertahan di udara pada suhu kamar selama beberapa jam! 6rang
dapat terin$eksi kalau droplet tersebut terhirup kedalam saluran
perna$asan! Aadi penularan TB tidak terjadi melalui perlengkapan makan,
baju, dan perlengkapan tidur!etelah kuman TB masuk ke dalam tubuh manusia melalui
perna$asan, kuman TB tersebut dapat menyebar dari paru kebagiantubuh lainnya, melalui sistem peredaran darah, sistem saluran lim$e,
saluran na$as, atau penyebaran langsung ke bagian8bagian tubuh
lainnya! Daya penularan dari seorang penderita ditentukan oleh
banyaknya kuman yang dikeluarkan dari parunya! Makin tinggi derajat
positi$ hasil pemeriksaan dahak, makin menular penderita tersebut! Bila
hasil pemeriksaan dahak negati$ (tidak terlihat kuman), maka penderita
tersebut dianggap tidak menular! *emungkinan seseorang terin$eksi TB
ditentukan oleh konsentrasi droplet dalam udara dan lamanya menghirupudara tersebut!
e"ara klinis, TB dapat terjadi melalui in$eksi primer dan paska
primer! n$eksi primer terjadi saat seseorang terkena kuman TB untuk
pertama kalinya! etelah terjadi in$eksi melalui saluran perna$asan, di
dalam al+eoli (gelembung paru) terjadi peradangan! 2al ini disebabkan
-
8/20/2019 LAPORAN EPIDEMIOLOGI TBC
11/29
oleh kuman TB yang berkembang biak dengan "ara pembelahan diri di
paru! 5aktu terjadinya in$eksi hingga pembentukan komplek primer
adalah sekitar 8. minggu!*elanjutan in$eksi primer tergantung dari banyaknya kuman yang
masuk dan respon daya tahan tubuh dapat menghentikan
perkembangan kuman TB dengan "ara menyelubungi kuman dengan
jaringan pengikat! 0da beberapa kuman yang menetap sebagai
EpersisterF atau EdormantF, sehingga daya tahan tubuh tidak dapat
menghentikan perkembangbiakan kuman, akibatnya yang bersangkutan
akan menjadi penderita TB dalam beberapa bulan! Pada in$eksi primer
ini biasanya menjadi abses (terselubung) dan berlangsung tanpa gejala,hanya batuk dan na$as berbunyi! Tetapi pada orang8orang dengan
sistem imun lemah dapat timbul radang paru hebat, "iri8"irinya batuk
kronik dan bersi$at sangat menular! Masa inkubasi sekitar . bulan!n$eksi paska primer terjadi setelah beberapa bulan atau tahun
setelah in$eksi primer! /iri khas TB paska primer adalah kerusakan paru
yang luas dengan terjadinya ka+itas atau e$usi pleura!eseorang yang terin$eksi kuman TB belum tentu sakit atau tidak
menularkan kuman TB! Proses selanjutnya ditentukan oleh berbagai
$aktor risiko!*emungkinan untuk terin$eksi TB, tergantung pada :a. *epadatan droplet nuclei yang in$eksius per +olume udarab. Lamanya kontak dengan droplet nuclei tersebutc. *edekatan dengan penderita TB
>isiko terin$eksi TB sebagian besar adalah $aktor risiko eksternal,
terutama adalah $aktor lingkungan seperti rumah tak sehat, pemukiman
padat N kumuh! edangkan risiko menjadi sakit TB, sebagian besar
adalah $aktor internal dalam tubuh penderita sendiri yg disebabkan oleh
terganggunya sistem kekebalan dalam tubuh penderita seperti kurang
gii, in$eksi 23#0D, pengobatan dengan immunosupresan dan lain
sebagainya!Pada penderita TB sering terjadi komplikasi dan resistensi!
*omplikasi berikut sering terjadi pada penderita stadium lanjut:
-
8/20/2019 LAPORAN EPIDEMIOLOGI TBC
12/29
a! 2emoptisis berat (pendarahan dari saluran na$as ba9ah) yang
mengakibatkan kematian karena syok hipo+olemik atau
tersumbatnya jalan na$as!b! *olaps dari lobus akibat retraksi bronkial"! Bronkietaksis (pelebaran bronkus setempat) dan $ibrosis
(pembentukan jaringan ikat pada proses pemulihan atau reakti$) pada
paru!d! Pneumotorak (adanya udara di dalam rongga pleura) spontan: kolaps
spontan karena kerusakan jaringan paru!e! Penyebaran in$eksi ke organ lain seperti otak, tulang, persendian,
ginjal dan sebagainya!$! nsu$isiensi *ardio Pulmoner (#ardio $ulmonary %nsufficiency )!
Penderita yang mengalami komplikasi berat perlu pera9atan di
rumah sakit! Penderita TB paru dengan kerusakan jaringan luas yang
telah sembuh (BT0 Oegati$) masih bisa mengalami batuk darah!
*eadaan ini seringkali dikelirukan dengan kasus kambuh! Pada kasus
seperti ini, pengobatan dengan 60T (6bat 0nti Tuberkulosis) tidak
diperlukan, tapi "ukup diberikan pengobatan simtomatis! Bila perdarahan
berat, penderita harus dirujuk ke unit spesialistik! >esistensi terhadap
60T terjadi umumnya karena penggunaan 60T yang tidak sesuai!
>esistensi dapat terjadi karena penderita yang menggunakan obat tidak
sesuai atau patuh dengan jad9al atau dosisnya! Dapat pula terjadi
karena mutu obat yang diba9ah standar!>esistensi ini menyebabkan jenis obat yang biasa dipakai sesuai
pedoman pengobatan tidak lagi dapat membunuh kuman! Dampaknya,
disamping kemungkinan terjadinya penularan kepada orang disekitar
penderita, juga memerlukan biaya yang lebih mahal dalam pengobatan
tahap berikutnya! Dalam hal inilah dituntut peran 0poteker dalam
membantu penderita untuk menjadi lebih taat dan patuh melaluipenggunaan yang tepat dan adekuat!
7! *lasi$ikasi dan Tipe Penyakit (Depkes >, &''1)Penentuan klasi$ikasi penyakit dan tipe penderita tuberkulosis
memerlukan suatu de$inisi kasus yang memberikan batasan baku setiap
-
8/20/2019 LAPORAN EPIDEMIOLOGI TBC
13/29
klasi$ikasi dan tipe penderita! Penentuan klasi$ikasi penyakit dan tipe
penderita penting dilakukan untuk menetapkan paduan 60T yang sesuai
dan dilakukan sebelum pengobatan dimulai!a! Berdasarkan tempat#organ yang diserang oleh kuman, maka
tuberkulosis dibedakan menjadi Tuberkulosis Paru, Tuberkulosis
kstra Paru!) Tuberkulosis paru adalah tuberkulosis yang menyerang jaringan
parenkim paru, tidak termasuk pleura (selaput paru)!
Berdasarkan hasil pemeriksaan dahak,TB Paru dibagi dalam:a) Tuberkulosis Paru BT0 Positi$!
• ekurang8kurangnya & dari 7 spesimen dahak P
hasilnya BT0 positi$!
• spesimen dahak P hasilnya BT0 positi$ dan $oto
rontgen dada menunjukkan gambaran tuberkulosis akti$!b) Tuberkulosis Paru BT0 Oegati$
Pemeriksaan 7 spesimen dahak P hasilnya BT0 negati$
dan $oto rontgen dada menunjukkan gambaran tuberkulosis
akti$! TB Paru BT0 Oegati$ >ontgen Positi$ dibagi berdasarkan
tingkat keparahan penyakitnya, yaitu bentuk berat dan ringan!
Bentuk berat bila gambaran $oto rontgen dada
memperlihatkan gambaran kerusakan paru yang luas
(misalnya proses $ar ad+an"ed atau millier), dan#atau
keadaan umum penderita buruk!&) Tuberkulosis kstra Paru adalah tuberkulosis yang menyerang
organ tubuh lain selain paru, misalnya pleura, selaput otak,
selaput jantung (peri"ardium), kelenjar lim$e, tulang, persendian,
kulit, usus, ginjal, saluran ken"ing, alat kelamin, dan lain8lain! TB
ekstra8paru dibagi berdasarkan pada tingkat keparahan
penyakitnya, yaitu:a) TB kstra Paru >ingan
Misalnya: TB kelenjar lim$e, pleuritis eksudati+a unilateral,
tulang (ke"uali tulang belakang), sendi, dan kelenjar adrenal!b) TB kstra8Paru Berat
-
8/20/2019 LAPORAN EPIDEMIOLOGI TBC
14/29
Misalnya: meningitis, millier, perikarditis, peritonitis, pleuritis
eksudati+a duple, TB tulang belakang, TB usus, TB saluran
ken"ing dan alat kelamin!b! Berdasarkan ri9ayat pengobatan penderita, dapat digolongkan atas
tipe kasus baru, kambuh, pindahan, lalai, gagal dan kronis!) *asus Baru adalah penderita yang belum pernah diobati dengan
60T atau sudah pernah menelan 60T kurang dari satu bulan (7'
dosis harian)!&) *ambuh (>elaps) adalah penderita tuberkulosis yang
sebelumnya pernah mendapat pengobatan tuberkulosis dan telah
dinyatakan sembuh, kemudian kembali lagi berobat dengan hasil
pemeriksaan dahak BT0 positi$!7) Pindahan (Trans$er n) adalah penderita yang sedang mendapat
pengobatan di suatu kabupaten lain dan kemudian pindah
berobat ke kabupaten ini! Penderita pindahan tersebut harus
memba9a surat rujukan # pindah (@orm TB! '-)!) Lalai (Pengobatan setelah de$ault#drop8out) adalah penderita
yang sudah berobat paling kurang bulan, dan berhenti & bulan
atau lebih, kemudian datang kembali berobat! ?mumnya
penderita tersebut kembali dengan hasil pemeriksaan dahak BT0
positi$!1) %agal adalah penderita BT0 positi$ yang masih tetap positi$ atau
kembali menjadi positi$ pada akhir bulan ke 1 (satu bulan
sebelum akhir pengobatan) atau lebih atau penderita dengan
hasil BT0 negati$ >ontgen positi$ menjadi BT0 positi$ pada akhir
bulan ke & pengobatan!.) *ronis adalah penderita dengan hasil pemeriksaan masih BT0
positi$ setelah selesai pengobatan ulang kategori &!
! Tanda8tanda dan %ejala *linis (Depkes >, &''1)a! %ejala TB pada orang de9asa umumnya penderita mengalami batuk
dan berdahak terus8menerus selama 7 minggu atau lebih, batuk
darah atau pernah batuk darah! 0dapun gejala8gejala lain dari TB
pada orang de9asa adalah sesak na$as dan nyeri dada, badan
-
8/20/2019 LAPORAN EPIDEMIOLOGI TBC
15/29
lemah, na$su makan dan berat badan menurun, rasa kurang enak
badan (malaise), berkeringat malam, 9alaupun tanpa kegiatan,
demam meriang lebih dari sebulan!b! Pada anak8anak gejala TB terbagi &, yakni gejala umum dan gejala
khusus!) %ejala umum, meliputi :
a) Berat badan turun selama 7 bulan berturut8turut tanpa sebab
yang jelas dan tidak naik dalam bulan meskipun sudah
dengan penanganan gii yang baik!b) Demam lama atau berulang tanpa sebab yang jelas (bukan
ti$us, malaria atau in$eksi saluran na$as akut) dapat disertai
dengan keringat malam!") Pembesaran kelenjar lim$e super$isialis yang tidak sakit,
paling sering di daerah leher, ketiak dan lipatan paha!d) %ejala dari saluran na$as, misalnya batuk lebih dari 7' hari
(setelah disingkirkan sebab lain dari batuk), tanda "airan di
dada dan nyeri dada!e) %ejala dari saluran "erna, misalnya diare berulang yang tidak
sembuh dengan pengobatan diare, benjolan (massa) di
abdomen, dan tanda8tanda "airan dalam abdomen!&) %ejala khusus, sesuai dengan bagian tubuh yang diserang,
misalnya :a) TB kulit atau skro$ulodermab) TB tulang dan sendi, meliputi :
• Tulang punggung (spondilitis) : gibbus
• Tulang panggul (koksitis): pin"ang, pembengkakan di
pinggul
• Tulang lutut: pin"ang dan atau bengkak
") TB otak dan sara$ Meningitis dengan gejala kaku kuduk, muntah8muntah dan
kesadaran menurun!
d) %ejala mata
• #on&unctivitis phlyctenularis
• Tuburkel koroid (hanya terlihat dengan $unduskopi)
"! eorang anak juga patut di"urigai menderita TB apabila:) Mempunyai sejarah kontak erat (serumah) dengan penderita TB
BT0 positi$!
-
8/20/2019 LAPORAN EPIDEMIOLOGI TBC
16/29
&) Terdapat reaksi kemerahan "epat setelah penyuntikkan B/%
(dalam 784 hari)!
1! Diagnosis (Depkes >, &''1)Diagnosis TB paru pada orang de9asa yakni dengan
pemeriksaan sputum atau dahak se"ara mikroskopis! 2asil
pemeriksaan dinyatakan positi$ apabila sedikitnya & dari 7 spesimen
P BT0 hasilnya positi$! 0pabila hanya spesimen yang positi$
maka perlu dilanjutkan dengan rontgen dada atau pemeriksaan P
diulang!Pada orang de9asa, uji tuberkulin tidak mempunyai arti dalam
diagnosis, hal ini disebabkan suatu uji tuberkulin positi$ hanyamenunjukkan bah9a yang bersangkutan pernah terpapar dengan
Mycobacterium tubeculosis! elain itu, hasil uji tuberkulin dapat
negati$ meskipun orang tersebut menderita TB! Misalnya pada
penderita 23 ('uman %mmunodeficiency irus), malnutrisi berat, TB
milier dan morbili!ementara diagnosis TB ekstra paru, tergantung pada organ
yang terkena! Misalnya nyeri dada terdapat pada TB pleura (pleuritis),
pembesaran kelenjar lim$e super$isialis pada lim$adenitis TB dan
pembengkakan tulang belakang pada ponsdilitis TB! eorang
penderita TB ekstra paru kemungkinan besar juga menderita TB paru,
oleh karena itu perlu dilakukan pemeriksaan dahak dan $oto rontgen
dada!
e"ara umum diagnosis TB paru pada anak didasarkan pada:
a! %ambaran klinikMeliputi gejala umum dan gejala khusus pada anak!
b! %ambaran $oto rontgen dada%ejala8gejala yang timbul adalah:) n$iltrat dengan pembesaran kelenjar hilus atau paratrakeal&) Milier 7) 0telektasis#kolaps konsolidasi) *onsolidasi (lobus)1) >eaksi pleura dan atau e$usi pleura.) *alsi$ikasi
-
8/20/2019 LAPORAN EPIDEMIOLOGI TBC
17/29
4) Bronkiektasis) *a+itas-) Destroyed lung
"! ?ji tuberkulin?ji ini dilakukan dengan "ara Mantou (penyuntikan dengan "ara
intra kutan)! Bila uji tuberkulin positi$, menunjukkan adanya in$eksi
TB dan kemungkinan ada TB akti$ pada anak! Oamun, uji
tuberkulin dapat negati$ pada anak TB berat dengan anergi
(malnutrisi, penyakit sangat berat, pemberian imunosupresi$, dan
lain8lain)!d! >eaksi "epat B/%
Bila dalam penyuntikan B/% terjadi reaksi "epat (dalam 784 hari)
berupa kemerahan dan indurasi Q 1 mm, maka anak tersebut
telah terin$eksi Mycobacterium tuberculosis!e! Pemeriksaan mikrobiologi dan serologi
Pemeriksaan BT0 se"ara mikroskopis lansung pada anak
biasanya dilakukan dari bilasan lambung karena dahak sulit
didapat pada anak! Pemeriksaan serologis seperti L0, P0P,
My"odot dan lain8lain, masih memerlukan penelitian lebih lanjut
untuk pemakaian dalam klinis praktis!$! >espons terhadap pengobatan dengan 60T
*alau dalam & bulan menggunakan 60T terdapat perbaikanklinis, akan menunjang atau memperkuat diagnosis TB!
-
8/20/2019 LAPORAN EPIDEMIOLOGI TBC
18/29
DAFTAR PUSTAKA
/handra, Budiman! &''-! %lmu edo*teran $ence"ahan dan omunitas! Aakarta:
%/!
Depkes >! &''1! $harmaceutical #are untu* $enya*it Tuber*ulosis! Aakarta:
Depkes >!
*artika, uno+iana! &'! ndonesia Peringkat Pasien TB Terbanyak di Dunia!
Diunduh pada tanggal & Aanuari &'. dari alamat 9eb
http:##health!kompas!"om#read#&'#'7#'7#14#ndonesia!Peringkat!!Pas
ien!TB!Terbanyak!di!Dunia!
*ementerian *esehatan >epublik ndonesia! &'1! $edoman +asional
$en"endalian Tuber*ulosis! Aakarta: *ementerian *esehatan >!
Puskesmas %amping ! &'! $rofil pus*esmas ampin" %% ! ajab, 5ahyudin! &''-! -u*u &ar /pidemiolo"i 0ntu* Mahasiswa ebidanan!
Aakarta : %/!
uharyo! &'7! Aurnal *esehatan Masyarakat: DT>MO0 PO*?L6 D D0>02 PD00O! Diunduh pada tanggal & Aanuari
&'. dari alamat 9eb http:##journal!unnes!a"!id#nju#inde!php#kemas!
http://health.kompas.com/read/2014/03/03/1415171/Indonesia.Peringkat.4.Pasien.TB.Terbanyak.di.Duniahttp://health.kompas.com/read/2014/03/03/1415171/Indonesia.Peringkat.4.Pasien.TB.Terbanyak.di.Duniahttp://health.kompas.com/read/2014/03/03/1415171/Indonesia.Peringkat.4.Pasien.TB.Terbanyak.di.Duniahttp://health.kompas.com/read/2014/03/03/1415171/Indonesia.Peringkat.4.Pasien.TB.Terbanyak.di.Dunia
-
8/20/2019 LAPORAN EPIDEMIOLOGI TBC
19/29
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN
A Dis*!i;usi F!e)uensi Pen0e!i*" TBC T"hun %#>%/Berdasarkan dari hasil studi dokumen, diperoleh data bah9a dari tahun &''
sampai &'1 terjadi $luktuasi untuk $rekuensi penderita TB/ di 9ilayah kerja
Puskesmas %amping dengan rin"ian sebagai berikut:
%ambar 7! Diagram batang distribusi $rekuensi penderita di 9ilayah kerja
Puskesmas %amping tahun &''8&'1
Tampak dalam diagram bah9a kejadian TB/ dari tahun &''8&'1 mengalami
$luktuasi! Pada tahun &'' terdapat ' pasien, tahun &' mengalami
pengingkatan pasien, tahun &'& meningkat kembali menjadi pasien!
*emudian pada tahun &'7 mengalami penurunan menjadi pasien, &'
-
8/20/2019 LAPORAN EPIDEMIOLOGI TBC
20/29
mengalami kenaikan sebanyak 4 pasien, dan &'1 mengalami kenaikan
sebanyak &' pasien!
Dari data diatas dapat pula ditentukan Pre+alensi dan nsidensi penyakit TB/
pada tahun &'1!! Pre+alensi penderita TB/ tahun &'1
Berdasarkan data di atas pre+alensi TB pada tahun &'1 adalahDiketahuiAumlah semua kasus (baru;lama) pada tahun &'1 adalah &' penderitaAumlah total populasi yang terkena risiko pada titik yang sama pada tahun
&'1 adalah 1'!&'' ji9a!Pre+alensi penderita TB/ tahun &'1 adalah:
=o
Aadi, pre+alensi penderita TB/ tahun &'1 adalah ',7- permil!&! nsidensi TB/ &'1
DiketahuiAumlah kasus baru suatu penyakit yang terdiagnosis pada populasi tertentu
dalam pada tahun &'1 adalah 1 penderita!Aumlah populasi yang berisiko penyakit itu daerah yang sama dalam
tahun pada tahun &'1 adalah 1'!&'' ji9a!
nsidensi TB berdasar data tahun &'1 yaitu sebesar:
R ','--.=oAadi, insidensi penderita TB/ tahun &'1 adalah '!'--. permil
7! 2asil pengobatan penderita TB/ tahun &''8&'1elama tahun &''8&'1 terdapat beberapa kasus Drop 6ut, embuh dan
masih menjalani Pengobatan Lengkap!Di ba9ah ini tabel kasus Drop 6ut, embuh dan Pengobatan lengkap selama
tahun &''8&'1:
-
8/20/2019 LAPORAN EPIDEMIOLOGI TBC
21/29
Tabel! 7! *asus Drop 6ut, embuh dan Pengobatan Lengkap tahun &''8
&'1
T"hun Ju1l"h
P"sien
K"sus
D!5
Ou*
Se1;uh Pen(5;"*"n
Len()"
L"in>l"in
Ti0")
*e!0e*e)
si
Di!u8u) M"sih
1en8"l"ni
en(5;"*"n
&'' ' ' 1 8 8
&' 1 . 8
&'& - . 8
&'7 - ' 8 8
&' 4 7 ' ' 8 8
&'1 1 ' 1 & 8 8
Menurut data tersebut kasus drop out terbanyak terjadi pada tahun &'
yaitu sebanyak pasien! *emudian pasien sembuh terbanyak di tahun &'&
dan &'7, dan pengobatan lengkap terbanyak di tahun &'! isanya masuk
pada kategori lain8lain dengan rin"ian pasien tidak terdeteksi, masih
menjalani pengobatan, dan pasien dirujuk! 0danya pasien yang tidakterdeteksi salahsatunya dikarenakan alamat yang tidak menetap!
B Dis*!i;usi F!e)uensi Kun8un("n Pen0e!i*" TBC Sesu"i 0en("n K"*e(5!i
U1u! Be!0"s"!)"n Jenis Kel"1in *"hun %/%ambar 7!& Distribusi @rekuensi *unjungan Penderita sesuai dengan *ategori
?mur Berdasarkan Aenis *elamin tahun &'1
-
8/20/2019 LAPORAN EPIDEMIOLOGI TBC
22/29
*arakteristik penderita TB/ berdasarkan jenis kelamin di 9ilayah kerja
Puskesmas %amping jumlah kunjungan penderita di dominasi oleh laki8laki
meskipun perbedaannya tidak begitu jauh yaitu 7. laki8laki dan '
perempuan! Dapat di lihat pula bah9a kelompok usia pra lansia yaitu 181
tahun memiliki jumlah tertinggi dibandingkan kelompok umur lainnya dengan
jumlah kunjungan penderita 7. laki8laki dan . perempuan, didominasi oleh
perempuan! Pada kelompok umur &'8 tahun (usia produkti$) menempati
peringkat kedua dengan kunjungan penderita sebanyak 1 laki8laki dan &'
perempuan, didominasi oleh laki8laki! %olongan umur .'8.- tahun ter"atat &
laki8laki penderita dan 7 perempuan penderita yang berkunjung, perbedaan
antara laki8laki dan perempuan tidak jauh! *ategori umur 1181- tahun
didominasi oleh laki8laki, dengan total kunjungan penderita & laki8laki!
%olongan umur 8 tahun ter"atat kunjungan penderita berjenis kelamin
perempuan! ?sia Q4' tahun didominasi laki8laki dengan total kunjungan
penderita 7 laki8laki! ?sia '8 tahun dengan total 7 kunjungan penderita laki8
laki! ?sia 18- tahun dengan total 7 kunjungan, perempuan & laki8laki !
*ategori 18- tahun dengan $rekuensi kunjungan & kali laki8laki! *elompok usia
bulan J tahun berjenis kelamin perempuan!
C Pen0e!i*" TBC ,"n( ;e!5;"* 0i Pus)es1"s G"1in( II% Sesu"i 0en("n U1u! Be!0"s"!)"n Jenis Kel"1in *"hun %/%ambar 7!7 diagram batang Penderita TB/ yang berobat di Puskesmas
%amping sesuai dengan ?mur Berdasarkan Aenis *elamin tahun &'1
-
8/20/2019 LAPORAN EPIDEMIOLOGI TBC
23/29
Dari diagram di atas penderita TB/ yang berobat di Puskesmas %amping
terdiri dari 4 laki8laki dan perempuan! Dapat dilihat pula bah9a penderita TB/
terbanyak pada rentang usia 7871 tahun dengan jumlah orang! Tertinggi
kedua pada rentang usia 1811 tahun dengan jumlah 7 orang! *emudian diikuti
kelompok umur 81 dan 1.8.' tahun masing8masing berjumlah & orang! Lalu
untuk rentang usia yang lain masing8masing berjumlah orang!
& Be!0"s"!)"n Pen0i0i)"n%ambar 7! diagram batang Penderita TB/ yang berobat di Puskesmas
%amping tahun &'1 Berdasarkan Pendidikan
' Be!0"s"!)"n Pe)e!8""n%ambar 7!1 diagram batang Penderita TB/ yang berobat di Puskesmas
%amping tahun &'1 Berdasarkan Pekerjaan
D Dis*!i;usi F!e)uensi K"sus TBC ,"n( ;e!5;"* 0i Pus)es1"s G"1in( II
Be!0"s"!)"n Te1"*
-
8/20/2019 LAPORAN EPIDEMIOLOGI TBC
24/29
Diketahuinya distribusi $rekuensi kasus TB/ berdasarkan tempat merupakan
suatu hal yang penting bagi petugas kesehatan terutama petugas Puskesmas
karena berkaitan dengan pengasuhan kesehatan masyarakat! Dengan adanyadata pendistribusian $rekuensi kasus tersebut petugas Puskesmas %amping
dapat memantau sejauh mana penyebaran TB/ di 9ilayah kerja Puskesmas
%amping sehingga dapat meminimalisir penyebaran TB/ lebih luas di 9ilayah
kerja Puskesmas %amping !Menurut data yang diperoleh terdapat beberapa tempat yang menjadi
persebaran TB/ antara lain kelurahan Banyuraden, Oogotirto dan Trihanggo!
Berdasarkan data tersebut, kelurahan yang 9arganya paling banyak mengidap
TB/ yaitu kelurahan Banyuraden! 2al tersebut bisa terjadi dikarenakan
*elurahan Banyuraden memiliki karakteristik tempat tinggal yang "ukup padat!
E F!e)uensi )"sus suse7* TBC ;e!0"s"!)"n .")*u
-
8/20/2019 LAPORAN EPIDEMIOLOGI TBC
25/29
Pengumpulan data kasus TB di Puskesmas %amping dilakukan
setiap 7 bulan sekali! Berdasarkan hasil distribusi $rekuensi kasus suspe"t
TB/ per tribulan, pun"ak kasus terjadi pada tribulan satu yaitu sebanyak &.
orang! Temuan kasus pada tribulan kedua mengalami penurunan dibanding
tribulan sebelumnya yaitu orang! Pada tribulan tiga dan empat jumlah
temuan kasus sama, yaitu ' orang pada masing8masing Tribulan! 0lasan
dilakukan pen"atatan berdasarkan tribulan dikarenakan untuk pelaporan ke
Dinas *esehatan sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan sedangkan
untuk pen"atatan kunjungan tetap dilakukan setiap bulannya!
F F!e)uensi )"sus ;"!u TBC BTA 5si*i4 ;e!0"s"!)"n .")*u
-
8/20/2019 LAPORAN EPIDEMIOLOGI TBC
26/29
Penemuan kasus baru TB/ BT0 (;) di 9ilayah kerja Puskesmas %amping
tahun &'1 terdapat 1 kasus dengan rin"ian pada Tribulan ditemukan 7 kasusbaru, Tribulan ditemukan kasus, Tribulan ditemukan kasus dan pada
Tribulan 3 tidak ditemukan kasus baru TB/! Dari data tersebut dapat
disimpulkan bah9a terjadinya kasus baru pada tahun &'1 terjadi penurunan
karena Tim D6T (Directly Observer Treatment Shortcorse) puskesmas sudah
bekerja se"ara maksimal dalam pengobatan pasien TB/ BT0 (;)!
G Pel")s"n""n P!5(!"1 Penelusu!"n Ei0e1i5l5(i TBC Pus)es1"s
G"1in( II Sel"1" % T"hun
Penelusuran pidemiologi TB/ ini bertujuan untuk penemuan kasus baru di
9ilayah kerja Puskesmas %amping ! Program Penyelidikan pidemiologi
dilakukan oleh pihak puskesmas dengan "ara Pasi$8elekti$ yaitu pendataan
pasien yang datang ke puskesmas dengan keluhan dan gejala batuk berdahaklebih dari dua minggu yang selanjutnya diseleksi dengan melakukan tes BT0!
0pabila ditemukan BT0 (;) akan diberikan pendidikan kesehatan dan anjuran
pengobatan . bulan! Pihak puskesmas selanjutnya menganjurkan keluarga
yang satu rumah dengan pasien untuk melapor ke puskesmas apabila
-
8/20/2019 LAPORAN EPIDEMIOLOGI TBC
27/29
mengalami batuk berdahak lebih dari dua minggu! etelah keluarga melapor,
pihak puskesmas selanjutnya akan melakukan pemeriksaan BT0 pada anggota
keluarga tersebut!
H Pel")s"n""n P!5(!"1 Pe1;e!"n*"s"n TB
-
8/20/2019 LAPORAN EPIDEMIOLOGI TBC
28/29
BAB I?
PENUTUP
A Kesi1ul"n
Berdasarkan data epidemiologi yang sudah didapat, dapat disimpulkan bah9a
a! Distribusi @rekuensi Penderita TB/ tahun &''8&'1 mengalami $luktuasi
dengan $rekuensi tertinggi pada tahun &'1 yaitu &' penderita! Pre+alensi
penderita TB/ pada tahun &'1 sebesar ',7-=o dan insidensi sebesar
','--.=o! 2asil pengobatan penderita TB/ pada tahun &''8&'1b! Distribusi @rekuensi *unjungan Penderita TB/ sesuai dengan kategori ?mur
berdasarkan Aenis *elamin pada tahun &'1 didominasi oleh laki8laki yaitu
sebesar 7. orang, dan ' perempuan, dengan jumlah tertinggi pada
kelompok usia pra lansia (181 tahun)!"! Penderita TB/ yang berobat di Puskesmas %amping sesuai dengan umur
berdasarkan jenis kelamin pada tahun &'1 didominasi oleh perempuan yaitu
sebanyak perempuan dan penderita TB/ terbanyak pada rentang usia 7871
tahun!d! Distribusi @rekuensi *asus TB/ yang berobat di Puskesmas %amping
berdasarkan tempat didominasi oleh *elurahan Banyuraden yaitu sebesar .4=e! @rekuensi kasus suspe"t TB/ berdasarkan 9aktu (tribulan) di 9ilayah kerja
Puskesmas %amping tahun &'1 tertinggi ditemukan pada tribulan yaitu
sebanyak &. kasus suspe"t TB/!$! @rekuensi kasus baru TB/ BT0 positi$ berdasarkan 9aktu (Tribulan) di 9ilayah
kerja Puskesmas %amping tahun &'1 terbanyak ditemukan pada Tribulan
yaitu sebanyak 7 orangg! Pelaksanaan Program Penelusuran pidemiologi TB/ Puskesmas %amping
dilakukan dengan "ara Pasi$ selekti$ yaitu pendataan pasien yang datang ke
puskesmas dengan keluhan dan gejala batuk berdahak lebih dari dua minggu
yang selanjutnya diseleksi dengan melakukan tes BT0h! Pelaksanaan Program Pemberantasan TB (P&TB) Di 5ilayah *erja Puskesmas
%amping dilakukan dengan "ara pertemuan Tim D6T Puskesmas %amping
setahun 7 dan penyuluhan ke kader posyandu dan masyarakat, serta family
"atherin" dengan keluarga penderita!
-
8/20/2019 LAPORAN EPIDEMIOLOGI TBC
29/29
B S"!"n