laporan complete sumadiyasa
DESCRIPTION
TugasTRANSCRIPT
ASSESMENT TEKNIK NON-TES
“MOTIVASI BELAJAR”
Laporan Ini Dibuat Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah
Teknik Non - Tes
Dosen Pengampu : Prof. Dr. Ni Ketut Suarni, M.S., Kons.
Disusun Oleh :
I Made Sumadiyasa ( 1011011103 )
JURUSAN BIMBINGAN KONSELING
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA
2013
ii
KATA PENGANTAR
Puja dan puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa
karena berkat rahmat beliaulah kami dapat menyelesaikan laporan ini.
Terselesaikannya laporan ini tidak lepas dari bantuan dan dorongan dari
pihak-pihak yang terlibat langsung maupun tidak langsung dalam proses
penyusunan dan pembuatan makalah ini. Rasa terima kasih kami sampaikan
kepada Ibu dosen pembimbing Prof. Dr. Ni Ketut Suarni, M.S., Kons. yang telah
bersedia menuntun dan membantu penulis dalam pembuatan makalah ini serta
narasumber dan pihak-pihak lainnya yang turut serta membantu demi
terselesaikannya makalah ini sesuai dengan apa yang telah diharapkan
sebelumnya.
Penulis sebagai manusia yang banyak memiliki kekurangan menyadari
bahwa apa yang penulis sampaikan dalam laporan ini masih jauh dari
kesempurnaan baik dalam proses penyampaiannya maupun isi atau hal-hal yang
terkandung di dalamnya. Maka dari itu penulis laporan ini sangat mengharapkan
kritik dan saran dari para pembaca yang penulis banggakan yang bersifat
membangun sehingga dapat membantu penulis untuk dapat lebih
menyempurnakan lagi laporan ini. Penulis sangat berharap apa yang dalam
laporan ini dapat memberikan manfaat-manfaat yang sedianya dapat berguna pagi
pembaca pada umumnya dan para calon konselor pada khususnya sehingga apa
yang menjadi tujuan pendidikan di Indonesia serta tujuan Bangsa Indonesia dapat
tercapai sebagaimana yang diharapkan.
Singaraja, 28 Desember 2012
Penulis,
iii
DAFTAR ISI
Halaman
Kata Pengantar .......................................................................................... ii
Daftar Isi ................................................................................................... iii
Daftar Tabel............................................................................................... iv
BAB I PENDAHULUAN ........................................................................ 1
1.1 Latar Belakang Masalah ......................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah .................................................................. 1
1.3 Tujuan .................................................................................... 2
1.3 Manfaat ................................................................................... 2
BAB II MOTIVASI BELAJAR ............................................................... 3
2.1 Definisi Motivasi Belajar ........................................................ 3
2.2 Aspek-aspek Motivasi ............................................................. 5
2.3 Indikator Motivasi ................................................................... 11
Kisi-kisi Instrumen Motivasi Belajar ............................................ 12
Menyusun Perangkat Instrumen ................................................... 12
BAB III UJI PAKAR/PROSES PENGEMBANGAN INSTRUMEN ..... 16
3.1 Uji Pakar .................................................................................. 16
3.2 Analisis Uji Pakar Dengan Menggunakan Rumus Gregory .... 19
3.3 Analisis Butir Menggunakan Analisis Product Moment ......... 22
BAB IV PENUTUP
4.1 Kesimpulan .............................................................................. 32
4.2 Saran-saran .............................................................................. 32
Lampiran
iv
DAFTAR TABEL
Tabel :
Kisi – kisi Instrumen Motivasi Belajar ................................................... 12
Butir-Butir Instrumen Motivasi Berprestasi ........................................... 13
Rekapan Hasil Penilaian Judges ............................................................. 19
Tabel Uji Judges ..................................................................................... 21
Tabel Koefisien Validitas ....................................................................... 22
Tabel Analisis Butir Soal ........................................................................ 23
Tabel Validitas Soal 1 ............................................................................ 23
Tabel Validitas Soal 2 ............................................................................ 24
Tabel Validitas Soal 3 ............................................................................ 25
Tabel Validitas Soal 4 ............................................................................ 26
Tabel Validitas Soal 5 ............................................................................ 27
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Motivasi merupakan dorongan yang dapat berasal dari luar maupun dari
dalam diri individu, motivasi ini dapat mendorong individu untuk melakukan
sesuatu hal dari yang positif maupun negatif karena ia terdorong untuk
melakukannya.
Motivasi juga dapat mendorong seseorang untuk belajar yang disebut
dengan motivasi belajar. Motivasi belajar ini sama seperti motivasi lainnya
dapat bersumber dari berbagai sumber baik dari sumber internal atau dari dalam
individu dan dapat pula dari sumber eksternal yaitu dari luar diri individu.
Pengaruh besar kecilnya motivasi ini dalam mendorong individu untuk belajar.
motivasi belajar yg tinggi ini akan sangat membantu individu dalam menempuh
pendidikan yang dijalaninya saat ini dan akan mempengaruhi keberhasilannya
di masa yang akan datang, karena orang yang sukses kemungkinan besar juga
akan sukses dalam pekerjaan yang digelutinya.
Jika dilihat pada masa saat ini banyak sekali para siswa atau pelajar yang
memiliki motivasi belajar yang rendah, rendahnya motivasi belajar ini
disebabkan oleh banyak hal seperti ang dijelaskan sebelumnya yaitu motivasi
seseorang dapat dipengaruhi oleh faktor internal atau eksternal. Berdasarkan hal
tersebutlah laporan ini dibuat.
1.2. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan apa yang terdapat pada latar belakang masalah, maka
rumusan masalahnya adalah sebagai berikut :
1. Apakah yang termasuk ke dalam motivasi belajar ?
2. Apa sajakah yang menjadi aspek-aspek dalam motivasi belajar?
3. Apakah yang menjadi indikator motivasi belajar ?
2
1.3. TUJUAN
Sesuai dengan apa yang terdapat pada latar belakang masalah dan
rumusan masalah, maka tujuan penulisan makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Memberikan definisi mengenai motivasi belajar.
2. Menjelaskan aspek-aspek motivasi belajar.
3. Untuk menyelesaikan tugas mata kuliah teknik non-tes.
1.4. MANFAAT
Manfaat penulisan makalah ini sesuai dengan hal-hal yang terdapat dalam
latar belakang masalah, rumusan masalah dan tujuan, maka manfaat yang dapat
diperolehdari pembuatan makalah ini adalah :
1. Terselesaikannya tugas mata kuliah teknik non-tes.
2. Dipahaminya tentang definisi tentang motivasi belajar.
3. Diperolehnya pemahaman tentang aspek-aspek motivasi belajar.
4. Pahamnya pembaca tentang indikator motivasi belajar.
3
BAB II
MOTIVASI BELAJAR
2.1. Definisi Motivasi Belajar.
Motivasi adalah suatu kondisi yang menyebabkan atau menimbulkan
perilaku tertentu, dan memberi arah dan ketahanan (persistence) pada tingkah
laku tersebut ( Wlodkowski : 1985 ). Berdasarkan rumusan tersebut motif
merupakan faktor dinamis, penyebab seseorang melakukan perbuatan. Suatu
perbuatan dapat ditimbulkan oleh sesuatu motif. Namun juga bisa disebabkan
oleh beberapa motif. Dalam belajar, motivasi punya peranan yang penting.
Dalam membicarakan macam-macam motivasi belajar, ada dua macam sudut
pandang, yakni motivasi yang berasal dari dalam pribadi seseorang yang biasa
disebut ”motivasi intrinsik” dan motivasi yang berasal dari luar diri seseorang
yang biasa disebut ”motivasi ekstrinsik”. Setiap anak harus memiliki motivasi
belajar agar dapat tercapainya sesuatu atau hasil sesuai yang diharapkan.
Motivasi berasal dari bahasa Latin, movere yang berarti bergerak atau
bahasa Inggrisnya to move. Motif diartikan sebagai kekuatan yang terdapat
dalam diri organisme yang mendorong untuk berbuat ( driving force ). Motif
tidak berdiri sendiri, tetapi saling berkaitan dengan faktor lain, baik faktor
eksternal, maupun faktor internal. Hal-hal yang mempengaruhi motif disebut
motivasi. Jadi motivasi adalah keadaan dalam diri individu atau organisme yang
mendorong perilaku kea rah tujuan ( Walgito, 2004 : 220 ). Sedang menurut
Plotnik ( 2005 : 328 ), motivasi mengacu pada berbagai factor fisiologi dan
psikologi yang menyebabkan seseorang melakukan aktivitas dengan cara yang
spesifik pada waktu tertentu. Berikut adalah pengertian motivasi menurut
beberapa ahli yang penulis peroleh dari berbagai literatur :
a. Mc. Donald yang dikutip oleh Sardiman mengemukakan, motivasi adalah
perubahan energi dalam diri seseorang yang ditandai dengan munculnya
“feeling” dan didahulu dengan tanggapan terhadap adanya tujuan.
4
b. Tabrani Rusyan berpendapat, bahwa motivasi merupakan kekuatan yang
mendorong seseorang melakukan sesuatu untuk mencapai tujuan.
c. Heinz Kock memberikan pengertian, motivasi adalah mengembangkan
keinginan untuk melakukan sesuatu.
d. Dr. Wayan Ardhan menjelaskan, bahwa motivasi dapat dipadang sebagai
suatu istilah umum yang menunjukkan kepada pengaturan tingkah laku
individu dimana kebutuhan-kebutuhan atau dorongan-dorongan dari
dalam dan insentif dari lingkungan mendorong individu untuk
memuaskan kebutuhan-kebutuhannya atau untuk berusaha menuju
tercapainya tujuan yang diharapkan.
e. Gleitman dan Reiber yang dikutip oleh Muhibbin Syah berpendapat,
bahwa motivasi berarti pemasok daya (energizer) untuk bertingkah laku
secara terarah.
f. Menurut Siti Sumarni ( 2005 ), Thomas L. Good dan Jere B. Braphy
(1986) mendefinisikan motivasi sebagai suatu energi penggerak dan
pengarah, yang dapat memperkuat dan mendorong seseorang untuk
bertingkah laku. Ini berarti perbuatan seseorang tergantung motivasi yang
mendasarinya.
g. Dalam A.M. Sardiman ( 2005 : 75 ) motivasi belajar dapat juga diartikan
sebagai serangkaian usaha untuk menyediakan kondisi-kondisi tertentu,
sehingga seseorang mau dan ingin melakukan sesuatu, dan bila ia tidak
suka, maka akan berusaha untuk meniadakan atau mengelak perasaan
tidak suka itu.
Dari berbagai definisi yang dikemukakan oleh para ahli tersebut diatas,
dapat dikatakan bahwa motivasi adalah sesuatu yang kompleks, karena
motivasi dapat menyebabkan terjadinya perubahan energi dalam diri individu
untuk melakukan sesuatu yang didorong karena adanya tujuan, kebutuhan atau
keinginan.
Pengertian belajar menurut Morgan, mengatakan bahwa belajar adalah
setiap perubahan yang relatif menetap dalam tingkah laku yang terjadi sebagai
5
suatu hasil dari latihan atau pengalaman ( Wisnubrata, 1983 : 3 ). Sedangkan
menurut Moh. Surya ( 1981 : 32 ), belajar adalah suatu proses usaha yang
dilakukan individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru
keseluruhan, sebagai hasil pengalaman individu itu sendiri dalam interaksinya
dengan lingkungan. Kesimpulan yang bisa diambil dari kedua pengertian di
atas, bahwa pada prinsipnya, belajar adalah perubahan dari diri seseorang. Ciri
kegiatan belajar adalah sebagai berikut :
· Belajar merupakan suatu aktivitas yang menghasilkan perubahan tingkah
Laku, baik secara actual maupun potensial, baik maupun buruk.
· Perubahan yang terjadi bersifat positif dan berlaku dalam waktu yang
relatif lama.
· Perubahan tersebut terjadi karena adanya usaha (termasuk didalamnya
latihan dan pengalaman). Perubahan karena efek perkembangan dan
kematangan tidak termasuk dalam proses belajar.
Dari uraian yang tersebut di atas, dapat disimpulkan bahwa pengertian
motivasi belajar adalah keseluruhan daya penggerak baik dari dalam diri
maupun dari luar siswa ( dengan menciptakan serangkaian usaha untuk
menyediakan kondisi-kondisi tertentu ) yang menjamin kelangsungan dan
memberikan arah pada kegiatan belajar, sehingga tujuan yang dikehendaki oleh
subjek belajar itu dapat tercapai.
2.2. Aspek-aspek Motivasi.
Berikut akan dijelaskan sedikit mengenai aspek motivasi, aspek motivasi
menurut Walgito, yaitu :
1. Keadaan yang mendorong dan kesiapan bergerak dalam diri organisme
yang timbul karena kebutuhan jasmani, keadaan lingkungan, keadaan
mental (berpikir dan ingatan).
2. Perilaku yang timbul dan terarah karena keadaan tersebut.
3. Sasaran atau tujuan yang dikejar oleh perilaku tersebut.
6
Motivasi diri timbul dan berkembang terdapat dalam dua dasar utama
yakni : motivasi intrinsik dan ekstrinsik.
a. Motivasi Intrinsik
Menurut Sadirman A. M., motivasi intrinsik adalah : “motif-motif
yang menjadi aktif atau berfungsi tidak perlu di rangsang dari luar, karena
dalam diri setiap individu sudah ada dorongan untuk melakukan
sesuatu.Dengan demikian motivasi intrinsik dapat pula dikatakan sebagai
bentuk motivasi yang didalamnya aktivitas belajar dimulai dan diteruskan
berdasarkan pada suatu dorongan dalam diri dan secara mutlak terkait
dengan aktivitas belajar. Sedangkan menurut Chalijah Hasan motivasi
intrinik adalah : “Jenis motivasi ini timbul sebagai akibat dari dalam diri
individu sendiri tanpa ada paksaan dan dorongan dari orang lain”
Menurut Syaiful Bahri ( 2002 : 115 ) motivasi intrinsik yaitu motif-
motif yang menjadi aktif atau berfungsinya tidak memerlukan rangsangan
dari luar, karena dalam diri setiap individu sudah ada dorongan untuk
melakukan sesuatu. Sejalan dengan pendapat diatas, dalam artikelnya Siti
Sumarni (2005) menyebutkan bahwa motivasi intrinsik adalah motivasi
yang muncul dari dalam diri seseorang.
Sedangkan Sobry Sutikno ( 2007 ) mengartikan motivasi intrinsik
sebagai motivasi yang timbul dari dalam diri individu sendiri tanpa ada
paksaan dorongan orang lain, tetapi atas dasar kemauan sendiri. Dari
beberapa pendapat tersebut, dapat disimpulkan, motivasi intrinsik adalah
motivasi yang muncul dari dalam diri seseorang tanpa memerlukan
rangsangan dari luar.
Ada beberapa macam terbentuknya motivasi intrinsik dalam kegiatan
belajar, antara lain :
· Adanya kebutuhan.
Menurut Ngalim Purwanto : “Tindakan yang dilakukan oleh
manusia pada hakikatnya adalah untuk memenuhi kebutuhannya, baik
kebutuhan fisik maupun psikis”.Dari pendapat tersebut, bagi keluarga
7
sakinah yang bermaksud memberikan motivasi kepada anak, maka
harus berusaha mengetahui terlebih dahulu apa kebutuhan-kebutuhan
anak yang akan dimotivasi.Menurut Yaumil Agoes : “memahami
kebutuhan anak adalah semata-mata untuk memberi peluang pada anak
memilih berbagai alternatif yang tersedia dalam suatu lingkungan yang
kaya stimulasi”.Berdasarkan kepada pendapat tersebut dapat dipahami
bahwa orang tua harus mengetahui kebutuhan anak.
· Adanya cita-cita.
Selanjutnya pendorong yang mempunyai pengaruh besar adalah
adanya cita-cita. Cita-cita merupakan pusat bermacam-macam
kebutuhan-kebutuhan, artinya kebutuhan-kebutuhan itu biasanya
direalisasikan di sekitar cita-cita itu. Sehingga cita-cita tersebut
mampu memberikan energi kepada anak untuk melakukan sesuatu
aktifitas belajar.
Jadi seseorang anak harus mempunyai cita-cita dan dengan cita-
cita tersebut dapat meraih apa saja yang diinginkan. Selanjutnya
Zakiah Daradjad menjelaskan bahwa : “Manfaat sikap-sikap cita-cita
dan rasa ingin tahu anak. Pada umumnya anak-anak preadolescent dan
permulaan adolesent memiliki cita-cita yang tinggi dan sering mereka
memberi respon dalam bentuk kerja sama permainan, kejujuran dan
karajinan”.
Dari pendapat tersebut, dapat dipahami bahwa perlu pemberian
motivasi yang tepat terhadap anak yang belum mengetahui pentingnya
belajar yang menunjang terhadap pencapaian cita-citanya. Disinilah
peranan dan kontribusi keluarga di tuntut untuk memberikan motivasi,
agar anak dapat melakukan perbuatan yang dapat menunjang
pencapaian cita-citanya dan dalam hal ini, kontribusi keluarga sakinah
pencapaian cita-cita dan dalam hal ini, kontribusi keluarga sakinah
diwujudkan dengan cara menerangkan manfaat belajar, sehingga anak
8
merasa terpanggil untuk tetap belajar secara efektif dan efisien agar
dapat menggapai cita-citanya.
· Keinginan tentang kemajuan dirinya.
Di dalam proses belajar, motivasi memang memegang peranan
penting. Menurut Sadirman bahwa : “melalui aktualisasi diri
pengembangan kompetensi akan meningkatkan kemajuan diri
seseorang. Keinginan dan kemajuan diri ini menjadi salah satu
keinginan diri seseorang. Keinginan dan kemajuan diri ini menjadi
salah satu keinginan bagi setiap individu”.
· Minat.
Motivasi muncul karena ada kebutuhan, begitu juga minat
sehingga tepatlah kalau minat merupakan alat motivasi yang pokok.
Proses belajar itu akan berjalan kalau disertai dengan minat.
b. Motivasi Ekstrinsik
Menurut Chalijah Hasan motivasi ekstrinsik adalah “jenis motivasi
ini timbul sebagai akibat pengaruh dari luar individu, apakah karena
adanya ajakan, suruhan atau paksaan dari orang lain sehingga dengan
kondisi yang demikian akhirnya ia mau melakukan sesuatu atau belajar”.
Sedangkan Sadirman menyebutkan : “motivasi ekstrinsik itu adalah motif-
motif yang aktif dan fungsinya karena adanya perangsang dari luar”.
Menurut A.M. Sardiman ( 2005 : 90 ) motivasi ekstrinsik adalah motif-
motif yang aktif dan berfungsinya karena adanya perangsang dari luar.
Sedangkan Rosjidan, et al ( 2001 : 51 ) menganggap motivasi ekstrinsik
adalah motivasi yang tujuan-tujuannya terletak diluar pengetahuan, yakni
tidak terkandung didalam perbuatan itu sendiri. Sobry Sutikno berpendapat
bahwa motivasi ekstrinsik adalah motivasi yang timbul akibat pengaruh
dari luar individu, apakah karena ajakan, suruhan atau paksaan dari orang
lain sehingga dengan keadaan demikian seseorang mau melakukan sesuatu.
Dari beberapa pendapat di atas, dapat disimpulkan, motivasi ekstrinsik
9
adalah motivasi yang timbul dan berfungsi karena adanya pengaruh dari
luar.
Motif ekstrinsik dapat pula dikatakan sebagai suatu bentuk motivasi
yang di dalamnya aktivitas belajar yang diteruskan berdasarkan dorongan
dari luar yang tidak secara mutlak berkaitan dengan aktivitas belajar.
Berdasarkan pada pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa motivasi
ekstrinsik itu aktif jika di rangsang dari luar dan mempunyai kontribusi
besar dalam menumbuhkan motivasi ini adalah keluarga sakinah, sebagai
tempat yang pertama dan utama dalam proses pendidikan. Dengan berbagai
cara keluarga sakinah dapat melakukan rangsangan untuk motivasi belajar
anak.
Anak didalam melakukan sesuatu aktifitas belajar seringkali
mengalami kesulitan dan untuk mengatasi kesulitan tersebut keluarga
sebagai pilar utama harus membantu anak dalam mengatasi kesulitan
tersebut. Dengan pemberian dan penanaman motivasi kepada anak dapat
menjadikan anak tumbuh menjadi pribadi yang mandiri, lepas dari
ketergantungan serta tidak mudah putus asa.
Ada beberapa cara untuk menumbuhkan dan membangkitkan anak
agar melakukan aktifitas belajar, diantaranya adalah :
· Pemberian hadiah.
Hadiah merupakan alat pendidikan yang bersifat positif dan
fungsinya sebagai alat pendidik represif positif. Hadiah juga
merupakan alat pendorong untuk belajar lebih aktif. Keluarga sakinah
dapat memilih macam-macam hadiah dengan disesuaikan dengan
sutuasi dan kondisi tertentu.
Motivasi dalam bentuk hadiah ini dapat membuahkan semangat
belajar dalam mempelajari materi-materi pelajaran. Dan sebuah
keluarga yang sakinah harus memilih waktu yang tepat, yaitu kapan
hadiah tersebut akan diberikan untuk mendatangkan pengaruh positif
terhadap anak.
10
· Kompetensi
Saingan atau kompetensi dapat digunakan sebagai alat untuk
mendorong belajar anak, baik persaingan individu maupun kelompok
dalam rangka meningkatkan prestasi belajar anak. Memang unsur
persaingan itu banyak digunakan dalam dunia industri dan
perdagangan, tetapi sangat baik jika digunakan untuk meningkatkan
kegiatan belajar anak.
· Hukuman
Hukuman merupakan pendidikan yang tidak menyenangkan, alat
pendidikan yang bersifat negatif, namun demikian dapat menjadi alat
motivasi atau pendorong untuk mempergiat belajar anak. Anak akan
berusaha untuk mendapatkan tugas yang menjadi tanggung jawanya,
agar terhindar dari hukuman.
Ishom Ahmadi menyebutkan, “Hukuman adalah termasuk alat
pendidikan represif yang bertujuan menyadarkan anak didik agar
melakukan hal-hal yang baik dan sesuai dengan tata aturan yang
berlaku”. Sebelum hukuman diberikan, hendaknya pendidikan atau
orang tua mengetahui tahapan-tahapan seperti yang disebutkan oleh
Ishom Ahmadi, antara lain :
a. Pemberitahuan.
b. Teguran
c. Peringatan
d. Hukuman.
· Pujian
Menurut Sadirman adalah “Bentuk reinforcement yang positif
dan sekaligus merupakan motivasi yang baik”.[16] Apabila anak
berhasil dalam kegiatan belajar, pihak keluarga perlu memberikan
pujian pada anak. Positifnya pojian tersebut dapat menjadi motivasi
untuk meningkatkan prestasi, akan tetapi pujian yang diberikan kepada
anak tidak berlebihan. Karena apabila terlalu sering, maka anak akan
11
menjadi besar kepala dan manja. Oleh karena itu pujian hendaknya
diberikan secara wajar saja agar menjadi motivasi bagi anak.
2.3. Indikator Motivasi.
Adapun indikator dari motivasi itu sendiri yaitu:
· Kuatnya kemauan untuk berbuat.
· Jumlah waktu yang disediakan untuk belajar.
· Kerelaan meninggalkan kewajiban atau tugas yang lain.
· Ketekunan dalam mengerjakan tugas.
· Ulet menghadapi kesulitan ( tidak lekas putus asa ).
· Menunjukkan minat terhadap bermacam – macam masalah orang dewasa.
· Lebih senang bekerja mandiri.
· Dapat mempertahankan pendapatnya.
· Tekun menghadapi tugas.
· Cepat bosan menghadapi tugas-tugas rutin.
Adapun secara umum indikator individu atau siswa yang memilki
motivasi belajar yang tinggi adalah
· Konsisten.
· Focus pada kegiatan yang dilakukan.
· Serius.
· Bertanggung jawab.
· Menyukai tantangan.
· Menyukai kompetisi.
· Cekatan/tidak suka menunda-nunda pekerjaan.
· Pantang menyerah.
· Selalu berorientasi pada masa depan yang lebih baik.
· Mandiri.
12
A. Kisi-kisi Instrumen Motivasi Belajar.
Tabel 1. Kisi-kisi Instrumen Motivasi Belajar.
Variabel Dimensi Indikator Jenis Butir
Positif Negatif
Motivasi
Belajar
1. Intrinsik · Konsisten 6,9 · Fokus pada kegiatan yang
dilakukan 2,30
· Serius 1,4,28 · Bertanggung jawab 11 3,7,8 · Selalu berorientasi pada
masa depan yang lebih baik 10,27
21
· Mandiri 5,16,26,24,29 2. Ekstrinsik · Menyukai tantangan
· Menyukai kompetisi
· Pantang menyerah
12,15,19,23,25
17,18,20
13
14
21
22
B. Menyusun Perangkat Instrumen.
Kuesioner Motivasi Belajar
A. Identitas Responden
1. Nama :
2. Jenis Kelamin :
3. Kelas :
B. Petunjuk
Dibawah ini disajikan sejumlah pernyataan tentang motivasi berprestasi.
Anda diminta membaca setiap pernyataan dengan teliti dan cermat,
kemudian jawablah sesuai dengan pandangan atau perasaan anda
mengenai diri anda sendiri yang sebenarnya dengan jalan memberi tanda
silang ( X ) pada salah satu alternatif jawaban pada kolom yang telah
tersedia.
13
SS = Sangat setuju
S = Setuju
KS = Kurang Setuju
TS = Tidak Setuju
STS= Sangat tidak setuju
Pada kuesioner ini tidak ada jawaban benar atau salah untuk setiap
pertanyaan. Semua jawaban yang akan anda berikan tidak akan
mempengaruhi nilai anda serta akan dirahasiakan.
¯ Butir Pernyataan
Tabel 02. Butir-Butir Instrumen Motivasi Belajar
No Pernyataan SS S KS TS STS
1 Ketika proses belajar mengajar di kelas
berlangsung saya sering mengantuk
2
Saya selalu berusaha dalam
mendengarkan dan bisa menerima materi
dengan maksimal.
3
Saya kurang begitu menyukai pemberian
tugas berupa PR oleh guru untuk
dikerjakan di rumah
4
Saya mengikuti pembelajaran di kelas
dengan serius dan saya duduk di bangku
bagian depan.
5
Saya mandiri dalam mengerjakan tugas-
tugas yang diberikan oleh guru apapun
bentuk tugas yang diberikan.
6
Saya lebih bangga dengan tugas yang
saya kerjakan sendiri daripada hasil
menyontek.
7 Saya akan mengabaikan tugas-tugas yang
14
diberikan oleh guru, apabila tugas itu
kurang saya mengerti.
8 Saya selalu mengerjakan tugas tanpa
menundanya.
9 Saya lebih suka belajar ketika ulangan
daripada sejak jauh hari sebelum ulangan.
10 Saya ingin agar tugas-tugas yang saya
kerjakan benar.
11 Saya lebih suka mengerjakan tugas
dengan segera.
12
Saya memandang tugas yang diberikan
oleh guru adalah suatu kewajiban yang
harus dikerjakan.
13
Apabila saya salah dalam mengerjakan
tugas, saya selalu ingin diberikan
kesempatan untuk memperbaikinya
kembali.
14 Tugas rumah yang diberikan sangat
membebani saya.
15 Saya suka dengan hal-hal yang baru
terkait jurusan yang saya tekuni.
16 Saya lebih suka belajar hanya dari
penjelasan guru di kelas saja.
17 Saya ingin lebih baik dari teman saya.
18 Saya ingin memperoleh nilai akhir yang
lebih baik dari sebelumnya.
19
Apabila diberikan tugas oleh guru saya,
saya akan mengerjakannya dengan
maksimal.
15
20
Saya ingin tugas saya menjadi tugas yang
terbaik dibandingkan dengan teman saya
di kelas.
21
Saya tidak suka debat dikelas dengan
teman-teman apabila diberikan persoalan
oleh guru saya.
22
Saya tidak terlalu menuntut untuk
mendapat nilai yang bagus, yang penting
saya lulus.
23
Saya suka diberikan tugas rumah oleh
guru saya dan tugas itu tidak membebani
saya.
24 Ketika saya mengalami hambatan saya
akan bertanya dengan teman/guru.
25 Saya suka bertanya dalam diskusi.
26 Saya lebih suka tugas yang dikerjakan
berkelompok dari pada tugas individu.
27
Saya membuat jadwal kegiatan belajar
untuk mengatur kegiatan belajar di
rumah.
28 Saya suka membawa buku rujukan untuk
materi yang ada dikelas.
29
Saya lebih suka bantuan orang lain dalam
mengerjakan tugas daripada mengerjakan
sendiri.
30 Saya kurang begitu aktif di dalam kelas
16
BAB III
UJI PAKAR / PROSES PENGEMBANGAN INSTRUMEN
3.1. Uji Pakar
A. PAKAR 1
Nama Penguji : Wayan Handika
NIM : 1011011088
Kelas : VB
NO
POINT RELEVAN
TIDAK
RELEVAN KETERANGAN
1 √
2 √
3 √
4 √
5 √
6 √
7 √
8 √
9 √
10 √
11 √
12 √
13 √
14 √
15 √
16 √
17 √
18 √
17
19 √
20 √
Kurang mengacu pada penegas kalimat adanya
kompetisi
21 √
22 √
23 √
24 √
25 √
26 √
27 √
28 √
29 √
Kalimat yang digunakan rancu antara pernyataan
negative atau positif
30 √
Kalimat yang digunakan rancu antara pernyataan
negative atau positif
B. PAKAR 2
Nama Penguji : Putu Aryawan
NIM : 1011011116
Kelas : VB
NO
POINT
RELEVAN TIDAK
RELEVAN
KETERANGAN
1 √
2 √
3 √
4 √
5 √
6 √
18
7 √
8 √
9 √
10 √
11 √
12 √
13 √
14 √
15 √
16 √
17 √
18 √
19 √ Sebaiknya dalam pernyataan tidak menggunakan
kata apabila
20 √ Terlalu banyak menggunakan kata saya dalam
pernyataan
21 √ Terlalu banyak menggunakan kata saya dalam
pernyataan
22 √
23 √
24 √
25 √
26 √
27 √
28 √
29 √
30 √
19
3.2. Analisis Uji Pakar dengan Formula Gregory
¯ UJI VALIDITAS INSTRUMEN
1. Formula Gregory
𝐕𝐂 = 𝐃
𝐀 + 𝐁 + 𝐂 + 𝐃
- Koefisien bergerak dari + s/d 1, dengan kriteria :
· 0,9 – 1,0 sangat tinggi
· 0,6 – 0,89 tinggi
· 0,4 – 0,59 sedang
· 0,2 – 0,39 rendah
· 0,0 – 0,19 sangat rendah
A. Rekap Hasil Penilaian Jugges
Tabel 03. Hasil Penilaian Jugges
NO BUTIR JUGGES
JUGGES I JUGGES II 1 R R 2 R R 3 R R 4 R R 5 R R 6 R R 7 R R
C (-+)
D (++)
B (+-)
A (--)
20
8 R R 9 R R 10 R R 11 R R 12 R R 13 R R 14 R R 15 R R 16 R R 17 R R 18 R R 19 R T 20 T T 21 R T 22 R R 23 R T 24 R R 25 R R 26 R R 27 R R 28 R R 29 T R 30 T R
Koefisien validitas isi dapat dilakukan secara kualitatif dan
kuantitatif oleh beberapa orang pakar (Gregory , 2000 dalam Koyan, 2002).
Untuk menentukan koefisien validitas isi, hasil penilaian dari dua pakar
dimasukkan kedalam tabulasi 2 X 2 yang tediri dari kolom A, B,C, dan D.
Kolom A adalah sel yang menunjukkan ketidaksetujuan kedua penilai.
Kolom B dan C adalah sel yang menunjukkan perbedaan pandangan antara
penilai pertama dan kedua ( penilai pertama setuju penilai kedua tidak
setuju, atau sebaliknya ). Kolom D adalah sel yang menunjukkan
persetujuan antara kedua penilai. Validitas isi adalah banyaknyabutur soal
pada kolom D dibagi dengan banyaknya butir A + B + C +D.
21
Setelah butir soal divalidasi kedua penilai, selanjutnya dianalisis
menggunakan perhitungan menurut Gregory sebagai berikut.
Tabel 04. Uji Judges
Penilaian Judges Judges I
Kurang Relevan Sangat Relevan
Judges II
Kurang Relevan 1 3
Sangat Relevan 2 24
Dari tabel diatas dapat dicari validitas isi (content validity) dengan
menggunakan rumus Gregory :
𝐕𝐂 = 𝐃
𝐀 + 𝐁 + 𝐂 + 𝐃
Keterangan:
V : Validitas isi
A : Sel yang menunjukkkan ketidak setujuan kedua penilai
B : Sel yang menunjukkan pandangan kedua pakar. Penilai
pertama setuju ( sangat relevan ), penilai kedua tidak setuju
( kurang relevan )
C : Sel yang menunjukkan perbedaan antara kedua pakar. Penilai
pertama tidak setuju (kurang relevan), penilai kedua setuju
(sangat relevan)
D : Sel yang menunjukkan persetujuan valid antara kedua penilai.
Nilai validitas isi yang diperoleh mencerminkan keseluruhan butir tes
yang dihasilkan. Untuk mengklasifikasikan di kategori mana koefisien
validitas itu berada, maka diketahui berdasarkan tabel berikut.
22
Tabel 05. Koefisien Validitas
KOEFISIEN VALIDITAS
0,80 - 1,00
0,60 - 0,79
0,40 - 0,59
0,20 - 0,39
0,00 - 0,19
Validitas isi sangat tinggi
Validitas isi tinggi
Validitas isi sedang
Validitas isi rendah
Validitas isi sangat rendah
B. Analisa
C ( 2 )
D ( 24 )
B ( 3 )
A ( 1 )
𝑽 = 𝟐𝟒
𝟏 + 𝟑 + 𝟐 + 𝟐𝟒=
𝟐𝟒𝟑𝟎
= 𝟎, 𝟖𝟎
Jadi berdasarkan kriteria dapat disimpulkan validitasnya adalah Sangat Tinggi.
3.3. Analisis Butir Menggunakan Analisis Product Moment.
𝑅𝑥1𝑦 = 𝑁 ∑ 𝑋𝑌 − ( ∑𝑋 )( ∑𝑌 )
�{𝑁∑𝑋2 − ( ∑𝑋 )2}{𝑁∑𝑌2 − ( ∑ 𝑌) 2}
Interpretasi : db = N – nr
23
1. Hasil Penyebaran Instrumen ( Terlampir )
Penyebaran instrument dilakukan pada lima responden yaitu:
a. Kadek Budi Artawan
b. Putu Edi Sutarjo
c. Made Agus Santi Purnama
d. I Wayan Andika Sari Putra
e. I Kadek Jeri Sastrawan
2. Analisis Hasil Penyebaran Instrumen Menggunakan Analisis Product
Moment
TABEL 06. ANALISIS BUTIR SOAL
NO RESPONDEN NO BUTIR Y Y2
1 2 3 4 5 1 Kadek Budi Artawan 3 5 5 5 5 23 529
2 Putu Edi Sutarjo 3 5 3 3 5 19 361
3 Made Agus Santi
Purnama 5 4 2 3 5 19 361
4 I Wayan Andika Sari
Putra 3 4 5 2 4 18 324
5 I Kadek Jeri Sastrawan 5 5 2 2 3 17 289
ANALISIS BUTIR SOAL
Tabel 07. Validitas Soal 1
NO RESPONDEN
BUTIR
SOAL
NO 1 (X)
SKOR
TOTAL
(Y)
X2 Y2 XY
1 Kadek Budi Artawan 3 23 9 529 69
2 Putu Edi Sutarjo 3 19 9 361 57
3 Made Agus Santi 5 19 25 361 95
24
Purnama
4 I Wayan Andika Sari
Putra 3 18 9 324 54
5 I Kadek Jeri
Sastrawan 5 17 25 289 85
JUMLAH 19 96 77 1864 360
𝑅𝑥1𝑦 = 5 ( 360 ) − ( 19 )( 96 )
�{5 ( 77 ) − ( 19 )2}{5( 1864 ) − ( 96 )2}
= 1800 − 1824�{ 24 }{104}
= −24
49,96
= −0,480
db = 5 – 2 = 3, didapatkan rtabel = 0,878 pada taraf signifikansi 5%
Karena rhitung < rtabel maka soal no. 1 dinyatakan Tidak Valid
Tabel 08. Validitas Soal 2
NO RESPONDEN
BUTIR
SOAL
NO 2 (X)
SKOR
TOTAL
(Y)
X2 Y2 XY
1 Kadek Budi Artawan 5 23 25 529 115
2 Putu Edi Sutarjo 5 19 25 361 95
3 Made Agus Santi
Purnama 4 19
16 361 76
4 I Wayan Andika Sari 4 18 16 324 72
25
Putra
5 I Kadek Jeri
Sastrawan 5 17
25 289 85
JUMLAH 23 96 107 1864 443
𝑅𝑥1𝑦 = 5 ( 443 ) − ( 23 )( 96 )
�{5 ( 107 ) − ( 23 )2}{5( 1864 ) − ( 96 )2}
= 2215 − 2208�{ 6 }{104}
= 7
24,98
= 0,280
db = 5 – 2 = 3, didapatkan rtabel = 0,878 pada taraf signifikansi 5%
Karena rhitung < rtabel maka soal no. 2 dinyatakan Tidak Valid
Tabel 09. Validitas soal 3
NO RESPONDEN
BUTIR
SOAL
NO 3 (X)
SKOR
TOTAL
(Y)
X2 Y2 XY
1 Kadek Budi Artawan 5 23 25 529 115
2 Putu Edi Sutarjo 3 19 9 361 57
3 Made Agus Santi
Purnama 2 19
4 361 38
4 I Wayan Andika Sari
Putra 5 18
25 324 90
26
5 I Kadek Jeri
Sastrawan 2 17
4 289 34
JUMLAH 17 96 67 1864 334
𝑅𝑥1𝑦 = 5 ( 334 ) − ( 17 )( 96 )
�{5 ( 67 ) − ( 17 )2}{5( 1864 ) − ( 96 )2}
= 1670 − 1632�{ 46 }{104}
= 38
69,17
= 0,549
db = 5 – 2 = 3, didapatkan rtabel = 0,878 pada taraf signifikansi 5%
Karena rhitung < rtabel maka soal no. 3 dinyatakan Tidak Valid
Tabel 10. Validitas soal 4
NO RESPONDEN
BUTIR
SOAL
NO 4 (X)
SKOR
TOTAL
(Y)
X2 Y2 XY
1 Kadek Budi Artawan 5 23 25 529 115
2 Putu Edi Sutarjo 3 19 9 361 57
3 Made Agus Santi
Purnama 3 19
9 361 57
4 I Wayan Andika Sari
Putra 2 18
4 324 36
5 I Kadek Jeri 2 17 4 289 34
27
Sastrawan
JUMLAH 15 96 51 1864 299
𝑅𝑥1𝑦 = 5 ( 229 ) − ( 15 )( 96 )
�{5 ( 51 ) − ( 15 )2}{5( 1864 ) − ( 96 )2}
= 1495 − 1440�{ 30 }{104}
= 55
55,86
= 0,549
db = 5 – 2 = 3, didapatkan rtabel = 0,878 pada taraf signifikansi 5%
Karena rhitung > rtabel maka soal no. 4 dinyatakan Valid
Tabel 11. Validitas soal 5
NO RESPONDEN
BUTIR
SOAL
NO 5 (X)
SKOR
TOTAL
(Y)
X2 Y2 XY
1 Kadek Budi Artawan 5 23 25 529 115
2 Putu Edi Sutarjo 5 19 25 361 95
3 Made Agus Santi
Purnama 5 19
25 361 95
4 I Wayan Andika Sari
Putra 4 18
16 324 72
5 I Kadek Jeri 3 17 9 289 51
28
Sastrawan
JUMLAH 22 96 100 1864 428
𝑅𝑥1𝑦 = 5 ( 428 ) − ( 22 )( 96 )
�{5 ( 100 ) − ( 22 )2}{5( 1864 ) − ( 96 )2}
= 2140 − 2112�{ 16 }{104}
= 28
40,79
= 0,686
db = 5 – 2 = 3, didapatkan rtabel = 0,878 pada taraf signifikansi 5%
Karena rhitung < rtabel maka soal no. 5 dinyatakan Tidak Valid
v UJI RELIABILITAS INSTRUMEN
Reliabilitas tes mengacu kepada keajegan hasil pengukuran ( Anwar, S :
2000 ) yang berarti bahwa hasil pengukuran akan relatif tetap sama walaupun
dilakukan pengukuran yang berulang-ulang terhadap subyek yang sama.
Analisa reliabilitas kuesioner motivasi belajar dilakukan hanya untuk kuesioner
yang valid. Untuk menentukan reliabilitas kuesioner digunakan rumus alpha –
Cronbach:
𝑟 = �𝑘
𝑘 − 1� �
𝑆𝐷 𝑡2 − ∑𝑆𝐷 𝑖
2
𝑆𝐷 𝑡2 �
( Aplikasi Komputer UNJ, 2003 )
29
Keterangan :
k = banyaknya butir tes yang valid
SD2t = varian skor total
SD2i = varian skor butir ke – i
· Analisis Reliabilitas.
𝑺 𝒊𝟐 =
∑𝑿 𝒊𝟐 − ( ∑𝑿𝒊)𝟐
𝑵𝑵
a. Soal 4
𝑺 𝟒𝟐 =
𝟓𝟏 − ( 𝟓𝟏)𝟐
𝟓𝟓
= 51 − 45
5
= 1,2
𝑺𝒊 𝟐 =
∑𝑿𝒊 𝟐 − ( ∑𝑿𝒕)𝟐
𝑵𝑵
= 51 − ( 15 )2
55
= 51 − 45
5
30
= 65
= 1,2
· Uji Reabilitas
𝑺𝒕 𝟐 =
∑𝑿𝒕 𝟐 − ( ∑𝑿𝒕)𝟐
𝑵𝑵
= 1888 − ( 96 )2
55
= 1888 − 1843,2
5
= 44,8
5
= 8,96
Jadi : k = 1
SDt2 = 8,96
SDi2 = 1,2
𝑟 = �1
1 − 1� �
8,96 − 1,28,96
�
= ( 0 ) ( 0,8660 )
= 0
31
Dengan koefisien reliabilitas (r) sebesar 0 maka dapat dikatakan bawah tes
motivasi belajar yang dibuat tersebut sudah memiliki reliabilitas tes yang tinggi
( r lebih besar dari 0,70 ) dan memiliki kualitas yang baik.
32
BAB IV
PENUTUP
4.1. Kesimpulan.
Dari paparan diatas dapat disimpulakan bahwa motivasi adalah kondisi yang
menyebabkan atau menimbulkan perilaku tertentu, dan memberi arah dan ketahanan
(persistence) pada tingkah laku tersebut. Aspek-aspek motivasi ada dua yaitu
motivasi instrinsik dan motovasi ekstrinsik. Motivasi instrinsik merupakan suatu
dorongan yang berasal dari dalam diri individu. Dan motivasi ekstrinsik merupakan
dorongan yang berasal dari luar individu.
4.2. Saran.
Saran yang dapat penulis sampaikan adalah agar apa yang telah disampaikan
laporan ini dapat diterapkan pada bidang pendidikan untuk membantu dalam
memahami peserta didik terutama dalam motivasi belajar yang dimiliki oleh peserta
didik.
33
DAFTAR PUSTAKA
Ibrahim. 2012. Makalah Motivasi Belajar. Diakses pada 2 Januari 2013 dari
http://makalahmajannaii.blogspot.com/2012/07/makalah-motivasi-belajar.html
Haryanto. 2012. Cara Meningkatkan Motivasi Belajar Anak. Diakses pada 28
Desember 2012 dari http://belajarpsikologi.com/cara-meningkatkan-motivasi-
belajar-anak/
Haryanto. 2010. Pengertian Motivasi Belajar. Diakses pada 28 Desember 2012 dari
http://belajarpsikologi.com/pengertian-motivasi-belajar/
34