laporan capaian perhutanan berbasis masyarakat
DESCRIPTION
ÂTRANSCRIPT
Laporan Pencapaian Target Output 3 MFP3 April 2014 – September 2015
1. PendahuluanBerdasarkan logical framework yang dibuat oleh MFP3, sampai dengan akhir tahun proyek (2017), ada 4 indikator utama sebagai target capaian kinerja Output 3 sebagai berikut:
1.1. Jumlah KPH yang Beroperasi
Tahun 1: Sebanyak 91 KPH memiliki RPHJP;
Tahun 2: 50% dari 120 KPH model telah dapat beroperasi; dan
Tahun 3: 4 KPH target menjadi Center of Exellence.
1.2. Perumusan kebijakan dan aturan terkait dengan KPH dan PHBM
Tahun 1: review berbagai aturan berkaitan dengan PHBM dan KPH;
Tahun 2: pengajuan usulan kebijakan berkaitan dengan resolusi konflik sektor kehutanan; dan
Tahun 3: Terbitnya aturan berkaitan dengan KPH dan resolusi konflik sektor kehutanan.
1.3. Wilayah PHBM melalui ijin maupun kemitraan
Tahun 1: 110.000 hektar lahan dialokasikan untuk PHBM dan terfasilitasi untuk pengajuan ijin atau pola kemitraan;
Tahun 2: 220.000 hektar lahan dialokasikan untuk PHBM dan terfasilitasi untuk pengajuan ijin atau pola kemitraan; dan
Tahun 3: 330.000 hektar lahan dialokasikan untuk PHBM dan terfasilitasi untuk pengajuan ijin atau pola kemitraan.
1.4. Wilayah yang dicadangkan untuk PHBM
Tahun 1: 230.000 hektar lahan dicadangkan untuk PHBM; Tahun 2: 460.000 hektar lahan dicadangkan untuk PHBM; dan Tahun 3: 690.000 hektar lahan dicadangkan untuk PHBM
Pada awal bulan Agustus 2015 diadakan pertemuan Steering Committee MFP 3 dan disepakati untuk melakukan revisi terhadap capaian kinerja Output 3 utamanya poin 3.3. dan 3.4. sebagaimana tabel di bawah ini.
2. Implementasi Program 2.1. Jumlah KPH yang beroperasi
Pada saat akhir tahun program 1 (Maret 2015), Output 3 hanya memfokuskan pada pemilihan 4 KPH target yaitu :
A. KPH Poigar, Provinsi Sulawesi UtaraB. KPH Benakat Bukit Cogong, Provinsi Sumatera
Selatan
2
C. KPH Banjar, Provinsi Kalimantan SelatanD. KPH Alor Pantar, Prhovinsi NTT
MFP3 juga mempunyai 4 RPHJP yaitu RPHJP yang dimiliki oleh 4 KPH target (Poigar, Benakat, Banjar dan Alor) sementara target kinerja adalah terkumpulnya 91 RPHJP. Strategi yang langsung dilakukan adalah melakukan audiensi dan regular meeting dengan Bapak Is Mugiono Direktur Wilayah Pengelolaan dan Penyiapan Areal Pemanfaatan Kawasan Hutan (WP2APKH) Ditjen Planologi Kehutanan dan Bapak Drasospolino Direktur Bina Rencana dan Pemanfaatan Usaha Kawasan (BRPUK) Ditjen Bina Usaha Kehutanan (BUK) guna menjelaskan
Table 1. Approved Revision to Log Frame
proyek MFP 3 dan apa yang bisa dikerjasamakan antara direktorat dengan MFP3 berkaitan dengan keberadaan KPH. Dari rangkaian diskusi dan pertemuan regular dicapai kesepakatan untuk saling berbagi informasi dan berbagi sumberdaya dalam rangka mendorong percepatan operasionalisasi KPH, terutama 120 KPH model. Salah satu syarat operasionalisasi KPH adalah adanya RPHJP. Untuk kepentingan inilah MFP3 berkoordinasi intensif dengan Direktorat BRPUK, Direktorat WP2APKH serta Pusat Pengendalian Pembangunan Kehutanan (Pusdal) Regional I sampai dengan IV untuk melengkapi RPHJP, baik yang masih dalam bentuk
draf maupun yang sudah disahkan.
Hasil dari kordinasi tersebut adalah pada akhir Juli 2015, MFP3 telah memiliki dokumen/softcopy RPHJP KPH sebanyak 106 buah, terutama yang menjadi KPH Model. Dokumen RPHJP KPH ini akan menjadi salah satu referensi penting dalam merencanakan dan menentukan KPH-KPH lain yang akan difasilitasi oleh MFP3 selain 4 KPH target yang telah ditetapkan.
Untuk memastikan capaian target berkaitan dengan beroperasinya 60 KPH Model dari 120 KPH model yang ada, MFP3 berpatokan pada persyaratan dasar operasionalisasi KPH, yaitu:
Approved Revision
1. Memiliki RPHJP yang sudah disahkan2. Membuat Rencana Pengelolaan Hutan Jangka
Pendek (RPHJPd) atau Rencana Kerja Tahunan (RKT); dan
3. Membuat Rencana Bisnis.
Dua hal yang pertama merupakan syarat mutlak operasionalisasi KPH dan saat ini baru 1 (satu) KPH model yang memiliki RPHJPd yaitu KPH Tasik Besar Serkap di Provnsi Riau. Mengacu pada RPHJPd yang dimiliki oleh KPH Tasik Besar Serkap setelah dilakukan review dan analisa oleh tim kecil, MFP3 membantu 4 KPH target Center of Exellence serta 56 KPH lainnya untuk bisa membuat RKT hingga akhir Maret 2016. Fasilitasi ini dilakukan secara parallel dengan melibatkan 5 (lima) orang konsultan (STC). Untuk penguatan SDM, akan dilakukan e-course (online course) bagi 4 KPH target maupun bagi KPH KPH lainnya sehingga MFP3 bisa berperan dalam memastikan beroperasinya minimal 60 KPH model melalui pengembangan sumber daya manusia. Dalam pelaksanaannya, MFP3 akan berkoordinasi intensif dengan Balai Pemantauan dan Pemanfaatan Hutan Produksi (BP2HP) sesuai wilayah kerjanya.
Untuk mencapai target 4 KPH sebagai center of exellence, sejak tahun pertama program MFP3 telah menentukan 4 KPH target yaitu: KPH Poigar (Sulawesi Utara), KPH Banjar (Kalimantan Selatan), KPH Alor Pantar(NTT), dan KPH Benakat (Sumatera Selatan) melalui serangkaian assessment, kunjungan lapangan dan konsultasi dengan stakeholder terkait. Adapun fasilitasi yang diberikan kepada 4 KPH diantaranya adalah peningkatan kapasitas staf KPH melalui inhouse training, pendampingan desa pilihan yang ada di dalam KPH target, identifikasi kondisi ekonomi dan sosial serta pendampingan pengembangan ekonomi masyarakat/kelompok di 4 KPH, serta pendampingan hukum (berkaitan dengan berbagai produk hukum yang diperlukan untuk fasilitasi PHBM maupun pola kemitraan). Program dan kegiatan ini diimplementasikan secara langsung oleh MFP3 maupun bekerjasama dengan mitra output 3 yaitu ICEL, HUMA, SNV, dan WGT. Disamping secara substansi dan SDM, MFP3 juga memfasilitasi berbagai
3
terbitan, film dan pendokumentasian di 4 KPH target sehingga secara tampilan 4 KPH menjadi KPH yang layak untuk dikunjungi, didatangi dan dijadikan model bagi KPH yang lain (film tentang 4 KPH terlampir). Selain itu 4 KPH target juga akan dibuatkan website yang bisa memperlihatkan kinerja dan update kegiatan dari 4 KPH target tersebut.
Dalam rangka membantu proses percepatan PHBM, MFP 3 juga membantu Kementrian LHK membuat sistem monitoring data pengajuan PHBM (CBFM tracking system).
2.2 Perumusan kebijakan dan aturan terkait dengan KPH dan PHBM
Pada awal tahun pertama program Output 3 telah melakukan kajian dan review terhadap berbagai kebijakan terkait dengan PHBM (HTR, HD, dan Hkm) dan berkaitan dengan KPH. Pada awal Juni 2015 output 3 memfasilitasi direktorat BRPUK-Ditjen BUK merumuskan kebijakan berkaitan dengan Peta Arahan Pemanfaatan Hutan Produksi melalui serangaian diskusi hingga diterbitkannya Surat Keputusan Menlhk Nomor 2382/Menhut-VI/BRPUK/2015 tentang Peta Arahan pemanfaatan Hutan Produksi untuk usaha Pemanfaatan Hutan dalam rangka pencapaian target 12,7 juta hektar lahan hutan untuk rakyat. Dalam Peta arahan 5,80 juta hektar lahan dialokasikan untuk PHBM (HTR, HD, HKm dan hutan adat) serta 6,9 juta hektar dialokasikan melalui pola kemitraan (20% dari ijin usaha hutan yang telah ada).
Guna mencapai target kinerja,MFP 3 juga membuat policy paper berkaitan dengan Strategi Percepatan Perluasan Akses Kelola Masyarakat atas Kawasan Hutan Negara (policy paper terlampir) yang dihasilkan dari serangkaian diskusi dengan melibatkan beberapa pakar. Kertas kebijakan ini telah disampaikan secara langsung kepada Menteri LHK dan mendapatkan tanggapan positif. Strategi lainnya adalah secara regular melakukan diskusi dan pertemuan dengan Bapak Hadi Daryanto (Dirjen PSKL) berikut jajaran direktur yang ada di Ditjen PSKL dan juga dengan Direktur KPHP, Kepala Pusat
Pembiayaan Pembangunan HUtan, Direktur Usaha Jasa Lingkungan HUtan Produksi dan HHBK yang berada di bawah Direktorat Jenderal PHPL, serta melakukan serangkaian diskusi dan pertemuan dengan Dirjen Planologi Kehutanan, Staf Ahli Menteri (SAM), Staf Khusus Menteri (SKM), serta pertemuan langsung dengan Menteri LHK.
Ada beberapa draft regulasi yang telah dibahas dimana MFP 3 terlibat didalamnya dan secara aktif memberikan masukan dan beberapa sudah menjadi regulasi, diantaranya sbb :
1. Permen LHK Nomor 32/2015 tentang Hutan Hak;2. Draft Kepres Satgas Masyarakat Adat;3. Draft Inpres Peta Indikatif Arahan Perhutanan
Sosial;4. Draft Revisi PP Nomor 6/2007 jo PP 3/2008;5. Draft Revisi PP Nomor 44/2007;6. Draft Revisi Peraturan berkaitan dengan PHBM
(HKm, HD, dan HTR);7. Draft Revisi Permenhut Nomor 85/2014 tentang
kemitraan di kawasan Konservasi;8. Draft Policy Paper Implementasi UU NO. 23/2014
bagi Kementrian LHK;9. Draft Peraturan Dirjen PHPL tentang Standard,
Norma, Prosedur, dan Kriteria (SNPK) implementasi kerjasama pemanfaatan hutan di KPHP;
10. Draft peraturan Dirjen PHPL tentang Jasa Lingkungan/HHBK dan restorasi Ekosistem;
11. Draft SK Menteri LHK tentang Mediator untuk Penyelesaian Konflik LHK;
12. Draft peraturan Dirjen PHPL tentang Jasa Lingkungan/HHBK dan restorasi Ekosistem;
13. Draft SK Menteri LHK tentang Mediator untuk Penyelesaian Konflik LHK
2.3. Terfasilitasinya Kelompok Masyarakat untuk mengembangkan PHBM dan mendapatkan ijin maupun skema kemitraan
Dalam program kerja sebelum revisi, MFP 3 mempunyai target untuk memfasilitasi 110.000 hektar lahan hutan untuk dikelola dengan skema PHBM maupun kemitraan. dan dalam revisi program kerja MFP3 mempunyai target untuk memfasilitasi
4
kelompok masyarakat di 15 KPH dan 58 desa untuk mendapatkan ijin PHBM atau kemitraan. Hingga saat ini MFP3 melalui mitra di tingkat nasional (Huma, Working Group tenur/WGT, ICEL, SNV dan Auriga) maupun mitra lokal (YCHI-Kalsel, Bantaya-Sulteng, Sandiflorata-NTT, Akar-Bengkulu, Genesis-Bengkulu, Warsi-Jambi dan Sumbar, Jerat-Papua) ) telah memfasilitasi proses pengorganisasian kelompok masyarakat, sebagai berikut :
1. KPH ALor Pantar: fasilitasi masyarakat Desa Lawahing dan Desa Adam Buom;
2. KPH Benakat Bukit Cogong: fasilitasi desa Sukakarya;
3. KPH Poigar: fasilitasi desa Toyopon;4. KPH Banjar: fasilitasi Desa Pakutik;5. KPH Mukomuko: 2 desa sedang dilakukan
assessment;6. KPH Sorolangun: sedang assessment desa;7. KPH Sorong, KPH Sorong Selatan dan KPH Yapen:
sedang assessment desa target;8. Fasilitasi 6 desa di 3 Kabupaten (Mukomuko,
Bengkulu Selatan dan Kaur);9. Fasilitasi 58 desa di Sumatera Barat: sedang
proses assessment desa
Dari fasilitasi diatas, saat ini 15 (lima belas) kelompok masyarakat dari wilayah KPH Alor Pantar-NTT sedang mengajukan permohonan pencadangan areal kerja (PAK) kepada Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan dengan total areal seluas 13,000 hektar. Sementara untuk KPH dan desa lainnya sedang dalam tahap persiapan administratif, penguatan kelompok masyarakat dan pembuatan peta partisipatif.
2.4 Terfasilitasinya kelompok masyarakat untuk mendapatkan pencadangan areal seluas 400.000 hektar dengan skema PHBM
Tahap awal yang dilakukan oleh MFP3 melalui mitra nasional dan mitra local adalah dengan melakukan penguatan kelompok masyarakat melalui berbagai kegiatan, diantaranya :
1. Pelatihan pemetaan partisipatif utamanya di 4 KPH Center of Exellence (Poigar, Banjar, Benakat Bukit Cogong dan Alor Pantar);
2. Pelatihan resolusi konflik;3. Asessment dan pelatihan pemanenann Hasil
Hutan Bukan Kayu (HHBK) madu di KPH Benakat Bukit Cogong;
4. Inhouse training untuk KKPH dan staf KPH di 4 KPH, dengan materi pelatihan berkaitan dengan kebijakan KPH dan PHBM, metodologi RaTA dan AGATA, serta teknik komunikasi;
5. Training of Trainers (ToT) kewirausahaan berbasis hasil hutan kayu dan non kayu;
6. Pelatihan teknik pendokumentasian foto dan film di KPH Benakat Bukit Cogong; serta
7. Coaching clinic mengenai pengelolaan administrasi dan program bagi staf KPH.
2.5 Program Penunjang Lainnya
Disamping 4 (empat) program prioritas di atas, MFP 3 juga memfasilitasi KPH untuk pengembangan database dan sistem informasi bukan hanya di 4 KPH target center of exellence namun juga di KPH lainnya. Di samping itu juga dilakukan fasilitasi pengembangan sistem monitoring proses PHBM baik di dalam maupun diluarh KPH. Selain fasilitasi diatas, dalam rangka meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan sumberdaya manusia di KPH, MFP 3 juga sedang dalam proses mengembangkan pendidikan secara online baik bagi KKPH maupun staf KPH serta juga memfasilitasi branding KPH melalui pengadaan seragam (jaket, topi, dan baju lapangan), logo, ID card serta kartu. Guna mensosialisasikan keberadaan KPH, saat ini MFP3 juga sedang memfasilitasi pembuatan film dan seri dokumentasi untuk KPH serta membantu pengembangan produk kayu maupun non kayu yang menjadi potensi KPH.
3. Rencana Ke DepanGuna mencapai target Output 3 yaitu terfasilitasinya kelompok masyarakat di 15 KPH dan 58 desa untuk mendapatkan ijin PHBM maupun kemitraan dengan total areal seluas 200.000 hektar dan terfasilitasinya kelompok masyarakat di 15 KPH dan 58 desa untuk mendapatkan alokasi pencadangan areal kerja (PAK) seluas 400.000 hektar, MFP 3 akan memfasilitasi 5 (lima) KPH dan 58 desa lainnya disamping 10 KPH
5
dan 26 desa yang saat ini sedang difasilitasi.
Adapun 5 KPH target adalah sebagai berikut :
1. KPH Dampelas Tinombo (Propinsi Sulawesi Tengah)
2. KPH Dolago Tanggunung (Propinsi Sulawesi Tengah)
3. KPH Rajabasa (Propinsi Lampung)4. KPH Batulanteh (Propinsi Nusa Tenggara Barat)
dan5. KPH Minas Tahura (Propinsi Riau)
Program dan kegiatan sebagaimana dijabarkan dalam angka 2 Implementasi kegiatan akan terus dilanjutkan sehingga secara kualitas proses fasilitasi yang dilakukan akan terus berlangsung hingga berakhirnya proyek MFP 3.
KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUPDAN KEHUTANAN
LAPO
RAN
KEG
IATA
N O
UTP
UT
3A
PRIL
201
4 –
SEPT
EMBE
R 20
15
No
Indi
kato
r Ke
giat
an
Targ
etAp
ril 2
014
s.d.
M
aret
201
5(ta
hun
ke-1
)
Capa
ian
s.d.
Mar
et 2
105
Targ
et A
pril
2015
s.
d. M
aret
201
6(ta
hun
ke-2
)Ca
paia
n s.
d. S
epte
mbe
r 20
15Re
ncan
a (ta
hun
ke-3
)
12
34
56
71
3.1.
Num
ber o
f FM
U is
ope
ratio
nal
The
rem
aini
ng 9
1 FM
U m
odel
hav
e RP
HJP
8 RP
HJP
dik
umpu
lkan
(Be
naka
t, M
eran
ti, A
lor,
Ampa
ng, P
oiga
r, Ba
njar
, Hul
u Su
ngai
Sel
atan
, Si
ntow
u M
aros
o) s
ebag
ai s
alah
sa
tu a
cuan
dal
am m
enen
tuka
n KP
H ta
rget
The
rem
aini
ng 9
1 FM
U
mod
el h
ave
RPH
P an
d 50
% o
f 120
FM
U m
odel
is
ope
ratio
nal
106
RPH
JP te
lah
diku
mpu
lkan
23.
2. P
ropo
sals
of
new
and
revi
sed
regu
latio
ns th
at
guar
ante
e ac
cess
to
com
mun
ity o
ver
fore
st
Revi
ew a
nd
new
pro
posa
l of
regu
latio
n co
ncer
ning
CBF
M
and
form
ulat
ion
of re
gula
tion
rega
rdin
g FM
U
(nor
ms,
sta
ndar
ds,
proc
edur
es,
crite
ria)
Peta
jala
n /R
oadm
ap
peng
emba
ngan
CBF
M d
i KPH
: st
udi k
asus
Ses
aot d
i KPH
Rin
jani
Ba
rat
Kajia
n at
as P
emet
aan
Part
isip
atif
dan
Mek
anis
me
Reso
lusi
Kon
flik
yang
sud
ah d
ilaku
kan
di w
ilaya
h KP
H :
Bena
kat,
Banj
ar, A
lor
dan
Poig
arKa
jian
kera
ngka
reg
ulas
i nas
iona
l m
enge
nai C
BFM
Pe
met
aan
Inst
ansi
dan
Le
mba
ga d
i Ind
ones
ia y
ang
men
gem
bang
kan
KPH
Prop
osal
for t
he re
visi
on
and
form
ulat
ion
of
regu
latio
n co
ncer
ning
fo
rest
tenu
re c
onfli
ct
reso
lutio
n
Polic
y Pa
per S
trat
egi P
erce
pata
n Pe
luas
an A
kses
Ke
lola
Mas
yara
kat a
tas
Kaw
asan
Hut
an N
egar
aPe
rmen
LH
K N
o. 3
2/20
14 te
ntan
g H
utan
Hak
;D
raft
Kep
res
Satg
as M
asya
raka
t Ada
t;D
raft
Inpr
es P
eta
Indi
katif
Ara
han
Perh
utan
an
Sosi
al;
Revi
si P
P N
o. 6
/200
7 jo
PP
3/20
08;
Revi
si P
P N
o. 4
4/20
07;
Revi
si p
erat
uran
ber
kaita
n de
ngan
PH
BM
(HKm
, HD
, dan
HTR
) ser
ta r
evis
i pol
a ke
mitr
aan;
Revi
si P
erm
enhu
t No.
85/
2014
tent
ang
kem
itraa
n di
kaw
asan
Kon
serv
asi;
Dra
ft P
olic
y Pa
per
Impl
emen
tasi
UU
No.
23
/201
5 ba
gi K
emen
tria
n LH
K;D
raft
Per
atur
an D
irje
n PH
PL te
ntan
g St
anda
rd,
Nor
ma,
Pro
sedu
r, da
n Kr
iteri
a (S
NPK
) im
plem
enta
si k
erja
sam
a pe
man
faat
an h
utan
di
KPH
P;D
raft
per
atur
an D
irje
n PH
PL te
ntan
g Ja
sa
Ling
kung
an/H
HBK
dan
res
tora
si E
kosi
stem
;D
raft
SK
Men
teri
LH
K te
ntan
g M
edia
tor
untu
k Pe
nyel
esai
an K
onfli
k LH
K;D
raft
Per
men
tent
ang
Peny
eles
aian
Kon
flik
Ling
kung
an H
idup
dan
Keh
utan
an;
6
No
Indi
kato
r Ke
giat
an
Targ
etAp
ril 2
014
s.d.
M
aret
201
5(ta
hun
ke-1
)
Capa
ian
s.d.
Mar
et 2
105
Targ
et A
pril
2015
s.
d. M
aret
201
6(ta
hun
ke-2
)Ca
paia
n s.
d. S
epte
mbe
r 20
15Re
ncan
a (ta
hun
ke-3
)
12
34
56
7Su
rat K
eput
usan
Men
LHK
No.
238
2/M
enhu
t-VI
/BR
PUK/
2015
tent
ang
Peta
Ara
han
pem
anfa
atan
H
utan
Pro
duks
i unt
uk u
saha
Pem
anfa
atan
H
utan
;D
raft
Per
men
LHK
tent
ang
Kerj
asam
a Pe
man
faat
an H
utan
di W
ilaya
h KP
HP;
Dra
ft P
erm
enLH
K te
ntan
g Pe
ran
Mas
yara
kat
dan
Dun
ia U
saha
dal
am P
erlin
dung
an d
an
Peng
elol
aan
Ling
kung
an H
idup
dan
Keh
utan
an
33.
3. C
omm
unity
gr
oups
are
fa
cilit
ated
to
deve
lop
CBFM
to
obta
in li
cens
e or
pa
rtne
rshi
p
110.
000
ha h
ave
been
allo
cate
d fo
r CBF
M (c
lean
&
clea
r) to
be
appl
ied
for o
btai
ning
CB
FM li
cens
e or
pa
rtne
rshi
p
4 KP
H (B
enak
at, A
lor,
Banj
ar,
Poig
ar) d
alam
RPH
JP te
lah
men
galo
kasi
kan
wila
yah
untu
k di
ke
lola
mas
yara
kat m
elal
ui s
kem
a CB
FM
Com
mun
ity g
roup
s in
15
FM
Us
and
58 D
esa/
Nag
ari a
re fa
cilit
ated
to
deve
lop
CBFM
to o
btai
n lic
ense
or p
artn
ersh
ip
KPH
Alo
r Pa
ntar
: Des
a La
wah
ing
dan
Des
a Ad
ang
Buom
KPH
Ben
akat
: Des
a Su
kaka
rya
KPH
Ban
jar:
Des
a Pa
kutik
KPH
Poi
gar:
Des
a To
yopo
n6
Des
a di
3 K
abup
aten
(Muk
o-M
uko,
Ben
gkul
u Se
lata
n da
n Ka
ur)
The
issu
ance
of C
BFM
lic
ense
or p
artn
ersh
ip
sche
me
is fa
cilit
ated
in 1
5 FM
Us
and
58 D
esa/
Nag
ari
Seda
ng b
erpr
oses
unt
uk p
enga
juan
Pen
cada
n-ga
n Ar
eal K
erja
(PAK
), di
10
FMU
: Ben
akat
, Alo
r, Po
igar
, Ban
jar,
Keri
nci,
Saro
lang
un, M
uko-
Muk
o,
Soro
ng, S
oron
g Se
lata
n da
n Ya
pen
***R
enca
na 5
KP
H :
1. K
PH
Dam
pela
s Ti
nom
bo
(Sul
teng
),2.
KPH
Dol
ago
Tang
gunu
ng
(Sul
teng
), 3.
KP
H R
ajab
asa
(Lam
pung
Se
lata
n), 4
. KPH
Ba
tula
nteh
(S
umba
wa)
,5.
KPH
Min
as
Tahu
ra (R
iau)
7
No
Indi
kato
r Ke
giat
an
Targ
etAp
ril 2
014
s.d.
M
aret
201
5(ta
hun
ke-1
)
Capa
ian
s.d.
Mar
et 2
105
Targ
et A
pril
2015
s.
d. M
aret
201
6(ta
hun
ke-2
)Ca
paia
n s.
d. S
epte
mbe
r 20
15Re
ncan
a (ta
hun
ke-3
)
12
34
56
74
3.4.
Com
mun
ity
grou
ps a
re
faci
litat
ed to
ob
tain
allo
cate
d ar
eas
for a
ll fo
rms
of C
BFM
230.
000
ha h
ave
been
allo
cate
d fo
r CB
FM (H
TR, H
D,
HKM
)
Terj
adi P
erub
ahan
indi
cato
r da
lam
Lo
g Fr
ame
Impr
ovin
g ca
paci
ty
skill
s of
com
mun
ity
grou
ps in
rela
tion
to
area
allo
catio
n fo
r CB
FM in
15
FMU
s an
d 58
Des
a/N
agar
i thr
ough
m
ento
ring
and
tech
nica
l as
sist
ance
in th
e fie
ld
Pela
tihan
Pem
etaa
n Pa
rtis
ipat
if di
4 K
PH
(Ben
akat
, Ban
jar,
Alor
dan
Poi
gar)
Pela
tihan
Res
olus
i Kon
flik
di 4
KPH
(Ben
akat
, Al
or, B
anja
r da
n Po
igar
)Pe
latih
an P
eman
enan
HH
BK (
Mad
u) d
an
Prod
uksi
Les
tari
di K
PH B
enak
atIn
-hou
se T
rain
ing
deng
an m
ater
i : K
ebija
kan
KPH
dan
CBF
M, m
etod
olog
i RaT
A &
AG
ATA,
Te
knik
ber
kom
unik
asi,
bagi
sta
f KPH
di 4
KPH
(B
enak
at, A
lor,
Banj
ar d
an P
oiga
r)TO
T en
terp
rene
rshi
p di
KPH
Alo
r Pa
ntar
(P
oiga
r, Ba
njar
dan
Ben
akat
dal
am p
rose
s)Co
achi
ng c
linic
men
gena
i pen
gelo
laan
ad
min
istr
asi d
an p
rogr
am b
agi s
taf K
PH d
i KPH
Po
igar
(Alo
r, Ba
njar
dan
Ben
akat
dal
am p
rose
s)
Proc
ess
of a
rea
allo
catio
n fo
r CBF
M in
15
FM
Us
and
58 D
esa/
Nag
ari i
s fa
cilit
ated
Pem
etaa
n Pa
rtis
ipat
if ba
gi a
real
kel
ola
mas
yara
kat d
i 3 K
PH (B
enak
at, A
lor
dan
Banj
ar).
KPH
Poi
gar
dala
m p
rose
s.
Peng
ajua
n 15
pro
posa
l kel
ompo
k H
Km d
i 15
Des
a di
KPH
Alo
r Pa
ntar
kep
ada
KLH
K, s
elua
s 13
.000
Ha.
58
Des
a/Pa
ntai
di S
umat
era
Bara
t (s
edan
g be
rpro
ses)
5Su
ppor
ting
Peng
emba
ngan
D
atab
ase
dan
Sist
em
Info
rmas
i
Peng
emba
ngan
Dat
abas
e da
n Si
stem
Info
rmas
i da
lam
ran
gka
Cent
er o
f Exc
elle
nt K
PH, s
edan
g di
laku
kan
untu
k 4
KPH
(Ben
akat
, Ban
jar,
Alor
Pa
ntar
dan
Poi
gar)
Peng
emba
ngan
sis
tem
mon
itori
ng p
rose
s CB
FM (d
i dal
am d
an lu
ar K
PH)
Onl
ine
Cour
seAs
sesm
ent k
ebut
uhan
KPH
dan
sta
f ter
kait
peni
ngka
tan
kapa
sita
s st
af K
PH d
an
peng
emba
ngan
KPH
(adm
inis
tras
i dan
m
anaj
emen
pro
gram
)
Kebu
tuha
n pe
nunj
ang
oper
asio
nal K
PHD
esig
n Se
raga
m (J
aket
, Kao
s, B
aju
lapa
ngan
, To
pi),
Logo
, ID
Car
d da
n ka
rtu
nam
a, T
empl
ate
Mat
eri P
rese
ntas
i, P
rose
s pe
mbu
atan
Film
, As
sesm
ent P
enge
mba
ngan
Pro
duk
HH
BK
(pot
ensi
, pel
uang
pas
ar, k
emas
an p
rodu
k)
8