laporan bonjol
TRANSCRIPT
LEMBAR PENGESAHAN
Pati,........................... 2014
Pembimbing DU/DI
Badrul Umam
Pembimbing I Pembimbing II
Arifin Bagus
Mengetahui
Kepala SMK Taruna Pesantenan
Ahmad Faizin S.Pd
NIP 4244302201289000
SARI
Batuan sedimen adalah batuan yang terbentuk akibat litifikasi bahan rombak batuan asal atau reaksi kimia maupun hasil aktifitas organisme.Batuan sedimen sendiri dapat di kelompokan menjadi 2 yaitu: batuan sedimen klastik dan non klastik. Pada pembuatan laporan ini saya memilih batu kapur sebagai batuan yang saya gunakan dalam pengamatan, untuk itu saya memilih PT UNITED TRACTORS SEMEN GRESIK ( PT UTSG ) yang beralamat di Ds.Sumber Arum Kec.Kerek Kab. Tuban sebagai lokasi dimana saya melakukan pengamatan untuk menyusun laporan prakerin ini.
Peledakan adalah suatu usaha atau kegiatan untuk memisahkan batuan dari batuan induknya dengan cara diledakkan menggunakan bahan peledak industri yang sudah disepakati dalam dunia pertambangan. Peledakan sendiri tidak dapat lepas dari kegiatan survey, karena kegiatan ini sangat berpengaruh pada proses peledakan.
Hasil pengamatan peledakan yang saya lakukan di PT UNITED TRACTORS SEMEN GRESIK ( PT UTSG ) dengan burden : 2,75 m, spacing : 3,25 m, subrill : 0,5 m , kedalaman lubang bor : 9 m,steamming : 2,4 m, jumlah lubang bor :72, berat jenis batuan: 1,8 kg / m3 dan total isian AN :2062 kg dan FO : 120 L ternyata dapat menghasilkan berat batuan sebanyak 10424 ton dan powder factor : 0,209 kg/ Ton.
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah atas segala rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat melakukan Praktek Kerja Lapangan (PKL) sebagai salah satu program belajar mengajar di Sekolah Menengah Kejuruan SMK Pesantenan dengan sebaik-baiknya.
Penulis melaksanakan Praktek Kerja Lapangan di PT.UNITED TRACTORS SEMEN GRESIK mulai tanggal 2 Januari – 28 Februari 2014 dengan tujuan untuk mengetahui secara langsung mengenai tata cara analisa semen yang dilakukan untuk menjaga mutu dan kualitas semen.
Penulis merasakan bahwa dalam melaksanakan PKL dan penyusunan laporan ini sangat banyak mendapatkan bimbingan,bantuan dan dukungan dari berbagai pihak, maka penulis ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :
1. Amad Faidzin S P.d selaku Kepala Sekolah
2. Supriyono selaku Guru Pembimbing
3. Semua guru serta karyawan sekolah
4. Pimpinan dan semua karyawan PT. UNITED TRACTORS SEMEN GRESIK
5. Orang tua yang selalu memberi dukungan dan semangat
6. Teman-teman yang selalu ada untuk berbagi
Kami menyadari bahwa banyaknya kekurangan dalam penyusunan dan penulisan laporan PKL ini, maka kami mengharap kritik dan saran yang bersifat membangun dari semua pihak sehingga dapat menyempurnakan laporan ini.
Harapan kami semoga karya tulis ini dapat memberi manfaat bagi kami sendiri dan bagi
pembaca pada umumnya.
IDENTITAS SISWA
Nama Siswa : IMAM AGUS RIDWAN
Tempat, Tanggal Lahir :Patil, 07 Januari 1997
Jenis Kelamin : Laki - laki
Golongan Darah : -
Nomor Induk Siswa : 00011
Sekolah : SMK TARUNA PESANTENAN-PATI
Alamat : Jln.Raya Batangan Pati KM 24 Kode Pos 59186
Nomor Telp : 081325591553
Catatan Kesehatan : -
Nama Orang Tua : Sujono
Alamat Orang Tua : Ds.Kedalon Rt 3/Rw III Kec.Batangan Kab.Pati
Tuban, Desember 2013
Imam Agus Ridwan
DAFTAR ISI
Cover...............................................................................................i
Lembar Pengesahan........................................................................ii
Identitas Siswa…………………………………………………....iii
Sari..................................................................................................iv
Kata Pengantar................................................................................v
Daftar Isi..........................................................................................vii
BAB I Pendahuluan........................................................................1
1.1 Latar Belakang..............................................................1
1.2 Maksud dan Tujuan.......................................................1
1.3 Letak dan Loaksi…………………………………….....1
BAB II PROFIL PT. UNITED TRACTORS SEMEN GRESIK...2
2.1 Sejarah………………………………………………….2
2.2 Visi dan Misi.................................................................2
2.3 Bidang usaha.................................................................2
2.4 Pemeliharaan.................................................................2
2.5 Manajemen pergudangan..............................................2
2.6 K3 dan Lingkungan hidup............................................2
BAB III TINJAUAN TEORI/LANDASAN TEORI………………3
3.1. Pengertian peledakan……………………………….........3
3.2. Pengertian survey lapangan.............................................3
BAB III Isi.......................................................................................4
3.1 Jenis bahan peledak........................................................4
3.2 Prosedur peledakan........................................................4
BAB V PENUTUP.........................................................................5
4.1 Kesimpulan.................................................................5
4.2 Saran-saran..................................................................5
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................6
LAMPIRAN
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. PENDAHULUAN
SMK Taruna Pesantenan terdorong untuk membuka jurusan geologi pertambangan agar dapat meningkatkan kreatifitas dan mutualitas anak bangsa dalam menciptakan inovasi-inovasi dibidang geologi pertambangan, sehingga dapat menghasilkan Sumber Daya Manuasia (SDM) yang baru dan terampil agar dapat menguasai berbagai ilmu pengetahuan di bidang geologi pertambangan maupun IPTEK dan bertanggung jawab serta tetap berpegang teguh pada iman dan taqwa. Kemajuan Teknologi dalam bidang pertambangan memang tidak bisa dibendung, teknologi telah menjadi suatuhal yang “lumrah” dalam kehidupan sehari-hari, terutama tehnik pengambilan barang tambang sebaiknya mengikuti perkembangan zaman. Untuk dari itu kita memilih program keahlian Geologi Pertambangan untuk menciptakan peluang di dunia kerja.
Sasaran lulusan dari SMK Taruna Pesantenan adalah untuk dapat bekerja dan bersaing dalam dunia usaha maupun dunia industri. Dan bagi mereka yang mampu dalam segi ekonomi dapat melanjutkan keperguruan tinggi/universitas..
1.2. LATAR BELAKANG
Dalam Praktek Kerja Industri (PRAKERIN) merupakan salah satu syarat yang harus dipenuhi oleh siswa yang telah memilih sekolah kejuruan sesuai jurusan yang dipilih, karena materi yang didapatkan disekolah itu hanya sekedar teori dan jarang mengadakan praktek, dengan adanya PRAKERIN semua teori yang diajarkan dapat dipraktekan dalam praktek lapangan/industri.
Pelajaran yang didapatkan siswa dari sekolah tidak berarti jika para siswa belum mendapatkan bekal praktek kerja lapangan seperti yang terjadi langsung di dalam dunia usaha dan dunia industi. Kegiatan pembelajaran yang seperti itu belum mampu untuk bisa menyiapkan para siswa SMK menjadi sumber daya manusia yang profesional khususnya di dalam bidang geologi pertambangan oleh karena itu perlu diadakan pembelajaran di sekolah yang berupa praktek kerja industri. Praktek kerja industri merupakan suatu wadah yang paling tepat bagi para siswa SMK untuk dapat mempraktekan secara langsung dalam proses kegiatan penambangan yang sedang berjalan di sebuah perusahaan atau industri dan sebagai tahapan para siswa SMK untuk beradaptasi yang nantinya setelah tamat atau lulus sekolah diharapkan dapat
bekerja dan melaksanakan apa yang sudah di dapat dari program sekolah melalui praktek kerja di dunia industri oleh masing-masing siswa
1.3. MAKSUD DAN TUJUAN
Praktek Kerja Industri tersebut dimaksudkan agar siswa dapat mengerti, memahami, dan mampu mengikuti proses yang diterapkan dalam suatu perusahaan. Diharapkan siswa dapat mencoba dan menerapkan apa yang telah didapatkan secara teori sehingga dapat lebih mudah untuk beradaptasi dengan lingkungan kerja yang akan dihadapi.
Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam pelaksanaan Kerja Praktek ini adalah sebagai berikut :
1) Untuk memperoleh gambaran nyata tentang penerapan atau implementasi dari
ilmu atau teori yang selama ini diperoleh di sekolah dan membandingkannya
dengan kondisi nyata yang ada di lapangan dan sekaligus menguji ilmu yang
diperoleh tersebut.
2) Untuk melakukan analisis mengenai kegiatan-kegiatan yang dilakukan serta
sistem yang berjalan di lapangan.
3) Untuk melatih siswa berpikir secara praktis dan sistematis dalam menghadapi
suatu persoalan dalam bidang geologi pertambangan di lapangan yang
sebenarnya.
4) Menguji kemampuan pribadi dalam tata cara komunikasi baik secara lisan
maupun tertulis dalam struktur keorganisasian perusahaan atau instansi terkait.
5) Menguji kemampuan dan pengetahuan pribadi dalam tata cara hubungan
masyarakat di lingkungan kerja dan organisasi.
6) Menambah pelajaran dan pengalaman kerja yang belum diajarkan di sekolah
1.4. LETAK DAN LOKASI PENELITIAN
PT.UNITED TRACTORS SEMEN GRESIK ( PT. UTSG ) Berlokasi di Tuban Jawa Timur terletak di Desa Sumber Arum Kecamatan Kerek Kabupaten Tuban Jawa Timur.Luas areal penambangan batuan kapur adalah 797,493 Ha
Batuan kapur terletak kurang lebih 15 km di sebelah barat daya Kota Tuban yang dapat di jangkau dengan kendaraan roda dua maupun roda empat dari 3 jurusan.
PT United Tractors Semen Gresik (UTSG) adalah anak perusahaan Perseroan yang bergerak di bidang pertambangan, perdagangan dan jasa. Pemegang saham UTSG adalah Perseroan sebesar 55% dan PT United Tractors Tbk. sebesar 45%.
Telp : (0356) 711800 (hunting)
Faks : (0356) 711600
Email : [email protected]
Web : http://www.utsg.co.id
BAB II
PROFIL PT.UNITED TRACTORS SEMEN GRESIK
2.1. SEJARAH SINGKAT
PT. UNITED TRACTORS SEMEN GRESIK di dirikan 15 Oktober 1992, hasil
kerjasama antar PT.Semen Gresik (Persero) Tbk dan PT. United Tractors Tbk.dengan
kepemilikan saham 55% : 45% dengan domisili di Sumber Arum Kec.Kerek, Kab
Tuban.
Tahun 1998 : Sertifikat ISO 9001 :1994 dari QAS-Indonesia
Tahun 1999 : Terbentuk Serikat Pekerja PT. UTSG
Tahun 2000 : Penghargaan Zero Accident dari Jatim
Tahun 2001 : Penghargaan Zero Accident dari Presiden R.I
Tahun 2003 : Sertifikat ISO 9001: 200 dari QAS-Indonesia
Tahun 2004 : Penghargaan Zero Accident dari Presiden R.I
Tahun 2006 : Sertifikat ISO 14001 (Enviromental System)
Tahun 2007 : Astra Green Company katagori Emas
Tahun 2008 : Go Live Sistem ERP-SAP Business One
2.2. VISI DAN MISI
Visi Perusahaan:
Menjadi Kontraktor Pengembangan Quarry terbaik dilingkungan industry
semen diseluruh Indonesia
Misi Perusahaan:
1. Meningkatkan kepuasan pelanggan dengan mewujudkan setiap komitmen
kelancaran supplay bahan baku.
2. Berupaya secara kesinambungan mewujudkan usaha jasa yang efisien di
bidangnya.
3. Peduli lingkungan dan safety dalam mengoprasikan setiap quary.
2.3. BIDANG USAHA
PT.United Tractors Semen Gresik bergerak dalam bidang:
lahan konstruksi
Jasa penyewaan peralatan tambang: alat berat dan dump truck
Perdagangan hasil pertambangan (kecuali minyak dan gas bumi)
Jasa penambangan terbuka untuk energy dan sumber daya alam (kecuali
minyak dan gas bumi)
Jasa konsultasi: perencanaan tambang terbuka, manajemen perawatan peralatan
manajemen K3LH aspek pertambangan,manajemen pemberdayaan masyarakat
2.4. PEMELIHARAAN
Terkait dengan perawatan dan perbaikan alat-alat berat maupun alat transport PT.
United Tractors Semen Gresik memiliki team Maintenance Suport yang handal dan
kompeten dengan menerapkan system perencanan dan preventive mainfenance secara
periodic problem-problem minor maupun miyor dapat diatasi dengan baik dan
konsisten.
2.5. MANAJEMEN PERGUDANGAN
Pendayagunaan system aplikasi ERP SAP-Busines one yang merupakan system
terintegrasi atas seluruh proses bisnis UTSG sebagai salah satu upaya untuk mencapai
peningkatan efesiensi dan afeksifitas biaya pada proses’’ kerja dibidang operasional
keuangan pengelolaan asset pengelolaan sumber daya manusia dan system informasi
manajemen.
2.6. K3 DAN LINGKUNGAN HIDUP
K3LH merupakan aspek penting dalam aktifitas bisnis dan operasional UTSG u/
menyelenggaakan proses produksi yang handal efesiensi aman dan ramah lingkungan.
System manajemen UT SG mengcu pada standart ISO 14001 dan astra green company
yang disusun untuk memastikan tersedianya lingkungan kerja dan operasiaal yang
mapu menjamin keselamatan diri dan kesehatan karyawan pelanggan serta mitra kerja,
mencegah kerusakan dan cidera pada benda maupun personil serta senantiasa
memelihara kualitas oprasional UTSG.
UTSG memiliki komiten u/ mencegah pencemaran lngkungan akibat limbah , emisi
maupun ,material buangan lainnya diseluruh keg. Oprasionalnya dg melakukan
pengolaan limbah b3 , pembuatan oil trepping dan secara rutin melekukan pengukuran
tingkat getaran,kebisinagn serta kualitas udara.
BAB III
TINJAUAN TEORI/LANDASAN TEORI
3.1. PELEDAKAN (Blasting)
a. Pengertian
Peledakan adalah suatu kegiatan yang di lakukan dalam system penambangan yang bertujuan untuk memisahkan batuan induknya dengan cara diledakan menggunakan bahan peledak khususnya untuk dunia industry pertambangan.
b. Peralatan dan Perlengkapan
Peralatan:
- Mesin Peledak ( Blasting Machine )
Adalah sumber energy listrik yang digunakan untuk menyalakan rangkaian
peledakan.
- Blasting ohm Meter
Adalah alat yang digunakan untuk mengukur tahanan listrik rangkaian jika
terjadi kabel putus pada sambungan rangkaian.
- Tang ( Pemotong Kabel )
Adalah semacam tang tapi kecil berfungsi untuk memotong kabel detonator.
- Bendera Merah
- Shalter
- Timba
Digunakan untuk mengangkut anfo kedalam lubang.
Perlengkapan:
- Kabel
- ANFO (Amonium Nitrat Feul Oil )
Langkah Kerja:
- Periksa lubang bor apakah dalam keadaan siap dipakai atau tidak atau
kemungkinan buntu dan terdapat air di dalamnya
- Jika lubang dalam keadaan bagus atau kering ( tidak ada air dalam lubang )
- Maka proses peledakan siap dilakukan yang utama adalah kita harus
menghitung spasi, burden. Diameter lubang dan kedalaman lubang ,semua ini
akan berpengaruh pada takaran isisan bahan peledak pada setiap lubang .
- Masukan detonator dan power gel sesuai dengan data dan keperluan peledakan.
- Setelah itu maka isian bahan peledak ( ANFO ) siap diisikan ke lubang ledak
dengan menggunakan alat MMU ( Mobile Mixer Unit
- Jika isian sudah masuk ke dalam lubang sesuai dengan takaran maka tahap
selanjutnya adalah menutup lubang dengan menggunakan cutting yaitu sisa
pemboran yang berupa pasir halus
- Kemudian dilakukan perangkaian setiap lubang untuk mendapatkan rangkaian
peledakan yang diinginkan oleh juru ledak.
- Setelah itu sambungkan rangkaian ke blasting ohm meter untuk mengetahui
tahanan total dari rangkaian tersebut.
- Setelah itu sambungkan rangkaian ke blasting machine yang berada pada
shalter dengan jarak 300 meter dari lokasi peledakan
- Setelah semuanya sudah siap dan aman laporkan pada pihak keamanan jika
peledakan sudah siap untuk dimulai.
- Dan yang terkhir adalan laporan jika peledakan berhasil di selesaikan.
3.2. SURVEY LAPANGAN
a. Pengertian
Adalah suatu kegiatan pengamatan yang dilakukan seorang surverior dalam
menentukan lokasi kerja pada suatu tambang.
b. Alat
- Total station (ts)
- Prisma
- Pole adaptore
- Pilok
- Buku catatan
- Ht
c. Istilah dalam survey lapangan
- Absis : Posisi titik yang diproyeksikan terhadap sumbu X yang arahnya horizontal pada bidang datar.
- Analog : Sistem penyajian peta secara manual.
- Astronomis : Ilmu yang mempelajari posisi relatif benda-benda langit terhadap benda-benda langit lainnya.
- Automatic level : Sipat datar optis yang mirip dengan tipe kekar tetapi dilengkapidengan alat kompensator untuk membuat garis bidik mendatardengan sendirinya.
- Azimuth : Sudut yang dibentuk dari garis arah utara terhadap garis arahsuatu titik yang besarnya diukur searah jarum jam.
- Barometri : Alat atau metode untuk mengukur tekanan udara yangdiaplikasikan untuk menghitung beda tinggi antara beberapatitik di atas permukaan bumi yang berkategori gunung (slope > 40 %).
- Benchmark : Titik ikat di lapangan yang ditandai oleh patok yang dibuat daribeton dan besi dan telah diketahui koordinatnya hasilpengukuran sebelumnya.
- Bowditch : Metode koreksi absis dan ordinat pada pengukuran polygon yangbobotnya adalah perbandingan antara jarak resultante terhadaptotal jarak resultante.
- BPN : Badan Pertanahan Nasional (Kantor Agraria / Pertanahan).
- CAD : Computer Aided Design. Penyajian gambar secara digitalmenggunakan perangkat keras dan perangkat lunak komputer.
- Cassini : Metode pengikatan ke belakang (alat berdiri di atas titik yangingin diketahui koordinatnya) yang menggunakan bantuan 2 titikpenolong dan dua buah lingkaran.
- Collins : Metode pengikatan ke belakang (alat berdiri di atas titik yangingin diketahui koordinatnya) yang menggunakan bantuan 1 titikpenolong dan satu buah lingkaran.
- Coordinate Set : Pengaturan koordinat peta analog agar sesuai dengan koordinatpada sistem koordinat peta digital yang titik-titik ikat acuannyaadalah titik-titik di peta analog yang memiliki nilai-nilaikoordinat.
- Cosinus : Besar sudut yang dihitung dari perbandingan sisi datarterhadap sisi miring.
- Cross hair : Benang silang diafragma yang tampak pada lensa objektifteropong sebagai acuan untuk membaca ketinggian garis bidikpada rambu ukur.
- Cross Section : Profil melintang. Penampang pada arah lebar yangmenggambarkan turun naiknya permukaan suatu bentuk objek.
- Datum : Titik perpotongan antara ellipsoid referensi dengan geoid (datumrelatif). Pusat ellipsoid referensi berimpit dengan pusat bumi(datum absolut).
- Digital : Sistem penyajian informasi (grafis atau teks) secara binerelektronis.
- Digitizer : Alat yang digunakan untuk mengubah peta-
peta analog menjadipeta-peta digital dengan menelusuri detail-detail peta satupersatu.
- Distorsi : Perubahan bentuk atau perubahan informasi geometrik yangdisajikan pada bidang lengkung (bola/ellipsoidal) terhadapbentuk atau informasi geometrik yang disajikan pada bidangdatar.
- DGN : Datum Geodesi Nasional, datum sistem koordinat nasional.
- Dumpy level : Sipat datar optis tipe kekar, sumbu tegak menjadi satu dengan
teropong.- Ellipsoid :
Bentuk 3 dimensi dari ellips yang diputar pada sumbu pendeknyadan merupakan bentuk matematis bumi. Spheroid persamaankata ellipsoid.
- Equator : Garis khatulistiwa yaitu garis yang membagi bumi bagian utaradan bumi bagian selatan sama besar.
- Flattening : Kegepengan. Nilai yang diperoleh dari pembagian selisih radiusterpendek dengan radius terpanjang ellipsoida terhadap radiusterpendek.
- Fokus : Ketajaman penampakan objek pada teropong dan dapat diaturdengan tombol fokus.
- Fotogrametri : Ilmu pengetahuan dan teknologi yang mempelajari mengenaigeometris foto-foto udara yang diperoleh dari pemotretanmenggunakan pesawat terbang.
- Geodesi : Ilmu pengetahuan dan teknologi yang mempelajari danmenyajikan informasi bentuk permukaan bumi denganmemperhatikan kelengkungan bumi.
- Geodesic : Kurva terpendek yang menghubungkan dua titik pada permukaanellipsoida.
- Geoid : Bentuk tidak beraturan yang mewakili permukaan air laut dibumi dan memiliki energi potensial yang sama.
- Geometri : Ilmu yang mempelajari bentuk matematis di atas permukaanbumi.
- Gradien : Besarnya nilai perbandingan sisi muka terhadap sisi sampingyang membentuk sudut tegak lurus (90o)
- Grafis : Penyajian hasil pengukuran dengan gambar.- Greenwich : Kota di Inggris yang dilewati oleh garis meridian
(longitude/bujur) 0o.- Grid :
Bentuk empat persegi panjang yang merupakan referensi posisiabsis dan ordinat yang diletakkan di muka peta yang panjang danlebarnya bergantung pada unit posisi X dan Y yang ditetapkan olehpembuat peta berdasarkan kaidah kartografi (pemetaan).
- Hexagesimal : Sistem besaran sudut yang menyajikan sudut dengan sebutan
- derajat, menit, second. Satu putaran = 360o. 1o=60’. 1’=60”.
- Higragirum : Hg, air raksa yang dipakai sebagai cairan penunjuk nilai tekananudara pada alat barometer.
- Horisontal : Garis atau bidang yang tegak lurus terhadap garis atau bidangyang menjauhi pusat bumi.
- Indeks : Garis kontur yang penyajiannya lebih tebal atau lebih ditonjolkandibandingkan garis-garis kontur lain setiap selang ketinggiantertentu.
- Interpolasi :
Metode perhitungan ketinggian suatu titik di antara dua titikyang dihubungkan oleh garis lurus.
- Intersection : Nama lain dari pengikatan ke muka, yaitu pengukuran titiktunggal dari dua buah titik yang telah diketahui koordinatnyadengan menempatkan alat theodolite di atas titik-titik yang telahdiketahui koordinatnya.
- Galat : Selisih antara nilai pengamatan dengan nilai sesungguhnya.
- GIS : Geographical Information System. Suatu sistem informasi yangmampu mengaitkan database grafis dengan data base tekstualnyayang sesuai.
- GPS : Global Positioning System. Sistem penentuan posisi global
- menggunakan satelit buatan Angkatan Laut Amerika Serikat.- Gravitasi :
Gaya tarik bumi yang mengarah ke pusat bumi dengan nilai + - 9,8 m2/detik.
GRS-1980 :GeodeticReference System tahun 1984, adalah ellipsoid terbaik
- yang memiliki penyimpangan terkecil terhadap geoid (lihatistilah geoid).
- Hardcopy : Dokumentasi peta-peta digital dalam bentuk lembaran lembaran
- peta yang dicetak dengan printer atau plotter.- Hardware :
Perangkat keras computer yang terdiri CPU (Central ProcessingUnit), keyboard (papan ketik), printer, mouse.
- Informasi : Sesuatu yang memiliki makna atau manfaat.- Inklinasi :
Sudut vertical yang dibentuk dari garis bidik (dinamakan juga- sudut miring).- Interpolasi :
Suatu rumusan untuk mencari ketinggian suatu titik yang diapit
- oleh dua titik lain dengan konsep segitiga sebangun.- Jalon :
Batang besi seperti lembing berwarna merah dan putih dengan- panjang + 1,5 meter sebagai target bidikan arah horizontal.- Jurusan :
Sudut yang dihitung dari selisih absis dan ordinat dengan acuan- sudut nolnya arah sumbu Y positif searah jarum jam.- Kalibrasi :
Suatu prosedur untuk mengeliminasi kesalahan sistematis padaperalatan pengukuran dengan menyetel ulang komponen-komponen dalam peralatan.
- Kartesian : Sistem koordinar siku-siku.- Kompas :
Alat yang digunakan untuk menunjukkan arah suatu garis- terhadap utara magnet yang dipengaruhi magnet bumi.- Kontrol :
Upaya mengendalikan data hasil pengukuran di lapangan agarMemenuhi syarat geometrik tertentu sehingga kesalahan hasilpengukuran di lapangan dapat memenuhi syarat yang ditetapkandan kesalahan-kesalahan acaknya telah dikoreksi.
- Kontur : Garis khayal di permukaan bumi yang menghubungkan titik-titikdengan ketinggian yang sama dari permukaan air laut rata-rata(MSL). Garis di atas peta yang menghubungkan titik-titik denganketinggian yang sama dari permukaan air laut rata-rata dankerapatannya bergantung pada ukuran lembar penyajian (skala
- peta).- Konvergensi :
Serangkaian garis searah yang menuju suatu titik pertemuan.- Konversi :
Proses mengubah suatu besaran (sudut/jarak) dari suatu sistem- menjadi sistem yang lain.- Koordinat :
Posisi titik yang dihitung dari posisi nol sumbu X dan posisi nol- sumbu Y.
- Koreksi :
Nilai yang dijumlahkan terhadap nilai pengamatan sehinggadiperoleh nilai yang dianggap benar. Nilai koreksi = - kesalahan.
- Kuadran : Ruang-ruang yang membagi sudut satu putaran menjadi 4ruang yang pusat pembagiannya adalah titik 0.
- Kuadrilateral : Bentuk segiempat dan diagonalnya yang diukur sudut-sudut dan
- jarak-jaraknya untuk menentukan koordinat titik di lapangan.- Latitude : Nama lain garis parallel. Garis-
garis khayal yang tegak lurus- garis meridian dan melingkari bumi. Paralel nol berada di
equator atau garis khatulistiwa.- Leveling head :
Bagian yang terdiri dari tribach dan trivet, disebut juga kiap.- Logaritma : Nilai yang diperoleh dari kebalikan fungsi pangkat.- Longitude : Nama lain garis meridian. Garis-
garis khayal di permukaan bumi- yang menghubungkan kutub utara dan kutub selatan bumi.- Meridian nol berada di Kota Greenwich, Inggris.- Long Section :
Profil memanjang. Penampang pada arah memanjang yang- menggambarkan turun naiknya permukaan suatu bentuk objek.- Loxodrome : Nama lain adalah Rhumbline. Garis (kurva) yang- menghubungkan titik-titik dengan azimuth yang tetap.- Mapinfo :
Desktop Mapping Software. Perangkat lunak yang digunakan- untuk pembuatan peta digital berinformasi yang dibuat dengan- spesifikasi teknis perangkat keras untuk pemakai tunggal dan- dibuat oleh perusahaan Mapinfo Corporation yang berdomisili di- Kota New York Amerika Serikat.- MSL : Mean Sea Level (permukaan air laut rata-
rata yang diamati- selama periode tertentu di pinggir pantai). Sebagai acuan titik nol- pengukuran tinggi di darat.- Mistar :
Papan penggaris berukuran 3 meter yang dapat dilipat dua- sebagai target pembacaan diafragma teropong untuk mengukur- tinggi garis bidik (benang atas, benang tengah, benang bawah).- Meridian : Garis-
garis khayal di permukaan bumi yang menghubungkan- kutub utara dan kutub selatan bumi. Meridian nol berada di Kota- Greenwich, Inggris.- Nivo :
Gelembung udara dan cairan yang berada pada tempat berbentuk- bola atau silinder sebagai penunjuk bahwa teropong sipat datar- atau theodolite telah sejajar dengan bidang yang memiliki energi- potensial yang sama.- Normal :
Proyeksi peta yang sumbu putar buminya berimpit dengan garis- normal bidang perantara (datar, kerucut, silinder).- Oblique :
Proyeksi peta yang sumbu putar buminya membentuk sudut- tajam (< 90o) dengan garis normal bidang perantara (datar,- kerucut, silinder).- Offset : Metode pengukuran menggunakan alat-
alat sederhana (prisma,- pita ukur, jalon).
- Ordinat : Posisi titik yang diproyeksikan terhadap sumbu Y yang arahnya
- vertical pada bidang datar.- Orientasi :
Pengukuran untuk mengetahui posisi absolute dan posisi relative- Objek-objek di atas permukaan bumi.- Orthodrome : Proyeksi garis geodesic pada bidang proyeksi.- Overlay :
Suatu fungsi pada analisis pemetaan digital dan GIS yang- Menumpangtindihkan tema-tema dengan jenis pengelompokkan- yang berbeda.
- Pantograph :
Alat yang digunakan untuk memperbesar atau memperkecil- objek gambar.- Paralel : Garis-garis khayal yang tegak lurus garis meridian dan- melingkari bumi. Paralel nol berada di equator atau garis- khatulistiwa.- Pegas :
Gulungan kawat berbentuk spiral yang dapat memanjang dan- memendek karena gaya tekan atau tarik yang digunakan pada- alat sipat datar.- Pesawat : Istilah untuk alat ukur optis waterpass atau theodolite.- Phytagoras :
Ilmuwan yang menemukan rumusan kuadrat garis terpanjang di- suatu segitiga dengan salah satu sudutnya 90o adalah sama- dengan perjumlahan kuadrat 2 sisi yang lain.- Planimeter : Alat untuk menghitung koordinat secara konvensional.- Planimetris :
Bidang datar (2 dimensi) yang dinyatakan dalam sumbu X dan Y- Point Set :
Pengaturan koordinat peta analog agar sesuai dengan koordinat- pada sistem koordinat peta digital yang titik-titik ikat acuannya- adalah titik-titik di peta analog yang identik dengan titik-titik di- peta digital yang telah ada.- Polar : Sistem koordinat kutub (sudut dan jarak).- Polyeder :
Sistem proyeksi dengan bidang perantara kerucut, sumbu putar- bumi berimpit dengan garis normal kerucut, informasi geometric- yang dipertahankan sama adalah sudut (conform) dan tangent.- Polygon : Serangkaian garis-
garis yang membentuk kurva terbuka atau- Tertutup untuk menentukan koordinat titik-titik di atas- permukaan bumi.- Profil :
Potongan gambaran turun dan naiknya permukaan tanah baik- memanjang atau melintang.
- Proyeksi peta : Proses memindahkan informasi geometrik dari bidang lengkung
- (bola/ellipsoidal) ke bidang datar melalui bidang perantara- (bidang datar, kerucut, silinder).- Radian :
Sistem besaran sudut yang menyajikan sudut satu putaran =- 2 radian. = 22/7 = 3,14……- RAM : Random Acces Memory. Bagian dalam komputer yang- digunakan sebagai tempat menyimpan dan memroses fungsi-- fungsi matematis untuk sementara waktu.- Raster :
Penyajian peta atau gambar secara digital menggunakan unit-unit- terkecil berbentuk bujur sangkar. Ketelitian unit-unit terkecil- dinamakan dengan resolusi.- Remote Sensing : Penginderaan jauh. Pemetaan bentuk permukaan bumi
menggunakan satelit buatan dengan ketinggian tertentu yangdirekam secara digital dengan ukuranukuran kotak tertentu yang
- dinamakan pixel.- Resiprocal :
Salah satu metode pengukuran beda tinggi dengan menggunakan- 2 alat sipat datar dan rambunya yang dipisahkan oleh halangan- alam berupa sungai atau lembah dan dilakukan bolak-balik untuk- meningkatkan ketelitian hasil pengukuran.- Reversible level :
Sipat datar optis tipe reversi yang teropongnya dapat diputar- pada sumbu mekanis dan disangga oleh bagian tengah yang
mempunyai sumbu tegak.- Rotasi :
Perubahan posisi suatu objek karena diputar pada suatu sumbu- putar tertentu.- Sarrus :
Orang yang menemukan rumusan perhitungan luas dengan nilai-nilai koordinat batas kurva.
- Scanner : Alat yang mengubah gambar-gambar atau peta-peta analog
- Menjadi gambar-gambar/peta-peta digital dengan cara mengkilas.- Sentisimal :
Sistem besaran sudut yang menyajikan sudut dengan sebutan grid,- centigrid, centicentigrid. Satu putaran = 400g, 1g=100c, 1c=100cc.- Simetris : Bagian yang dibagi sama besar oleh suatu garis diagonal.- Sinus :
Besar sudut yang dihitung dari perbandingan sisi muka terhadap sisi miring.- Skala :
Nilai perbandingan besaran jarak atau luas di atas kertas terhadap jarak dan luas di lapangan.
- Softcopy : Dokumentasi peta-peta digital dalam bentuk file-file digital.
- Software : Perangkat lunak computer untuk berbagai macam kepentingan.
- Stadia : Benang tipis berwarna hitam yang tampak di dalam teropong
- alat.- Statif :
Kaki tiga untuk menyangga alat waterpass atau theodolite optis.- Tachymetri : Metode pengukuran titik-
titik detail menggunakan alat theodolite- yang diikatkan pada pengukuran kerangka dasar vertikal dan- horisontal.- Tangen :
Besar sudut yang dihitung dari perbandingan sisi muka terhadap- sisi miring.- Tilting level :
Sipat datar optis tipe jungkit yang sumbu tegak dan teropong- Dihubungkan dengan engsel dan sekrup pengungkit.- TM-3 :
Sistem proyeksi Universal Transverse Mercator dengan faktor- Skala di meridian sentral adalah 0,9999 dan lebar zone = 3o.- Topografi :
Peta yang menyajikan informasi di atas permukaan bumi baik- unsur alam maupun unsur buatan manusia dengan skala sedang- dan kecil.- Total Station :
Alat ukur theodolite yang dilengkapi dengan perangkat elekronis- untuk menentukan koordinat dan ketinggian titik detail secara- otomatis digital menggunakan gelombang elektromagnetis.- Trace :
Serangkaian garis yang merupakan garis tengah suatu bangunan- (jalan, saluran, jalur lintasan).- ATransit :
Metode koreksi absis dan ordinat pada pengukuran polygon yang- bobotnya adalah perbandingan antara jarak proyeksi pada sumbu- X atau Y terhadap total jarak proyeksi pada sumbu X atau Y.- Transversal : Proyeksi peta yang sumbu putar buminya tegak lurus- (membentuk sudut 90o) dengan garis normal bidang perantara- (datar, kerucut, silinder).- Triangulasi : Serangkaian segitiga yang diukur sudut-sudutnya untuk- Menentukan koordinat titik-titik di lapangan.- Triangulaterasi : Serangkaian segitiga yang diukur sudut-sudut dan jarak-
jaraknya di- lapangan untuk menentukan koordinat titik-titik di lapangan.- Tribach : Penyangga sumbu kesatu dan teropong.
- Trigonometri : Bagian dari ilmu matematika yang diaplikasikan untukMenghitung beda tinggi antara beberapa titik di atas permukaanbumi yang berkategori bermedan bukit (8%< slope < 40 %).
- Trilaterasi : Serangkaian segitiga yang diukur jarak-jaraknya untuk- Menentukan koordinat titik-titik di lapangan.
- Trivet :
Bagian terbawah dari alat sipat datar dan theodolite yang dapat
dikuncikan pada statif.- Unting-unting :
Bentuk silinderkerucut terbuat dari kuningan yang digantung di- bawah alat waterpass atau theodolite sebagai penunjuk arah titik- nadir atau pusat bumi yang mewakili titik patok.- UTM :
Universal Transverse Mercator. Sistem proyeksi peta global yangmemiliki lebar zona 6o sehingga jumlah zona UTM seluruh duniaadalah 60 zona. Bidang perantara yang digunakan adalah silinderdengan posisi transversal (sumbu putar bumi tegak lurusterhadap garis normal silinder), informasi geometrik yangdipertahankan sama adalah sudut (konform) dan secant.
- Vektor : Penyajian peta atau gambar secara digital menggunakan garis,titik dan kurva. Ketelitian unit-unit terkecil dinamakan denganresolusi.
- Vertikal : Garis atau bidang yang menjauhi pusat bumi.- Visual : Penglihatan kasat mata.- Waterpass :
Alat atau metode yang digunakan untuk mengukur tinggigaris bidik di atas permukaan bumi yang berkategori bermedandatar (slope < 8 %).
- WGS-84 : World Geodetic System tahun 1984, adalah ellipsoid terbaik yangMemiliki penyimpangan terkecil terhadap geoid (lihat istilahgeoid).
- Zenith : Titik atau garis yang menjauhi pusat bumi dari permukaan bumi.
- Zone : Kurva yang dibatasi oleh batas-batas dengan kriteria tertentu.
d. Langkah kerja
- Dirikan Ts ditempat yang paling tinggi, agar pengamatan dalam pembidikan
mudah untuk dilakukan (view point)
- Progam Ts sesuai dengan kebutuhan, tetapi sebelum itu arahkan Ts ke blasine
yang sudah ditentukan untuk mengikat sudut.
- Bagi kelompok menjadi dua regu, regu bertugas pembidikan dan regu kedua
bertugas membawa pole adoptore dan prisma.
- Jika sudah kegiatan dapat dilaksanakan.
- Atur pole adoptore samapai ketinggian 2 m, kemudian dirikan ditempat yang
ingin diketahui ketinggiannya.
- Kemudian informasikan regu satu untuk mulai mengambil data.
- Regu satu akan mengarahkan Ts ke prisma yang terdapat diujung pole
adoptore.
- Dan pengambilan data bias dilakukan.
e. Tugas survey
- lapangan Pembuatan peta perencanaan dan kemajuan tambang tiap bulan.
- Pembuatan peta tambang.
- Pengukuran untuk menentukan volume material yang ditambang.
BAB IV
ISI
4.1. JENIS BAHAN PELEDAK
1. Pengertian bahan peledak
Bahan peledak adalah campuran bahan senyawa tunggal maupun campuran yang berupa ( padat,cair dan gas) yang di beri aksi berupa ( tekanan,gesekan,maupun benturan ) yang akan bereaksi dengan kecepatan tinggi dang menghasilkan gas dan panas.
Bahan peledak dibagi menjadi 2 yaitu:
1. High explosive2. Low explosive
High explosive adalah detonasi menunjukan reaksi kimia yang terjadi pada bahan peledak dengan kecepatan lebih dari kecepatan suara (5000-24000 fps)
Low explosive adalah detonasi menujukan reaksi kimia dengan kecepatan kurang dari kecepatan suara (5000 fps)
Jenis Bahan Peledak yang di pakai di PT. UTSG:
a. Detonator Listrik
Detonator Listrik adalah bahan peledak yang akan meledak di karenkan di aliri
listrik.detonator ini berfungsi sebagai tahap awal pemicu dalam kegiatan peledakan.
Sifat detonator listrik:
Peka terhadap arus listrik
Peka terhadap panas
Peka terhadap gesekan
Peka terhadap tekanan
Fungsi Detonator Listrik
Sebagai pemicu awal dalam peledakan
0
b. Dinamit ( Power Gel )
Dinamit adalah bahan peledak yang akan meledak di karenakan adanya hentakan
dari detonator listrik.
c. AMONIUM NITRAT FUEL OIL (ANFO)
ANFO adalah Bahan peledak yang terdiri dari ammonium nitrate + solar yang
akan meledak di karenakan adanya gelombang tekan / gelombang detonasi.
Gelombang detonasi tersebut di hasilkan akibat meledaknya primary.
Sifat ANFO:
Peka terhadap panas
Peka terhada primary
Fungsi ANFO
Sebagai isian dalam lubang ledak
Sebagai sumber tenaga ledakan terbesar
2. TAHAP DAN PROSEDUR PELEDAKAN
Rangkaian kegiatan baik teknis maupun pengamatan yang di tunjukan untuk
melaksanakan suatu peladakan dengan aman dan mendapat hasil yang maksimal
mungkin.
Tahap/langkah peledakan meliputi 16 langkah:
/pemilihan lokasi
Pembuatan data
Pengambilan handak
Distribusi handak dari gudang handak
Pembagian katrin dan detonator
Perakitan primary
Distribusi ANFO kedalam lubang
Perakitan rangkaian (seri/pararel)
Dilakukan pengecekan rangkaian
Penarikan rangkaian
Pelaporan rangkaian perakitan
Pelaporan peledakan
Pengecekan setelah blasting
Pelaporan peledakan telah selesai di laksanakan
Prosedur Peledakan
a. Persipan awal
Dalam melaksanakan peledakan kita harus mempersiapkan segala sesuatu
dengan baik mungkin peralatan dan perlengkapannya.
Pengecekan lokasi yang aknan diledakan
Hal hal yang harus di kerjakan
Menentukan arah free face
Mengukur jarak spasi burden dan kedalaman lubang ledak
Menghitung jumlah lubang ledak dak baris( row )
b. Membuat rancangan peledakan
Hal hal yang harus di kerjakan:
Merencenakan pola lubang ledak
Pola lubang ledak yang di gunakan di PT.UTSG
24 3
234 11
1234
SETELAH PELEDAKAN
Pola yang di pakai adalah pola zig zag.
Keuntungan pada pemakaian pola ini di pakai batuan yang kurang kompak atau
yang ada rekahannya sangat bagus sekali,karna dengan pola ini daya ledak pada
proses pledakan dapat maksimal
Merencanakan pola peledakan
Pola peledakan ada 3 macam:
- Echelon
- Row by row
- V-cut
- Echelon
Gambar . Peledakan pojok menggunakan pola echelon
- Row by row
B
1.4B
w
y1.4BB
Arah lemparan batuan
B111 1
222 2
333 3
1
2
3SETELAH PELEDAKAN
Gambar .Peledakan dengan menggunakan pola Row by row
- v-cut
Arah lemparan batuan
2B 2B 2B 2B
w
y
SEBELUM PELEDAKAN
B
1,4B
B
B
Arah lemparan batuan
B
1.4B
1.4B
34 2 321 4
43 535 25
654
344
SETELAH PELEDAKAN
12
3
65
4
2
3
4
5
6
Gambar.Peledakan pada bidang bebas memanjang dengan pola V-cut
c. Data pengambilan handak
d. Mempersiapkan peralatan dan perlengkapan peledakan
Peralatan peledakan meliputi:
- Blasting machine
- Blasting ohm meter
- Power gel
- Timba
- MMU
1,4 B 1,4 B 1,4 B 1,4 BSEBELUM PELEDAKAN
B2B
1,4 B 1,4 B
w
y
e. Memberi bendera merah pada lokasi yang akan di ledakan
f. Mengeluarkan bahan peledak
Memakai APD
Dilarah membawa benda yang menghasilkan api atau arus listrik
Pada saat meletakan power gel tidak boleh di lempar
g. Pengamanan bahan peledak
Pengamanan lapangan ada 2 yaitu:
1. Pengamanan pengangkutan bahan peledak
Hal hal yang harus di perhatikan:
Detonator harus di kemas dalam kotak atau kardus dan di pisahkan
dari power gel
Alat transportasi harus di lengkapi sirine atau bendera merah
Pengangkutan bahan peledak harus di kawal pleh PAM dan K3
2. Pengamanan bahan peledak di lokasi peledakan
Pengamanan didaerah peledakan
h. Mempersiapkan distribusi primary kelubang
1. Pengertian primary
Primary adalah rangkaian bahan peledak yang terdiri dari detonator dan
power gel yang sudah di masukan ke dalam lubang dan di isi dengan
ANFO dan di tutup dengan steaming.
Langkah langkah perakitan primary:
Pengecekan detonator
Selubung plastik ANFO dicurah dari kantongnya
Pembuatan lubang pada power gel
Memasukan detonator pada power gel
Ikat power gel dengan leg wire detonator
2. Pengertian distribusi primary
Distribusi primary adalah membagikan detonator ke tiap tiap lubang ledak
sesuai dengan nomer delay timenya
i. Pengisian ANFO ke dalam lubang
Yang hrus di perhatikan:
a. Campuran ANFO
Perbandingan AN : FO
AN : 94,5%
FO : 5,5%
b. Panjang isian anfo dan panjang steaming
j. Steaming
Steaming adalah menutup lubang sepadatnya dengan menggunakan bahan
steaming
Bahan steaming tersebut adalah:
a. Pasir halus
Pasir halus di dapat dari sisa pengeboran yang di lakukan untuk membuat
lubang ledak yang di sebut cutting
k. Penyambungan rangkaian
a. Rangkaian:
1. Seri
Pada rangakaian seri pada saat penarikan pertama harus diletakan pada
delay yang paling besar karna kecepatan detonasinya lebih cepat dan
besar.
2. Pararel
Rangkaian pararel digunakan pada saat rangkaian tersebut mempunyai
tahanan yang besar dan mempunyai lubang banyak.
Pada penarikan rangkaian pararel penarikan dilakukan ditengah untuk
mencari tehanan yang sama.
b. Penyambungan rangkaian dilakakukan dua tahap:
1. Penyampaian antar lubang ledak
Hal hal yang perlu di perhatikan:
Sambungan dengan kabel pembantu dengan leg wire harus
baik dan kuat.
Penyambungan rangkaian antar lubang ledak harus
dilakukan secara cepat.
Ujung rangkaian diikiat atau di konek satu sama lain.
2. Penyambungan dari beberapa sirkuit ke kabel utama
Tes tahanan sirkuit BOM
Rangkain sirkuit ke kabel utama
Tes tahanan rangkaian utama
l. Pemilihan lokasi blaster
Hal hal yang perlu diperhatikan:
Merperhatikan arah angin dan lemparan batuan
Mengambilan posisi yang berlawanan dengan free face
Menggunakan shalter
Jarak aman dari lokasi peledakan sekitar 300 m
m. Pengamanan lokasi dan pelaksanaan peledakan
Pengertian pengamatan lokasi peledakan:
Suatu tindakan pengamatan daerah sekitar peledakan dengan memberi tanda
peringatan berupa aba-aba/ membunyikan sirine dengan tujuan supaya
terhindar dari bahaya peledakan
n. Pengecekan setelah peledakan
Pengecekan terhadap hasil peledakan dilakukan setelah lima menit dari
pelaksanaan peledakan.
Hal-hal yang harus diperhatikan:
Setelah peledakan selesai dilaksanakan dilokasi peledakan harus di
amankan
Juru ledak beserta crew harus melakukan pengecekan dengan teliti
Tujuan dilakukan pengecekan hasil peledakan:
Untuk daerah peledakan masih rata
Untuk membersihkan sisa kabel yang masih tertinggal
Tanda-tanda miss fire
Permukaan daerah peledakan masih rata
Terjadinya bongkahan batu besar
Terdapat sisa anfo diatasnya
Langkah-langkah yang harus dilakukan apabila terjadi miss fire
Mencari titik yang tidak meledak
Mengecek kembali rangkaian yang gagal dengan analisa yang tepat
Mengamankan saerah di sekitar tempat peledakan
Pengecekan kembali rangkaian
Perangkaian kembali rangkaian
Apabila semua lubang mengalami miss fire sudah diledakan dan kembali
dilaksanakan pengecekan ulang, maka peledakan akan diumumkan dan
dinyatakan selesai dengan aman.
BAB V
PENUTUP
5.1. Kesimpulan
1. menggunakan pola zig-zag lebih menguntungkan karna dapat menhancurkan batuan
dengan fragmentasi yg sesuai
2. menggunakan pola rangkaian seri pararel lebih efesien untuk tahanan diatas 100 ohm
5.2. Saran
1. untuk para karyawan di PT.UTSG agar memakai peralatan keselamatan kerja agar
tidak terjadi hal-hal yang diinginkan
2. untuk adik’’ kelas agar dapat menyeleseikan tugas akhir tepat pada waktunya
3. untuk sekolahan agar dapat menambahkan praktek yang lebih lengkap
DAFTAR PUSTAKA
http://www.wikipedia.com
http://www.blogspot.com
http://www.utsg.co.id
PT.United Tractor Semen Gresik (UTSG),Seksi Blasting.2006.PT.UTSG TUBAN Konya C.J
Walter E.J (1990), Surface Blasting, Prestice Hall.USA