laporan batuan sedimen dan metamorf acara iii sandri
DESCRIPTION
hTRANSCRIPT
PRAKTIKUM PETROLOGI
Acara : Batuan Sedimen dan Metamorf Nama : Sandri Hidayat
Hari/Tanggal : Kamis / 13 Oktober 2014 Nim : D61113007
No. Sampel : 01
Kode sampel : -
Warna segar : Abu – abu
Warna lapuk : Abu – abu kekuningan
Jenis Batuan : Batuan Sedimen
Tekstur : Nonklastik
Struktur : Tidak berlapis
Komposisi Minerial : Silika
Komponen Asal / Bentuk Ukuran
Nama Batuan : Grandstone (Dunham, 1962)
Keterangan Lain :
Batuan ini termasuk dalam batuan sediment non klastik (organik), berwarna
segar abu – abu, lapuk berwarna Abu – abu kekuningan. Tekstur batuan non klastik
yakni tidak menampakkan adanya kesan butiran dari batuan yang dibentuk.
Komposisi kimia dari batuan ini Silika ( SiO2 ) yang dicirikan oleh material yang
membentuk batuan ini dari satu unsur saja. Struktur batuan tidak berlapis dilihat dari
batuannya yang tidak memiliki perlapisan
Proses pembentukan batuan ini berlangsung secara mekanik yakni diawali oleh
proses transportasi material – material sediment, kemudian mengalami proses
pengendapan material – material sediment berupa sisa – sisa organisme laut dalaml
pada sebuah cekungan di lingkungan pengendapan laut dalam yang berupa material
Silika ( SiO2 ). Kemudian terjadi proses kompaksi karena adanya gaya berat/gravitasi
dari material – material sediment berupa sisa – sisa organisme yang semakin lama
semakin bertambah sehingga volume akan berkurang dan cairan yang mengisi pori –
pori akan bermigrasi ke atas. Setelah mengalami proses kompaksi kemudian material
– material sediment tersebut mengalami proses litifikasi yaitu proses pengerasan
material – material sediment berupa sisa – sisa organisme menjadi batuan sediment
(proses pembatuan). Proses ini terjadi apabila proses kompaksi yang terus menerus
terjadi yang menyebabkan material – materialnya semakin kompak sehingga terjadi
pengerasan (konsulidasi) pada batuan sediment, adapun material batuan ini hanya
terbentuk dari satu unsure material saja yakni Silika (SiO2). Dilihat dari ciri – ciri
fisiknya yang mengandung fosil yang sedikit dan proses pembentukannya, batuan ini
memiliki nama Grandstone ( Dunham, 1962)
Kegunaan dari batuan ini yakni sebagai bahan bangunan dan digunakan dalam
pengembangan ilmu pengetahuan.
Referensi : Mottana, A., Crespi, R., Liborio, G. 1978. SIMON &
SCHUSTER’S GUIDE TO : ROCKS AND MINERALS. New York, Simon &
Schuster Inc
ASISTEN
( NURUL AISYAH )
PRAKTIKAN
(SANDRI HIDAYAT)
Grand stone ( Dunham, 1962 )
PRAKTIKUM PETROLOGI
Acara : Batuan Sedimen dan Metamorf Nama : Sandri Hidayat
Hari/Tanggal : Kamis / 13 Oktober 2014 Nim : D61113007
No. Sampel : 02
Kode sampel :
Warna segar : Abu – abu
Warna lapuk : Cokelat
Jenis Batuan : Batuan Sedimen
Tekstur : Klastik
Struktur : Laminasi
Komposisi Mineral : Silika
Komponen Asal / Bentuk Ukuran
Fragmen : -
Matriks : Pasir Sedang ( ¼ – ½ mm)
Semen : Silika
Nama Batuan : Batupasir sedang (Wenworth, 1922)
Keterangan :
Batuan ini termasuk dalam batuan sediment dengan warna segar berwarna
abu – abu, lapuk berwarna cokelat. Tekstur batuan klastik yakni menampakkan
adanya kesan butiran dari batuan yang dibentuk. Komposisi kimia dari batuan ini
Silika ( SiO2 ) yang dicirikan oleh material yang membentuk batuan ini dari satu
unsur saja. Struktur batuan berlapis dan laminasi dilihat dari batuannya yang
memiliki perlapisan kurang dari 1 cm
Proses pembentukan batuan ini berlangsung secara mekanik yakni diawali oleh
proses transportasi material – material sediment, kemudian mengalami proses
pengendapan material – material sediment berupa sisa – sisa organisme laut dangkal
pada sebuah cekungan di lingkungan pengendapan laut dangkal yang berupa material
Silika ( SiO2 ). Kemudian terjadi proses kompaksi karena adanya gaya berat/gravitasi
dari material – material sediment berupa sisa – sisa organisme yang semakin lama
semakin bertambah sehingga volume akan berkurang dan cairan yang mengisi pori –
pori akan bermigrasi ke atas. Setelah mengalami proses kompaksi kemudian material
– material sediment tersebut mengalami proses litifikasi yaitu proses pengerasan
material – material sediment berupa sisa – sisa organisme menjadi batuan sediment
(proses pembatuan). Proses ini terjadi apabila proses kompaksi yang terus menerus
terjadi yang menyebabkan material – materialnya semakin kompak sehingga terjadi
pengerasan (konsulidasi) pada batuan sediment, adapun material batuan ini hanya
terbentuk dari satu unsure material saja yakni Silika (SiO2). Dilihat dari ciri – ciri
fisiknya dan proses pembentukannya, batuan ini memiliki nama Batupasir sedang
( Wenwotrh, 1922)
Kegunaan dari batuan ini yakni sebagai bahan bangunan dan digunakan dalam
pengembangan ilmu pengetahuan.
Referensi : Mottana, A., Crespi, R., Liborio, G. 1978. SIMON &
SCHUSTER’S GUIDE TO : ROCKS AND MINERALS.
New York, Simon & Schuster Inc.
ASISTEN
( NURUL AISYAH )
PRAKTIKAN
(SANDRI HIDAYAT)
KLASIFIKASI TRAVIS
UKURAN
NAMA BUTIR
NAMA BATUAN
(mm) MEMBUNDAR MENYUDUT
(rounded) (angular)
BONGKAH
KERI
KIL
(gra
vel)
KONGLOMERAT
BREK
SI R
OM
BAKA
N
BREKSI
256BONGKAH BONGKAH
BERANGKALKONGLOMERAT BREKSI
64BERANGKAL BERANGKAL
KERAKALKONGLOMERAT BREKSI
4KERAKAL KERAKAL
BUTIRANKONGLOMERAT BREKSI
2BUTIRAN BUTIRAN
PASIR SANGAT
PASI
R (s
and)
BATUPASIR SANGAT KASAR
1KASAR
PASIR KASAR BATU PASIR KASAR
1/2
PASIR SEDANG BATUPASIR SEDANG
1/4
PASIR HALUS BATUPASIR HALUS
1/8PASIR SANGAT
PATUPASIR SANGAT HALUS
1/16HALUS
LANAU
LUM
PUR
(mud
) BATULANAU
1/256(silt)
LEMPUNG
(clay)BATULEMPUNG / SERPIH (shale)
PRAKTIKUM PETROLOGI
Acara : Batuan Sedimen dan Metamorf Nama : Sandri Hidayat
Hari/Tanggal : Kamis / 13 Oktober 2014 Nim : D61113007
No. Sampel : 03
Kode sampel : -
Warna segar : Abu – abu
Warna lapuk : Abu – abu kehijauan
Jenis Batuan : Batuan Metamorf
Tekstur : Lepidoblastik
Komposisi Mineral :
Nama Mineral Warna Bentuk Presentase
Actinolit Hitam Pipih 75%
Kuarsa Putih translucent Prismatik 25%
Struktur : Foliasi (Schistose)
Nama Batuan : Schist Amphibolite (Travis, 1976)
Keterangan :
Batuan ini memiliki ciri fisik warna segar abu-abu, warna lapuk abu – abu
kehijauan, tekstur lepidoblastik yaitu tekstur batuan metamorf yang mineral
penyusunnya berbentuk pipih. Batuan ini disusun oleh mineral actinolit dan kuarsa.
Struktur dari batuan ini yaitu schistose yaitu kenampakan dari foliasi dimana bentuk
penjajaran mineral pipih relatif jauh lebih banyak dari pada butiran. Berdasarkan ciri
fisiknya maka nama dari batuan ini adalah Schist Amphibolite (Travis, 1976)
Batuan ini terbentuk dari proses metamorfisme, dimana terjadi perubahan atau
alterasi dari suatu batuan pada temperatur dan tekanan tinggi didalam kerak bumi.
Batuan ini termasuk dalam batuan metamorf regional yang terbentuk pada temperatur
dan tekanan yang sangat tinggi pada daerah mosozone temperature sedang (350-500
derajat celcius). Proses pembentukan batuan metamorf ini karena pengaruh intrusi
magma yang panas di sekitar batolit, dike, stock, bakolit, sill, dan sebagainya. Proses
terjadi pada batuan yang mengalami pemanasan di sekitar kontak massa batuan beku
intrusif maupun ekstrusif. Perubahan terjadi karena pengaruh panas dan material
yang dilepaskan oleh magma serta oleh deformasi akibat gerakan massa. Proses yang
terjadi umumnya berupa rekristalisasi, reaksi antara mineral, reaksi antara mineral
dan fluida serta penggantian dan penambahan material.
Batuan ini biasanya berasosiasi dengan gneiss klorit, kuarsit. Batuan ini biasanya
digunakan sebagai bahan komersial.
Referensi : Mottana, A., Crespi, R., Liborio, G. 1978. SIMON & SCHUSTER’S
GUIDE TO : ROCKS AND MINERALS. New York, Simon & Schuster Inc.
ASISTEN
( NURUL AISYAH )
PRAKTIKAN
(SANDRI HIDAYAT)
PR
Acara : Batuan Sedimen dan Metamorf Nama : Sandri Hidayat
Hari/Tanggal : Kamis / 13 Oktober 2014 Nim : D61113007
No. Sampel : 04
Kode sampel : -
Warna segar : Biru kehitaman
Warna lapuk : Abu – abu kehitaman
Jenis Batuan : Batuan Metamorf
Tekstur : Xenomorf
Komposisi Mineral :
Nama Mineral Warna Bentuk Presentase
Glaukofan Biru Kehitaman Amorf 80%
Muskovit Putih Micaceous 20%
Struktur : Nonfoliasi (Granulose)
Nama Batuan : Granulose (Travis, 1976)
Keterangan :
Batuan ini memiliki ciri fisik warna segar abu-abu, warna lapuk abu – abu
kehijauan, tekstur xenoblastik yaitu tekstur batuan metamorf yang mineral
penyusunnya bersifat xenomorf. Batuan ini disusun oleh mineral glaukofan dan
muskovit. Struktur batuannya adalah non foliasi jenis granulose yang dicirikan
dengan struktur yang tidak memperlihatkan adanya penjajaran mineral, tetapi
menunjukkan agregrasi dari mineral equigranular atau butiran. Berdasarkan ciri
fisiknya maka nama dari batuan ini adalah Marble (Travis, 1976)
Batuan ini terbentuk dari proses metamorfisme, dimana terjadi perubahan atau
alterasi dari suatu batuan pada temperatur dan tekanan tinggi didalam kerak bumi.
Batuan ini termasuk dalam batuan metamorf regional yang terbentuk pada temperatur
dan tekanan yang sangat tinggi pada daerah mosozone temperature sedang (350-500
derajat celcius). Proses pembentukan batuan metamorf ini karena pengaruh intrusi
magma yang panas di sekitar batolit, dike, stock, bakolit, sill, dan sebagainya. Proses
terjadi pada batuan yang mengalami pemanasan di sekitar kontak massa batuan beku
intrusif maupun ekstrusif. Perubahan terjadi karena pengaruh panas dan material
yang dilepaskan oleh magma serta oleh deformasi akibat gerakan massa. Proses yang
terjadi umumnya berupa rekristalisasi, reaksi antara mineral, reaksi antara mineral
dan fluida serta penggantian dan penambahan material.
Referensi : Mottana, A., Crespi, R., Liborio, G. 1978. SIMON & SCHUSTER’S
GUIDE TO : ROCKS AND MINERALS. New York, Simon & Schuster Inc.
ASISTEN
( NURUL AISYAH )
PRAKTIKAN
(SANDRI HIDAYAT)
PRAKTIKUM PETROLOGI
Acara : Batuan Sedimen dan Metamorf Nama : Sandri Hidayat
Hari/Tanggal : Kamis / 13 Oktober 2014 Nim : D61113007
No. Sampel : 05
Kode sampel : -
Warna segar : Abu – abu
Warna lapuk : Abu – abu keputihan
Jenis Batuan : Batuan Metamorf
Tekstur : Xenoblastik
Komposisi Mineral :
Nama Mineral Warna Bentuk Presentase
Kuarsa Putih translucent prismatik 30%
Muskovit Putih Micaceous 70%
Struktur : Nonfoliasi (Hornfelsik)
Nama Batuan : Granulose (Travis, 1976)
Keterangan :
Batuan ini memiliki ciri fisik warna segar abu-abu, warna lapuk abu – abu
keputihan, tekstur xenoblastik yaitu tekstur batuan metamorf yang mineral
penyusunnya bersifat xenomorf. Batuan ini disusun oleh mineral kuarsa dan
muskovit. Struktur batuannya adalah non foliasi jenis hornfelsik yang dicirikan
dengan struktur yang tidak memperlihatkan adanya penjajaran mineral, tetapi
menunjukkan agregrasi dari mineral-mineral equidimensional. Mineral utama
penyusun batuan ini adalah mineral muskovit dan kuarsa. Dilihat dari mineral
penyusunnya maka batuan ini memiliki nama batuan Marble (Travis, 1976)
Batuan ini terbentuk dari proses metamorfisme, dimana terjadi perubahan atau
alterasi dari suatu batuan pada temperatur dan tekanan tinggi didalam kerak bumi.
Batuan ini termasuk dalam batuan metamorf regional yang terbentuk pada temperatur
dan tekanan yang sangat tinggi pada daerah mosozone temperature sedang (350-500
derajat celcius). Proses pembentukan batuan metamorf ini karena pengaruh intrusi
magma yang panas di sekitar batolit, dike, stock, bakolit, sill, dan sebagainya. Proses
terjadi pada batuan yang mengalami pemanasan di sekitar kontak massa batuan beku
intrusif maupun ekstrusif. Perubahan terjadi karena pengaruh panas dan material
yang dilepaskan oleh magma serta oleh deformasi akibat gerakan massa. Proses yang
terjadi umumnya berupa rekristalisasi, reaksi antara mineral, reaksi antara mineral
dan fluida serta penggantian dan penambahan material.
Referensi : Mottana, A., Crespi, R., Liborio, G. 1978. SIMON & SCHUSTER’S
GUIDE TO : ROCKS AND MINERALS. New York, Simon & Schuster Inc.
ASISTEN
( NURUL AISYAH )
PRAKTIKAN
(SANDRI HIDAYAT)