laporan asmef

Upload: ajeng-ismi-damayanthi

Post on 06-Jul-2018

230 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 8/16/2019 laporan asmef

    1/7

    B. PRINSIP

    Pengukuran kadar parasetamol pada panjang gelombang maksimum 244 nm

    setelah sampel diencerkan.

    C. T!"N

    #engetahui kadar parasetamol dalam sampel

    $. $"S"R T%&RI

    a. Spektro'otometer

    $alam analisis spektro'otometri digunakan sumber radiasi (ang menjorok kedalam

    daerah ulatra)iolet spectrum itu. $ari spectrum itu* dipilih panjang+panjang

    gelombang tertentu dengan lebar pita kurang dari , nm. Instrument ini sebenarn(a

    terdiri dari dua instrument dalam satu kotak (aitu sebah spectrometer dan sebuah

    'otometer.

    spektro'otometer optis adalah sebuah instrument (ang mempun(ai s(stem optis

    (ang dapat menghasilkan sebaran -dispersi radiasi elektromagnetik (ang masuk*

    dan dengan mana dapat dilakukan pengukuran kuantitas radiasi (ang diteruskan

    pada panjang gelombang terpilih dari jangka spectral itu. Sebuah 'otometer adalah

    peranti untuk mengukur intensitas radiasi (ang diteruskan atau suatu 'ungsi

    intensitas ini* bila digabungkan dalam spektro'otometer* spectrometer dan

    'otometer itu digunakan secara gabungan untuk menghasilkan suatu is(arat (ang

    berpadanan dengan selisih antar radiasi (ang diteruskan oleh bahan pembanding

    dan radiasi (ang diteruskan oleh contoh pada panjang+panjang gelombang (ang

    terpilih.

    b. Parasetamol

    Parasetamol atau asetamino'en adalah obat analgesic dan antipiretik (ang populer

    dan digunakan untuk melegakan sakit kepala* sengal+sengal dan sakit ringan* dan

    demam. $igunakan dalam sebagian besar resep obat analgesic salesma dan /u. Ia

    aman dalam dosis standar* tetapi karena mudah didapati* o)erdosis obat baik

    sengaja atau tidak sengaja sering terjadi.

    Struktur molekul parasetamol

    Parasetamol -"setamino'en merupakan salah satu obat (ang paling ban(ak

    digunakan sehari+hari. &bat ini ber'ungsi sebagai pereda n(eri dan penurun panas.

    Setelah berpuluh tahun digunakan* parasetamol terbukti sebagai obat (ang aman

  • 8/16/2019 laporan asmef

    2/7

    dan e'ekti'. Tetapi* jika diminum dalam dosis berlebihan -o)erdosis* parasetamol

    dapat menimbulkan kematian.

    Berbeda dengan obat analgesik (ang lain seperti aspirin dan ibupro'en*

    parasetamol tak memiliki si'at antiradang. !adi parasetamol tidak tergolong dalam

    obat jenis NS"I$. $alam dosis normal* parasetamol tidak men(akiti permukaandalam perut atau mengganggu gumpalan darah* ginjal atau duktus arteriosus pada

     janin.

    Parasetamol dapat dijumpai di dalam berbagai macam obat* baik sebagai bentuk

    tunggal atau berkombinasi dengan obat lain* seperti misaln(a obat /u dan batuk.

    "ntidotum o)erdosis parasetamol adalah N+asetilsistein -N+acet(lc(steine* N"C.

    "ntidotum ini e'ekti' jika diberikan dalam 0 jam setelah mengkonsumsi parasetamol

    dalam jumlah besar. N"C juga dapat mencegah kerusakan hati jika diberikan lebih

    dini. &)erdosis parasetamol dapat men(ebabkan kerusakan hati. !ika kerusakan

    sangat berat* mungkin perlu transplantasi hati agar korban bisa bertahan hidup.

    %. "1"T $"N B""N

    ,. "lat

    3 Spektro'otometer +IS

    3 Neraca analitik

    3 Spatula

    3 1abu ukur ,5* 26* 65* ,55* 265 m1

    3 Batang pengaduk

    3 corong gelas

    3 Beaker glass

    2. Bahan

    3 Parasetamol murni

    3 #ethanol

    3 "7uadest

    8. PR&S%$R

    ,. 1arutan parasetamol standar

  • 8/16/2019 laporan asmef

    3/7

    a. larutan " -265 mg91

    3 menimbang 5*5:26 g parasetamol murni dan masukan dalam labu ukur 265

    m1

    3 melarutkann(a dengan ,5 m1 methanol

    3 menambahkan a7uadest sampai tanda batas

    b. 1arutan B

    3 memipet 65 m1 larutan " dan mengencerkann(a dengan a7uadest sampai

    265 m1 dalam labu ukur.

    2. Pembuatan larutan standar kerja

    3 mengambil larutan B seban(ak 6*55 ; ,5*55 ; ,6*55 ; 25*55 ; dan 26*55 m1

    dan memasukann(a masing+masing kedalam labu ukur ,55 m1* lalu menambahkan

    a7uadest pada masing+masing labu ukur samapi tanda batas.

  • 8/16/2019 laporan asmef

    4/7

    , "dh(atnika Nugraha 5*?

  • 8/16/2019 laporan asmef

    5/7

    N2 A Gonsentrasi akhir

    Setelah konsentrasi dari larutan deret standar diketahui* proses selanjutn(a adalah

    pengukuran absorbansi dan konsentrasi dengan spektro'otometer. dari hasil

    pengukuran maka dapat diketahui bahHa nilai absorbansi dari larutan deret standar

    tersebut adalah A

    Standar C -ppm " -"bsorbansi

    , 5*26 5*256<

    2 6 5*

  • 8/16/2019 laporan asmef

    6/7

    Proses pengukuran sampel oleh masing+masing personel dengan )olume aHal 26

    m1 diketahui bahHa semuan(a o)er range. al ini dikarenakan konsentrasin(a

    terlalu pekat sehingga nilai absorbansin(a terlalu besar dan tidak sesuai dengan

    nilai absorbansi dari larutan deret standar (ang diukur terlebih dahulu.

    Garena terlalu pekat larutan sampel kemudian diencerkan kembali* karena setiappersonel memiliki sampel dengan konsentrasi (ang berbeda+beda maka )olume

    akhir larutan sampel secara berurutan adalah ,55* 265* ,265* ,26* ,26 m1. setelah

    pengukuran kembali maka dapat diketahui nilai absorbansi secara berurutan untuk

    masing+masing )olume larutan adalah 5*?

  • 8/16/2019 laporan asmef

    7/7

     !. $"8T"R PST"G"

    3 Basset* ! + $enne(* R.C !eJer(* >. #endham* !. BG "!"R &>%1 GI#I"

    "N"1ISIS G"NTIT"TI8 "N&R>"NIG. !akarta A Penerbit Buku Gedokteran %C>

    3 #odul P!! SP%GTR&8&T%TRI 2550

    3

    httpA99HHH.Hartamedika.com925509529keracunanparasetamol.htmlKGeracunan

    Parasetamol

    3 httpA99in.Hikipedia.org