_laporan antipiretik

Upload: echa-ayiimm

Post on 16-Jul-2015

424 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Pembahasan Didalam praktikum, dilakukan percobaan pada mencit dengan membaginya menjadi 3 kelompok, yaitu kelompok kontrol, kelompok I dan kelompok II. Kali ini kami gunakan mencit karena mencit mempunyai proses metabolisme dalam tubuh yang berlangsung cepat sehingga cocok digunakan sebagai objek pengamatan. Dalam praktikum ini,juga kami menggunakan vaksin DPT yang telah diberikan sebelumnya (sekitar 10 jam sebelum praktikum),vaksin DPT ini untuk meningkatkan suhu tubuh mencit(menyebabkan mencit menjadi demam), Demam tersebut diperoleh dengan cara bakteri atau mikroorganisme yang terdapat di dalam vaksin yang disuntikkan ke dalam tubuh mencit akan menimbulkan respon pada tubuh mencit tersebut karena Vaksin DPT yang termasuk dalam toksoid ini memiliki toksin yang dihilangkan toksisitasnya, namun tidak kehilangan determinan antigennya, sehingga masih dapat menghasilkan antibodi disertai peningkatan suhu tubuh (demam).Selain itu,,demam yang terjadi diakibatkan dari salah satu substansi dari vaksin DPT yaitu bakteri bordetella pertussis. Sebelum masing-masing kelompok diberikan perlakuan ,mencit akan diukur terlebih dahulu suhu tubuhnya,pengukuran suhu tubuh seharusnya dilakukan di bagian rektal karena suhu rektal lebih tinggi satu derajat dari suhu urin maupun oral. Namun, kali ini dilakukan pengukuran suhu di bagian axilla,karena mata termometer lebih besar dari rektal mencit.

pada Kelompok I (kelompok control) adalah kelompok mencit yang tidak mendapat perlakuan apapun. Setelah diamati suhu tubuh pada rentang waktu setiap 15 menit , terlihat suhu tubuh mencit yang naik turun,namun tidak terlalu signifikan.Hal ini dilihat pada menit ke 30 yaitu naik dari 38,2 derajat menjadi 38,3 derajat.Kemudian selanjutnya suhu mengalami penurunan dan kembali naik pada menit ke 75. Naik dan turunnya suhu tersebut dikarenakan tidak diberinya antipiretik dan kemungkinan dipengaruhi oleh factor stress dari luar. Pada kelompok II diberikan vaksin DPT kemudian diberikan aquadest secara oral 0,6ml. Pemberian aquades bertujuan untuk menyingkirkan efek dehidrasi, karena kenaikan suhu tubuh tetapi tidak punya efek antipiretik untuk menurunkan suhu tubuhnya. Setelah diamati suhu tubuh pada rentang waktu setiap 15 menit Pada kelompok II juga mengalami naik turun suhu tubuh mencit namun tidak terlalu signifikan ,hal ini dilihat pada suhu tubuh rata-rata mencit pada 0 menit yakni 36,95 derajat dan meningkat menjadi 37,625 pada menit ke 15 kemudian selanjutnya terjadi naik-turun suhu tubuh yang tidak terlalu signifikan. Hal ini dikarenakan tidak diberikannya antipiretik pada mencit II. Pada mencit II, pemberian aquades dapat mengurangi dehidrasi dan mencegah kenaikan suhu, tetapi tidak punya efek antipiretik untuk menurunkan suhu tubuhnya. Pada kelompok III diberikan vaksin DPT kemudian diberikan paracetamol 0,6ml. Pemberian parasetamol bertujuan sebagai antipiretik /menurunkan suhu tubuh yang tinggi(demam) .Dari hasil percobaan terlihat rata-rata suhu mencit pada 0 menit adalah 37,75 derajat dan setelah diamati

tiap rentang waktu 15 menit berikutnya , suhu mencit mengalami penurunan suhu tubuh. Hal ini sesuai dengan teori bahwa paracetamol mampu memberi efek antipiretik yang dapat menghambat enzim siklooksigenase terutama COX-3 di otak yang mampu menyebabkan peningkatan suhu(demam),dan menghambat konversi asam arakidonat endoperoksid sehingga sintesis prostaglandin akan menurun dan suhu tubuh akan ikut menurun. Pada percobaan ini, terjadi perbedaan hasil pada beberapa kelompok. Hal ini mungkin disebabkan beberapa hal, antara lain perlakuan pada mencit saat percobaan yang berbeda-beda. Karena stres dapat dialami oleh mencit dan dapat berpengaruh pada suhu tubuhnya. Faktor-faktor lain yang mempengaruhi hasil percobaan ini adalah termometer yang digunakan bukan pada bagian rektal, melainkan pada bagian axilla. Sehingga dalam pengamatannya menjadi kurang maksimal karena kadangkala mencit bergerak saat diukur suhunya. Kemudian kurangnya waktu bagi mencit untuk beradaptasi dengan lingkungan sekitar yang memungkinkan pengaruh terhadap hasil pengamatan.

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN Dari hasil percobaan,diperoleh beberapa kesimpulan diantaranya : 1. Paracetamol merupakan obat antipiretik yang mampu menurunkan suhu tubuh pada mencit. 2. Vaksin DPT merupakan vaksin toksoid yang mampu menyebabkan peningkatan suhu tubuh(demam) dibandingkan yang tidak diberikan vaksin DPT. 3. Aquades hanya berperan dalam mengurangi dehidrasi akibat kenaikan suhu tubuh, namun tidak mempunyai efek antipiretik seperti paracetamol.