laporan akuntabilitas kinerja instansi …...kami menyampaikan terima kasih kepada semua pihak atas...

47
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) DINAS KESEHATAN KOTA MATARAM TAHUN 2016 PEMERINTAH KOTA MATARAM DINAS KESEHATAN KOTA MATARAM TAHUN 2017

Upload: others

Post on 03-Feb-2021

15 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • LAPORANAKUNTABILITASKINERJAINSTANSIPEMERINTAH(LAKIP)DINASKESEHATANKOTAMATARAMTAHUN2016

    PEMERINTAH KOTA MATARAMDINAS KESEHATAN KOTA MATARAM

    TAHUN 2017

  • 1

    EXECUTIVE SUMMARY (IKHTISAR EKSEKUTIF)

    Pembangunan kesehatan yang dilaksanakan saat ini ditujukan untuk meningkatkan derajatkesehatan masyarakat melalui peningkatan Umur Harapan Hidup, penurunan Angka Kematian Bayidan Angka Kematian Ibu, menurunkan dan menekan angka kesakitan, meningkatkan pelayanankesehatan serta perilaku hidup bersih dan sehat masyarakat. Selain itu pembangunan kesehatan yangdilaksanakan saat ini lebih diarahkan untuk langsung menyentuh ke masyarakat serta meningkatkankemampuan melalui partisipasi aktif masyarakat dalam memelihara dan meningkatkan derajatkesehatannya.

    Perkembangan Kota Mataram yang cukup pesat yang ditandai dengan makin tingginyakepadatan penduduk dan mobilisasi penduduk dan ditambah lagi dengan tingginya jumlah pendudukmiskin telah memberikan kontribusi tersendiri terhadap timbulnya masalah-masalah kesehatan dimasyarakat, seperti tingginya angka kematian ibu dan bayi, penyebaran penyakit menular serta giziburuk. Selain itu perilaku hidup bersih dan sehat masyarakat masih rendah dan belum optimalnyasarana dan kualitas pelayanan kesehatan khususnya pelayanan kesehatan dasar juga masih perluditingkatkan disamping dukungan anggaran pembangunan yang masih terbatas.

    Dalam kebijakan program pembangunan pada Rencana Strategis Dinas Kesehatan KotaMataram 2011 - 2015 disebutkan bahwa Visi Pembanguan Kesehatan Kota Mataram adalah untukmewujudkan “MASYARAKAT SEHAT, MAJU DAN MANDIRI”. Sejalan dengan itu upaya penigkatanderajat kesehatan masyarakat Kota Mataram tahun 2016 dilaksanakan melalui program-programsebagai berikut :1. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran2. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur3. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur4. Program peningkatan pengembangan sistem pelaporan capaian kinerja dan keuangan5. Program Obat dan Perbekalan Kesehatan6. Program Upaya Kesehatan Masyarakat7. Program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat8. Program Perbaikan Gizi Masyarakat9. Program Pengembangan Lingkungan Sehat10. Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Menular11. Program pengadaan, peningkatan dan perbaikan sarana dan prasarana puskesmas/ puskemas

    pembantu dan jaringannya

  • 2

    12. Program Manajemen Kesehatan13. Program pengawasan dan pengendalian kesehatan makanan

    Upaya-upaya pembangunan kesehatan melalui program dan kegiatan yang selama ini telahdilaksanakan menunjukkan adanya peningkatan. Hal tersebut ditunjukkan dengan adanyameningkatnya umur harapan hidup dan menurunnya angka kematian bayi, tertanganinya masalah-masalah kesehatan, meningkatkan mutu dan jangkauan pelayanan kesehatan serta perilaku dan peranserta masyarakat.

    Untuk itu dalam rangka penyelenggaraan pemerintahan yang berdaya guna, berhasil guna,bersih dan bertanggung jawab, perlu adanya Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah(LAKIP) yang merupakan sarana bagi evaluasi program dan kegiatan yang dilakukan dalam rangkapencapaian visi, misi dan tujuan organisasi sesuai Instruksi Presiden RI Nomor: 7 Tahun 1999 tentangAkuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan Keputusan Kepala LAN RI Nomor : 239/IX/6/8/2003tentang perbaikan pedoman penyusunan pelaporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah.

    Berdasarkan hasil pengukuran kinerja kegiatan dan pengukuran pencapaian sasaran makapencapaian kinerja sasaran Dinas Kesehatan Kota Mataram sebagian besar dalam katagori sangatberhasil. Keberhasilan ini menunjukkan kemampuan Dinas Kesehatan dalam mengimplementasikanprogram/kegiatan tahun anggaran 2016 sebagaimana telah ditetapkan dalam Rencana Kerja TahunanDinas.

  • 3

    KATA PENGANTAR

    Puji syukur kami panjatkan kehadapan Tuhan Yang Maha Esa atas taufik dan hidayah Nya, sehinggaLaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Dinas Kesehatan Kota Mataram tahun 2016dapat diselesaikan dengan baik.

    Penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Dinas Kesehatan KotaMataram Tahun 2016 merupakan salah satu wujud pertanggungjawaban Dinas Kesehatan atas kinerjapelaksanaan tugas pokok dan fungsinya pada Tahun Anggaran 2016. Disamping itu, LAKIP jugamerupakan salah satu sarana bagi Dinas Kesehatan Kota Mataram untuk meningkatkan kinerja.Penyusunan LAKIP mengacu pada Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang PelaporanKeuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah, Instruksi Presiden Nomor 7 tahun 1999 tentangAkuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, dan Instruksi Presiden Nomor 5 Tahun 2004 tentangPercepatan Pemberantasan Korupsi dan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negaradan Reformasi Birokrasi Nomor 20 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja danPelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah.

    Kami menyampaikan terima kasih kepada semua pihak atas tersusunnya Laporan Akuntabilitas KinerjaInstansi Pemerintah ini, khususnya seluruh Bidang, Seksi, Bagian dan UPTD di lingkup DinasKesehatan Kota Mataram yang telah bekerja dalam upaya pelaksanaan program/kegiatan kesehatansepanjang tahun 2016 dan selama penyusunan LAKIP ini.

    Akhirnya, dengan semangat dan komitmen untuk memberikan kontribusi terbaik, Dinas Kesehatanakan terus berupaya membangun dan memperbaiki diri agar dapat menjadi organisasi yang lebihtransparan dan akuntabel.

    Mataram, Januari 2017Kepala Dinas Kesehatan Kota Mataram

    dr. H. Usman HadiPembina Tingkat I - IV/b

    NIP. 19631121 199603 1 002

  • 4

    BAB IPENDAHULUAN

    I. LATAR BELAKANGPerbaikan governance dan sistem manajemen merupakan agenda penting dalam reformasipemerintahan yang sedang dijalankan oleh pemerintah. Sistem manajemen pemerintahan yangberfokus pada peningkatan akuntabilitas dan sekaligus peningkatan kinerja berorientasi pada hasil(outcome) dikenal sebagai Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (Sistem AKIP). SistemAKIP diimplementasikan secara “self assesment” oleh masing-masing instansi pemerintah. Iniberarti instansi pemerintah tersebut merencanakan sendiri, melaksanakan, mengukur danmemantau kinerjanya sendiri serta melaporkannya sendiri kepada instansi yang lebih tinggi. Dalamsistem yang mekanisme pelaksanaan demikian perlu adanya evaluasi dari pihak yang lebihindependen agar diperoleh umpan balik yang obyektif untuk perbaikan akuntabilitas dan kinerjainstansi pemerintah.

    II. DASAR HUKUMPenyusunan Laporan Kinerja Kegiatan Instansi Pemerintah Dinas Kesehatan Kota Mataram tahun2014 berlandaskan kepada :1. Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1993 tentang Pembentukan Kotamadya Daerah Tingkat II

    Mataram;2. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan

    Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme;3. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional;4. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah;5. Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun 2005 tentang Pedoman Penyusunan dan Penerapan

    Standar Pelayanan Minimal;6. Peraturan Pemerintah Nomor 8 tahun 2008 tentang Tahapan Tata Cara, Penyusunan,

    Pengendalian Dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah;7. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 741/Menkes/Per/VII/2008 tentang

    Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan di Kabupaten/Kota;8. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor

    29 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja dan Pelaporan AkuntabilitasKinerja Instansi Pemerintah;

  • 5

    9. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan PeraturanPemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian danEvaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah;

    10. Peraturan Daerah Kota Mataram Nomor 5 Tahun 2008 tentang Pembentukan SusunanOrganisasi Perangkat Daerah Kota Mataram sebagaimana telah diubah dengan PeraturanDaerah Kota Mataram Nomor 18 Tahun 2011;

    11. Peraturan Daerah Kota Mataram Nomor 11 Tahun 2011 tentang Rencana PembangunanJangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram Tahun 2011 – 2015;

    12. Peraturan Walikota Mataram Nomor 11 Tahun 2008 tentang Rincian Tugas Pokok dan FungsiDinas Kesehatan Kota Mataram;

    13. Keputusan Walikota Mataram Nomor 675/IX/2012 tentang Penetapan Indikator Kinerja UtamaRencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram Tahun 2011 –2015.

    III. MAKSUD DAN TUJUANMaksud dan tujuan dengan disusunnya LAKIP Dinas Kesehatan Kota Mataram Tahun 2014 adalahsebagai berikut :1. Bahan evaluasi akuntabilitas kinerja;2. Penyempurnaan dokumen perencanaan periode yang akan datang;3. Penyempurnaan pelaksanaan program dan kegiatan yang akan datang;4. Penyempurnaan berbagai kebijakan yang diperlukan.

    IV. BIDANG KEWENANGANPenyelenggaraan pemerintahan daerah diarahkan untuk mempercepat terwujudnya kesejahteraanmasyarakat melalui peningkatan pelayanan, pemberdayaan, dan peran serta masyarakat, sertapeningkatan daya saing daerah dengan memperhatikan prinsip demokrasi, pemerataan, keadilan,dan kekhasan suatu daerah dalam sistem Negara Kesatuan Republik Indonesia.Efisiensi dan efektivitas penyelenggaraan pemerintahan daerah perlu ditingkatkan dengan lebihmemperhatikan aspek-aspek hubungan antara Pemerintah Pusat dengan daerah dan antardaerah, potensi dan keanekaragaman daerah, serta peluang dan tantangan persaingan globaldalam kesatuan sistem penyelenggaraan pemerintahan negara.Kriteria urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan daerah kabupaten/kota berdasarkanUndang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 Tentang Pemerintahan Daerah pasal 13 ayat (4) :

  • 6

    a. Urusan Pemerintahan yang lokasinya dalam daerah kabupaten/kota;b. Urusan Pemerintahan yang penggunanya dalam daerah kabupaten/kota;c. Urusan Pemerintahan yang manfaat atau dampak negatifnya hanya dalam daerah

    kabupaten/kota; dan/ataud. Urusan Pemerintahan yang penggunaan sumber dayanya lebih efisien apabila dilakukan oleh

    daerah kabupaten/kota.Urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan Daerah terdiri atas Urusan Pemerintahan Wajibdan Urusan Pemerintahan Pilihan. Urusan Pemerintahan Wajib terdiri atas Urusan Pemerintahanyang berkaitan dengan Pelayanan Dasar dan Urusan Pemerintahan yang tidak berkaitan denganPelayanan Dasar. Bidang Kesehatan merupakan salah satu Urusan Pemerintahan Wajib yangberkaitan dengan Pelayanan Dasar disamping pendidikan; pekerjaan umum dan penataan ruang;perumahan rakyat dan kawasan permukiman; ketenteraman, ketertiban umum, dan pelindunganmasyarakat; dan sosial.Pemerintah Kota Mataram melalui Peraturan Daerah Kota Mataram Nomor 4 Tahun 2008 tentangUrusan Pemerintahan yang Menjadi Kewenangan Pemerintah Kota Mataram pasal 2 ayat(4) telahmenetapkan 31 (tiga puluh satu) bidang urusan pemerintahan yang termasuk di dalamnya urusankesehatan. Dinas Kesehatan Kota Mataram merupakan pelaksana pemerintah Kota Mataramdalam urusan kesehatan.Bidang kesehatan merupakan suatu program yang berkontribusi terhadap peningkatan UmurHarapan Hidup (UHH) yang merupakan salah satu indikator keberhasilan pembangunankesehatan. UHH tersebut dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain Angka Kematian Bayi(AKB), Angka kematian Ibu (AKI), mortalitas dan morbiditas penyakit dan status gizi. Lingkuppelaksanaan kegiatan bidang Kesehatan meliputi:a. Penyelenggaraan pelayanan kesehatan dasarb. Penyelenggaraan pelayanan kesehatan keluarga dan gizi masyarakatc. Penyelenggaraan pelayanan pengamatan, pencegahan dan pemberantasan penyakit menular

    serta penyehatan Lingkungand. Penyelenggaraan upaya promosi kesehatan

    V. Sumber Daya WilayahKota Mataram yang terbentuk berdasarkan Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1993, merupakan IbuKota Propinsi Nusa Tenggara Barat berada di bagian paling barat wilayah Propinsi dan terletak diantara 116o 04’ – 116o10’ Bujur Timur dan 08o 33’ – 08o 38’ Lintang Selatan dengan perbatasan

  • 7

    Selatan Lombok di bagian Barat, sedangkan di bagian Utara, Timur dan Selatan berbatasandengan Wilayah Kabupaten Lombok Barat, dengan batas-batas wilayah sebagai berikut :

    Sebelah Utara : Kecamatan Gunung Sari dan Kecamatan Lingsar KabupatenLombok Barat.

    Sebelah Timur : Kecamatan Narmada dan Kecamatan Lingsar KabupatenLombok Barat.

    Sebelah Selatan : Kecamatan LabuApi Kabupaten Lombok BaratSebelah Barat : Selat Lombok

    Kota Mataram selain merupakan Ibu Kota Propinsi Nusa Tenggara Barat juga merupakan PusatPemerintahan, pusat pendidikan, dan pusat perekonomian barang dan jasa.Kondisi Topografi Kota Mataram umumnya datar dengan tingkat kemiringan antara 0 – 2 % seluas4.652,002 Ha, tingkat kemiringan antara 2 – 15 % seluas 1.473,430 Ha dan tingkat kemiringan 15– 40 % seluas 4.568 Ha. Kota Mataram terdiri dari 6 Kecamatan dan 50 Kelurahan.Konsekuensi dari status Kota Mataram sebagai Ibu Kota Provinsi NTB adalah menimbulkanadanya arus imigrasi masuk ke Kota Mataram yang mengakibatkan terjadinya proses interaksisosial budaya antar berbagai suku, adat istiadat dan agama. Prosentase tingkat persebaranpenduduk dan tingkat kepadatan penduduk menurut Kecamatan di Kota Mataram pada Tahun2016 dapat dilihat pada tabel berikut :

    No KecamatanLuas

    Wilayah(Km2)

    Jumlah JumlahPenduduk

    KepadatanPenduduk/

    Km2Desa Kelurahan Desa+Kel1 Ampenan 9,46 - 10 10 89.421 9.4532 Sekarbela 10,32 - 5 5 67.431 6.534

    3 Selaparang 10,77 - 9 9 75.027 6.966

    4 Mataram 10,76 - 9 9 85.491 7.945

    5 Sandubaya 10,32 - 7 7 74.549 7.224

    6 Cakranegara 9,67 - 10 10 67.395 6.969

    Jumlah(Kab/Kota) 61,30 - 50 50 459.314 7.493Sumber : BPS Kota Mataram Tahun 2017

    Dari tabel di atas menunjukkan bahwa kepadatan penduduk Kota Mataram cukup tinggi yaitu 7.493jiwa/Km2 dan wilayah yang paling padat di Kota Mataram adalah Kecamatan Ampenan dengankepadatan penduduk mencapai 9.453 jiwa/km2.

  • 8

    VI. KONDISI UMUM DINAS KESEHATAN KOTA MATARAMTerbentuknya Dinas Kesehatan Kota Mataram tidak terlepas dari perjalanan terbentuknya KotaMataram. Berdasarkan Undang-Undang Nomor : 4 Tahun 1993 Kota Mataram terbentuk yangmerupakan perubahan status Kota Administratif Mataram menjadi Kotamadya Mataram yang terdiridari 3 Kecamatan, yaitu : Kecamatan Ampenan, Kecamatan Mataram dan KecamatanCakranegara. Sejalan dengan lahirnya Otonomi Daerah yang ditandai dengan ditetapkannyaUndang-Undang Nomor: 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah, maka terjadi pulaperubahan sebutan Kotamadya Daerah Tingkat II Mataram menjadi hanya Kota Mataram.Sehubungan dengan pesatnya perkembangan Kota Mataram, maka Wilayah Kota Matarammengalami pemekaran setelah berlakunya Peraturan Daerah Kota Mataram Nomor: 3 Tahun 2007Tentang Pemekaran Kecamatan dan Kelurahan di Kota Mataram dari 3 Kecamatan dan 23Kelurahan menjadi 6 Kecamatan dan 50 Kelurahan

    1. STRUKTUR ORGANISASIDalam rangka pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang OrganisasiPerangkat Daerah, susunan organisasi Dinas Kesehatan Kota Mataram mengalami perubahanmelalui Peraturan Daerah Kota Mataram Nomor 5 Tahun 2008 tentang Organisasi PerangkatDaerah Kota Mataram sebagai berikut :a. Unsur Pimpinan adalah Kepala Dinas;b. Unsur Pembantu Pimpinan adalah Sekretariat, terdiri dari :

    1) Sub Bagian Perencanaan;2) Sub Bagian Keuangan;3) Sub Bagian Umum dan Kepegawaian;

    c. Unsur Pelaksana adalah Bidang, terdiri dari :1) Bidang Pembinaan Pelayanan Kesehatan, membawahi :

    a) Seksi Sertifikasi dan Perizinan Pelayanan Kesehatan;b) Seksi Pelayanan Kesehatan Dasar dan Rujukan;c) Seksi Farmasi dan Alat Kesehatan;

    2) Bidang Pengamatan, Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit serta PenyehatanLingkungan membawahi :a) Seksi Pengamatan dan Pencegahan Penyakit;b) Seksi Pemberantasan Penyakit dan Bencana;c) Seksi Penyehatan Lingkungan;

  • 9

    3) Bidang Promosi Kesehatan, membawahi :a) Seksi Penyuluhan dan Pemberdayaan Masyarakat;b) Seksi Sistem Informasi Manajemen Kesehatan, Penelitian dan Pengembangan;c) Seksi Pengembangan Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Masyarakat dan Upaya

    Kesehatan Institusi;4) Bidang Pembinaan Kesehatan Keluarga, membawahi :

    a) Seksi Kesehatan Ibu;b) Seksi Kesehatan Anak, Remaja dan Usia Lanjut;c) Seksi Gizi Masyarakat;

    d. Kelompok Jabatan Fungsional;e. Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD).

    Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Dinas Kesehatan Kota Mataram diatur dalamPeraturan Walikota Mataram Nomor 45 Tahun 2008 tentang Pembentukan, SusunanOrganisasi dan Tata Kegiatan Unit Pelaksana Tehnis Dinas pada Dinas Kesehatan KotaMataram. UPTD yang ada pada Dinas Kesehatan pada saat itu terdiri dari 8 (delapan)Puskesmas dan 1 (satu) Unit Pengelola Perbekalan Farmasi. Saat ini jumlah puskesmastelah bertambah menjadi 11 (sebelas) Puskesmas.

  • 10

    Seksi Sertifikasidan Perizinan

    PelayananKesehatan

    SeksiPelayanan Kesehatan

    Dasar dan Rujukan

    SeksiFarmasi dan Alat

    Kesehatan

    Seksi Pengamatandan Pencegahan

    Penyakit

    SeksiPemberantasan

    Penyakit dan Bencana

    Seksi PenyehatanLingkungan

    Seksi Penyuluhan danPemberdayaan

    Masyarakat

    SeksiSistem Informasi

    Kesehatan, Penelitiandan Pengembangan

    Seksi PengembanganJaminan PemeliharaanKesehatan Masyarakat

    (JKPM) dan UsahaKesehatan Institusi

    SeksiKesehatan Ibu

    Seksi KesehatanAnak, Remaja dan

    Usia Lanjut

    SeksiGizi Masyarakat

    UPTD

    KEPALA DINAS

    SEKRETARIAT

    Sub BagianPerencanaan

    Sub BagianKeuangan

    Sub BagianUmum dan

    Kepegawaian

    BIDANGPEMBINAANPELAYANANKESEHATAN

    BIDANGPENGAMATAN,

    PENCEGAHAN DANPEMBERANTASAN

    PENYAKIT

    BIDANGPROMOSI KESEHATAN

    BIDANGPEMBINAAN KESEHATAN

    KELUARGA

    KELOMPOKJABATAN

    FUNGSIONAL

    Sejalan dengan pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 tentang PerangkatDaerah melalui Peraturan Daerah Nomor 15 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan SusunanPerangkat Daerah, struktur organisasi Dinas Kesehatan mengalami perubahan menjadi tipe Byang terdiri 3 Bidang.

    2. KETENAGAANDinas Kesehatan Kota Mataram dalam upaya pelaksanaan tugas pokok dan fungsinya sebagaipenyelenggara urusan pemerintah daerah dalam bidang kesehatan didukung oleh 551 orangtenaga yang terdiri dari :

    No Status Ketenagaan 2013 2014 2015 2016Jml % Jml % Jml % Jml %1. Pegawai Negeri Sipil 522 96,67 519 97,01 529 96,53 532 96,552. Tenaga Honda 1 0,19 1 0,19 1 0,18 1 0,183. PTT Pusat 1 0,19 0 0,00 - - - -4. PTT Daerah 16 2,96 15 2,80 18 3,28 18 3,27

    Jumlah 540 100 535 100 548 100 551 100

  • 11

    Dari 551 orang pegawai PNS, PTT, Honda dan Mengabdi ini tersebar pada Dinas Kesehatansebanyak 102 orang (18,51%), Puskesmas sebanyak 442 orang (80,22%) dan Unit PerbekalanFarmasi sebanyak 7 orang (1,27%). Gambaran yang lebih rinci tentang penyebaran tenagalingkup Dinas Kesehatan Kota Mataram Tahun 2016 dapat dilihat pada tabel berikut :

    No. DINAS/UPTDJENIS KEPEGAWAIAN

    JMLPNS Honda PTTDaerah

    PTTPusat

    1. Dinas Kesehatan 93 1 8 - 1022. Puskesmas Ampenan 40 - 1 - 413. Puskesmas Tanjung Karang 43 - 1 - 444. Puskesmas Karang Pule 42 - - - 425. Puskesmas Mataram 39 - 1 - 406. Puskesmas Pagesangan 32 - 1 - 337. Puskesmas Cakranegara 49 - 1 - 508. Puskesmas Karang Taliwang 42 - 3 - 459. Puskesmas Dasan Cermen 40 - 1 - 41

    10. Puskesmas Selaparang 37 - - - 3711. Puskesmas Dasan Agung 33 - - - 3312. Puskesmas Pejeruk 36 - - - 3613. UP2F 6 - 1 - 7

    J u m l a h 532 1 18 - 551Tahun 2015 529 1 18 - 548Tahun 2014 519 1 15 - 535

    Proporsi tenaga kesehatan menurut 7 jenis tenaga kesehatan berdasarkan PeraturanPemerintah Nomor 32 Tahun 1996 tentang Tenaga Kesehatan yang ada pada lingkup DinasKesehatan Tahun 2016 adalah sebagai berikut:

  • 12

    Medis6,72%

    Keperawatan41,20%

    Kefarmasian4,90%

    Kesmas14,16%

    Gizi7,08%

    KeterapFisik

    0,00%

    Ketehnis Med7,26%

    Non Kes18,69%

    Dari grafik di atas menunjukkan bahwa sebagian besar SDM lingkup Dinas Kesehatan KotaMataram adalah tenaga keperawatan (41,20%) yang meliputi perawat, perawat gigi dan bidan.Hal tersebut terkait dengan kegiatan pelayanan kesehatan di Puskesmas dan jaringannya. Dilain sisi proporsi tenaga medis, ketehnisian medis serta tenaga kefarmasian cukup rendahmeskipun sangat dibutuhkan dalam pelayanan kesehatan.

    3. SARANA PELAYANAN KESEHATANSebagai ibu kota Provinsi Nusa Tenggara Barat, Kota Mataram memiliki berbagai macamsarana pelayanan kesehatan baik sarana pelayanan kesehatan milik pemerintah maupunswasta. Data jumlah sarana pelayanan kesehatan di wilayah Kota Mataram Tahun 2016adalah sebagai berikut :

    No KecamatanRumah Sakit Puskesmas

    PoskesdesUmum Khusus Puskesmas Pustu

    1 Ampenan 2 - 2 3 22 Sekarbela - 1 2 2 33 Selaparang 2 - 3 4 44 Mataram 4 - 1 2 45 Sandubaya 2 1 2 3 76 Cakranegara 1 - 1 3 3

    Jumlah(Kab/Kota) 11 2 11 17 23

    Dalam pelaksanaan kegiatannya, Dinas Kesehatan didukung oleh sarana pelayanankesehatan yang merupakan UPT Dinas Kesehatan Kota Mataram yaitu 11 Puskesmas yang

  • 13

    terdiri dari 4 Puskesmas Perawatan (Puskesmas Ampenan, Puskesmas Tanjung Karang,Puskesmas Cakranegara dan Puskesmas Karang Taliwang) dan 7 Puskesmas Non Perawatan(Puskesma Karang Pule, Puskesmas Mataram, Puskesmas Pagesangan, Puskesmas DasanCermen, Puskesmas Selaparang, Puskesmas Dasan Agung dan Puskesmas Pejeruk) serta 17Puskesmas Pembantu dan 23 Poskesdes yang tersebar di 6 Kecamatan dan 50 Kelurahan.

    4. ANGGARANDinas Kesehatan selaku pelaksana Pemerintah Daerah dalam urusan kesehatanmelaksanakan pembangunan kesehatan melalui 13 program (4 program non tehnis dan 9program tehnis) dan 69 kegiatan (15 kegiatan non tehnis dan 54 kegiatan tehnis). Jumlahanggaran tahun 2016 sebesar Rp. 114.489.084.070,80,- dengan realisasi sementara anggarantelah mencapai Rp. 100.412.135.898,00 (87,70%) yang terdiri dari :

    No Jenis Belanja Jumlah Anggaran (Rp.) %Alokasi Realisasi1. Belanja Tidak Langsung 34.924.227.450,80 34.545.684.445,00 98,92

    (Gaji dan Tunjangan) 34.924.227.450,80 34.545.684.445,00 98,922. Belanja Langsung : 79.564.856.620,00 65.866.451.453,00 82,78

    Program Sasaran Strategis 78.517.206.782,00 64.918.345.337,00 82,68 Program Pendukung 1.047.649.838,00 948.106.116,00 90,50

    Jumlah 114.489.084.070,80 100.412.135.898,00 87,70Tahun 2015 68.449.593.532,80 57.593.163.108,00 84,14Tahun 2014 63.631.158.252,47 56.885.570.577,00 89,40

    Berdasarkan tabel di atas menunjukkan selama tiga tahun jumlan alokasi anggaran pada DinasKesehatan mengalami peningkatan hingga menjadi Rp. 114.489.084.070,80 pada tahun 2016dengan realisasi anggaran Dinas Kesehatan Kota Mataram sebesar 87,70%. Realisasitersebut dipengaruhi oleh belum optimalnya realisasi anggaran Belanja Langsung sebesar82,68%.

  • 14

    BAB IIPERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

    Inpres 5 Tahun 2004 tentang Percepatan Pemberantasan Korupsi merupakan salah satu wujud nyataniat pemerintah untuk memerangi korupsi baik secara represif maupun preventif. Penanganan masalahpemberantasan korupsi tidak dapat lagi dilakukan secara sporadis, namun membutuhkan suatupenanganan secara sistematik. Penanganan tindak korupsi antara lain dilakukan melalui perbaikansistem manajemen pemerintahan yang mengedepankan adanya transparansi dan akuntabilitas.Peningkatan transparansi dan akuntabilitas diharapkan dapat mendorong pemerintahan yang bersihdan bebas dari KKN serta berkinerja tinggi. Oleh karena itu pemerintahan diharapkan untuk dapatmenjelaskan apa yang sedang dan akan dilakukan serta mempertanggungjawabkan kinerja apa yangtelah diberikan kepada masyarakat selaku stakeholder utama pembangunan bangsa ini. Oleh karenaitu Diperlukan ukuran-ukuran kinerja yang dapat digunakan untuk mengetahui capaian kinerja darisetiap organisasi serta menjadi menjadi komitmen para penyelenggara pemerintahan dalampembangunan.Komponen yang sangat penting dalam pengukuran kinerja Satuan Kerja Perangkat Daerah adalahPenetapan Kinerja karena Penetapan Kinerja inilah yang menjadi komitmen dasar SKPD dalampelaksanaan program/kegiatan yang keberhasilannya diukur melalui pengukuran kinerja. Penetapankinerja pada dasarnya merupakan salah satu komponen dari Sistem Akuntabilitas Kinerja InstansiPemerintah (Sistem AKIP) yang merupakan suatu pernyataan kinerja/kesepakatan kinerja/perjanjiankinerja antara atasan dan bawahan untuk mewujudkan target kinerja tertentu berdasarkan padasumber daya yang dimiliki oleh instansi.Penyusunan penetapan kinerja ini dimulai dengan merumuskan renstra yang merupakan rencanajangka menengah (lima tahunan). yang dilanjutkan dengan menjabarkan rencana lima tahunantersebut kedalam rencana kinerja tahunan. Tujuan Umum diterapkannya Penetapan Kinerja adalah :Intensifikasi pencegahan korupsi, Peningkatan kualitas pelayanan publik serta Percepatan untukmewujudkan manajemen pemerintahan yang efektif, transparan, dan akuntabel. Sedangkan TujuanKhususnya adalah : Meningkatkan Akuntabilitas, Transparansi, dan Kinerja Aparatur sebagai wujudnyata komitmen antara penerima amanah dengan pemberi amanah; sebagai dasar penilaiankeberhasilan/ kegagalan pencapaian tujuan dan sasaran organisasi; Menciptakan tolok ukur kinerjasebagai dasar evaluasi kinerja aparatur serta sebagai dasar Pemberian reward atau penghargaan dansanksi.

  • 15

    Dinas Kesehatan Kota Mataram sebagai pelaksana kewenangan daerah dalam bidang kesehatanmenyusun Dokumen Penetapan Kinerja dengan berpedoman pada Standart Pelayanan Minimal(SPM), Indikator dalam Renstra Dinas Kesehatan Provinsi NTB serta indikator lainnya yang merupakanwujud pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Dinas Kesehatan dan menjadi indikator dalam RenstraDinas Kesehatan Kota Mataram Tahun 2016 – 2021. Dalam rangka mewujudkan visi “MASYARAKATSEHAT, MAJU DAN MANDIRI” ditempuh melalui 4 misi, yaitu :1. Meningkatkan akses dan mutu pelayanan kesehatan serta menjamin ketersediaan SDM, sarana

    dan prasarana pelayanan kesehatan2. Meningkatkan derajat kesehatan ibu, bayi, anak balita, remaja dan usia lanjut3. Meningkatkan kualitas dan kuantitas pencegahan, pemberantasan penyakit dan kesehatan

    lingkungan4. Meningkatkan derajat kesehatan melalui kemitraan dan pemberdayaan masyarakat5. Meningkatkan tata kelola kepemerintahan yang baikSedangkan sasaran pembangunan kesehatan Dinas Kesehatan Kota Mataram yang ingin dicapaiadalah :1. Tersedianya obat, perbekalan kesehatan dan alat kesehatan2. Terwujudnya pelayanan kesehatan ibu, bayi dan anak balita yang terjangkau dan berkualitas3. Terselenggaranya pelayanan kesehatan bagi remaja dan usila4. Terselenggaranya jaminan kesehatan bagi masyarakat miskin dan Upaya Kesehatan Institusi5. Tersedianya sarana pelayanan kesehatan yang merata, bermutu dan terjangkau6. Terwujudnya Pemberdayaan Usaha Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat7. Terwujudnya penanggulangan masalah gizi masyarakat8. Terwujudnya perumahan dan pemukiman sehat, sarana air bersih, TTU dan keamanan pangan9. Terselenggaranya upaya pencegahan, pengendalian dan pemberantasan penyakit serta bencana10. Terwujudnya sinkronisasi pelaksanaan program ke dalam sistem informasi manajemen kesehatan

    dan penelitian pengembanganSelaras dengan hal-hal tersebut disusun penetapan kinerja Dinas Kesehatan Kota Mataram yangmemuat sasaran, program, indikator beserta target dalam penetapan kinerja tahun 2016.

    A. ALOKASI ANGGARAN MENURUT SASARAN KINERJA DAN PROGRAM/KEGIATANJumlah alokasi anggaran pada Dokumen Perubahan Pelaksanaan Anggaran (DPPA) DinasKesehatan Kota Mataram Tahun Anggaran 2016 adalah Rp. 114.489.084.070,80 meningkat cukupbesar sebesar 67,27% dari tahun 2015 sebesar Rp. 68.449.593.532,80. Peningkatan jumlah

  • 16

    anggaran yang sangat besar tersebut terutama berasal dari DAK Fisik dan Non Fisik (naik616,24%), DBHCHT (naik 1.992,73%) dan peningkatan anggaran kapitasi JKN sebesar 24,19%.Sedangkan alokasi anggaran anggaran lingkup Dinas Kesehatan Kota Mataram Tahun 2016sebelum dan sesudah perubahan adalah sebagai berikut :

    No Jenis Belanja Jumlah Anggaran (Rp.) %KenaikanDPA DPPA1. Belanja Tidak Langsung 35.619.734.182,80 34.924.227.450,80 -1,95

    (Gaji dan Tunjangan) 35.619.734.182,80 34.924.227.450,80 -1,952. Belanja Langsung : 74.793.265.029,00 79.564.856.620,00 6,38

    Program Sasaran Strategis 73.689.189.279,00 78.517.206.782,00 6,55 Program Pendukung 1.104.075.750,00 1.047.649.838,00 -5,11

    Jumlah 110.412.999.211,80 114.489.084.070,80 3,69Tahun 2015 63.352.714.732,80 68.449.593.532,80 8,05Tahun 2014 51.175.729.056,80 63.631.158.252,47 24,34

    Jumlah anggaran Dinas Kesehatan Kota Mataram Tahun 2016 setelah perubahan mengalamikenaikan sebesar 3,69%. Kenaikan ini terjadi terutama karena adanya tambahan anggaran yangbersumber dari dana kapitasi JKN (tambahan penerimaan dan sisa lebih tahun 2015), dana DAKnon fisik Jampersal dan BOK. Pada tahun 2016 terjadi rasionalisasi anggaran baik anggaran yangbersumber DAK Fisik dan DAU namun secara keseluruhan jumlah alokasi dalam perubahan APBDDinas Kesehatan meningkat. Proporsi belanja gaji dan tunjangan terhadap total anggaran cukuprendah yaitu sekitar 30,50%. Sedangkan 69,50% merupakan belanja langsung yang dialokasikanbagi pelaksanaan program/kegiatan sasaran strategis beserta program pendukung (operasionaldinas). Proporsi anggaran yang digunakan bagi pelaksanaan program/kegiatan strategis dinasterhadap total anggaran Dinas Kesehatan adalah sebesar : 68,58% meningkat dari tahun lalusebesar 48,43%.Anggaran belanja langsung dalam APBD Dinas Kesehatan Kota Mataram berasal dari berbagaisumber seperti : DAU, DAK (Fisik dan Non Fisik), Dana JKN dan DBHCHT. Alokasi anggaranbelanja langsung pada Dinas Kesehatan Kota Mataram Tahun 2015 dan 2016 adalah sebagaiberikut :

    No Sumber Dana 2014 2015 20161 Dana Alokasi Umum 10.799.644.408 12.411.533.533 9.678.164.6172 Dana Alokasi Khusus 4.479.920.000 4.688.320.000 33.579.518.0003 JKN 16.460.210.500 18.618.679.798 23.121.782.0034 DBHCHT 4.700.000.000 630.065.000 13.185.392.000

    Jumlah 36.439.774.908 36.348.598.331 79.564.856.620

  • 17

    Anggaran bagi belanja langsung Dinas Kesehatan Kota Mataram sebagian besar bersumber dariDAK dan dana JKN masing masing sebesar Rp. 33.579.518.000 (51,22%) dan Rp.23.121.782.003,- (34,15%). Sedangkan anggaran yang bersumber daeri DAU justru mengalamipenurunan sebesar 22,02%.Anggaran belanja langsung terbagi menjadi anggaran belanja langsung bagi program pendukungdan anggaran belanja langsung bagi program sasaran strategis. Anggaran bagi programpendukung ditujukan bagi program-program yang bukan program tehnis kesehatan, seperti :Program Pelayanan Administrasi Perkantoran, Program Peningkatan Sarana dan PrasaranaAparatur, Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur dan Program peningkatanpengembangan sistem pelaporan capaian kinerja dan keuangan.Alokasi anggaran belanja langsung menurut program sasaran strategis dan program DinasKesehatan Kota Mataram Tahun 2016 adalah sebagai berikut :

    SASARAN PROGRAM/KEGIATAN JML ANGGARAN(Rp) KET.

    1. Tersedianya obat,perbekalan kesehatan danalat kesehatan

    PROGRAM OBAT & PERBEKALANKESEHATAN- Pengadaan obat dan perbekalan

    kesehatan 93.905.000

    - Pengadaaan Obat dan PerbekalanKesehatan (DAK) 10.669.071.000

    JUMLAH 1 10.762.976.000 13,71%

    2. Terwujudnya pelayanankesehatan ibu, bayi dananak balita yangterjangkau danberkualitas

    PROGRAM UPAYA KESEHATANMASYARAKAT- Pembinaan dan Pelayanan KIA 141.500.000- Sosialisasi dan pelatihan tekhnis KIA 35.319.500- Monitoring dan Evaluasi KIA 92.505.750- Jaminan Persalinan (DAK Non Fisik) 525.150.000

    JUMLAH 2 794.475.250 1,01%

    3. Terselenggaranyapelayanan kesehatan bagiremaja dan usila

    PROGRAM UPAYA KESEHATANMASYARAKAT- Peningkatan Pelayanan Kesehatan Anak 135.200.000

    - Peningkatan Pelayanan KesehatanLansia 53.250.000

    - Peningkatan Pelayanan KesehatanRemaja 4.200.000

    JUMLAH 3 192.650.000 0,25%

    4. Terselenggaranyajaminan kesehatan bagimasyarakat miskin danUpaya Kesehatan Institusi

    PROGRAM UPAYA KESEHATANMASYARAKAT

    - Pengembangan jaminan pemeliharaankesehatan masyarakat 27.220.000

    - Pembinaan kesehatan institusi 52.437.500

    - Sosialisasi dan pelatihan kesehataninstitusi 33.287.500

  • 18

    SASARAN PROGRAM/KEGIATAN JML ANGGARAN(Rp) KET.

    - Pembinaan pelayanan kesehatan rujukandan swasta 1.884.000.000

    - Penyelenggaraan Jaminan KesehatanNasional (Puskesmas) 19.041.782.003

    - Penyelenggaraan Jaminan KesehatanNasional 4.080.000.000

    JUMLAH 4 25.118.727.003 31,99%

    5. Tersedianya saranapelayanan kesehatanyang merata, bermutu danterjangkau

    A. PROGRAM UPAYA KESEHATANMASYARAKAT

    - Pelayanan kefarmasian dan alatkesehatan 143.942.000

    - Pembinaan Pelayanan Kesehatan Dasar 390.281.529- Peningkatan kesehatan masyarakat 50.000.000- Penyediaan Dana untuk Puskesmas 1.359.184.800

    - Pembinaan Pelayanan Perizinan SaranaKesehatan Swasta 123.785.000

    - Akreditasi Sarana Pelayanan Kesehatan 275.662.500

    - Upaya Kesehatan Promotif dan Preventif(DAK Non FISIK) 2.243.560.000

    -Pengadaan, Peningkatan dan PerbaikanSarana dan Prasarana Puskesmas danJaringan (DAK)

    1.485.304.000

    B. PROGRAM PENGADAAN, PENINGKATAN & PERBAIKANSARANA DAN PRASARANA PUSKESMAS/PUSKESMASPEMBANTU DAN JARINGANNYA

    - Pembangunan puskesmas 11.323.650.000

    - Pengadaan sarana dan prasaranapuskesmas 1.589.632.000

    - Pemeliharaan rutin/berkala sarana danprasarana puskesmas 950.000

    - Pemeliharaan rutin/berkala sarana danprasarana puskesmas (DAK) 12.296.560.000

    - Pembangunan Puskesmas (DAK) 3.453.200.000

    - Pengadaan sarana dan prasaranapuskesmas (DAK) 2.528.787.000

    JUMLAH 5 37.264.498.829 47,46%

    6. TerwujudnyaPemberdayaan UsahaKesehatanBersumberdayaMasyarakat

    PROGRAM PROMOSI KESEHATAN DANPEMBERDAYAAN KESEHATAN

    - Pengembangan media promosi daninformasi sadar hidup sehat 162.224.500

    - Penyuluhan masyarakat pola hidup sehat 28.343.000- Penyelenggaraan Lomba Balita 27.215.000- Lomba Posyandu 49.579.500- Pembinaan UKBM 33.916.000- Pembinaan Desa Siaga 15.637.700- Pembinaan / Revitalisasi Posyandu 19.189.900

    JUMLAH 6 336.105.600 0,43%

  • 19

    SASARAN PROGRAM/KEGIATAN JML ANGGARAN(Rp) KET.

    7. Terwujudnyapenanggulangan masalahgizi masyarakat

    PROGRAM PERBAIKAN GIZI MASYARAKAT

    -

    Penanggulangan Kurang Energi Protein(KEP), Anemia Gizi Besi, Gangguanakibat kurang Yodium (GAKY), kurangVitamin A dan kekurangan zat besi Mikrolainnya

    318.749.000

    - Pembinaan gizi institusi 35.400.000JUMLAH 7 354.149.000 0,45%

    8. Terwujudnya perumahandan pemukiman sehat,sarana air bersih, TTUdan keamanan pangan

    PROGRAM PENGEMBANGANLINGKUNGAN SEHAT

    -Penyehatan Lingkungan Pemukiman,Penyehatan Air dan Sanitasi Tempat-Tempat Umum

    272.776.600

    - Penyehatan Lingkungan Pemukiman,Penyehatan Air dan Sanitasi (DAK) 1.200.000.000

    - Operasional Laboratorium DinasKesehatan 47.125.000

    PROGRAM PENGAWASAN DANPENGENDALIAN KESEHATAN MAKANAN

    - Pengawasan keamanan dan kesehatanmakanan hasil industri 55.635.000

    JUMLAH 8 1.575.536.600 2,01%

    9. Terselenggaranya upayapencegahan,pengendalian danpemberantasan penyakitserta bencana

    PROGRAM PENCEGAHAN DANPENANGGULANGAN PENYAKIT MENULAR- Penyemprotan/fogging sarang nyamuk 405.718.000

    - Pelayanan vaksinasi bagi balita dan anaksekolah 343.290.000

    - Pelayanan pencegahan danpenanggulangan penyakit menular 346.762.500

    - Peningkatan survellance Epidemiologidan penanggulangan wabah 27.445.000

    - Pelayanan Kesehatan Haji 125.195.000

    - Peningkatan Pelayanan Penyakit TidakMenular 64.950.000

    Pelayanan Vaksinasi bagi Balita dan AnakSekolah (DAK) 450.000.000

    JUMLAH 9 1.763.360.500 2,25%

    10. Terwujudnya sinkronisasipelaksanaan program kedalam sistem informasimanajemen kesehatandan penelitianpengembangan

    PROGRAM MANAJEMEN KESEHATAN

    - Sistem informasi Kesehatan Daerah 77.960.000- Perencanaan Kesehatan 31.711.000

    - Peningkatan Adm. Umum dan Inventarisbarang Dinas dan UPD 31.867.000

    - Sistem Informasi Kesehatan Daerah(DAK) 102.750.000

    - Manajemen Kesehatan (DAK Non FISIK) 110.440.000JUMLAH 10 354.728.000 0,45%

    T O TA L 78.517.206.782 100,00%

  • 20

    Proporsi alokasi anggaran Belanja Langsung Program Sasaran Strategis Dinas Kesehatan KotaMataram Tahun 2016 menurut upaya pencapaian sasaran strategis dapat dilihat dalam diagramberikut :

    Sasaran 113,71%

    Sasaran 21,01%

    Sasaran 30,25%

    Sasaran 431,99%

    Sasaran 547,46%

    Sasaran 60,43%

    Sasaran 70,45%

    Sasaran 82,01%

    Sasaran 92,25% Sasaran 100,45%

    Dari diagram di atas menunjukkan seperti tahun sebelumnya, proporsi anggaran Dinas KesehatanKota Mataram Tahun 2016 terbesar digunakan dalam rangka pencapaian sasaran 5 yaitutersedianya sarana pelayanan kesehatan yang merata, bermutu dan terjangkau; sasaran 4 yaituterselenggaranya jaminan kesehatan bagi masyarakat miskin dan Upaya Kesehatan Institusi; sertasasaran 1 yaitu tersedianya obat, perbekalan kesehatan dan alat kesehatan.

    B. INDIKATOR TARGET MENURUT SASARAN KINERJAPembangunan kesehatan di Kota Mataram ditujukan untuk meningkatkan pencapaian sasarandalam indikator kesehatan dalam indikator kinerja kunci, standar pelayanan minimal, indikatorRPJM dan indikator lainnya yang sesuai dengan tugas pokok dan fungsi Dinas Kesehatan.Indikator kinerja Dinas Kesehatan Kota Mataram dalam Penetapan Kinerja Tahun 2016 adalahsebagai berikut :

  • 21

    NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET

    1 Tersedianya obat, perbekalankesehatan dan alat kesehatan

    Ketersediaan obat Esensial Generik diSarana Pelayanan Kesehatan Dasar

    100,00%

    2 Terwujudnya pelayanan kesehatanibu, bayi dan anak balita yangterjangkau dan berkualitas

    Kunjungan ibu hamil K4 95,00%Komplikasi kebidanan yang ditangani 80,00%Pertolongan persalinan oleh bidan atautenaga kesehatan yang memiliki kompetensikebidanan

    90,00%

    Pelayanan Nifas 90,00%Cakupan Kunjungan Ibu Hamil K1 91,00%

    3 Terselenggaranya pelayanankesehatan bagi remaja dan usila

    Neonatus dengan komplikasi yang ditangani 80,00%Kunjungan bayi 90,00%Pelayanan Anak Balita 90,00%Kunjungan neonatal pertama (KN1) 95,00%Kunjungan neonatal lengkap 95,00%Karang Lansia yang mendapat Pembinaan 100,00%

    4 Terselenggaranya jaminankesehatan bagi masyarakat miskindan Upaya Kesehatan Institusi

    Penjaringan kesehatan siswa SD dansetingkat

    100,00%

    Pelayanan Kesehatan Dasar PasienMasyarakat Miskin

    100,00%

    SD/MI yang melaksanakan UKS 100,00%5 Tersedianya sarana pelayanan

    kesehatan yang merata, bermutudan terjangkau

    Penyelenggaran pelayanan kesehatan diPuskesmas

    100,00%

    Puskesmas siap akriditasi 75,00%Penggunaan Injeksi pada kasus terpilih 0,00%Penggunaan Antibiotik pada kasus terpilih 0,00%Penulisan resep obat generik 99,00%Visite rate 1,5Puskesmas Rawa Inap yang melaksanakanPONED

    100,00%

    Sarana pelayanan kesehatan swasta yangberijin

    100,00%

    Cakupan puskesmas 1 : 30.000Cakupan pembantu puskesmas 1 : 20.000Rasio Poskesdes : Kelurahan 1 : 0,42

    6 Terwujudnya PemberdayaanUsaha Kesehatan BersumberdayaMasyarakat

    Desa Siaga Aktif 100,00%Cakupan Posyandu Aktif 40,00%Rumah tangga sehat 65,00%

    7 Terwujudnya penanggulanganmasalah gizi masyarakat

    Pemberian Makanan Pendamping ASI padaanak usia 6-24 bulan keluarga miskin

    100,00%

    Balita gizi buruk mendapat perawatan 100,00%Cakupan Konsumsi garam beryodium tingkatrumah tangga

    100,00%

  • 22

    NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET

    Balita yang ditimbang berat badannya (D/S) 80,00%Cakupan Bayi yang mendapat ASI Eksklusif(6 bulan)

    80,00%

    Cakupan Ibu Hamil mendapat 90 tablet Fe 100,00%Cakupan bayi dan balita mendapat Vitamin A 100,00%

    8 Terwujudnya perumahan danpemukiman sehat, sarana airbersih, TTU dan keamananpangan

    Tempat-tempat umum yang memenuhi syarat 75,00%KK yang menggunakan jamban keluarga 75,00%KK yang memiliki akses air bersih 80,00%KK dengan rumah sehat 80,00%

    9 Terselenggaranya upayapencegahan, pengendalian danpemberantasan penyakit sertabencana

    Desa/Kelurahan Universal ChildImmunization (UCI)

    100,00%

    Acute Flacid Paralysis (AFP) Rate per100.000 penduduk

    >4

    Penemuan Penderita Pneumonia Balita 100,00%Penemuan Pasien Baru TB BTA Positif 100,00%Penderita DBD yang ditangani 100,00%Penemuan Penderita Diare 100,00%Desa/Kelurahan mengalami KLB yangdilakukan penyelidikan epidemiologi < 24 jam

    100,00%

    Kesembuhan penderita TB (BTA Positif) 85,00%Rumah bangunan bebas jentik nyamukAedes

    100,00%

    ODHA yang mendapat penangananHIV/AIDS

    100,00%

    PMS yang diobati 100,00%API (Annual Paracite Incidence) 2‰Puskesmas melaksanakan kegiatanPenanggulangan Penyakit Tidak Menular(PTM)

    100,00%

    Cakupan Imunisasi Anak Sekolah SD/MI 95,00%Cakupan Jemaah Calon Haji (JCH) diperiksakesehatannya

    100,00%

    Prevalensi kusta per 10.000 penddk >110 Terwujudnya sinkronisasi

    pelaksanaan program ke dalamsistem informasi manajemenkesehatan dan penelitianpengembangan

    Puskesmas yang melaksanakan sisteminformasi kesehatan

    100,00%

    Tersedianya dokumen laporan inventarisbarang

    1Dokumen

    Tersedianya dokumen perencanaankesehatan

    100,00%

  • 23

    BAB IIIAKUNTABILITAS KINERJA

    Menjadi suatu kewajiban bagi setiap dinas / instansi di setiap akhir tahun berjalan memberikanLaporan Pertanggungjawaban sebagai pelaksana kegiatan. Pertanggungjawaban yang diberikanmenerangkan tentang kinerja dan tindakan seluruh Aparatur Daerah mengenai keberhasilan ataukegagalan dalam menjalankan program dan kegiatannya guna mencapai tujuan dan sasaran yangtelah ditetapkan. Penyusunan laporan akuntabilitas instansi pemerintahan (LAKIP) berpedoman padaInpres No. 7. Th 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan Peraturan Menteri NegaraPendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 29 Tahun 2010 tentang PedomanPenyusunan Penetapan Kinerja dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah.

    Prinsip dasar dari Akuntabilitas Kinerja harus dapat menunjukkan tingkat capaian tujuan dansasaran yang telah ditetapkan yang pada intinya adalah rincian tentang hal-hal yang berkaitan dengankinerja instansi pemerintah atas hasil-hasil yang telah dicapai dan hambatan atau masalah yangdihadapi.

    Adapun indikator kinerja kegiatan yang digunakan didalam pengukuran capaian indikatorkinerja kegiatan adalah sebanyak 5 (lima) indikator. Didalam Laporan Akuntabilitas Kinerja InstansiDinas Kesehatan Kota Mataram pada Tahun Anggaran 2016 akan diukur 2 (dua) indikator yaitu :a. Masukan (Input) yaitu indikator yang digunakan untuk menetapkan jumlah sumberdaya seperti

    anggaran (dana).b. Hasil (Outcome) yaitu hasil yang dicapai dan mencerminkan berfungsinya keluaran kegiatan pada

    jangka menengah (efek langsung) yaitu berupa indikator-indikator sasaran pembangunankesehatan.

    Untuk melaksanakan evaluasi pencapaian kinerja kegiatan dan pencapaian sasaran digunakanstandar pengukuran kinerja dengan skala ordinal sebagai parameter keberhasilan atau kegagalan darikegiatan yang telah dilaksanakan sebagai berikut :

    85 < X < 100 = Sangat Berhasil (SB)70 < X < 85 = Berhasil (B)55 < X < 70 = Cukup Berhasil (CB)

    X < 55 = Kurang Berhasil (KB)Dalam rangka menjalankan fungsi sebagai penyelenggara urusan kesehatan di Kota Mataram,

    Dinas Kesehatan Kota Mataram telah menjabarkan 10 sasaran strategis ke dalam 9 program strategis

  • 24

    dan 54 kegiatan. Beberapa kegiatan-kegiatan khusus yang dilaksanakan dalam menunjangpeningkatan derajat kesehatan dan pelayanan kesehatan kepada masyarakat selama tahun 2015adalah sebagai berikut :1. Penyediaan obat, perbekalan kesehatan dan alat kesehatan

    Tahun 2016 ini disamping melaksanakan pengadaan obat, perbekalan kesehatan dan alatkesehatan, juga dilaksanakan pembangunan gedung baru dan pengadaan sarana perlengkapanbagi IFK melalui Dana Alokasi Khusus Pelayanan Kefarmasian. Kegiatan penyediaan obat danperbekalan kesehatan bagi pelayanan kesehatan di Puskesmas tahun 2016 dibiayai dari DAKPelayanan Kefarmasian, kapitasi JKN di Puskesmas dan DBHCHT.

    2. Penyediaan pelayanan kesehatan ibu, bayi dan anak balita yang terjangkau dan berkualitasSalah satu upaya yang dilaksanakan untuk meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan ibu danbayi adalah peningkatan kapasitas petugas dalam penanganan kegawatdaruratan kebidanan danpelayanan kesehatan neonatal esensial, penyediaan PMT bagi bumil KEK dan kunjungan dokterspesialis penyakit kandungan ke 4 Puskesmas PONED untuk memberikan pembinaan terkaitpelayanan kesehatan ibu dan bayi di Puskesmas.

    3. Penyelenggaraan pelayanan kesehatan bagi remaja dan usilaSalah satu kegiatan rutin yang dilaksanakan dalam pelayanan kesehatan usila adalah pembinaandan pelayanan kesehatan ke Karang Lansia serta penyediaan PMT dan KMS bagi Lansia. Tahun2016 jumlah karang lansia yang dibina melalui program ini adalah 95 karang lansia.

    4. Penyelenggaraan jaminan kesehatan bagi masyarakat miskin dan Upaya Kesehatan InstitusiJKN (Jaminan Kesehatan Nasional) adalah program Pemerintah yang bertujuan memberikankepastian jaminan kesehatan yang menyeluruh bagi seluruh rakyat Indonesia untuk dapat hidupsehat, produktif dan sejahtera. Untuk masyarakat miskin dan tidak mampu dimasukkan dalam JKNPenerima Bantuan Iuran (PBI) yang bersumber dari pusat dan daerah. Sedangkan dalam alokasianggaran pada Dinas Kesehatan tahun 2016, anggaran yang ditujukan bagi penyelenggaraanjaminan kesehatan nasional yaitu :a. Jasa pelayanan kesehatan bagi warga miskin dan tidak mampu mendapatkan pelayanan

    kesehatan di Rumah Sakit Kota Mataram karena suatu hal yang tidak dapat ditanggung BPJS.b. Jasa Pelayanan Medis Rawat Inap, persalinan dan pelayanan UGD bagi masyarakat Kota

    Mataram di Puskesmasc. Jasa kapitasi pelayanan kesehatan peserta Jaminan Kesehatan Nasional baik PBI maupun

    Non PBId. Jasa pelayanan rawat inap, persalinan dan UGD bagi peserta JKN Kota Mataram baik PBI

    maupun Non PBI

  • 25

    5. Penyediaan pelayanan kesehatan yang merata, bermutu dan terjangkauKegiatan-kegiatan khusus yang terkait dengan upaya penyediaan pelayanan kesehatan tahun2016 adalah sebagai berikut :- Pembangunan dan Penambahan Ruangan Puskesmas

    Tahun 2016 melalui Dana Alokasi Khusus (DAK) Pelayanan Kesehatan dan DBHCHT, DinasKesehatan melaksanakan pembangunan dan penambahan ruangan pada 7 Puskesmas dari11 Puskesmas yang ada. Puskesmas-puskesmas yang mendapat perombakan fisikbangunan adalah Puskesmas Ampenan, Puskesmas Tanjung Karang, Puskesmas DasanAgung (relokasi), Puskesmas Pagesangan, Puskesmas Cakranegara, Puskesmas KarangTaliwang dan Puskesmas Dasan Cermen.

    - Pengadaan Alat KesehatanPerombakan fisik gedung Puskesmas diikuti dengan penyediaan alat kesehatan. Tahun 2016penyediaan alat kesehatan diarahkan untuk :a. Penyediaan Peralatan Kesehatan dalam Mendukung UKM

    (1) Kit UKGS(2) Kit UKS(3) Kit Kesehatan Lingkungan(4) Kit Posbindu PTM

    b. Penyediaan Peralatan Kesehatan dalam Mendukung UKP(1) Set Pemeriksaan Kesehatan Ibu(2) Set Pemeriksaan Kesehatan Anak(3) Set Pelayanan KB(4) Set Obstetri dan Ginekologi(5) Set Resusitasi Bayi(6) Set Perawatan Pasca Persalinan(7) Set Obstetri dan Ekstraksi AKDR(8) Set Tindakan Medis/Gawat Darurat(9) Set Laboratorium(10)Set Rawat Inap

    c. Penyediaan peralatan yang terkait dengan pelayanan gangguan kesehatan akibat rokok- Pengadaan Ambulans Transport

    Ambulans transport merupakan sarana angkut korban/pasien dari lokasi kejadian ke saranapelayanan kesehatan tanpa perlu pengawasan medik khusus. Tahun 2016 diadakan 3 (tiga)unit mobil ambulans transport untuk Puskesmas Perawatan di Kota Mataram.

  • 26

    - Peningkatan upaya kesehatan pengembangan berupa :a. Pelayanan kesehatan Komplementer-Alternatif (non konvensional) di Puskesmas, yaitu

    pelayanan kesehatan dengan menggunakan pengobatan jamu di Puskesmas Pejeruk danpelayanan kesehatan akupresur di Puskesmas Cakranegara. Tahun 2016 dilaksanakanpelatihan Kesehatan Tradisional dan Komplmenter bagi Petugas Puskesmas.

    b. Program kesehatan jiwa di Puskesmas dilaksanakan selain penanganan penderita adalahpemberdayaan pasien, keluarga dan masyarakat dalam masalah kesehatan jiwa. KhususKota Mataram, terdapat 6 kelompok swabantu kesehatan jiwa yang terdiri dari penderita,keluarga, kader dan masyarakat di 6 Puskesmas yaitu Karang Taliwang, Dasan Cermen,Dasan Agung, Ampenan, Pagesangan dan Mataram. Diharapkan melalui kelompokswabantu ini, penderita dan keluarga dapat saling memberikan dukungan sehinggapenderita lebih stabil dan produktif. Tahun 2016 dilakukan pelatihan kesehatan jiwamasyarakat bagi 22 orang kader Puskesmas dan pembentukan kelompok swabantu diwilayah 5 Puskemas yang belum ada.

    - Akreditasi Puskesmas merupakan suatu proses penilaian eksternal untuk melihat dan menilaiapakah system manajemen mutu dan system penyelenggaraan pelayanan dan upaya pokoksesuai dengan standar yang ditetapkan. Tahun 2016 terdapat 6 Puskesmas yang telahdiakreditasi, yaitu : Puskesmas Cakranegara, Puskesmas Tanjung Karang, PuskesmasKarang Pule, Puskesmas Pejeruk, Puskesmas Mataram dan Puskesmas Karang Taliwang.

    6. Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Usaha Kesehatan Bersumberdaya MasyarakatSasaran program ini adalah untuk meningkatkan upaya promotif dan preventif dalam pelayanankesehatan yang bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan, sikap dan perilaku masyarakatterhadap PHBS. Kegiatan-kegiatan yang dilakukan adalah penyebarluasan informasi kesehatandan pembinaan UKBM serta pengelolaan kegiatan yang bersumber dari Biaya OperasionalKesehatan (BOK) yang dilaksanakan oleh seluruh Puskesmas dalam rangka peningkatan upayapromotif dan preventif dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.

    7. Penyelenggaraan upaya pencegahan, pengendalian dan pemberantasan penyakit serta bencanaSalah satu penyakit yang menjadi masalah kesehatan di Kota Mataram adalah penyakit DemamBerdarah. Tahun 2016 jumlah penderita meningkat cukup tinggi yaitu sebanyak 940 penderitadibandingkan 2015 jumlah penderita DBD yang ditemukan sebanyak 481 penderita. Upaya-upayapencegahan dan penanggulangan yang telah dilaksanakan adalah : penyemprotan/fogging focus,Pemantauan Jentik Berkala (PJB) di lingkungan yang diikuti dengan abatisasi dan penyuluhanPSN.

  • 27

    8. Sistem informasi manajemen kesehatan dan penelitian pengembanganUpaya peningkatan sistem informasi kesehatan pada tahun 2016 dilaksanakan dengan pembinaanpenggunaan software e-puskesmas serta pengadaan sarana SIK bagi Puskesmas Dasan Cermen.

    Dalam rangka menjalankan fungsi sebagai penyelenggara urusan kesehatan di Kota Mataram, DinasKesehatan Kota Mataram telah menjabarkan 10 sasaran strategis ke dalam 9 program strategis dan 54kegiatan. Adapun capaian kinerja pada tahun anggaran 2016 adalah sebagai berikut :A. REALISASI ANGGARAN MENURUT SASARAN DAN PROGRAM

    Indikator input (masukan) diukur dari realisasi anggaran berupa realisasi berdasarkan SPJkegiatan-kegiatan yang dilaksanakan melalui dana APBD Dinas Kesehatan Kota Mataram. Tahun2016 realisasi anggaran Dinas Kesehatan Kota Mataram meningkat dari tahun lalu dan masukdalam katagori Sangat Berhasil (SB) dalam melaksanakan kegiatan-kegiatannya. Hal tersebutterlihat dari realisasi anggaran Dinas Kesehatan Kota Mataram yang mencapai 87,70% lebih tinggidari tahun 2015 sebesar 84,14%. Alokasi dan realisasi anggaran Dinas Kesehatan Kota Mataramtahun 2016 yang bersumber dari APBD Kota Mataram secara lebih jelas dapat dilihat pada tabelberikut:

    No Jenis Belanja Jumlah Anggaran (Rp.) % KetAlokasi Realisasi1. Belanja Tidak Langsung 34.924.227.450,80 34.545.684.445,00 98,92 SB

    (Gaji dan Tunjangan)2. Belanja Langsung : 79.564.856.620,00 65.866.451.453,00 82,78 B

    Program Sasaran Strategis 78.517.206.782,00 64.918.345.337,00 82,68 B Program Pendukung 1.047.649.838,00 948.106.116,00 90,50 SB

    Jumlah 114.489.084.070,80 100.412.135.898,00 87,70 SBTahun 2015 68.449.593.532,80 57.593.163.108,00 84,14 BTahun 2014 63.631.158.252,47 56.885.570.577,00 89,40 SB

    Dari tabel di atas menunjukkan realisasi belanja tidak langsung (gaji dan tunjangan pegawai) telahmencapai di atas 85% (Sangat Berhasil) yaitu 98,92% dan belanja langsung (belanjaprogram/kegiatan) dengan realisasi di bawah 85% yaitu 82,78% (katagori Berhasil). Kontribusikurangnya realisasi anggaran tahun 2016 terdapat pada belanja langsung program sasaranstrategis dengan jumlah anggaran yang besar dan dengan realisasi di bawah 85% yaitu sebesar82,68%.Rincian realisasi anggaran belanja langsung pada Dinas Kesehatan Kota Mataram tahun 2016menurut sasaran strategis dan program/kegiatan dapat dilihat pada tabel berikut :

  • 28

    SASARAN PROGRAM/KEGIATAN ALOKASI (Rp)REALISASI

    KET.Rp. %

    1. Tersedianya obat, perbekalan kesehatan dan alatkesehatan

    PROGRAM OBAT & PERBEKALAN KESEHATAN- Pengadaan obat dan perbekalan kesehatan 93.905.000,00 60.073.712,00 63,97 CB- Pengadaaan Obat dan Perbekalan Kesehatan (DAK) 10.669.071.000,00 8.946.214.739,00 83,85 B

    JUMLAH 1 10.762.976.000,00 9.006.288.451,00 83,68 B

    2. Terwujudnya pelayanan kesehatan ibu, bayi dananak balita yang terjangkau dan berkualitas

    PROGRAM UPAYA KESEHATAN MASYARAKAT- Pembinaan dan Pelayanan KIA 141.500.000,00 140.923.600,00 99,59 SB- Sosialisasi dan pelatihan tekhnis KIA 35.319.500,00 33.719.500,00 95,47 SB- Monitoring dan Evaluasi KIA 92.505.750,00 90.307.750,00 97,62 SB- Jaminan Persalinan (DAK Non Fisik) 525.150.000,00 - - KB

    JUMLAH 2 794.475.250,00 264.950.850,00 33,35 KB

    3. Terselenggaranya pelayanan kesehatan bagiremaja dan usila

    PROGRAM UPAYA KESEHATAN MASYARAKAT- Peningkatan Pelayanan Kesehatan Anak 135.200.000,00 131.050.000,00 96,93 SB- Peningkatan Pelayanan Kesehatan Lansia 53.250.000,00 53.224.000,00 99,95 SB- Peningkatan Pelayanan Kesehatan Remaja 4.200.000,00 4.200.000,00 100,00 SB

    JUMLAH 3 192.650.000,00 188.474.000,00 97,83 SB

    4. Terselenggaranya jaminan kesehatan bagimasyarakat miskin dan Upaya Kesehatan Institusi

    PROGRAM UPAYA KESEHATAN MASYARAKAT

    - Pengembangan jaminan pemeliharaan kesehatanmasyarakat 27.220.000,00 25.870.000,00 95,04 SB

    - Pembinaan kesehatan institusi 52.437.500,00 52.437.500,00 100,00 SB- Sosialisasi dan pelatihan kesehatan institusi 33.287.500,00 28.247.500,00 84,86 B

    - Pembinaan pelayanan kesehatan rujukan dan swasta 1.884.000.000,00 1.873.805.596,00 99,46 SB

    - Penyelenggaraan Jaminan Kesehatan Nasional(Puskesmas) 19.041.782.003,00 14.659.254.103,00 76,98 B

    - Penyelenggaraan Jaminan Kesehatan Nasional 4.080.000.000,00 3.007.925.000,00 73,72 BJUMLAH 4 25.118.727.003,00 19.647.539.699,00 78,22 B

  • 29

    SASARAN PROGRAM/KEGIATAN ALOKASI (Rp)REALISASI

    KET.Rp. %

    5. Tersedianya sarana pelayanan kesehatan yangmerata, bermutu dan terjangkau

    A. PROGRAM UPAYA KESEHATAN MASYARAKAT- Pelayanan kefarmasian dan alat kesehatan 143.942.000,00 128.717.000,00 89,42 SB- Pembinaan Pelayanan Kesehatan Dasar 390.281.529,00 317.862.500,00 81,44 B- Peningkatan kesehatan masyarakat 50.000.000,00 43.400.000,00 86,80 SB- Penyediaan Dana untuk Puskesmas 1.359.184.800,00 1.182.531.104,00 87,00 SB

    - Pembinaan Pelayanan Perizinan Sarana KesehatanSwasta 123.785.000,00 122.101.000,00 98,64 SB

    - Akreditasi Sarana Pelayanan Kesehatan 275.662.500,00 247.630.000,00 89,83 SB

    - Upaya Kesehatan Promotif dan Preventif (DAK NonFISIK) 2.243.560.000,00 1.342.053.375,00 59,82 CB

    - Pengadaan, Peningkatan dan Perbaikan Sarana danPrasarana Puskesmas dan Jaringan (DAK) 1.485.304.000,00 1.469.860.000,00 98,96 SB

    B. PROGRAM PENGADAAN, PENINGKATAN &PERBAIKAN SARANA DAN PRASARANAPUSKESMAS/PUSKESMAS PEMBANTU DANJARINGANNYA

    - Pembangunan puskesmas 11.323.650.000,00 10.332.915.000,00 91,25 SB- Pengadaan sarana dan prasarana puskesmas 1.589.632.000,00 1.409.427.458,00 88,66 SB

    - Pemeliharaan rutin/berkala sarana dan prasaranapuskesmas 950.000,00 950.000,00 100,00 SB

    - Pemeliharaan rutin/berkala sarana dan prasaranapuskesmas (DAK) 12.296.560.000,00 10.061.456.000,00 81,82 B

    - Pembangunan Puskesmas (DAK) 3.453.200.000,00 2.757.468.500,00 79,85 B- Pengadaan sarana dan prasarana puskesmas (DAK) 2.528.787.000,00 2.499.454.785,00 98,84 SB

    JUMLAH 5 37.264.498.829,00 31.915.826.722,00 85,65 SB

    6. Terwujudnya Pemberdayaan Usaha KesehatanBersumberdaya Masyarakat

    PROGRAM PROMOSI KESEHATAN DAN PEMBERDAYAANKESEHATAN

    - Pengembangan media promosi dan informasi sadar hidupsehat 162.224.500,00 145.794.130,00 89,87 SB

    - Penyuluhan masyarakat pola hidup sehat 28.343.000,00 27.543.000,00 97,18 SB

  • 30

    SASARAN PROGRAM/KEGIATAN ALOKASI (Rp)REALISASI

    KET.Rp. %

    - Penyelenggaraan Lomba Balita 27.215.000,00 27.140.400,00 99,73 SB- Lomba Posyandu 49.579.500,00 46.704.500,00 94,20 SB- Pembinaan UKBM 33.916.000,00 33.516.000,00 98,82 SB- Pembinaan Desa Siaga 15.637.700,00 15.637.700,00 100,00 SB- Pembinaan / Revitalisasi Posyandu 19.189.900,00 13.772.000,00 71,77 B

    JUMLAH 6 336.105.600,00 310.107.730,00 92,26 SB

    7. Terwujudnya penanggulangan masalah gizimasyarakat

    PROGRAM PERBAIKAN GIZI MASYARAKAT

    -Penanggulangan Kurang Energi Protein (KEP), AnemiaGizi Besi, Gangguan akibat kurang Yodium (GAKY),kurang Vitamin A dan kekurangan zat besi Mikro lainnya

    318.749.000,00 313.957.100,00 98,50 SB

    - Pembinaan gizi institusi 35.400.000,00 35.400.000,00 100,00 SBJUMLAH 7 354.149.000,00 349.357.100,00 98,65 SB

    8. Terwujudnya perumahan dan pemukiman sehat,sarana air bersih, TTU dan keamanan pangan

    A. PROGRAM PENGEMBANGAN LINGKUNGAN SEHAT

    - Penyehatan Lingkungan Pemukiman, Penyehatan Air danSanitasi Tempat-Tempat Umum 272.776.600,00 265.591.500,00 97,37 SB

    - Penyehatan Lingkungan Pemukiman, Penyehatan Air danSanitasi (DAK) 1.200.000.000,00 953.890.000,00 79,49 B

    - Operasional Laboratorium Dinas Kesehatan 47.125.000,00 41.850.000,00 88,81 SBB. PROGRAM PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN

    KESEHATAN MAKANAN

    - Pengawasan keamanan dan kesehatan makanan hasilindustri 55.635.000,00 54.825.000,00 98,54 SB

    JUMLAH 8 1.575.536.600,00 1.316.156.500,00 83,54 B

    9. Terselenggaranya upaya pencegahan,pengendalian dan pemberantasan penyakit sertabencana

    PROGRAM PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGANPENYAKIT MENULAR- Penyemprotan/fogging sarang nyamuk 405.718.000,00 333.210.087,00 82,13 B- Pelayanan vaksinasi bagi balita dan anak sekolah 343.290.000,00 324.592.500,00 94,55 SB

    - Pelayanan pencegahan dan penanggulangan penyakitmenular 346.762.500,00 327.304.000,00 94,39 SB

  • 31

    SASARAN PROGRAM/KEGIATAN ALOKASI (Rp)REALISASI

    KET.Rp. %

    - Peningkatan survellance Epidemiologi danpenanggulangan wabah 27.445.000,00 27.445.000,00 100,00 SB

    - Pelayanan Kesehatan Haji 125.195.000,00 106.340.000,00 84,94 B- Peningkatan Pelayanan Penyakit Tidak Menular 64.950.000,00 64.650.000,00 99,54 SB- Pelayanan Vaksinasi bagi Balita dan Anak Sekolah (DAK) 450.000.000,00 422.449.915,00 93,88 SB

    JUMLAH 9 1.763.360.500,00 1.605.991.502,00 91,08 SB

    10. Terwujudnya sinkronisasi pelaksanaan program kedalam sistem informasi manajemen kesehatan danpenelitian pengembangan

    PROGRAM MANAJEMEN KESEHATAN- Sistem informasi Kesehatan Daerah 77.960.000,00 74.583.113,00 95,67 SB- Perencanaan Kesehatan 31.711.000,00 28.515.000,00 89,92 SB

    - Peningkatan Adm. Umum dan Inventaris barang Dinasdan UPD 31.867.000,00 28.637.500,00 89,87 SB

    - Sistem Informasi Kesehatan Daerah (DAK) 102.750.000,00 89.864.670,00 87,46 SB- Manajemen Kesehatan (DAK Non FISIK) 110.440.000,00 92.052.500,00 83,35 B

    JUMLAH 10 354.728.000,00 313.652.783,00 88,42 SBT O TA L 78.517.206.782,00 64.918.345.337,00 82,68 B

  • 32

    Berdasarkan tabel di atas menunjukkan keseluruhan kinerja anggaran dalam rangka pencapaiansasaran strategis Dinas Kesehatan Kota Mataram Tahun 2016 mencapai kriteria Berhasil. Haltersebut ditunjukkan prosentase total realisasi anggaran telah mencapai 82,68%. Di sisi lain,realisasi kinerja anggaran masing-masing sasaran sebagian besar (60%) telah mencapai kriteriaSangat Berhasil karena prosentase anggaran masing-masing sasaran telah mencapai di atas 85%,yaitu :- Sasaran 3 : Terselenggaranya pelayanan kesehatan bagi remaja dan usila- Sasaran 5 : Tersedianya sarana pelayanan kesehatan yang merata, bermutu dan terjangkau- Sasaran 6 : Terwujudnya Pemberdayaan Usaha Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat- Sasaran 7 : Terwujudnya penanggulangan masalah gizi masyarakat- Sasaran 9 : Terselenggaranya upaya pencegahan, pengendalian dan pemberantasan penyakit

    serta bencana- Sasaran 10 : Terwujudnya sinkronisasi pelaksanaan program ke dalam sistem informasi

    manajemen kesehatan dan penelitian pengembanganSedangkan kelompok sasaran yang mencapai kriteria Berhasil karena realisasi anggaran berkisar70% -

  • 33

    Sangat Berhasil72,22%

    Berhasil22,22%

    Cukup Berhasil3,70%

    Kurang Berhasil1,85%

    Dari 54 kegiatan terkait pencapaian sasaran pembangunan kesehatan yang dilaksanakan melaluiDana APBD Dinas Kesehatan Kota Mataram Tahun 2016 sebagian besar telah mencapai realisasidi atas 85% yaitu 39 kegiatan (72,22%); yang mencapai realisasi 70% –

  • 34

    sebesar Rp. 316.000.000,- sehingga hal ini menyebabkan adanya sisa anggaran yangcukup besar.

    - Pelayanan Kesehatan HajiDalam DPA kegiatan Pelayanan Kesehatan Haji dialokasikan anggaran pengadaanvaksin influenza bagi calon jemaah haji sebesar Rp. 84.000.000,-. Namun dalampelaksanaannya pengadaan vaksin influenza hanya membutuhkan anggaran sebesarRp. 66.660.000,- (84,94%).

    - Penyelenggaraan Jaminan Kesehatan Nasional (klaim Puskesmas ke BPJS)Kegiatan Penyelenggaraan Jaminan Kesehatan Nasional ditujukan untuk membiayaiJasa Pelayanan Kesehatan Non Kapitasi seperti rawat inap dan persalinan diPuskesmas dan jaringannya. Diperkirakan sisa klaim pelayanan non kapitasiPuskesmas tahun 2016 sebesar Rp. 4.080.000.000,- namun realisasi pembayaranklaim oleh BPJS sebesar Rp. 3.007.925.000,-.

    - Sosialisasi dan pelatihan kesehatan institusiSeluruh kegiatan sosialisasi dan pelatihan kesehatan institusi telah dilaksanakan,namun dari sisi realisasi anggaran masih menyisakan anggaran penggandaan formatpenjaringan kesehatan.

    - Pengadaaan Obat dan Perbekalan Kesehatan (DAK)- Pembinaan Pelayanan Kesehatan Dasar --- Belanja jasa pelayanan medis

    Sejak tahun 2012 Pemerintah Kota Mataram menerapkan pelayanan kesehatandasar gratis di Puskesmas dan jaringannya bagi masyarakat Kota Mataram.Berkenaan dengan hal tersebut, pada tahun 2016 dialokasikan anggaran bagi jasapelayanan gratis di Puskesmas dan jaringannya sebesar Rp. 59.799.029,- yangdalam pelaksanaannya digunakan sebesar Rp. 31.080.000,- (51,97%) sesuaidengan klaim Puskesmas.

    Honor narasumberTerdapat kelebihan alokasi jam mengajar pada kegiatan pelatihan PeningkatanKapasitas Keterampilan Perawat Gigi Puskesmas.

    Honorarium Panitia Pelaksana KegiatanPembayaran honor tidak direalisasikan secara penuh karena adanya pembatasanpemberian honor terkait dengan pemberian TKD

  • 35

    Honorarium/Upah Harian dan Belanja Makanan dan Minuman RapatKelebihan anggaran disebabkan karena jumlah peserta pertemuan dan pelatihanyang diundang lebih sedikit dari yang direncanakan dalam DPA.

    c. Keterlambatan dalam penganggaran sehingga mempersempit waktu realisasi kegiatan- Manajemen Kesehatan (DAK Non FISIK)

    Dalam APBD Dinas Kesehatan Kota Mataram Tahun 2016, belum teralokasi anggaranmanajemen pengelolaan BOK dan baru dapat dialokasikan melalui pergeseran APBDyang disahkan pada tanggal 21 April 2016. Hal ini berakibat berkurangnya waktupelaksanaan manajemen pengelolaan kegiatan BOK yang seluruhnya merupakankegiatan non fisik (pertemuan, pelatihan, sosialisasi, pembinaan, monev dan lain-lain).

    d. Terdapatnya kegiatan yang juga dibiayai dari sumber lain- Penyemprotan/fogging sarang nyamuk

    Tahun 2016 kasus DBD di Kota Mataram meningkat dari tahun sebelumnya sehinggaupaya penanggulangan kasus DBD khususnya fogging focus harus dilakukan terusmenerus. Dikarenakan penyakit DBD sudah menjadi wabah di Kota Mataram, kegiatanfogging sarang nyamuk juga dibiayai dari dana tak tersangka Pemerintah KotaMataram sehingga terdapat sisa anggaran dari APBD Dinas Kesehatan.

    e. Terdapat sub kegiatan yang tidak dilaksanakan- Penyelenggaraan Jaminan Kesehatan Nasional (Kapitasi Puskesmas)

    Kegiatan ini merupakan kegiatan Puskesmas yang bersumber dari dana kapitasi JKNtahun-tahun sebelumnya yang belum direalisasikan. Belum optimalnya realisasianggaran dari kegiatan ini salah satunya disebabkan kurang optimalnya pengelolaananggaran JKN di Puskesmas sehingga menyebabkan banyaknya sisa anggaran. Sisaanggaran JKN dapat dipergunakan kembali tahun depan.

    - Pembinaan / Revitalisasi PosyanduDalam kegiatan ini terdapat kegiatan yang tidak dilaksanakan yaitu kegiatanpertemuan Evaluasi Posyandu Tingkat Kota Mataram yang menyebabkan realisasianggaran kurang optimal.

    2. Kegiatan dengan realisasi anggaran sebesar 55% -

  • 36

    bersumber dari DAK Sub Bidang Pelayanan Kefarmasian. Sebagian besar anggaranyang tidak direalisasikan merupakan anggaran honor pengadaan yang sebagian telahdianggarkan melalui DAK Sub Bidang Pelayanan Kefarmasian.

    Keterlambatan dalam penganggaran sehingga mempersempit waktu realisasi kegiatan- Upaya Kesehatan Promotif dan Preventif (DAK Non FISIK)

    Mulai tahun 2016, kegiatan Belanja Operasional Kesehatan (BOK) yang semuladilaksanakan melalui anggaran APBN (Tugas Pembantuan) dialihkan ke dalam APBDKota Mataram melalui DAK Non Fisik. Dalam anggaran murni APBD Dinas KesehatanKota Mataram Tahun 2016, belum teralokasi anggaran BOK dan baru dapatdialokasikan melalui pergeseran APBD yang disahkan pada 21 April 2016. Hal iniberakibat lebih sempitnya waktu pelaksanaan kegiatan BOK yang seluruhnyamerupakan kegiatan non fisik (pertemuan, pelatihan, sosialisasi, pembinaan, monevdan lain-lain) sehingga banyak kegiatan yang tidak dapat direalisasikan olehPuskesmas.

    3. Kegiatan dengan realisasi anggaran

  • 37

    capaian SPM Bidang Kesehatan pada Dinas Kesehatan Kota Mataram Tahun 2016 adalahsebagai berikut :

    INDIKATOR SPM TARGET2015 (%)REALISASI

    2015 (%) c/b KET

    A. Pelayanan Kesehatan Dasar1 Kunjungan ibu hamil K4 95,00% 94,01% 98,96% SB2 Komplikasi kebidanan yang ditangani 80,00% 86,72% 108,39% SB

    3Pertolongan persalinan oleh bidan atautenaga kesehatan yang memiliki kompetensikebidanan

    90,00% 91,59% 101,76% SB

    4 Pelayanan Nifas 90,00% 89,75% 99,72% SB5 Neonatus dengan komplikasi yang ditangani 80,00% 54,60% 68,24% CB6 Kunjungan bayi 90,00% 97,97% 108,85% SB

    7 Desa/Kelurahan Universal ChildImmunization (UCI) 100,00% 90,00% 90,00% SB

    8 Pelayanan Anak Balita 90,00% 70,56% 78,40% B

    9 Pemberian Makanan Pendamping ASI padaanak usia 6-24 bulan keluarga miskin 100,00% 3,07% 3,07% KB

    10 Balita gizi buruk mendapat perawatan 100,00% 100,00% 100,00% SB

    11 Penjaringan kesehatan siswa SD dansetingkat 100,00% 99,74% 99,74% SB

    12 Peserta KB aktif 70,00% 76,37% 109,10% SB

    13 Acute Flacid Paralysis (AFP) Rate per100.000 penduduk >4 4 100,00% SB

    14 Penemuan Penderita Pneumonia Balita 100,00% 81,89% 81,89% B15 Penemuan Pasien Baru TB BTA Positif 100,00% 50,74% 50,74% KB16 Penderita DBD yang ditangani 100,00% 100,00% 100,00% SB17 Penemuan Penderita Diare 100,00% 80,65% 80,65% B

    18 Pelayanan Kesehatan Dasar PasienMasyarakat Miskin 100,00% 70,38% 70,38% B

    B. Pelayanan Kesehatan rujukan

    19 Pelayanan Kesehatan Rujukan PasienMasyarakat Miskin 100,00% 5,17% 5,17% KB

    20Pelayanan Gawat Darurat Level 1 yangharus diberikan Sarana Kesehatan (RS) diKab/Kota

    100,00% 100,00% 100,00% SB

    C. Penyelidikan Epidemiologi dan Penanggulangan KLB

    21 Desa/Kelurahan mengalami KLB yangdilakukan penyelidikan epidemiologi < 24 jam 100,00% 100,00% 100,00% SB

    D. Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat22 Desa Siaga Aktif 100,00% 100,00% 100,00% SB

  • 38

    Dari 22 indikator SPM yang ada 14 indikator (63,64%) menunjukkan kinerja sangat berhasil; 4indikator (18,18%) menunjukkan kinerja berhasil; 1 indikator (4,54%) menunjukkan kinerjacukup berhasil dan 3 indikator (13,64%) menunjukkan kinerja kurang berhasil.

    2. Capaian Kinerja RPJMDKinerja bidang kesehatan Renjana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) KotaMataram Tahun 2011 – 2015 terdiri dari dua aspek, yaitu : Aspek Kesejahteraan Rakyat danAspek Pelayanan Umum Urusan Wajib Kesehatan. Pencapaian kinerja tahun 2016 menurutRenjana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram Tahun 2011 –2015 adalah sebagai berikut:

    No. Indikator Kinerja Daerah KotaMataramTarget2016

    Realisasi2016

    Realisasi/Target Ket

    A. ASPEK KESEJAHTERAANMASYARAKAT

    2.3. Kesehatan2.3.1. Angka Kelangsungan Hidup Bayi per /

    1000 kelahiran hidup (%) 39,00 NA - -

    2.3.2. Angka Usia Harapan Hidup (Th) 68,6 NA - -2.3.3. Pervalensi Gizi buruk (%) 2,00% NA - -

    B. ASPEK PELAYANAN UMUMPelayanan Urusan Wajib

    2. Kesehatan2.1 Rasio Posyandu per satuan balita 104,74 126,35 82,90% B

    2.2 Rasio Puskesmas, poliklinik, pustu persatuan penduduk x 1000 1 : 14.791 1 : 16.404 90,17% SB

    2.3 Rasio RS per satuan penduduk x 1000 1 : 27.733 1 : 38.276 72,27% B2.4 Rasio dokter per satuan penduduk 1 : 5.439 1 : 1.094 497,17% SB2.5 Rasio tenaga medis per satuan

    penduduk x 100.000 12,48 97,32 779,80% SB

    2.6 Cakupan komplikasi kebidanan yangditangani (%) 40% 86,72% 216,79% SB

    2.7 Cakupan pertolongan persalinan olehtenaga kesehatan (%) 98% 91,59% 93,46% SB

    2.8 Cakupan kelurahan UCI (%) 100% 90,00% 90,00% SB2.9 Cakupan balita gizi buruk mendapat

    perawatan (%) 100% 100% 100,00% SB

    2.10 Penemuan dan penanganan penderitapenyakit TBC BTA (%) 98% 50,74% 51,78% KB

    2.11 Cakupan pelayanan kesehatan rujukanpasien masyarakat miskin (%) 4,05% 5,17% 127,62% SB

    2.12 Cakupan kunjungan bayi (%) 99% 97,97% 98,96% SB

  • 39

    No. Indikator Kinerja Daerah KotaMataramTarget2016

    Realisasi2016

    Realisasi/Target Ket

    2.13 Cakupan puskesmas (jumlahpuskesmas /jumlah seluruh kecamatan x100% (%)

    1,5 1,8 81,82% B

    2.14 Cakupan pembantu puskesmas (jumlahpembantu puskesmas /jumlah seluruhkelurahan x 100% (%)

    0,18 0,34 52,94% KB

    2.15 Incident Rate DBD/100.000 penduduk 210 205,09 97,66% SB2.16 Penemuan kasus BTA pos (CDR) 75% 50,74% 67,66% CB2.17 Kesembuhan penderita TB (cure rate) 87% 76,45% 87,88% SB2.18 Klien klinik VCT test HIV 95 8.136 100% SB2.19 Prevalensi HIV – AIDS per 10.000

    penduduk yang beresiko

  • 40

    3. Capaian Kinerja Dinas Kesehatan Tahun 2016Hasil capaian indikator kinerja Tahun 2016 Dinas Kesehatan Kota Mataram menurut RenstraDinas Kesehatan Kota Mataram Tahun 2011 – 2015 secara umum masuk dalam katagoriSangat Berhasil. Hal tersebut ditunjang dari pencapaian masing-masing sasaran strategis yangberperanan sangat penting dalam pencapaian Dinas Kesehatan secara keseluruhan.

    NO SASARAN STRATEGIS % KET

    1 Tersedianya obat, perbekalan kesehatan dan alat kesehatan 96,67% SB2 Terwujudnya pelayanan kesehatan ibu, bayi dan anak balita

    yang terjangkau dan berkualitas104,24% SB

    3 Terselenggaranya pelayanan kesehatan bagi remaja dan usila 93,86% SB4 Terselenggaranya jaminan kesehatan bagi masyarakat miskin

    dan Upaya Kesehatan Institusi90,04% SB

    5 Tersedianya sarana pelayanan kesehatan yang merata,bermutu dan terjangkau

    86,54% SB

    6 Terwujudnya Pemberdayaan Usaha KesehatanBersumberdaya Masyarakat

    100,95% SB

    7 Terwujudnya penanggulangan masalah gizi masyarakat 67,28% CB8 Terwujudnya perumahan dan pemukiman sehat, sarana air

    bersih, TTU dan keamanan pangan112,42% SB

    9 Terselenggaranya upaya pencegahan, pengendalian danpemberantasan penyakit serta bencana

    92,41% SB

    10 Terwujudnya sinkronisasi pelaksanaan program ke dalamsistem informasi manajemen kesehatan dan penelitianpengembangan

    100,00% SB

    TOTAL SASARAN STRATEGIS DINAS 94,44% SB

    Hasil capaian kinerja pelaksanaan pembangunan kesehatan pada Dinas Kesehatan KotaMataram Tahun 2016 menurut sasaran strategis dapat dilihat dalam tabel berikut :

  • 41

    HASIL CAPAIAN INDIKATOR SASARAN STRATEGIS DINAS KESEHATAN KOTA MATARAM TAHUN 2016

    NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI % KET

    1 Tersedianya obat, perbekalankesehatan dan alat kesehatan Ketersediaan obat Esensial Generik di Sarana Pelayanan Kesehatan Dasar 100,00% 96,67% 96,67% SB

    2 Terwujudnya pelayanankesehatan ibu, bayi dan anakbalita yang terjangkau danberkualitas

    Kunjungan ibu hamil K4 95,00% 94,01% 98,96% SB

    Komplikasi kebidanan yang ditangani 80,00% 86,72% 108,39% SBPertolongan persalinan oleh bidan atau tenaga kesehatan yang memilikikompetensi kebidanan 90,00% 91,59% 101,76% SB

    Pelayanan Nifas 90,00% 89,75% 99,72% SB

    Cakupan Kunjungan Ibu Hamil K1 91,00% 102,25% 112,36% SB3 Terselenggaranya pelayanan

    kesehatan bagi remaja dan usilaNeonatus dengan komplikasi yang ditangani 80,00% 54,60% 68,24% CB

    Kunjungan bayi 90,00% 97,97% 108,85% SB

    Pelayanan Anak Balita 90,00% 70,56% 78,40% B

    Kunjungan neonatal pertama (KN1) 95,00% 99,79% 105,04% SB

    Kunjungan neonatal lengkap 95,00% 97,48% 102,61% SB

    Karang Lansia yang mendapat Pembinaan 100,00% 100,00% 100,00% SB4 Terselenggaranya jaminan

    kesehatan bagi masyarakatmiskin dan Upaya KesehatanInstitusi

    Penjaringan kesehatan siswa SD dan setingkat 100,00% 99,74% 99,74% SB

    Pelayanan Kesehatan Dasar Pasien Masyarakat Miskin 100,00% 70,38% 70,38% B

    SD/MI yang melaksanakan UKS 100,00% 100,00% 100,00% SB5 Tersedianya sarana pelayanan

    kesehatan yang merata, bermutudan terjangkau

    Penyelenggaran pelayanan kesehatan di Puskesmas 100,00% 100,00% 100,00% SB

    Puskesmas siap akriditasi 75,00% 54,55% 72,73% B

    Penggunaan Injeksi pada kasus terpilih 0,00% 0,00% 100,00% SB

    Penggunaan Antibiotik pada kasus terpilih 0,00% 0,00% 100,00% SB

    Penulisan resep obat generik 99,00% 98,30% 99,29% SB

  • 42

    NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI % KET

    Visite rate 1,5 0,81 54,05% KB

    Puskesmas Rawa Inap yang melaksanakan PONED 100,00% 80,00% 80,00% B

    Sarana pelayanan kesehatan swasta yang berijin 100,00% 100,00% 100,00% SB

    Cakupan puskesmas 1 : 30.000 1 : 41.755 71,85% B

    Cakupan pembantu puskesmas 1 : 20.000 1 : 27.018 74,02% B

    Rasio Poskesdes : Kelurahan 1 : 0.4 1 : 0.46 100,00% SB6 Terwujudnya Pemberdayaan

    Usaha KesehatanBersumberdaya Masyarakat

    Desa Siaga Aktif 100,00% 100,00% 100,00% SB

    Cakupan Posyandu Aktif 40,00% 61,32% 153,30% SB

    Rumah tangga sehat 65,00% 32,21% 49,55% KB7 Terwujudnya penanggulangan

    masalah gizi masyarakatPemberian Makanan Pendamping ASI pada anak usia 6-24 bulan keluargamiskin 100,00% 3,07% 3,07% KB

    Balita gizi buruk mendapat perawatan 100,00% 100,00% 100,00% SB

    Cakupan Konsumsi garam beryodium tingkat rumah tangga 100,00% 69,15% 69,15% CB

    Balita yang ditimbang berat badannya (D/S) 80,00% 55,08% 68,85% CB

    Cakupan Bayi yang mendapat ASI Eksklusif (6 bulan) 80,00% 60,35% 75,44% B

    Cakupan Ibu Hamil mendapat 90 tablet Fe 100,00% 94,01% 94,01% SB

    Cakupan bayi dan balita mendapat Vitamin A 100,00% 65,74% 65,74% CB

    Cakupan bayi dan balita mendapat Vitamin A (biru) 100,00% 62,01% 62,01% CB8 Terwujudnya perumahan dan

    pemukiman sehat, sarana airbersih, TTU dan keamananpangan

    Tempat-tempat umum yang memenuhi syarat 75,00% 71,43% 95,24% SB

    KK yang menggunakan jamban keluarga 75,00% 95,10% 126,80% SB

    KK yang memiliki akses air bersih 80,00% 91,75% 114,68% SB

    KK dengan rumah sehat 80,00% 90,37% 112,96% SB9 Terselenggaranya upaya

    pencegahan, pengendalian danDesa/Kelurahan Universal Child Immunization (UCI) 100,00% 90,00% 90,00% SB

    Acute Flacid Paralysis (AFP) Rate per 100.000 penduduk >4 100,00% 100,00% SB

  • 43

    NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI % KET

    pemberantasan penyakit sertabencana

    Penemuan Penderita Pneumonia Balita 100,00% 81,89% 81,89% B

    Penemuan Pasien Baru TB BTA Positif 100,00% 50,74% 50,74% KB

    Penderita DBD yang ditangani 100,00% 100,00% 100,00% SB

    Penemuan Penderita Diare 100,00% 80,65% 80,65% BDesa/Kelurahan mengalami KLB yang dilakukan penyelidikan epidemiologi <24 jam 100,00% 100,00% 100,00% SB

    Kesembuhan penderita TB (BTA Positif) 85,00% 76,45% 89,94% SB

    Rumah bangunan bebas jentik nyamuk Aedes 100,00% 88,66% 88,66% SB

    ODHA yang mendapat penanganan HIV/AIDS 100,00% 100,00% 100,00% SB

    PMS yang diobati 100,00% 100,00% 100,00% SB

    API (Annual Paracite Incidence) 2‰ 0,001 100,00% SB

    Puskesmas melaksanakan kegiatan Penanggulangan Penyakit TidakMenular (PTM) 100,00% 100,00% 100,00% SB

    Cakupan Imunisasi Anak Sekolah SD/MI 95,00% 91,84% 96,67% SB

    Cakupan Jemaah Calon Haji (JCH) diperiksa kesehatannya 100,00% 100,00% 100,00% SB

    Prevalensi kusta per 10.000 penddk

  • 44

    Hasil laporan pencapaian target sasaran tahun 2016 pada Dinas Kesehatan Kota Matarammenunjukkan dari 60 indikator yang dinilai sebagian besar (42 indikator) mencapai katagori sangatberhasil dengan prosentase realisasi terhadap target mencapai 85% ke atas. Hasil penilaianpencapaian kinerja sasaran secara lengkap dapat dilihat dalam grafik berikut :

    Sangat Berhasil70,00%

    Berhasil15,00%

    Cukup Berhasil8,33%

    Krg Berhasil6,67%

    Dari grafik di atas menunjukkan bahwa pencapaian indikator sasaran strategis pada DinasKesehatan Kota Mataram Tahun 2016 menunjukkan 70% indikator (42 indikator) menunjukkanprestasi Sangat Berhasil; 15% indikator (9 indikator) menunjukkan prestasi Berhasil; 8,33%indikator (5 indikator) menunjukkan prestasi Cukup Berhasil dan 6,67% indikator (4 indikator)menunjukkan prestasi Kurang Berhasil. Indikator-indikator yang dalam capaian termasuk dalamprestasi kurang berhasil adalah : cakupan visite rate (kunjungan puskesmas), cakupan Rumahtangga sehat, cakupan pemberian Makanan Pendamping ASI pada anak usia 6-24 bulan keluargamiskin serta cakupan penemuan pasien baru TB BTA positif.

    D. PERMASALAHAN DAN UPAYA PEMECAHANBeberapa hal terkait dengan tidak tercapainya indikator-indikator sasaran dalam program/kegiatantehnis Dinas Kesehatan Kota Mataram Tahun 2016 adalah :- Tingginya target yang tercantum dalam SPM

    Dalam SPM Bidang Kesehatan, beberapa indikator ditargetkan 100%. Di satu sisi hal tersebutmenunjukkan harapan bahwa seluruh sasaran dapat dijangkau pelayanan kesehatan, namundalam pelaksanaannya tidak semua sasaran membutuhkan pelayanan atau sasaran yang adatidak sebanyak yang ditargetkan. Hal tersebut terjadi pada indikator Pelayanan KesehatanRujukan Pasien Masyarakat Miskin dan Penemuan Pasien Baru TB BTA Positif. Hal inilah

  • 45

    yang menyebabkan indikator tersebut tidak pernah mencapai target. Oleh karena itu perludilakukan penyesuaian target di dalam renstra dengan target yang sesuai dengan kondisi dankemampuan daerah.

    - Terbatasnya bahan pangan bagi MP ASI balita gakinSalah satu syarat untuk dapat tercapainya target SPM adalah tersedianya bahan khususnyaMP ASI dalam jumlah yang memadai. Tahun 2016 MP ASI bagi balita gakin gizi kurang sangatterbatas hanya dapat menjangkau kurang dari 5% sasaran. Sedangkan dana APBD tidakdapat mencukupi kebutuhan MP ASI yang cukup besar. Disamping itu MP ASI yang digunakanadalah bahan pangan pabrikan dan bukan pangan lokal. Untuk itu perlu diusulkan adanyakesepakatan bersama tentang pemenuhan kebutuhan MP ASI bagi balita gakin antara Pusat,Provinsi dan Kabupaten.

    - Kurangnya perilaku hidup bersih dan sehatPerilaku hidup bersih dan sehat memegang peranan yang sangat penting dalam mewujudkanderajat hidup sehat. Rumah tangga dikatakan sebagai rumah tangga sehat apabila memenuhisepuluh kriteria PHBS, yaitu : persalinan ditolong tenaga kesehatan, ASI Eksklusif, menimbangbayi dan balita setiap bulan, menggunakan air bersih, cuci tangan dengan air bersih dansabun, menggunakan jamban sehat, memberantas jentik di rumah, makan buah dan sayursetiap hari, melakukan aktiffitas fisik setiap hari dan tidak merokok dalam rumah.Permasalahan utama dalam rumah tangga sehat yang belum tercapai adalah kurangnyaaktifitas fisik serta konsumsi sayur dan buah setiap hari disamping tingginya merokok di dalamrumah. Oleh karena itu perlu peningkatan penyebarluasan informasi kesehatan melalui mediacetak maupun elektronik, sosialisasi, penyuluhan dan pembinaan rumah tangga sehat.

    - Rendahnya penemuan pasien baru TB BTA positifPenyakit TB Paru merupakan salah satu penyakit menular yang disebabkan oleh kumanmycobacteium tuberculosis yang biasanya menyerang paru-paru. Penyakit ini ditularkanmelalui udara yang mengandung kuman dari penderita yang terinfeksi TB aktif. Di KotaMataram kasus TB Paru yang ditemukan cukup rendah, yaitu 50,74% pada tahun 2016;51,44% pada tahun 2015; 60,13% pada tahun 2014 dan 61,55% pada tahun 2013. Cakupanpenemuan pasien baru TB BTA menunjukkan penurunan setiap tahunnya. Hal tersebutsemakin menurunnya kasus TB Paru sehingga target semakin sulit tercapai targetnya.Meskipun demikian, upaya untuk meningkatkan penemuan dan pengobatan penderita TB Paruterus dilaksanakan seperti melalui sosialisasi dan penyuluhan, pelatihan petugas, pelaksanaanCBA dan monitoring kelompok paru sehat.

  • 46

    BAB IVPENUTUP

    Penyelenggaraan pembangunan kesehatan di Kota Mataram sebagai upaya peningkatanderajat kesehatan masyarakat yang diharapkan juga akan dapat meningkatkan kualitas sumber dayamanusia di Kota Mataram melalui pencapaian sasaran yang telah ditetapkan.

    Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah (LAKIP) Kota Mataram,dimaksudkan sebagai saranauntuk melihat sejauh mana pelaksanaan atas program dan kegiatan yang telah dilaksanankan. Selainitu juga sebagai sarana pertanggung jawaban pemerintah khususnya Dinas Kesehatan kepadaWalikota dan masyarakat atas pelaksanaan program dan kegiatan di tahun berjalan.

    Berdasarkan hasil pengukuran kinerja kegiatan dan pengukuran pencapaian sasaran, bahwapencapaian kinerja Dinas Kesehatan Kota Mataram dapat dikatakan berhasil. Keberhasilan ini ditandaidengan kemampuan dinas dalam mengimplementasikan program kegiatan yang telah direncanakandan sasaran yang diharapkan pada tahun anggaran 2016.

    Demikian LAKIP Dinas Kesehatan Kota Mataram ini disusun, semoga Tuhan Yang MahaKuasa senantiasa memberikan kekuatan lahir batin kepada kita semua untuk terus meningkatkansemangat dalam membangun dan mengembangkan potensi manajemen sumber daya manusia.