laporan akhir kbl
TRANSCRIPT
-
8/19/2019 Laporan Akhir KBL
1/52
Laporan AkhirKajian Kebijakan tentang Kantor Berbudaya Lingkungan
BAB I
PENDAHULUAN
I.1. Latar Belakang
Masalah kerusakan lingkungan yang dihadapi manusia
di zaman modern ini semakin serius. Misalnya banjir, kemarau
dan lain sebagainya. Untuk mengatasi kerusakan alam yang
meningkat setiap harinya ini, diperlukan tindakan yang arif
dalam mengelolah Sumber aya Alam !SA" sehingga
ekosistem dapat terselamatkan sejalan dengan akti#tas
pembangunan. Berpartisipasi dalam penyelamatan
lingkungan tidak perlu dengan kegiatan yang memerlukan
tenaga, $aktu dan biaya yang besar tetapi %ukup dengan
kegiatan yang kita anggap mudah tetapi perannya dalam
penyelamatan lingkungan sangat berarti. &al ini dapat
dilakukan dengan melakukan penghijauan dilingkungan
sekitar kita seperti dengan menerapkan prinsip Kantor Berbudaya Lingkungan dalam kegiatan sehari'hari.menurut
alamat $eb site Badan Lingkungan &idup !BL&" Kantor
Berbudaya Lingkungan atau kantor peduli lingkungan
merupakan re(eksi kebijakan kantor yang menerapkan Sistem
Manajemen Lingkungan !SML" dalam upaya men%iptakan
lingkungan kerja kantor bersih dan nyaman yang melibatkan
seluruh akti)itas indi)idu yang berada di dalam kantor.
Kantor Berbudaya Lingkungan telah banyak dirasakan
manfaatnya baik oleh pega$ai maupun pengelola kantor
pemerintah yang menerapkan Kantor Berbudaya Lingkungan
&alaman * +
-
8/19/2019 Laporan Akhir KBL
2/52
Laporan AkhirKajian Kebijakan tentang Kantor Berbudaya Lingkungan
sesuai dengan anjuran pemerintah melalui mpres -o./001
tanggal 2 Mei 001 dan nstruksi Menteri 3ekerjaan Umum
4ahun 001 tentang 3enghematan 5nergi dan Air. Sesuai
dengan sloga Kota 6irebon yaitu Kota Berintan, maka
dimulailah dengan menerapkan Kantor Berbudaya
Lingkungan pada setiap bangunannya. 4erutama bangunan
yang setiap harinya dikunjungi oleh banyak pega$ai maupun
pendatang.Latar belakang penerapan konsep Kantor Berbudaya
Lingkungan berdasarkan perilaku pega$ai dan pengguna
bangunan ini didasari pada keinginan untuk mengetahui
sejauh mana penerapan Kantor Berbudaya Lingkungan yang
ramah lingkungan serta memberikan kenyamanan bagi
pengguna. Apakah penerapan konsep Kantor Berbudaya
Lingkungan sudah ter%apai atau belum7Kenyamanan yang tinggi, laporan yang mengikuti
perubahan, pemanfaatan teknologi terkini, dan pelatihan
sumber daya manusia. Berdasarkan latar belakang diatas,
maka peneliti tertarik mengangkat permasalahan tersebutuntuk dilakukan penelitian dengan judul 8Kajian 3enerapan
Konsep Kantor Berbudaya Lingkungan”.
I.2. Tujuan Kajian Konsep Kantor Berbua!a Lingkungan
+. Meningkatkan efekti#tas dan e#siensi pemakaian sumber
daya listrik, air, energi sehingga meminimalkan dampak
negatif terhadap lingkungan
. Menurunkan biaya operasional dan pemeliharaan dari
bangunan gedung
&alaman *
-
8/19/2019 Laporan Akhir KBL
3/52
Laporan AkhirKajian Kebijakan tentang Kantor Berbudaya Lingkungan
9. Mengubah perilaku pengguna gedung dari kon)ensional
menjadi perilaku hijau !green behaviour "
:. Men%iptakan lingkungan perkantoran yang bersih, sehat,
aman dan nyaman untuk mendukung akti)itas kerja
I.". #aksu Kajian Konsep Kantor Berbua!a Lingkungan
Kegiatan kajian kebijakan Kantor Berbudaya
Lingkungan kota 6irebon diharapkan berkontribusi bagi
pemerintah maupun masyarakat. &asil kajian ini dapat
dijadikan sebagai bahan informasi untuk mengembangkan
$ilayah Kota 6irebon sebagai kota yang men%iptakan Kantor
Berbudaya Lingkungan yang akan mendukung kebersihan dan
kenyamanan pengguna.
I.$. %asaran
+. Sebuah kota berkinerja baik dengan berpandangan ke
dalam ekonomi, penduduk, pemerintahan, mobilitas,
lingkungan hidup. Sebuah kota yang mengontrol dan mengintegrasi semua
infrastruktur termasuk jalan, jembatan, tero$ongan, rel,
kereta ba$ah tanah, bandara, pelabuhan, komunikasi, air,
listrik, dan pengelolaan gedung. engan begitu dapat
mengoptimalkan sumber daya yang dimilikinya serta
meren%anakan pen%egahannya. Kegiatan pemeliharaan
dan keamanan diper%ayakan kepada penduduknya.
9. Kantor Berbudaya Lingkungan dapat men%iptakan suasana
kantor yang ramah lingkungan untuk meningkatkan
ke%erdasan kota.
&alaman * 9
-
8/19/2019 Laporan Akhir KBL
4/52
Laporan AkhirKajian Kebijakan tentang Kantor Berbudaya Lingkungan
:. Kantor Berbudaya Lingkungan membuat kota lebih e#sien
dan layak huni.
I.&. %iste'atika
BAB 35-A&ULUA-
3ada Bab ini berisikan tentang Latar Belakang, 4ujuan,
Sasaran, dan Sistematika.
BAB 4-;AUA- 45
-
8/19/2019 Laporan Akhir KBL
5/52
Laporan AkhirKajian Kebijakan tentang Kantor Berbudaya Lingkungan
BAB K5SM3ULA- A- =5K
-
8/19/2019 Laporan Akhir KBL
6/52
Laporan AkhirKajian Kebijakan tentang Kantor Berbudaya Lingkungan
bersih, indah, nyaman serta menyehatkan. Selain itu Kantor
Berbudaya Lingkungan bertujuan juga untuk meningkatkan
efekti#tas dan e#siensi pemakaian sumber daya alam.
3rakteknya yang bisa dikerjakan antara lain adalah
penghematan listrik dan air, penggunaan kertas see#sien
mungkin, memilah sampah organik dan non organik. @ang
paling penting adalah mengubah perilaku. Adanya Kantor
Berbudaya Lingkungan ini di prakarsai pertama kali di
lingkungan Kementerian Lingkungan &idup !KL&" sejak tahun
00. Sasaran diterapkannya Kantor Berbudaya Lingkungan
tersebut adalah mengubah sikap dan perilaku indi)idu kantor
untuk lebih peduli lingkungan dan melakukan penghematan
biaya operasional kantor terkait aspek lingkungan.
Memberikan kenyamanan bagi indi)idu yang berada di
lingkungan kantor KL& dan sekitarnya. Sebagai salah satu
pen%etus konsep Kantor Berbudaya Lingkungan, KL& juga
sudah melakukan kampanye dan sosialisasi kepada
kementerian lain dan juga perusahan'perusahan s$asta untuk
menerapkan Kantor Berbudaya Lingkungan.
Konsep Kantor Berbudaya Lingkungan ini tidak akan
berjalan maksimal jika indi)idu'indi)idunya belum sadar akan
pentingnya menjaga lingkungan. &arus ada kemauan untuk
merubah perilaku, tidak akan merubah jika tidak ada
kemauan. Keuntungan tidak hanya bagi kantornya tapi bagi
diri indi)idu itu sendiri. Lingkungan kerja yang nyaman juga
bisa meningkatkan kinerja kita dalam menyelesaikan suatu
pekerjaan. &al itu dapat disiasati dengan menaruh tanaman
&alaman *
-
8/19/2019 Laporan Akhir KBL
7/52
Laporan AkhirKajian Kebijakan tentang Kantor Berbudaya Lingkungan
hijau di ruangan kerja kita misalnya. Ada tanaman di ruang
kerja itu untuk menghilangkan kejenuhan, menambah
oksigen, $alaupun tidak signi#kan tetapi %ukup berpengaruh.
3enggunaan karpet di lingkungan kerja sebaiknya dikurangi
karena hanya menyimpan debu yang akan mengganggu
pernafasan kita. Lebih baik lantai ubin supaya bisa disapu dan
dipel.Kantor Berbudaya Lingkungan merupakan kebijakan
yang menerapkan Sistem Manajemen Lingkungan !SLM"
dalam upaya men%iptakan lingkungan bersih, indah dan
nyaman, serta menyehatkan dan melibatkan seluruh akti)itas.
4ujuan dari kantor ini adalah men%iptakan lingkungan bersih,
indah dan nyaman serta menyehatkan dengan jalan
pengendalian penggunaan sumberdaya dan pen%emaran.
Meningkatkan akti)itas dan e#siensi dengan jalan
menghindari pemborosan biaya dan pemakaian air, bahan
baka, dan listrik.selain itu, Kantor berbudaya lingkungan ini
juga bertujuan untuk me$ujudkan terlaksananya
pemerintahan yang selalu memperhatikan masalah
lingkungan dalam segala kegiatan !>ood 5n)iromental
>o)ernan%e".
Manfaat yang dapat diperoleh dari kantor berbudaya
lingkungan adalah men%iptakan perasaan betah di dalam
kantor. Memberikan %itra kepada masyarakat bah$a
pengelolaan kantor dan indi)idu yang berada di dalamnya
memiliki kepedulian terhadap lingkungan. serta menghematbiaya operasional kantor. Sasaran dari kantor ini yaitu
men%iptakan lingkungan yang bersih, nyaman, indah dan
&alaman * C
-
8/19/2019 Laporan Akhir KBL
8/52
Laporan AkhirKajian Kebijakan tentang Kantor Berbudaya Lingkungan
menyehatkan. serta men%iptakan perilaku indi)idu kantor
yang peduli terhadap lingkungan.
II.2. Terapat & +li'a, prinsip !ang ike'ukakan ole-
Green Bulding Council Indonesia +B/I, antara lain 0
+. Mengedepankan Kesehatan dan Kesejahteraan
Lingkungan dalam ruangan sangat mempengaruhi
kesehatan manusia. Sebuah tempat kerja yang efektif
harus diran%ang sedemikian rupa untuk mendukung dan
meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan penghuninya
melalui prinsip'prinsip laporan eko dan berkelanjutan
membantu men%apai tujuan ini.
. Menyediakan Lingkungan yang -yaman
4empat kerja yang diran%ang dan dioperasikan harus
dapat memberikan tingkat kenyamanan tinggi dari segi
)isual, akustik, dan termal untuk penghuninya, yang
mendukung efekti)itas dan kreati#tas pekerja
9. Laporan yang apat Mengikuti 3erubahan
Menyediakan ruang dengan tingkat (eksibilitas yang
tinggi, dukungan so%ial dan perkembangan teknologi
untuk memperkenalkan %ara'%ara baru bekerja, adalah
dasar ino)asi di dalam laporan yang dapat diterapkan.
:. Mengintegrasikan 4eknologi terkini dan 3eralatan
3endukung
&alaman * 1
-
8/19/2019 Laporan Akhir KBL
9/52
Laporan AkhirKajian Kebijakan tentang Kantor Berbudaya Lingkungan
Se%ara efektif mengintegrasikan peralatan pendukung,
teknologi terkini dan sistem jaringan distribusi dan
telekomunikasi dengan kondisi lingkungan tempat bekerja
saat ini untuk memungkinkan pekerja melakukan tugas
mereka dengan mudah dan lebih e#sien.
2. Menyediakan Sistem Bangunan yang &andal serta
Mendidik Sumber aya Manusia yang tersedia
Kehandalan sistem bangunan merupakan salah satu
perhatian terbesar bagi para pengguna bangunan. &al
tersebut se%ara langsung mempengaruhi keselamatan,kesehatan dan kenyamanan para penghuninya. Setiap
pekerja harus mampu mengandalkan sistem bangunan,
peralatan, dan alat'alat yang tersedia agar berfungsi
dengan baik dan se%ara konsisten pula mereka di$ajibkan
agar dapat menggunakan dan memeliharanya dengan
baik sesuai dengan standar pengoperasian.
Untuk menentukan apakah perkantoran itu dapat
dikatakan sebagai Kantor Berbudaya Lingkungan, oleh >reen
Building 6oun%il ndonesia ditentukanlah kriteria menurut
sudut pandang yang berbeda'beda antara lainD
+. Menurut 3eren%anaan =uang atau Space
planning/Facility Planning
isini kita dapat membahas akan kebutuhan ruang
seperti D Berapakah luasan ruang yang dibutuhkan7.
Siapakah penghuninya7 !pimpinan atau ba$ahan".
Kegiatan apa sajakah yang akan terjadi didalamnya7. Lalu
&alaman * E
-
8/19/2019 Laporan Akhir KBL
10/52
Laporan AkhirKajian Kebijakan tentang Kantor Berbudaya Lingkungan
berapa banyak ruang tersebut akan disediakan7. Apakah
terbuka untuk umum atau tidak7. Fasilitas apa saja
disekelilingnya yang akan mendukung ruangan tersebut7.
Setelah kita mendapatkan informasi tersebut,
mulailah dengan letak dan aksesbilitas dari ruang tersebut
sehingga mudah terjangkau dan tidak merupakan
territorial dari suatu bagian. Kegiatan yang akan
berlangsung didalamnya juga menentukan fasilitas apa
saja yang dibutuhkan oleh penghuni dan yang akan
disediakan. Konsep 5%o mengajarkan sebisa mungkin
fasilitas yang akan disediakan dapat berbagi atau
disentralisasikan sehingga menghemat penggunaan ruang
serta menghemat pengadaan barang'barang in)entaris
yang akan digunakan didalamnya. ari sini kita akan
dapat menghemat ruang yang akan digunakan dan
menghemat pula dalam pengunaan energi, air, dan
material sehingga mengurangi produksi sampah.
Seiring kemajuan jaman dimana sebagian besar
peralatan dan perlengkapan bisa di 8sharing8 dan
digunakan bersama maka ruangan'ruangan yang tidak
perlu dapat dieliminasi untuk menjadikannya lebih hemat.
&al ini dapat memungkinkan untuk komunikasi yang
terbuka antara karya$an dan manajer mereka. ni adalah
salah satu %ara untuk meningkatkan komunikasi di tempat
kerja. &apus bilik dan pembatas sehingga menurunkan
hambatan'hambatan yang men%egah karya$an dari
komunikasi dua arah. Laporan kantor berdasarkan fungsi,
&alaman * +0
-
8/19/2019 Laporan Akhir KBL
11/52
Laporan AkhirKajian Kebijakan tentang Kantor Berbudaya Lingkungan
kemudahan penggunaan, tujuan ruang kantor dan tipe
kerja yang akan di$adahi. Buatlah pemusatan'pemusatan
ke%il di mana karya$an dapat berkumpul dan
mendiskusikan ide dalam ruang tersebut tanpa harus
memerlukan ruang rapat tertentu. 3eng'organsasian
kegiatan didalam kantor saat ini juga dapat lebih
sederhana sehingga setiap kebutuhan yang berbeda'beda
dapat disamakan solusi penyelesaiannya. @ang tidak dapat
disamakan hanya luasan ruang'ruang tertentu untuk
kedudukan yang tertentu pula serta jenis dan jumlah
perabot/ furniture yang akan se%ara khusus jugapenyediaannya. itinjau dari laporan tentunya lebih
diutamakan melalui penyelesaian laporan harus yang
mudah dalam pembuatan, pemasangan serta
pemeliharaanya
. Menurut ;enis Bahan, 3eralatan ataupun Material yang
akan digunakanD
Apabila kita telah mengetahui fasilitas dan
kebutuhan ruang, kita dapat mengatur sendiri jenis bahan
bangunan yang akan digunakan sehingga dapat
memberikan kita pertimbangan yang matang dalam
pemakaian material yang ramah lingkungan dan murah
namun masih berkualitas tinggi. 3ertanyaannya adalah
apakah material ramah lingkungan yang kita gunakan
sudah dapat benar'benar mengurangi pengunaan energi,
air, sampah dan dapat menghasilkan kualitas udara yang
baik di dalam suatu ruang7.
&alaman * ++
-
8/19/2019 Laporan Akhir KBL
12/52
Laporan AkhirKajian Kebijakan tentang Kantor Berbudaya Lingkungan
Kualitas udara di suatu ruang menjadi sangat
penting demi ter%iptanya tingkat kesehatan yang tinggi
bagi penghuni khususnya dalam bernafas. Material yang
digunakan tidak boleh sampai mempengaruhi atau bahkan
mengganggu akti)itas, skala gerak'gerik postur tubuh dan
fungsi normal dari sistem pengindraan kita. Sebisa
mungkin material yang digunakan juga dapat memberikan
nilai lebih se%ara berkesinambungan seperti halnya mudah
untuk di daur ulang, $alaupun mungkin kualitasnya akan
sedikit menurun setelah mereka mengalami tahap
pendaur'ulangan. -amun yang terpenting adalah adanyapengurangan jumlah pemakaian material baru. engan
kita menyiapkan segala sesuatunya dan memberikan
sarana dan prasarana yang menunjang maka pelaksanaan
Kantor Berbudaya Lingkungan ini akan dapat ter%apai.
3elaksanaan tersebut dapat bersifat aktif maupun
pasif. 6ontoh aktifnyaD dalam usaha pengurangan energi,
kita dapat mengunakan penerangan buatan bola lampu
yang kita pakai sehari'hari dengan yang bola lampu yang
hemat energi, terlebih dapat pula digunakan sensor
pengatur yang disesuaikan dengan jenis kegiatan dan
jumlah penghuni. Se%ara pasif dapat dengan %ara lain
seperti meletakan ruang'ruang yang tidak digunakan
setiap hari di area tengah, sehingga ruang yang sering
digunakan berada di tepi'tepi bangunan dekat dengan jendela untuk memungkinkan ter%iptanya pengha$aan
alami dan pen%ahayaan alami se%ara bersamaan.
&alaman * +
-
8/19/2019 Laporan Akhir KBL
13/52
Laporan AkhirKajian Kebijakan tentang Kantor Berbudaya Lingkungan
6ontoh lain mengenai isu penghematan energi
dapat kita realisasikan dengan menghemat air melalui
penggunaan peralatan dan perlengkapan sanitair yang
hemat penggunaan air seperti penggunaan %loset berbasis
8$ater sa)ing :/9.2 liter saat (ushing atau kran yang
sekali tekan selama 9 detik otomatis padam yang dapat
digunakan di tempat'tempat pengambian air $udhu
sehingga debit air bekas dapat dikurangi. Usahakan
pembelian peralatan perkantoran yang tidak mengambil
daya listrik yang tinggi dan mengeluarkan energi panas
yang tinggi pula ke dalam ruang sehingga tidakmembebani kerja pendingin ruangan.
9. Menurut 6ara 3enggunaan dan
-
8/19/2019 Laporan Akhir KBL
14/52
Laporan AkhirKajian Kebijakan tentang Kantor Berbudaya Lingkungan
penggunaan produk'produk yang tidak ramah lingkungan.
isamping itu perlu adanya kedisiplinan dalam $aktu
bekerja sehingga disarankan untuk mengurangi bekerja
diluar $aktunya, sehingga konsumsi energi terhadap
peralatan pun tidak berlebihan.
:. 3erilaku/Beha)iour
3erubahan perilaku juga tidak kalah pentingnya
karena merubah budaya kita sehari hari menjadi dalam
kehidupan untuk lebih hemat terhadap energi, air, sampah
dan pengunaan material. an ini tidak lah mudah,perubahan sedikit apapun terhadap lingkungan dapat
berpengaruh terhadap perilaku yang terbentuk, ruang
yang disediakan bukan lagi sebagai $adah kegiatan
namun sebagai tools untuk kebutuhan eksternal dan
internal ketika men%oba untuk menyeimbangkan
kebutuhan klien.
nformasi yang tersedia bukan lagi datang kepada
kita namun kita yang akan menjemputnya, segi arsitektur
ruang yang tadinya kurang terlihat menjadi lebih
bermakna dan mempunyai identitas yang jelas, informasi
yang tadinya hanya kita simpan sekarang harus kita
sebarkan untuk mendapatkan ide, saran dan timbal balik
untuk pengembangannya.
Social prescription mengalami perubahan menuju
social awareness, perilaku yang %enderung sedentary
berubah menjadi mobile, proses management by
&alaman * +:
-
8/19/2019 Laporan Akhir KBL
15/52
Laporan AkhirKajian Kebijakan tentang Kantor Berbudaya Lingkungan
controling menjadi acilitated management , sehingga kita
sebagai pemakai sangat dituntut untuk memiliki persepsi
yang sama dalam bersikap guna membangun teamwork ,
interaksi, komunikasi serta tanggung ja$ab namun dalam
porsi yang disesuaikan dengan budaya dan latar belakang
masing'masing.
II.". Konsep & * ala' Lingkungan
Berikut ini dijelaskan tentang konsep 2 =D
1. =e%y%le !Mendaur Ulang"
=e%y%le atau mendaur ulang adalah kegiatan mengolah
kembali atau mendaur ulang. 3ada perinsipnya, kegitan ini
memanfaatkan barang bekas dengan %ara mengolah
materinya untuk dapat digunakan lebih lanjut. 6ontohnya
adalah memanfaatkan dan mengolah sampah organik
untuk dijadikan pupuk kompos.
2. =euse !Menggunakan Kembali"
=euse atau penggunaan kembali adalah kegiatan
menggunakan kembali material atau bahan yang masih
layak pakai. Sebagai %ontoh, kantong plastik atau kantong
kertas yang umumnya didapat dari hasil kita berbelanja,
sebaiknya tidak dibuang tetapi dikumpulkan untuk
digunakan kembali saat dibutuhkan. 6ontoh lain ialah
menggunakan baterai isi ulang.
". =edu%e !Mengurangi"
&alaman * +2
-
8/19/2019 Laporan Akhir KBL
16/52
Laporan AkhirKajian Kebijakan tentang Kantor Berbudaya Lingkungan
=edu%e atau 3engurangan adalah kegiatan mengurangi
pemakaian atau pola perilaku yang dapat mengurangi
produksi sampah serta tidak melakukan pola konsumsi
yang berlebihan. 6ontoh menggunakan alat'alat makan
atau dapur yang tahan lama dan berkualitas sehingga
memperpanjang masa pakai produk atau mengisi ulang
atau re#ll produk yang dipakai seperti aGua galon, tinta
printer serta bahan rumah tangga seperti deterjen, sabun,
minyak goreng dan lainnya. &al ini dilakukan untuk
mengurangi potensi bertumpuknya sampah $adah produk
di rumah Anda.
$. =epla%e !Menggunakan Kembali"
=epla%e atau 3enggantian adalah kegiatan untuk
mengganti pemakaian suatu barang atau memakai barang
alernatif yang sifatnya lebih ramah lingkungan dan dapat
digunakan kembali. Upaya ini dinilai dapat mengubah
kebiasaan seseorang yang memper%epat produksi
sampah. 6ontohnya mengubah menggunakan kontong
plastik atau kertas belanjaan dengan memba$a tas
belanja sendiri yang terbuat dari kain.
&. =eplant !Menanam Kembali"
=eplant atau penamanan kembali adalah kegiatan
melakukan penanaman kembali. 6ontohna melakukan
kegiatan kreatif seperti membuat pupuk kompos dan
berkebun di pekarangan rumah. engan menanam
beberapa pohon, lingkungan akan menjadi indah dan asri,
membantu pengaturan suhu pada tingkat lingkungan
&alaman * +
-
8/19/2019 Laporan Akhir KBL
17/52
Laporan AkhirKajian Kebijakan tentang Kantor Berbudaya Lingkungan
mikro !atau sekitar kantor", dan mengurnagi kontribusi
atas pemanasan global. engan menerapkan konsep 2 =
yang telah dibahas, kita dapat ikut serta dalam
melestarikan dan memelihara lingkungan agar tidak rusak
atau ter%emar.
II.$. Hal-al !ang apat ilakukan ala' 'eniptakan
kantor berbua!a lingkungan !aitu0
+. Memilah sampah yang akan dibuang seperti sampah
organik dan sampah non organik. menyediakan tempat sampah dua jenis
9. 4idak menggunakan foam untuk tulisan'tulisan:. Sediakan air dalam galon untuk tamu2. segera perbaiki saluran air yang bo%or $alaupun hanya
berupa tetesan. kurangi pemakaian A%, lebih baik menggunakan kipas
anginC. Matikan listrik saat meninggalkan kantor.1. Menyediakan tanaman hidup di ruangan dan gunakan
$adah tanah liat.E. >unakan kertas kerja timbal balik+0. >unakan papan info untuk kegiatan agar hemat kertas.++. hindari makanan yang diolah dengan menggunakan zat
tambahan sintesis 3A.+. >unakan alat makan kantor yang dapat dipakai ulang+9. >unakan kendaran kantor seefektif mungkin.
II.&. Penerapan Kantor Berbua!a Lingkungan
Kantor berbudaya lingkungan ini memiliki banyak bentuk
penerapan untuk di luar kantornya yaituD
+. 5%o 3arking lot merupakan tempat parkir kendaraan
pimpinan, staf serta para tamu yang berkunjung . &al ini
&alaman * +C
-
8/19/2019 Laporan Akhir KBL
18/52
Laporan AkhirKajian Kebijakan tentang Kantor Berbudaya Lingkungan
didesan dengan tiang yang terbuat dari besi sebagai
penopang, namun atapnya ditutupi dengan tanaman
rampat sebagai penutupnya. 4ujuan dari penggunaan
)egetasi penutup adalah untuk men%iptakan keteduhan,
meredam kebisingan, !akustik alami" dan menyerap
karbondioksidan dari kendaraan.
. Apotek hidup merupaka koleksi tanaman obat yang
ditanam di berbagai ka$asan sekitar kantor.
9. Lubang resapan biopori merupakan metode penyerapan
air untuk membantu mengatasi masalah sampah dan juga
menjadi solusi penanganan masalah ben%ana banjir.
3eningkatan daya serap air pada tanah dilakukan dengan
membuat lubang diameter +0 %m dan kedalaman 10'+00
%m pada tanah. Lubang ini diisi dengan sampah organik
se%ara rutin dengan tujuan dapat menghasilkan kompos.
Sampah organik yang ditimbun ini berupaya untuk
mendatangkan serangga tanah. Serangga tanah ini
nantinya dapat men%iptakan pori'pori dalam tanah.
Lubang penyerapan multifungsi ini merupakan solusi
alternatif tepat guna untuk mengatasi banjir dan sampah
organik dengan keunggulan yaitu sistem pori yang
dibentuk oeh %a%ing tanah yang dapat meningkatkan daya
serapan ait, pemilahan sampah organik mengubahnya
menjadi kompos, mengurangi dampak pemanasan global,
memanfaatkan peranan fauna tanah dan akar tanaman,mengatasi masalah yang ditimbulkan oleh genangan air
&alaman * +1
-
8/19/2019 Laporan Akhir KBL
19/52
Laporan AkhirKajian Kebijakan tentang Kantor Berbudaya Lingkungan
dan tumpukan sampah seperti penyakit demam berdarah
dan malaria.
:. Mini lagoon dibuat untuk mengelola air limbah kantor, baik
dari dapur !grey $ater" maupun dari toilet !bla%k $ater".
4eknologi yang diterapkan sangat sederhana dengan
pendekatan e%o'engineering yakni memanfaatkan
)egetasi seperti en%eng gondok dan fotosintesa oleh
energi matahari. &asilnya memnuhi baku mutu air limbah
domestik dan dimanfaatkan untuk menyiram tanaman
halaman. Menggunakan kembali air limbah untukmenyiram tanaman merupakan satu alternatif
penghematan air.
II.3. #oel Pe'bia!aan
Untuk membangun dan mengembangkan kantor
berbudaya lingkungan dapat menggunakan sumber
pembiayaan sebagai berikutH
+. A3B- dan A3B
Sumber pendanaan ini merupakan pendanaan yang sudah
dilakukan selama ini dalam membangun kota, yaitu
dari Anggaran 3emerintah termasuk dari Anggaran
3emerintah 3usat dan 3emerintah aerah yang %ukup
terbatas, dengan pola peren%anaan pembangunan tiap
tahun dan dieksekusi pada tahun berikutnya. Kekurangan
dari pola pendanaan ini adalah sulit men%iptakan program
pembangunan yang berkelanjutan.
&alaman * +E
-
8/19/2019 Laporan Akhir KBL
20/52
Laporan AkhirKajian Kebijakan tentang Kantor Berbudaya Lingkungan
.
-
8/19/2019 Laporan Akhir KBL
21/52
Laporan AkhirKajian Kebijakan tentang Kantor Berbudaya Lingkungan
BAB III
A#BA*AN K)NDI%I K)TA /I*EB)N
6irebon merupakan kota dengan letak geogra#s yang
strategis yang merupakan jalur utama transportasi dari jakarta
menuju ja$a barat, ja$a tengah, yang melalui daerah utara atau
pantai utara !pantura". Kota 6irebon juga merupakan kota
pelabuhan, kota industri, kota perdagangan, kota budaya, serta kota
pari$isata. Sebagai kota yang sedang tumbuh dan berkembang
kota 6irebon berpengaruh terhadap kabupaten'kabupaten yang ada
di sekitarnya yaitu Kabupaten 6irebon, Kabupaten ndramayu,
Kabupaten Majalengka, dan Kabupaten Kuningan.
Kota 6irebon terletak di $ilayah pantai utara propinsi ;a$a
Barat terletak pada posisi +01,99o dan ,:+o Lintang Selatan bagian
timur, dengan ketinggian rata'rata 2 meter dari permukaan laut,
sehingga $ilayah kota 6irebon merupakan dataran rendah. Kota6irebon memiliki luas I 9C kilometer persegi dengan penggunaan
lahan tanah 9J untuk pemukiman, 91J untuk pertanian dan
&alaman * +
-
8/19/2019 Laporan Akhir KBL
22/52
Laporan AkhirKajian Kebijakan tentang Kantor Berbudaya Lingkungan
perkebunan, serta 90J untuk pembangunan infrastruktur yang
menunjang pada kegiatan perdagangan dan jasa.
?ilayah administratif Kota 6irebon dengan batas'batassebagai berikut D
' Sebelah Utara D Sungai Kedung 3ane
' Sebelah Barat D Sungai Banjir Kanal/Kabupaten 6irebon
' Sebelah Selatan D Sungai Kalijaga
' Sebelah 4imur D Laut ;a$a
&alaman *
-
8/19/2019 Laporan Akhir KBL
23/52
Laporan AkhirKajian Kebijakan tentang Kantor Berbudaya Lingkungan
III.1. Kese-atan
;umlah sarana kesehatan yang ada di $ilayah Kota
6irebon tidak mengalami perubahan yang berarti. Selama
tahun +EE: sampai 0+: terdapat penambahan beberapa unit
rumah sakit, jumlah apotik ber(uktuasi.Keberadaan sarana kesehatan di $ilayah ke%amatan
pesisir Kota 6irebon %ukup merata, hal inidapat dilihat dari
jumlah yang ada sudah %ukup memadai. Sarana tersebut
meliputi rumah sakitumum, rumah sakit bersalin, puskesmas,
apotik dan toko obat.
III.2. %arana Peribaatan
&alaman * 9
-
8/19/2019 Laporan Akhir KBL
24/52
Laporan AkhirKajian Kebijakan tentang Kantor Berbudaya Lingkungan
Sarana peribadatan yang tersebar di $ilayah
ke%amatan pesisir Kota 6irebon merata di semua $ilayah.
Sarana tersebut meliputi masjid, langgar, mushola, gereja,
pura dan $ihara masingmasing satu unit di Ke%amatan
Lemah$ungkuk.Sedangkan sarana peribadatan di $ilayah
pemerintahan Kota 6irebon se%ara umum mengalami
peningkatan yang berarti hingga tahun +EE1 ter%atat masjid
sebanyak +1 unit, mushola +1 unit, langgar :+E unit gereja
+1 unit pura unit dan ?ihara 9 unit.
Ke%amatan slam Kristen &indu BudaMasjid Mushol
a
Langga
r
>ereja 3ure ihara
Lemah$ungku
k
9 +1 9 ++ + +
Kejaksan 2 9 29 : 4otal pesisir :1 20 ++ +2 + + ;umlah E +00 9 E
SumberD kota 6irebon dalam angka +EE1
III.". Teknologi In4or'atika
3usat perkantoran di Kota 6irebon sudah
memanfaatkan teknologi informatika. 3erkembangan
teknologi informatika juga digunakan oleh pusat perkantoran
yang ada di kota 6irebon, setiap SK3 sudah menggunakan
teknologi informatika. Kebutuhan teknologi informatika di
setiap SK3 merupakan sudatu determinan yang harus
dipenuhi sebagai pendukung dan penunjang pelayanan
publik.
&alaman * :
-
8/19/2019 Laporan Akhir KBL
25/52
Laporan AkhirKajian Kebijakan tentang Kantor Berbudaya Lingkungan
3enggunaan teknologi informatika di setiap SK3 kota
6irebon ini menjadikan suatu pergeseran, dan membentuk
perilaku terhadap kinerja pelayanan pada publik.
3emanfaatan teknologi informatika ini merupakan salah satu
sarana dan prasarana yang memudahkan pelayan publik
dalam memberikan pelayanan lebih %epat, efektif dan e#sien.
III.$. Pari5isata
Kepari$isataan merupakan sektor kegiatan yang
sangat strategis, terbukti banyak negara yang menempatkan
penyelenggaraan pari$isata sebagai sektor perdagangan jasa
andalan dalam perolehan de)isa dan penggerak
perekonomian masyarakat. &al ini sangat beralasan sebab
sektor pari$isata sebagai industri jasa yang tidak memiliki
keterbatasan !borderless" seperti
+. 4idak dapat dibatasi dengan $ilayah
. 4idak ada pembatasan Guota produk
9. 4idak ada keterbatasan bahan baku/tidak habis
dikonsumsi
:. 4idak termasuk dalam katagori industri padat modal
Letak geogra#s kota 6irebon dipesisir pantai utara
memiliki potensi sumber daya laut yang perlu dikelola dengan
baik. Untuk membangun kota $isata bahari yang nyamanbagi $isata$an, maka perlu penyediaan sarana dan
prasarana infrastruktur yang memadai, jalan bebas banjir dan
ma%et, parkir nyaman, peningkatan kualitas pelayanan dari
&alaman * 2
-
8/19/2019 Laporan Akhir KBL
26/52
Laporan AkhirKajian Kebijakan tentang Kantor Berbudaya Lingkungan
semua stakeholder pari$isata, ketersediaan produk lokal
sebagai oleh'oleh khas 6irebon, lingkungan yang bersih
dengan udara segar, dan tersedia pusat informasi $isata
bahari. Semua kebutuhan ini bisa terpenuhi jika 3emerintah
daerah memiliki komitmen yang kuat untuk me$ujudkan Kota
6irebon sebagai daerah tujuan $isata bahari.Kota 6irebon juga sebagai kota $isata, banyak
peninggalan'peninggalan budaya yang dilestarikan oleh
pemerintah kota 6irebon. Komitmen kepala daerah yang kuat
!?alikota" sebagai pengambil keputusan yang sangat
mendukung pari$isata di kota 6irebon.&al ini dapat dilihat
dari pelestarian %agar'%agar budaya yang dira$at se%ara
serius oleh pemerintah kota 6irebon, serta mempertahankan
dan memperkenalkan budaya'budaya khas 6rebonan ke pihak
luar sebagai kekayaan daerah yang perlu dilestarikan.
III.&. Peniikan
Se%ara umum pendidikan merupakan suatu upaya
yang berkaitan dengan pengembangan dan pembinaankepribadian manusia. engan demikian peran pendidikan
se%ara luas dimaksudkan untuk dapat mengubah kepribadian
manusia, yang pada muaranya adalah perubahan pada sikap
dan perilaku manusia pada umumnya. 3erubahan di sini
berupa perbaikan dan peningkatan kualitas perilaku sosial,
yang akan meningkatkan kualitas lingkungan komunitas atau
masyarakat luas.Kualitas pendidikan yang baik adalah jaminan atas
kualitas budaya, dan atau budaya yang berkualitas
merupakan hasil dari pendidikan yang berkualitas. Kebijakan
&alaman *
-
8/19/2019 Laporan Akhir KBL
27/52
Laporan AkhirKajian Kebijakan tentang Kantor Berbudaya Lingkungan
maupun program yang telah diambil pemerintah Kota 6irebon
guna meningkatkan kualitas pendidikan, hal ini selaras
dengan arah pembangunan jangka panjang di bidang
penguatan SM dan ptek yaitu 4er$ujudnya Kota 6irebon
berorientasi global dengan kearifan lokal, 4er$ujudnya SM
yang berkualitas dengan 3enguasaan, 3engembangan dan
3emanfaatan lmu 3engetahuan dan 4eknologi yang
Berbudaya, dan 4er$ujudnya lingkungan kota yang kondusif
sebagai kota yang berkualitas.=ealisasi logis dan konsep suatu struktur masyarakat
kota 6irebon yang saling membutuhkan dan saling
menghargai sehingga ter%ipta kondisi masyarakat kota yang
koheren dan solid, $alaupun dalam kondisi heterogen. 3ihak
yang sangat berpeluang untuk proaktif menerapkan konsep
tersebut adalah pihak yang masuk dalam kategori
8pemenang !yang %enderung !overload” " dalam kompetisi
kehidupan kota. =ealisasi yang lebih konkrit terhadap konsep
tersebut adalah spesialisasi keahlian antar anggota
masyarakat, sehingga timbul adanya kondisi saling
membutuhkan dan ketergantungan pada masing'masing
komunitas masyarakat kota.
III.3. Pusat Peragangan
6irebon sebagai kota perdagangan dan jasa tampak
ter%ermin dari terbentuknya konsentrasi pusat'pusat
perdagangan dan jasa meliputiD+. 6irebon Super Blo%k !6SB"
&alaman * C
-
8/19/2019 Laporan Akhir KBL
28/52
Laporan AkhirKajian Kebijakan tentang Kantor Berbudaya Lingkungan
6irebon super blo%k ini memiliki luas lahan , hektar are,
dimana didalam 6SB terdapat pusat perdagangan dan jasa
terdiri dari
a. BoutiGue &ousesb. >rand ;atra Auberge 6irebon%. Appointment 3arkd. 4ents 6SBe. 6SB Mall
. >rage Mall9. 6arrefour:. @ogya epartemen Store Sili$angi2. @ogya epartemen Store >rand 6enter. 5agles 4rade 6enterC. >iant &ypermarket
1. 6irebon6apitalBroad6entermost!3>6"E. Asian plaza+0. Surya plaza++. 6irebon Mall+. A%e A%%outerments 6irebon+9. =amayana di 6irebon Mall+:. Sun di >rage Mall
Kondisi tersebut merupakan salah satu fasilitas yang
mendukung perkembangan kota 6irebon menjadi sebuah kota
metropolis.
&alaman * 1
-
8/19/2019 Laporan Akhir KBL
29/52
Laporan AkhirKajian Kebijakan tentang Kantor Berbudaya Lingkungan
BAB I6
#ET)D)L)I
I6.1. Te'pat an 7aktu Penelitian
4empat dan ?aktu 3enelitian 3elaksanaan penelitian
dilakukan di lingkup 3erkantoran Kota 6irebon dengan $aktu +
bulan.
I6.2. Ba-an an Peralatan
&alaman * E
-
8/19/2019 Laporan Akhir KBL
30/52
Laporan AkhirKajian Kebijakan tentang Kantor Berbudaya Lingkungan
alam mengerjakan tugas ini mulai dari tahap
obser)asi sampai tahap peran%angan, penulis menggunakan
perlengkapan komputer sebagai media untuk membuat
laporan menggunakan program. Se%ara lebih spesi#k
perlengkapan komputer beserta pendukung yang digunakan
yaituD Spesi#kasi komputer/laptop yang digunakan berupa
sistem operasi ?indo$s C 9'bit, 3ro%essor ntel 6ore i9 +.2
>&z, =AM =9 >B, &arddisk 200 >B. 3erangkat Lunak
6is%o 3a%ket 4ra%er ersion 2.9.9
I6.". Proseur Penelitian
3rosedur 3eneliatian yaitu tahap'tahap dalam
penelitian dari tahap persiapan hingga kesimpulan adalah
persiapan, analisis data, peran%angan laporan, pengujian
laporan dan penulisan hasil penelitian. @ang dapat diuraikan
sebagai berikutD
3ersiapan, yaitu mengumpulkan alat'alat untuk penelitian
serta mengumpulkan jenis data'data dengan %ara obser)asi,
$a$an%ara tidak terstruktur di lingkup perkantoran Kota
6irebon antara lain data kondisi bangunan serta kondisi
lingkungan kantor.
I6.$. Analisis Data
&alaman * 90
-
8/19/2019 Laporan Akhir KBL
31/52
Laporan AkhirKajian Kebijakan tentang Kantor Berbudaya Lingkungan
3ada tahap analisis data, menentukan kondisi kantor
berbudaya lingkungan yang ramah, bersih dan nyaman. ata
lokasi instansi dianalisa dengan membuat kategori lokasi
1. Peng-e'at Listrik
Untuk aplikasi penerapan pada kriteria ini ka$asan
gedung perkantoran Kota 6irebon menggunakan sumber
energi listrik dari 3L- sebagai sumber energi utamanya.
-amun untuk men%apai penerapan konsep Kantor
Berbudaya Lingkungan pada gedung perkantoran Kota
6irebon diperlukan adanya tindakan penghematan listrikBerikut adalah perilaku penerapan konsep Kantor
Berbudaya Lingkungan berdasarkan hasil penelitian yang
telaah dilakukanD
4abel :.+ 3enerapan pada Aspek 3enghematan Listrik
-o. Upaya 3enerapan Konsep
Kantor Berbudaya Lingkungan
Kriteria
3resentase
Kriteria
3enerapan
a. Mengurangi pemakaian lampu,
dan memanfaatkan %ahaya
matahari melalui jendela
C+ J Sudah
4erlaksana
b. Mengurangi pemakaian A6
!Alat pendingin ruangan"
dengan hanya menempatkan
A6 pada ruang tertentu.
19 J Sudah
4erlaksana
%. Mematikan lampu ruangan
pada saat istirahat makan
siang dan pulang kerja
E J Sudah
4erlaksana
&alaman * 9+
-
8/19/2019 Laporan Akhir KBL
32/52
Laporan AkhirKajian Kebijakan tentang Kantor Berbudaya Lingkungan
d. Mematikan komputer pada saat
istirahat makan siang dan
pulang kerja
: J 6ukup
4erlaksana
e. Menggunakan lampu hemat
energi
:1 J Kurang
4erlaksana
f. Menggunakan penerapan
lampu se%ukupnya sesuai
kebutuhan
C: J Sudah
4erlaksana
SumberD ata 3enelitian
2. Peng-e'at an Konser8asi Air
Menurut buku saku tahun 001 kementrian
pekerjaan umum badan pembinaan konstruksi pusatpembinaan kompetensi dan pelatihan
konstruksi"penerapan penghematan dan konser)asi air
terdiri dariD
a. Menganjuran untuk menggunakan air seperlunya.
b. Menggunakan sho$er di setiap kamar mandi.
%. 4idak menggunakan %loset pembilas otomatis
Berikut adalah perilaku penerapan konsep Kantor
Berbudaya Lingkungan berdasarkan hasil penelitian yang
telah dilakukanD
4abel :. 3enerapan pada Kriteria 3enghemat dan Konser)asi Air
No.Kriteria Penerapan
Kriteria
Presentase
Kriteria
Penerapan
a. Menganjurkan untuk
menggunakan air seperlunya
:2 J Kurang
4erlaksanab. Menggunakan sho$er di setiap
kamar mandi
1 J 4idak
4erlaksana%. 4idak menggunakan %loset
pembilas otomatis
C+ J Sudah
4erlaksana
&alaman * 9
-
8/19/2019 Laporan Akhir KBL
33/52
Laporan AkhirKajian Kebijakan tentang Kantor Berbudaya Lingkungan
SumberD ata 3enelitian
". Pengelolaan %a'pa- Kantor
Menurut buku saku tahun 001 kementrian
pekerjaan umum badan pembinaan konstruksi pusat
pembinaan kompetensi dan pelatihan konstruksi,
penerapan penghematan dan konser)asi air terdiri dariDa. Menyiapkan tempat sampah.b. Menyediakan tempat sampah terpilah.%. Menyediakan tempat sampah di dalam gedung.d. Membersihkan ruangan dan tidak ada sampah
berserakan.
4abel :.9 3enerapan pada Kriteria 3engelolaan Sampah Kantor
No.Kriteria Penerapan
Kriteria
Presenta
se
Kriteria
Penerapan
a. Menyiapkan tempat sampah E9 J Kurang 4erlaksanab. Menyediakan tempat sampah
terpilah
C: J 4idak 4erlaksana
%. Menyediakan tempat sampah di
dalam gedung untuk sampah
kering
1 J Sudah 4erlaksana
d. Membersihkan ruangan dan
tidak ada sampah berserakan
1E J Sudah Sangat
4erlaksana
SumberD ata 3enelitian
$. Peng-ijauan
Menurut buku saku tahun 001 kementrian
pekerjaan umum badan pembinaan konstruksi pusat
&alaman * 99
-
8/19/2019 Laporan Akhir KBL
34/52
Laporan AkhirKajian Kebijakan tentang Kantor Berbudaya Lingkungan
pembinaan kompetensi dan pelatihan konstruksi,
penghijauan meliputi beberapa komponen yang meliputiD+. Mempunyai taman.. Membuat banyak taman.
9. Menghijaukan ruangan dengan penambahan pot
tanaman hias.
4abel :.: 3enerapan 3enghijauan di Kantor
No
.Kriteria Penerapan
Kriteria
Presentas
e
Kriteria Penerapan
a. Mempunyai taman E9 J Sudah Sangat 4erlaksanab. Membuat banyak taman E2 J Sudah Sangat 4erlaksana%. Menghijaukan ruang
dengan penambahan pot
tanaman hias
C0 J Sudah 4erlaksana
I6.&. Pe'ba-asan
Kantor Berbudaya Lingkungan merupakan penerapan
kantor yang ramah lingkungan, memperhatikan lingkungan
dan penerapannya pada setiap bangunan telah ditetapkan
standar perilaku untuk men%apai kantor yang ramah
lingkungan.Menurut buku saku tahun 001 kementrian pekerjaan
umum badan pembinaan konstruksi pusat pembinaan
kompetensi dan pelatihan konstruksi, hal penting yang harusdilakukan untuk men%apai kantor yang ramah lingkungan
adalah perubahan perilaku pengguna kantor untuk lebih
memperhatikan pelestarian lingkungan hidup, mulai dari diri
&alaman * 9:
-
8/19/2019 Laporan Akhir KBL
35/52
Laporan AkhirKajian Kebijakan tentang Kantor Berbudaya Lingkungan
sendiri, seperti penghematan listrik, penghematan dan
konser)asi air, pengelolaan sampah kantor, penghijauan, dan
upaya lainnya.
Berdasarkan kriteria penerapan dibuat menjadi 2aspek utama, maka dalam pembahasan penelitian ini dibagi
berdasarkan kriteria pada masing'masing perilaku pendukung
konsep Kantor Berbudaya Lingkungan.
+. 3enghematan Listrik
3enghematan listrik adalah salah satu kriteria
utama yang ada dalam instrumen penelitian, dimana
dalam kriteria ini merupakan upaya untuk memanfaatkan
listrik sesuai dengan kebutuhan. Listrik adalah sumber
energi yang di%iptakan dari sumber engeri lainnya,
menghemat penggunaannya berarti menghemat banyak
energi. Mengganti lampu pijar dengan lampu hemat energi
!L&5" dengan logo S-. Beberapa keistime$aan lampu L&5
antara lain nyala L&5 lebih terang dibanding lampu pijar
dan usia hidup lampu L&5 juga lebih lama. Untukpen%ahayaan alami menurut >B6 3enggunaaan %ahaya
alami se%ara optimal sehingga minimal 90J luas lantai
yang digunakan terkena %ahaya alami. Untuk penerapan
penghematan listrik, mengurangi pemakaian lampu dan
memanfaatkan %ahaya matahari melalui jendela %ukup
terlaksana, mengurangi pemakaian A6 sangat terlaksana,
mematikan lampu ruangan dan komputer pada saat
istirahat makan siang dan pulang kerja %ukup terlaksana.3enghematan energi di ruang lingkup perkantoran
Kota 6irebon belum sepenuhnya terlaksana. Masih perlu
&alaman * 92
-
8/19/2019 Laporan Akhir KBL
36/52
Laporan AkhirKajian Kebijakan tentang Kantor Berbudaya Lingkungan
banyak perbaikan penerapan konsep. Seperti mengurangi
pemakaian lampu dengan memanfaatkan energi dari
%ahaya matahari. Masih banyak ditemui lampu yang
menyala berlebihan. Lampu yang dipakai sejenis lampu
pijar. Sedangkan lampu pijar termasuk dalam golongan
lampu tidak hemat energi, selain tidak hemat energi juga
lampu jenis ini mudah rusak, sehingga boros dalam
pembeliannya. Seharusnya ruang kantor memakai lampu
hemat energi agar tidak menghabiskan banyak biaya
untuk listrik dan penggantian lampu yang rusak.3enggunaan jendela sebagai penerangan alami
sudah men%ukupi, %ahaya yang masuk melalui )entilasi
mendapat pantulan %ahaya dari kanopi yang berada di
ba$ahnya sehingga membantu ter%iptanya tingkat
pen%ahayaan yang sesuai dengan S-. 6ahaya yang
masuk melalui jendela bisa masuk se%ara optimal. &al ini
dikarenakan ka%a jendela bening dapat menyerap panas
matahari dan memiliki daya pandang yang kurang dari
luar ruangan namun %ahaya dapat tetap masuk dengan
optimal.
. 3enghematan dan Konser)asi Air
3enghematan dan konser)asi air adalah upaya
untuk menggunakan air se%ukupnya sesuai kebutuhan
guna untuk konser)asi air. Menurut >B6 untuk konser)asi
air yang dilakukan adalah $ater metering yang bertujuan
untuk mengontrol penggunaan air sehingga dapat menjadi
dasar penerapan manajemen air yang lebih baik. 4olak
ukurnya adalah pemasangan meteran air pada tempat'
&alaman * 9
-
8/19/2019 Laporan Akhir KBL
37/52
Laporan AkhirKajian Kebijakan tentang Kantor Berbudaya Lingkungan
tempat tertentu agar bisa mengontrol penggunaan air
bersih. ?ater re%y%ling yang bertujuan menyediakan air
dari sumber daur ulang yang bersumber dari air limbah
gedung untuk mengurangi kebutuhan air dari sumber
utama. 4olak ukurnya adalah instalasi daur ulang air
dengan kapasitas yang %ukup untuk kebutuhan seluruh
sistem (ushing, irigasi, dan make up $ater %ooling to$er
!jika ada"
9. 3engelolaan Sampah Kantor
3engelolaan sampah merupakan upaya untuk
menegelola dan mengatur sampah agar membuat
lingkungan menjadi bersih. Selain itu pengelolaan sampah
juga menerapkan pembuangan sampah se%ara terpilah.
Misalnya sampah organik dan sampah anorganik. Sampah
organik adalah sampah yang bisa didaur ulang seperti sisa
makanan, daun, kertas, dan lain'lain. Sedangkan sampah
anorganik adalah sampah yang tidak dapat didaur ulang,
seperti baterai, ka%a, botol bekas, dan lain'lain. Untuk
menerapkan itu semua sudah seharusnya gedung yang
bersangkutan menyediakan tempat sampah baik diluar
gedung maupun di dalam gedung. Selain itu juga perilaku
manusianya, sudah seharusnya di pasang stiker atau
poster yang mengajak melakukan kebersihan seperti
8;agalah Kebersihan, 8Kebersihan Sebagian ari man
dan lain sebagainya. Menurut >B6 sistem pengelolaansampah yaitu 3ollution of 6onstru%tion A%ti)ity yang
bertujuan untuk mendorong pengurangan sampah yang
&alaman * 9C
-
8/19/2019 Laporan Akhir KBL
38/52
Laporan AkhirKajian Kebijakan tentang Kantor Berbudaya Lingkungan
diba$a ke tempat pembuangan akhir !43A" dan polusi dari
proses konstruksi. 4olak ukurnya adalah dengan
menyediakan area pengumpulan, pemisahan, dan sistem
pen%atatan. 3en%atatan dibedakan berdasarkan limbah
padat yang dibuang ke 43A, digunakan kembali, dan
didaur ulang oleh pihak ketiga untuk limbah padat dan
dengan menjaga kualitas seluruh buangan air yang timbul
dari akti)itas konstruksi agar tidak men%emari drainase
kota, untuk limbah %air.3enerapan konsep Kantor Berbudaya Lingkungan
dalam kategori pengelolaan sampah di lingkup
perkantoran Kota 6irebon sesuai dengan hasil penelitian,
sudah ada tempat sampah terpilah yang terdiri dari dua
kategori yaitu sampah organik dan sampah anorganik.
4empat sampah itu diletakkan di luar gedung perkantoran.
Sedangkan di dalam gedung belum ada tempat sampah
terpilah, ada tempat sampah model keranjang. Belum ada
tempat sampah terpilih di ruang kantor, tetapi terdapat
o%e boy yang membersihkan ruangan setiap $aktunya.
&al ini membuat keadaan ruangan menjadi bersih dan
tidak ada sampah yang berserakan.
:. 3enghijauan
Menurut >B6 penghijauan merupakan 8site
lands%aping yang bertujuan memelihara atau
memperluas kehijauan untuk meningkatkan kualitas iklim
mikro, mengurangi 6
-
8/19/2019 Laporan Akhir KBL
39/52
Laporan AkhirKajian Kebijakan tentang Kantor Berbudaya Lingkungan
4olak ukurnya adalah adanya area lansekap berupa
)egetasi !softs%ape" yang bebas dari bangunan taman
!hards%ape" yang terletak di atas permukaan tanah seluas
minimal :0J luas total lahan. Sesuai dengan 3ermen 3U
-o. 2/3=4/M/001 mengenai =uang 4erbuka &ijau !=4&"
3asal .9.+ tentang Kriteria egetasi untuk 3ekarangan.
an penggunaan tanaman lokal !indigenous" dan
budidaya lokal dalam skala pro)insi seluas 0J luas tajuk
terhadap luas lahan hijau.3enghijauan di area perkantoran terdiri dari
berbagai tanaman hias. Keberadaan pohon peneduh
banyak terdapat di sekeliling gedung. 3ohon peneduh
selain berfungsi untuk peneduh juga berfungsi mengatur
kadar oksigen dan menjaga kondisi udara dari polusi.
4etapi di dalam gedung belum terdapat banyak pot
tanaman untuk menghijaukan suasana dalam gedung. 3ot
tanaman hidup di dalam gedung berfungsi sebagai
penghijau suasana dan juga sebagai pengatur kadar
oksigen di dalam gedung.3enerapan konsep Kantor Berbudaya Lingkungan di
gedung perkantoran Kota 6irebon, sudah berada banyak
taman di sekeliling gedung, ada taman di depan gedung
dengan tanaman lokal untuk membudidayakan tanaman
lokal sesuai anjuran >B6. i dalam gedung belum ada
taman ataupun pot tanaman hidup yang %ukup untuk
menghijaukan ruangan.
2. Upaya lainnya
&alaman * 9E
-
8/19/2019 Laporan Akhir KBL
40/52
Laporan AkhirKajian Kebijakan tentang Kantor Berbudaya Lingkungan
Upaya lainnya disini maksudnya adalah upaya lain
yang dilakukan untuk mendukung penerapan konsep
kantor berbudaya lingkungan selain : kriteria yang sudah
disebutkan sebelumnya. Upaya lainnya yaitu himbauan
untuk tidak merokok di dalam ruangan, penyediaan ruang
khusus untuk perokok, sosialisasi kantor berbudaya
lingkungan.imana untuk rin%ian upaya lainnya untuk
penerapan konsep Kantor Berbudaya Lingkungan di
lingkup perkantoran Kota 6irebon, belum adanya
himbauan untuk tidak merokok di ruang publik. Merokok di
ruang publik pasti akan mengganggu pengunjung lainnya.
Adapun untuk mengatasi masalah ini seharusnya
disediakan ruang khusus perokok. 4etapi ruang khusus
perokok ini belum disediakan. Belum adanya sosialisai
Kantor Berbudaya Lingkungan untuk pega$ai dan
pengguna sangat berpengaruh dengan penerapan konsep
Kantor Berbudaya Lingkungan di lingkup perkantoran Kota
6irebon.
&alaman * :0
-
8/19/2019 Laporan Akhir KBL
41/52
Laporan AkhirKajian Kebijakan tentang Kantor Berbudaya Lingkungan
BAB 6
PE*%)ALAN K)TA /I*EB)N
6.1. Kepenuukan
3ersentase penduduk kota yang meningkat itu
menghasilkan kepadatan bangunan dan hunian yang makin
tinggi di kota'kota yang berdampak serius terhadap penduduk
perkotaan itu sendiri. 3erumahan kelompok berpenghasilan
rendah di kampung'kampung kota makin tinggi kepadatannya
bahkan bisa men%apai +000 orang per hektar tingkat
huniannya, kenyataan mana menimbulkan masalah
kemerosotan lingkungan perumahan menjadi kumuh, yang
benar'benar makin tidak layak huni karena kepadatan
bangunan dan kepadatan hunian. Banyak rumah'rumah di
kampung'kampung kota dihuni lebih dari satu keluarga
bahkan sering pula dihuni beberapa keluarga3ertumbuhan penduduk yang berlangsung dengan
pesat telah menimbulkan dampak terhadap berbagai aspek
kehidupan bangsa terutama di $ilayah perkotaan. Salah satuaspek yang sangat terasa adalah semakin sulitnya memenuhi
kebutuhan perumahan atau tempat tinggal bagi penduduk.
&al itu disebabkan karena terbatasnya kemampuan untuk
&alaman * :+
-
8/19/2019 Laporan Akhir KBL
42/52
Laporan AkhirKajian Kebijakan tentang Kantor Berbudaya Lingkungan
membangun perumahan yang layak serta semakin
terbatasnya lahan perkotaan untuk membangun
permukiman yang men%ukupi dan memenuhi syarat.
alam pembangunan nasional yang telahdilaksanakan, berbagai masalah telah dihadapi. Salah satu
diantaranya adalah masalah kependudukan. &al ini ditandai
dengan pertambahan penduduk yang penyebarannya se%ara
proporsional tidak merata, perpindahan penduduk dari desa
ke kota !urbanisasi" yang menimbulkan problema sosial,
ekonomi, politik dan budaya bagi kota yang didatangi dan
desa yang ditinggalkan serta struktur penduduk yang lebih
membesar pada usia muda.3enduduk yang semakin bertambah disertai arus
urbanisasi yang tinggi, maka masalah pembangunan dalam
hal ini penyediaan sarana permukiman menjadi semakin
mendesak, terutama di daerah perkotaan. i sisi lain,
dengan bertambah pesatnya pembangunan kota, dengan arus
urbanisasi yang tinggi dibarengi dengan terjadinya
ke%enderungan meningkatnya pembangunan industri barumenyebabkan bertambahnya beban bagi lingkungan
perkotaan. 3embukaan industri baru menyebabkan semakin
berkurangnya lahan untuk permukiman. 4ingginya harga
tanah di pusat kota serta rendahnya pendapatan perkapita
menyebabkan masyarakat %enderung men%ari areal
permukiman di daerah pinggiran kota dengan lingkungan
yang tidak memadai serta sarana penunjang yang sangat
minim.Sebagai konsekuensi dari keadaan di atas maka
banyak orang yang terpaksa membangun di atas tanah yang
&alaman * :
-
8/19/2019 Laporan Akhir KBL
43/52
Laporan AkhirKajian Kebijakan tentang Kantor Berbudaya Lingkungan
tidak diren%anakan semula. Keadaan itu menjadikan
lingkungan perumahan tidak teratur dan tidak memiliki
prasarana yang jelas seperti jalan lingkungan, sumber air
bersih, saluran pembuangan air kotor, persampahan dan
sebagainya.Suatu daerah pemukiman yang tidak memiliki
prasarana yang memadai akan menimbulkan berbagai
masalah baik ditinjau dari segi kesehatan, keindahan dan
kenyamanan, maupun dari segi hukum yang berlaku. engan
demikian maka tidaklah mengherankan jika pada suatu
permukiman kumuh timbul berbagai kasus dengan jumlah
dan jenis yang %ukup tinggi.?alaupun keadaan seperti di atas telah dipahami
sepenuhnya oleh semua pihak yang berkompeten, namun
kemampuan untuk mengatasinya masih sangat dibatasi oleh
berbagai faktor. Akibatnya keadaan seperti itu masih
banyak dijumpai bukan saja di daerah'daerah perkotaan,
akan tetapi juga pada daerah pedesaan. i kota'kota besar
permukiman kumuh tumbuh se%ara liar pada umumnya di$ilayah pinggiran kota atau pada daerah permukiman lama
yang tidak terkendali dengan baik. ;uga banyak ditemukan di
tempat'tempat yang sebelumnya bukan merupakan $ilayah
permukiman, namun setelah terjadi perkembangan yang
tumbuhan kota maka tempat tersebut berubah menjadi
$ilayah permukiman yang tumbuh se%ara liar. Keadaan
seperti itu biasanya banyak dijumpai pada tempat'tempat
pembuangan sampah kota, atau pada daerah yang bera$a'
ra$a dan telah ditimbuni.
&alaman * :9
-
8/19/2019 Laporan Akhir KBL
44/52
Laporan AkhirKajian Kebijakan tentang Kantor Berbudaya Lingkungan
3embangunan perumahan rakyat de$asa ini
memang mendapat perhatian yang besar dari pemerintah
dalam rangka memenuhi salah satu kebutuhan pokok
masyarakat. 3embangunan rumah rakyat di prioritaskan pada
masyarakat yang berpenghasilan rendah, mengingat
kebutuhan mereka akan tempat tinggal yang mendesak,
terutama di daerah perkotaan sehingga dapat dihindari
tumbuhnya permukiman. 3ermukiman kumuh yang lebih
banyak lagi.Kota 6irebon mengalami persoalan ledakan penduduk
perkotaan akibat urbanisasi tidak tertahankan, apabila kita
berharap bah$a kota 6irebon dapat menjadi layak huni di
masa mendatang, salah satunya dengan pengendalian jumlah
penduduk dan redistribusinya, serta peningkatan kualitas
pelayanan publik.Kehidupan kota 6irebon yang selalu dinamis
berkembang dengan segala fasilitasnya yang serba
gemerlapan, lengkap dan menarik serta 8menjanjikan tetap
saja menjadi suatu !pull actor” yang menarik orangmendatangi kota. engan demikian orang'orang yang akan
mengadu nasib di kota harus mempunyai starategi, yaituD
bagaimana bisa memanfaatkan dan menikmati segala fasilitas
yang serba menjanjikan tersebut namun juga bisa mengatasi
tantangan dan permasalahan yang ada di dalamnya.Kepesatan perkembangan pembangunan kota 6irebon
memba$a dampak sosial akibat tingginya iklim kompetitif
dalam kehidupan masyarakatnya. Kota 6irebon sudah mulai
ditandai dengan kepadatan penduduk yang tinggi dan
&alaman * ::
-
8/19/2019 Laporan Akhir KBL
45/52
Laporan AkhirKajian Kebijakan tentang Kantor Berbudaya Lingkungan
di$arnai dengan strata sosial'ekonomi yang heterogen dan
%oraknya yang materialistis.Menurut ketentuan formal seperti yang ter%antum di
dalam 3eraturan Menteri alam -egeri nomor tahun +E1C,disebutkan bah$a yang dimaksudkan dengan kota adalah
pusat permukiman dan kegiatan penduduk yang mempunyai
batasan $ilayah administrasi yang diatur dalam peraturan
perundang'undangan, serta permukiman yang telah
memperlihatkan $atak dan %iri kehidupan kota.3ermasalahan perkotaan ada keterkaitannya dengan
hampir segala aspek kehidupan manusia. 3erkembangan
kegiatan suatu kota sering menjadi tumpuan harapan
masyarakat sehingga mereka berduyun'duyun berebut
kesempatan untuk bisa memperoleh penghidupan di kota
tersebut.3enyebab utama terjadinya perkembangan kota adalah
berkembangnya kehidupan industri di dalamnya. Konotasi
8kehidupan industri adalah dibutuhkan tenaga kerja yang
%ukup banyak. &al inilah yang banyak memberi dan me$arnai
harapan orang untuk selalu men%ari kehidupan di kota. Ada
satu %iri sentral dari kehidupan masyarakat industri, yaitu
sumber kekuatannya yang bersendi pada penemuan dan
pemanfaatan sumber energi baru yang diperoleh dalam
jumlah terbatas
6.2. Konisi %osial Ekono'i an Bua!a
Kondisi sosial ekonomi dan budaya masyarakat pesisirKota 6irebon pada umumnya sama dengan Kabupaten
6irebon dimana masyarakatnya sering melakukan kegiatan'
&alaman * :2
-
8/19/2019 Laporan Akhir KBL
46/52
Laporan AkhirKajian Kebijakan tentang Kantor Berbudaya Lingkungan
kegiatan ritual. Adat istiadat yang sering dilakukan tiap
tahunnya oleh masyarakat Kota 6irebon pada umumnya
adalah sama dengan adat istiadat masyarakat pesisir
Kabupaten 6irebon.Kebiasaan kehidupan nelayan masih kurang dalam
mengatur keuangan rumah tangga sehingga $alaupun
pendapatan yeng mereka peroleh kadangkala berlebihan,
namun seringkali boros dalam menggunakan uang dan jarang
yang menabung untuk masa yang akan datang.
6.". *uang Terbuka Hijau
Kota 6irebon %epat atau lambat akan mengalami krisis
perkotaan, karena kota 6irebon akan berproses menjadi suatu
kota metropolis, dimana kota metropolis akan mengalami
obesitas perkotaan, kurangnya ruang terbuka hijau,
pengembangan jalur sepeda dan pedestrian, pengembangan
kota kompak, dan pengendalian penjalaran ka$asan
pinggiran.
6.$. %u'ber Energi
3emanfaatan sumber energi yang digunakan juga
masih beum terkontrol, karena sumber energi yang digunakan
masih mengandalkan energi dari 3L-. Kondisi ini akan
mempengaruhi sektor pembangunan dan sektor ekonomi.
Karena sumber energi 3L- terbatas, sedangkan pemanfaatan
sumber energi terbarukan masih belum dimanfaatkan se%ara
optimal.
6.&. %arana an Prasarana
&alaman * :
-
8/19/2019 Laporan Akhir KBL
47/52
Laporan AkhirKajian Kebijakan tentang Kantor Berbudaya Lingkungan
3engembangan kota 6irebon menjadi Kantor Berbudaya
Lingkungan masih belum optimal, kondisi ini dikarenakan
kurangnya sarana dan prasarana sebagai pendukung dan
penunjang menjadikan kota 6irebon sebagai Kantor Berbudaya
Lingkungan.
Keterbatasan sarana dan prasarana yang dimiliki
pemerintah kota 6irebon perlu ditingkatkan terutama dalam
teknologi informatika sebagai teknologi pendukung menjadikan
Kantor Berbudaya Lingkungan.
3emerintah kota masih harus menambah sarana
prasarana serta teknologi pendukung yang ditempatkan di
sudut'sudut kota, kebutuhan sarana dan prasarana sebagai
pendukung Kantor Berbudaya Lingkungan dan penunjang yang
menjadikan kota 6irebon menjadi Kantor Berbudaya
Lingkungan.
&alaman * :C
-
8/19/2019 Laporan Akhir KBL
48/52
Laporan AkhirKajian Kebijakan tentang Kantor Berbudaya Lingkungan
BAB 6I
KE%I#PULAN9 %A*AN DAN *EK)#ENDA%I
6I.1. Kesi'pulan
Kesimpulan yang dapat penulis ungkapkan dalam
makalah ini antara lain D
+. Konsep Kantor Berbudaya Lingkungan mena$arkan
solusi berupa penghematan dan pen%arian alternatif %ara
yang baru terhadap pelestarian lingkungan. Khususnya
permasalahan yang menyangkut dengan area perkantoran
dalam $ilayah perkotaan seperti 3ro)insi K ;akarta.. Solusi yang dapat diberikan antara lain penghematan
pada keterbatasan =uang 4erbuka &ijau !=4&", Konsumsi
air bersih dan listrik serta 3enanganan sampah
perkantoran.
9. Besarnya hasil penghematan yang mampu di$ujudkan
dari penerapan konsep Kantor Berbudaya Lingkungan ini
berkisar dari minimal 2 persen hingga 90 persen dari
Baseline atau standar semula yang disepakati.
:. Konsep Kantor Berbudaya Lingkungan tidak dapat
ter$ujud apabila tidak ada inter)ensi kebijakan dari
&alaman * :1
-
8/19/2019 Laporan Akhir KBL
49/52
Laporan AkhirKajian Kebijakan tentang Kantor Berbudaya Lingkungan
pemegang $e$enang atau otorita daerah karena taraf
signi#kan keberhasilan baru dapat dirasakan dampaknya
setelah implentasi se%ara masif/menyeluruh
6I.2. %aranhal'hal yang berkaitan dengan usaha peningkatan
penerapan konsep kantor berbudaya lingkungan yang
dilakukan di lingkup perkantoran Kota 6irebon, hal'haltersebut adalahD
+. Untuk penerapan penghematan listrikD
a. Mengurangi pemakaian lampu dengan memanfaatkan
energi dari %ahaya mataharib. Adanya poster atau stiker yang menerangkan tentang
%ara melakukan penghematan energi listrik.
. Untuk penerapan penghematan dan konser)asi airDa. 3enggunaan sho$er di setiap kamar mandinya.b. Adanya poster atau stiker yang menerangkan tentang
%ara melakukan penghematan air.
9. Untuk penerapan pengelolaan sampah kantorDa. Menyediakan tempat sampah di dalam gedung.b. Menyediakan tempat sampah terpilah di dalam dan di
luar gedung.
:. Untuk penerapan penghijauanDa. Menghijaukan ruangan dengan tanaman hidup.b. Menambah tanaman hidup di dalam gedung.
2. Untuk penerapan upaya lainnyaD
&alaman * :E
-
8/19/2019 Laporan Akhir KBL
50/52
Laporan AkhirKajian Kebijakan tentang Kantor Berbudaya Lingkungan
a. Menempel tanda larangan merokokb. Melakukan sosialisasi penerapan Kantor Berbudaya
Lingkungan pada pega$ai dan stiker untuk mengajak
pengunjung melakukan penerapan konsep kantorberbudaya lingkungan.
Saran tambahanD
+. Makalah ini penulis rasakan masih kurang menyempit
dan detil dalam hal pembahasanya. Untuk itu perlu
pengkajian tiap'tiap topik satu persatu untuk
memperoleh lebih dalam makna dan pembelajaran.
. Konsep Kantor Berbudaya Lingkungan ini perlu
disandingkan dengan kebijakan aturan pemerintahan
sebagai $ujud kepedulian pelestarian lingkungan yang
semakin kritis.
9. Makalah ini belum mengkaji aspek penyuluhan dan
sosialisasi terhadap penghuni perkantoran sebagai
pusat akti)itas atau objek pengubah, pelaku sekaligus
pelaksanaan.
6I.". *eko'enasi
Membangun 3eradaban masyarakat ndonesia khususnya
masyarakat kota 6irebon yang %epat, tanggap, dan peduli
lingkungan. Membangun dan menerapkan sistem Gui%k
disaster emergen%y response untuk pelayanan tanggap
ben%ana yang lebih baik. Mendorong dan mengembangkan
pola baru struktur kepemimpinan dan tata kelola Kota, dan
&alaman * 20
-
8/19/2019 Laporan Akhir KBL
51/52
Laporan AkhirKajian Kebijakan tentang Kantor Berbudaya Lingkungan
para pelaku usaha harus dapat bekerjasama dalam
memperjuangkan konsep Kantor Berbudaya Lingkungan,
menyikapi tantangan dengan bijaksana untuk mendapatkan
keberhasilan dalam melayani masyarakat. Konteks kebijakan
sangat penting dalam pemahaman penggunaan system
informasi. Untuk mendukung kota 6irebon menjadi Kantor
Berbudaya Lingkungan hendaknyaD
+. 3emerintah ikut serta membangun Kantor Berbudaya
Lingkungan dengan menekankan perubahan dalam suatu
kebijakan.
. 3emerintah kota menyusun kebijakan pembangunan yang
mendukung program 6irebon Kantor Berbudaya
Lingkungan.9. Mempersiapkan dan melakukan penyusunan masterplant
Kantor Berbudaya Lingkungan.
DA:TA* PU%TAKA
&alaman * 2+
-
8/19/2019 Laporan Akhir KBL
52/52
Laporan AkhirKajian Kebijakan tentang Kantor Berbudaya Lingkungan
6hiras, aniel ., #nvironmetal Science $ction For Suitanable
Future, 9=d 5dition, 4he Benjamin/6umming 3ublishing
6ompany n%, 6alifornia +EE0.
ary ? Barrett,3.hd., Fundamental %
#cology , Fifth 5dition, 4homson Books/6ole, 6alifornia,002
Soeriaatmadja, 5.,&lmu Lingkungan, 6et ke C, 3enerbit 4B, Bandung,
+EEC
>reen Building 6oun%il ndonesia $ebsiteD $$$.gb%indonesia.org
Ali, Mohammad. +EE9. Strategi 3enelitian 3endidikan. Bandung D
Angkasa
Kementerian 3ekerjaan Umum. Keputusan Menteri 3ekerjaan Umum-omorD +0/K34S/000 4entang 3engertian >edung.
=epublik ndonesia. 001. Buku Saku Kementrian 3ekerjaan Umum
Badan
3embinaan Konstruksi 3usat 3embinaan Kompetensi dan 3elatihan
Konstruksi.
=epublik ndonesia. >reen Building 6oun%il ndonesia 4ahun 0+0
4entang
=epublik ndonesia. nstruksi Menteri 3ekerjaan Umum 4ahun 001
4entang 3enghematan 5nergi an Air.
=epublik ndonesia. nstruksi 3residen -omorD/001 tanggal
2/2/001 4entang 3enghematan 5nergi an Air.
Sugiyono. 00C. Metode 3enelitian 3endidikan 3endekatan
Kuantitatif, Kualitatif, an =. Bandung D alfabeta.
Sugiyono. 002. Statistika untuk penelitian. BandungD atlfabeta
Syarat Bangunan >edung.