laporan

39
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Desa Glagahwero merupakan desa yang terletak di Kecamatan Panti. Perbatasan Desa Glagahwero disebelah utara yaitu Desa Panti, sebelah selatan Desa Rambi Gundam, sebelah barat Desa Kemuningsarilor, dan disebelah timur Desa Jubung. Desa Glagahwero dibagi dua dusun yakni Krajan dan Karang Asem dengan 6 padukuhan yakni: Karang Asem Timur, Karang Asem Tengah, Karang Asem Barat, Krajan, Plalangan dan Sumber Duren. Jumlah penduduk di Desa Glagahwero sebanyak 4.795 orang. Mayoritas penduduknya bermata pencaharian sebagai petani ada pula yang sebagian penduduknya bekerja menambang batu kali dengan liar tanpa memperdulikan efek kedepannya. Glagahwero mempunyai potensi diantaranya Petani Jamur, Mina Tani, Kerajinan Anyaman Bambu dan Sumber Daya Alam. Budidaya jamur yang ada di Desa Glagahwero belum memiliki kelompok dan badan hukum yang menaunginya, sehingga sulit untuk mendapatkan dana dari pemerintah untuk mengembangkan usaha tersebut. Pada akhirnya banyak petani jamur yang ada di desa Glagahwero mengikuti kelompok budidaya jamur dari desa lain untuk mengembangkan usahanya. Melihat hal tersebut 1

Upload: lailatul-badriyah

Post on 15-Apr-2016

7 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

laporan kkn

TRANSCRIPT

Page 1: LAPORAN

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Desa Glagahwero merupakan desa yang terletak di Kecamatan Panti.

Perbatasan Desa Glagahwero disebelah utara yaitu Desa Panti, sebelah selatan

Desa Rambi Gundam, sebelah barat Desa Kemuningsarilor, dan disebelah timur

Desa Jubung. Desa Glagahwero dibagi dua dusun yakni Krajan dan Karang Asem

dengan 6 padukuhan yakni: Karang Asem Timur, Karang Asem Tengah, Karang

Asem Barat, Krajan, Plalangan dan Sumber Duren.

Jumlah penduduk di Desa Glagahwero sebanyak 4.795 orang. Mayoritas

penduduknya bermata pencaharian sebagai petani ada pula yang sebagian

penduduknya bekerja menambang batu kali dengan liar tanpa memperdulikan efek

kedepannya.

Glagahwero mempunyai potensi diantaranya Petani Jamur, Mina Tani,

Kerajinan Anyaman Bambu dan Sumber Daya Alam. Budidaya jamur yang ada di

Desa Glagahwero belum memiliki kelompok dan badan hukum yang

menaunginya, sehingga sulit untuk mendapatkan dana dari pemerintah untuk

mengembangkan usaha tersebut. Pada akhirnya banyak petani jamur yang ada di

desa Glagahwero mengikuti kelompok budidaya jamur dari desa lain untuk

mengembangkan usahanya. Melihat hal tersebut maka perlu adanya pembentukan

sebuah kelompok budidaya jamur tiram. Desa Glagahwero memiliki satu

padukuhan yang masih tertinggal dibandingkan dengan padukuhan–pandukuhan

di Dusun lainnya yaitu Pandukuhan Sumberduren.

Pandukuhan Sumberduren berada di Dusun Krajan yang termasuk daerah

terpelosok, sehingga sulit untuk dijangkau. Penduduk Sumberduren mayoritas

hanya mengandalkan kerajinan bambu sebagai mata pencaharian utama. Hal

tersebut menyebabkan tingkat perekonomian penduduk rendah. Untuk

memperbaiki perekonomian penduduk, akan dilakukan pembinaan kepada

penduduk tentang alternatif mata pencaharian lain, yaitu dengan penanaman

1

Page 2: LAPORAN

sayuran serta pengolahan pasca panennya. Hal tersebut diharapkan dapat

meningkatkan pendapatan penduduk, selain pendapatan dari kerajinan bambu.

1.2 Permasalahan

Secara umum yang menjadi masalah adalah kurang efektifnya program

Posdaya sebagai sarana dalam menuntaskan masalah-masalah yang ada di

masyarakat. Hal itu dapat diuraikan sebagai berikut:

a. Masih kurangnya pemahaman masyarakat akan pentingnya pendidikan

untuk peningkatan sumber daya manusia;

b. Masih kurangnya Pemahaman masyarakat akan pentingnya

berwirausaha untuk meningkatkan perekonomian masyarakat;

c. Masih kurangnya pemahaman masyarakat terhadap potensi yang ada di

desa Glagahwero.

1.3 Tujuan dan Manfaat

1.3.1 Tujuan

A. Tujuan Umum

Untuk meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia melalui kegiatan

Posdaya.

B. Tujuan Khusus

a. Membentuk Posdaya yang ada di masyarakat Desa Glagahwero

Kecamatan Panti Kabupaten Jember;

b. Merumuskan rencana program Posdaya yang ada di masyarakat Desa

Glagahwero bersama Mayarakat;

d. Mendampingi program Posdaya yang ada di masyarakat Desa

Glagahwero.

e. Mendampingi akses ke lembaga terkait untuk mengoptimalkan

Posdaya yang telah terbentuk di Desa Glagahwero.

f. Memberikan penyuluhan tentang pengolahan Kripik Bayam sebagai

sarana untuk berwirausaha;

g. Memberikan penyuluhan akan pentingnya pendidikan.

2

Page 3: LAPORAN

1.3.2 Manfaat

A. Manfaat bagi Mahasiswa

a. Meningkatkan pemahaman mahasiswa terhadap kondisi sosial di

masyarakat.

b. Dapat membentuk sikap empati dan kepedulian bagi mahasiswa

terhadap persoalan-persoalan yang ada dalam pembangunan.

c. Memberi kesempatan bagi mahasiswa untuk mengaplikasikan ilmu

yang telah diperoleh selama dibangku kuliah dalam kehidupan

masyarakat.

d. Mendapatkan pengalaman bagi mahasiswa dengan terlibat langsung

dalam aktifitas masyarakat desa.

e. Meningkatkan kedewasaan, kematangan berpikir dan bertindak dalam

mengatasi permasalahan yang terjadi di masyarakat.

B. Manfaat bagi Universitas

a. Dapat mendukung terwujudnya Tri Dharma Perguruan Tinggi yaitu

Pengabdian pada Masyarakat.

b. Dapat meningkatkan hubungan kerja sama antara Universitas jember

dengan Masyarakat desa.

c. Dapat mendukung penerapan IPTEK dalam pengelolaan dalam dan

penyelesaian berbagai masalah di masyarakat.

C. Manfaat bagi Masyarakat dan Pemerintah

a. Dapat mewujudkan terbentuknya kader-kader pemerdayaan dalam

masyarakat.

b. Dapat meningkatkan kemampuan masyarakat untuk berfikir, bersikap

dan bertindak dalam menyelesaikan masalah yang ada.

c. Dapat memotivasi masyarakat untuk melakukan pembangunan di

Desa Glagahwero Kecamatan Panti Kabupaten Jember.

d. Meningkatkan pengetahuan masyarakat dalam bidang kesehatan,

pendidikan, lingkungan dan kewirausaahaan melalui program

kegiatan yang telah ditetapkan.

3

Page 4: LAPORAN

e. Dapat membantu pemerintah dalam melaksanakan program yang telah

ditetapkan untuk pembangunan dan pengembangan masyarakat.

4

Page 5: LAPORAN

BAB II

PELAKSANAAN KEGIATAN

2.1 Tempat dan Waktu

2.1.1 Tempat Kegiatan

Program kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) dilaksanakan di Desa Gadingan,

Kecamatan Jangkar, Kabupaten Situbondo. Lokasi kegiatan program yang ada

ialah Dusun Gadingan Timur dan Gadingan Barat.

2.1.2 Waktu Kegiatan

Pelaksanaan program kegiatan KKN direncanakan berlangsung selama kurang

lebih 45 hari terhitung sejak 1 July – 21 Agustus 2015.

2.2 Khalayak dan Sasaran

Khalayak dan sasaran program KKN Universitas Jember adalah warga Desa

Gadingan Kecamatan Jangkar Kabupaten Situbondo.

2.3 Jenis Kegiatan dan Metode

2.3.1 Jenis Kegiatan

A. Kegiatan Inti

a. Sosialisasi tentang Demam Berdarah dan kesehatan gigi dan mulut.

Penanggung jawab : Lailatul Badriyah

Kegiatan :Sosialisasi mengenai tentang pentingnya mengantisipasi

penyakit demam berdarah dan pentingnya sikat gigi untuk kesehatan gigi dan

mulut.

b. Pembelajaran Buta Aksara

Penanggung jawab : Maulana Zuhri Wardhani

Kegiatan : Pembelajaran Mengenai buta aksara yang ditujukan

kepada warga terutama perangkat desa Gadingan yang tidak bisa membaca serta

menulis.

c. Pembuatan Eskrim Kulit Pisang

Penanggung jawab : Joko Pramono

5

Page 6: LAPORAN

Kegiatan : Membuat eskrim bersama warga dan mengajarkan tata

cara pembuatan serta bahan yang diperlukan.

d. Sosialisasi Tentang Pupuk Cair

Penanggung Jawab : Nurlailatus Salama

Kegiatan : Memberikan informasi kepada masyarakat Gadingan

tentang pupuk cair dan mengaplikasikan ke sawah milik warga Gadingan.

B. Kegiatan Penunjang

a. Pengajaran ke SD dan PAUD

Penanggung Jawab : Yolanda Merani Pratidina

Kegiatan : Melakukan Kegiatan Belajar Mengajar di SDN Gadingan

dan PAUD Kamboja.

b. Posyandu

Penanggung Jawab : Nina Risky Amaliya

Kegiatan : Membantu pelaksanaan Posyandu yang ada di Desa

Gadingan.

c. Pembuatan Pos induk

Penanggung Jawab : Gunda Eko Prasetyo

Kegiatan : Membantu Pembuatan Pos induk di Desa Gadingan

bersama warga.

d. Tata Cara Pemasaran Es Krim

Penanggung Jawab : Khoirotul Azizah

Kegiatan : Mengajarkan tata cara pemasaran eskrim kepada warga

desa Gadingan.

2.3.2 Metode

A. Kegiatan Inti

a. Pembelajaran Buta Aksara

Pelaksanaan : 5 Agustus sd 19 Agustus 2015

Penanggung jawab : Maulana Zuhri Wardhani

Pelaksana : a. Yolanda Merani

6

Page 7: LAPORAN

b. Lailatul Badriyah

c. Nina Risky Amaliya

d. Naufan Arviansyah

e. Joko Pramono

f. Khoirotul Azizah

h. Gunda Eko Prasetyo

i. Nurlailatus Salama

Tempat : Rumah Bu Misbah.

Khalayak Sasaran : Masyarakat Gadingan dan Perangakat Desa.

b. Sosialisasi Demam Berdarah dan Kesehatan Gigi dan Mulut.

Pelaksanaan : 14 Agustus dan 15 Agustus 2015

Penanggung jawab : Lailatul Badriyah

Pelaksana : a. Nina Risky Amaliya

b. Naufan Arviansyah

c. Yolanda Merani

d. Maulana Zuhri Wardhani

e. Joko Pramono

f. Khoirotul Azizah

h. Gunda Eko Prasetyo

i. Nurlailatus Salama

Tempat : SDN Gadingan

Khalayak Sasaran : Murid SDN Gadingan

c. Sosialisasi Pupuk Cair

Pelaksanaan : 8 Juli 2015 – 21 Agustus 2015

Penanggung jawab : Nurlailatus Salama

Pelaksana : a. Lailatul Badriyah

Nina Risky Amaliya

b. Naufan Arviansyah

7

Page 8: LAPORAN

c. Yolanda Merani

d. Maulana Zuhri Wardhani

e. Joko Pramono

f. Khoirotul Azizah

h. Gunda Eko Prasetyo

Tempat : Sawah Warga Desa Gadingan

Khalayak Sasaran : Warga Desa Gadingan

d. Pembuatan Es Krim Kulit Pisang

Pelaksanaan : 11 Agustus 2015

Penanggung jawab : Joko Pramono

Pelaksana : a. Khoirotul Azizah

Nina Risky Amaliya

b. Naufan Arviansyah

c. Yolanda Merani

d. Maulana Zuhri Wardhani

e. Lailatul Badriyah

f. Nurlailatus Salama

h. Gunda Eko Prasetyo

Tempat : Rumah Bu Jazuli

Khalayak Sasaran : Warga Desa Gadingan

B. Kegiatan Penunjang

a. Pengajaran PAUD dan SD

Pelaksanaan : 27 Juli 2015 – 20 Agustus 2015 (PAUD)

31 Juli 2015 – 21 Agustus 2015 (SD)

Penanggung jawab : Yolanda Merani Pratidina

Pelaksana : a. Maulana Zuhri Wardhani

Nina Risky Amaliya

8

Page 9: LAPORAN

b. Naufan Arviansyah

c. Joko Pramono

d. Khoirotul Azizah

e. Lailatul Badriyah

f. Nurlailatus Salama

h. Gunda Eko Prasetyo

Tempat : SDN Gadingan dan PAUD Kamboja

Khalayak Sasaran : Siswa SDN Gadingan dan PAUD Kamboja

b. Posyandu

Pelaksanaan : Menyesuaikan jadwal

Penanggung jawab : Nina Risky Amaliya

Pelaksana : a. Khoirotul Azizah

Lailatul Badriyah

b. Naufan Arviansyah

c. Yolanda Merani

d. Maulana Zuhri Wardhani

e. Joko Pramono

f. Nurlailatus Salama

h. Gunda Eko Prasetyo

Tempat : Desa Gadingan

Khalayak Sasaran : Balita Desa Gadingan

9

Page 10: LAPORAN

2.4 Kendala dan Pemecahan

Selama pelaksanaan KKN terdapat beberapa kendala yang dihadapi

diantaranya sebagai berikut :

1. Pembelajaran Buta Aksara

Kendala:

Kurangnya sarana dan prasarana dalam pembelajaran

Pemecahan :

Memfasilitasi warga yang mengikuti buta aksara

2. Sosialisasi Demam Berdarah dan Kesehatan Gigi dan Mulut

Kendala:

Terbatasnya peralatan yang tersedia.

Kurangnya pengalaman mahasiswa KKN mengenai kesehatan.

Pemecahan :

Untuk memperlancar kegiatan kami meminjam beberapa peralatan

yang dibutuhkan di masyarakat.

Mengikutsertakan Bidan Puskesdes

3. Pembuatan Es Krim Kulit Pisang

Kendala :

Terbatasnya peralatan yang tersedia

Pemecahan :

Meminjam beberapa peralatan pada masyarakat

4. Sosialisasi Pupuk Cair

Kendala :

Kurangnya minat dari warga

Pemecahan :

Mengajak tokoh masyarakat dan Gapoktan untuk mengumpulkan

para petani

6. Pengajaran SDN Gadingan dan PAUD Kamboja

Kendala :

10

Page 11: LAPORAN

kurangnya pengalaman dari mahasiswa KKN dalam

melakukan pengajaran

Pemecahan :

meminta bantuan kepada guru tentang tata cara mengajar

yang baik

7. Posyandu

Kendala :

Jadwal posyandu yang bentrok dengan kegiatan mahasiswa

KKN yang lain

Pemecahan :

Membagi tugas antar anggota KKN sehingga dapat

mengikuti semua kegiatan

8. pemasaran produk kulit pisang

Kendala:

Minimnya pengetahuan masyarakat tentang pemasaran

produk

Pemecahan:

Memberikan pelatihan intensif tentang pemasaran kepada

masyarakat desa gadingan

9. pembuatan pos induk

Kendala:

Kurangnya minat warga dalam melakukan proses

pembangunan pos induk

Pemecahan:

Melakukan pendekatan dengan warga untuk meningkatkan

minat warga

11

Page 12: LAPORAN

2.5 Rencana Biaya dan Realisasi Biaya

2.5.1 Rencana Biaya

No Jenis Kegiatan Rincian Biaya Total

1

Pembentukan Posdaya

Print Undangan

Konsumsi Peserta

Sub Total

30 x Rp. 150

30 x Rp. 3.000

Rp. 4.500

Rp. 90.000

Rp. 94.500

2Persiapan lahan untuk

penanaman sayuran

- -

3

Penanaman sayuran

Benih Bayam

Benih Cabe

Bibit

Polybag

Sub Total

1 x Rp. 25.000

1 x Rp. 30.000

400 x Rp. 100

400 x Rp. 200

Rp. 25.000

Rp. 30.000

Rp. 40.000

Rp. 40.000

Rp. 135.000

4

Sosialisasi Pengolahan Pasca

Panen Bayam

Print Brosur

Bayam

Tepung Beras

Tapioka

Bumbu

Plastik

Label

Minyak

Sub Total

30 x Rp. 150

2 ikat x Rp. 2.000

1 kg x Rp. 10.000

½ kg x Rp. 9.000

1 resep x Rp. 5000

1 pack x Rp. 15.000

30 x Rp. 400

1 Liter x Rp. 15.000

Rp. 4.500

Rp. 4.000

Rp. 10.000

Rp. 4.500

Rp. 5000

Rp. 15.000

Rp. 1.200

Rp. 15.000

Rp. 59.200

5

Sosialisasi Pendidikan Tinggi

Konsumsi

Air mineral

Sub Total

30 x Rp. 6000

1 dus x Rp. 12.000

Rp. 180.000

Rp. 12.000

Rp. 192.000

Total Biaya Rp. 480.700

12

Page 13: LAPORAN

2.5.2 Realisasi Biaya

No Jenis Kegiatan Rincian Biaya Total

1

Pembentukan Posdaya

Print Undangan

Konsumsi Peserta

Sub Total

30 x Rp. 150

30 x Rp. 3.000

Rp. 4.500

Rp. 90.000

Rp. 94.500

2Persiapan lahan untuk

penanaman sayuran

- -

3

Penanaman sayuran

Benih Bayam

Benih Cabe

Bibit

Polybag

Sub Total

1 x Rp. 20.000

1 x Rp. 25.000

400 x Rp. 50

400 x Rp. 200

Rp. 20.000

Rp. 25.000

Rp. 20000

Rp. 40.000

Rp. 105.000

4

Sosialisasi Pengolahan Pasca

Panen Bayam

Print Brosur

Bayam

Tepung Beras

Tapioka

Bumbu

Plastik

Label

Minyak

Sub Total

30 x Rp. 150

2 ikat x Rp. 2.000

1 kg x Rp. 10.000

½ kg x Rp. 9.000

1 resep x Rp. 5000

1 pack x Rp. 15.000

30 x Rp. 400

1 Liter x Rp. 15.000

Rp. 4.500

Rp. 4.000

Rp. 10.000

Rp. 4.500

Rp. 5000

Rp. 15.000

Rp. 1.200

Rp. 15.000

Rp. 59.200

5 Sosialisasi Pendidikan Tinggi

Konsumsi

Air mineral

30 x Rp. 6000

1 dus x Rp. 11.500

Rp. 180.000

Rp. 11.500

13

Page 14: LAPORAN

Sub Total Rp. 191.500

Total Biaya Rp. 450.200

14

Page 15: LAPORAN

BAB III

HASIL KEGIATAN DAN PEMBAHASAN

Perguruan tinggi memiliki tugas untuk menjalankan Tridharma Perguruan

Tinggi yaitu pendidikan, penelitian, dan pengabdian. Pengabdian kepada

masyarakat merupakan salah satu tugas yang harus dijalankan. Untuk

melaksanakan pengabdian tersebut Universitas Jember memiliki wadah yaitu

Lembaga Pengabdian Kepada Masyarakat (LPM). LPM sebagai salah satu wadah

yang dimiliki Universitas Jember untuk memberikan pengabdian. Salah satunya

menugaskan mahasiswa Universitas Jember untuk mengikuti program Kuliah

Kerja Nyata (KKN) menjadi beberapa kelompok untuk Kabupaten Jember,

Lumajang, Bondowoso dan Situbondo dengan tematik posdaya yang bertujuan

meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Sesuai dengan peraturan Bupati Jember No.11 tahun 2010 tentang

perencanaan pembangunan desa, maka posdaya sebagai tema yang telah digagas

oleh Universitas Jember sangat cocok untuk dikembangkan dalam rangka

pemberdayaan masyarakat dengan harapan tingkat kesejahteraan bisa merata.

Posdaya produktif mempunyai program peningkatan kesejahteraan masyarakat

melalui bidang ekonomi produktif, kesehatan, lingkungan,dan pendidikan.

Posdaya memiliki efek jangka pendek dan efek jangka panjang dalam

meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Dengan adanya posdaya dapat

meringankan tugas pemerintah dalam peningkatan kesejahteraan masyarakat.

Mahasiswa yang diterjunkan merupakan gabungan dari beberapa fakultas

di Universitas Jember sehinggadapat menyelesaikan masalah yang dihadapi oleh

masyarakat. Kelompok KKN berjumlah 123 kelompok yang terdiri dari

10mahasiswa setiap kelompoknya. Pada KKN tahun ini, terdapat 1 Kelompok

KKN dalam dua desa di wilayah Kabupaten Jember, sedangkan di wilayah

Kabupaten Bondowoso, Lumajang dan Situbondo terdapat 1 kelompok KKN

dalam satu desa. Kelompok KKN101 yang telah dibentuk dan disusun oleh LPM

Universitas Jember di terjunkan di Kecamatan Tempurejo lebih tepatnya di Desa

Sanenrejo untuk Jember 49 A dan Desa Pondokrejo untuk Jember 49 B.

15

Page 16: LAPORAN

Dari hasil pembekalan KKN yang diberikan oleh LPM Universitas Jember

tentang KKN Tematik Posdaya Universitas Jember Gelombang tentang

pembentukan Posdaya. Posdaya yang dibentuk sebaiknya sesuai dengan

kebutuhan masyarakat sekitar Desa. Pembentukan Posdaya didiskusikan bersama

Kepala Desa, Kasun, Perangkat bersama tokoh masyarakat yang ada di Desa

Glagahwero. Pembentukan posdaya diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan

masyarakat yang ada di Desa Glagahwero terutama masyarakat yang masih

prasejahtera.

Kegiatan pembentukan posdaya dilakukan dengan beberapa tahap

diantaranya pengenalan posdaya, pembentukan posdaya, program kerja posdaya,

pelatihan dan penyuluhan tiap bidang serta pembuatan keripik bayam dan jahe

instan. Pengenalan posdaya dilakukan dengan mendatangi tokoh masyarakat serta

pengenalan terhadap ibu-ibu PKK. Setelah dilakukan pengenalan posdaya

selanjutnya dilakukan pembentukan posdaya. Pembentukan posdaya dilakukan

dengan diskusi bersama dengan kades, kasun, perangkat, dan tokoh masyarakat.

Pengurus posdaya dipilih dari masyarakat sekitar yang ahli di ke 4 bidang tersebut

dan mau mengembangkan posdaya tersebut.

Posdaya yang di bentuk diberi nama DINOYO JAYA. Nama tersebut

diambil sesuai dengan sungai yang ada di Desa Glagahwero dengan nama sungai

Dinoyo. Berikut adalah struktur organisasi posdaya dinoyo.

16

Ketua

Faishol Amirulloh

Sekretaris

Sugeng P

Bendahara

Joko Wiriyono

Kord. Lingkungan

Sutrisno

Kord. Kesehatan

Eva K

Kord. Ekonomi

Asyhari

Kord. Pendidikan

Ali Arifin

Anggota

Page 17: LAPORAN

Setelah pengurus posdaya terbentuk yang menaungi empat pilar

diantaranya pilar lingkungan, kesehatan, ekonomi, dan pendidikan. Dimana

posdaya Dinoyo sendiri berdiri berdasarkan SK kepala Desa dengan Nomor

01/35.09.14.2004/2015` Dan berdiri pada tanggal……………….. . Kegiatan

empat pilar yang dilakukan sebagai berikut :

3.1 Pilar Lingkungan

3.1.1 Persiapan lahan untuk penanaman sayuran

Desa Glagahwero Kecamatan Panti memiliki kondisi lingkungan yang

cukup baik, mayoritas lahan pertanian di Desa Glagahwero dimanfaatkan

menjadi persawahan. Lahan persawahan yang ada dimanfaatkan untuk

penanaman padi dan hasil yang diperoleh dari panen padi tersebut masih belum

mencukupi untuk kebutuhan sehari-hari. Namun petani masih tetap harus

memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari.

Untuk mengoptimalkan lahan kosong milik warga dan memenuhi

kebutuhan gizi maka dilakukan penanaman tanaman bayam dan cabai. Hal ini

dilakukan dilahan warga yang kosong. Penanaman bayam dan cabai tersebut

17

Page 18: LAPORAN

dilakukan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat sekitar agar gizi yang

dibutuhkan dapat terpenuhi.

Penanaman bayam dan cabai pada awalnya dilakukan persiapan lahan

untuk menyemai dan menanam tanaman tersebut. Persiapan lahan untuk

menyemai tanaman dilakukan di lahan kosong milik warga di Dusun

Sumberduren. Persiapan lahan ini dilakukan pada tanggal 15 Januari 2015.

Persiapan lahan yang dilakukan yaitu proses penggemburan tanah yang

dilakukan menggunakan cangkul. Penggemburan tanah ini bertujuan untuk

untuk membuat unsur hara yang mengendap dibawah menjadi keatas sehingga

nantinya diharapkan tanaman yang ditanam dilahan dapat tumbuh dengan subur.

Selain itu juga dilakukan pemberian pupuk kandang yang diambil dari

sekitar lahan warga. Pupuk kandang berfungsi untuk menyuburkan tanah.

Persiapan lahan ini dibantu oleh pemilik lahan kosong yang digunakan untuk

penanaman bayam dan cabai. Proses persiapan lahan dapat dilihat pada Gambar

3.1.

Gambar 3.1 Proses persiapan lahan

3.1.2 Penanaman sayuran

Setelah dilakukannya persiapan lahan untuk penanaman sayuran bayam dan

cabai, tahap selanjutnya yaitu penanaman sayuran. Proses penanaman sayuran

ini berbeda-beda sesuai dengan jenis tanamannya.

Proses penanaman cabai dilakukan langsung pada lahan yang telah disiapkan.

Bibit cabai yang ditanam dibeli dari pasar terdekat dengan harga Rp 10.000 per

100 bibit. Total bibit cabai yang ditanam di lahan yang telah disiapkan sebanyak

18

Page 19: LAPORAN

200 bibit cabe. Penanaman bibit cabai dilakukan dengan jarak tanam antara 10-

15 cm (Gambar 3.2).

Selain bibit cabai yang ditanam dilahan yang telah disediakan, juga terdapat

tanaman bayam yang akan ditanam. Berbeda halnya dengan bibit cabai yang

langsung ditanam, untuk tanaman bayam ini dilakukan penyemaian terlebih

dahulu sebelum dilakukan penanaman. Penyemaian ini dilakukan dilahan yang

telah disediakan bersamaan dengan penyediaan lahan penanaman sayuran.

Proses penyediaan lahan penyemaian ini sama halnya dengan penyediaan lahan

penanaman, namun luas dari lahan penyemaian lebih sempit dibandingkan

dengan lahan penanaman.

Gambar 3.2 Proses penanaman bibit cabai

Benih bayam yang dibeli dari Toko Pertanian Santoso langsung dilakukan

penyebaran dilahan penyemaian (Gambar 3.3). Setelah benih bayam disebar

dilahan tersebut tahap selanjutnya yaitu proses penyiraman. Proses ini juga

dilakukan pada bibit cabai yang telah ditanam. Proses penyiraman ini berfungsi

untuk membantu pertumbuhan vegetatif tanaman dan penyerapan unsur hara

dalam tanah.

19

Page 20: LAPORAN

Gambar 3.3 Proses penyebaran benih bayam

Benih bayam yang telah tumbuh menjadi bibit bayam nantinya akan

dilakukan pemindahan bibit bayam kelahan penanaman. Selain penanaman cabai

dan bayam dilahan penanaman kami juga melakukan penanaman cabai dan

bayam dipolybag yang nantinya akan dibagikan kepada warga sekitar.

Proses penanaman cabai dan bayam dipolybag dilakukan pada tanggal ......

Penanaman ini dilakukan di Balai Desa. Sebelum dilakukannya

penanaman dilakukan pengambilan tanah dan pupuk kandang di lahan warga.

Setelah memperoleh tanah dan pupuk kandang, tahap selanjutnya yaitu

pemindahan tanah dan pupuk kedalam polybag sekaligus penanaman bibit ke

dalam polybag.

Berbeda dengan penanaman cabai, penanaman bayam dilakukan

penyemaian benih terlebih dahulu di lahan sekitar Balai Desa. Setelah tinggi

bayam sekitar 4-5 cm, dilakukan pemindahan bibit bayam ke dalam polybag

yang telah disediakan. Proses pemindahan bibit ke dalam polybag dapat dilihat

pada (Gambar 3.4).

20

Page 21: LAPORAN

Gambar 3.4. Pemindahan bibit ke dalam polybag

Selain itu dilakukan penanaman pohon pepaya di sekitar daerah Balaidesa.

Hal ini dilakukan bertujuan agar jalan sekitar Balai desa menjadi rindang.

Penanaman pohon pepaya awalnya dilakukan pembelian bibit pohon pepaya

kepada warga sekitar balaidesa dengan harga Rp. 2000 perbibit.

Penanaman bibit pohon pepaya (Gambar 3.5) dilakukan dengan jarak

tanam 1-1.5 meter perbibit. Sebelum penanaman pepaya dilakukan, terlebih

dahulu dilakukan penggemburan tanah yang selanjutnya dilakukan penanaman

bibit pepaya tanpa adanya penambahan pupuk.

Gambar 3.5. Penanaman bibit pohon pepaya

3.1.3. Jumat Bersih

Jumat bersih dilakukan dengan tujuan untuk menjaga lingkungan sekitar

tetap terjaga. Jumat bersih dilakukan di sekitar halaman Balaidesa Glagahwero.

Jumat bersih dilakukan oleh semua perangkat desa beserta mahasiswa KKN.

Jumat bersih tersebut dilakukan setiap seminggu sekali di hari jumat.

Pada jumat bersih dilakukan dengan menyapu halaman dan membersihkan

rumput-rumput di sekitar balaidesa selain itu juga dilakukan bersih-bersih

ruangan yang tidak terpakai. Jumat bersih dilakukan setiap pagi dimulai jam

07.00-10.00 WIB.

21

Page 22: LAPORAN

3.2 Pilar Ekonomi

3.2.1. Sosialisasi pengolahan pasca panen bayam

Pengolahan pasca panen bayam dibuat menjadi olahan keripik bayam.

Bayam sendiri mempunyai banyak manfaat diantaranya menjaga kesehatan

mata, menjaga kesehatan tulang, menjaga kesehatan jantung, mencegah kanker,

mencegah penuaan dini, meningkatkan efisiensi otot, melancarkan pencernaan,

dan baik untuk anemia.

Bayam merupakan tanaman yang sangat mudah dalam budidayanya.

Tingginya nilai produktifitas dari bayam tidak diikuti dengan tingginya

Pengolahan keripik bayam dibuat dengan beberapa bahan dianta

3.3 Pilar Pendidikan

3.3.1 Persiapan sosialisasi

Desa Glagahwero merupakan suatu desa yang sangat strategis letaknya.

Desa tersebut karena dekat dengan kantor kecamatan dan menjadi jalan utama

penghubung ke beberapa daerah. Pendidikan di desa ini sangat minim, hanya

terdapat satu Sekolah Dasar Negeri dan juga satu Madrasah Aliyah swasta milik

Pondok Pesantren sehingga banyak remaja yang putus sekolah karena kurangnya

pengetahuan tentang beasiswa pendidikan dan mencegah penikahan usia dini.

Demi meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia di Kecamatan Panti

khususnya di Desa Glagahwero dengan mengadakan sosialisasi adanya beasiswa

yang ada di Universitas Jember agar masyarakat desa Glagahwero termotivasi

untuk melakukan sekolah ke jenjang yang lebih tinggi tanpa harus terbebani

oleh biaya. Kegiatan ini dilakukan di setiap sekolah yang ada di Desa

Glagahwero.

Putus sekolah diteruskan dengan menikah merupakan suatu keputusan

yang sudah wajar. Pernikahan menurut UU dan prinsip kesehatan, menikah pada

usia 20 Tahun untuk wanita dan 25 Tahun untuk laki – laki, sedangkan di Desa

Glagahwero pernikahan usia dini sangat banyak dan mereka tidak

memperdulikan psikologis dan kesehatan dari perempuan bila menikah pada usia

22

Page 23: LAPORAN

belia. Perempuan yang menikah di usia dini untuk kesehatan reproduksinya

belum siap dan sehat.

Proses sosialisasi diawali dengan mengunjungi sekolah terkait untuk

menyiapkan jadwal dan kegiatan sosialisasi. Dalam hal tersebut mengantisipasi

adanya sekolah yang kurang siap dari segi sarana maupun prasarana yang

tersedia. Sosialisasi dilaksanakan serantak di semua sekolah dalam sehari.

Beberapa sekolah terletak saling berjauhan sehingga saat memastikan waktu

harus tepat dan konsisten.

Sosialisasi pendidikan untuk melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi

diawali dengan pembagian regu. Yakni regu panti utara dan regu panti selatan

agar dapat mengefisiensi waktu. Anggota sangat banyak karena bekerjasama

dengan UKM KEPENDUDUKAN Universitas Jember sehingga saat melakukan

sosialisasi tidak terbebani oleh anggota. Regu utara melakukan sosialisai di

sekolah AL – HASAN dan SMA DIPONEGORO. Regu selatan melaksanakan

sosialisasi di sekolah SMK Kemuningsarilor dan MA AL MU’IEN yang

berakhir di SMA ARGOPURO sebagai tempat terakhir berkumpulnya anggota

dan sosialisasi penutup acara pengenalan beasiswa yang ada di Universitas

Jember dan juga mencegah pernikahan usia dini.

3.4. Pilar Kesehatan

Untuk memenuhi kesejahteraan warga di sekitar juga diperlukan pilar

kesehatan. Dimana pada pilar kesehatan, mahasiswa membantu kegiatan

POSYANDU yang ada di Desa Glagahwero. Posyandu yang ada di desa

glagahwero bernama Posyandu Rambutan dan tebagi menjadi 4 pos Posyandu

balita dan 1 pos Posyandu lansia.

Posyandu balita dan lansia dilakukan setiap bulan dan dilakukan di awal

bulan. Posyandu balita dilakukan penimbangan bayi dimana tiap bulan

kebanyakan balita yang ada di desa glagahwero memiliki berat badan meningkat

selain itu juga dilakukan pemberian imunisasi.

Untuk daerah yang tidak dapat di jangkau seperti kasean kader posyandu

mendatangi rumah warga agar balita yang ada di daerah tersebut masih dapat

23

Page 24: LAPORAN

melakukan kegitan posyandu. Posyandu tiap pos harus ada 85% yang datang ke

posyandu dari jumlah balita dan ibu hamil yang ada di desa tersebut. Posyandu

dilakukan oleh bidan desa beserta para kader posyandu dan dibantu oleh

mahasiswa kkn. Posyandu sendiri dilakukan dengan tujuan agar balita yang ada di

desa tersebut dapat terpenuhi gizinya dan mengetahui peningkatan berat badan

dari balita sehingga tidak terjadi hal-hal yang tidak di inginkan seperti busung

lapar. Pada posyandu lansia dilakukan tiap bulan dengan dilakukan seperti

pemeriksaan tekanan darah, senam lansia, pemberian vitamin pada lansia.

Di akhir bulan dilakukan pertemuan semua kader posyandu di desa

glagahwero. Pada pertemuan kader posyandu desa glagahwero, mahasiswa KKN

memberikan penyuluhan tentang gizi seimbang bagi balita. Balita atau anak

dibawah lima tahun adalah anak usia kurang dari lima tahun sehingga bayi usia

dibawah satu tahun juga termasuk dalam golongan ini. makanan bayi utamanya

berbentuk cair, yaitu air susu ibu (ASI).

Kebutuhan gizi ditentukan oleh usia, jenis kelamin, aktivitas, berat badan,

dan tinggi badan. Antara asupan zat gizi dan pengeluarannya harus saling

berkeseimbangan sehingga diperoleh status gizi yang baik. Status gizi balita dapat

dipantau dengan menimbang anak setiap bulan dan dicocokkan dengan Kartu

Menuju Sehat (KMS).

Makanan yang diberikan pada anak sebaiknya makanan yang sehat dan

bergizi. Makanan yang sehat merupakan Makanan yang baik untuk pertumbuhan

tubuh, terjaga kebersihan dan juga tidak dapat menyebabkan penyakit pada anak.

Dimana Makan Sehat Bergizi Seimbang merupakan makanan yang menggunakan

beberapa golongan bahan makanan dan penggantinya serta memperhatikan

keseimbangan gizi baik jumlah maupun macamnya. Zat makanan tersebut lebih

rinci dibagi menjadi 6 golongan, yaitu, karbohidrat, protein, lemak, vitamin,

mineral, air. Untuk mendapatkan menu sehat seimbang perlu menerapkan slogan

”Empat Sehat Lima Sempurna”, yaitu susunan menu yang terdiri dari makanan

pokok, lauk hewani dan nabati, sayur, buah dan susu.

24

Page 25: LAPORAN

BAB IV

PENUTUP

4.1. Kesimpulan

4.2. Saran

25

Page 26: LAPORAN

BIODATA PESERTA

DESA : Glagahwero

ALAMAT : Jl. PB. Sudirman 82 Panti Jember

KELOMPOK : 107

1. Nama : Teguh Ari Cahyono

Tempat/Tg. Lahir : Trenggalek, 22 April 1993

NIM : 111910301032

Fakultas : Teknik

Jurusan : Teknik Sipil

Alamat Asal : RT. 17 RW. 05 Nglongsor,

Kec. Tugu Kab. Trenggalek

Alamat di Jember : Jl. Brantas 8 No. 61 Jember

Telp. : 085755321640

Sebagai : Anggota

2. Nama : Susi Nurhalimah

Tempat/Tg. Lahir : Banyuwangi, 25 Juni 1993

NIM : 111710101031

Fakultas : Teknologi Pertanian

Jurusan : Teknologi Hasil Pertanian

Alamat Asal : Dusun Krajan Rt. 03 Rw. 06

Desa Banyuanyar Banyuwangi

Alamat di Jember : Jln. Mastrip No. 29 Jember

Telp. : 087857300337

Sebagai : Anggota

3. Nama : Zulviyati

Tempat/Tg. Lahir : Pasuruan, 26 Januari 1993

NIM : 112210101038

Fakultas : Farmasi

26

Page 27: LAPORAN

Jurusan : Farmasi

Alamat Asal : Desa Bajangan RT. 03 RW. 01

Kecamatan Gondangwetan

Kabupaten Pasuruan

Alamat di Jember : Jl. Mastrip 1 No. 57B Jember

Telp. : 085736053125

Sebagai : Anggota

4. Nama : Aprillia Ayu K. S

Tempat/Tg. Lahir : Jember 18 April 1993

NIM : 110710101145

Fakultas : Ilmu Hukum

Jurusan : Hukum Tata Negara

Alamat Asal : Jl. Bangka 1 No. 17 Jember

Alamat di Jember : Jl. Bangka 1 No. 17 Jember

Telp. : 081235861660

Sebagai : Anggota

5. Nama : Ari Dwi Cahyono

Tempat/Tg. Lahir : Banyuwangi, 16 November 1990

NIM : 110810101049

Fakultas : Ekonomi

Jurusan : ISP

Alamat Asal : Jln. Grajagan No.87

Ds. Simbadua RT. 01 RW. 05

Tampung Banyuwangi

Alamat di Jember : Jln. Jawa 8 No.20 Jember

Telp. : 089672723278

Sebagai : Koordinator

27

Page 28: LAPORAN

BAB IV

PENUTUP

Berdasarkan survey yang telah dilakukan dapat diketahui bahwa Desa

Glagahwero termasuk didalam Desa yang cukup sejahtera namun didalamnya

masih terdapat beberapa masalah yang harus diperbaiki. Kesejahteraan

masyarakat perlu ditingkatkan agar IPM tercapai. Untuk mencapai hal tersebut

dilakukan beberapa program kerja yang bersifat jangka panjang diantaranya

adalah persiapan lahan untuk penanaman sayuran, penanaman sayuran, sosialisasi

pengolahan pasca panen bayam dan pembentukan kelompok petani jamur. Dalam

menjalankan program kerja ini akan dilakukan kerja sama dengan Dinas atau

Instansi terkait.

28