laporan
TRANSCRIPT
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kerja Praktek merupakan suatu kewajiban yang harus dipenuhi oleh mahasiswa/i,
Politeknik Santo Thomas,dalam program Diploma III,dimana pelaksanaannya dapat
dilaksanakan di perusahaan milik negara, maupun swasta sesuai dengan jurusan masing-
masing.
Kerja Praktek ini dilaksanan untuk membentuk manusia yang mampu berperan
sebagai tenaga kerja yang terampil dan layak dipakai untuk berkerja didunia usaha serta
dapat mandiri (wiraswasta).
Adapun program pelaksanaan di laksanakan di salah satu PKS (Pabrik Kelapa
Sawit) P.T SWASTISIDHI AMAGRA-Riau, dimana melihat sumber daya alam serta
pembudidayaan tanaman kelapa sawit yang semakin berkembang pesat di Indonesia.
Sehingga memungkinkan untuk penambahan wawasan sekaligus berbagai keterampilan
yang didapat akan menjadi salah satu modal utama dalam mencari atau menciptakan
lapangan kerja nantinya sesudah penyelesaian kuliah diperguruan tinggi. Banyak berbagai
pengetahuan yang telah didapat di dunia industri kelapa sawit selama pelaksanaan Kerja
Praktek mulai dari system produksi, pekerjaan mentenance, dan lain-lain yang sangat
mendukung untuk berbagai mata kuliah yang telah dipelajari dikampus.
1.2 Masalah yang Dihadapi
a. Pada stasiun rebusan, sistem pengiriman ke treasher, masih menggunakan
screaper. Sehingga mengakibatkan banyak minyak yang terbuang kelantai
bawah rebusan.
b. Vibrating sering mengalami masalah pada motoran
c. Pada stasiun kernel, pemisahan inti dengan cangkang blom maksimal
d. Tabung digester banyak yang bocor, yang mengakibatkan ada minyak yang
menetes netes kelantai
e. Dinamo atau motor penggerak adukan limbah banyak yang rusak yang
mengakibatkan bakteri penetralisir limbah tidak dapat hidup
1.3 Pembatasan Masalah
a. Sistem pengantar buah dari sterilizer ke tresing belum menggunakan
lori,sehingga dengan menggunakan scereaper, minyak harus tercecer dilantai
b. Kadar kotoran pada kernel masih masih belum sesuai dengan batas persentasi
yang diizinkan
1.4 Rumusan Masalah
a. Bagaimana proses perjalanan pengolahan kelapa sawit?
b. Bagaimana sistem daripada kinerja masing-masing stasiun.
1.5 Tujuan Penulisan Bagi
1.5.1 Mahasiswa Kerja Praktek
Mahasiswa dapat mengetahui perkembangan teknologi dibidang pabrik pengolahan
sawit.
1. Menambah wawasan dan keterampilan mahasiswa dalam bidang masing-
masing pekerjaan yang ada di Pabrik Pengolahan Kelapa Sawit
2. Mengembangkan dan menerapkan kedisiplinan kerja dalam dunia kerja
1.5.2 Perusahaan/instansi
Adapun tujuan penulisan Laporan Kerja Praktek adalah sebagai pertimbangan
dalam proses pengolahan buah sawit menjadi CPO dan inti/kernel, dan salah satu latar
untuk penilaian bagi pelaksanaan Mahasiswa.
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Teori-teori Mendukung Judul
A. Pengolahan Kelapa Sawit.
Tandan-tandan buah kelapa sawit yang telah tiba di pabrik dan telah disortasi maka
segera diolah sehingga diperoleh hasil minyak kelapa sawit dan inti sawit dengan mutu
yang baik.
Pada dasarnya pengolahan dapat dibagi dalam tahapan sebagai berikut :
1. Setasiun rebusan (setrilizer)
2. Setasiun penebah (threser)
3. Setasiun kempah (digester)
4. Setasiun penjernihan minyak
5. Setasiun inti
1. Stasiun Rebusan
Tandan- tandan kelapa sawit setelah dari lapangan setelah dipabrik, ditimbang
kemudian dimasukkan ketel-ketel rebusan. Perebusan dengan pemberian uap dengan
tekanan 2,8 kg/cm² adalah untuk tujuan:
a. Mematikan enzim didalam buah agar jangan berlangsung lagi penguraian lemak
menjadi asam lemak bebas. Mutu minyak antara lain ditentukan oleh kadar lemak
bebas dalam minyak kelapa sawit.
b. Untuk memudahkan pelepasan/pemisahan buah (brondolan) dari tandan.
c. Untuk memudahkan pelepasan inti dengan cangkang ketika disetasiun inti.
2. Stasiun Penebah (Thereser)
Disini diadakan pemisahan buah-buah daritandannya. Dengan elivator/comveyor
buah diangkut kesetasiun kempah dan tandan kosong diangkut ke inciniator untuk dibakar,
yang abunya dipergunakan sebagai pupuk tanaman sawit.
3. Stasiun Kempah (Digester)
Buah-buah disini terutama diaduk agar daging buah terlepas dari biji-biji. Kemudian
adukan ini dipress dibawah tekanan sehingga diperoleh minyak kasar dan press cake
minyak kasar dialirkan kesetasiun minyak dan press cake kesetasiun inti untuk diproses
selanjutnya.
4. Stasiun Penjernihan Minyak
Minyak yang diambil dari crude oil pada setasiun kempah perlu dimurnikan lagi.
Proses penjernihan minyak dapat dibagi atas beberapa tahap, yakni:
a. Pengenceran
b. Pemisahan bahan-bahan kotoran seperti cangkang, serat dan sebagainya.
c. Pemanasan
d. Pemisahan minyak bersih air drab (sludge water)
e. Penjernihan dan pengeringan
Ditinjau dari susunan, minyak mentah terdiri dari 3 bagian menurut sumbernya, yaitu:
a. Campuran air dan minyak terutama berasal dari tumpahan ketel pengaduk
b. Air dalam emulsi minyak jarang sekali menjadi penyebab kesukaran mengambil
minyak selama suhu minyak dalam klarifikasi adalah tepat.
Prinsip Dasar Pemisahan
Dari uraian diatas terbukti bahwa penaikan suhu mengurangkan angka kekentalan.
Untuk memperoleh hasil yang optimal, suhu selama pemisahan harus tetap dijaga pada
tingkat tertentu. Pada saat pemisahan minyak mentah yang telah diencerkan terjadilah dua
lapisan air drab dibawah. Jadi, pada lapisan minyak kelihatn jernih sedangkan pada saat
bersamaan, pada lapisan air drab tetesan minyak akan naik keatas dan kadar minyak dalam
drab akan tetap berkurang terus.
Selama minyak tidak bercampur dengan air (lumpur), campuran minyak dan lumpur
akan tetap merupakan dua lapisan yang terpisah dalam hal mana cairan dengan berat jenis
rendah (yakni minyak) akan berada diatas. Gaya pemisah dari dua unsur ini disebabkan
oleh perbedaan berat jenis masing-masing. Sendimentasi dari dua lapisan ini, menurut
hukum dtokes, dinyatakan sebagai persamaan:
V =
Dimana: V = kecepatan gerak tetes (micron/sec)
g = gaya berat gravitasi
D = diameter tetes (micron)
d1= berat jenis media
d2= berat jenis tetes
n = angka kekentalan media
Bertambah tinggi suhu, bertambah besar perbedaan berat jenis antara air (lumpur) dan
minyak, begitu juga angka kekentalan dari air (lumpur), dan minyak akan berkurang dengan
bertambah tingginya suhu.
Setelah akhirnya diperoleh minyak kelapa sawit yang exportable, yang sementara
ditimbun dalam tangki-tangki timbun menunggu penganggkutan untuk di ekspor.
5. Stasiun Inti
Press cake dipisahkan menjadi serabut dan biji. Serabut diangkut keketel uap sebagai
bahan bakar, sedangkan biji dimasukkan kedalam mesin kraker dimana setelah dipecah, inti
dipisah dari cangkang.
Cangkang sebagian dipergunakan untuk bahan bakar dan sebagian ditimbun untuk
penggunaan selanjutnya. Inti kemudian dimasukkan kedalam cernel dryer untuk
dikeringkan,lalu dimasukkan kedalam karung-karung,siap untuk diekspor atau diperoses
selanjutnya.
6. Pemurnian Air Pengisi
Air yang dipergunakan mengisi ketel, disamping zat padat seperti garam-garam
biasanya juga mengandung gas seperti zat asam, zat lemas dan zat arang.
Air yang paling murni dialam bebas adalah air hujan jumlahnya terlalu sedikit bila
dipergunakan sebagai air pengisi ketel. Air tanah dan air sungai biasanya mengandung zat-
zat yang dapat memakan pelat ketel atau melapisi bagian dalam ketel dengan batu ketel.
Memang lapisan batu ketel yang keras dapat melindungi pelat ketel terhadap korosi atau
karat, tetapi kerugian yang lebih besar akan timbul karena batu ketel penghantar pans yang
jelek. Disamping pemakaian bahan bakar lebih banyak, dinding ketel akan terlalu panas
yang dapat menyebabkan dinding ketel melentur.
Dalam air ketel garam-garam Ca (HCO3)2 dan Mg (HCO3)2,Si O2 dalam bentuk
bebas atau sebagai silikat-silikat Ca dan Mg dan klorida-klorida Mg C12,CaC12 dan Na CI
Mg C12 pada ketel uap bertekanan dan suhu tinggi akan membentuk HCI yang dapat
merusak ketel dan uap
7. Ketel Uap
Ketel uap ialah suatu pesawat yang berfungsi untuk merubah air menjadi uap dengan
cara memanfaatkan panas dari pembakaran bahan bakar. Panas dari bahan bakar
dipindahkan kedalam air pada suatu ketel, dengan cara konveksi, hantaran dan pancaran.
a. Sifat Dan Pemakain Uap
Penggunaan uap sangat luas dalam dunia industri, pada umumnya uap
dipakai untuk pembangkitan tenaga, panas yang terkandung didalam uap bekas ini
dimanfaatkan lagi untuk pemansan dalam peroses pengolahan minyak kelapa sawit pada
pabrik kelapa sawit sebagai salah satu contohnya.
Pemakaian uap untuk industri sangat bervariasi dalam cara pengetrapan, namun
prinsip dasar uap adalah sama tidak perduli dimana dan bagaimana uap itu digunakan.
b. Sifat-sifat Dari Uap
Bilamana dalam suatu ruangan tertutup uap dan air dalam keadaan seimbang, maka
uap tersebut dinamakan uap jenuh. Tegangan uap itu ditentukan oleh suhu air dan uap.
Tekanannya adalah tegangan uap tertinggi pada suhu air tersebut.
Bila suhu zat cair dan uap air dinaikkan akan terbentuk lebih banyak molekul-
molekul uap air. Tegangan uap air menjadi lebih besar
Bila suhu diturunkan, molekul-molekul uap air akan kembali kedalam zat cair dan
akan tercapai keadaan seimbang baru. Tegangan akan menjadi lebih kecil.
2.2 Profil Perusahaan
2.2.1 Sejarah Berdirinya Pabrik Pengolahan Kelapa Sawit Swastisidhi Amagra
Pabrik pengolahan kelapa sawit SWASTISIDHI AMAGRA Bina Baru Kab.
Kampar beroperasi mulai tahun 2005. Pabrik ini merupakan anak perusahaan yang ada di
LIBO kec. Kandis – Riau. P.T Swastisidhi Amaga Bina Baru tidak memiliki lahan
perkebunan sawit yang luas, namun dilihat dari letak dan strategis perusahaan tersebut P.T
Swastisidhi Amagra mampu beroperasi dengan lancar oleh kerja sama yang baik antara
perusahaan dan masyarakat setempat,terutama perkebunan C.V ataupun perorangan.
Pabrik tersebut telah didirikan sesuai dengan dukungan masyarakat setempat, dan
sesuai peraturan dan kuasa hukum yang diberlakukan serta peraturan undang- undang
lainnya yang menyangkut tentang berdirinya pabrik
2.2.2 Letak Geografis
Dilihat dari letak geografisnya P.T SSA terletak di desa Bina Baru Kec. Kampar kiri
tengah, Kab.Kampar ± 70 km dari kota Pekan Baru-Riau. Kondisi jenis tanah podsolik
merah kuning,kondisi topografi ± 38% dan berbukit 35% diperkirakan pada ketinggian ±
100 meter dari permukaan air laut.
2.2.3 Sumber Daya Manusia
Untuk mempertahankan serta meningkatkan proses kelancaran usaha, Pabrik
Swastisidhi Amagra memiliki pekerja 150 orang.
2.2.4 Kesejahteraan Sosial
Upaya yang dilakukan untuk kesejahteraan bagi karyawan disediakan berbagai
fasilitas sebagai berikut: Perumahan,air,listrik,poliklinik, serta Jamsostek.
2.2.5 Serikat Pekerja Swastisidhi Amagra
Serikat pekerja swastisidhi amagra merupakan suatu organisasi yang dibentuk oleh
karyawan pada tahun 2008 dan telah terdaftar dipemerintahan kabupaten Siak kecamatan
Kampar Kiri Tengah. Organisasi ini bermanfaat sebagai wadah perhimpunan pekerja
Swastisidhi Amagra,untuk penyampaian saran atau keluhan dari berbagai pihak karayawan
dalam upaya peningkatan sosial kesejahteraan karyawan.
2.2.6 Lingkungan Hidup
Dalam rangka memenuhi kewajiban seperti tercantum dalam undang-undang
Republik Indonesia No. 4 Tahun 1992 tentang ketentuan pokok pengolahan lingkungan
hidup keputusan Mentreri Lingkungan Hidup tentang baku mutu limbah dapat dilepas
kesungai.Dari ketentuan tersebut bahwa PKS Swastisidhi Amagra telah dilengkapi dengan
12 kolam pengolahan limbah ,khususnya limbah cair.
1. PIMPINAN- Manajer : 1 orang- Kepala pabrik : 1 orang- Administrasi : 1 orang- Kantor dan
Timbangan : 5 orang- Personalia : 1 orang- Mantainence : 15 orang
2. PENGAMAN : 8 orang3. KARYAWAN PRODUKSI
- Mandor : 2 orang- Poduksi : 116 orang
BAB III
PEMBAHASAN
.1. Proses Pengolahan Kelapa Sawit.
PKS pada umumnya mengolah bahan baku berupa Tandan Buah Segar (TBS)
menjadi minyak kelapa sawit CPO (Crude Palm Oil) dan inti sawit (Kernel).
Proses pengolahan kelapa kelapa sawit sampai menjadi minyak sawit (CPO) terdiri dari
beberapa tahapan yaitu:
Gambar 3.1 Sketsa Pengolahan Kelapa Sawit
Treaser/bantingan
Ban Press
Press
Insenator
Klarifikasi
Kernel
Tangki 2000 ton ( CPO )
Boiler
Banker
Loading Ramp sterilizer Autofider
3.1 Jembatan Timbang
Hal ini sangat sederhana, sebagian besar sekarang menggunakan sel-sel beban,
dimana tekanan dikarenakan beban menyebabkan variasi pada sistem listrik yang
diukur.
Pada Pabrik Kelapa Sawit jembatan timbang yang dipakai menggunakan sistem
komputer untuk meliputi berat. Prinsip kerja dari jembatan timbang yaitu truk yang
melewati jembatan timbang berhenti 5 menit, kemudian dicatat berat truk awal sebelum
TBS dibongkar dan sortir, kemudian setelah dibongkar truk kembali ditimbang, selisih
berat awal dan akhir adalah berat TBS yang ditrima dipabrik.
3.2 Penyortiran
Kualitas buah yang diterima pabrik harus diperiksa tingkat kematangannya.
Jenis buah yang masuk ke PKS pada umumnya jenis Tenera dan jenis Dura. Kriteria
matang panen merupakan faktor penting dalam pemeriksaan kualitas buah distasiun
penerimaan TBS (Tandan Buah Segar).
Pematangan buah mempengaruhi terhadap rendamen minyak dan ALB
(Asam Lemak Buah) yang dapat dilihat pada tabel berikut :
Kematangan buah Rendamen minyak (%) Kadar ALB (%)
Buah mentah 14 – 18 1,6 – 2,8
Setengah matang 19 – 25 1,7 – 3,3
Buah matang 24 – 30 1,8 – 4,4
Buah lewat matang 28 – 31 3,8 – 6,1
Setelah disortir TBS tersebut dimasukkan ketempat penimbunan
sementara ( Loding ramp ) dan selanjutnya diteruskan ke stasiun perebusan
( Sterilizer ).
Gambar 3.2. Penyortiran
3.3 Proses Perebusan (Sterilizer)
Lori yang telah diisi TBS dimasukan kedalam sterilizer dengan menggunakan
capstand.
1) Tujuan perebusan :
a. Mengurangi peningkatan asam lemak bebas.
b. Mempermudah proses pembrodolan pada threser.
c. Menurunkan kadar air.
d. Melunakan daging buah, sehingga daging buah mudah lepas dari biji.
Bila poin dua tercapai secara efektif maka semua poin yang lain akan tercapai juga.
Sterilizer memiliki bentuk panjang 26 m dan diameter pintu 2,1 m. Dalam sterilizer dilapisi
Wearing Plat setebal 10 mm yang berfungsi untuk menahan steam, dibawah sterilizer
terdapat lubang yang gunanya untuk pembuangan air condesat agar pemanasan didalam
sterilizer tetap seimbang.
Dalam proses perebusan minyak yang terbuang 0,7 % . Dalam melakukan proses
perebusan diperlukan uap untuk memanaskan sterilizer yang disalurkan dari boiler.
Uap yang masuk ke sterilizer 2,8 -3 kg cm 2 ,1400 C dan direbus selama 90 menit.
2) Cara kerja perebusan
Lori-lori yang berisi tandan buah segar dimasukkan dengan bantruan trikiller. Tiap-
tiap ketel rebusan diisi dengan 9 buah lori/kerancang rebusan. Setelah dimasukkan kedalam
ketel rebusan,pintu ditutup rapat. Bila pekerjaan ini selesai dapat dilakukan pekerjaan
selanjutnya.
Untuk pengaturan pemasukan dan pengeluaran uap kedalam pesawat rebusan diatur
secara otomatis oleh satu unit pesawat pengendali yang sebelumnya diprogram sesuai
dengan waktu/lamanya perebusan yang dikehendaki.
Sedangkan prinsip kerjanya tidak jauh beda dengan cara manual, dengan langkah
kerjanya sebagai berikut:
a. Katup pengeluaran uap dalam keadaan tertutup
b. Katup pengeluaran udara dingin dan kondensat dalam keadaan terbuka.
c. Uap masuk perlahan-lahan sehingga udara dingin dalam rebusan
2. Tujuan pembuangan udara pada waktu perebusan:
a. Agar udara tidak menghalangi uap masuk kedalam janjangan bagian dalam.
b. Untuk menjaga agar tekanan yang tampak pada manometer tidak merupakan
tekanan campuran antara uap dan uadara
c. Agar didapat produksi minyak yang baik
3.4. Proses Penebah (Thereser Process)
1. Hoisting Crane
Fungsi dari Hoisting Crane adalah untuk mengangkat lori dan menuangkan isi lori
ke bunch feeder (hooper). Dimana lori yang diangkat tersebut berisi TBS yang sudah
direbus.
2. Thereser
Fungsi dari Theresing adalah untuk memisahkan buah dari janjangannya dengan cara
mengangkat dan membantingnya serta mendorong janjang kosong ke empty bunch
conveyor.
3. Cara kerja Thereser
Buah yang telah direbus diangkat oleh hosting crane dituangkan pada hopper
(penampungan). Kemudian diatur oleh auto fedder untuk dimasukkan pada thereser. Dalam
drum penebah ini tandan dibanting-banting didasarkan atas gaya berattandan buah. Dengan
berputarnya drum pada sumbuh as pemutar, tandan ikut berputar dan melekat pada rusuk
drum.setibanya tandan buah pada puncak lintasan tandan buah akan jatuh dengan
sendirinya akibat gaya berat tandan buah akan jatuh dengn sendirinya akibat gaya berat
tandan buah itu sendiri. Disamping tandan memukul rusuk drum.
Dengan terpukulnya tandn buah pada as dan rusuk, maka brondolan lepas dari
janjangan dan masuk ke talang threser screw conveyor dan ke fruit elivator terus ke
digester.
Karena adanya sudu-sudu pendorong pada bagian drum, maka janjangan kosong
akan berjalan dari ujung ke ujung dan kelur lalu masuk ke empety bunch compeyor dan
dibawah ke incenerator untuk dibakar.
3..5. Proses Pengempaan (Pressing Process)
Proses Kempa adalah pertama dimulainya pengambilan minyak dari buah Kelapa
Sawit dengan jalan pelumatan dan pengempaan. Baik buruknya pengoperasian peralatan
mempengarui efisiensi pengutipan minyak. Proses ini terdiri dari :
A. Digester
Setelah buah pisah dari janjangan, maka buah dikirim ke Digester dengan cara buah
masuk ke Conveyor Under Threser yang fungsinya untuk membawa buah ke Fruit Elevator
yang fungsinya untuk mengangkat buah keatas masuk ke distribusi conveyor yang
kemudian menyalurkan buah masuk ke Digester. Didalam digester tersebut buah atau
berondolan yang sudah terisi penuh diputar atau diaduk dengan menggunakan pisau
pengaduk yang terpasang pada bagian poros II, sedangkan pisau bagian dasar
sebagai pelempar atau mengeluarkan buah dari digester ke screw press.
1. Fungsi Digester :
1. Melumatkan daging buah.
2. Memisahkan daging buah dengan biji.
3. Mempersiapkan Feeding Press.
4. Mempermudah proses di Press.
5. Menaikkan Temperatur.
2. Cara Kerja Pengaduk
a. As pengaduk digerakkan oleh motor listrik
b. Mesin pengaduk dilengkapi dengan 3 pasang pisau adukan dan 1 pasang pisau
pengeluaran buah.Dalam pengadukan yang normal, pisau adukan susunan paling atas
tidak layak dipakai, praktisnya dibuka dan disimpan sebagai suku cadang.
c. Pisau pengaduk dijalankan, ketel dalam keadaan kosong, kemudian massa dapat
diisikan kedalamnya. Dari pengisian sampai tiga per empat penuh dilakukan selama
20 menit baru saluran pengeluaran boleh dibuka. Dalam ketel buah sawit diremes
dengan pisau-pisau pengaduk yang berputar, sehingga daging buah lepas dari bijinya.
d. Pada dasar ketel adukan dipasang plate berlubang yang berfungsi mengeluarkan
minyak dan air yang timbul dari massa buah selama pengadukan.
e. Hal-hal yang harus diperhatikan pada digester:
1. Pelunakan atau peremasan buah harus yang bak sehingga daging buah dengan
sempurna lepas dari biji.
2. Tidak boleh masa adukan terlampau lumat, dan serat-serat buah harus masih
kelihatan.
3. Minyak yang terbentuk harus dikeluarkan jangan sampai lubang-lubang perforasi
tersumbat
4. Massa buah tidak boleh mendidih, kalau sampai mendidih segera tutup kran
pemasukan uap.
5. ketel adukan harus selalu penuh.
B. Screw Press
Fungsi dari Screw Press adalah untuk memeras berondolan yang telah dicincang,
dilumat dari digester untuk mendapatkan minyak kasar. Buah – buah yang telah diaduk
secara bertahap dengan bantuan pisau – pisau pelempar dimasukkan kedalam feed screw
conveyor dan mendorongnya masuk kedalam mesin pengempa ( twin screw press ). Oleh
adanya tekanan screw yang ditahan oleh cone, massa tersebut diperas sehingga melalui
lubang – lubang press cage minyak dipishkan dari serabut dan biji. Selanjutnya
minyak menuju stasaiun clarifikasi, sedangkan ampas dan biji masuk kestasiun kernel.
Cara Kerja Mesin Pengempa
Operasikan mesin pengempa dengan menekan tombol pada switch board. Massa yang
telah lumat dan homogen dari pengadukan dimasukkan kedalam mesin pengempa melalui
feed screw yang dilakukan secara kontinyu. Atur tekanan pengempa dengan menggunakan
automotic hydrolik antara 100-120 bar sehingga didapat eksterasi minyak yang optimal.
Minyak akan mengalir melalui dinding-dinding silinder yang berlubang dan sekaligus
sebagai saringan. Minyak dialirkan melalui oil gutter ke sand trap untuk disaring
divibrating screen dan selanjutnya ditampung pada crude oil tank untuk diproses lebih
lanjut, sedangkan serabut biji keluar melalui ujung pengempa dan jatuh kebawah mesin
pengempa dan ditampung pada cake breaker conveyor (CBC) untuk diperoses lebih lanjut.
3.6 Proses Pemurnian Minyak ( Clarification Station )
Setelah melewati proses Screw Press maka didapatlah minyak kasar / Crude Oil
dan ampas press yang terdiri dari fiber. Kemudian Crude Oil masuk ke stasiun klarifikasi
dimana proses pengolahannya sebagai berikut :
Sand Trap Tank ( Tangki Pemisah Pasir)
Setelah di press maka Crude Oil yang mengandung air, minyak, lumpur masuk ke
Sand Trap Tank. Fungsi dari Sand Trap Tank adalah untuk menampung pasir.
Temperatur pada sand trap mencapai 95 0C
Vibro Seperator / Vibrating Screen
Fungsi dari Vibro Separator adalah untuk menyaring Crude Oil dari serabut –
serabut yang dapat mengganggu proses pemisahan minyak. Sistem kerja mesin
penyaringan itu sendiri dengan sistem getaran – getaran pada Vibro kontrol melalui
penyetelan pada bantul yang di ikat pada elektromotor. Getaran yang kurang
mengakibatkan pemisahan tidak efektif.
Vertical Clarifier Tank (VCT)
Fungsi dari VCT adalah untuk memisahkan minyak, air dan kotoran (NOS)
secara gravitasi. Dimana minyak dengan berat jenis yang lebih kecil dari 1 akan
berada pada lapisan atas dan air dengan berat jenis = 1 akan berada pada lapisan tengah
sedangkan NOS dengan berat jenis lebih besar dari 1 akan berada pada lapisan bawah.
Fungsi Skimmer dalam VCT adalah untuk membantu mempercepat pemisahan
minyak dengan cara mengaduk dan memecahkan padatan serta mendorong lapisan
minyak dengan Sludge. Temperatur yang cukup (95 0C) akan memudahkan proses
pemisahan ini.
Prinsip kerja didalam VCT dengan menggunakan prinsip keseimbangan antara
larutan yang berbeda jenis. Prinsip bejana berhubungan diterapkan dalam
mekanisme kerja di VCT.
Oil Tank
Suatu alat berbentuk silinder dengan sistem pemanasan steam oil yang
dilengkapi dengan thermostart thermometer.
a. Fungsi dan Tujuan
1. Sebagai tangki penunggu untuk proses pemurnian lebih lanjut
2. Untuk mengurangi kadar air dengan jalan pemanasan dengan memakai uap.
b. Cara Kerja
Buka kran uap untuk pemanasan pendahuluan. Kemudian lapisan minyak
bagian atas dari CST mengalir ke oil tank untuk diperoses lebih lanjut.Dengan
adanya pemanasan diharapkan kadar air dapat menurun dan mempermudah
pemisahan minyak dengan kotoran.
Oil Purifier
Minyak dari CST masih mengandung kotoran dan air.dengan high speed furifier,
kotoran dan air sebagian besar dapat dipisahkan sehingga diharapkan kadar kotoran
menjadi 0,006-0,012 dan kadar air antara 0,24-0,35
a. Fungsi dan Tujuan
1. Menghilangkan kotoran yang terkandung dalam minyak berdasarkan atas
perbedaan berat jenis dan gaya centrifuge yang gerakkan dengan motor listrik.
2. Mereduksi kadar air yang masih terkandung dalam minyak sawit
b. Cara Kerja
Operasikan mesin centrifuge furifier dengan menekan tombolpada switch
board, tunggu putaran hingga mencapai 118-125 rpm. Kontrol kran diposisi
2,bowl bawah terbuka.pindahkan kontrol kran diposisi 3 sampai ada tanda-tanda
air dingin keluar,pindahkan kontrol kran ke posisi 4. Seterusnya diisi dengan air
panas sebagai liquid seal sampai ada tanda-tanda air panas keluar, selanjutnya
kran air dan kran minyak dibuka.
Minyak yang berasal dari oil tankkarena adanya gaya-gaya centrifugal
dengan putaran yang tinggi (1500 rpm) maka massa yang mempunyai berat jenis
yang lebih berat atau yang lebih besar akan terlempar dilingkaran luar. Sedangkan
minyak yang berat jenisnya rendah berada ditengah. Hal demikian berarti kadar
air dan kotoran telah terpisah dari minyak, sehingga air dan kotoran akan turun
kebawah sedang minyak yang dihasilkan centrifuge furifier dipompa ke oil dryer.
Vacuum Dryer
Fungsi dari Vacuum Dryer adalah untuk mengurangi kadar air dalam minyak
produksi. Sistem kerjanya sendiri adalah minyak disimpan kedalam bejana melalui
Nozel. Suatu jalur resirkulasi dihubungkan dengan suatu pengapung didalam
bejana, sehingga bilamana ketinggian permukaan minyak menurun pengapung akan
membuka dan mensirkulasi minyak kedalam bejana.
Cara kerja vacuum Dryer, yaitu :
Kran uap dibuka untuk pemanasan pendahuluan. Buka kran untuk mengalirkan
minyak dari oil furifier kedalam oil dryer. Didalam oil dryer minyak dipanaskan
hingga mencapai 90 -95 c agar kadar air diharapkan menurun. Sebelum dipompa ke
vacum dryer, terlebih dahulu pompa vacum diisi air,kemudian kran air ditutup.
Jalankan pompa vacum,kran air dibuka klembali minyak dari oil dryer akan terhisap
kevacum dryer,dan dengan cara penguapan, uapnya dihisap dan ditampung
kecondensor. Minyak yang dihasilkan kemudian dipompa ke stroeg tank (tangki
penimbun) melewatitimbangan minyak.
Sludge Tank
Sludge tang adalah sebuah bejana berbentuk silinder vertikal yang dilengkapi
sengan steam jacket dan steam coil sistem.
a. Fungsi dan Tujuan
1. Sebagai penyimpanan sludge yang dialirkan dari continous settling tank.
2. Untuk memisahkan minyak dari kotoran dengan cara pemanasan dan penambahan
air panas.
b. Cara Kerja
Buka kran uap sebagai pemanas pendahuluan. Buka kran masuk sludge dari
CST dan panasi. Tambahkan air panas secukupnya untuk mempermudah pemisahan
minyak dengan kotoran-kotoran. Bila pengendapan telah sempurna maka kran
masuk ke brush strainer dibuka sehingga sludge yang bercampur minyak akan
mengalir, sedangkan kotoran yang berada dibawah diblow down sebagai limbah,
sedangkan minyak berada diatas dialirkan ke oil tank.
Sand Cyclone / Pre- cleaner
Fungsidari Sand Cyclone adalah untuk menangkap pasir yang terkandung dalam
sludge dan untuk memudahkan proses selanjutnya.
Brush Strainer ( Saringan Berputar )
Alat ini berbentuk silinder vertikal yang bagian dalam terdapat brush yang terbuat
dari baja.
Tujuan atau Fungsi Brush Strainer
Untuk memisahkan kotoran yang terdapat dalam sludge,sebab apabila tidak
dibersihkan lebih dahulu kotoran-kotoran akan menyumbat pada lubang-lubang
nozle yang terdapat pada sludge sparator,sehingga menyulitkan pemisahan.
Cara Kerja Brush Strainer
Brush strainer diisi dengan air panas bertujuan untuk membersihkan
kototoran-kotoran yang ada didalam. Karena adanya gerakan brush yang berputar
maka kotoran-kotoran tersebut akan tersangkut dan sludge akan keluar melalui
lubang-lubang yang terdapat pada silinder,selanjutnya sludge tersebut dialirkan
ke sludge sparator.
Sludge Seperator
Suatu alat yang bekerja bedasarkan gaya centrfugal dengan putaran 1500 rpm.
Disamping gaya sentrifugal juga dengan berat jenis masing-masing.
a. Fungsi dan Tujuan
Untuk memisahkan minyak yang terkandung dalam sludge dengan
menggunakan gaya sentrifugal dan berat jenis dari komponennya.
b. Cara Kerja
Isi air panas kedalam mesin tersebut sampai terlihat air keluar. Jalankan
mesin tersebut dengan menekan tombol pada switch board. Air selalu dibuka dan
jangan sampai kosong untuk menjaga kesetabilan mesin tersebut. Kran sludge
dibuka,atur pengisian sludge sesuai dengan kapasitas dan kurangi pemakaian air.
Sludge yang berasal dari brush strainer karena adanya gaya sentrifugal maka
massa yang lebih berat akan berada diluar dan dialirkan kesaluran pembuangan
sebagai air limbah. Sedangkan minyak berada ditengah dan dialirkan atau
dipompa ke CST.
Storage Tank
Fungsi dari Storage Tank adalah untuk penyimpanan sementara minyak
produksi yang dihasilkan sebelum dikirim. Storage Tank harus dibersihkan
secara terjadwal dan pemeriksaan kondisi Steam Oil harus dilakukan secara rutin,
karena apabila terjadi kebocoran pada pipa Steam Oil dapat mengakibatkan naiknya
kadar air pada CPO.
3.7. Proses Pengolahan Biji ( Kernel Station )
Telah dijabarkan bahwasanya setelah pengepresan akan menghasilkan Crude Oil dan
Fiber. Fiber tersebut akan masuk kestasiun Kernel dan akan dijabarkan proses
pengolahannya.
Cake Breaker Conveyor (CBC)
Fungsi dari Cake Breaker Conveyor adalah untuk membawa dan
memecahkan gumpalan Cake dari stasiun Press ke depericarper.
Depericarper
Fungsi dari Depericarper adalah untuk memisahkan fiber dengan nut dan
membawa fiber untuk menjadi bahan bakar boiler. Fungsi kerjanya adalah tergantung
pada berat massa, yang massanya lebih ringan (fiber) akan terhisap oleh fan tan.
Yang massanya lebih berat (nut) akan masuk ke Nut Polishing drum.
Fungsi dari Nut Polishing Drum adalah :
1. Membersihkan biji dari serabut – serabut yang masih melekat.
2. Membawa nut dari Depericarper ke Nut transport.
3. Memisahkan nut dari sampah.
4. Memisahkan gradasi nut.
Nut Silo
Fungsi dari Nut Silo adalah tempat penyimpanan sementara nut sebelum
diolah pada proses berikutnya. Bila proses pemecahan nut dengan menggunakan nut
Craker maka nut silo harus dilengkapi dengan sistem pemanasan (Heater).
Riplle Mill
Fungsi dari riplle Mill adalah untuk memecahkan nut. Pada Riplle Mill terdapat
rotor bagian yang berputar pada Riplle Plate bagian yang diam. Nut masuk
diantara rotor dan Riplle Plate sehingga saling berbenturan dan memecahkan
cangkang dari nut.
Claybath
Fungsi dari Claybath adalah untuk memisahkan cangkang dan inti sawit pecah
yang besar dan beratnya hampir sama. Proses pemisahan dilakukan berdasarkan
kepada perbedaan berat jenis. Bila campuran cangkang dan inti dimasukan kedalam
suatu cairan yang berat jenisnya diantara berat jenis cangkang dan inti maka untuk
berat jenisnya yang lebih kecil dari pada berat jenis larutan akan terapung diatas dan
yang berat jenisnya lebih besar akan tenggelam. Kernel memiliki berat jenis lebih
ringan dari pada larutan calcium carbonat sedangkan cangkang berar jenisnya lebih
besar.
Hydro Cyclone
Fungsi dari Hydro Cyclone adalah :
1. Mengutip kembali inti yang terikut kecangkang.
2. Mengurangi losis (inti cangkang) dan kadar kotoran.
Kernel Dryer
Fungsi dari Kernel Dryer adalah untuk mengurangi kadar air yang terkandung
dalam inti produksi. Jika kandungan air tinggi pada inti akan mempengaruhi nilai
penjualan, karena jika kadar air tinggi maka ALB juga tinggi. Pada Kernel Silo ada 3
tingkatan yaitu atas 70 derajat celcius, tengah 60 derajat, bawah 50 derajat celcius.
Pada sebagian PKS ada yang menggunakan sebaliknya yaitu atas 50 derajat, tengah 60
derajat, dan bawah 70 derajat celcius.
Kernel Storage
Fungsi dari Kernel ini adalah untuk tempat penyimpanan inti produksi
sebelum dikirim keluar untuk dijual. Kernel Storage pada umumnya berupa bulk silo
yang seharusnya dilengkapi dengan fan agar uap yang masih terkandung dalam
inti dapat keluar dan tidak menyebabkan kondisi dalam Storage lembab yang pada
akhirnya menimbulkan jamur kelapa sawit.
3.8 Pembangkit Tenaga Uap
Peralatan utama yang dipergunakan pada instalasi pesawat tenaga uap ialah ketel uap,
mesin uap atau turbin uap,kondensor dan peralatan pengisi air.
Ketel uap berfungsi sebagai pesawat pengubah air menjadi uap dengan jalan
pemanasan. Panas itu diperoleh dari pembkaran bahan bakar didalam dapur ketel menjadi
tenaga potensial dalam uap. Tenaga potensial dalam hal ini, lazim disebut tenaga dalam.
Mesin atau turbin uap mengubah tenaga dalam itu menjadi tenaga mekanis. Uap bekas dari
mesin selanjutnya disalurkan kedalam kondensor, yaitu: tempat dimana uap itu
diembunkan. Air suling (condensat) tersebut dibuat menjadi air pengisi ketel.
Apabila uap dimasukkan kedalam turbin uap, tenaga potensial uap lebih dahulu
diubah menjadi tenaga kinetis pada nozle. Tenaga kinetis ini selanjutnya diubah menjadi
tenaga putar pada rotor turbin.
Jadi pada pesawat tenaga uap, pelaksanaan pembakaran bahan bakar dilakukan
diluar mesin turbin uap. Sebab itu lazim disebut mesin pembakaran luar.oleh karena peroses
turbin uap dikopel oleh poros generator yang ditransmisikan oleh roda gigi, maka dari
tenaga putar turbin uapdiubah menjadi tenaga listrik yang ditimbulkan oleh generator ini
dapat digunakan untuk tenaga penggerak pada pesawat-pesawat peroses pengolahan,
maupun untuk instalasi penerangan.
a. Cara Kerja Ketel Uap
Air umpan ketel uap yang telah dilunakkan pada water treatment dipanasi terlebih
dahulu pada dearator dengan tujuan untuk menghilangkan zat asamnya sehingga ketel tidak
berkarat. Air dari dearator dipompakan masuk keketel uap untuk diubah menjadi uap
dengan jalan pemanasan. Mulai pemanasan air diubah menjadi masih uap basah. Uap basah
diubah lagi menjadi uapkering yang dihasilkan dari super heater inilah yang digunakan
untuk menggerakkan turbin generator.
b. Hal-hal Yang Harus Diperhatikan Selama Ketel beroperasi
1. Suhu air pengisian perlu diperhatikan,tidak melebihi suhu yang ditentukan.
2. Pemasukan bahan bakar diatur dengan melihat tekanan uap. Begitu juga volume
ketel harus tetap stabil.
3. Jumlah udara pembakaran harus seimbang dengan umpan bahan bakar.
4. Pengawasan atau kontrol ketel dalam waktu 4 jam sekali, dan spei pada colector dan
alat-alat lain sesuai demgan type dan kualitas ketel air.
5. Setiap 4 jam sekali dilakukan pengorekan abu dan sisa pembakaran
3.9 Water Treatmant
Air merupakan salah satu pasilitas yang sangat penting didalam proses pengolahan
dipabrik minyak kelapa sawit, kualitas dan kuantitas yang dipakai tergantung kebutuhannya.
Perlakuan air adalah untuk menghilangkan sifat-sifat air yang tidak dikehendaki
seperti kotor-kotoran,zay-zat renik dan lain-lain.Untuk memenuhi kebutuhan air dipabrik
kelapa sawit kertajaya dan juga untuk kebutuhan karyawan yang tinggal dikomplek
perumahan, maka sumber air yang diambil dari sungai.Untuk mentransper air dari sungai
dipergunakan pompa air yang digerakkan oleh motor listrik.
a. Perlakuan air pada external treatmant
Untuk menjernikan air diinjeksikan bahan kimia:
1. Allum/tawas
Allum/tawas fungsinya untuk menjernikan air, kotoran yang ikut dalam air diikat
kemudian menghendap.
2. Soda ash
Soda ash berfungsi untuk menaikkan PH air maupun ketel agar pipa-pipa ketel
tidak berkarat. Tujuan penginjeksian bahan kimia adalah untuk mendapatkan air
yang lebih baik guna mempermudah pengolahan air berikutnya.
b. Alat perlengkapan pada exrternal treatment
1. Klarifier tang
Klarifier tank berfungsi sebagai water mixer mengaduk air dan bahan kimia menjadi
homogen agar proses pada klarified water bassin menjadi sempurna.
2. Klarified Water Bassin
Pesawat ini berfungsi untuk pengendapan agar floc-floc yang terjadi dapat
mengendap. Air harus bersih dan jerni benar.
3. Chemical tank
Chemical tank berfungsi sebagai tempat penampungan bahan kimia dan mencairkan
serta pengadukan dengan mixer.
4. Chemical pump
Chemical pump berfungsi untuk menginjeksikan bahan-bahan ke pipa inlet/masuk
ke klarifier tank dan klarifier water bassin.
5. Pompa air
Berfungsi untuk memompakan air dari clarified water bassin ke water tank melalui
sand filter
6. Sand Filter
Berfungsi untuk menyaring air agar partikel-partikel kotoran yang terkandung tidak
terbawah masuk kedalam water tower tank.
3.10 Penggerak Mula/Turbin Uap
Turbin banyak dipakai dalam pusat pembangkit tenaga listrik, sebagai penggerak
pompa-pompa atau penggerak mekanis lainnya. Pada dasarnya turbin terdiri dari rotor,nozle
dan stator.
Pada rotor itu terdapat sejumlah sudut jalan,melalui mana fluida bekerja menyerahkan
tenaga geraknya menjadi tenaga mekanis. Fluida kerja itu dapat berbentuk air, uap, gas,
udara/angin, maka turbin yang berkerja dengan fluida kerja tersebut berturut-turut dinamai
turbin air, turbin uap, turbin gas dan kincir angin.
Pada turbin uap atau uap tekanan tinggi diekspansikan melalui nozle. Fungsi nozle
menciptakan tenaga gerak yang tinggi dari tenaga potensial/uap. Massa uap dengan
kecepatan tinggi ini disalurkan melalui sudu-sudu rotor. Oleh perubahan tenaga gerakan uap
setelah melalui sudu rotor, dihasilkan tenaga mekanis pada poros turbin. Tenaga mekanis ini
digunakan untuk menggerakkan generator.
Di pabrik kelapa sawit listrik yang dibangkitkan oleh generator disalurkan kepanel
distributor atau pembagi aliran listrik ke stasiun-stasiun pemakai. Dari stasiun-stasiun
pemakai ini tenaga listrik menggerakkan motor listrik,selanjutnya menggerakkan alat proses
pabrik.
Uap bekas dari turbin generator ditampung ke back pressur vessel untuk digunakan
pada proses strelisasi, pemanasan pada stasiun klarifikasi, pengeringan biji/inti dan lain-lain.
a. Cara Kerja Turbin
1. Hidupkan generator, alirkan arus listrik kepanel board.
2. Samakan kedua generator yang akan diparalel, yaitu voltage, power faktor dan
frekuensi.
3. Setelah hal ini berjalan baik, sambil memperhatikan syncrosecope lihat sampai jarum
pada posisi sama, maka putar saklar paralel dengan demikian paralel akan terjadi.
2 Maintenence
Ada 3 pembagian utama jenis pekerjaan mainteanence di Pabrik SWASTISIDHI
AMAGRA yaitu:
1. Perawatan, perbaikan system
2. Pembubutan
3. Listrik
1. Perawatan Perbaikan
Sistem yang sering bergerak atau bekerja pada lingkungan pabrik pada dasarnya akan
mengalami masalah atau kerusakan pada waktu tertentu. Sehingga demi kelancaran proses
kerja pabrik dibuat satu tim bagian mentenence untuk perawatan,perbaikan serta mengelas.
Pada tahap ini kita akan membahas bagaimana langkah kerja salah satu bagian pabrik
yang mengalami masalah.
a. Membongkar,dan memperbaiki stasiun press
- Ada beberapa tahap yang perlu diperhatikan dalam perbaikan stasiun press sesuai
dengan komponen yang perlu diperbaiki:
- Lakukan persiapan peralatan yang digunakan untuk membongkar mesin screw press,
yaitu, kunci 19,28,32,kunci inggris,martil, katrol 3T,dan 5T
- Tutup saluran masuk brondolan dari digester
- Bersikan fiber dan nut yang terdapat pada saringan screw press
- Lepaskan tali v-belt yang menghubungkan puli motoran dengan puli gear box
- Lepaskan dinamo dari dudukannya dengan membuka baut pengikat antara dinamo
dan dudukannya
- Lepaskan kopling
- Buka baut-baut pengikat gearbox
- Lepaskan baut poros intermedit
- Sebelum melepas poros intermedit, perhatikan tanda posisi top atau lobang spy pada
screw press untuk mempermudah pemasangan kembali
- Lepaskan screw press
- Lepaskan saringan screw press
- Lepaskan kedua poros inermedit.
b. Penggantian dan Pemasangan Kembali
Penggantian pada komponen screw press dilakukkan pada waktu kerja yang telah
ditentukan, sebagai berikut, dan apabila terjadi gangguan atau kerusakaan pada masing-
masing komponen secara tidak terduga.
- Penggantian locar plate 1 x 3000 jam
- Penggantian Press cage 1 x 1600 jam
- Kones 1 x 1600 jam
- Worm screw 1 x 800 jam
Nb : pengerjaan pembongkaran dan penggantian komponen harus menggunakan
katrol,sehingga hal yang paling diperhatikan adalah keselamatan kerja.
c. Perawatan screaper
Pada screaper terdapat berbagai jenis komponen yang digunakan untuk kelanjutan
produksi pabrik yaitu
1. Motor listrik
2. Gearbox
3. Sprocket
4. Dynamo cain/rantai dynamo
5. Cain screaper,dan
6. Parang-parang
Ada berbagai jenis csreaper yang digunakan di pabrik pengolahan kelapa
sawit,sesuai dengan kapasitas kegunaan masing-masing.
1. Screaper 45 / loading ramp dan Rebusan
Jumlah gigi sporket 65 X 2 = 130
Tebal sporket = 51,4mm
Tebal sisi = 16,4mm
Diameter poros = 90,3mm
Diameter as = 90 mm
Bearing = No 22222 C3
Karet blok bearing = OH 522
2. Screaper tangkos
Tebal plat = 45,20 mm
Diameter pipa = 2 inci
Jarak kedua lobang = 155mm
Diameter lobang = 22mm
3. Roda busing rante
Tebal = 24,05mm
Diameter dalam = 26mm
Diameter luar bushing roda = 30,9mm
Tebal plat betina (cain) = 6mm
Jarak cain = 25mm
Jarak kedua roda = 154,9 mm
Panjang rante bushing = 2018,8 mm
Nb: posisi parang-parang kanan selalu di jantan.
Hal hal yang perlu diperhatikan pada perawatan screaper adalah:
1. Mengganti oli gear box 1x 6 bulan atau rutinitas sesuai jam kerja pengolahan
2. Mempispot bearing as screper dan dynamo 1x /bulan,atau dapat dilakukan secara
rutinitas yang dibutuhkan .
d. Welding (mengelas)
Welding (Mengelas) adalah salah satu bidang keterampilan teknik penyambungan
logam yang sangat banyak dibutuhkan di industri. Kebutuhan di industri ini dapat dilihat
pada berbagai macam keperluan seperti pada pembuatan konstruksi rangka baja, konstruksi
bangunan kapal, konstruksi kereta api dan sebagainya. Keterampilan teknik mengelas dapat
diperoleh dengan latihan terstruktur mulai dari grade dasar sampai mencapai grade yang
lebih tinggi.
Proses pengelasan merupakan ikatan metalurgi antara bahan dasar yang dilas dengan
elektroda las yang digunakan, melalui energi panas. Energi masukan panas ini bersumber
dari beberapa alternatif diantaranya energi dari panas pembakaran gas, atau energi
listrik. Panas yang ditimbulkan dari hasil proses pengelasan ini melebihi dari titik lebur
bahan dasar dan elektroda yang di las. Kisaran temperatur yang dapat dicapai pada proses
pengelasan ini mencapai 2000 sampai 3000 ºC. Pada temperatur ini daerah yang
mengalami pengelasan melebur secara bersamaan menjadi suatu ikatan metalurgi logam
lasan.
Skema pengelasan terdiri dari :
1. Inti elektroda (electrode wire)
2. Fluks (electrode coating)
3. Percikan logam lasan (metal droplets)
4. Busur nyala (arcus)
5. Gas pelindung (protective gas from electrode coating)
6. Logam Lasan (mixten weld metal)
7. Slag (terak)
8. Jalur las yang terbentuk (soldered weld metal)
Pada prinsipnya beberapa teknik yang harus diketahui dan dilakukan seorang juru las
dalam melakukan proses pengelasan adalah:
1. Pemilihan elektroda
Ada beberapa jenis elektroda yang sering digunakan sesuai tempat kegunaannya:
a. LB 52jenis elektroda ini sering digunakan untuk mengelas pipa steam atau plat
dengan ketebalan ±3mm
b. LB 52U digunakan untuk mengelas plat yang tebal seperti plat sterilizer
c. RB 26digunakan untuk mengelas tik
d. Kawat las stenless 308 digunakan untuk mengelas sambungan stenless dengan
stenless
e. Kawat las stenless 309 digunakan untuk mengelas benda kerja stenless dengan besi
2. Seleksi Kuat Arus dan Elektroda
Untuk membuat las yang bagus, diameter elektroda harus diseleksi untuk tebal metal
yang dilas dan kuat arus (ampere) yang digunakan harus tepat untuk diameter elektroda.
2. Pembubutan
Cara Menggunakan Mesin Bubut Untuk Membubut Eksentrik Membubut eksentriktirus
dapat dilakukan dengan dua cara :
a. Cara pertama, Pergeseran Center Kerja Persiapan :
- Tentukan putaran mesin
- Persiapkan pahat kasar,muka dan pahat finishing
- Kotak kunci ( tool box)
- Pemasangan benda kerja
- Pemasangan dan penyertelan plat bubut
Gambar 3.3 Pemasangan benda kerja, bubut eksentrik
b. Langkah kerja
- Bubut permukaan benda kerja dengan pahat kasar mendekati mendekati diameter
terbesar dan panjang diinginkan
- Bubut bagian muka benda kerja (dua muka) untuk menentukan sisi penandaan
pergeseran senter.
- Bubut pergeseran senternya pada satu sisi penampang benda kerja pada chuck
empat,atur sesuai posisi senter utama
- Bubut bendakerja sesui dimensi yang diinginkan
- Atur benda kerja dengan merubah posisi penjepitan sesuai dengan sumbu
eksentriknya,gunakan pointer untuk membantu pergeserannya.
- Bubut bagian eksentriknya
- Periksa kebenaran dimensi poros eksentrik yang dibuat
c. Langkah-langkah membubut salah satu benda kerja
- Memasang benda kerja pada mesin bor
- Memasang benda kerja pada mesin frais
- Memasang benda kerja dengan alat Bantu
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
a. Kesimpulan
Kerja Praktek merupakan kegiatan yang harus dilaksanakan,dimana mahasiswa akan
dihadapkan pada lingkungan organisasi perusahaan untuk mengaplikasikan ilmu yang
diperoleh dilingkungan perkuliahan dan diterapkan pada situasi kerja.
Selama penulis melaksanakan Kerja Praktek di P.T Swastisidhi Amagra Bina
Baru,kab.Kampar –Riau penulis mebuat sebuah kesimpulan sebagai berikut:
1. P.T Swastisidhi Amagra Bina Baru-Riau adalah perusahaan yang mengelolah
sumber daya alam yaitu kelapa sawit yang akan dijadikan menjadi CPO (minyak
setengah jadi).
2. P.T Swastisidhi Amagra memiliki struktur serikat pekerja yang telah disetujui oleh
dinas tenaga kerja kab. Kampar
3. P.T Swastisidhi Amagra adalah sebuah perusahaan yang bergerak dibidang
pengolahan sawit yang telah membuka lapangan pekerjaan bagi masyarakat
setempat dan dari luar daerah Riau
b. Saran
Saran-saran yang ingin penulis sampaikan pada perusahaan dan juga Politeknik Santo
Thomas Medan jurusan Teknik Mesin sehubungan mekanisme Kerja Praktek adalah :
Saran kepada perusahaan
1. Pada perusahaan P.T Swastisidhi Amagra untuk dapat menerima tanggapan dan usulan
dalam proses mengerjakan suatu perbaikan terutama dalam pekerjaan mentenence,demi
kesehatan keselamatan kerja
2. Pada mandor atau kepala bagian supaya dapat lebih memperhatikan peralatan septy
yang digunakan pekerja dalam melaksanakan pekerjaannya
Saran kepada Politeknik Santo Thomas Medan
1. Untuk jurusan teknik Mesin supaya lebih memfokuskan fokasi bidang masing masing
sesuai dengan jurusan yang telah dipilih mahasiswa sebelumnya
2. Memperhatikan perlengkapan praktek kerja di work shop supaya menambah suatu
keterampilan yang biasa dikembangkan di lapangan dan juga dapat diandalkan menjadi
skil bagi masing-masing mahasiswa
3. Supaya dapat lebih menjalin hubungan kerja sama yang baik dengan perusahan-
perusahan lainnya untuk pengembangan Kerja Praktek selanjutnya dan juga membuka
besar peluang kerja bagi mahasiswa sesudah tamat nantinya.