laporan
DESCRIPTION
document workTRANSCRIPT
![Page 1: laporan](https://reader035.vdocuments.mx/reader035/viewer/2022080904/55cf9db8550346d033aee1a1/html5/thumbnails/1.jpg)
I . PENDAHULUAN
A . Latar Belakang
Di antara berbagai jenis hasil pertanian, sayuran merupakan bahan pangan penting
bagi penduduk Indonesia yang diperlukan setiap hari. Di antara sayuran yang
ditanam, kubis (Brassica oleracea var. capitata L.) banyak diusahakan dan dikonsumsi
karena sayuran tersebut dikenal sebagai sumber vitamin (A, B dan C), mineral,
karbohidrat, protein dan lemak yang amat berguna bagi kesehatan. Seperti beberapa
jenis sayuran lainnya, kubis memiliki sifat mudah rusak, berpola produksi musiman
dan tidak tahan disimpan lama. Sifat mudah rusak ini dapat disebabkan oleh daun
yang lunak dan kandungan air cukup tinggi, sehingga mudah ditembus oleh alat-alat
pertanian dan hama/penyakit tanaman.
Kol bunga putih merupakan tanaman sayur famili Brassicaceae (jenis kol dengan
bunga putih kecil) berupa tumbuhan berbatang lunak. Masyarakat di Indonesia
menyebut kubis bunga sebagai kol kembang atau blumkol (berasal dari bahasa
Belanda Bloemkool). Tanaman ini berasal dari Eropa subtropis di daerah
Mediterania. Kubis bunga yang berwarna putih dengan massa bunga yang kompak
seperti yang ditemukaan saat ini dikembangkan tahun 1866 oleh Mc.Mohan ahli
benih dari Amerika. Diduga kubis bunga masuk ke Indonesia dari India pada abad ke
XIX.
Ulat crop (Crocidolomia pavonana)merupakan hama yang penting pada tanaman
kubis. Munculnya hama ini pada pertanaman kubis merupakan ancaman yang serius
bagi petani. Pada tahun 1998 Balai Proteksi Tanaman Pangan & Hortikultura V
melaporkan ulat crop (C. pavonana) merupakan hama yang menempati urutan
pertama penyebab kerusakan tanaman kubis di Jawa Tengah. Serangan hama ini
mengakibatkan turunnya produksi mencapai 50 persen per hektar. Serangan
![Page 2: laporan](https://reader035.vdocuments.mx/reader035/viewer/2022080904/55cf9db8550346d033aee1a1/html5/thumbnails/2.jpg)
C.binotalis pada tanaman kubis sampai sekarang belum dapat diatasi secara
memuaskan, meskipun pengendalian kimia telah dilakukan secara intensif.
B. Tujuan Praktikum
Adapun tujuan dari praktikum ini adalah sebagai berikut:
1. Mengetahui hama penting tanaman kubis Crocidolomia pavonana
2. Mengetahui bioekologi , gejala serangan dan pengendalian dari telur , larva , pupa ,
imago Crocidolomia pavonana
![Page 3: laporan](https://reader035.vdocuments.mx/reader035/viewer/2022080904/55cf9db8550346d033aee1a1/html5/thumbnails/3.jpg)
II . METODELOGI PERCOBAAN
A . Alat Dan Bahan
Adapun alat yang digunakan pada praktikum kali ini adalah pena , pensil ,
penghapus , kertas A4 dan mikroskop
Sedangkan bahan yang digunakan pada praktikum kali ini adalah sampel telur , larva ,
pupa , dan imago Crocidolomia pavonana
B . Cara Kerja
Adapun cara kerja pada praktikum kali ini adalah :
1. Menyiapkan kertas A4 , pensil , pena dan penghapus
2. mengidentifikasi telur , larva , pupa , imago jantan dan betina dengan
menggunakan mikroskop
3. Menggambar spesimen yang telah diidentifikasi tadi
4. Membuat acc atau laporan sementara
![Page 4: laporan](https://reader035.vdocuments.mx/reader035/viewer/2022080904/55cf9db8550346d033aee1a1/html5/thumbnails/4.jpg)
III . HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN
A . Hasil Pengamatan
Adapun tabel hasil pengamatan yaitu sebagai berikut :
Gambar Foto Gambar Tangan Keterangan
![Page 5: laporan](https://reader035.vdocuments.mx/reader035/viewer/2022080904/55cf9db8550346d033aee1a1/html5/thumbnails/5.jpg)
Telur Crocidolomia pavonana Telurnya
diletakkan di
balik daun secara
berkelompok,
jumlah tiap
kelompok sekitar
11 - 18, dan
setiap kelompok
berisi sekitar 30 -
80 butir telur.
Telur berbentuk
pipih dan
menyerupai
genteng rumah,
berwarna jernih.
Larva Crocidolomia pavonana Larva yang baru
menetas hidup
berkelompok di
balik daun.
Sesudah 4 - 5
hari, mereka
bergerak ke titik
tumbuh. Ulat
yang baru
![Page 6: laporan](https://reader035.vdocuments.mx/reader035/viewer/2022080904/55cf9db8550346d033aee1a1/html5/thumbnails/6.jpg)
menetas
berwarna kelabu,
kemudian
berubah menjadi
hijau muda. Pada
punggungnya
ada 3 baris putih
kekuning-
kuningan dan
dua garis di
samping,
kepalanya
berwarna hitam.
Panjang ulat
sekitar 18 mm.
Punggungnya
ada garis
berwarna hijau
muda
![Page 7: laporan](https://reader035.vdocuments.mx/reader035/viewer/2022080904/55cf9db8550346d033aee1a1/html5/thumbnails/7.jpg)
Pupa Crocidolomia pavonana Pupa terletak
dalam tanah di
dekat pangkal
batang inang.
Panjang pupa
sekitar 8,5 - 10,5
mm, berwarna
hijau pudar dan
coklat muda,
kemudian
berubah menjadi
coklat tua seperti
tembaga.
![Page 8: laporan](https://reader035.vdocuments.mx/reader035/viewer/2022080904/55cf9db8550346d033aee1a1/html5/thumbnails/8.jpg)
Imago jantan Crocidolomia
pavonana
Imago jantan
lebih besar dan
lebih lebih
panjang
sedikitdaripada
yang betina.
Warna sayap
muka krem
dengan bercak
abu-abu coklat.
Imago betina Crocidolomia
pavonana
Imago betina
lebih kecil
sedikit daripada
yang jantan
Warna sayap
muka krem
dengan bercak
abu-abu coklat
akan tetapi
warna lebih
cerah jantan
![Page 9: laporan](https://reader035.vdocuments.mx/reader035/viewer/2022080904/55cf9db8550346d033aee1a1/html5/thumbnails/9.jpg)
B. Pembahasan
Biologi hama
Klasifikasi
Kingdom : Animalia
Filum : Arthropoda
Kelas : Insecta
Ordo : Lepidoptera
Famili : Pyralidae
Genus : Crocidolomia
Spesies : Crocidolomia pavonana Zell.
Telur
Telur berukuran 5mm dan biasanya berkumpul berkisar antara 10-300 butir dalam
satu daun. Telur berwarna hijau cerah dan mdah berkamuflase pada daun. Telur
biasanya diletakkan pada bagian bawah daun.
larva
larva berukuran berkisah antara 18-25mm dan memiliki kepala hitam serta warna
hijau pada tubuhnya tergantung corak daun yang mereka makan.Biasanya ulat berada
pada bagian bawah daun karena mereka cenderung menghindari cahaya. Pada hari
keempat dan kelima larva akan memakan daun dari bagian bawah dan akan
menyebabkan kerusakan yang parah pada daun sebelum ulat bergerak pada pusat
tanaman.
Pupa dan Kokon
Panjang berkisar antara 8.5 sampai 10.5mm dan berbentuk bulat dengan berwarna
hijau cerah dan coklat gelap, pupa biasanya diselubungi oleh tanah.
![Page 10: laporan](https://reader035.vdocuments.mx/reader035/viewer/2022080904/55cf9db8550346d033aee1a1/html5/thumbnails/10.jpg)
Imago
Ngegat jantan umumnya berukuran lebih besar daripada betinanya. Jantan berukuran
20-25mm dan betina 8-11mm. Pada betina dan jantan mempunyai warna coklat pada
bagian sayap. Jantan pada umumnya mempunyai warna yang lebih cerah. Pada siang
hari ngengat akan besembunyi pada bagian tubuh pohon dan aktif pada malam hari.
Ngengat jantan berambut hitam berumbia-rumbia di tepi masing-masing sayap muka
di samping kepala, yang betina kurang rimbun. Lama hidup untuk ngengat betina
sekitar 16 - 24 hari. Daur hidupnya sekitar 22 - 30 hari. Panjang larva dapat mencapai
18 - 25 mm.
Gejala serangan
Ulat krop/ulat jantung kubis (Crocidolomia binotalis) sering menyerang titik tumbuh
sehingga sering disebut ulat jantung kubis. Ulatnya kecil berwarna hijau lebih besar
dari ulat tritip,jika sudah besar garis-garis coklat,jika diganggu agak malas untuk
bergerak. Larva muda bergerombol di permukaan bawah daun kubis dan
meninggalkan bercak putih pada daun yang dimakan.Larva instar ketiga sampai
kelima memencar dan menyerang pucuk tanaman kubis sehingga menghancurkan
titik tumbuh. Akibatnya tanaman mati atau batang kubis membentuk cabang dan
beberapa crop yang kecil-kecil. Ulat krop dikenal sebagai hama yang sangat rakus
secara berkelompok dapat menghabiskan seluruh daun dan hanya meninggalkan
tulang daun saja. Pada populasi tinggi terdapat kotoran berwarna hijau bercampur
dengan benang-benang sutera. Ulat krop juga masuk dan memakan krop sehingga
tidak dapat dipanen sama sekali. Larva kecil memakan bagian bawah daun dengan
meninggalkan bekas berupa bercak putih. Lapisan epidermis permukaan atas daun
biasanya tidak ikut dimakan dan akan berlubang setelah lapisan tersebut kering serta
hanya tinggal tulang-tulang daunnya. Bila bagian pucuk yang terserang maka
tanaman tidak dapat membentuk krop sama sekali.
![Page 11: laporan](https://reader035.vdocuments.mx/reader035/viewer/2022080904/55cf9db8550346d033aee1a1/html5/thumbnails/11.jpg)
Larva instar II mulai memencar dan menyerang daun bagian lebih dalam dan sering
kali masuk ke dalam pucuk tanaman serta menghancurkan titik tumbuh. Apabila
serangan terjadi pada tanaman kubis yang telah membentik krop, larva yang telah
mencapai instar III akan menggerek ke dalam krop dan merusak bagain tersebut,
sehingga dapat menurunkan nilai ekonominya.
Tidak jarang juga akan sering terjadi pembusukan krop karena serangan tersebut yang
diikuti oleh serangan skunder yaitu oleh jamur.
Ambang Ekonomi
Kerusakan ekonomi hama ini adalah ketika kubis telah rusak pada bagian krop harus
segera dikendalikan .
Pengendalian hama
Pengendalian yang dapat dilakukan antara lain :
1. Melakukan sanitasi Kebersihan kebun, yaitu dengan membersihkan kebun dari
bahan-bahan organic yang bisa membusuk yang dapat menjadi sarang tempat hama
ini bertelur.
2. Melakukan pola tanam dan pengaturan jarak tanam, jangan menanam dua jenis
tanaman yang disukai ulat crop berdekatan.
3. Secara biologis, yaitu dengan menggunakan musuh alami dari hama ini, seperti
a. Lalat sturmiopsis inferens Townsend, famili Tachinidae, ordo: Diptera Lalat
sturmia sericariae Cornalia.
b. Tiga jenis tabuhan dari famili: Ichneumonidae, ordo: Hymenoptera, yakni
Inareolata, Atrometus, Mesochorus.
c. Satu jenis tabuhan dari famili: Braconidae, ordo: Hymenoptera, yakni
Chelonus sp.
d. Tabuhan Trichograma sp. dari fam: Trichogrammatidae, ordo: Hymonptera.
4. Secara mekanis dengan menangkapi langsung hama ini dan di musnahkan.
5. Melakukan pemangkasan agar lingkungan tajuk tidak terlalu rimbun.
![Page 12: laporan](https://reader035.vdocuments.mx/reader035/viewer/2022080904/55cf9db8550346d033aee1a1/html5/thumbnails/12.jpg)
6. Melakukan pemangkasan terhadap tanaman yang terserang berat
7. Dengan menggunakan perangkap yaitu berupa perangkap cahaya.
8. Membuat persemaian di tempat yang tidak terlindung atau mengurangi naungan.
9. Secara kimia, yaitu dengan penggunaan Insektisida alami seperti akar tuba, daun
pucung tembakau dan lengkuas dan disemprotkan pada pada daun, batang dan bagian
lainnya yang belum terserang.(Triharso, 1996 )
![Page 13: laporan](https://reader035.vdocuments.mx/reader035/viewer/2022080904/55cf9db8550346d033aee1a1/html5/thumbnails/13.jpg)
IV . KESIMPULAN
Adapun kesimpulan dari praktikum ini adalah sebagi berikut :
1. Crocidolomia binatalis merupakan hama yang paling sering menimbulkan
kerugian pada budidaya tanaman kubis/sawi.
2. Hama Crocidolomia binatalis menyerang tanaman kubis dan sawi dengan
cara memakan bagian bawah daun dengan meninggalkan bekas berupa bercak
putih serta menyerang daun bagian lebih dalam dan sering kali masuk ke
dalam pucuk tanaman serta menghancurkan titik tumbuh
3. Crocidolomia binatalis menyerang kubis pada saat fase larva.
4. Pengendalian hama ini dapat dilakuan dengan cara biologi, fisik, kultur
teknis,maupun Secara Kimia.
5. Ambang ekonomi hama ini ketika kubis telah rusak dibagian krop harus
segera dikendalikan .
DAFTAR PUSTAKA
![Page 14: laporan](https://reader035.vdocuments.mx/reader035/viewer/2022080904/55cf9db8550346d033aee1a1/html5/thumbnails/14.jpg)
Cahyono, B. 1995. Cara Meningkatkan Budidaya Kubis. Yogyakarta: Yayasan Pustaka
Nusantara.
Pracaya, 1991. Hama dan Penyakit Tanaman. Penebar Swadaya, Jakarta.
Triharso,1996. Dasar-Dasar Perlindungan Tanaman. Gadjah Mada University Press, Yogyakarta
Untung,K,2003. Pengantar Pengelolaan Hama Terpadu. Gadjah Mada University Press, Yogyakarta Diposkan oleh mark_tambunan di 19:44
Rukmana. 2001 Bertanam kubis. Yogyakarta: Kanisius 68 hal.
Sastrosiswojo S, Setiawati W. 1993. Biology and control of Crocidolomia
binotalis in Indonesia Bandung: Balithor Lembang. (9) Hlm 81-87.
![Page 15: laporan](https://reader035.vdocuments.mx/reader035/viewer/2022080904/55cf9db8550346d033aee1a1/html5/thumbnails/15.jpg)
LAMPIRAN
![Page 16: laporan](https://reader035.vdocuments.mx/reader035/viewer/2022080904/55cf9db8550346d033aee1a1/html5/thumbnails/16.jpg)
![Page 17: laporan](https://reader035.vdocuments.mx/reader035/viewer/2022080904/55cf9db8550346d033aee1a1/html5/thumbnails/17.jpg)