lapora praktek lapangan
DESCRIPTION
LAPORANTRANSCRIPT
LAPORAN PRAKTEK LAPANGAN BLOK CHEM IV
PUSKESMAS SUMBANG II
Tutor:
TUTOR : dr. Dwi Adi Nugroho
KELOMPOK VIII
1. Bunga GIA009016
2. Octi Guchiani GIA009026
3. Noni Minty Belantric GIA009028
4. Windy Nofiatri R. GIA009035
5. Suka Setya Nurjati GIA009040
6. Astrid Meilinda GIA009045
7. Sudjati Adhinugroho GIA009051
8. Tri Sejati rahmawati GIA009061
9. Rahmat Husein GIA009072
10. Pramasanti Hera K. G1A009102
11. Maulana Achsan Keliobas G1A009137
KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL
UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU-ILMU KESEHATAN
JURUSAN KEDOKTERAN
2011
LEMBAR PERSETUJUAN
LAPORAN PRAKTEK LAPANGAN CHEM IV
PUSKESMAS SUMBANG II
Disusun untuk memenuhi tugas praktek lapangan pada
BLOK CHEM IV Jurusan Kedokteran
Fakultas Kedokteran dan Ilmu-Ilmu Kesehatan
Universitas Jendral Soedirman
Purwokerto
Disetujui dan Disahkan,
Pada Maret 2011
Dosen Pembimbing Fakultas Dosen Pembimbing Lapangan
dr. Dwi Adi Nugroho dr. Fajar Windiyasari D.W
PRAKATA
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat
rahmat dan hidayahnya kami dapat menyusun laporan praktek lapangan ini. Yang
terhormat pihak Puskesmas Sumbang II, yang kami hormati pihak Desa Gandatapa
dan tutor kelompok 8 Praktek Lapangan.
Terimakasih atas bantuan dari berbagai pihak yang telah membantu kami,
sehingga kami dapat menyelesaikan laporan praktek lapangan kami yang berisi
tentang program – program yang ada di puskesmas mengenai permasalahan
penyakit yang di prioritaskan.
Semoga laporan ini bisa memeberikan suatu manfaat bagi para pembaca
laporan praktek lapangan kami.
Kami sadar dalam penyusunan laporan praktek lapangan ini masih banyak
kekurangan, maka dari itu kritik dan saran yang dapat membangun dan menjadikan
kami lebih baik untuk kedepannya sangat kami harapkan.
Purwokerto, Maret 2010
Kelompok 8
DAFTAR ISI
A. BAGIAN AWAL
HALAMAN SAMPUL
HALAMAN JUDUL
LEMBAR PERSETUJUAN
PRAKATA
DAFTAR ISI
B. BAGIAN INTI
I. PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
2. Tujuan
II. GAMBARAN UMUM
1. Keadaan Geografi
2. Keadaan Demografi
3. Keadaan Sosial Ekonomi
III. PENCAPAIAN PROGRAM KESEHATAN
1. Derajat Kesehatan Mayarakat
2. Perilaku Masyarakat
3. Kesehatan Lingkungan
4. Pelayanan Kesehatan
IV. ANALISIS MASALAH
1. Analisis Potensi dan Kebutuhan
2. Perumusan Masalah
3. Prioritas Masalah
4. Analisis Penyebab Masalah
5. Pemecahan Masalah
V. RENCANA PELAKSANAAN KEGIATAN (PLAN OF ACTION)
1. Nama Kegiatan
2. Latar Belakang Kegiatan
3. Tujuan
4. Sasaran
5. Pelaksanaan
6. Pokok Kegiatan
7. Alat dan Sarana
8. Pelaksanaan
9. Rencana Anggaran
VI. KESIMPULAN DAN SARAN
C. BAGIAN AKHIR
1. Daftar Pustaka
2. Lampiran-lampiran.
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Menurut data Badan Kesehatan Dunia (WHO), Diare adalah penyebab
nomor satu kematian balita di seluruh dunia. Di Indonesia, diare adalah
pembunuh balita nomor dua setelah ISPA (Infeksi Saluran Pernapasan
Akut). Sementara UNICEF (Badan Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk
urusan anak) memperkirakan bahwa, setiap 30 detik ada satu anak yang
meninggal dunia karena Diare. Di Indonesia, setiap tahun 100.000 balita
meninggal karena Diare.
Pada tahun 2010 lalu terdapat banyak kasus diare di Desa Gandatapa.
Kebanyakan menyerang anak-anak dan balita. Setelah kami meninjau,
ternyata masih banyak warga desa yang kurang pengetahuanya tentang
diare, faktor penyebabnya, bagaimana penyebarannya, dan cara untuk
mencegah serta mengobati penyakit diare.
Pengetahuan yang kurang menyebabkan masih terdapat banyak warga
desa yang belum mengetahui bahwa salah satu faktor yang berperan penting
dengan kejadian diare adalah kebersihan lingkungan. Masih banyak di antara
mereka yang kurang memperhatikan lingkungan tempat tinggalnya dan
lingkungan sekitar rumah mereka.
Selain pengetahuan, faktor ekonomi juga berpengaruh terhadap
kejadian diare. Setelah ditinjau, ternyata hanya beberapa warga desa yang
memiliki jamban di rumah mereka. Hal ini dikarenakan banyak warga desa
yang merasa kurang mampu untuk membangun jamban di setiap rumah.
Perilaku warga juga mempengaruhi tingkat penyebaran penyakit diare.
Sedikit warga yang memiliki jamban, dan mereka lebih memilih untuk buang
air besar di sungai. Pola hidup yang kurang sehat seperti kebiasaan mencuci
tangan dengan air mengalir sebelum makan dan kurang memperhatikan
hygiene sanitasi makanannya. Oleh karena beberapa faktor tersebut di atas,
maka kelompok kami akan menganalisis lebih lanjut tentang kasus penyakit
diare di Desa Gandatapa.
Atas dasar hal tersebut, maka kegiatan praktek lapangan Blok
CHEM IV merupakan sarana pembelajaran yang digunakan sebagai metode
untuk mengaplikasikan hasil pembelajaran teoritis yang telah dipelajari pada
saat kuliah. Selain itu, kegiatan praktek lapangan juga dapat digunakan
sebagai media untuk objek penelitian dalam rangka mengidentifikasi,
menganalisis, serta berusaha untuk mencari jalan keluar permasalahan yang
ada guna meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat sebagai wujud
pengabdian mahasiswa kepada masyarakat.
B. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Menganalisis kasus diare di Desa Gandatapa khususnya pada balita.
2. Tujuan Khusus:
a. Mengetahui tentang penyakit diare dan faktor penyebahnya.
b. Mengetahui tentang cara pencegahan diare
c. Mengetahui tentang program-program pelayanan kesehatan
d. Mengenali keadaan nyata permasalahan kesehatan di lapangan.
e. Melakukan pemecahan masalah di lapangan dengan menentukan
prioritas yang ada.
BAB II
GAMBARAN UMUM
A. KEADAAN GEOGRAFI
Wilayah kerja Puskesmas II Sumbang meliputi 8 (delapan) Desa
yang berada di Kecamatan Sumbang, yaitu desa Gandatapa, Sikapat, Ciberem,
Susukan, Banjarsari wetan, Banjarsari kulon, Kotayasa, Limpakuwus dengan
luas wilayah kurang lebih sebesar 3.458.939 Ha. Sebagian besar wilayah kerja
terdiri dari dataran tinggi ( 85% ) dan hanya sebagian kecil dataran rendah
( 15% ). Sedangkan Luas penggunaan lahan di wilayah kerja Puskesmas II
Sumbang terbanyak adalah dalam bentuk tegalan atau kebun sebesar 929.797
Ha ( 28% )
Irigasi setengah teknis3%
Irigasi teknis3%
Sederhana15% Tadah Hujan
3%Padang Gembala
0%
Tegalan28%
Tambak0%
Pekarangan16%
Hutan Negara24%
Perkebunan Negara5%
Lain-lain4%
PENGGUNAAN LAHAN
Grafik I.1 Luas lahan
Secara geografis, Puskesmas II Sumbang terletak di antara 105° dan 109°30
garis bujur timur dan sekitar 7° 30 garis lintang selatan.
Sedangkan Wilayah Kerja Puskesmas II Sumbang berbatasan dengan :
1. Sebelah utara : Perhutani
2. Sebelah Selatan : Wilayah Kerja Puskesmas I Sumbang
3. Sebelah Timur : Kabupaten Purbalngga dan Banjarnegara
4. Sebelah Barat : Kecamatan Baturaden
B. KEADAAN DEMOGRAFI
1. Pertumbuhan Penduduk
Berdasarkan data yang berhasil dikumpulkan dari hasil registrasi
pertumbuhan penduduk pada akhir tahun 2010. Jumlah penduduk di wilayah
Puskesmas II Sumbang adalah sebanyak 37599 jiwa yang terdiri dari 18924
jiwa laki – laki (49,99%) dan 18672 jiwa perempuan (48,22%).
Laki-laki; 18859Perempuan;
18193
JUMLAH PENDUDUKberdasarkan jenis kelamin
Laki-laki Perempuan
Grafik I .2 Jumlah Penduduk
2. Kepadatan Penduduk
Penyebaran penduduk di wilayah kerja Puskesmas II Sumbang
belum merata, pada umumnya penduduk masih menumpuk didaerah yang
ramai. Rata – rata kepadatan penduduk di wilayah Puskesmas II Sumbang
adalah sebesar 1,09 jiwa setiap kilometer persegi . Dan Desa yang paling
padat penyebaran penduduknya adalah desa Susukan dengan tingkat
kepadatan sebesar 1,81 jiwa setiap kilometer persegi. Dan desa dengan
tingkat kepadatan terendah adalah desa Limpakuwus dengan tingkat
kepadatan sebesar 0,39 per kilometer perseginya.
3. Jumlah Penduduk Menurut Golongan Umur
Tabel I.1 Penduduk menurut golongan umur
No Kelompok Umur
Jumlah Penduduk
Laki-laki Perempuan
1 <1 tahun 369 392
2 1 - 4 tahun 1251 1313
3 5-9 tahun 1620 1618
4 10-14 tahun 1698 1539
5 15-19 tahun 1459 1426
6 20-24 tahun 1601 1464
7 25-29 tahun 1438 1364
8 30-34 tahun 1358 1434
9 35-39 tahun 1401 1367
10 40-44 tahun 1240 1276
11 45-49 tahun 1153 1140
12 50-54 tahun 1117 1014
13 55-59 tahun 1082 1092
14 60-64 tahun 622 640
15 65-69 tahun 569 574
16 70-74 tahun 522 549
17 75+ 424 473
Jumlah 18924 18675
C. KEADAAN SOSIAL EKONOMI
1. Tingkat Pendidikan
Data yang berhasil dihimpun, Jumlah penduduk di wilayah kerja
Puskesmas II Sumbang baik laki – laki maupun perempuan yang memiliki
tingkat pendidikan Perguruan Tinggi atau sederajat adalah sebanyak 256
jiwa atau sekitar 0,68 % dan Tamat SMA atau sederajat sebesar 1381 jiwa
atau sekitar 3,66 %.
Jumlah ini masih relatif kecil dibandingkan penduduk yang hanya
lulus SD yaitu sebesar 11395 jiwa atau 30,21 %. Tingkat pendidikan
sebagian besar penduduk di Wilayah Puskesmas II Sumbang ini, akan juga
berpengaruh terhadap tingkat pengetahuan masyarakat, khususnya tentang
kesehatan.
Tidak/belum pernah sekolah; 3136
Tidak/belum tamat SD; 7820
Tamat SD/MI; 11395
Tamat SMP; 2585Tamat SMA; 1381 Tamat AK/PT; 256
TINGKAT PENDIDIKAN PENDUDUKWILAYAH PUSKESMAS II SUMBANG
Grafik I.3 Tingkat Pendidikan Penduduk
2. Mata Pencaharian
Mata pencaharian sebagian besar penduduk di wilayah Puskesmas II
Sumbang adalah sebagai buruh tani yaitu sebesar 16%. Sedangkan sebagai
pengusaha hanya sebesar 3%, yang berpenghasilan sebagai PNS atau ABRI
sebesar 1%.
Dari data tersebut terlihat bahwa peningkatan UKBM masih harus
terus dikembangkan dengan meningkatkan kerjasama lintas sektoral secara
maksimal sehingga tingkat pendapatan dan daya beli penduduk akan meningkat
yang akhirnya juga akan meningkatkan kemampuan untuk melakukan
pemeriksaan kesehatan atau pengobatan sebaik mungkin.
7989
61731658
3701204
1074639 66 74 628
MATA PENCAHARIANPENDUDUK WILAYAH PUSKESMAS II SUMBANG
Petani Sendiri Buruh Tani Pedagang PNS/ABRI Pengusaha Buruh Industri
Buruh Bangunan Pengangkutan Pensiunan Lain-lain
Grafik I.4 Mata Pencaharian
Sarana penunjang laju perekonomian di wilayah Puskesmas II
Sumbang antara lain adalah adanya pasar tradisional, warung / Toko, Badan
kredit, Lumbung Desa dan Koperasi Unit Desa. Sedangkan sarana transportasi
umum yang mendukung aktifitas penduduk di wilayah kerja Puskesmas II
Sumbang antara lain adalah Angutan Perdesaan ( Angkudes ) dan ojek.
Fasilitas tempat sarana peribadatan di wilayah kerja Puskesmas II
Sumbang antara lain adalah Mushola dan Masjid yang sebagian besar
pendiriannya merupakan swadana Masyarakat. Sedangkan fasilitas pendukung
bagi peningkatan taraf pendidikan penduduk di wilayah Puskesmas II Sumbang
adalah adanya Sarana Kelompok Bermain ( SKB ) , Taman Kanak Kanak
( TK ), Sekolah Dasar ( SD ), Madrasah Ibtidaiyah ( MI ) dan Sekolah
Menengah Pertama ( SMP ).
BAB III
PENCAPAIAN PROGRAM KESEHATAN
A. DERAJAT KESEHATAN MASYARAKAT
Berdasarkan Indikator Indonesia Sehat 2010 derajat kesehatan masyarakat
dilihat dari 3 hal yaitu angka kesakitan, angka kematian dan angka status gizi.
1. ANGKA KEMATIAN
Gambaran perkembangan derajat kesehatan masyarakat di
Puskesmas II Sumbang dapat dilihat dari kejadian kematian dalam
masyarakat wilayah kerja Puskesmas.
a. Angka Kematian Bayi
Pada tahun 2010 terdapat 720 kelahiran hidup dimana, jumlah bayi
mati sebesar 16 bayi. Angka Kematian Bayi (AKB) di Puskesmas II
Sumbang adalah 22,2 per 1000 kelahiran hidup. AKB tahun 2008
sebesar 10,6 per 1000 kelahiran penduduk. 2,3 per 1000 kelahiran.
b. Angka Kematian Ibu
Pada tahun 2010 untuk jumlah kematian ibu hamil sebanyak 0
orang, sedangkan jumlah kematian ibu bersalin dan jumlah kematian
ibu nifas tidak ada.
c. Angka Kematian Balita
Tabel I.1 Angka Kematian Balita
No Puskesmas Desa
JumlahJumlah
Bayi MatiJumlah Balita
Jumlah Balita Mati
Lahir hidup
Lahir mati
1 Sumbang Gandatapa 137 2 3 507 22 Sikapat 65 2 3 238 23 Ciberem 75 0 1 238 04 Susukan 62 1 1 233 0
5BJ Sari wetan 47 0 1 158 2
6 BJ Sari 61 1 1 206 0
Kulon7 Kotayasa 175 1 4 599 0
8Limpakuwus 98 0 2 353 0
Jumlah 720 7 16 2532 6
2. ANGKA KESAKITAN
a. Penyakit menular yang diamati :
1) TB Paru
Jumlah kasus TB positif pada tahun 2009 sebanyak 11 kasus.
Dibandingkan dengan tahun 2010 sebanyak 71. peningkatan cukup
banyak.
2) Diare
Kasus diare tahun 2010 mengalami penurunan dari tahun 2009.
Pada tahun 2009 kasus diare sebanyak 1.035 kasus, sedangkan pada
tahun 2010 sebanyak 408 kasus.
3) ISPA
Pada tahun 2010 mengalami penurunan, yaitu terdapat 2.063
kasus. Sedangkan pada tahun 2009 berjumlah 5.228 kasus. Tetapi
ISPA masih menjadi kasus tertinggi di Puskesmas II Sumbang.iv.
Pneumonia
4) Cefalgia
Pada tahun 2010 mengalami penurunan. Berdasarkan data
ditemukan terdapat 354 kasus pasien cefalgia pada tahun 2010,
sedangkan pada tahun 2009 berjumlah 1851 kasus.
5) Dermatitis
Untuk pasien dermatitis sebanyak 263 kasus di tahun 2010,
sedangkan pada tahun 2009 terdapat 1.162 kasus, dibandingkan
dengan tahun 2010 mengalami penurunan.
b. Penyakit Tidak Menular
Penyakit tidak menular yang ada di Puskesmas II Sumbang pada
tahun 2009 terdiri dari : Diabetes Melitus sebanyak 28 kasus, Hipertensi
sebanyak 405 kasus, Asma Bronkhiale sebanyak 151 kasus dan kasus
kecelakaan lalu lintas sebanyak 21 kasus.
1) Diabetes Melitus
Pasien yang mengalami Diabetes sebanyak 28 kasus.
2) Hipertensi
Pasien yang mengalami hipertensi sebanyak 405 kasus.
3) Asma Bronkhiale
Pasien yang mengalami Asma sebanyak 151 kasus.
4) Kecelakaan lalu lintas
Pasien yang mengalami kecelakaan lalu lintas pada tahun 2010
sebanyak 20 kasus. Ini mengalami penurunan dibandingkan dengan
tahun 2009 yang mencapai 21 kasus.
3. STATUS GIZI
Berdasarkan data tahun 2010 di wilayah kerja Puskesmas II Sumbang
jumlah balita yang ada sebanyak 3307, yang datang ditimbang sebanyak
2317, Berat Badan naik sebanyak 1500.
Sedangkan jumlah balita dengan gizi buruk sebanyak 9 kasus, sejumlah
tersebut mendapat perawatan 100%. Dibandingkan dengan data tahun 2008
terdapat 50 kasus Gizi buruk, terjadi penurunan 41 kasus dapat sebagai
gambaran adanya perbaikan gizi balita di wilayah kerja Puskesmas II
Sumbang.
B. PERILAKU MASYARAKAT
Perilaku masyarakat saat ini diperlukan untuk mewujudkan perilaku
hidup bersih dan sehat. Untuk itu masyarakat perlu di berikan informasi oleh
staf puskesmas mengenai perilaku hidup sehat sehingga mereka lebih peka
dengan masalah kesehatan yang muncul diwilayahnya.
A. PHBS
Rumah tangga yang dipantau pada tahun 2010 sebanyak 2162 rumah
tangga yang ber PHBS strata pratama adalah sebanyak 43 rumah tangga
(2%), srata madya sebanyak 931 rumah tangga (43%), strata utama
sebanyak 1126 (52%), dan strata paripurna sebanyak 1 rumah tangga
(0,05%).
B. Posyandu
Pada tahun 2010 jumlah Posyandu yang ada sebanyak 46 posyandu
1.Posyandu Pratama
Posyandu dengan strata posyandu Pratama di Puskesmas II
Sumbang tahun 2009 tidak ada. Sedangkan pada tahun 2010 terdapat 3
posyandu.
2. Posyandu Madya
Tahun 2009 jumlah posyandu Madya sebanyak 27 posyandu atau
sebesar 61,36% dari posyandu yang ada. Sedangkan pada tahun 2010
sebanyak 5 posyandu.
3. Posyandu Purnama
Pada tahun 2009 jumlah posyandu purnama sebanyak 17 posyandu
atau 38,64% dari jumlah posyandu yang ada. Sedangkan pada tahun 2010
sebanyak 38 posyandu.
4. Posyandu mandiri
Pada tahun 2009 belum ada posyandu yang berstrata mandiri. Tahun
2010 juga tidak terdapat posyandu mandiri.
C. KESEHATAN LINGKUNGAN
Keadaan lingkungan masyarakat mempunyai peranan yang sangat penting
dalam mempengaruhi derajat kesehatan disamping perilaku masyarakat itu
sendiri. Dan sebagai upaya untuk meningkatkan kesehatan lingkungan
masyarakat, beberapa indikator penting yang dapat mempengaruhi kesehatan
lingkungan adalah sebagai berikut :
1. Rumah Sehat
Tahun 2010 dari jumlah rumah 9449 yang diperiksa sebanyak 2158.
Sedangkan jumlah rumah yang sehat sebannyak 1564 dari jumlah rumah
yang diperiksa.
2. Tempat Tempat Umum
Tempat-tempat umum yang terdapat di sekitar desa-desa yang
mencangkup wilayah puskesmas adalah pasar, rumah makan, dan
TUPM(Tempat Umum dan Pengelolaan Makanan Sehat) lainnya.
D. Pelayanan Kesehatan
1. Pelayanan Kesehatan Dasar
Upaya kesehatan merupakan langkah awal dalam memberikan pelayanan
kesehatan kepada masyarakat. Diharapkan masalah kesehatan sudah dapat
teratasi dengan memberikan pelayanan yang tepat dan cepat. Berikut
adalah pelayanan kesehatan dasar yang dilakukan puskesmas II Sumbang.
Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak meliputi :
a. Pertolongan oleh tenaga kesehatan
Salah satu penyebab kematian ibu maternal dan kematian bayi baru
lahir adalah antara lain karena persalinan yang tidak ditolong oleh
tenaga kesehatan. Sehingga dilakukan upaya penyuluhan / sosialisasi
persalinan sehat dan aman kepada masyarakat di wilayah kerja
puskesmas.
Dari data tahun 2010 menunjukan bahwa persalinan oleh tenaga
kesehatan sebanyak 727 orang dari 752 orang, dibandingkan dengan
2009 jumlah persalinan oleh tenaga kesehatan sebanyak 719, berarti
pelayanan persalinan oleh tenaga kesehatan mengalami peningkatan.
b. Ibu Hamil Resiko Tinggi (Bumil Risti) Dirujuk
Pada tahun 2009 jumlah ibu hamil memiliki resiko tinggi sebanyak
238 orang atau 30,79%. Sedangkan yang dirujuk sebanyak 61 orang.
Dibandingkan tahun 2008 jumlah bumil risti sebanyak 291 orang
(38,59%) dan yang dirujuk sebanyak 30 orang, maka terjadi
penurunan jumlah bumil risti sebesar 7,8%. Sedangkan pada tahun
2010 jumlah yang dirujuk sebanyak 77 atau 51,20%.
c. Bayi dan Bayi Berat Badan Lahir Rendah (BBLR)
Pada tahun 2009 jumlah BBLR adalah 39 atau sebesar 47,18% dan
ditangani 100%. Sedangkan pada tahun 2010, mengalami punurunan
jumlah BBLR adalah 29 atau sebesar 40,3%.
d. Pelayanan Keluarga Berencana (KB)
Usia 15-49 merupakan usia subur yang memiliki kemungkinan besar
dalam kehamilan sehingga perlu diterapkan KB. Menurut Badan
Kependudukan, Catatan Sipil dan Keluarga Berencana (BKCKB)
jumlah pasangan usia subur sebanyak 8427 pasangan. Tahun 2010
peserta KB yang terdaftar sebagai KB aktif sebanyak 5539 (65,73%)
dan yang menjadi KB baru sebanyak 1377 (16,34%).
e. Pelayanan Imunisasi
Pada tahun 2009 jumlah 8 desa telah mencapai daerah Universal
Child Immunization (UCI) sebesar 100%. Pada tahun 2010 jumlah 8
desa juga telah mencapai UCI sebesar 100%.
f. Pelayanan Obstetri dan Neonatal Emergenci Dasar dan
Komprehensif
Tahun 2010 jumlah ibu resiko tinggi sebesar 77 atau 51% hal ini
mengalami penurunan bila dibandingkan tahun 2009 sebanyak 238
atau 32,73%.
2. Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Menular
a. Pemberantasan dan Pencegahan Polio
Di wilayah kerja puskesmas II Sumbang kasus acut flacid paralysis
(AFP) belum pernah ada.
b. Pemberantasan dan Pencegahan TB Paru
Pada tahun 2010, kasus TB paru (klinis dan positif) sebanyak 11
kasus, diobati 11 dan yang sembuh sebanyak 11. Hal ini menunjukan
bahwa kesadaran penderita dalam kepatuhan berobat atau minum
obat makin baik. Namun demikian, pencegahan kasus TB paru tetap
menjad prioritas dengan melaksanakan screening kepada anggota
keluarga penderita dan disamping penyuluhan kepada masyarakat
mengenai penyakit TB paru.
c. Pemberantasan dan Pencegahan ISPA
Tahun 2009 penemuan kasus pneumonia balita di puskesmas II
Sumbang sebanyak 88 kasus dan ditangani sebanyak 88 kasus atau
100%. Namun pencapaian ini masih kurang dari target, penemuan
kasus pneumonia yang dihitung dari 10% kali jumlah balita (2726) =
273 kasus. Hal ini disebabkan karena kemampuan petugas dalam
penegakkan diagnosa pneumonia masih lemah atau bimbang dan
ragu. Kondisi ini diatasi dengan pemantapan penegakkan diagnosis
oleh programer dan dibantu oleh dokter di puskesmas.
d. Pemberantasan dan Pencegahan HIV AIDS
Di wilayah puskesmas II Sumbang, tidak ada kasus HIV AIDS.
e. Pemberantasan dan Pencegahan DBD
Penyakit DBD tahun 2010 mengalami peningkatan sebanyak 6
kasus. Jumlah tersebut seluruhnya telah mendapatkan penanganan
(100%). Adanya kasus DBD di wilayah ini, dibandingkan tahun
2009 yang sebelumnya terdapat 2 kasus DBD.
f. Pemberantasan dan Penyelidikan epidemiologi dan penanggulangan
KLB
Wilayah kerja Puskesmas II Sumbang terdiri dari 8 desa atau
kelurahan pada tahun 2010 tidak terjadi KLB.
g. Pelayanan Pengendalian Vektor
Pengendalian vektor yang dilakukan secara rutin adalah dengan
penggerakan PSN dan penyuluhan. Pada tahun 2009 dari sejumlah
9154 rumah atau bangunan yang ada, diperiksa sebanyak 2097
rumah (22,91%), yang terbukti bebas jentik sebanyak 2096
(99,95%).
3. Pembinaan Kesehatan Lingkungan dan Sanitasi Dasar
a. Pelayanan Kesehatan Lingungan
Tahun 2010 jumlah institusi yang terdiri dari sarana kesehatan,
sarana pendidikan, sarana ibadah, perkantoran dan sarana lain seperti
pasar sebanyak 163 buah dan jumlah tersebut telah dibina 65,03%.
b. Pelayanan Higiene Sanitas Tempat Umum
Menurut data dari petugas PKL, jumlah tempat-tempat umum (TTU)
di wilayah puskesmas II Sumbang sebanyak 3 buah, sejumlah
tersebut telah diperiksa dan memenuhi syarat kesehatan.
c. Rumah Sehat
Diketahui bahwa tahun 2009 dari 8979 rumah yang diperiksa
sebanyak 2097 (23,35%) rumah dan yang memenuhi syarat
kesehatan sebanyak 1246 (59,42%). Sedangkan pada tahun 2010 dari
9449 rumah yang diperiksa sebanyak 2158 (22,84%) rumah dan
yang memenuhi syarat kesehatan sebanyak 1564 (72,47%).
4. Perbaikan Gizi Masyarakat
a. Pemantauan Pertumbuhan Balita
Pada tahun 2009 pertumbuhan balita tercatat sebagai berikut :
1) jumlah seluruh balita = 3387 anak
2) jumlah balita yang ditimbang = 2751 anak
3) jumlah balita yang naik berat badannya = 1888 anak
Berdasarkan data di atas maka tingkat partisipasi masyarakat =
81,22% dibanding tahun 2008 sebesar 69,18%, ada peningkatan
sebesar 12,04%. Efek penyuluhan = 68,62% dibanding tahun 2008
sebesar 67,43%. Mengalami peningkatan sebesar 1,19%.
b. Pelayanan Gizi
1) Pemberian Kapsul Vitamin A
Upaya perbaikkan gizi juga dilakukan pada beberapa sasaran
yang diperkirakan banyak mengalami kekurangan vitamin A,
yang dilakukan melalui pemberian kapsul vitamin A dosis tinggi
pada bayi dan balita yang diberikan sebanyak 2 kali dalam 1
tahuin (bulan Februari dan Agustus).
Berdasarkan data yang dihimpun oleh petugas gizi, bahwa jumlah
balita yang ada tahun 2010 sebanyak 3323 balita. Balita yang
mendapatkan kapsul vitamin A 2 kali sebanyak 3323 (100%). Hal
demikian juga dicapai pada tahun sebelumnya yaitu dari jumlah
penderita sebanyak 2726 balita sebesar 100% mendapatkan
kapsul vitamin A 2 kali.
2) Pemberian Tablet Besi
Pemberian tablet besi (Fe) dmaksudkan untuk mengatasi kasus
anemia serta meminimalisasi dampak buruk akibat kekurangan Fe
khususnya yang dialami ibu hamil.
Berdasarkan data yang diperoleh, jumlah ibu hamil di wilayah ini
tahun 2010 sebanyak 752 orang.
5. Sumber Daya Kesehatan
a. Sarana Kesehatan
1) Pelayanan Gawat Darurat
Puskesmas II Sumbang merupakan fasilitas pemberi pelayanan
kesehatan dasar rawat jalan atau non perawatan, untuk kasus
kegawat daruratan dirujuk ke rumah sakit.
2) Laboratorium
Di Puskesmas II Sumbang memiliki sarana laboratorium
kesehatan sederhana yang melayani pemeriksaan haemoglobin,
golongan darah, gula darah dan sputum BTA.
b. Tenaga Kesehatan
Dalam melaksanakan aktivitas pelayanan puskesmas II Sumabng
didukung oleh beberapa komponen tenaga seperti :
1) Tenaga Medis sebanyak 2 orang terdiri dari dokter umum dan
dokter gigi
2) tenaga perawat dan bidan sebanyak 20 orang
3) tenaga gizi sebanyak satu orang
4) tenaga kesehatan masyarakat sebanyak satu orang
5) tenaga sanitasi sebanyak satu orang.
c. Pembiayaan Kesehatan
Penyelenggaraan pembiayaan untuk keluarga miskin dan
masyarakat rentan di wilayah puskesmas II Sumbang tahun 2010
meliputi askeskin. Jumlah masyarakat miskin sesuai data yang ada
sebanya 14559 jiwa, yang mendapat pelayanan kesahatan sebanyak
8375 jiwa.
d. Sumber Daya Kesehatan Lainnya
Terdapat SDK lainnya berupa posyandu sejumlah 45 posyandu,
adapun menurut tingkat perkembangan (stratifikasi) posyandu
adalah sebagai berikut :
1.Posyandu Pratama
Posyandu dengan strata posyandu Pratama di Puskesmas II
Sumbang tahun 2009 tidak ada. Sedangkan pada tahun 2010 terdapat 3
posyandu.
2. Posyandu Madya
Tahun 2009 jumlah posyandu Madya sebanyak 27 posyandu atau
sebesar 61,36% dari posyandu yang ada. Sedangkan pada tahun 2010
sebanyak 5 posyandu.
3. Posyandu Purnama
Pada tahun 2009 jumlah posyandu purnama sebanyak 17 posyandu
atau 38,64% dari jumlah posyandu yang ada. Sedangkan pada tahun 2010
sebanyak 38 posyandu.
4. Posyandu mandiri
Pada tahun 2009 belum ada posyandu yang berstrata mandiri. Tahun
2010 juga tidak terdapat posyandu mandiri.
5.Kondisi Secara Umum
Profil kesehatan Puskesmas II Sumbang tahun 2010
merupakan gambaran dari hasi kegiatan pembangunan kesehatan selama
kurun waktu satu tahun yang dapat digunakan sebagai alat untuk
mengevaluasi keberhasilan pembangunan kesehatan yang telah
dilaksanakan.
Hasil-hasil pencapaian indikator standar pelayanan minimal (SPM)
adalah :
1) Pada tahun 2010 Angka Kematian Bayi (AKB) sebesar 22,2 %
dibandingkan tahun 2009 mengalami peningkatan. Pada tahun
2009 AKB sebesar 6,88%.
2) Pada tahun 2010 Angka Kematian Ibu (AKI) sebesar 0%
dibanding tahun sebelumnya mengalami penurunan. Pada
tahun 2009 ditemukan jumlah kematian ibu sebesar 1 ibu yang
meninggal.
3) Pada tahun 2010 Ditemukannya kasus DBD di wilayah
Puskesmas II Sumang sebesar 6 kasus, artinya ada peningkatan
dibanding tahun 2009 yang ditemukan 2 kasus, sehingga perlu
penanganan lebih intensif agar masyarakat aktif melaksanakan
gerakan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN).
4) Tahun 2010 masih ditemukan kasus gizi sebanyak 2 balita jika
dibandingkan dengan tahun 2009 sebanyak 9 balita, maka
tahun 2010 mengalami penurunan namun perlu kewaspadaan
terhadap fenomena gunung es.
5) Kondisi lingkungan yang merupakan aspek terbesar
pengaruhnya terhadap derajat kesehatabn masyarakat belim
memenuhi harapan.
6) Peran serta masyarakat dalam mendukung kesehatan belum
optimal.
7) Fasilitas oelayanan kesehatan masih kurang memadahi, perlu
adanya pembenahan segera.