lap. penghilangan kanji
TRANSCRIPT
LAPORAN PRAKTIKUM
PERSIAPAN PENYEMPURNAAN
PROSES PENGHILANGAN KANJI (DESIZING)
PADA KAIN KAPAS 100% DENGAN
MENGGUNAKAN ENZIM AMILASE (TINOZYM
L.40) DENGAN CARA METODA EXHAUST
Nama : Agung Haryanto ( 04.P.3234 )
Dewi Widyastuti ( 04.P.3253 )
Diah Utami ( 04.P.3254 )
Dian Ahmad Hidayah ( 04.P.3255 )
Group : K1
Kelompok : V
Dosen : M. Ichwan, SST
Asisten : Ecep Subarman
Mulyadi
SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI TEKSTIL
Bandung
2005
PROSES PENGHILANGAN KANJI DENGAN ENZIM AMILASE
(TINOZYM L.40) PADA KAIN KAPAS 100% DENGAN METODA
EXHAUST
I. Maksud dan Tujuan
Maksud dari percobaan ini adalah untuk menghilangkan kanji pada kain
kapas 100 %
Tujuan dari percobaan ini adalah
1. Kami dapat menghilangkan kanji pada kain kapas 100% secara sempurna
dengan menggunakan enzim amylase (Tinozim L.40) dengan cara metoda
exhaust
II. Teori Dasar
2.1. Dasar pemikiran
Pada dasarnya proses penghilangan kanji ini dilakukan karena biasanya
pada kain kapas selalu mengandung kanji – kanji alam. Kandungan kanji itu
biasanya berasal dari tumbuhan atau dari alam itu sendiri tetapi pada dasarnya
kanji – kanji itu berasal dari proses sebelumnya yaitu proses pengkanjian. Proses
pengkanjian sangat penting dilakukan agar mendapatkan benang yang
mempunyai kekuatan tinggi sehingga mudah untuk ditenun. Setelah proses
pengkanjian benang akan mengandung kanji yang sangat tinggi dan hal ini akan
menghambat proses selanjutnya yaitu pemasakan, pengelantangan, pencelupan,
pencapan, dan proses penyempurnaan. Terutama pada proses pencelupan Karena
kanji dapat menghambat penyerapan zat warna pada kain. Sehingga zat yang
terserap sedikit bahkan tidak rata. Maka dari itu proses penghilangan kanji itu
sangat penting sekali dilakukan. Untuk menghilangkan kanji pada bahan yang
pada percobaan ini adalah kapas yang telah di kanji dengan kanji alam,
diperlukan zat yang membunyai kemampuan untuk mendegradasi kanji tersebut
sehingga larut dalam air. Salah satu cara menghilangkan kanji dari bahan kapas
tersebut adalah enzim. Enzim yang dipakai pada percobaan ini adalah
bachtosol( nama dagang ) jenis enzim amilase. Bacthosol akan menguraikan
kanji sehingga ikatannya terputus dan dapat larut dalam air
Pada proses penghilangan kanji dengan menggunakan enzim amylase ini
secara sangat di pengaruhi oleh beberapa hal diantaranya adalah:
- jenis dan sifat kanji
- jumlah kanji yang terkandung dalam kain
- proses dan peralatan yang di pakai
- Konsentrasi enzim
- Suhu pengerjaan dan
- Lamanya proses berlangsung.
Pada percobaan ini proses yang dilakukan adalah metoda EXHAUST
atau sering juga disebut pad batch. Prinsip metoda ini adalah merendamkan
kain pada air yang mengandung enzim pada konsentrasi tertentu, pada
suhu bekerjanya enzim, dalam kurun waktu yang ditentukan, serta dibantu
dengan zat – zat yang membantu pada proses ini seperti NaCL, zat
pembasah, Asam asetat, dll.
Untuk mengetahui metoda yang baik / resep yang baik maka dalam
percobaan ini kami melakukan variasi konsentrasi enzim yang tujuannya
adalah untuk mengetahui penggunaan enzim yang lebih baik.
II.2. Ikatan serat selulosa dengan kanji
Benang terdiri dari kumpulan serat – serat yeng digabungkan dengan
cara di punter sehingga menjadi benang yang panjang. Pada saat digabungkan
maka akan terdapat rongga – rongga yang halus. Maka pada saat dimasukan
ke kanji., rongga – rongga itu akan terisi oleh larutan kanji. Karena kanji
mempunyai daya rekat, maka serat satu dengan yang lainnya akan terikat,
sehingga benang akan tanpak lebih padat. Selain itu larutan kanji juga akan
melapisi permukaan benang.
Ikatan yang terjadi antara serat dan kanji adalah ikata hydrogen dan
gaya – gaya vander wals. Ikatan hydrogen terjadi karena pada molekul kanji
terdapat gugus R- OH, begitu juga dengan serat selulosa . selain itu, atom
hydrogen mempunyai kecenderungan untuk menggabungkan diri dengan
atom oksigen dari gugs R-OH yang lain. Oleh karena itu terjadilah ikatan
molekul kanji dengan molekul serat.
Gambar ikatan kanji dengan serat
Keterangan :
- R1-OH : Molekul serat
- R2-OH : Molekul kanji
II.3. Penghilangan kanji
Sebelum proses penghilangan kanji, perlu diketahui terlebih dahulu
jenis kanji yang digunakan. Hal ini diperlukan karena ada beberap macam
kanji yang mempunyai sifat yang berbeda sehingga metoda penghilangan
kanjinyapun berbeda. Missal : tepung kanji kristal akan sulit laru, kanji PVA
akan sensitive terhadap alkali, kanji poli akrilat dapat dihilangkan dengan
ammonia pada kondisi alkali, kanji CMC akan larut dalam air panas dan
sebagainya.
II.3.1. kanji alam
Dalam proses penganjian benang, dapat digunakan bermacam- macam
jenis kanji, yang penggunaannya tergantung pada jenis benang yang akan
diberi kanji.
Berdasarkan bahan dasarnya, kanji – kanji tersebut dapat dibedakan menjadi :
1. Kanji alam, seperti kanji yang berasal dari kentang, jagung,
tapioca,beras, gom – gom alinat dan lain – lain.
2. Kanji modifikasi, seperti turunan tepung kanji dan turunan selulosa
3. Kanji hewan, seperti Glue, gelatin, kasein.
4. Kanji sintetik, seperti Polivinil asetat, Polivinil alqohol dan
Poliakrilat
Kanji yang biasa dilakukan untuk penganjian kapas adalah kanji alam.
Kanji alam berasal dari timbunan makanan tumbuh – tumbuhan yang
tersimpan pada biji, batang dan akar. Kanji alam merupakan polimer
pada unit – unit glukosa yang mempunyai rumus empiris dan terdiri
dari 2 buah polimer yang berbeda yaitu amilosa dan amilopektin
dengan perbandingan 25% : 75%. Amilosa mempunyai rantai glukosa
yang tersusun lurus dimana ikatan antar molekul glukosa yang satu
dengan yang lain terjadi ikatan antara gugus OH pda atom OH yang
pada atom C kesatu dengan gugus OH pada atom ke 4
Struktur amilosa
Struktur molekul amilopektin
II.3.2. Penghilangan kanji dengan enzim
Penghilangan kanji dapat dilakukan dengan tiga cara yaitu dengan
metoda perendaman,enzim oksidator dan asam encer. Metoda yang sering
digunakan adalah metoda enzim, karena selain mudah juga murah.
Enzim adalah suatu zat yang bekerja sebagai bio katalisator. Struktu
enzim dapat di identifikasi yang terdiri dari molekul protein yang kompleks
dari asam amino. Enzim sangat sensitive terhadap zat kimia termasuk air dan
memerlukan pengerjaan yang tepat untuk bekerja secara optimum.
III. Praktikum
3.1. Alat – alat
- Piala gelas keramik
- Batang pengaduk
- Kassa asbes
- Bunsen
- Termometer
- Timbangan analitik
- Pipet ukur
3.2. Bahan – bahan dan resep
Resep Enzim amilase Pembasah NaCl Asam asetat
1 5 ml/l 5 ml/l 5 g/l 1 ml/l
2 7 ml/l 5 ml/l 5 g/l 1 ml/l
3 9 ml/l 5 ml/l 5 g/l 1 ml/l
4 11 ml/l 5 ml/l 5 g/l 1 ml/l
Vlot 1:30
3.3. Perhitungan resep
1. Resep1
Berat bahan awal = 16 gr
Banyak air = 16 x 30 = 480ml
Banyak enzim = 480/1000 x 5 = 2,4 ml
Banyak pembasah = 480/1000 x 3 = 1,44 ml
Banyak NaCl = 480/1000 x 5 = 2,4 ml
Banyak asam asetat = 480/1000 x 2 = 0,96 ml
2. Resep1
Berat bahan awal = 15.1 gr
Banyak air = 15,4 x 30 = 462 ml
Banyak enzim = 462/1000 x 5 = 2,31 ml
Banyak pembasah = 453/1000 x 3 = 1,386 ml
Banyak NaCl = 453/1000 x 5 = 2,31 ml
Banyak asam asetat = 453/1000 x 2 = 0,924 ml
3. Resep1
Berat bahan awal = 15.9 gr
Banyak air = 15,9 x 30 = 477 ml
Banyak enzim = 453/1000 x 5 = 2,385 ml
Banyak pembasah = 453/1000 x 3 = 1,431 ml
Banyak NaCl = 453/1000 x 5 = 2,385 ml
Banyak asam asetat = 453/1000 x 2 = 0,954 ml
4. Resep1
Berat bahan awal = 15.1 gr
Banyak air = 15,1 x 30 = 453 ml
Banyak enzim = 453/1000 x 5 = 2,265 ml
Banyak pembasah = 453/1000 x 3 = 1,732 ml
Banyak NaCl = 453/1000 x 5 = 2,265 ml
Banyak asam asetat = 453/1000 x 2 = 0,906 ml
3.4. Fungsi zat
- Enzym : Merubah kanji byang tidak larut dalam air menjadi
gula yanglarut dalam air
- Pembasah : Untuk menambah daya serap kain terhadap larutan
- NaCl : Untuk menambah daya serap kain terhadap zat
penghilang kanji
- Asam asetat : Untuk mempertahankan pH larutan
IV. Diagram alir praktek
Persiapan zat dan bahan Berat awal
Proses desizing 70 C
Cuci panas, 60 C, 10 menit
Keringkan
Evaluasi :
- Berat akhir
- Tes KI
- Daya serap
V. Skema proses
VI. Cara kerja
1. Timbang bahan yang akan di periksa
2. kemudian hitunglah resep dengan volt yang di inginkan (air, enzim,
pembasah, NaCl).
3. kemudian masukan enzim, pembasah, NaCl dan menurut perhitungan tadi.
4. kemudian masukan air yang cukup panas kedalam campuran tadi.
5. kemudian panaskan pada suhu 60 – 70 C selama 1 jam sambil diaduk
6. Kemudian cuci dengan air dingin kemudian dengan air panas secara berturut –
turut sampai bersih
7. netralkan dengan asam asetat dalam air menurut perhitungan tadi
8. kemudian cuci dengan air dingin dan air panas kembali
9. kemudian keringkan
10. di setrika
11. timbang bahan sesudah di setrika
12. uji dengan larutan KI
Contoh uji
Bahan 1 Bahan 2 Bahan 3 Bahan 4
VII. Diskusi
Dari hasil percobaan, kain yang telah diproses desizing dengan
menggunakan enzim bachtosol (nama dagang) / enzim amylase dengan
metoda exhaust diperoleh hasil yang kurang sempurna. Hal ini dapat dilihat
pada proses test kanji, kain yang telah diproses ternyata masih terdapat
banyak kanji, hal ini dapat dilihat pada saat ditetesi iodium kain menjadi
berwarna biru. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain :
1. Suhu
Suhu merupakan factor yang paling utama, karena kerjanya enzim
tergantung pada suhu. Jika suhu terlalu tinggi melebihi suhu kerja enzim maka
enzim tersebut bisa mati dan apabila terlalu rendah kerza enzim akan lambat
bahkan tidak bekerja untuk menguraikan kanji. Pada saat praktikum suhu
yang digunakan tidak stabil karena api dari Bunsen tersebut kecil selain itu
dipengaruhi oleh angin sehingga enzim yang bekerja kurang maksimal dan
lambat dan inilah yang menimbulkan larutan kanji tidak seluruhnya terurai
sehingga tidak larut dalam air dan akhirnya ada yang masih bersisa di kain.
2. Waktu
Selain dari suhu waktu untuk perendaman sangat berpengaruh. Makin
lama perendaman makin baik hasil yang didapatkan. Pada percobaan ini
jangka waktu perendaman sangat sebentar sekali. Yang seharusnya dilakukan
1-2 jam karena keterbatasan waktu diganti menjadi 15-30 menit. Hal ini
sangat jauh perbandingannya. Maka kemungkinan besar kanji masih
menempel pada kain
3. Pengaruh garam
Garam berfungsi untuk menambah daya serap bahan terhadap zat
penghilang kanji. Makin banyak garam yang digunakan maka makin tinggi
daya serapnya, sehingga makin besar kanji yang terlepas. Pada praktikum ini
kami menggunakan garam yang sedikit sekali. Bahkan jika dibandingkan
dengan enzim jauh bsekali perbandingannya. Hal ini menyebabkan
penyerapan kurang sempurna sehingga kanji – kanji yang terdapat dalam kain
tidak terkena terurai karena tidak terkena enzim sehingga masih menempel
pada kain.
4. zat pembasah
Sama halnya dengan garam, zat pembasah yang digunakan tidak
terlalu banyak sehingga penyerapan kain tersebut kecil.
Kesimpulan :
Pada prinsipnya dalam menghilangkan kanji dengan enzim
memerlukan ke efesienan dalam segala hal, baik dari suhu yang harus stabil,
waktu yang harus tepat, resep yang harus matang sekali. Sedikit saja
kesalahan dilakukan maka akan sangat berpengaruh pada penghilangan kanji
tersebut. Ini terbukti pada percobaan ini. Banyak sekali kesalahan
dalammelakukan praktikum yang akibatnya kurang maksimal hasil yang di
dapat.
Jadi kesimpulan dari percobaan ini kain yang di uji masih
mengandung kanji
Lampiran
Contoh uji
Bahan 1 Bahan 2 Bahan 3 Bahan 4
Daftar pustaka :
- poters R.H.”textile chemistry”,volume I, Elsevier publishing company,
Amsterdam, 1967
- Soeparman, “Teknologi kimia tekstil” terbitan kesatu, 1972
- Buku diklat paktikum persiapan penyempurnaan