langkah analisis swot perusahaan dan pribadi
DESCRIPTION
Artikel ini menjelaskan secara terperinci bagaimana melakukan analisis SWOT. Analisis SWOT sangat tepat untuk menganalisa keadaan suatu perusahaan yang ada apakah dalam keadaan baik atau tidak.TRANSCRIPT
-
1
1 Analisis SWOT
Pengertian
Proses pengambilan keputusan strategis umumnya senantiasa dikaitkan
dengan masalah msisi, tujuan, strategi dan kebijakan perusahaan. Oleh karena itu,
sebagai strategic planner dalam melakukan analisis perlu memperhatikan berbagai
aspek yang terkait dengan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Faktor-faktor itu
secara garis besar dapat dikelompokkan dalam 4 kategori yang disebut sebagai
Kekuatan (Strengths), Kelemahan (Weakness), Peluang (Opportunity) dan
Ancaman (Threat), sehingga dikenal dengan sebutan Analisis KEKEPAN atau
ANALISIS SWOT. Meski kelihatannya sederhana, analisis SWOT bisa memberikan
identifikasi yang lengkap atas faktor-faktor perusahaan tersebut. Hal ini bisa
dimengerti karena pijakan Analisis SWOT adalah berhubungan dengan masalah
internal dan masalah eksternal perusahaan.
Secara sederhana pola pikir Analisis SWOT dapat digambarkan sebagai berikut :
Analisis SWOT secara sekaligus dapat dipakai untuk melakukan evaluasi
faktor internal dan eksternal perusahaan secara sekaligus, sehingga selanjutnya
ANALISIS SWOT
INTERNAL EKSTERNAL
KEKUATAN KELEMAHAN ANCAMAN PELUANG
-
2
bisa dicarikan solusinya. Apa yang menjadi kekuatan dan kelamahan perusahaan
akan diidentifikasi dalam matrik IFAS (Internal Factor Analysis Summary),
sedangkan hal-hal yang menjadi peluang dan ancaman akan dicerminkan dalam
matrik EFAS (External Factor Analysis Summary). Gabungan dari kedua matrik
tersebut melalui SWOT Diagram akan mencerminkan posisi perusahaan yang
dikenal sebagai Positioning
Selanjutnya posisi ini akan dipakai untuk melakukan identifikasi strategic
business planning yang dilakukan dengan memakai matrik SWOT/TOWS, GE-Mc
Kensey, Product Life Cycle dsb.
Manfaat Analisis SWOT
Tujuan akhir dari analsis SWOT adalah menghasilkan berbagai alternatif
strategi yang lebih bersifat fungsional, sehingga strategi tersebut akan lebih mudah
diaplikasikan dan diimplementasikan pada masing-masing Strategic Business Unit.
Adapun manfaat yang dapat dipetik dari analisis SWOT adalah sebagai berikut :
1. Secara jelas dapat dipakai untuk mengetahui posisi perusahaan dalam
kancah persaingan dengan perusahaan sejenis.
2. Sebagai pijakan dalam mencapai tujuan perusahaan
3. Sebagai upaya untuk menyempurnakan strategi yang telah ada, sehingga
strategi perusahaan senantiasa bisa mengakomodir setiap perubahan
kondisi bisnis yang terjadi
Tahapan Analisis SWOT
Untuk melakukan Analisis SWOT secara garis besar harus dilakukan
melalui tiga tahapan yaitu :
-
3
A. Tahap pengumpulan data.
Dalam tahap ini bukan hanya sekedar kegiatan mengumpulkan data, tetapi
juga merupakan suatu kegiatan pengklasifikasian dan pra analisis. Umumnya data
akan dikategorikan sebagai data internal dan eksternal. Data internal meliputi
laporan keuangan perusahaan, laporan tentang sumber daya manusia, laporan
kegiatan operasional dan pemasaran. Sedangkan data eksternal yang diperlukan
antara lain meliputi analisis tentang pasar, pesaing, pemasok, pemerintah, serta
kelompok yang mempunyai kepentingan tertentu. Data eksternal ini mempunyai
hubungan yang sangat erat dengan stakeholder. Untuk keperluan analisis,
biasanya dipakai External Factor Analysis Summary (EFAS) dan Internal Factor
Analysis Summary (IFAS). Disamping itu juga dipergunakan Matrik Profil
Kompetitif. Untuk mendapat gambaran yang jelas, tentang format dari masing-
masing matrik, berikut ini akan ditunjukkan format selengkapnya beserta tatacara
pengisiannya. Sebagai langkah awal akan disajikan Format matriks EFAS adalah
sebagai berikut :
Matrik EFAS
Faktor-Faktor Strategis Bobot (B)
Rating (R)
Nilai N=BxR
Komentar
A. Kategori sebagai Peluang
B. Kategori sebagai Ancaman
Total
-
4
Cara membuat matrik EFAS
1. Susunlah faktor-faktor eksternal sesuai dengan kelompoknya yaitu faktor yang
memberikan peluang (opportunity) dan faktor yang memberikan ancaman
(threat).
2. Selanjutnya masing-masing faktor tadi diberi bobot. Dalam memberikan bobot
harus dilakukan secara hati-hati dan didasarkan pada tingkat kepentingan dan
dampak strategisnya. Semakin penting faktor tersebut, maka semakin tinggi
bobot yang harus diberikan. Maksimum total bobot adalah 1 (satu).
3. Langkah berikutnya terhadap setiap faktor baik peluang atau ancaman diberi
rating. Rating dibuat dengan ketentuan untuk faktor-faktor yang memberikan
peluang harus diberi tanda positip dan sebaliknya untuk faktor-faktor yang
memberikan ancaman diberikan tanda negatip Jika faktor-faktor itu
memberikan peluang paling besar, maka harus diberi rating positip yang paling
besar, demikian sebaliknya bila peluangnya kecil. Cara yang sama juga
diperlakukan pada faktor-faktor yang memberi ancaman paling besar, maka
harus diberi rating negatip paling banyak, demikian sebaliknya bila tingkat
ancamannya kecil.
4. Selanjutnya Bobot dikalikan dengan Rating, sehingga akan diperoleh Nilai atau
Skor.
5. Setelah semua faktor dihitung skornya, kemudian dijumlahkan untuk
mendapatkan total skor secara keseluruhan.
6. Kolom kelima digunakan untuk memberikan catatan atau alasan tentang
mengapa suatu faktor itu dipilih
Adapun format dari matrik IFAS adalah seperti yang terlihat dalam peraga
berikut ini :
-
5
Matrik IFAS
Faktor-Faktor Strategis Bobot (B)
Rating (R)
Nilai N=BxR
Komentar
A. Kategori sebagai Kekuatan
B.Kategori sebagai Kelemahan
Total
Cara membuat matrik EFAS
1. Susunlah faktor-faktor internal sesuai dengan kelompoknya yaitu faktor yang
merupakan kekuatan (strenght) dan faktor yang merupakan kelemahan
(weaknesses).
2. Selanjutnya masing-masing faktor tadi diberi bobot. Dalam memberikan bobot
harus dilakukan secara hati-hati dan didasarkan pada tingkat kepentingan dan
dampak strategisnya. Semakin penting faktor tersebut, maka semakin tinggi
bobot yang harus diberikan. Maksimum total bobot adalah 1 (satu).
3. Langkah berikutnya terhadap setiap faktor baik yang merupakan kekuatan
atau kelemahjan diberi rating. Rating dibuat dengan ketentuan untuk faktor-
faktor yang merupakan kekuatan harus diberi tanda positip dan sebaliknya
untuk faktor-faktor yang merupakan kelemahan diberikan tanda negatip. Jika
faktor-faktor itu merupakan kekuatan yang paling besar, maka harus diberi
rating positip yang paling besar, demikian sebaliknya bila kekuatan yang kecil.
Cara yang sama juga diperlakukan pada faktor-faktor yang merupakan
kelemahan paling besar, maka harus diberi rating negatip paling banyak,
demikian sebaliknya bila memiliki tingkat kelemahan yang kecil.
-
6
4. Selanjutnya Bobot dikalikan dengan Rating, sehingga akan diperoleh Nilai atau
Skor.
5. Setelah semua faktor dihitung skornya, kemudian dijumlahkan untuk
mendapatkan total skor secara keseluruhan.
6. Kolom kelima digunakan untuk memberikan catatan atau alasan tentang
mengapa suatu faktor itu dipilih
Untuk memberikan keseragaman dalam membuat rating baik untuk EFAS
maupun IFAS, maka untuk memudahkan berikut ini akan diberikan pedoman.
Peluang dan Kekuatan diberi bilangan bulat yang positip dan dimulai dari 1 sampai
dengan 4. Sedangkan untuk Kelemahan dan Ancaman diberi bilangan bulat yang
negatip dan dimulai dari 4 sampai dengan 1. Di bawah ini adalah pedoman
yang dapat dipakai dari angka rating serta maksudnya
Bagian terakhir dari tahap pengumpulan data adalah membuat matrik profil
kompetitif. Tujuan pembuatan matrik profil kompetitif adalah untuk mengetahui
posisi relatip perusahaan terhadap pesaing.
Kelompok Angka Rating
Arti/Maksud
Peluang dan
Kekuatan
1 2 3 4
Outstanding/Sangat baik
Good/Baik Fair/Cukup Poor/Buruk
Ancaman dan
Kelemahan
- 1 - 2 - 3 - 4
Not so good/Agak buruk
Fairly Bad/Cukup Mengkhawatirkan Warning/Hati-hati
Danger/Berbahaya
-
7
Untuk mendapatkan profil kompetitif yang realistis, maka dalam membandingkan
perusahaan yang dianalisis perlu dicari perusahaan pesaing yang seimbang.
Artinya bahwa perusahaan pesaing yang dijadikan sebagai pembanding tersebut
adalah perusahaan pesaing yang terdekat. Sebagai contoh bila perusahaan yang
dianalisis adalah perusahaan rokok Bentoel, maka perusahaan pembanding yang
dipilih adalah perusahaan rokok HM Sampoerna atau perusahaan rokok Djarum,
hal ini dikarenakan kedua perusahaan tadi adalah pesaing yang terdekat, sehingga
paling tidak hasilnya akan lebih realistis. Antara perusahaan yang dianalisis dengan
perusahaan pembanding perlu diberikan rating yang berbeda dan didasarkan pada
kondisi relatif yang ada. Berikut adalah pedoman yang dapat dipakai :
Rating Artinya
1 Bila kondisi perusahaan sangat lemah dibanding pesaing
2 Bila kondisi perusahaan agak lemah dibanding pesaing
3 Bila perusahaan mempunyai kondisi yang kurang lebih sama dengan peasing
4 Bila perusahaan mempunyai kondisi agak lebih baik dari pesaing
5 Bila perusahaan mempunyai kondisi yang sangat baik dibanding dengan pesaing
Selanjutnya masing-masing faktor diberi bobot sebagaimana yang telah
dimukakan pada saat membahas EFAS dan IFAS, jumlah bobot adalah 1 (satu),
setelah itu dihitung skor dari masing-masing faktor dengan cara mengalikan antara
bobot dengan rating. Hasil perhitungan skor dijumlah.
Format dari matrik profil kompetitif adalah sebagai berikut
-
8
Matrik Profil Kompetitif
Faktor-2 Strategis
Bobot Perusahaan Pesaing Utama Pesaing ke 2
Rating Skor Rating Skor Rating Skor
Total
Dari matrik profil kompetitif, sesungguhnya dapat terbaca bagaimana posisi
perusahaan terhadap para pesaingnya. Secara nyata akan terlihat apakah
kekuatan yang dimiliki oleh perusahaan mampu untuk dipergunakan menangkap
peluang yang ada dan apakah kelemahan yang dimiliki oleh perusahaan dapat
diminimalisasikan untuk menahan gempuran atau ancaman yang datang dari luar .
1. Tahap analisis
Setelah berhasil menyusun matrik EFAS, IFAS dan Profil Kompetitif,
langkah berikutnya adalah melakukan analisis. Untuk keperluan ini akan
dipergunakan Diagram SWOT. Sumbu mendatar atau sumbu X manggambarkan
faktor IFAS dan sumbu vertikal atau sumbu Y menggambarkan faktor EFAS.
Bagian positif dari masing-masing sumbu X dan sumbu Y akan ditempati Kekuatan
dan Peluang, sedangkan bagian negatif dari masing-masing sumbu X dan sumbu Y
akan ditempati Kelemahan dan Ancaman.
Plotting dilakukan dengan carasebagai berikut :
1. Nilai total skor yang mencerminkan Peluang (Opportunity) dari matrik EFAS di-
plotke dalam sumbu Y pada bagian yang positip.
2. Nilai total skor yang mencerminkan Ancaman (Threat) dari matrik EFAS di plot
ke sumbu Y pada bagian yang negatif
-
9
3. Nilai total skor yang mencerminkan Kekuatan (Strenght) dari matrik IFAS di plot
ke sumbu X pada bagian yang positif
4. Hal yang sama dilakukan terhadap Nilai total Skor yang mencerminkan
Kelemahan (Weaknesses) dari matrik IFAS di sumbu X pada bagian yang
negatif.
5. Selanjutnya lakukan positioning. Posisi yang ideal adalah posisi yang memiliki
tingkat kelemahan dan tingkat ancaman yang mendekati nol. Dengan
mengetahui posisi yang terakhir, diharapakan dapat diperoleh berbagai strategi
yang sangat bermanfaat bagi perusahaan.
6. Hitung luas area dari setiap kuadran dan kemudian di rangking berdasarkan
urutan luas yang paling tinggi
Untuk memberikan gambaran yang lebih jelas dari Diagram SWOT, berikut
ini akan disajikan format serta penjelasan selengkapnya
Opportunity/Peluang
Turn around Strat Agressive Strat
Weaknesses/ Strengths/ Kelemahan Kekuatan
Defensive Strat Competitive Strat
Threats/Ancaman
-
10
Dari diagram di atas dapat dilihat adanya empat kuadran, dimana setiap kuadran memiliki
sifat dan karakteristik yang berbeda-beda.. Adapun penjelasan karakteristik setiap kuadran
adalah sebagai berikut
Sel I Dibatasi oleh sumbu X dan sumbu Y yang keduanya bertanda positip Strategi Aggressive Strategic
Mempunyai posisi yang paling menguntungkan, sehingga dengan kekuatan yang dimiliki dimungkinkan untuk memanfaatkan peluang bisnis yang ada. Dengan perkataan lain, manajemen mempunyai banyak pilihan strategi yang dapat dipakai untuk mengembangkan usahanya
Sel II Dibatasi dengan sumbu X yang positif serta sumbu Y yang negatif. Strategi usaha yang tersedia adalah Turn Around Strategy
Disini tersedia peluang yang dapat dipakai untuk mengembangkan usaha, tetapi disisi internal perusahaan menghadapi masalah karena adanya kelemahan internal. Oleh karena itu, Manajemen dituntut untuk senantiasa melakukan perbaikan dan penyempurnaan masalah intenal, agar dapat memberikan dukungan bagi pengembangan usaha dalam jangka panjang
Sel III Dibatasi oleh sumbu X yang negatif dan sumbu Y yang negatif. Strategi usaha yang tersedia adalah Defensive Strategy
Dibanding dengan kuadran yang lain, posisi usaha yang terletak pada kuadran ini adalah hal posisi yang paling tidak menguntungkan. Hal ini disebabkan perusahaan bukan hanya menghadapi masalah internal berupa kelemahan tetapi juga masalah ekternal yang berupa ancaman. Manajemen hanya dihadapkan pada satu pilihan, yaitu dengan upaya sekuat tenaga harus bisa mempertahankan usahanya, sehingga perlu melakukan efisiensi dan berkonsentrasi pada segmen pasar tertentu.
Sel IV Dibatasi oleh sumbu X yang positif dan sumbu Y yang negatif. Strategi usaha yang tersedia adalah Competitive Strategic
Meskipun perusahaan menghadapi ancaman dari eksternal tetapi disisi lain perusahaan mempunyai kekuatan . Bila manajemen mampu mengoptimalkan kekuatan yang dimiliki serta meminimalkan kelemahan internal, maka ancaman yang usaha akan bisa diatasi, sehingga perusahaan bisa melakukan diversifikasi usaha dan mengembangkan pasar.
-
11
Matrik SWOT
Matrik SWOT kadang disebut dengan matrik TOWS, matrik ini terdiri atas
empat bidang atau kuadran sebagaimana yang telah disinggung pada bagian
sebelumnya. Dari masing-masing bidang atau kuadran mempunyai strategi usaha
sendiri-sendiri. Format selengkapnya adalah sebagai berikut :
IFAS
EFAS
STRENGHTS (S) Faktor-faktor
Kekuatan
WEAKNESSES (W) Faktor-faktor Kelemahan
OPPORTUNITIES (O) Faktor-faktor Peluang
STRATEGI SO Ciptakan strategi yang menggunakan kekuatan untuk memanfaatkan peluang
STRATEGI WO Ciptakan strategi yang meminimalkan kelemahan untuk memanfaatkan peluang
THREATS (T) Faktor-faktor Ancaman
STRATEGI ST Ciptakan strategi yang menggunakan kekuatan untuk mengatasi ancaman
STRATEGI WT Ciptakan strategi yang meminimilakan kelemahan dan menghindari ancaman
Untuk memberikan gambaran yang lebih komplit tentang penerapan
Analisis SWOT, berikut ini akan diberikan contoh selengkapnya tentang tahapan
analisis. Misalkan hasil kuesioner terhadap Rahardjo Finance yang telah dibagikan
dan diisi oleh responden kemudian diolah menunjukkan posisi sebagai berikut :
-
12
MATRIK IFAS FAKTOR KEKUATAN
Faktor Strategis Kekuatan (Strengths)
Bobot Rating Skor
Manajemen Pemasaran
1. Jaringan distribusi-Kantor Cabang & Pos Pelayanan
0.09 3.40 0.31
2. Suku bunga yang fleksibel 0.07 3.40 0.24
3. Manajemen yang berpengalaman
0.07 3.00 0.21
4. Biaya on the spot ditanggung perusahaan
0.07 3.20 0.22
Manajemen Sumber Daya Manusia
1. Staf yang terlatih 0.07 2.40 0.17
2. Komunikasi manajer dan bawahan lancar
0.08 3.00 0.24
3. Hubungan baik dengan Perguruan Tinggi
0.05 2.40 0.12
Operasional
1. Prosedur yang sederhana dan cepat
0.06 2.80 0.17
2. Hubungan yang luas dengan Dealer/Showroom
0.08 3.20 0.26
3. Jaringan komputer yang memadai
0.07 3.00 0.21
Keuangan
1. Jaringan hubungan dengan Bank yang kuat & luas
0.08 3.40 0.27
2. Pemanfaatan keuangan yang optimal
0.07 3.60 0.25
Produk
1. Consumer Finance 0.07 3.00 0.21
2. Struktur pembiayaan yang fleksibel
0.07 3.40 0.24
Total Skor Kekuatan/Strengths 1.00 3.11
-
13
MATRIK IFAS FAKTOR KELEMAHAN
Faktor Strategis Kelemahan (Weaknesses) Bobot Rating Skor
Manajemen Pemasaran
1. Produk sangat berbeda 0.08 -3.0 -0.25
2. Sistem pemasaran yang tidak sesuai 0.09 -2.2 -0.19
3. Misi dan tujuan perusahaan kabur 0.06 -2.0 -0.12
Manajemen Sumber Daya Manusia
1. Loyalitas karyawan rendah 0.07 -2.0 -0.15
2. Komunikasi antar departeman kurang 0.08 -2.2 -0.18
3. Manajer tidak isa mengakomodasi suara bawahan.
0.10 -2.4 -0.23
Operasional
1. Fasilitas penunjang kurang lengkap 0.06 -2.2 -0.13
2. Alamat Debitur susah dicari 0.06 -2.4 -0.14
Keuangan
1. Pengeluaran entertained sangat besar 0.08 -2.4 -0.19
2. Penagihan angsuran sering terhambat 0.09 -2.8 -0.24
3. Terlalu lamban dalam menangani tunggakan
0.06 -2.8 -0.17
Produk
1. Produk kurang lengkap 0.08 -3.2 -0.26
2. Lebih mengutamakan pembiayaan otomotif
0.09 -3.0 -0.28
Total Skor Kelemahan/Weaknesses 1 -2.53
Selanjutnya berdasarkan hasil evaluasi faktor internal yaitu faktor kekuatan
dan kelemahan, dapat disajikan tabel sebagai berikut :
No Faktor Strategis Skor
1 Faktor Kekuatan/Strengths 3.11
2 Faktor Kelemahan/Weaknesses -2.53
Total 0.58
-
14
Setelah evaluasi internal selesai dilakukan, langkah berikutnya adalah melakukan
evaluasi sisi eksternal. Hasil evaluasi eksternal akan berupa matrik peluang dan
ancaman. Proses penyusunan matrik peluang dan ancaman adalah sama seperti
saat menyelesaikan matrik kekuatan dan kelemahan. Berikut adalah contoh dari
matrik peluang dan ancaman
MATRIK EFAS - PELUANG Faktor Strategis- Peluang/Opportunity Bobot Rating Skor
Lingkungan Makro
Ekonomi
1. Adanya pertumbuhan 0.06 3.4 0.21
2. Keadaan ekonomi cenderung stabil 0.07 3.2 0.21
Politik
1. Adanya stabilitas politik yang memadai 0.07 2.8 0.18
2. Intensitas demonstrasi rendah 0.06 2.8 0.16
Hukum
1. Ada kejelasan hukum tentang Perush Pembiayaan
0.05 2.6 0.13
2. Ada upaya untuk melaksanakan supremasi hokum
0.06 2.8 0.16
Demografi
1. Tingkat pendapatan penduduk semakin meningkat
0.07 3.8 0.26
2. Distribusi penduduk yang merata 0.06 3.4 0.19
Teknologi
1. Berkembangnya teknologi informasi 0.06 3.4 0.21
2. Fasilitas komputer yang memadai 0.06 3.0 0.19
Lingkungan Mikro
Pesaing
1. Munculnya pesaing memacu kreatifitas 0.07 3.0 0.22
2. Pesaing mempunyai segmen pasar tersendiri
0.06 2.8 0.16
Pemasok-Dana
1. Banyak Bank yang over liquid 0.07 2.8 0.18
2. Suku bunga pendanaan yang rendah dan fixed rate
0.06 2.8 0.17
Pelanggan
1. Adanya pertumbuhan pelanggan 0.07 3.4 0.25
2. Adanya kebutuhan pendanaan investasi /modal kerja
0.06 3.4 0.21
Total 1 3.10
-
15
Matrik EFAS-ANCAMAN
Faktor Strategis- Ancaman/Threat Bobot Rating Skor
Lingkungan Makro
Ekonomi
1. Adanya pertumbuhan yang masih lambat
0.05 -3.0 -0.15
2. Lemahnya nilai tukar Rp terhadap USD
0.05 -3.2 -0.16
3. Meningkatnya suku bunga 0.06 -3.0 -0.18
Politik
1. Munculnya euphoria politik 0.05 -2.4 -0.12
2. Kejenuhan terhadap system politik 0.05 -3.0 -0.15
Hukum
1. Ada ketidak jelasan tentang kepastian hukum
0.04 -2.4 -0.10
2. Peraturan pusat dan daerah yang tumpang tindih
0.05 -2.4 -0.12
Demografi
1. Penggangguran yang bertambah tinggi.
0.06 -2.6 -0.16
2. Mobilisasi pelanggan yang tinggi 0.07 -2.6 -0.18
Teknologi
1. Sistem komputerisasi yang ketinggalan
0.06 -2.6 -0.14
2. Teknologi yang cepat berubah 0.05 -2.0 -0.10
Lingkungan Mikro
Pesaing
1. Pesaing baru banyak yang muncul 0.06 -3.2 -0.19
2. Strategi pesaing yang kotor 0.06 -2.4 -0.14
Pemasok-Dana
1. Kenaikan suku bunga SBI 0.07 -3.6 -0.25
2. Kebijakan pemerintah di bidang moneter
0.06 -2.2 -0.13
Pelanggan
1. Tersedianya alternatif pembiayaan 0.06 -3.4 -0.20
2. Loyalitas pasar yang rendah 0.07 -3.2 -0.22
3. Tuntutan suku bunga kredit yang rendah
0.06 -2.6 -0.16
Total 1 -2.86
-
16
Selanjutnya berdasarkan hasil evaluasi faktor eksternal yaitu faktor
peluang dan ancaman, dapat disajikan tabel sebagai berikut :
No Faktor Strategis Skor
1 Faktor Peluang/Opportunity 3.10
2 Faktor Ancaman/Threats -2.86
Total - 0.24
Data analisis matrik profil kompetitif
Data ini merupakan perbandingan kompetitif dari perusahaan terhadap
perusahaan pesaing yang dominan atau pesaing yang terdekat. Misalkan matrik
kompetitif terhadap pesaing adalah sebagai berikut :
Langkah selanjutnya adalah melakukan plotting ke dalam diagram SWOT
dan mencari diagonal-diagonalnya. Adapun hasil plotting adalah sebagai berikut
Faktor Strategi
Rahardjo Sedoyo Perush Peasing
Bobot Rating Skor Rating Skor
Kualitas jasa
0.20 3 0.60 3 0.60
Harga 0.30 4 1.20 3 0.90
Distribusi 0.10 3 0.30 3 0.30
Promosi 0.10 4 0.40 4 0.40
Loyalitas konsumen
0.10 3 0.30 4 0.40
Pelayanan Pelangan
0.20 3 0.60 3 0.60
Total 1.00 2.40 3.20
-
17
Peluang D 3,10 A Konvesional Agresif -2,53 II E I 3,11 Kelemahan Kekuatan Defensi Diversifikasi III IV C - 2,86 B
Ancaman
Keterangan : E = Adalah perpotongan diagonal AC dan BD A = mempunyai koordinat ( 3,11 ; 3,10) B = mempunyai koordinat ( 3,11 ; -2,86) C = mempunyai koordinat ( -2,53 ; -2,86) D = mempunyai koordinat ( -2,53 ; 3,10)
Kemudian dengan memanfaatkan koordinat masing-masing titik, akan
dapat diperoleh dua persamaan garis yaitu garis AC dan BD. Formula di bawah ini
dipakai untuk menghitung persamaan dari dua garis tersebut
Persamaan garis AC adalah 5,96 X 5,46 Y = 1.052, Persamaan garis BD
adalah - 5,96 X 5,64 Y = - 2.406 Selanjutnya dari kedua persamaan tersebut
dilakukan interpolasi, sehingga akan diperoleh nilai X sebesar 0,29 dan Y sebesar
0,12. Dengan demikian titk perpotongan dua diagonal AC dan BD atau koordinat
dari titik X adalah (0,29 ; 0,12) yang ternyata dari perhitungan terletak pada
Y Y1 X X1 ---------- = --------------
Y2 Y 1 X2- X1
-
18
kuadran I. Mengacu pada perhitungan di atas, maka secara ilmiah analisis SWOT
ini akan lebih dapat dipertanggungjawabkan.
Meskipun posisi titik X ada di kuadran I, tetapi untuk melengkapi analisis
akan menjadi lebih baik dan sempurna, bilamana di dalam setiap kuadran dihitung
luasnya masing-masing. Sehingga dengan demikian luas dari masing-masing
kuadran adalah seperti di bawah ini :
Dari hasil analisis di atas, terlihat baik dari hasil interpolasi garis diagonal
dan perhitungan luas masing-masing kuadran membuktikan bahwa posisi analisis
SWOT atas Rahardjo Multifinance terletak di posisi yang bagus yaitu kuadran I,
sehingga dapat diterapkan Strategi SO
Kuadran Posisi Titik Luas Ranking
Srtategi
I A ( 3,11 ; 3,10) 9.641 1 Agresif
II B (-2,53; 3,10) - 7.843 3 Konvensional
III C (-2,53 ; -2,86) 7.236 4 Defensif
IV D (3,11 ; -2,86) 8.895 2 Kompetitif