lampiran tutorial sken3. siap print!
TRANSCRIPT
SKENARIO 3
BUDI ANAK BANDEL
STEP I- Refleks adalah gerak spontan atau tiba-tiba tanpa melewati otak.
- Obat adalah sesuatu yang dapat menghilangkan rasa sakit dan dapat
mengubah proses kimia dalam tubuh.
- Panas adalah kenaikan suhu badan diatas normal.
- Nyeri adalah perasaan tidak nyaman karena adanya kerusakan sel dalam
tubuh atau peradangan karena infeksi akibat adanya luka.
- Pucat adalah kondisi dimana peredaran darah tidak lancar karena
terganggunya metabolisme tubuh yang ditandai dengan kulit memutih.
STEP II1. Bagaimana mekanisme gerak refleks & gerak biasa?
2. Bagaimana reaksi obat dalam tubuh?
3. Bagaimana mekanisme terjadinya pucat?
4. Bagaimana mekanisme nyeri?
5. Bagaimana mekanisme panas karena terkena sesuatu?
6. Apa obat yang tepat untuk rasa nyeri & panas pada skenario ini?
7. Bagaimana sistem saraf bila dikaitkan dengan skenario ini ?
8. Bagaimana proses penanggapan saraf terhadap rangsangan secara
fisiologis & kimia?
STEP III
1.
(Gerak biasa)
Reseptor neuron sensoris ssp (otak) neuron motorik efektor
(Gerak refleks)
Reseptor neuron sensoris konektor neuron motorik efektor
gerak reflek ada yang langsung melewati sumsum tulang belakang, namun
ada yang lewat otak dulu misalnya reflek kedip mata
2.
Perjalanan obat.
obat masuksecara oral, akan direabsorpsi dulu untuk masuk dalam tubuh dan
melewati sawar-sawar biologis (membran sel) sebelum dibagikan ke titik2 yg
dituju. Obat tersebut memicu keluarnya enzim-enzim yang dibutuhkan supaya
obat tersebut bekerja maksimal dan tepat pada sasaran yang dituju (spesifik )
3.
Pucat terjadi karena ada faktor yang mempengaruhinya dulu. Misalnya, kaget,
terganggu sesuatu, benturan, sehingga mengganggu sel saraf di medulla spinalis
yg mengakibatkan kerja saraf tak normal.
Faktor penyebab pucat yang lain adalah penyakit(anemia), demam, kondisi tubuh
tidak fit, syok, bisa juga karena kurang makan.
4.
Penumpukan asam laktat ( glikogen yg diuraikan ) pada otot akan
menimbulkan nyeri.
Selain itu, pukulan benda tumpul pada tubuh dapat merusak sel atau
jaringan dalam tubuh, sehingga tubuh akan merasa nyeri. Semua perasaan
nyeri tersebut terletak di saraf, baik nyeri interna (misalnya nyeru
lambung) maupun eksterna (misalnya nyeri saat dicubit)
5.
Panas yang sebagian cz otot terlalu capai.
IZA
Sensor di kulit banyak, sehingga kulit bisa merasa panas
RATIH
Karena mungkin lamanya terkena beban shg ototnay capai shg panas
HEPY
Kehabisan energi cz otot kontraksi terus sehingga tumpukan as laktat akhirnya
terasa panas ditunjang lagi dengan adanya bakteri yang masuk saat terjadinya luka
IRMA
Karena ketakutan ------Jantung pompa darah lebih cepat ---- peredaran darah tak
normal----- tubuh terasa panas.
6.
Nyeri dapat diobati dengan analgesik misalnya, Asam mefenamat
Yang fungsinya adalah mengurangi rasa nyeri
Panas sebagian dapat diobati dengan dikompres atau diolesi balsem.
7.
Bentuk sel saraf :
Susunan saraf pusat Otak
o Otak besar
o Otak tengah
o Otak kecil
o Jembatan varol
3 membran selaput otak (meninges) :
1. Durameter
2. Arakhnoid
3. Piameter
Sumsum tulang belakang
Sst Simpatis
Parasimpatis
Serat saraf :
1. serat bermielin : menghantar sinyal dengan cepat, mengendalikan sinyal
dan sensorik yg kritis ke otak
2. sarat tak bermielin : serat lebih kecil, mengendalikan struktur pembuluh
darah, sinyal tak sadar.
Sistem saraf tepi secara anatomis :
o Ganglion
o Serabut saraf
o Akhiran saraf
8.
Jalannya impuls :
lewat sel saraf
lewat sinapsis
Adanya polarisasi dan depolarisasi
----- tidak menerima impuls = polarisasi
Depolarisasi
------ adanya kebalikan muatan di akson dan daerah luarnya.
Yang semula akson (-) menjadi (+) begitu juga dg keadaan luarnya
STEP IV
Sistem Saraf Susunan saraf pusat otak dan sumsum tulang belakang
Sistem Saraf Tepi simpatis dan parasimpatis
Rangsangan
Respon
Gerak biasa
reflek
berlebihan
Obat Nyeri dan panas
Saraf sistem imun
Sembuh
STEP V1. MEMAHAMI SISTEM SARAF (SECARA ANATOMI DAN
HISTOLOGI)
2. MEMAHAMI CARA MASUKNYA OBAT DAN MEKANISME
REAKSI OBAT DALAM TUBUH
3. MEMAHAMI OBAT ANTI NYERI ( PROSES, SIFAT, MACAM2)
4. MEMAHAMI MEKANISME GERAK ( GERAK BIASA DAN
GERAK REFLEK)
5. MEMAHAMI MEKANISME PUCAT, NYERI, PANAS SECARA
FISIOLOGI
6. MEMAHAMI MACAM2 PENGHANTARAN IMPULS SARAF
7. MEMAHAMI KELAINAN PADA SISTEM SARAF
STEP VI1. MEMAHAMI SISTEM SARAF (SECARA ANATOMI DAN
HISTOLOGI)
SST SARAF SCR ANATOMI
A. Susunan saraf pusat
1. esensefalon(otak)
lapisan selaput meninges
durameter : selaput yang bersatu dengan tengkorak
arakhnoid : bentuk seperti sarang laba-laba, didalamnya
terdapat cairan spinalis
piameter : penuh dengan pembuluh darah, dekat dengan
permukaan otak.
a. cerebrum
i. lobus frontalis (pengaturan gerak otot)
sulcus pentalis
ii. lobus parietal (pusat krcerdasan)
sulcus lateralis
iii. lobus temporal ( pusat pendegaran)
sulcus parieto oksipital
iv. lobus oksipetal (pusat penglihatan)
fungsi :
-sensoris : menerima impuls
-motoris : mngendalikan gerak sadar
-asosiasi: menghubungkan motoris dan sensoris (berfikir,
belajar,memori)
b. mesensefalon/otak tengah
sebagai reflek kedipan mata
c. serebelum
sebagai pusat keseimbangan tubuh
d. medulla oblongata
sebagai penghubung otak bagian kiri dan medula spinalis
e. diensefalon
i. talamus
ii. hipotalamus
f. sponvaroli (menghubungkan antar bagian otak)
2. Medula spinalis
B. Susunan saraf tepi
1. Saraf sadar
a. 12 pasang saraf tepi frontal
i. 3pasang saraf sensori
ii. 5pasang saraf motorik
iii. 4pasang saraf interneuron
b. 31 pasang saraf tepi spinal
i. 8pasang saraf leher
ii. 12pasang saraf punggung
iii. 5pasang saraf pinggang
iv. 5pasang saraf pinggul
v. 1pasang saraf ekor
2. Saraf tak sadar
a. Saraf simpatis
b. Saraf parasimpatis
(tidak berpengaruh pada kontraksi dan relaksasi rahim)
mengecilkan pupil, menstimulasi aliran tubuh,
mmperlambat denyut jantung, membebaskan bronkus,
menstimulasi sal kelenjar pencernaan, menyempitkan
cabang tenggorok, menurunkan ekskresi,mengurangi
volume darah
kerja saraf simpatis berlawanan dengan saraf parasimpatis
3. ganglion
a. ganglion kromuspiral / sensoris
b. ganglion otonom
4. sabut saraf
a. bermyelin
b. tak bermyelin
c. jar ikat
i. epineureum
ii. perineureum
iii. endoneureum
5. akhiran saraf
2. MEMAHAMI CARA MASUKNYA OBAT DAN MEKANISME REAKSI
OBAT DALAM TUBUH
1. ORAL : Lewat mulut
2. SUBLINGUAL : dibawah lidah
3. INHALASI : menyemprotkan kedalam mulut (gas / cairan)
4. REKTAL : melalui dubur / anus
5. PERVAGINAM : melalui vagina
6. PARENTERAL : tanpa melalui mulut, langsung ke pembuluh darah.
A. Intravena : tak mengalami tahap absorbsi
B. Intramuskular : melalui tahap absorbsi yang lebih cepat
C. Intratecal : obat masuk ruang subaraknoid spinal
D. Subkutan : tahp absorbsi lebih lambat
Keuntungan :
o Pengaturan dosis tepat
o Ketersediaan hayati bisa mencapai hingga 100%
o Penganceran lewat cairan tubuh
Kekurangan :
o Biaya tinggi
o Psikologis pasien injeksi (ketakutan injeksi)
o Resiko injeksi (mal organ,hemolisis,penyebaran virus)
7. TOPIKAL : bersifat lokal (obat tetes mata,salep pada kulit)
Keuntungan :
o Dosis rendah
o Kerja sistemik rendah
Kekurangan :
o Efek samping alergi
o Lokal jaringan
MEKANISME REAKSI OBAT DALAM TUBUH
1. Interaksi dengan reseptor
Reseptor obat yang berupa makromolekul spesifik pada membran sel yang
ikatannya bersifat reversible. Kebanyakan reseptor obat adalah reseptor untuk zat-
zat endogen (reseptor fisiologi)
2. Tidak diperantarai reseptor
a. Obat bekerja pada enzim
Mis : NSAID
b. Chelating agents
Golongan obat ini mampu berinteraksi dengan ion logam berat. Obat-obat
ini digunakan untuk pengobatan keracunan logam berat.
Mis : EDTA ( Ethylene Diamine Tetra Acetic Acid ) karena mampu
mengikat Ca2+ maka dapat digunakan untuk pelebaran saluran akar gigi.
Obat dalam tubuh mengalami liberasi (oral) yaitu hancurnya obat saat masuk dlm
organ pencernaan, kemudiaan zat aktif lalu larut dalam sistem pencernaan
Lalu terjadi absorbsi obat diserap oleh dinding usus halus kemudian masuk ke
pembuluh darah
Lalu distribusi obat larut dalam darah lalu disebarkan keseluruh tubuh ( ke titik
tangkap)
Lalu ekskresi yaitu keluarnya sisa obat yang tidak dipakai oleh tubuh melalui
ginjal,saluran cerna, kulit, pernafasan
Transport membran / melewati sawar selektif
1. difusi pasif
2. difusi aktif
3. difusi terfasilitasi
4. transpor lewat endotelium kapiler
5. pinositosis
6. transpor aktif
3.MEMAHAMI OBAT ANTI NYERI
4 golongan obat
1. sedatif (penurunan aktivitas otak)
2. stimulan ( mempercepat kerja otak )
3. halusinogen (menimbulkan hayalan pada pemakai )
4. painkiller ( penahan rasa nyeri )
A. Analgesik Non-Narkotik
1. Salsilat
Efek antipiretik salisilat diperoleh dengan meningkatkan pelepasan suhu
melalui vasodilatasi, penguapan kulit dan pernapasan. Titik tangkap di
hipotalamus dengan mempengaruhi pusat suhu dan pusat metabolisme air.
Salisilat juga berkhasiat anti-inflamasi, antialergi dan meningkatkan
ekskresi asam urat.
2. Para Amino Fenol
Asetominofen (Parasetamol) merupakan metabolism fenasetin yang
penggunaannya makin banyak. Efek antipiretik maupun analgesic parasetamol
sama dengan salisilat. Parasetamol tidak memiliki khasiat anti-inflamasi.
3. Golongan Pirazolon
Obat ini sama dengan salisilat namun lebih beracun.
4. Golongan asam organic lain
Golongan ini memiliki daya anti inflamasi.
5. Obat Pirai
Yang spesifik sebagai anti pirai adalah kolkisin, yang mampu menghambat
pembentukan asam urat. Dengan makin berkurangnya asam urat, maka rasa
nyeri lambat laun berkurang hingga menghilang.
B. Analgesik Narkotik
Narkotik hanya memiliki efek analgesic yang sangat kuat tanpa efek antipireti,
sehingga nyeri organ mampu ditekan. Sayangnya, obat ini member adiksi pada
penggunaan berulang.
Kerja analgesik
1. hipotalamus (frontal) dengan menaikkan suhu
2. perifer menghambat prostaglandin ditempat terjadinya peradangan
mencegah sensitasi reseptor mekanik
4.MEMAHAMI MEKANISME GERAK ( GERAK BIASA DAN GERAK
REFLEK)
a. gerak biasa
reseptor neuron sensoris otak neuron motoris organ
b. gerak reflek
reseptor neuron sensoris medulla spinalis neuron motoris
efektor
karena melewati jalan pintas disebut lengkung refleks
macam reflek :
a. spinal : pada sumsum tulang belakang
b. medula : pada medula spinalis
c. superfisial : kulit
3. metatif : otot lurik
4. fiseral : dilatasi pupil dan denyut jantung
POTENSIAL RESEPTOR
-mengubah suhu membran
-penambahan bahan kimia pd membran
-efek radiasi pd membran
5.MEMAHAMI MEKANISME PUCAT, NYERI, PANAS SECARA
FISIOLOGI
Nyeri :
-nyeri cepat : 0.1detik stelah kejadian
(nyeri tusuk,tajam,elektrik,akut)
-nyeri lamban : lebih dari 1skon
Adanya kerusakan jaringan lama-lama + sakit
(nyeri akut)
Kerusakan jaringan pada saraf sensori menjadi---- aktifitas listrik -----
ditransmisikan serabut saraf bermyelin A dan E dan serabut saraf tidak
bermyelin C medula spinalis,talamus,korteks serebri nyeri
6.MEMAHAMI MACAM2 PENGHANTARAN IMPULS SARAF
1. melalui saraf
Impuls dendrit badan sel neurit keluar melewati sinapsis
2.melalui sinapsis
Vesikula sinapsis/membran kecil di sitoplasma yg berisi neurotransmitter
(asetilkolin,noradrenalin dll) yang nantinya akan dilepaskan.
7.MEMAHAMI KELAINAN PADA SISTEM SARAF
a. Meningitis
b. Multiple sklerosis
c. Hidrichepalus
d. Urat saraf terjepit
e. Parkinson
f. GO
g. Insomnia
h. Ensefalitis : peradangan pada otak karena virus
i. Ataksia
j. Alzeimer :demensial parensil terjadi pada ganglion otak
k. Kanker otak : pembengkakan sel neuro ganas pada otak
l. Tumor otak
m. Epilepsi
n. Nerve bellpalsi : paralisis N.VII
Mempengaruhi gerakan :
o. Korea/koreiformis
p. Atetosis
q. Tremor
r. Distonia
s. Tik
t. Gangguan akibat obat
u. Retless syndrom/ syndrom eight bond
v. syndrom kekakuan badan
w. gangguann gerakan psikogenik
Akibat kerusakan medulla spinalis :
x. insomnia
y. lemah saraf
z. migrain
aa. nyeri saraf : pipi, pangkal telinga, gigi
bb. radang saraf : pipi, pangkal telinga dan gigi.