laminar air flow sering disebut juga sebagai biological safety cabinet

13
Rekonsiliasi Dalam Pengobatan Rekonsiliasi adalah proses pembuatan daftar akurat yang memungkinkan dari semua pengobatan yang telah diterima pasien, termasuk obat OTC ( over the counter) dan obat herbal. Di dalam list ini terdapat nama obat, dosis penggunaan, cara penggunaan dan cara penyimpanannya. Daftar kompresif ini kemudian dibandingkan dengan berbagai pengobatan baru yang lainnya sehingga seluruh regimen obat pasien dapat diatur ketika dibutuhkan. Langkah terakhir yang penting dalam proses ini adalah mengkomunikasikan tinjauan daftar penggunaan obat yang telah didapatkan pasien untuk ketepatan penatalaksanaan yang diberikan kepada pasien untuk selanjutnya. Tujuan rekonsiliasi Untuk mencegah terjadinya eror medikasi seperti pemberian obat yang tidak tepat, duplikasi obat, pemberian obat yang terlalu banyak atau terlalu sedikit, mencegah reaksi obat yang merugikan karena pencampuran obat yang salah. Agar tujuan ini dapat tercapai secara efektif maka proses ini harus dilakukan secara konsisten. Tugas ini dilaksanakan oleh petugas yang telah di izinkan oleh 1

Upload: xiamii

Post on 11-Dec-2015

20 views

Category:

Documents


4 download

DESCRIPTION

ilmiah

TRANSCRIPT

Page 1: Laminar Air Flow Sering Disebut Juga Sebagai Biological Safety Cabinet

Rekonsiliasi Dalam Pengobatan

Rekonsiliasi adalah proses pembuatan daftar akurat yang memungkinkan dari

semua pengobatan yang telah diterima pasien, termasuk obat OTC ( over the counter)

dan obat herbal. Di dalam list ini terdapat nama obat, dosis penggunaan, cara

penggunaan dan cara penyimpanannya. Daftar kompresif ini kemudian dibandingkan

dengan berbagai pengobatan baru yang lainnya sehingga seluruh regimen obat pasien

dapat diatur ketika dibutuhkan.

Langkah terakhir yang penting dalam proses ini adalah mengkomunikasikan

tinjauan daftar penggunaan obat yang telah didapatkan pasien untuk ketepatan

penatalaksanaan yang diberikan kepada pasien untuk selanjutnya.

Tujuan rekonsiliasi

Untuk mencegah terjadinya eror medikasi seperti pemberian obat yang tidak

tepat, duplikasi obat, pemberian obat yang terlalu banyak atau terlalu sedikit,

mencegah reaksi obat yang merugikan karena pencampuran obat yang salah.

Agar tujuan ini dapat tercapai secara efektif maka proses ini harus dilakukan

secara konsisten. Tugas ini dilaksanakan oleh petugas yang telah di izinkan oleh

rumah sakit dengan metode yang tepat sehingga semua perubahan pengobatan yang

dilalui oleh pasien dapat tercatat hingga pasien kembali ke rumah.

BCH ( Boulder Community Health) telah melakukan rekonsiliasi secara

konsisten selama lima tahun yang timnya terdiri dari farmasis, perawat, patient

safety&quality dan departemen homecare. BCH menyimpulkan bahwa pembuatan

daftar pengobatan sederhana tidak cukup, jadi dilakukan perluasan rekonsiliasi

dengan melibatkan dokter. Sehingga nanti akhirnya dokter pun dapat memberikan

terapi obat yang tepat sesuai dengan diagnosis pasien.

1

Page 2: Laminar Air Flow Sering Disebut Juga Sebagai Biological Safety Cabinet

High Alert

Obat high alert adalah obat-obatan yang memiliki resiko tinggi yang dapat

menyebabkan timbulnya komplikasi/ membahayakan pasien secara signifikan jika

terdapat kesalahan penggunaannya (dosis, interval, dan pemulihannya). Selain

berhati-hati dalam penggunaannya, obat high alert ini juga harus disimpan ditempat

yang khusus.

Berikut daftar obat-obatan yang tergolong dalam high alert :

2

Page 3: Laminar Air Flow Sering Disebut Juga Sebagai Biological Safety Cabinet

Obat-obat yang sering terlibat kesalahan dalam pemberitaan adalah pemberian

elektrolit konsentrasi tinggi secara tidak sengaja. Cara yang paling efektif untuk

mengurangi atau menghilangkan kejadian ini adalah menyusun proses pengelolaan

obat yang memerlukan perhatian yang tinggi, termasuk memindahkan elektrolit

kosentrasi tinggi dari unit perawatan pasien ke farmasi. Selain itu, harus ditetapkan

cara pelabelan dan penyimpanannya sedemikian rupa sehingga aksesnya terbatas agar

terhindar dari pemakaian yang tidak sengaja.

3

Page 4: Laminar Air Flow Sering Disebut Juga Sebagai Biological Safety Cabinet

Suhu Penyimpanan Obat

Suhu penyimpanan menurut Farmakope IV:

Dingin : suhu tidak lebih dari 8oC; lemari pendingin memiliki suhu 20C dan

80C, sedangkan lemari pembeku mempunyai suhu - 200C dan - 100C

Sejuk :suhu antara 80C dan 150C

Suhu kamar : suhu pada ruang kerja. Suhu kamar erkendali adalah suhu yang

diatur antara 150C dan 300C

Hangat : suhu antara 300C dan 400C

Panas berlebih : suhu diatas 400C

- Contoh obat yang disimpan di refrigerator : vaksin polio, vaksin rabies, vaksin

DPT, vaksin diferitetanus, vaksin hepatitis, serum antirabies.

- Contoh obat yang disimpan di freezer : serum immunoglobulin

Penyimpanan Narkotika dan Psikotropika

Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 2015 Tentang

Peredaran, Penyimpanan, Pemusnahan, Dan Pelaporan Narkotika, Psikotropika, Dan

Prekursor Farmasi

Penyimpanan Narkotika dan Psikotropika

PENYIMPANAN

Bagian Kesatu

Umum

Pasal 24

Tempat penyimpanan Narkotika, Psikotropika, dan Prekursor Farmasi di

fasilitas produksi, fasilitas distribusi, dan fasilitas pelayanan kefarmasian

harus mampu menjaga keamanan, khasiat, dan mutu Narkotika,

Psikotropika, dan Prekursor Farmasi.

4

Page 5: Laminar Air Flow Sering Disebut Juga Sebagai Biological Safety Cabinet

Pasal 25

(1) Tempat penyimpanan Narkotika, Psikotropika, dan Prekursor Farmasi

dapat berupa gudang, ruangan, atau lemari khusus.

(2) Tempat penyimpanan Narkotika dilarang digunakan untuk menyimpan

barang selain Narkotika.

(3) Tempat penyimpanan Psikotropika dilarang digunakan untuk menyimpan

barang selain Psikotropika.

(4) Tempat penyimpanan Prekursor Farmasi dalam bentuk bahan baku

dilarang digunakan untuk menyimpan barang selain Prekursor Farmasi dalam

bentuk bahan baku.

Pasal 26

(1) Gudang khusus sebagaimana dimaksud dalam Pasal 25 ayat (1) harus

memenuhi persyaratan sebagai berikut:

a. dinding dibuat dari tembok dan hanya mempunyai pintu yang dilengkapi

dengan pintu jeruji besi dengan 2 (dua) buah kunci yang berbeda;

b. langit-langit dapat terbuat dari tembok beton atau jeruji besi;

c. jika terdapat jendela atau ventilasi harus dilengkapi dengan jeruji besi;

d. gudang tidak boleh dimasuki oleh orang lain tanpa izin Apoteker

penanggung jawab; dan

e. kunci gudang dikuasai oleh Apoteker penanggung jawab dan pegawai lain

yang dikuasakan.

(2) Ruang khusus sebagaimana dimaksud dalam Pasal 25 ayat (1) harus

memenuhi syarat sebagai berikut:

a. dinding dan langit-langit terbuat dari bahan yang kuat;

b. jika terdapat jendela atau ventilasi harus dilengkapi dengan jeruji besi;

c. mempunyai satu pintu dengan 2 (dua) buah kunci yang berbeda;

d. kunci ruang khusus dikuasai oleh Apoteker penanggung jawab/Apoteker

yang ditunjuk dan pegawai lain yang dikuasakan; dan

e. tidak boleh dimasuki oleh orang lain tanpa izin Apoteker penanggung

jawab/Apoteker yang ditunjuk.

5

Page 6: Laminar Air Flow Sering Disebut Juga Sebagai Biological Safety Cabinet

(3) Lemari khusus sebagaimana dimaksud dalam Pasal 25 ayat (1) harus

memenuhi syarat sebagai berikut:

a. terbuat dari bahan yang kuat;

b. tidak mudah dipindahkan dan mempunyai 2 (dua) buah kunci yang

berbeda;

c. harus diletakkan dalam ruang khusus di sudut gudang, untuk Instalasi

Farmasi Pemerintah;

d. diletakkan di tempat yang aman dan tidak terlihat oleh umum, untuk

Apotek, Instalasi Farmasi Rumah Sakit, Puskesmas, Instalasi Farmasi Klinik,

dan Lembaga Ilmu Pengetahuan ; dan

e. kunci lemari khusus dikuasai oleh Apoteker penanggung jawab/Apoteker

yang ditunjuk dan pegawai lain yang dikuasakan.

Lemari Penyiapan Obat Suntik

Laminar Air Flow adalah meja kerja steril untuk melakukan kegiatan

inokulasi/ penanaman. Laminar Air Flow merupakan suatu alat yang digunakan

dalam pekerjaan persiapan bahan tanaman, penanaman, dan pemindahan tanaman

dari sutu botol ke botol yang lain dalam kultur in vitro. Alat ini diberi nama Laminar

Air Flow Cabinet, karena meniupkan udara steril secara kontinue melewati tempat

kerja sehingga tempat kerja bebas dari, debu dan spora-spora yang mungkin jatuh

kedalam media, waktu pelaksanaan penanaman. Aliran udara berasal dari udara

ruangan yang ditarik ke dalam alat melalui filter pertama (pre-filter), yang kemudian

ditiupkan keluar melalui filter yang sangat halus yang disebut HEPA (High efficiency

Particulate Air FilterI), dengan menggunakan blower.

Laminar Air Flow (LAF) digunakan sebagai ruangan untuk pengerjaan secara

eseptis. Prinsip penaseptisan suatu ruangan berdasarkan aliran udara keluar

dengankontaminasi udara dapat diminimalkan.

Pada Laminar Air Flow, terdapat 2 macam filter:

6

Page 7: Laminar Air Flow Sering Disebut Juga Sebagai Biological Safety Cabinet

1.      Pre-filter, yang menggunakan saringan pertama terhadap debu-debu dan benda-

benda yang kasar. Pori-porinya kira-kira 5 mm sehingga efisiensinya dapat mencapai

95 mm untuk objek-objek yang ≥ 5 mm.

2.      HEPA filter dengan pori-pori 0.3 (m dan terdapat pada bidang keluar udara

kearah permukaan tempat kerja.

Laminar Air Flow sering disebut juga sebagai Biological Safety

Cabinet (BSC) yaitu alat yang berguna untuk bekerja secara aseptis karena BSC/LAF

mempunyai pola pengaturan dan penyaring aliran udara sehingga menjadi steril dan

aplikasisinar UV beberapa jam sebelum digunakan. Prosedur penggunaan BSC/FAL

adalah sebagai berikut:

1.      Hidupkan lampu UV selama 2 jam, selanjutnya matikan segera sebelum mulai

bekerja.

2.      Pastikan kaca penutup terkunci dan pada posisi terendah.

3.      Nyalakan lampu neon dan blower.

4.      Biarkan selama 5 menit.

5.      Cuci tangan dan lengan dengan sabun gemisidal / alkohol 70 %.

6.      Usap permukaan interior LAF/BSC dengan alkohol 70 % atau desinfektan yang

cocok dan biarkan menguap.

7.      Masukkan alat dan bahan yang akan dikerjakan, jangan terlalu penuh (overload)

karena memperbesar resiko kontaminan.

8.      Atur alat dan bahan yang telah dimasukan ke LAF/BSC sedemikian rupa

sehingga efektif dalam bekerja dan tercipta areal yang benar-benar steril.

9.      Jangan menggunakan pembakar Bunsen dengan bahan bakar alkohol tapi

gunakan yang berbahan bakar gas.

10.  Kerja secara aseptis dan jangan sampai pola aliran udara terganggu oleh

aktivitas kerja.

11.   Setelah selesai bekerja, biarkan 2-3 menit supaya kontaminan tidak keluar dari

BSC

7

Page 8: Laminar Air Flow Sering Disebut Juga Sebagai Biological Safety Cabinet

12. Usap permukaan interior LAF/BSC dengan alkohol 70 % dan biarkan menguap

lalu tangan dibasuh dengan desinfektan.

13.   Matikan lampu neon dan blower.

Proses pencampuran obat suntik secara aseptis,

Mengikuti langkah – langkah sebagai berikut:

a) Menggunakan Alat Pelindung Diri (APD).

b) Melakukan dekontaminasi dan desinfeksi sesuai prosedur tetap

c) Menghidupkan Laminar Air Flow (LAF) sesuai prosedur tetap

d) Menyiapkan meja kerja LAF dengan memberi alas penyerap cairan dalam LAF.

e) Menyiapkan kantong buangan sampah dalam LAF untuk bekas obat.

f) Melakukan desinfeksi sarung tangan dengan alkohol 70 %.

g) Mengambil alat kesehatan dan obat-obatan dari pass box.

h) Melakukan pencampuran secara aseptis

Proses pencampuran sediaan sitostatika

1) Memakai APD sesuai PROSEDUR TETAP

2) Mencuci tangan sesuai PROSEDUR TETAP

3) Menghidupkan biological safety cabinet (BSC) 5 menit sebelum digunakan.

4) Melakukan dekontaminasi dan desinfeksi BSC sesuai PROSEDUR TETAP

5) Menyiapkan meja BSC dengan memberi alas sediaan sitostatika.

6) Menyiapkan tempat buangan sampah khusus bekas sediaan sitostatika.

7) Melakukan desinfeksi sarung tangan dengan menyemprot alkohol 70%.

8) Mengambil alat kesehatan dan bahan obat dari pass box.

9) Meletakkan alat kesehatan dan bahan obat yang akan dilarutkan di atas meja BSC.

10) Melakukan pencampuran sediaan sitostatika secara aseptis.

11) Memberi label yang sesuai pada setiap infus dan spuit yang sudah berisi sediaan

sitostatika

12) Membungkus dengan kantong hitam atau aluminium foil untuk obat-obat yang

harus terlindung cahaya.

8

Page 9: Laminar Air Flow Sering Disebut Juga Sebagai Biological Safety Cabinet

13) Membuang semua bekas pencampuran obat kedalam wadah pembuangan khusus.

14) Memasukan infus untuk spuit yang telah berisi sediaan sitostatika ke dalam

wadah untuk pengiriman.

15) Mengeluarkan wadah untuk pengiriman yang telah berisi sediaan jadi melalui

pass box.

16) Menanggalkan APD sesuai prosedur tetap

9