laju pertumbuhan oithona sp. yang diberi pakan …digilib.unila.ac.id/23415/3/skripsi tanpa bab...

47
LAJU PERTUMBUHAN Oithona sp. YANG DIBERI PAKAN ALAMI Nannochloropsis sp. dan Isochrysis sp., BESERTA KOMBINASINYA (Skripsi) Oleh : Agung Munandar FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG 2016

Upload: duongdang

Post on 04-May-2019

246 views

Category:

Documents


8 download

TRANSCRIPT

Page 1: LAJU PERTUMBUHAN Oithona sp. YANG DIBERI PAKAN …digilib.unila.ac.id/23415/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini yang berjudul

LAJU PERTUMBUHAN Oithona sp. YANG DIBERI PAKAN ALAMI

Nannochloropsis sp. dan Isochrysis sp., BESERTA KOMBINASINYA

(Skripsi)

Oleh :

Agung Munandar

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG

2016

Page 2: LAJU PERTUMBUHAN Oithona sp. YANG DIBERI PAKAN …digilib.unila.ac.id/23415/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini yang berjudul

ABSTRAK

LAJU PERTUMBUHAN Oithona sp. YANG DIBERI PAKAN ALAMI

Nannochloropsis sp. dan Isochrysis sp., BESERTA KOMBINASINYA

Oleh

Agung Munandar

Pangsa pasar hasil budidaya perikanan sangat luas, sehingga perlu upaya

peningkatan hasil budidayanya. Salah satu cara peningkatan produksi perikanan

adalah dengan memperhatikan kualitas pakan ikan pada fase larva. Salah satu

jenis pakan alami yang dipergunakan dalam pembenihan ikan dari zooplankton

yaitu Oithona sp. karena memiliki kandungan nutrisi yang baik untuk

pertumbuhan ikan. Untuk meningkatkan produktivitas Oithona dibutuhkan pakan

yang berkualitas dan mudah didapat antara lain mikroalga. Mikroalga yang

banyak digunakan sebagai pakan alami zooplankton diantaranya Nannochloropsis

sp. dan Isochrysis sp. karena kandungan nutrisinya yang tinggi. Tujuan penelitian

ini adalah untuk mengetahui laju pertumbuhan Oithona sp. yang diberi pakan

alami Nannochloropsis sp., Isochrysis sp. dan kombinasinya. Penelitian ini

dilakukan pada bulan Maret 2016 – April 2016 di Laboratorium Akuatik, Jurusan

Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Lampung.

Rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL)

dengan 5 perlakuan, diulang 4 kali. Data dianalisis ragam (ANOVA) dan diuji

lanjut dengan uji beda nyata terkecil (BNT) pada taraf 5%.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian pakan alami B (Nannochloropsis

sp. 75% dan Isochrysis sp. 25% memberikan hasil kepadatan puncak populasi

Oithona sp yang paling tinggi yaitu 215 ind/L dan laju pertumbuhan tertinggi

5,08%/hari.

Kata Kunci : Oithona sp., Pakan Alami, Kepadatan Populasi, Laju Pertumbuhan

Page 3: LAJU PERTUMBUHAN Oithona sp. YANG DIBERI PAKAN …digilib.unila.ac.id/23415/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini yang berjudul

LAJU PERTUMBUHAN Oithona sp. YANG DIBERI PAKAN ALAMI

Nannochloropsis sp. dan Isochrysis sp., BESERTA KOMBINASINYA

Oleh

Agung Munandar

Skripsi

Sebagai salah satu syarat untuk mencapai gelar

SARJANA SAINS

Pada

Jurusan Biologi

Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG

2016

Page 4: LAJU PERTUMBUHAN Oithona sp. YANG DIBERI PAKAN …digilib.unila.ac.id/23415/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini yang berjudul
Page 5: LAJU PERTUMBUHAN Oithona sp. YANG DIBERI PAKAN …digilib.unila.ac.id/23415/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini yang berjudul
Page 6: LAJU PERTUMBUHAN Oithona sp. YANG DIBERI PAKAN …digilib.unila.ac.id/23415/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini yang berjudul

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Jakarta pada tanggal 24 Agustus 1994.

Penulis merupakan anak sulung dari dua bersaudara, dari

Bapak Suhandar dan Ibu Hasyuliani.

Penulis pertama kali mengenyam pendidikan di TK

Ismariyah Bandar Lampung. Pendidikan Sekolah Dasar

diselesaikan pada tahun 2006 di SD N 1 Rajabasa Bandar Lampung. Sekolah

Menengah Pertama diselesaikan pada tahun 2009 di SMP N 8 Bandar Lampung.

Sekolah Menengah Atas diselesaikan pada tahun 2012 di SMA Muhammadiyah 2

Bandar Lampung. Penulis melanjutkan pendidikan Strata 1 di Perguruan Tinggi

Negeri Universitas Lampung pada tahun 2012. Penulis terdaftar sebagai

mahasiswa di Universitas Lampung pada Jurusan Biologi Fakultas Matematika

dan Ilmu Pengetahuan Alam.

Selama masa perkuliahan, penulis aktif di Lembaga Kemahasiswaan yang berada

di Jurusan Biologi yaitu HIMBIO (Himpunan Mahasiswa Biologi). Pada tahun

kepengurusan 2013-2014 penulis menjabat sebagai Anggota Bidang Dana Usaha.

Page 7: LAJU PERTUMBUHAN Oithona sp. YANG DIBERI PAKAN …digilib.unila.ac.id/23415/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini yang berjudul

Dalam masa perkuliahan, penulis melaksanakan Kerja Praktik (KP) di Balai

Pengawasan dan Sertifikasi Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura

(BPSB TPH) Lampung dengan judul “Persentase Daya Berkecambah Bayam

(Amaranthus sp.) Varietas Pertiwi pada Berbagai Macam Media”.

Selanjutnya penulis melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KKN) selama 60 hari di

Desa Ngambur, Pesisir Barat, Lampung.

Page 8: LAJU PERTUMBUHAN Oithona sp. YANG DIBERI PAKAN …digilib.unila.ac.id/23415/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini yang berjudul

MOTTO

When life gets you down, you know what you gotta do? Just keep

swimming

(Dory)

What do we do? We swim, swim!

(Dory)

Seperti marmut yang tidak tahu kapan harus berhenti berlari di

roda yang berputar

(Raditya Dika)

Jika kau merasa lelah maka menangislah dan mulai kembali

dengan senyuman

(Agung Munandar)

Page 9: LAJU PERTUMBUHAN Oithona sp. YANG DIBERI PAKAN …digilib.unila.ac.id/23415/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini yang berjudul

PERSEMBAHAN

Puji syukur kepada Allah yang telah memberikan nikmat, kasih dan sayangnya,

sehingga hamba dapat menyelesaikan skripsi ini

Saya persembahkan karya ini sebagai tanda terimakasih dan cinta yang terdalam

kepada orang-orang yang telah berjasa dalam hidup saya

Mama dan Papa tercinta, yang telah memberikan semangat, kasih sayang, dan

didikan yang baik kepada anaknya

Bapak-Ibu Dosen dan Bapak-Ibu Guru

Terimakasih atas ilmu dan budi pekerti yang telah membuat saya

mandiri dan dewasa

Saudara dan Teman yang telah menjadi penyemangat, ikhlas dalam membantu

saya selama ini, dan menjadi tempat berbagi cerita suka dan duka.

dan

Almamater Saya Universitas Lampung

Terima Kasih

Page 10: LAJU PERTUMBUHAN Oithona sp. YANG DIBERI PAKAN …digilib.unila.ac.id/23415/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini yang berjudul

SANWACANA

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas rahmat dan

hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini yang berjudul “Laju

Pertumbuhan Oithona sp. yang Diberi Pakan Alami Nannochloropsis sp. dan

Isochrysis sp., Beserta Kombinasinya” yang merupakan syarat untuk mendapatkan

gelar Sarjana Sains di Jurusan Biologi Universitas Lampung.

Penulis menyadari terdapat banyak sekali bantuan yang didapatkan selama

melaksanakan proses penyelesaian Tugas Akhir, untuk dengan segala hormat

penulis mengucapkan terimakasih kepada :

1. Orang tua, Papaku Suhandar dan Mamaku Hasyliani yang telah mendukung

dan menyemangati baik secara moral maupun financial.

2. Ibu Dra. Sri Murwani, M.Sc. selaku pembimbing 1 yang telah memberikan

bimbingan, arahan, nasihat yang telah diberikan kepada penulis dalam

menyelesaikan Tugas Akhir.

3. Ibu Rochmah Agustrina, Ph.D. selaku Pembimbing II yang telah sabar

membimbing penulis, memberikan motivasi, bimbingan dalam menyelesaikan

Tugas Akhir.

Page 11: LAJU PERTUMBUHAN Oithona sp. YANG DIBERI PAKAN …digilib.unila.ac.id/23415/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini yang berjudul

4. Bapak Drs. Tugiyono, M.Si., Ph,D. selaku pembahas atas segala saran dan

masukkan yang diberikan dalam penyelesaian tugas akhir.

5. Ibu Dra. Nuning Nurcahyani, M.Sc. selaku ketua jurusan Biologi FMIPA

Unila atas bimbingan dan nasihat yang diberikan kepada penulis.

6. Ibu C.N. Ekowati, M.Si selaku Pembimbing Akademik yang telah

memberikan masukan dan saran serta motivasi kepada penulis.

7. Prof. Warsito, S.Si., DEA., Ph.D. selaku Dekan Fmipa Unila atas

dukungannya kepada penulis.

8. Seluruh staff dosen pengajar yang telah memberikan ilmu selama perkuliahan

terimakasih atas segala ilmu dan wawasan yang diberikan selama ini.

9. Seluruh staf karyawan dan staf laboran Jurusan Biologi Fmipa Unila atas

bantuan yang telah diberikan kepada penulis.

10. Adikku Syarah Purnama Sari, dan kucing kesyangan Katy yang telah menjadi

penyemangat kepada penulis.

11. Mas Heri Prasetyo yang telah membantu memberi semangat dukungan kepada

penulis

12. Keluarga besar Biologi 2012, Lutfi, Amanda, Henny, Nike, Emil, Kasmita,

Faizatin, Rahma, Aida, Ambar, serta seluruh keluarga Biologi 2012 yang tidak

bisa diucapkan satu persatu

13. Teman-teman Biologi angkatan 2011, 2013, 2014, 2015 yang tidak dapat

disebutkan satu persatu, terimakasih atas dukungan dan semangat selama ini.

14. Serta seluruh pihak yang telah membantu dan mempermudah penulis

dalam menyelesaikan tugas akhir.

Page 12: LAJU PERTUMBUHAN Oithona sp. YANG DIBERI PAKAN …digilib.unila.ac.id/23415/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini yang berjudul

Akhir kata, penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan di dalam

penyusunan tugas akhir ini dan jauh dari kesempurnaan, akan tetapi sedikit

harapan semoga tugas akhir yang sederhana ini dapat berguna dan bermanfaat

bagi kita semua.

Bandar Lampung, Agustus 2016

Penulis,

Agung Munandar

Page 13: LAJU PERTUMBUHAN Oithona sp. YANG DIBERI PAKAN …digilib.unila.ac.id/23415/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini yang berjudul

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK ............................................................................................. i

COVER .................................................................................................. ii

LEMBAR MENYETUJUI ................................................................... iii

LEMBAR PENGESAHAN .................................................................. iv

RIWAYAT HIDUP ............................................................................... v

MOTTO ................................................................................................. vii

LEMBAR PERSEMBAHAN ............................................................... viii

SANWACANA ...................................................................................... ix

DAFTAR ISI .......................................................................................... xii

DAFTAR TABEL ................................................................................. xiv

DAFTAR GAMBAR ............................................................................. xv

I. PENDAHULUAN .............................................................................. 1

A. Latar Belakang ............................................................................ 1

B. Tujuan Penelitian ......................................................................... 3

C. Manfaat Penelitian ....................................................................... 3

D. Kerangka Pemikiran .................................................................... 3

E. Hipotesis ...................................................................................... 4

II. TINJAUAN PUSTAKA ................................................................... 5

A. Oithona sp. .................................................................................. 7

B. Nannochloropsis sp. .................................................................... 12

C. Isochrysis sp. ............................................................................... 14

D. Faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan Zooplankton ............ 15

III. METODE PENELITIAN .............................................................. 18

A. Waktu dan Tempat ...................................................................... 18

B. Alat dan Bahan ............................................................................ 18

C. Rancangan Percobaan ................................................................. 20

D. Pelaksanaan ................................................................................. 21

Page 14: LAJU PERTUMBUHAN Oithona sp. YANG DIBERI PAKAN …digilib.unila.ac.id/23415/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini yang berjudul

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN ....................................................... 26

A. Hasil ............................................................................................ 26

B. Pembahasan ................................................................................. 31

V. KESIMPULAN DAN SARAN ........................................................ 38

A. Kesimpulan ................................................................................. 38

B. Saran ............................................................................................ 38

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................ 39

LAMPIRAN ........................................................................................... 44

Page 15: LAJU PERTUMBUHAN Oithona sp. YANG DIBERI PAKAN …digilib.unila.ac.id/23415/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini yang berjudul

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 1. Bagian tubuh Oithona sp. ...................................................... 8

Gambar 2. Naplius Oithona sp dan Copepodit muda ............................. 8

Gambar 3. Siklus hidup Copepoda ......................................................... 10

Gambar 4. Induk Oithona sp. dengan Sepasang Kantung Telur ............. 11

Gambar 5. Nannochloropsis sp. .............................................................. 13

Gambar 6. Isochrysis sp. ......................................................................... 14

Gambar 7. Diagram alir penelitian .......................................................... 21

Gambar 8. Grafik laju pertumbuhan Oithona sp. (%/hari)

dari hari ke 1 hingga hari ke 15 pengkulturan....................... 29

Page 16: LAJU PERTUMBUHAN Oithona sp. YANG DIBERI PAKAN …digilib.unila.ac.id/23415/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini yang berjudul

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1. Alat-alat yang digunakan dalam penelitian ............................... 18

Tabel 2. Bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian........................ 19

Tabel 3. Rerata penambahan kepadatan Populasi Oithona sp.

sampai hari ke 15 pengkulturan (ind/L) .................................... 27

Tabel 4. Kepadatan Puncak Populasi Oithona sp.

pada hari ke 15 pengkulturan………………………………… 27

Tabel 5. Laju pertumbuhan spesifik populasi Oithona sp.

hari ke 15 (%/hari) .................................................................... 29

Tabel 6. Data hasil pengukuran kualitas air

awal dan akhir penelitian .......................................................... 30

Tabel 7. Konversi kandungan nutrisi Nannochloropsis sp.

dan Isochrysis sp. ...................................................................... 32

Page 17: LAJU PERTUMBUHAN Oithona sp. YANG DIBERI PAKAN …digilib.unila.ac.id/23415/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini yang berjudul

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pangsa pasar hasil budidaya perikanan sangat luas, sehingga untuk

memenuhinya perlu ada peningkatan hasil budidaya perikanan. Salah satu cara

untuk meningkatkan produksi budidaya perikanan adalah dengan

memperhatikan kualitas pakan ikan terutama pada fase larva. Salah satu pakan

ikan pada fase larva yaitu pakan alami yang memiliki kandungan nutrisi tinggi.

Pemberian pakan alami dengan kandungan nutrisi tinggi dapat menjamin

kelulushidupan dan pertumbuhan larva ikan. Semakin banyak larva ikan yang

dapat bertahan hidup, hasil budidaya perikanan akan meningkat (Thariq dkk.,

2002).

Pakan alami merupakan pakan yang digunakan untuk meningkatkan

pertumbuhan larva ikan serta menentukan perkembangannya, karena pakan

alami memiliki lemak essensial yang tidak dimiliki oleh pakan buatan. Jenis

pakan alami yang banyak digunakan dalam pembenihan ikan adalah

zooplankton (Soelistyowati, 1978). Di alam zooplankton merupakan biota

yang memiliki peranan penting dalam rantai makanan di lautan yaitu sebagai

konsumen primer dan juga merupakan pakan alami bagi ikan pada fase larva

(Basmi, 2002). Saat ini beberapa spesies zooplankton sudah dibudidayakan

Page 18: LAJU PERTUMBUHAN Oithona sp. YANG DIBERI PAKAN …digilib.unila.ac.id/23415/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini yang berjudul

2

sebagai pakan larva ikan diantaranya adalah Oithona sp. dan Artemia. Harga

Artemia sebagai pakan alami larva ikan dan udang relatif mahal, sehingga

Oithona sp. menjadi pakan alami alternatif karena harganya relatif murah.

Oithona sp. merupakan salah satu jenis zooplankton dari kelas Crustacea atau

udang-udangan yang memiliki kandungan protein dan kalsium yang lebih

tinggi dibandingkan dengan Artemia (Kusmiyati dkk., 2002).

Oithona sp. termasuk omnivora yang dapat memangsa mikroalga, serpihan

mikroskopis, fragmen kecil dari tanaman atau bangkai. Oithona sp. dapat

ditemukan di sepanjang perairan tertutup oleh tanaman air pada air mengalir.

Meskipun banyak di alam namun pengambilan Oithona sp. secara masal sangat

tidak efisien. Oleh karena itu Oithona sp. perlu dibudidayakan secara masal

sehingga ketersediaannya dapat berlanjut. Dalam proses budidaya, dilakukan

upaya untuk meningkatkan pertumbuhan Oithona sp. agar kepadatan populasi

juga meningkat. Salah satu faktor yang mempengaruhi pertumbuhan Oithona

sp. Adalah ketersediaan pakannya antara lain mikroalga (Anindiastuti dkk.,

2002).

Mikroalga yang banyak digunakan sebagai pakan alami zooplankton

diantaranya Nannochloropsis sp. dan Isochrysis sp., kedua mikroalga ini

memiliki kandungan nutrisi yang dibutuhkan bagi zooplankton.

Nannochloropsis sp. memiliki kandungan nutrisi protein 52,11%, karbohidrat

16,00%, lemak 27,65%, vitamin C 0,85% (Fulks dan Main, 1991). Sedangkan

kandungan nutrisi Isochrysis sp. adalah protein 31%, karbohirat 10%, lemak

18%, mineral 12%. (Nancy & John, 1990).

Page 19: LAJU PERTUMBUHAN Oithona sp. YANG DIBERI PAKAN …digilib.unila.ac.id/23415/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini yang berjudul

3

Penelitian ini merupakan kajian untuk mengetahui pertumbuhan Oithona sp.

yang diberi pakan alami Nannochloropsis sp. dan Isochrysis sp.

B. Tujuan Penelitian

Tujuan dilakukan penelitian ini adalah untuk mengetahui laju pertumbuhan

Oithona sp. yang diberi pakan alami Nannochloropsis sp. dan Isochrysis sp.,

beserta kombinasinya

C. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini memberikan informasi ilmiah mengenai kombinasi

pemberian pakan alami Nannochloropsis sp. dan Isochrysis sp., beserta

kombinasinya yang tepat untuk meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan

Oithona sp.

D. Kerangka Pemikiran

Copepoda (Oithona sp.) merupakan alternatif pakan alami untuk larva ikan,

karena pakan alami Artemia yang banyak digunakan harganya mahal dan

sampai saat ini masih diimpor dari luar negeri. Budidaya Oithona sp. secara

masal dan berkelanjutan merupakan upaya untuk menyediakan Oithona sp

yang cukup untuk memenuhi permintaan pasar. Salah satu faktor yang

mempengaruhi perkembangan dan pertumbuhan Oithona sp. adalah nutrisinya.

Pakan yang dibutuhkan Oithona sp. harus mempunyai nilai gizi yang tinggi

sehingga kualitas Oithona sp. yang dihasilkan pun bergizi tinggi.

Page 20: LAJU PERTUMBUHAN Oithona sp. YANG DIBERI PAKAN …digilib.unila.ac.id/23415/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini yang berjudul

4

Jenis mikroalga yang mempunyai nilai gizi yang cukup baik antara lain

Nannochloropsis sp. dan Isohrysis sp. Hasil penelitian sebelumnya pada

Nannochloropsis sp dan Isochrysis sp. sebagai pakan alami zooplankton

tertentu menunjukkan bahwa kedua mikroalga ini merupakan pakan alami yang

dapat meningkatkan populasi zooplankton. Penelitian ini dilakukan untuk

mengetahui kombinasi pakan alami Nannochloropsis sp. dan Isochrysis sp.

yang paling baik untuk meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan

Oithona sp.

E. Hipotesis

Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah

Kombinasi pakan alami mikroalga Nannochloropsis sp. 75% dan Isochrysis sp.

25% dapat meningkatkan laju pertumbuhan Oithona sp. yang paling tinggi.

Page 21: LAJU PERTUMBUHAN Oithona sp. YANG DIBERI PAKAN …digilib.unila.ac.id/23415/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini yang berjudul

II. TINJAUAN PUSTAKA

Plankton adalah mikroorganisme yang hidupnya melayang di air, bergerak secara

pasif di permukaan perairan, memiliki pergerakan yang lemah, dan distribusinya

dipengaruhi oleh arus (Sumich, 1992, Nybakken, 1992, dan Arinardi, 1997).

Plankton terdiri atas dua kelompok yaitu plankton yang bersifat heterotrof atau

zooplankton dan plankton yang bersifat autotrof atau fitoplankton (Sari dan

Manan, 2012).

Zooplankton sebagai plankton hewani bersifat heterotrof karena membutuhkan

senyawa organik dari mahkluk hidup lain untuk pertumbuhannya. Pada ekosistem

perairan zooplankton merupakan konsumen primer dan sekunder pada rantai

makanan. Zooplankton dapat berenang aktif tetapi pergerakannya sangat lemah

karena dipengaruhi pergerakan arus yang kuat (Hutabarat dan Evans, 1986).

Fitoplankton bersifat autotrof karena dapat membuat makanannya sendiri,

sehingga di ekosistem perairan, fitoplankton berperan sebagai produsen.

Fitoplankton merupakan pakan alami dari zooplankton (Isnansetyo dan

Kurniastuti, 1995).

Berdasarkan siklus hidupnya zooplankton dibedakan menjadi dua golongan yaitu

meroplankton dan holoplankton. Meroplankton merupakan mahkluk hidup yang

Page 22: LAJU PERTUMBUHAN Oithona sp. YANG DIBERI PAKAN …digilib.unila.ac.id/23415/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini yang berjudul

6

menjadi plankton untuk sementara saja, sedangkan holoplankton merupakan

mahkluk hidup yang menghabiskan seluruh hidupnya menjadi plankton

(Raymont, 1983; Omori dan Ikeda, 1984; Arinardi dkk., 1994).

Habitat zooplankton ada yang di perairan air tawar dan air laut. Zooplankton

meliputi hewan yang tidak memiliki tulang belakang atau avertebrata seperti

Rotatoria, Protozoa, dan kelas Crustacea yang diwakili dari Cladocera dan

Copepoda (Odum, 1971).

Berbagai spesies zooplankton saat ini banyak yang dibudidayakan dan digunakan

sebagai pakan alami larva ikan. Dalam budidaya ikan diperlukan pakan alami

maupun buatan. Pakan alami ikan harus memiliki kandungan nutrisi yang lebih

baik dibandingkan dengan pakan buatan. Definisi pakan alami sendiri adalah

makanan yang tumbuh tanpa campur tangan manusia dan hidup di alam (Effendi,

2003).

Secara kualitatif peran pakan alami bagi organisme tidak dapat digantikan dengan

pakan apapun. Zooplankton dijadikan pakan alami yang diperhitungkan karena

memiliki nilai gizi tinggi dan memiliki ukuran tubuh kecil yang sesuai dengan

bukaan mulut ikan. Selain itu pergerakan zooplankton menarik perhatian larva

ikan untuk memangsanya (Odum, 1971; Arinardi dkk., 1994). Salah satu

zooplankton yang dibudidayakan untuk pakan alami ikan adalah zooplankton dari

kelas Crustacea yaitu Oithona sp.

Page 23: LAJU PERTUMBUHAN Oithona sp. YANG DIBERI PAKAN …digilib.unila.ac.id/23415/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini yang berjudul

7

A. Oithona sp.

Oithona sp. adalah zooplankton yang banyak ditemukan di daerah-daerah

tropis baik pada perairan tawar dan peraian asin (Sherman, 1969). Takashii

dan Uciyama (2006) mengklasifikasikan Oithona sp. sebagai berikut :

Kingdom : Animalia

Phyllum : Arthropoda

Class : Crustacea

Sub Class : Copepoda

Ordo : Eucopepoda

Sub Ordo : Cyclopoida

Family : Cyclopoidae

Genus : Oithona

Species : Oithona sp.

1. Morfologi Oithona sp.

Tubuh Oithona sp.dibagi dua bagian yaitu metasoma dan urosoma. Bagian

metasoma terletak di sebelah anterior, tersusun atas kepala, dada dan anggota

tubuh. Pada bagian ini terletak bagian yang penting dari tubuh yaitu antenna,

mulut dan kaki renang. Bagian urosoma merupakan bagian posterior tubuh

dimulai dari bagian segmen genital kemudian, segmen abdominal, dan cabang

ekor (Gambar 1).

Page 24: LAJU PERTUMBUHAN Oithona sp. YANG DIBERI PAKAN …digilib.unila.ac.id/23415/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini yang berjudul

8

Gambar 1. Bagian tubuh Oithona sp. (Anonim , 2004).

Oithona sp. pada stadia larva memiliki ukuran tubuh yang kecil, bagian

tubuhnya terbagi menjadi tiga bagian yaitu bagian antena pertama, antena

kedua, dan mandibula. Berdasarkan fase pertumbuhan dan perkembangannya,

larva Oithona pada hari ke-3 disebut nauplii (Gambar 2 A) dan pada hari ke-5

pengkulturan disebut copepodit (Gambar 2 B)

Gambar 2. Naplius Oithona sp. pada hari ke-3 (A), Copepodit muda Oithona

sp. pada hari ke-5 (B) (Aliah dkk., 2010).

Oithona sp. jantan dan betina dapat dibedakan berdasarkan ukurannya, Oithona

sp. jantan lebih besar daripada betinanya. Jenis kelamin Oithona sudah dapat

diidentifikasi pada hari ke tujuh atau delapan pengkulturan, yaitu pada saat

memasuki tahap copepodit. Pada waktu tersebut individu jantan dan betina

Oithona sp. mengalami penyempurnaan segmen genital sehingga Oithona

Page 25: LAJU PERTUMBUHAN Oithona sp. YANG DIBERI PAKAN …digilib.unila.ac.id/23415/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini yang berjudul

9

jantan dan betina dapat dibedakan dengan jelas. Penciri khas pada individu

jantan yang tidak dimiliki oleh individu betina adalah adanya Pseudocella yaitu

duri pada ujung antena dan dua persendian pada ruas-ruas antenanya. Penciri

morfologi lainnya pada individu jantan yaitu memiliki segmen genital

berbentuk ramping dan pada kedua sisi dari ujung segmen genitalnya berduri.

Pada individu betina segmen genitalnya berbentuk oval/lonjong tanpa duri

(Aliah dkk,, 2010).

2. Habitat Oithona sp.

Oithona adalah salah satu genus dari Copepoda. Copepoda sendiri hidup dan

dijumpai di daerah beriklim tropis dan banyak ditemukan di perairan asin dan

tawar, hidup bebas, serta bersifat planktonik yaitu organisme yang hanyut

bebas dalam air dan sangat lemah daya renangnya (Sherman, 1969). Oithona

sp. merupakan Copepoda yang hidup di perairan air laut, menyebar, dan

berkeliaran bebas di air, serta di liang sedimen di dasar laut. Copepoda juga

ditemukan di flat pasang surut, dalam parit laut yang dalam, dan ditemukan di

flat pasang mangrove. Oithona sp. terdapat hampir di seluruh perairan

Indonesia. keberadaannya yang menyebar membuat zooplankton ini mudah

untuk diisolasi dan dikoleksi untuk kemudian dikultur dan digunakan sebagai

pakan alami ikan dan udang (Nybakken, 1992). Copepoda dijumpai hampir di

seluruh habitat akuatik tetapi kemelipahan dan komposisinya bervariasi

bergantung pada lingkungan dan perubahan musim (Koropitan, 1998).

Page 26: LAJU PERTUMBUHAN Oithona sp. YANG DIBERI PAKAN …digilib.unila.ac.id/23415/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini yang berjudul

10

3. Siklus Hidup Oithona sp.

Oithona sp. berkembang biak secara seksual yaitu melalui proses perkawinan

antara individu jantan dan betina. Belum ada penelitian yang menunjukkan

bahwa Oithona sp. dapat berkembang biak secara parthenogenesis. Oithona

sp. dewasa siap untuk melakukan perkawinan dan perkembangbiakkan pada

stadia copepodit dewasa yaitu dimulai pada hari ketujuh penkulturan. Proses

kopulasi pada Oithona sp. berlangsung dengan cara menyalurkan

spermatophora ke dalam lubang reseptakel betina. Sperma akan membuahi

telur yang telah berada pada saluran telur individu betina saat proses kopulasi

berakhir. Setelah terbuahi telur keluar secara bertahap dari saluran telur,

memenuhi sepasang kantung telur (Gambar 3).

Gambar 3. Siklus hidup Copepoda (Natural Environment Research Council,

2016).

Page 27: LAJU PERTUMBUHAN Oithona sp. YANG DIBERI PAKAN …digilib.unila.ac.id/23415/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini yang berjudul

11

Telur Oithona sp. menetas setelah 24 hingga 36 jam kemudian menjadi

nauplius. Individu betina memiliki sepasang kantung telur yang terletak pada

bagian kanan dan kiri tubuhnya (Gambar 4). Setiap kantung telur berisi 15

hingga 20 butir telur. Telur Oithona sp. berbentuk bulat dengan ukuran 96,93 ±

5,35 µm pada diameter terpanjang, dan diameter terpendeknya berukuran 88,22

± 6,42 µm (Takahasii dan Uciyama, 2006).

Gambar 4. Induk Oithona sp. dengan sepasang kantung telur

(Aliah dkk., 2010).

4. Pakan dan Cara Makan Oithona sp.

Pada dasarnya, jenis pakan untuk Oithona sp. hampir sama dengan pakan untuk

jenis Copepoda lainnya. Oithona mampu mengkonsumsi dan mencerna

fitoplankton, bahan organik, ragi dan bakteri (Kokarkin dan Prastowo, 1998).

Menurut Perscone dan Sorgeloos (1980) makanan yang dikonsumsi oleh hewan

kecil copepod merupakan partikel biologi (organisme detritus) dan organisme

hidup yang masih berada pada kisaran ukuran yang tepat yang sesuai bukaan

Kantung Telur

Page 28: LAJU PERTUMBUHAN Oithona sp. YANG DIBERI PAKAN …digilib.unila.ac.id/23415/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini yang berjudul

12

mulutnya, misalnya alga mikroskopik. Pakan hidup yang biasa diberikan pada

Copepoda untuk meningkatkan kandungan nutrisinya adalah mikroalga seperti

Chaetoceros sp., Cyclotella sp., Nitzchia sp., dll. (Puja, 1999). Dosis pakan

alami yang tidak maksimal akan mempengaruhi pertumbuhan Copepoda dan

menyebabkan tingkat mortalitas yang tinggi (Harefa, 1997). Dalam penelitian

ini mikroalga yang digunakan sebagai pakan alami Oithona sp. adalah

Nannochloropsis sp., Isochrysis sp., dan kombinasi dari keduanya.

B. Nannochloropsis sp.

Nannochloropsis sp. adalah mikroalga berwarna hijau dengan ukuran sel 2-4

µm, memiliki 2 flagel (heterokontous) yang salah satu flagelnya berambut tipis.

Nannochloropsis sp. memiliki kloroplas dan nukleus yang dilapisi oleh

membran (Gambar 5). Selain itu Nannochloropsis sp. termasuk jenis alga yang

dapat berfotosintesis dan memiliki dinding sel yang tersusun dari komponen

selulosa (Sleigh dan Williams, 1991). Nannochloropsis sp. dapat ditemukan

pada air tawar, payau dan laut. Nannochloropsis sp. memiliki sifat kosmopolit

yaitu dapat tumbuh dimana-mana kecuali pada tempat dengan kondisi yang

kritis bagi kehidupannya seperti di gurun pasir dan salju abadi (Isnansetyo dan

Kurniastuty, 1995).

Menurut Adehoog dan Kevin (2001) Nannochloropsis sp. diklasifikasikan

sebagai berikut :

Regnum : Protista

Super Divisi : Eukaryotes

Page 29: LAJU PERTUMBUHAN Oithona sp. YANG DIBERI PAKAN …digilib.unila.ac.id/23415/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini yang berjudul

13

Divisi : Chromophyta

Class :Eustigmatophyceae

Genus : Nannochloropsis

Species : Nannochloropsis sp.

Gambar 5. Nannochloropsis sp. (Biondi, 2011)

Menurut Isnansetyo dan Kurniastuty (1995) fitoplankton ini dapat bertahan

hidup pada suhu 40 C dan dapat tumbuh pada salinitas 20-25 ppt. Kandungan

gizi yang dimiliki Nannochloropsis sp. adalah protein 38,65 %, lemak 0,49 %

dan karbohidrat 0,048 % dari berat kering.

Nannochloropsis sp. atau dikenal dengan nama Chlorella laut merupakan

pakan alami yang penting sehingga banyak dibudidayakan. Kandungan nutrisi

Nannochloropsis sp. adalah vitamin B12 dan EPA sebesar 30,5% dan total

kandungan ω3 HUFAs sebesar 42,7%. Vitamin B12 berfungsi sebagai nutrisi

yang penting bagi larva dan juvenile ikan laut (Fulks and Main, 1991).

Page 30: LAJU PERTUMBUHAN Oithona sp. YANG DIBERI PAKAN …digilib.unila.ac.id/23415/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini yang berjudul

14

C. Isochrysis sp.

Isochrysis sp. berukuran 5-6 µm dan tebal 2,5-3 µm. Isochrysis sp. berbentuk

bulat dan dapat berubah seperti bola memanjang. Isochrysis memiliki flagella

dengan panjang sekitar 7 µm dan disebut haptonema (Gambar 6). Flagel

digunakan sebagai alat gerak sehingga spesies ini dapat begerak meskipun

gerakannya lambat (Martosudarmo & wulani, 1990; Tomas, 1997).

Isochrysis sp. dapat hidup dengan baik di perairan laut dengan kandungan

salinitas sebesar 10-30 ppt (Rusyani, 2001).

Menurut Parke (1971) dikutip Natasya (2008) Isochrysis sp. diklasifikasikan

sebagai berikut:

Divisi : Haptophyta

Class : Prymnnesiophyceae

Ordo : Isochrysidales

Family : Isochrysidaceae

Genus : Isochrysis

Species : Isochrysis sp.

Gambar 6. Isochrysis sp. (Tsukii, 2001)

Page 31: LAJU PERTUMBUHAN Oithona sp. YANG DIBERI PAKAN …digilib.unila.ac.id/23415/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini yang berjudul

15

Isochrysis sp. memiliki kandungan protein 31%, karbohirat 10%, lemak 18%,

mineral 12%. (Nancy & John, 1990). Isochrysis sp. kaya dengan DHA.

Kandungan asam lemak Isochrysis sp. berkisar antara 14% hingga 26%

(Natassya, 2008). Menurut Liu dan Lin (2001), kandungan lemak yang tinggi

akan meningkatkan PUFA dan DHA pada mikroalga dan sangat penting bagi

pertumbuhan zooplankton.

D. Faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan Zooplankton

Pertumbuhan dan perkembangan zooplankton sangat dipengaruhi oleh berbagai

macam faktor lingkungan sebagai berikut :

1. Salinitas

Salinitas adalah komposisi ion-ion yang ada di dalam perairan (Wetzel,

1983). Ion-ion yang terdapat dalam perairan laut terdiri dari enam elemen,

yaitu klorin, sodium, magnesium, sulfur, kalsium dan potassium. Menurut

Andrews dkk., (2003) salinitas dapat berfluktuasi karena pengaruh

penguapan dan hujan. Salinitas lingkungan yang tidak sesuai akan

mempengaruhi kelangsungan hidup zooplankton dan tingkat

pertumbuhannya. Salinitas ekstrim dapat menghambat petumbuhan bahkan

dapat meningkatkan tingkat kematian zooplankton (Odum, 1993). Menurut

Sachlan (1982), plankton air tawar tumbuh dengan baik pada salinitas 0-10

ppt, sedangkan untuk plankton air payau adalah 10-20 ppt, dan untuk

plankton air laut adalah > 20 ppt.

Page 32: LAJU PERTUMBUHAN Oithona sp. YANG DIBERI PAKAN …digilib.unila.ac.id/23415/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini yang berjudul

16

2. Suhu

Daur hidup suatu organisme pada umumnya juga dipengaruhi oleh suhu.

Suhu merupakan faktor yang membatasi penyebaran suatu organisme untuk

mempertahankan kelangsungan hidup, reproduksi, perkembangan dan

kompetisi (Krebs, 1985). Secara fisiologis perbedaan suhu perairan sangat

berpengaruh terhadap fekunditas, lama hidup, dan ukuran dewasa

zooplankton. Secara ekologis perubahan suhu menyebabkan perbedaan

komposisi dan kemelimpahan zooplankton. Suhu yang baik untuk biota laut

dapat hidup normal adalah pada kisaran 20-35ºC dengan fluktuasi yang tidak

melebihi 5ºC (Dawes, 1981). Suhu yang baik untuk kemelimpahan

zooplankton di daerah tropika menurut Dawson (1979) berkisar antara

24-30 ˚C.

3. Derajat keasaman (pH)

pH adalah derajat keasaman yang diukur dengan jumlah ion hidrogen dan

dapat dijadikan sebuah acuan untuk mengetahui baik buruknya suatu

perairan. pH memiliki pengaruh besar terhadap kehidupan organisme

perairan. Pada pH rendah (keasaman tinggi), kandungan oksigen terlarut

berkurang, sehingga konsumsi oksigen biota perairan menurun, aktivitas

akan naik, dan selera makan menurun. pH perairan yang baik untuk

budidaya adalah pada pH 6,5-9,0 dan Kisaran optimalnya adalah pada 7,5-

8,7 (Effendi, 2003). Menurut Raymont (1983), pH dapat mempengaruhi

proses fisiologis perkembangan plankton dari berbagai jaringan maupun

pada reaksi enzim. Tait (1981) menyatakan bahwa kisaran pH optimum

bagi pertumbuhan plankton adalah 5,6-9,4.

Page 33: LAJU PERTUMBUHAN Oithona sp. YANG DIBERI PAKAN …digilib.unila.ac.id/23415/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini yang berjudul

17

4. Oksigen Terlarut (DO)

Oksigen terlarut di perairan air berasal dari atmosfer dan dari hasil proses

fotosintesis fitopankton dan jenis tanaman air (Boney, 1975). Oksigen

terlarut penting untuk respirasi yang sering menjadi faktor pembatas dalam

lingkungan perairan. Ditinjau dari segi ekosistem, kadar oksigen terlarut

menentukan kecepatan metabolisme dan sangat penting bagi kelangsungan

dan pertumbuhan organisme air. Kandungan oksigen terlarut akan

berkurang dengan naiknya suhu dan salinitas (Sachlan, 1982; Nybakken,

1982). Menurut Raymont (1983), konsentrasi oksigen terlarut paling rendah

yang dibutuhkan oleh organisme perairan adalah 1 ppm.

Page 34: LAJU PERTUMBUHAN Oithona sp. YANG DIBERI PAKAN …digilib.unila.ac.id/23415/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini yang berjudul

III. METODE PENELITIAN

A. Waktu dan Tempat

Penelitian ini telah dilakukan selama Maret 2016 – April 2016 di Laboratorium

Akuatik, Jurusan Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam,

Universitas Lampung

B. Alat dan Bahan

Alat-alat yang digunakan dalam penelitian dapat dilihat pada Tabel 1.

Tabel 1. Alat-alat yang Digunakan Dalam Penelitian

No Nama Alat Fungsi

1 Botol kultur 3 liter Untuk wadah kultur

2 Aerator Untuk aerasi pada kultur

3 Batu aerasi dan selang aerasi Perlengkapan aerasi

4 Kertas label Untuk menandai tiap perlakuan

5 Plankton-net dan corong Alat bantu untuk menyaring air tawar

dan air laut

6 Alumunium foil Untuk penutup/ pembungkus

7 Ultraviolet water sterillizer Untuk sterilisasi air

8 Timbangan digital Untuk menimbang bahan

9 Refraktometer Untuk mengukur salinitas air

10 Pipet tetes Untuk mengambil sampel/larutan

untuk dipindahkan

11 Mikroskop Untuk membantu mengidentifikasi

mikroalga, zooplankton

Page 35: LAJU PERTUMBUHAN Oithona sp. YANG DIBERI PAKAN …digilib.unila.ac.id/23415/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini yang berjudul

19

12 Handcounter Untuk membantu menghitung

kepadatan sel fitoplankton dan

zooplankton

13 Haemocytometer Untuk membantu menghitung

kepadatan sel fitoplankton

14 Gelas ukur Untuk wadah penampung larutan

pupuk

15 Do meter Untuk mengukur oksigen terlarut

16 pH meter Untuk mengukur derajat keasaman

17 Cover glass Untuk penutup haemocytometer

18 Botol kaca gelap Untuk wadah stok larutan pupuk

19 Beaker glass Untuk sampling Oithona

20 Petridish Untuk wadah penghitungan Oithona

21 Termometer Untuk megukur suhu

Bahan- bahan yang digunakan dalam penelitian dapat dilihat pada Tabel 2.

Tabel 2. Bahan-Bahan yang Digunakan Dalam Penelitian.

No Nama Bahan Fungsi

1 Inokulum Nannochloropsis

sp., Isochrysis sp. stok

murni di BBPBL Lampung

Sebagai pakan hewan uji

2 Oithona sp. dengan

kepadatan awal 100ind/l

stok murni di BBPBL

Lampung

Hewan uji yang akan dikultur

3 Alkohol 70% Untuk sterilisasi alat

4 Kalsium hipoclorit (kaporit) Untuk sterilisasi alat

5 Tissu Untuk sterilisasi alat

6 Air laut Untuk media kultur

7 Air tawar Untuk mencuci peralatan kultur

8 Sabun cuci piring Untuk mencuci alat kultur

9 Pupuk Conwy Untuk penambah nutrient alga

10 Aquades Bahan campuran pembuatan media

pupuk/ pelarut pupuk

Page 36: LAJU PERTUMBUHAN Oithona sp. YANG DIBERI PAKAN …digilib.unila.ac.id/23415/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini yang berjudul

20

C. Rancangan Percobaan

Penelitian dilakukan dengan menggunakan rancangan acak lengkap (RAL).

Perlakuan dalam penelitian ini adalah pemberian pakan alami yang terdiri dari

5 tingkat perlakuan sebagai berikut :

A. Nannochloropsis sp. 100% (10 ml)

B. Nannochloropsis sp. 75% (7,5 ml) dan Isochrysis sp. 25% (2,5 ml)

C. Nannochloropsis sp. 50% (5 ml) dan Isochrysis sp. 50% (5 ml)

D. Nannochloropsis sp. 25% (2,5 ml) dan Isochrysis sp. 75% (7,5 ml)

E. Isochrysis sp. 100% (10 ml)

Densitas pakan alami yang diberikan yaitu dengan kepadatan mikroalga

sebanyak 200 x 104 – 250 x 10

4 sel/ml. Percobaan diulang 4 kali. Parameter

yang diamati adalah kepadatan populasi Oithona sp., dan laju pertumbuhan

spesifik Oithona sp. Faktor lingkungan yang diukur adalah suhu, salinitas, pH

dan oksigen terlarut.

Page 37: LAJU PERTUMBUHAN Oithona sp. YANG DIBERI PAKAN …digilib.unila.ac.id/23415/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini yang berjudul

21

D. Pelaksanaan

Tahapan penelitian yang akan dilakukan dapat dilihat pada Gambar 7.

Gambar 7. Diagram alir penelitian

1. Sterilisasi Alat

Peralatan kultur disterilisasi dengan cara direndam dalam air tawar yang

dicampur kaporit 100 ppm selama 24 jam. Peralatan kemudian dicuci

menggunakan sabun sampai bersih. Setelah bersih peralatan kultur kecuali alat

yang berbahan kaca seperti selang aerasi, batu aerasi, corong, tutup wadah

tabung kaca direbus menggunakan air tawar pada suhu 100- 150OC selama 15-

30 menit. Peralatan yang telah direbus ditiriskan sampai kering lalu disemprot

dengan alkohol 70% dan dikeringkan. Peralatan kultur berbahan kaca seperti

pipet tetes, gelas ukur, cawan petri dan beaker glass setelah dicuci dikeringkan

kemudian disemprot dengan alkohol 70% dan dikeringkan kembali.

Sterilisasi alat dan media

Penyiapan pakan uji

Pengukuran kepadatan populasi dan laju

pertumbuhan Oithona sp.

Analisis data

Kultur Oithona sp.

Page 38: LAJU PERTUMBUHAN Oithona sp. YANG DIBERI PAKAN …digilib.unila.ac.id/23415/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini yang berjudul

22

2. Sterilisasi Bahan

Media kultur fitoplankton dan zooplankton skala laboratorium menggunakan

air laut yang sudah disterilkan dengan uv sterilizer. Kemudian air yang

ditampung dalam derijen penampungan direbus untuk mematikan protozoa dan

bakteri. Air laut yang sudah disterilkan dicampur air tawar steril hingga

salinitas mencapai 25 ppt. Kemudian air disaring dengan menggunakan

plankton-net dan dimasukkan ke wadah kultur.

3. Kultur Mikroalga

Kultur Mikroalga dilakukan untuk mempersiapkan pakan Oithona sp.

Fitoplankton yang dikultur adalah Nannochloropsis sp. dan Isochrysis sp.

Kultur fitoplankton dilakukan dalam toples kaca berukuran 3 L secara

monokultur dengan media air laut sebanyak 1 L. Bahan untuk kultur

dilengkapi dengan aerasi, pencahayaan lampu untuk fotosintesis Mikroalga,

serta dilakukan pemupukan menggunakan pupuk media Conwy dan vitamin

B12 sebanyak 2 ml. Fitoplankton ditumbuhkan hingga tercapai fase

pertumbuhan logaritmik yaitu pada hari ke 4-7 setelah inokulasi. Hal ini

bertujuan untuk menjaga fitoplankton dalam keadaan yang baik serta memiliki

kandungan nutrisi yang optimal. Volume inokulum yang akan dimasukkan ke

wadah kultur dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

Page 39: LAJU PERTUMBUHAN Oithona sp. YANG DIBERI PAKAN …digilib.unila.ac.id/23415/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini yang berjudul

23

V1 x N1 = V2 x N2

Keterangan:

V1 = volume inokulum (ml)

V2 = volume media kultur yang digunakan (ml)

N1 = jumlah inokulum stok murni (sel/ml)

N2 = kepadatan awal yang diinginkan (sel/ml) (Villegas, 1986).

Volume air laut yang telah diketahui kemudian dimasukkan ke dalam toples

beserta inokulum mikroalga yang telah disiapkan.

4. Kultur Oithona sp.

Oithona sp. dikultur dalam wadah berupa toples kaca bervolume 3 liter yang

telah diisi dengan air laut sebanyak 1 liter. Dalam kultur Oithona sp., bibit

yang digunakan adalah induk Oithona sp. Pemilihan induk Oithona sp.

dilakukan dengan cara menyaring hewan uji menggunakan plankton net 300

µm. Induk Oithona sp. yang akan digunakan sebagai induk yaitu berupa,

jantan dan betina dewasa, serta betina yang sedang membawa telur. Induk

Oithona sp. yang telah terpilih tersebut dimasukkan kedalam wadah kultur

dengan kepadatan 100 ind/L. Pemeliharaan Oithona sp. dilakukan selama 15

hari. Aliah dkk. (2010) menjelaskan bahwa pertumbuhan dan perkembangan

Oithona sp. dari telur sampai dewasa memerlukan waktu 14-15 hari.

Berdasarkaan pendapat di atas maka diduga pada hari ke 15 populasi Oithona

sp. dalam kultur sudah mengganda dan semua individunya sudah mencapai

Page 40: LAJU PERTUMBUHAN Oithona sp. YANG DIBERI PAKAN …digilib.unila.ac.id/23415/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini yang berjudul

24

umur siap bertelur kembali. Pemberian pakan dilakukan setiap hari dengan

dosis yang telah ditentukan.

5. Kepadatan Populasi Oithona sp.

Penghitungan populasi Oithona sp. dilakukan setiap 3 hari selama 15 hari

dengan cara sebagai berikut. Sampel yang diambil sebanyak 100 ml dengan

menggunakan gelas beker. Sampel yang berada dalam gelas beker dituangkan

sedikit demi sedikit ke dalam cawan petri, kemudian Oithona sp. yang berada

di dalam cawan petri tersebut dihitung satu persatu, jumlah individu yang

didapat dikalikan 10, penghitungan ini menggunakan konversi 100 ml sampel

ke dalam 1000 ml media kultur. Saat pengambilan sampel, laju aerasi

diperbesar agar penyebaran populasi merata. Bila kepadatan tinggi (> 1

individu/ml), maka kepadatan populasi dihitung dengan sedgewick rafter cell.

6. Laju Pertumbuhan Oithona sp.

Laju pertumbuhan Oithona sp. diambil dari data kepadatan populasi bagian

eksponensial, kemudian dihitung dengan menggunakan rumus modifikasi

Becker (1994) yaitu:

µ =

Keterangan :

No : Kepadatan awal populasi (Ind/L)

Nt : Kepadatan puncak populasi (Ind/L)

t : Waktu (hari) dari No Ke Nt (15 hari)

Page 41: LAJU PERTUMBUHAN Oithona sp. YANG DIBERI PAKAN …digilib.unila.ac.id/23415/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini yang berjudul

25

µ : Laju Pertumbuhan Populasi (%/hari)

7. Kualitas Air untuk Pertumbuhan Oithona sp.

Kualitas air yang diukur adalah suhu, salinitas, oksigen terlarut, dan pH.

Pengukuran kualitas air dilakukan pada awal dan akhir penelitian. Pengukuran

suhu dilakukan dengan menggunakan termometer, pengukuran salinitas dengan

menggunakan refraktometer, pengukuran oksigen terlarut dengan

menggunakan DO meter, pengukuran pH dengan menggunakan pH meter.

8. Analisis Data

Data kepadatan populasi Oithona sp. disajikan dalam bentuk tabel kepadatan

populasi (Ind/L) terhadap waktu (hari). Data laju pertumbuhan Oithona sp.

disajikan dalam bentuk tabel dan grafik laju pertumbuhan Oithona sp. data

kepadatan puncak dan laju pertumbuhan spesifik hari ke 15 dianalisis dengan

menggunakan analisis sidik ragam (ANOVA) dan jika hasilnya berbeda nyata,

maka akan dilanjutkan dengan uji BNT pada taraf 5%. Sedangkan data

pengamatan kualitas air disajikan dalam bentuk tabel, serta dijelaskan secara

deskriptif.

Page 42: LAJU PERTUMBUHAN Oithona sp. YANG DIBERI PAKAN …digilib.unila.ac.id/23415/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini yang berjudul

V. KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan maka dapat diambil kesimpulan

sebagai berikut :

1. Pemberian pakan alami kombinasi Nannochloropsis sp. 75% dan Isochrysis

sp. 25% menunjukkan kepadatan populasi tertinggi Oithona sp, yaitu 215

ind/l

2. Laju pertumbuhan tertinggi dengan pemberian pakan alami Nannochloropsis

sp. 75% dan Isochrysis sp. 25% pada hari ke 15 yaitu 5,08%/hari

3. Kondisi media kultur berupa air laut untuk pengkulturan pada awal dan akhir

penelitian masih pada batas standar kelayakan untuk pertumbuhan dan

perkembangan zooplankton Oithona sp.

B. Saran

Diperlukan penelitian lanjutan pengkulturan Oithona sp yang diberi pakan

alami kombinasi pada Nannochloropsis sp dan Isochrysis sp. pada skala semi

masal dan masal.

Page 43: LAJU PERTUMBUHAN Oithona sp. YANG DIBERI PAKAN …digilib.unila.ac.id/23415/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini yang berjudul

DAFTAR PUSTAKA

Adehoog and Kevin Fits Simon. 2001. Marine Ecological Proceses. Great Britain.

London.

Alaerts, G, Srimestri Santika. 2002. Metoda Penelitian Air. Penerbit Usaha

NAsional Arikunto Suharsimi. Surabaya.

Aliah, Kusmiyati, dan D. Yaniharto. 2010. Pemanfaatan Copepoda Oithona sp.

Sebagai Pakan Hidup Larva Ikan Kerapu. Jurnal Sains dan Teknologi

Indonesia Vol. 12, No. 1.Hlm 45-52.

Andrews, C., E. Adrian. and C. Neville. 2003. Manual of Fish Health. A Firefly

Publisher. Canada. Fisrt Printing. hlm. 207.

Anindiastuti, Soedarsono dan A. W. Kadek. 2002. Budidaya Fitoplankton dan

Zooplankton. Seri Budidaya Laut no: 9. Balai Budidaya Laut, Lampung.

Anonim, 2004. Pemenihan Ikan Kerapu. Seri Budidaya Laut No : 13. Departemen

Kelautan dan Perikanan. Direktorat Jendral Perikanan Budidaya. Balai

Budidaya Laut Lampung. 106 hal.

Arinardi, O.H., A.B. Sutomo, S.A. Yusuf, Trianingsih, E. Asnaryanti dan S. H.

Riyono. 1997. Kisaran Kemelimpahan dan Komposisi Plankton

Predominan di Perairan Kawasan Timur Indonesia. P3O-LIPI. Jakarta.

Arinardi, O.H., S.H. Trimaningsih., E. Riyono, E. Asnaryanti. 1994. Pengantar

Tentang Plankton Serta kisaran Kelimpahan dan Plankton Predominan

di sekitar Pulau Jawa dan Bali. LP3O- LIPI. Jakarta : 113 hlm.

Basmi, Johan. 1995. Planktonologi : Produksi Primer. Fakultas Perikanan. Institut

Pertanian Bogor. Bogor.

Basmi, Johan. 2002. Planktonologi : Bioekologi Plankton Alga. Fakultas

Perikanan & Ilmu Kelautan. Institut Pertanian Bogor. Bogor.

Becker, E.W. 1994. Microalgae Biotechnology and Microbiology. Cambridge

University Press. Great Britain. England.

Biondi and Fredici. 2011. Algae and Aquatic Biomass for a Sustinable Production

of 2nd

Generation Biofuels. Unit I. Page 148-150

Page 44: LAJU PERTUMBUHAN Oithona sp. YANG DIBERI PAKAN …digilib.unila.ac.id/23415/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini yang berjudul

40

Boney, 1975. Water Quality in Warmwater Fish Pond. Auburn University

Experiment Station. Albama.

Boyd, C.E, 1982. Water Quality Management For pond Fish Culture

Development. In Aquaculture and Fish Science, Vol. 9. Elsevier

Scientific Pub. Comp 318p.

Budianto A.K. 2009. Pangan Gizi dan Pembngunan Manusia Indonesia: Dasar-

Dasar Ilmu Gizi, Malang: UMM press 1-16

Chumaidi, S., M, Ilyas., R, Sahlan., A, Utami. 1992. Pedoman Teknik Budidaya

Pakan Alami Ikan dan Udang. Departemen Pertanian Pusat Penelitian

dan Pengembangan Perikanan. Jakarta.

Dahuri, R san A. Damar. 1994. Metoda dan Teknik Analisis Kualitas Air. Kursus

AMDAL Tipe B, kerjasama PSL-ZUNDANA dan BAPEDAL, Kupang

November - !7 Desember 2004.

Dawes, C. J. 1981. Marine Botany. John Wiley and John, Inc. New York. 628 pp.

Dawson, J.K. 1979. Pollution Ecology of Estuarine Environment. Academic

Press. London.

Djarijah. 1996. Pakan Ikan Alami. Kanisius. Yogyakarta. Hlm 11-12

Effendi, 2003. Telaah Kualitas Air. Kanisius. Yogyakarta.

Effendi, M. I. 2003. Biologi Perikanan. Yayasan Pustaka Nusantara.

Fulks dan Main. 1991. Alga Laut. Angkasa Bandung.

Ghufran M, Kordi K. 2011. Marikultur:Prinsip dan Praktik Budidaya Laut.

Yogyakarta: Penerbit Andi.

Harefa. 1997. Spesifikasi Pakan Alami (Udang). Puslitbang Perikanan Badan

Penelitian dan Pengembangan Pertanian. Jakarta. Hal 7-8.

Hermawan, A., Anindiastuti. KA Wahyuni dan Julianty. 2001. Kajian

Pendahuluan Penggunaan Pakan Fermentasi Untuk Kultur Massal

Cyclops sp. Buletin Bududaya Laut 13 : 14-23

Hutabarat, S dan S.M. Evans. 1986. Pengantar Oseanografi. Universitas

Indonesia Press, Jakarta.

Hutagalung, Halomoan. 2004. Karbohidrat. Universitas Sumatera Utara:

Sumatera Utara

Page 45: LAJU PERTUMBUHAN Oithona sp. YANG DIBERI PAKAN …digilib.unila.ac.id/23415/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini yang berjudul

41

Isnansetyo, A. dan Kurniastuty. 1995. Teknik Kultur Fitoplankton dan

Zooplankton : Pakan Alami untuk Pembenihan Organisme Laut,

Kanisius: Yogyakarta.

Kokarkin, C. dan B.W. Prastowo , 1998. Manfaat Strategis kutu air,

Diaphanosoma celebencis dalam Budidaya dan Managemen

Lingkungan Pantai. Balai Budidaya Air Payau. Jepara.

Krebs C.J. 1985. Ecological Methodology. Harper Collins Publishers. New York.

Kusmiyati, D. Yaniharto, E. Juliaty, dan S. A. Indah. 2002. Kajian Tentang

Ukuran dan Kandungan Nutrisi Beberapa Jenis Pakan Alami yang

Sesuai Bagi Larva Ikan Kerapu. Majalah Ilmiah Analisa Sistem, Edisi

Khusus No. 4 Tahun IX, 2002.

Liu, Ching-Piao dan Liang-Ping Lin. 2001. Ultrastructural Study and Lipid

Formation of Isochrysis sp. CCMP1324. Botanical Bulletin of

Academia Sinica, Vol. 42 : 207-214.

Martosudarmo, B & I. Wulani., 1990. Petunjuk Pemeliharaan Kultur Murni dan

Massal Microalga. United Nation Development Programme Food and

Agriculture Organization of the United Natiuns. Subcenter Udang Jawa

Timur, 50 Hal.

Masizal. 1992. Pengaruh Pupuk Anorganik dan Organik Terhadap

Perkembangan Populasi Moina sp. Jurnal Terubuk XVIII 54

Mubarak, A.S., D. Ernawti dan Rr. J. Triastuti. 2008. Hubungan Rasio Induk

Jantan dan Betina Daphnia sp. Terhadap Efisiensi Perkawinan dan

Produksi Ephinia. Jurnal Berkala Ilmiah Periknan 3(1):17-22.

Murtidjo, B.A. 1992. Budidaya Udang Galah Sistem Monokultur. Penerbit

Kanisius. Yogyakarta.

Mokoginta, I. 2003. Budidaya Daphnia sp. Departemen Pendidikan Nasional.

Jakarta.

Nancy, M.C. & R.K. John, 1990. Biology of Marine Plants. Longman,

Melbourne. 99-127 pp.

Nattasya, G. Yuliani. 2009. Skripsi. Pengaruh Sedimen Berminyak Terhadap

Pertumbuhan Mikro Alga Isochrysis sp. Fakultas Perikanan dan Ilmu

Kelautan Institut Pertanian Bogot. Bogor.

Natural Environment Research Council, Zooplankton Identification Manual for

Northern European Seas (ZIMNES), http://192.171.193.133/index.php.

Diakses tanggal 15 Mei 2016 pukul 19.00 WIB.

Page 46: LAJU PERTUMBUHAN Oithona sp. YANG DIBERI PAKAN …digilib.unila.ac.id/23415/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini yang berjudul

42

Novianty, S. 2000. Pengaruh Kepadatan Chaetoceros sp. (Bacillariophyceae)

Terhadap Laju Pertumbuhan Cyclops sp. (cructacea) dalam Kondisi

Laboratorium. Skripsi. Jurusan Biologi FMIPA Universitas Sriwijaya.

Inderalaya.

Nybakken, James W. 1992. Biologi Laut, Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.

Nybakken, J.W.1982. Marine Biology : An Ecological Approach. PT. Gramedia

Jakarta. (Diterjemahkan Oleh Muhammad Eidman, dkk). 459 hlm.

Odum. 1993. Fundamental of Ecology. W.B. Souders Company. Toronto. 577 pp.

Odum, 1971. Fundamentals of Ecology. W.B. Sounders Company Ltd.

Philadelphia.

Omori. M dan T. Ikeda. 1984. Methods in Marine Zooplankton Ecology. John

Willey and Sons. A Willey Intercine. New York. 332 Hal.

Persoone dan Sorgeloos. 1980. General Aspect of Ecology an Biogeography of

Artemia: In The Brine Shrimp. Vol 3. University Press Wattesen.

Belgium. Hal 11-14.

Puja, Y. 1999. Rekayasa Teknik Produksi Masal Alga. Proyek Pengembangan

Budidaya Air Laut Lampung. Hal 110-115.

Raymont, J. E. E. 1983. Plankton and Productivity in the Ocean. 2nd

edition.

Pergamon Press, Oxford. 770 pp.

Rochmah, Siti Nur. 2009 Biologi. Pusat Perbukuan Pendidikan Nasional: Jakarta

Rusyani, E., L. Erawati da A Hermawan. 2005. Budidaya Zooplankton dalam

Pembenihan Kuda Laut. Balai Budidaya Laut Lampung. Dijen

Perikanan Budidaya DKP. Lampung.

Sachlan, M. 1982. Planktonologi. Fakultas Peternakan dan Perikanan Universitas

Diponegoro. Semarang.

Sari, I.P. dan A. Manan. 2012. Pola Pertumbuhan Nannochloropsis oculata pada

kultur skala laboratorium, intermediet, dan masal. Jurnal Ilmiah

Perikanan dan Kelautan. Vol. 4 (2): 123-127.

Sleigh, dan Willians. 1991. Marine. University New Zealand.

Soelistyowati. 1978. Pengaruh Beberapa Jenis Pakan Terhadap Pertumbuhan

Diaphanosoma sp. Skripsi. Universitas Dipenogoro. Semarang.

Sumich, J. L. 1992. An Introduction to the Biology of Marine Life. Fifth edition.

WCB Wm. C. Brown Publishers. United States of America, 2460 Kerper

Boulevard Dubuque IA 52001.

Page 47: LAJU PERTUMBUHAN Oithona sp. YANG DIBERI PAKAN …digilib.unila.ac.id/23415/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini yang berjudul

43

Sumich, J. L. 1999. An Introduction to the Biology of Marine Life. 7th

edition.

WCB. McGrow-Hill, Inc. 484 p.

Tait,R.V. 1981. Element of Marine Ecology. An Introduction. Cambridge

University Press. New York. 356 pp.

Takashii, T. and I. Uchiyama. 2006. Morphology of the naupliar stages of some

Oithona species (Copepoda : Cyclopodia) occurring in Toyama Bay,

southern Japan Sea. Plankton & Benthos Research. Japan.

Thariq, M., Mustamin, dan D. W. Putro. 2002. Biologi Zooplankton dalam

Budidaya Fitoplankton dan Zooplankton. Balai Besar Pengembangan

Budidaya Laut Lampung. Dirjen Perikanan Budidaya DKP. Lampung.

Tjahjo, L., Erawati dan Hanung. 2002. Biologi Fitoplankton dalam Budidaya

Fitoplankton dan Zooplankton. Balai Budidaya Laut Lampung Dirjen

Perikanan Budidaya DKP. Lampung.

Tsukii, Y. 2001. Isochrysis sp. Protist Information Server. Japan.

Tomas, C.R. 1997. Identifying Marine Phytoplankton. Academic Press, San Diego

California. 636 pp.

Wetzel, R.G. 1983. Limnology. 2nd Edition. Toronto: Saunders College

Publishing.