lahan pangan berkelanjutan di mebidangro
TRANSCRIPT
KEBIJAKAN PENATAAN RUANG KHUSUSNYA PERTANIAN PANGAN DIKAWASAN STRATEGIS
NASIONAL MEBIDANGRO.
BAPPEDA PROVINSI SUMATERA UTARAMEDAN, 26 November 2014
RTRW PROVSU 2013 - 2033
a. kawasan hutan produksi; kawasan hutan produksi terbatas, hutan produksi tetap, dan hutan produksi yang dapat
dikonversi
b. kawasan pertanian; meliputi pertanian lahan basah,
pertanian lahan kering, lahan pertanian pangan berkelanjutan, sentra produksi agropolitan, sentraproduksi agromarinepolitan dan kawasan pertanian lainnya.
c. kawasan perkebunan; kawasan budidaya perkebunan
besar, perkebunan tanaman rakyat Taman Teknologi Pertanian
(Agrotechno Park)
d. kawasan peternakan; meliputi kawasan budidaya
peternakan hewan besar dan hewan kecil
e. kawasan perikanan dan kelautan; kawasan perikanan budidaya dan perikanan tangkap
f. kawasan pertambangan;g.kawasan industri;
– meliputi industri UMKM, menengah, besar dan kawasan ekonomi khusus dalam sentra industri dan kawasan industri
h.kawasan pariwisata; – pariwisata alam, pariwisata
budaya dan pariwisata minat khusus
i. kawasan permukiman; – meliputi permukiman
perkotaan dan pedesaan
j. Kawasan peruntukan lainnya.– kawasan pertahanan keamanan
dan kawasan lainnya
Rencana Kawasan Budidaya Provinsi Sumatera Utara
Ada 4 Peruntukan Pola Ruang yang memiliki luasan dan tidak boleh saling tumpang tindih, yaitu:1. Kawasan Hutan Fungsi Lindung 2. Kawasan Hutan Produksi3. Kawasan Perkebunan4. Kawasan Pertanian
Kebutuhan Lahan Pangan berkelanjutan hingga 2034 adalah sebesar 463.084 ha yang tersebar di seluruh kab/kota (Analisis Dinas Pertanian)
INDIKATOR PENYUSUNAN PETA RENCANA POLA RUANG RTRW PROVSU
1. Data HGU dari BPN hingga tahun 2007, PTPN III, dan Asosiasi Perkebunan (Karet, Sawit dan lainnya)
2. Peta Guna Lahan BPN tahun 2009 (Pertanian dan Perkebunan)
3. Peta Tata Guna Lahan dari Lapan Tahun 2009 /PU Pengairan, meliputi data sawah irigasi, non irigasi, dan potensial sawah
4. Peta Rencana Peruntukan Lahan Perkebunan yang menjadi wilayah kerja Dinas Perkebunan berdasarkan Perda 7 ttg RTRW Provsu 2003- 2018
5. Tata Guna Lahan Pertanian dan Perkebunan pada RTRW Kabupaten/Kota dalam proses Rekomendasi dan Persetujuan Substansi
6. Hasil studi Kementerian Pertanian tentang pertanian lahan basah di Sumatera Utara
5 sumber data yang digunakan sebagai alat analisis untuk sinkronisasi pertanian dan perkebunan di Provsu:
Draft Rencana Pola Ruang Provsu Tahun
2013-2033
Luas Kawasan Peruntukan Pertanian Provsu
NoNama Pertanian
JUMLAHKab/Kota
Lahan Basah (Ha)
Lahan Kering (Ha)
1 ASAHAN 15.046
1.284 16.330
2 BATUBARA 18.631
6.992 25.623
3 BINJAI 2.169
139 2.308
4 DAIRI 10.824
51.37
3 62.198
5 DELI SERDANG 46.264
25.99
4, 72.259
6 GUNUNG SITOLI 1.590
8.930 10.521
7HUMBANG HASUNDUTAN 17.331
54.59
9 71.930
8 KARO 11.028
77.98
9 89.018
9 LABUHANBATU 20.678
12.99
0 33.669
10LABUHANBATU SELATAN 382
27.80
2 28.184
11 LABUHANBATU UTARA 26.962
33.51
4 60.477
12 LANGKAT 49.292
27.94
9 77.242
13 MANDAILING NATAL 17.284
94.42
1 111.705
14 MEDAN 575
2.264 2.839
15 NIAS 12.139
20.39
0 32.529
16 NIAS BARAT 3.109
15.68
1 18.790
17 NIAS SELATAN 8.528
14.45
2 22.980
Lanjutan...
NoNama Pertanian
JUMLAHKab/Kota Lahan Basah Lahan Kering
18 NIAS UTARA 7.222
45.09
2 52.31419 PADANGLAWAS 2.752 9799 12.552
20 PADANGLAWAS UTARA 19.136
47.64
4 66.781
21 PADANGSIDIMPUAN 2.164
4.401 6.566
22 PAKPAK BHARAT 1.271
11.56
3 12.834
23 PEMATANG SIANTAR 2.391
1.330 3.722
24 SAMOSIR 3.967
16.28
3 20.251
25 SERDANG BEDAGAI 45.860
2.864 48.724
26 SIBOLGA
332 332
27 SIMALUNGUN 56.615
63.85
8 120.474
28 TANJUNG BALAI 112
2.440 2.552
29 TAPANULI SELATAN 10.616
10.48
8 21.105
30 TAPANULI TENGAH 15.237
44.68
4 59.922
31 TAPANULI UTARA 17.295
52.87
1 70.166
32 TEBING TINGGI 521
440 961
33 TOBA SAMOSIR 16.080
28.26
3 44.343LUAS TOTAL 463.084 819.131 1.282.215
Peta Sebaran Lahan Sawah di Sumatera Utara (berdasarkan data studi Kementerian Pertanian)
10
Perlindungan lahan pertanian berkelanjutan di RTRW Provsu
Kawasan pertanian bagi komoditas tanaman pangan diarahkan menjadi lahan pertanian berkelanjutan dan/atau lahan cadangan pertanian tanaman pangan berkelanjutan yang terdiri dari lahan basah termasuk rawa pasang surut/lebak dan lahan kering,
Pengembangan kawasan pertanian berkelanjutan dan/atau lahan cadangan pertanian tanaman pangan berkelanjutan diatur lebih lanjut sesuai ketentuan dan peraturan perundang-undangan Peraturan Daerah
Adanya tumpang tindih antar kawasan pertanian dan perkebunan dari berbagai data
Irigasi teknis pertanian yang eksisting tidak lagi berfungsi mengairi lahan pertanian
Rencana alokasi lahan potensial untuk pertanian lahan basah (cetak sawah)
Kontrol alih fungsi guna lahan pertanian pada kawasan yang akan berkembang, mis: sekitar Bandara Kuala Namu
Identifikasi lokasi lahan pangan berkelanjutan (lahan basah dan lahan kering)
PERMASALAHAN
CONTOH AREA YANG DIPLOT SEBAGAI PERTANIAN LAHAN BASAH NAMUN BERDASARKAN CITRA DIANALISIS SEBAGAI PERKEBUNAN
Area pertanian lahan basah di sekitar Bandara Kuala Namu