laboratorium akuntansi menengah universitas … praktikum/04... · 2020-03-09 · penanggung jawab:...
TRANSCRIPT
Penanggung Jawab:
Budi Santoso, SE., MM.
Disusun oleh:
Humara Mahira
Yani Aprianingsih
Rizka Aulia
Hani Mardiati
Ninda Ariza
Putri Widjayanti
Rahayu Agriani
LABORATORIUM AKUNTANSI MENENGAH
UNIVERSITAS GUNADARMA
ATA 2019/2020
MODUL PRAKTIKUM
PEMERIKSAAN AKUNTANSI 2
2019/2020
2
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat-Nya
sehingga modul praktikum pemeriksaan akuntansi 2 ini dapat diselesaikan.
Modul ini disusun bertujuan untuk menunjang praktikum pemeriksaan akuntansi 2.
Diharapkan dengan modul ini para praktikan dapat mendapat wawasan tentang materi
praktikum yang diajarkan. Modul ini berisi contoh soal yang dibahas serta latihan-latihan
soal.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan Modul ini masih terdapat banyak
kekurangan mengingat keterbatasan kemampuan dan pengalaman,oleh karena itu penulis
mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun.
Akhir kata kami selaku penulis yang terdiri dari tim litbang audit mengucapkan
terimakasih kepada semua pihak yang telah berperan dalam penyusunan modul ini. Semoga
bermanfaat bagi pembaca semuanya.
Jakarta, Februari 2020
Tim Penyusun
3
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ........................................................................................ 1
KATA PENGANTAR ........................................................................................ 2
DAFTAR ISI ...................................................................................................... 3
PERTEMUAN 1
Konsep dan Ruang Lingkup Audit Manajemen ........................................ 4
ACL (Audit Command Language) ............................................................ 7
Langkah Awal Penggunaan Software ACL ............................................. 8
Fungsi Total .............................................................................................. 15
Fungsi Count ............................................................................................ 16
PERTEMUAN II
Fungsi Ekstract .......................................................................................... 18
Fungsi Statistics ......................................................................................... 20
Fungsi Profile - Histogram ........................................................................ 21
Fungsi Verify ............................................................................................ 22
Fungsi Sort ................................................................................................ 23
Fungsi Index ............................................................................................. 25
Fungsi Age ................................................................................................ 26
PERTEMUAN III
Fungsi Stratify ........................................................................................... 28
Fungsi Sequence ........................................................................................ 31
Fungsi Duplicates ...................................................................................... 32
Fungsi Gaps .............................................................................................. 33
Fungsi Export ........................................................................................... 34
Fungsi Search ........................................................................................... 36
Fungsi Classify ......................................................................................... 37
4
PERTEMUAN I
Materi :
► Konsep dan Ruang Lingkup Audit Manajemen
► Contoh Kasus Audit Manufakturing
► ACL (Audit Command Language)
► Langkah Awal Penggunaan Software ACL
► Fungsi Total
► Fungsi Count
Tujuan Belajar :
Setelah mempelajari materi pada pertemuan ke satu ini, mahasiswa diharapkan mampu :
1. Memahami Konsep & Ruang Lingkup Audit Manajemen.
2. Membedakan tujuan dari masing-masing Audit Manajemen.
3. Mengenal software ACL.
4. Menggunakan software ACL.
5. Mengetahui fungsi dasar ACL.
Konsep dan Ruang Lingkup Audit Manajemen
Audit Manajemen adalah pengevaluasian terhadap efisiensi dan efektivitas operasi
internal perusahaan yang harus dipertanggungjawabkan kepada berbagai pihak yang
memiliki wewenang yang lebih tinggi. Audit manajemen dirancang secara sistematis untuk
mengaudit aktivitas, program-program yang diselenggarakan oleh entitas yang diaudit,
untuk menilai dan melaporkan apakah sumber daya dan dana telah digunakan secara efisien,
serta apakah tujuan dari program dan aktivitas yang telah direncanakan dapat tercapai dan
tidak melanggar ketentuan aturan dan kebijakan yang telah ditentukan sebelumnya. Jadi titik
berat audit manajemen diarahkan pada berbagai objek audit yang diperkirakan dapat
diperbaiki di masa yang akan datang, dan mencegah kemungkinan terjadinya berbagai
kerugian. adapun ruang lingkup audit manajemen adalah sebagai berikut :
Ulasan Pertemuan I
5
AUDIT MANAJEMEN
AUDIT PEMASARAN
AUDIT SISTEM
KEPASTIAN MUTU
AUDIT MANUFAKT
URING
AUDIT SUMBER
DAYA MANUSIA AUDIT
PENGOLAHAN DATA
ELEKTRONIK
AUDIT LINGKUNGA
N
AUDIT KECURANG
AN
AUDIT INTERN
I. AUDIT PEMASARAN
Audit Pemasaran adalah suatu bentuk pengujian yang komprehensif, sistematis,
independen dan dilakukan secara periodic terhadap lingkungan pemasaran baik itu
dari segi tujuan, strategi, dan aktifitas perusahaan atau unit bisnis untuk menentukan
peluang dan permasalahan yang terjadi, serta memberikan rekomendasi rencana
tindakan untuk meningkatkan kinerja pemasaran perusahaan. Audit manajemen pada
fungsi ini bertujuan untuk menilai bagaimana setiap program/aktivitas pemasaran
yang dilakukan mencapai tujuannya melalui pengelolaan sumber daya yang
ekonomis dan efisien.
II. AUDIT SISTEM KEPASTIAN MUTU
Audit Sistem Kepastian Mutu adalah Proses sistematik, independen dan
terdokumentasi untuk memperoleh bukti audit dan mengevaluasinya secara objektif
untuk menentukan sampai sejauh mana kriteria audit dipenuhi. Audit manajemen
pada fungsi ini bertujuan untuk menilai apakah sistem kepastian mutu yang
6
diterapkan perusahaan telah mampu memandu proses operasi perusahaan untuk
dapat mencapai mutu/kualitas produk sesuai dengan standar yang telah ditetapkan.
III. AUDIT SUMBER DAYA MANUSIA
Audit Sumber Daya Manusia adalah pemeriksaan kualitas kegiatan Sumber Daya
Manusia secara menyeluruh dalam suatu departemen, divisi atau perusahaan, dalam
arti mengevaluasi kegiatan-kegiatan SDM dalam suatu perusahaan dengan
menitikberatkan pada peningkatan atau perbaikan. Audit manajemen pada fungsi ini
bertujuan untuk menilai apakah kebutuhan SDM suatu perusahaan sudah terpenuhi
dengan cara yang hemat, efisien, dan efektif.
IV. AUDIT PENGOLAHAN DATA ELEKTRONIK
Audit Pengolahan Data Elektronik merupakan suatu proses penilaian dan atestasi
yang sistematis oleh orang – orang yang memiliki keahlian dan independen terhadap
informasi mengenai aktivitas ekonomi suatu badan usaha, dengan tujuan untuk
menentukan dan melaporkan tingkat kesesuaian antara informasi tersebut dengan
ketentuan yang telah ditetapkan. Pada audit pengolahan data elektronik menekankan
pada penilaian terhadap keandalan sistem informasi yang dimiliki perusahaan untuk
menghasilkan berbagai informasi yang diperlukan secara akurat dan tepat waktu.
Sistem informasi mencerminkan sistem pengendalian yang diterapkan perusahaan.
Dengan berkembangnya teknologi saat ini, sebagian besar pada audit ini diarahkan
untuk audit sistem informasi yang berbasis computer (electronic data processing –
EDP).
V. AUDIT LINGKUNGAN
Suatu penilaian yang sistematis, didokumentasikan, berkala, dan obyektif bagaimana
organisasi, manajemen, dan semua aktiva memiliki kontribusi untuk mengamankan
lingkungan dengan melakukan pengendalian manajemen terhadap lingkungan
termasuk memenuhi persyaratan dan standar-standar yang berlaku.Tujuan utama
audit ini adalah untuk menilai sejauh mana perusahaan telah melaksanakan tanggung
jawab lingkungannya. Tujuan ini mencakup baik tanggung jawab perusahaan
terhadap lingkungan internalnya (keselamatan dan kesehatan kerja) maupun
tanggung jawab lingkungan eksternal (pencemaran limbah).
7
VI. AUDIT INTERN
Internal audit (pemeriksaan intern) adalah pemeriksaan yang dilakukan oleh bagian
internal audit perusahaan, baik terhadap laporan keuangan dan catatan akuntansi
perusahaan, maupun ketaatan terhadap kebijakan manajemen puncak yang telah
ditentukan dan ketaatan terhadap peraturan pemerintah dan ketentuan-ketentuan
ikatan profesi yang berlaku. Peraturan pemerintah misalnya peraturan di bidang
perpajakan, pasar modal, lingkungan hidup, perbankan, perindustrian, investasi dan
lain-lain. Ketentuan-ketentuan dari ikatan profesi misalnya standar akuntansi
keuangan.
VII. AUDIT KECURANGAN
Audit kecurangan merupakan pendekatan yang proaktif untuk mendeteksi
kecurangan keuangan, dengan menggunakan catatan dan informasi, hubungan
analitis, dan kesadaran perlakuan kecurangan dan usaha penyembuyian. Kecurangan
dapat dilakukan oleh karyawan, manajemen, pemasok ataupun pelanggan.
VIII. AUDIT MANUFAKTURING
Audit Manufakturing adalah pemeriksaan yang komprehensif dari sebuah proses
untuk menentukan apakah kinerja memuaskan. Bertujuan untuk melakukan
pengujian terhadap ketaatan perusahaan dalam menetapkan berbagai aturan dan
kebijakan yang telah ditetapkan dalam operasi perusahaan. Audit ini juga ditujukan
untuk menilai ekonomisasi dan efisiensi pengelolaan sumber daya dan efektivitas
pencapaian tujuan perusahaan.
ACL (AUDIT COMMAND LANGUAGE)
ACL atau yang sebelumnya dikenal sebagai Audit Command Language,
adalah software (perangkat lunak) untuk mengekstrasi dan menganalisis data yang digunakan untuk
mencegah dan mendeteksi kecurangan.Dengan sampling data yang besar, ACL digunakan untuk
menemukan berbagai penyelewengan atau pola dalam transaksi yang dapat mengindikasikan adanya
kelemahan pengendalian atau kecurangan.
ACL dikembangkan sejak tahun 1970an oleh Prof. Hart J. Will dari Canada dan kemudian
dikelola oleh ACL Services Ltd Vancoucer, Canada. ACL juga merupakan Tools yang paling
8
diminati untuk dapat membantu proses analisis data secara interaktif dalam menghasilkan informasi
yang tepat guna bagi keperluan pengambilan keputusan yang tepat bagi manajemen.
ACL merupakan suatu sistem berbasis windows yang bersifat ‘Graphical User Interface
(GUI)’ dan sangat mudah digunakan (‘User Friendly’) untuk melakukan suatu proses analisis data
serta monitoring.
ACL telah dikembangluaskan untuk memenuhi kenutuhan analisis data seluruh aktivitas bisnis
operasional dalam perusahaan. Diantaranya dibidang audit untuk analisis data, pencocokan dan
pembandingan dat, laporan penyimpangan, dan sebagainya. Pada bidang IT untuk data migrasi, data
cleansing, data matching, data integrity testing dan sebagainya.
Keunggulan dari Audit Command Language ( ACL ) :
Mudah dalam penggunaan adalah ACL for Windows, sesuai dengan namanya, adalah perangkat
lunak (software) berbasis Windows, di mana sistem operasi Windows telah dikenal bersifat
mudah digunakan (user friendly).
Built-in dan Analisis data secara fungsional adalah ACL for Windows didukung dengan
kemampuan analisis untuk keperluan audit/pemeriksaan seperti: analisis statistik, menghitung
total, stratifikasi, sortir, index, dan lain-lain.
Kemampuan menangani ukuran file yang tidak terbatas adalah ACL for Windows mampu
menangani berbagai jenis file dengan ukuran file yang tidak terbatas.
Kemampuan Mengekspor hasil audit adalah ACL mempunyai kemampuan untuk mengekspor
hasil audit ke berbagai macam format data antara lain: Plain Text (TXT), dBase III (DBF),
Delimit (DEL), Excel (XLS), Lotus (WKS), Word (DOC), dan WordPerfect (WP).
Pembuatan laporan berkualitas tinggi adalah ACL for Windows memiliki fasilitas lengkap
untuk keperluan pembuatan laporan.
LANGKAH AWAL PENGGUNAAN SOFTWARE ACL V6.5
1. Aktifkan software ACL
2. Bila muncul kotak dialog seperti ini, klik OK.
9
3. Kemudian isikan angka pada Start of Century value sebesar 40. Klik Ok.
4. Dan akan muncul tampilan dasar dari program ACL.
5. Langkah berikutnya pilih menu File kemudian sub menu New Document untuk membuat
dokumen baru.
10
6. Setelah itu save dengan File Nama “Nama_Kelas”.
7. Langkah berikutnya adalah memilih data dengan cara klik options New pada kotak dialog Select
Input File Definition.
11
8. Setelah itu klik Next pada kotak dialog berikutnya.
9. Langkah selanjutnya pastikan titik pilihan terletak pada Disk seperti yang ditunjukkan oleh
gambar berikut. Kemudian klik Next.
10. Kemudian pada tampilan seperti gambar di bawah ini pilih salah satu file yang ingin diaktifkan.
Kemudian klik Open. (disini file yang diaktifkan adalah file Audit_Pemasaran.dbf)
12
11. Setelah itu muncul tampilan seperti disamping. Pada tampilan ini pastikan pilihan terdapat pada
PCs (paling bawah). Kemudian klik Next.
12. Selanjutnya pilih dBASE compatible file pada kotak dialog berikutnya. Kemudian klik Next
lagi.
13
13. Setelah langkah diatas dilakukan maka akan tampil kotak dialog seperti ini. Kemudian klik
Finish untuk menyudahi prosedur ini.
14. Pada tampilan ini langsung saja pilih OK.
14
15. Setelah itu akan tampil tampilan seperti disamping.
16. Langkah berikutnya tampilkan command log dengan cara pilih menu Window pada menubar.
Lalu pilih Open Command Log. Dan akan muncul tampilan seperti dibawah ini.
17. Karena tampilannya masih berantakan.Kita rapihkan agar bisa mudah dalam mengerjakan
kasusnya. Dengan cara pilih menu window kembali dan memilih option Arrange All. Dan
hasilnya akan tampak seperti contoh dibawah ini.
15
1. TOTAL
Fungsi total digunakan untuk total atau jumlah elemen data field yang berjenis numerik (angka).
Contoh Kasus TOTAL
Berapakah total Salary yang terdapat dalam file Audit_Pemasaran.dbf yang berjenis
kelamin laki-laki dan termasuk dalam job Operator!
Langkah – langkah :
Buka ACL
Aktif pada Audit_Pemasaran.dbf
Pada menu bar, pilih Analyze lalu Total
Muncul kotak dialog total
Pada total fields, pilih SALARY
Klik If, pada expression isikan SEX = 'M' AND JOB = 'OPERATOR'
Kemudian klik Verify, lalu OK.
Hasil verify HARUS VALID, klik OK.
16
Kembali ke jendela Total, Klik OK.
Tampilan pada Command Log
Analisis
Pada file Audit_Pemasaran.dbf terdapat 2 dari 42 records fields Salary yang berjenis kelamin
laki-laki dan termasuk kedalam Job Operator. Total Salary-nya adalah 33,090.
KASUS TOTAL
1. Berapakah total jumlah TAX_AMOUNT dari gaji yang memiliki NET_PAY sebesar 1589.34?
(Gunakan file gaji.dbf)
2. Berapakah total LIMIT customer yang tinggal di negara bagian NY dan di Kota SCARSDALE ?
(Gunakan file customer.dbf)
2. COUNT
Fungsi count digunakan untuk menghitung atau memeriksa jumlah record dari file data yang
sedang diolah.
Contoh Kasus COUNT
Hitung jumlah pegawai yang memiliki GAJI lebih dari 3.500.000 dan memiliki KOMISI minimal
1.000.000 tetapi tidak lebih dari 1.500.000 ! (Gunakan file Audit_SDM.dbf)
Langkah-langkah :
Aktif pada file Audit_SDM.dbf
Pada menu bar, pilih Analyze – Count .
Klik if, pada expression input : GAJI > 3500000 AND KOMISI >= 1000000 AND
KOMISI <= 1500000
Kemudian Verify, lalu OK.
17
Hasil verify HARUS VALID, klik OK.
Kembali ke jendela Count, Klik OK.
Tampilan pada Command Log
Analisis
Pada file Audit_SDM.dbf terdapat 4 dari 15 records pegawai yang memiliki gaji lebih dari
3.500.000 dan memiliki komisi minimal 1.000.000 tetapi tidak lebih dari 1.500.000.
KASUS COUNT
1. Hitung jumlah pegawai yang bekerja sebagai sebagai DESIGNER! (Gunakan
Audit_Pemasaran.dbf)
2. Hitung jumlah customer yang memiliki limit diatas sama dengan 49.000 (Gunakan file
customer.dbf) !
18
PERTEMUAN II
Materi :
► Fungsi Ekstract ► Fungsi Sort
► Fungsi Statistics ► Fungsi Index
► Fungsi Profile-Histogram ► Fungsi Age
► Fungsi Verify
Tujuan Belajar :
Setelah mempelajari materi pada pertemuan ke dua ini, mahasiswa diharapkan mampu :
1. Memahami fungsi-fungsi di dalam software Acl yang terdiri dari fungsi Ekstract, Statistics,
Profile-Histogram, Verify, Sort, Index, dan Age.
2. Membedakan kegunaan dari masing-masing fungsi tersebut.
3. Menggunakan dan Menjelaskan kembali dari masing-masing fungsi tersebut.
3. EXTRACT
Fungsi extract digunakan untuk memisahkan data yang di inginkan dengan nama file yang
diinginkan.
Contoh Kasus EXTRACT
Extract field GROSS_PAY, NET_PAY, dan TAX_AMMOUNT pada file Gaji.dbf dimana
pegawainnya mempunyai GROSS_PAY diatas 2187.50 dan NET_PAY diatas 1750.00.
Kemudian simpan hasil extract tersebut dengan nama GAJIGNP!
Langkah-langkah :
Aktif pada file GAJI.dbf
Pada menu bar pilih Data, lalu Extract.
Pada Main pilih Field lalu diisi : GROSS_PAY, NET_PAY, TAX_AMMOUNT
Klik If, pada expression isikan : GROSS_PAY > 2187.50 AND NET_PAY > 1750.00
Kemudian klik Verify, hasil verify HARUS VALID, lalu OK.
Kembali ke jendela Expression:IF, klik OK. Kemudian kembali ke jendela Extract.
Isikan To dengan nama GAJIGNP, lalu OK.
Ulasan Pertemuan II
19
Tampilan pada Command Log dan Default View.
Analisis
Pada file GAJI terdapat 18 dari 44 records yang memiliki GROSS_PAY lebih dari 2187.50 dan
NET_PAY lebih dari 1750.00.
KASUS EXTRACT
1. Extract record pada file Audit_SDM.dbf dimana pegawainya beralamat di Jakarta dan bekerja
sebagai Staff Akuntansi. Kemudian simpan hasil extract tersebut dengan nama
StaffAkuntansiJKT!
2. Extract field VENDOR_CIT, VENDOR_NAM, VENDOR_STA dan VENDOR_NO pada file
Vendor.dbf yang berlokasi di Los Angeles. Kemudian simpan hasil extract tersebut dengan nama
CITYVENDOR!
20
4. STATISTICS
Fungsi statistics digunakan untuk mendeskripsikan data-data statistik dari sumber datanya.
Contoh Kasus STATISTICS
Deskripsikan MINQTY dari data file Persediaan.dbf dimana MINQTY lebih dari 750!
Langkah-langkah :
Aktif pada file Persediaan.dbf
Pada menu bar, pilih Analyze-Statistics
Pada main slave Main, Statistics On, pilih MINQTY, jika menginginkan nilai standar
deviasi, maka list pada kotak Standard Deviation
Pada slave Output, kotak To pilih Screen
Klik If, pada expression isikan : MINQTY > 750
Kemudian Verify, hasil verify harus valid, lalu OK
Tampilan pada Command Log
Analisis
Pada file Persediaan.dbf terdapat 22 dari 152 records yang memiliki MINQTY lebih dari 750
dengan total sebesar 31,750, rata-rata sebesar 1,443, range 3,820 dan standar deviasi sebesar
997.12.
21
KASUS STATISTICS
1. Deskripsikan TAX_AMOUNT dari data file Gaji.dbf !
2. Deskripsikan Quantity dari data file Hutang.dbf!
5. PROFILE – HISTOGRAM
Fungsi profile-histogram digunakan untuk menyediakan ringkasan data statistik yaitu nilai
absolute, total, minimum, dan maksimum value. Beberapa fungsi lain dalam ACL, memerlukan
menjalankan fungsi Profil terlebih dahulu.
Fungsi histogram digunakan untuk menampilkan pengolahan data berbentuk diagram atau grafik.
Perintah histogram dapat digunakan untuk mendapatkan tampilan secara grafis mengenai suatu
file.
Contoh Kasus PROFILE-HISTOGRAM
Carilah profil dari field MINQTY pada file Audit manufakturing. Setelah itu tampilkan grafik
field-nya dengan interval 7. Kemudian tuliskan langkah - langkah, hasil dari command log untuk
Profile, dan hasil grafik Histogram-nya!
Langkah-langkah :
Aktif pada file Audit_Manufakturing.dbf
Pada menu bar pilih Analyze, lalu Profile
Setelah itu muncul kotak dialog Profile Fields. Pilih profile fields MINQTY
Kemudian klik OK
Tampilan pada Command Log.
Analisis
Pada file Audit Manufakturing dalam field minimal quantity memiliki nilai total sebesar 58,805,
Absolute Value sebesar 58,805, nilai Minimum sebesar 0, dan nilai Maximum sebesar 4,600.
22
Langkah berikutnya adalah MEMBUAT GRAFIK.
Pada menu bar pilih Analyze, lalu Histogram
Setelah itu muncul kotak dialog Histogram. Pilih slave Main – Histogram On, pilih
MINQTY dan Intervals : 7
Lalu pilih slave Output dan pilih Graph
Klik OK. Grafik akan muncul pada kotak dialog Graph dan Command Log.
KASUS PROFILE-HISTOGRAM
1. Carilah profil dari field TAX_AMOUNT pada file Gaji yang mempunyai nilai lebih dari 275.00
dan tidak lebih dari sama dengan 533.54 dengan interval 7. Setelah itu tampilkan grafik field
TAX_AMOUNT dengan interval 7. kemudian tuliskan langkah-langkah, hasil dari command log
untuk Profile, dan hasil grafik Histogram-nya.
2. Carilah profil dari field SALEPR pada file Persediaan yang jumlahnya lebih dari sama dengan
24. Setelah itu tampilkan grafik field SALEPR dengan interval 6. Tuliskan langkah-langkah, hasil
dari command log untuk Profile, dan hasil grafik Histogram-nya!
6. VERIFY
Fungsi verify digunakan untuk mengecek atau memeriksa validitas data sebelum menggunakan
file. Verify menganalisis field untuk menjamin bahwa data telah konsisten dengan tipe field yang
ditetapkan.
23
Contoh Kasus Verify
Periksalah validitas field Sale Product pada file Persediaan.dbf!
Langkah-langkah :
Aktif pada file Persediaan.dbf.
Pada menu bar, pilih Analyze-Verify.
Pada main klik VERYIFY FIELDS, klik SALEPR pada list box verify fields, klik Ok.
Tampilan pada Command Log.
Analisis
Tidak ada data yang errors pada file Persediaan dalam field SALEPR.
Kasus VERIFY
1. Periksalah validitas field Salary yang memiliki jabatan manager dengan gaji diatas 20100 pada
file Audit_Pemasaran.dbf!
2. Periksalah validitas field ALAMAT pada data file Audit_SDM.dbf!
7. SORT
Fungsi dari sort digunakan untuk mengurutkan sebuah fields.
Contoh Kasus SORT
Urutkan data file customer.dbf secara Ascending berdasarkan NAME dengan perintah sort
dengan membuat file baru bernama SortNAME.
Langkah-langkah :
Aktif pada file customer.dbf.
24
Pada menu bar, pilih Data-Sort.
Tampil jendela sort, pilih tombol sort On.
Pilih Ascending, pindahkan NAME pada Available Fields ke Selected Field, kemudian pilih
Ok.
Pada To, ketikkan SortNAME setelah itu klik Ok.
Tampilan pada Command Log dan jendela View.
Analisis
Pada file Customer terdapat 8 fields yang aktif dalam field NAME.
KASUS SORT
1. Urutkan data file Customer.dbf secara Descending berdasarkan ADDRESS dengan perintah sort
dengan membuat file baru bernama SortADDRESS.
2. Urutkan data file Audit_SDM.dbf secara ascending berdasarkan JABATAN dengan perintah sort
dengan membuat file baru bernama SortJABATAN.Tuliskan langkah-langkah, tampilan jendela
command log, dan jendela view!
25
8. INDEX
Fungsi index hampir sama dengan fungsi sort.
Contoh Kasus INDEX
Urutkan data pada file Audit_SDM.dbf berdasarkan JABATAN dengan ascending dimana
KOMISI-nya lebih dari 1700000 dengan simpan di IndexKOMISI.
Langkah-langkah :
Aktif pada file Audit_SDM.dbf.
Pada menu bar, pilih Data-Index.
Tampil jendela index, pilih tombol Index On.
Pilih ascending, pindahkan JABATAN pada available fields ke selected field, kemudian
pilih Ok.
Klik If, pada expression isikan : KOMISI > 1700000, kemudian verify-ok.
Pada To, ketikkan : IndexKOMISI. Kemudian Klik Ok.Pada To, ketikkan :
IndexFIRSTNAME. Kemudian Klik Ok.
Tampilan pada Command Log dan jendela View.
26
Analisis
Pada file Audit SDM terdapat 2 dari 15 records yang mempunyai nilai KOMISI lebih dari
1700000.
KASUS INDEX
1. Urutkan data pada file Customer.dbf secara asscending berdasarkan CITY dengan perintah
index, simpan di IndexCITY.
2. Urutkan data pada file AUDIT_KECURANGAN.dbf secara asscending berdasarkan
NO_VENDOR dengan perintah index, simpan di IndexNO_VENDOR.
9. AGE
Fungsi age digunakan untuk menampilkan tanggal yang ingin dicari.
Contoh Kasus AGE
Tampilkan PRCDTE yang tanggal jatuh temponya lebih dari tanggal 12 Oktober 2018 (cut-off
date 10-12-2018) dengan semua field yang terhubung pada data field audit manufacturing!
Langkah-langkah :
Aktifkan pada file Audit_Manufakturing.dbf.
Klik Analyze-Age. Pada Main, klik dropdown Age On, pilih PRCDTE.
Klik Accumulate Fields, pilih Add All, lalu Ok.
Klik dropdown cut-off date. Klik tahun yang ada lalu klik tanda panah naik atau turun untuk
mengubahnya menjadi 2018, klik bulan Oktober, setelah itu klik tanggal yang diinginkan
yaitu 12. Kemudian klik OK
27
Tampilan pada Command Log dan jendela View.
Analisis Pada file Audit_Manufakturing.dbf yang PRCDTE nya jatuh tempo lebih dari tanggal 12 Oktober
2018 memiliki nilai : ( min = -366 dan max = 285).
KASUS AGE
1. Tampilkan CSTDTE yang tanggal jatuh temponya kurang dari tanggal 30 September 2018 (cut-
off date 09-30-2018) dengan semua field yang terhubung pada data field persediaan!
2. Tampilkan Tanggal lahir karyawan, lebih dari tanggal 23 Februari 1981, pada data file
Audit_Pemasaran!
28
PERTEMUAN III
Materi :
► Fungsi Stratify ► Fungsi Export
► Fungsi Sequence ► Fungsi Search
► Fungsi Duplicates ► Fungsi Classify
► Fungsi Gaps
Tujuan Belajar :
Setelah mempelajari materi pada pertemuan ke tiga ini, mahasiswa diharapkan mampu :
1. Memahami fungsi-fungsi di dalam software Acl yang terdiri dari fungsi Sratify, Sequence,
Duplicates, Gaps, Export, Search, dan Classify.
2. Membedakan kegunaan dari masing-masing fungsi tersebut.
3. Menggunakan dan Menjelaskan kembali dari masing-masing fungsi tersebut.
10. STRATIFY
Fungsi stratify digunakan untuk menyaring field suatu data.
Contoh Kasus STRATIFY
Manajemen meminta anda sebagai seorang auditor untuk menyaring data file
Audit_Manufakturing.dbf berdasarkan MINQTY dengan field yang terhubung adalah
QTYOH dan MKTVAL dengan interval 13 dimana QTYOH-nya adalah 612!
Langkah-langkah :
Aktifkan pada file Audit_Manufakturing.dbf.
Lakukan fungsi profile dahulu pada field MINQTY untuk mendapatkan nilai
maksimum dan minimum.
Pilih Analyze-Stratify.
Pada Main, klik Stratify On lalu pilih MINQTY, pada list box Accumulate Fields
tekan tombol Ctrl pada keyboard sambil meng-klik QTYOH dan MKTVAL. Ubah
interval menjadi 13.
Klik If, ketikan : QTYOH = 612, lalu verify-Ok.
Kemudian klik OK.
Ulasan Pertemuan III
29
Hasil verify HARUS VALID, klik OK.
Tampilan pada Command Log.
Analisis Pada file Audit_Manufakturing.dbf berdasarkan MINQTY dengan field yang terhubung adalah
QTYOH dan MKTVAL dengan interval 13 dimana QTYOH-nya 612 terdapat 1 dari 152 data.
30
KASUS STRATIFY
1. PT. CARDINAL adalah sebuah perusahaan yang bergerak dalam bidang manufaktur, dalam
pembagian BONUS ternyata menimbulkan masalah untuk sejumlah karyawan tersebut. Untuk
mengetahui seberapa besar pengaruhnya, pihak manajemen memerintahkan anda sebagai
auditor untuk menyaring data file GAJI.dbf berdasarkan TAX_AMOUNT dengan field yang
terhubung adalah GROSS_PAY dan NET_PAY dengan interval 10 dimana NET_PAY lebih
dari 2000 di perusahaan tersebut!
2. Anda adalah seorang auditor diminta untuk menyaring data file MAS_PEG.dbf berdasarkan
KOMISI dengan file yang terhubung adalah SALARY dan BONUS dengan interval 15 dimana
SALARY nya kurang dari sama dengan 23800.
31
SEQUENCE, DUPLICATES, DAN GAPS
Perintah Sequence, Duplicate, dan Gaps ada pada dialog box yang sama. Perintah Duplicate dan
Gaps adalah variasi dari Sequence. Fungsi Duplicates dan Gaps digunakan untuk menandai
ketidakakurasian atau ketidaktepatan pada file data. Pengujian terhadap Gaps dalam urutan key field
dan duplikasi dapat dilakukan pada waktu yang sama.
11. SEQUENCE
Sequence adalah cara yang tepat untuk menentukan apakah key field dalam keadaan berurutan
dan memeriksa data file untuk Gaps, duplikat atau record yang hilang.
Contoh Kasus SEQEUNCE
Carilah dengan perintah sequence, apakah ada data yang tidak terurut pada field
VENDOR_STA dari data file Vendor.dbf!
Langkah-langkah :
Aktifkan pada file Vendor.dbf.
Pilih Analyze-Sequence.
Pada list box Sequence On, klik VENDOR_STA , kemudian pilih ascending.
Kemudian klik OK.
Tampilan pada Command Log.
Analisis
Pada file Vendor.dbf di field Vendor STA terdapat 10 data sequence yang terdeteksi eror
atau data tidak terurut.
32
KASUS SEQUENCE
1. Carilah dengan perintah sequence apakah ada data yang tidak terurut pada field
KETERANGAN dari data file Audit_Mutu.dbf!
2. Carilah dengan perintah sequence apakah ada data yang tidak terurut pada field
LOKASI dari data file Audit_Lingkungan.dbf!
12. DUPLICATES
Gunakan perintah Duplicates untuk mendeteksi apakah key field dalam file sekarang
mengandung duplikasi dalam urutan-urutannya.
Contoh Kasus DUPLICATES
Cari duplikat data berdasarkan field INVOICE_NO pada data file Hutang.dbf , dengan
INVOICE_AM dan QUANTITY sebagai list fields. Tampilkan outputnya pada screen.
Langkah-langkah :
Aktifkan pada file Hutang.dbf.
Pilih Analyze-Duplicated.
Dalam list box Sequence On, klik INVOICE_NO.
Dalam list box List Field, klik INVOCE_AM dan QUANTITY.
Ceklis Duplicate.
Pada output pilih Screen.
Tampilan pada Command Log.
Analisis
Pada file hutang.dbf berdasarkan field INVOICE_NO dengan INVOICE_AM dan
QUANTITY sebagai list fields terdapat 0 data sequence terdeteksi error.
33
KASUS DUPLICATE
1. Cari duplikat data berdasarkan field PRODNO pada data file Persediaan.dbf , dengan
CSTDTE, MINQTY, dan MKTVAL sebagai list fields. Tampilkan outputnya pada
screen!
2. Cari duplikat data berdasarkan field KETERANGAN pada data file Audit_Mutu.dbf ,
dengan BY_AKTUAL dan BY_ANGGARA sebagai list fields. Tampilkan outputnya
pada screen!
13. GAPS
Gunakan perintah Gaps untuk mendeteksi apakah key numeric field dalam field sekarang berisi
gaps (jarak) dalam pengurutannya. List Gaps range digunakan untuk menampilkan field yang
hilang.
Contoh Kasus GAPS
Tampilkan pada screen dengan menggunakan perintah Gaps, field CITY yang hilang
pada data file VENDOR.dbf!
Langkah-langkah:
Aktif pada file PERSEDIAAN.dbf
Pilih Analyze-Gaps
Pada Sequence On, pilih LOC
Ceklis radio button GAPS
Klik tab Output, lalu klik radio button screen
Kemudian klik OK
34
Analisis
Dari 152 records, terdapat 2 jarak (gaps) pada field LOC dalam file VENDOR.dbf yaitu
antara 2 dan 22 serta 22 dan 3 pada field dalam file tersebut.
KASUS GAPS
1. Tampilkan pada screen dengan menggunakan perintah Gaps, field CHEQUE_NO yang hilang
pada data file GAJI.dbf!
2. Tampilkan pada screen dengan menggunakan perintah Gaps, field LOC yang hilang pada data
file AUDIT_MANUFAKTURING.dbf!
14. EXPORT
Fungsi Export digunakan untuk memindahkan jendela view menjadi bentuk berbagai macam
data output.
Contoh Kasus EXPORT
Export seluruh file yang ada dalam file CUSTOMER.dbf sebagai excel!
Langkah-langkah:
Pilih data file CUSTOMER.dbf, kemudian klik DATA pada menu bar, lalu pilih Export
dan akan tampil kotak dialog.
Klik export field, lalu klik Add All.
Klik OK, untuk menandai semua field.
Pada kotak dialog Export As, pilih Excel.
Pada text box To, ketik dengan EXPORT_CUSTOMER
35
Tampilan pada Command Log :
Langkah-langkah ntuuk menampilkan pada file Export pada excel :
Klik Start, lalu pilih All program.
Pilih Microsoft Office.
Lalu buka Ms.Excel.
Pada menu bar pilih file-open.
Setelah itu excel akan menampilkan hasil export tadi sebagai berikut:
36
KASUS EXPORT
1. Export seluruh field yang ada dalam data file AUDIT_KECURANGAN.dbf sebagai Excel.
Tuliskan langkah-langkah, tampilan jendela Command Log, dan tampilan pada aplikasi Ms.
Excel!
2. Export seluruh field yang ada dalam data file AUDIT_MUTU.dbf sebagai Plain Text. Tuliskan
langkah-langkah, tampilan jendela Command Log, dan tampilan pada aplikasi Notepad (jendela
notepad)!
15. SEARCH
Fungsi Search dignakan untuk mencari data record pada data suatu file.
Contoh Kasus SEARCH
Anda diminta untuk mencari data pada data file AUDIT_LINGKUNGAN.dbf, dimana mencari
lokasi di Metro Barat!
Langkah-langkah:
Pilih data file AUDIT_LINGKUNGAN.dbf
Pilih Analyze-Search
Pada Sequential, klik radio button Locate If
Klik tombol command button Expr, lalu buat ekspresi sebagai berikut: LOKASI=’Metro
Barat’
Lalu verify, kemudian klik OK
Tampilan Command Log :
Analisis
Lokasi Metro Barat pada data file AUDIT_LINGKUNGAN.dbf terdapat pada record 12.
37
KASUS SEARCH
1. Anda diminta mencari NAMA karyawan atas nama Sandy pada data file AUDIT_SDM.dbf!
2. Anda diminta untuk mencari LIMIT sebesar 1000 dalam file CUSTOMER.dbf!
16. CLASSIFY
Fungsi Classify digunakan untuk mengklasifikasikan suatu data yang terdapat dalam suatu
record.
Contoh Kasus CLASSIFY
Anda adalah seorang auditor, diminta oleh manajemen Dumbledore Company untuk
mengklasifikasikan data file AUDIT_MUTU.dbf berdasarkan Klasifikasi KETERANGAN
dengan field yang terhubung adalah BY AKTUAL dan BY ANGGARAN dimana Biaya Aktual
lebih dari sama dengan 5000000 dan Biaya Anggaran kurang dari sama dengan 6000000!
Langkah-langkah:
Aktif pada file AUDIT_MUTU.dbf
Pilih Analyze-Classify
Pada Main, klik Classify On lalu pilih KETERANGAN, pada list box Accumulate Fields
tekan tombol Ctrl pada keyboard sambil mengklik BY AKTUAL dan BY ANGGARAN
Klik tombol Command IF, dan tulis expression: BY AKTUAL >= 5000000 AND BY
ANGGARAN <= 6000000
Tampilan pada Command Log.
Analisis
Dari 10 record pada data file AUDIT_MUTU.dbf terdapat tiga record yang terklasifikasi
38
berdasarkan KETERANGAN untuk BY AKTUAL yang lebih dari 5000000 dan BY
ANGGARAN yang kurang dari 6000000.
KASUS CLASSIFY
1. Anda diminta untuk mengklasifikasikan gaji dan level pekerjaan data file
AUDIT_PEMASARAN.dbf berdasarkan Klasifikasi JOB dengan field yang terhubung adalah
ED LEVEL dan SALARY dimana Ed Level lebih dari sama dengan 15 dan Salary kurang dari
sama dengan 30000!
2. Anda diminta untuk mengklasifikasikan gaji dan komisi dari data file MAS_PEG.dbf
berdasarkan Pekerjaan dengan field yang terhubung adalah BONUS dan SALARY dimana
Bonus kurang dari sama dengan 500 dan SALARY lebih dari sama dengan 5000!