l 040104

8
LOGIKA, Vol. 4, No. 1, Januari 2007 ISSN: 1410-2315 38 Aktivitas Imunostimulan Ekstrak Etanol Daun Rambutan (Nephelium Lappaceum L.) pada Mencit Dra. Sri Mulyaningsih, M.Si. Dosen Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Islam Indonesia Yogyakarta Abstract It has been done the research that is intend to know the effect of ethanol extract of Nephelium lappaceum L. (NL) to the immune response in mice. The dried leaves were extracted using ethanol with Soxhlet apparatus then ethanol residue is evaporated to obtain ethanol extract. The immunostimulant activity in mice is conducted using sheep red blood cell (SRBC) as antigen, mice are immunized SRBC intraperitonial in day 0 and treated by the extract in 100 and 200 mg/kg bodyweight doses. Se- rum of mice are collected in 7 th day and measured their haemaglutination titer as well as the negative and positive control. Moreover, the total leu- cocyte count (TLC) and the differential leucocyte count (DLC) are also determined. Delayed type hypersensitivity (DTH) response is measured comparing the mice hindpaw injected SRBC sub cutan before and 24 hours after treatment. The result showed that haemaglutination titer of 100 mg/ kgBW dose ethanol extract treated groups are significantly increased as well as 200 mg/kgBW compared to the negative control group. In addi- tion, the DTH response is also higher than the negative control group although there is no significant difference in statistic. The NL ethanol extract are able to increase the TLC and DLC in mice. Keywords: Nephelium lappaceum L., haemaglutination titer, DTH re- sponse, nonspesific immune response Latar Belakang Masalah Lingkungan disekitar kita banyak mengandung agen infeksius maupun non infeksius yang dapat memberikan paparan pada tubuh manusia. Setiap orang dihadapkan pada berbagai jenis mikroba di sekitarnya yang setiap saat siap untuk menyerang, tetapi setiap saat tubuh berupaya untuk mempertahankan diri (Kresno & Boedina, 2001). Jika ada paparan yang masuk ke dalam tubuh maka tubuh akan memberikan respon sehingga agen atau bahan asing tadi tidak menimbulkan penyakit pada manusia. Inilah yang dimaksud dengan sistem imun. Sistem imun dalam tubuh bertugas untuk menjaga/ memberikan perlindungan pada tubuh supaya tidak terserang oleh penyakit (Baratawidjaja, 2000). Untuk mempertahankan stamina tubuh, masyarakat sering mengkonsumsi Sri Mulyaningsih, Aktivitas Imunostimulan Ekstrak Etanol...

Upload: jannahana93

Post on 25-Nov-2015

6 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

tugas 2

TRANSCRIPT

  • LOGIKA, Vol. 4, No. 1, Januari 2007 ISSN: 1410-2315

    38

    Aktivitas Imunostimulan Ekstrak EtanolDaun Rambutan (Nephelium Lappaceum L.)

    pada Mencit

    Dra. Sri Mulyaningsih, M.Si.Dosen Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

    Universitas Islam Indonesia Yogyakarta

    Abstract

    It has been done the research that is intend to know the effect of ethanolextract of Nephelium lappaceum L. (NL) to the immune response in mice.The dried leaves were extracted using ethanol with Soxhlet apparatusthen ethanol residue is evaporated to obtain ethanol extract. Theimmunostimulant activity in mice is conducted using sheep red blood cell(SRBC) as antigen, mice are immunized SRBC intraperitonial in day 0and treated by the extract in 100 and 200 mg/kg bodyweight doses. Se-rum of mice are collected in 7th day and measured their haemaglutinationtiter as well as the negative and positive control. Moreover, the total leu-cocyte count (TLC) and the differential leucocyte count (DLC) are alsodetermined. Delayed type hypersensitivity (DTH) response is measuredcomparing the mice hindpaw injected SRBC sub cutan before and 24 hoursafter treatment. The result showed that haemaglutination titer of 100 mg/kgBW dose ethanol extract treated groups are significantly increased aswell as 200 mg/kgBW compared to the negative control group. In addi-tion, the DTH response is also higher than the negative control groupalthough there is no significant difference in statistic. The NL ethanolextract are able to increase the TLC and DLC in mice.

    Keywords: Nephelium lappaceum L., haemaglutination titer, DTH re-sponse, nonspesific immune response

    Latar Belakang MasalahLingkungan disekitar kita banyak mengandung agen infeksius maupun non

    infeksius yang dapat memberikan paparan pada tubuh manusia. Setiap orangdihadapkan pada berbagai jenis mikroba di sekitarnya yang setiap saat siap untukmenyerang, tetapi setiap saat tubuh berupaya untuk mempertahankan diri (Kresno &Boedina, 2001). Jika ada paparan yang masuk ke dalam tubuh maka tubuh akanmemberikan respon sehingga agen atau bahan asing tadi tidak menimbulkan penyakitpada manusia. Inilah yang dimaksud dengan sistem imun. Sistem imun dalam tubuhbertugas untuk menjaga/ memberikan perlindungan pada tubuh supaya tidak terserangoleh penyakit (Baratawidjaja, 2000).

    Untuk mempertahankan stamina tubuh, masyarakat sering mengkonsumsi

    Sri Mulyaningsih, Aktivitas Imunostimulan Ekstrak Etanol...

  • LOGIKA, Vol. 4, No. 1, Januari 2007ISSN: 1410-2315

    39

    makanan atau bahan yang dapat meningkatkan sistem imun. Bahan atau makananini dapat diperoleh dari konsumsi sayur/buah secara langsung maupun dalam bentukproduk jadi. Beberapa tanaman telah diteliti mempunyai khasiat sebagai imunostimulanbahkan ada yang telah dibuat dalam bentuk sediaan herbal/ suplemen (Puri, et al.,1993; Fulzele, et al., 2002, Srikumar, et al., 2005).

    Indonesia merupakan negara kaya akan tanaman atau tumbuhan yang berpotensiuuntuk dimanfaatkan sebagai imunostimulant. Salah satu diantaranya adalah daunrambutan yang banyak tumbuh di halaman rumah atau di kebun. Rambutan merupakantanaman asli dari Asia Tenggara dan banyak tumbuh di Indonesia. Akan tetapi belumbanyak penelitian yang dilakukan terhadap tanaman rambutan. Penelitian tentang ram-butan yang telah ada yaitu tentang aktivitas antibakteri, antifungi dan kemampuannyasebagai antiviral pada mencit yang disuntik dengan HSV-1 (Nawawi, et al.,1999).

    Dalam rangka eksplorasi khasiat dan aktivitas dari rambutan maka penelitian inidilakukan yaitu untuk mengetahui aktivitas daun rambutan dalam meningkatkanimunitas. Beberapa tanaman telah dilaporkan mempunyai aktivitas imunostimulan baikimunitas spesifik maupun non spesifik (Srikumar, et al. , 2005). Secara empiris daunrambutan digunakan untuk mengobati demam dan menghilangkan sakit kepala (Morton,1987). Daun rambutan mengandung senyawa tanin dan polifenol (Dalimartha, 2003)yang diduga mempunyai aktivitas memacu respon imun. Juga aktivitas farmakologinyasebagai antibakteri dan antiviral memberikan data pendukung tentang aktivitasimunostimulan daun ini.

    Metode PenelitianBahan dan Alat

    Bahan-bahan yang digunakan untuk uji aktivitas imunostimulan ini adalah daunrambutan, hewan uji mencit dengan berat badan 100-120 g, Sheep Red Blood Cell(SRBC), Phosphate Buffer Saline (PBS), salin, CMC Na dan aquades, reagen Turk,reagen Leishmann.

    Adapun alat-alat yang digunakan di laboratorium, meliputi: spektrofotometer,sentrifuge, plestimometer, hemositometer, autoklaf, penangas air, microwave, blender,mikroplate, mikropipet, timbangan, stop watch, tabung eppendorf dan alat-alat gelas.

    Cara Penelitian1. Pengumpulan bahan tanaman dan ekstraksi

    Daun rambutan diambil dari daerah Sleman. Daun diektraksi dengan menggunakanSoxhlet dengan etanol 70%. Sari yang diperoleh dipekatkan dengan menggunakanrotary evaporator dan dikeringkan untuk mendapatkan ekstrak etanol kering.

    2. Preparasi SRBC berdasarkan Hay & Hudson (1998)Semua alat yang digunakan disterilkan. Darah ditampung dalam tabung sentrifus(10 ml) kemudian disentrifus selama 10 menit, 2000 rpm. Plasma/ cairan diambildengan pipet, dipisahkan dari pellet sel pada dasar tabung. Kemudian ditambahkanPBS pada pellet dan dicuci dengan PBS sebanyak 3 kali. SRBC ini dapat disimpanselama 30 hari dalam kulkas atau es (40C). SRBC berikutnya dibuat padapengenceran tertentu untuk disuntikkan pada hewan uji yaitu dibutuhkanpengenceran 98% menjadi 5 x108 sel per ml dengan cara 0,1 ml SRBC yang telahdicuci kemudian tambah 4,9 ml PBS sehingga didapat 5 ml.

    3. PenghitunganTotal Leukocyte Count (TLC) dan Differential Leukocyte count (DLC)berdasarkan Fulzele et al. (2002)

    Sri Mulyaningsih, Aktivitas Imunostimulan Ekstrak Etanol...

  • LOGIKA, Vol. 4, No. 1, Januari 2007 ISSN: 1410-2315

    40

    a. Total Leukocyte Count (TLC)Sampel darah yang diambil dilarutkan dalam reagent Turk, pada pipet whiteblood cell (WBC) dimana sel darah merah dilisis tanpa merusak populasidari leukosit. Selanjutnya jumlah leukosit dihitung.

    b. Differential Leukocyte count (DLC)Darah dicat dengan reagen Leishmann, kemudian leukosit diidentifikasidibedakan menjadi netrofil, monosit, limfosit, eosinofil, berdasarkan padaperbedaan ukuran sel, granul, dan bentuk inti sel.

    4. Pengukuran titer antibodi hemaglutinasiMetode yang digunakan berdasarkan Puri et al. (1993). Hewan uji dibagi dalamgrup menggunakan masing-masing 5 hewan uji. Kelompok kontrol normal tidakmenerima perlakuan apapun, dikondisikan normal. Kelompok kontrol negatifmenerima aquades sebagai pelarut ekstrak. Kelompok perlakuan diberi perlakuandengan ekstrak yang diuji (100 mg dan 200 mg/kg, po) dalam aquades diberikansetiap hari selama 7 hari. Hewan uji diimunisasi dengan 0,1 ml dari 20% SBRCintraperitonial pada hari ke 0. Sampel darah dikumpulkan pada hari ke-7 untukmemperoleh serum dikumpulkan melalui retro-orbital plexus. Level antibodiditentukan dengan menggunakan teknik hemaglutinasi. Sebanyak volume yangsama dari tiap serum sampel. Dua kali pengenceran dari serum dibuat dalam 25ml volume normal saline dalam mikroplate dan ditambah dengan 1% suspensiSBRC dalam saline. Setelah dicampur, plate diinkubasi pada suhu kamar selama1 jam dan ditentukan adanya haemaglutinasi dibawah mikroskop. Resiprok daripengenceran tertinggi serum yang memberikan hemaglutinasi disebut dengantiter hemaglutinasi.

    5. Pengamatan respon sel DTHPada hari ke 6, ketebalan dari telapak kaki kanan mencit diukur denganmenggunakan plestimometer. Mencit dinjeksi dengan 20 ml 1% SRBC pada telapakkaki kanan secara subkutan. Ketebalan dari kaki kanan diukur setelah 24 jamdari penyuntikan. Perbedaan antara ketebalan telapak kaki sebelum dan sesudahpenyuntikan dinyatakan dalam mm dan diukur digunakan sebagai ukuran responDTH.

    Analisis HasilData titer hemaglutinasi, respon DTH, TLC dan DLC dianalisa menggunakan anava

    satu jalan dengan tingkat kepercayaan 95%, jika ada perbedaan yang signifikandilanjutkan dengan uji t.

    Hasil dan PembahasanPenelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh ekstrak etanol daun rambu-

    tan terhadap respon imun spesifik dan non spesifik yang dilakukan secara in vivo padamencit. Munculnya respon imun spesifik dilihat dari parameter peningkatan titerhemaglutinasi dan respon DTH (Delayed type Hipersensitivity). Adapun respon imunnon spesifik berdasar pada peningkatan jumlah dari sel-sel polimorfonuklear (PMN).

    Aktivitas Imunostimulator Ekstrak Etanol Daun Rambutan terhadap TiterHemaglutinasi

    Munculnya respon imun spesifik humoral dilihat berdasarkan titer hemaglutinasi.Pemeriksaan laboratorium titer antibodi dapat menggambarkan berbagai aktivitasimunologis dengan spesifitas dan sensitifitas tertentu. Antibodi lebih mudah diperiksa

    Sri Mulyaningsih, Aktivitas Imunostimulan Ekstrak Etanol...

  • LOGIKA, Vol. 4, No. 1, Januari 2007ISSN: 1410-2315

    41

    daripada sel atau produk sel yang berkaitan dengan imunitas seluler (Widman,1995). Gangguan respon imun humoral dapat juga diuji in vivo dengan mengukur kadarantibodi dalam darah setelah dirangsang dengan antigen tertentu tetapi pada umumnyayang banyak dilakukan untuk menguji respon imun humoral adalah penetapan kadarimunoglobulin dalam serum (Kresno & Boedina, 2001). Reaksi antibodi-antigen dapatterjadi baik pada makhluk hidup (in vivo) maupun diluar makhluk hidup (in vitro),pengamatan terjadinya hemaglutinasi dapat diamati secara visual, bila terdapat antiboditerutama antibodi Ig M didalam serum maka akan terjadi reaksi antigen dan antibodimembentuk suspensi, dan bila tidak terdapat antibodi maka akan terjadi agregat didasarmikroplate. Bila antibodi yang terbentuk jumlahnya besar maka pengencerannya akanbesar pula karena jumlah antibodi sebanding dengan titer hemaglutinasi. Resiprokdari pengenceran tertinggi serum yang memberikan hemaglutinasi disebut titer antibodi(titer hemaglutinasi).

    Tabel 3.Efek ekstrak etanol daun rambutan terhadap titer hemaglutinasi.

    a berbeda signifikan dengan kontrol normalb berbeda signifikan dengan kontrol negatifc berbeda signifikan dengan ekstrak etanol 100 mg/kgd berbeda signifikan dengan ekstrak etanol 200 mg/kg

    Kelompok perlakuan

    Normal 0,00 0,000 b,c,d

    Kontrol negatif 32,40 14,31 a,c,d

    Ekstrak etanol 100 mg.kgBB 89,60 35,05 a,b

    Ekstrak etanol 200 mg.kgBB 89,60 35,05 a,b

    Jika dilihat pada Tabel 3, maka dapat dilihat bahwa terdapat perbedaan yangsignifikan antara kelompok ekstrak etanol 100 mg/kg BB dengan kelompok kontrolnegatif dan kelompok normal, Pada kelompok ekstrak etanol 200 mg/kg BB menunjukanperbedaan yang signifikan dengan kelompok kontrol negatif dan kelompok normal, halini menunjukan bahwa ekstrak etanol daun rambutan memiliki efek meningkatkan responimun spesifik terutama respon humoral. Jika dibandingkan antara kelompok ekstraketanol 100 mg/kg BB dengan ekstrak etanol 200 mg/kg BB dapat dilihat perbedaanyang tidak signifikan, hal ini menunjukan bahwa pemberian ekstrak etanol daun ram-butan 100 mg/kg BB dan 200 mg/kg BB tidak mempengaruhi titer hemaglutinasi.

    Aktivitas Imunostimulator Ekstrak Etanol Daun Rambutan Terhadap Respon Sel DTHPenelitian ini mengukur respon imun spesifik seluler berdasarkan pada respon

    DTH yang merupakan reaksi hipersentivitas tipe 4/tipe lambat karena munculnya responimun ini lebih dari 24 jam setelah kontak dengan antigen dan sering berlangsung selamabeberapa hari (Jawetz, et al., 2001). Pada respon seluler, limfosit dan makrofag akanberkumpul pada tempat masuknya antigen dan mengakibatkan perubahan padajaringan, pembuluh darah dan sering juga merusak

    Sri Mulyaningsih, Aktivitas Imunostimulan Ekstrak Etanol...

  • LOGIKA, Vol. 4, No. 1, Januari 2007 ISSN: 1410-2315

    42

    sel, mikroorganisme dan partikel-partikel yang merangsang terjadinya responimunologis (Widmann, 1995).

    Tabel 4.Efek ekstrak etanol daun rambutan terhadap respon DTH

    Perlakuan % perubahan ketebalan telapak kaki

    Kontrol negatif 1,79 0,18 b,cEkstrak etanol 100 mg/kgBB 5,70 2,76 a,cEkstrak etanol 200 mg/kgBB 3,12 0,73 a,ba berbeda tidak signifikan dengan kontrol negatifb berbeda tidak signifikan dengan ekstrak etanol 100 mg/kg/haric berbeda tidak signifikan dengan ekstrak etanol 200 mg/kg/hari

    Dari Tabel 4 dapat dilihat terdapat perbedaan antara kelompok kontrol dengankelompok etanol, ekstrak etanol dengan dosis 100 mg/kg BB menunjukkan peningkatanrespon DTH yang lebih besar dibandingkan dengan kelompok kontrol maupun ekstraketanol dengan dosis 200 mg/kg BB. Untuk mengetahui besarnya perbedaan responDTH antar ketiga kelompok perlakuan maka data respon DTH dilanjutkan dengananalisis statistika. Hasil analisis statistika diketahui bahwa ekstrak etanol daun rambu-tan dengan dosis 100 mg/kg/hari maupun dosis 200 mg/kg/hari tidak signifikanmeningkatkan respon DTH. Hasil ini mengindikasikan bahwa meskipun ekstrak etanoldaun rambutan 100 mg/kg BB menaikkan ketebalan kaki pada mencit tetapi perubahantersebut secara statistik tidak signifikan dibanding dengan kontrol normal.

    Pada beberapa tanaman yang digunakan untuk pengobatan tradisional memilikiaktivitas imunostimulan, beberapa diantaranya dapat menstimulasi respon imun hu-moral dan respon imun yang diperantarai oleh sel, tetapi yang lainnya hanyamengaktivasi sistem imun seluler atau humoral saja (Bafna & Misra, 2004), pada daunrambutan ini tidak menunjukan adanya aktivasi respon imun seluler tetapi lebihmengaktivasi sistem imun humoral.

    Aktivitas Imunostimulator Ekstrak Etanol Daun Rambutan Terhadap Total Leu-cocyte Count (TLC)

    TLC merupakan parameter penting dari imunitas non spesifik, dimana jika terjadipeningkatakan jumlah total leukosit menandakan adanya suatu infeksi atau masuknyasuatu antigen ke dalam tubuh. Adanya peningkatan jumlah total leukosit merupakansalah satu upaya tubuh untuk mempertahankan diri dari antigen (Sadikin, 2002). Tabel 5menunjukkan bahwa kelompok perlakuan dengan ekstrak etanol baik 100 mg/kgBBmaupun 200 mg/kgBB mampu meningkatkan jumlah TLC dibandingkan kontrol negatif.Aktivitas yang ditimbulkan ekstrak etanol 100 mg/kgBB lebih besar dibanding aktivitasekstrak etanol 200 mg/kgBB. Dari analisis statistik di dapatkan hasil yang berbedasignifikan pada kelompok kontrol negatif dengan kelompok ekstrak etanol daun rambu-tan dengan dosis 100 mg/kgBB tetapi kelompok ekstrak etanol daun rambutan dosis200 mg/kg bb dengan tidak memberikan hasil yang berbeda signifikan dengan kelompokkontrol negatif. Perlakuan ekstrak etanol menyebabkan terjadinya peningkatan jumlahTLC ke tempat terjadinya infeksi, sehingga memungkinkan proses eliminasi antigen akanlebih cepat dari dalam tubuh untuk dimusnahkan.

    Sri Mulyaningsih, Aktivitas Imunostimulan Ekstrak Etanol...

  • LOGIKA, Vol. 4, No. 1, Januari 2007ISSN: 1410-2315

    43

    Tabel 5.Efek ekstrak etanol daun rambutan terhadap TLC dan DLC.

    Perlakuan TLC Limfosit Monosit Eosinofil Netrofil

    Kontrol negatif 4825 644 b 61 4 b 2 1 b,c 0 0 35 2

    Ekstrak etanol 100 mg/kgBB 6163 1237 a 70 6 a 6 2 a,c 2 1 37 9

    Ekstrak etanol 200 mg/kgBB 5250 1275 64 4 10 3 a,b 3 2 46 19 a

    a) berbeda signifikan dengan kontrol negatifb) berbeda signifikan dengan ekstrak etanol 100 mg/kgBBc) berbeda signifikan dengan ekstrak etanol 200 mg/kgBB

    Aktivitas Imunostimulator Ekstrak Etanol Daun Rambutan Terhadap DLC (Differ-ential Leucocyte Count)

    Umumnya limfosit merupakan sel yang terlibat pada respon imun spesifik. Tabel5 menunjukkan bahwa ekstrak etanol daun rambutan meningkatkan jumlah sel limfositdibandingkan dengan kontrol negatif. Ekstrak etanol 100 mg/kgBB mempunyai aktivitasmenaikkan limfosit lebih besar dibanding dosis 200 mg/kgBB. Aktivitas ini berbedasignifikan dibandingkan dengan kontrol normal. Jika dihubungkan dengan aktivitasimunostimulan ekstrak terhadap respon imun spesifik, berarti mekanisme imunostimulandari ekstrak ini adalah dengan meningkatkan proliferasi sel terutama limfosit yangbanyak terlibat pada respon imun spesifik.

    Monosit merupakan fagositosis yang penting, dimana peningkatan jumlah monositmenandakan adanya suatu antigen di dalam tubuh. Sel ini mampu melakukanfagositosis, mensekresikan enzim, mengenal partikel/antigen (Stvrtinova, et al., 2001;Kaiser & Gary, 2002). Tabel 5 menunjukkan bahwa kedua ekstrak etanol dapatmeningkatkan jumlah monosit, dengan aktivitas peningkatan lebih besar pada ekstraketanol 200 mg/kgBB dibanding ekstrak etanol 100 mg/kgBB. Analisis statistik ketigakelompok diperoleh bahwa terjadi perbedaan yang bermakna antara kelompok kontrolnegatif dengan ekstrak etanol daun rambutan dosis 100 mg/kgBB dan kelompok ekstraketanol daun rambutan 200 mg/kgBB. Demikian juga pada kelompok ekstrak etanoldaun rambutan dosis 100 mg/kgBB dengan dosis 200 mg/kg bb menunjukkan adanyaperbedaan yang nyata antara keduanya. Jumlah monosit yang meningkat menyebabkanmeningkatnya proses fagositosis dalam tubuh sehingga antigen segera dimusnahkan.

    Eosinofil terutama efektif dalam menyingkirkan antigen yang merangsangpembentukkan IgE. Sel ini mempunyai reseptor IgE dan dapat melekat erat pada partikelyang dilapisi IgE. Eosinofil juga terdapat dalam jumlah banyak pada tempat-tempatreaksi alergi (Kresno & Boedina, 2001). Pada penelitian ini, parameter eosinofil tidakmenunjukkan adanya perbedaan yang signifikan antar kelompok hewan uji . Padakelompok kontrol negatif dengan kelompok ekstrak etanol daun rambutan dosis 100mg/kgBB. Hal ini mungkin dikarenakan eosinofil merupakan resptor IgE yang berperandalam reaksi terhadap adanya alergi, sehingga perlakuan ekstrak etanol daun rambu-tan yang dimaksudkan untuk imunostimulan tidak memberikan efek pada peningkatanjumlah eosinofil.

    Neutrofil merupakan bagian utama dari sistem kekebalan tubuh non spesifik yangberjumlah banyak dan berpotensi untuk membunuh mikroorganisme di sekitar kita(Srikumar, et al., 2005). Neutrofil adalah fagositosis yang penting dalam pertahanantubuh pertama untuk melawan agen-agen infeksius akut bakteri dan

    Sri Mulyaningsih, Aktivitas Imunostimulan Ekstrak Etanol...

  • LOGIKA, Vol. 4, No. 1, Januari 2007 ISSN: 1410-2315

    44

    fungi, tetapi neutrofil juga merupakan sel efektor yang penting dalam keadaaninflamasi yang banyak (Stvrtinova, et al., 2005). Peningkatan jumlah netrofil merupakanrespon adanya infeksi dalam tubuh (Nordeson & Nancy, 2002). Pada penelitian inihasil uji t terhadap jumlah netrofil pada masing-masing kelompok hewan uji perbedaanyang bermakna hanya terdapat pada kelompok kontrol negatif dengan ekstrak etanoldaun rambutan dosis 200 mg/kgBB.

    KesimpulanEkstrak etanol daun rambutan dosis 100 dan 200 mg/kgBB memiliki aktivitas

    imunostimulan pada mencit terhadap respon imun spesifik humoral (peningkatan titerhemaglutinasi), respon imun spesifik seluler (peningkatan respon DTH), serta responimun non spesifik (peningkatan TLC dan DLC).

    Pustaka Acuan

    Bafna, AR, Mishra, SH., 2004, Immunomodulatory activity of methanol extract of flower-heads of Sphaeranthus indicus Linn, Ars Pharmaceutica, 45:3; 281-291.

    Baratawidjaja, K.G., 2000, Imunologi Dasar, Edisi IV, Balai Penerbit Fakultas KedokteranUniversitas Indonesia, Jakarta, 3-8, 14, 15, 22-25, 80, 83, 106, 139, 246-248,254.

    Dalimartha, Setiawan, 2003, Atlas Tumbuhan Obat Indonasia, jilid 3, cetakan 1, TrubusAgriwidya, Jakarta, hal 115-117.

    Fulzele, S.V., P.M. Bhurchandi, V.M. Kanoje, S.B. Joshi, A.K. Dorle, 2002,Immunostimulant Activity of Ashtamangal ghrita in Rats, Ind J ofPharm 2002; 34: 194-197.

    Hay L, Hudson FC , 1989, Practical immunology, Blackwell Scientific Publications,Oxford.

    Jawetz, Melnick & Adelberg, 2001, Mikrobiologi kedokteran, PenerjemahBagian Kedokteran UNAIR, Penerbit Salemba Medica, Jakarta, hal 177-178,191.

    Kaiser, E., Gary, 2002, The Innate Immune System : Defense Cells in Blood, http://www.cat.cc.md.us/courses/bio141/lecguide/unit2/innate/pamp tlr.html(diakses5 Desember 2005).

    Kresno, Siti Boedina, 2001, Imunologi: Diagnosis dan Prosedur Laboratorium, Edisikeempat, Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Jakarta, hal 4, 11, 10,16, 342.

    Morton, J., 1987, Rambutan, In : Fruit of Warm Climates, Miami, FL, 262-265.

    Nawawi A, Nakamura N, Hattori M, Kurokawa M, Shiraki K., 1999, Inhibitory effects ofIndonesian medicinal plants on the infection of herpes simplex virus type 1,Phytother Res. 1999 Feb;13(1):37-41.

    Nordeson, J., Nancy, 2002, White Blood Cell Count and Differential Gale Encyclopediaof Medicine http://www.healthatoz.com //healthatoz/ Atoz/ default.html.

    Sri Mulyaningsih, Aktivitas Imunostimulan Ekstrak Etanol...

  • LOGIKA, Vol. 4, No. 1, Januari 2007ISSN: 1410-2315

    45

    Penn, Michael H, 2005, Effect of Dietary Soybean Saponins On Growth and Perfor-mance, Intestinal Histology and Immune Response of First feeding RainbowTrout Oncorhyncus Mykiss, OhioLINK ETD, 121 p (diakses 3 April 2006).

    Puri, A, Saxene R, Saxena RP, Saxena KC, 1993, Imunostimulant agents fromAndrographis paniculata, J. Nat., Prod, 1993, 56:995-9.

    Sadikin Moh., 2002, Biokimia Darah, Widya Medika, Jakarta, hal; 101-102,108-109.

    Srikumar R., Parthasarathy J.N., Devi S.R., 2005, Immunomodulatory Activity of Tripalaon Neutrofil Functions, Biol. Pharm. Bull. 28 (8) 1398-1403 (2005).

    Stvrtinova, V., E.Jahnova, S.Weissova, M.Hovathova, M. Ferencik, 2001, Inflamma-tory Mechanisms Involving Neutrophils in Chronic Venous Insufficiency of LowerLimbs, Bratisl Lek Listy 2001; 102 (5); 235-239.

    Widmann, K.F., 1995, Tinjauan Klinis atas Hasil Pemeriksaan Laboratorium,diterjemahkan oleh Siti Boedina Kresno, Edisi IX, EGC, Jakarta, hal 173

    Sri Mulyaningsih, Aktivitas Imunostimulan Ekstrak Etanol...