kutai_kartanegara investasi
DESCRIPTION
kutai kartanegara investasi dan pengembangannya 10 tahun mendatang.TRANSCRIPT
Kabupaten KUTAI KARTANEGARA
2012
Peluang Investasi Daerah 1
A. Gambaran Wilayah
A.1 Kondisi Geografis
Kabupaten Kutai Kartanegara dengan luas wilayah 27.263,10 km² terletak antara 115º26’ Bujur Timur dan
117º36’ Bujur Barat serta diantara 1º28’ Lintang Utara dan 1º08’ Lintang Selatan. Batas wilayah Kabupaten Kutai
Karta Negara adalah :
Sebelah Utara berbatasan dengan Kabupaten Bulungan,
Sebelah Timur berbatasan dengan Selat Makasar,
Sebelah Selatan berbatasan dengan Kabupaten Penajam Pasir Utara,
Sebelah Barat berbatasan dengan Kabupaten Kutai Barat.
A.2 Tofografi
Kabupaten Kutai Kartanegara memiliki 31 sungai besar dan kecil, Dari sungai-sungai tersebut yang tersebar dan
terpanjang adalah Sungai Mahakam sebagai Wilayah Sungai Strategis Nasional dengan DAS meliputi DAS
Mahakam, DAS Semboja, DAS Senipah, dan DAS Semoi.
Kabupaten Kutai Kartanegara juga memiliki banyak danau. Beberapa danau yang cukup besar yang ada di
wilayah ini antara lain Danau Semayang dan Danau Melintang. Kedua danau ini cukup terkenal karena merupakan
habitat Pesut Mahakam yang dilindungi.
Kabupaten KUTAI KARTANEGARA
2012
Peluang Investasi Daerah 2
Selain danau, terdapat juga beberapa waduk yang tersebar di beberapa lokasi yaitu Waduk Panji Sukarame di
Kecamatan Tenggarong, Waduk Marangkayu di Kecamatan Marangkayu, dan Waduk Samboja di Kecamatan
Samboja. Keberadaan waduk ini selain sebagai kawasan konservasi dan sumber air baku, juga digunakan sebagai
alat untuk pengendali banjir di Kabupaten Kutai Kartanegara.
Jaringan irigasi di Kabupaten Kutai Kartanegara terdiri dari 3 (tiga) bagian yaitu jaringan irigasi kewenangan
provinsi dan jaringan irigasi kewenangan kabupaten. Jaringan irigasi dengan kewenangan provinsi terdapat
sebanyak 8 (delapan) unit yaitu Daerah Irigasi Samboja 1.167 hektar, Daerah Irigasi Sabintulung 1.000 hektar,
Daerah Irigasi Marangkayu 2.000 hektar, Daerah Irigasi Limpahung 1.500 hektar, Daerah Irigasi Sukabumi 1.000
hektar, Daerah Irigasi Sidomukti 1.000 hektar, Daerah Irigasi Bunga Jadi 1.500 hektar, dan Daerah Irigasi Rampak
Lambur 1.000 hektar.
A.3 Iklim dan Cuaca
Iklim wilayah Kabupaten Kutai Kartanegara sangat dipengaruhi oleh iklim tropis basah yang bercirikan curah
hujan cukup tinggi dengan penyebaran merata sepanjang tahun, sehingga tidak terdapat pergantian musim yang
jelas. Iklim di Kabupaten Kutai Kartanegara dipengaruhi oleh letak geografinya yakni iklim hutan tropika dengan
suhu udara rata-rata 260C, dimana perbedaan antara suhu terendah dengan suhu tertinggi mencapai 50–70C.
Jumlah curah hujan wilayah ini berkisar 2.000-4.000 mm/tahun dengan jumlah hari hujan rata-rata 130-150
hari/tahun. Curah hujan terendah yaitu dari 0 – 2.000 mm/tahun tersebar di wilayah pantai dan semakin
meningkat ke wilayah pedalaman atau kearah barat.
Curah hujan di Kabupaten Kutai Kartanegara dapat dibagi kedalam 6 (enam) klasifikasi curah hujan, yaitu :
Curah hujan antara 0 – 2.000 mm per tahun.
Meliputi luas 12.376,532 Km atau 47,39% luas wilayah Kabupaten Kutai Kartanegara yang meliputi sebagian
wilayah Kecamatan Muara Badak, Anggana, Loa Janan, Loa Kulu, Tenggarong, Sebulu dan Muara Kaman. Pada
kawasan ini terdapat 2 (dua) bulan lembab yaitu pada bulan Agustus dan bulan September.
Curah hujan antara 2.000 – 2.500 mm per tahun.
Meliputi Luas 5.979,52 Km2 atau 22,90% wilayah Kabupaten Kutai Kartanegara, sebagian kawasan ini terdapat di
Kecamatan Kota Bangun. Kawasan ini mempunyai 2 (dua) bulan lembab yaitu bulan Juli dan Agustus.
Curah hujan antara 2.500 – 3.000 mm per tahun
Meliputi luas 1.986,40 Km2 atau 7,61% luas wilayah Kabupaten Kutai Kartanegara. Kawasan ini terletak di bagian
tengah wilayah Kabupaten membujur dari utara ke selatan, yang meliputi Kecamatan Kembang Janggut. Pada
kawasan ini hanya terdapat satu bulan lembab yaitu pada bulan Juli.
Kabupaten KUTAI KARTANEGARA
2012
Peluang Investasi Daerah 3
Curah hujan antara 3.000 – 3.500 mm per tahun
Meliputi luas 1.344,35 Km2 atau 5,15% luas wilayah Kabupaten Kutai Kartanegara. Kawasan ini terletak agak ke
barat wilayah Kabupaten dengan penyebaran di sekitar Kecamatan Kembang Janggut membujur ke utara dan
pada kawasan ini tidak terdapat bulan lembab dan bulan kering.
Curah hujan antara 3.500 – 4.000 mm per tahun
Meliputi luas 1.425,15 Km2 atau 5,46% luas wilayah Kabupaten Kutai Kartanegara. Kawasan ini terdapat di
sebagian wilayah Kecamatan Tabang, membujur dari selatan ke utara, dan pada kawasan ini tidak terdapat bulan
lembab dan bulan kering. Curah hujan lebih dari 4.000 mm per tahun, meliputi luas 3.004,96 Km2 atau 11,51% luas
wilayah Kabupaten Kutai Kartanegara, terletak pada ujung barat wilayah Kabupaten yaitu di sebagian Kecamatan
Tabang, dan pada kawasan ini tidak terdapat bulan lembab dan bulan kering.
A.4 Pembagian Wilayah
Kabupaten Kutai Kartanegara memiliki 18 Kecamatan dengan total luas wilayah adalah 27.263 km2. Kecamatan
yang memiliki wilayah terluas adalah kecamatan Muara Kaman (3.410 Km2) dan kecamatan dengan wilayah
terkecil adalah kecamatan Sanga-sanga (233,4 km2).
Tabel A-1 Luas Wilayah, Banyaknya Rumah Tangga, Penduduk dan Kepadatan Tahun 2010
No. Kecamatan Luas Wilayah /
Area (Km²)
Rumah Tangga /
Household
Penduduk / Population
Kepadatan / Density
RT / Km² Penduduk
/Km²
1 Samboga 1,045.90 13,510 54,515 12.92 52.12
2 Muara Jawa 754.5 8,258 33,923 10.94 44.96
3 Sanga - Sanga 233.4 4,442 17,588 19.03 75.36
4 Loa Janan 644.2 14,392 56,071 22.34 87.04
5 Loa Kulu 1,405.70 10,468 39,938 7.45 28.41
6 Muara Muntai 928.6 4,730 17,588 5.09 18.65
7 Muara Wis 1,108.16 2,200 8,557 1.99 7.72
8 Kota Bangun 1,143.74 7,816 31,292 6.83 27.36
9 Tenggarong 398.1 23,489 96,209 59 241.67
10 Sebulu 859.5 9,232 36,420 10.74 42.37
11 Tenggarong Seberang
437 15,927 61,441 36.45 140.6
12 Anggana 1,798.80 7,971 32,688 4.43 18.17
13 Muara Badak 939.09 9,588 39,834 10.21 42.42
14 Marang Kayu 1,165.71 5,479 23,394 4.7 20.07
15 Muara Kaman 3,410.10 8,679 33,909 2.55 9.94
16 Kehonan 1,302.20 2,265 9,861 1.74 7.57
17 Kembang Janggut
1,923.90 6,626 23,817 3.44 12.38
18 Tabang 7,764.50 2,158 9,908 0.28 1.28
Jumlah / Total 27,263.10 157,230 626,680 5.77 22.99
Sumber : BPS Kabupaten Kutai Kartanegara (“ Hasil Sensus Penduduk 2010)
Kabupaten KUTAI KARTANEGARA
2012
Peluang Investasi Daerah 4
B. Potensi Wilayah Kutai Kartanegara
B.1 Perekonomian
Nilai PDRB Kutai Kartanegara tahun 2010 mencapai Rp 29,084 trilyun (mengalami peningkatan sebesar 3,37
persen dibandingkan tahun sebelumnya, yang sebesar Rp 28,051 trilyun di tahun 2009). Jika minyak bumi dan gas
alam (migas) dikeluarkan dari penghitungan PDRB, maka nilai PDRB Kutai Kartanegara juga mengalami
peningkatan sebesar 12,2 persen. Tahun 2009, PDRB tanpa migas mencapai Rp 9,3 triliun dan meningkat menjadi
Rp 10,4 triliun di tahun 2010. Ada empat sektor dominan yang berpengaruh tinggi terhadap PDRB dengan migas
yaitu sektor Pertambangan (berperan 77,5% terhadap ekonomi Kutai Kartanegara), sektor Pertanian, Peternakan,
Kehutanan & Perikanan (7,36%), sektor Bangunan (4,7%), dan sektor Perdagangan, Hotel & Restoran (4,7%).
Tabel B-1 PDRB Kabupaten Kutai Kartanegara Tahun 2005 – 2010 (juta)
Lapangan Usaha 2005 2006 2007 2008 2009 2010
1. Pertanian 2.058.335 2.067.586 2.075.552 2.058.509 2.071.810 2.141.619
2. Pertambangan dan Penggalian
22.942.467 21.971.922 20.604.464 21.508.257 21.851.748 22.529.237
3. Industri Pengolahan
573.981 598.78 633.305 643.901 667.118 700.938
4. Listrik, Gas dan Air Bersih
17.431 19.000 20.715 22.671 25.136 26.549
5. Bangunan 933.411 989.032 1.082.532 1.214.710 1.296.581 1.394.557
6. Perdagangan, Hotel dan Restoran
855.914 979.981 1.056.532 1.179.238 1.236.775 1.380.289
7. Pengangkutan dan Komunikasi
162.564 175.023 186.174 198.953 212.145 229.623
8. Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan
188.026 184.714 189.491 200.148 208.742 221.304
9. Jasa-Jasa 276.357 313.912 354.499 401.306 426.962 459.983
PDRB Dengan Migas
28.008.486 27.299.950 26.203.219 27.427.692 28.051.628 29.084.100
PDRB Tanpa Migas
6.650.958 7.437.449 8.148.206 8.678.089 9.288.655 10.421.950
Perekonomian Kabupaten Kutai Kartanegara tahun 2010 tumbuh lebih tinggi dibandingkan dengan tahun 2009.
Pertumbuhan ekonominya sebesar 3,88 persen di tahun 2010, dan 2,08 persen tahun 2009. Di tahun 2010, hampir
semua sektor mengalami percepatan pertumbuhan, kecuali Sektor Listrik, Gas & Air Bersih.
B.2 Kependudukan dan Ketenagakerjaan
Penduduk Kutai Kartanegara tahun 2010 adalah 626.680 jiwa yang terdiri atas 330.173 laki‐laki dan 296.507
perempuan. Pada tahun 2010 sebagian besar penduduk Kutai Kartanegara berada di ibukota Kabupaten Kutai
Kartanegara yaitu Kecamatan Tenggarong (15,35%). Selanjutnya berada di Kecamatan Tenggarong Seberang
Kabupaten KUTAI KARTANEGARA
2012
Peluang Investasi Daerah 5
(9,8%), Kecamatan Loa Janan (8,95%) dan di Kecamatan Samboja (8,7%). Selebihnya tersebar di empat belas
kecamatan lainnya.
Tabel B-2 Penduduk Menurut Jenis Kelamin, Rasio dan Kecamatan, Tahun 2010
No. Kecamatan Laki - laki Perempuan Jumlah Rasio
1 Samboga 28,982 25,533 54,515 133.51
2 Muara Jawa 17,711 16,212 33,923 109.25
3 Sanga - Sanga 9,128 8,460 17,588 107.9
4 Loa Janan 28,829 27,242 56,071 105.83
5 Loa Kulu 20,845 19,093 39,938 109.18
6 Muara Muntai 9,089 8,226 17,315 110.49
7 Muara Wis 4,491 4,066 8,557 110.45
8 Kota Bangun 16,336 14,956 31,292 109.23
9 Tenggarong 50,432 45,777 96,209 110.17
10 Sebulu 19,305 17,115 36,420 112.8
11 Tenggarong Seberang
32,933 28,508 61,441 115.52
12 Anggana 17,353 15,335 32,688 113.16
13 Muara Badak 20,918 18,916 39,834 110.58
14 Marang Kayu 12,284 11,110 23,394 110.57
15 Muara Kaman 18,030 15,879 33,909 113.55
16 Kehonan 5,200 4,661 9,861 111.56
17 Kembang Janggut
12,968 10,849 23,817 119.53
18 Tabang 5,339 4,569 9,908 116.85
Jumlah / Total 330,173 296,507 626,680 111.35 Sumber : Badan Pusat Statistik Kabupaten Kutai Kartanegara (*Hasil Sementara SENSUS PENDUDUK 2010)
Angkatan Kerja di Kabupaten Kutai Kartanegara tahun 2010 sebanyak 294.620 orang. Tingkat Partisipasi
Angkatan Kerja (TPAK) meningkat dari 65,96 persen di tahun 2009 menjadi 67,65 persen pada tahun 2010.
Menurut jenis kelamin, TPAK laki‐laki dan perempuan juga mengalami peningkatan. TPAK Perempuan meningkat
dari 42,12 persen (2009) menjadi 45,75 persen (tahun 2010). Sedangkan TPAK laki‐laki juga mengalami
peningkatan dari 86,87 persen (2009) menjadi 86,88 persen (tahun 2010). Penduduk yang bekerja sebanyak
260.640 orang, sedangkan penduduk yang pengangguran sebanyak 33.980 orang. Tingkat pengangguran
terbuka (TPT) di Kutai Kartanegara sebesar 11,53 persen.
Tabel B-3 Angkatan Kerja di Kabupaten Kutai Kartanegara menurut Pendidikan dan Jenis Kelamin
Jenis Kelamin
PENDIDIKAN
< SD SMTP SMTA
UMUM SMTA
KEJURUAN
Diploma I/II/III /
AKADEMI
UNIVERSITAS
Laki - laki 77.46 53.088 61.749 10.797 3.653 8.492
Kabupaten KUTAI KARTANEGARA
2012
Peluang Investasi Daerah 6
Perempuan 39.862 16.301 18.534 5.257 4.244 6.752
Jumlah 117.322 69.389 80.283 16.054 7.897 306.189
Sumber : BPS , Survey Angkatan Kerja Nasional Agustus 2011 di olah Pusdatinaker
B.3 Upah Minimum Regional
Upah minimum merupakan upah Bulanan terendah yang terdiri dari Upah pokok dan Tunjangan Tetap.
Perkembangan Upah mimimum Kabupaten Kutai Kartanegara Selama 5 Tahun Terakhir adalah sebagai berikut :
Tabel B-4 Upah minimum Regional Kabupaten Kutai Kartanegara
No Tahun Upah Minimum Regional Kabupaten Kutai Kartanegara
1 2007 665.973
2 2008 815.000
3 2009 1.002.000
4 2010 1.084.000
5 2011 1.131.300
B.4 Prasarana Wilayah
Infrastruktur Jalan
Pengembangan Jalan Kabupaten Kutai Kartanegara diselaraskan dengan pembangunan jalan trans
Kalimantan ini dimulai dari Kelurahan Sungai Merdeka Kecamatan Samboja, sampai Loa Janan, selanjutnya
dari batas Kota Samarinda sampai ke Kota Bontang. Pembangunan Jembatan Kutai Kartanegara telah
membuka jalur transportasi Tenggarong - Tenggarong Seberang - Samarinda dengan jarak ± 25 Km.
Jembatan Martadipura yang telah selesai dibangun dengan panjang 395 Meter dan Lebar 6 Meter, terletak di
Desa Liang Kota Bangun yang membuka isolasi daerah pedalaman di Kabupaten Kutai Kartanegara dengan
menghubungkan jalur darat antara Kota bangun, Kembang Janggut, Tabang, dan Kenohan.
Tabel B-5 Kondisi jalan Menurut Status Jalan (Km)
Status Jalan Panjang (km)
2008 2009
Jalan Negara 367.55 367.55
Jalan Provinsi 353.9 353.9
Jalan Kabupaten / Kota 1,525,392 1,525,392
Kabupaten KUTAI KARTANEGARA
2012
Peluang Investasi Daerah 7
Tabel B-6 Panjang jalan Menurut Jenis dan Permukaan (Km)
No. Kecamatan Jenis Permukaan Jalan / Type of Surface Rencana
Jalan Jumlah
Aspal Kerikil batu Tanah Beton
1 Samboga 18.12 - 10.96 17.96 18.41 - 65.45
2 Muara Jawa 9.87 - 1.78 - - - 11.65
3 Sanga - Sanga 20.18 - 2.79 - 11.66 - 34.63
4 Loa Janan 10.45 7.59 2.21 1.77 0.78 - 22.8
5 Loa Kulu 59.51 32.56 8.47 22.89 4.23 - 127.66
6 Muara Muntai - - 41.27 - - - 41.27
7 Muara Wis - - 19.45 33.05 - 14.15 66.65
8 Kota Bangun 13.02 - 49.2 14.04 - - 76.26
9 Tenggarong 93.4 1 6.82 20.11 28.56 62.41 212.3
10 Sebulu 25.81 18.51 13.92 48.46 - - 106.7
11 Tenggarong Seberang
87.71 1 7.96 32 17.52 - 146.19
12 Anggana 13.09 10.44 2.3 4.84 8.39 - 39.06
13 Muara Badak 5.47 32.24 - 2.74 37.25 24 101.7
14 Marang Kayu 18 24 5.3 42.84 32.38 - 122.52
15 Muara Kaman 29.54 61.41 6.1 34.69 11.61 - 143.35
16 Kehonan - 96.37 - 40.93 24.8 31.96 194.06
17 Kembang Janggut
- - - 13.14 - - 13.14
18 Tabang 18.12 - 10.96 17.96 18.41 - 65.45
Jumlah / Total 404.17 285.12 178.53 329.46 195.59 132.52 1,525.39
Total panjang jaringan jalan yaitu 1.117,94 Km, dimana panjang jalan berdasarkan Tipe Permukaan Jalan yaitu tipe
permukaan jalan aspal 379,48 Km, batu 123,6 Km, semen 47,56 Km, kerikil 192,95 Km, tanah 374,35 Km. Panjang
Jalan berdasarkan Kondisi Jalan yaitu kategori baik sekitar 131,11 Km, kategori sedang 269,73 Km, rusak 474,81
Km, dan rusak berat 242,29 Km.
Infrastruktur Angkutan
Pada tahun 2010, jumlah kendaraan bermotor sebanyak 30.809 unit, yang terdiri atas 28.336 unit sepeda motor,
1.252 mobil penumpang, dan sisanya adalah mobil bus dan barang. Dilihat dari jenis kendaraan untuk mobil
penumpang, jumlah terbanyak adalah jenis minibus yaitu 1.200 unit pada tahun 2010. Untuk jenis kendaraan
mobil barang terbanyak adalah kendaraan jenis pick up sebanyak 575 unit. Sedangkan jenis mobil bus terbanyak
jenis micro bus sebanyak 24 unit. Jenis kendaraan sepeda motor yang terbanyak jenis sepeda motor solo
sebanyak 28.336 unit yang seluruhnya adalah kendaraan bukan umum baik negara maupun swasta.
Pendidikan
Di tahun 2010, jumlah SD NEGERI di Kutai Kartanegara sebanyak 441 buah, sedangkan SMP NEGERI sebanyak 97
buah, dan SMA NEGERI sebanyak 29 buah. Untuk sekolah swasta, ada 42 SD swasta, 69 SMP swasta, dan 36 SMA
Kabupaten KUTAI KARTANEGARA
2012
Peluang Investasi Daerah 8
swasta. Rasio murid guru pada Sekolah Dasar (SD) di bawah Diknas dalam periode 2009/2010 berkisar antara 7‐15,
artinya seorang guru dalam mengajar harus menghadapi 7‐15 orang murid. Sedangkan beban yang harus
dihadapi oleh seorang guru SLTP adalah 7‐22 murid, dan beban yang harus dihadapi guru SMU adalah 4 ‐ 25
murid.
Kesehatan
Pada tahun 2010 tercatat jumlah rumah sakit yang ada di Kabupaten Kutai Kartanegara tercatat 2 (dua) buah
yaitu Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) A.M. Parikesit di Kecamatan Tenggarong dan RSUD Aji Batara Agung
Dewa Sakti di Kecamatan Samboja. Sedangkan jumlah Puskesmas dan Puskesmas Pembantu yang telah didirikan
di berbagai kecamatan sebanyak 30 dan 180 buah. Jumlah dokter yang melayani di puskesmas sebanyak 93
dokter umum dan 35 dokter gigi.
Sarana Ibadah
Sarana ibadah terdiri atas 534 Masjid, 677 Langgar, 62 Musholla, 151 Gereja Protestan, 36 Gereja Katholik, dan 15
Pura yang masing‐masing tersebar merata hampir di seluruh kecamatan.
Kantor Pos
Kantor Pos Tenggarong tahun 2010 sekitar 7.304.845 surat. Dari jumlah tersebut, terinci ke dalam: 8.489 surat
biasa, 10.806 surat kilat, dan 7.285.550 surat kilat khusus.
B.5 Sektor Perkebunan
Potensi dan peluang investasi sub sektor Perkebunan diarahkan pada beberapa komoditas, terutama komoditas
yang kurang mendapat perhatian. Adapun titik berat dari pengembangan dan pemberdayaan sub sektor
Perkebunan adalah Kelapa Sawit, Kakao, Karet, Tebu, Pisang Abaca, Lada dan Rami.
Kelapa Sawit merupakan komoditas ekspor andalan yang dijadikan bahan baku minyak goreng. Saat ini tengah
diteliti untuk dijadikan bahan bakar kendaraan bermotor pengganti minyak bumi yang kini kian menipis. Komoditi
Kelapa Sawit menjadi andalan bagi masuknya investasi ke Kabupaten Kutai. Hingga kini jumlah investor yang
berminat mengelola komoditas Kelapa Sawit masih sangat kurang. Areal Kelapa sawit Hampir menyeluruh di
seluruh kecamatan di Kabupaten Kutai Kartanegara.
Kakao merupakan- komoditas ekspor yang juga menjadi andalan bagi Kabupaten Kutai. Selama ini budidaya
Coklat hanya dilakukan secara tradisional oleh penduduk dalam jumlah terbatas. Padahal kalau dikelola secara
modern komoditi Kakao akan menjadi salah satu barang dagangan yang memiliki prospek cerah.
Karet merupakan komoditas ekspor yang cukup penting bagi Kabupaten Kutai. Saat ini hanya dibudidayakan
secara tradisional oleh penduduk berupa Karet Alam. Memang telah ada perkebunan Karet modern di Tanjung
Kabupaten KUTAI KARTANEGARA
2012
Peluang Investasi Daerah 9
Santan, narnun areal itu masih dalam jumlah terbatas. Investasi di bidang komoditi Karet melalui pola PIR dan
PLASMA memiliki prospek yang cerah. Areal perkebunan Karet Hampir menyeluruh di seluruh kecamatan di
Kabupaten Kutai Kartanegara
Tebu merupakan bahan baku guia yang sangat vital. Saat ini tanaman Tebu di Jawa sangat menipis akibat para
petani tidak lagi berminat menanam Tebu yang masa panennya relatif lama yakni sekitar (1 tahun). Sehingga
banyak pabrik Tebu tutup kekurangan bahan baku. Di Kalimantan tebu telah dibudidayakan secara baik dan
sukses di Pleihari (Kalsel). Sedangkan di Kalimantan Timur khususnya di Kabupaten Kutai, komoditas ini belum
pernah dikelola. Dengan kondisi tanah yang hampir sama dengan Kalsel, Kabupaten Kutai memiliki prospek yang
cukup cerah bagi investasi Perkebunan Tebu dan pabrik gula. Baik melalui pola perkebunan PIR maupun
PLASMA. Beberapa daerah di Sumatra berhasil membudidayakan Pisang Abaca sebagai bahan industri serat kulit
pisang untuk kebutuhan ekspor. Berkaitan dengan hal diatas, tanaman Pisang di Kabupaten Kutai bisa dijadikan
salah satu komoditi andalan bagi penanaman investasi. Baik dalam bentuk pola PIR maupun PLASMA.
Lada telah lama dibudidayakan secara tradisional oleh penduduk Kabupaten Kutai, khusus nya di Kecamatan Loa
Janan. Hasil penelitian menunjukkan produksi lada di daerah tersebut cukup baik, namun karena penanganan
paska panen yang masih tradisional menjadikan komoditas tersebut berkualitas kurang baik (berwarna
kehitaman). Jika komoditas lada di budidayakan secara intensif dan ekstensif dengan penanganan paska panen
yang tepat, maka komoditas tersebut dapat diandalkan sebagai peluang investasi yang memiliki prospek yang
cukup cerah.
Tabel B-7 Inventarisasi Potensi Lahan Sub Sektor Perkebunan
No Komoditi Total Lahan (Ha)
Perkebunan Rakyat (Ha)
Perusahaan Besar
(Ijin Lokasi) / Ha
Perusahaan Besar
(Realisasi) / Ha
Belum Digunakan
(Ha)
1 Kelapa Sawit 774.342,00 14.582,49 768.459,00 90.995,57 145.998,16
2 Lada 21.300,00 7.160,13 9.360,34 6.803,00 14.139,87
3 Karet 61.734,00 9.360,10 - - 54.415,74
4 Kakao 17.048,00 756,50 - - 16.291,50
5 Kopi 21.116,00 2.356,50 - - 18.759,50
6 Kelapa Dalam
32.359,00 9.738,50 - - 22.630,50
Sumber Data : Dinas Perkebunan Kabupaten Kutai Kartanegara, 2011
B.6 Sektor Industri
Potensi dan Peluang Investasi pada sektor industri diarahkan pada tiga sasaran, yaitu pengembangan industri
kecil, industri menengah dan industri besar. Katagori industri kecil adalah kerajinan kayu kerajinan rotan,
kerajinan manik, kerajinan tenun ulap doyo, kerajinan bambu. Katagori industri menengah adalah Industri Rotan
Sortir, Industri Kayu Gergajian, Pengolahan Ikan, Pakan Ikan dan Ternak, Briket Batubara, Ban dan Vulkanisir,
Kabupaten KUTAI KARTANEGARA
2012
Peluang Investasi Daerah 10
Udang Beku, Serat Pisang Abaca, Remiling Karet dan Pabrik Busa, Crumb Rubber serta Industri Penyamakan dan
Pengawetan Kulit Reptil.
Industri besar telah mulai bermunculan di Kabupaten Kutai. Akan tetapi industri besar yang ada sebagian besar
bergerak dalam bidang eksplorasi hutan dan tambang. Selama ini industri yang berorientasi pada pengolahan
dari bahan dasar menjadi bahan jadi baru dilakukan oleh Industri Perkayuan, Plywood, Moulding dan lain-lain.
Maka penanaman investasi yang berbasis proses pengolahan dari bahan dasar menjadi bahan setengah jadi
maunpun bahan jadi sangat memiliki prospek cerah. Yang termasuk industri besar adalah : Industri Perkapalan,
Kayu lapis, Peralatan Pertanian, Minyak Goreng Sawit, Pulp dan Kertas, Polyester dan Batubara serta Suku
Cadang dan Komponen Industri Dari Logam.
Tabel B-8 Potensi Industri Di Kabupaten Kutai Kartanegara
NO LOKASI JENIS USAHA BAHAN BAKU
KUALITAS SARANA PENUNJANG
SAKALA USAHA
PENGUSAHAAN
1 Tenggarong Seberang
Genteng Press, Tegel, Batu Bata, Kerajinan, Moulding dan Bahan Bangunan
Cukup Tersedia
Baik Jalan, Listrik, Air, Telepon, Lembaga Keuangan
UMKM Koperasi, Perusahaan, Perorangan
2 Tenggarong Seberang
Pakan Ternak, Pengawetan Kayu, Moulding & Bahan Bangunan, Agro Industri, Batu Bata
Cukup Tersedia
Baik Jalan, Listrik, Air, Telepon, Lembaga Keuangan
UMKM Koperasi, Perusahaan, Perorangan
3 Muara Jawa
Galangan Kapal, Meubel, Hasil Perikanan Laut
Cukup Tersedia
Baik Jalan, Listrik, Air, Telepon
UMKM Koperasi, Perusahaan, Perorangan
4 Muara Muntai
Pengolahan Hasil Perikanan Sungai & Danau, Makanan & Minuman, Service Mesin Ces
Cukup Tersedia
Baik Transportasi Sungai & Darat, Listrik, Lembaga Keuangan
UMKM Koperasi, Perusahaan, Perorangan
5 Kota Bangun
Makanan, Galangan Kapal Kayu, Meubel Kayu, Agro Industri
Cukup Tersedia
Baik Jalan, Listrik, Air, Telpon, Lembaga Keuangan
UMKM Koperasi, Perusahaan, Perorangan
6 Samboja Agro Industri, Batu Bata, Sawit
Cukup Tersedia
Baik Jalan, Listrik, Air, Telepon, Lembaga Keuangan
UMKM Koperasi, Perusahaan, Perorangan
7 Loa Kulu Tahu Tempe, Cukup Baik Jalan, UMKM Koperasi, Perusahaan,
Kabupaten KUTAI KARTANEGARA
2012
Peluang Investasi Daerah 11
Makanan & Minuman, Moulding & Bahan Bangunan, Galangan Kapal Besi, Agro Industri
Tersedia Listrik, Air, Telepon, Lembaga Keuangan
Perorangan
8 Anggana Galangan Kapal Besi & Kayu, Agro Industri, Udang Beku
Cukup Tersedia
Baik Jalan, Listrik, Air, Telepon, Lembaga Keuangan
UMKM Koperasi, Perusahaan, Perorangan
9 Sanga-Sanga
Galangan Kapal Besi & Kayu, Agro Industri
Cukup Tersedia
Baik Jalan, Listrik, Air, Telepon, Lembaga Keuangan
UMKM Koperasi, Perusahaan, Perorangan
10 Sebulu Galangan Kapal Kayu, Penggergajian Kayu, Agro Industri, Service Alsintan
Cukup Tersedia
Baik Jalan, Listrik, Air, Telepon, Lembaga Keuangan
UMKM Koperasi, Perusahaan, Perorangan
11 Marang Kayu
Agro Industri, Tahu Tempe, Pengolahan Karet
Cukup Tersedua
Baik Jalan, Listrik, Air, Telepon, Lembaga Keuangan
UMKM Koperasi, Perusahaan, Perorangan
12 Muara Badak
Agro Industri, Hasil Perikanan Laut & Tambak
Cukup Tersedia
Baik Jalan, Listrik, Air, Telepon, Lembaga Keuangan
UMKM Koperasi, Perusahaan, Perorangan
13 Loa Janan Moulding & Bahan Bangunan, Penggergajian Kayu, Buah-Buahan
Cukup Tersedia
Baik Jalan, Listrik, Air, Telepon, Lembaga Keuangan
UMKM Koperasi, Perusahaan, Perorangan
14 Tabang Penggergajian Kayu, Pengolahan Rotan, Pengolahan Kelapa Sawit
Cukup Tersedia
Baik Jalan UMKM Koperasi, Perusahaan, Perorangan
15 Kembang Janggut
Pengolahan Kalapa Sawit
Cukup Tersedia
Baik Jalan UMKM Koperasi, Perusahaan, Perorangan
16 Kenohan Hasil Perikanan Sungai & Danau
Cukup Tersedia
Baik Jalan UMKM Koperasi, Perusahaan, Perorangan
17 Muara Wis
Hasil Perikanan Sungai & Danau, Kerupuk Ikan, Agro
Cukup Tersedia
Baik Jalan UMKM Koperasi, Perusahaan, Perorangan
Kabupaten KUTAI KARTANEGARA
2012
Peluang Investasi Daerah 12
Industri 18 Muara
Kaman Galangan Kapal Kayu, Agro Industri, Moulding & Komponen Bahan Kayu, Service Alsintan
Cukup Tersedia
Baik Jalan, Listrik, Air, Telepon, Lembaga Keuangan
UMKM Koperasi, Perusahaan, Perorangan
Sumber Data : DISPERINDAGKOP Kabupaten Kutai Kartanegara, 2011
B.7 Sektor Peternakan
Potensi dan Peluang investasi pada sub sektor Peternakan dititik beratkan pada beberapa komoditas. Terutama
komoditas yang diarahkan untuk memenuhi swasembada kebutuhan konsurnsi temak di Kalimantan Timur. Jenis
komoditi temak yang menjadi produk unggulan di Kabupaten Kutai adalah temak Sapi Potong, Sapi Perah, Temak
kambing dan Ayam Ras, Petelur dan Kerbau Kalang. Sapi potong merupakan komoditas yang masih diimpor
untuk memenuhi konsumsi penduduk. Saat ini lebih dari 30.000 ekor Sapi didatangkan dari Nusa Tenggara dan
Sulawesi Selatan untuk memenuhi permintaan daging sapi di Kabupaten Kutai. Sementara jumlah populasi sapi di
Kalimantan Timur hanya sekitar 36.000 ekor. Hingga kini temak sapi masih diusahakan secara tradisional oleh
penduduk sebagai mata pencaharian sampingan atau dijadikan tabungan. Belum ada investor yang menanamkan
modalnya membudidayakan temak Sapi Potong secara modem. Maka Sapi Potong merupakan komoditas yang
memiliki peluang investasi yang sangat cerah. Sapi perah merupakan penghasil susu yang sangat banyak
dikonsumsi oleh masyarakat, terutama susu segar yang diminum langsung tanpa proses pengolahan pabrik.
Beberapa daerah di Jawa yang memiliki iklim panas telah sukses membudidayakan Sapi Perah di Kaltim yang
didatangkan dari Australia. Selama ini belum ada budidaya ternak Sapi Perah yang secara komersial ditujukan
untuk memenuhi permintaan pasar susu segar. Sehingga dipasaran tidak tersedia susu segar. Maka Sapi Perah
memiliki prospek investasi yang sangat cerah.
Kambing merupakan penghasil daging yang cukup diminati pasar. Kambing Potong telah diusahakan penduduk
secara tradisional dalam jumlah yang sangat terbatas. Sementara permintaan Kambing di pasaran lokal
Kalimantan Timur terus meningkat, terutama saat menjelang Hari Raya Haji. Maka komoditas ternak Kambing
memiliki prospek investasi yang cukup cerah. Ayam Potong dan Petelur merupakan komoditas penghasil daging
dan telur yang sangat laku keras di pasaran lokal. Saat ini telah ada beberapa investor yang bergerak dalam
bidang budidaya ternak ayam potong dan petelur dalam jumlah terbatas. Meningkatnya permintaan daging
Ayam Potong dan Telur Ayam Ras untuk keperluan rumah - tangga/restoran menjadikan daerah Kalimantan
Timur pengimpor daging ayam dan telur yang cukup besar. Maka Ayam Potong dan Petelur merupakan
komoditas yang memiliki prospek investasi yang cukup cerah.
Kabupaten KUTAI KARTANEGARA
2012
Peluang Investasi Daerah 13
Kerbau Kalang bisa hidup sehat di daerah rawa-rawa yang memiliki cadangan rumput melimpah ruah. Saat ini
kerbau kalang hanya dibudidayakan penduduk secara tradisional. Padahal jika komoditi ini dibudidayakan secara
komersial memiliki prospek investasi yang sangat cerah.
Tabel B-9 Inventarisasi Potensi Lahan Sektor Peternakan
No Komoditi Total Lahan (Ha) Sudah
Digunakan (Ha) Belum
Digunakan (Ha)
1 Sapi 440.943,00 24.245,00 416.698,00
2 Kerbau 52.955,00 1.971,00 50.984,00
3 Kambing 19.682,00 2.594,00 17.088,00
4 Babi 31.005,00 2.026,00 28.979,00
5 Ayam Buras 1.955,00 8,90 1.946,10
6 Ayam Ras Petelur 8.812,00 8.575,00 237,00
7 Ayam Ras Pedaging 1.143,00 53,65 1.089,35
8 Itik 5.204,00 109,00 5.095,00
Jumlah 4.530.199,00 39.582,55 4.490.616,45
Sumber Data : Dinas Peternakan Kabupaten Kutai Kartanegara, 2008
B.8 Peluang Investasi Sektor Perikanan
Terdapat 4 (empat) jenis ikan yang merupakan komoditi andalan dengan nilai ekonomi tinggi, selain dari empat
jenis ikan itu, diuraikan juga data mengenai hasil-hasil pada sektor perikanan. Adapun empat jenis ikan yang
dimaksud adalah :
1. Udang Windu (Panaeous Monodon).
Udang windu merupakan penyumbang devisa terbesar dari sektor perikanan. Potensi ini merupakan investasi
mulai dari sektor industri hulu sungai sampai akhir.
Guna mendukung budidaya udang windu dengan potensi :
- Luas Tambak Potensial : 20 Ha.
- Luas Fungsional : 3,893 Ha (12%)
- Kebutuhan Benur : 2,4 M Ekor/Tahun, yang sudah dipenuhi dengan Hatchery skala Rumah Tangga sekitar
50.000.000 ekor
Peluang Usaha di bidang Budidaya Udang Windu Adalah :
a. Hatchery (Pembenihan Udang)
Kabupaten KUTAI KARTANEGARA
2012
Peluang Investasi Daerah 14
Kebutuhan benur yang cukup besar kurang lebh 2,4 Milyar Ekor/Tahun yang bisa dipenuhi 50.000.000
ekor dan ini merupakan peluang usaha yang dapat diandalkan. Untuk diperlukan investor dalam rangka
memenuhi kebutuhan benur yang lebih murah, sehingga tidak perlu didatangkan dari luar pulau.
b. Sarana Produksi Tambak (Saprotan)
Untuk memenuhi kebutuhan budidaya udang faktor pakan sangat dominan, karena 60% investasi
budidaya udang pada pakan, mulai ari awal penebaran sampai panen. Demikian pula kebutuhan sarana
produksi lainnya yang lebig murah dan efisien apabila tersedia pabrik yang dapat memenuhi kebutuhan
dengan harga yang memadai.
c. Pemanfaatan Limbah Kepala Udang
Peluang bisnis dari limbah kepala udang yang selama ini belum dimanfaatkan secara optimal dapat diolah
menjadi produk yang bernilai cukup tinggi, antara lain ;
- Petis Udang
- Kecap Udang
- Terasi Udang
- Tepung Udang, dll.
2. Kepiting (Skylla serrata)
Potensi budidaya kepiting cukup besar dan terbuka luas untuk peluang pasarnya, baik lokal maupun ekspor.
Peluang bisnis kepiting ditunjang dengan luasnya hamparan tambak rakyat dan dukungan dari Pemerintah
Daerah Kutai Kartanegara.
Produksi kepiting pada tahun 2001 adalah sebesar 38,4 ton dengan nilai produksi sebesar Rp. 268.800.000.
3. Ikan Patin (Pangasius Sutchi F) .
Ikan Patn merupakan ikan yang banyak dibudidayakan sepanjang aliran sungai Mahakam, secara teknis
pemeliharaan ikan ini tidak sulit, sehingga dibudidayakan semua orang.
Tahun 2002 diperkirakan terjadi kenaikan produksi yang tinggi karena adanya penyaluran bantuan keramba,
pakan dan benih berjumlah 1.125.500 ekor. Dengan perkiraan tingkat mortalitas 30%, maka akan diperoleh hasil
panen 1.125.500 - 30% = 788.850 ekor dengan berat rata-rata 800gr/ekor, sehingga diperoleh hasil panen 631
ton ikan patin.
Sentra produksi ikan patin adalah : Kecamatan Muara Muntai sebesar 79.500.000 ekor. Kota Bangun sebesar
69.750.000 ekor, dan Muara Kaman 68.750.000 ekor. (Data Statistik Perikanan dan Kelautan Tahun 2001).
Peluang Usaha di bidang Budidaya Ikan Patin
Kabupaten KUTAI KARTANEGARA
2012
Peluang Investasi Daerah 15
Jumlah Produksi yang besar tidak terserap seluruhnya oleh pasar lokal dan antar pulau. Untuk peluang
investor adalah menanamkan modalnya untuk pembelian dan pemasaran serta pembangunan pabrik
pengolahan hasil perikanan seperti pembuatan sosis ikan dan lain-lain.
Kemudahan yang didapat adalah menjangkau sentra-sentra produksi tersebut dengan transportasi darat dan
sungai sangat mudah dan murah.
4. Ikan Betutu (Oxyeleotris marmorata Blkr) .
Ikan Betutu merupakan spesies ikan air tawar yang dapat dibudidayakan dalam keramba di perairan umum.
Kapasitas produksi sebagai berikut :
- Muara Muntai : 6,1 Ton
- Muara Wis : 4,7 Ton
- Kota Bangun : 5,3 Ton
- Kenohan : 7,5 Ton
- Kembang Janggut : 3,15 Ton
- Muara Kaman : 4,4 Ton
- Daerah Lain : 2,5 Ton
Peluang Usaha di bidang Budidaya Ikan
Ikan ini diminati oleh pasar luar negeri dan setiap tahunnya permintaan meningkat. Negara-negara
pengimpor ikan betutu adalah seperti Singapura, Hongkong, Taiwan, Cina dan Amerika. Untuk budidaya
ikan betutu di wilayah-wilayah pengembangan tersebut masih terbuka peluang-peluang investasi karena
kondisi alam yang luas masih memberikan prospek yang baik, yang didukung sarana transportasi yang
lancar dan relatif murah untuk menjangkau kantong-kantong produksi yang dimaksud.
Tabel B-10 Inventarisasi Potensi Lahan Sektor Perikanan
No Komoditi Kecamatan Lahan Yang
Tersedia (Ha)
Lahan Produksi
(Ha)
Lahan Potensial
(Ha)
1 Udang Muara Jawa 6,940,00 3.198,00 3.742,00
2 Udang Samboja 1.616,00 808,00 808,00
3 Udang Anggana 79.212,00 29.374,00 49.838,00
4 Udang Muara Badak 4.970,00 4.430,00 540,00
5 Udang Marang Kayu 1.300,00 1.190,00 110,00
6 Nila / Ikan Mas
Loa Janan - 60,40 -
7 Nila / Ikan Mas
Loa Kulu - 55,10 -
JUMLAH 94.038,00 39.115,50 55.038,00
Sumber : Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Kutai Kartanegara, 2008
Kabupaten KUTAI KARTANEGARA
2012
Peluang Investasi Daerah 16
C. Peluang Investasi Sektor Food And Rice Estate
C.1 Profil Investasi
Jagung
Jagung selama ini belum banyak diperhatikan sebagai komoditi yang dibudidayakan secara komersial,
memang telah ada budidaya jagung di beberapa wilayah Kabupaten Kutai, namun sasaran konsumsi dari
komoditas itu hanya sebatas pemenuhan kebutuhan jagung muda. Sedangkan jagung pipilan kering selama
ini masih belum dibudidayakan. Dengan demikian jagung menjadi komoditas yang memiliki prospek cerah.
Tabel C-1 Inventarisasi Potensi Lahan
Komoditi Total Lahan Sudah Digunakan Belum Digunakan
Jagung 498.432 2.097 496.335
Sumber Data : Dinas Pertanian Tanaman Pangan Kabupaten Kutai Kartanegara, 2010
Padi
Perkembangan luas panen padi sawah di Kutai Kartanegara pada tahun 2010 mengalami kenaikan sebesar
3,05% dan padi ladang mengalami penurunan sebesar 3,39%. Secara riil luas panen padi sawah naik dari 37.514
ha (tahun 2009) menjadi 38.658 ha (tahun 2010). Sedangkan luas panen padi ladang menurun dari 5.220 ha
(tahun 2009) menjadi 5.043 ha (tahun 2010).
Di sektor padi sawah, Tenggarong Seberang adalah peringkat pertamanya. Luas panen padi sawah sebesar
7.763 ha dan produksinya mencapai 41.949 ton dengan produkstivitas 54,04 kw/ha. ini berarti 20,69%
produksi padi sawah di Kutai Kartanegara dihasilkan oleh Kecamatan Tenggarong Seberang.
Di sektor padi ladang, Tabang adalah daerah yang memiliki luas panen dan produksi terbesar di tahun 2010,
yaitu luas panen 1.822 ha dan produksi padi ladang mencapai 5.340 ton.
C.2 Peluang Pasar
Pada tahun 2011 jumlah penduduk di Kalimantan Timur mencapai 3.631.306 jiwa dan untuk itu diperlukan
konsumsi beras sebanyak 410.338 ton, sedangkan produksi beras hanya 369.669 ton. Hal itu berarti bahwa
Kalimantan Timur defisit sebesar 40.668 ton beras, sehingga untuk mencapai swasembada pangan beras, maka
provinsi Kalimantan Timur perlu meningkatkan luas areal tanam tanaman pangan.
Kebutuhan beras di Kalimantan Timur dari tahun 2009-2014 bila dilihat dari produksi gabah kering giling (GKG)
menunjukkan ke arah positif yaitu produksi semakin meningkat, dan bila dikonverasi ke beras maka terlihat pula
angka minus semakin menyusut dan diharapkan pada tahun 2014 Kaltim surplus beras.
Kabupaten KUTAI KARTANEGARA
2012
Peluang Investasi Daerah 17
Tabel C-2 Perkembangan produksi beras Kalimantan Timur th 2009 s/d 2014
Tahun Jumlah Penduduk
Produksi GKG (ton)
Produksi siap konsumsi
(ton)
Kebutuhan Konsumsi
(ton
Surplu/ Minus (ton)
2009 3.164.800 555.561 319.514 357.622 (38.108)
2010 3.550.586 588.111 338.234 401.216 (62.982)
2011 3.631.306 642.769 369.669 410.338 (40.668)
2012 3.714.560 685.986 394.524 419.745 (25.221)
2013 3.800.451 734.750 422.570 429.451 (6.881)
2014 3.886.085 789.776 454.216 439.467 14.749
Keterangan : Konsumsi beras 113 kg/per kapita/tahun untuk Kaltim.
Potensi Kabupaten Kutai Kartanegara Terkait Tanaman Pangan
1. Pencanangan lahan untuk rice and food estate seluas 36.347 ha.
2. Kecukupan curah hujan.
3. Tersedianya infrastruktur (jalan, telekomunikasi, listrik dan air bersih).
Sub Sektor Pertanian Tanaman Pangan dititik beratkan pada komoditas padi, jagung, kedelai, kacang, singkong
dan buah-buahan. Khusus untuk tanaman padi, Pemerintah Kabupaten Kutai bertekad menjadikan Kutai sebagai
"Lumbung Padi Kalimantan Timur".
Jagung selama ini belum banyak diperhatikan sebagai komoditi yang dibudidayakan secara komersial. Memang
telah ada budidaya jagung di beberapa wilayah Kabupaten Kutai, namun sasaran konsumsi dari komoditas itu
hanya sebatas pemenuhan kebutuhan jagung muda. Sedangkan jagung pipilan kering selama ini masih belum
dibudidayakan. Dengan demikian jagung menjadi komoditas yang memiliki prospek cerah.
Kedelai merupakan komoditas bahan baku tahu dan tempo yang sekarang menjadi makanan rakyat yang sangat
populer. Saat ini kedelai masih diimpor dari luar negeri. Di Kabupaten Kutai kedelai belum pernah di budidayakan
secara komersial, maka komoditas kedelai memiliki prospek yang cerah.
Kacang tanah tumbuh subur di tanah bertekstur gembur. Di Kabupaten Kutai tanaman kacang yang
dibudidayakan secara komersial masih dalam jumlahyang sangat terbatas, khususnya hanya dijadikan kacang
rebus dan kacang goreng. Sedangkan hingga kini Kaltim masih mengimpor kacang tanah daiam jumlah sangat
besar.
Singkong merupakan bahan pangan rakyat yang bisa tumbuh di berbagai media tanah kering. Tamanam ini
mudah dibudidayakan tanpa perawatan khusus. Produksi singkong penduduk saat ini sangat melimpah ruah.
Hasil potensi singkong beium diolah menjadi bahan industri sehingga peluang investasi pada komoditas singkong
sangat cerah. Buah-buahan merupakan komoditas yang cukup penting. Selama ini Propinsi Kaltim, khususnya
Kabupaten Kutai masih mendatangkan buah-buahan dari Pulau Jawa dan impor dari luar negeri. Beberapa jenis
buah-buahan telah dibudidayakan secara tradisional dan terbatas oleh penduduk Kabupaten Kutai, misalnya
Kabupaten KUTAI KARTANEGARA
2012
Peluang Investasi Daerah 18
Durian, Rambutan, Salak, Langsat, Manggis dll. Produktivitas dari buah-buahan lokal ini belum bisa mencukupi
permintaan pasar. Maka penanaman investasi pada budidaya buah-buahan memiliki prospek yang cukup cerah.
C.3 Ketersediaan Lahan
Berkaitan dengan kegiatan Food and Rice Estate dapat disampaikan calon lahan yang terdapat di lokasi
Kabupaten Kutai Kartanegara.
Calon lahan Rice/Food Estate seluas 23.845,61 hektar berlokasi di Kecamatan Muara Kaman Desa Sabintulung
dengan rincian lahan:
1. Lahan 12.617 ha. Fungsi hutan Areal Penggunaan Lain (APL) seluas 11.817 ha dan hutan produksi seluas
800 ha.
Klarifikasi status kawasan oleh Dinas Kehutanan Kabupaten Kutai Kartanegara atas permohonan
Koperasi Serba Usaha Mitra Abadi.
2. Lahan 11.228,61 ha. Fungsi hutan Areal Penggunaan Lain (APL) seluas 19,96 ha dan hutan
produksi/Kawasan Budidaya Kehutanan seluas 11.208,65 ha.
Klarifikasi status kawasan oleh Dinas Kehutanan Kabupaten Kutai Kartanegara atas permohonan
Koperasi Jasa “Selendong Jaya” .
Klarifikasi luasan dan lokasi potensi lahan untuk pengembangan rice estate 200.000 ha yang berlokasi di 10
(sepuluh) Kabupaten, Provinsi Kalimantan Timur. Rencana pengembangan pertanian lahan basah di wilayah
Kabupaten Kutai Kartanegara meliputi:
a. Lahan sawah beririgasi seluas kurang lebih 14.224 hektar berada di :
1. Kecamatan Tenggarong Seberang; 6. Kecamatan Muara Badak;
2. Kecamatan Sebulu; 7. Kecamatan Marangkayu;
3. Kecamatan Samboja; 8. Kecamatan Muara Jawa;
Kabupaten KUTAI KARTANEGARA
2012
Peluang Investasi Daerah 19
4. Kecamatan Kota Bangun; 9. Kecamatan Kenohan;
5. Kecamatan Muara Wis; dan 10. Kecamatan Muara Muntai.
b. Lahan sawah tidak beririgasi seluas kurang lebih 10.776 hektar tersebar di seluruh wilayah kecamatan.
Lahan potensial untuk Lahan Pertanian Tanaman Pangan Berkelanjutan (LP2B) yang ada di wilayah
kabupaten seluas kurang lebih 36.347 hektar.
Tabel C-3 Inventarisasi Potensi Lahan Sub Sektor Pertanian Tanaman Pangan
NO KOMODITI TOTAL LAHAN
(Ha)
SUDAH DIGUNAKAN
(Ha)
BELUM DIGUNAKAN
(Ha)
1 Kedelai 498.432,00 675,00 497.757,00
2 Padi Sawah 84.735,00 25.925,00 58.810,00
3 Jagung 498.432,00 2.097,00 496.335,00
4 Ubi Kayu 498.432,00 1.540,00 496.892,00
5 Kacang Tanah 498.432,00 599,00 497.833,00
6 Kacang Hijau 498.432,00 182,00 498.250,00
Jumlah 2.078.463,00 31.018,00 2.047.445,00 Sumber Data : Dinas Pertanian Tanaman Pangan Kabupaten Kutai Kartanegara, 2010
C.4 Besaran Investasi
ANALISA USAHA TANI PADI
Biaya Tetap Volume Satuan Harga Satuan Jumlah
1 Sewa Lahan Sawah 1 Musim 1 Ha 3,500,000 3,500,000
2 Pengadaan sarana produksi -
- Benih 10 Kg 10,000 100,000
-Pupuk Organik Padat 6000 Kg 500 3,000,000
-Puput Organik Cair 40 liter 15,000 600,000
3 Penyiapan Lahan Sampai Siap Tanam
-
Kabupaten KUTAI KARTANEGARA
2012
Peluang Investasi Daerah 20
-Pengolahan Tanah 1 Unit 800,000 800,000
-Perbaikkan Pematang 16 HOK 30,000 480,000
-Penaburan Pupuk Organik 12 HOK 30,000 360,000
4 Persemaian dan Penanaman -
- Media Semai 1 Unit 100,000 100,000
-Persemaian 2 HOK 30,000 60,000
-Tanam 30 HOK 30,000 900,000
5 Pemeliharaan dan Panen -
-Penyiangan dan penyemprotan MOL
20 HOK 30,000 600,000
-Pengendalian OPT dengan Pestisida Nabati
2 HOK 30,000 60,000
- Panen 20 HOK 35,000 700,000
-
6 Lain-lain 1 Ha 2,000,000 2,000,000
BIAYA PRODUKSI 13,260,000
7 Penjualan Hasil Panen
Keuntungan hasil sampai Gabah Kering Panen
- Hasil Panen 7000 kg 3000 21,000,000
- Total Biaya Produksi GKP 1 unit 13,260,000 13,260,000
Keuntungan ( Hasil Panen-Biaya produksi)
7,740,000
Persentase Keuntungan 58.37%
8 Keuntungan Hasil Sampai Beras
- Hasil penjualan Beras (55% x GKP)
3,850 kg 8000 30,800,000
- Biaya Produksi GKP 1 ha 13,260,000 13,260,000
- Biaya Produksi Beras (drying, giling dll)
7000 kg 500 3,500,000
Keuntungan (Hasil Penjualan Beras-Biaya produksi)
14,040,000
Persentase Keuntungan 83.8%