kuliah agama hindu catur asrama dan leadership okt 2013

32
KULIAH AGAMA HINDU CATUR ASRAMA DR dr. KETUT MULIARTHA, Sp.PA UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG 2013

Upload: esidianauttari

Post on 16-Sep-2015

364 views

Category:

Documents


18 download

DESCRIPTION

Kuliah Agama Hindu Catur Asrama Dan Leadership Okt 2013

TRANSCRIPT

KULIAH AGAMA HINDU CATUR ASRAMA

KULIAH AGAMA HINDUCATUR ASRAMADR dr. KETUT MULIARTHA, Sp.PA

UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG2013

CATUR ASRAMACatur : empatAsrama : berasal dari bahasa SansekertaArtinya PertapaanPengendalian diri untuk memasuki kehidupanPengendalian diri menurut tingkat kehidupanPembagian catur asramaBrahmacari AsramaGrhastha AsramaWanaphrasta AsramaBhiksuka atau Sanyasin1. Brahmacari AsramaKata Brahmacari :Brahma : artinya Ilmu pengetahuan/ilmu Ketuhanan. Cari : tingkah laku dalam mengejar atau menuntut ilmuBrahmacari : tingkatan hidup manusia pada waktu sedang menuntut ilmu Pengetahuan secara lahir dan bathin.Masa saat berguru/dilatih berpikir, berkata dan berperilaku mulia. Masa belajar/menjadi siswa sampai sarjanaTahapan-tahapan Catur Asrama pada Niti Sastra dalam bentuk kakawin pada sargah V sloka I:Seorang pelajar wajib menuntut ilmu pengetahuan dan keutamaanJika sudah berumur dua puluh tahun orang harus kawinJika sudah setengah tua, berpeganglah pada ucapan yang baik,Kita berguru untuk lepasnya nyawa

Kesempurnaan hidup dalam kehidupan sehari-hari adalah hasil belajar yang diperoleh dapat digunakan mencari kerja atau nafkah, sehingga mampu mandiri

2. Grehastha asramaGrahastha Asrama merupakan lanjutan dari tingkatan Brahmacari AsramaGreha : rumah atau rumah tangga Stha : berdiri, mendirikan, membina, memimpinWajib hukumnya disahkan/diupacarakan sebagai upacara manusia yang disaksikan oleh Tuhan Yang Maha EsaDikenal dengan dengan Mawiwaha, Makurenan, Masakapan, Masomah, Nganten.Juga dikenal dengan pewiwahan/disaksikan dengan tujuan upacara diadakan agar mendapat anak yang baik (suputra)

Persyaratan agar sah/resmi disaksikan oleh 3 saksi1. Dewa Saksi / Upacara Widhi WidhanaDiselesaikan oleh Sulinggih/pendeta. Tempat : Merajan Sanggah Kamulan. Berfungsi sebagai pemakluman memasukkan keluarga baru dan juga peresmian perubahan status2. Bhuta SaksiDiselenggarakan di tengah halaman rumah. Untuk membersihkan dan menyucikan kedua mempelai dari godaan Bhutakala3. Manusia SaksiDisaksikan oleh sanak keluarga, prajuru desa dan prajuru pemerintahSebagai saksi lahir secara resmi meninggalkan masa mudanya dan mulai memasuki hidup berumah tanggaCara perkawinan tersebut sudah resmi secara agama (tidak hukum)

Kewajiban suami istri dalam pustaka Manawa Dharma Sastra Suami wajib :melindungi istriwajib melindungi anak kecil sampai kawinmenanggung istrinya dalam menjaga keutuhan keluarganyaIstri wajib :membantu suami di rumahmelaksanak kewajiban agamamemelihara anakmelayani suami dengan setia

3. Wanaprastha asramaTerdiri dari asal kata wana : pohon, kayu, hutan, semak dan prastha : berjalan/berdoa paling depan dengan baikWanaprastha dimaksudkan berada dalam hutan, mengasingkan diri dalam arti :menjauhi dunia ramai secara perlahan-lahan melepaskan diri dari keterikatan duniawi

Usia yang cocok untuk keadaan ini :Anak sudah bebas dari orang tua. Sudah mempunyai bekal untuk pensiunOrang yang sah berumur >50 tahunSaat ini orang sudah berumur sehingga dia bisa mempunyai waktu untuk berpikir, bertindak dan berbicara dengan baik.Kematian tidak bisa dihindari. Kematian akan tetap ada. Masa persiapan untuk menyongsong kematian untuk mencapai nirwana4. Bhiksuka/SANYASINAsal kata dari :Bhiksu : pendeta Budha, Tingkat kehidupan yang lepas dari ikatan keduniawian Hanya mengabdikan diri kepada Hyang Widhi dengan jalan menyebarkan ajaran-ajaran kesusilaanBoleh minta makan dan minum dari masyarakatHanya mengabdi pada Tuhan Yang Maha EsaBhiksuka sering juga disebut dengan SanyasinSanyasin : istilah meninggalkan keduniawian dengan mengabdi kepada Sang Hyang WidhiSanyasin dapat dilakukan :Umur > 50 tahun Bebas dari tanggungan keluargaMendalami ajaran Dharma

Hubungan Catur Asrama dengan tujuan hidup manusia :1. Hubungan antara Brahmacari dengan DharmaDharma merupakan kewajiban patty yang dilaksanakan dalam kehidupan ini sesuai dengan tahapan-tahapannya.Dharma merupakan dasar dalam usaha pelaksanaannya untuk mencari anha, kama dan moksa. Karenanya usaha seseorang selagi masih muda, badan kuat supaya diabdikan untuk mengusahakan dharma, artha, pengetahuan, sebab tidak sama kekuatan sesudah tua dibanding dengan anak muda

2. Hubungan antara Grehastha dengan ArthaMasa Grehastha memerlukan artha untuk melaksanakan Dharma. Dengan Artha segala kebutuhan grehastha dapat dipenuhi.3. Hubungan antara Wanaprastha dengan KamaWanaprastha adalah tingkatan hidup yang bertujuan untuk membatasi dan mengendalikan diri terhadap keterikatan akan duniawiKama merupakan tujuan/keinginan yang didasarkan pada dharma dengan kejujuran untuk kesejahteraan dan kesucian.Cara yang baik untuk mengendalikan Kama adalah dengan Triguna, menguasai Rajas dan Tamas oleh Satwam4. Hubungan antara Bhiksuka dengan MoksaBhiksuka dan Moksa adalah tingkatan yang tidak terikat dengan duniawi dan mengabdi pada Hyang Widhi Wasa. Kedua ini bisa dicapai dengan dasar Dharma dan penguasaan Satwam terhadap Rajas dan Tamas. KULIAH AGAMA HINDULEADERSHIPDR. dr. KETUT MULIARTHA, Sp.PAUNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG2013PENDAHULUANNITISASTRANitisastra : Ilmu untuk membangun negaraAtau tata negara/pemerintahan/tata masyarakat dan nilai-nilai moral Hindu yang melandasinya Nitisastra untuk artian luas adalah konsep pembangunan negara yang umum berlaku dan bersifat universal dan theoritas, dan mengandung nilai praktisNitisastra mengandung ajaran-ajaran kepemimpinan yang juga bersifat umum dan universilSetiap orang adalah pemimpin terhadap dirinya sendiriNitisastra : mengajarkan ketaatan pada hukum negara, pada pembina negara dan ikut menjaga keselamatan negara.Nitisastra berfungsi merumuskan kembali dan sekaligus mengkulturisasi satu konsepsi dengan konsepsi lainnya sehingga diperoleh konsepsi baru yang berakar sangat dalam dan juga berpandangan jauh ke depan (tri semaya)Nitisastra : ilmu terbuka dapat melengkapi keluarganya dan bisa membiakkan/kultur suatu konsep sehingga dengan menghasilkan konsep baru yang berakar ke dalam bangsa Indonesia yang berpandangan jauh ke depan (Tri Semya)Nitisastra akan menjadi sempurna bila dilengkapi dengan :Imu tata negaraIlmu sejarahIlmu manajemenIlmu hukum Manfaat NitisastraManfaat terhadap Catur Guru :Guru wisesa : Tuhan yang Maha EsaGuru Bhakti : Pemerintah yang melindungi rakyatGuru Pengajaran : guru/dosen yang memberi pengajaran pada muridGuru kapalla : ibu dan ayah

Dharma NegaraPerjalanan hidup matinya negara tergantung pada pemimpin. Tanpa pemimpin niscaya negara tidak mungkin makmur. Negara bisa kacau/perangPemimpin akan mengarahkan tujuannya. Sering pemimpin yang berhasil harus punya track record yang baik

Syarat-syarat Seorang Pemimpina. Sad SasanaSuksesnya seorang pemimpin dalam Sad Sasana yaitu :Abhicanika : artinya seorang raja/pemimpin harus mampu menarik hati rakyat secara positifPrajna : harus bijaksanaUtsaha : harus memiliki daya kreatif yang benarAnna Sampad : harus bermoral yang luhurSakya Samanta : harus mampu mengontrol bawahannya terhadap hal-hal yang kurang baikAksudra Parisatka : harus mampu menarik kesimpulan yang bijaksana dan bisa diterima dari pandangan yang berbeda

b. Catur KotamaSeorang raja mempunyai 4 sifat utama :Jnana Wisesa Sudha : memiliki pengetahuan luhur dan suci bagi sesama bagi semua agamaKaprahitaning Praja : memiliki rasa belas kasihan kepada rakyat/menolong rakyatKawityan : pemimpin harus berwatak berani untuk membaca kebenaranWibawa : seorang pemimpin harus berwibaya terhadap rakyatnyac. Tri Upaya SandiRaja atau pemimpin harus memiliki 3 upaya untuk berhubungan dengan rakyat :Rupa : pandai mengamati raut wajah rakyat yang gembira atau susahStratifikasi sosial : Mempunyai pengetahuan yang sesuai yang lulus melakukan pendekatan / motivasi pada rakyatGuna : seorang pemimpin harus mengetahui tingkat pengertian dan ketrampilan masyarakat

d. Panca Upaya Sandi5 upaya yang harus silakukan raja dalam menghadapi musuh :Maya : pemimpin harus melakukan upaya untuk mencari permasalahan yang belum jelas kedudukannyaUpeksa : meneliti dan menganalisa informasi yang masuk dan meletakkan permasalahan pada proporsinyaIndra Jala : mencari jalan keluar untuk menyelesaikan masalah tersebutWikrama : pakailah segala upaya dan waktu untuk memutuskan masalahLokika : setiap tindakan yang ditempuh harus selalu mendapat pertimbangan akal sehat dan logis dan masuk akal tidak berdasarkan emosie. Asta BrataAjaran Sri Rama kepada Wibisana8 Ajaran sikap mental :Indra Brata (Dewa Hujan) : hujan adalah sumber kemakmuran. Pemimpin seperti air berasal dari bawah menguap seperti hujanYama Brata (Dewa Hukum) : rakyat diperlakukan adil secara hukum, menjalankan hukum bagi mereka yang bersalahSurya Brata (menerangi jagad ) : Seluruh rakyat harus diberi perlakuan yang samaChandra Brata (bulan yang terang) : pemimpin menunjukkan wajah yang terang berseri, santun sehingga rakyat menjadi tentramBayu Brata (angin berhembus ke segala arah) : pemimpin harus bijak dan inspiratif dari masyarakat miskin harus tetap mendapat pelayanan seperti masyarakat kayaDanadha (Kwera) Brata : bijaksana dalam masalah keuangan. Jangan menggunakan keuangan tanpa ada manfaatnya. Jangan boros yang dapat merugikan negaraBaruna Brata (dapat membuat rencana kesibukan masyarakat) : pemimpin dapat membuat program bagi pengangguran, kenakalan remaja, narkoba, teroris, kekacauan politikAgni Bratha (semangat api ): raja harus memiliki sifat ksatria dengan semangat tinggi seperti api tidak henti sebelum yang dibakar habis

f. Nawa Natya9 Ketentuan pilihan untuk memimpinPrajna Nidagda : bijaksana, mahir ilmu, atau teguh pendirianWira Sarwa Yudha : berani pantang menyerahParamartha : sifat mulia, luhurDirothsaha : tekun, ulet, sukses pekerjaanPragivakya : pintar diplomasiSama upaya : setia pada janjiLaghawangartha : tidak pamrih, tidak lobaWruh Ring Sarwa Bastra : pintar dan bijaksanaWiweka : mampu membedakan yang salah dan benarg. Upaya Guna pemimpin berusaha agar mempunyai upaya guna (sifat-sifat)Sidhi : kemampuan untuk bersahabatWigrha : memisahkan setiap masalahWibawa : memiliki wibawaWinarya : cakap memimpinGasraya : mempunyai taktik menghadapi lawanStanha : mempertahankan hubungan baikSEKIAN DAN SELAMAT BELAJAR