kualitas pelayanan kepulauan seribu 123seribu000

30
  

Upload: priscellahalim

Post on 23-Jul-2015

70 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

123seribu000

TRANSCRIPT

KUALITAS PELAYANAN KEPULAUAN SERIBUOleh

Priscella Halim (1301058724) Hanna (1301072161) Catherine (1301054676) Miki Murakami (1301067981) Ellen Fennyanto (1301049101) Meriana (1301048603) Ayuningtyas Widiani (1301065130) Monika Winda (1301041736) Hendra Chandra (1301071455) Irene (1301061782)

Dosen : Vitria Ariani, A. Par,.M.Sc. MANAJEMEN KUALITAS PELAYANAN

BINUS UNIVERSITY HOTEL MANAGEMENT JAKARTA 2012

The world is a book and those who do not travel read only one page. St. Augustine

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Kuasa karena berkat petunjuk dan bimbingan-Nya maka karya tulis yang berjudul KUALITAS PELAYANAN KEPULAUAN SERIBU dapat diselesaikan oleh tim penulis dengan baik dan tepat waktu. Karya tulis ini disusun berdasarkan data yang diperoleh dari tempat tim penulis melakukan survei dan pengamatan pada pulau ditambah dengan penjelasan dari dosen dan buku-buku referensi yang berhubungan dengan topik yang kami pilih. Rasa kekaguman akan Indonesia, terlahir ketika kami menyaksikan keindahan setiap pemandangan alamnya. Sawah hijau, langit biru, perairan yang bening dan beraneka ragam flora dan fauna menghiasi di dalamnya. Pada kesempatan kali ini kami hendak menuangkan inspirasi, akan keelokan kepulauan seribu, keunikan budaya yang ada di masyarakatnya serta usaha mereka dalam terus melestarikan keindahan pulaunya. Selain itu kami juga akan membahas tantangan serta potensipotensi dan usaha pengembangan yang terus dilakukan. Tim penulis juga hendak menyampaikan ucapan terimakasih kepada semua pihak yang telah memberikan dukungan baik moril ataupun materil sehingga karya tulis ini dapat diselesaikan dengan baik, yaitu : 1. Bapak Prof Dr. Ir. Harjanto Prabowo, MM, selaku Rektor Binus University 2. Bapak Dr. Engkos Achmad Kuncoro, SE., MM, selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Manajemen Binus University 3. Ms. Vitria Ariani, A. Par,. M.Sc., selaku Ketua Jurusan Hotel Management dan dosen Kualitas Pelayanan Binus University.Terimakasih atas bantuan, dukungan, bimbingan serta nasihatnasihat yang diberikan selama proses pembuatan karya tulis ini. 4. Seluruh dosen pengajar di Hotel Management Binus University 5. Mr. Rodrick dari Pulau Macan, Pak Mickey di Pulau Pramuka dan Pak Hamdi di Pulau Panggang.Terimakasih karena telah memberikan kesempatan dan informasi yang diperlukan untuk menulis karya tulis. 6. Keluarga penulis yang masing-masing banyak memberikan dukungan moril dan materil dalam membuat karya tulis ini. 7. Seluruh teman yang telah memberikan dukungan dan masukan serta pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu. Akhir kata tim penulis mengucapkan terimakasih. Dan kami sangat terbuka dalam menerima saran dan kritik agar dapat menghasilkan karya tulis yang lebih baik lagi. Jakarta, Juni 2012 Tim Penulis

KEPULAUAN SERIBU DAN KEBUDAYAANNYA

(Gambar : Kepulauan Seribu)

Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu adalah sebuah kabupaten administrasi di Daerah Khusus Ibukota Jakarta, Indonesia. Wilayahnya meliputi gugusan kepulauan di Teluk Jakarta. Kepulauan Seribu terdiri dari pulau-pulau karang sebanyak kurang lebih 110 buah. Posisinya secara geografis adalah pada 524 - 545 LS dan 10625 - 10640 BT dengan luas 1.180,8 hektar (11,8 km). Temperatur sepanjang tahun umumnya berkisar antara 21C-32 C dengan kelembaban udara rata-rata 80%. Kepulauan Seribu merupakan gugusan kepulauan yang terletak di sebelah utara Jakarta, tepatnya berhadapan dengan teluk Jakarta. Nama Kepulauan Seribu bukan berarti pulau-pulau di dalam gugusan kepulauan tersebut berjumlah seribu, melainkan jumlah pulau di Kepulauan Seribu hanya berjumlah sekitar 342 pulau, termasuk pulau-pulau pasir dan terumbu karang yang bervegetasi maupun yang tidak. Pulau pasir dan terumbu karang itu sendiri berjumlah 158. Tidak semua pulau termasuk dalam gugusan Kepulauan Seribu yang ditinggali oleh manusia. Sebagaimana banyak pulaupulau lainnya di Indonesia, sebagian besar pulau di Kepulauan Seribu tidak berpenghuni. Bupatinya saat ini adalah Drs. Burhanuddin,MM, sedangkan Wakil Bupatinya adalah Natsir Sabara, SE., M.Si. Sebelumnya wilayah Kepulauan Seribu merupakan salah satu kecamatan di Kotamadya Jakarta Utara. Pusat pemerintahan kabupaten ini terletak di Pulau Pramuka yang mulai difungsikan sebagai pusat pemerintahan kabupaten sejak tahun 2003. Terdapat dua Kecamatan di Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu yakni Kecamatan Kepulauan Seribu Selatan dan Kecamatan Kepulauan Seribu Utara. Kecamatan Kepulauan Seribu Selatan membawahi tiga kelurahan yaitu Kelurahan Pulau

Tidung, Kelurahan Pulau Pari, dan Kelurahan Pulau Untung Jawa. Kecamatan Kepulauan Seribu Utara membawahi tiga kelurahan juga yaitu Kelurahan Pulau Kelapa, Kelurahan Pulau Harapan, dan Kelurahan Pulau Panggang. Untuk menjaga kelestarian lingkungan serta keseimbangan ekologi, Pemerintah membagi gugusan kepulauan ini menjadi tiga zona: 1. Zona pertama, diperuntukkan bagi eksploitasi sumber daya alam. Kekayaan di dalamnya bisa diambil dan dimanfaatkan sepenuhnya untuk kepentingan industri. Misalnya adalah terumbu karang mati yang dieksploitasi untuk kepentingan industri ubin teraso atau lainnya. 2. Zona kedua, adalah pulau-pulau yang khusus disediakan untuk taman nasional atau tujuan wisata alam. 3. Zona ketiga, ditentukan sebagai kawasan cagar alam yang dilindungi Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu mempunyai jumlah penduduk sebanyak lebih kurang 20.000 jiwa yang tersebar di sebelas pulau-pulau kecil berpenghuni. Kesebelas pulau tersebut di antaranya Pulau Untung Jawa, Pulau Pari, Pulau Lancang, Pulau Tidung Besar, Pulau Tidung Kecil, Pulau Pramuka, Pulau Panggang, Pulau Harapan, Pulau Kelapa, dan Pulau Sebira. Selain pulau-pulau berpenghuni, terdapat pula beberapa pulau yang dijadikan sebagai pulau wisata, seperti Pulau Bidadari, Pulau Onrust, Pulau Kotok Besar, Pulau Puteri, Pulau Matahari, Pulau Sepa, dan sebagainya. Di wilayah kabupaten ini terdapat pula sebuah zona konservasi berupa taman nasional laut bernama Taman Nasional Laut Kepulauan Seribu (TNKS). Sebagai daerah yang sebagian besar wilayahnya merupakan perairan dan di dalamnya juga terdapat zona konservasi, maka tidaklah mengherankan bilamana pengembangan wilayah kabupaten ini lebih ditekankan pada pengembangan budidaya laut dan pariwisata. Dua sektor ini diharapkan menjadi prime-mover pembangunan masyarakat dan wilayah Kabupaten Administratif Kepulauan Seribu. TRANSPORTASI Masyarakat pulau menggunakan kapal motor mesin berukuran kecil sebagai alat transportasi keluarga. Selain itu ojek atau angkutan umum laut berupa kapal motor mesin berkapasitas 15-20 tempat duduk menghubungkan transportasi antar pulau yang berjarak dekat. Saat ini, transportasi laut juga ditunjang dengan adanya jadwal pagi dan siang dari Muara Angke baik menggunakan kapal biasa ataupun kapal cepat Kerapu. Transportasi laut ini mulai membaik pada kurun waktu lima tahun terakhir. Sementara gerobak, sepeda kayuh dan sepeda motor juga digunakan untuk membawa barang atau melintasi jalan di pulau-pulau tersebut untuk menunjang transportasi darat. Akses yang kian lancar ini mengakibatkan informasi kian terbuka dan mobilitas sosial masyarakat pulau ke luar semakin tinggi.

POPULASI Jumlah penduduk Kepulauan Seribu adalah sekitar 20.000 orang yang menempati 11 pulau, yaitu: Pulau Kelapa, Pulau Kelapa Dua, Pulau Panggang, Pulau Harapan, Pulau Pramuka, Pulau Tidung, Pulau Besar, Pulau Payung Besar, Pulau Pari, Pulau Untung Jawa, Pulau Lancong Besar dan Pulau Sebira. Pulau yang banyak ditinggali penduduk misalnya Pulau Kelapa, Pulau Pramuka, dan Pulau Karya. Mayoritas penduduk Kepulauan Seribu beragama Islam dan umumnya berasal dari suku Betawi, Bugis, Banten dan Madura.

(Gambar : Penduduk di Kepulauan Seribu)

PENDIDIKAN Pendidikan di Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu menunjukkan kemajuan yang sangat pesat saat ini di Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu memiliki 14 Taman Kanak-Kanak, 14 Sekolah Dasar, 1 Madrasah Ibtidaiyah, 6 Sekolah Menengah Pertama, 1 Madrasah Tsanawiyah, 1 Sekolah Menengah Atas, 1 Sekolah Menengah Kejuruan khusus berwawasan kebaharian, dan 1 Madrasah Tsanawiyah. Pada awal tahun 2009 pengelolaan pendidikan yang sebelumnya Suku Dinas Pendidikan Dasar hanya menangani TK, SD, SMP saja sedangkan untuk Sekolah Lanjutan Tingkat Atas (SMA dan SMK) masih menginduk kepada Suku Dinas Pendidikan Jakarta Utara diubah menjadi Suku Dinas Pendidikan Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu dengan SMA dan SMK diwilayah kepulauan seribu dimasukkan ke Suku Dinas Pendidikan Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu

KEPERCAYAAN DAN KEYAKINAN Masyarakat pulau saat ini mayoritas beragama Islam dan kurang dari 0,1% penduduk beragama Kristen. Islam kultural adalah warna klasik kehidupan beragama di kepulauan seribu dan dalam beberapa waktu terakhir terlihat arus kuat Islam ideologis. Dalam keseharian, keyakinan keagamaan masyarakat juga muncul dalam kepercayaan mereka. Misalnya, tabu di kalangan nelayan untuk melaut pada hari Jumat, sehingga mereka memilih untuk berkumpul di masjid atau tempat lain. Saat sholat Jumat juga merupakan waktu terbaik untuk mengumpulkan para lelaki dan mengadakan musyawarah. Pada saat pergi ke laut, baik lelaki, perempuan, maupun anak-anak, memiliki doa-doa khusus untuk keselamatan mereka dari bahaya di pantai maupun laut. Doa-doa ini diturunkan dari generasi ke generasi secara lisan. Selain itu, kehidupan beragama juga dibina melalui pusat-pusat kajian, yaitu (balai-balai) atau rumah para guru ngaji. BAHASA Dalam keseharian, bahasa Indonesia digunakan sebagai bahasa percakapan dalam logat yang identik dengan gaya melayu, yang memberikan kesan dialek glottal. Pembawaan bahasa yang nampak sebagai bahasa masyarakat di pulau saat ini terdiri dari empat gaya, yaitu gaya orang Kelapa yang kental dengan pengucapan vokal panjang dan bergelombang, orang Tidung yang masih dipengaruhi Tanggerang pesisir, orang Untung Jawa yang masih kental dengan kebetawian dan orang pulau yang kental dialek Melayu. Dari keempat gaya bahasa tersebut, orang tetap menggunakan bahasa Indonesia dengan intonasi bergelombang, terdengar nyaring dan kemelayuan.

http://www.youtube.com/watch?v=LurGKKWjLl0

SERVICE QUALITY

Kualitas merupakan suatu kondisi dinamis yang berpengaruh dengan produk, jasa, manusia, proses dan lingkungan yang memenuhi atau melebihi harapan (Tjiptono, 2001). Menurut Kotler (2002:83) definisi pelayanan adalah setiap tindakan atau kegiatan yang dapat ditawarkan oleh suatu pihak kepada pihak lain, yang pada dasarnya tidak berwujud dan tidak mengakibatkan kepemilikan apapun. Dari definisi-definisi tentang kualitas pelayanan tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa kualitas pelayanan adalah segala bentuk aktivitas yang dilakukan oleh perusahaan guna memenuhi harapan konsumen. Pelayanan dalam hal ini diartikan sebagai jasa atau service yang disampaikan oleh pemilik jasa yang berupa kemudahan, kecepatan, hubungan, kemampuan dan keramahtamahan yang ditujukan melalui sikap dan sifat dalam memberikan pelayanan untuk kepuasan konsumen. THE GROWING IMPORTANCE OF SERVICE QUALITY TO LEISURE AND TOURISM INDUSTRY There are several reasons for the significance of service quality to the leisure and tourism industry: New social Structures Masyarakat sekarang memberikan tuntutan (demand) untuk memperoleh kualitas service yang lebih baik lagi Hyper Reality Orang-orang sekarang yang mengikuti lifestyle Increasing Expectations Karena demand untuk memperoleh kualitas service yang lebih baik, para supplier juga berusaha semaksimal mungkin untuk memberikan kepuasan dengan memenuhi keinginan customer Value for Time and Money Keseimbangan antara waktu dan uang yang telah dikeluarkan oleh customer dengan kualitas service yang diberikan kepada mereka Consumer Behavior Kualitas Pelayanan yang diberikan kepada customer harus disesuaikan dengan perilaku mereka. Misalnya consumer yang suka dengan keindahan alam (pantai) dan mengingin tempat yang privacy, maka dalam konteks ini penyedia jasa harus dapat menyesuaikan dengan apa yang diinginkan oleh consumer. Contohnya salah satu pulau di Kepulauan Seribu yaitu Pulau Macan yang menawarkan keindahan alam dan service yang memuaskan mulai dari

penjemputan dari pelabuhan sampai ke tempat tujuan dan memberikan Guide yang senantiasa dapat menjadi teman bagi mereka juga. Service quality dapat dihubungkan ke dalam tiga bagian yaitu service potential, service process dan service result. Service Potential Workers qualifications. Staff yang melayani harus mengerti jelas tentang Kepulauan Seribu, dapat menerangkan kepada consumer tentang seluk beluk pulau-pulau yang ada di Kepulauan Seribu. Staff yang membawa consumer untuk Snorkling harus pandai berenang dan dapat menjaga consumer selagi snorkling dan menjamin keselamatan mereka. Service Process Contohnya, profesionalisme service yang ditawarkan kepada consumer. Guide yang menjemput dari pelabuhan Jakarta dan mengantar sampai ke Pelabuhan di Pulau Pramuka. Service yang diberikan selalu ontime. Makanan yang disajikan dapat tersedia dengan cepat pada saat makan siang dan makan malam. Guide yang menjadi teman bagi consumer sewaktu di Pulau Pramuka dan memberikan penjelasan tentang Terumbu Karang dan potensi yang ada di Kepulauan Seribu. Service Result Hasil yang didapatkan dari pelayanan tersebut adalah Kepuasan consumer. Puas tidaknya consumer ditentukan oleh Kualitas service yang diberikan oleh Pemberi Service. CRITERIA OF SERVICE QUALITY Pelanggan akan memiliki ekspektasi pelayanan ditentukan oleh faktor-faktor seperti rekomendasi, kebutuhan pribadi dan pengalaman masa lalu. Harapan pelayanan dan hasil pelayanan yang dirasakan mungkin tidak sama, sehingga meninggalkan kesenjangan. 10 faktor penentu yang dapat mempengaruhi munculnya kesenjangan digambarkan oleh Parasuraman, Zeithaml dan Berry: Kompetensi Kompetensi adalah kepemilikan keterampilan dan pengetahuan yang dibutuhkan untuk melakukan pelayanan. Courtesy Mengacu pada faktor-faktor seperti kesopanan, pertimbangan menghormati, dan keramahan dari personil kontak; dan penampilan personil yang bersih dan rapi.

Kredibilitas Mengacu pada faktor-faktor seperti kepercayaan. Ini mungkin dipengaruhi oleh nama perusahaan dan reputasi perusahaan. Keamanan Merupakan kebebasan pelanggan dari bahaya, resiko atau keraguan termasuk keselamatan fisik, keamanan finansial dan kerahasiaan. Akses Mengacu pada mudah tidaknya lokasi tersebut dijangkau oleh consumer.

Komunikasi Mengacu pada mudah tidaknya penyampaian informasi itu dicerna oleh consumer yang datang dari berbagai wilayah. Mengetahui pelanggan Berarti membuat upaya untuk memahami kebutuhan individu pelanggan, memberikan perhatian individual, mengenali pelanggan ketika mereka tiba dan sebagainya. Tangibles Adalah bukti fisik dari layanan, misalnya, penampilan, peralatan fasilitas fisik dan peralatan yang digunakan untuk memberikan layanan; penampilan personil dan materi komunikasi dan adanya pelanggan lain di fasilitas pelayanan. Keandalan Adalah kemampuan untuk melaksanakan jasa yang dijanjikan secara akurat. Responsiveness Mengacu pada kesediaan karyawan untuk membantu pelanggan dan memberikan layanan tepat waktu

HOTEL DAN PARIWISATA KEPULAUAN SERIBU

Taman Nasional Kepulauan Seribu merupakan salah satu perwakilan kawasan pelestarian bahari di Indonesia. Simponi pulau-pulau mungil yang hijau, deburan ombak, sinar matahari yang berwarna keemasan pada waktu senja, penangkaran penyu sisik hijau dan keindahan alam bawah laut, tentunya akan menentramkan hati pengunjung. Wisatawan dapat mengunjungi pulau-pulau tersebut yang terbagi kedalam 4 jenis penggolongan pulau, yaitu : Pulau wisata umum (45 pulau), pulau bersejarah (4 pulau), pulau cagar alam (2 pulau) dan pulau resort (5 pulau). Seluruh pulau ini memiliki keindahan pantai dan perairan yang eksotik, selain ada ciri khasnya. Di lima resort ini tersedia fasilitas bersantai yang memadai dan memuaskan. Setelah menikmati keindahan panorama laut di pulau pemukiman, wisatawan dapat menginap di homestay dan makan di restoran yang banyak tersedia disekitar pulau. Dari tahun ke tahun terjadi pertambahan jumlah homestay dan restoran, hingga tahun 2010 tercatat ada 92 homestay dan 47 rumah makan.

Statistik Wisatawan Kepulauan Seribu, 2010 Objek Wisata Wisatawan Mancanegara (orang) 1. Pulau Ayer 2. Pulau Bidadari 3. Pulau Kotok Tengah 4. Pulau Sepa 5. Pulau Putri 6. Pulau Untung Jawa 7. Pulau Pramuka 8. Pulau Tidung 9. Pulau Harapan JUMLAH 208 259 679 737 473 638 726 1.025 41 4.786 Wisatawan Nusantara (orang) 799 10.336 963 2.150 784 37.234 37.012 98.270 38.686 226.234 1.007 10.595 1.642 2.887 1.257 37.872 37.738 99.295 38.727 231.020 Jumlah (orang)

Sumber : Buku Kepulauan Seribu Dalam Angka 2011

Aktifitas masyarakat dan kunjungan wisatawan masih terkendala sarana transportasi. Ada 4 pelabuhan keberangkatan menuju Kepulauan Seribu yaitu dari Marina Ancol, Pelabuhan Muara Angke, Rawa Saban dan Tronjo (Tangerang). Ada transportasi reguler berupa kapal kayu (ojek) dan kapal kerapu yang menyinggahi pulau-pulau pemukiman. Transportasi antar Pulau Pramuka PP Pulau Panggang dan Pulau Kelapa Dua dilayani perahu (ojek). Untuk menuju pulau resort, pengelola pulau menyediakan kapal wisata. Secara geografis terdiri atas pulau-pulau sehingga komunikasi menggunakan jaringan telepon untuk pulau tertentu sering mengalami gangguan. Fasilitas penunjang telepon seperti listrik (PLN) hanya ada di Kecamatan Kepulauan Seribu Selatan. Operator telepon seluler tidak ada dan hanya ada beberapa menara BST (tower), sehingga sinyalnya kurang kuat. Namun demikian rumah tangga pengguna telepon seluler cukup tinggi, di tahun 2009 (77,19 persen), meningkat sedikit menjadi 79,17 persen di tahun 2010. Statistik Kapal Kepulauan Seribu, 2008-2010

Jenis Kapal Kapal Kayu (Ojek) Kapal Milik Pemerintah Kapal Wisata

2008 (unit) 30 8 26

2009 (unit) 36 17 26

2010 (unit) 36 17 26

Sumber : Buku Kepulauan Seribu Dalam Angka 2011

PELAYANAN DAN KEPUASAN KONSUMEN Kepuasan konsumen adalah hasil yang dirasakan oleh pembeli yang mengalami kinerja sebuah perusahaan yang sesuai dengan harapannya. Pelanggan merasa puas kalau harapan mereka terpenuhi, dan merasa amat gembira jika harapan mereka terlampaui. Pelanggan yang puas cenderung tetap loyal lebih lama, membeli lebih banyak, sehingga kurang peka terhadap perubahan harga dan pembicaraannya menguntungkan perusahaan. http://www.youtube.com/watch?v=ML9fdX3XLpg HUBUNGAN ANTARA EKSPEKTASI DAN PENGALAMAN DENGAN KEPUASAN KONSUMEN Pihak pengelola di tuntut untuk selalu berusaha mendatangkan wisatawan, yaitu dengan cara selalu mencari upaya bagaimana agar kepuasan wisatawan tercapai. (Di harapkan untuk mempromosikan kepulauan seribu sekaligus agar wisatawan tertarik untuk datang lagi) Memperhatikan kualitas pelayanan yang diberikan kepada wisatawan , karena dengan hal itu wisatawan tidak akan lari ke penyedia jasa yang lainnya. Memenuhi dan melebihi pengharapan wisatawan berdasarkan pengaruh orang-orang sekitar (teman/keluarga) dan iklan. Kualitas pelayanan dan Kepuasan wisatawan adalah hal yang tak terpisahkan oleh sebab itu kepuasan hanya tercapai jika harapan wisatawan terpenuhi, sehingga mempunyai arti bisnis sebab dapat memberikan keuntungan kepada penyedia jasa karena wisatawan mempercayai pihak penyedia jasa sehingga pelanggan akan tetap menggunakan jasa tersebut secara berulang-ulang dan menciptakan promosi mouth to mouth.

Model of Leisure and Tourism Experience (Skema waktu luang dan pengalaman pariwisata di kepulauan seribu) t Input Wisata Bahari (Service Concept) Component (Service System)

Wisatawan Service Attributes Snorkling Customer Requirements Akomodasi Service encounter Pengelola Pulau Service Process Tour Guide Transportasi

Kepuasan Wisatawan (Service Value) Benefits

Output

Dari skema diatas dapat dijelaskan tentang sumber daya pariwisata yang diperlukan dalam memberikan pelayanan di Kepulauan Seribu, yaitu sebagai berikut. Service Concept : Wisata Bahari merupakan konsep wisata yang diangkat Service System : Akomodasi dan Fasiltas yang ditawarkan Service Process : Service yang diberikan oleh pengelola kepada kami Service Value : Pengalaman yang didapat oleh customer selama perjalanan ekowisata ini Manfredo et al 's tiga pendekatan menjadi tiga tingkatan pengalaman dan manfaat:

Manfredo et al 's tiga pendekatan menjadi tiga tingkatan pengalaman dan manfaat: 1. Pengalaman langsung, memberikan pengalaman yang menyenangkan, memberikan relaksasi, hiburan dan atribut lainnya dalam pariwisata. 2. Experiential learning dengan dampak pada keterampilan, pengetahuan, kesehatan fisik dan psikologis yang dapat dirasakan. 3. Perhatian akan kepuasan pribadi atau pengembangan diri dan kehidupan, aktualisasi diri dan penegasan identitas.

PENGEMBANGAN KUALITAS PELAYANAN DI KEPULAUAN SERIBU

Dalam rangka menyusun upaya-upaya pengembangan pariwisata dengan partisipasi masyarakat lokal, perlu ada keterpaduan antara upaya pengembangan pariwisata dan peran masyarakat lokal baik dalam jangka pendek, jangka menengah, maupun jangka panjang. Keterpaduan jangka pendek dalam hal ini adalah pengembangan pariwisata perlu didukung upaya untuk menciptakan suasana/iklim yang kondusif. Pada akhirnya, usaha tersebut akan menghasilkan programprogram yang menarik bagi Pemerintah Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu. Pengembangan Pariwisata Peran Masyarakat Lokal

Peningkatan Fasilitas: ODTW Akomodasi Sarana-Prasarana Transportasi Jaringan Utilitas

Suasana Kondusif: Suasana aman dan tertib Berkembangnya Lembaga Pedesaan Keterlibatan masy. Dalam pengambilan keputusan Tersedianya saranaprasarana yang memadai Pelestarian lingkungan

Program Wisata Menurut kami usaha peningkatan fasilitas dengan tujuan pengembangan pariwisata kepulauan seribu dapat dilakukan dengan berbagai cara yaitu: Perbaikan Jaringan Utilitas Fasilitas air bersih untuk masyarakat di Kawasan Kepulauan Seribu saat ini hanya berupa 3 buah sumur pompa artesis masing-masing satu buah ditempatkan di Pulau Pramuka, Pulau Kelapa, dan Pulau Untung Jawa. Sedangkan untuk pulau-pulau wisata, fasilitas air bersih tidak jadi masalah karena umumnya mereka sudah membuat sumur pompa artesis sendiri. Untuk pengembangan fasilitas air bersih ini seyogyanya pulau-pulau yang dihuni oleh penduduk setempat (11 pulau) minimal dibuatkan satu buah sumur pompa artesis disetiap pulau pemukiman tersebut. Akan tetapi, karena pertimbangan jumlah dan konsentrasi penduduk di setiap pulau serta pertimbangan daya dukung lahan (penyedotan air pada pulau yang luasnya kecil

mempengaruhi daya dukung lahan sehingga akan terjadi penurunan (settlement), yang berakibat pulau tersebut dapat tenggelam), maka penambahan sumur pompa artesis diupayakan hanya pda tiga pulau lagi yaitu pada Pulau Tidung Besar, Pulau Pari dan Pulau Lancang Besar yang semuanya berada di Kelurahan Pulau Tidung. Selain itu fasilitas penerangan/listrik juga perlu diupayakan sehingga masyarakat dapat menggunakannya 24 jam sehari. Pengembangan Sarana dan Prasarana Transportasi Untuk menunjang dan mengembangkan mobilitas masyarakat dalam kegiatan sehari-hari sekaligus pengembangan wisata bahari perlu ditingkatkan. Untuk pergi ke pulau pramuka menggunakan kapal dari muara angke dibutuhkan waktu sekitar 2,5 jam sementara apabila menggunakan kapal kerapu jarak tempuh kira-kira hanya 1 jam. Diharapkan kapal kerapu ini dapat ditambah jumlahnya sehingga dapat mempermudah bagi wisatawan/masyarakat untuk pulang pergi dari jakarta ke Kepulauan Seribu.

Rute perjalanan menggunakan kapal kerapu juga sebaiknya diprogramkan lebih terpadu dan baik, sehingga mampu menjangkau pulau-pulau terpencil lainnya yang dihuni oleh masyarakat setempat, maupun objek-objek wisata yang ada di kawasan Kepulauan Seribu. Selain itu, transportasi antar pulau juga dapat dikembangkan dengan penjadwalan dan pengaturan rute perjalanan yang jelas. Contohnya disediakan satu kapal untuk pelajar yang akan bersekolah di SMA di pulau pramuka. Pengelolaan transportasi antar pulau ini diharapkan dapat melibatkan masyarakat setempat yang memiliki kapal secara pribadi.

Transportasi untuk kegiatan wisata juga perlu diperhatikan. Kapal-kapal yang dimiliki secara pribadi oleh para pemilik/pengelola pulau wisata perlu diarahkan dengan semaksimal mungkin agar dapat dimanfaatkan juga oleh masyarakat setempat. Misalnya dengan mengatur rute dan jadwal perjalanan agar tidak hanya menuju pulau wisata yang bersangkutan, tetapi dapat singgah/mampir di pulau pemukiman yang letaknya tidak jauh dari pulau wisata tersebut. Pada umumnya, kondisi dermaga (tempat persinggahan kapal) saat ini yang ada di pulaupulau pemukiman memprihatinkan dan banyak mengalami kerusakan. Untuk ini upaya perbaikan dermaga perlu segera dilakukan melalui proyek pembangunan Pemerintah Daerah. Dengan meningkatkan mobilitas transportasi laut dengan memanfaatkan keberadaan dermaga tersebut. Pengembangan Objek dan Daya Tarik Wisata Karakteristik dari Kawasan Kepulauan Seribu sebagai objek dan daya tarik wisata (ODTW) adalah panorama laut yang begitu indah, seperti Taman Nasional Laut. Pulau-pulau wisata tersebut memiliki pantai yang indah untuk dinikmati karena udara yang cerah dan bersih maupun untuk rekreasi dan olahraga pantai. Melihat kondisi dilapangan, ODTW yang saat ini perlu diperhatikan adalah: Optimalisasi Pemanfaatan Taman Nasional Laut Taman Nasional Laut (TNL) merupakan kawasan laut seluas 108.000 ha, mencakup 72 pulau terletak di Kelurahan Pulau Kelapa dan Pulau Panggang, sangat cocok untuk pengembangan wisata bahari. Namun demikian, keindahan panorama laut tersebut belum dapat dinikmati secara optimal karena tidak tersedianya sarana transportasi seperti kapal-kapal pesiar yang cukup representative misalnya dengan kapasitas yang cukup banyak dan juga kapal yang dilengkapi dengan dasar yang tembus pandang (glass bottom boat) sehingga dapat menikmati aneka bentuk dan warna biota laut dan terumbu karang yang sangat indah di dasar laut. Untuk pengadaan dan pengoperasian kapal-kapal pesiar ini, pemerintah daerah dapat bekerja sama dengan pihak swasta (pemilik/pengelola pulau-pulau wisata) agar penyelenggaraannya terpadu.

Pengembangan Pulau-Pulau Objek Wisata Saat ini baru beberapa pulau yang dilengkapi dengan hotel, villa, taman, kolam

renang, balai pertemuan dan berbagai sarana hiburan. Sedangkan selebihnya belum dikembangkan atau sementara dimanfaatkan untuk peristirahatan pribadi. Untuk meningkatkan pariwisata, pulau pulau wisata perlu didorong untuk menambah fasilitas dan promosi serta kemudahan dalam mendapatkan ijin-ijin yang disyaratkan. Untuk pulau-pulau yang berfungsi sebagai cagar alam tidak boleh ada bangunan, kecuali menara pengawas untuk petugas mengawasi pulau tersebut. Pulau-pulau ini dapat dikunjungi wisatawan untuk melihat ekosistem yang ada didalam perairan lautnya. Beberapa pulau cagar alam ini ada yang menciut karena terkikis abrasi ombak laut. Misalnya Pulau Rambut yang nyaris tenggelam akibat abrasi. Untuk itu program penyelamatan misalnya menanam kembali hutan bakau (mangrove) disepanjang pantai perlu dilaksanakan.

(Gambar : Pulau Rambut )

Pemugaran Bangunan Bersejarah Di Kepulauan Seribu terdapat juga bangunan bersejarah yang berupa Benteng

Pertahanan peninggalan zaman Belanda (VOC) untuk mempertahankan kota Batavia pada abad ke-19 yang terdapat di empat pulau yang saling berdekatan yaitu : Pulau Onrust, Bidadari, Kelor dan Cipir/Kahyangan di Kelurahan Pulau Untung Jawa, yang letaknya relatif dekat dari pesisir Jakarta, sehingga dapat ditempuh dari Pantai Marina, Ancol dalam jangka waktu setengah jam. Benteng tersebut dulu dikenal dengan nama Benteng Martello, yang keadaannya saat ini mengalami kerusakan dan tidak terurus dan banyak peninggalan dari masa kolonial Belanda, yang berupa bangunan atau pun hanya puingpuing. Di Pulau Onrust, juga dapat ditemukan peninggalan Belanda yang bersejarah dan

mungkin mistis. Namun, keindahan bangunan dan puing-puingnya sangat unik dan dapat menarik wisatawan untuk datang kesana.

(Gambar : Benteng Martello)

Pengembangan atraksi-atraksi Wisata Disamping objek wisata yang natural/alamiah, perlu dikembangkan juga objek-objek wisata buatan (artificial) misalnya pengembangan rekreasi laut dan olahraga pantai atau olahraga air bahkan jika mungkin melaksanakan pertandingan/eksebisi tingkat international seperti volley pantai, ski-air, menyelam (diving), snorkling dan lain lain.

Menurut kami penambahan fasilitas dan akomodasi ini dapat dilakukan belakangan setelah pengembangan jaringan utilitas, sarana-prasarana transportasi serta pengembangan ODTW dilaksanakan. Selain itu dibutuhkan peran pemerintah daerah, diperlukan juga adanya hubungan kerjasama dari pengelola dan masyarakat lokal serta pihak-pihak yang berhubungan untuk dapat menciptakan suasana kondusif yaitu suasana yang aman dan tertib. Pemerintah dapat mengembangkan lembaga pedesaan serta pengelola dapat meningkatkan sarana pra sarana yang mendukung. Masyarakat juga diharapkan mau terlibat dalam pembangunan fasilitas pulau seribu serta senantiasa melestarikan lingkungan dalam kehidupan sehari-hari. Terciptanya suasana/iklim yang aman dan tertib Faktor keamanan dan ketertiban memegang peranan yang sangat penting dalam pengembangan pariwisata. Untuk mewujudkan ketertiban dan keamana tersebut, perlu ada kestabilan politik dan ekonomi di dalam pemerintahan. Diharapkan anggaran dana yang sudah disiapkan untuk pembangunan pulau seribu juga dapat dimanfaatkan secara maksimal.

Tersedianya sarana pra sarana yang memadai Disamping jaringan utilitas serta sarana-pra sarana transportasi yang perlu dikembangkan, ada juga sarana kesehatan dan sarana pendidikan juga perlu disempurnakan pula.Pengadaan sekolah serta rumah sakit dapat diperbanyak serta fasilitas didalamnya juga dipastikan berfungsi dengan baik.

Berkembangnya Lembaga Pedesaan dan Keterlibatan Masyarakat Dibentuknya lembaga / organisasi yang dapat memikirkan program-program pembangunan yang dapat dilakukan di kepulauan seribu dengan tujuan masyarakat dapat lebih memahami maksud dan tujuan program yang dilaksanakan sekaligus ikut berpartisipasi didalam kegiatan tersebut.

Pelestarian Lingkungan Survey lapangan yang kami lakukan menunjukkan bahwa banyak dijumpai kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh masyarakat baik secara sendiri-sendiri maupun berkelompok yang mengakibatkan kerusakan atau gangguan terhadap ekosistem yang ada. Disamping itu, pengaruh-pengaruh alamiah seperti abrasi patut diwaspadai juga.

(Gambar : Penanaman Pohon Bakau)

Usaha-usaha yang perlu dilakukan dalam rangka menjaga dan mengamankan kelestarian lingkungan di Kepulauan Seribu antara lain: Memberikan penyuluhan tentang pelestarian lingkungan Melakukan pengawasan dan sekaligus tindakan penertiban yang tegas terhadap kegiatan pengelolaan di perairan dan pulau-pulau yang dapat mengganggu dan mencemarkan lingkungan serta ekosistem yang ada. Melengkapi sarana pengawasan dan penertiban bagi aparat pamong praja dan kepolisian yang melaksanakan tugasnya wilayah Kepulauan Seribu Melengkapi sarana dan sistem pengelolaan sampah secara sentral dan terpadu sehingga sampah dan limbah yang dihasilkan tersebut dapat didaur ulang atau dimanfaatkan.

LAPORAN SURVEY LAPANGAN DI PULAU PRAMUKA

Demi menyelesaikan Final Project Kami dalam mata kuliah Manajemen Kualitas Pelayanan, akhirnya kami memutuskan untuk melakukan perjalanan sambil melakukan survei dan pencarian data mengenai kualitas pelayanan di Kepulauan Seribu. Kami mencoba terjun langsung ke lapangan demi mendapatkan data yang akurat dan terpercaya, dengan Judul Kualitas Pelayanan di Kepulauan Seribu. Karena Kepulauan Seribu terdiri atas banyak pulau, kami akhirnya memilih salah satu pulau, yaitu Pulau Pramuka. Setelah itu kami menentukan tanggal perjalanan ke Pulau Pramuka, yaitu pada hari Minggu-Senin, 21-22 Mei 2012.

Perjalanan pertama kami akhirnya dimulai. Pada hari keberangkatan yaitu pada hari Minggu, 21 Mei 2012, kami berkumpul terlebih dahulu di Pelabuhan Muara Angke, kami berkumpul jam 06.00 pagi. Cukup pagi untuk sebagian dari kami yang jarang bangun pagi. Sesampainya disana kami bertemu dengan salah satu pengelola paket perjalanan ke Pulau Pramuka, yaitu Bapak Mickey. Sapaan ramah dan menyenangkan menghampiri kami, cukup menyenangkan dan membuat kami sedikit nyaman dengan kepribadian dari Bapak Mickey.

Sebelum kami melakukan perjalanan ke Pulau Pramuka menggunakan Kapal Kayu (Kapal kayu tersebut juga mengangkut para penduduk dari Jakarta yang ingin menuju ke Pulau Pramuka), Bapak Mickey menjelaskan berapa hal yang harus kami ketahui. Perjalanan menggunakan kapal kayu dari Pelabuhan Muara Angke ke Pulau Pramuka memakan waktu selama 3 jam. Setelah itu, kami pun memasuki kapal kayu tersebut, karena kapal kayu tersebut bukan hanya mengangkut kami saja, tetapi juga mengangkut para penduduk lainnya, jadi kami harus menunggu hingga kapal kayu tersebut penuh dengan penumpang. Pukul 08.00 pagi, kapal kayu tersebut berlabuh ke laut lepas menuju ke Pulau Pramuka. Perjalanan menggunakan kapal kayu tersebut cukup melelahkan, karena pada saat itu cuaca cerah dan terik tetapi angin yang ada selama perjalanan sangatlah kencang sehingga membuat kapal kami cukup terombang-ambing.Tetapi perjalanan tersebut memberikan sedikit pengalaman menarik kepada anak metropolitan seperti kami.Sepanjang perjalanan kami juga bisa melihat gugusan pulau lainnya yang terletak di Kepulauan Seribu seperti Pulau Bidadari, Untung Jawa, Pulau Tidung, Pulau Rambut Bokor dan Pulau Pari dari atas kapal kayu tersebut. Pukul 10.00 pagi kami akhirnya sampai juga di Pelabuhan Pulau Pramuka. Raut kebahagian dan ketertarikan kami akan Pulau Pramuka terpancar. Akhirnya kami sampai di dermaga tersebut.Satu per satu dari kami turun dari kapal kayu ke dermaga. Kami mulai dikumpulkan oleh Bapak Micky, Bapak Micky mulai menjelaskan mengenai Pulau Pramuka kepada kami sambil kami menuju ke penginapan kami. Jarak dari dermaga ke penginapan kami cukup menempuh jarak yang lumanyan jauh.Penginapan kami terletak di pinggir pulau dan menghadap ke laut.Selama perjalanan kami melewati beberapa tempat di Pulau Pramuka yaitu Kantor Bupati Pulau Pramuka (terletak ditengah pemukimanan), Rumah Sakit dan beberapa sekolah.Terlihat Pulau Pramuka cukup ramai dan memiliki penduduk yang sangat banyak. Kesan pertama kami pada saat bertemu dengan penduduk disana adalah ramah, mungkin kami akan sangat betah selama 2 hari menginap di Pulau Pramuka. Karena kami berjumlah 10 orang, kami diberikan 2 buah kamar yang sangat luas dan bersih. Kamar yang nyaman tersebut terdiri atas satu kamar mandi yang menurut kami sangat luas, satu buah tempat tidur king size, AC dan juga TV. Kami diberikan waktu selama setengah jam untuk beristirahat sejenak dan bersantai oleh Bapak Micky. Waktu tersebut kami pergunakan dengan sebaik-baiknya.

Setelah berisitirahat sejenak, perut kami terasa lapar.Baru kami ingat waktu sudah menunjukan pukul 11.00, ternyata perut kami mulai keroncongan, tidak berselang lama pintu kamar kami diketok oleh seseorang.Ternyata yang mengetok adalah salah satu ibu yang cukup tua, dia adalah salah pengurus penginapan tersebut, dia bernama Ibu Suminah. Dengan ramah dan raut wajah tersenyum dia menyuruh kami untuk turun dan menuju suatu pondok yang terletak disamping penginapan untuk menyantap makan siang kami. Terlihat di meja tersebut sudah tersedia beberapa makanan yang mulai menggiurkan kami. Walaupun makanan yang tersedia cukup sederhana terdiri atas cumi goreng, ikan goreng, sop sayur, kerupuk, nasi dan semangka, kami cukup menikmatinya dan melahapnya dengan gembira. Setelah kenyang, Bapak Micky mulai menghampiri kami dan memberitahukan perjalanan kami selanjutnya.Perjalanan kami selanjutnya adalah Snorkeling. Persiapan menggunakan perlengkapan snorkeling pun dilakukan, semuanya tersedia dari pelampung keselamatan, kacamata dan hingga alat bantu pernapasan di air. Mbak Minah membantu kami menggunakannya dan memberitahukan cara untuk mengoperasikan alat tersebut sehingga kami tidak canggung dan salah dalam penggunakan alat snorkeling itu. Selesai dijelaskan mengenai alat-alat snorkeling, kami akhirnya diajak oleh Bapak Micky menemui Mas Rangga (salah satu instruktur snorkeling). Mas Rangga lah yang akan mengajak kami untuk bersnorkeling di pulaupulau sekitar Pulau Pramuka. Kami pun menuju dermaga dan menaiki kapal kayu dengan mesin motor dibelakangnya. Perjalanan menggunakan kapal kayu menuju ke tujuan kami yang pertama menempuh jarak sekitar 30 menit, tujuan pertama kami adalah Pulau Air. Keindahan Pulau Air sudah terlihat dari kejauhan dari kapal kami, sebelum bersnorkeling ke laut yang cukup dalam dan luas, Mas Rangga beserta teman-temannya terlebih dahulu mengajarkan sedikit dasar menggunakan alat snorkeling di dalam air. Cukup susah karena kita harus bernafas menggunakan mulut bukan hidung. Setelah memastikan kami menguasai dan siap bersnorkeling, Mas Rangga akhirnya mengajak kami ke laut yang lebih dalam

dimana terdapat terumbu karang yang indah.

(Gambar : Terumbu Karang) Memang, terumbu karang dan beraneka ragam jenis ikan sangatlah indah di Pulau Air.Berbagai ukuran dan bentuk yang unik dari terumbu karang dan ikan memberikan kami keindahan pemandangan yang luar biasa menarik.Kami diberikan waktu sekitar 1 jam untuk menjelajah sebagian keindahan di Pulau Air tersebut, sselanjutnya kami menuju ke tujuan kedua yaitu Pulau Semak daun.Disana kami juga diberikan kesempatan untuk menikmati pantainya dan bersnorkling.

Setelah asyik bersnorkling kami diajak oleh Mas Rangga dan teman-teman untuk menuju ke penangkaran ikan hiu dan juga restoran ditengah laut.Cukup menarik dan membuat kami penasaran, unik juga ada sebuah restoran ditengah laut. Tidak lupa juga, Mas Rangga mulai menjelaskan beberapa daerah disekitar Pulau Pramuka.Di tempat penangkaran ikan hiu tersebut, kami disambut dengan ramah oleh pemilik restoran dan juga penanggung jawab penangkaran ikan hiu, dia bernama Mas Donny. Karena kami penasaran kami mulai menanyakan satu persatu pertanyaan yang membuat kami penasaran. Disana kami bisa melihat beberapa jenis ikan hiu yang masih kecil dan dibudidayakan disana agar ikan hiu tersebut tidak punah.Ikan hiu tersebut didapat dari jaring nelayan dimana ikan hiu tersebut tersangkut di jaring nelayan. Tidak terasa langit telah berubah warna dan menujukkan bahwa sudah akan gelap, yah waktu sudah menunjukkan pukul 17.00 sore, akhirnya kami memutuskan untuk pulang ke pulau pramuka dan beristirahat. Pukul 19.00 malam, seperti biasa kami dipanggil oleh Bu Suminah untuk menyantap makan malam, dengan perasaan senang kami langsung melahapnya dengan tidak sabar (Maklum karena setelah snorkeling kami sangat kelaparan, kami terlalu mengeluarkan tenaga dan sangat bersemangat).Menu makan malam kali ini adalah ikan bakar, udang, dan juga kangkung, dan tidak terkecuali sambal andalan ibu Suminah. Kami pun bertanya pada Bu Suminah apa ressep dari sambal tersebut karena sangat enak, pedasnya pelan-pelan kepada kami, yah Bu Suminah sangat baik terhadap kami. Setelah menyantap makan malam kami, kami pun akhirnya bersantai dan duduk santai di teras kamar kami sambil mendengarkan desiran air laut dan angin kencang yang dingin. Sungguh beda suasana di Jakarta dan Pulau Pramuka. Sulit untuk mendapatkan tempat senyaman ini lagi di Jakarta. Tidak berlangsung lama Bapak Mickey datang dan menanyakan kabar kami dan berbincang ria dengan pas. Dengan ramah dan tertawa Bu Suminah mengajarkan dengan

kami, kami akhirnya bercerita dan memberitahukan maksud kami datang ke Pulau Pramuka. Bapak Mickey sangat tertarik sekali dengan penelitian kami, akhirnya dia menawarkan untuk mengajak kami ke Pulau Panggang (Pulau tersebut terletak diseberang Pulau Pramuka) untuk bertemu dengan temannya yang bernama Bapak Hamdi, dia mengatakan bahwa Bapak Hamdi adalah ahlinya info Pulau Pramuka. Tanpa basa-basi kami mengiyakan untuk mengikuti Bapak Mickey untuk ke Pulau Panggang menggunakan Kapal kayu bermotor menyebrangi lautan menuju ke Pulau Panggang.

(Gambar : Berfoto bersama Bapak Hamdi) Sesampainya di Pulau Panggang kami bertemu dengan Bapak Hamdi dan mulai mencari info mengenai Pulau Pramuka dan Pulau Panggang, pembicaraan tersebut sangat menarik sehingga tidak terasa waktu sudah menunjukan pukul 23.30 malam. Sama seperti di Pulau Pramuka, di Pulau Panggang pun kami sangat disambut dengan sukacita dan bahagia, yah orang-orang pulau sangat ramah dan sangat senang jika pulau mereka didatangin oleh kami. Kami juga mendapatkan banyak sekali info menarik mengenai Pulau Pramuka dan Pulau Panggang di Kepulauan Seribu. Setelah itupun kami berpamitan dengan Bapak Hamdi dan penduduk sekitar dan pulang menuju ke penginapan untuk beristirahat. Perjalanan hari pertama kami ditutup dengan pengalaman kami pulang dari Pulau Panggang dan mendapatkan info yang sangat menarik dan sangat mendukung demi pencarian data e-book kami. Hari kedua juga sangat menarik, pagi-pagi sekali kami sudah dibangunkan Bapak Micky untuk menuju ke pinggir pantai dan melihat Matahari terbit, pengalaman yang dimana kita sangat susah lihat di Jakarta. Selanjutnya kami bersiap-siap mandi dan makan pagi seperti biasa dan siap menju ke tujuan berikutnya yaitu penangkaran penyu di Pulau Pramuka.Sama seperti dengan penangkaran ikan hiu, di penangkaran penyu juga sangat menarik dan banyak sekali anak penyu yang masih kecil.

Jika ada pertemuan pasti ada perpisahan, tidak terasa waktu telah menunjukan pukul 10.00 pagi, itu tandannya kami harus berberes dan pulang kembali ke Jakarta. Walau hati enggan dan terasa berat, tapi bagaimanapun kami harus kembali ke Jakarta, setelah dari penangkaran penyu kami akhirnya menuju ke penginapan untuk menggambil perlengkapan kami dan menuju ke dermaga. Kali ini kami pulang menggunakan kapal speedboat dimana hanya perlu waktu 1 jam menuju ke Pelabuhan Muara Angke. Tidak lupa sebelum pulang kami berpamitan dengan Bu Suminah, Mas Rangga dan Bapak Mickey yang telah menemani kami selama 2 hari dan menjelaskan tentang pulau Pramuka yang indah dan elok. Kami sangat bersyukur dapat merasakan fasilitas, pelayanan dan juga pengalaman yang sangat berharga yang jarang bisa kami temui di Jakarta.Kami berharap kami bisa merasakan kembali suasana tersebut dan kembali merasakan pulau-pulau lainnya yang terdapat di Kepulauan Seribu.Dan dapat mengeksplor Pulau lainnya yang tak kalah indahnya dari Pulau Pramuka.Jika ada pulau yang tidak kalah indah dibanding Pulau Bali yang dekat dengan Jakarta, mengapa kita harus mengeluarkan biaya mahal, jelajahi saja Pulau di Kepualaun Seribu.

THANK YOU FROM US Akhir kata, kami ingin mengucapkan terimakasih sebanyak-banyaknya. Seperti peribahasa tiada gading yang tak retak, tidak ada karya yang sempurna. Karena itu kami menerima kritik dan saran dari dosen dan teman-teman sekalian. Terimakasih. Tuhan memberkati.