kota palu dalam angka 2007

39
KOTA PALU DALAM ANGKA Palu City In Figures 2007 Kerjasama/ Cooperation: Badan Perencanaan Pembangunan Daerah/ Regional Development Planning Board Dengan/With

Upload: mohirfan

Post on 30-Jun-2015

1.780 views

Category:

Education


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Kota Palu Dalam Angka 2007

KOTA PALU

DALAM ANGKA

Palu City In Figures

2007

Kerjasama/ Cooperation:Badan Perencanaan Pembangunan Daerah/

Regional Development Planning BoardDengan/With

Badan Pusat Statistik Kota Palu/BPS-Statistics of Palu City

Page 2: Kota Palu Dalam Angka 2007
Page 3: Kota Palu Dalam Angka 2007
Page 4: Kota Palu Dalam Angka 2007

WALIKOTA PALU

SAMBUTAN

Kita menyadari bahwa data statistik mempunyai arti dan peranan yang amat penting

baik untuk perencanaan, perumusan kebijaksanaan maupun pelaksanaan dan evaluasi

hasil-hasil pembangunan. Oleh karenanya saya menyambut gembira dengan

diterbitkannya buku “Kota Palu Dalam Angka Tahun 2007”.

Buku ini menyajikan data secara komprehensif dari berbagai bidang, untuk itu saya

minta agar semua unsur pelaksana dan penanggung jawab pembangunan di Kota Palu

agar mengadakan evaluasi sudah sejauh mana hasil-hasil pembangunan yang telah

kita capai serta mencermati dimana letak kelemahan dan kekurangan-kekurangannya

untuk selanjutnya mengadakan perbaikan dan penyempurnaan guna peningkatan

pada tahun yang akan datang.

Untuk menjamin kesinambungan penerbitan buku ini, saya minta kepada semua

Dinas, Jawatan dan Instansi agar senantiasa membina kerja sama yang sebaik-

baiknya dengan Badan Pusat Statistik.

Kepada Saudara Kepala Badan Pusat Statistik Kota Palu beserta seluruh jajarannya

yang telah berhasil menerbitkan buku ini, saya ucapkan terima kasih dan saya

harapkan agar senantiasa meningkatkan mutu dan keragaman data yang disajikan.

Terima kasih dan selamat bekerja, semoga Allah SWT senantiasa menyertai kita

semua.

Palu, Juni 2008

WALI KOTA,

RUSDI MASTURA

Page 5: Kota Palu Dalam Angka 2007

KEPALA BAPPEDA KOTA PALU

SAMBUTAN

Buku “Kota Palu Dalam Angka Tahun 2007” ini merupakan wujud kerjasama

antara Bappeda dengan Badan Pusat Statistik Kota Palu, yang senantiasa berupaya

memenuhi kebutuhan akan data statistik yang dapat saja dipergunakan sebagai salah

satu data untuk perencanaan, pelaksanaan maupun evaluasi pembangunan di berbagai

bidang.

Kita semua mengharapkan data statistik lebih berdaya guna, dan berhasil guna

seiring dengan berkembangnya kebutuhan akan data statistik. Untuk itu, ruang

lingkup maupun keragaman serta kecermatannya menjadi prioritas utama yang perlu

diperhatikan dalam penyusunan.

Pada kesempatan ini secara khusus kami menyampaikan ucapan terima kasih kepada

Kepala Badan Pusat Statistik yang telah berhasil menerbitkan buku Kota Palu Dalam

Angka Tahun 2007, semoga buku ini bermanfaat bagi pihak Pemerintah Kota Palu

dalam pengambilan keputusan dan penentuan arah kebijakan umum, yang pada

akhirnya bermanfaat bagi masyarakat luas.

Wassalam dan Terima Kasih.

Palu, Juni 2008

KEPALA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN

DAERAH KOTA PALU

Ir. DHARMA GUNAWAN MOCHTAR., M.Si.NIP. 570 010 217

Page 6: Kota Palu Dalam Angka 2007

KATA PENGANTAR

Buku Kota Palu Dalam Angka Tahun 2007 merupakan publikasi tahunan yang

diterbitkan oleh BPS Kota Palu dengan maksud untuk memberikan gambaran secara

komprehensif mengenai keadaan geografi, iklim, pemerintahan, sosial dan ekonomi

di Kota Palu.

Data-data statistik yang disajikan dalam bentuk tabel dan grafik merupakan hasil

pengumpulan (collecting) data sekunder dari berbagai instansi pemerintah dan swasta

di lingkungan Kota Palu dan hasil pengolahan beberapa survei dan sensus yang telah

dilaksanakan oleh BPS.

Dengan terbitnya publikasi ini, diharapkan dapat memberikan informasi yang sebaik-

baiknya kepada kalangan pengguna data sebagai bahan monitoring, evaluasi dan

penetapan kebijaksanaan pembangunan maupun sebagai bahan dalam studi-studi

selanjutnya.

Meskipun buku ini telah dipersiapkan dengan sebaik-baiknya, namun masih banyak

terdapat kekurangan, untuk itu saran dan kritik yang konstruktif dari semua pihak

senantiasa kami harapkan guna penyempurnaan pada penerbitan yang akan datang.

Akhir kata, secara khusus kami menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-

besarnya kepada semua pihak yang telah membantu utamanya Pemerintah Daerah

Kota Palu, semoga kerja sama yang baik ini dapat lebih ditingkatkan pada masa yang

akan datang.

Wassalam.

Palu, Juni 2008

KEPALA BADAN PUSAT STATISTIK KOTA PALU

Page 7: Kota Palu Dalam Angka 2007

Ir. ARFANDINIP. 340012910

KOTA PALU DALAM ANGKA TAHUN 2007

A. SEJARAH SINGKAT TERBENTUKNYA KOTA PALU

Kota Palu awalnya adalah kota kecil yang menjadi pusat kerajaan Palu. Setelah penjajahan Belanda maka kerajaan ini merupakan bagian dari wilayah kekuasaan, Onder Afdeling Palu. Onder Afdeling Palu membawahi 3 Landschap yakni :

1. Landschap Palu yang terdiri dari :a. Distrik Palu Timur b. Distrik Palu Tengahc. Distrik Palu Barat

2. Landschap Kulawi3. Landschap Sigi Dolo

Pada saat Perang Dunia II sekitar tahun 1942 Kota Donggala sebagai Ibukota afdeling Donggala dihancurkan baik oleh pasukan Sekutu maupun Jepang sehingga pusat pemerintah diahlikan ke Palu sekitar tahun 1950, yang berdasarkan Undang-Undang Nomor 44 tahun 1950 menjadi wilayah daerah Sulawesi Tengah dan berkedudukan di Poso, sedangkan Kota Palu hanya merupakan tempat kedudukan Kepala Pemerintahan Negeri (KPN) setingkat Wedana. Lebih jauh Kota Palu berkembang setelah dibentuknya Residen Koordinator Sulawesi Tengah Tahun 1957 membuat status Kota Palu menjadi Ibukota Karesidenan.

Berdasarkan Undang-Undang Nomor 13 tahun 1964 dengan terbentuknya Propinsi Daerah Tingkat I Sulawesi Tengah, telah memberi arti dan peran yang lebih baik Kota Palu karena menjadi Ibukota Propinsi Daerah Tingkat I Sulawesi Tengah.

Dengan semakin besarnya peran kota ini dalam bidang pemerintah dan pembangunan, berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 1978 maka Kota Palu di tetapkan menjadi Kota Administratif.

Selanjutnya berdasarkan Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1994 telah dibentuk Kotamadya Daerah Tingkat II Palu yang mempunyai Wilayah meliputi :

1. Kota Administratif Palu2. Sebagaian wilayah Kecamatan Tavaili

Secara Administratif Wilayah Kota Palu terdiri dari :

Page 8: Kota Palu Dalam Angka 2007

a. Kecamatan Palu Utarab. Kecamatan Palu Timurc. Kecamatan Palu Baratd. Kecamatan Palu Selatan

I. KEADAAN GEOGRAFIS

1.1 Letak Geografis

Secara administratif, Kota Palu adalah Ibukota Propinsi Sulawesi

Tengah, yang dibagi dalam 4 (empat) kecamatan dan 43 kelurahan.

Kota Palu dengan wilayah seluas 395,06 kilometer persegi berada

pada kawasan daratan lembah Palu dan teluk Palu yang secara astronomis

terletak antara 00, 36”- 00, 56” Lintang Selatan dan 1190,45”-1210,1” Bujur

Timur, tepat berada di bawah garis Katulistiwa dengan ketinggian

0 – 700 meter dari permukaan laut.

1.2 Keadaan Geologi

Keadaan geologi Kota Palu secara umum sama untuk semua

kecamatan yaitu jenis tanah Alluvial yang terdapat di lembah Palu. Secara

umum formasi geologi tanah di Kota Palu ini yang dilaporkan SPRS

menunjukkan bahwa formasi geologinya terdiri dari batuan gunung berapi

dan batuan terobosan yang tidak membeku (Inncous Intrusiverocks).

Disamping pula batuan-batuan metamorfosis dan sedimen. Dataran lembah

Palu ini terdiri dari bahan-bahan alluvial dan colluvial yang berasal dari

metamorfosis yang telah membeku. Disamping itu tanahnya kemungkinan

bertekstur sedang Topografi daerah ini adalah datar sampai berombak-ombak

dengan beberapa daerah yang berlembah.

a. Luas Kota Palu Menurut Kecamatan

Luas Kota Palu menurut Kecamatan terbagi atas 4 Kecamatan

dengan luas yang berbeda-beda yaitu : Palu Barat dengan luas 57,47

Km2 atau sebesar 14,55%. Palu Selatan seluas 61,35 Km2 atau sebesar

15,53%. Palu Utara seluas 89,69 Km2 atau sebesar 22,70% dan

Kecamatan Palu Timur memiliki luas yang paling besar yaitu 186,55

Km2 atau 47,22%.

b. Batas Wilayah Administrasi Kota Palu

Page 9: Kota Palu Dalam Angka 2007

Kota Palu memiliki batas-batas sebagai berikut :

Sebelah Utara berbatasan dengan : Kecamatan Tawaeli, Kabupaten

Donggala.

Sebelah Selatan berbatasan dengan : Kecamatan Marawola dan

Kecamatan Sigi Biromaru,

Kabupaten Donggala.

Sebelah Barat berbatasan dengan : Kecamatan Banawa dan

Kecamatan Marawola, Kabupaten

Donggala.

Sebelah Timur berbatasan dengan : Kecamatan Tawaeli Kabupaten

Donggala dan Kecamatan Parigi,

Kabupaten Parigi Moutong.

c. Batas Wilayah Administrasi Kecamatan di Kota Palu

Kecamatan di Kota Palu memiliki batas-batas sebagai berikut :

- Palu Barat

Sebelah Utara : Kabupaten Donggala dan Teluk Palu

Sebelah Timur : Kecamatan Palu Timur dan Kecamatan Palu

Selatan

Sebelah Selatan : Kecamatan Palu Selatan

Sebelah Barat : Kabupaten Donggala

- Palu Selatan

Sebelah Utara : Kecamatan Palu Timur

Sebelah Timur : Kecamatan Parigi Kabupaten Parigi Moutong

Sebelah Selatan : Kecamatan Biromaru dan Kecamatan Marawola

Kabupaten Donggala

Sebelah Barat : Kecamatan Palu Barat

- Palu Timur

Sebelah Utara : Kecamatan Palu Utara

Sebelah Timur : Kabupaten Donggala

Sebelah Selatan : Kecamatan Palu Selatan

Sebelah Barat : Kecamatan Palu Barat dan Teluk Palu

Page 10: Kota Palu Dalam Angka 2007

- Palu Utara

Sebelah Utara : Kecamatan Tawaili Kabupaten Donggala

Sebelah Timur : Kecamatan Tawaili Kabupaten Donggala

Sebelah Selatan : Kecamatan Palu Timur

Sebelah Barat : Laut Sulawesi

d. Ibu Kota Kecamatan dan Banyaknya Kelurahan

Kecamatan Palu Barat beribu kota di Lere. Pada tahun 2003

sampai dengan tahun 2007 Kecamatan Palu Barat memiliki

15 Kelurahan. Birobuli Utara adalah Ibu kota dari Kecamatan Palu

Selatan, yang memiliki 12 Kelurahan. Dan Ibu kota Kecamatan Palu

Timur berada di Besusu Barat dengan 8 Kelurahan. Sedangkan Ibu kota

Kecamatan Palu Barat berada di Lambara yang memiliki 8 Kelurahan.

Dengan demikian jumlah keseluruhan Kelurahan yang berada di

Kota Palu sejak tahun 2003 sampai dengan tahun 2007 berjumlah

43 Kelurahan.

II. KEADAAN IKLIM

2.1 Suhu dan Kelembaban Udara

Sebagaimana dengan daerah-daerah lain di Indonesia, Kota Palu

memiliki dua musim, yaitu musim panas dan musim hujan. Musim panas

terjadi antara bulan April – September, sedangkan musim hujan terjadi pada

bulan Oktober – Maret.

Hasil pencatatan suhu udara pada Stasiun Udara Mutiara pada tahun

2007 bahwa rata-rata suhu udara adalah 27,310C. Suhu udara terendah terjadi

pada bulan Juni yaitu sebesar 26,600C, sedangkan bulan-bulan lainnya suhu

udara berkisar antara 26,60 – 28,100C. Dengan kelembaban udara tertinggi

81,00 persen terjadi pada bulan Februari, dan kelembaban udara terendah

terjadi pada bulan Oktober yaitu 74,00 persen.

2.2 Curah Hujan dan Keadaan Angin

Curah hujan tertinggi yang tercatat pada Stasiun Mutiara Palu tahun

2007 terjadi pada bulan Juli yaitu 142,80 mm, sedangkan curah hujan

terendah terjadi pada Oktober yaitu 26,90 mm.

Page 11: Kota Palu Dalam Angka 2007

Sementara itu kecepatan angin rata-rata berkisar antara 3 – 7 knots.

Arah angin pada tahun 2007 masih berada pada posisi yang sama dengan

tahun sebelumnya yaitu datang dari posisi utara.

III. PEMERINTAHAN

Secara administratif Kota Palu pada tahun 2007 terdiri dari 4 (empat)

Kecamatan dan 43 Kelurahan, seluruhnya telah berstatus definitif dan masuk dalam

klasifikasi desa swasembada.

Jumlah anggota DPRD Kota Palu tercatat sebanyak 29 orang, yang terdiri

dari Fraksi Golkar dan Kebangsaan (FGDK) sebanyak 18 orang yang terdiri dari

14 orang laki-laki dan 4 orang perempuan. dan Fraksi Islam Nasionalis (FIN)

sebanyak 11 orang yang terdiri dari 9 orang laki-laki dan 2 orang perempuan. Dari 29

orang anggota DPRD tersebut hanya terdapat 6 orang perempuan. Sejak terbentuknya

DPRD Kota Palu telah berhasil merumuskan sejumlah keputusan seperti pada tahun

2007 terdapat berbagai macam hasil keputusan anggota DPRD Kota Palu yaitu

Keputusan mengenai Peraturan Daerah / Local Regulation menghasilkan 11

keputusan. Keputusan DPRD / Assembly at Regional Decision menghasilkan 14

keputusan. Nota / Note menghasilkan 1 keputusan. Keputusan Pimpinan Dewan /

Chief of Council Decision menghasilkan sebanyak 17 keputusan. Musyawarah /

Discussion menghasilkan 16 keputusan. Memorandum / Memorandum sebanyak 1

keputusan. Dan Panitia Anggaran / Budget Committee menghasilkan sebanyak 12

keputusan.

IV. PENDUDUK DAN TENAGA KERJA

4.1 Penduduk

a. Jumlah Penduduk

Hasil Proyeksi SUPAS tahun 2007 menunjukkan bahwa jumlah

penduduk Kota Palu mencapai 307.747 jiwa. Dari jumlah tersebut

terdapat 6 jiwa penduduk warga negara asing (WNA).

b. Kepadatan Penduduk

Seiring dengan meningkatnya jumlah penduduk, maka tingkat

kepadatan penduduk juga mengalami peningkatan. Kepadatan penduduk

Page 12: Kota Palu Dalam Angka 2007

Kota Palu keadan akhir tahun 2007 tercatat 771 jiwa/km2, dengan luas

wilayah Kota Palu 395,06 km2.

Bila dilihat penyebaran penduduk pada tingkat Kecamatan,

ternyata Kecamatan Palu Selatan merupakan wilayah dengan kepadatan

penduduk tertinggi yaitu 1.772 jiwa/km2, sedangkan Kecamatan Palu

Timur merupakan wilayah yang terjarang penduduknya yaitu sebanyak

368 jiwa/km2.

c. Rasio Jenis Kelamin

Rasio jenis kelamin di Kota Palu pada tahun 2007 adalah sebesar

102 yang berarti setiap 100 penduduk perempuan terdapat 102 penduduk

laki-laki atau jumlah penduduk laki-laki relatif lebih besar daripada

penduduk perempuan.

Pada tingkat Kecamatan, Palu Utara mempunyai rasio jenis

kelamin 103, Palu Selatan dan Palu Barat rasio jenis kelaminnya 102,

Palu Timur rasio jenis kelaminnya 98 sedangkan Palu Utara rasio jenis

kelaminnya 100.

d. Komposisi Umur Penduduk

Komposisi atau struktur umur penduduk Kota Palu pada tahun

2007 yaitu kelompok umur 0-4 tahun sebanyak 33.158 jiwa, kelompok

umur 5-9 tahun sebanyak 30,760 jiwa, kelompok umur 10-14 tahun

sebanyak 30.726 jiwa, kelompok umur 15-19 tahun sebanyak 32.771

jiwa, kelompok umur 20-24 tahun sebanyak 35.260 jiwa, pada kelompok

umur 25-29 tahun sebanyak 28.857 jiwa, kelompok umur 30-34 tahun

sebanyak 26.687 jiwa, kelompok umur 35-39 tahun sebanyak 22.928

jiwa, kelompok umur 40-44 tahun sebanyak 19.104 jiwa, kelompok

umur 45-49 tahun sebanyak 14.194 jiwa, kelompok umur 50-54 tahun

sebanyak 10.641 jiwa, kelompok umur 55-59 tahun sebanyak 7.478 jiwa,

kelompok umur 60-64 tahun sebanyak 5.098 jiwa dan kelompok umur

65 tahun keatas sebanyak 7.085 jiwa. Data diatas menunjukkan bahwa

penduduk di Kota Palu berada pada kelompok penduduk usia muda.

4.2 Tenaga Kerja

Page 13: Kota Palu Dalam Angka 2007

Sebagai konsekwensi dari pertambahan jumlah penduduk adalah

bertambahnya jumlah penduduk yang masuk ke dalam angkatan kerja.

Pertambahan penduduk yang tidak seimbang dengan pertambahan

penyediaan lapangan kerja berakibat pada timbulnya pengangguran. Data

yang diperoleh dari Dinas Pendaftaran Penduduk, Catatan Sipil dan Tenaga

Kerja Kota Palu tahun 2007 menunjukkan bahwa sebagian besar pencari

kerja yang terdaftar belum dapat ditempatkan karena kurangnya

lowongan/kesempatan kerja yang tersedia. Data menunjukkan bahwa pencari

kerja yang terdaftar tahun 2007 sebanyak 6.770 orang, sementara itu

lowongan/kesempatan kerja hanya membutuhkan 1.292 orang.

Berdasarkan tingkat pendidikan, pencari kerja terbanyak adalah

mereka yang berpendidikan SMU/SMK, diikuti yang berpendidikan Sarjana

dan Pasca Sarjana. Sementara itu jumlah pencari kerja yang berpendidikan

Sarjana dan Pasca Sarjana menunjukkan peningkatan. Keadaan ini

menggambarkan bahwa tingkat pendidikan penduduk semakin membaik

yang berarti kwalitas tenaga kerja semakin tinggi.

Pada jumlah lowongan yang ditempatkan menurut sektor kegiatan

ekonomi tahun 2007. jumlah lowongan yang terbesar yaitu, pada sektor jasa

kemasyarakatan, sosial dan perseorangan sebesar 1.119 orang, diikuti oleh

sektor Pedagang Besar, Pedagang Eceran, Restoran dan Hotel sebesar 135

orang, dan sektor pertanian, peternakan, kehutanan, perkebunan dan

perikanan sebanyak 42 orang.

V. SOSIAL

5.1 Pendidikan

Mengingat bahwa penduduk Kota Palu masih tergolong penduduk

usia muda, ini berarti bahwa pada umumnya mereka berada pada usia

sekolah. Maka dibutuhkan sarana dan prasarana pendidikan yang memadai,

terlebih dalam rangka menyukseskan program wajib belajar pendidikan dasar

9 tahun.

Pada tahun 2007 jumlah sekolah Taman Kanak-Kanak (TK)

sebanyak 127 unit sekolah dengan murid sebanyak 5.912 orang. Jumlah

Page 14: Kota Palu Dalam Angka 2007

tersebut mengalami peningkatan dari tahun sebelumnya yang tercatat 5.842

orang, sedangkan rasio antara Murid dan Guru TK tahun 2007 di Kota Palu

sebesar 21.

Untuk tingkat Sekolah Dasar (SD) terdapat 179 unit Sekolah pada

tahun 2007, terdiri dari 63 unit Sekolah Negeri Non Inpres, 71 unit Sekolah

Inpres dan 27 unit Sekolah Swasta dan 18 Min/Mis.

Pada jenjang Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama (SLTP) terdapat 58

unit sekolah dengan 17.414 orang murid dan 957 orang guru, dengan rasio

antara murid terhadap guru sebesar 18.

Pada SMK, hampir 73 persen dari total SMK yang ada adalah SMK

Swasta . Pada tahun 2007 jumlah murid SMU sebanyak 10.353 orang,

dengan jumlah murid untuk SMK sebanyak 6.060 orang, dengan jumlah

guru sebanyak 645 orang.

5.2 Kesehatan

Pembangunan dibidang kesehatan bertujuan agar semua lapisan

masyarakat memperoleh pelayanan kesehatan secara mudah, murah dan

merata. Untuk memberikan pelayanan kesehatan yang lebih luas, maka

Puskesmas semakin dirasakan manfaatnya. Pada tahun 2007 di Kota Palu

telah terdapat 12 Puskesmas dan 29 Puskesmas Pembantu.

Pada tahun 2007 jumlah praktek perorangan yaitu sebanyak 116

orang dokter umum, 49 orang dokter spesialis, 29 orang dokter gigi, dan 121

orang bidan.

Jenis penyakit yang masih banyak diderita oleh penduduk di daerah

ini umumnya masih didominasi oleh penyakit pernafasan, penyakit kulit, dan

pencernaan. Pada tahun 2007 jumlah penderita penyakit umumnya

mengalami penurunan dibandingkan dengan tahun sebelumnya.

Untuk memberikan kemudahan dalam mengakses pelayanan

kesehatan pada masyarakat khususnya pegawai negeri dan keluarganya,

program ASKES pada tahun 2007 telah berhasil menghimpun sebanyak

23.575 peserta dengan 33.070 orang anggota keluarga.

5.3 Keluarga Berencana

Page 15: Kota Palu Dalam Angka 2007

Untuk mendukung keberhasilan program Keluarga Berencana (KB)

dalam rangka mengatur kelahiran maka pada setiap kecamatan telah

dibentuk klinik KB. Pada tahun 2007 jumlah klinik KB di Kecamatan Palu

Barat dan Palu Timur masing-masing sebanyak 12 buah, Kecamatan Palu

Selatan 7 buah dan Kecamatan Palu Utara 9 buah.

Pencapaian akseptor baru pada tahun 2007, secara keseluruhan

belum memenuhi target, atau sekitar 64,37 persen. Apabila dibandingkan

dengan pencapaian target tahun sebelumnya menurun tajam yaitu sebesar

35,17 persen. Terlihat dari jumlah petugas BKKBN yang berada di

kecamatan dari tahun ke tahun mengalami penurunan. Pada Kecamatan Palu

Barat dan Palu Selatan masing-masing terdapat 5orang PLKB, sedangkan

pada Kecamatan Palu Timur dan Palu Utara masing-masing sebanyak 4

orang PLKB.

5.4 Peradilan

Salah satu indikator keamanan adalah tingkat kriminalitas. Sebagai

tindak lanjut dari status terdakwa pelaku tindak kejahatan yang pekaranya

diselesaikan di pengadilan berdasarkan putusan hakim adalah sebagai

Narapidana (Napi) yang dibina di Lembaga Permasyarakatan (LP).

Dari hasil registrasi LP yang ada di Kota Palu diketahui bahwa pada

tahun 2007 jumlah narapidana kurungan/pengganti denda berdasarkan

putusan pengadilan berjumlah 153 orang, yang terdiri dari 141 orang napi

laki-laki dan 12 orang napi perempuan.

Berdasarkan kelompok usia tambahan napi yang ada terdiri dari 128

orang dewasa, 24 orang pemuda, terdapat 1 orang anak-anak dan terdapat

9 orang napi wanita dewasa dan 3 orang napi pemudi.

Dari catatan Kepolisian Resort Kota Palu jumlah kasus kejahatan

yang dilaporkan tahun 2007 sebanyak 854 kasus. Jenis kejahatan yang

tertinggi adalah penipuan, yaitu sebanyak 299 kasus.

5.5 Agama

Kota Palu merupakan daerah yang didiami oleh berbagai suku

bangsa dengan memeluk agama yang berbeda-beda. Berdasarkan agama

Page 16: Kota Palu Dalam Angka 2007

yang dipeluknya jumlah penduduk Kota Palu pada tahun 2007, adalah 81,19

persen memeluk Agama Islam, 12,71 persen memeluk Agama Kristen, 2,67

persen memeluk Agama Katolik, 1,03 persen memeluk Agama Hindu dan

2,39 persen pemeluk Agama Budha.

5.6 Kebersihan

Dalam meningkatkan kebersihan lingkungan di wilayah Kota Palu,

Pemerintah Kota melalui Dinas Lingkungan dan Kebersihan Kota Palu telah

menyediakan Tempat Pembuangan Sampah Sementara (TPS) sebanyak 637

buah yang tersebar di seluruh kecamatan dan sebuah lokasi Tempat

Pembuangan Sampah Akhir (TPA) di Kelurahan Kawatuna, Kecamatan Palu

Selatan seluah 30 Ha. Akan tetapi jumlah TPS pada tahun 2007 menurun

9,13 persen, dibandingkan dengan tahun lalu.

Volume sampah yang berhasil terangkut pada tahun 2007 sebanyak

913.000 m3 dengan menggunakan armada truk sampah sebanyak 20 unit dan

20 unit kontainer penampung.

5.7 Sosial Lainnya

Dalam mewujudkan rasa kepedulian sosial pemerintah dan

masyarakat di Kota Palu terhadap penduduk yang kurang mampu dan para

penyandang cacat, telah dilakukan berbagai tindakan nyata baik yang

dilakukan oleh pemerintah melalui Dinas Sosial maupun oleh masyarakat

umum melalui yayasan-yayasan dan panti asuhan yang ada di daerah ini.

Pada tahun 2007 terdapat 34 panti asuhan dan yayasan di wilayah

Kota Palu, yang menampung sejumlah 1.678 anak asuh. Guna meningkatkan

pengetahuan dan keterampilan anak-anak di Panti Sosial Bina remaja

diberikan latihan keterampilan berupa kursus kecantikan sebanyak 3 orang, 2

orang keterampilan menjahit, dan 3 orang diikutkan dalam keterampilan

lainnya seperti industri meubel.

Guna meningkatkan pelayanan masalah sosial kepada masyarakat

pemerintah melalui Dinas Sosial telah menempatkan sebanyak 178 orang

petugas sosial kemasyarakatan (PSM).

Page 17: Kota Palu Dalam Angka 2007

VI. PERTANIAN

Sektor pertanian terdiri dari beberapa sub sektor yaitu :

1. Sub Sektor Pertanian Tanaman Pangan

2. Sub Sektor Perkebunan

3. Sub Sektor Kehutanan

4. Sub Sektor Peternakan

5. Sub Sektor Perikanan

6.1 Pertanian Tanaman Pangan

Jenis tanaman pangan meliputi tanaman padi dan palawija serta

sayur-sayuran. Tanaman pangan terdiri dari komoditas padi, jagung, kacang

kedelai, kacang tanah, kacang hijau, ubi kayu dan ubi jalar. Sedangkan

tanaman sayur-sayuran yang dicakup disini hanya dibatasi pada komoditi

yang benar-benar ditaman/diusahakan oleh masyarakat dikota Palu seperti

bawang merah, petsai, tomat, bawang daun, ketimun, kacang-kacangan,

lombok, terung, bayam dan kangkung.

a. Padi

Padi sawah yang memiliki luas panen 349 Ha pada tahun 2006

menjadi 507 Ha pada tahun 2007 atau meningkat sebesar 45,27 persen

sedang produksi gabah dari 1.363 ton tahun 2006, menjadi 1.984 ton

tahun 2007 atau mengalami peningkatan sebesar 45,56 persen.

b. Palawija

Luas panen jagung pada tahun 2007 mengalami peningkatan

sebesar 32,79 persen, yaitu dari 491 Ha pada tahun 2006 menjadi 652 Ha

pada tahun 2007. peningkatan luas panen diikuti pula oleh peningkatan

produksi jagung. Produksi jagung meningkat sebesar 34,57 persen, atau

dari 1.128 ton pada tahun 2006 menjadi 1.518 ton pada tahun 2007.

Hal yang sama juga dialami oleh kacang tanah, ubi kayu dan ubi

jalar. Luas panen maupun produksinya juga meningkat sepanjang tahun

2007. Untuk kacang tanah produksinya meningkat 2,13 persen, ubi kayu

Page 18: Kota Palu Dalam Angka 2007

1,48 persen, dan ubi jalar 12,28 persen. Sementara untuk kacang kedelai,

luas panen maupun produksinya menurun selama tahun 2007. Kacang

hijau menurun hingga 23,33 persen.

c. Tanaman Sayur-sayuran

Komoditi sayuran yang dimonitor melalui survei pertanian,

dapat dikelompokkan kedalam 19 jenis, yakni antara lain bawang merah,

petsai, tomat, bawang daun, ketimun, kacang-kacangan, lombok, terung,

bayam, dan kangkung.

Data yang disajikan pada tahun 2007 baik dari sisi luas panen,

produktivitas, maupun produksinya menunjukkan terjadinya kenaikan

yang cukup signifikan.

d. Buah-buahan

Sebagaimana tanaman sayur-sayuran, produksi tanaman buah-

buahan selama tahun 2007 cenderung meningkat.

6.2 Perkebunan

a. Kelapa

Pada tahun 2006 produksi perkebunan kelapa di Kota Palu

diperkirakan sebesar 586,34 ton dengan luas tanam sebanyak 870 Ha.

Tanama perkebunan kelapa tersebut semuanya adalah

perkebunan rakyat yang masing-masing terdapat di Kecamatan Palu

Barat seluas 76 Ha, Kecamatan Palu Utara seluas 632 Ha, Kecamatan

Palu Selatan seluas 114 Ha, dan Kecamatan Palu Timur seluas 48 Ha.

b. Kakao (Coklat)

Produksi perkebunan coklat di Kota Palu pada tahun 2006

diperkirakan sebesar 4,41 ton dengan luas tanam sebanyak 568 Ha yang

banyak dijumpai di Kecamatan Palu Utara.

6.3 Kehutanan

Luas kawasan hutan di Kota Palu tahun 2007 tercatat seluas 17.306

Ha yang terdiri dari Hutan Lindung seluas 7.141 Ha (41,26 persen), Hutan

Produksi terbatas seluas 4.376 Ha (25,29 persen) dan Hutan Suaka

Alam/Hutan Wisata seluas 5.789 Ha (33,45 persen).

Page 19: Kota Palu Dalam Angka 2007

6.4 Peternakan

Ternak Besar dan Kecil di wilayah Kota Palu terdiri dari Kerbau,

Sapi, Kuda, Kambing, Domba, Babi. Pada tahun 2007 populasi terbesar

adalah Kambing sebanyak 18.032 ekor, kemudian Sapi 6.835 ekor dan

Domba 3.941 ekor. Sementara populasi unggas terbesar adalah Ayam

Pedaging sejumlah 1.009.240 ekor, Ayam Ras Petelur 107.224 ekor, Ayam

Buras 437.278 ekor dan Itik 764 ekor.

6.5 Perikanan

Produksi Perikanan di Kota Palu tahun 2007 tercatat sebesar 1.804,2

ton, dan meningkat 15,76 persen dari tahun 2006 sebesar 1.558,6 ton.

Produksi tersebut terdiri dari produksi perikanan laut sebesar 1.787,5 ton,

dan perikanan darat 16,7 ton. Peningkatan produksi perikanan tersebut

terjadi pada semua kegiatan usaha perikanan.

VII.INDUSTRI, LISTRIK DAN AIR MINUM

7.1 Industri

Jumlah perusahaan industri sesuai data yang diperoleh tahun 2007

tercatat sebanyak 2.613 perusahaan yang terdiri dari : Industri Aneka 533

perusahaan, Industri Logam, Mesin, Elektronika dan Kimia sebanyak 855

perusahaan, dan Industri Hasil Pertanian dan Kehutanan sebanyak 1.125

perusahaan. Dari keseluruhan perusahaan yang ada mampu menyerap tenaga

kerja sebanyak 14.015 orang.

Nilai Tambah Industri tahun 2007 mengalami peningkatan dari

93,32 milyar rupiah tahun 2006 menjadi 111,54 milyar rupiah pada tahun

2007. peningkatan tersebut juga diikuti oleh bertambahnya nilai investasi di

sektor Industri dari 123,45 milyar rupiah tahun 2006 menjadi 128,49 milyar

rupiah pada tahun 2007.

7.2 Listrik

Tenaga Listrik yang berhasil diproduksi oleh PLN di Kota Palu pada

tahun 2007 sebesar 291.518.845 Kwh, naik sebesar 35,54% jika

Page 20: Kota Palu Dalam Angka 2007

dibandingkan dengan produksi tahun sebelumnya. Dari keseluruhan tenaga

listrik yang diproduksi, yang berhasil terjual 173.473.787 Kwh (59,51%).

7.3 Air Minum

Kapasitas produksi yang dicapai oleh Perusahaan Daerah Air Minum

(PDAM) tahun 2007 sebesar 225 ribu m3. Banyaknya air yang disalurkan

kepada pelanggan sebanyak 86 persen dari total air yang diproduksi. Jumlah

pelanggan yang dilayani oleh PDAM pada tahun 2007 sebanyak 524

pelanggan, yang terdiri dari sosial sebanyak 13, non niaga 484, niaga 21,

industri 2, khusus pelabuhan 4.

VIII.PERDAGANGAN

8.1 Neraca Perdagangan, Ekspor dan Impor

Neraca Perdagangan yang tercatat pada beberapa pelabuhan penting

di Kota Palu menunjukkan angka surplus dari tahun ke tahun.

Nilai Ekspor yang dicapai oleh Kota Palu selama tahun 2007

berjumlah 199,40 juta US$, sedangkan pada tahun 2007 tidak ada Nilai

Impor, sehingga neraca perdagangan menunjukkan angka surplus sebesar

199,40 juta US$.

8.2 Koperasi

Koperasi di Kota Palu tahun 2007 tercatat sebanyak 315 buah yang

semuanya berstatus sebagai koperasi primer. Angka ini menunjukkan adanya

peningkatan dibandingkan dengan jumlah koperasi tahun 2006 yang

berjumlah 309, atau meningkat 1,94 persen. Jenis koperasi terbanyak adalah

Koperasi Serba Usaha sebanyak 112 buah dan KPN sebanyak 88 buah.

8.3 Penyaluran Beras Dolog

Penyaluran beras yang dilaksanakan oleh DOLOG (Depot Logistik)

Sulawesi Tengah di wilayah Kota Palu tahun 2007 mengalami peningkatan

dari tahun sebelumnya, yaitu sebesar 30,17 persen atau dengan jumlah

14.207 ton.

Pada tahun 2007, penyaluran beras terbanyak adalah pada bulan

Maret yang tercatat sebesar 3.346 ton, dan terendah pada bulan November

dengan jumlah beras yang tersalurkan sebanyak 116 ton.

Page 21: Kota Palu Dalam Angka 2007

IX. PERHUBUNGAN DAN KOMUNIKASI

9.1 Keadaan Jalan

Kota Palu pada tahun 2007 memiliki ruas jalan sepanjang 676,83 km

sedangkan keadaan tahun 2006 Kota Palu memiliki ruas jalan sepanjang

663,94 km. Dari panjang jalan tersebut sebanyak 94,77 persen telah diaspal

dan 77,93 persen dalam keadaan baik.

9.2 Angkutan Darat

Jumlah kendaraan yang telah diuji pada Dinas Perhubungan Kota

Palu selama tahun 2007 sebanyak 5.553 kendaraan. Dari jenis kendaraan

yang di uji tersebut, mobil barang umum dan bukan umum sebanyak 2.587

kendaraan, mobil bus umum dan bukan umum mencapai 2.443 kendaraan,

mobil penumpang umum sebanyak 460 kendaraan, kereta gandeng bukan

umum 48 kendaraan, dan kendaraan khusus bukan umum 65 kendaraan,

serta Kendaraan Bermotor Roda Tiga bukan umum sejumlah 15 kendaraan.

Jumlah SIM yang dikeluarkan dari Daerah Hukum Polresta Palu

Selatan tahun 2007, jenis SIM C merupakan jumlah terbanyak yaitu 17.077

buah, SIM A 4.082 buah, SIM B1 1.611 buah dan SIM B2 sebanyak 92

buah, sehingga dalam tahun 2007 Polresta Palu telah mengeluarkan

sebanyak 22.862 buah SIM.

Jumlah kecelakan di wilayah kerja Polresta Palu selama tahun 2007

tercatat sebanyak 581 kecelakaan, jumlah korban yang meninggal 43 orang,

luka berat 125 orang, luka ringan 969 orang dengan total kerugian mencapai

885,7 juta rupiah.

9.3 Angkutan Udara

Arus lalu lintas Pesawat Udara dan jumlah penumpang yang datang

dan berangkat di Bandara Mutiara Palu pada tahun 2007 terlihat adanya

peningkatan jumlah pesawat dan jumlah penumpang, baik yang datang

maupun berangkat dibanding tahun 2006.

Page 22: Kota Palu Dalam Angka 2007

Pada tahun 2007 secara umum jumlah barang dan paket pos

bongkar, muat di Bandara Mutiara Palu mengalami penurunan sebesar 5,76

persen.

9.4 Angkutan Laut

Lalu lintas kapal laut yang masuk dan keluar wilayah Kota Palu

dilayani oleh 2 pelabuhan yaitu Pantoloan dan Talise. Pada tahun 2007

kunjungan kapal pelayaran dalam negeri mengalami penurunan apabila

dibandingkan tahun 2006, yaitu sebesar 10,29 persen atau sejumlah 190

kunjungan. Kemudian pada pelayaran luar negeri, meningkat 4,41 persen

pada tahun 2007, atau sebanyak 3 kunjungan dibandingkan tahun 2006.

Menurunnya jumlah kunjungan kapal pelayaran dalam negeri pada

tahun 2007 diikuti dengan turunnya jumlah penumpang yang datang, yaitu

menurun hingga 86,27 persen dari tahun 2006, sedangkan jumlah

penumpang yang berangkat melalui Pelabuhan Pantoloan meningkat sebesar

10,25 persen. Jumlah penumpang yang datang pada tahun 2007 sebanyak

71.022 orang, dan penumpang yang berangkat sebanyak 82.298 orang.

Jumlah barang yang dibongkar pada tahun 2007 mengalami

penurunan dari tahun 2006, yaitu sebesar 77,02 persen, sedangkan jumlah

barang yang dimuat meningkat sebesar 11,88 persen pada tahun 2007.

jumlah barang yang dibongkar pada tahun 2007 sebanyak 92.317 ton,

sedangkan jumlah barang yang dimuat sebanyak 1.091.548 ton.

9.5 Pos dan Komunikasi

Perkembangan kegiatan pelayanan jasa pos dan giro sangat

tergantung pemanfaatannya oleh masyarakat. Data pos yang disajikan

meliputi kegiatan pelayanan yang diberikan terhadap penerimaan dan

pengiriman surat-surat pos, warkat/kartu pos, paket pos, dan wesel pos.

Secara umum pelayanan jasa pos baik penerimaan maupun

pengiriman benda pos lintas nasional dan internasional pada tahun 2007

mengalami penurunan jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Hal ini

disebabkan oleh perubahan perilaku masyarakat yang saat ini lebih menyukai

telepon sebagai alat komunikasi.

Page 23: Kota Palu Dalam Angka 2007

X. PERHOTELAN

Dalam memberikan pelayanan terhadap wisatawan asing maupun domestik

yang datang ke Kota Palu, diperlukan tersediannya sarana akomodasi (hotel) yang

memadai. Jumlah hotel di Kota Palu pada tahun 2007 tercatat sebanyak 53 buah atau

mengalami kenaikan sebanyak 6 hotel/penginapan datu keadaan tahun 2006.

Fasilitas kamar dan tempat tidur pada tahun 2007 tercatat sebanyak 798 buah

kamar dan 1.379 tempat tidur. Bila dibandingkan dengan tahun 2006, menunjukkan

adanya peningkatan jumlah baik kamar maupun jumlah tempat tidur.

Jumlah tenaga kerja perhotelan pada tahun 2007 tercatat sebanyak 126 orang

yang sampai saat ini masih didominasi oleh tenaga kerja tamatan SLTA.

XI. KEUANGAN DAN HARGA-HARGA

11.1 Keuangan Pemerintah Daerah

Keberhasilan dan kelancaran roda pemerintahan suatu daerah,

selain ditunjang oleh sumber daya manusia yang handal, juga

dipengaruhi oleh sumber dana yang memadai, yaitu sumber pada

penerimaan daerah, dan selanjutnya direalisasikan untuk berbagai

kegiatan baik yang menyangkut kegiatan administrasi, operasi, modal

dan lainnya.

Pada Tahun Anggaran 2007 Penerimaan Daerah Otonom Kota

Palu mencapai 451,53 milyar rupiah. Sumber penerimaan terbesar adalah

dari bagian pendapatan yang berasal dari dana perimbangan yang

tercatat sebesar 377,33 milyar rupiah atau sekitar 83,65 persen dari

seluruh penerimaan.

Pengeluaran daerah pada Tahun Anggaran 2007 pengeluaran

pemerintah Kota Palu sebesar 441,59 milyar rupiah, atau meningkat

20,64 persen dari tahun sebelumnya yang besarnya adalah 366,04 milyar

rupiah.

11.2 Pajak Bumi dan Bangunan (PBB)

Page 24: Kota Palu Dalam Angka 2007

Penerimaan PBB merupakan salah satu sumber dana bagi

pembangunan nasional maupun daerah. Pada Tahun Anggaran 2007,

wajib pajak mencapai 83,740 dengan areal tanah yang terkena pajak

seluas 99.222 ribu m3.

11.3 Perbankan

Jumlah Kantor Bank di Kota Palu sampai dengan tahun 2007

tercatat sebanyak 38 buah yang terdiri dari 3 Kantor Pusat, 13 Kantor

Cabang, 8 Kantor Cabang Pembantu, 2 Kantor Kas, dan 12 Kantor Unit

Pembantu.

Dari posisi kredit Bank Pemerintah menurut sektor ekonomi

tahun 2007, sektor perdagangan memiliki posisi kredit hingga mencapai

972,8 milyar rupiah atau sebesar 38,23 persen dari total kredit yang ada

yaitu sekitas 2,5 triliun rupiah. Jumlah total kredit yang dikeluarkan pada

tahun 2007 mengalami kenaikan sebesar 29,37 persen. Pada posisi kredit

investasi dari berbagai sektor ekonomi, besarnya kredit investasi Bank

Pemerintah pada tahun 2007 mengalami peningkatan 33,29 persen, atau

dari 71,45 milyar rupiah menjadi 95,68 milyar rupiah. Demikian halnya

dengan posisi kredit investasi Bank Swasta pada tahun 2007 meningkat

hingga 105,69 persen.

Dana perbankan dalam bentuk rupiah dan valuta asing pada

tahun 2007 bernilai 2,9 triliun rupiah pada akhir triwulan IV, atau 21,05

persen dalam bentuk giro, 21,98 persen bentuk deposito, 56,98 persen

dalam bentuk tabungan. Posisi deposito berjangka secara umum selama

lima tahun terakhir (2003-2007). Pada posisi akhir triwulan IV tahun

2007 tercatat jumlah deposito berjangka sebesar 623,68 milyar rupiah,

atau menurun 9,11 persen dari posisi awal tahun 2007. dari jumlah

tersebut ternyata deposito berjangka satu bulan paling banyak dinimati,

yaitu rata-rata 71,24 persen dari rata-rata total deposito.

11.4 Harga-Harga

Pembangunan sektor ekonomi sangat tergantung pada keadaan

fiskal dan moneter. Apabila keadaan tersebut tidak terkendali akan

Page 25: Kota Palu Dalam Angka 2007

mengakibatkan tingginya inflasi, sehingga daya beli masyarakat terhadap

barang menurun, atau sebagai pertanda bahwa nilai uang merosot.

Laju inflasi didasarkan pada akumulasi perubahan IHK (Indeks

Harga Konsumen) perbulan. Pada tahun 2007 laju inflasi Kota Palu

sebesar 8,13 persen. Perkembangan harga sembilan bahan pokok di Kota

Palu pada tahun 2007 cenderung meningkat, apabila dibandingkan

dengan tahun-tahun sebelumnya.

XII.PENDAPATAN REGIONAL

Pembangunan perekonomian Kota Palu menunjukkan kemajuan yang

berarti, kondisi ini ditunjang dengan perbaikan iklim makro ekonomi Kota Palu yang

semakin membaik. Dalam kurun waktu lima tahun (2004-2007) dengan penilaian

terbaru tahun dasar 2000, menunjukkan perkembangan yang cukup mengembirakan

ditandai dengan tingginya angka pertumbuhan ekonomi yaitu 7,47 persen dengan

total PDRB atas dasar harga berlaku saat ini sebesar 3.834.457 juta rupiah. Indokator

ini memperlihatkan bahwa serangkaian kebijakan mendasar yang telah digariskan

oleh pemerintah untuk meningkatkan kinerja sektor-sektor ekonomi telah

menunjukkan hasil yang signifikan dalam pembangunan di Kota Palu.

Pertumbuhan ekonomi Kota Palu terus mengalami peningkatan hingga

mencapai 7,28 persen pada tahun 2006 dan meningkat sebesar 7,47 persen pada

tahun 2007.

12.1 Peranan dan Laju Pertumbuhan Sektoral

Berdasarkan distribusi PDRB atas dasar Harga Berlaku tahun

2007 struktur perekonomian Kota Palu selama ini ditunjang oleh 9

(sembilan) sektor pembentuk PDRB. Adanya perbedaan pertumbuhan

yang dialami oleh masing-masing sektor ekonomi menyebabkan

berubahnya struktur perekonomian. Berdasarkan harga berlaku,

diketahui bahwa sektor ekonomi yang paling berperan adalah sektor

Jasa-jasa dengan kontribusi sebesar 27,56 persen, kemudian disusul oleh

sektor Industri Pengolahan sebesar 14,16 persen, sektor Perdagangan,

Hotel dan Restoran sebesar 13,78 persen, sektor Angkutan dan

Komunikasi 12,96 persen, sektor Keuangan, Persewaan dan Jasa

Page 26: Kota Palu Dalam Angka 2007

Perusahaan 12,58 persen, sektor Listrik dan Air Bersih, sektor Pertanian

dengan kontribusi masing-masing sebesar 9,40; 4,14; 3,09; dan 2,34

persen.

Berdasarkan peranan dari masing-masing sektor tersebut, jelas

terlihat bahwa perekonomian Kota Palu telah didominasi oleh sektor

tersier (sektor Jasa-jasa, sektor Perdagangan, Hotel dan Restoran, sektor

Angkutan dan Komunikasi dan sektor Keuangan, Persewaan dan Jasa

Perusahaan) dengan peranan sebesar 66,88 persen terhadap total

pendapatan regional Kota Palu.

12.2 Perkembangan PDRB Perkapita

Perkembangan PDRB perkapita atas dasar Harga Berlaku tahun

2007 mencapai 12.582.428 rupiah, sedangkan berdasarkan Harga

Konstan 2000 mencapai 7.242.083 rupiah.