korea selatan adalah salah satu negara yang paling banyak mengimpor dan mengkonsumsi energi di dunia

3
Korea Selatan adalah salah satu negara yang paling banyak mengimpor dan mengkonsumsi energi di dunia. Beberapa pakar lingkungan mengatakan memperbanyak energi terbarukan adalah salah satu cara meningkatkan kemandirian energi negeri itu. Korea Selatan punya sumber daya alam yang terbatas. Bank Dunia memperkirakan lebih dari 80 persen dari total konsumsi energi Korea berasal dari impor luar negeri, terutama batu bara dan minyak bumi. Kota Seoul ingin menjadi contoh bagi seluruh negeri dengan mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil. Juga mengembangkan pembangkit listrik yang sumber energinya ada di dalam negeri. “Sumber energi terbarukan tidak bisa lagi dihindari oleh Korea. Ini untuk mempertahankan pembangunan berkelanjutan serta kualitas hidup masyarakat,” tutur Park Ji-young, analis energi di Institut Kajian Kebijakan Asan di Seoul. Park mengatakan proyek energi terbarukan seperti yang dilakukan di Balai Kota Seoul harus didukung. Dia juga mengatakan, pemerintah nasional pun berencana meningkatkan kemandirian energi ramah lingkungan… meski dengan cara yang agak berbeda. Sepertiga listrik di Korea Selatan dihasilkan oleh nuklir. Saat ini ada 23 fasilitas Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir dan dalam 10 tahun mendatang pemerintah berencana membangun 9 pembangkit lagi. Seiring dengan teknologi terbarukan, memperkuat tenaga nuklir merupakan bagian penting dari rencana Korea Selatan untuk menjamin keamanan energi. Kim Jong-kyung, Presiden Masyarakat Nuklir Korea, mengatakan tenaga nuklir tidak hanya mengurangi ketergantungan pada impor dan ini pun teknologi yang ramah lingkungan. “Tenaga Nuklir hanya menghasilkan 10 gram CO2 per KWH. Sementara gas buangan dari gas alam cair misalnya mencapai 55 kali lipat.

Upload: nur-fitry-a

Post on 12-Jul-2016

14 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

seoul

TRANSCRIPT

Page 1: Korea Selatan Adalah Salah Satu Negara Yang Paling Banyak Mengimpor Dan Mengkonsumsi Energi Di Dunia

Korea Selatan adalah salah satu negara yang paling banyak mengimpor dan mengkonsumsi energi di dunia. Beberapa pakar lingkungan mengatakan memperbanyak energi terbarukan adalah salah satu cara meningkatkan kemandirian energi negeri itu.

Korea Selatan punya sumber daya alam yang terbatas. Bank Dunia memperkirakan lebih dari 80 persen dari total konsumsi energi Korea berasal dari impor luar negeri, terutama batu bara dan minyak bumi.

Kota Seoul ingin menjadi contoh bagi seluruh negeri dengan mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil. Juga mengembangkan pembangkit listrik yang sumber energinya ada di dalam negeri.

“Sumber energi terbarukan tidak bisa lagi dihindari oleh Korea. Ini untuk mempertahankan pembangunan berkelanjutan serta kualitas hidup masyarakat,” tutur Park Ji-young, analis energi di Institut Kajian Kebijakan Asan di Seoul.

Park mengatakan proyek energi terbarukan seperti yang dilakukan di Balai Kota Seoul harus didukung. Dia juga mengatakan, pemerintah nasional pun berencana meningkatkan kemandirian energi ramah lingkungan… meski dengan cara yang agak berbeda.

Sepertiga listrik di Korea Selatan dihasilkan oleh nuklir. Saat ini ada 23 fasilitas Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir dan dalam 10 tahun mendatang pemerintah berencana membangun 9 pembangkit lagi.

Seiring dengan teknologi terbarukan, memperkuat tenaga nuklir merupakan bagian penting dari rencana Korea Selatan untuk menjamin keamanan energi.Kim Jong-kyung, Presiden Masyarakat Nuklir Korea, mengatakan tenaga nuklir tidak hanya mengurangi ketergantungan pada impor dan ini pun teknologi yang ramah lingkungan.

“Tenaga Nuklir hanya menghasilkan 10 gram CO2 per KWH. Sementara gas buangan dari gas alam cair misalnya mencapai 55 kali lipat. Itulah sebabnya energi nuklir adalah energi hijau. Tentu saja ada masalah keamanan, tapi selama ini bisa diatasi, maka nuklir adalah energi yang bersih.”

Pandangan yang juga dianut pemerintah Korea Selatan ini memicu kritik para aktivis lingkungan.

“Menurut kami itu adalah propaganda berkedok ramah lingkungan yang terbesar. Kami melihat tidak ada unsur ramah lingkungan sama sekali di dalamnya. Bahkan pemerintah menyalahgunakan kata pembangunan hijau,” ujar Lee Hee-song dari Greenpeace di Seoul.

Korea Selatan mempromosikan versi mereka soal pembangunan yang ramah lingkungan di luar negeri.

Page 2: Korea Selatan Adalah Salah Satu Negara Yang Paling Banyak Mengimpor Dan Mengkonsumsi Energi Di Dunia

Konsep ini sudah memenangkan kontrak bernilai triliyunan rupiah untuk membangun reaktor nuklir di Uni Emirat Arab. Dan fokus mereka sekarang adalah memenangkan tender di Asia Tenggara.

Perluasan tenaga nuklir ini bertentangan dengan skeptisisme yang berkembang di dunia industri, kata Lee Heo-song.

“Korea merupakan satu dari sedikit negara yang tetap memperluas kebijakan nuklirnya pasca Fukushima. Sementara negara-negara nuklir seperti Jerman, Belgia dan bahkan Jepang secara perlahan menghapuskan nuklir.”

Korea Selatan terus mendorong pengawasan yang lebih ketat terhadap PLTN. Tahun lalu, tiga reaktor dimatikan setelah ditemukan sertifikat keamanan palsu. Dan beberapa pejabat pemerintah telah dipecat atau dipenjara karena menerima suap dari pemasok suku cadang.

Pengawas energi Kook Joung-yean mengatakan skandal-skandal itu membuat panel surya dan teknologi ramah lingkungan lainnya jauh lebih menarik.“Teknologi ini berkembang sangat cepat dan kami didukung pemerintah. Jadi menurut saya, di masa depan jenis energi terbarukan ini akan menggantikan nuklir dan sumber energi yang tidak terbarukan lainnya.”

Dan Kook menambahkan bila ini terjadi, Korea Selatan akan benar-benar mandiri secara energi.