konteks budaya gambar binatang pada seni cadas di sulawesi selatan

7/26/2019 Konteks Budaya Gambar Binatang Pada Seni Cadas Di Sulawesi Selatan

1/28

KONTEKS BUDAYA GAMBAR BINATANG PADA SENI CADAS DI SULAWESI SELATAN

Yosua Adrian Pasaribu

Mahasiswa S2 Arkeologi Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya, Universitas Indonesia

PM! "#$%&'""$%

(mail)*+! $"-"%%&%-")y.+asaribu/yahoo.0om

Abstra0t

1his arti0le is the result o thesis with the same title on Ar0haeology Magister Program, University o

Indonesia. 1his resear0h relies on stru0turalist a++roa0h assuming that artists have +otential 0hoi0es

whi0h motis to sele0t rom their artisti0 re+ertoire. 1hat a++ro+riate 0hoi0es at any +la0e are guided by

the lo0ation o site in the region. (tnogra+hi0 studies o animal motis in ro0k art shows totemism,

shamanism, and everyday lie as 0ultural 0onte3ts. Based on that 0ultural 0onte3ts, it is known that

shamanism was the 0ultural 0onte3t o ro0k art in South Sulawesi whi0h is dominated by one animal

moti.

4eywords!

5o0k art6 Animal Motis6 7ultural 7onte3t, South Sulawesi

Abstrak

Artikel ini meru+akan hasil +enelitian tesis S2 Arkeologi Universitas Indonesia yang memiliki 8udul yang

sama. Penelitian ini berdasarkan ke+ada +endekatan strukturalis yang mengasumsikan bahwa

seniman9seniman memiliki +otensi untuk memilih moti berdasarkan re+ertoir dari sistem artistik

mereka. Pemilihan moti mungkin 8uga ditentukan oleh lokasi geograis dalam kawasan. Studi9studi

+enggambaran moti binatang +ada seni 0adas dalam konteks etnograi menun8ukkan konteks budaya

totemisme, shamanisme, dan kehidu+an sehari9hari. Berdasarkan tiga konteks budaya tersebut

diketahui konteks budaya moti binatang +ada seni 0adas Sulawesi Selatan adalah shamanisme yang

didominasi oleh +enggambaran satu 8enis binatang.

4ata kun0i!

Seni 0adas6 :ambar Binatang6 4onteks Budaya, Sulawesi Selatan


2/28

Pendahuluan

Pulau Sulawesi meru+akan daerah +ertemuan antara auna dari dataran Sunda ;Asia< dan

dataran Sahul ;Pa+ua9Australia< =Intan 2$$,"'>. 4ondisi Sulawesi sebagai +ulau yang membatasi

aliran genetik dengan daerah di sekelilingnya dalam waktu yang sangat +an8ang menghasilkan auna9

auna endemik ;tidak ditemukan di daerah lain< sebagai akibat evolusi lokal karena isolasi geograi

antara lain Babyrousa babyrousa;babirusa.

Seni 0adas adalah seni yang digambar, digores atau di+ahatkan +ada media batuan keras atau

+adas yang oleh +ara ahli diinter+retasikan berkaitan erat dengan religi. Seni 0adas ditemukan di situs9

situs Palaeolitik di (ro+a hingga di masyarakat tradisional +ada masa kini yang melan8utkan tradisi

terkait seni tersebut di Amerika dan Australia. Seni 0adas adalah seni yang menggambarkan

lingkungan sekitar atau lanseka+ =hitley, "''>. Seni 0adas terdiri atas gambar9gambar, moti9moti,

dan desain9desain yang dituangkan di atas +ermukaan batuan atau 0adas alami, se+erti +ada

+ermukaan tebing atau batu besar, +ermukaan dinding atau langit9langit gua, atau di +ermukaan tanah

=hitley, 2$$&!->. Seni 0adas 8uga dikenal dengan istilah seni gua atau seni +arietal ;dinding gua.

Seni 0adas ditemukan di seluruh benua di dunia dan terkait dengan masyarakat +emburu9

+engum+ul makanan meski+un terda+at seni 0adas di 4awasan (nnedi ;7had< yang dikembangkan

oleh masyarakat +astoralis. Seni 0adas di Indonesia ditemukan di Situs :ua *arimau ;Sumatera

Selatan


3/28

oleh gambar tangan, dan +enggambaran moti binatang mamalia besar endemik Sulawesi dengan

+ewarna merah dalam ukuran besar dan gaya naturalis serta +enggambaran garis9garis di bagian

badan binatang yang memiliki +ertanggalan antara -' "@ ribu tahun yang lalu =(riawati 2$$-6 Aubert

et al. 2$"#>. Seni 0adas +eriode ini diduga kuat dikembangkan oleh masyarakat Cserum+unD Abori8in

Australia +ada +ersebarannya di 4alimantan, Sulawesi, Seram, Maluku, Pa+ua dan Australia +ada

kurun waktu &$.$$$ tahun yang lalu =Fage, 7haEine, dan Setiawan 2$"$, "%%>.

Periode Austronesia didominasi oleh +enggambaran moti binatang dalam ukuran ke0il

;termasuk binatang laut se+erti ikan, +enyu, dan lain9lain serta binatang domestik se+erti an8ing, ayam,

dan kuda.

1erle+as dari kosongnya inormasi antro+ologi ragawi, kawasan gua9gua +rase8arah di Sulawesi

Selatan meru+akan Ckanvas geograisD dimana masyarakat +emburu9+engum+ul makanan =(riawati

2$$-,"6 Permana 2$"#, 2&92'$> mengembangkan tradisi seni 0adas mereka. Menarik untuk di0atat

bahwa salah satu +enggambaran binatang babi di eang 1im+useng ;Maros< dalam seni 0adas

kawasan karst Maros9Pangke+ memiliki +ertanggalan ?-&.#$$ tahun yang lalu =Aubert et al. 2$"#>.

:ambar babi tersebut berkonteks dengan gambar tangan yang memiliki +ertanggalan ?-'.$$$ tahun

yang lalu ;kini gambar tangan +ada seni 0adas yang tertua di dunia< =Aubert et al. 2$"#>. *asil

+ertanggalan tersebut mendekatkan as+ek waktu gambar binatang +ada seni 0adas di Sulawesi

Selatan dengan seni 0adas arkaik Palaeolitik Atas (ro+a dengan gambar singa dari :reat Panel, :ua

7hauvet9Pont9GHAr0 ;Peran0is< yang memiliki +ertanggalan ?-%.$$$ tahun yang lalu =alter 2$"&!&&>.

3


4/28

Pertanggalan terbaru gambar babi di eang 1im+useng ;Maros< menun8ukkan usia arkaik yang

relati seEaman dengan seni 0adas Palaeolitik Atas (ro+a. *al tersebut disertai banyaknya gambar

binatang ;2%< yang ditemukan di 2- dari gua9gua di kawasan seni 0adas Maros9Pangke+ =BP7B

Makassar 2$"-> menimbulkan semangat untuk melakukan +enera+an teori dan metode konteks

budaya gambar binatang dalam seni 0adas menurut Sauvet dkk =2$$'> terhada+ seni 0adas di

kawasan tersebut.

Penggambaran binatang9binatang +ada seni 0adas meru+akan enomena global baik +ada seni

0adas dalam konteks arkeologi ;tan+a 0atatan etnograi masyarakat +endukungnya< atau+un dalam

tradisi seni 0adas masyarakat +emburu9+engum+ul makanan kontem+orer bahkan masyarakat

+astoralis =Sauvet et al. 2$$'>. Penggambaran igurati binatang9binatang +ada seni 0adas diduga kuat

meru+akan salah satu re+ertoir seni 0adas arkaik yang berkembang baik di (ro+a Barat, AustraliaUtara, dan Sulawesi Selatan +ada kurun waktu J#$.$$$ tahun yang lalu =Aubert et al. 2$"#, -9#>.

:ambar9gambar binatang +ada seni 0adas di Sulawesi Selatan memiliki keragaman baik 8enis

binatang yang digambarkan mau+un lokasi gua dimana 8enis binatang tersebut digambarkan.

Berdasarkan kenyataan tersebut, maka +ertanyaan9+ertanyaan yang melatarbelakangi +enelitian ini

adalah bagaimana +ola rekuensi dan +ersebaran gambar binatang +ada seni 0adas di Sulawesi

Selatan serta bagaimana inter+retasi konteks budaya berdasarkan +ola tersebut.

Penelitian ini dilakukan melalui +endekatan strukturalisme budaya yang memandang seni 0adas

sebagai enomena ada+ti untuk menyam+aikan inormasi di dalam dan keluar kelom+ok sosial,

maniestasi subsistem ideologi dan simbolis, dan dikaitkan dengan +erilaku manusia dibandingkan

eks+resi artistik individual =Berro0al 2$"", ->. Kleh karena itu, +ada +enelitian ini gambar9gambar

binatang tidak di+andang sebagai karya9karya individual, melainkan sebagai karya kelom+ok sosial

yang memiliki konvensi budaya yang dieks+resikan melalui seni 0adas. Strukturalisme budaya ini

se0ara umum menekankan +andangan bahwa kebudayaan meru+akan sebuah struktur layaknya

sebuah sistem mekanisme yang menyebabkan manusia ber+erilaku =Smith 2$$", "$">.

Pada +enelitian seni 0adas sebagai enomena budaya, +endekatan strukturalisme budaya ini

dikembangkan oleh M. 5a+haLl ="'#&, "'%>, A. aming9(m+eraire ="'%2>, dan terutama oleh studi9

studi kom+rehensi dari A. eroi9:ourhan ="'%&>. Ma3 5a+haLl ;"'9"'&2< ialah seorang se8arawan

seni erman9Amerika yang +ertama kali mengka8i seni 0adas Palaeolitik Atas di 4awasan Gordogne

;Peran0is< sebagai suatu kesatuan seni yang dikembangkan oleh satu masyarakat. Ia mengambil

o+osisi biner sebagai inter+retasi terhada+ struktur seni 0adas tersebut misalnya moti bison)kuda

sebagai +erlambang laki9laki)+erem+uan, kehidu+an)kematian, sebagai nilai9nilai universal

4


5/28

kemanusiaan. Ia menolak +enggunaan analogi etnograi untuk mengambil inter+retasi terhada+ seni

0adas Palaeolitik Atas. AndrN eroi9:ourhan ;"'""9"'%< memelo+ori +enelitian seni 0adas se0ara

sistematis arkeologis dengan +endekatan keruangan terhada+ satuan ruang geograis gua. Inter+retasi

eroi9:ourhan terkait dikotomi yang menyatakan bahwa gambar9gambar tertentu menyimbolkan laki9

laki)+erem+uan, dll. eroi9:ourhan ber+enda+at bahwa gua dengan seni 0adas adalah lokasi sakral

dimana dilakukan ritual9ritual religi. Annette aming9(m+eraire ;"'"@9"'@@< ialah murid dari eroi9

:ourhan, yang memiliki +endekatan seru+a dengan eroi9:ourhan mengenai +enelitian seni 0adas

+alaeolitik di (ro+a. 4eduanya menekankan dokumentasi lengka+ dari situs gua yang memiliki seni

0adas dan data +ersebaran serta bentuk dari seni 0adas tersebut. 4etiga ahli ini menolak +enggunaan

data etnograi untuk membantu inter+retasi seni 0adas dan menggunakan dikotomi strukturalisme yang

membagi seni 0adas ke dalam simbol9simbol yang mewakili o+osisi biner.

Pada era kontem+orer, +endekatan strukturalisme budaya dalam ka8ian seni 0adas

dikembangkan oleh +eneliti9+eneliti (ro+a dan Australia antara lain :eorges Sauvet ;Peran0is ditera+kan

ke+ada seni 0adas di Sulawesi Selatan. Penelitian terhada+ seni 0adas di Indonesia hingga saat ini

belum menemukan 0atatan etnograi tentang masyarakat +endukungnya. Kleh karena itu dalam artikel

ini inter+retasi terhada+ struktur seni 0adas dilakukan dengan analogi etnograi masyarakat yang masih

men8alankan tradisi seni 0adas di berbagai belahan dunia data Sauvet et al. =2$$'>.

5


6/28

Penelitian terhada+ tradisi seni 0adas yang di+raktikkan oleh masyarakat +emburu9+engum+ul

makanan kontem+orer menun8ukkan bahwa dalam menorehkan gambar binatang terda+at lebih dari

satu konteks budaya =Sauvet et al. 2$$',->. Se0ara garis besar gambar binatang +ada tradisi seni

0adas masyarakat +emburu9+engum+ul makanan kontem+orer menun8ukkan tiga konteks budaya,

yaitu ;"< totemisme, ;2< shamanisme, dan ;-< kehidu+an sehari9hari)+roan =Sauvet et al. 2$$', ">.

Pengertian totetisme yang berasal dari kata totem ;bahasa K8ibwa +ada masyarakat +ribumi

Amerika Utara< menga0u ke+ada +enggunaan binatang9binatang atau tanaman9tanaman tertentu

sebagai emblem)simbol atau +en8aga suatu kelom+ok sosial yang dirayakan dalam ritual =Sauvet 2$$',

2>. 1otemisme diklasiikasikan ke dalam bentuk religi animisme yang ide utamanya adalah manusia dan

masyarakat hidu+ bersama dalam dunia isik dan rohani dengan berbagai ma0am roh9roh. Binatang,

tanaman, dan manusia memiliki roh individual layaknya enomena alam se+erti gunung, hutan, dan lainlain. Galam hal ini, binatang atau tanaman dengan kekuatan9kekuatan istimewa da+at di+u8a atau

terda+at +eraturan9+eraturan yang rumit mengenai +erlakuan terhada+ binatang atau tanaman tersebut

=:rant, :orin, dan Flaming 2$$", "#%9"#>.

4onteks budaya totemisme yang mendasari tradisi seni 0adas +ada masyarakat +emburu9

+engum+ul makanan kontem+orer terda+at di 7olorado =*artley "''2> dan estern 4imberley =Sauvet

et al. 2$$', &>, men8adi dasar kerangka analisis untuk menentukan konteks budaya seni 0adas dalam

konteks arkeologi. Penggambaran binatang +ada tradisi gambar 0adas di dua kawasan tersebut se0ara

statistik menun8ukkan bahwa6 ;"< 8enis binatang tertentu digambarkan dalam 8umlah rekuensi yang

rendah atau sama dibandingkan keseluruhan 8enis binatang yang digambarkan, dan ;2< setia+ 8enis

binatang tertentu digambarkan +ada situs9situs tertentu +ula =Sauvet et al. 2$$', #>.

Sementara itu, shamanisme berasal dari kata shaman dalam bahasa masyarakat 1ungus di

Siberia 1engah yang da+at diartikan sebagai seorang dukun atau individu yang melalui isolasi,

+embatasan kebutuhan tubuh, bahkan +enyiksaan diri, mem+eroleh +englihatan dari dunia roh untuk

kemudian men8adi shaman dalam masyarakatnya =Sauvet et al. 2$$', 2>. Sang shaman tersebut

umumnya menggunakan metode trans yang di+i0u oleh +enggunaan Eat9Eat halusinogen atau tarian

dan ra+alan yang berulang9ulang untuk melakukan +engobatan terhada+ +asiennya. Shamanisme

digunakan untuk menyebutkan +enggunaan roh9roh sebagai +en8aga dan +enolong individual, yang

da+at dihubungi melalui trans untuk menghasilkan +enyembuhan)+engobatan atau ke+erluan hidu+

lainnya melalui seorang shaman. Istilah shamanisme umumnya digunakan oleh +ara ahli untuk

menun8ukkan bentuk religi masyarakat +emburu9+engum+ul makanan, +eternak, atau masyarakat

ladang ber+indah. Shaman seringkali digambarkan sebagai seorang +enyihir dibandingkan +emim+in

6


7/28

agama, meski+un da+at +ula seorang shaman berungsi keduanya dalam suatu masyarakat =:rant,

:orin, dan Flaming 2$$", "%29->.

4onteks budaya shamanisme yang mendasari tradisi seni 0adas terda+at +ada +enggambaran

eland ;Taurotragus oryx< yang mendominasi ;%$< gambar binatang dari keseluruhan 8enis binatang

yang digambarkan +ada seni 0adas kawasan Grakensberg ;Arika Selatan< sebagai eks+resi

shamanisme masyarakat Maluti San =ewis9illiams "'">. 4onteks budaya shamanisme 8uga

terda+at +ada +enggambaran 8enis binatang domba gunung ;Ovis canadensis< +ada &" gambar

0adas di kawasan 7oso 5anges, 7aliornia 1imur ;Amerika Serikat< =hitley "''#>. 7atatan etnograi

yang +aling 8elas menggambarkan hubungan simbolis antara binatang dan shaman ketika kondisi trans

seorang shaman dalam +enyembuhan +asien adalah 0atatan etnograi Bleek ="'-&9"'-%> yang

menuliskan bahwa seorang shaman masyarakat am San di Arika Selatan menggunakan Cto+iD tandukeland ketika melaksanakan u+a0ara +enyembuhan. Se0ara arkeologis, +enggambaran binatang +ada

gambar 0adas yang berkaitan dengan shamanisme menun8ukkan data statistik bahwa! ;"< 8enis

binatang tertentu digambarkan sedikitnya dua kali li+at dibandingkan 8enis binatang lain, dan ;2< 8enis

binatang tertentu digambarkan ham+ir di semua situs =Sauvet et al. 2$$', -9#>.

4onteks budaya kehidu+an sehari9hari)+roan +ada tradisi gambar 0adas banyak di+eroleh

berdasarkan 0atatan etnograi dari Australia. Galam sebuah la+oran yang tidak di+ublikasi di daerah

te+i +antai 7a+e York ;Quensland Utara< terda+at 0atatan ohn dan eslie *aviland yang menyatakan

bahwa mereka diberitahu oleh masyarakat Abori8in lokal bahwa mayoritas gambar 0adas yang mereka

lihat adalah hasil dari hunian 8angka +an8ang di gua9gua se+an8ang musim hu8an sebagai salah satu

kegiatan mengisi waktu di musim hu8an =ayton "''&, 222>. 4onteks budaya kehidu+an sehari9

hari)+roan +ada gambar binatang +ada gambar 0adas da+at 8uga berarti bahwa tidak ada 8enis

binatang tertentu yang memiliki hubungan khusus dengan masyarakat. Kleh karena itu dalam rekaman

arkeologis menun8ukkan statistik! ;"< 8enis binatang tertentu digambarkan dalam 8umlah rekuensi yang

rendah atau sama dibandingkan keseluruhan 8enis binatang yang digambarkan, dan ;2< 8enis binatangtertentu digambarkan ham+ir di semua situs =Sauvet et al. 2$$', #>. Berikut meru+akan +engelom+okan

tradisi seni 0adas berdasarkan rekuensi dan +ersebaran gambar binatang dalam bentuk tabel.

7


8/28

Persebaran

Freuens! Setiap jenis binatang tertentu

digambarkan pada situs-situs

tertentu.

Jenis binatang tertentu

digambarkan ampir di

semua situs.

Jenis binatang tertentu

digambarkan sedikitnya duakali lipat dibandingkan jenis

binatang lain

Shamanisme ;2 menyatakan bahwa di sub9

kawasan Pangke+ gambar binatang +ada seni 0adas lebih bervariasi yakni babi, anoa, ikan, dan

binatang melata, sedangkan di sub9kawasan Pangke+ hanya terda+at gambar babi, sedangkan di sub9

kawasan Bone terda+at gambar babirusa dan anoa. Gata keruangan gambar9gambar binatang +er

8enis +ada seni 0adas di Sulawesi Selatan akan dikum+ulkan berdasarkan inventarisasi BP7B

Makassar =2$"-> dan Girektorat Pelestarian 7agar Budaya dan Permuseuman =2$"#> serta +enelitian

la+angan oleh +enulis.

Pengolahan data dilakukan dengan metode statistik Sauvet dkk =2$$', #>, yakni menghitung

8umlah gambar +er 8enis binatang untuk menyusun +ola rekuensi +enggambaran binatang dalam seni

0adas di Sulawesi Selatan. Gata lokasi +enggambaran +er 8enis binatang di dalam kawasan, diolah

untuk melihat +ola +ersebaran gambar setia+ 8enis binatang di dalam kawasan seni 0adas di Sulawesi

Selatan. Sebagai 0ontoh, +engolahan data gambar babi di seni 0adas Sulawesi Selatan menghasilkan

sebagai berikut6 gambar babi dibandingkan seluruh 8enis binatang yang digambarkan men0aku+ -$

8enis binatang yang digambarkan dan digambarkan di #$ dari keseluruhan lokasi gua9gua dengan

gambar binatang.

Selain rekuensi dan +ersebaran, variabel lokasi gambar binatang 8uga digunakan untuk

melengka+i data +enelitian. Rariabel lokasi gambar binatang yaitu +enem+atan gambar binatang

tersebut +ada ruang gua ;+intu masuk atau di dalam, lokasi yang terkena sinar matahari atau gela+,

dinding yang tinggi atau rendah se0ara khusus dan ke+ustakaan lain mengenai bidang seru+a se0ara umum.

9


10/28

Sauvet dkk =2$$'> telah melakukan identiikasi +ola arkeologis seni 0adas binatang di kawasan9

kawasan seni 0adas berdasarkan hasil9hasil +enelitian di Benua Amerika, Australia, dan Arika yang

memiliki data etnograi. Se0ara umum, identiikasi tersebut menghasilkan +embagian konteks budaya

seni 0adas binatang dalam konteks totemisme, shamanisme, dan kehidu+an sehari9hari. Penasiran

berdasarkan modiikasi metode yang ditawarkan oleh Sauvet dkk =2$$', #> akan ditera+kan terhada+

+ola arkeologis seni 0adas binatang di kawasan karst Maros9Pangke+ untuk menasirkan a+akah +ola

arkeologis yang dihasilkan da+at menun8ukkan konteks budaya tertentu. Pola +enggambaran binatang

+ada seni 0adas di Sulawesi Selatan akan dibandingkan melalui graik9graik dengan +ola

+enggambaran binatang +ada seni 0adas di berbagai belahan dunia dengan data Sauvet dkk =2$$'>.

Anal!s!s

Berdasarkan +endataan la+angan dan ke+ustakaan terda+at 2& gua di tiga kabu+aten di

Provinsi Sulawesi Selatan yang memiliki +enggambaran seni 0adas dengan moti binatang di

dalamnya. :ua9gua tersebut yaitu "$ gua di 4abu+aten Maros masing9masing eang Bulu Si+ong ",

eang Bulu Si+ong 2, eang Pattae, eang Petta 4ere, eang Bara 1edong, eang ing, eang

1im+useng, eang Barugayya, eang Batu 1ianang, dan eang ambatorang.

Pada 4abu+aten Pangka8ene 4e+ulauan ;Pangke+< terda+at "- gua, yaitu eang 1uka 2, eang7addia, eang om+oa, eang 4a8uara, eang Saka+ao, eang Ulu 1edong, eang asitae, eang

Pamelakkang 1edong, eang Bulu Bellang, eang :arunggung, eang 1agari, eang Alla Masigi, dan

eang Sum+ang Bita. Pada 4abu+aten Bone terda+at 2 gua yaitu eang Uhallie dan eang Batti.

Peta +ersebaran situs9situs dengan moti seni 0adas +ra9Austronesia dan moti seni 0adas

Austronesia menun8ukkan tidak terda+at +ola khusus yang membedakan wilayah kedua +eriode seni

0adas tersebut. Kleh karena itu, diduga kuat bahwa +erbedaan antara keduanya lebih ke+ada segi

tem+oral dibandingkan keruangan. Berikut adalah +eta +ersebaran situs9situs seni 0adas dengan moti

binatang di Sulawesi Selatan.

10


11/28

Peta 2.". Persebaran :ua9:ua Moti Binatang +ada Seni 7adas di Sulawesi SelatanModiikasi dari Peta Gelineasi 4awasan 7agar Budaya :ua Prase8arah 4awasan 4arst Maros9

Pangke+, BP7B Makassar 2$"".

4eterangan!

". eang Pamelakkang 1edong "#. eang Sum+ang Bita2. eang asitae "&. eang Alla Masigi-. eang Bulu Bellang "%. eang ing#. eang :arunggung "@. eang Barugayya&. eang 1uka 2 ". eang 1im+useng%. eang 7addia "'. eang Pattae@. eang om+oa 2$. eang Petta 4ere. eang 4a8uara 2". eang Bara 1edong'. eang Saka+ao 22. eang ambatorang"$. eang Ulu 1edong 2-. eang 1agari"". eang Bulu Si+ong ""2. eang Bulu Si+ong 2"-. eang Batu 1ianang

Foto 2.". Perbukitan 4arst di 4awasan 4arst Maros9Pangke+

11


12/28

:ambar9gambar moti binatang +eriode Pra9Austronesia da+at ditemukan di eang Pattae,

eang Petta 4ere, eang Bara 1edong, eang ing, eang 1im+useng, eang Barugayya di 4abu+aten

Maros6 dan eang 1uka 2, eang Saka+ao, eang :arunggung, eang Alla Masigi, dan eang

Sum+ang Bita di 4abu+aten Pangke+6 serta eang Uhallie dan eang Batti di 4abu+aten Bone. Pada

umumnya gambar binatang yang dikelom+okkan +ada +eriode ini adalah moti mamalia besar se+erti

babi ;Sus celebensis< dan anoa ;Bubalus depressicornis


13/28

berkonteks dengan gambar tangan. Berikut adalah bebera+a moti binatang seni 0adas +ra9

Austronesia di Sulawesi Selatan.

Foto 2.2. *asil 5ekayasa Program Gstret0h terhada+ :ambar Anoa di eang Uhallie ;Bone< ;"< dan :ambar

Babi di eang Pattae ;Maros< ;2


14/28

0 10 20 30 40 50 60 700

10

20

30

40

5060

70

80 71.4

21.5

4.72.4

Perbandingan Frekuensi Gambar Binatang dan Persebaran Gambar Binatang pada Situs

dari situs!situs dimana gambar binatang terdapat

Frekuensi Gambar Binatang "#

:raik 2.". Perbandingan Frekuensi dan Persebaran Moti Binatang Periode Pra9Austronesia di Sulawesi Selatan

Moti binatang +ada seni 0adas +eriode Austronesia di Sulawesi Selatan terdiri dari se+uluh moti

gambar binatang yaitu ikan, +ari manta, ubur9ubur, teri+ang, kuda, an8ing, burung, biawak, +enyu, dan

ayam.Frekuensi gambar binatang +ada seni 0adas +eriode Austronesia adalah ikan ;&$


15/28

o 4abu+aten Sub kawasan ama :ua :ambar Binatang umlah

" Maros Bulu Si+ong eang Bulu Si+ong " Ikan "

Pari Manta 2

2 Maros Bulu Si+ong eang Bulu Si+ong 2 Ikan &

- Maros 5ammang9

5ammang

eang Batu 1ianang Ikan -

Ubur9Ubur #1eri+ang "

# Maros ambatorang ambatorang 4uda -

An8ing -

& Pangke+ Bellae eang 7addia Burung "

% Pangke+ Bellae ang om+oa Biawak "

@ Pangke+ Bellae eang 4a8uara Ikan "

Pangke+ Bellae eang Ulu 1edong Penyu 2

Ikan 2

' Pangke+ abakkang eang asitae Ikan &

1eri+ang "

"$ Pangke+ abakkang eang Pamelakkang 1edong Ikan 2"" Pangke+ abakkang eang Bulu Bellang Penyu 2

Ikan -

"2 Pangke+ 1agari eang 1agari Ayam "

Biawak "

T#"al $$

1abel 2.2. :ua dengan Moti Binatang Periode Austronesia

Berdasarkan rekuensi tersebut diketahui bahwa ikan adalah moti binatang yang +aling sering

digambarkan +ada seni 0adas +eriode Austronesia di 4awasan 4arst Maros9Pangke+, Sulawesi

Selatan. Ubur9ubur dan +enyu adalah moti binatang kedua yang +aling sering digambarkan setelah

ikan. Moti binatang tersebut ham+ir semua berkonteks dengan gambar antro+omoris. Seni 0adas

+eriode Austronesia tidak terda+at di eang Uhallie dan eang Batti di 4abu+aten Bone.

Ikan adalah moti yang +aling sering digambarkan +ada situs. Gari "2 situs yang diamati terda+at

dela+an situs dengan moti ikan. Penyu dan teri+ang berada +ada +osisi kedua moti yang dominan

digambarkan, yaitu terda+at +ada dua dari "2 situs yang diamati, sedangkan moti lain hanyadigambarkan +ada satu situs. Berikut adalah bebera+a moti binatang seni 0adas +eriode Austronesia

di Sulawesi Selatan.

15


16/28

Foto 2.-. Moti9Moti Binatang Periode Austronesia

;". :ambar Penyu di eang Ulu 1edong =Pangke+>6 2. :ambar Ayam di eang 1agari =Pangke+>6 -.

:ambar Biawak di eang om+oa =Pangke+>6 dan #. :ambar Ikan di eang Batu 1ianang =Maros>.

4urva seni 0adas Sulawesi Selatan +ada +eriode +ra9Austronesia didominasi oleh gambar babi

yang terletak 8auh +ada sisi kanan kurva menyeru+ai kasus etnograis yang mere+resentasikan

shamanisme di orthern 7a+e ;Arika Selatan. Berdasarkan +erbandingan

ini dihara+kan konteks budaya moti binatang +ada seni 0adas di Sulawesi Selatan da+at terlihat.

Gata +ertama dari dua studi etnograi lebih 8auh adalah dari estern Arnhem and, Australia

sebagai 0ontoh lain dari seni sekuler. Figur9igur digambarkan dengan teknik yang disebut C9rayD

detail, yaitu +enggambaran realistis dari organ9organ dalam dan 8aringan98aringan, yang

diidentiikasikan oleh seniman9seniman lokal sebagai rekaman9rekaman kegiatan mengum+ulkan

makanan, atau Chanya dagingD ;Cjust meatD< =1aylor "''%,"@2$>. Instruktur9instruktur Abori8in

narasumber 1aOon menun8ukkan ke+adanya mengenai bagaimana selusin s+esies ikan yang berbeda

digambarkan se0ara hati9hati dengan bebera+a detail anatomis bersamaan dengan s+esies lain

termasuk kadal9kadal dan +enyu9+enyu =1aOon "'>.

19


20/28

4asus etnograi yang kedua adalah di Sungai Stein, British 4olombia ;4anada, yang telah membimbing eks+edisi Boas9essu+, dan

dilengka+i oleh inormasi dari Annie York antara tahun "'' dan "''" =York et al. "''->, yang

menun8ukkan bahwa seni 0adas diasosiasikan baik dengan roh dalam bentuk binatang yang di0ari

+ada saat inisiasi kedewasaan melalui +en0arian +englihatan dari dunia roh melalui berbagai

tantangan isik dan mental ;adolescent vision !uest men8elaskan menga+a merekamembagi seni 0adas Palaeolitik Atas hanya ke dalam dua +eriode6 +eriode arkaik yang membentang

dari Masa Aurigna0ian sam+ai awal Masa Magdalenian, dan +eriode selan8utnya yang melingku+i

masa Magdalenian Pertengahan sam+ai Atas. Pertanggalan 7"# menem+atkan +eriode ini +ada kurun

waktu sekitar "&.$$$ tahun yang lalu. Gua +eriode tersebut berkores+ondensi kurang lebih sama

dengan ase9ase yang disebut eroi9:ourhan ="'%&> sebagai Style II dan Style III untuk yang +ertama,

dan Style IR untuk yang kedua.

4asus9kasus arkeologi tambahan +ada Sauvet dkk =2$$'> yaitu! )*+ Sen! Cadas Ndede&a

G#r,e, sebuah lembah ke0il di utara Pegunungan Grakensberg ;Arika Selatan< yang

didokumentasikan oleh Pager ="'@">, )%+ Sen! Cadas -!,h Brandber, di amibia, yang 8uga

didokumentasikan oleh Pager ="'' sam+ai 2$$$>, enssen9(rE =2$$"> dan 5i0hter ="''"> yang

mem+ertimbangkan bahwa seni 0adas di *igh Brandberg ;Gaureb di Bahasa 1radisional

"oekoego#ab< ;amibia, menghubungkan asal mula seni C9rayD dengan terbentuknya dataran9

dataran basah di +esisir yang ekstensi lebih dari "&$$ tahun yang lalu, dan )$+ Sen! Cadas Enned!)Chad+, yang adalah satu9satunya kasus dimana seni 0adas tidak dibuat oleh +emburu9+engum+ul

20


21/28

makanan. Seni 0adas memiliki karakter yaitu menggambarkan okus ke+ada hewan ternak domestik,

yang digambarkan +ada semua situs. Se+ertinya seni tersebut mengeks+resikan +erilaku

+enggembala ;cattle-centred< dan ideologi yang berhubungan dengan C0attle 0om+le3D dimana

ke+emilikan hewan ternak memiliki nilai budaya lebih dari sekedar nilai ekonomi yang sederhana

=*erskovits "'2%>.

Sauvet dkk =2$$',"$> men0oba untuk menem+atkan hanya moti yang +aling sering mun0ul,

teta+i menemukan bahwa karakteristiknya da+at men8adi tidak tam+ak 8ika digambarkan dengan

satuan ;single


22/28

Sulawesi Selatan, sa+i +ada seni 0adas (nnedi ;7had


23/28

Kes!&'ulan

Struktur seni 0adas moti binatang +eriode +ra9Austronesia di Sulawesi Selatan didominasi oleh

adanya satu s+esies binatang yang dominan yaitu babi liar Sulawesi ; Sus celebensis< se8umlah @"

dari keseluruhan situs. Struktur budaya seni 0adas yang berkaitan dengan gambar tangan ini diduga

kuat berkembang +ada +eriode waktu yang lama dari mulai gambar babi yang tertua di eang

1im+useng, Maros ;-& ribu tahun yang lalu


24/28

terda+at +ada seni 0adas dari "&$$ tahun terakhir di 7oso 5anges, 7aliornia 1imur ;Amerika Serikat

konteks budaya gambar binatang pada seni cadas di sulawesi selatan

Documents