konsepsistemmodular perencanaandanindustrialisasi...

45
5/18/2017 1 Konsep Sistem Modular Perencanaan dan Industrialisasi untuk Pembangunan Perumahan Ir. Sutadji Yuwasdiki, Dipl.E.Eng. Ir. Hartini Sari, MT. M. Rusli, ST., MDM. Puslitbang Perumahan dan Permukiman Badan Litbang Kementerian PUPR peningkatan kebutuhan rumah kemampuan penyediaan rumah layak huni. Gap yang semakin jauh Diperlukan mekanisme percepatan penyediaan perumahan Dapat dilaksanakan bila dilakukan secara massal (mass production), melalui pabrikasi. diperlukan ukuran yang modular: biaya investasi komponenkomponen bangunan dapat lebih efisien, Dapat digunakan untuk berbagai macam disain dan sistem struktur bangunan rumah berbasis beton pracetak, berbagai sistem sambungan, serta bentuk komponen balok maupun kolom. Latar Belakang

Upload: vuongduong

Post on 03-Mar-2019

239 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: KonsepSistemModular PerencanaandanIndustrialisasi ...sibima.pu.go.id/pluginfile.php/21958/mod_page/content/7/2017-05... · alternatif solusi berbagai kondisi yang ditemui di lapangan

5/18/2017

1

Konsep SistemModular Perencanaan dan Industrialisasiuntuk Pembangunan Perumahan

Ir. Sutadji Yuwasdiki, Dipl.E.Eng.Ir. Hartini Sari, MT.M. Rusli, ST., MDM.

Puslitbang Perumahan dan PermukimanBadan Litbang Kementerian PUPR

peningkatan kebutuhan rumah 

kemampuan penyediaan rumah layak huni.

Gap yang semakin jauh Diperlukan mekanisme percepatan penyediaan perumahan

Dapat dilaksanakan bila dilakukan secara massal (mass production), melalui pabrikasi.

diperlukan ukuran yang modular: biaya investasi komponen‐komponen bangunan dapat lebih efisien,  Dapat digunakan untuk berbagai macamdisain dan sistem struktur bangunan rumahberbasis beton pracetak, berbagai sistemsambungan, serta bentuk komponen balokmaupun kolom. 

Latar Belakang

Page 2: KonsepSistemModular PerencanaandanIndustrialisasi ...sibima.pu.go.id/pluginfile.php/21958/mod_page/content/7/2017-05... · alternatif solusi berbagai kondisi yang ditemui di lapangan

5/18/2017

2

Amerika & Kanada : Manufactured House, 85% komponendibuat di pabrik, bahan bajaModel awal: Mobile house/ caravan

Perkembangan bahan bangunan: Beton pracetak, baja ringan, kayu lapis, dsb.

Hunian Prefabrikasi

Eropa & Jepang: Rumah biasa berbasis modular dgn sebagiankomponen dibuat di pabrik, disebut jugadwellhouse prefab, bahan kayuModel awal: Rumah cepat bangun padaproyek rehabilitasi pasca PDII

Produk Beton PracetakNo. PRODUK TAHUN PEMEGANG PATEN PEMEGANG LISENSI1 Brecast 1979 UK Tidak Aktif2 Cortina 1981 Mexico Tidak Aktif3 Waffle Crete System 1995 USA PT. Nusacipta Etikapura4 Citra Ratu Bearing Wall 1997 Australia PT. Citra Ratu Mulia5 Column Slab System 1997 JH Simanjuntak PT. JHS Precast Concrete Industry6 Beam Column Slab System 1998 PT. Adhi Karya PT. Adhimix Precast Indonesia7 All Load Bearing Wall System 1998 PT. Adhi Karya PT. Adhimix Precast Indonesia8 Jasubakim System 1999 Binsar Hariandja & Sjafei Amri PT. Istaka Karya9 Bresphaka System 1999 Binsar Hariandja & Sjafei Amri PT. Hutama Karya

10 T_Cap System 2000Lutfi Faisal, Arief Sabaruddin, Binsar Hariandja, Sjafei Amri

PT. Pembangunan Perumahan

11Less Moment Connection System

2002Binsar Hariandja, Sjafei Amri, Samsu Trihadi, Moresende, Jendri

PT. Paesa Pasindo Engineering

12 Wasppico System 2003 PT. Pacific Prestress Indonesia PT. Waskita Karya13 WR System 2003 PT. WIKA Realty PT. WIKA Realty14 Spircon System 2004 Lutfi Faisal PT. Nindya Karya15 PSA System 2004 Prijasambada, Andy K. Manik PT. Limadjabat Jaya16 PSA‐PAESA System 2005 Prijasambada PT. Paesa Pasindo Engineering17 Sistem Kolom Multi‐Lantai 2005 Edenta Sinuraya PT. Ultrajasa Persada Prima18 Sistem Priska 2005 Prijasambada PT. Istaka Karya19 C‐Plus 2006 Sutadji Yuwasdiki Puslitbangkim20 N‐Panel System 2009 Nana Pudja Sukmana PuslitbangkimSumber: IAPPI

Page 3: KonsepSistemModular PerencanaandanIndustrialisasi ...sibima.pu.go.id/pluginfile.php/21958/mod_page/content/7/2017-05... · alternatif solusi berbagai kondisi yang ditemui di lapangan

5/18/2017

3

Rumah TapakBeton Pracetak

Rumah Tapak Modular AP3ISumber: IAPPI

Rumah Precast Perumnas

RISHA Puskim

Pemilihan material beton didasari olehketersediaanbahannya di berbagai wilayah di Indonesia, sertametodepengerjaannya yang relatif mudah danmurah dibandingbahan lain (tidakmemerlukankeahlian danperalatan khusus)

Konsep Modular

Page 4: KonsepSistemModular PerencanaandanIndustrialisasi ...sibima.pu.go.id/pluginfile.php/21958/mod_page/content/7/2017-05... · alternatif solusi berbagai kondisi yang ditemui di lapangan

5/18/2017

4

Sistemmodular adalah metoda pelaksanaan pembangunan dengan memanfaatkanmaterial atau komponen fabrikasi yang dibuat di luar lokasi proyek atau di dalam lokasiproyek namun perlu disatukan lebih dahulu antar komponennya (erection) ditempat yang seharusnya/ posisi dari komponen tersebut (Tatum dkk, 1987). 

Sebuah konstruksi modular lebih mengacu kepada volumetrik sebuah ruang, bukan sebagaibagian ruang seperti tembok, atap, atau lantai, namun sebagai sebuah kesatuan ruang. 

Sebuah modular rata‐rata telah diselesaikan 60%‐90% di luar site yaitu di dalampabrik kemudian di transportasikan dan dirakitdi dalam site sebuahproyek (Velamati, 2012). 

Bangunan Modular Sistem Prefabrikasi

Perencanaan SistemModular

Setiap merencanakanpembangunan apapun, akanselalu dihadapkan pada masalahdimensi ukuran yang akan dipakaisebagai standard perencanaan. 

Dimensi ukuran dasar adalahberupa modul dasar yang digunakan sebagai dasar‐dasardidalam perencanaan. 

Sehingga dalam perancangannya, modul dasar ini dapat berkembang menjadidimensi moduler yang merupakan kelipatan dari modul dasar. 

Page 5: KonsepSistemModular PerencanaandanIndustrialisasi ...sibima.pu.go.id/pluginfile.php/21958/mod_page/content/7/2017-05... · alternatif solusi berbagai kondisi yang ditemui di lapangan

5/18/2017

5

Rumah TapakModular

Ukuran utama modul Ruang   Ada 3 Ukuran Modul Utama (MU)

1. Modul Utama 1 (MU1)

Ukuran modul utama 1 (MU1): 2.40 cm x 2.40 cm. 

Ukuran Modul utama 1 dapat digunakan untuk ukuran ke arah  horisontal maupun vertikal.

Ukuran Modul Utama 1, dilengkapi 2 ukuran modul sela terdiri dari:  ukuran modul sela utama 10 cm, merupakan ukuran untuk menempatkan dinding pembatas.  ukuran modul sela sekunder 30 cm, berada pada sudut modul merupakan area untuk fungsi kolom. 

Dengan adanya sela, maka pada arah horizontal ukuran modul utama 1 (pada gambar 1)  menjadi 2.80 cm x 2.80 cm. 

Bila salahsatu dindingnya bersinggungan dengan modul lainnya, maka ukuran ruang modul menjadi 2.90 cm x 2.90 cm.

2.40

1.20

1.20

3.00

30

3020

2010

10

2.40

1.201.20

3.00

3030

20 201010

Modul utama 1

Page 6: KonsepSistemModular PerencanaandanIndustrialisasi ...sibima.pu.go.id/pluginfile.php/21958/mod_page/content/7/2017-05... · alternatif solusi berbagai kondisi yang ditemui di lapangan

5/18/2017

6

2. Modul Utama 2 (MU2)

Ukuran modul utama 2 (MU2): 1.20 cm x 2.40 cm. 

Ukuran Modul sekunder dapat digunakan untuk ukuran modul horizontal maupun ukuran modul vertikal.

Ukuran Modul Utama 2 dilengkapi dengan 2 ukuran modul sela yang terdiri dari:  ukuran sela utama 10 cm, merupakan ukuran untuk menempatkan dinding pembatas. ukuran sela sekunder 30 cm, digunakan untuk area penempatan fungsi kolom yang pada modul ini posisinya berada pada sudut modul.

Dengan adanya sela, maka pada arah horizontal ukuran modul utama 2 (gambar 2), menjadi 1.60 cm x 2.80 cm. 

Bila pada pada salah satu sisi dindingnya  bersinggungan dengan modul lainnya maka ukuran ruang modul akan menjadi  1.70 cm x 2.90 cm

2.40

1.20

1.20

3.00

30

3020

2010

10

1.20

1.80

3030

20 201010

Modul utama 2

3. Modul Utama 3 (MU3)

Ukuran modul utama 3: 1.20 cm x 1.20 cm.

Ukuran Modul sekunder dapat digunakan sebagai ukuran modul horizontal maupun ukuran modul vertikal.

Ukuran Modul 3,  dilengkapi 2 ukuran modul sela terdiri dari: 

ukuran sela utama 10 cm merupakan ukuran untuk menempatkan dinding pembatas. ukuran sela sekunder 30 cm. digunakan untuk area penempatan fungsi kolom yang pada modul ini posisinya berada pada sudut modul.

Dengan adanya sela, maka pada arah horizontal ukuran modular 3 yang menjadi 1.80 x 1.80 m. 

Bila pada pada salah satu sisi dindingnya  bersinggungan dengan modul lainnya maka ukuran ruang modul akan menjadi 1.70 x 1,80.

1.20

1.80

3030

20 201010

1.20

1.80

30

3020

2010

10

Modul utama 3

Page 7: KonsepSistemModular PerencanaandanIndustrialisasi ...sibima.pu.go.id/pluginfile.php/21958/mod_page/content/7/2017-05... · alternatif solusi berbagai kondisi yang ditemui di lapangan

5/18/2017

7

Komposisi Modul Ruang

Komposisi modul ruang  merupakan konfigurasi modul yang mengikuti kaidah‐kaidah dalam penyusunan modul‐modul, yang terdiri dari: Modul Utama 1 (MU1), Modul Utama 2 (MU2), dan Modul Utama 3 (MU3). 

Setiap modul memiliki properti: sumbu vertikal (sv), sumbu diagonal (sd), dan sumbu horizontal (sh). Setiap modul jugamemiliki bidang garis singgung dan empat sudut.

Tiga Modul utama ruang sebagai dasar rancangan rumahberbasis ukuran modular

MODUL  UTAMA 13.00 x 3.00

MODUL UTAMA 21.80  x 3.00

MODUL UTAMA 31.80 x1.80

Sh: Sumbu horizontal

Sv: Sumbu vertikal

Sd: Sumbu diagonal 

sh

sv

sd

sh

sv

sd s

d

sh

sv

Konfigurasi komposisi modul‐modul ruang dapat dibangun dengan cara: Memanfaatkan dan mengkombinasikan properti yang dimiliki  setiap modul (sudut, garis singgung, sumbu diagonal (sd), sumbu vertikal (sv), dan sumbu horizontal (sh)). Menata modul‐modul dengan cara mempertemukan garis‐garis singgung, sudut‐sudut modul, super impose modul, dan merotasi modul. 

Contoh bangun konfigurasi komposisi modul‐modul ruang

a. Konfigurasi modul‐modul menggunakan sumbu horizontal dan garis singgung

Konfigurasi modul‐modul menggunakan pertemuan sumbu horizontal dan garis singgung sumbu

Pertemuan garis singgung

Pertemuan sumbu

Komposisi dua modul secara linier dengan dua garis (gb 5) pada modul yang bersinggungan, langsung menguatkansalah satu sumbu dari komposisi massa tersebut.

Komposisi ini memberi kesan statis, tidak menjanjikan salah satu modulnya menjadi lebih dominan atau kuat.

Untuk memberikan kesan kuat pada salah satunya, dilakukan dengan memberikan sentuhan desain yang berbedapada sisi yang akan diberikan nilai lebih, misalnya memberi warna berbeda atau tekstur berbeda.

Aplikasi dari varian konfigurasi komposisi modul digunakan untuk tujuan:pengkayaan rancangan bangun bangunan rumah tapak,alternatif solusi berbagai kondisi yang ditemui di lapangan seperti: kondisi tanah yang berkontur, pengembangan bangunan rumah, dan pemanfaatan lahan kavling sesuai posisi site lingkungan perumahan.

Page 8: KonsepSistemModular PerencanaandanIndustrialisasi ...sibima.pu.go.id/pluginfile.php/21958/mod_page/content/7/2017-05... · alternatif solusi berbagai kondisi yang ditemui di lapangan

5/18/2017

8

b. Konfigurasi split 2 modul dengan salahsatu sisi bersinggungan tidak penuh.

c.  Konfigurasi superimpose modul‐modul pada salahsatu bagian modul

Komposisi pada gb 6, aliran ruang lebih dinamis yang ditandai denganpembentukan kombinasi sumbu antara kedua modul tidak dalam satu garis akantetapi masih sejajar. Terbentuk dua buah orientasi ruang luar yang lebih dinamiske salah satu arah.

Komposisi ini dapat juga dinyatakan sebagai komposisi split dua modul, yangmenghasilkan bidang bersinggungan antara sisi‐sisinya secara tidak penuh.

Konfigurasi pada gb 7, merupakan komposisi super impose yang salingoverlaping pada salah satu bagian dari kedua modul. Satu modul overlapingpada modul lainnya, dan berada pada satu garis sumbu diagonal.

Komposisi ini menghasilkan dua buah orientasi ruang luar dengan orientasiyang sama kuat karena skala ruang dibentuk oleh dua buah bidang yanglebih kecil dibandingkan dengan bidang yang berada pada sisi utama.

Komposisi ini masih menunjukkan komposisi yang dinamis, karenakomposisi ini menghasilkan pergerakkan ruang yang dinamis antara modul.

Konfigurasi split 2 Modul dengan salahsatu sisi bersinggungan tidak penuh

Konfigurasi super impose ‐ 1 modul overlaping dan berada pada satu garis sumbu diagonal

Ruang orientasi baru 

Ruang orientasi baru 

Ruang orientasi 

Ruang orientasi 

e. Konfigurasi modul‐modul memanfaatkan sudut‐sudut modul

Pada gb 9.1., Komposisi 2 modul yang dihubungkan masing‐masingsalahsatu sudutnya tanpa merotasi modul. Komposisi sudut ini, akanmembentuk dua buah ruang orientasi luar yang cukup kuat.

Pada gb 9.2., komposisi sudut 2 modul, dengan salah satu modulnyadirotasi, maka ruang luar yang terbentuk akan memiliki kualitas ruangyang berbeda, salah satunya akan lebih kuat dibanding ruang lainnya.

Konfigurasi modul memanfaatkan pertemuan sudut

Konfigurasi superimpose, dengan 1 modul overlaping dan dirotasi

Pada gambar 8, Komposisi superimpose dengan salah satu modulnyadirotasikan, dan sumbu horisontal pada modul 1 berada 1 garis dengansumbu diagonal pada modul 2, menghasilkan kesan modul 2 lebih kuatdibandingkan dengan modul 1. Akibat dari komposisi ini mengarahkanpergerakkan ruang yang kuat ke satu arah pada komposisi massa.

Pembentukan ruang dengan arah orientasi pada dua sisi tidak memberikankesan kuat. Sumbu dengan arah gerak yang kuat memberikan kesan kuatpada ruang di sisi modul.

d. Konfigurasi superimpose modul‐modul dengan salahsatu modul dirotasi

9.1. Komposisi sudut - Tanpa rotasi

9.2. Komposisi sudut - Salah satu modul dirotasi

Modul 1Modul 2

Ruang orientasi 

Ruang orientasi 

Page 9: KonsepSistemModular PerencanaandanIndustrialisasi ...sibima.pu.go.id/pluginfile.php/21958/mod_page/content/7/2017-05... · alternatif solusi berbagai kondisi yang ditemui di lapangan

5/18/2017

9

Tata Modul

Penataan modul dalam jumlah yang lebih besar, variasinyadapat dilakukan dengan memberikan penekanan padapenempatan salah satu atau dua modul sesuai kebutuhan disainbangunan yang dirancang

Tata modul tanpa penekanan, setiapmodul memiliki kesetaraan

Tata modul dengan penekanan, modulsudut memiliki hiraki dilebihkan

Tata modul dengan penekanan, modul tengah memiliki hiraki

dilebihkan

Model ukuran modular dasar pada bangunan rumah 

B B AB B

ccc

d

BB

BB

A

cc

c

d

A B c d

konvensional 2.40 1.20 20 60

pracetak 2.40 1.20 15 45

Alternatif model ukuran modular yang dapat digunakanuntuk merancang Rumah Sederhana Sehat, sesuai denganKepmen Kimpraswil No. 403/KPTS/M/2002. 

Model ukuran modular ini berlaku untuk rumah sederhanadengan tipe luas 18 m² – 21 m², untuk RIT (Rumah IntiTumbuh), dan luas 36 m² – 45 m²,  untuk RSH (RumahSederhana Sehat) dan pengembangannya.Modul ini dapat digunakan sebagai rujukan dalampenyelenggaraan perumahan umum dan swadayabersubsidi.

Untuk luasan lebih dari 45 m², model ukuran modular inidapat dikembangkan lebih lanjut.

1. Modul dasar arah horizontal

UKURAN MODUL DASAR HORIZONTAL

Ukuran Modul Dasar horizontal 

Page 10: KonsepSistemModular PerencanaandanIndustrialisasi ...sibima.pu.go.id/pluginfile.php/21958/mod_page/content/7/2017-05... · alternatif solusi berbagai kondisi yang ditemui di lapangan

5/18/2017

10

b A B

30 2.40 1.20

2. Modul dasar arah vertikal

Modul ukuran dasar untuk arah vertikal yang digunakanuntuk desain bangunan rumah sederhana sehat satulantai sesuai dengan Kepmen Kimpraswil No. 403/KPTS/M/2002.

Ukuran modul dasar tersebut dapat dikembangkansampai dengan dua lantai. Ukuran modul disamping inihanya berlaku untuk bangunan rumah sederhana yang mendapat fasilitasi pemerintah, dalam hal iniberkatagori rumah sederhana.

Modul dasar terbagi menjadi dua bagian, yaitu moduldasar untuk ukuran atap dan ukuran badan. 

Untuk bangunan dengan kompleksitas lebih tinggi dapatdikembangkan dengan ukuran‐ukran split maupunsusun.

UKURAN MODUL DASAR VERTIKAL

CONTOH PENGEMBANGAN UKURAN MODUL

Ukuran Modul Dasar vertikal

APLIKASI  MODUL DALAM PERANCANGAN RUMAH 

Dasar rancangan: Keputusan Menteri Permukiman dan Prasarana Wilayah Republik Indonesia, nomor  403/KPTS/M/2002, tentang Pedoman Umum Rumah Sederhana Sehat. 

Walaupun masih cikal bakal rumah sehat, tapi keberadaan rumah harus berada dalam tatanan rumah yang lebih legal, teratur, aman, nyaman, dan sehat. 

Konsep dasar rancangan RIT adalah sebagai berikut:

Menyediakan ruang untuk mewadahi kegiatan yang paling pokok berupa sebuah ruang tertutup dan sebuah ruang terbuka beratap, serta fasilitas MCK.

Memiliki bentuk atap yang mengantisipasi terjadinya perubahan pertumbuhan ruang, dengan memberi atap pada ruang terbuka yang berfungsi sebagai ruang serbaguna.

Bentuk generik atap, selain pelana dapat berbentuk lain seperti: limasan, kerucut dll, sesuai dengan tuntutan kearifan lokal di daerah, bila ada.

Penghawaan dan pencahayaan alami, diupayakan menggunakan bukaan yang memungkinkan teraplikasikannya sistim sirkulasi udara silang dan masuknya sinar matahari.

Proses pengembangan RIT menjadi Rs SEHAT atau Rumah Tapak Sehat (RTS), memberi peluang pada calon penghuni  mengekspresikan kebutuhan pengungkapan jati diri. Hal ini sebagai upaya mengurangi peluang pembongkaran bagian‐bagian bangunan secara besar‐besaran.

Kebutuhan ruang minimal dipertimbangkan terhadap ukuran standar minimal  yaitu 9 m2 per orang atau standar ambang 7,2 m2

per orang, sebagai dasar modul pengembangan dari bentuk RIT menjadi  Rs SEHAT. 

Page 11: KonsepSistemModular PerencanaandanIndustrialisasi ...sibima.pu.go.id/pluginfile.php/21958/mod_page/content/7/2017-05... · alternatif solusi berbagai kondisi yang ditemui di lapangan

5/18/2017

11

Dasar penyediaan ruang pada RIT:

upaya awal menyiasati kendala keterjangkauanmasyarakat mendapatkan Rs SEHAT,

dipertimbangkan terhadap upaya peningkatan kualitas kenyamanan, keamanan, dan kesehatan MBR yangmenghuninya dalammelakukan kegiatan sehari‐hari.

ruang yang disediakan sekurang‐kurangnya:

– Satu ruang tidur, yang memenuhi persyaratan keamanan, tertutup dinding dan atap, memiliki pencahayaan,dan ventilasi yang cukup (sesuai perhitungan), serta terlindung dari cuaca. Bagian ini merupakan ruang yangutuh sesuai fungsi utamanya.

– Satu ruang serbaguna,• merupakan pelengkap ruang rumah berfungsi sebagai wadah interaksi antar anggota keluarga serta dapatdigunakan untuk mewadahi aktivitas lainnya.

• dibuat dengan komponen kolom, tertutup atap, berlapis lantai kedap air, namun tanpa dinding, sehinggamerupakan ruang terbuka namun masih memenuhi persyaratan minimal dalam menjalankan fungsi awalsebelum dikembangkan.

– Satu kamar mandi/kakus/cuci, merupakan ruang servis untuk kebutuhan penghuni melaksanakan kebutuhanbiologisnya.

Ketiga ruang inti tersebut merupakan ruang‐ruang minimal yang paling pokok memenuhi kebutuhan dasardinamika kehidupan MBR pada tahap awal, sekaligus menjadi cikal bakal pengembangan rumahnya menjadi RsSEHAT yangmemenuhi standar keamanan, kenyamanan, kesehatan.

PENGGUNAAN 3 MODUL DASAR DALAM PERANCANGAN RUMAH TAPAK

Varian konfigurasi dari rancangan modul‐modul bisa sangat banyak, untuk itu perlu pemililhan konfigurasi yang efektif yang didasarkan pada:

Kemudahan dalam pelaksanaan produksi massal;

Memenuhi kebutuhan ruang untuk aktivitas yang paling pokok bagi keluarga;

Kemudahan dalam pengembangan ruang;

Memenuhi persyaratan keselamatan, kesehatan, kenyamanan, dan keamanan.

LUAS TERKECIL RUMAH TAPAKUndang‐Undang tentang Perumahan dan Kawasan Permukiman nomor 1 tahun 2011 mengamanatkan bahwa luas minimum rumah adalah 36 m2, jadi untuk varian RT dimulai pada standar luas terkecil yaitu 36 m2.

Tata letak pada ruang modul sesuai persyaratan teknis tentang rumah sehat dipertimbangkan terhadap:

aktivitas basah: kamar mandi dan WC.  aktivitas kering: ruang tidur, dan ruang serbaguna.

Page 12: KonsepSistemModular PerencanaandanIndustrialisasi ...sibima.pu.go.id/pluginfile.php/21958/mod_page/content/7/2017-05... · alternatif solusi berbagai kondisi yang ditemui di lapangan

5/18/2017

12

Konfigurasi  1 Konfigurasi 2

3.00 m

3.00 m

3.00 m

3.00 m MU3

MU1

MU2 (teras)

3.00 m3.00 m3.00 m3.00 m

MU3

MU1

3.00 m

3.00 m

3.00 m

3.00 m

MU3

MU1

3.00 m

3.00 m

3.00 m

3.00 m

3.00 m 3.00 m

MU3MU1

MU2 (teras)

3.00 m3.00 m

3.00 m

3.00 m

3.00 m

3.00 m

Konfigurasi  3 Modul Utama pada kavling dengan lebar muka (frontage) 6 m

konfigurasi tata letak menggunakan 3 modul utama untuk merancang RTS‐ 36 m2 yang dibentuk sesuai aturan rumah deret, dengan ukuran lebar muka kavling minimal (frontage) 6.00 m, dan luas lahan efektif 72 m2 dan luas lahan ideal 200 m2. Konfigurasi  dirancang terhadap 2 komposisi:

Konfigurasi 1: menempatkan Modul Utama 3 (MU3) untuk area aktivitas basah (wet area) di luar konfigurasi Modul Utama (MU1) untuk area aktivitas kering. 

Konfigurasi 2: menempatkan Modul Utama 3 (MU3) untuk area aktivitas basah (wet area) di dalam konfigurasi Modul Utama 1 (MU1) untuk area aktivitas kering. 

Contoh konfigurasi:

MU1

MU2 (dapur)

3.00 m3.00 m1.50 

3.00 m

3.00 m

3.00 m

3.00

MU3

Konfigurasi 3

3.00

m

3.00

m

3.00

m

3.00

MU1

MU2 (dapur)

MU2 (teras)

MU3

3.00

m3.00

m

1.50 

Konfigurasi  3 Modul Utama pada kavling  dengan lebar muka (frontage) 7,5 m

Konfigurasi 4

MU1

3.00 m

3.00 m

3.00 m

3.00 m

3.00 m3.00

m

1.50 

MU2 

(dapur)

MU3MU3

MU1

MU2 (dapur)

MU2 (teras)

3.00

m

3.00 m

3.00 m

3.00 m

3.00

m3.00 m1.50 

Konfigurasi modul menggunakan 3 modul utama untuk merancang RTS‐ 45 m2 berada pada kavling  dengan ukuran lebar muka (frontage) minimal 7.50 m dan luas kavling efektif 90 m2 dan luas lahan ideal 200 m2.

Konfigurasi 3: menempatkan MU3 di luar konfigurasi MU1,  dan MU2, untuk area aktivitas kering. 

Konfigurasi 4:menempatkan MU3 di dalam konfigurasi MU1 dan MU2 untuk area aktivitas kering.

Contoh konfigurasi:

Page 13: KonsepSistemModular PerencanaandanIndustrialisasi ...sibima.pu.go.id/pluginfile.php/21958/mod_page/content/7/2017-05... · alternatif solusi berbagai kondisi yang ditemui di lapangan

5/18/2017

13

1. DENAH Tipe 36

Dengan menggunakan ukuran modul utama 1 dan 3 didapatunit hunian dengan luas 36 m2 plus kamar mandi dan WC.

Minimal unit terdiri dari dua buah ruang tidur, ruang keluarga,ruang tamu dan kamar mandi. Dapur digabung dengan ruangmakan.

Dengan menggunakan ukuran 3 modul utama 1,2,dan 3 didapatunit hunian dengan luas 45 m2 plus kamar mandi dan WC.Minimal unit terdiri dari dua ruang tidur, ruang keluarga, ruangtamu dan kamar mandi.

Pola ini juga dapat menghasilkan ruang tambahan denganmenggunakan modul 2 menjadi ruang dapur.

R. TIDUR

R. TAMUR. TIDUR

R. MAKAN

MANDI

Modul 1

Modul 3

R. TIDUR

R. TAMUR. TIDUR

R. MAKAN

MANDI

DAPUR

Modul 3Modul 1

Modul 2

2. DENAH Tipe 45

Gambar 19  Konfigurasi modul  pada rancangan denah Standar RTS‐45

Gambar 18  Konfigurasi modul  pada rancangan denah Standar RTS‐36

CONTOH APLIKASI MODUL PADA RANCANGAN DENAH RUMAH 

Denah Tipe‐36 alternatif

Denah Tipe‐45 alternatif

Unit hunian tipe 36 m2 pada gambar 20, dibentuk dengan Konfigurasi3 modul utama dengan pembentukan ruang teras.

Konfigurasi modul 1 mendorong pembentukan ruang teras menjadisangat kuat. Dengan terbentuknya ruang teras mengakibatkan luasruang dalam berkurang, namun Modul ini menghasilkan ruang efektifuntuk tipe 36 m2,

Konfigurasi 3 modul utama pada gambar 21, membentuk denah unithunian tipe 45.

Konfigurasi modul dengan pembentukan ruang kamar mandi di dalamumumnya kurang diminati, karena proses pengembangan cenderung akanmembongkar kamar mandi dan memindahkan ke bagian belakang.

konfigurasi modul pada alternatif denah Standar RTS‐36

konfigurasi modul pada alternatif denah Standar RTS‐45

TERAS

Modul 3

Modul 1

Modul 2

Modul 2

TERAS

Modul 2

Modul 3

Modul 1

Modul 2

Page 14: KonsepSistemModular PerencanaandanIndustrialisasi ...sibima.pu.go.id/pluginfile.php/21958/mod_page/content/7/2017-05... · alternatif solusi berbagai kondisi yang ditemui di lapangan

5/18/2017

14

6. MODUL DINDING

Modul untuk dinding dipertimbangkan terhadap ukuran komponen dinding berupa panel yang ada di pasaran seperti triplek hingga multiplek, papan, dan atau panel pracetak lainnya, yang rata‐rata menggunakan modul ukuran 1.20 x 2.40 m.

Tiga jenis modul untuk panel sebagai penutupdinding. Yaitu L‐1, L‐2 dan L3. 

L1 berukuran 2.40 x 60,  L2 berukuran 30 x 240 dan L3 berukuran 60 x 60

Pencetakan panel dinding pracetak maupun bahan dinding lainnya, harus diperhitungkan terhadap bukaan jendela dan pintu, dan penyediaan lubang untuk kabel‐kabel mekanikal dan elektrikal.

60

240

15

15

15

15 15

30

15

120

15

L‐1 L‐2

60

60

15 15

120

L‐3

Tiga komponen  dinding pracetak  untuk RISHA

Posisi Lubang  Baut RISHA.

7. Modul Ukuran kusen, Pintu dan jendelaModul ukuran jendela

Perancang harus sudah menentukan besaran lubang kusen jendela dan posisi penempatannya pada bidang panel yang akan dicetak atau yang akan digunakan. 

Variasi ukuran lubang kusen jendela, ditentukan oleh: 1) variasi ukuran jendela yang akan digunakan, 2) posisi penempatannya pada rancangan bangunan rumah, 3) posisi penempatannya pada panel sesuai ukuran modularnya, 

seperti pada gambar 23, dan 24 berikut ini.

Kusen jendela tunggal

1.80 x 1.8060 x 1.80 60 x 1.80

Kusen jendela dan posisinya pada panel

Kusen jendela dobel 

4 452

60

52

1.80

44

4116

1 3

1 3

3

2

1

Penampang 1

Penampang 2

Penampang 3

Page 15: KonsepSistemModular PerencanaandanIndustrialisasi ...sibima.pu.go.id/pluginfile.php/21958/mod_page/content/7/2017-05... · alternatif solusi berbagai kondisi yang ditemui di lapangan

5/18/2017

15

Penampang Dj 1

6

1.5

3 1.5

Penampang Dj 2

6

1.5

3

1.5

DAUN JENDELA

KACA 5 mm

60

6 648

66

107

119

Dj 1

Dj 2Modul ukuran daun Jendela 

Perancang harus sudah menentukan besaran daun jendela yang akan digunakan untuk kebutuhan bukaan setiap ruang. 

Ukuran daun jendela, harus disesuaikan dengan kebutuhan masukan cahaya dan udara alami  bagi penghuni yang  beraktivitas di dalamnya. Untuk penyediaan secara massal, besaran dan disain daun jendela jangan terlalu banyak variasinya. 

Daun jendela dan penampang pengikat kaca jendela

Modul ukuran kosen pintu

30 x 2.40 1.20 x 2.40 2.40 x 2.40

42.10

2.06

4 4P1P2

PINTU UKURAN P1 UKURAN P2

Utama 90 82

Pembagi  80 72

Kamarmandi

70 62

Tabel 3 variasi ukuran lubang kosen pintu

Perancang harus sudah menentukan besaran lubang kosen pintu pada bidang panel yang akan dicetak atau bahan dinding yang akan digunakan. 

Ukuran lubang kosen ditentukan oleh: 1) variasi ukuran pintu yang akan digunakan, 2) posisi penempatannya pada rancangan bangunan rumah, 3) posisi penempatannya pada panel sesuai ukuran modulnya, seperti 

pada tabel 3  berikut: 

Penentuan posisi lubang kosen pada dinding panel pracetak

Page 16: KonsepSistemModular PerencanaandanIndustrialisasi ...sibima.pu.go.id/pluginfile.php/21958/mod_page/content/7/2017-05... · alternatif solusi berbagai kondisi yang ditemui di lapangan

5/18/2017

16

PINTU KM. MANDI PINTU PEMBAGI PINTU UTAMA

72

2.065

8262

90

Modul ukuran daun pintu

Perancang harus sudah menentukan besaran pintu yang akan digunakan untuk kebutuhan bukaan setiap ruang. Ukuran besaran pintu agar disesuaikan dengan ukuran ruang gerak manusia sesuai aktivitasnya. 

Untuk penyediaan secara massal besaran dan disain daun pintu tidak dibuat terlalu banyak variasinya. Berikut 3 variasi daun pintu

Variasi daun pintu sesuai kebutuhannya

Lubang angin/jendela atas/bouvenlight

Lubang angin ini dibutuhkan untuk menjadi jalan masuk udara segar dan keluarnya udara kotor khususnya ketika pintu dan jendela ditutup. Bentuk lubang angin dimaksud dapat berupa: • Beberapa lubang kecil ukuran 15 cm x 15 cm yang dibuat diatas pintu dan jendela;• Lubang angin berupa kisi‐kisi atau krepyak yang diletakkan diatas dan bergabung dengan kosen pintu dan jendela;• Lubang angin berupa kisi‐kisi atau krepyak yang berdiri sendiri, seperti yang digunakan untuk lubang angin di area 

kamar mandi. Ukurannya mengikuti ukuran modul jendela dan pintu sesuai variasi yang digunakan.

8. Ukuran modul penutup lantai

Dasar ukuran modul penutup lantai dipertimbangankan untuk :

Meminimasi terjadinya pemotongan material yang terbuang, sehingga dapat menghemat pemakaian bahan. 

Memilih ukuran material yang bisa menjadi ukuran dasar kelipatan dari ukuran modul perencanaan ruang. 

Sebagai contoh berikut pada gambar 28:Pada Modul utama 1, ukuran modul perencanaan adalah 2.80 m x 2.80 m, maka ukuran material penutup lantai yang dapat digunakan adalah 20 cm x 20 cm, dan 40 cm x 40 cm.

Perencanaan penutup lantai pada Modul Utama 1

40 cm x 40 cm2.80

2.80

20 cm x 20 cm

2.80

2.80

Page 17: KonsepSistemModular PerencanaandanIndustrialisasi ...sibima.pu.go.id/pluginfile.php/21958/mod_page/content/7/2017-05... · alternatif solusi berbagai kondisi yang ditemui di lapangan

5/18/2017

17

9. Ukuran modul langit‐langit

Dasar ukuran modul langit‐langit dipertimbangankan untuk meminimasi terjadinya pemotongan material yang terbuang, sehingga dapat menghemat pemakaian bahan. 

Ukuran material yang dipilih dipertimbagkan terhadap: Ukuran dasar kelipatan dari ukuran modul ruang.  Bila Material yang akan digunakan tanpa harus dipotong, 

dapat dipasang langsung sesuai ukuran kelipatan modul perencanaan (contoh: gypsum ukuran 30 cm x 60 cm).

Bila dipilih material yang harus dipotong, dapat dibagi sesuai ukuran kelipatan modul perencanaan (contoh: tripleks ukuran 120 cm x 240 cm). 

Sebagai contoh:  Pada material seperti tripleks yang memiliki ukuran 1.20 cm x 2.40 cm, dapat dipotong dengan ukuran berdasarkan ukuran kelipatan modul perencanaan

1.20

2.40

40 cm x 60 cm

1.20

2.40

40 cm x 40 cm

Potongan modul langit‐langit pada material  ukuran 1,20 cm x 2,40 cm

ContohPenggunaan potongan bahan untuk langit‐langit sesuai kelipatan ukuran Modul Utama 1

Pada Modul utama 1, ukuran modul perencanaan adalah 2.80 m x 2.80 m, maka kelipatan ukuran modul perencanaan yang dapat digunakan adalah 40 cm x 40 cm, atau kombinasi 40 cm x 40 cm dengan 40 cm x 60 cm.

40 cm x 40 cm2.80

2.80 2.80

2.80

Perencanaan langit‐langit pada Modul Utama 1

Page 18: KonsepSistemModular PerencanaandanIndustrialisasi ...sibima.pu.go.id/pluginfile.php/21958/mod_page/content/7/2017-05... · alternatif solusi berbagai kondisi yang ditemui di lapangan

5/18/2017

18

10. Modul untuk Kamar mandi dan WC

Dengan menggunakan ukuran pada modul 3, Perancang dapat mengembangkan ruang dengan cara konvensional, atau dapat pula membuat rancangan modul kamar mandi dan wc secara instan, dengan persyaratan:• Ruang terbuat dari bahan kedap air dan tidak lembab, serta mudah dibersihkan;• Memenuhi persyaratan pengaliran udara silang.• Dilengkapi lubang‐lubang pipa plumbing sesuai persyaratan.

Bottom part Capsule + Closet, and Floor drain

Upper part Capsule + Water Tank 250 liter

tub

Panel Door 

Kamar mandidengan ukuran modular

CONTOH APLIKASI UKURAN MODUL PADA RANCANGAN RUMAH BERBASIS PANEL PRACETAK  KECILPembentukan ruang‐ruang yang modular menggunakan panel komponen struktur:kolom, dan balok pracetak yang sudah menggunakan ukuran modul.

Pembentukan kolom diupayakan untuk dapat membentuk ruang bersih atau tidakterganggu besaran dan bentuk kolom.

Dinding pengisi sudah dipertimbangkan terhadap pemilihan bahan, serta rancanganpintu dan jendela yang sudah menggunakan ukuran modul.

Bahan penutup lantai, dan langit‐langit yang sudah diperhitungkan terhadap materialyang ada di pasar dan disesuaikan dengan kondisi ukuran ruang untuk menghindaribahan yang terbuang.

P1, Panel kolom beton bertulang, berukuran (30 x 120 x 10) cm

P2, Panel kolom beton bertulang berukuran (20 x 120 x 10) cm

P3, Panel penyambung 

bentuk “L” 30.30.30.10 cm 

3 tipe panel struktur yang modular  pracetak  pembentuk ruang

Rancangan rumah T‐45, menggunakan 3 panel struktur yang modular

Page 19: KonsepSistemModular PerencanaandanIndustrialisasi ...sibima.pu.go.id/pluginfile.php/21958/mod_page/content/7/2017-05... · alternatif solusi berbagai kondisi yang ditemui di lapangan

5/18/2017

19

DENAH RUMAH PRACETAK T -36

DENAH RUMAH PRACETAK T – 36 PLUS (kopel)

Page 20: KonsepSistemModular PerencanaandanIndustrialisasi ...sibima.pu.go.id/pluginfile.php/21958/mod_page/content/7/2017-05... · alternatif solusi berbagai kondisi yang ditemui di lapangan

5/18/2017

20

DENAH T-27SKALA 1 : 100

DENAH T-31SKALA 1 : 100

DENAH T-36SKALA 1 : 100

DENAH T-33SKALA 1 : 100

Page 21: KonsepSistemModular PerencanaandanIndustrialisasi ...sibima.pu.go.id/pluginfile.php/21958/mod_page/content/7/2017-05... · alternatif solusi berbagai kondisi yang ditemui di lapangan

5/18/2017

21

Rumah SusunModular

MODUL DASAR RUANG SARUSUN/UNIT

1. MODUL DASAR ARSITEKTURa.Menggunakan Mh untuk membentuk ruang pada rancangan denah yang diaplikasikan dalam grid‐grid pembentuk ruang. 

b.Menggunakan Mv untuk merancang ukuran tinggi komponen dan elemen bangunan rusun yang dibutuhkan.

c. Memperhatikan sasaran penghuni dan aktivitas pokok yang harus diwadahi pada  4 Jenis rumah susun (UU Rusun no 20/2011): Rusun Umum, Rusun Khusus, Rusun Negara, Rusun Komersial, sekurang‐kurangnya seperti pada Tabel berikut ini:  

No Jenis Sasaran penghuni Kebutuhan ruang utk aktivitas paling pokok

1 Rumah Susun Umum Keluarga masyarakat berpenghasilan rendah Tidur, multifungsi, dapur, simpan, jemur, setrika, MCK.

2 Rumah Susun khusus Mahasiswa, siswa ABRI, dan sejenisnya Tidur, belajar, simpan,  pantry, jemur, setrika, MCK.

3 Rumah Susun Negara Tempat tinggal pejabat negara/ pegawai negeri Tidur, multifungsi, dapur, simpan, jemur, setrika, MCK

4 Rumah susun Komersial Masyarakat umum 

− Studio − Single Tidur, belajar, simpan, pantry, jemur, setrika, MCK.

− Keluarga − Keluarga Tidur, multifungsi, dapur, simpan, jemur, setrika, MCK

Page 22: KonsepSistemModular PerencanaandanIndustrialisasi ...sibima.pu.go.id/pluginfile.php/21958/mod_page/content/7/2017-05... · alternatif solusi berbagai kondisi yang ditemui di lapangan

5/18/2017

22

d. Mendasarkan kebutuhan minimum ruang gerak penghuni rumah rusun, sesuai SNI 03‐1733‐2004Tata cara perencanaan lingkungan perumahan di perkotaan, yaitu 9 m2/org, menjadi Modul dasarpembentuk unit sarusun. Penggunaan Multimodul untuk membentuk Modul dasar ruang unitsarusun (SRS) mendekati luas 9 m2 ini adalah sebagai berikut

3Mh = 90 cm½ 3Mh = 45 cm¼ 3Mh =22,5 cm

3Mh

3Mh

3Mh

½x3Mh

¼ x3Mh

3Mh

3Mh

½x3Mh¼ x3Mh

3Mh

1Modul ruang = 1MR = 90 cm x 90 cm = 810 cm2

Modul ruang: 72900 cm2

3Mh 3Mh 3Mh

3Mh

9Mh = 270 cm

9Mh=

270

cm

3M h3M h

Modul ruang: 99225 cm2

3Mh 3Mh 3Mh ½x3Mh

3M h

9½ Mh= 315 cm

9½ M

h =

315

cm

3M h3M h

½x3

Mh

Modul ruang: 97200 cm2

3M h

3Mh 3Mh 3Mh

3M h

9Mh =270 cm

12M

h =

360

cm

3 M h3M h

Modul ruang: 85556,25 cm2

3Mh 3Mh 3Mh ¼ x3Mh

3M h

9¼Mh = 292,5 cm

9¼ M

h =

292

,5

cm

3 M h

3M h

¼

x3M

h

Modul ruang yang mendekati luas 9 m2

1

2

e. Pemanfaatan Modul dasar ruangModul dasar ruang harus bisa dimanfaatkan untuk mewadahi aktivitas penghuni yang paling pokok yang harus didukung pula oleh furniture yang paling pokok. 

1. Ruang tidur Pasutri Kegiatan: tidur, kerja, simpan, rias, dan sholat Ukuran ruang gerak: dibutuhkan luas 9,6 m² agar diperoleh ruang bersih 3 m x 3 m

2.  Ruang tidur Pasutri & 1 bayi Kegiatan: tidur, kerja, simpan, rias, dan sholat, tidur bayi, simpan baju bayi, memandikan & mengganti baju bayi. Ukuran ruang gerak  dibutuhkan ruang bersih 3 m x 3,60 m

Furniture pokok yang dibutuhkan:1. Tempat tidur pasutri 180 cm x 180 cm2. Meja rias   40 cm x   90 cm3. 1 lemari     40 cm x   90 cm4. Tempat sholat  60 cm x 120 cm      

Furniture pokok yang dibutuhkan:1. Tempat tidur pasutri  180 cm x 180 cm2. Tempat tidur bayi 60 cm x  120 cm3. 1 lemari   50 cm x 90 cm4. 1 Meja Kerja 60 cm x 120 cm 5. Kursi kerja     6. Meja rias  40 cm x  90 cm7. Kursi rias8. Tempat sholat 0,60 m x 1,20 m          3.  Ruang tidur 2 anak balita

Kegiatan: tidur, belajar, simpan, main, dan sholat Ukuran ruang gerak: dibutuhkan luas 9,6 m² agar diperoleh ruang bersih 3 m x 3 m

Furniture pokok yang dibutuhkan:1. 2 Tempat tidur anak 80 cm x 180 cm2. 2 lemari  40 cm x   90 cm3. 2 Meja belajar   60 cm x   80 cm4. 2 kursi belajar 5. Tempat sholat  60 cm x 120 cm

Page 23: KonsepSistemModular PerencanaandanIndustrialisasi ...sibima.pu.go.id/pluginfile.php/21958/mod_page/content/7/2017-05... · alternatif solusi berbagai kondisi yang ditemui di lapangan

5/18/2017

23

4.  Ruang tidur anak dewasa Kegiatan: tidur, belajar, simpan,  dan sholat Ukuran ruang gerak: dibutuhkan luas 9,6 m² agar diperoleh ruang bersih 3 m x 3 m

Furniture pokok yang dibutuhkan:1. 1 Tempat tidur anak 80 cm x 180 cm2. 1 lemari  50 cm x   90 cm3. 1 Meja belajar   60 cm x  120 cm4. 1 kursi belajar 5. 1 meja rias  (pi) 40 cm x 120 cm6. 1 kursi meja rias 7. Tempat sholat  60 cm x 120 cm   5.  Ruang Multifungsi

Kegiatan: simpan (alat,makanan), seterika, makan, keluarga, kerja, terima tamu Ukuran ruang gerak: dibutuhkan  ruang bersih minimum 4,5 m x 3 m

Furniture pokok yang dibutuhkan:1. Sofa utk keluarga & terima tamu2. Meja makan & 4 kursi3. Lemari (alat & makanan)4. Rak hias & TV 5. Meja seterika6. Kulkas    6.  Ruang Servise

Kegiatan: Dapur (masak, cuci alat, cuci bahan, danbekas makan); Km & WC (mandi, BAK, BAB, cuci baju), jemur  Ukuran ruang gerak: dibutuhkan  ruang bersih minimum 1,5 m x 1,5 m

Sarana pokok yang dibutuhkan:1. Meja dapur & kitchen sink2. Kloset, dan kran air dan shower.3. Area jemur 

7.  Ruang tidur mahasiswa Kegiatan: tidur, belajar, simpan,  dan sholat Ukuran ruang gerak untuk 3 orang dibutuhkan luas bersih 6 m x 3 m

Dalam 1 sarusun maksimum diisi oleh 3 orang Masing‐masing harus punya ruang pribadi,  

pemisah ruang menggunakan partisi  Furniture pokok yang dibutuhkan:

1. 1 meja belajar2. 1 tempat tidur single3. 1 Lemari baju dll4. 1 kursi 

8.  Ruang servise Kegiatan: mandi, BAK, BAB, cuci pakaian dll, jemur, simpan, seterika  Ukuran ruang gerak:‐ ruang mandi terpisah dengan ruang WC masing‐masing 1,2 m x 1,5 m‐ Simpan & setrika 1,8 m x 1,5 m‐ ruang jemur di balkon sekurang‐kurangnya 1m x 1,6 m

Sarana pokok1. Kamar mandi dengan kelengkapan shower  dan kran air

2. WC dengan kelengkapan kloset dan kran air

Sarana pokok1. Pantry: simpan alat makan & minum2. Rak: bagian atas untuk simpan barang, bagian 

tengah untuk seterika 

Page 24: KonsepSistemModular PerencanaandanIndustrialisasi ...sibima.pu.go.id/pluginfile.php/21958/mod_page/content/7/2017-05... · alternatif solusi berbagai kondisi yang ditemui di lapangan

5/18/2017

24

Perancangan satuan rumah susun (SARUSUN) / unit

1. UU nomor 1/2011 tentang Perumahan dan Kawasan Perkotaan  dan Permen PU no 05/PRT/M/2007 tentang  Pedoman Teknis Pembangunan Rumah Susun Sederhana Bertingkat Tinggi, bahwa luas minimum untuk rumah tinggal adalah 36 m² .

2. Pembentukan ruang menggunakan ukuran modul dasar ruang  sesuai fungsi, aktivitas, dan jumlah jiwa yang akan menghuninya

No Tipe Sasaran penghuni Jml penghuni Luas SRS (m2)

1 27 Lajang (asrama, pesantren) 3 orang

3 x 7,29 m2 = 21,87 m2

3 x 9,72 m2 = 29,16 m2

3 x 9,9225m2 = 29,7675 m2

3 x 8,556 m2 = 25,668 m2

2 36Keluarga terdiri dari Pasutri dan 2 anak hingga umur 9 tahun

4 orang

4 x 7,29 m2 = 29,16 m2

4 x 9,72 m2 = 38,88 m2

4 x 9,9225m2 = 39,69 m2

4 x 8,556 m2 = 34,224 m2

3 48Keluarga terdiri dari Pasutri dan 2 anak dewasa

4 orangStandar modul ruang/jiwa sudah berubah menjadi 12 m2.

Tipe luas minimum  SRS sesuai pendekatan Modul ruang  9 m2

3. Konfigurasi Modul Dasar ruang menjadi Sarusun/UnitDipilih luas Modul dasar ruang yang mendekati 9 m², dan konfigurasi untuk luas rumah tinggal yang mendekati 36 m². 

Alternatif 1 (Gambar 3)Modul Dasar ruang: 99225 cm² = 9,9225 m²Rumah tinggal dihuni 4 jiwa‐ luas bersih= 4 x 9,9225 m² = 39,69 m²

‐ Setelah ditambah sela (dinding t=10 cm) = 43,56 m²

Konfigurasi Modul dasar ruang menjadi unit Sarusun Alternatif 1

Page 25: KonsepSistemModular PerencanaandanIndustrialisasi ...sibima.pu.go.id/pluginfile.php/21958/mod_page/content/7/2017-05... · alternatif solusi berbagai kondisi yang ditemui di lapangan

5/18/2017

25

Alternatif 2 (Gambar 4)Menggunakan Modul dasar ruang 97200 cm2 = 9,72 m2, sehingga untuk mendekati 36 m2  dipertimbangkan terhadap:Rumah tinggal dihuni 4 jiwa, menggunakan 4 modul ruang‐ Luas unit (bersih): 4 x 9,72 m² = 38,88 m2.  

‐ Luas setelah ditambah sela: 740 cm x 560 cm = 414400 cm²= 41,44 m²

Konfigurasi Modul dasar ruang menjadi unit Sarusun Alternatif 2

2. MODUL DASAR STRUKTUR

a. Menggunakan dasar ukuran Modul dasar Arsitektur pada unit sarusun yang dipilih.

b. Jarak antar kolom ke arah X maupun ke arah Y pada denah sarusun dipertimbangkan terhadap efektifitas bahan bangunan yang digunakan, dan persyaratan keamanan bentang balok dan jarak antar kolom.

c. Ukuran Modul dasar arsitektur dapat menjadi dasar dalam menentukan dimensi panel lantai, panel dinding, balok, dan kolom.

d. Jarak antar kolom menggunakan as kolom struktur sesuai besaran kolom sesuai hasil perhitungannya.

Page 26: KonsepSistemModular PerencanaandanIndustrialisasi ...sibima.pu.go.id/pluginfile.php/21958/mod_page/content/7/2017-05... · alternatif solusi berbagai kondisi yang ditemui di lapangan

5/18/2017

26

Perancangan ukuran Modul untuk Rumah Susun (Rusun)

1. Perancangan Modul Rusun arah horizontala. Modul Arsitektur

Bentuk rusun merupakan tatanan sejumlah modul Sarusun (SRS/unit) sesuai kebutuhan bentuk rancanganRusun yang dipilih seperti bentuk single loaded, double loaded, bentuk Y, bentuk O, bentuk bujursangkar,bentu U, bentuk tower, bentuk kincir dan lain‐lain.

Panjang maksimum Rusun harus diperhitungkan terhadap jarak capai maksimum menuju tangga dan jarakjangkau pipa hidran kebakaran.

Penempatan posisi tangga sebagai sarana transportasi dan evakuasi bencana secara vertikaldiperhitungkan terhadap kemudahan penghuni untuk mencapainya.

Ukuran lebar koridor diperhitungkan terhadap ukuran 2‐3 orang berpapasan dengan membawa barang,serta dasar persyaratan ukuran Multimodul horisontal yang digunakan.

Koordinasi ukuran modul horisontal Arsitektur dengan ukuran modul struktur diperhitungkan terhadapukuran komponen‐komponen struktur seperti: besaran kolom dan balok, jarak efektif trave antar kolom,jarak bentang efektif, bentuk dan ukuran modul plat lantai dan modul plat dinding yang efektif.

Modul pembentuk rancangan denah harus menjadi dasar dalam menentukan ukuran modul lantai dan modul dinding pracetak dan harus dikoordinasikan dengan sistim peletakan modul‐modul lantai tersebut pada komponen balok dan posisi kolom struktur.  

b.  Modul Struktur Modul struktur pada Rusun ke arah X merupakan tatanan kelipatan ukuran trave antar kolom yang sudah 

dikoordinasikan dengan ukuran hasil penjumlahan modul Arsitektur dan sela pada ruang sarusun.  

Modul struktur pada Rusun ke arah Y merupakan:

Ukuran bentang bangunan rusun yang sudah dikoordinasikan dengan Modul  Arsitektur. Seperti pada tipe single loaded ukuran bentang bisa merupakan ukuran panjang ruang Sarusun saja, atau ukuran panjang ruang Sarusun ditambah ukuran lebar koridor/selasar. 

Pada tipe double loaded, ukuran bentang bangunan rusun merupakan penjumlahan 2 modul Lebar sarusun ke arah Y ditambah ukuran lebar selasar/koridor.

Ukuran beberapa modul Arsitektur ditambah ukuran sela pada Sarusun yang penataannya membentuk kincir.

Modul ukuran lantai pada ukuran modul sarusun harus menjadi dasar ukuran modul lantai pracetak dan ukuran modul dinding pracetak. Pada modul lantai pracetak harus sudah ditentukan posisi lubang pipa mekanikal dan elektrikal secara vertikal, dan secara horisontal pada panel dinding .

Modul komponen struktur harus sudah memperhitungkan sistim sambungan (jointing) pada simpul‐simpul pertemuan antara setiap komponen.

Page 27: KonsepSistemModular PerencanaandanIndustrialisasi ...sibima.pu.go.id/pluginfile.php/21958/mod_page/content/7/2017-05... · alternatif solusi berbagai kondisi yang ditemui di lapangan

5/18/2017

27

c. Penerapan ukuran modular pada rancangan bangunan rumah susun1) Tipe Rusun double loaded

Dibentuk dengan menata 2 (dua) deret sejumlah unit sarusun kearah memanjang yang dihubungkan oleh sebuah koridor ditengahnya yang berfungsi  sebagai jalur transportasi horisontal, serta sarana tangga yang diletakkan di ujung dan atau di tengah bangunan sebagai fungsi transportasi vertikal. 

Modul horisontal (Mh) digunakan untuk merancang denah tipikal Rusun.  Panjang rusun ditentukan oleh kelipatan trave Sarusun/unit ke arah x.  Lebar rusun merupakan lebar 2 deret Sarusun yang ditata ke arah Y, ditambah lebar koridor yang letaknya 

diantara 2 deret unit tersebut (Gambar 5).

Modul Grid arah Horizontal tipe rusun double loaded

Sela,  menjadi pemisah antar ruang yang dapat berupa partisi/dinding

MDR = Modul Dasar Ruang = nMh MR    = Modul Ruang = nMDR + n Sela MK    = Ukuran Modul Koridor = 9 Mh = 180 cm Trave kolom = bisa berupa Ukuran MDR + ukuran Sela, 

atau bisa berupa Ukuran MDR + 2 ukuran Sela. As Kolom harus dikoordinasikan dengan posisi letak 

kolom pada unit Sarusun, sehingga berada rata dalam dengan dinding unit sarusun.

Bentang bangunan rusun = Ukuran lebar 2 Unit/ Sarusun + Ukuran Modul Koridor dan dikoordinasikan dengan posisi letak as kolom dan as balok.

Panjang Rusun merupakan tatanan panjang dari jumlah yang akan dirancang (n Unit Sarusun)

2) Tipe Rusun Single loaded Dibentuk dengan menata 1 (satu) deret unit‐unit sarusun kearah memanjang yang dihubungkan oleh sebuah 

koridor di salahsatu sisinya yang berfungsi sebagai jalur transportasi horisontal serta sarana tangga yang diletakkan di ujung atau di tengah bangunan sebagai fungsi transportasi vertikal. 

Modul horisontal (Mh) digunakan untuk merancang denah tipikal Rusun menggunakan dasar Modul horisontal Mh = 30 cm. 

Panjang rusun ditentukan oleh rancangan dimensi unit/sarusun yang akan digunakan. Panjang deret rusun  merupakan kelipatan dari rancangan trave Sarusun/unit ke arah X, sesuai jumlah unit yang dibutuhkan. 

Lebar rusun merupakan lebar dari 1 deret unit yang terbentuk ditambah lebar koridor/selasar pada arah Y (Gambar 6)

Modul Grid arah horizontal tipe rusun single loaded

Sela, dapat berupa partisi/dindingMDR = Modul Dasar Ruang = nMhMR    = Modul Ruang = nMDR + n SelaMK    = Ukuran Modul Koridor = 9 Mh = 180 cm 

(diukur dari muka dinding Sarusun hingga ambang luar railing koridor).

Trave kolom = bisa berupa Ukuran MDR + ukuran Sela, atau bisa berupa Ukuran 2MDR + 2 ukuran Sela.As Kolom harus dikoordinasikan dengan posisi letak kolom pada unit Sarusun, agar bisa diupayakan berada rata dalam dinding unit sarusun.Bentang bangunan rusun = Ukuran lebar Unit/Sarusun + Ukuran Modul Koridor dan dikoordinasikan dengan posisi letak as kolom dan as balok.Panjang Rusun merupakan tatanan panjang dari jumlah Unit/Sarusun yang akan dirancang (n Unit Sarusun).

Page 28: KonsepSistemModular PerencanaandanIndustrialisasi ...sibima.pu.go.id/pluginfile.php/21958/mod_page/content/7/2017-05... · alternatif solusi berbagai kondisi yang ditemui di lapangan

5/18/2017

28

Modul grid rumah susun pada arah vertikal, digunakan untuk merancang ukuran modul tinggi ruang yang dibutuhkan dan tinggi komponen panel‐panel yang akan dijadikan dasar cetakan. 

Dasar ukuran menggunakan modul vertikal: 1Mv = 10 cm.

2. Perancangan Modul Rusun arah Vertikal

a. Kearah memanjang (X) Ukuran modul vertikal digunakan untuk menentukan ukuran tinggi sebagai berikut:1) Ukuran tinggi Sela, sebagai penentu ukuran panel dinding pemisah ruang maupun dinding facade.  2) Ukuran tinggi dari lantai ke plafond/langit‐langit khususnya pada lantai rusun yang berhubungan langsung dengan 

komponen atap. 3) Ukuran tinggi dari lantai ke lantai yang merupakan ukuran tinggi balok ditambah tebal panel lantai dan lapisan 

akhir lantai. Tebal panel lantai minimal 10 cm.  Lapisan akhir lantai dapat menggunakan  ukuran submodul terpilih yaitu M/2 = 50 mm, M/4= 25 mm.

4) Ukuran tinggi lantai dasar ke lantai berikutnya, harus ditentukan posisi lantai dasar berada pada ± 0.00 sebagai dasar perhitungan tinggi ke lantai berikutnya. 

5) Ukuran tingga lantai dasar ke permukaan tanah dihitung dari posisi lantai dasar ± 0.00.6) Zona atap, merupakan zona tinggi yang dipengaruhi oleh lebar bentang atap, sistem struktur yang digunakan, 

dan jenis bahan yang dipakai.   7) Zona lantai, merupakan zona yang dipengaruhi oleh ukuran tinggi balok, tebal panel lantai dan tebal penutup 

lantai terpasang. 8) Panjang rusun merupakan kelipatan jumlah modul ruang (nMR) yang dirancang sesuai bentuk rusun yang dipilih. 

Ukuran Modul  vertikal arah memanjang (X)

Page 29: KonsepSistemModular PerencanaandanIndustrialisasi ...sibima.pu.go.id/pluginfile.php/21958/mod_page/content/7/2017-05... · alternatif solusi berbagai kondisi yang ditemui di lapangan

5/18/2017

29

b. Kearah melebar (Y) Ukuran modul vertikal digunakan untuk menentukan ukuran tinggi komponen panel sebagai berikut:1) Tinggi atap bangunan, sangat tergantung pada ukuran bentang atap bangunan rusun, sistim struktur dan 

bahan bangunan yang digunakan.

2) Tinggi lisplank, untuk menentukan besaran bukaan yang harus dibentuk pada panel dinding fascade. Ting

3) Tinggi bukaan pintu, yang sangat dibutuhkan untuk menentukan ukuran tinggi panel dinding pemisah maupun dinding fascade.

4) Tinggi daun pintu, untuk menentukan besaran bukaan yang harus dibentuk pada panel dinding pemisah maupun dinding facade. Tinggi yang harus diperhitungkan adalah tinggi daun pintu, kosen, dan tinggi lubang udara atau jendela atas/jalusi.

5) Tinggi bukaan jendelagi yang harus diperhitungkan adalah jarak jendela dari lantai, tinggi kosen dan daun jendela berikut lubang udara berupa jendela atas/jalusi.

6) Tinggi jendela atas, untuk menentukan besaran bukaan yang harus dibentuk khususnya pada panel dinding untuk kamar mandi/WC.

7) Tinggi pengaman/pagar koridor, untuk menentukan tinggi panel pengaman di koridor yang harus diperhitungkan agar tidak terjangkau oleh anak untuk memanjatnya.

8) Tinggi lantai ke ambang balok, untuk menentukan tinggi panel dinding pemisah dan panel fascade.

Ukuran Modul  vertikal arah melebar (Y)

Page 30: KonsepSistemModular PerencanaandanIndustrialisasi ...sibima.pu.go.id/pluginfile.php/21958/mod_page/content/7/2017-05... · alternatif solusi berbagai kondisi yang ditemui di lapangan

5/18/2017

30

3. Persyaratan minimum rusunPersyaratan minimum rusun diarahkan untuk dasar perancangan pemanfaatan Lantai tipikal dan lantai dasar, penyediaan instalasi air minum, sanitasi, utilitas, dan elektrikal, ruang bersama, serta sarana transportasi vertikal maupun horisontal secara vertikal

1) Lantai tipikal, merupakan tatanan unit sarusun yang dimanfaatkan untuk kegiatan hunian bagi keluarga, kegiatan rumah dinas, dan hunian untuk lajang (asrama mahasiswa, ABRI, pesantren, dan buruh).

2) Lantai dasar, dimanfaatkan untuk penyediaan fasilitas sosial, fasilitas ekonomi, dan fasilitas umum yang harus disesuaikan dengan kebutuhan fungsi pada jenis rusun yang akan dibangun: Rusun Umum, Rusun Khusus, Rusun Negara, dan Rusun Komersial. 

3) Sarana Instalasi air minum, sanitasi, utilitas, dan elektrikal, diupayakan terkumpul dalam shaft plumbing

4) Sarana transportasi vertikal berupa tangga dan atau lift dengan pengaturan: Tangga disediakan untuk transportasi vertikal berupa tangga umum, dan tangga untuk kondisi 

darurat (kebencanaan),  disediakan di setiap bentuk rusun dengan jumlah lantai yang tidak terbatas.

Lift disediakan pada rusun dengan jumlah lantai lebih dari 5.5) Ruang bersama, harus disediakan di setiap 3 lantai untuk dimanfaatkan sebagai fasilitas 

bersosialisasi antar penghuni. 6) Dinding luar rumah susun menggunakan beton pracetak, sedangkan dinding pembatas antar unit 

menggunakan beton ringan.

Persyaratan minimum perencanaan Rumah Susun

7) Katagori rumah susun Menurut Permen PU nomor 5/PRT/M/2007 :

Bangunan rumah susun bila dibangun lebih dari satu lantai hingga 8 lantai.

Bangunan rumah susun bertingkat tinggi bila rusun dibuat lebih dari 8 lantai hingga mencapai 20 lantai  

Katagori rumah susun berdasarkan jumlah lantai

Page 31: KonsepSistemModular PerencanaandanIndustrialisasi ...sibima.pu.go.id/pluginfile.php/21958/mod_page/content/7/2017-05... · alternatif solusi berbagai kondisi yang ditemui di lapangan

5/18/2017

31

8) Garis sempadan dan jarak bebas antar bangunan Rusun pada satu site (tapak) Permen PU nomor 05/PRT/M/ 2007sebagai berikut  pada Gambar 10: Bila kedua bangunan memiliki bidang bukaan yang saling berhadapan, jarak antara dinding atau bidang 

tersebut minimal 2(dua) kali jarak bebas.  Jarak bebas minimum antar bangunan pada lantai dasar adalah 4 m, setiap penambahan lantai/ tingkat 

bangunan ditambah 0,5 m dari jarak bebas lantai di bawahnya hingga mencapai  12,5 m. Pada kasus unit sarusun Umum, yang mempunyai panjang dan lebar kecil tidak  memungkinkan untuk 

mengurangi 0,5 m setiap lantai, sehingga jarak bebas yang digunakan yaitu 12,5 m mulai lantai dasar hingga lantai teratas.

Bila salah satu dinding pada bangunan yang berhadapan merupakan dinding tertutup,  satu dinding lainnya memiliki bukaan,  jarak antara dinding minimal 1(satu) kali jarak bebas minimum yang ditetapkan yaitu 4 m.

Sempadan dan jarak bebas antar Rusun pada satu site

Bila dua dinding yang berhadapan tidak memiliki bidang bukaan, jarak dinding terluar minimal setengah kali jarak bebas yang ditetapkan.

Ketentuan garis sempadan dan jarak bebas antar bangunan ditetapkan oleh Pemerintah daerah setempat dan/atau peraturan menteri

4. Perancangan Komponena. Komponen lantaiPerancangan modul komponen lantai, hal‐hal yang perlu diperhatikan adalah: Menggunakan ukuran Modul dasar horisontal (Mh) untuk membentuk Modul komponen lantai yang dapat dibuat 

secara masal sesuai persyaratan struktur dan konstruksi. Komponen lantai harus sudah dilengkapi dengan rancangan sistim sambungannya (jointing) yang mudah 

dipasang sehingga tidak bocor. Kaitan sambungan panel harus menjadi bagian dari cetakan agar hasil pemasangan panel bisa presisi, saling 

mengkait, dan tidak membuat celah . Memperhitungkan adanya  lubang‐lubang pipa tegak yang harus disediakan untuk menjadi bagian dari rancangan 

panel yang akan  dicetak. Hal ini untuk menghindari terjadinya pembobokan panel ketika sudah terpasang

b.  Komponen dindingPerancangan komponen dinding, dipertimbangkan terhadap fungsi dinding: Facade, pemisah/partisi: Bagian bawah panel menggunakan ukuran Modul horisontal (Mh) komponen panel lantai. Ukuran tinggi 

menggunakan Modul dasar vertikal (Mv = 10 cm) yang diperhitungkan terhadap variasi  ukuran tinggi lantai ke lantai, lantai ke plafond, lantai dalam ke permukaan tanah. 

Variasi panel diperhitungkan terhadap besarnya bukaan yang harus ditempatkan atau dipasang pada panel seperti pintu dan jendela yang mempunyai berbagai variasi bentuk dan ukuran. Perancang harus mengefektifkan tata letak komponen bukaan pada panel agar diperoleh jumlah varian panel yang efektif.

Kaitan sambungan panel harus menjadi bagian dari cetakan agar hasil pemasangan panel bisa presisi, saling mengkait, dan tidak membuat celah.  

Memperhitungkan adanya  lubang‐lubang pipa horisontal yang harus disediakan untuk menjadi bagian dari rancangan panel yang akan dicetak. Hal ini untuk menghindari terjadinya pembobokan panel ketika sudah terpasang.

Page 32: KonsepSistemModular PerencanaandanIndustrialisasi ...sibima.pu.go.id/pluginfile.php/21958/mod_page/content/7/2017-05... · alternatif solusi berbagai kondisi yang ditemui di lapangan

5/18/2017

32

c. Komponen bukaan (kosen, pintu, dan jendela)

Ukuran Modul dasar baik vertikal maupun horisontal menggunakan Modul = 10 cm (Gambar 11).  Fungsi pintu dan jendela adalah: Ventilasi udara (memasukan oksigen(O2) & mengeluarkan udara kotor (CO ₂ ), 

bukaan sirkulasi gerak, pengaman ruang, pemasukan cahaya alami. Posisi ventilasi harus dibuat bersilangan, dan bukaan/jendela, sekurang‐kurangnya dapat menyinari  1/10 x luas 

ruang.Rancangan komponen seperti pada gambar 12 adalah sebagai berikut: Penentuan tinggi kosen pintu dan jendela diperhitungkan terhadap tinggi balok struktur dan tinggi lantai ke 

lantai. Untuk hal ini bila tinggi dari lantai ke lantai 280 cm, tinggi balok adalah 40 cm, maka tinggi kosen adalah 240 cm. 

Tinggi daun pintu adalah 200 cm, maka tinggi jendela atas 40 cm, besar lubang ventilasi adalah 40 cm – (2 x 5 cm) = 30 cm.

Pintu, terdiri dari kosen dan daun pintu, dilengkapi jendela atas. Lebar daun pintu kamar mandi minmal 60 cm. Lebar daun pintu masuk unit minimal 90 cm. Lebar pintu kamar: 80 cm. Tinggi daun pintu adalah 200 cm.

Modul pintu dan jendela

Jendela, terdiri dari kosen, daun jendela, dan dilengkapi jendela atas. Penempatan jendela pada dinding berada pada 80 cm diatas lantai, sedangkan tinggi jendela adalah 120 cm yang dihitung dari 80 cm diatas lantai, hingga mencapai ambang bawah balok.

d. Komponen Modul Kamar mandi & Wc

1) Perancangan harus didasarkan pada standar ruang gerak aktivitas mandi, cuci dan kakus serta penggunaan alat bantu aktivitas seperti closet, bak mandi atau shower, untuk kemudian disesuaikan terhadap ukuran dasar modul horisontal (Mh).     

2) Dengan menggunakan ukuran modul, dapat dikembangkan rancangan ruang kamar mandi dengan cara konvensional, atau dapat pula membuat rancangan modul kamar mandi dan wc secara instan, dengan persyaratan:

Modul kamar mandi /WC

Ruang terbuat dari bahan kedap air dan tidak lembab, serta mudah dibersihkan;

Memenuhi persyaratan pengaliran udara silang.

Dilengkapi lubang‐lubang pipa plumbing sesuai persyaratan

Page 33: KonsepSistemModular PerencanaandanIndustrialisasi ...sibima.pu.go.id/pluginfile.php/21958/mod_page/content/7/2017-05... · alternatif solusi berbagai kondisi yang ditemui di lapangan

5/18/2017

33

e. Komponen Modul langit‐langit Bila akan digunakan langit‐langit, maka dasar ukuran Modulnya  harus dipertimbangankan untuk meminimasi 

terjadinya pemotongan material, sehingga dapat menghemat pemakaian bahan. ukuran material yang dipilih harus bisa dipertimbangkan terhadap: Ukuran dasar kelipatan dari ukuran modul perencanaan ruang.  Material yang akan digunakan bila tanpa harus dipotong dapat dipasang langsung sesuai ukuran modul 

perencanaan (contoh: gypsum ukuran 30 cm x 60 cm). Bila dipilih material yang harus dipotong, dapat dibagi sesuai ukuran kelipatan modul perencanaan (contoh: 

tripleks ukuran 120 cm x 240 cm).

f.  Komponen Modul Kitchen Set untuk dapurTerbatasnya luas unit/SRS di rumah susun, khususnya dapur maka dibutuhkan penyediaan komponen interior menjadi modul Kitchen Set yang kompak (Gambar 14). Dasar perancangan : Fungsi ktichen set merupakan gabungan antara tempat masak, 

tempat simpan gas, tempat cuci sayuran, alat masak dan alat makan, serta tempat simpan alat masak dan bahan kering. 

Modul kitchen set harus mudah dipasang, mudah dibersihkan, aman dari api.

Rancangan Modul Kitchen harus disesuaikan dengan kondisi ruang dapur yang akan menjadi tempat kitchen set  berada, berikut adalah contoh kitchen Set:

6. Aplikasi modul pada rancangan denah rumah Susun Umum

Aplikasi modul dicobakan pada jenis Rumah Susun Umum.  Sasaran pengguna  sesuai UU PKP 20/2011, tipe Rusun ini adalah keluarga MBR, terdiri atas Pasutri dan 2 anak balita atau 2 anak remaja, atau dewasa. Prototipe Rusun yang dirancang adalah walk up flat, Twin block (double corridor)   tertutup, dengan persyaratan sebagai berikut:

jumlah lantai  : 5 transportasi vertikal     : tangga transportasi horisontal: selasar Luas SARUSUN/Unit     : 36 m2

Jumlah penghuni SRS   : 4 jiwa

Page 34: KonsepSistemModular PerencanaandanIndustrialisasi ...sibima.pu.go.id/pluginfile.php/21958/mod_page/content/7/2017-05... · alternatif solusi berbagai kondisi yang ditemui di lapangan

5/18/2017

34

Ruang‐ruang yang dirancang harus memenuhi kebutuhan berkembangnya dinamika kehidupan keluarga (dinamika sosial, dinamika ekonomi, dan dinamika biologi).

Pada tipe rumah susun, ruang yang disediakan tidak punya peluang untuk melakukan perubahan/ transformasi maupun ekspansi ruang baik kearah vertikal maupun horizontal. 

Pertimbangan terhadap perancangan unit Sarusun adalah sebagai berikut:1) diupayakan menyediakan luas ruang yang bersih dari pengurangan besaran kolom.2) perancangan ruang harus diperhitungkan terhadap furniture inti yang akan digunakan oleh anggota

keluarga, mencakup pasutri dan 2 anak,(anak <10 tahun hingga usia remaja hingga dewasa. 3) Furniture yang disediakan harus bisa didayagunakan jadi tempat menyimpan seperti memanfaatkan

kolong tempat tidur untuk laci simpan, meja belajar yang dilengkapi dengan rak buku diatasnya, sehinggapenggunaan ruang dapat dimaksimalkan.

4) Fungsi ruang dan furniture harus bisa digabung dalam pemanfaatannya, seperti meja makan di ruang makan, dapat dijadikan tempat meracik bahan masakan,atau jadi tempat bekerja.

5) Fungsi dan aktivitas paling pokok untuk diwadahi , sebagai berikut:

a.  Dasar pertimbangan untuk merancang rumah susun Umum

Perancangan Unit SARUSUN

Aplikasi rancangan ruang setiap aktivitas menggunakan ukuran modular sesuai   tabel 3, dan menggunakan dasar Modul ruang seperti pada Gambar 2, adalah seperti pada tabel berikut:

Aplikasi ukuran modul horisontal (Mh) pada ruang aktivitas

No RuangModul horisontal  

(Mh)Metrik (cm) Luas ruang (m2)

1 Ruang tidur Pasutri 9 x 12  270 x 360 9,72

2 Ruang tidur & belajar 2 anak 9 x 12  270 x 360 9,72

3 Servise  9 x 12

a. Kamar mandi, cuci, kakus 3,5 x   5 135 x 150 2,025

b. Dapur/pantry, Makan, Simpan.    5,40

c. Jemur/balkon 3 x   8,5 90 x 255 2.295

4 Kumpul keluarga, Terima tamu 9 x 12 270 x 360 9,72

Jumlah 38,8

Rancangan denah unit Sarusun

Mencoba konfigurasi modul dasar ruang untuk Sarusun/unit Alternatif 2

Membuat rancangan tatanan ruang untuk mewadahi fungsi‐fungsi kegiatan keluarga yang beranggotakanpasutri dan 2 anak pada unit Sarusun menggunakan ukuran Modul ruang pada Tabel 5 dan Tabel 6.

Membuat dasar rancangan denah unit dengan melakukan koordinasi ukuran modul dengan tim struktur,khususnya terhadap rancangan komponen‐komponen struktur yang akan dipakai sesuai perhitungan yangdipersyaratkan sebagai berikut pada Gambar 15

Page 35: KonsepSistemModular PerencanaandanIndustrialisasi ...sibima.pu.go.id/pluginfile.php/21958/mod_page/content/7/2017-05... · alternatif solusi berbagai kondisi yang ditemui di lapangan

5/18/2017

35

No Ruang Ukuran ruang gerak

1 RUANG TIDUR

a. Ruang Tidur pasutri.

Kegiatan:

Tidur, simpan, rias, solat

Ruang tidur pasutri 9M x 12M = 2,7m x 3,6 m = 9,72m2, merupakan ruang bersih  yang dapat dimanfaatkan. 

Ruang tidur pasutri & 1 (satu) bayi.Kegiatan:Tidur, simpan, rias, solat, tidur bayi, simpan baju bayi, memandikan, dan mengganti pakaian bayi.

Ruang tidur pasutri & 1(satu) bayi

1. Tempat tidur   : 1,80 m x 2,00 m                                                  2. Meja rias           : 0,40 m x 0,90 m                                                3. 1 Lemari            : 0,40 m x 0,90 m                                                4. Sholat                : 0,60 m x 1,20 m                                                 5. Lemari malam: 0,30m x 0,30 m                                                  6. kursi rias                                                   

1. 1Tempat tidur pasutri 185 cm x 200 cm                                  2. 1 tempat tidur bayi       60 cm x 120 cm                                   3. lemari @ 50 cm x 90 cm                           4. 1 meja rias 40 cm x 120 cm                     5. Kursi rias6. Sholat                                                                7. Rak baju bayi

Aplikasi ukuran modul ruang horisontal (Mh) terhadap kebutuhan ruang aktivitas dan furniture  pendukung ktivitas yang paling pokok.

No Ruang Ukuran ruang gerak

1 RUANG TIDUR

Ruang tidur anaka. Utk 2 anak balitaKegiatan:Tidur, simpan, belajar,  main.

Utk 2 anak remaja/ dewasaKegiatan:Tidur, simpan, rias, belajar, main, sholat

Ruang tidur 2(dua) anak Balita

Ruang tidur 2(dua)anak remaja/dewasaAnak yang sudah dewasa harus memiliki kamar sendiri, apalagi bila 2 (dua) anak tersebut berbeda jenis kelamin. Dalam contoh gambar ini, adalah ruang minimum untuk 1(satu) anak dewasa. 

1. 2Tempat tidur anak  80 cm x 180 cm                                   2. 1 lemari @ 50 cm x 90 cm3. 2 Meja belajar 60 cm x 70 cm             4. 2 kursi belajar                                      5. Sholat

1. Tempat tidur anak dewasa 85 cm x 185 cm 2. 1 lemari @ 50 cm x 90 cm                          3. 1 Meja belajar 60 cm x 120 cm                    4. 1 kursi belajar                                             5. 1 meja rias 40 cm x 120 cm (pi)                   6. 1 kursi meja rias                                          7. Sholat

Page 36: KonsepSistemModular PerencanaandanIndustrialisasi ...sibima.pu.go.id/pluginfile.php/21958/mod_page/content/7/2017-05... · alternatif solusi berbagai kondisi yang ditemui di lapangan

5/18/2017

36

No Ruang Ukuran ruang gerak

2. RUANG SERVICEKegiatan:Kamar mandi & WC• Mandi• BAB, BAK• Cuci baju• Cuci alat masakDapur• Masak• Cuci alat• Cuci bahan masakanJemur

RUANG   MULTIFUNGSIKegiatan:• Simpan alat masak & makan,  

masakan  matang.• Meracik bahan masakan• Makan • Bercengkerema  • bekerja• Nonton TV• Terima tamu

Umumnya disediakan untuk unit sarusun tempat tinggal keluarga. 

Ruang ini mewadahi aktivitas: makan, keluarga, bekerja, simpan, relaks, bermain anak.

a. Kamar mandi & WCb. Meja tempat masak, cuci 

piring, dan alat masakc. Area tempat jemur.

a. R. Keluarga, terima tamu,   nonton TV.                   

b. R. Makan, racik, simpan makanan, kerja, setrika

c. Lemari simpand. Rak hias & TVe. Kulkas 

Koordinasi ukuran modular Arsitektur dan Struktur pada unit sarusun

Page 37: KonsepSistemModular PerencanaandanIndustrialisasi ...sibima.pu.go.id/pluginfile.php/21958/mod_page/content/7/2017-05... · alternatif solusi berbagai kondisi yang ditemui di lapangan

5/18/2017

37

1. Modul Ruang Arsitektur.a. Ke arah memanjang, 1 unit Sarusun terdiri dari:  2 (12M )+ 2 sela dinding , sehingga ukuran 

pembentuk ruang ke arah memanjang = 2(12 x 30 cm) + 2 (1 x 10 cm) = 720 + 20 cm = 740 cm.

b. Ke arah melebar, 1 unit Sarusun terdiri atas: 2 (9 M) + 3 sela dinding a 1M = 10 cm, sehingga ukuran pembentuk ruang ke arah melebar = 2( 9 x 30 cm) + 3( 1 x 10 cm) = 540 cm + 30 cm = 570 cm .

2.Modu l struktur :a. Ke arah memanjang (arah x), Jarak trave (as kolom – as kolom) : 12 M + 1M = 360 + 10 = 370 cm.

b. Kearah  melebar (arah y), jarak dari as ke as kolom: 2 (9 M) + 1M + 50 cm = 540 + 10 + 50 = 600 cm.   

c. Posisi kolom struktur:

pada arah memanjang (arah x)  as kolom struktur berhimpit dengan as sela dinding Arsitektur.

pada arah melebar (arah Y), posisi as kolom struktur berhimpit dengan as balok untuk hal ini diupayakan agar dinding unit sarusun ditempatkan rata dalam balok, sehingga tonjolan kolom tidak terlalu mengganggu pemanfaatan ruang unit.

Pemanfaatan ruang sarusun

a. Kedua kamar tidur mempunyai peluang mendapatkan asupan cahaya matahari yang cukup.

b. Area basah berada di area yang memungkinkan mendapat cahaya dan panasnya matahari, sehingga tidak lembab.

c. Memungkinkan menyediakan balkon untuk tempat menjemur.

d. Ibu rumah tangga kurang maksimal mengawasi  anaknya ketika bermain di koridor dari ruang servise ketika mengerjakan pekerjaan rumahnya.

Alternatif 1

Alternatif 1 pemanfaatan ruang Unit Sarusun

Page 38: KonsepSistemModular PerencanaandanIndustrialisasi ...sibima.pu.go.id/pluginfile.php/21958/mod_page/content/7/2017-05... · alternatif solusi berbagai kondisi yang ditemui di lapangan

5/18/2017

38

1) Kedua kamar tidur berada pada sisi memanjang, dan mendapat cahaya matahari yang cukup.

2) Area basah berada di sisi koridor, sehingga kurang mendapat cahaya dan panasnya matahari langsung, dan kemungkinan akan lembab.

3) Tidak memungkinkan menyediakan balkon, sehingga  tidak memungkinkan mendapat tempat menjemur di dalam unitnya. Penghuni akan memanfaatkan area koridor untuk tempat jemurnya. 

4) Ibu rumah tangga dapat mengawasi  anaknya ketika bermain di koridor walaupun sambil mengerjakan pekerjaan rumahnya.

Alternatif 2

Alternatif 2 pemanfaatan ruang Unit Sarusun

3 M3 M

3 M3 M

3 M3 M

9M +

25

cm +

½se

la =

30

0 cm

9M +

25

cm +

½se

la =

30

0 cm

30/50

3M 3M 3M 3M 3M3M 3M 3M

12M = 120 cm 12M = 120 cm 12M + 1 sela = 120 cm + 10 cm = 370 cm 12M + 1 sela = 120 cm + 10 cm = 370 cm

120 cm

150

cm

Kedua anak akan menjadi remaja hingga dewasa, maka ruang tidur anak bisa dibagi 2 dengan pengaturan pemanfaatan ruang seperti pada Gambar 17b berikut ini:

3 M3 M

3 M3 M

3 M3 M

9M +

25

cm +

½se

la =

30

0 cm

9M +

25

cm +

½se

la =

30

0 cm

30/50120 cm

150

cm

3M 3M 3M 3M 3M3M 3M 3M

12M = 120 cm 12M = 120 cm 12M + 1 sela = 120 cm + 10 cm = 370 cm 12M + 1 sela = 120 cm + 10 cm = 370 cm

Pengembangan ruang ruang tidur anak pada Sarusun alternatif 2

Page 39: KonsepSistemModular PerencanaandanIndustrialisasi ...sibima.pu.go.id/pluginfile.php/21958/mod_page/content/7/2017-05... · alternatif solusi berbagai kondisi yang ditemui di lapangan

5/18/2017

39

Rancangan ukuran komponen

1. Komponen Lantai Hal‐hal yang perlu diperhatikan adalah:a. Penyediaan  lubang‐lubang untuk  pipa tegak pada rancangan panel yang akan dicetak,   menghindari 

terjadinya pembobokan panel ketika sudah terpasang.b. Kaitan sambungan panel harus menjadi bagian dari cetakan agar hasil pemasangan panel bisa presisi, 

saling mengkait, dan tidak membuat celah.  c. Sisipan merupakan dimensi tambahan diluar ukuran modul, untuk tujuan memenuhi kekurangan 

dimensi panel karena adanya penyesuaian terhadap dimensi balok dan kolom.

12Mh= 360 cm

3Mh = 90 cm

Sisipan

3Mh = 90 cm

12Mh= 360 cm

3Mh = 90 cm

12Mh= 360 cm Sisipan

Komponen modul lantai

2.  Komponen Dinding façade dan pemisah interiorHal‐hal yang perlu diperhatikan adalah:a. Penyediaan  lubang‐lubang untuk  pipa horisontal pada rancangan panel yang akan dicetak,   menghindari 

terjadinya pembobokan panel ketika sudah terpasang.b. Penyediaan bukaan ruang yang berpengaruh pada bentukan panel tempat meletakkan pintu dan jendela yang 

mempunyai berbagai variasi bentuk dan ukuran. Untuk hal ini perancang harus mengupayakan jumlah varian yang efektif.

1) Tanpa bukaan2) Dengan bukaan

3 Mh 1 Mh 2/3 Mh

24Mv= 

240

cm

2 Mh

3Mh

24Mv = 240 

cm

16 M

v = 160 

cm8 

Mv 24Mv = 240 

cm

1 Mh

16 M

v = 160 

cm8 

Mv 24Mv = 240 

cm

3Mh 2/3Mh

24M

v =

240

cm

3Mh

4 Mv

20 M

v= 2

00

cm

24M

v =

240

cm

3)  Dinding pemisah interior

3Mh= 90 cm

24M

v =

240

cm

3Mh= 90 cm

Sela = dinding  tebal 10 cm 

24Mv = 240 

cm

c.  Kaitan sambungan panel harus menjadi bagian dari cetakan agar hasil pemasangan panel  bisa presisi, saling mengkait, dan tidak membuat celah.  

Page 40: KonsepSistemModular PerencanaandanIndustrialisasi ...sibima.pu.go.id/pluginfile.php/21958/mod_page/content/7/2017-05... · alternatif solusi berbagai kondisi yang ditemui di lapangan

5/18/2017

40

3. KOSEN, PINTU, DAN JENDELA

a. Jendela

b. Pintu

Tipe jendela yang dirancang  adalah untuk  jendela kamar tidur, dapur, dan jendela atas untuk kamar mandi dan WC, yang akan dipasang pada panel facade.

Ukuran maupun posisi penempatannya  harus dikoordinasikan dengan  komponen panel yang akan digunakan dan dicetak.

Tipe pintu adalah untuk bukaan utama Unit Sarusun, bukaan untuk kamar tidur, ke kamar mandi & WC, serta ke balkon. 

Ukuran maupun posisi penempatannya harus dikoordinasikan dengan  komponen panel yang akan digunakan dan dicetak.

60 cm

40

cm

54 cm60 cm

40

cm12

0 cm

160

cm

120

cm40

cm

160

cm

60 cm 60 cm54 cm54 cm

Gambar 23 b  Jendela  atas

Gambar  23 a  Jendela hidup dobel

Gambar  23 a  Jendela hidup singelTipe Jendela  yang digunakan

3Mh = 90 cm24

Mv

= 24

0 cm20

Mv

= 2

00

cm

4Mv

= 40

cm

80 cm

24 M

v =

240

cm20 M

v =

200

cm4M v

= 40

cm

20 M

v =

200

cm4M

v =

40

cm24

Mv

= 24

0 cm

70 cm

Tipe pintu yang digunakan

4. Aplikasi tipe jendela dan pintu pada panel facade

Posisi pintu  dan Jendela pada dinding facade area pintu masuk utama

10 cm

10 cm 10

cm

10 cm

20 cm

20 cm

3Mh = 90 cm3Mh = 90 cm 3Mh = 90 cm 3Mh = 90 cm3Mh = 90 cm

3Mh = 90 cm 2Mh = 60 cm2Mh = 60 cm

12Mh +1sela= 360 cm +10 cm =

Kolom 30/50

Sela/ dinding t=10 cm

As Kolom

30 cm

Page 41: KonsepSistemModular PerencanaandanIndustrialisasi ...sibima.pu.go.id/pluginfile.php/21958/mod_page/content/7/2017-05... · alternatif solusi berbagai kondisi yang ditemui di lapangan

5/18/2017

41

Posisi Jendela pada dinding facade area ruang tidur Pasutri

Kolom 30/50

Sela/ dinding t=10 cm

As Kolom

30 cm30 cm

10 cm

10 cm 10

cm

10 cm

20 cm

80 cm3Mh = 90 cm 3Mh = 90 cm 3Mh = 90 cm3Mh = 90 cm

3Mh = 90 cm 80 cm

12Mh +1sela= 360 cm +10 cm =

3Mh = 90 cm

60 cm 60 cm

10 cm

30 cm 30 cm60 cm 60 cm

80

cm16

0 cm

240

cm

Kolom 30/50

Sela/ dinding t=10 cm

As Kolom

10 cm

10 cm

10 cm

10 cm

10 cm

80 cm3Mh = 90 cm 3Mh = 90 cm 3Mh = 90 cm3Mh = 90 cm

3Mh = 90 cm 80 cm

12Mh +1sela= 360 cm +10 cm = 370 cm

3Mh = 90 cm

Posisi Jendela pada dinding facade area ruang tidur anak‐anak

Page 42: KonsepSistemModular PerencanaandanIndustrialisasi ...sibima.pu.go.id/pluginfile.php/21958/mod_page/content/7/2017-05... · alternatif solusi berbagai kondisi yang ditemui di lapangan

5/18/2017

42

80

cm16

0 cm

240

cm

Kolom 30/50

Sela/ dinding t=10 cm

As Kolom

20 cm

2Mh= 60 cm 10 cm

3Mh= 90 cm 3Mh= 90 cm 3Mh = 90 cm

10 cm

10 cm

10 cm

10 cm

30cm 10 cm

50 cm

3Mh= 90 cm

30 cm

60 cm 60 cm

4Mh+10 cm = 360 cm + 10 cm = 370 cm

10 cm

20 cm

Posisi pintu  dan Jendela pada dinding facade area servise

Page 43: KonsepSistemModular PerencanaandanIndustrialisasi ...sibima.pu.go.id/pluginfile.php/21958/mod_page/content/7/2017-05... · alternatif solusi berbagai kondisi yang ditemui di lapangan

5/18/2017

43

Perencanaan ukuran modul rumah susun

a. Bentuk Rusun  Harus memenuhi persyaratan keselamatan, kenyamanan, kesehatan, dan kemudahan aksesibilitas  (Undang‐

undang nomor 28 tahun 2002 tentang Bangunan Gedung). Bentuk Rusun dirancang berdasarkan tatanan unit‐unit sarusun ke arah horisontal maupun vertikal sesuai jumlah 

penghuni yang akan ditampung/diwadahi, estetika yang diharapkan, dan fungsi‐fungsi yang harus dihadirkan serta sarana dan prasarana yang dibutuhkan, yang dihubungkan oleh koridor sebagai transportasi horisontal serta tangga dan atau lift sebagai transportasi vertikal. 

b. Fungsi dan wadah aktivitas1)  Lantai bawah

Lantai bawah atau lantai dasar tidak digunakan untuk aktifitas hunian, untuk mencegah terjadinya ekspansi ruang oleh penghuni. Pemanfaatannya diarahkan untuk digunakan sebagai:Ruang pengelola Rusun, Ruang serbaguna, Ruang sosial, Ruang panel, Ruang usaha, Unit untuk   keluarga yang difabel, Ruang Musholla, Ruang pengelola sampah, Ruang Genset

2) Lantai tipikalMerupakan lantai rusun yang dirancang untuk deretan jumlah unit sarusun dengan dominasi pemanfaatannya adalah kegiatan hunian.

Alternatif 1

5.920 cm

560c

m56

0cm

180

cm18

0cm

360c

m36

0cm

3.40

0 cm

370cm 370cm 370cm 370cm 370cm370cm 370cm 370cm 370cm370cm 370cm 370cm 370cm 370cm 370cm 370cmUNIT 1 UNIT 2 UNIT 3 UNIT 4 UNIT 5 UNIT 6 UNIT 7 UNIT 8

UNIT 9 UNIT 10 UNIT 16UNIT 15UNIT 14UNIT 13UNIT 11 UNIT 12

Denah tipikal rusun twin blok alternatif 1

Aplikasi tatanan sarusun menjadi blok rusun 

Page 44: KonsepSistemModular PerencanaandanIndustrialisasi ...sibima.pu.go.id/pluginfile.php/21958/mod_page/content/7/2017-05... · alternatif solusi berbagai kondisi yang ditemui di lapangan

5/18/2017

44

370cm 370cm 370cm 370cm 370cm370cm 370cm 370cm 370cm370cm 370cm 370cm 370cm 370cm 370cm 370cmUNIT 1 UNIT 2 UNIT 3 UNIT 4 UNIT 5 UNIT 6 UNIT 7 UNIT 8

5.920 cm

560c

m56

0cm

180

cm18

0cm

360c

m36

0cm

3.40

0 cm

UNIT 9 UNIT 10 UNIT 16UNIT 15UNIT 14UNIT 13UNIT 11 UNIT 12

Aplikasi tatanan sarusun menjadi blok rusun 

Alternatif 2

Aplikasi tatanan sarusun menjadi blok rusun 

Alternatif 2 (pengembangan)

Page 45: KonsepSistemModular PerencanaandanIndustrialisasi ...sibima.pu.go.id/pluginfile.php/21958/mod_page/content/7/2017-05... · alternatif solusi berbagai kondisi yang ditemui di lapangan

5/18/2017

45

Terimakasih