konsep pengembangan kurikulum 2013
DESCRIPTION
KONSEP PENGEMBANGAN KURIKULUM 2013 . UNISNU JEPARA 22 Desember 2013. Dr. Mulida Hadrina Harjanti Widyaiswara LPMP Jawa Tengah. Beberapa Pertanyaan: 1/4. 2. Beberapa Pertanyaan: 2/4. 3. Beberapa Pertanyaan: 3/4. 4. Beberapa Pertanyaan: 4/4. 5. ANATOMI MASALAH IMPLEMENTASI : . - PowerPoint PPT PresentationTRANSCRIPT
KONSEP PENGEMBANGAN KURIKULUM 2013
UNISNU JEPARA22 Desember 2013
Dr. Mulida Hadrina HarjantiWidyaiswara LPMP Jawa Tengah
Beberapa Pertanyaan: 1/41. Dimanakah posisi guru penjaskes di SD? karena materi penjaskes sudah terintegrasi ke dalam tema pembelajaran. 2. Video pembelajaran tidak up to date, dan belum ada video yang menggambarkan karakteristik pembelajaran kurikulum 2013. 3. Seandainya sekolah akan menambah jam pelajaran lebih dari 38 jam pelajaran, berapa batasan maksimum yang diakui. 4. Bagaimana legalitas pemendiknas yang lama terkait dengan standar isi, proses, dan penilaian setelah lahirnya permendiknas yang baru, karena masih banyak sekolah yang menggunakan permendiknas yang lama tersebut. 5. Bagaimana pelaksanaan penilaian otentik agar tiga ranah dapat dinilai dengan baik. 6. Bagaimana model jadwal pelajaran di SD disusun, sementara berdasarkan permen masih muncul mata pelajaran.2
Beberapa Pertanyaan: 2/47. Bagaimana penanganan peserta yang sudah menyerah untuk melakukan aktivitas individual, tetapi masih berusaha mengikuti diklat sampai selesai, sekalipun hanya sebatas pendengar. 8. Bagaimana mengklarifikasi ketidaksesuaian contoh RPP dalam buku materi pelatihan dengan ketentuan dalam permendikbud nomor 65 tahun 2013 tentang standar proses, seperti sistematika dan komponen RPP. Tindakan yang dilakukan adalah memberikan revisi sesuai dengan standar proses. 9. Terdapat ketidaksesuaian KI dan KD yang ada di buku guru dan siswa dengan di standar isi 10. Buku guru terlalu simple, tidak ada contoh rubrik, diusulkan agar ada contoh untuk dibuku guru.Dibuku hanya ada contoh singkat, seperti pada buku matematika SMAPada buku bahasa Indonesia SMA membahas tentang IPA, tetapi redaksinya merujuk pada sumber tahun 1984 yang konsepnya tidak sesuai. 11. Apakah dibolehkan anggota masyarakat membuat dan memperkaya buku yang diterbitkan pemerintah.3
Beberapa Pertanyaan: 3/412. Disarankan adanya pedoman pelaksanaan untuk menindaklanjuti permendikbud13. Bagaimana mekanisme sekolah yang akan menerapkan Kurikulum 2013 secara mandiri 14. Apakah di RPP harus mencantumkan 5 M, (Mengamati, Menanya, dst)15. Kapan silabus dapat diterbitkan, karena penyusunan RPP merujuk pada silabus. 16. Apakah ada contoh RPP yang sesuai dengan karakteristik kurikulum 2013 17. Apakah sekolah boleh memfoto copy atau menggandakan sendiri buku guru dan siswa4
Beberapa Pertanyaan: 4/418. Mohon kajian lebih lanjut terkait buku guru dan siswa, karena ditemukan beberapa kesalahan konsep seperti pada mata pelajaran matematika SMA. 19. Penilaian otentik perlu diekspose dan ada buku panduan tersendiri agar lebih jelas dan mudah diterapkan. 20. Perlunya panduan penyusunan RPP beserta contoh-contoh untuk masing-masing mata pelajaran dan pembelajaran tematik terpadu. 21. Fungsi guru BK dalam pelaksanaan Kurikulum 2013 seperti apa? Terkait juga dengan posisi guru BK.5
ANATOMI MASALAH IMPLEMENTASI:
PADA SKALA IMPLEMENTASI
PERTANYAAN KRUSIALNYA
ADALAH:
SEBAGAI GURU : • Bagaiaman saya harus mengelola pembelajaran sesuai roh
kurikulum 2013 ?• Langkah-langkah apa yang saya akan lalui untuk tematik terpadu,
pendekatan saintifik, inquiry, discovery learning, project based learning ?
• Bagaimana cara menilainya ? Seperti apa menerapkan authentic, portfolio ?? Dan bagaimana itu saya tuangkan kedalam rapor, yang akan berisi sikap, pengetahuan dan keterampilan ?
SEBAGAI KEPALA SEKOLAH : • Bagaimana menyusun jadwal ?• Bagaimana dengan peminatan, lintas peminatan dsb.• Manual prosedur, atau borang apa saja yang harus disiapkan ?• Bagaimana menumbuhkan kultur sekolah melalui pola
kepemimpinan yang kuat dan strategi supervisi yang memadai ?SEBAGAI PENGAWAS SEKOLAH : • Perubahan apa yang harus kami lakukan dalam menjalankan
fungsi kami sebagai pengawas ?SEBAGAI AKADEMISI:• Bagaimana kurikulum LPTK, bagaimana peran kurikulum ini
dalam rangka membangun generassi emas 2045.SEBAGAI MASYARAKAT: • Adakah jaminan dengan Kurikulum 2013 maka pendidikan di
Indonesia lebih terjangkau, berkualitas dan menjamin bahwa anak-anak Negeri bisa bekerja dan survive di negeri ini ? 6
Mempersiapkan Generasi Emas 100 Tahun Indonesia Merdeka
0-910-1920-2930-3940-4950-5960-6970-7980-89
90+
0.00 10.00 20.00 30.00 40.00 50.00
45.9343.55
41.2038.34
30.5720.01
10.755.43
1.580.28
Kelo
mpo
k um
ur
Jumlah Penduduk (juta)
Generasi 100 thn Merdeka (Usia pada tahun 2045)
Struktur Penduduk Indonesia Tahun 2010
45-54 tahun
35-44 tahun
Periode Bonus Demografi2010-2035
PaudisasiPendidikan Dasar berkualitas dan merata
Pendidikan karakterMemastikan semua penduduk usia sekolah bersekolah
Pendidikan Menengah UniversalPendidikan Tinggi yang berkualitas dan berdaya saing
Pendidikan Dasar berkualitas dan merataPendidikan karakter
Memastikan semua penduduk usia sekolah bersekolah
Strategi Pembangunan
Pendidikan
Generasi yang cerdas komprehensif: a.l
produktif, inovatif, damai dlm interaksi sosialnya, sehat dan
menyehatkan dalam interaksi alamnya, dan berperadaban unggul
Sasaran KelompokStrategis
Sumber: Badan Pusat Statistik, 2011
0-910-1920-29
30-3940-4950-5960-6970-7980-89
90+
30 20 10 0 10 20 30
23.622.3
20.519.3
15.410.3
5.22.40.70.1
22.321.320.719.015.2
9.75.6
3.10.90.2
Laki-lakiPerempuan
7
Generasi yang secara aktif mampu mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian,kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara serta dunia secara global.
Manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis sertabertanggung jawab (Psl 3 UU 20)
1
100 tahun kemerdekaan"Bonus Demografi"
Bonus Demografi Sebagai Modal Indonesia 2045
SDM Usia Produktif
Melimpah
Kompeten
Tidak Kompeten Beban Pembangunan
Modal Pembangunan
Transformasi Melalui Pendidikan
- Kurikulum- PTK
- Sarpras- Pendanaan-Pengelolaan
8
8 SN
P
Sumber : Kemdikbud, 2012.
Pengaruh Kualitas Pendidikan Terhadap Pertumbuhan Ekonomi
Indonesia
•Kualitas pendidikan berpengaruh positif thd pertumbuhan ekonomi dengan koefisen kontribusi hampir 2 kali
•Untuk negara dengan PDB /Kapita dibawah rata-rata dunia, koefisien ini bernilai lebih tinggi yaitu 2.28
•Kualitas pendidikan berpengaruh terhadap produktivitas tenaga kerja
World Bank, Education Quality and Economic Growth, 2009 9
Pembangunan Ekonomi Berbasis
Sumberdaya
Sumber Daya Alam sebagai
Modal Pembangunan
Sumber Daya Manusia sebagai
Beban Pembangunan
Pembangunan Kesejahteraan
Berbasis Peradaban
Peradaban sebagai Modal Pembangunan
SDM Beradabsebagai
Modal Pembangunan
Dekade 2020an dsts/d Dekade 1980an
Pendidikan
Kekayaan Peradaban
Pendidikan, dalam jangka panjang, adalah faktor tunggal paling menentukan melebarnya jurang kesenjangan, oleh karena itu investasi dalam bidang pendidikan adalah cara logis
untuk menghilangkan kesenjangan tersebut
Penduduk Sebagai Pasar/Pengguna
Penduduk Sebagai Kreator/Disiminator
Pergeseran Paradigma Pembangunan
10
Pembangunan Ekonomi Berbasis
Pengetahuan
Pengetahuan sebagai Modal Pembangunan
SDM Berpengetahuan sebagai
Modal Pembangunan
Dekade 1990an-2010an
Penduduk Sebagai Pelaku/Kontributor
Kekayaan Pengetahuan
Kekayaan Pengetahuan
Pendidikan
Pembangunan Kesejahteraan Berbasis Peradaban
Modal Sosial-Budaya
Modal Individu
Modal Pengetahuan/Keterampilan
Modal Peradaban
Modal SDM
- Sikap- Keterampilan- pengetahuan
Pem
bang
unan
Ke
seja
hter
aan
11
Terwujud Melalui Keutuhan ASK
Modal Sistem Pemerintahan
Global Prosperity Index menempatkan Indonesia pada urutan ke 63, dengan modal sosial-budaya menempati urutan ke 27
Sumber : Kemdikbud, 2012.
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Pendidikan, Bahasa, dan Kebudayaan
Tuhan
Masyarakat
Alam
Manusia-Pikiran-Perasaan
Pengetahuan
Budaya
IPTEK
Seni Pera
daba
n
(pen
gala
man
) Int
erak
si
Abst
raks
i
Eksp
resi
Eksi
sten
si
Internalisasi
Aktualisasi
Pendidikan
Pembudayaan
Membentuk Insan Indonesia yang Beradab
-Logika-Etika-Estetika-Spiritualita
Kompetensi Inti IV (SD/MI): Menyajikan Pengetahuan yang dimiliki dengan bahasa yang jelas, logis, sistematis, dengan karya yang estetis, dan dengan tindakan yang
mencerminkan anak beriman dan berakhlak mulia
Bahasa
12
Utuh
Sumber : Kemdikbud, 2012.
Informasi (tersedia dimana saja, kapan saja)
Komputasi (lebih cepat memakai mesin)
Otomasi (menjangkau segala pekerjaan rutin)
Komunikasi (dari mana saja, ke mana saja)
Pembelajaran diarahkan untuk mendorong peserta didik mencari tahu dari berbagai
sumber observasi, bukan diberi tahu
Pembelajaran diarahkan untuk mampu merumuskan masalah [menanya], bukan
hanya menyelesaikan masalah [menjawab]
Pembelajaran diarahkan untuk melatih berfikir analitis [pengambilan keputusan]
bukan berfikir mekanistis [rutin]
Pembelajaran menekankan pentingnya kerjasama dan kolaborasi dalam
menyelesaikan masalah
Pergeseran Paradigma Belajar Abad 21Model PembelajaranCiri Abad 21
13Sumber : Kemdikbud, 2012.
Pembelajaran dan Inovasi• Kreatif dan inovasi• Berfikir kritis menyelesaikan masalah• Komunikasi dan kolaborasi
Informasi, Media and Teknologi• Melek informasi• Melek Media• Melek TIK
Kehidupan dan Karir• Fleksibel dan adaptif• Berinisiatif dan mandiri• Keterampilan sosial dan budaya• Produktif dan akuntabel• Kepemimpinan&tanggung jawab
Sumber: 21st Century Skills, Education, Competitiveness. Partnership for 21st Century, 2008
Kerangka Kompetensi Abad 21
Kerangka ini menunjukkan bahwa berpengetahuan
[melalui core subjects] saja tidak cukup, harus dilengkapi:
- Berkemampuan kreatif - kritis-Berkarakter kuat [bertanggung
jawab, sosial, toleran, produktif, adaptif,...]
Disamping itu didukung dengan kemampuan memanfaatkan
informasi dan berkomunikasiPartnership: Perusahaan, Asosiasi Pendidikan, Yayasan,... 14
Sumber: 21st Century Skills, Education, Competitiveness. Partnership for 21st Century, 2008
Kerangka Kompetensi Abad 21•Mendukung Keseimbangan penilaian: tes standar serta penilaian normatif dan sumatif
•Menekankan pada pemanfaatan umpan balik berdasarkan kinerja peserta didik
•Membolehkan pengembangan portofolio siswa
• Menciptakan latihan pembelajaran, dukungan SDM dan infrastruktur
• Memungkinkan pendidik untuk berkolaborasi, berbagi pengalaman dan integrasinya di kelas
• Memungkinkan peserta didik untuk belajar yang relevan dengan konteks dunia
• Mendukung perluasan keterlibatan komunitas dalam pembelajaran, baik langsung maupun online
Perlunya mempersiapkan proses penilaian yang tidak hanya tes saja, tetapi dilengkapi dengan penilaian lain
termasuk portofolio siswa. Disamping itu dierlukan dukungan lingkungan pendidikan yang memadai
15
Sumber: World Economic Forum. The Global Competitiveness Report 2012–2013. Augusto López-Claros. The Innovation for Development Report 2010–2011.
20 30 40 50 60 70 80 900
1
2
3
4
5
6
7
f(x) = 0.0510049468326176 x + 1.6175593224808R² = 0.822244800156243
Innovation Score
Com
petiti
vene
ss S
core
Indonesia
GCI: Global Competitiveness IndexICI: Innovation Capability Index
Grafik Hubungan Inovasi dan Daya Saing
16
Source: Martin Prosperity Institute. 2011. Creativity and Prosperity: The Global Creativity Index.
Koef Korelasi = 0,84
17
Shanghai-C
hina
Singa
pore
Chinese Taipei
Hong Kong-China
KoreaJapan
Thaila
nd
Indonesia0%
10%20%30%40%50%60%70%80%90%
100%
Refleksi dari Hasil PISA 2009
Singa
pore
Shanghai-C
hinaJapan
Hong Kong-China
Korea
Chinese Ta
ipei
Thail
and
Indonesia0%
10%20%30%40%50%60%70%80%90%
100%
Level 6Level 5Level 4Level 3Level 2Level 1Below Level 1
Singa
pore
Shanghai-
ChinaJapan
Hong Kong-China
Korea
Chinese Taipei
Thaila
nd
Indonesia0%
20%
40%
60%
80%
100%Level 6
Level 5
Level 4
Level 3
Level 2
Level 1b
Level 1a
Below Level 1
Hampir semua siswa Indonesia hanya menguasai pelajaran sampai level 3 saja,
sementara negara lain banyak yang sampai level 4, 5, bahkan 6. Dengan keyakinan
bahwa semua manusia diciptakan sama, interpretasi dari hasil ini hanya satu, yaitu:
yang kita ajarkan berbeda dengan tuntutan zaman penyesuaian kurikulum
Matematika IPA
Bahasa
18
Chin
ese
Taip
ei
Sing
apor
e
Kore
a, R
ep. o
f
Japa
n
Turk
ey
Mal
aysia
Thai
land Iran
Saud
i Ara
bia
Mor
occo
Indo
nesia
0%10%20%30%40%50%60%70%80%90%
100%
Very Low Low IntermediateHigh Advance
Chin
ese
Taip
ei
Kore
a, R
ep. o
f
Sing
apor
e
Japa
n
Turk
ey
Thai
land
Mal
aysia Iran
Indo
nesia
Mor
occo
Saud
i Ara
bia
0%10%20%30%40%50%60%70%80%90%
100%
Very Low Low IntermediateHigh Advance
Hasil TIMSS Matematika SMP/MTs Kelas VIII2007 2011
Lebih dari 95% siswa Indonesia hanya mampu sampai level menengah, sementara hampir 50% siswa Taiwan mampu mencapai level tinggi dan advance. Dengan keyakinan bahwa semua anak dilahirkan sama, kesimpulan dari hasil ini adalah yang diajarkan di Indonesia berbeda dengan yang diujikan [yang distandarkan] internasional
19
Sing
apor
e
Chin
ese
Taip
ei
Japa
n
Kore
a, R
ep. o
f
Mal
aysia
Thai
land
Turk
ey
Iran
Indo
nesia
Mor
occo
Saud
i Ara
bia
0%10%20%30%40%50%60%70%80%90%
100%
Very Low Low IntermediateHigh Advance
Sing
apor
e
Chin
ese
Taip
ei
Kore
a, R
ep. o
f
Japa
n
Turk
ey
Iran
Mal
aysia
Thai
land
Saud
i Ara
bia
Indo
nesia
Mor
occo
0%10%20%30%40%50%60%70%80%90%
100%
Very Low Low IntermediateHigh Advance
Hasil TIMSS IPA SMP/MTs Kelas VIII2007 2011
Lebih dari 95% siswa Indonesia hanya mampu sampai level menengah, sementara hampir 40% siswa Taiwan mampu mencapai level tinggi dan advance. Dengan keyakinan bahwa semua anak dilahirkan sama, kesimpulan dari hasil ini adalah yang diajarkan di Indonesia berbeda dengan yang diujikan [yang distandarkan] internasional
20
Sing
apor
e
Chin
ese
Taip
ei
Iran
Saud
i Ara
bia
Indo
nesia
Mor
occo
0%10%20%30%40%50%60%70%80%90%
100%
Very Low Low IntermediateHigh Advance
Sing
apor
e
Chin
ese
Taip
ei
Iran
Indo
nesia
Mor
occo
0%10%20%30%40%50%60%70%80%90%
100%
Very Low Low IntermediateHigh Advance
Hasil TIMSS Membaca SD/MI Kelas IV2006 2011
Lebih dari 95% siswa Indonesia hanya mampu sampai level menengah, sementara lebih dari 50% siswa Taiwan mampu mencapai level tinggi dan advance. Dengan keyakinan bahwa semua anak dilahirkan sama, kesimpulan dari hasil ini adalah yang diajarkan di Indonesia berbeda dengan yang diujikan [yang distandarkan] internasional
21
PISA Released Test (Math Literacy)
Pendidikan Sains dan Matematika ~ @iwanpranoto
22Sumber : Kemdikbud, 2012.
PPKN KTSP 2006 Kelas IV PPKN KTSP 2006 Kelas V• Menggambarkan struktur organisasi
kabupaten, kota, dan provinsi• Mengenal lembaga-lembaga negara
dalam susunan pemerintahan tingkat pusat, seperti MPR, DPR, Presiden, MA, MK dan BPK
• Menyebutkan organisasi pemerintahan tingkat pusat, seperti Presiden, Wakil Presiden dan para Menteri
• Mengidentifikasi jenis budaya Indonesia yang pernah ditampilkan dalam misi kebudayaan internasional
• Memberikan contoh sederhana pengaruh globalisasi di lingkungannya
• Menentukan sikap terhadap pengaruh globalisasi yang terjadi di lingkungannya
• Memberikan contoh peraturan perundang- undangan tingkat pusat dan daerah, seperti pajak, anti korupsi, lalu lintas, larangan merokok
• Mendeskripsikan pengertian organisasi, contoh organisasi di lingkungan sekolah dan masyarakat
• Menampilkan peran serta dalam memilih organisasi di sekolah
• Mengenal bentuk-bentuk keputusan bersama
• Mematuhi keputusan bersama
Tingkat Kesulitan Pelajaran
Warna merah: terlalu berat bagi siswa SD
23Sumber : Kemdikbud, 2012.
No Permasalahan Penyelesaian1 Capaian pembelajaran
disusun berdasarkan materi pelajaran bukan kompetensi yang harus dimiliki peserta didik
Perlunya ditetapkan standar kompetensi kelulusan dan standar kompetensi kelas untuk menyatakan capaian pembelajaran
2 Kompetensi diturunkan dari pengetahuan yang diperoleh dari mata pelajaran
Kompetensi dirumuskan dalam tiga domain, yaitu sikap, keterampilan, dan pengetahuan
3 Walaupun kelas I – III menerapkan pembelajaran tematik, tidak ada kompetensi inti yang mengikat semua mata pelajaran
Perlunya merumuskan kompetensi inti untuk masing-masing kelas
Dasar Pemikiran Perancangan Struktur Kurikulum SD
24Sumber : Kemdikbud, 2012.
No Permasalahan Penyelesaian4 Walaupun kelas I-III
menerapkan pembelajaran tematik, tetapi warna mata pelajaran sangat kental bahkan berjalan sendiri-sendiri dan saling mengabaikan
Mata pelajaran harus dipergunakan sebagai sumber kompetensi bukan yang yang diajarkan
5 Kompetensi siswa hanya diukur dari kompetensi pengetahuan yang diperolehnya melalui penilaian berbasis tes tertulis
Penilaian terhadap semua domain kompetensi menggunakan penilaian otentik [proses dan hasil]
6 Penilaian hanya berdasarkan kompetensi dasar saja
Penilaian berdasarkan kompetensi dasar dan kompetensi inti
Dasar Pemikiran Perancangan Struktur Kurikulum SD
25Sumber : Kemdikbud, 2012.
No Permasalahan Penyelesaian7 Peserta didik pada jenjang
satuan sekolah dasar belum perlu diajak berfikir tersegmentasi dalam mata pelajaran-mata pelajaran terpisah karena masih berfikir utuh
Perlunya proses pembelajaran yang menyuguhkan keutuhan pada peserta didik melalui pemilihan tema
8 Banyak sekolah alternatif yang menerapkan sistem pembelajaran integratif berbasis tema yang menujukkan hasil menggembirakan
Perlunya menerapkan sistem pembelajaran integratif berbasis tema
9 Adanya keluhan banyaknya buku yang harus dibawa oleh anak sekolah dasar sesuai dengan banyaknya mata pelajaran
Perlunya penyederhanaan mata pelajaran
Standar Kompetensi Lulusan: Domain Keterampilan
26Sumber : Kemdikbud, 2012.
No Permasalahan Penyelesaian
10 Indonesia menerapkan sistem guru kelas dimana semua mata pelajaran [kecuali agama, seni budaya, dan pendidikan jasmani] diampu oleh satu orang guru
Perlunya membantu memudahkan tugas guru dalam menyampaikan pelajaran sebagai suatu keutuhan dengan meminimumkan jumlah mata pelajaran tanpa melanggar ketentuan konstitusi [idealnya tanpa mata pelajaran sama]
11 Banyak negara menerapkan sistem pembelajaran berbasis tematik-terpadu sampai SD kelas VI, seperti Finlandia, England, Jerman, Scotland, Perancis, Amerika Serikat (sebagian), Korea Selatan, Australia, Singapura, New Zealand,, Hongkong, Filipina
Dapat dipergunakan sebagai acuan dalam usaha meringankan beban guru kelas yang harus mengampu sejumlah mata pelajaran
Standar Kompetensi Lulusan: Domain Keterampilan
27Sumber : Kemdikbud, 2012.
ANATOMI KEBERHASILAN KURIKULUM 2013:
28
Kemampun Guru Melakasanakan Pembelajaran
KEMAMPUAN MERANCANG PROSES PEMBELAJARAN:• Pemahaman KI , KD , Indikator dan
Tujuan Pembelajaran• Menguasai materi yang memenuhi
aspek keseuaian dan kecukupan, keluasan dan kedalaman
• Proses pembelajaran yg kreatif dan menyenangkan
• Penilaian dalam domain Sikap, Pengetahuan dan Keterampilan
Perubahan Paradigma dan Mindset:Guru sebagai profesi(perlu inspirasi empirik yang ditopang oleh sistem yang dikawal oleh lembaga dan personal yang kredibel
PENGUASAAN YANG MENDALAM TENTANG HAKIKAT KURIKULUM 2013
Tujuan Pendidikan .....berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. (pasal 3 UU Sisdiknas)
KEMAMPUAN GURU MELAKUKAN PERBAIKAN SECARA MENYELURUH:• Memutakhirkan Materi dari
berbagai sumber : penelitian, materi terbaru baik manual maupun digital
• Menggunakan Pendekatan, teknologi pembelajaran terbaru
• Menjalin kerjasama dengan : Sesama guru (baik internal
sekolah, lintas sekolah, daerah bahkan negara)
Orang tua siswa Pihak pengguna lulusan
ALIRAN FILSAFAT PENDIDIKAAN• Perrenialism• Essentialism• Progressivism• Reconstructionism
DIMENSI PENGEMBANGAN KURIKULUMFILOSOFI KURIKULUM 2013 : UU SisdiknasPasal 1 Butir 1 dan 2 : Hakikat Pendidikan : peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kompetensi yang berakar pada nilai-nilai agama, kebudayaan nasional Indonesia dan tanggap terhadap tuntutan perubahan zaman.
KERANGKA DASAR DAN STRUKTUR KURIKULUM DIKEMBANGKAN BERDASARKAN ASPEK
RELEVANSI (Pasal 38 UU Sisdiknas)
KURIKULUM 2013 (KBK): Penyempurnaan Standar : KOMPETENSI LULUSAN, ISI, PROSES, dan PENILAIAN
NO STANDAR URAIAN
1. KOMPETENSI LULUSAN
Dikembangkan sesuai tuntutan kekinian Indonesia dan masa depan sesuai kebutuhan.
2. ISI Diurai atas kecukupan dan kesesuaian dengan kompetensi.
3. PROSES Dirancang berbasis kompetensi dengan pendekatan scientific
4. PENILAIAN Berbasis proses dan output dengan teknik tes dan non tes (portfolio).
EVALUASI KURIKULUM:• Penetapan Konteks dan
Tujuan• Pemilihan Model• Pelaksanaan • Revisi Kurikulum
TEORI PENGEMBANGAN KURIKULUM : UU Sisdiknas• Pasal 4 : azas, prinsip, sistem, proses, budaya,
pola, dan pengendalian mutu. • Pasal 3 : fungsi (mengembangkan kemampuan
dan membentuk watak serta peradaban bangsa)Teori berbasis Kecakapan pekerjaan organisasi isi dan kompetensi sebagai pribadi yang dewasa kepemilikan sikap, keterampilan, pengeta huan secara holistik, atau formal, valuasional dan praksiologi.
RPJMN 2010-2014 SEKTOR PENDIDIKAN• Perubahan metodologi
pembelajaran• Penataan kurikulumINPRES NOMOR 1 TAHUN 2010• Percepatan Pelaksanaan
Prioritas Pembangunan Nasional: Penyempurnaan kurikulum dan metode pembelajaran aktif berdasarkan nilai-nilai Budaya bangsa untuk membentuk daya saing dan karakter bangsa
29
ESENSI KURIKULUM 2013: ...2/4
30
KONDISI SAAT INI
Dominan pada pengetahuanAktivitas pembelajaran hanya domain pengetahuanPenilain dominan menggunakan tesRapor cendrung hanya melaporkan kompetensi bidang pengetahuan
Kompetensi : sikap, pengetahuan dan keterampilan belum secara jelas diurai , bahkan cenderung dipersepsi menjadi kognitif, afektif, dan psikomotorik saja. Tidak digunakan memandu materi ajar.
menuju Kompetensi : sikap, pengethuan dan keterampilan diurai menjadi KI-1, KI-2, KI-3 dan KI-4, yang memandu penetapan materi
KURIKULUM 2013
Perpaduan sikap, pengetahuan, dan keterampilanAktivitas pembelajaran didesain pada 3 ranah sikap, pengetahuan dan keterampilanPenilain menggunakan tes, obervasi, portfolio dan penilaian sikap Rapor berisi komponen sikap, pengetahuan dan keterampilan yang dilengkapi dengan deskripsi kualitiatif
ESENSI KURIKULUM 2013: ...3/4
31
KONDISI SAAT INI
Bahasa tidak mampu memandu mapel yang lain sebab kompetensi terpenting dalam bahasa tidak dilatihkan secara memadaiMeninggalkan kaidah metodologi ilmiah dan tidak kokoh berpijak pada kaidah pendidikan sehingga pemilihan model tidak akurat
menuju KURIKULUM 2013
IPA dan IPS masih menggu-nakan pola tematik terpaduKompetensi antar jenjang diintegrasikan sehingga tampak berkesinambunganPembelajaran bahasa yang berbasis teks akan mendorong kemampuan berbahasa sejak dini Mengutamakan pendekatan saintifik yang mengantarkan siswa tidak berhenti pada pengetahuan tetapi berlanjut ke keterampilan dan pembentukan sikap.
SD : tematik terpadu, SMP tematika terpadu + Mapel, SMA/SMK : berbasis mapel (tematik boleh saja sampai PT)Di SMP diajarkan kelompok IPA dan IPS secara parsialTidak tampak integrasi antar jenjang pendidikan sehingga jenjang sebelumnya seolah-olah bukan prasyarat untuk jenjang berikutmya.
Di SD diajarkan berbasis mata pelajaran, padahal tidak didukung oleh terori pendidikan dan teori psikologi yang berlaku
SD
SMP
SMA/K
PT
AttitudeSkillKnowledge
FAKTA -1: Keseimbangan antara sikap, keterampilan dan pengetahuan
(soft skills dan hard skills1)
Sumber: Marzano (1985), Bruner (1960). 32
AttitudeSkillKnowledge
SD
SMP
SMA/K
PT
SAAT INI :KURIKULUM 2013
Rumusan Proses dalam Kurikulum 2013 SP
Applying
Under-standing
Knowing/ Remembering
Analyzing
Evaluating
Valuing
Responding
Accepting
Organizing/Internalizing
Characterizing/Actualizing
Experi-menting
Questioning
Observing
Associating
Communicating
Knowledge(Bloom)
Skill(Dyers)
Attitude(Krathwohl)
SD
SMP
SMA/K
PT
Creating
33
Applying
Under-standing
Knowing/ Remembering
Analyzing
Evaluating
Knowledge(Bloom)
Kurikulum 2006 Kurikulum 2013
Perluasan dan pendalaman taksonomi dalam proses pencapaian kompetensi
KOMPONEN UTAMA KURIKULUM 2013
SILABUS
KERANGKA DASAR
STRUKTUR
RPP
KURIKULUM 2013
• Kompetensi Inti• Kompetensi Dasar• Muatan Pembelajaran• Mata Pelajaran• Beban Belajar
• Pengembangan• Implementasi• Monitoring dan
Evaluasi
• Kompetensi• Materi• Media• Skenario
Pembelajaran• Penilaian 34
Silabus merupakan rencana Pembelajaran pada mata pelajaran atau tema tertentu berisi:a. Kompetensi inti; b. Kompetensi dasar; c. materi pembelajaran; d. kegiatan
pembelajaran; e. penilaian; f. alokasi waktu; dan g. sumber belajar.
• Landasan Filosofis• Sosiologis• Psikopedagogis• YuridisAcuan Pengembangan • Struktur di tingkat nasional• Muatan Lokal di tingkat daerah• KTSP
KOMPETENSI LULUSANSIKAP PENGETAHUAN
ISI PROSES PENILAIAN1. EVALUASI RUANG LINGKUP2. EVALUASI KESESUAIAN,
KECUKUPAN, KEDALAMAN DAN KELUASAN (STUDI BANDING INTERNASIONAL: REASONING)
1. TEMATIK TERPADU2. PENDEKATAN SAINTIFIK3. INQIURY & DISCOVERY
LEARNING4. PROJECT BASED LEARNING5. BAHASA SEBAGAI PENGHELA
1. AUTHENTIC 2. MENGUKUR TINGKAT BERPIKIR
DARI RENDAH HINGGA TINGGI3. MENGUKUR PROSES KERJA
SISWA4. TES DAN PORTFOLIO
PTK SARPRAS PEMBIAYAAN1.KOMPETENSI GURU,
KS ,PS.2.KINERJA GURU, KS, PS3.PEMBINAAN
BERKELANJUTAN4. REKRUT., PPA dan PPG
1. KECUKUPAN DAN KESESUAIAN (USB, REHAB, PERAALATAN, PERPUST., )
2. PEMANFAATAN3. RESOURCE SHARING
1. UNIT COST2. SUMBER PENDANAAN3. KECUKUPAN BOS,
BSM, BOPTN4. EFISIENSI
PEMANFAATAN
PENGELOLAAN1. MANAJEMEN PERUBAHAN2. POLA KEPEMIMPINAN3. POLA SUPERVISI
LAYA
NAN
KOM
PON
EN U
TAM
A PE
LAY
ANAN
HAS
IL
KETERAMPILAN
35Sumber : Kemdikbud, 2012.
Elemen Perubahan pada Kurikulum 2013
Elemen Perubahan
36
4. Apa Saja Yang Berubah Pada Kurikulum 2013?
PERUBAHAN KURIKULUM 2013 WUJUD PADA:
KOMPETENSILUUSAN MATERI PROSES PENILAIAN
• Konstruski yang holistik
• Didukung oleh Semua Materi atau Mapel
• Terintegrasi secara Vertikal maupun Horizontal
• Dikembangkan Berbasis Kompetensi sehingga Memenuhi Aspek Kesesuaian dan Kecukupan
• Mengakomodasi Content Lokal, Nasional dan Internasional (antara lain TIMMS, PISA, PIRLS)
• Berorientasi pada karakteristik kompetensi: • Sikap (Krathwohl) : Menerima +
Menjalankan + Menghargai + Menghayati + Mengamalkan
• Keterampilan (Dyers) : Mengamati + Menanya + Mencoba + Menalar + Menyaji + Mencipta
• Pengetahuan (Bloom & Anderson): Mengetahui + Memahami + Menerapkan + Menganalisa + Mengevaluasi +Mencipta
• Menggunakan Pendekatan Saintifik, Karakteristik Kompetensi sesuai Jenjang (SD: Tematik Terpadu, SMP: Tematik Terpadu-IPA & IPS- dan Mapel, SMA : Tematik dan Mapel
• Mengutamakan Discovery Learning dan Project Based Learning
• Berbasis Tes dan Non Tes (porfolio)
• Menilai Proses dan Output dengan menggunakan authentic assesment
• Rapor memuat penilaian kuantitatif tentang pengetahuan dan deskripsi kualitatif tentang sikap dan keterampilan Kecukupan
37
Gradasi antar Satuan Pendidikan memperhatikan:1. Perkembangan psikologis anak2. Lingkup dan kedalaman materi3. Kesinambungan4. Fungsi satuan pendidikan5. Lingkungan
STANDAR KOMPETENSI LULUSAN (SKL) - RINGKASDOMAIN SD SMP SMA-SMK
SIKAP
Menerima + Menjalankan + Menghargai + Menghayati + Mengamalkan
PRIBADI YANG BERIMAN, BERAKHLAK MULIA, PERCAYA DIRI, DAN BERTANGGUNG JAWAB DALAM BERINTERAKSI SECARA EFEKTIF DENGAN LINGKUNGAN SOSIAL,
ALAM SEKITAR, SERTA DUNIA DAN PERADABANNYA
KETERAMPILAN
Mengamati + Menanya + Mencoba + Menalar + Menyaji + Mencipta
PRIBADI YANG BERKEMAMPUAN PIKIR DAN TINDAK YANG PRODUKTIF DAN KREATIF DALAM RANAH ABSTRAK DAN KONKRET
PENGETAHUAN
Mengetahui + Memahami + Menerapkan + Menganalisa + Mengevaluasi +Mencipta
PRIBADI YANG MENGUASAI ILMU PENGETAHUAN, TEKNOLOGI, SENI, BUDAYA DAN BERWAWASAN KEMANUSIAAN, KEBANGSAAN, KENEGARAAN, DAN PERADABAN
38Sumber : Kemdikbud, 2012.
ELEMEN UTAMA PERBAIKAN KURIKULUM 2013:
39
Sikap
Spiritual (KI-1)
beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa
Sosial (KI-2)
berakhlak mulia, sehat, mandiri, demokratis, bertanggung jawab
Pengetahuan(KI-3) berilmu
Keterampilan(KI-4)
cakap dan kreatif
REKONSTRUKSI KOMPETENSI
KESESUAIAN DAN KEDALAMAN
MATERI• Mempertahankan,
mengurangi dan/atau menambah materi
• Bahasa sebagai penghela
• Tematik Terpadu • Penguatan IPA
dan IPS di SMP• Penyesuaian
dengan PISA, TIMMS dan lembaga lainnya serta dengan perkembangan di berbagai negara.
REVOLUSIPROSES
PEMBELAJARAN• Lintasan
Taksonomi Anderson untuk Pengetahuan, Dyers untuk Keterampilan, dan Krathwohl untuk sikap
• Pendekatan scientific
• Inquiry dan discovery
• Project based learning
• Cooperative learning
• Tes• Portfolio• Pedoman
Observasi• Tes
Performa
REFORMASIPENILAIAN
ESENSI KURIKULUM 2013: ...1/4
SAAT BERTINDAK :
SIKAP
MEMANDU
PENGETAHUAN KETERAMPILAN
SIKAP
MENDAHULUI PEMBENTUKAN (DIINTEGRASIKAN DALAM AKTIVITAS PENGETAHUAN
DAN KETERAMPILAN
PENGETAHUAN KETERAMPILAN
DIBIASAKAN (DIBUDAYAKAN)DAN DIAMATI ATAU DINILAI
DITUANGKAN DALAM RPP DAN DILAKUKAN DALAM PEMBELAJARAN
PROSES PEMBENTUKAN :
Pembentukan Kompetensi Melalui Pembelajaran dan Pemanfaatannya
Pengetahuan
Sikap
Keterampilan
Pengetahuan Keteram-pilan Sikap
Pembelajaran K-S-APemanfaatan A-S-K
Belajar Mengapa
Belajar Apa
Belajar Bagaimana
41Sumber : Alkaff, 2012.
SKL KOMPETENSI INTISIKAP DAN PERILAKU: Menerima + Menjalankan + Menghargai + Menghayati + Mengamalkan
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
2. Mengembangkan perilaku (jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli, santun, ramah lingkungan, gotong royong, kerjasama, cinta damai, responsif dan pro-aktif) dan menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan bangsa dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
3. Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual, konseptual, prosedural dalam ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.
1. Beriman, berakhlak mulia (jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli, santun), rasa ingin tahu, estetika, percaya diri, motivasi internal
2. Toleransi, gotong royong, kerjasama, dan musyawarah
3. Pola hidup sehat, ramah lingkungan, patriotik, dan cinta perdamaian
KETERAMPILAN: Mengamati + Menanya + Mencoba + Mengolah + Menyaji + Menalar + Mencipta1. Membaca, menulis, menghitung, menggambar,
mengarang2. Menggunakan, mengurai, merangkai,
memodifikasi, membuat, mencipta
PENGETAHUAN: Mengetahui + Memahami + Menerapkan + Menganalisa + Mengevaluasi1. Ilmu pengetahuan, teknologi, seni, dan budaya2. Manusia, bangsa, negara, tanah air, dan
dunia
STANDAR KOMPETENSI LULUSAN (SKL)
42Sumber : Kemdikbud, 2012.
STANDAR KOMPETENSI LULUSAN: 1/4
SEKOLAH DASARSikap Memiliki [melalui menerima, menjalankan, menghargai,
menghayati, mengamalkan] perilaku yang mencerminkan sikap orang beriman, berakhlak mulia [jujur, santun, peduli, disiplin, demokratis], percaya diri, dan bertanggung jawab dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam , di sekitar rumah, sekolah, dan tempat bermain
Keterampilan Memiliki [melalui mengamati, menanya, mencoba, mengolah, menyaji, menalar, mencipta] kemampuan pikir dan tindak yang produktif dan kreatif dalam ranah abstrak dan konkret sesuai dengan yang ditugaskan kepadanya.
Pengetahuan Memiliki [melalui mengetahui, memahami, menerapkan, menganalisis, mengevaluasi] pengetahuan faktual dan konseptual berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, dan budaya dalam wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena dan kejadian di lingkungan rumah, sekolah, dan tempat bermain
43Sumber : Kemdikbud, 2012.
STANDAR KOMPETENSI LULUSAN: 2/4
SMPSikap Memiliki [melalui menerima, menjalankan, menghargai,
menghayati, mengamalkan] perilaku yang mencerminkan sikap orang beriman, berakhlak mulia [jujur, santun, peduli, disiplin, demokratis], percaya diri, dan bertanggung jawab dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulannya
Keterampilan Memiliki [melalui mengamati, menanya, mencoba, mengolah, menyaji, menalar, mencipta] kemampuan pikir dan tindak yang efektif dan kreatif dalam ranah abstrak dan konkret sesuai dengan yang dipelajari disekolah dan sumber lain sejenis
Pengetahuan Memiliki [melalui mengetahui, memahami, menerapkan, menganalisis, mengevaluasi] pengetahuan faktual, konseptual, dan prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi,seni, budaya dalam wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena dan kejadian yang tampak mata
44Sumber : Kemdikbud, 2012.
STANDAR KOMPETENSI LULUSAN: 3/4
SMASikap Memiliki [melalui menerima, menjalankan, menghargai,
menghayati, mengamalkan] perilaku yang mencerminkan sikap orang beriman, berakhlak mulia [jujur, santun, peduli, disiplin, demokratis, patriotik], percaya diri, dan bertanggung jawab dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan dirinya sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia
Keterampilan Memiliki [melalui mengamati, menanya, mencoba, mengolah, menyaji, menalar, mencipta] kemampuan pikir dan tindak yang efektif dan kreatif dalam ranah abstrak dan konkret sebagai pengembangan dari yang dipelajari di sekolah secara mandiri [pada bidang kajian spesifik] sesuai dengan bakat dan minatnya
Pengetahuan Memiliki [melalui mengetahui, memahami, menerapkan, menganalisis, mengevaluasi] pengetahuan prosedural dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi,seni, budaya dalam wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian [pada bidang kajian spesifik] sesuai bakat dan minatnya 45Sumber : Kemdikbud, 2012.
STANDAR KOMPETENSI LULUSAN: 4/4SMK
Sikap Memiliki [melalui menerima, menjalankan, menghargai, menghayati, mengamalkan] perilaku yang mencerminkan sikap orang beriman, berakhlak mulia [jujur, santun, peduli, disiplin, demokratis, patriotik], percaya diri, dan bertanggung jawab dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan dirinya sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia
Keterampilan Memiliki [melalui mengamati, menanya, mencoba, mengolah, menyaji, menalar, mencipta] kemampuan pikir dan tindak yang efektif dan kreatif dalam ranah abstrak dan konkret sebagai pengembangan dari yang dipelajari di sekolah secara mandiri [pada bidang kerja spesifik] sesuai dengan bakat dan minatnya
Pengetahuan Memiliki [melalui mengetahui, memahami, menerapkan, menganalisis, mengevaluasi] pengetahuan prosedural dan metakognitif dalam ilmu pengetahuan, teknologi,seni, budaya dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian [pada bidang kerja spesifik] sesuai bakat dan minatnya
46Sumber : Kemdikbud, 2012.
Rumusan Konteks dalam Kurikulum 2013
Dunia (Peradaban) Global
NegaraSosial-Ekonomi-Budaya
Sat PendidikanKe
luar
ga Peserta Didik
SDSMPSMA/KPT 47
58 cm
Kemeja Lengan Panjang Warna BiruUkuran M (Bahu: 38 cm; Dada: 92 cm; Pinggang 86 cm; Panjang 83 cm; Lengan 58 cm)
38 cm
83 cm92 cm
86 cm
Lengan Kiri Lengan KananMuka KananMuka Kiri Belakang
saku
kerah
26
STANDAR ISI (TUJUAN MAPELSK - KD MAPEL)
Kerangka Kerja Penyusunan dan Peran Guru pada KBK 2004TUJUAN PENDIDIKAN NASIONAL
KERANGKA DASAR KURIKULUM(Filosofis, Yuridis, Konseptual)
STRUKTUR KURIKULUM
STANDARPENILAIAN
BUKU TEKSSISWA
STANDAR KOMPETENSILULUSAN (SKL)
PEDOMAN
SILABUS
PEMBELAJARAN &PENILAIAN
STANDARPROSES
RENCANA PELAKSANAANPEMBELAJARAN
Oleh Satuan Pendidikan/Guru 20
STANDAR ISI (TUJUAN MAPELSK MAPEL KD MAPEL)
Kerangka Kerja Penyusunan dan Peran Guru pada KTSP 2006TUJUAN PENDIDIKAN NASIONAL
KERANGKA DASAR KURIKULUM(Filosofis, Yuridis, Konseptual)
STRUKTUR KURIKULUM
STANDARPENILAIAN
BUKU TEKSSISWA
STANDAR KOMPETENSILULUSAN
PEDOMAN
SILABUS
PEMBELAJARAN &PENILAIAN
STANDARPROSES
RENCANA PELAKSANAANPEMBELAJARAN
Oleh Satuan Pendidikan/Guru 21
Kerangka Kerja Penyusunan Kurikulum 2013TUJUAN PENDIDIKAN NASIONAL
STANDAR KOMPETENSI LULUSAN (SKL) SATUAN PENDIDIKAN
KERANGKA DASAR KURIKULUM
STRUKTUR KURIKULUM
KESIAPAN PESERTA DIDIK KEBUTUHAN
KTSP
KI KELAS & KD MAPEL(STANDAR ISI)
SILABUS
PELAKSANAANPEMBELAJARAN
STANDARPROSES
PANDUAN GURU
RENCANAPEMBELAJARAN
STANDARPENILAIAN
BUKU TEKS SISWA
PENILAIANPEMBELAJARAN
BUKU PENGAYAANOleh SatuanPendidikan /Guru 23
Contoh Kompetensi Inti Kelas I SDRanah
KompetensiKompetensi Inti
Sikap Spiritual Menerima dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya.
Sikap Sosial Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, dan guru.
Pengetahuan Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati [mendengar, melihat, membaca] dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah dan di sekolah
Keterampilan Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas dan logis, dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman, berakhlak mulia, dan berilmu
53Sumber : Kemdikbud, 2012.
ARSITEKTUR KI-1, KI-2, KI-3 dan KI-4:
5454
KI-4 Menyajikan pengetahuan faktual dan konseptual dalam bahasa yang jelas, logis, dan sistematis, dalam karya yang
estetis dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang
mencerminkan perilaku anak beriman dan berakhlak mulia.
KI 1: Menerima,
menghargai, dan
menjalankan ajaran agama
yang dianutnya
(Sumber : Udin, 2013)
KI 2:Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, percaya diri, dan cinta tanah air dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, tetangga, dan guru.
KI 3.Memahami pengetahuan faktual dan konseptual dengan cara mengamati dan
mencoba [mendengar, melihat, membaca] serta menanya berdasarkan rasa ingin tahu secara
kritis tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang
dijumpainya di rumah, sekolah, dan tempat
bermain.
ANALISIS KI/KD dan PERANCANGAN RPP: ...1/9
55
• Mengapa urutan KI mulai dari Sikap Spritual (KI-1), Sikap Sosial (KI-2), Pengetahuan (KI-3) dan Keterampilan (KI-4) ? (amati Pembukaan UUD 45, Pancasila, UU Sisdiknas)
• Mengapa urutan perancangan dan pelaksanaan pembelajaran mulai dari KI-3 menuju KI-4 ? Keterampilan hanya dapat dibangun dengan hasil yang baik melalui pengetahuan (pelukis, penyanyi, olahragawan pasti memiliki pengetahuan yang memadai tentang keterampilan yang ditekuninya). Keterampilan yang tidak melalui proses pengetahuan (KI-3) tidak akan menghasilkan karya yang baik.
• Dalam proses perolehan pengetahuan dan keterampilan sikap diintegrasikan sehingga seluruh mata pelajaran diorientasikan memiliki kontribusi terhadap pembentukan sikap
• Tidak berhenti pada pengetahuan tetapi berlanjut sampai pada keterampilan dan pembentukan sikap
ANALISIS KI/KD dan PERANCANGAN RPP: ...2/9
56
• Dalam proses perancangan dan pembelajaran alur yang digunakan adalah : bermula KI-3 KI 4 dan selanjutnya memberikan dampak terhadap terbentuknya KD pada KI-2 dan KI-1
• Setelah KI-3 dan KI-4 tuntas dianalisis, lalu diturunkan materi yang relevan dan rancangan skenario pembelajaran termasuk penugasan dan penilaian.
• Berdasarkan aktivitas belajar dan penugasan tersebut dirancang indikator KD pada KI-1 dan KI-2 diintegrasikan
ANALISIS KI/KD dan PERANCANGAN RPP: ...3/9
57
Contoh: Bahasa Indonesia: Mulai dari KD kelompok KI-3 : Memahami konvensi penulisan karya ilmiahIndikator :• Memahami struktur karya ilmiah• Memahami ciri kebahasaan karya ilmiah• Memhami ciri isi karya ilmiah
ANALISIS KI/KD dan PERANCANGAN RPP: ...4/9
58
Contoh: Bahasa Indonesia:Menuju KD kelompok KI-4 : Mampu menulis atau menghasilkan karya ilmiah
Indikator :• Karya yang memenuhi struktur, ciri kebahasaan, dan ciri isi
karya ilmiah• Karya yang memenuhi originalitas dilihat dari sumber yang
digunakan atau diacu• Mempertahankan dan menjelaskan karya ilmiah tersebut
ANALISIS KI/KD dan PERANCANGAN RPP: ...5/9
59
Contoh: Bahasa Indonesia:KD dari KI 2 yang diintegrasikan:
• Kejujuran, rasa ingin tau, tanggung jawab, kritis, rasional
• Santun, empati, peduli,
ANALISIS KI/KD dan PERANCANGAN RPP: ...6/9
60
Contoh: Matematika:
Mulai dari KD dari KI-3 : memahami sifat-sifat grafik fungsi eksponensial dan logaritmaIndikator :• Membuktikan sifat• Menurunkan sifat• Menenetukan kecukupan dan keperluan
grafik
ANALISIS KI/KD dan PERANCANGAN RPP: ...7/9
61
Contoh: Matematika:Menuju KD dari KI-4: Mampu menggambar atau menyajikan grafik fungsi eksponensial dan logaritmaIndikator :• Menentukan titik potong• Menentukan nilai maksimum dan minimum• Melukiskan grafik• Membaca dan menerjemahkan grafik sesuai
sifat2nya • Menganalisis grafik untuk menentukan persamaan
atau sebaliknya
ANALISIS KI/KD dan PERANCANGAN RPP: ...8/9
62
Contoh: Matematika:Menuju KD dari KI-4: Mampu menyelesaikan masalah nyata dengan menggunakan grafik fungsi eksponensial dan logaritmaIndikator : Menggunakan grafik untuk menentukan :• Perkembangan Bakteri• Pertumbuhan Penduduk • Bunga Uang
ANALISIS KI/KD dan PERANCANGAN RPP: ...9/9
63
Contoh: Matematika:KD dari KI-2: Disiplin, tanggung jawab, kerjasama, kecermatan Indikator : • Konsistensi terhadap waktu• Konsitensi terhadap panduan• Konsistensi terhadap norma atau nilai yang
telah ditetapkan sebelumnya• Frekuensi ketepatan dan kebenaran
tindakan
No Entitas Pendidikan Indikator Keberhasilan
1 Peserta Didik Lebih produktif, kreatif, inovatif, afektifLebih senang belajar
2 Pendidik dan Tenaga Kependidikan
Lebih bergairah dalam melakukan proses pembelajaranLebih mudah memenuhi standar kualitatif dan kuantitatif kenerja guru.
3 Manajemen Satuan Pendidikan
Lebih mengedepankan layanan pembelajaran termasuk bimbingan dan penyuluhanTerjadinya proses pembelajaran yang lebih variatif di sekolah
4 Negara dan Bangsa
Reputasi internasional pendidikannya menjadi lebih baikMemiliki daya saing yang lebih tinggi, sehingga lebih menarik bagi investor
5 Masyarakat Umum
Memperoleh lulusan sekolah yang lebih kompetenDapat berharap kebutuhan pendidikan akan dipenuhi oleh sekolah (tidak perlu kursus tambahan)
Indikator Keberhasilan Implementasi Kurikulum 2013
64Sumber : Kemdikbud, 2012.
Perubahan yang Mempengaruhi Pola PikirNo Rumusan Kurikulum Baru1 Pembelajaran disusun seimbang mencakup kompetensi sikap, pengetahuan,
dan keterampilan2 Lintasan yang berbeda untuk proses pembentukan tiap kompetensi3 Keterampilan ditekankan pada keterampilan berfikir menuju terbentuknya
kreativitas. Kemampuan psikomotorik adalah penunjang keterampilan.4 Pembelajaran melalui pendekatan scientific:
-Mengamati-Menanya-Mencoba-Menalar-Mengkomunikasikan (berlaku untuk semua mapel/tema)
5 Model Pembelajaran:-Discovery learning-Project based learning -Collaborative learning
65
Perubahan Pola PikirNo Pola Pikir1 Guru dan Buku Teks bukan satu-satunya sumber belajar2 Kelas bukan satu-satunya tempat belajar3 Belajar dapat dari lingkungan sekitar4 Pembelajaran Pengetahuan Keterampilan Sikap 5 Mengajak siswa mencari tahu, bukan diberi tahu6 Membuat siswa suka bertanya, bukan guru yang sering bertanya7 Menekankan pentingnya kolaborasi Guru dan siswa adalah
rekan belajar8 Proses dan hasil: prosedural9 Teaching Tutoring10 Siswa memiliki kekhasan masing-masing11 ....12 ....
66
Perubahan Pola Pikir Pembelajaran SD/MINo Rumusan Kurikulum Baru1 Tidak mengenal mata pelajaran:
-Merujuk kepada kompetensi inti yang bebas mata pelajaran-Pembelajaran terpadu
2 Diawali dengan mengajak siswa untuk mengamati dan menanya:-Menahan diri untuk memberitahu-Menahan diri untuk tidak banyak bertanya, mengajak siswa untuk bertanya
3 Bahasa Indonesia sebagai penghela pengetahuan diawali dan diakhiri dengan penguatan Bahasa Indonesia
4 Keterampilan berbahasa (semi formal dan formal) harus didahulukan dari keterampilan lainnya
5 Matematika bukan berhitung: ada pola, bentuk, dll, PJOK-SBK juga bukan keterampilan psikomotorik, ....
6 Keterampilan dapat berbentuk penyajian dan tindakan7 Memberi motivasi, membuat siswa menggemari pelajaran dan pembelajarannya
67
Perubahan Pola Pikir Pembelajaran SMP/MTsNo Rumusan Kurikulum Baru1 Penguatan pengetahuan prosedural. Semua mata pelajaran menekankan
pentingnya prosedur: detil, logis, sistematis algoritmis. Kebenaran prosedur lebih penting dari kebenaran hasil
2 Transisi dari konkret ke abstrak. Semua mata pelajaran berangkat dari pengamatan terhadap benda/kejadian/kegiatan konkret kemudian dibahas melalui abstraksinya
3 Semua mapel meminta siswa mempraktekkan pengetahuan yang telah dipelajarinya
4 IPS dan IPA tidak mengenal bidang ilmu turunannya, diajarkan sebagai satu kesatuan dengan pembahasan yang kontekstual:-IPS melalui pemilihan tema modal pembangunan: SDL-I, SDA, SDM, SDS-B...-IPA melalui pemilihan tema objek IPA: klasifikasi, transformasi, interaksi,
68
Ilmu Pengetahuan SosialNo Kurikulum Lama Kurikulum Baru1 Materi disajikan terpisah
menjadi Geografi, Sejarah, Ekonomi, Sosiologi
Materi disajikan terpadu, tidak dipisah dalam kelompok Geografi, Sejarah, Ekonomi, Sosiologi.
2 Tidak ada platform, semua kajian berdiri sejajar
Menggunakan Geografi sebagai platform kajian dengan pertimbangan semua kejadian dan kegiatan terikat dengan lokasi. Tujuannya adalah menekankan pentingnya konektivitas ruang dalam memperkokoh NKRI. Kajian sejarah, sosiologi, budaya, dan ekonomi disajikan untuk mendukung terbentuknya konektivitas yang lebih kokoh.
3 Diajarkan oleh guru berbeda (team teaching) dengan sertifikasi berdasarkan mata kajian
Diajarkan oleh satu orang guru yang memberikan wawasan terpadu antar mata kajian tersebut sehingga siswa dapat memahami pentingnya keterpaduan antar mata kajian tersebut sebelum mendalaminya secara terpisah dan lebih mendalam pada jenjang selanjutnya
69
Ilmu Pengetahuan AlamNo Kurikulum Lama Kurikulum Baru1 Materi disajikan terpisah
antara Fisika, Kimia, dan Biologi
Materi disajikan terpadu, tidak dipisah dalam kelompok Fisika, Kimia, Biologi
2 Tidak ada platform, semua kajian berdiri sejajar
Menggunakan Biologi sebagai platform kajian dengan pertimbangan semua kejadian dan fenomena alam terkait dengan benda beserta interaksi diantara benda-benda tersebut. Tujuannya adalah menekankan pentingnya interaksi biologi, fisika, kimia dan kombinasinya dalam membentuk ikatan yang stabil.
3 Materi ilmu bumi dan anta-riksa masih belum memadai [sebagian dibahas di IPS]
Diperkaya dengan materi ilmu bumi dan antariksa sesuai dengan standar internasional
4 Materi kurang mendalam dan cenderung hafalan
Materi diperkaya dengan kebutuhan siswa untuk berfikir kritis dan analitis sesuai dengan standar internasional
5 Diajarkan oleh guru berbeda (team teaching) dengan sertifikasi berdasarkan mata kajian
Diajarkan oleh satu orang guru yang memberikan wawasan terpadu antar mata kajian tersebut sehingga siswa dapat memahami pentingnya keterpaduan antar mata kajian tersebut sebelum mendalaminya secara terpisah dan lebih mendalam pada jenjang selanjutnya
70
Perubahan Pola Pikir Pembelajaran MatematikaNo Kurikulum Lama Kurikulum Baru1 Langsung masuk ke materi
abstrakMulai dari pengamatan permasalahan konkret, kemudian ke semi konkret, dan akhirnya abstraksi permasalahan
2 Banyak rumus yang harus dihafal untuk menyelesaikan permasalahan (hanya bisa menggunakan)
Rumus diturunkan oleh siswa dan permasalahan yang diajukan harus dapat dikerjakan siswa hanya dengan rumus-rumus dan pengertian dasar (tidak hanya bisa mnggunakan tetapi juga memahami asal-usulnya)
3 Permasalahan matematika selalu diasosiasikan dengan [direduksi menjadi] angka
Perimbangan antara matematika dengan angka dan tanpa angka [gambar, grafik, pola, dsb]
4 Tidak membiasakan siswa untuk berfikir kritis [hanya mekanistis]
Dirancang supaya siswa harus berfikir kritis untuk menyelesaikan permasalahan yang diajukan
5 Metode penyelesaian masalah yang tidak terstruktur
Membiasakan siswa berfikir algoritmis
6 Data dan statistik dikenalkan di kelas IX saja
Memperluas materi mencakup peluang, pengolahan data, dan statistik sejak kelas VII serta materi lain sesuai dengan standar internasional
7 Matematika adalah eksak Mengenalkan konsep pendekatan dan perkiraan
71
Bahasa Indonesia/InggrisNo Kurikulum Lama Kurikulum Baru1 Materi yang diajarkan
ditekankan pada tatabahasa/struktur bahasa
Materi yang dijarkan ditekankan pada kompetensi berbahasa sebagai alat komunikasi untuk menyampaikan gagasan dan pengetahuan
2 Siswa tidak dibiasakan membaca dan memahami makna teks yang disajikan
Siswa dibiasakan membaca dan memahami makna teks serta meringkas dan menyajikan ulang dengan bahasa sendiri
3 Siswa tidak dibiasakan menyusun teks yang sistematis, logis, dan efektif
Siswa dibiasakan menyusun teks yang sistematis, logis, dan efektif melalui latihan-latihan penyusunan teks
4 Siswa tidak dikenalkan tentang aturan-aturan teks yang sesuai dengan kebutuhan
Siswa dikenalkan dengan aturan-aturan teks yang sesuai sehingga tidak rancu dalam proses penyusunan teks (sesuai dengan situasi dan kondisi: siapa, apa, dimana)
5 Kurang menekankan pada pentingnya ekspresi dan spontanitas dalam berbahasa
Siswa dibiasakan untuk dapat mengekspresikan dirinya dan pengetahuannya dengan bahasa yang meyakinkan secara spontan
72
Pendidikan Pancasila dan KewarganegaranNo Kurikulum Lama Kurikulum Baru1 Materi disajikan berdasarkan
empat pilar dengan pembahasan yang terpisah-pisah
Materi disajikan tidak berdasarkan pada pengelompokkan menurut empat pilar kebangsaan tetapi berdasarkan keterpaduan empat pilar dalam pembentukan karakter bangsa
2 Materi disajikan berdasarkan pasokan yang ada pada empat pilar kebangsaan
Materi disajikan berdasarkan kebutuhan untuk menjadi warga negara yang bertanggung jawab (taat norma, asas, dan aturan)
3 Tidak ada penekanan pada tindakan nyata sebagai warga negara yang baik
Adanya kompetensi yang dituntut dari siswa untuk melakukan tindakan nyata sebagai warga negara yang baik
4 Pancasila dan Kewarganegaraan disajikan sebagai pengetahuan yang harus dihafal
Pancasila dan Kewarganegaraan bukan hanya pengetahuan, tetapi ditunjukkan melalui tindakan nyata dan sikap keseharian.
73
Pengaruh Terhadap Pembelajaran
• Berpengaruh terhadap pembelajaran: – Dimana tanpa sekat jarak (supply/demand)– Kapan tanpa sekat hari/jam– Siapa tanpa sekat pribadi– Apa tanpa sekat pengajaran
• Konsep universal pengetahuan:– Tidak berlaku hukum kekekalan massa– Tidak berlaku hukum konservasi energi– Tidak berlaku hukum beda potensial
Guru?Kelas?Murid?Mapel?
75
Proses Pembelajaran yang Mendukung Kreativitas
Dyers, J.H. et al [2011], Innovators DNA, Harvard Business Review:• 2/3 dari kemampuan kreativitas seseorang diperoleh melalui
pendidikan, 1/3 sisanya berasal dari genetik.• Kebalikannya berlaku untuk kemampuan kecerdasan yaitu: 1/3
dari pendidikan, 2/3 sisanya dari genetik.• Kemampuan kreativitas diperoleh melalui:
- Observing [mengamat]- Questioning [menanya]- Experimenting [mencoba] - Associating [menalar]- Networking [Membentuk jejaring]
Personal
Inter-personal
75
Pembelajaran berbasis kecerdasan tidak akan memberikan hasil siginifikan (hanya peningkatan 50%) dibandingkan yang berbasis kreativitas (sampai 200%)
Proses Penilaian yang Mendukung Kreativitas
Sharp, C. 2004. Developing young children’s creativity: what can we learn from research?Guru dapat membuat peserta didik berperilaku kreatif melalui:
• tugas yang tidak hanya memiliki satu jawaban benar, • mentolerir jawaban yang nyeleneh, • menekankan pada proses bukan hanya hasil saja, • memberanikan peserta didik untuk:
- mencoba, - menentukan sendiri yang kurang jelas/lengkap informasi, - memiliki interpretasi sendiri terkait pengetahuan/kejadian,
• memberikan keseimbangan antara kegiatan terstruktur dan spontan/ekspresif
76
Hukum Kreativitas
• Kreativitas adalah menular• Kreativitas adalah benda gas• Kreativitas tidak dibatasi oleh sumber daya
tetapi oleh imaginasi• Berlaku hukum universal pengetahuan
PROSES PEMBELAJARAN
PROSES PENILAIAN
Kemampuan kreativitas diperoleh melalui: Observing [mengamati] Questioning [menanya] Associating [menalar] Experimenting [mencoba] Networking [Membentuk jejaring]
Proses yang Mendukung Kreativitas
Pendekatan saintifik dan kontekstual
penilaian berbasis portofolio pertanyaan yang tidak memiliki jawaban tunggal, memberi nilai bagi jawaban nyeleneh, menilai proses pengerjaannya bukan hanya
hasilnya, penilaian spontanitas/ekspresif, dll
Penilaian Otentik
78
Prinsip dan Pendekatan Penilaian
Prinsip
1. Objektif2. Terpadu3. Ekonomis4. Transparan5. Akuntabel6. Edukatif
Pendekatan1. Pendekatan penilaian yang
digunakan adalah penilaian acuan kriteria (PAK)
2. PAK merupakan penilaian pencapaian kompetensi yang didasarkan pada kriteria ketuntasan minimal (KKM).
Penilaian Proses dan Hasil Belajar
Sistem Penilaian Kurikulum 2013No Jenis Penilaian Pelaku Waktu
1 Penilaian otentik Guru Berkelanjutan
2 Penilaian diri Siswa Tiap kali sebelum ulangan harian.
3 Penilaian projek Guru Sesuai kebutuhan mapel
4 Ulangan harian (dapat berbentuk penugasan)
Guru terintegrasi dengan proses pembelajaran
5 Ulangan Tengah dan Akhir Semester Guru (di bawah koord. satuan pendidikan)
Semesteran
6 Ujian Tingkat Kompetensi Sekolah (kisi-kisi dari Pemerintah)
Tiap tingkat kompetensi yang tidak bersamaan dengan UN
7 Ujian Mutu Tingkat Kompetensi Pemerintah Tiap akhir tingkat kompetensi (yang bukan akhir jenjang sekolah)
8 Ujian Sekolah Sekolah (sesuai dengan peraturan)
Akhir jenjang sekolah
9 Ujian Nasional sebagai Ujian Tingkat Kompetensi pada akhir jenjang satuan pendidikan.
Pemerintah (sesuai dengan peraturan)
Akhir jenjang sekolah
Penilaian Proses dan Hasil Belajar
Tingkat Kompetensi dan UjiannyaKelasKelas XIIKelas XIKelas XKelas IXKelas VIIIKelas VIIKelas VIKelas VKelas IVKelas IIIKelas IIKelas I Tingkat Kompetensi I
Tingkat Kompetensi II
Tingkat Kompetensi III
Tingkat Kompetensi IV
Tingkat Kompetensi IVa
Tingkat Kompetensi V
Tingkat Kompetensi VI
Uji Tingkat Kompetensi I
Uji Tingkat Kompetensi II
Uji Tingkat Kompetensi III
Uji Tingkat Kompetensi IV
Uji Tingkat Kompetensi IVa
Uji Tingkat Kompetensi V
Uji Tingkat Kompetensi VI
Penilaian Proses dan Hasil Belajar
Pengetahuan
Ketrampilan
Sikap
•Tes Praktek• Projek• Portofolio
Observasi Penilaian diri Peni. antarpeserta didik Jurnal
Tes Tulis Tes Lisan Penugasan
Ruang Lingkup Penilaian
Penilaian Proses dan Hasil Belajar
SKEMA PENGEMBANGAN PROFESI GURU
DOMAIN KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
DOMAIN PEMKAB/PEMKO
(Diperlukan Standar Minimal Yang Berlaku
Untuk Semua Kab /Kota)
41. KUALIFIKASI2. KOMPETENSI3. KINERJA4. KENAIKAN PANGKAT5. KARIR6. PKBG7. HARLINDUNG8. TUNJANGAN
KINERJA GURU PROFESONAL
BELUM OPTIMAL
3PERENCANAAN KEBUTUHAN, REKRUITMEN,
DISTRIBUSI KUANTITAS
DAN KUALITAS
GURU KURANGTETAPI LEBIH ??
2REKONSTRUKSI
PENDIDIKAN AKADEMIK,
PROFESI GURU dan PENATAAN LPTK
STANDARISASI LULUSANLPTK MASIH
TERKENDALA ?
1KUOTA NASIONAL,
STANDAR DAN POLA REKRUTMEN
MAHASISWA CALON GURU
(DEMAND DRIVEN)INTELEKTUAL,
MINAT, BAKAT, SIKAP, dan PHISIK
STANDARISASIINPUT DAN KUOTA
NASIONALBELUM ADA ??
83
DESAIN PEMBINAAN GURU PROFESIONAL
UJI KOMPETENSI N ˂ SM N ≥ SM
DIKLAT PENGEMBANGAN
N ˂ SM N ≥ SM
GURU PROFESIONAL
1. KENAIKAN PANGKAT/ JABATAN
2. PROMOSI3. TUNJANGAN PROFESI
PK
INTERNALLY & EKSTERNALLY
DRIVEN
DIKLAT DASAR
DIKLAT LANJUTAN
DIKLAT MANDIRI(MENDIDIK DIRI
SENDIRI)
Pembinaan karier dan kepangkatan
Memastikan guru melaksanakan tugas profesional
Menjamin bahwa guru memberi layanan pendidikan yang berkualitas
(KEPASTIAN, KEMANFAATAN dan KEADILAN)
INDIKATOR UTAMA
No. INDIKATOR
1. Disiplin Guru (waktu, nilai, kehadiran, ethos kerja)
2. Efisiensi dan Efektivitas pembelajaran (Kapasitas transformasi ilmu ke siswa)
3. Keteladanan Guru (berbicara, bersikap dan berperilaku)
4. Motivasi Belajar Siswa
DAMPAK /INDIKATOR
1. Kompetensi Lulusan, Hasil Belajar Siswa (Nilai Rapor, UN dan Hasil Tes Standar Lainnya)
2. Karya Prestatif Siswa dalam berbagai kompetisi Lokal, Nasional dan Internasional
3. Kesinambungan Prestasi Siswa di PT atau bekerja melalui Penelusuran Alumni.
4. Rekognisi Pihak Eksternal terhadap kualitas Siswa
Isu Strategis :1. SOP2. Alat Ukur 3. Permendikbud
SM : Standar Minimal
PKB : Pembinaan Keprofesian Berkelanjutan
PK : Penilaian Kinerja
MILESTONE PEMBINAAN PROFESI GURU:
2005 2016
SERTIFIKASI GURU DALAM JABATAN
PPG DALAM JABATAN
PPG PRA-JABATAN
Telah berhasil menaikkan minat lulusan Pendidikan Menengah menjadi guru (69,4 % peserta SBMPTN 2013 memilih menjadi Guru) meski belum signifikan meningkatkan kinerja profesional guru
Dibutukan komitmen nasional berupa sistem yang mampu mendorong kinerja profesional guru berupa penguatan impelmentasi sistemik dari UKG, PKG, PKB, Pangkat dan Karir Guru dengan TPG.
No Jenjang Satuan
Kelas Tahun2013 2014 2015
1 SD I 2% 100% 100%II 100% 100%III 100%IV 2% 100% 100%V 100% 100%VI 100%
2 SMP VII 4% 100% 100%VIII 100% 100%IX 100%
3 SMA/SMK X 10% 100% 100%XI 100% 100%XII 100%
Skala Implementasi
86
SEKOLAH SBGPUSAT
PERADABAN BAGI SISWA
GURU
MBS DAN KEPEMIMPINAN
SEKOLAHEVALUASI DIRISEKOLAH (EDS)
PROSES BELAJAR
KURIKULUM SEBAGAI PENTU MASUK PERUBAHAN KULTUR SEKOLAH :
SISTEM EVALUASI
IKLIM DAN KULTUR SEKOLAH
• Tematik Terpadu• Pendekatan Scientific• Problem dan Project
Based learning
• Quality Control• Motivator• Accountability• Seleksi• Diagnostik• Legitimasi
PROSES STANDARISASI :• Kriteria• Instrumentasi• Kewilayahan
BENCMARK87
Manajemen Monitoring Implementasi Kurikulum
Sekolah+Guru
Guru Inti
UIK Provinsi di LPMP
Dina
s Pen
didi
kan
Prov
. & K
ab/K
ota
Kemdikbud
UIK Pusat
melapor
mem
bina
Pendampingan
melapor
memantau
melapor
memantau
UIK : Unit Implementasi KurikulumLPMP: Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan 88Sumber : Kemdikbud, 2012.
Ruang Lingkup Monitoring
Buku
GuruSekolah
Fisik: jadwal, kuantitas, kualitasSubstansi: Kebenaran,
Kelengkapan, Kesesu- aian, Keterbacaan,
Estetika
Dokumen
Pelatihan: jadwal, kuantitas, kualitasPemahaman: materi, aktivitas, pembelajaran, penilaian
Fisik: jadwal, kuantitas, kualitasSubstansi: administrasi,
pengaturan fasilitas, manajemen, budaya
Fisik: jadwal, kuantitas, kualitasSubstansi: Kebenaran,
Kelengkapan, Kesesu- aian, Keterbacaan,
89Sumber : Kemdikbud, 2012.
HASIL PRETEST DAN POSTEST INPRE TEST POST TEST
RATAAN : 55.01
RATAAN : 66.97
Rata 66,97 Min 45,00 Max 97,50 Stdev 8,83
Post Test
Pre Test
Min 17,50 Max 85,00 Rataan 55,01 Stdev 10,67
HASIL PRETEST DAN POSTEST GIPRE TEST POST TEST
RATAAN : 43.03
RATAAN : 55.19
Min 2,50 Max 80,00 Rataan 43,03 Stdev 10,92
Pre Test
Min 17,50 Max 87,50 Rataan 55,19 Stdev 11,06
Post Test
HASIL PRETEST DAN POSTEST GSPRE TEST POST TEST
RATAAN : 40.01
RATAAN : 52.62
Min 2,50 Max 97,50 Rataan 52,62 Stdev 11,10
Post Test
Min 2,50 Max 80,00 Rataan 40,01 Stdev 10,39
Pre Test
MALUKUMALUKU UTARA
KALIMANTAN BARATKALIMANTAN TENGAH
JAMBIACEH
SULAWESI BARATLAMPUNG
SUMATERA UTARASULAWESI TENGAHBANGKA BELITUNG
SUMATERA SELATANSULAWESI UTARA
SULAWESI TENGGARAGORONTALO
BENGKULUNUSA TENGGARA TIMUR
PAPUA BARATRIAU
KALIMANTAN SELATANSULAWESI SELATAN
NUSA TENGGARA BARATKALIMANTAN TIMUR
BANTENPAPUA
SUMATERA BARATKEPULAUAN RIAU
JAWA BARATJAWA TENGAH
JAWA TIMURBALI
DKI JAKARTADI YOGYAKARTA
0 10 20 30 40 50 60
34.5 34.8 35.4 35.5 35.7 36.1 36.9 37.2 37.4 37.6 38.2 38.2 38.3 38.5 38.6 38.6 38.8 39.0 39.1 39.2 39.4 39.9 40.5 41.1 41.1
42.7 43.8 44.0
45.2 47.1
48.9 49.2 50.1
0 25 50 75 1000
10,000
20,000
30,000
40,000
50,000
93
Hasil Uji Kompetensi Awal 2012
Rata-rata Nasional = 42,25
Nilai Tertinggi 97,0
Nilai Terendah 1,0
Rata-rata 42,25
Standar Deviasi 12,72
Standar Deviasi
11,82 9,27 11,36 12,86 12,07 16,71 8,83
Distribusi Nilai Nasional
Hasil Uji Kompetensi Berdasarkan Tempat Bertugas
Distribusi Nilai Per Provinsi
TK SD SMP SMA SMK SLB PENGAWAS0
20
40
60
80
100 Rata-rata Nasional = 42,25
Passing grade = 30,0
Melanjutkan ke Pendidikan dan Latihan
≥ 30,0< 30,0Mengikuti pembinaan
248.733 peserta (88,5%)32.286 peserta (11,5%)
19/33
93
Usia N Min Stdev
<35 th 14,673 0 13.30 35-50 th 264,551 0 12.96 >50 th 238,802 0 12.22 Total 518026 0 13.09
<35 th 35-50 th >50 th
48.08 46.26 39.50
Rerata Nilai Kompetensi Pedagogi Menurut Kelompok Usia
avg
Tot avg:43.20
<35 th 35-50 th >50 th
49.25 46.92 40.55
Rerata Nilai Kompetensi Profesional Menurut Kelompok Usia
avgTot avg:44.45
Usia N Min Stdev
<35 th 14,673 0 12.18 35-50 th 264,551 0 11.93 >50 th 238,802 0 10.41 Total 518026 0 11.73
Distribusi Nilai UKG (Menurut Usia..1)
94
0 50 100 150 200 250 300 350 400 450 50020
25
30
35
40
45
50
55
60
Hasil UKA 2012 Berdasarkan Kab/Kota
Rerata Nasional 42,25
154 Kab/Kota
337 Kab/Kota
Kab. SukabumiKota BlitarKab. Gresik
Kab. Dogiyai Kab. Mentawai
Kab. Barito Utara
Standar Deviasi : 12,72
9595
TK SD SMP SMA SMK 30
35
40
45
50
55
60
65
70
75
80
85
90
95
100
MALUTACEH
MALUKUNTT
KALTENGSULSEL
SULTENGSULUT
SULBARGORONTALO
SULTRASUMUT
JAMBILAMPUNG
SUMSELPAPUA BARAT
BENGKULUKALTIM
NTBKALBAR
RIAUPAPUAKALSEL
BANTENBALI
KEPRIJABAR
SUMBARJATIM
DKIBABEL
JATENGYOGYA
38.02 38.88 40.00 41.05 41.14 41.18 41.45 41.53 41.59 41.79 41.86 42.06 42.10 42.27 42.30 42.52 43.28 43.65 43.69 43.72 43.86 44.24 44.37 44.96 45.50 45.68 46.81 47.21 47.89 47.93 48.25
50.41 53.60
0 5 10 15 20 25 30 35 40 45 50 55 60 65 70 75 80 85 90 95 1000
5000
10000
15000
20000
25000
30000
35000
Hasil UKG 2012: Gabungan Kompetensi Pedagogi & Profesional
Rata-rata Nasional :
45.82
Rata-rata = 45.82
Rata-rata Nasional = 45.82
Maks 96.25 Min - Rata 45.82 Stdev 11.67 N 878,525
UKG
24/33
96
5 10 15 20 25 30 35 40 45 50 55 60 65 70 75 80 85 90 95 1000
2000
4000
6000
8000
10000
12000
14000
16000
18000
MALUTMALUKUSULTENG
PAPUA BARATNAD
SULBARNTT
SULUTGORONTALO
SULTRASUMSELPAPUASUMUT
KALTENGJAMBI
RIAUSULSEL
LAMPUNGKALBAR
BENGKULUNTB
KALTIMBANTEN
BABELKALSEL
KEPRISUMBAR
JABARBALI
JATIMDKI
JATENGYOGYA
36.1937.97
40.0140.6640.9141.2441.6042.0242.0542.1542.1642.4443.5744.0044.2744.7644.8345.1845.2545.3045.9347.0147.14 48.10265 48.57475 48.68641 49.70465
51.74288 52.68364 52.74742 53.42587
55.13585 57.27790
Hasil UKG 2013: Gabungan Kompetensi Pedagogi & Profesional
Rata-rata Nasional :
47.84
Rata-rata = 47.84
Rata-rata Nasional = 47.84
Maks 100,00 Min 1,00 Rata 47,84 Stdev 12,77 N 561.856
UKG
TK SD SMP SMA SMK SDLB 30
35
40
45
50
55
60
65
70
75
80
85
90
95
100
25/33
97
REALISASI PELATIHAN KURIKULUM (GURU INTI DAN SASARAN) 2013 (31 JULI 2013)
JambiMalut
Papua BaratMalukuSulbarSultra
KaltengSulteng
NTTGorontalo
KepriNTB
PAPUAKalbar
A C E HKalselBabel
KaltimBengkulu
YogyaRiau
SulutB A L I
SumselJakartaSumutBantenSulsel
LampungSumbar
JabarJateng
Jatim
222527303637393943444950525661636769697878818392108114115123134150
364384
418
JambiMalut
Papua BaratMalukuSulbarSultra
KaltengSulteng
NTTGorontalo
KepriNTB
PAPUAKalbar
A C E HKalselBabel
KaltimBengkulu
YogyaRiau
SulutB A L I
SumselJakartaSumutBantenSulsel
LampungSumbar
JabarJateng
Jatim
646124170198309343224308322429299724
255537765681
432858
5729088147751395
9471622
71814041715
13601796
559958736229
JambiMalut
Papua BaratMalukuSulbarSultra
KaltengSulteng
NTTGorontalo
KepriNTB
PAPUAKalbar
A C E HKalselBabel
KaltimBengkulu
YogyaRiau
SulutB A L I
SumselJakartaSumutBantenSulsel
LampungSumbar
JabarJateng
Jatim
2956799
68710
614
510
1311
612
812
1010
1710
156
1214
1012
151515
Guru Inti Guru Sasaran
Rasio Guru Inti vs Guru
Sasaran
HASIL AKHIR PELATIHAN GURU INTI JATENG
Rataan Nilai Akhir Prov Jateng : 77.97Rataan Nilai
Akhir Nasional 75,23
HASIL AKHIR PELATIHAN GURU SASARAN JATENG
Rataan Nilai Akhir Prov Jateng : 76.68Rataan Nilai
Akhir Nasional 74,62