konsep pemanfaatan ruang daerah banjir_ped-banjir(b3) nov.pdf

6
Pedoman Pengendalian Peman faatan Ruang di Kawasan Rawan Bencana Banjir BAB 3 KONSEP PENGENDALIAN PEMANFAATAN RUANG KAWASAN RAWAN BENCANA BANJIR 3.1 Konsep Pengendalia n Sehubungan dengan penanganan kawasan rawan banjir, terdapat 2 (dua) pendekatan pengendalian, yaitu: 1. Pengendalian Struktural (Pengendalian Terhadap Banjir) Pelaksanaan pengendalian ini dilakukan melalui kegiatan rekayasa teknis, terutama dalam penyediaan prasarana dan sarana serta penanggulangan banjir (Pedoman Penanggulangan Banjir (A-71), Ir. Y. Sudaryoko, Departemen Pekerjaan Umum); 2. Pengendalian Non Struktural (Pengendalian Terhadap Pemanfaatan Ruang) Kegiatan ini dilakukan untuk meminimalkan kerugian yang terjadi akibat bencana banjir, baik korban jiwa maupun materi, yang dilakukan melalui pengelolaan daerah pengaliran, pengelolaan kawasan banjir, flood proofing, penataan sistem permukiman, sistem peringatan dini, mekanisme perijinan, serta kegiatan lain yang berkaitan dengan upaya pembatasan (limitasi) pemanfaatan lahan dalam rangka mempertahankan keseimbangan ekosistem. Pedoman yang disusun merupakan bentuk pengendalian pemanfaatan ruang kawasan rawan bencana banjir, yang perlu dilakukan sebagai suatu upaya untuk menjaga kesesuaian pemanfaatan ruang dengan fungsi ruang yang telah ditetapkan dalam rencana tata ruang wilayah. 3.2 Pembagian Ruang Yang Mempunyai Potensi Rawan Bencana Longsor dan Banjir Pada Gambar 3.1 disajikan konsep pembagian ruang untuk kawasan yang mempunyai potensi rawan bencana banjir dan longsor, yaitu: 1. Kawasan Rawan Bencana Longsor Meliputi Kawasan Perbukitan yang berfungsi sebagati Kawasan Lindung; 2. Kawasan Rawan Bencana Banjir Meliputi Kawasan Dataran dan Pesisir yang berfungsi sebagai Kawasan Budidaya. 3 - 1

Upload: ilanovskie

Post on 07-Jan-2016

15 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

konsep

TRANSCRIPT

Page 1: Konsep Pemanfaatan Ruang Daerah Banjir_ped-banjir(b3) nov.pdf

7/17/2019 Konsep Pemanfaatan Ruang Daerah Banjir_ped-banjir(b3) nov.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/konsep-pemanfaatan-ruang-daerah-banjirped-banjirb3-novpdf 1/6

Pedoman Pengendalian Pemanfaatan Ruang di Kawasan Rawan Bencana Banjir

BAB 3 KONSEP PENGENDALIAN PEMANFAATAN RUANGKAWASAN RAWAN BENCANA BANJIR

3.1 Konsep Pengendalian

Sehubungan dengan penanganan kawasan rawan banjir, terdapat 2 (dua)

pendekatan pengendalian, yaitu:

1.  Pengendalian Struktural (Pengendalian Terhadap Banjir)

Pelaksanaan pengendalian ini dilakukan melalui kegiatan rekayasa teknis,terutama dalam penyediaan prasarana dan sarana serta penanggulangan

banjir (Pedoman Penanggulangan Banjir (A-71), Ir. Y. Sudaryoko,

Departemen Pekerjaan Umum);

2.  Pengendalian Non Struktural (Pengendalian Terhadap Pemanfaatan Ruang)

Kegiatan ini dilakukan untuk meminimalkan kerugian yang terjadi akibat

bencana banjir, baik korban jiwa maupun materi, yang dilakukan melalui

pengelolaan daerah pengaliran, pengelolaan kawasan banjir, flood proofing,

penataan sistem permukiman, sistem peringatan dini, mekanisme perijinan,

serta kegiatan lain yang berkaitan dengan upaya pembatasan (limitasi)pemanfaatan lahan dalam rangka mempertahankan keseimbangan

ekosistem.

Pedoman yang disusun merupakan bentuk pengendalian pemanfaatan ruang

kawasan rawan bencana banjir, yang perlu dilakukan sebagai suatu upaya untuk

menjaga kesesuaian pemanfaatan ruang dengan fungsi ruang yang telah

ditetapkan dalam rencana tata ruang wilayah.

3.2 Pembagian Ruang Yang Mempunyai Potensi Rawan BencanaLongsor dan Banjir

Pada Gambar 3.1 disajikan konsep pembagian ruang untuk kawasan yangmempunyai potensi rawan bencana banjir dan longsor, yaitu:

1.  Kawasan Rawan Bencana LongsorMeliputi Kawasan Perbukitan yang berfungsi sebagati Kawasan Lindung;

2.  Kawasan Rawan Bencana Banjir

Meliputi Kawasan Dataran dan Pesisir yang berfungsi sebagai KawasanBudidaya.

3 - 1

Page 2: Konsep Pemanfaatan Ruang Daerah Banjir_ped-banjir(b3) nov.pdf

7/17/2019 Konsep Pemanfaatan Ruang Daerah Banjir_ped-banjir(b3) nov.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/konsep-pemanfaatan-ruang-daerah-banjirped-banjirb3-novpdf 2/6

Pedoman Pengendalian Pemanfaatan Ruang di Kawasan Rawan Bencana Banjir

Pegunungan/Perbukitan Dataran Tinggi Dataran Rendah

Rawan Longsor Rawan Banjir

 

Gambar 3.1Pembagian Ruang Kawasan Potensi Rawan Bencana Banjir dan Longsor

Berdasarkan gambaran tersebut terlihat adanya keterkaitan antara polapenanganan kawasan rawan longsor dan rawan banjir, karena pola pengelolaankawasan rawan longsor di bagian hulu, mempunyai dampak besar terhadapkawasan rawan banjir yang ada di bagian hilir.

3.3 Kebijakan Pokok Pemanfaatan Ruang

Rencana tata ruang berisi kebijakan pokok pemanfaatan ruang berupa strukturdan pola pemanfaatan ruang dalam kurun waktu tertentu. Pola pemanfaatanruang disusun untuk mewujudkan keserasian dan keselarasan pemanfaatan ruangbagi kegiatan budidaya dan non budidaya (lindung). Sedangkan struktur ruangdibentuk untuk mewujudkan susunan dan tatanan pusat-pusat permukiman yangsecara hirarkis dan fungsional saling berhubungan.

Pemanfaatan ruang diwujudkan melalui program pembangunan, dan polapemanfaatan ruang yang mengacu pada rencana tata ruang akan menciptakanterwujudnya kelestarian lingkungan.

Pengendalian pemanfaatan ruang kawasan rawan bencana banjir dilakukan

dengan mencermati konsistensi (kesesuaian dan keselarasan) antara rencana tataruang dengan pemanfaatan ruang di kawasan yang secara umum diklasifikasikanmenjadi:

3 - 2

Page 3: Konsep Pemanfaatan Ruang Daerah Banjir_ped-banjir(b3) nov.pdf

7/17/2019 Konsep Pemanfaatan Ruang Daerah Banjir_ped-banjir(b3) nov.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/konsep-pemanfaatan-ruang-daerah-banjirped-banjirb3-novpdf 3/6

Pedoman Pengendalian Pemanfaatan Ruang di Kawasan Rawan Bencana Banjir

1.  Daerah Pesisir/Pantai2.  Daerah Dataran Banjir (Floodplain Area)3.  Daerah Sempadan Sungai4.  Daerah Cekungan.

3.4 Pemanfaatan Ruang Kawasan Rawan Bencana Banjir

Pola pemanfaatan ruang kawasan lindung sangat mendukung pemanfaatan ruang

di kawasan banjir. Bentuk pengendalian pemanfaatan ruang, baik pada bagian

kawasan hulu maupun hilir, harus bersinergi satu sama lain, sebagai kesatuan

paket kebijakan.

Tujuan kebijakan pemanfaatan ruang di kawasan rawan bencana banjir adalah:

1.  Pengendalian ruang untuk pemanfaatan, yang sangat terkait dengan pola

pengelolaan kawasan di sebelah hulu.

2.  Meminimumkan korban jiwa dan harta benda, apabila terjadi bencana

banjir.

Sedangkan sasaran yang diharapkan adalah tersedianya acuan bagi pemerintahdaerah dalam pengendalian pemanfaatan ruang pada kawasan yang mempunyaipotensi terhadap bahaya banjir.

3.5 Permasalahan Pemanfaatan Ruang Kawasan Rawan Bencana Banjir

Permasalahan banjir yang terjadi selama ini, sangat terkait dengan adanya

fenomena alam dan perilaku manusia dalam penyelenggaraan/pengelolaan alam.

Konsep dasar yang harus dipahami dalam penyelenggaraan/pengelolaan banjir

adalah:

1. 

Perlu adanya pemahaman dasar terkait dengan pengertian dan ruanglingkup keseimbangan ekosistem, yang mempunyai limitasi pemanfaatan;

2.  Diperlukan pola pengelolaan ruang kawasan rawan bencana banjir, sebagai

langkah nyata dalam mendukung upaya pengendalian;

3.  Terjadinya penyimpangan terhadap konsistensi, terkait dengan kesesuaian

dan keselarasan, antara rencana tata ruang dengan pemanfaatannya, baik

pada kawasan hulu maupun hilir.

Permasalahan banjir hanya dapat direduksi, sehingga dampak yang ditimbulkan

dapat ditekan seminimal mungkin. Dengan demikian, secara prinsip masalahbanjir tidak dapat dihilangkan atau ditiadakan sama sekali, sehingga menjadi

3 - 3

Page 4: Konsep Pemanfaatan Ruang Daerah Banjir_ped-banjir(b3) nov.pdf

7/17/2019 Konsep Pemanfaatan Ruang Daerah Banjir_ped-banjir(b3) nov.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/konsep-pemanfaatan-ruang-daerah-banjirped-banjirb3-novpdf 4/6

Pedoman Pengendalian Pemanfaatan Ruang di Kawasan Rawan Bencana Banjir

tanggung jawab kita bersama untuk melakukan pemantauan dan penanganan

melalui penyediaan sarana dan prasarana, sehingga dampak negatif dapat

direduksi semaksimal mungkin.

3.6 Konsep Pemanfaatan Ruang Kawasan Rawan Bencana Banjir

3.6.1 Keseimbangan Ekosistem

Pemanfaatan ruang kawasan rawan bencana banjir dengan upaya penanganan

masalah harus merupakan satu kesatuan penataan ruang yang terpadu dan

seimbang, sehingga kawasan tersebut dapat dibudidayakan seoptimal mungkin,

antara aspek pendayagunaan, perlindungan (konservasi) sumberdaya alam yang

ada. Keseimbangan ekosistem sangat terkait dengan limitasi atau batasanterhadap pemanfaatan, dalam rangka menghindari terjadinya eksploitasi sumber

daya secara besar-besaran.

Prosedur penetapan jenis-jenis kegiatan pemanfaatan ruang kawasan yang dipilih

dalam penanganan banjir harus melalui pemahaman kondisi setempat dan wilayah

terkait, proses kajian penyebab/tipologi dan akhirnya arahan pemanfaatan ruang,

yang mencakup upaya preventif dan mitigasi dengan pertimbangan keseimbangan

ekosistem dan lingkungan, sehingga terhindar dari bencana atau paling tidak

mengurangi dampaknya, yang sedapat mungkin melibatkan partisipasi

masyarakat.

Beberapa faktor berpengaruh terhadap keseimbangan ekosistem, meliputi:

(1)  Bio Fisik, terkait dengan jenis dan struktur tanah, morfologi, dan aspek

hayati;

(2)  Hidrologi, menyangkut kondisi dan faktor iklim, tata air, serta sistem

pengendalian;

(3) 

Sosial Ekonomi/Kependudukan, meliputi aspek kepadatan, kuantitas, kualitas,serta perilaku;

(4)  Penggunaan Lahan, merupakan tutupan atau pemanfaatan lahan pada

kawasan tertentu.

3.6.2  Pengelolaan Ruang Kawasan Rawan Bencana Banjir

Tahapan pengelolaan ruang kawasan rawan bencana banjir, adalah meliputi:

(1)   Analisis dan identifikasi penyebab utama kawasan rawan bencana

banjir Analisis dilakukan berdasarkan rona wilayah untuk mengetahui

permasalahan, potensi, peluang dan ancaman terhadap pengembangan

3 - 4

Page 5: Konsep Pemanfaatan Ruang Daerah Banjir_ped-banjir(b3) nov.pdf

7/17/2019 Konsep Pemanfaatan Ruang Daerah Banjir_ped-banjir(b3) nov.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/konsep-pemanfaatan-ruang-daerah-banjirped-banjirb3-novpdf 5/6

Pedoman Pengendalian Pemanfaatan Ruang di Kawasan Rawan Bencana Banjir

kawasan rawan banjir. Adapun lingkup kegiatan rona kawasan/wilayah yang

dilakukan meliputi:

a.  Rona Sosial

Berkaitan dengan jumlah dan kualitas kependudukan, social

management, sosial ekonomi, dan kebutuhan dasar (basic needs).

b.  Rona Ekonomi dan Kegiatan Pola Usaha

Berkaitan dengan struktur dan perkembangan ekonomi, tingkat

kesejahteraan masyarakat, fasilitas perdagangan dan jasa, kesempatan

kerja, ketersediaan bahan pangan, keadaan industri kecil, dan

sebagainya.

c.  Rona Fisik dan Lingkungan

Keadaan fisik berupa topografi wilayah, iklim, geologi tata lingkungan/

struktur batuan, erosi, abrasi dan sebagainya, ketersediaan air

permukaan dan air tanah, keadaan kelestarian lingkungan, dan keadaan

sumberdaya alam, bahan galian dan mineral.

d.  Rona Infrastruktur

Meliputi kondisi jaringan jalan, rel kereta api, transportasi laut, dan

udara, termasuk akses ke pesawat pelayanan.

e.  Rona Kelembagaan

Mencakup pembahasan tentang jumlah dan sumber pendapatan asli

daerah, jumlah belanja rutin dan pembangunan, jumlah dan presentasi

subsidi, daya serap, dan pranata sosial kelembagaan.

Hasil kajian meliputi arah pengembangan budidaya pertanian,

pertambangan, industri, permukiman serta prasarana transportasi,

Identifikasi penyebab utama banjir pada kawasan ini dilakukan sedemikian

sehingga dapat ditemukan faktor-faktor penyebab banjir, seperti faktoralam, peristiwa alam, dan manusia.

(2)  Tipologi kawasan rawan bencana banjir

Tipologi kawasan rawan bencana banjir merupakan klasifikasi kawasan

berdasarkan penyebab, sehingga arahan/usulan pengelolaan atau

pemanfaatan ruang dapat lebih praktis.

(3)  Identifikasi sebaran kawasan rawan bencana banjir dan garis

pengaruhPenanganan kawasan rawan bencana banjir harus dilakukan dalam satu

kesatuan wilayah, mulai yang menyebabkan terjadinya banjir hingga yang

3 - 5

Page 6: Konsep Pemanfaatan Ruang Daerah Banjir_ped-banjir(b3) nov.pdf

7/17/2019 Konsep Pemanfaatan Ruang Daerah Banjir_ped-banjir(b3) nov.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/konsep-pemanfaatan-ruang-daerah-banjirped-banjirb3-novpdf 6/6

Pedoman Pengendalian Pemanfaatan Ruang di Kawasan Rawan Bencana Banjir

menerima dampak. Terkait dengan hal tersebut perlu diidentifikasi sebaran

kawasan dan daerah pengaruhnya, atau pembuatan batasan wilayah banjir

yang dituangkan dalam bentuk peta banjir.

(4) 

 Arahan pengendalian pemanfaatan ruang kawasan rawan bencanabanjir

 Arahan pemanfaatan ruang kawasan rawan bencana banjir, baik untuk

pengembangan budidaya, dan prasarana transportasi didasarkan pada

tipologi kawasan. Arahan terhadap masing-masing pengembangan

diklasifikasikan menjadi:

a.  Dapat dibangun/dikembangkan dengan syarat;

b.  Dapat dibangun/dikembangkan secara sederhana ;

c.  Tidak layak dibangun/dikembangkan.

(5)  Identifikasi upaya pengelolaan ruang kawasan rawan bencana

banjir

Upaya pengelolaan ruang kawasan rawan bencana banjir mengatur berbagai

tindakan yang diperlukan untuk mengaplikasi arahan pemanfaatan ruang,

termasuk penetapan beberapa kebijakan pengendalian pemanfaatan ruang.

3 - 6