konsep krisis - danangsetyobudibaskoro.files.wordpress.com · yang terjadi pada diri individu saat...

14
Konsep Krisis danangsetyobudibaskoro.wordpress.com

Upload: lenga

Post on 07-Mar-2019

217 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Konsep Krisisdanangsetyobudibaskoro.wordpress.com

Krisis merupakan suatu titik balik yangmemungkinkan individu untuk tumbuh danberkembang, atau menyebabkan dirinya merasatidak puas, gagal, dan kehidupannya kacaubalau.Krisis dapat terjadi ketika mekanisme copingindividu tidak dapat berfungsi dengan baik atautidak mendapat dukungan dari orang lain saat iamembutuhkannya.

Krisis merupakan peristiwa tidak terdugayang terjadi pada diri individu saatmenghadapi bahaya eksternal. Hal inidapat menyebabkan individu merasatidak berfungsi secara optimal,kehidupan yang tidak seimbang, dankecemasan, depresi, serta tekanandarahnya meningkat.

Krisis juga terkait dengan ketidakmampuan mekanisme coping individudan ketidakmatangan emosi dirinya.

Mendifinisikan krisis terjadi ketika individu menghadapi masalah yang tidak dapat diselesaikan. Sehingga timbul ketegangan, tanda-tanda kecemasan, keadaan emosional dan disfungsi sosial untuk waktu yang lama.

Demikian pula, Roberts (2000) mendefinisikan krisis sebagai "periode ketidakseimbangan kondisi psikologis seseorang, sebagai akibat dari peristiwa berbahaya atau situasi yang sangat kacau yang tidak dapat diperbaiki dengan menggunakan mekanisme copingnya.

James dan Gilliland (2005) mendefinisikan krisis sebagai peristiwa atau situasi yang sulit dianggap sebagai kondisi yang sang sangat berat melebihi sumber daya yang tersedia individu dan mekanisme copingnya.

Personal

Sosial

Menyalahkan diri sendiri/org lain

Disorientasi

Hipersensitif

Bingung

Kurang konsentrasi

Kurang mampu menyelesaikan masalah

Detak jantung cepat

Tremor

Lesu

Sakit kepala

Pusing

meriang

Apatis

Depresi

Mudah marah

Cemas

Panik

Tidak berdaya

Tak punya harapan

Marah

Takut

Menyesal

Denial

KOGNITIF

AFEKTIF

FISIK

Hazardous Event (peristiwa berbahaya)

The Vulnerable State (Tahap Rentan)

The Precipitating factor (faktor persepsi)

The state of active crisis (tahapan krisis yang aktif)

› Mengalami gejala sress fisik dan psikis

› Sikap panik dan tidak berdaya

› Fokus meminta bantuan pada orang lain

› Efisiensi diri yang rendah

1. Awal ketegangan telah dialami yang membangkitkan

respon-respon kebiasaan yang adaptif.

2. Tegangan meningkat di bawah stimulasi yang terus-

menerus dan kurangnya keberhasilan yang dialami

dalam mengatasi masalah dan pengurangan

ketegangan.

3. Ketegangan meningkat sampai sumber-sumber

darurat, internal dan eksternal, dikerahkan.

4. Suatu fase akut menyertai jika krisis tidak diredakan

pada tahap ketiga atau dicegah dengan penolakan

atau dihentikan. Puncak ketegangan pada titik di

mana disfungsi mayor dalam perilaku berkembang

dan/atau kontrol emosi ini telah hilang.

Adequate Perception

Adequate Network

Coping Mechanisms

Limited Duration

Aktif

◦ Menginginkan orang untuk

mengontrol dan

melindunginya

◦ Menginginkan orang

membantu dirinya untuk

menata kontak dengan realita

◦ Merasakan kekosongan dan

membutuhkan cinta

◦ Individu yang membutuhkan

rasa aman

◦ Individu yang berusaha

mencari cara untuk

menghilangkan rasa

bersalahnya

◦ Individu yang sangat

membutuhkan untuk

mengeluarkan isi pikirannya.

Pasif

◦ Ketidakmatangan

emosional

◦ Kondisi fisik yang lemah

◦ Menghindari realita yang

ada

◦ Pesimis terhadap masa

depan

◦ Perasaan bersalah yang

berlebihan

◦ Menyalahkan orang lain

◦ Ketergantungan atau

kemandirian yang

berlebihan

◦ Fanatik terhadap agama

yang berlebihan

Kebutuhan dalam krisis

Memiliki aturan yg baru

Perubahan Geografis

Perubahan sosioekonomi

Perubahan fisik

Level 1 – faktor resiko

1. Korban

2. Bunuh diri

3. Melakukan kekerasan?

Level 2

1. Resiliensi

2. Faktor protektif

3. Strategi coping

4. Motivasi internal

Identifikasi sumber krisis :

Apakah peristiwa yang membahayakan terjadi? Apakah emosi yang timbul ada hubungannya dg peristiwa yg terjadi?apakah ada faktor sosiokultural yang berperan juga?

Perkembangan Krisis :

apakah orang tersebut ada di initial atau acute phase

Manifestasi :

bagaimana seseorang mengintepretasi event secara emosional, kognitif, behavior dan biofisikal? Apakah merasa terancam, kehilangan atau tertantang? Apakah ia mampu untuk menghadapi stress tersebut?

Identifikasi sumber daya :

meliputi pribadi, keluarga, interpersonal dan materi

Pengaruh sosiokultural:

faktor lingkungan apakah yang menyebabkan keluarga ini berada didalam krisis

Ibu W adalah seorang wanita berusia 50 thn. Suaminya baru saja meninggal, dan ia

merasa sangat sedih atas peristiwa tsb. Ia merasa sangat kehilangan karena

sebelumnya ia selalu menggantungkan hidupnya pada suaminya. Sebelumnya ia

selalu saja ditemani dan dimanja oleh suaminya. Ia hanya memiliki sedikit sahabat

karena diperkotaan sangat jarang untuk kesempatan baginya untuk menjalin relasi

sosial. Pada saat bersamaan, sahabat yang sering mendengar keluhannya selama ini

juga akan pindah keluar kota. Begitu juga dengan ketiga anaknya yang telah menikah

dan tinggal jauh dengannya. Ia sering berpikiran dg marah “mengapa semua ini terjadi

padaku, mengapa mereka tega? dan kenapa semuia terjadi secara bersamaan?”

semakin hari ia merasa tangisannya semakin dalam saja, dan ia mengira akan

mengalami kegilaan. Ia tidak tahu harus meminta bantuan kemana lagi. Akhirnya ia

hanya mengurung diri di rumah, dan tidak bersedia melakukan aktifitas seperti

biasanya. Ia mulai merasa nyeri dibagian ulu hatinya. Ia juga sering merasa jantungnya

berdebar-debar dan pusing.

lakukanlah asesmen, dan berikan saran apa yang seharusnya ia lakukan..!!