konsep-konsep dan penilaian terhadap budaya...

151
KATA PENGANTAR Pada tahun 1991 laporan Safety Series mengenai Budaya Keselamatan yang disusun oleh International Nuclear Safety Advisory Group (INSAG) diterbitkan dengan nama 75-INSAG-4. Sampai sekarang, dokumen ini merepresentasikan deskripsi yang mungkin paling lengkap mengenai konsep budaya keselamatan yang mencakup definisi, fitur, serta manifestasi konkretnya. Segera setelah penerbitan 75-INSAG-4, timbul perhatian apakah mungkin melakukan kajian budaya keselamatan terhadap suatu organisasi tertentu. Kesulitan dalam melakukan tinjauan seperti ini sepatutnya tidak dianggap sepele, karena begitu banyak karakteristik yang terlibat tidak kelihatan. Sudah barang tentu, setiap pemeriksaan yang komprehensif terhadap peralatan, dokumentasi, dan prosedur tidak serta merta akan mengungkapkan kuatnya budaya keselamatan. Agar budaya keselamatan dapat dikaji dengan memadai, perlu diperhatikan kontribusi tiap organisasi yang berpengaruh terhadap hal ini. Oleh karena itu, selagi mengkaji budaya keselamatan terhadap organisasi pelaksana, setidaknya perlu pula mengontrol kesesuaian dengan badan pengawasan lokal, kantor utama korporasi utilitas, dan organisasi pendukung. Panduan ini terutama ditujukan bagi tiap organisasi yang ingin melakukan pengkajian diri terhadap budaya keselamatan. Mereka harus pula melakukan ini sebagai acuan dalam melaksanakan tinjauan seksama internasional mengenai pengkajian diri organisasi yang dilaksanakan melalui misi ASCOT (Assessment of Safety Culture in Organization Team). 1

Upload: truongtu

Post on 22-Feb-2018

246 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: KONSEP-KONSEP DAN PENILAIAN TERHADAP BUDAYA KESELAMATANansn.bapeten.go.id/files/Terjemahan_ASCOT_Guidelines.pdf · mungkin perlu pertimbangan khusus selama proses presentasi dan diskusi

KATA PENGANTAR

Pada tahun 1991 laporan Safety Series mengenai Budaya Keselamatan yang

disusun oleh International Nuclear Safety Advisory Group (INSAG) diterbitkan

dengan nama 75-INSAG-4. Sampai sekarang, dokumen ini merepresentasikan

deskripsi yang mungkin paling lengkap mengenai konsep budaya keselamatan yang

mencakup definisi, fitur, serta manifestasi konkretnya.

Segera setelah penerbitan 75-INSAG-4, timbul perhatian apakah mungkin

melakukan kajian budaya keselamatan terhadap suatu organisasi tertentu. Kesulitan

dalam melakukan tinjauan seperti ini sepatutnya tidak dianggap sepele, karena begitu

banyak karakteristik yang terlibat tidak kelihatan. Sudah barang tentu, setiap

pemeriksaan yang komprehensif terhadap peralatan, dokumentasi, dan prosedur tidak

serta merta akan mengungkapkan kuatnya budaya keselamatan.

Agar budaya keselamatan dapat dikaji dengan memadai, perlu diperhatikan

kontribusi tiap organisasi yang berpengaruh terhadap hal ini. Oleh karena itu, selagi

mengkaji budaya keselamatan terhadap organisasi pelaksana, setidaknya perlu pula

mengontrol kesesuaian dengan badan pengawasan lokal, kantor utama korporasi

utilitas, dan organisasi pendukung.

Panduan ini terutama ditujukan bagi tiap organisasi yang ingin melakukan

pengkajian diri terhadap budaya keselamatan. Mereka harus pula melakukan ini

sebagai acuan dalam melaksanakan tinjauan seksama internasional mengenai

pengkajian diri organisasi yang dilaksanakan melalui misi ASCOT (Assessment of

Safety Culture in Organization Team).

1

Page 2: KONSEP-KONSEP DAN PENILAIAN TERHADAP BUDAYA KESELAMATANansn.bapeten.go.id/files/Terjemahan_ASCOT_Guidelines.pdf · mungkin perlu pertimbangan khusus selama proses presentasi dan diskusi

DAFTAR ISI

I. PENDAHULUAN ..................................................................................................... 4

1.1. LATAR BELAKANG .................................................................................. 4

1.2. TUJUAN UMUM ......................................................................................... 6

2. PENASIHAT ASCOT DAN LAYANAN PENDUKUNG ...................................... 6

2.1. LAYANAN PENASIHAT............................................................................ 6

2.2. PILIHAN DALAM LAYANAN PENASIHAT ........................................... 8

2.2.1. Pilihan 1: Seminar Standard ASCOT ............................................. 8

2.2.2. Pilihan 2: Expanded ASCOT Seminar .......................................... 10

2.2.3. Pilihan 3: Tinjauan ASCOT.......................................................... 13

2.2.4. Pilihan 4: Bantuan Pengkajian Diri ............................................. 15

3. KONSEP-KONSEP DAN PENILAIAN TERHADAP BUDAYA

KESELAMATAN....................................................................................................... 17

3.1. KONSEP-KONSEP .................................................................................... 17

3.2. STRUKTUR DAN APLIKASI PANDUAN-PANDUAN ASCOT ........... 19

3.3. PENGKAJIAN............................................................................................ 24

3.4. LAPORAN PENGKAJIAN........................................................................ 27

4. PANDUAN ASCOT: INDIKATOR BUDAYA KESELAMATAN DAN

PERTANYAAN.......................................................................................................... 27

4.1. PEMERINTAH DAN ORGANISASINYA .............................................. 28

4.1.1. Komitmen pemerintah terhadap keselamatan............................... 28

4.1.2. Badan Pengawasan....................................................................... 33

4.2. ORGANISASI PELAKSANA................................................................... 43

4.2.1. Tingkat Korporasi ......................................................................... 43

4.2.1.1. Kebijakan keselamatan di tingkat korporasi ................. 43

2

Page 3: KONSEP-KONSEP DAN PENILAIAN TERHADAP BUDAYA KESELAMATANansn.bapeten.go.id/files/Terjemahan_ASCOT_Guidelines.pdf · mungkin perlu pertimbangan khusus selama proses presentasi dan diskusi

4.2.1.2. Praktik keselamatan di tingkat korporasi ...................... 46

4.2.2. Tingkat instalasi ............................................................................ 49

4.2.2.1. Menekankan keselamatan ............................................. 50

4.2.2.2. Definisi tanggung jawab ............................................... 54

4.2.2.3. Seleksi manajer ............................................................. 56

4.2.2.4. Hubungan antara manajemen instalasi dan pengawas .. 58

4.2.2.5. Tinjauan kinerja keselamatan........................................ 60

4.2.2.6. Training ......................................................................... 67

4.2.2.7. Praktik lokal .................................................................. 82

4.2.2.8. Supervisi lapangan oleh manajemen ............................. 84

4.2.2.9. Beban kerja ................................................................... 87

4.2.2.10. Sikap manajer................................................................ 88

4.2.2.11. Sikap individu ............................................................. 107

4.3. ORGANISASI RISET ............................................................................. 123

4.3.1. Masukan riset untuk analisis keselamatan.................................. 123

4.4. ORGANISASI DESAIN.......................................................................... 129

4.4.1. Kode mengenai desain aspek keselamatan ................................. 129

4.4.2. Proses tinjauan desain ................................................................ 131

APPENDIX I : SEMINAR STANDAR ASCOT...................................................... 133

APPENDIX II : ASCOT EXPANDED SEMINAR.................................................. 137

APPENDIX III : TINJAUAN ASCOT DALAM SUATU MISI ASET .................. 146

APPENDIX IV : BAHASAN YANG DIANJURKAN DALAM LAPORAN ASCOT

................................................................................................................................... 148

3

Page 4: KONSEP-KONSEP DAN PENILAIAN TERHADAP BUDAYA KESELAMATANansn.bapeten.go.id/files/Terjemahan_ASCOT_Guidelines.pdf · mungkin perlu pertimbangan khusus selama proses presentasi dan diskusi

I. PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG

The International Nuclear Safety Advisory Group (INSAG), dalam

publikasinya Safety Series No. 75-INSAG-4, mendefinisikan budaya keselamatan

sebagai berikut:

“Budaya Keselamatan merupakan gabungan karakteristik dan sikap dalam

organisasi dan individu yang menetapkan bahwa, sebagai prioritas utama,

masalah keselamatan instalasi nuklir memperoleh perhatian yang sesuai

dengan kepentingannya”.

Menurut INSAG budaya keselamatan memiliki dua komponen utama dalam

manifestasinya: kerangka kerja dalam hasil kerja individu, dan sikap serta tanggapan

individu.

INSAG memiliki pandangan bahwa meskipun hal-hal seperti gaya dan sikap

secara umum tidak nyata, namun dapat memberikan perwujudan yang nyata yang

dapat digunakan untuk menguji hal-hal yang mendasar.

INSAG juga memiliki pandangan bahwa prosedur dan praktik yang baik tidak

sepenuhnya cukup jika hanya dilaksanakan secara mekanik. Hal ini membawa kita

pada satu tujuan: budaya keselamatan mengharuskan seluruh kewajiban yang penting

bagi keselamatan dilaksanakan dengan benar, dengan kewaspadaan, pikiran yang

tepat dan pengetahuan menyeluruh, penilaian yang baik, dan rasa tanggung jawab

yang cukup.

4

Page 5: KONSEP-KONSEP DAN PENILAIAN TERHADAP BUDAYA KESELAMATANansn.bapeten.go.id/files/Terjemahan_ASCOT_Guidelines.pdf · mungkin perlu pertimbangan khusus selama proses presentasi dan diskusi

Untuk dapat mengkaji budaya keselamatan dengan baik, kontribusi seluruh

organisasi yang dapat memengaruhi budaya keselamatan penting untuk

dipertimbangkan. Oleh karena itu, untuk mengkaji budaya keselamatan dalam

berbagai jenis organisasi, pemerintah, pelaksana atau pendukung, paling tidak badan

pengawas setempat, kantor pusat perusahaan, dan fasilitas nuklir itu sendiri perlu

dipertimbangkan.

Tinjauan ASCOT biasanya berdasar pada tur fasilitas dan diskusi dengan

”tuan rumah”, setidaknya di badan pengawas, kantor pusat, dan di instalasi. Terutama

dilaksanakan di instalasi.

Panduan ASCOT terbatas hanya berdasar pada Appendix Safety Series No.

75-INSAG-4. Seluruh pertanyaan pada appendix ini dibahas dan ditampilkan dalam

panduan pertanyaan-pertanyaan dan muncul dalam panduan sebagai Pertanyaan

INSAG Dasar. Sebagaimana disebutkan dalam referensi dokumen INSAG,

pertanyaan tersebut dapat diperluas dan hal tersebut telah dilakukan dalam dokumen

ini melalui Pertanyaan Panduan. Indikator Kunci yang juga tercantum dimaksudkan

untuk menggambarkan apa yang dianggap sebagai budaya keselamatan yang baik.

Secara singkat dapat dinyatakan bahwa Panduan ASCOT dimaksudkan untuk

menguji kesesuaian budaya keselamatan dalam sebuah organisasi dengan prinsip-

prinsip yang terdapat dalam 75-INSAG-4 dan khususnya dengan indikator yang

terdapat dalam appendixnya.

Dalam beberapa contoh, jika dianggap sebagai peningkatan pelayanan IAEA,

maka Pertanyaan INSAG Dasar mengalami sedikit perubahan. Dalam hal ini,

perubahan yang terjadi dengan jelas ditandai melalui penggunaan tanda kurung.

5

Page 6: KONSEP-KONSEP DAN PENILAIAN TERHADAP BUDAYA KESELAMATANansn.bapeten.go.id/files/Terjemahan_ASCOT_Guidelines.pdf · mungkin perlu pertimbangan khusus selama proses presentasi dan diskusi

1.2. TUJUAN UMUM

Layanan ASCOT bertujuan untuk meningkatkan dan mendukung studi

pengkajian diri atas budaya keselamatan yang dilakukan oleh sebuah organisasi

berdasarkan prinsip dan rekomendasi Safety Series No. 75-INSAG-4. Anggota tim

layanan ASCOT akan membagi pengalaman dan praktik yang baik, dan jika mungkin

memberi usulan yang bermanfaat baik pada tahap persiapan atau pelaksanaan

pengkajian budaya keselamatan dan/atau usulan yang berkenaan dengan temuan yang

merupakan hasil pengkajian diri. Layanan ASCOT bukanlah sebuah inspeksi atau

audit terhadap kumpulan kode dan standard, tetapi lebih menawarkan kesempatan

untuk bertukar pengalaman dan pandangan. Bersamaan dengan hal tersebut, juga

kesempatan penyebaran praktik yang baik kepada seluruh komunitas nuklir dan untuk

memperbaiki konsep budaya keselamatan.

2. PENASIHAT ASCOT DAN LAYANAN PENDUKUNG

2.1. LAYANAN PENASIHAT

Tujuan layanan ASCOT yang ditawarkan IAEA adalah menyediakan berbagai

pilihan yang sesuai dengan kebutuhan masing-masing Negara Anggota. Tujuan utama

IAEA adalah untuk mendukung Negara Anggota untuk melaksanakan pengkajian

terhadap budaya keselamatan masing-masing dan untuk menyediakan tenaga ahli,

bantuan dan pelatihan yang diminta oleh organisasi tuan rumah. Telah diakui bahwa

kebutuhan dan sumber daya dalam melaksanakan pengkajian diri ASCOT dan dalam

memperoleh akses kepada praktik terbaik di dunia berbeda-beda di tiap negara. Untuk

memenuhi berbagai kebutuhan dan menyediakan layanan dukungan yang fleksibel,

IAEA telah mengembangkan layanan penasehat ASCOT sebagai sarana tambahan

dalam memenuhi keperluan Negara Anggota.

6

Page 7: KONSEP-KONSEP DAN PENILAIAN TERHADAP BUDAYA KESELAMATANansn.bapeten.go.id/files/Terjemahan_ASCOT_Guidelines.pdf · mungkin perlu pertimbangan khusus selama proses presentasi dan diskusi

Penasihat ASCOT dan layanan pendukung terdiri dari pilihan sebagai berikut:

1. SEMINAR STANDARD ASCOT – meliputi kerangka kerja untuk budaya

keselamatan, metodologi pengkajian dan konsep ASCOT (Appendix I

mengatur rincian seminar tentang Standard ASCOT).

2. EXPANDED ASCOT SEMINAR – meliputi topik keselamatan operasional

yang lebih luas, yang terfokus pada praktik terbaik di dunia (Appendix II

mengatur rincian expanded seminar).

3. TINJAUAN ASCOT – Tinjauan ASCOT yang digabungkan dengan tinjuan

IAEA lain seperti ASSET (Assessment of Safety Significant Events Team)

atau SRM (Safety Review Mission). (Appendix III mengatur rincian tinjauan

lebih lanjut).

4. PENDUKUNG PRAPENGKAJIAN DIRI – menyediakan bantuan tenaga ahli

dan nasihat sebelum pelaksanaan pengkajian diri ASCOT.

PENDUKUNG PASCAPENGKAJIAN DIRI – menyediakan bantuan tenaga

ahli dan nasihat setelah pelaksanaan pengkajian diri ASCOT.

Oleh karena itu, jika Negara Anggota ingin melaksanakan pengkajian diri

terhadap efektifitas budaya keselamatan, dianjurkan untuk mengajukan permohonan

kepada penasihat ASCOT atau layanan pendukung. Tujuan layanan ini adalah untuk

memperkenalkan dan mentransfer metodologi ASCOT kepada suatu negara dan

untuk berbagi pengalaman yang didapat selama peninjauan ASCOT dan untuk

menyediakan informasi lain yang berhubungan dengan budaya keselamatan atau

pelaksanaan pengkajian diri.

Bantuan ini juga bisa disediakan jika diminta setelah program pengkajian diri

ASCOT dilakukan untuk membantu Negara Anggota dalam merumuskan hasil,

penyiapan laporan dan identifikasi penyelesaian atas isu–isu yang muncul selama

pengkajian.

7

Page 8: KONSEP-KONSEP DAN PENILAIAN TERHADAP BUDAYA KESELAMATANansn.bapeten.go.id/files/Terjemahan_ASCOT_Guidelines.pdf · mungkin perlu pertimbangan khusus selama proses presentasi dan diskusi

Dalam persiapan menghadapi tinjauan ASCOT atau layanan pendukung,

peserta dari tuan rumah harus memiliki dan mengerti tentang Safety Series No, 75-

INSAG-4 dan Panduan ASCOT sebelum kunjungan dilaksanakan. Demikian juga

halnya perwakilan ASCOT harus mengerti segala segi yang berkaitan dengan negara

pengaturan negara tuan rumah, utilitas dan organisasi pendukung utilitas yang

mungkin perlu pertimbangan khusus selama proses presentasi dan diskusi.

Layanan ASCOT ini memberikan Negara Anggota berbagai pilihan yang

dirancang untuk memandu anggota pada tahap sebelum ataupun sesudah pengkajian

diri dengan campur tangan yang minimal dari pihak luar.

2.2. PILIHAN DALAM LAYANAN PENASIHAT

2.2.1. Pilihan 1: Seminar Standard ASCOT

Jika suatu negara tuan rumah ingin mempelajari pendekatan ASCOT dan

prinsip dasarnya dalam rangka melaksanakan evaluasi diri terhadap organisasinya,

alih metodologi dapat diwujudkan melalui seminar tentang Standard ASCOT.

Pelayanan ini diperkirakan melibatkan dua orang tenaga ahli ASCOT selama dua

hari, yang akan menyajikan pendekatan ASCOT dalam sebuah workshop dalam

bentuk perkuliahan, diskusi dan latihan.

Tujuan Seminar

Saat ini dikenal luas bahwa budaya keselamatan yang baik merupakan

sumbangan terhadap pengoperasian PLTN yang aman. Dalam rangka meningkatkan

konsep budaya keselamatan dan tingkat kepentingannya, IAEA mengembangkan

Seminar tentang Standard ASCOT. Peserta yang berasal dari badan pengawas,

8

Page 9: KONSEP-KONSEP DAN PENILAIAN TERHADAP BUDAYA KESELAMATANansn.bapeten.go.id/files/Terjemahan_ASCOT_Guidelines.pdf · mungkin perlu pertimbangan khusus selama proses presentasi dan diskusi

organisasi pelaksana dan institusi pendukung diharapkan menghadiri seminar.

Kegunaan seminar ini adalah:

- menyajikan indikator-indikator yang telah dikenal di tingkat internasional

akan budaya keselamatan yang efektif

- menunjukkan pendekatan dasar dan prinsip ASCOT, yaitu metodologi untuk

pengkajian budaya keselamatan

- memberikan contoh praktik yang baik ataupun buruk dari berbagai PLTN di

dunia untuk memberikan gambaran contoh-contoh praktik yang didapat dari

analisis kecelakaan dan tinjauan/seminar ASCOT sebelumnya, pengaruh

budaya keselamatan pada keselamatan nuklir,

- memperoleh tanggapan atas praktik tingkat nasional melalui diskusi dengan

peserta untuk disebarkan lebih lanjut.

Seminar berlangsung selama 2-2 ½ hari dalam bentuk workshop, di mana

pencapaian tujuan dilakukan dengan cara perkuliahan, diskusi dan latihan.

Perkuliahan, diskusi, dan latihan mencakup bahasan berikut:

- Konsep budaya keselamatan,

- Contoh praktik yang baik dalam budaya keselamatan,

- Pembentukan kerangka kerja budaya keselamatan,

- Pengkajian budaya keselamatan,

- Pertanyaan dan indikator kunci.

Rincian lebih lanjut mengenai bahasan tersebut di atas dan penyajiannya

tersedia di Appendix I.

9

Page 10: KONSEP-KONSEP DAN PENILAIAN TERHADAP BUDAYA KESELAMATANansn.bapeten.go.id/files/Terjemahan_ASCOT_Guidelines.pdf · mungkin perlu pertimbangan khusus selama proses presentasi dan diskusi

2.2.2. Pilihan 2: Expanded ASCOT Seminar

Pilihan berikutnya yang ditawarkan kepada negara anggota adalah expanded

ASCOT seminar yang meliputi empat topik utama mencakup isu dan aktivitas

keselamatan operasional. Seminar jenis ini diberikan IAEA dan/atau tenaga ahli yang

bukan berasal dari IAEA selama empat hari kerja dan akan memberikan cakupan

mendalam bersamaan dengan diskusi mengenai praktik terbaik yang mutakhir di

dunia. Layanan jenis ini memberikan kesempatan pertukaran praktik yang baik dan

menawarkan kepada tuan rumah bahan referensi untuk pengembangan lebih lanjut

dan memperkenalkan cara penyelesaian yang baru untuk memperkuat keselamatan

nuklir dan budaya keselamatan.

Dalam tiga dasawarsa terakhir, peralatan dan cara untuk menjamin

keselamatan nuklir berlangsung dengan baik, dan sejalan dengan perubahan ini,

penekanan dalam aktivitas keselamatan nuklir IAEA bergerak untuk memenuhi

keinginan baru. Sekarang, pada umumnya organisasi telah siap untuk berbagi

pengalaman mereka dan juga belajar dari orang lain melalui forum bebas. Struktur

yang diajukan di dalam Expanded ASCOT Seminar mengenai Advances in

Operational Safety dimasudkan untuk mencapai hal ini.

Keselamatan dapat berubah dari waktu ke waktu dan dapat diperkuat jika

memperoleh perhatian dan sumber daya yang cukup dan dapat rusak jika tidak

dikelola dengan baik. Merupakan kewajiban manajemen untuk memonitor praktik

yang baik di seluruh dunia dan kecenderungan baru dalam keselamatan operasional

dan melaksanakannya di dalam organisasi.

Pengenalan International Nuclear Event Scale (INES) merupakan langkah

besar dalam menyampaikan kepada publik akan pentingnya mengetahui kejadian

abnormal yang berlangsung di instalasi. Publik dan media menerima pelaksanaan

seperti ini dan tampaknya cukup nyaman dengan metode pengukuran tingkat

10

Page 11: KONSEP-KONSEP DAN PENILAIAN TERHADAP BUDAYA KESELAMATANansn.bapeten.go.id/files/Terjemahan_ASCOT_Guidelines.pdf · mungkin perlu pertimbangan khusus selama proses presentasi dan diskusi

keparahan kejadian-kejadian yang dilaporkan di instalasi nuklir. Tugas yang

selanjutnya menanti komunitas nuklir adalah memastikan kembali publik dengan

menunjukkan bahwa tingkat keselamatan dipantau secara ketat dan dipertahankan

sebaik mungkin. Jelaslah bahwa keselamatan perlu dipantau secara transparan, namun

penjelasan terbaik adalah dengan tetap menyampaikan pesan ini kepada publik. Titik

awal dapat berupa penerbitan buletin rutin yang menggambarkan kemajuan dalam

keselamatan operasional, bagaimana tingkat keselamatan dipantau dan apa yang telah

dilakukan dalam hal peningkatan keselamatan.

Layanan ini dapat meningkatkan budaya keselamatan menjadi lebih aplikatif

dan tidak sekadar konsep buram semata, dan pada saat yang sama akan membawa

pendekatan baru dalam dimensi konkret keselamatan operasional, yang merupakan

manifestasi budaya keselamatan pada tiap organisasi. Expanded ASCOT seminar

ditujukan untuk memenuhi tugas ini, melalui pertukaran pengalaman dan penelitian,

tanpa melakukan aneka pengkajian atau tinjauan organisasi. Organisasi pelaksanalah

yang berkewajiban menerapkan tiap praktik yang baik dan pendekatan-pendekatan

baru.

Tujuan seminar:

Tujuan utama expanded ASCOT seminar adalah sebagai berikut:

a) Meningkatkan konsep budaya keselamatan dan manifestasi nyatanya dalam

perkembangan keselamatan operasional dengan menyebarkan praktik yang baik

dan kecendrungan baru;

b) Meningkatkan dan membantu manajemen instalasi dalam persiapan,

pelaksanaan, dan tinjauan pengkajian diri atas keselamatan operasional di

instalasi mereka;

c) Membantu manajemen instalasi dalam persiapan sebelum menerima tinjauan

eksternal secara langsung;

11

Page 12: KONSEP-KONSEP DAN PENILAIAN TERHADAP BUDAYA KESELAMATANansn.bapeten.go.id/files/Terjemahan_ASCOT_Guidelines.pdf · mungkin perlu pertimbangan khusus selama proses presentasi dan diskusi

d) Membantu untuk mulai penerbitan buletin rutin pada publik mengenai status

keselamatan nuklir di fasilitas-fasilitas pemerintah.

Durasi dan struktur seminar

Expanded ASCOT seminar berlangsung selama 4 hari kerja dan melibatkan 3

orang tenaga ahli IAEA dan atau dari pihak luar yang setiap hari akan menangani

dengan satu dari beberapa topik seminar berikut:

1) Staf, Manajemen, dan Organisasi (Manajemen dan Organisasi, Budaya

Keselamatan, Seleksi Staf dan Training, Training yang Lebih Menyeluruh)

2) Target, Pengamatan dan Pendukung Pelaksana (Operasi dan Kinerja

Keselamatan, Prosedur, Indikator, Evaluasi Keselamatan, PSA, Manajemen

Kecelakaan, Sistem Dukungan Operator).

3) Perawatan Terkait Keselamatan (Perawatan Tahan Uji, Rencana Pemutusan

Aliran Listrik, Penuaan dan Peremajaan).

4) Belajar dari Pengalaman (Pertukaran dan Umpan balik yang didapat dari

Pengalaman Operasi, memperbaharui dan meningkatkan sistem-sistem dan

peralatan).

Setiap hari kerja terdiri atas empat sesi yang kesemuanya membahas topik

yang sama:

1. Bahasan tenaga ahli.

2. Presentasi tuan rumah yang bermanfaat bagi praktik-praktik setempat.

3. Ulasan mendalam dan diskusi terstruktur atas isu-isu yang telah dipilih.

4. Diskusi dan penjelasan lebih lanjut atas isu yang dikenali partisipan.

Ulasan mendalam atas isu segala isu yang dikenal tuan rumah akan mengisi

diskusi terstruktur, termasuk menangani latar belakang, dasar-dasar, pembangunan

historis dan praktik terbaik dunia saat ini. Selama proses ini, pengalaman

12

Page 13: KONSEP-KONSEP DAN PENILAIAN TERHADAP BUDAYA KESELAMATANansn.bapeten.go.id/files/Terjemahan_ASCOT_Guidelines.pdf · mungkin perlu pertimbangan khusus selama proses presentasi dan diskusi

internasional akan dijelaskan dan ditawarkan sebagai perbandingan dengan praktik-

praktik organisasi tuan rumah. Praktik baik yang dikenal oleh organisasi tuan rumah

akan digunakan untuk memperkaya presentasi berikutnya.

Penyerahan

Seluruh ulasan dan presentasi mendalam yang diberikan oleh tenaga ahli

didasarkan pada bahan seminar tertulis yang dipersiapkan sebelumnya oleh tenaga

ahli dari IAEA atau luar.

Tujuannya adalah secara perlahan mengembangkan materi ulasan ini

(handouts) untuk menghasilkan 4 publikasi IAEA, masing-masing meliputi 1 topik.

Publikasi ini kemudian dapat dijadikan sumber referensi bagi anggota tuan rumah

dalam pengembangan jalan keluar dan/atau sebagai kumpulan praktik-praktik terbaik

di dunia dan trend dalam meningkatnya keselamatan nuklir.

Penjelasan lebih lanjut dari expanded seminar ini disajikan dalam Appendix II. 2.2.3. Pilihan 3: Tinjauan ASCOT

Tinjauan ASCOT dapat dikombinasikan dengan layanan IAEA lainnya seperti

ASSET (Assessment of Safety Significant Events Teams) atau SRMs (Safety Review

Missions). Dalam keadaan seperti ini wakil dari ASCOT akan bergabung dengan tim.

Tenaga ahli ini kemudian menarik kesimpulan atas aspek budaya keselamatan dari

tinjauannya masing-masing dikombinasikan dengan temuan anggota tim lainnya

yang akan, pada saat mengerjakan bagian rutin dari tinjauan mereka, memberikan

perhatian lebih terhadap aspek-aspek budaya keselamatan.

13

Page 14: KONSEP-KONSEP DAN PENILAIAN TERHADAP BUDAYA KESELAMATANansn.bapeten.go.id/files/Terjemahan_ASCOT_Guidelines.pdf · mungkin perlu pertimbangan khusus selama proses presentasi dan diskusi

Setelah analisis data budaya keselamatan diperoleh dari materi tinjauan

ASSET dan sumber tambahan, temuan ASCOT diberikan pada tim ASSET sebagai

tambahan dalam tinjauan kegiatan mereka. Hal ini memudahkan pertukaran informasi

tambahan yang dapat dimanfaatkan untuk memperkuat analisis akar permasalahan

dan rekomendasi tindakan korektif dari misi ASSET. Dengan cara ini elemen abstrak

yang melekat pada suatu kejadian dapat dibuang dan digabung ke dalam manifestasi

nyata kejadian keselamatan yang ditangani ASSET.

Dalam situasi seperti ini, di mana tinjauan budaya keselamatan

dikombinasikan dengan tinjauan IAEA lainnya, lamanya pelaksanaan disesuaikan

dengan durasi tinjauan tersebut (normalnya 2 atau 3 minggu). Pelaksanaan tinjauan

budaya keselamatan melalui misi IAEA lainnya pada situasi seperti ini dipimpin oleh

wakil ASCOT, yang akan mengkoordinasikan interaksi konstan dengan anggota tim

lainnya. Karena informasi mengenai budaya keselamatan dapat diperoleh baik secara

langsung atau tidak dari tiap bahasan tinjauan lainnya, peninjau akan menerima

arahan dan training khusus sesuai kebutuhan pengkajian budaya keselamatan.

Bidang tertentu tinjauan dalam organisasi yang pada awalnya tidak termasuk

dalam bahasan tinjauan kegiatan akan ditangani oleh wakil ASCOT. Dalam konteks

ini, wakil ASCOT disamping bertukar informasi dengan peninjau lainnya, secara

terpisah memusatkan perhatian melalui wawancara dengan, sebagai contoh, pekerja

perusahaan, dan pemerintah atau organisasi pengawas.

Dalam penyelesaian misi gabungan ini, wakil ASCOT akan menyiapkan

laporan yang dipresentasikan kepada tuan rumah pada akhir pertemuan kegiatan ini.

Laporan ini membahas latar belakang dari tinjauan ASCOT, metodologi yang

digunakan, analisis hasil, dan berbagai temuan budaya keselamatan. Laporan ini

tunduk kepada protokol yang sama atas kerahasiaan dan distribusi sebagaimana

laporan IAEA lainnya.

14

Page 15: KONSEP-KONSEP DAN PENILAIAN TERHADAP BUDAYA KESELAMATANansn.bapeten.go.id/files/Terjemahan_ASCOT_Guidelines.pdf · mungkin perlu pertimbangan khusus selama proses presentasi dan diskusi

Penjelasan lebih lanjut atas tinjauan gabungan ini disajikan dalam Appendix

III.

2.2.4. Pilihan 4: Bantuan Pengkajian Diri

Bantuan Pra-Pengkajian Diri

IAEA dapat memberikan layanan bantuan sebelum prapengkajian diri

dilakukan untuk membantu Negara Anggota dalam menentukan program pengkajian

diri mereka. Keuntungan yang didapat negara anggota adalah mereka memperoleh

advis tenaga ahli independen dalam pelaksanaan Panduan ASCOT dan memberikan

advis praktis ketika pengkajian dilakukan. Hal ini bila digabung dengan

memanfaatkan pengalaman dan pengetahuan staf negara tuan rumah, akan membantu

menjamin diperolehnya pengkajian yang bermakna dan berguna yang dapat

digunakan sebagai titik awal dalam mengembangkan keselamatan nuklir.

Tim bantuan prapengkajian dilakukan yang terdiri atas 1 hingga 2 orang

tenaga ahli normalnya bekerja selama 1 minggu. Selama kurun waktu ini, tim tersebut

dapat bekerja dengan semua pihak yang ingin melaksanakan pengkajian budaya

keselamatan, dan dengan pihak-pihak dari organisasi yang akan dikaji. Advis praktis

yang diberikan akan berhubungan dengan seksi 4 dari panduan ini termasuk

pertukaran pengalaman dan pandangan organisasi yang telah melaksanakan

pengkajian diri.

Bantuan ini dapat berupa:

Memperkenalkan praktik-praktik pengkajian diri serta motivasi atau alasan dalam

melakukan pengkajian budaya keselamatan.

15

Page 16: KONSEP-KONSEP DAN PENILAIAN TERHADAP BUDAYA KESELAMATANansn.bapeten.go.id/files/Terjemahan_ASCOT_Guidelines.pdf · mungkin perlu pertimbangan khusus selama proses presentasi dan diskusi

Deskripsi metodologi dalam melaksanakan pengkajian diri, termasuk

pertimbangan sumber daya, cakupan dan kedalaman, seleksi sampel, metode

pengumpulan data, pengembangan kuesioner, investigasi bukti yang kabur,

sumber bukti nyata.

Deskripsi metode dalam menganalisis data pengkajian berikut formulasi temuan

dan kesimpulannya.

Presentasi konsep budaya keselamatan kepada bagian organisasi yang akan dikaji

dan/atau yang mungkin berhubungan dengan rencana kegiatan.

Di akhir layanan prapengkajian diri ASCOT, tim ini akan menyiapkan dan

menyajikan laporan konsep ringkasan sebagai bantuan yang diberikan pada wakil

tuan rumah, bermacam panduan yang tumbuh serta contoh praktik-praktik baik

kepada tim pengkajian tuan rumah.

Laporan ini bersifat rahasia sampai diperiksa oleh tuan rumah, disimpulkan

oleh tim ASCOT, dan diumumkan oleh negara tuan rumah.

Bantuan Pasca-Pengkajian Diri

IAEA dapat pula menyediakan layanan berupa bantuan pascapengkajian diri

untuk membantu Negara Anggota dalam menganalisis temuan yang didapat dari

pengkajian diri budaya keselamatan mereka dan merancang strategi pengembangan.

Keuntungan yang didapat Negara Anggota adalah mereka memperoleh advis tenaga

ahli independen dalam merumuskan strategi perbaikan dan advis praktis metode

mengimplementasikan tindakan menuju perbaikan. Hal ini bila digabung dengan

memanfaatkan pengalaman dan pengetahuan staf negara tuan rumah, akan menjamin

keberhasilan rencana tindakan yang dikembangkan.

Tim bantuan pascapengkajian yang terdiri atas 1 hingga 2 orang tenaga ahli

normalnya bekerja selama 1 minggu. Selama kurun waktu tersebut, tim tersebut dapat

dihubungi untuk berdiskusi mengenai data atau temuan pengkajian diri dan/atau

16

Page 17: KONSEP-KONSEP DAN PENILAIAN TERHADAP BUDAYA KESELAMATANansn.bapeten.go.id/files/Terjemahan_ASCOT_Guidelines.pdf · mungkin perlu pertimbangan khusus selama proses presentasi dan diskusi

rencana tindakan yang telah dirumuskan. Tujuan diskusi adalah saling berbagi

pengalaman internasional mengenai pengkajian budaya keselamatan, pertukaran

pandangan mengenai rencana peningkatan yang diajukan, dan memberikan bantuan

pada tim pengkajian diri dalam membentuk, menyajikan dan mengimplementasikan

rencana-rencana peningkatan.

Layanan ini juga dapat (bila memungkinkan) membantu dalam mengevaluasi

perkembangan rencana tindakan melalui tukar menukar pengalaman dengan Negara

Anggota dalam masalah ini.

Tim bantuan pascapengkajian diri ASCOT akan menyiapkan dan menyajikan

konsep ringkasan laporan pada tuan rumah berupa gambaran bantuan yang diberikan

pada wakil tuan rumah, panduan yang diberikan, dan contoh praktik baik kepada tim

pengkajian tuan rumah.

Laporan ini bersifat rahasia sampai diperiksa oleh tuan rumah, disimpulkan

oleh tim ASCOT, dan diumumkan oleh negara tuan rumah.

3. KONSEP-KONSEP DAN PENILAIAN TERHADAP BUDAYA

KESELAMATAN

3.1. KONSEP-KONSEP

Safety Series No. 75-INSAG-4 mengidentifikasikan suatu pendekatan

mendalam terhadap budaya keselamatan. Hal ini merupakan kombinasi dari berbagai

karakteristik dan sikap, dari pemerintah hingga setiap individu di instalasi, yang

memungkinkan tumbuhnya budaya untuk mengedepankan isu-isu keselamatan sesuai

dengan prioritasnya. Pemerintah dan regulator menyediakan panduan keselamatan

17

Page 18: KONSEP-KONSEP DAN PENILAIAN TERHADAP BUDAYA KESELAMATANansn.bapeten.go.id/files/Terjemahan_ASCOT_Guidelines.pdf · mungkin perlu pertimbangan khusus selama proses presentasi dan diskusi

baku yang dibutuhkan. Organisasi yang merancang dan membangun instalasi serta

mereka yang memberikan bantuan teknis juga memberikan dampak yang besar

terhadap kinerja keselamatan instalasi saat beroperasi. Fasilitas yang ada juga ikut

berpengaruh dalam kebijakan masalah-masalah keselamatan. Kemudian instalasi

harus berjalan dalam batasan-batasan eksternal yang ditetapkan ini. 75-INSAG-4

dengan jelas menyatakan bahwa budaya keselamatan sering kali berkaitan dengan

kinerja individu tetapi di dalam suatu lingkungan yang sangat dipengaruhi dari luar

instalasi itu sendiri. Oleh karenanya, penilaian yang efektif terhadap budaya

keselamatan mesti pula mempertimbangkan pihak-pihak eksternal instalasi.

Budaya keselamatan adalah karakteristik yang dibutuhkan dalam memperoleh

keselamatan di instalasi nuklir, sehingga haruslah mungkin untuk selalu dapat

mengukur statusnya untuk meningkatkan dan mempertahankan level tersebut

seoptimal mungkin. Pengukuran ini harus konsisten dengan tren umum yang berlaku

dalam operasi instalasi sejenis, sedemikian sehingga adanya masalah keselamatan

operasional dapat ditelusuri hingga masalah budaya keselamatan. Bagaimanapun,

tindakan bijaksana yang dapat dilakukan adalah dengan mengantisipasi dan coba

mengidentifikasi indikator-indikator yang dapat memberikan peringatan sebelum

terjadi suatu masalah. Indikator-indikator ini tidaklah menilai budaya keselamatan

pada organisasi tertentu, tetapi mengindikasikan kebutuhan akan proses menemukan

kesalahan untuk meningkatkan beberapa dari kontributor berbeda terhadap budaya

keselamatan. Proses ini sangat spesifik pada tiap organisasi dan harus saling

menghubungkan pengaruh berbeda dengan cara serupa seperti telah dijelaskan

sebelumnya.

Untuk memperoleh suatu metodologi dalam menilai atau meningkatkan

pengetahuan akan budaya keselamatan pada instalasi tertentu, berbagai usaha harus

dilakukan untuk menghubungkan sifat dan konsep pada fakta yang terkait dengan

operasi suatu instalasi. Bila hubungan ini terjadi, akan memberikan dasar untuk

18

Page 19: KONSEP-KONSEP DAN PENILAIAN TERHADAP BUDAYA KESELAMATANansn.bapeten.go.id/files/Terjemahan_ASCOT_Guidelines.pdf · mungkin perlu pertimbangan khusus selama proses presentasi dan diskusi

menilai keefektifan budaya keselamatan pada kasus-kasus spesifik. Hal ini akan jelas

memberi manfaat dalam memahami prinsip-prinsip budaya keselamatan, yang

biasanya abstrak.

3.2. STRUKTUR DAN APLIKASI PANDUAN-PANDUAN ASCOT

Dalam menentukan keefektifan budaya keselamatan pada suatu instalasi, perlu

pula untuk menyertakan organisasi-organisasi yang memiliki pengaruh signifikan

terhadap aktivitas dan pengambilan keputusan dalam operasionalnya. Hal ini

termasuk, tapi tidak terbatas pada, agensi-agensi pemerintahan, manajemen

perusahaan, dan organisasi pendukung. Tidak ada aturan ketat yang ditetapkan untuk

menangani organisasi-organisasi ini, namun, mungkin dibutuhkan pengesahan atau

penjelasan dari mereka sebagai respon operasional organisasi. Badan ini mungkin

terletak pada jarak yang jauh dari instalasi dan seorang wakil dari tiap badan dapat

memberikan informasi yang dibutuhkan selama pemantauan instalasi. Apapun bentuk

komunikasi yang dipilih, pemantau perlu memperoleh gambaran yang jelas akan hal

tersebut.

Oleh karena sistem pemantauan lainnya meliputi aspek yang lebih konkret

akan keselamatan, “pemantauan internal ASCOT” harus mempertimbangkan faktor-

faktor seperti sikap, moral, motivasi, dan komitmen terhadap keselamatan yang

biasanya tidak dipertimbangkan dalam pemeriksaan langsung. Tujuannya adalah

memperoleh pengetahuan dan pemahaman akan persepsi dan pengalaman yang dapat

meningkatkan atau menurunkan kinerja optimal keselamatan. Untuk memperoleh

informasi seperti ini, perlu untuk mengumpulkan contoh opini-opini yang dapat

mewakili, fakta, dan persepsi dari staf instalasi dan pihak-pihak terkait. Memilih

sumber informasi mesti dilakukan secara hati-hati dalam skala waktu yang ditetapkan

untuk pemantauan internal ASCOT. Hal ini membutuhkan kerja sama penuh dengan

semua pihak yang terlibat.

19

Page 20: KONSEP-KONSEP DAN PENILAIAN TERHADAP BUDAYA KESELAMATANansn.bapeten.go.id/files/Terjemahan_ASCOT_Guidelines.pdf · mungkin perlu pertimbangan khusus selama proses presentasi dan diskusi

Di instalasi, jika perlu, setelah melakukan kunjungan instalasi dan tinjauan

dokumentasi, anggota tim harus menjadwal waktu mereka dan memulai diskusi

terstruktur dengan manajer dan staf terpilih. Panduan ASCOT mengemukakan contoh

berbagai pertanyaan beserta garis besar pertanyaan yang dianjurkan untuk memandu

pemantau dalam menentukan sikap-sikap dan persepsi yang memengaruhi budaya

keselamatan.

Tiap bagian pertanyaan dalam panduan diberikan awalan sebagai mana

dinyatakan dalam catatan berikut yang menggambarkan tingkat dan organisasi yang

masuk ke dalam cakupan spesifik dari suatu pertanyaan.

I - Individual-Individu (menjalankan instalasi di bawah golongan manajerial)

M - Management-Manajemen (menjalankan instalasi di atas tingkat individu)

C - Corporate-Perusahaan (kantor pusat pelaksana)

R - Regulator/Government-Pengawas/Pemerintah (izin regulator)

S - Supporting organizations-organisasi pendukung (riset/desain)

Hal ini merupakan bidang pertanyaan yang direkomendasi dan dapat diubah

untuk menyesuaikan dengan pemantauan ASCOT.

Pemantau ASCOT harus mengumpulkan tanggapan dari tiap tingkatan dan

informasi alternatif pendukung untuk membangun respon yang akurat dari suatu

permasalahan. Pertanyaan yang ada dikembangkan secara spontan oleh tim untuk

memastikan bahwa fakta dan pernyataan tersebut sah. Pengamatan yang tepat harus

diberikan selama proses ini. Pada interval yang rutin, anggota tim harus

membandingkan pengamatan dan mengembangkan strategi untuk menyelesaikan

bidang-bidang yang belum diselesaikan dalam penilaian. Tim tersebut sepatutnya

20

Page 21: KONSEP-KONSEP DAN PENILAIAN TERHADAP BUDAYA KESELAMATANansn.bapeten.go.id/files/Terjemahan_ASCOT_Guidelines.pdf · mungkin perlu pertimbangan khusus selama proses presentasi dan diskusi

menggelar rapat rutin dengan manajemen selama peninjauan untuk menyampaikan

pada mereka poin penting sebelum menyiapkan dan menyajikan konsep laporan.

Tiap bagian dari panduan spesifik ASCOT berisi catatan indikator-indikator

kunci. Hal ini digunakan sebagai panduan bagi pemantau atau pihak lainnya dalam

menekankan pentingnya poin-poin tertentu dalam penilaian budaya keselamatan.

Catatan ini tidaklah bersifat menyeluruh dan secara terbatas hanya mencakup kata-

kata kunci atau frase yang berpengaruh pada efektifitas budaya keselamatan.Tinjauan

berurutan dapat memperluas indikator kunci ini dengan tujuan mengembangkan

beragam saran yang lebih komprehensif yang akan membantu dalam memperkuat

budaya keselamatan. Pemantau harus menghindari pertanyaan-pertanyaan dalam

batasan yang sempit dan mendorong timbulnya diskusi spontan dari mereka yang

sedang diwawancarai.

Metode penilaian yang dilakukan terlepas dari apakah yang dinilai sendiri

atau kombinasi pemantauan IAEA didasarkan pada pertimbangan bahwa budaya

keselamatan merupakan gabungan sikap terbaik dari tiap organisasi atau kontribusi

individu terhadap keselamatan instalasi nuklir. Dengan demikian, mengukur atau

menilai keefektifannya terbaik dilakukan dengan jalan menjalin kominikasi dengan

berbagai kelompok organisasi yang berbeda, baik itu pemerintahan, pihak yang

menjalankan beserta pendukung.

Pemantauan budaya keselamatan harus diawali dengan diskusi di kantor

pemerintah/pengawas. Selama diskusi ini, komitmen pemerintah/pengawas terhadap

keselamatan dan kebijakan keselamatan mereka dibicarakan. Diskusi di kantor

pemerintah/pengawas ini harus dalam pengertian umum dengan mengikuti

pertanyaan-pertanyaan dan persoalan yang digambarkan dalam seksi 4.1 dalam

panduan ASCOT.

21

Page 22: KONSEP-KONSEP DAN PENILAIAN TERHADAP BUDAYA KESELAMATANansn.bapeten.go.id/files/Terjemahan_ASCOT_Guidelines.pdf · mungkin perlu pertimbangan khusus selama proses presentasi dan diskusi

Setelah mengunjungi pengawas, kunjungan selanjutnya adalah ke kantor pusat

perusahaan, untuk menilai komitmen korporasi terhadap keselamatan, pandangannya

terhadap kebijakan keselamatan, dan interaksinya dengan instalasi. Di level

korporasi, diskusi dapat dipandu dengan pertanyaan-pertanyaan yang tertera dalam

bab 4.2.1 Panduan ASCOT.

Pemantauan di lingkungan instalasi baik yang dilakukan IAEA atau yang

dilakukan secara mandiri diawali dengan melihat gambaran awal. Manifestasi tertentu

atas budaya keselamatan akan langsung tampak dalam inspeksi ke instalasi dan

dengan meninjau dokumentasi. Instalasi-instalasi yang terlihat tidak dirawat baik

mungkin budaya keselamatannya akan berkembang secara signifikan. Sebaliknya,

kesan keseluruhan yang bagus dari kunjungan awal dapat menjadi indikasi positif

dalam budaya keselamatan yang efektif.

Dengan memerhatikan faktor ini, penilaian konkret akan budaya keselamatan

harus mengikutsertakan inspeksi awal dan gambaran dokumentasi. Daftar berikut ini

dapat menjadi titik awal:

Tur instalasi:

Kontrol access: efisiensi, keefektifan

Kondisi umum instalasi: kebocoran, pencahayaan, rambu

Perawatan: sampah, daerah penyimpanan, kebersihan

Penggunaan peralatan pelindung: topi pengaman, pelindung telinga dan film

badge, penggunaan catatan peringatan, dll.

Sikap awas dan waspada dari staf ruang kontrol

Ketersediaan prosedur dan manual: di ruang kontrol dan instalasi

Gambaran dokumentasi:

22

Page 23: KONSEP-KONSEP DAN PENILAIAN TERHADAP BUDAYA KESELAMATANansn.bapeten.go.id/files/Terjemahan_ASCOT_Guidelines.pdf · mungkin perlu pertimbangan khusus selama proses presentasi dan diskusi

Buku log dan dokumentasi terkait

Catatan operasi dan perawatan

Jumlah cacat instalasi dan catatan perubahan yang tak selesai

Keberadaan program latihan untuk aktivitas yang berhubungan dengan

keselamatan

Kemudahan kebijakan keselamatan (perusahaan dan korporasi)

Konsistensi kebijakan keselamatan dengan konsep budaya keselamatan

Kebijakan instalasi dalam hal prosedur berikut pelaksanaannya

Dokumen yang berkenaan dengan pertanggungjawaban isu-isu keselamatan

Struktur organisasi

Keberadaan komite tinjauan keselamatan perusahaan termasuk agendanya,

keahliannya, dan keterlibatan dalam manajemen instalasi.

Setelah gambaran awal, pengkajian utama budaya keselamatan dan

kesimpulan utama dapat ditentukan melalui diskusi dan wawancara dengan pekerja

mengikuti pertanyaan dan indikator panduan ASCOT.

Pertanyaan yang diajukan dimaksudkan untuk membuka diskusi dan

penjelasan. Pertanyaan aktual yang ditanyakan perlu disesuaikan dengan pekerjaan

seseorang yang sedang diwawancarai sehingga tetap sesuai dengan pengalaman

praktis orang tersebut. Dalam tiap situasi disediakan catatan untuk membimbing

peninjau sehingga pertanyaan tambahan dapat diajukan bila perlu. Indikator penting

budaya keselamatan dicatat sehingga berbagai tanggapan dapat dinilai sebagai

indikasi keefektifan budaya keselamatan. Penggunaan skoring atau pemeringkatan

berdasarkan angka dihindari karena tujuannya adalah menekankan area-area yang

perlu ditingkatkan daripada membandingkan satu instalasi dengan lainnya.

Tim pengkajian harus mengonsentrasikan diskusi dan evaluasi mereka pada

sikap dan pengetahuan individu dan kelompok dibandingkan pada isi teknis prosedur

dan sistem.

23

Page 24: KONSEP-KONSEP DAN PENILAIAN TERHADAP BUDAYA KESELAMATANansn.bapeten.go.id/files/Terjemahan_ASCOT_Guidelines.pdf · mungkin perlu pertimbangan khusus selama proses presentasi dan diskusi

Dalam melaksanakan wawancara, tim pengkajian harus memerhatikan bahwa

budaya keselamatan instalasi harus melingkupi aspek-aspek keselamatan reaktor,

radiologi, dan konvensional.

Responden tidak selalu mempunyai kemampuan seperti ini, karenanya tim

pengkajian mesti menggunakan terminologi tepat untuk memastikan jawaban

responden telah mencakup segala aspek keselamatan instalasi.

Kuesioner sebagai metode yang digunakan untuk menjangkau sejumlah besar

pekerja dalam sebuah organisasi digunakan dengan sukses di beberapa negara.

Kuesioner ini dapat bersandarkan pada Panduan ASCOT sebagai struktur alternatif,

yang harus dikombinasikan dengan kunjungan instalasi dan kumpulan data konkret.

3.3. PENGKAJIAN

Masalah terbesar yang dihadapi seseorang dalam mengkaji budaya

keselamatan adalah bagaimana mengidentifikasi, dalam jangka waktu yang pendek,

bukti konkret dari satu konsep penting yang masih kabur. Hal ini dapat dilakukan

meski memerlukan analisis menyeluruh dan tidak semata berupa pemeriksaan

dokumentasi dan kajian sistem manajemen. Di samping itu, dibutuhkan pula

kumpulan informasi yang lalu dapat dikaitkan dengan karakteristik budaya

keselamatan yang disajikan dalam 75-INSAG-4. Hubungan ini tidaklah mudah

diidentifikasi dan sering kali unik. Sebagai contoh, suatu kualitas atau konsep

biasanya memengaruhi beberapa fakta dan sulitnya menentukan besarnya pengaruh

konsep yang berbeda tersebut dalam fakta yang bisa diukur.

Ambil contoh pertanyaan dalam melakukan audit. Aktivitas ini berjenjang

melalui berbagai tingkatan yang telah disebutkan sebelumnya. Kebanyakan instalasi

mempunyai program audit teknis. Biasanya, persyaratan untuk melakukan audit

24

Page 25: KONSEP-KONSEP DAN PENILAIAN TERHADAP BUDAYA KESELAMATANansn.bapeten.go.id/files/Terjemahan_ASCOT_Guidelines.pdf · mungkin perlu pertimbangan khusus selama proses presentasi dan diskusi

berasal dari korporasi atau bahkan setingkat badan pengawas. Pekerjaan audit sering

kali berhubungan dengan pemeriksaan praktik-praktik terkait keselamatan. Di level

dokumentari saja, sungguh sederhana bila melihat program audit, laporan yang telah

diberikan, dan pengesahan atas tindakan koreksi yang dilakukan. Namun, ada banyak

aspek lain yang dapat dikaji menyangkut budaya keselamatan:

1) Apakah pihak yang diaudit menganggap auditor tersebut secara teknis kompeten?

2) Apakah manajer memberikan dukungan atas pelaksanaan audit pada stafnya?

Apakah mereka menjelaskan kebutuhan pelaksanaan audit?

Apakah mereka menyediakan waktunya untuk briefing dengan auditor?

3) Apakah laporan audit disampaikan dengan staf yang berhubungan, khususnya

dengan mereka yang berpartisipasi aktif?

4) Apakah tindakan korektif yang ditemukan auditor didiskusikan dengan seksama

dan, begitu diterima, apakah juga dikerjakan dengan semestinya?

5) Apakah auditor menghargai praktik yang baik dan apakah penghargaan seperti ini

disampaikan?

Dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan di atas dapat diperoleh pemahaman

apakah pekerjaan audit tersebut telah secara langsung dilaksanakan untuk mematuhi

kebijakan atau persyaratan-persyaratan badan pengawas; atau digunakan sebagai

tambahan sarana untuk merangsang perhatian dan meningkatkan partisipasi aktif

dalam hal keselamatan. Tersebut terakhir merupakan indikasi kuat akan budaya

keselamatan.

Indikator budaya keselamatan penting lainnya adalah kesadaran untuk

berusaha keras memperbaiki diri. Tiap manajemen instalasi sepatutnya memikirkan

kemungkinan-kemungkinan meningkatkan keselamatan; yang dapat memberi

kepuasan. Dorongan untuk bertanya sistem-sistem yang berlaku dan berusaha

menjadi lebih baik, yang dalam prosesnya diikuti dengan dukungan dan komitmen

25

Page 26: KONSEP-KONSEP DAN PENILAIAN TERHADAP BUDAYA KESELAMATANansn.bapeten.go.id/files/Terjemahan_ASCOT_Guidelines.pdf · mungkin perlu pertimbangan khusus selama proses presentasi dan diskusi

manajemen, merupakan indikasi akan budaya keselamatan. Berikut ini merupakan

daftar bahasan-bahasan yang mungkin dapat diperiksa dalam program peningkatan

(daftar ini tidak menyeluruh):

1) Training: meningkatkan waktu yang dialokasikan, jumlah orang yang diberikan

pelatihan. Meningkatkan kualitas training atau meningkatkan sistem kualifikasi

yang dimaksudkan untuk memeriksa bahwa kompetensi tersebut adalah hasil dari

penyelenggaraan training.

2) Peningkatan teknis: hal ini dapat meningkatkan kualitas prosedur atau

memperkenalkan metodologi pengkajian keselamatan yang baru.

3) Mencoba mengantisipasi permasalahan: telah diterima luas bahwa pada setiap

insiden keselamatan yang serius terdapat sejumlah besar kejadian yang “nyaris

gagal”. Program yang ditujukan untuk melaporkan dan belajar dari kejadian yang

“nyaris gagal” merupakan praktik keselamatan yang baik.

4) Instalasi dan peningkatan operasional: hal ini dapat sangat luas, bervariasi dari

modifikasi instalasi aktual (yang harus diatur secara ketat) menuju tercapainya

peningkatan dalam lingkungan kerja.

5) Pengembangan indikator: Sering kali dikatakan bahwa apa yang tidak dapat

diukur menjadi tidak dapat ditangani. Ada banyak yang instalasi menggunakan

bermacam-macam indikator, beberapa berhubungan dengan keselamatan. Tidak

ada satupun yang sempurna, tapi indikator-indikator tersebut dapat digunakan

dalam mengindikasikan trend kinerja keselamatan.

Pertanyaan-pertanyaan mengenai audit dan program peningkatan yang

didiskusikan di atas adalah contoh yang menunjukkan bagaimana metodologi

ASCOT dapat memperoleh indikasi sesungguhnya akan budaya keselamatan yang

tidak dapat diidentifikasi hanya dengan memeriksa ketaatan dan kepatuhan pada

prosedur. Berbagai konsep dan metode ini mesti diperhatikan saat menjawab

pertanyaan yang terkandung dalam seksi berikutnya.

26

Page 27: KONSEP-KONSEP DAN PENILAIAN TERHADAP BUDAYA KESELAMATANansn.bapeten.go.id/files/Terjemahan_ASCOT_Guidelines.pdf · mungkin perlu pertimbangan khusus selama proses presentasi dan diskusi

3.4. LAPORAN PENGKAJIAN

Tim pengkajian harus memersiapkan laporan ringkas di akhir pengkajian. Isi

laporan pengkajian ASCOT yang dianjurkan tersaji di Appendix IX. Laporan ini,

baik itu berupa laporan pengkajian diri atau tinjauan gabungan IAEA, harus

menekankan pada area budaya keselamatan yang kuat atau yang dapat diperkuat. Bila

memungkinkan laporan ini harus memberikan saran spesifik yang dapat memandu

manajemen instalasi untuk memperkuat dan memulai peningkatan yang diperlukan.

Laporan tersebut harus menghindari adanya pemeringkatan, penilaian, atau

perbandingan dengan instalasi lainnya karena hal ini tidak dipandang sebagai cara

berjuang yang konstruktif menuju peningkatan. Sebaliknya, laporan tersebut harus

menunjukkan praktik-praktik baik yang dapat diadopsi pihak lain untuk mencapai

budaya keselamatan yang efektif.

Pada tinjauan kombinasi IAEA, tim ASCOT akan menyajikan dan

memberikan tuan rumah konsep laporan dari temuan pengkajian. Laporan ini bersifat

rahasia sampai diperiksa oleh tuan rumah, disimpulkan oleh tim ASCOT, dan

diumumkan oleh negara tuan rumah.

4. PANDUAN ASCOT: INDIKATOR BUDAYA KESELAMATAN DAN PERTANYAAN

Panduan ini didasarkan pada Appendix dalam Safety Series No. 75-INSAG-4.

Semua pertanyaan yang tertera dalam appendix ini diperhatikan tetapi sebagaimana

yang disebutkan di dokumen referensi, pertanyaan-pertanyaan tersebut dapat

diperluas. Kesulitan yang mungkin muncul adalah menggunakan sejumlah pertanyaan

27

Page 28: KONSEP-KONSEP DAN PENILAIAN TERHADAP BUDAYA KESELAMATANansn.bapeten.go.id/files/Terjemahan_ASCOT_Guidelines.pdf · mungkin perlu pertimbangan khusus selama proses presentasi dan diskusi

ini di waktu yang tersedia. Pemilihan item-item tertentu yang signifikan harus

dilakukan melalui diskusi ASCOT.

4.1. PEMERINTAH DAN ORGANISASINYA

4.1.1. Komitmen pemerintah terhadap keselamatan

Dalam kerangka kerja budaya keselamatan pengaruh pemerintah dan

legislasinya membentuk dasar penting di mana kebijakan pengawasan, pendanaan,

dan pengumuman publik diputuskan. Berbagai pertanyaan dan indikator kunci berikut

memberikan kerangka kerja di mana pemahaman mengenai situasi yang terjadi dapat

dibentuk. Pertanyaan mengenai hal lainnya dapat muncul selama diskusi dengan

wakil pemerintah dan harus pula ditangani bila ada pengaruhnya terhadap operasi

instalasi. Kesempatan untuk memastikan atau melakukan konfirmasi atas informasi

yang diperoleh dari tempat lain mesti dilakukan; namun, tujuan utama yang tak boleh

dilupakan adalah menekankan pentingnya praktik yang baik dan peningkatan

keselamatan instalasi. Merupakan suatu keuntungan untuk meminta dan mempelajari

aturan hukum yang relevan sebelum tinjauan ASCOT dilakukan.

Q 1 (CMR)

Pertanyaan INSAG Dasar: Apakah badan legislasi memuaskan? Adakah terlalu

banyak kendala dalam melakukan amandemen

peraturan yang diperlukan? Apakah aturan hukum dan

pernyataan kebijakan pemerintah menekankan

keselamatan sebagai persyaratan penggunaan tenaga

nuklir? Adakah contoh interferensi yang berlebihan

dalam aspek teknis keselamatan?

Pertanyaan Panduan:

28

Page 29: KONSEP-KONSEP DAN PENILAIAN TERHADAP BUDAYA KESELAMATANansn.bapeten.go.id/files/Terjemahan_ASCOT_Guidelines.pdf · mungkin perlu pertimbangan khusus selama proses presentasi dan diskusi

Apakah mekanisme dan berapa lama waktu yang

dibutuhkan untuk merubah aturan hukum nuklir

Anda?

Seberapa luas peran pemerintah dalam hal kontrol

dan pengelolaan tenaga nuklir? Apakah wewenang

dan tanggung jawab badan pengawasan jelas

dimengerti oleh tiap pihak? Apakah jalur

komunikasi antara pemerintah, badan pengawasan,

dan utilitas diatur dengan baik?

Apakah pengalaman dan kualifikasi yang dimiliki

manajemen badan pengawas? Apakah kriteria yang

digunakan untuk menyeleksinya? Apakah

pelaksanaan audit secara rutin juga

dipertimbangkan?

Apa peran badan pengawasan dalam konstruksi dan

operasi instalasi nuklir yang dijelaskan dalam

aturan hukum?

Apakah tanggung jawab badan pengawasan dalam

mengkaji desain standar keselamatan dan desain

yang diajukan merupakan bagian dari prosedur

pemberian lisensi?

Seperti apakah proses pemberian lisensi untuk

membangun dan mengoperasikan instalasi nuklir di

Negara Anda?

Bagaimana pelaksanaan pengkajian tingkat

keselamatan instalasi nuklir dilakukan?

Bagaimanakah kajian desain dan dokumentasi

keselamatan operasional yang diperlukan oleh

29

Page 30: KONSEP-KONSEP DAN PENILAIAN TERHADAP BUDAYA KESELAMATANansn.bapeten.go.id/files/Terjemahan_ASCOT_Guidelines.pdf · mungkin perlu pertimbangan khusus selama proses presentasi dan diskusi

badan pengawasan sebagai bagian dari proses

pemberian lisensi?

Seberapa relatif familiar apakah persyaratan-

persyaratan administratif dan teknikal badan

pengawasan terhadap desain, konstruksi, proses,

dan operasi instalasi nuklir?

Bagaimana penegakan hak oleh badan pengawasan

dijelaskan dalam aturan hukum? Bila terjadi

perselisihan antara pengawas dan pelaksana,

metode apa yang digunakan untuk menyelesaikan

hal ini? Pernahkah terjadi sebelumnya?

Bagaimana kebijakan pemerintah dalam hal

keselamatan terhadap produksi listrik? Divisi apa

yang bertanggung jawab terhadap aktivitas ini di

negara tersebut?

Indikator Kunci:

Jelas, pernyataan ringkas dengan cukup penekanan

pada keselamatan sebagai persyaratan.

Umpan balik dari staf dan pengawas, tanpa adanya

gangguan dalam hal keselamatan.

Adanya badan pengawasan independen dengan

SDM yang cukup disertai penegakan hak,

dijelaskan dalam aturan hukum.

Badan pengawasan mempunyai standar

keselamatan dan/atau instruksi yang menunjukkan

praktik-praktik pengawasannya dengan cukup

terinci.

30

Page 31: KONSEP-KONSEP DAN PENILAIAN TERHADAP BUDAYA KESELAMATANansn.bapeten.go.id/files/Terjemahan_ASCOT_Guidelines.pdf · mungkin perlu pertimbangan khusus selama proses presentasi dan diskusi

Secara periodik badan pengawasan mengkaji

keselamatan instalasi nuklir atas standar

keselamatan yang telah dijelaskan.

Q 2 (CMR)

Pertanyaan INSAG Dasar: Apakah anggaran bagi badan pengawasan terjaga dari

pengaruh inflasi, dengan adanya pertumbuhan industri

dan dengan meningkatnya permintaan yang lain?

Apakah dana tersebut cukup untuk mempekerjakan staf

dengan kompetensi yang cukup? Apakah pemerintah

memberikan dana yang cukup untuk penelitian

keselamatan yang diperlukan? Apakah hasil penelitian

tersebut dapat diakses negara lain?

Pertanyaan Panduan:

Apakah Anda mempunyai staf penuh yang saling

melengkapi?

Seperti apakah pola alokasi aktual anggaran selama

lima tahun terakhir?

Bagaimana pendanaan badan pengawasan Anda?

Apa yang terjadi pada alokasi pendanaan bila

terjadi peristiwa tak terduga yang membutuhkan

uang lebih dari pemerintah?

Apakah Anda menerima dana saat

menyebarluaskan hasil penelitian ke negara lain?

Bagaimana perubahan pemerintah dapat

memengaruhi badan pengawasan dan aturan hukum

nuklir?

Indikator Kunci:

31

Page 32: KONSEP-KONSEP DAN PENILAIAN TERHADAP BUDAYA KESELAMATANansn.bapeten.go.id/files/Terjemahan_ASCOT_Guidelines.pdf · mungkin perlu pertimbangan khusus selama proses presentasi dan diskusi

Tingkat perekruitan pekerja yang cukup dan

rendahnya tingkat pergantian pekerja yang

kompeten. Rencana dan hasil riset terdokumentasi

agar dihasilkan riset yang tepat dalam hal

keselamatan.

Trend positif dalam hal pendanaan bagi organisasi

yang meneliti.

Pertukaran kunjungan penelitian dan teknis dengan

Negara atau agensi lain

Q 3 (R)

Pertanyaan INSAG Dasar: Seberapa bebaskah pertukaran informasi keselamatan

dapat dilakukan dengan negara lain? Apakah negara

tersebut mendukung aktivitas internasional seperti

program IAEA Incident Reporting Sistem (IRS), the

Operational Safety Review Teams (OSART) dan

Assessment of Safety Significant Events Teams

(ASSETS)?

Pertanyaan Panduan:

Dengan pihak mana sajakah pertukaran informasi

keselamatan Anda lakukan di seluruh dunia?

Bagaimana bentuk dukungan afiliasi negara

tersebut terhadap organisasi internasional seperti

IAEA, INPO, WANO, grup pemilik, dan lain-

lainnya?

Apakah Anda memiliki akses berkala terhadap

informasi industri nuklir?

Untuk sumber daya mana akses yang Anda peroleh

berlaku?

32

Page 33: KONSEP-KONSEP DAN PENILAIAN TERHADAP BUDAYA KESELAMATANansn.bapeten.go.id/files/Terjemahan_ASCOT_Guidelines.pdf · mungkin perlu pertimbangan khusus selama proses presentasi dan diskusi

Pembatasan apa yang berlaku dalam penyebaran

data instalasi nuklir?

Indikator Kunci:

Partisipasi dalam program internasional dan sistem

yang berlaku dalam analisis dan pengumpulan data.

Kunjungan berulang ke negara lain

Keberadaan program-program pertukaran

Fasilitas penelusuran literatur bagi para staf

Publikasi penelitian staf

4.1.2. Badan Pengawasan

Pengawas menetapkan persyaratan yang sangat bervariasi pada tiap-tiap

negara dan sulit digeneralisir; namun, berbagai indikator kunci dan pertanyaan

berikut didesain untuk menarik respon yang akan membantu tim dalam menentukan

pengaruh pengawas terhadap kinerja keselamatan instalasi. Mesti pula diperhatikan

untuk tidak mengevaluasi atau membandingkan gaya pengawasan antarnegara.

Budaya keselamatan harus berkembang baik dalam organisasi pengawasan termasuk

stafnya dan harus dijelaskan dalam statemen kebijakannya masing-masing.

Komitmen yang kuat untuk mengimplementasikan aturan hukum dan bertindak

dalam meningkatkan keselamatan instalasi dan proteksi individu, publik serta

lingkungan merupakan elemen penting dari suatu budaya keselamatan pengawasan

yang positif. Pengaruh pengawas di tingkat korporasi dan instalasi dari sebuah utilitas

ditentukan dalam batasan-batasan pertanyaan yang diajukan, diskusi, dan gambaran

ringkas dokumentasi yang tidak terbatas pada perasaan intuitif. Bila badan

pengawasan dikaji secara terpisah dari instalasi, penekanan harus diberikan atas

batasan-batasan sosial dan nasional yang mendominasi otoritas pengawasan. Berbagai

elemen dari pertanyaan instalasi dapat pula diadaptasi badan pengawasan sebagai

tinjauan terpisah, tujuannya tetap sama, yakni mengkaji budaya keselamatan.

33

Page 34: KONSEP-KONSEP DAN PENILAIAN TERHADAP BUDAYA KESELAMATANansn.bapeten.go.id/files/Terjemahan_ASCOT_Guidelines.pdf · mungkin perlu pertimbangan khusus selama proses presentasi dan diskusi

Q 1 (RCM)

Pertanyaan INSAG Dasar: Apakah tujuan keselamatan pengawasan dinyatakan

secara jelas dan cukup bermakna sehingga tujuan-

tujuan tersebut tidak terlalu umum atau terlalu sempit?

Apakah mereka membiarkan adanya keseimbangan

antara inovasi dan kepercayaan diterapkan pada suatu

teknik yang sudah terbukti?

Pertanyaan Panduan:

Permasalahan apa yang pernah timbul atas

pengaplikasian persyaratan pengawasan?

Bagaimana otoritas dan tanggung jawab badan

pengawasan dapat dimengerti oleh instalasi?

Bagaimana penjelasan akan cakupan aktivitasnya?

Apakah Anda merasakan hal tersebut terlalu

mengekang? Terlalu longgar?

Perubahan apa yang ingin Anda lihat atas peraturan

pengawasan?

Indikator Kunci:

Pemahaman yang jelas dan diterima oleh staf

instalasi atau persyaratan pengawasan.

Umpan balik yang positif dari korporasi dan staf

instalasi dalam mengaplikasikan peraturan

pengawasan.

Q 2 (RCM)

Pertanyaan INSAG Dasar: Apakah komentar mengenai persyaratan badan

pengawasan diperlukan dari badan yang berkompeten?

34

Page 35: KONSEP-KONSEP DAN PENILAIAN TERHADAP BUDAYA KESELAMATANansn.bapeten.go.id/files/Terjemahan_ASCOT_Guidelines.pdf · mungkin perlu pertimbangan khusus selama proses presentasi dan diskusi

Apakah komentar tersebut telah cukup sering

diperhatikan untuk mendorong pernyataan selanjutnya?

Pertanyaan Panduan:

Sistem apa yang digunakan dalam mengumpulkan

komentar mengenai isu-isu pengawasan?

Seberapa sering Anda menjelaskan mengenai

persyaratan-persyaratan pengawasan? Untuk efek apa?

Apakah dasar dikeluarkannya kebijakan pengawasan?

Bagaimana itu disahkan?

Indikator Kunci:

Sistem tinjauan yang mapan dan terdokumentasi untuk

menerima komentar dan input dari badan lainnya.

Q 3 (R)

Pertanyaan INSAG Dasar: Adakah proses logis serta dapat diprediksi dalam

menghadapi isu-isu yang membutuhkan pertimbangan

faktor-faktor ekonomi dan keselamatan?

Pertanyaan panduan:

Seperti apakah proses dalam menangani isu dengan

pertimbangan keselamatan dan komersial? Apakah

hal ini dipahami dengan baik? Di mana hal ini

terdokumentasi?

Apakah badan pengawasan mampu menghentikan

produksi secara sepihak bila keselamatan terancam?

Pernahkah hal ini terjadi sebelumnya?

Indikator Kunci:

Tinjauan rutin pihak ketiga mengenai persyaratan-

persyaratan pengawasan.

35

Page 36: KONSEP-KONSEP DAN PENILAIAN TERHADAP BUDAYA KESELAMATANansn.bapeten.go.id/files/Terjemahan_ASCOT_Guidelines.pdf · mungkin perlu pertimbangan khusus selama proses presentasi dan diskusi

Komentar dipublikasikan dalam aturan hukum

pengawasan.

Q 4 (RCM)

Pertanyaan INSAG Dasar: Adakah catatan penundaan proyek atau penghentian

produksi karena kurang jelasnya persyaratan

pengawasan atau keputusan pengawasan yang kurang

tepat?

Pertanyaan Panduan:

Berapa kali penundaan telah terjadi oleh karena

batasan-batasan yang ditetapkan pengawas?

Kesempatan bertanya seperti apa yang dimiliki

utilitas saat terjadi penundaan oleh pengawas?

Indikator Kunci:

Umpan balik positif dari staf utilitas mengenai

penundaan yang terjadi karena pengawasan.

Kebijakan pengawasan yang efektif dalam

meminimalkan penundaan dan meninjau

kesepakatan.

Pertemuan rutin utilitas dan pengawas untuk

menangani isu-isu keselamatan.

Representasi lokasi dari pengawas dan sistem

pemanggilan yang baik.

Q 5 (R)

Pertanyaan INSAG Dasar: Apakah praktik-praktik pengawasan secara umum

berjalan konsisten dengan tujuan program IAEA, yakni

Nuclear Safety Standards (NUSS)?

Pertanyaan Panduan:

36

Page 37: KONSEP-KONSEP DAN PENILAIAN TERHADAP BUDAYA KESELAMATANansn.bapeten.go.id/files/Terjemahan_ASCOT_Guidelines.pdf · mungkin perlu pertimbangan khusus selama proses presentasi dan diskusi

Berlandaskan model seperti apa sistem pengawasan

Anda?

Apakah perbedaan, bila ada, antara praktik

pengawasan Anda dengan sistem IAEA (NUSS)?

Indikator Kunci:

Korelasi yang baik antara IAEA (NUSS) dan

persyaratan pengawasan?

Q 6 (R)

Pertanyaan INSAG Dasar: Adakah program pendidikan dan training bagi staf

pengawasan?

Pertanyaan Panduan:

Bagaimanakah substansi program rekruitmen dalam

hal kualifikasi dan pengalaman bagi staf badan

pengawasan yang baru?

Bagaimana substansi dan berapa lama program

training tersebut? Apakah program tersebut juga

membahas prinsip-prinsip nuklir, pengetahuan

instalasi, ketrampilan inspeksi, dan on the job

training?

Bagaimana Anda mempertahankan pengalaman dan

teknologi instalasi staf pengawasan Anda agar tetap

up to date?

Indikator Kunci:

Program pendidikan dan pelatihan yang mapan

Standar training staf yang diaudit dan direvisi

secara berkala

Ketersediaan dan penggunaan dokumen

internasional, jurnal, dll.

37

Page 38: KONSEP-KONSEP DAN PENILAIAN TERHADAP BUDAYA KESELAMATANansn.bapeten.go.id/files/Terjemahan_ASCOT_Guidelines.pdf · mungkin perlu pertimbangan khusus selama proses presentasi dan diskusi

Kehadiran di kursus-kursus penting, misal, kursus

yang diadakan IAEA.

Q 7 (R)

Pertanyaan INSAG Dasar: Apakah badan pengawasan berpartisipasi secara aktif

dalam berbagai aktivitas internasional yang relevan?

Pertanyaan Panduan:

Bagaimana program Anda ketika berpartisipasi

dalam konferensi internasional mengenai nuklir?

Bagaimanakah kunjungan ke luar negeri

direncanakan, dimotivasikan, dan disetejui? Siapa

yang diperbolehkan melakukan kunjungan tersebut?

Bagaimana pendanaan badan pengawasan?

Indikator Kunci:

Aktivitas internasional yang mengesankan

Publikasi paper dan presentasi dalam pertemuan-

pertemuan penting. Partisipasi dalam tinjauan

keselamatan internasional.

Q 8 (RCM)

Pertanyaan INSAG Dasar: Apakah laporan mengenai permasalahan keselamatan

yang penting, dipublikasikan secara rutin oleh badan

pengawasan? Apakah badan pengawasan secara rutin

mempublikasikan tinjauan ringkas mengenai kinerja

keselamatan instalasi?

Pertanyaan Panduan:

Bagaimana Anda memastikan bahwa isu-isu

keselamatan yang penting dapat diakses publik,

instalasi, dan negara-negara lainnya?

38

Page 39: KONSEP-KONSEP DAN PENILAIAN TERHADAP BUDAYA KESELAMATANansn.bapeten.go.id/files/Terjemahan_ASCOT_Guidelines.pdf · mungkin perlu pertimbangan khusus selama proses presentasi dan diskusi

Seperti apakah kebijakan pengawasan dalam dalam

hal publikasi data kinerja keselamatan instalasi.

Seperti apakah persiapan untuk secara tepat waktu

mengumumkan serta menyebarkan informasi jika

terjadi insiden dan kecelakaan?

Indikator Kunci:

Laporan keselamatan rutin dipublikasikan

Program yang disusun untuk mengumpulkan data

keselamatan instalasi dan kecendrungan hasil untuk

penyebaran.

Q 9 (RCM)

Pertanyaan INSAG Dasar: Seperti apakah hubungan dengan pemegang lisensi?

Adakah hubungan yang seimbang antara formalitas

dengan hubungan profesional langsung?

Pertanyaan Panduan:

Seperti apa penilaian anda terhadap status pengawas

di mata utilitas?

Seberapa baik kerja sama yang berlangsung antara

pengawas dengan pihak instalasi?

Bisakah badan pengawas meningkatkan imejnya di

instalasi?

Indikator Kunci:

Umpan balik positif dari staf instalasi terhadap

batasan pengawasan.

Pertemuan interaktif rutin yang berlangsung dengan

staf utilitas.

Ketersediaan laporan informative dan profesional.

Penerimaan komentar dari utilitas.

39

Page 40: KONSEP-KONSEP DAN PENILAIAN TERHADAP BUDAYA KESELAMATANansn.bapeten.go.id/files/Terjemahan_ASCOT_Guidelines.pdf · mungkin perlu pertimbangan khusus selama proses presentasi dan diskusi

Q 10 (RCM1)

Pertanyaan INSAG Dasar: Adakah sikap saling hormat antara staf pengawas

dengan organisasi pelaksana berdasar atas kompetensi

umum? Seberapa besar tenaga ahli teknis pengawasan

memiliki pengalaman desain atau operasi praktis?

Pertanyaan Panduan:

Apakah Anda bisa mendiskusikan persoalan-

persoalan di instalasi atas dasar teknis umum?

Bagaimana staf instalasi melihat kesempatan

bekerja di badan pengawasan?

Indikator Kunci:

Umpan balik positif dari staf instalasi terhadap

kompetensi pangawasan.

Proporsi yang tinggi dari staf instalasi yang

berpengalaman dan personel desain.

Tinjauan efektif dan baik oleh staf pengawasan.

Q 11 (RCM)

Pertanyaan INSAG Dasar: Adakah diskusi rutin bersama mengenai pengalaman

pemegang lisensi dan permasalahan serta akibat dari

aktivitas pengawasan terhadap hal ini?

Pertanyaan Panduan:

Seberapa rutin pengawas dan utilitas bertemu dalam

membahas permintaan untuk mengubah persyaratan

pengawasan?

Sampai tahap manakah pengawas dan utilitas

bertemu dalam membahas permintaan untuk

mengubah persyaratan pengawasan? Seberapa

jauhkah isu-isu Persiapan Kegawatdaruratan dan

40

Page 41: KONSEP-KONSEP DAN PENILAIAN TERHADAP BUDAYA KESELAMATANansn.bapeten.go.id/files/Terjemahan_ASCOT_Guidelines.pdf · mungkin perlu pertimbangan khusus selama proses presentasi dan diskusi

Penanganan Kecelakaan (Emergency Planning and

Accident Management) diyakini sebagai bagian dari

Program Keselamatan Nuklir?

Indikator Kunci:

Pertemuan rutin dengan utilitas mengenai

permasalahan yang ada.

Grup yang mapan dalam aktivitas-aktivitas

pengawasan dan pemberian lisensi.

Pola yang dikenal baik dalam interaksi

pengawas/instalasi.

Keberadaan suatu metodologi independent untuk

mencapai solusi dari gangguan dan isu-isu

keselamatan.

Q 12 (RCM)

Pertanyaan INSAG Dasar: Seberapa jauhkah badan pengawasan mempercayai

proses keselamatan internal organisasi pelaksana?

Pertanyaan Panduan:

Seperti apakah filosofi badan pengawasan

mengenai kemampuan utilitas dalam mengontrol

keselamatannya sendiri?

Seberapa banyakkah informasi instalasi siap diakses

pengawas?

Seberapa jauhkah kontrol pengawas terhadap

utilitas?

Bagaimana cakupan dan detail aktivitas inspeksi

badan pengawasan terhadap instalasi nuklir?

Indikator Kunci:

41

Page 42: KONSEP-KONSEP DAN PENILAIAN TERHADAP BUDAYA KESELAMATANansn.bapeten.go.id/files/Terjemahan_ASCOT_Guidelines.pdf · mungkin perlu pertimbangan khusus selama proses presentasi dan diskusi

Persyaratan pengawasan meliputi proses

keselamatan yang cukup, independensi instalasi

atau organisasi pelaksana.

Pelaksanaan kontrol pengawasan untuk memastikan

cukupnya proses keselamatan internal instalasi.

Pemeriksaan dan evaluasi proses keselamatan

instalasi rutin.

Q 13 (RCM)

Pertanyaan INSAG Dasar: Bagaimanakah bentuk dan jumlah kehadiran pengawas

di instalasi?

Pertanyaan Panduan:

Seberapa seringkah staf pengawasan mengunjungi

instalasi?

Seperti apakah hubungan organisasional antara

badan pengawas dengan staf instalasi?

Dilihat sebagai apakah kehadiran pengawas di

instalasi, bantuan atau rintangan?

Indikator Kunci:

Kehadiran pengawas secara efektif dan rutin di

instalasi.

Partisipasi dalam pengembangan pelaksanaan

pengamatan di area-area keselamatan utama.

Sistem pemberitahuan terhadap aktivitas dan

kejadian di luar jam kerja.

Umpan balik positif dari staf instalasi terhadap

ketesediaan dan efektifitas program inspeksi bagi

inspektur instalasi.

42

Page 43: KONSEP-KONSEP DAN PENILAIAN TERHADAP BUDAYA KESELAMATANansn.bapeten.go.id/files/Terjemahan_ASCOT_Guidelines.pdf · mungkin perlu pertimbangan khusus selama proses presentasi dan diskusi

Partisipasi rutin dan kepanitiaan dan pertemuan

keselamatan instalasi. Pengkajian laporan instalasi

nuklir dalam mengimplementasikan tindakan

korektif dan preventif.

4.2. ORGANISASI PELAKSANA

4.2.1. Tingkat Korporasi

4.2.1.1. Kebijakan keselamatan di tingkat korporasi

Bentuk maupun isi pernyataan kebijakan keselamatan di tingkat korporasi

bervariasi. Pernyataan kebijakan keselamatan musti, bagaimanapun, jelas dan musti

pula disampaikan kepada tiap staf. Harus menyatakan suatu komitmen menuju kinerja

yang sempurna dalam setiap aktivitas yang terkait keselamatan instalasi nuklirnya.

Dijelaskan pula bahwa keselamatan instalasi nuklir berada pada prioritas puncak, di

atas permintaan produksi atau jadwal proyek. Persoalan yang penting dalam

pemeriksaan diindikasikan melalui pertanyaan dan indikator kunci yang menekankan

pentingnya dukungan nyata pada keselamatan di atas semua pertimbangan lainnya

dan pemahaman akan pernyataan kebijakan pada tiap level staf. Pertanyaan harus

diajukan untuk menemukan pentingnya hal-hal yang terkait dengan kebijakan

keselamatan korporasi, bagaimana dokumentasinya, penyebarannya, pengesahannya,

peninjauannya, dan penerapannya. Indikator kunci merupakan pernyataan

keselamatan yang tidak mungkin keliru di atas lainnya, disetujui oleh golongan

korporasi tertinggi dan dianggap sebagai ‘kepemilikan’ oleh manajemen korporasi.

Adalah sangat penting untuk membedakan apakah kebijakan keselamatan korporasi

dimengerti dan didukung setiap tingkat dalam industri nuklir nasional.

Q 1 (CMI)

43

Page 44: KONSEP-KONSEP DAN PENILAIAN TERHADAP BUDAYA KESELAMATANansn.bapeten.go.id/files/Terjemahan_ASCOT_Guidelines.pdf · mungkin perlu pertimbangan khusus selama proses presentasi dan diskusi

Pertanyaan INSAG Dasar: Apakah pernyataan kebijakan keselamatan telah

dikeluarkan? Jelaskah pernyataan tersebut? Apakah

kebijakan tersebut menyatakan sangat perlunya

keselamatan nuklir? Bagaimana perhatian staf terhadap

hal ini? Apakah konsisten dengan konsep budaya

keselamatan yang disajikan dalam laporan 75-INSAG-

4?

Pertanyaan Panduan:

Jelaskan apa yang Anda ketahui mengenai suatu

pernyataan kebijakan keselamatan perusahaan atau

korporasi.

Indikator Kunci:

Organisasi yang mengoperasikan instalasi nuklir

harus mengeluarkan pernyataan kebijakan

keselamatan kepada semua staf berupa komitmen

pada keselamatan.

Staf harus diingatkan mengenai pernyataan ini dari

waktu ke waktu.

Pernyataan kebijakan keselamatan dapat sangat

bervariasi dalam bentuk maupun isi.

Staf dari suatu organisasi dengan budaya

keselamatan yang telah baik harus mewaspadai

terhadap hal-hal berikut:

o Tanggung jawab organisasi pelaksana terhadap

keselamatan instalasi;

o Komitmen bagi kinerja keselamatan yang

sempurna

44

Page 45: KONSEP-KONSEP DAN PENILAIAN TERHADAP BUDAYA KESELAMATANansn.bapeten.go.id/files/Terjemahan_ASCOT_Guidelines.pdf · mungkin perlu pertimbangan khusus selama proses presentasi dan diskusi

o Bahwa keselamatan adalah prioritas tertinggi,

bila perlu melampaui pertimbangan-

pertimbangan komersial.

Q 2 (CM1)

Pertanyaan INSAG Dasar: Apakah manajer dan pekerja familiar dengan kebijakan

keselamatan dan mampukah staf menyebutkan contoh

yang mengilustrasikan betapa pentingnya kebijakan

keselamatan?

Pertanyaan Panduan:

Pernahkah Anda mengutip bagian dari kebijakan

keselamatan untuk menekankan perlunya

keselamatan dalam suatu pertemuan atau diskusi?

Apa yang dapat tidak Anda kerjakan berkaitan

dengan pernyataan kebijakan keselamatan?

Siapakah yang memegang otoritas dan bertanggung

jawab atas pernyataan kebijakan keselamatan

nuklirdi tingkat korporasi?

Apakah Anda mempunyai salinan kebijakan

keselamatan?

Pernahkah Anda mendiskusikan dokumen ini

dengan staf/rekan kerja Anda?

Apakah yang anda ketahui mengenai kelebihan dan

ketidaksempurnaan kebijakan keselamatan?

Apakah hal ini perlu diubah?

Indikator Kunci:

Pandangan dan pengetahuan yang baik mengenai

dokumen kebijakan keselamatan saat ini.

45

Page 46: KONSEP-KONSEP DAN PENILAIAN TERHADAP BUDAYA KESELAMATANansn.bapeten.go.id/files/Terjemahan_ASCOT_Guidelines.pdf · mungkin perlu pertimbangan khusus selama proses presentasi dan diskusi

Contoh penggunaan, menunjukkan kemudahan dan

persetujuan.

4.2.1.2. Praktik keselamatan di tingkat korporasi

Pernyataan kebijakan dan komitmen terhadap keselamatan harus ditambah

dan ditingkatkan melalui keterlibatan manajemen korporasi. Keyakinan atas

kompetensi dan keahlian di tingkat korporasi dalam hal keselamatan nuklir dapat

mengembangkan budaya keselamatan instalasi dengan memperkuat kebijakan

keselamatan utilitas dari atas ke bawah. Pelaksanaan grup kajian keselamatan nuklir

yang efektif dan kredibel di tingkat korporasi serta dukungan manajer senior yang

dipilih dengan tanggung jawab penuh terhadap keselamatan merupakan persyaratan

yang jelas bagi utilitas. Namun, sering kali utilitas mendelegasikan portfolio

keselamatan nuklir ke struktur korporasi yang rendah. Akibatnya, hal ini mungkin

menjadi persoalan yang paling sulit ditelusuri dan hal ini secara tidak langsung

mengindikasikan pengaruh yang tidak menguntungkan bagi budaya keselamatan

instalasi. Adanya bukti atau fakta berupa celah antara interpretasi korporasi dan staf

instalasi terhadap tanggung jawab keselamatan harus digali. Budaya keselamatan

akan berkembang bila ada sikap saling dukung, kesamaan kesepakatan dan

pemahaman bersama atas tujuan-tujuan keselamatan.

Q 1 (RCM)

Pertanyaan INSAG Dasar: Apakah dewan korporasi mempunyai tenaga ahli dalam

bidang keselamatan instalasi nuklir? Apakah pertemuan

formal di tingkat ini mengikutsertakan agenda yang

berkaitan dengan keselamatan. Apakah staf pelaksana

hadir untuk mendiskusikan kinerja keselamatan kilang?

Pertanyaan Panduan:

46

Page 47: KONSEP-KONSEP DAN PENILAIAN TERHADAP BUDAYA KESELAMATANansn.bapeten.go.id/files/Terjemahan_ASCOT_Guidelines.pdf · mungkin perlu pertimbangan khusus selama proses presentasi dan diskusi

Siapa yang bertanggung jawab atas keselamatan

instalasi nuklir di tingkat korporasi?

Apakah Anda berpendapat adanya pengetahuan

yang cukup mengenai keselamatan instalasi di

tingkat korporasi?

Apakah persoalan keselamatan nuklir merupakan

porsi penting dalam pertemuan tingkat korporasi?

Siapa yang menghadiri pertemuan komite tinjauan

keselamatan nuklir di tingkat korporasi?

Ke tingkat mana catatan penting korporasi

mengenai keselamatan nuklir disampaikan?

Indikator Kunci:

Adanya garis jelas pelaporan dari pelaksanaan

komite tinjauan keselamatan nuklir kepada dewan

korporasi atau wakil dari dewan di komite

keselamatan.

Dewan korporasi memiliki tenaga ahli dalam

bidang keselamatan instalasi nuklir.

Tambahan poin keselamatan dalam agenda:

tambahan rutin dari staf instalasi dalam pertemuan.

Umpan balik positif dari staf instalasi mengenai

respon korporasi terhadap isu keselamatan instalasi.

Q 2 (CM)

Pertanyaan INSAG Dasar: Apakah komite tinjauan keselamatan nuklir secara aktif

melaporkan berbagai temuannya di tingkat korporasi?

Pertanyaan Panduan:

47

Page 48: KONSEP-KONSEP DAN PENILAIAN TERHADAP BUDAYA KESELAMATANansn.bapeten.go.id/files/Terjemahan_ASCOT_Guidelines.pdf · mungkin perlu pertimbangan khusus selama proses presentasi dan diskusi

Apakah hubungan antara instalasi dan manajemen

korporasi berkenaan dengan diskusi isu-isu

keselamatan nuklir?

Indikator Kunci:

Catatan penting dan tindakan dari komite tinjauan

keselamatan nuklir korporasi.

Keyakinan instalasi terhadap grup tinjauan

korporasi.

Masukan korporasi untuk isu-isu keselamatan

instalasi/pengawasan

Pertanyaan INSAG Dasar:

Adakah manajer senior yang memegang

keselamatan nuklir dengan tanggung jawab penuh?

Bagaimana dukungan dan bantuan yang diberikan

dalam menjalankan tugasnya? Bagaimanakah

eksistensinya bila dibandingkan dengan manajer

yang membawahi bidang lain?

Apakah manajer senior rutin mengunjungi instalasi?

Apakah mereka memberikan perhatian terhadap

berbagai persoalan keselamatan?

Pertanyaan Panduan:

Seberapa seringkah staf instalasi bertemu dengan

manajer korporasi?

Siapakah yang memegang tanggung jawab

keselamatan nuklir tertinggi di utilitas?

Indikator Kunci:

Uraian pekerjaan dan konfirmasi organisasi dari

manajer nuklir senior yang bertanggung jawab

terhadap keselamatan nuklir.

48

Page 49: KONSEP-KONSEP DAN PENILAIAN TERHADAP BUDAYA KESELAMATANansn.bapeten.go.id/files/Terjemahan_ASCOT_Guidelines.pdf · mungkin perlu pertimbangan khusus selama proses presentasi dan diskusi

Persepsi positif staf instalasi terhadap peran dan

tanggung jawab manajer senior.

Kemampuan visibilitas dan interaksi yang tinggi

antara instalasi dan manajer senior.

Kesediaan memberitahukan berbagai macam

persoalan keselamatan bagi tinjauan manajer senior.

Q 4 (CM)

Pertanyaan INSAG Dasar: Apakah persyaratan aset atau sumber daya terkait

fungsi keselamatan ditinjau secara periodik di tingkat

korporat? Apa hasilnya?

Pertanyaan Panduan:

Siapa yang meninjau persyaratan sumber daya

fungsi keselamatan? Bagaimana hal ini dilakukan?

Seberapa sering persyaratan sumber daya terkait

keselamatan ditingkatkan?

Kriteria apa yang digunakan dalam menentukan

sumber daya fungsi keselamatan dan

pendanaannya?

Indikator Kunci:

Bukti tinjauan rutin sumber daya di tingkat

korporasi.

Perhatian positif untuk meningkatkan dan menjaga

sumber daya oleh staf korporasi.

Mengenali jenjang karir bagi instalasi dan staf

korporasi termasuk manajemen keselamatan nuklir.

4.2.2. Tingkat instalasi

49

Page 50: KONSEP-KONSEP DAN PENILAIAN TERHADAP BUDAYA KESELAMATANansn.bapeten.go.id/files/Terjemahan_ASCOT_Guidelines.pdf · mungkin perlu pertimbangan khusus selama proses presentasi dan diskusi

Hal ini tentu akan menyita bagian terbesar dari kerja peninjau ASCOT yang

akibatnya dibutuhkan alokasi area dan wawancara untuk memastikan cakupan yang

optimum dalam waktu yang tersedia. Aktivitas instalasi dibagi ke dalam 11 (sebelas)

seksi pengkajian. Meliputi persoalan penting yang melingkari aspek-aspek penting

bagi budaya keselamatan. Pertanyaan disajikan sebagai titik awal dari mana tingkat

pencapaian indikator kunci dapat diukur. Beberapa pertanyaan merupakan

pengulangan atau mirip, yang mengindikasikan seberapa relatif pentingnya hal

tersebut dalam menentukan faktor tertentu, seperti sikap, komitmen, praktik

keselamatan dan komunikasi. Pertanyaan harus dikembangkan lebih lanjut untuk

menyesuaikan dengan kejadian instalasi tertentu dalam membentuk gambaran budaya

keselamatan instalasi. Tujuan tinjauan ASCOT adalah mengkaji budaya keselamatan

suatu organisasi melalui pandangan vertikal dan horizontal atas bermacam sikap,

komunikasi, dan konsistensi dalam implementasi keselamatan kilang.

Anggota tim harus selalu memerhatikan praktik yang baik dan memberikan

contoh peningkatan budaya keselamatan. Penekanannya harus selalu berada pada

aspek positif kinerja dan peningkatan budaya keselamatan dalam organisasi dan

industri nuklir. Namun demikian, aspek negatif yang ada pun harus pula di bawa ke

permukaan untuk dikaji.

4.2.2.1. Menekankan keselamatan

Q 1 (CMI)

Pertanyaan INSAG Dasar: Apakah manajer instalasi memiliki pertemuan rutin

yang hanya didedikasikan pada keselamatan dengan

staf seniornya? Adakah kesempatan bagi staf

nonmanajemen untuk ikut berpartisipasi dalam

pertemuan-pertemuan mengenai keselamatan. Apakah

pertemuan ini juga membicarakan hal-hal keselamatan

50

Page 51: KONSEP-KONSEP DAN PENILAIAN TERHADAP BUDAYA KESELAMATANansn.bapeten.go.id/files/Terjemahan_ASCOT_Guidelines.pdf · mungkin perlu pertimbangan khusus selama proses presentasi dan diskusi

yang penting di instalasi? Di instalasi lainnya dalam

negeri? Di instalasi lain luar negeri?

Pertanyaan Panduan:

Metode apa yang digunakan dalam

memperkenalkan budaya keselamatan kepada staf

nonteknis?

Seberapa pahamkah staf nonteknis dengan isu-isu

keselamatan di instalasi? Di dunia?

Di manakah prioritas-prioritas keselamatan dicatat?

Bagaimanakah penanganan saran dan peningkatan

keselamatan di kilang?

Apa yang dibahas dalam pertemuan ini? Apakah

agenda disirkulasikan kepada staf?

Indikator Kunci:

Pertemuan keselamatan rutin.

Tindakan yang terdokumentasi dan penghentian

operasi

Protokol yang terlaksana baik dalam hal pertemuan

dan tindakan.

Cakupan yang luas mengenai poin-poin agenda.

Umpan balik positif dari staf dalam penerapan dan

akses terhadap pertemuan keselamatan.

Q 2 (CM)

Pertemuan INSAG Dasar: Apakah disertai pertimbangan dalam meminta (sebagai

contoh tinjauan menyeluruh) tinjauan OSART atau

tinjauan eksternal serupa lainnya?

Pertanyaan Panduan:

Apakah tinjauan keselamatan yang demikian

menerima dukungan dari seluruh organisasi?

51

Page 52: KONSEP-KONSEP DAN PENILAIAN TERHADAP BUDAYA KESELAMATANansn.bapeten.go.id/files/Terjemahan_ASCOT_Guidelines.pdf · mungkin perlu pertimbangan khusus selama proses presentasi dan diskusi

Indikator Kunci:

Satu atau lebih tinjauan keselamatan menyeluruh

diminta atau didukung dengan tindak lanjut yang

positif.

Adanya bukti penilaian diri.

Tinjauan keselamatan teknis.

Umpan balik positif dari staf dalam pengajuan bagi

tinjauan eksternal.

Q 3 (MI)

Pertanyaan INSAG Dasar: Adakah proses di mana lebih banyak staf junior dapat

melaporkan masalah terkait keselamatan secara

langsung kepada manajer instalasi? Apakah proses ini

cukup banyak diketahui? Apakah ada mekanisme

dalam melaporkan kesalahan seseorang? Bagaimana

pemberitahuannya kepada staf? Mekanisme apa yang

tersedia bagi staf untuk melaporkan kesalahan meski

kesalahan tersebut cepat diperbaiki atau tidak

ditemukan akibatnya? Apakah staf jarang

menggunakan mekanisme yang ada?

Pertanyaan Panduan:

Bagaimanakah staf junior melaporkan persoalan

keselamatan kepada manajer instalasi?

Sistem apa yang anda gunakan dalam melaporkan

persoalan keselamatan yang kecil?

Indikator Kunci:

Sistem yang tercatat mengenai pelaporan langsung,

termasuk kepada manajer instalasi.

52

Page 53: KONSEP-KONSEP DAN PENILAIAN TERHADAP BUDAYA KESELAMATANansn.bapeten.go.id/files/Terjemahan_ASCOT_Guidelines.pdf · mungkin perlu pertimbangan khusus selama proses presentasi dan diskusi

Umpan balik positif dari staf mengenai pengalaman

pelaporan yang lampau.

Dorongan atau dukungan manajemen atas

pelaporan keselamatan.

Pernyataan kebijakan yang tercatat atas pelaporan

keselamatan.

Ketentuan mengenai kerahasiaan dalam melaporkan

tindakan berisiko di instalasi, korporasi, atau badan

pengawasan.

Q 4 (CMI)

Pertanyaan INSAG Dasar: Apakah sistem pemberian penghargaan

mempertimbangkan faktor-faktor yang terkait dengan

kinerja keselamatan? Apakah staf menyadari adanya

sistem pemberian penghargaan dan sanksi-sanksi

keselamatan?

Pertanyaan Panduan: Sepanjang yang Anda ketahui, apakah rekam

keselamatan atau sikap keselamatan seorang pekerja

berdampak pada promosi karir mereka? Jika ya,

dapatkah Anda memberikan contoh hal ini? Apakah

Anda menganggap upah/gaji seseorang dikaitkan

dengan kinerja keselamatannya? Bagaimana pendapat

Anda mengenai hal ini?

Catatan: Penerimaan atau penolakan pertimbangan-

pertimbangan keselamatan dalam mengkaji penggajian

atau prestasi seseorang memengaruhi sikap seseorang

terhadap budaya keselamatan. Sikap yang kurang

bersahabat dapat menyebabkan kekeliruan pelaporan

53

Page 54: KONSEP-KONSEP DAN PENILAIAN TERHADAP BUDAYA KESELAMATANansn.bapeten.go.id/files/Terjemahan_ASCOT_Guidelines.pdf · mungkin perlu pertimbangan khusus selama proses presentasi dan diskusi

kesalahan dan pengekangan fakta. Pendekatan yang

seimbang diterima sebagai indikator kebijakan yang

adil dan dimengerti baik berupa penghargaan dan

sanksi dalam kinerja keselamatan.

Indikator Kunci:

Tidak ada sanksi yang menurunkan golongan

seseorang.

Seseorang didorong untuk memikirkan

permasalahan keselamatan, melaporkan berbagai

observasi terkait keselamatan.

Kecendrungan yang dapat diamati bagi mereka

yang secara aktif mempromosikan isu-isu

keselamatan supaya lebih dapat ditingkatkan.

4.2.2.2. Definisi tanggung jawab

Q 1 (RCMI)

Pertanyaan INSAG Dasar: Apakah penunjukan tanggung jawab telah diumumkan

secara jelas? Apakah tanggung jawab manajer instalasi

terhadap keselamatan nuklir telah dinyatakan dan

diterima jelas?

Pertanyaan Panduan:

Siapa yang bertanggung jawab terhadap

keselamatan nuklir di suatu tempat?

Catatan: Pendelegasian tanggung jawab oleh

manajer instalasi merupakan elemen kunci dalam

budaya keselamatan. Konsep ini harus dipahami

dan diterimaoleh manajer. Manajer mesti menunjuk

54

Page 55: KONSEP-KONSEP DAN PENILAIAN TERHADAP BUDAYA KESELAMATANansn.bapeten.go.id/files/Terjemahan_ASCOT_Guidelines.pdf · mungkin perlu pertimbangan khusus selama proses presentasi dan diskusi

seseorang untuk memegang tanggung jawab

tertentu dan memastikan bahwa penunjukan ini

telah dimengerti yang bersangkutan.

Indikator Kunci:

Respon harus mengandung poin kunci berikut ini:

o Organisasi pelaksana bertanggung jawab

terhadap keselamatan nuklir.

o Hal ini didelegasikan oleh organisasi pelaksana

kepada manajer instalasi.

o Adanya definisi tanggung jawab setiap orang

yang diterima, jernih, dan jelas.

o Tanggung jawab keselamatan termasuk ke

dalam uraian tugas dan diperkuat dalam sesi

training.

o Penerimaan bahwa setiap orang setidaknya

bertanggung jawab terhadap keselamatan di

bagian masing-masing.

Q 2 (MI)

Pertanyaan INSAG Dasar: Apakah dokumen yang mengidentifikasi tanggung

jawab keselamatan senantiasa diperbarui dan secara

rutin ditinjau? Dengan hasil apa?

(Sebagian ditutup dalam meninjau dokumentasi)

Pertanyaan Panduan:

Siapa yang bertanggung jawab dalam meninjau

dokumen tanggung jawab keselamatan? Bagaimana

penyampaian perubahan tanggung jawab kepada

staf berlangsung?

55

Page 56: KONSEP-KONSEP DAN PENILAIAN TERHADAP BUDAYA KESELAMATANansn.bapeten.go.id/files/Terjemahan_ASCOT_Guidelines.pdf · mungkin perlu pertimbangan khusus selama proses presentasi dan diskusi

Indikator Kunci:

Tanggung jawab yang jelas untuk senantiasa

memperbarui dokumentasi.

4.2.2.3. Seleksi manajer

Q 1 (CMI)

Pertanyaan INSAG Dasar: Apakah staf mengenali bahwa sikap terhadap

keselamatan merupakan hal yang penting dalam seleksi

dan promosi manajer? Bagaimana hal ini

dikembangkan?

Pertanyaan Panduan:

Apakah kriteria utama yang digunakan dalam

menyeleksi manajer?

Bagaimana pemilihan manajer dapat ditingkatkan?

Indikator Kunci:

Kriteria yang baik serta diterima dalam seleksi dan

promosi manajer.

Umpan balik positif dari staf mengenai kriteria

yang digunakan.

Q 2 (CMI)

Pertanyaan INSAG Dasar: Apakah penilaian kinerja tahunan meliputi unsur

spesifik mengenai sikap terhadap keselamatan?

Pertanyaan Panduan:

Mengapa Anda mengharapkan penilaian kinerja

tahunan mencakup sikap keselamatan?

Bagaimana penilaian sikap terhadap keselamatan

dilaksanakan sepanjang tahun?

56

Page 57: KONSEP-KONSEP DAN PENILAIAN TERHADAP BUDAYA KESELAMATANansn.bapeten.go.id/files/Terjemahan_ASCOT_Guidelines.pdf · mungkin perlu pertimbangan khusus selama proses presentasi dan diskusi

Indikator Kunci:

Mekanisme yang baik dalam melakukan tinjauan

rutin terhadap kinerja keselamatan seseorang.

Lembar penilaian kinerja menunjukkan acuan

spesifk bagi keselamatan: kriteria yang diterima

manajer dalam mengukur kinerja keselamatan.

Umpan balik positif dari staf yang dinilai: bukti

adanya sistem pemberian penghargaan dan sanksi

terkait keselamatan.

Q 3 (CMI)

Pertanyaan INSAG Dasar: Dapatkah kasus diidentifikasi di mana sikap terhadap

keselamatan merupakan faktor penting dalam

menyetujui atau menolak promosi ke tingkat

manajemen?

Pertanyaan Panduan:

Sikap apakah yang dianggap diterima terhadap

keselamatan? Dapatkah Anda mengutip sebuah

contoh?

Pernahkah seseorang, sepanjang Anda ketahui,

promosinya pernah ditolak karena sikapnya

terhadap keselamatan? Apakah ada contoh yang

nyata akan hal ini?

Indikator Kunci:

Contoh terakhir mengenai penilaian promosi.

Kriteria yang dipahami dan diterima mengenai

promosi.

Bukti positif sikap keselamatan sebagai kriteria

penyeleksian.

57

Page 58: KONSEP-KONSEP DAN PENILAIAN TERHADAP BUDAYA KESELAMATANansn.bapeten.go.id/files/Terjemahan_ASCOT_Guidelines.pdf · mungkin perlu pertimbangan khusus selama proses presentasi dan diskusi

4.2.2.4. Hubungan antara manajemen instalasi dan pengawas

Q 1 (RCMI)

Pertanyaan INSAG Dasar: Apakah hubungan tersebut berjalan jujur, terbuka,

meski cukup formal? Bagaimana prosedur yang

ditempuh pengawas dalam mengakses dokumentasi?

Ke fasilitas apa? Ke staf pelaksana? Apakah laporan

yang dibutuhkan badan pengawas dibuat dalam waktu

yang tepat? Tingkat apakah dari instalasi yang

berhubungan dengan inspektur pengawasan? Apakah

manajer instalasi rutin bertemu dengan staf

pengawasan?

Pertanyaan Panduan:

Bagaimana bentuk hubungan antara manajemen

instalasi dengan badan pengawas?

Catatan: Hubungan yang terbuka dan konstruktif

dengan pengawas dalam kepentingan keselamatan.

Mungkin staf membutuhkan panduan bagaimana

mereka harus merespon permintaan inspektur

pengawasan terhadap akses dan informasi. Harus

ada dialog berkelanjutan antara kedua belah pihak,

dengan demikian bila timbul isu keselamatan yang

kontroversial akan ada cukup jalinan komunikasi

untuk memecahkan permasalahan dengan sikap

saling hormat dan percaya.

Indikator Kunci:

Keinginan akan diskusi yang terbuka dan jujur.

Cukup formalitas.

58

Page 59: KONSEP-KONSEP DAN PENILAIAN TERHADAP BUDAYA KESELAMATANansn.bapeten.go.id/files/Terjemahan_ASCOT_Guidelines.pdf · mungkin perlu pertimbangan khusus selama proses presentasi dan diskusi

Pertemuan rutin di tingkat manajer instalasi.

Panduan yang jelas kepada staf ketika bekerja sama

dengan inspektur pengawasan.

Persyaratan hubungan informal dengan inspektur

pengawasan di semua tingkatan staf.

Penyerahan laporan sesuai waktunya yang

dibutuhkan pengawas.

Pertanyaan Panduan:

Apakah peran regulator dalam operasi instalasi

sehari-hari?

Apakah Anda menganggap pengawas telah

memonitor aktivitas secara efektif?

Seberapa sering Anda melihat inspektur

pengawasan? Apakah Anda mendiskusikan

pekerjaan Anda?

Pengawas diharapkan menyetarakan keseimbangan

antara formalitas dan hubungan profesional

langsung. Saling hormat antara staf pengawas dan

organisasi pelaksana harus didasarkan pada tingkat

kompetensi bersama. Diskusi rutin gabungan mesti

dilangsungkan mengenai permasalahan dan

pengalaman serta akibat dari ketentuan pengawas.

Individu dari organisasi pelaksana harus menyadari

mekanisme di mana pengawas meyakini dirinya

sendiri terhadap isu-isu keselamatan. Secara teknis,

hubungan inspektur instalasi dengan operator harus

kredibel, dengan integritas kepribadian yang tinggi.

Persyaratan pengawas harus dipahami sejelasnya

59

Page 60: KONSEP-KONSEP DAN PENILAIAN TERHADAP BUDAYA KESELAMATANansn.bapeten.go.id/files/Terjemahan_ASCOT_Guidelines.pdf · mungkin perlu pertimbangan khusus selama proses presentasi dan diskusi

oleh seluruh anggota staf di lokasi dan tujuan-

tujuan keselamatan diterima semua tingkatan.

Indikator Kunci:

Menghargai profesionalisme dan kompetensi teknis

pengawas serta penerimaan manajemen akan

mengindikasikan perkembangan budaya

keselamatan.

Kesediaan menghubungi pengawas untuk

memperoleh saran dan penilaian terhadap beberapa

isu-isu keselamatan.

4.2.2.5. Tinjauan kinerja keselamatan

Q1 (CM)

Pertanyaan INSAG Dasar: Apakah manajemen senior menerima tinjauan rutin

mengenai kinerja keselamatan instalasi? Apakah di

dalamnya termasuk perbandingan dengan kinerja

instalasi nuklir lainnya?

Pertanyaan Panduan:

Siapa yang menyiapkan laporan kinerja

keselamatan yang ditujukan pada manajemen

senior?

Apakah ada harapan yang ditetapkan yang

mendefinisikan tujuan keselamatan internal?

Apa yang dianggap sebagai indikator keselamatan

utama?

Di mana dan kapankah kinerja keselamatan dibahas

dengan manajer senior?

60

Page 61: KONSEP-KONSEP DAN PENILAIAN TERHADAP BUDAYA KESELAMATANansn.bapeten.go.id/files/Terjemahan_ASCOT_Guidelines.pdf · mungkin perlu pertimbangan khusus selama proses presentasi dan diskusi

Indikator Kunci:

Catatan mengenai informasi keselamatan yang

ditujukan pada manajer senior.

Catatan mengenai sistem pelaporan data

keselamatan kepada manajer senior.

Informasi laporan tahunan mengenai isu-isu

keselamatan.

Catatan tindakan yang diberikan manajemen senior

atas trend negatif dalam keselamatan.

Q2 (CM)

Pertanyaan INSAG Dasar: Apakah temuan tinjauan keselamatan ditindaklanjuti

dengan cara yang tepat? Apakah ada umpan balik

kepada manajer dalam implementasi pelajaran yang

diperoleh? Dapatkah manajer mengenali perubahan

yang dihasilkan dari tinjauan?

Pertanyaan Panduan:

Berapa lamakah waktu rata-rata yang dibutuhkan

untuk menyelesaikan persoalan keselamatan yang

mengemuka saat rapat?

Keuntungan apakah yang diambil secara langsung

dari pesan-pesan tinjauan keselamatan tersebut?

Indikator Kunci:

Catatan rencana-rencana tindakan dalam mengatasi

bermacam isu keselamatan.

Sistem penelusuran di tempat untuk memonitor

status isu-isu keselamatan.

Pemilihan pekerja secara khusus, dengan wewenang

menangani isu-isu keselamatan.

61

Page 62: KONSEP-KONSEP DAN PENILAIAN TERHADAP BUDAYA KESELAMATANansn.bapeten.go.id/files/Terjemahan_ASCOT_Guidelines.pdf · mungkin perlu pertimbangan khusus selama proses presentasi dan diskusi

Pertemuan rutin tinjauan keselamatan dan tindakan

penghentian operasi.

Umpan balik positif dari staf dalam mengatasi isu-

isu keselamatan.

Q3 (CM)

Pertanyaan INSAG Dasar: Apakah manajer menyadari bagaimana bila kualitas

keselamatan instalasi mereka dibandingkan dengan

instalasi lainnya dalam perusahaan yang sama? Di

dalam negeri? Di dunia?

Pertanyaan Panduan:

Bagaimana perbandingan peringkat instalasi saat ini

di tingkat nasional dan internasional?

Apakah ada rencana tindakan yang diambil dari

data ini?

Bagaimana trend kinerja keselamatan instalasi saat

ini?

Indikator Kunci:

Sistem penetapan peringkat utilitas.

Laporan data tahunan mengenai kinerja instalasi.

Buletin rutin mengenai status keselamatan instalasi.

Adanya bukti peningkatan sebagai hasil dari

pertukaran informasi antar-instalasi.

Q4 (CMI)

Pertanyaan INSAG Dasar: Apakah staf secara rutin membaca dan memahami

laporan mengenai pengalaman operasi?

62

Page 63: KONSEP-KONSEP DAN PENILAIAN TERHADAP BUDAYA KESELAMATANansn.bapeten.go.id/files/Terjemahan_ASCOT_Guidelines.pdf · mungkin perlu pertimbangan khusus selama proses presentasi dan diskusi

Indikator Kunci:

Pengetahuan yang baik mengenai pengalaman

operasi di seluruh tingkat staf.

Tinjauan modifikasi oleh staf.

Sistem yang baik terhadap umpan balik

pengalaman.

Umpan balik positif dari staf terhadap kecukupan

laporan dan informasi operasi.

Q5 (RCMI)

Pertanyaan INSAG Dasar: Adakah sistem mengenai indikator kinerja keselamatan

dalam program peningkatan kinerja? Apakah indikator

kinerja keselamatan dipahami oleh staf?

Pertanyaan Panduan:

Apa yang Anda ketahui mengenai sistem penilaian

keselamatan di instalasi?

Catatan: Pertanyaan tersebut mengenai penggunaan

dan pemahaman indikator keselamatan sebagai

sarana menilai keefektifan inisiatif peningkatan.

Indikator Kunci:

Suatu instalasi yang mempunyai budaya

keselamatan efektif harus menghasilkan indikator

keselamatan dan menunjukkan hal tersebut kepada

staf beserta penjelasannya.

Indikator tersebut dapat berupa:

o Jumlah dan keparahan peristiwa penting;

o Tidak tersedianya sistem keselamatan;

o Ketersediaan instalasi;

o Paparan radiasi;

63

Page 64: KONSEP-KONSEP DAN PENILAIAN TERHADAP BUDAYA KESELAMATANansn.bapeten.go.id/files/Terjemahan_ASCOT_Guidelines.pdf · mungkin perlu pertimbangan khusus selama proses presentasi dan diskusi

o Tingkat kecelakaan;

o Jumlah perjalanan yang tak terencana;

o Pekerjaan yang ditunda.

Indikator kunci budaya keselamatan lainnya adalah

kemampuan menyebutkan beberapa inisiatif

spesifik instalasi yang ditujukan untuk

meningkatkan keselamatan, mungkin menggunakan

indikator sebagai contoh yang berhasil.

Q6 (CM)

Pertanyaan INSAG Dasar: Apakah manajer menyadari trend indikator kinerja

keselamatan dan penyebab terjadinya trend tersebut?

Pertanyaan Panduan:

Bagaimana manajer memonitor dan meninjau

keselamatan nuklir dan kinerja instalasi?

Catatan: Harus ada rentang atau batasan dalam

pengukuran pengawasan dan praktik, di atas

persepsi lama dari jaminan mutu (quality

assurance). Agar segala sesuatunya dapat dikelola

secara efektif, maka perlu diukur. Oleh karenanya,

diharapkan ada indikator keselamatan. Harus ada

pula penghargaan bagi staf untuk memastikan

bahwa manajemen telah memberikan prioritas

tertinggi bagi persoalan-persoalan keselamatan. Hal

ini dapat berarti pelaksanaan tinjauan khusus dan

pertemuan.

Indikator Kunci:

Adanya pertemuan manajemen rutin mengenai

tinjauan keselamatan;

64

Page 65: KONSEP-KONSEP DAN PENILAIAN TERHADAP BUDAYA KESELAMATANansn.bapeten.go.id/files/Terjemahan_ASCOT_Guidelines.pdf · mungkin perlu pertimbangan khusus selama proses presentasi dan diskusi

Keberadaan indikator-indikator keselamatan

seperti ada atau tidaknya berbagai sistem yang

berhubungan dengan keselamatan;

Jumlah kerusakan instalasi yang tidak

diperbaiki, dll.;

Pemantauan trend mengenai indikator

keselamatan dan melakukan tindakan untuk

meraih peningkatan.

Perbandingan indikator keselamatan dengan

instalasi sejenis lainnya.

Q7 (RMI)

Pertanyaan INSAG Dasar: Bagaimana aturan yang ditetapkan dalam melaporkan

peristiwa yang berhubungan dengan keselamatan di

instalasi? Adakah sistem formal untuk mengeevaluasi

peristiwa itu dan mengambil pelajaran dari hal

tersebut? Adakah mekanisme formal di mana staf

yang terlibat dalam peristiwa penting ditanyai

sehubungan dengan isi akhir laporan.

Pertanyaan Panduan:

Apakah Anda mengetahui peristiwa-peristiwa apa

yang memerlukan pelaporan formal?

Bagaimana tindak lanjut peristiwa tersebut?

Apakah operator melihat atau mencatat laporan

kejadian?

Indikator Kunci:

Instruksi yang jelas mengenai kejadian apa yang

perlu disertai laporan formal, bagaimana dan

kepada siapa;

65

Page 66: KONSEP-KONSEP DAN PENILAIAN TERHADAP BUDAYA KESELAMATANansn.bapeten.go.id/files/Terjemahan_ASCOT_Guidelines.pdf · mungkin perlu pertimbangan khusus selama proses presentasi dan diskusi

Kejadian yang dianalisis untuk pelajaran

keselamatan;

Penggunaan metode-metode faktor manusia;

Keterlibatan staf operasi dalam proses evaluasi;

Sistem untuk mengidentifikasi trend yang

membahayakan;

Kesimpulan dari analisis kejadian digunakan dalam

proses training.

Q8 (MI)

Pertanyaan INSAG Dasar: Adakah grup tinjauan keselamatan yang bekerja penuh

yang melaporkan secara langsung kepada manajer

instalasi? Apakah organisasi tersebut mempunyai

jalinan informasi keselamatan yang efektif dengan

operator instalasi sejenis lainnya? Apakah organisasi

tersebut berperan aktif dalam sistem pelaporan

keselamatan internasional?

Pertanyaan Panduan:

Bagaimana komposisi grup permanen tinjauan

keselamatan? Apakah termasuk tenaga ahli dari

luar?

Apakah grup tinjauan tersebut mengadakan

pertemuan secara rutin atau sesuai kebutuhan?

Apakah tugas utama dari grup peninjau?

Indikator Kunci:

Momen yang tercatat baik dari grup tinjauan

keselamatan.

Sistem peninjauan yang baik dengan grup peninjau

sebagai langkah yang diperlukan.

66

Page 67: KONSEP-KONSEP DAN PENILAIAN TERHADAP BUDAYA KESELAMATANansn.bapeten.go.id/files/Terjemahan_ASCOT_Guidelines.pdf · mungkin perlu pertimbangan khusus selama proses presentasi dan diskusi

Prosedur yang meliputi persetujuan grup peninjau.

Pertemuan rutin antar-instalasi atau jalinan data.

Penerimaan yang positif terhadap grup peninjau

oleh staf pengawasan dan instalasi.

Q9 (RCMI)

Pertanyaan INSAG Dasar: Bagaimanakah trend mengenai jumlah kerusakan yang

belum diperbaiki, perubahan sementara atau manual

operasi yang membutuhkan revisi?

Pertanyaan Panduan:

Jelaskan sistem penelusuran dalam memonitor isu-

isu dan perubahan yang belum terselesaikan?

Bagaimana situasi sekarang mengenai perubahan

sementara dan isu-isu yang belum ditangani?

Indikator Kunci:

Trend positif dalam hal perbaikan kerusakan:

menurunnya jumlah perubahan sementara dalam

durasi yang singkat.

Revisi berkala terhadap manual

Umpan balik positif dari staf terhadap jumlah dan

status prosedur, perubahan, dll.

Sistem yang efektif serta tersusun baik dalam

penelusuran dokumen yang berhubungan dengan

keselamatan.

4.2.2.6. Training

Q1 (MI)

67

Page 68: KONSEP-KONSEP DAN PENILAIAN TERHADAP BUDAYA KESELAMATANansn.bapeten.go.id/files/Terjemahan_ASCOT_Guidelines.pdf · mungkin perlu pertimbangan khusus selama proses presentasi dan diskusi

Pertanyaan INSAG Dasar: Apakah semua training dan training ulang berakhir

dengan pengkajian formal dan dihargai sebagai tugas?

Bagaimana catatan keberhasilan atau kegagalan?

Bagaimana proporsi staf operasi yang ditraining dan

bagaimana bila dibandingkan dengan operator instalasi

nuklir lainnya?

Pertanyaan Panduan:

Training-training pekerjaan apakah yang pernah

Anda terima sejak bergabung sebagai karyawan?

Training spesifik apa yang pernah Anda terima

dalam bidang:

o Praktik keselamatan perorangan/industri;

o Proteksi terhadap radiasi;

o Keselamatan instalasi tenaga nuklir;

o Training khusus pekerjaan untuk

fungsi/aktivitas/pekerjaan Anda?

o Kegawatdaruratan?

Bagian training mana yang penting dalam program

pelatihan Anda dan bagian manakah yang

dimaksud?

Catatan: Pertanyaan pertama akan menjawab

apakah seseorang telah atau tidak mengenali

instruksi dengan baik mengenai persoalan utama

dan akan membantu dalam menilai relatif

pentingnya training berorientasi keselamatan

terhadap produksi.

Indikator Kunci: Staf harus mengenal perbedaan antara:

68

Page 69: KONSEP-KONSEP DAN PENILAIAN TERHADAP BUDAYA KESELAMATANansn.bapeten.go.id/files/Terjemahan_ASCOT_Guidelines.pdf · mungkin perlu pertimbangan khusus selama proses presentasi dan diskusi

Praktik baik keselamatan industri yang diharapkan

dalam setiap industri.

Kontrol dan praktik radiologi kesehatan tertentu.

Bagian terpenting prinsip-prinsip operasi instalasi

nuklir serta aspek keselamatan;

Bagaimana kaitan pekerjaan mereka terhadap

keselamatan instalasi;

Apa yang diharapkan untuk mereka lakukan dalam

keadaan emergensi.

Pertanyaan Panduan:

Sertifikasi atau lisensi apa yang Anda terima untuk

setiap training tersebut? Apakah merupakan

sertifikasi internal (contoh: oleh

perusahaan/instalasi, badan pengawasan)?

Apakah Anda diharuskan untuk, atau apakah Anda

mempunyai jadwal training ulang berkala dan

sertifikasi ulang untuk setiap training yang

berhubungan dengan pekerjaan.

Catatan: Tujuan pertanyaan tersebut adalah untuk

menentukan tingkat formalisme dan kontrol training

di atas persyaratan pengawasan dan menentukan

apakah instalasi tersebut mendukung dan

membutuhkan training ulang di setiap persoalan

keselamatan.

Indikator Kunci: Satu indikator komitmen manajemen dalam

mendukung budaya keselamatan adalah terciptanya

kondisi untuk selalu memperkuat training melampaui

kualifikasi wajib dari operator ruang kontrol, misal: staf

69

Page 70: KONSEP-KONSEP DAN PENILAIAN TERHADAP BUDAYA KESELAMATANansn.bapeten.go.id/files/Terjemahan_ASCOT_Guidelines.pdf · mungkin perlu pertimbangan khusus selama proses presentasi dan diskusi

diperbolehkan mengikuti training dalam bidang

lainnya, namun semua pekerja utama juga harus

mengerti akan maksud dan pentingnya training

tersebut.

Q2 (CMI)

Pertanyaan INSAG Dasar: Sumber daya apa yang dialokasikan bagi pelaksanaan

training? Bagaimana bila hal ini dibandingkan dengan

alokasi pada operator instalasi nuklir lainnya?

Pertanyaan Panduan:

Berdasar apakah alokasi sumber daya bagi training

dilakukan?

Pernahkah tingkat sumber daya ditinjau terhadap

instalasi sejenis lainnya?

Indikator Kunci:

Komitmen di tingkat korporasi dan manajemen

dalam menyediakan sumber daya yang cukup untuk

mencapai training yang efektif.

Q3 (CM)

Pertanyaan INSAG Dasar: Apakah kualitas program training dikaji di tingkat

korporasi dan manajemen instalasi?

Pertanyaan Panduan: Di tingkat manakah kualitas program training dikaji?

Seberapa sering program training dikaji?

Dikaji terhadap apakah program training?

Indikator Kunci: Adanya kebijakan training, fasilitas, staf, dan budget

yang memuaskan.

70

Page 71: KONSEP-KONSEP DAN PENILAIAN TERHADAP BUDAYA KESELAMATANansn.bapeten.go.id/files/Terjemahan_ASCOT_Guidelines.pdf · mungkin perlu pertimbangan khusus selama proses presentasi dan diskusi

Q4 (RMI)

Pertanyaan INSAG Dasar: Apakah ada tinjauan berkala atas penerapan, keakuratan

dan hasil dari penyelenggaraan kursus training? Apakah

tinjauan ini mempertimbangkan umpan balik

pengalaman operasi? Dapatkah staf training

menyebutkan contoh kesalahan operasi yang

mengakibatkan perubahan dalam program training?

Pertanyaan Panduan:

Bagaimana substansi penyelenggaraan training bagi

staf Anda? Bagian mana yang diatur oleh

persyaratan pengawas dan mana yang diatur melalui

kebijakan keselamatan instalasi? Apakah ada

tambahan umpan balik dari persoalan yang muncul

selama operasi instalasi?

Seberapa seringkah substansi training ditinjau

keakuratannya? Oleh Anda? Oleh lainnya (contoh:

manajemen senior)?

Siapakah pengajarnya dan bagaimana mereka

diseleksi? Apakah mereka perlu mengikuti

pelatihan ulang secara berkala? Apakah ada

pertukaran staf antara departemen training dan

operasi?

Catatan: Pertanyaan tersebut dapat menjelaskan

sikap manajer dalam memberikan cukup training

untuk mendukung kebijakan keselamatan melalui

staf yang sangat trampil dan tidak terbatas pada

hanya mencapai apa yang disyaratkan oleh

pengawas.

71

Page 72: KONSEP-KONSEP DAN PENILAIAN TERHADAP BUDAYA KESELAMATANansn.bapeten.go.id/files/Terjemahan_ASCOT_Guidelines.pdf · mungkin perlu pertimbangan khusus selama proses presentasi dan diskusi

Indikator Kunci:

Isi training yang baik dan peninjauan rutin agar

tetap relevan.

Tambahan pengetahuan instalasi.

Mempertahankan relevansi.

Seleksi dan qualifikasi pengajar.

Bukti bahwa isi dan bentuk training tersebut masih

relevan dan baru, contoh: rotasi pengajar melalui

operasi atau bekerja secara shift.

Sesi evaluasi yang berkesinambungan antara

instruktur dan pelajar.

Umpan balik positif dari staf dalam diskusi

mengenai pengalaman operasi dan pembaharuan.

Pertanyaan Panduan:

Bagaimanakah jadwal penyelenggaraan training

agar dapat mempertahankan status kualifikasi

Anda?

Bagaimana persiapan yang harus Anda lakukan

sebelum Anda melaporkan ke sesi training? Sebagai

contoh: apakah Anda mencatat isu-isu yang

mungkin timbul saat shift sehingga Anda dapat

membahasnya dengan pengajar?

Mungkin untuk merencanakan suatu pelatihan atau

demonstrasi?

Catatan: Tujuan dari pertanyaan ini adalah untuk

mengetahui apakah staf bersikap aktif dalam

training dan apakah mereka berusaha mendapatkan

training.

72

Page 73: KONSEP-KONSEP DAN PENILAIAN TERHADAP BUDAYA KESELAMATANansn.bapeten.go.id/files/Terjemahan_ASCOT_Guidelines.pdf · mungkin perlu pertimbangan khusus selama proses presentasi dan diskusi

Indikator Kunci:

Adanya sikap untuk melakukan lebih dari yang

disyaratkan, misal: tidak sekadar hadir karena

merasa wajib.

Persiapan – umpan balik operasi – input.

Memengaruhi substansi oleh staf.

Proposal training juga diusulkan dari penilaian

kinerja staf.

Q5 (MI)

Pertanyaan INSAG Dasar: Seberapa seringkah persyaratan produksi diperbolehkan

menunda jadwal training?

Pertanyaan Panduan:

Bagaimana cara Anda menangani peristiwa tak

terduga yang membutuhkan lebih banyak staf dalam

waktu singkat?

Prosedur apa yang tersedia bagi staf untuk mengejar

training yang terlewatkan?

Masukan apa yang dimiliki departmen training

dalam perencanaan aktivitas produksi?

Berapa kali terjadi penjadwalan ulang training oleh

karena tekanan produksi?

Indikator Kunci:

Jadwal training menyeluruh dan rencana alternatif.

Instruksi manajemen saat terjadi konflik produksi

untuk tetap menyelenggarakan training.

Umpan balik positif dari staf instalasi mengenai

komitmen manajemen terhadap training meski

timbul tekanan produksi.

73

Page 74: KONSEP-KONSEP DAN PENILAIAN TERHADAP BUDAYA KESELAMATANansn.bapeten.go.id/files/Terjemahan_ASCOT_Guidelines.pdf · mungkin perlu pertimbangan khusus selama proses presentasi dan diskusi

Rencana pemanfaatan staf tambahan sebagai

instruktur, misal penasihat teknis, staf instalasi

lainnya, konsultan.

Bukti terselenggaranya sesi training dan shift.

Semua staf menerima kursus training ulang yang

cukup.

Q6 (MI)

Pertanyaan INSAG Dasar: Apakah staf memahami pentingnya batasan dalam

pengoperasian instalasi sesuai tanggung jawab masing-

masing? Apakah staf mengetahui akibat malfungsi

bagian-bagian instalasi terhadap keselamatan?

Pertanyaan Panduan:

Peringatan khusus atau batasan keselamatan apakah

yang mesti diperhatikan dalam pekerjaan Anda?

(misalnya, tekanan, suhu, ketinggian tangki yang

harus Anda kontrol atau diwaspadai?) Apa yang

akan terjadi bila batasan tersebut dilanggar? Apakah

ada sesuatu yang harus diperhatikan di antara hal

tersebut di atas, sehingga Anda tidak melebihi

batasan tersebut tanpa sengaja.

Pernahkah instalasi, sepanjang yang Anda ketahui,

dioperasikan melampaui batasan-batasan operasi?

Catatan: Tujuan pertanyaan ini adalah menggali

kedalaman pengetahuan seseorang mengenai

hubungan aktivitas pekerjaan terhadap keselamatan

instalasi dan pekerja.

74

Page 75: KONSEP-KONSEP DAN PENILAIAN TERHADAP BUDAYA KESELAMATANansn.bapeten.go.id/files/Terjemahan_ASCOT_Guidelines.pdf · mungkin perlu pertimbangan khusus selama proses presentasi dan diskusi

Indikator Kunci: Dialog harus memperoleh berbagai respon yang

mencakup:

Memahami batasan keselamatan yang berhubungan

dengan pekerjaan mereka;

Contoh teladan dan bagaimana pekerjaan spesifik

mereka berhubungan dengan keselamatan instalasi;

Akibat yang mungkin terjadi pada diri sendiri dan

instalasi bila mereka membuat kesalahan dalam

pekerjaan mereka, misal: apa yang mungkin terjadi,

seberapa cepat sebuah krisis berkembang;

Kedalaman pemahaman mengenai dasar-dasar

batasan operasi dan cakupan keselamatan.

Q7 (MI)

Pertanyaan INSAG Dasar Apakah staf dilatih dalam tujuan tertentu sesuai dengan

prosedur berikutnya? Apakah mereka diingatkan secara

rutin? Apakah mereka ditraining dalam prosedur yang

berdasar atas keselamatan.

Pertanyaan Panduan:

Prosedur operasi tertulis seperti apa yang Anda

gunakan dalam kerja harian Anda?

Apakah Anda merasa bahwa operasi tertulis harus

terbuka di depan Anda untuk melakukan tindakan

yang benar dalam urutan yang sesuai? Untuk

operasi normal?

Menurut Anda, seberapa mudah penggunaan

prosedur tersebut?

Mengenai apa sajakah training yang pernah Anda

peroleh mengenai prosedur operasi darurat:

75

Page 76: KONSEP-KONSEP DAN PENILAIAN TERHADAP BUDAYA KESELAMATANansn.bapeten.go.id/files/Terjemahan_ASCOT_Guidelines.pdf · mungkin perlu pertimbangan khusus selama proses presentasi dan diskusi

Bagaimana bimbingan para pengajar terhadap Anda

mengenai dasar-dasar prosedur operasi emergensi?

Seberapa baik Anda diharapkan untuk tetap

mengingatnya?

Bagaimana kebijakan manajemen dalam hal

prosedur berikutnya? Di setiap kasus?

Apakah Anda diberikan otoritas untuk mengambil

alih prosedur?

Pernahkah Anda berperan dalam prosedur proses

validasi? Bagaimana hasilnya?

Pernahkah Anda atau kolega Anda menyarankan

peningkatan atau menemukan kesalahan dalam

prosedur?

Catatan: Prinsip dasarnya adalah bahwa prosedur

resmi yang terencana baik akan meminimalkan

kemungkinan terjadinya kesalahan operator dan

operator harus belajar mempercayai prosedur

tersebut. Bagaimanapun, training tersebut harus

memberi penekanan pada operator tentang perlunya

sikap untuk selalu bertanya, khususnya ketika

terjadi situasi yang berbeda dari yang diharapkan.

Operator sepatutnya merasakan adanya sikap

memiliki prosedur tersebut. Pertanyaan ini harus

pula diajukan pada staf kunci lainnya, contohnya

dalam perawatan atau proteksi radiasi, disertai

cukup penyesuaian.

Indikator Kunci:

76

Page 77: KONSEP-KONSEP DAN PENILAIAN TERHADAP BUDAYA KESELAMATANansn.bapeten.go.id/files/Terjemahan_ASCOT_Guidelines.pdf · mungkin perlu pertimbangan khusus selama proses presentasi dan diskusi

Pengetahuan dasar-dasar prosedur diserta

pemahaman bahwa prosedur mungkin tidak dapat

menjawab semua kemungkinan yang akan terjadi.

Rekomendasi operator untuk perbaikan atau

peningkatan prosedur disatukan dalam cara yang

tepat.

Operator dilibatkan dalam prosedur proses validasi.

Pemahaman yang jelas mengenai kebijakan untuk

mematuhi prosedur.

Keyakinan operator dalam hal akurasi prosedur dan

format.

Q8 (RMI)

Pertanyaan INSAG Dasar: Bagi operator ruang kontrol, apakah sesi training ulang

mengenai simulator mempertimbangkan berbagai

kesulitan yang pernah dialami staf serta bermacam

pertanyaan yang pernah timbul. Apakah penyesuaian

simulator training dibuat segera setelah instalasi

berubah?

Pertanyaan Panduan:

Jelaskan bagaimana Anda menggunakan simulator

ruang kontrol dalam mendukung kebijakan

keselamatan korporasi dan instalasi?

Membahas jumlah dan durasi training simulator

bagi tiap operator? Langkah apa yang Anda ambil

dalam memastikan bahwa operator menerima

simulator dan training lainnya yang terjadwal?

Panduan apa yang Anda pakai untuk menentukan

isi simulator training? Sebagai contoh, berapa

77

Page 78: KONSEP-KONSEP DAN PENILAIAN TERHADAP BUDAYA KESELAMATANansn.bapeten.go.id/files/Terjemahan_ASCOT_Guidelines.pdf · mungkin perlu pertimbangan khusus selama proses presentasi dan diskusi

banyak waktu dihabiskan untuk mempertahankan

keahlian dalam mengatasi operasi normal singkat

dengan berbagai tipe dan kemungkinan simulasi

kecelakaan? Bagaimana Anda memastikan bahwa

masalah operasi atau kekhawatiran operator

instalasi Anda atau instalasi sejenis ditangani dalam

simulator?

Apakah Anda dapat menghadiri dan mengamati

simulator training operator?

Apakah yang Anda lakukan selama sesi simulator

untuk membantu meningkatkan kinerja tim kru

operator, khususnya saat skenario kecelakaan?

Apakah Anda mampu mempertahankan agar model

simulator tetap sesuai dengan perubahan instalasi?

Tambahan apa yang ada pada simulator yang

disediakan untuk operator peralatan: staf perawatan,

dll.?

Catatan: Tujuan pertanyaan ini adalah untuk

menentukan seberapa besar manajer memberikan

prioritas dan nilai pada simulator dan peningkatan

training. Kegagalan dalam memastikan

kebermaknaan dan ketepatan simulator training atau

keberlangsungan komitmen akan memengaruhi

sikap operator terhadap simulator training. Hal yang

ideal adalah menyediakan simulator yang spesifik

terhadap suatu instalasi dalam banyak sesi,

walaupun hal ini tidak mungkin dilaksanakan di

setiap instalasi. Meskipun tingkat operator dan

manajer hanya beberapa kali berkunjung ke lokasi

78

Page 79: KONSEP-KONSEP DAN PENILAIAN TERHADAP BUDAYA KESELAMATANansn.bapeten.go.id/files/Terjemahan_ASCOT_Guidelines.pdf · mungkin perlu pertimbangan khusus selama proses presentasi dan diskusi

simulator, manajemen tersebut harus memberikan

sebanyak mungkin simulator dan menekankan

pentingnya hal tersebut dengan ikut hadir dan

mengamati.

Indikator Kunci:

Frekuensi penggunaan simulator.

Isi: termasuk umpan balik dari operasi dan

permintaan operator.

Mempertahankan kesesuaian simulator dengan

instalasi.

Penggunaan sesi simulator untuk meningkatkan

kinerja tim operator.

Penggunaan bantuan training lainnya bagi peratalan

operator dan staf.

Cakupan simulasi yang baik beserta berbagai

kesalahan.

Keterlibatan manajemen dalam sesi training.

Pertanyaan Panduan:

Seberapa sering Anda berlatih dalam simulator?

Apakah Anda mengikutinya sendiri atau dengan

anggota shift lainnya?

Kejadian atau event apa saja yang tercakup ke

dalamnya, contoh: pola kecelakaan dasar? Kejadian

dari instalasi lainnya, melebihi ragam kecelakaan

dasar?

Bila simulator tidak spesifik terhadap instalasi

tertentu, apakah Anda mampu memakai prosedur

terkini di instalasi Anda?

79

Page 80: KONSEP-KONSEP DAN PENILAIAN TERHADAP BUDAYA KESELAMATANansn.bapeten.go.id/files/Terjemahan_ASCOT_Guidelines.pdf · mungkin perlu pertimbangan khusus selama proses presentasi dan diskusi

Apakah Anda dan kolega mempunyai pendapat

untuk dicantumkan, contoh: berdasar atas

pengalaman operasi?

Catatan: Tujuan dari bahasan ini adalah

menentukan sumber daya dan prioritas yang

diberikan pada training simulator serta besarnya

eksistensi operator dan kontribusinya terhadap

training. Kesempatan bagi pelaksanaan training tim

harus diperhatikan.

Indikator Kunci:

Simulator yang spesifik terhadap instalasi tersedia

bagi operator (dimiliki atau ada di tempat lainnya).

Frekuensi kehadiran mereka.

Komitmen manajemen terhadap training.

Keseimbangan antara operasi normal dan respon

emergensi.

Perasaan memiliki dan partisipasi oleh operator.

Training bagi tim/shift.

Evaluasi hasil training oleh operator.

Q9 (MI)

Pertanyaan INSAG Dasar: Bagi pekerja bagian perawatan, apakah sesi training

menggunakan model dan rekaman video sebelum

melakukan aktivitas perawatan yang kompleks?

Pertanyaan Panduan:

Metode apa yang digunakan staf bagian perawatan

untuk mempersiapkan pekerjaan kompleks?

Bagaimana catatan tingkat dosis instalasi

dibandingkan dengan instalasi lainnya di dunia?

80

Page 81: KONSEP-KONSEP DAN PENILAIAN TERHADAP BUDAYA KESELAMATANansn.bapeten.go.id/files/Terjemahan_ASCOT_Guidelines.pdf · mungkin perlu pertimbangan khusus selama proses presentasi dan diskusi

Berapa besar budget dialokasikan untuk peralatan

khusus, model, dan peralatan video per tahun?

Apakah ada on the job training? Bagaimana

pelaksanaannya?

Apakah Anda mendapatkan cukup waktu persiapan

sebelum melakukan aktivitas perawatan?

Indikator Kunci:

Latihan menghadapi keadaan sesungguhnya dan

peralatan yang digunakan.

Waktu persiapan yang disatukan ke dalam jadwal

kerja.

Referensi prosedural untuk persiapan training.

Umpan balik laporan kejadian untuk persiapan

kerja.

Tingkat dosis rendah dicatat untuk pekerjaan

perawatan.

Rekaman video yang sedang berjalan mengenai

pekerjaan perawatan untuk penggunaan masa yang

akan datang.

Replikasi atau tiruan instalasi dan komponen

pengganti untuk pelatihan.

Keselamatan yang diperkuat dalam dokumentasi

dan sesi training.

Q10 (MI)

Pertanyaan INSAG Dasar: Apakah program training membahas budaya

keselamatan?

Pertanyaan Panduan:

Relevansi mengenai batas-batas operasi diperkuat.

81

Page 82: KONSEP-KONSEP DAN PENILAIAN TERHADAP BUDAYA KESELAMATANansn.bapeten.go.id/files/Terjemahan_ASCOT_Guidelines.pdf · mungkin perlu pertimbangan khusus selama proses presentasi dan diskusi

Konsekuensi terjadinya kesalahan disampaikan ke

semua tingkat staf.

Basis-basis dan penggunaan prosedur tertulis

ditekankan secara terus-menerus dalam training dan

operasi.

Sesi peningkatan budaya keselamatan khusus.

Penerimaan total mengenai validitas prosedur.

Pengakuan oleh manajer mengenai kinerja

keselamatan yang baik.

4.2.2.7. Praktik lokal

Q1 (CM)

Pertanyaan INSAG Dasar: Apakah manajer instalasi telah melakukan inisiatif

terkait keselamatan yang melebihi persyaratan yang

ditetapkan di tingkat korporasi?

Pertanyaan Panduan:

Apa yang Anda ketahui mengenai inisiatif yang

dikemukakan oleh manajer instalasi untuk

meningkatkan keselamatan?

Seberapa efektifkah program peningkatan

keselamatan manajer instalasi?

Sistem apa yang ada untuk mengakui kontribusi

manajer instalasi pada keselamatan? Apakah ada

mekanisme pemberian penghargaan?

Indikator Kunci:

Program unik mengenai keselamatan.

Umpan balik dari staf mengenai inisiatif baru.

82

Page 83: KONSEP-KONSEP DAN PENILAIAN TERHADAP BUDAYA KESELAMATANansn.bapeten.go.id/files/Terjemahan_ASCOT_Guidelines.pdf · mungkin perlu pertimbangan khusus selama proses presentasi dan diskusi

Q2 (RM1)

Pertanyaan INSAG Dasar: Apakah catatan mengenai kinerja atau perawatan

komponen dan sistem dapat dengan mudah diperoleh

kembali? Lengkap? Dipahami? Akurat? Up to date?

(sebagian tercakup oleh tinjauan dokumentasi)

Pertanyaan Panduan: Apakah catatan perawatan digunakan untuk mengetahui

kecenderungan ketahanan peralatan utama?

Indikator Kunci: Catatan perawatan digunakan dalam cara yang positif.

Q3

Pertanyaan INSAG Dasar: Bagaimanakah keadaan umum instalasi dalam hal

tampilan umum dan kebersihan, uap, dan kebocoran

minyak, serta kebersihan buku harian dan berbagai

catatan?

Q4 (CMI)

Pertanyaan INSAG Dasar: Bagaimanakah prosedur pengawasan, peninjauan, dan

akhir dari pekerjaan perawatan yang dilaksanakan oleh

organisasi pendukung?

Pertanyaan Panduan:

Permasalahan khusus yang berhubungan dengan

keselamatan apakah yang diajukan ketika

menggunakan kontraktor dan bagaimana

penanganan hal ini?

Berapa banyak persoalan terkait kontraktor yang

dihadapi instalasi setiap tahunnya?

83

Page 84: KONSEP-KONSEP DAN PENILAIAN TERHADAP BUDAYA KESELAMATANansn.bapeten.go.id/files/Terjemahan_ASCOT_Guidelines.pdf · mungkin perlu pertimbangan khusus selama proses presentasi dan diskusi

Catatan: Kontraktor (dan organisasi pendukung

lainnya) tidak secara rutin diekspose terhadap

budaya keselamatan yang dikembangkan di

instalasi sehingga dibutuhkan usaha khusus untuk

memastikan bahwa pekerjaan dapat dilakukan dan

metode keselamatan berjalan secara memuaskan.

Kuesioner harus menggali apa yang telah dilakukan

dan di atas praktik asuransi komersial kualitas

normal.

Indikator Kunci:

Prosedur spesifik dalam briefing keselamatan

kepada staf kontraktor sebelum mereka memulai

bekerja.

Prosedur spesifik dalam pengawasan, peninjauan,

dan menerima pekerjaan yang telah selesai.

Evaluasi kualitas kontraktor sebelum proses tender

dilaksanakan.

Persoalan yang terkait kontraktor cenderung

menurun.

Pertemuan rutin dengan badan eksternal untuk

membicarakan berbagai isu keselamatan.

Klausul penalti terkait keselamatan dimasukkan ke

dalam kontrak.

Program inspeksi pengawasan dari kerja kontrak.

Ketersediaan catatan proteksi radiasi.

4.2.2.8. Supervisi lapangan oleh manajemen

Q1 (RMI)

84

Page 85: KONSEP-KONSEP DAN PENILAIAN TERHADAP BUDAYA KESELAMATANansn.bapeten.go.id/files/Terjemahan_ASCOT_Guidelines.pdf · mungkin perlu pertimbangan khusus selama proses presentasi dan diskusi

Pertanyaan INSAG Dasar: Bagaimana gaya bekerja supervisor senior saat shift?

Apakah mereka mencari informasi? Apakah mereka

menerima informasi dengan baik? Apakah mereka

secara rutin mengunjungi area di mana pekerjaan yang

berhubungan dengan keselamatan sedang berlangsung?

Apakah mereka ikut terlibat dalam memecahkan

persoalan atau semata mengikuti jadwal? Seberapa

besar waktu yang dihabiskan pekerja shift senior dalam

pekerjaan-pekerjaan administrative?

Pertanyaan Panduan:

Training kepemimpinan, manajemen waktu, dan

supervisi apakah yang diterima oleh senior shift

supervisor (SSS)?

Bagaimana SSS terus memperbarui pengetahuan

instalasi mereka?

Apa lagi yang dapat dilakukan supaya SSS dapat

lebih efektif?

Seberapa sering staf meminta nasihat dan

bimbingan pada SSS?

Apa yang akan terjadi bila SSS tidak berada dalam

ruang kontrol dalam waktu yang lama?

Seberapa banyak pengetahuan yang perlu dimiliki

SSS?

Perbedaan apakah yang ada antara beragam cara

SSS bekerja?

Seberapa besar otoritas yang dimiliki SSS saat

bekerja shift?

Dapatkah seseorang bertindak dominan atas

operator senior saat shift?

85

Page 86: KONSEP-KONSEP DAN PENILAIAN TERHADAP BUDAYA KESELAMATANansn.bapeten.go.id/files/Terjemahan_ASCOT_Guidelines.pdf · mungkin perlu pertimbangan khusus selama proses presentasi dan diskusi

Apakah supervisor operasi menindaklanjuti

aktivitas SSS/operator dan operator lapangan?

Indikator Kunci:

Catatan shift dan dokumentasi pendukung

menunjukkan keikutsertaan dan kunjungan SSS

secara rutin.

Kebijakan yang terdokumentasi dan uraian tugas,

tanggung jawab, serta pertanggungjawaban

keselamatan SSS.

Bantuan yang diberikan kepada SSS dalam tugas

administrasi.

Kriteria seleksi dan training bagi SSS termasuk

dasar-dasar keselamatan dan sikap untuk bertanya.

Q2 (MI)

Pertanyaan INSAG Dasar: Apakah manajer menengah sering melakukan inspeksi

langsung atas sikap mengenai pekerjaan yang

berhubungan dengan keselamatan sesuai dengan

tanggung jawab mereka?

Apakah manajer instalasi dari waktu ke waktu

melakukan inspeksi atas sikap mengenai pekerjaan

yang berhubungan dengan keselamatan?

Apakah manajer senior secara rutin mengunjungi

instalasi? Apakah mereka memperhatikan persoalan

keselamatan?

Pertanyaan Panduan:

Seberapa sering Anda melihat manajer berada di

sekitar instalasi?

86

Page 87: KONSEP-KONSEP DAN PENILAIAN TERHADAP BUDAYA KESELAMATANansn.bapeten.go.id/files/Terjemahan_ASCOT_Guidelines.pdf · mungkin perlu pertimbangan khusus selama proses presentasi dan diskusi

Apakah manajer pernah berkunjung dalam tur

inspeksi?

Apakah keberadaan manajer di sekitar instalasi

menandakan adanya masalah?

Indikator Kunci:

Visibilitas manajemen di sekitar tempat kerja.

Tur inspeksi rutin oleh manajer, khususnya dalam

mencari permasalahan yang terkait keselamatan.

4.2.2.9. Beban kerja

Q1 (RCMI)

Pertanyaan INSAG Dasar: Apakah ada kebijakan yang jelas mengenai batasan

kerja lembur? Staf apa yang berhubungan dengan hal

ini? Bagaimana pengaturan, pengawasan, dan

pelaporan kerja lembur kepada manajer instalasi dan

manajer yang lebih tinggi?

Pertanyaan Panduan:

Bagaimana Anda meyakini bahwa staf telah siap

melaksanakan tugas pada awal shift/hari?

Dimanakah batasan mengenai kerja lembur

disebutkan?

Catatan: Adalah penting untuk tidak mengizinkan

staf mengerjakan tugas bila mereka tidak siap

melakukan itu oleh karena kelelahan, sakit, obat-

obatan, alkohol, dll. Sebagai tambahan kontrol yang

dilakukan manajemen, staf harus didorong untuk

mengembangkan serta mengikuti kode praktik yang

meliputi hal tersebut di atas.

87

Page 88: KONSEP-KONSEP DAN PENILAIAN TERHADAP BUDAYA KESELAMATANansn.bapeten.go.id/files/Terjemahan_ASCOT_Guidelines.pdf · mungkin perlu pertimbangan khusus selama proses presentasi dan diskusi

Indikator Kunci:

Kebijakan tertulis mengenai jam kerja maksimal

dan waktu jeda minimal antara shift.

Pengawasan jam kerja.

Kode praktik dipahami dan di terima.

Rencana alternatif untuk kebutuhan tak terduga bagi

staf.

4.2.2.10. Sikap manajer

Q1 (CMI)

Pertanyaan INSAG Dasar: Bila ada konflik nyata keselamatan dan biaya atau

antara keselamatan dan operasi, apakah manajer

mendiskusikannya dengan anggota staf untuk

memecahkan hal tersebut?

Pertanyaan Panduan:

Bila muncul situasi yang membutuhkan keputusan

antara kepentingan komersial/produksi dengan

pertimbangan keselamatan; siapa yang

menentukan?

Apakah Anda atau kolega Anda dimintai pendapat?

Bila operasi instalasi berhenti oleh karena

komponen yang rusak dan Anda harus mengganti

suku cadang untuk menyelesaikan pekerjaan,

sementara hanya komponen pengganti berkualitas

lebih rendah yang tersedia, apa yang Anda lakukan

agar instalasi kembali berproduksi dengan

penundaan yang minimal?

88

Page 89: KONSEP-KONSEP DAN PENILAIAN TERHADAP BUDAYA KESELAMATANansn.bapeten.go.id/files/Terjemahan_ASCOT_Guidelines.pdf · mungkin perlu pertimbangan khusus selama proses presentasi dan diskusi

Catatan: Sikap manajer terlihat dan sikap staf

dipengaruhi, melalui pertukaran berbagai persoalan

keselamatan nuklir. Khususnya, tampak jelas pada

tiap individu bahwa aspek keselamatan ditempatkan

di atas kepentingan produksi.

Indikator Kunci:

Diskusi dengan staf atas tertundanya operasi

instalasi karena alasan keselamatan.

Komitmen yang jelas kepada keselamatan adalah

tujuan utama.

Keterlibatan, diskusi, dan alasan-alasan dalam

keputusan yang berhubungan dengan keselamatan.

Adanya contoh produksi yang tertunda atas alasan

keselamatan yang memperkuat budaya

keselamatan.

Q2 (RMI)

Pertanyaan INSAG Dasar: Apakah jadwal dan isi pekerjaan dalam shutdown

tahunan diperiksa melalui proses kajian keselamatan

internal?

Pertanyaan Panduan: Dari manakah isi list pekerjaan shutdown diterima?

Catatan: Tujuannya adalah mengetahui apakah list

pekerjaan shutdown dipengaruhi oleh pengalaman

sebelumnya baik dari internal instalasi maupun instalasi

sejenis lainnya. Di samping itu, untuk mengetahui

apakah ada pemeriksaan secara teliti atas list pekerjaan

melalui proses kajian keselamatan yang dilakukan oleh

pihak ketiga dan apakah dapat mengubah list atas

pertimbangan keselamatan.

89

Page 90: KONSEP-KONSEP DAN PENILAIAN TERHADAP BUDAYA KESELAMATANansn.bapeten.go.id/files/Terjemahan_ASCOT_Guidelines.pdf · mungkin perlu pertimbangan khusus selama proses presentasi dan diskusi

Indikator Kunci:

Proses kajian keselamatan yang dilakukan pihak

ketiga.

Pengaruh umpan balik operasi untuk mengubah list.

Suku cadang yang berhubungan dengan

keselamatan dan kondisi perawatan sebelum

memulai pekerjaan.

Q3 (MI)

Pertanyaan INSAG Dasar: Ketika diputuskan penundaan operasi atas

pertimbangan keselamatan, apakah manajer

menggunakan hal ini untuk mengilustrasikan bahwa

keselamatan lebih penting?

Pertanyaan Panduan: Apakah ada sistem untuk memprioritaskan aspek

perawatan yang penting bagi keselamatan?

Catatan: Diharapkan adanya suatu sistem yang

mengutamakan pekerjaan perawatan. Kuesioner

tersebut mesti mendapatkan informasi apakah sistem

prioritas ini dengan jelas menempatkan aspek

keselamatan di atas kepentingan produksi. Kuesioner

ini harus pula mengetahui bagaimana konflik antara

kepentingan keselamatan dengan produksi diselesaikan.

Pertanyaan-pertanyaan tersebut harus diperluas

mencakup perubahan yang perlu dilakukan terhadap

dokumen.

Indikator Kunci: Sistem yang memberikan prioritas puncak pada

pekerjaan yang berhubungan dengan keselamatan mesti

90

Page 91: KONSEP-KONSEP DAN PENILAIAN TERHADAP BUDAYA KESELAMATANansn.bapeten.go.id/files/Terjemahan_ASCOT_Guidelines.pdf · mungkin perlu pertimbangan khusus selama proses presentasi dan diskusi

ada di setiap aktivitas. Konflik antara keselamatan dan

produksi harus didiskusikan dengan staf instalasi yang

berkepentingan. Manajer harus menggunakan

kesempatan ini untuk memberi penekanan bahwa aspek

keselamatan menerima prioritas utama dalam segala

hal. Otoritas untuk menghentikan pekerjaan atas dasar

keselamatan yang dimiliki manajer menunjukkan

adanya penghargaan yang tinggi pada keselamatan.

Q4 (MI)

Pertanyaan INSAG Dasar: Selama periode beban kerja yang tinggi, apakah

manajer meyakini bahwa staf telah diingatkan bahwa

jalan pintas dan ketergesaan adalah tidak tepat?

Pertanyaan Panduan:

Dalam periode beban kerja yang berat dan tekanan

yang tinggi, apakah yang akan Anda dan manajer

Anda diskusikan mengenai rencana tindakan dan

evaluasi keselamatan?

Apakah Anda memeriksa kembali mengenai aspek

keselamatan? Apakah Anda diingatkan oleh

manajemen akan perlunya bersikap waspada dan

benar-benar mematuhi prosedur serta batasan

keselamatan.

Catatan: Sikap individu dan manajer dapat

diperhatikan dan kesan yang didapat melalui

pertukaran dengan berbagai tingkat anggota staf

mendukung penilaian mengenai keefektifan budaya

keselamatan. Contoh dapat tersedia dari

pengalaman sebelumnya untuk mengilustrasikan

91

Page 92: KONSEP-KONSEP DAN PENILAIAN TERHADAP BUDAYA KESELAMATANansn.bapeten.go.id/files/Terjemahan_ASCOT_Guidelines.pdf · mungkin perlu pertimbangan khusus selama proses presentasi dan diskusi

situasi dan hal ini dapat diperoleh dari individu.

Prosedur harus diikuti secara ketat meski metode

yang lebih cepat juga tersedia.

Indikator Kunci:

Diskusi rutin dengan staf mengenai rencana

alternative.

Kontrol dari kontraktor dan staf eksternal untuk

memastikan tidak ada persoalan keselamatan yang

muncul.

Manajer dan staf mengacu pada kebijakan

keselamatan bila terjadi perselisihan.

Komunikasi dengan badan pengawasan untuk

memastikan kejelasan persyaratan-persyaratan.

Kesediaan untuk menjadwal ulang pekerjaan oleh

karena aturan keselamatan.

Q5 (CMI)

Pertanyaan INSAG Dasar: Apakah manajer menjelaskan komitmen mereka pada

staf mengenai budaya keselamatan? Apakah mereka

secara rutin menyebarkan informasi yang relevan

seperti tujuan, pengeluaran, pencapaian, dan

ketidaksempurnaan atau keterbatasan? Langkah praktis

apa yang diambil untuk membantu komitmen

manajemen, seperti menyusun kode etik profesional?

Seberapa seringkah target dari manajemen dituju dalam

meningkatkan keselamatan?

Pertanyaan Panduan: Bagaimana staf didorong untuk menyelesaikan sesuatu

persoalan sesempurna mungkin dalam tiap aspek

keselamatan?

92

Page 93: KONSEP-KONSEP DAN PENILAIAN TERHADAP BUDAYA KESELAMATANansn.bapeten.go.id/files/Terjemahan_ASCOT_Guidelines.pdf · mungkin perlu pertimbangan khusus selama proses presentasi dan diskusi

Catatan: Tujuan dari pertanyaan ini adalah mengupas

praktik manajemen yang dapat membantu

mengembangkan sikap keselamatan yang baik di antara

staf. Mungkin perlu pula memulainya dari area spesifik

yang termasuk ke dalam indikator kunci.

Indikator Kunci:

Bila ada sistem bonus, kinerja keselamatan harus

menjadi sebuah pertimbangan.

Kemungkinan promosi terlihat jelas dipengaruhi

oleh sikap keselamatan.

Sikap terhadap keselamatan merupakan faktor

spesifik dalam penilaian kinerja staf.

Adanya sistem bagi staf untuk menyarankan

peningkatan keselamatan.

Konsep mengenai budaya keselamatan secara

berkala dijelaskan kepada staf.

Digunakannya inisiatif untuk memperoleh

peningkatan dalam area spesifik.

Pelaksanaan kode etik profesional.

Adanya buletin keselamatan yang rutin dan

berbagai forum keselamatan.

Q6 (MI)

Pertanyaan INSAG Dasar: Apakah manajer menyampaikan pelajaran atau hikmah

yang dipetik dari pengalaman mereka sendiri atau

instalasi sejenis? Apakah hal ini merupakan topik

training?

93

Page 94: KONSEP-KONSEP DAN PENILAIAN TERHADAP BUDAYA KESELAMATANansn.bapeten.go.id/files/Terjemahan_ASCOT_Guidelines.pdf · mungkin perlu pertimbangan khusus selama proses presentasi dan diskusi

Pertanyaan Panduan: Bagaimana cara penyampaian pelajaran yang dipetik

dari insiden internal maupun dari instalasi lainnya?

Pertanyaan ini diajukan untuk mengupas sistem

pelaporan insiden dan umpan balik operasional.

Tujuannya adalah mengetahui seberapa besar dan

efektifkah sistem yang berjalan?

Indikator Kunci:

Pelaporan langsung insiden dan prosedur kajian.

Tindakan positif diambil sebagai respon terhadap

insiden.

Adanya pelaporan insiden dari instalasi lainnya dan

pemeriksaan secara teliti atas relevansinya.

Dorongan untuk melaporkan kejadian yang ‘nyaris

gagal’.

Persyaratan pengawasan diubah saat terjadi insiden

eksternal yang kecil.

Q7 (CMI)

Pertanyaan INSAG Dasar: Adakah sistem untuk membawa berbagai persoalan

terkait keselamatan atau peningkatan potensial lainnya

untuk diperhatikan di tingkat manajemen yang lebih

tinggi? Apakah manajer mendorong penggunaan sistem

ini? Apakah respon manajer memuaskan? Apakah

individu yang menyampaikan hal seperti ini diberikan

penghargaan dan diakui secara luas?

Pertanyaan Panduan:

Bagaimana membawa berbagai persoalan atau

peningkatan keselamatan agar diperhatikan

manajemen?

94

Page 95: KONSEP-KONSEP DAN PENILAIAN TERHADAP BUDAYA KESELAMATANansn.bapeten.go.id/files/Terjemahan_ASCOT_Guidelines.pdf · mungkin perlu pertimbangan khusus selama proses presentasi dan diskusi

Bagaimana sikap manajemen terhadap pelaporan

keselamatan?

Mekanisme apa yang tersedia dalam menekankan

perlunya saran-saran yang berhubungan dengan

keselamatan?

Dapatkah Anda menyebutkan sumbangsih saran

keselamatan yang telah Anda tawarkan?

Indikator Kunci:

Keberadaan dan penggunaan sistem untuk

memberikan saran dan umpan balik secara rutin.

Kepuasan sebagai respon menerima saran yang

berhubungan dengan keselamatan.

Adanya sistem untuk memberikan penghargaan

bagi saran yang membangun.

Adanya sistem yang memprioritaskan pelaporan

keselamatan di atas hal lainnya.

Kesadaran untuk menggunakan sistem pemberian

saran keselamatan instalasi.

Q8 (MI)

Pertanyaan INSAG Dasar: Apakah sikap manajer dan staf terhadap kajian

keselamatan dan audit memengaruhi aktivitas mereka?

Apakah mereka mendiskusikan dengan stafnya

mengenai bermacam hasil dan metode di mana

keterbatasan yang ada dapat dikoreksi? Seberapa

responsifkah mereka terhadap peningkatan yang

dihasilkan? Bagaimanakah sikap manajer atas aplikasi

pengukuran Jaminan Kualitas terhadap aktivitas

mereka?

95

Page 96: KONSEP-KONSEP DAN PENILAIAN TERHADAP BUDAYA KESELAMATANansn.bapeten.go.id/files/Terjemahan_ASCOT_Guidelines.pdf · mungkin perlu pertimbangan khusus selama proses presentasi dan diskusi

Pertanyaan Panduan:

Apakah Anda merasakan adanya manfaat atas audit

dan kajian atau merasa terganggu dalam

melaksanakan tugas Anda?

Apa yang Anda rasakan mengenai pengukuran

Jaminan Kualitas seperti inspeksi dan tes?

Apakah Anda memahami mengapa hal ini

dilakukan dan bagaimana tindak lanjut atas hasil

yang diperoleh?

Apakah menurut Anda pengukuran Jaminan

Kualitas meningkatkan aspek keselamatan dalam

pekerjaan Anda?

Catatan: Tanggung jawab manajerial termasuk

implementasi berbagai praktik pengawasan, yang

beberapa di antaranya melampaui implementasi

tradisional pengukuran jaminan kualitas. Hal ini

termasuk, sebagai contoh, kajian berkala atas

program training, praktik pekerjaan, dan aktivitas

pengkajian. Pelaksanaan praktik ini tergantung pada

aktivitas organisasi dan mungkin membutuhkan

partisipasi grup dan individu yang melekat pada

berbagai prinsip dan praktik yang disepakati.

Dengan cara demikian, jalannya sistem manajemen

keselamatan dipastikan melalui proses internal.

Merupakan tanggung jawab manajemen dan pekerja

untuk berjuang sebaik mungkin dalam usaha

mencapai tujuan- tujuan keselamatan mereka.

Pertanyaan harus dikembangkan untuk menyelami

96

Page 97: KONSEP-KONSEP DAN PENILAIAN TERHADAP BUDAYA KESELAMATANansn.bapeten.go.id/files/Terjemahan_ASCOT_Guidelines.pdf · mungkin perlu pertimbangan khusus selama proses presentasi dan diskusi

dalamnya komitmen serta memahami proses

jaminan kualitas.

Indikator Kunci:

Pemahaman dan apresiasi mengenai perlunya

melakukan evaluasi perubahan dalam parameter

operasi, persyaratan untuk perawatan, modifikasi

instalasi, dan operasi nonrutin instalasi lainnya.

Q9 (CMI)

Pertanyaan INSAG Dasar: Apakah manajemen mengkaji kinerja personil secara

berkala, termasuk kajian sikap mereka terhadap

keselamatan? Apakah manajer memberikan

pengakuan kepada anggota staf yang bertindak tepat

dalam aspek keselamatan?

Pertanyaan Panduan:

Apakah Anda merasakan bahwa staf telah

ditempatkan dalam posisi yang sesuai dengan

kualifikasinya dan mempunyai pengalaman yang

cukup untuk mengatasi munculnya situasi

abnormal?

Bagaimana manajer memberikan penghargaan atas

tindakan keselamatan luar biasa yang dilakukan

staf?

Khususnya bagi staf operasi dan perawatan,

bagaimana tingkat pergantian staf dan apakah ada

implikasinya terhadap keselamatan nuklir?

Catatan: Respon tersebut mesti didukung dengan

pertanyaan mengenai tingkat pengalaman yang

dirasa perlu dalam posisi yang penting dan

97

Page 98: KONSEP-KONSEP DAN PENILAIAN TERHADAP BUDAYA KESELAMATANansn.bapeten.go.id/files/Terjemahan_ASCOT_Guidelines.pdf · mungkin perlu pertimbangan khusus selama proses presentasi dan diskusi

kontribusi terhadap keselamatan. Tingginya tingkat

pergantian staf bisa jadi merupakan indikasi

rendahnya semangat kerja staf. Meskipun

persyaratan training telah dipenuhi, keseimbangan

pengalaman dalam semua grup masih perlu dijaga

sehingga tetap ada beberapa anggota senior dalam

tiap grup.

Indikator Kunci:

Rendahnya pergantian staf, rendahnya perpindahan

staf, promosi sesuai dengan kinerjanya, pengalaman

dengan situasi abnormal, pengabdian yang cukup

dalam pekerjaan penting, dan ekspresi keyakinan

dalam grup dan manajemen.

Pengakuan bagi staf yang memberi kontribusi pada

keselamatan dan kritik membangun dari staf

terhadap kemampuan dan kesediaan manajer untuk

mengakui pentingnya bekerja secara aman.

Kesadaran akan perlunya keseimbangan

pengalaman dalam tiap grup.

Kesadaran mengenai tingkat pergantian staf dan

alasan di balik nilai tersebut.

Diambilnya langkah-langkah positif untuk

mencegah persoalan menjadi serius.

Q10 (RCMI)

Pertanyaan INSAG Dasar: Bagaimana respon manajemen terhadap diabaikannya

keselamatan dan pelanggaran atas spesifikasi teknis

terkait keselamatan?

98

Page 99: KONSEP-KONSEP DAN PENILAIAN TERHADAP BUDAYA KESELAMATANansn.bapeten.go.id/files/Terjemahan_ASCOT_Guidelines.pdf · mungkin perlu pertimbangan khusus selama proses presentasi dan diskusi

Pertanyaan Panduan:

Bagaimana perasaan Anda mengenai reaksi

manajemen atas pelanggaran atau pengabaian batas-

batas keselamatan?

Apakah sikap manajemen terhadap pelanggaran

keselamatan dapat Anda terima?

Dalam pandangan Anda, apakah pelanggaran yang

terjadi diinvestigasi oleh manajer dengan

selayaknya?

Apakah Anda merasakan bahwa manajemen

memahami akar permasalahan dari pelanggaran

keselamatan?

Catatan: Staf harus memahami bahwa manajemen

harus bertindak terhadap pelanggaran atau

pengabaian batas-batas keselamatan. Kegagalan

dalam menyelesaikan persoalan akan menyebabkan

staf menjadi bingung akan pentingnya bermacam

persyaratan keselamatan yang ada. Semua peristiwa

penting yang terjadi di lokasi mesti dianalisis

dengan kerja sama yang kuat bersama staf terkait

untuk membantu semua staf dalam mengevaluasi

kekuatan dan kelemahan mereka. Jangan ada

ketidakjelasan atas batas-batas yang ditentukan atau

sistem yang diacu manajemen dalam menghadapi

berbagai pelanggaran yang terjadi. Berbagai contoh

pelanggaran harus ditanyakan beserta tindakan yang

diketahui dan dirasakan oleh individu.

Indikator Kunci:

99

Page 100: KONSEP-KONSEP DAN PENILAIAN TERHADAP BUDAYA KESELAMATANansn.bapeten.go.id/files/Terjemahan_ASCOT_Guidelines.pdf · mungkin perlu pertimbangan khusus selama proses presentasi dan diskusi

Persetujuan batas-batas keselamatan, pemahaman

konsekuensi pelanggaran.

Meyakini kemampuan manajemen dalam bertindak

adil, contoh pelanggaran kasus sebelumnya dan

tindakan manajemen yang menunjukkan hasil yang

positif.

Ekspresi kebencian, perlakuan tak adil terhadap

pelanggar sebelumnya, tindakan tak efektif oleh

manajemen atau adanya kekeliruan persepsi atas

siapa yang harus bertanggung jawab dapat

mengindikasikan terjadinya suatu permasalahan.

Q11 (CMI)

Pertanyaan INSAG Dasar: Sistem apa yang ada untuk menyampaikan pada

manajer mengenai pencapaian atau kegagalan

keselamatan?Apakah manajer mewaspadai perlunya

mengenali kelemahan staf mereka, untuk menentukan

persyaratan training atau menyediakan dukungan

lainnya?

Pertanyaan Panduan:

Seberapa baikkah pengetahuan manajer mengenai

sikap keselamatan staf mereka? Bagaimana mereka

dapat mengukur hal ini?

Apakah manajer meyakini bahwa training ekstra

lainnya atau dukungan bagi staf dilaksanakan?

Indikator Kunci:

Manajer selalu diinformasikan mengenai jumlah

perintah kerja terkait keselamatan yang belum

terselesaikan.

100

Page 101: KONSEP-KONSEP DAN PENILAIAN TERHADAP BUDAYA KESELAMATANansn.bapeten.go.id/files/Terjemahan_ASCOT_Guidelines.pdf · mungkin perlu pertimbangan khusus selama proses presentasi dan diskusi

Kajian manajerial berkala mengenai pengadaan

training.

Sistem berkala mengenai penilaian kinerja staf.

Q12 (CMI)

Pertanyaan INSAG Dasar: Apakah manajer ikut berpartisipasi dalam kursus

training staf di mana kebijakan keselamatan dan

prosedur dijelaskan? Apakah mereka juga

menyumbang bahan untuk training? Apakah mereka

mengikuti training staf mereka dan apakah mereka

menyadari status training dan tingkat kemampuan

mereka? Apakah mereka mendorong anggota staf untuk

memanfaatkan waktu sebagai instruktur? Apakah

manajer itu sendiri mengikuti training ulang dalam

persoalan keselamatan.

Pertanyaan Panduan:

Program training apa yang tersedia bagi staf Anda?

Apakah bahasan utama dari training staf Anda

berhubungan dengan keselamatan instalasi dan

personel?

Apakah training tersebut disyaratkan dalam

peraturan? Apakah juga disyaratkan oleh instalasi

sebagai persyaratan tugas? Dengan sendirinya,

adakah penyimpanan catatan dan/atau sertifikat atau

lisensi dikeluarkan? Siapa yang menentukan standar

kualifikasinya?

Sebagai manajer, perhatian apa yang Anda berikan

dalam mengkaji isi dan hasil training bagi staf

Anda?

101

Page 102: KONSEP-KONSEP DAN PENILAIAN TERHADAP BUDAYA KESELAMATANansn.bapeten.go.id/files/Terjemahan_ASCOT_Guidelines.pdf · mungkin perlu pertimbangan khusus selama proses presentasi dan diskusi

Apakah Anda menemui kesulitan dalam

menyediakan waktu atau fasilitas training yang

Anda inginkan?

Apakah Anda menghadiri sesi training untuk

memastikan bahwa proses pembelajaran sedang

berlangsung?

Apakah Anda, Anda sendiri, mengikuti training

ulang secara berkala? Jenis apa? Dengan kesadaran

sendiri atau karena diwajibkan?

Catatan: Bagi setiap manajer yang diwawancara,

pertanyaan yang diajukan harus mencoba untuk

menentukan apakah ada cukup perhatian, prioritas,

dan sumber daya diberikan dan bila tidak,

mengapa? Manajer harus memahami tujuan dari

usaha training untuk mendukung kebijakan

keselamatan?

Indikator Kunci:

Kewajiban training formal (contoh: pengeluaran

sertifikat atau lisensi).

Catatan selalu diperbarui dan tetap akurat.

Pemanfaatan waktu untuk training oleh manajer dan

staf.

Adanya sumber daya yang cukup dan kompeten.

Konflik potensial antara training dan produksi

terselesaikan.

Manajer menerima training dalam hal manajemen

dan kemampuan berkomunikasi.

Pertanyaan Panduan:

102

Page 103: KONSEP-KONSEP DAN PENILAIAN TERHADAP BUDAYA KESELAMATANansn.bapeten.go.id/files/Terjemahan_ASCOT_Guidelines.pdf · mungkin perlu pertimbangan khusus selama proses presentasi dan diskusi

Siapakah pengajarnya? Apakah Anda merasa

mereka mampu membantu meningkatkan atau

mengembangkan kemampuan Anda?

Apakah supervisor atau manajer Anda pernah

mengamati sesi training Anda atau berperan dalam

sesi tersebut?

Apakah pengajar dan manajer mendiskusikan isi

atau hasil training Anda secara langsung dengan

Anda?

Hasil apa saja yang didiskusikan?

Catatan: Sebagai gambaran lebih jauh kepada staf

atas komitmen manajemen terhadap budaya

keselamatan dan training terkait, juga dalam rangka

melaksanakan praktik manajemen yang baik,

manajer harus secara rutin mengamati apa yang

sedang diajari dan bagaimana staf menerima

training tersebut. Manajer harus membuka diri

terhadap saran yang diberikan staf untuk

mengembangkan training. Bila staf tidak merasakan

cukupnya perhatian manajemen terhadap training,

staf akan cenderung menjadi kurang termotivasi.

Indikator Kunci: Staf merasa bahwa:

Manajer secara rutin mengunjungi sesi training

mereka.

Manajer atau pengajar bersikap terbuka pada

masukan staf.

103

Page 104: KONSEP-KONSEP DAN PENILAIAN TERHADAP BUDAYA KESELAMATANansn.bapeten.go.id/files/Terjemahan_ASCOT_Guidelines.pdf · mungkin perlu pertimbangan khusus selama proses presentasi dan diskusi

Manajer menekankan hasil atau persyaratan

pengawasan dan berbagai kebutuhan yang

diungkapkan staf.

Pendapat staf mengenai isi training

dipertimbangkan.

Staf training dihargai dan dipercaya.

Kualifikasi dan pengalaman manajer baik.

Q13 (MI)

Pertanyaan INSAG Dasar: Apakah manajer instalasi dari waktu ke waktu

menginspeksi pelaksanaan pekerjaan yang berhubungan

dengan keselamatan? Apakah manajer secara berkala

meninjau pelaksanaan tugas serta kewajiban staf

mereka? Apakah dokumen yang berhubungan selalu

diperbarui? Apakah manajer secara berkala hadir di

tempat kerja untuk meninjau aktivitas terkait

keselamatan? Apakah manajer menengah sering

melakukan inspeksi langsung terhadap pelaksanaan

pekerjaan terkait keselamatan yang tanggung jawabnya

mereka pegang?

Pertanyaan Panduan:

Seberapa sering Anda menerima kunjungan dari

manajer Anda selama hari/minggu/bulan kerja?

Apakah manajer membantu Anda dalam

kunjungannya?

Apakah Anda menginginkan jumlah kunjungan

seperti ini ditingkatkan?

Apakah Anda dapat mendiskusikan semua aspek

pekerjaan dengan manajer Anda?

104

Page 105: KONSEP-KONSEP DAN PENILAIAN TERHADAP BUDAYA KESELAMATANansn.bapeten.go.id/files/Terjemahan_ASCOT_Guidelines.pdf · mungkin perlu pertimbangan khusus selama proses presentasi dan diskusi

Catatan: Kehadiran manajer di lokasi kerja

membuka kesempatan bagi mereka untuk

menekankan secara langsung mengenai pentingnya

keselamatan. Merupakan tugas manajer untuk

memastikan bahwa staf mereka merespon dan

memperoleh manfaat dari praktik yang ditentukan

dan, melalui sikap dan contoh, memastikan bahwa

staf mereka terus termotivasi menuju kinerja

individu yang tinggi dalam pekerjaannya. Penting

sekali memastikan bahwa kehadiran manajer

dipandang dan dihormati di mata para pekerjanya

karena hal ini akan meningkatkan semangat

ketertarikan individu terhadap tugas yang menanti.

Indikator Kunci: Jarang hadir atau tidak pernah kelihatan di lokasi kerja

mengindikasikan kurangnya ketertarikan manajer.

Rendahnya reputasi atau ketertutupan dapat

menyebabkan individu enggan menerima pengarahan

keselamatan dari manajemen. Melakukan kunjungan

berkala dan tinjauan kerja dapat membantu. Diskusi

terbuka mengenai keselamatan dan pembagian tugas.

Advis juga diminta dan diberikan oleh staf dan

manajer.

Q14 (CMI)

Pertanyaan INSAG Dasar: Apakah manajer memberikan perhatian pada

lingkungan pekerjaan fisik staf mereka?

Pertanyaan Panduan:

105

Page 106: KONSEP-KONSEP DAN PENILAIAN TERHADAP BUDAYA KESELAMATANansn.bapeten.go.id/files/Terjemahan_ASCOT_Guidelines.pdf · mungkin perlu pertimbangan khusus selama proses presentasi dan diskusi

Apa yang dapat ditingkatkan dalam lingkungan

pekerjaan fisik Anda? Siapa yang dapat mengubah

itu? Mengapa hal ini tidak diubah? Sudahkah Anda

meminta peningkatan dalam lingkungan pekerjaan

Anda? Kepada siapa? Hasilnya apa?

Catatan: Lingkungan pekerjaan biasanya

merupakan area yang paling penting bagi individu

dan lingkungan yang dikelola oleh manajemen

dapat membentuk sikap individu.

Ketidaksempurnaan kondisi fisik dapat

memengaruhi kinerja pekerja dan tingkat

keselamatan yang berhubungan dengan pekerjaan.

Manajemen bertanggung jawab dalam menyediakan

suatu lingkungan yang mendatangkan praktik kerja

yang aman. Adanya ketidaksempurnaan dalam area

ini dapat dianggap individu sebagai pengabaian

terhadap keselamatan dan pekerja oleh manajemen.

Rendahnya kepercayaan diri dan atmosfer yang

tidak menyenangkan dapat disebabkan dari kualitas

lingkungan pekerjaan fisik yang kurang dari

semestinya. Bagi staf untuk melaksanakan tugasnya

dengan tenang, fasilitas yang memuaskan harus

disediakan, termasuk: fitur fisik mengenai lokasi

kerja, ketepatan kontrol, instrumen, peralatan dan

perlengkapan; ketersediaan informasi yang

diperlukan, standar perawatan; dan, khususnya,

beban kerja bagi tiap individu.

Indikator Kunci:

106

Page 107: KONSEP-KONSEP DAN PENILAIAN TERHADAP BUDAYA KESELAMATANansn.bapeten.go.id/files/Terjemahan_ASCOT_Guidelines.pdf · mungkin perlu pertimbangan khusus selama proses presentasi dan diskusi

Faktor positifnya adalah kepuasan dengan tempat

kerja dan kondisi yang berhubungan dengan

pelaksanaan pekerjaan dengan aman dan efisien.

Keyakinan akan ketertarikan manajemen dan

perhatian pada lingkungan pekerja mengindikasikan

adanya situasi yang menyenangkan.

Beberapa faktor negative dapat tampak dari

inspeksi lingkungan secara langsung.

Berbagai pertanyaan dapat dikemukakan untuk

menentukan sikap individu terhadap bermacam

ketidaksempurnaan.

Penerimaan akan buruknya kualitas lingkungan

fisik dan rendahnya dorongan untuk memperbaiki

hal tersebut mengindikasikan lemahnya hubungan

manajemen/pekerja dan situasi keselamatan secara

keseluruhan.

4.2.2.11. Sikap individu

Q1 (MI)

Pertanyaan INSAG Dasar: Apakah staf sadar akan komitmen manajemen terhadap

budaya keselamatan?

Pertanyaan Panduan:

Apa yang Anda pahami mengenai istilah ‘budaya

keselamatan’?

Bagaimanakah bentuk kebijakan keselamatan

korporasi dan perusahaan serta bagaimana

implementasinya?

107

Page 108: KONSEP-KONSEP DAN PENILAIAN TERHADAP BUDAYA KESELAMATANansn.bapeten.go.id/files/Terjemahan_ASCOT_Guidelines.pdf · mungkin perlu pertimbangan khusus selama proses presentasi dan diskusi

Catatan: Bila manajemen instalasi menginginkan

budaya keselamatan yang baik, mereka harus

menyampaikan apa yang mereka inginkan secara

efektif dengan staf. Cara lain menanyakan hal ini

adalah dengan bertanya apa yang membuat instalasi

tertentu aman. Diskusi dari sudut ini dapat

menunjukkan pemahaman mengenai budaya

keselamatan tanpa harus menemukan istilah yang

spesifik. Organisasi yang mengoperasikan instalasi

nuklir harus mengeluarkan statemen kebijakan

keselamatan yang menyatakan berbagai tujuan

organisasi dan komitmen korporasi pada

keselamatan. Maksud utamanya adalah adanya

pemahaman bahwa keselamatan merupakan

gabungan dari berbagai karakter dan sikap yang

memastikan diberikannya perhatian yang memadai

pada isu-isu keselamatan nuklir. Sistem manajemen

dan kontrol tidak sepenuhnya efektif dalam diri

mereka sendiri; sikap untuk bertanya, pendekatan

komunikasi individu yang tepat dan bijaksana juga

sangat penting bagi peningkatan dan pengembangan

budaya keselamatan.

Indikator Kunci: Harus ada statemen kebijakan yang:

Menyatakan tanggung jawab organisasi pelaksana

dalam hal keselamatan.

Menyatakan komitmen menuju kinerja keselamatan

yang sempurna.

108

Page 109: KONSEP-KONSEP DAN PENILAIAN TERHADAP BUDAYA KESELAMATANansn.bapeten.go.id/files/Terjemahan_ASCOT_Guidelines.pdf · mungkin perlu pertimbangan khusus selama proses presentasi dan diskusi

Menyatakan bahwa keselamatan merupakan hal

yang sangat penting dan bila perlu berada di atas

tekanan komersial.

Statemen kebijakan harus dapat diakses seluruh staf

dan mereka harus diingatkan mengenai hal tersebut

dari waktu ke waktu.

Kebijakan harus diimplementasikan melalui

struktur manajemen yang menunjuk tanggung

jawab atas aktivitas penting terkait keselamatan di

lokasi.

Q2 (MI)

Pertanyaan INSAG Dasar: Dapatkah personel menyimpulkan bahwa kinerja

keselamatan yang rendah diduga sebagai akibat dari

kelirunya tindakan yang mereka lakukan sendiri? Dan

oleh mereka yang juga terkait dalam bidang pekerjaan

yang berhubungan? Apakah staf berhenti dan berpikir

tatkala menghadapi situasi yang tak terduga? Dalam

kasus seperti apakah tindakan mereka diinspirasi aspek-

aspek keselamatan?

Pertanyaan Panduan:

Bila Anda harus bekerja/mengoperasikan

item/peralatan/sistem instalasi dan kemudian Anda

menyadari bahwa itu adalah item/peralatan/sistem

yang salah dan Anda telah membuat kesalahan,

bagaimana tindakan/sikap yang Anda lakukan

terhadap kesalahan tersebut – tindakan manajemen

– sikap kolega?

109

Page 110: KONSEP-KONSEP DAN PENILAIAN TERHADAP BUDAYA KESELAMATANansn.bapeten.go.id/files/Terjemahan_ASCOT_Guidelines.pdf · mungkin perlu pertimbangan khusus selama proses presentasi dan diskusi

Seandainya Anda diharapkan untuk menggunakan

suatu prosedur dalam sebuah operasi/tugas dan saat

prosedur berjalan separuh, Anda menemukan

adanya kesalahan dalam instruksi, tindakan segera

apa yang akan Anda lakukan serta bagaimana

tindak lanjutnya?

Note: Pemilihan pertanyaan yang akan diajukan

oleh pewawancara mengenai sikap dan tingkah laku

membutuhkan kesesuaian antara konteks

pertanyaan dengan persyaratan kerja individu.

Respon harus mengindikasikan tindakan individu

dalam tempat kerja actual mereka dan persepsi

mereka terhadap reaksi yang diharapkan dari

manajemen, supervisor dan kolega. Respon

terhadap pertanyaan mengenai situasi yang

mungkin terjadi harus diajukan pewawancara

kepada yang lainnya, pertanyaan yang tepat

mengenai perasaan individu, reaksi, serta persepsi

atas akibat terjadinya kesalahan kerja. Kesalahan,

bila terjadi, mesti dipandang sebagai sebuah sumber

pengalaman yang dapat dipetik hikmahnya daripada

melihatnya sebagai suatu masalah. Individu harus

didorong untuk mengidentifikasi, melaporkan, dan

mengoreksi ketidaksempurnaan kerja mereka untuk

membantu dirinya serta yang lain dalam mencegah

timbulnya persoalan di masa mendatang. Bila perlu,

mereka harus dibantu manajemen dan kolega untuk

meningkatkan kinerja mereka berikutnya. Namun,

bila terjadi defisiensi berulang dan mengabaikan hal

110

Page 111: KONSEP-KONSEP DAN PENILAIAN TERHADAP BUDAYA KESELAMATANansn.bapeten.go.id/files/Terjemahan_ASCOT_Guidelines.pdf · mungkin perlu pertimbangan khusus selama proses presentasi dan diskusi

penting ini, individu harus meminta dan menerima

tanggung jawab manajemen untuk menghasilkan

tinjauan yang memuaskan, karena, bila tidak,

seseorang akan dapat berprasangka terhadap

keselamatan. Sikap individu dan pengalaman

mereka terhadap aplikasi tinjauan ini harus ditelaah

selama pengajuan pertanyaan untuk menentukan

apakah hal ini dipandang efektif atau

kontraproduktif.

Indikator Kunci: Adanya pendekatan yang jujur, menerima kesalahan,

berani menghadapi pembalasan yang tidak dibenarkan,

dan perhatian mengenai perlunya memperbaiki situasi

secara pribadi dan bersama.

Pertanyaan Panduan: Bila mungkin, hal apakah yang ingin Anda ubah untuk

membantu Anda melakukan pekerjaan Anda lebih

aman dari yang Anda kerjakan sekarang dan untuk

membuat instalasi menjadi lebih aman?

Catatan: Individu harus mampu menyebutkan seberapa

penting pekerjaan yang ia lakukan dalam konteks

keselamatan instalasi secara keseluruhan. Setiap respon

harus dievaluasi sesuai dengan pengaruhnya terhadap

situasi keselamatan. Tingkat pengaruh ini bergantung

pada jumlah hambatan yang ditemui dalam kinerja

individu atau kelompok. Berbagai contoh saran dalam

meningkatkan keselamatan yang diprakarsai oleh

individu atau grup dapat dikemukakan; bagaimanapun,

111

Page 112: KONSEP-KONSEP DAN PENILAIAN TERHADAP BUDAYA KESELAMATANansn.bapeten.go.id/files/Terjemahan_ASCOT_Guidelines.pdf · mungkin perlu pertimbangan khusus selama proses presentasi dan diskusi

hasilnya harus diperhatikan untuk menentukan reaksi

dan sikap manajemen terhadap respon ini.

Indikator Kunci:

Tindakan positif dalam pelaksanaan.

Saran mengenai peningkatan keselamatan diterima

oleh manajemen.

Adanya perasaan menjadi pekerja yang berharga

dan diperhatikan.

Kesediaan untuk mengakui kesalahan.

Q3 (CMI)

Pertanyaan INSAG Dasar: Apakah staf dengan jelas dapat menyebutkan tanggung

jawab kerjanya secara lengkap? Bisakah mereka

menyebutkan dokumen mengenai hal tersebut?

Pertanyaan Panduan: Apakah tanggung jawab Anda dan, khususnya,

bagaimana hubungannya dengan keselamatan?

Catatan: Pemahaman dan kesepakatan mengenai

tanggung jawab yang diemban seseorang merupakan

bagian yang penting dalam budaya keselamatan yang

sehat. Kepada individu yang lebih senior pertanyaan

dapat diperluas untuk melihat apa yang diketahui

mengenai tanggung jawab utama kolega lainnya dan

bagaimana hal tersebut ditambahkan. Individu harus

mampu mengacu pada statemen tertulis mengenai

tanggung jawab kerjanya.

Indikator Kunci: Individu akan mampu menyebutkan tanggung jawab

kerjanya bila ada budaya keselamatan yang baik.

112

Page 113: KONSEP-KONSEP DAN PENILAIAN TERHADAP BUDAYA KESELAMATANansn.bapeten.go.id/files/Terjemahan_ASCOT_Guidelines.pdf · mungkin perlu pertimbangan khusus selama proses presentasi dan diskusi

Khususnya, dengan jelas ia dapat memutuskan,

melakukan atau menyarankan mengenai sesuatu hal.

Staf harus mengapresiasi pentingnya tugas mereka dan

memahami bahwa merekalah yang bertanggung jawab

dalam areanya.

Q4 (MI)

Pertanyaan INSAG Dasar: Mampukah personel bagian operasi dan perawatan

menyebutkan pelanggaran terakhir terhadap batasan

operasi instalasi, menjelaskan mengapa hal tersebut

terjadi dan pernyataan apa yang telah dikeluarkan untuk

mencegah terulangnya kejadian yang sama?

Pertanyaan Panduan:

Seberapa sering instalasi dijalankan di luar batas

keselamatannya?

Siapa yang mengemban tanggung jawab dalam

menganalisis dan melaporkan pelanggaran terhadap

batas keselamatan?

Pernahkah Anda terlibat dalam tinjauan

pelanggaran keselamatan?

Pernahkah Anda mengalami kejadian tak terduga di

instalasi?

Di manakah Anda saat itu dan apa yang Anda

lakukan?

Bagaimana keadaan akhirnya? Adakah diskusi

mengenai kejadian tersebut?

Bagaimana reaksi Anda saat itu? Meskipun Anda

belum pernah mengalami kejadian seperti itu,

bagaimana reaksi Anda dalam keadaan demikian?

113

Page 114: KONSEP-KONSEP DAN PENILAIAN TERHADAP BUDAYA KESELAMATANansn.bapeten.go.id/files/Terjemahan_ASCOT_Guidelines.pdf · mungkin perlu pertimbangan khusus selama proses presentasi dan diskusi

Catatan: Sulit sekali mengkaji reaksi terhadap

kejadian yang tak terduga sebelum kejadian tersebut

terjadi. Namun demikian, diperlukan usaha untuk

memperkuat metode procedural koreksi dan

pemahaman yang jelas akan jalur komunikasi

menyusul terjadinya kejadian yang tak terduga.

Individu mesti dilatih untuk mengingatkan

supervisor dan manajemen atas kejadian seperti itu,

sementara pada saat yang sama juga mengambil

tindakan untuk memastikan keselamatan instalasi.

Pengalaman harus ditinjau secara berkala untuk

memastikan ada pelajaran yang diambil,

ditemukannya evaluasi korektif yang diperlukan

dan implementasi secara tepat. Kajian yang

seksama dan kuatnya respon korektif merupakan

indikator budaya keselamatan yang penting. Hasil

dari analisis keselamatan, termasuk probabilistic

analisis keselamatan, harus dikonsultasikan secara

rutin untuk membantu pengambilan keputusan saat

isu spesifik muncul, juga untuk memberikan staf

pengetahuan yang mendalam mengenai pentingnya

fitur keselamatan yang mencakup operasi dan

desain instalasi.

Indikator Kunci: Kepercayaan terhadap kemampuan individu dalam

menangani setiap kejadian dengan cara yang aman dan

terkendali dapat dipastikan dengan menyelenggarakan

simulasi kejadian. Staf yang merespon dengan rasa

percaya diri dan tidak ragu biasanya yakin dengan jalur

114

Page 115: KONSEP-KONSEP DAN PENILAIAN TERHADAP BUDAYA KESELAMATANansn.bapeten.go.id/files/Terjemahan_ASCOT_Guidelines.pdf · mungkin perlu pertimbangan khusus selama proses presentasi dan diskusi

komunikasi yang digunakan meskipun tak mengetahui

tindakan spesifik apa yang perlu dilakukan untuk

mengontrol keadaan tersebut. Operator harus

menunjukkan kemampuan sikap analitis atas semua

kejadian dan menyampaikan pemberitahuan dengan

jelas serta memiliki pengetahuan teknis dasar untuk

meredakan persoalan-persoalan keselamatan.

Q5 (MI)

Pertanyaan INSAG Dasar: Apakah prosedur yang tertulis diikuti secara ketat

meski ada metode yang lebih cepat?

Pertanyaan Panduan:

Apakah prosedur yang ada membuat pekerja

frustrasi ketika tekanan produksi muncul? Apa yang

akan terjadi pada pekerja bila ia mengabaikan

prosedur tersebut?

Bagaimanakah pengontrolan atas berbagai

perubahan, tes khusus, dan penyesuaian? Seberapa

ketat manajemen menaati prosedur?

Catatan: Pengontrolan yang ketat atas masalah ini

dianggap penting karena ada bermacam aktivitas

nonrutin yang berdampak besar terhadap

keselamatan. Keseriusan mengontrol aktivitas ini

merupakan indikator yang baik atas kesadaran

keselamatan yang dipegang manajemen instalasi.

Penyimpangan dari prosedur sepatutnya tidak

ditoleransi dan keraguan menjalankan prosedur

merupakan cerminan dari rendahnya budaya

keselamatan.

115

Page 116: KONSEP-KONSEP DAN PENILAIAN TERHADAP BUDAYA KESELAMATANansn.bapeten.go.id/files/Terjemahan_ASCOT_Guidelines.pdf · mungkin perlu pertimbangan khusus selama proses presentasi dan diskusi

Indikator Kunci:

Adanya prosedur untuk semua aktivitas yang

berkaitan erat dengan keselamatan.

Prosedur seyogyanya tidak dianggap sebagai beban

lebih atau tak berhubungan dengan kemampuan.

Sepatutnya tak ada penyimpangan prosedur yang

diperbolehkan.

Perubahan dan penyesuaian prosedur yang

membutuhkan otorisasi di tingkat yang sesuai

dengan kebermaknaan keselamatan tersebut.

Q6 (RMI)

Pertanyaan INSAG Dasar: Seberapa perhatian staf terhadap kelengkapan dan

keakuratan catatan, buku pemantauan dan dokumentasi

lainnya?

Pertanyaan Panduan:

Apakah ada pemeriksaan rutin atas penyelesaian

catatan pemantauan dan dokumentasi lainnya?

Seberapa mudah memperoleh catatan tersebut?

Indikator Kunci:

Kesadaran yang penuh mengenai pentingnya

kelengkapan dan keakuratan dokumentasi.

Pemeriksaan rutin terhadap hal ini oleh supervisor.

Q7 (MI)

Pertanyaan INSAG Dasar: Langkah apa yang diambil staf bila mereka

memperhatikan tindakan yang dapat mengurangi

batasan keselamatan? Sikap apa yang diambil individu

116

Page 117: KONSEP-KONSEP DAN PENILAIAN TERHADAP BUDAYA KESELAMATANansn.bapeten.go.id/files/Terjemahan_ASCOT_Guidelines.pdf · mungkin perlu pertimbangan khusus selama proses presentasi dan diskusi

sehubungan dengan kesalahan mereka sendiri yang

dapat memengaruhi keselamatan?

Pertanyaan Panduan:

Bagaimana reaksi Anda bila Anda memperhatikan

bahwa batas keselamatan sedang atau dapat

menurun?

Perkecualian apa yang dianggap diterima?

Apakah Anda menginformasikan atasan Anda atas

setiap tindakan yang Anda ambil di luar prosedur,

meskipun tindakan tersebut positif?

Indikator Kunci:

Bukti adanya pendekatan analisis yang dilakukan

sendiri atas bermacam aktivitas. Kebijakan yang

diterima mengenai pelaporan terbuka dan

pertanggungjawaban atas kesalahan. Umpan balik

dari staf mengenai pengalaman pribadi atas

pelaporan yang keliru.

Adanya pendekatan analisis yang dilakukan sendiri.

Kebijakan yang tertulis dan adanya sistem dalam

melaporkan serta pembetulan kesalahan.

Sikap untuk bertanya dan pendekatan yang teliti

terhadap keselamatan.

Mengeluarkan pernyataan atas terjadinya kesalahan.

Q8 (MI)

Pertanyaan INSAG Dasar: Apa yang akan dilakukan operator, instruktur, atau

anggota staf perawatan tatkala ia menemukan suatu

langkah yang ia kira merupakan kesalahan dalam

menjalankan prosedur tertulis?

117

Page 118: KONSEP-KONSEP DAN PENILAIAN TERHADAP BUDAYA KESELAMATANansn.bapeten.go.id/files/Terjemahan_ASCOT_Guidelines.pdf · mungkin perlu pertimbangan khusus selama proses presentasi dan diskusi

Pertanyaan Panduan:

Seberapa sering Anda temukan kesalahan dalam

prosedur? Apa yang Anda lakukan mengenai hal

tersebut?

Seberapa besar tingkat keyakinan dalam hal akurasi

procedural dan relevansi isi prosedur?

Indikator Kunci:

Bukti yang tercatat mengenai perubahan prosedur

dari masukan staf.

Kebijakan yang diterima mengenai tindakan

pelaporan atas kesalahan prosedur.

Tinjauan procedural berkala terhadap dokumen

yang berhubungan dengan keselamatan.

Pengesahan oleh staf dalam hal prosedur

keselamatan.

Q9 (MI)

Pertanyaan INSAG Dasar: Apakah staf memakai mekanisme pelaporan

ketidaksempurnaan keselamatan dan menyarankan

peningkatan? Apakah mekanisme tersebut digunakan

untuk melaporkan kesalahan individu? Apakah juga

digunakan meski tak muncul akibat yang merugikan?

Apakah respon staf memuaskan terhadap investigasi

persoalan keselamatan serta membantu dengan efektif

dalam mencari penyebab dan implementasi

peningkatan? Apakah rekan kerja tampak membantu

terhadap mereka yang menunjukkan sikap dan tindakan

keselamatan yang baik seperti memperhatikan

118

Page 119: KONSEP-KONSEP DAN PENILAIAN TERHADAP BUDAYA KESELAMATANansn.bapeten.go.id/files/Terjemahan_ASCOT_Guidelines.pdf · mungkin perlu pertimbangan khusus selama proses presentasi dan diskusi

perawatan, kelengkapan masukan dalam buku

pemantauan dan ketaatan pada prosedur?

Pernyataan Panduan:

Bagaimana konsekuensi posisi pekerja instalasi

oleh karena munculnya kesalahan yang berkaitan

dengan aspek keselamatan?

Apakah Anda menganggap pelaporan keselamatan

Anda mengenai berbagai persoalan atau pengajuan

peningkatan keselamatan diberikan perhatian yang

memadai oleh manajemen?

Indikator Kunci:

Laporan tentang masukan staf yang berhubungan

dengan ketidaksempurnaan keselamatan.

Adanya komite keselamatan pekerja.

Berbagai teknik mengenai pengkajian diri yang

sistematis.

Adanya program pemberian penghargaan dan

hadiah.

Sikap yang baik mengenai pelaporan keselamatan.

Q10 (RMI)

Pertanyaan INSAG Dasar: Apakah staf ruang kontrol bersikap waspada dan hati-

hati setiap saat?

Pertanyaan Panduan: Dalam keadaan siap operasi, pernahkah terjadi

penurunan sistematis instalasi atau adakah pengkajian

tertulis bahwa staf shift bertugas menjaganya agar tetap

stabil?

119

Page 120: KONSEP-KONSEP DAN PENILAIAN TERHADAP BUDAYA KESELAMATANansn.bapeten.go.id/files/Terjemahan_ASCOT_Guidelines.pdf · mungkin perlu pertimbangan khusus selama proses presentasi dan diskusi

Indikator Kunci:

Pengakuan bahwa perasaan jemu merupakan

masalah bagi staf shift selama menjalankan operasi.

Tindakan untuk mengatasi perasaan bosan.

Q11 (RMI)

Pertanyaan INSAG Dasar: Apakah staf menggunakan kesempatan training secara

maksimum? Apakah mereka menjalankan metode yang

dapat diandalkan, persiapan kerja yang diperlukan

lengkap dan berpartisipasi secara aktif dalam diskusi?

Pertanyaan Panduan:

Seberapa besar keuntungan yang Anda peroleh dari

training? Apakah bermanfaat?

Apa yang tidak Anda suka dari sesi training?

Seberapa besar dedikasi staf terhadap persiapan

training dan belajar mandiri?

Indikator Kunci:

Hasil training menunjukkan tren yang terus

konsisten dan tingkat kelulusan yang tinggi.

Adanya iklim training yang interaktif,

Saran bagi kebutuhan training yang diajukan staf.

Rendahnya jumlah absen selama sesi training.

Q12 (RCMI)

Pertanyaan INSAG Dasar: Apakah staf menyampaikan pengalaman mereka secara

efektif dengan individu dan grup lain? Adakah contoh

yang dapat disebutkan?

Pertanyaan Panduan:

120

Page 121: KONSEP-KONSEP DAN PENILAIAN TERHADAP BUDAYA KESELAMATANansn.bapeten.go.id/files/Terjemahan_ASCOT_Guidelines.pdf · mungkin perlu pertimbangan khusus selama proses presentasi dan diskusi

Adakah pengaruh eksternal instalasi yang

cenderung mengganggu terciptanya jalinan

komunikasi yang baik diantara staf?

Seberapa sering staf bertemu untuk mendiskusikan

pengalaman dan peningatan keselamatan?

Catatan: Di sejumlah besar instalasi nuklir,

sebagaimana proyek industri skala besar lainnya,

terdapat campuran berbagai kultur, kebangsaan,

bahasa, atau keyakinan yang berbeda di antara staf.

Perbedaan ini seyogyanya tidak menjadi

penghalang jalinan komunikasi dan oleh karena itu

budaya keselamatan, yang mereka pahami harus

secara hati-hati ditangani untuk mencegah kesulitan

dan meningkatkan komunikasi yang baik.

Keterlibatan staf dalam program keselamatan dan

tinjauan akan membantu interaksi dan komunikasi.

Indikator Kunci:

Kesadaran akan berbagai isu dan langkah positif

untuk memastikan diperolehnya komunikasi yang

baik dan efektif.

Digunakannya satu macam bahasa dalam semua

komunikasi teknis di lokasi.

Diterbitkannya paper tentang inisiatif keselamatan

oleh staf.

Umpan balik positif dari staf mengenai kebebasan

berkomunikasi serta interaksi yang efektif

antarpekerja.

Pertemuan staf secara berkala dan interaksi social.

Partisipasi staf dalam tinjauan rutin keselamatan.

121

Page 122: KONSEP-KONSEP DAN PENILAIAN TERHADAP BUDAYA KESELAMATANansn.bapeten.go.id/files/Terjemahan_ASCOT_Guidelines.pdf · mungkin perlu pertimbangan khusus selama proses presentasi dan diskusi

Q13 (RCMI)

Pertanyaan INSAG Dasar: Apakah sikap staf terhadap tinjauan keselamatan dan

audit memengaruhi area pekerjaan mereka? Seberapa

responsive mereka dalam usaha memperoleh

peningkatan?

Apakah staf berpartisipasi dalam tinjauan menyeluruh

mengenai aktivitas keselamatan yang dimaksudkan

untuk mengurangi kesalahan manusia?

Pertanyaan Panduan:

Apakah pihak yang diaudit menganggap auditor

tersebut secara teknis kompeten?

Apakah manajer memberikan dukungan atas

pelaksanaan audit pada stafnya? Apakah mereka

menjelaskan kebutuhan pelaksanaan audit dan

apakah mereka menyediakan waktunya untuk

briefing dengan auditor?

Apakah laporan audit disampaikan dengan staf yang

berhubungan, khususnya dengan mereka yang

berpartisipasi aktif?

Apakah hasil audit disampaikan dengan staf yang

berhubungan, khususnya dengan mereka yang

berpartisipasi aktif?

Apakah tindakan korektif yang ditemukan auditor

didiskusikan dengan seksama dan, begitu diterima,

apakah juga dikerjakan dengan semestinya?

Apakah auditor menghargai praktik yang baik dan

apakah penghargaan seperti ini disampaikan?

122

Page 123: KONSEP-KONSEP DAN PENILAIAN TERHADAP BUDAYA KESELAMATANansn.bapeten.go.id/files/Terjemahan_ASCOT_Guidelines.pdf · mungkin perlu pertimbangan khusus selama proses presentasi dan diskusi

Indikator Kunci:

Keberadaan program audit.

Staf memandang tinjauan dan audit sebagai peluang

daripada sebagai sebagai beban.

Adanya debat antarstaf tentang berbagai temuan

audit.

Penerimaan dan implementasi perubahan yang

dihasilkan dari pelaksanaan audit dan tinjauan.

Dihargainya pelaksanaan audit.

4.3. ORGANISASI RISET

4.3.1. Masukan riset untuk analisis keselamatan

Organisasi pendukung, termasuk mereka yang mendesain, manufaktur,

konstruksi, dan riset, sangat memengaruhi keselamatan instalasi nuklir. Tujuan utama

mereka bersinggungan dengan kualitas produk, apakah itu mendesain, laporan

keselamatan, pengembangan software atau output penting lainnya terhadap

keselamatan. Dasar bagi budaya keselamatan dalam organisasi seperti ini adalah

mengarahkan penyusunan kebijakan dan praktik untuk mencapai kualitas yang

diinginkan, dan dengan demikian dapat menggapai tujuan keselamatan operator atau

pengguna berikutnya.

Organisasi riset memiliki persoalan tertentu yang harus diselesaikan, yang

terpisah dari operasi harian instalasi. Banyak badan riset yang dari waktu ke waktu

hanya bekerja pada aplikasi nuklir dan staf mereka mungkin tidak sepenuhnya up to

date dengan batasan dan aplikasi operasi berbagai peralatan dan sistem yang ada.

Keyakinan instalasi akan integritas dan akurasi hasil riset merupakan hal yang sangat

penting dalam membentuk dasar budaya keselamatan. Berbagai pertanyaan dalam

123

Page 124: KONSEP-KONSEP DAN PENILAIAN TERHADAP BUDAYA KESELAMATANansn.bapeten.go.id/files/Terjemahan_ASCOT_Guidelines.pdf · mungkin perlu pertimbangan khusus selama proses presentasi dan diskusi

bagian ini adalah untuk menentukan seberapa besar derajat dukungan dan keyakinan

yang diterima dan yang diinginkan oleh instalasi dan regulator dari badan riset.

Berbagai pertanyaan dan indikator mungkin perlu disesuaikan oleh anggota

tim agar cocok dengan tipe dan format organisasi terkait. Selama kurun waktu

tersebut, penekanan harus diberikan pada masukan riset dalam melakukan analisis

keselamatan bagi instalasi maupun badan pengawasan. Pengkajian terpisah yang

disusun oleh organisasi riset harus mempertimbangkan kecocokan dengan pengguna

dan sponsor. Oleh karenanya, berbagai pertanyaan panduan spesifik harus ditinjau

dan disesuaikan dengan fungsi badan pengawas atau badan riset.

Q1 (S)

Pertanyaan INSAG Dasar: Apakah peneliti memahami bagaimana hasil pekerjaan

mereka akan digunakan dalam analisis keselamatan?

Apakah mereka cukup memahami bagaimana data

mereka digunakan dalam menambahkan atau

memperhitungkan beragam parameter yang berbeda

dari eksperimen mereka? Apakah peneliti mengenali

kekurangan dan keterbatasan hasil mereka?

Pertanyaan Panduan:

Dalam bidang riset apakah organisasi Anda saat ini

bertugas?

Seberapa baikkah interaksi peneliti dengan instalasi

dan badan pengawasan selama berlangsungnya

proyek pekerjaan?

Sistem apa yang Anda miliki agar staf riset tetap up

to date dengan aplikasi instalasi dan keselamatan?

Seberapa sering staf riset berkunjung ke instalasi?

124

Page 125: KONSEP-KONSEP DAN PENILAIAN TERHADAP BUDAYA KESELAMATANansn.bapeten.go.id/files/Terjemahan_ASCOT_Guidelines.pdf · mungkin perlu pertimbangan khusus selama proses presentasi dan diskusi

Indikator Kunci:

Interaksi rutin antara instalasi, pengawas, dan

peneliti;

Kunjungan instalasi secara rutin;

Sistem yang terstruktur dalam melakukan

rekruitmen staf dengan kualifikasi dan

pengalaman yang baik.

Adanya program training untuk meningkatkan

pengetahuan riset melalui pengalaman praktis.

Q2 (S)

Pertanyaan INSAG Dasar: Apakah Anda mengikuti analisis keselamatan dan

mengizinkan mereka mengenali kesalahan dalam

pekerjaan mereka? Apakah mereka melaporkan adanya

kesalahan pelaksanaan atau interpretasi yang mungkin

terjadi?

Pertanyaan Panduan:

Sistem apa yang Anda punya untuk menjamin dan

mengesahkan hasil riset?

Bagaimana perincian dan pencatatan keterbatasan

hasil?

Apakah Anda dikonsultasikan oleh perancang

instalasi, utilitas atau badan pengawasan saat perlu

memperhitungkan hasil Anda?

Metode jaminan kualitas apa yang Anda gunakan

untuk memastikan standar dalam perhitungan

computer?

Indikator Kunci:

125

Page 126: KONSEP-KONSEP DAN PENILAIAN TERHADAP BUDAYA KESELAMATANansn.bapeten.go.id/files/Terjemahan_ASCOT_Guidelines.pdf · mungkin perlu pertimbangan khusus selama proses presentasi dan diskusi

Sistem yang terstruktur dan diterima dalam

pengesahan hasil.

Bukti tercatat yang dilakukan staf riset mengenai

pemeriksaan analisis keselamatan.

Diskusi terbuka ketika dibutuhkan perhitungan

hasil;

Persyaratan Jaminan Kualitas yang diakui dalam

perhitungan computer.

Q3 (S)

Pertanyaan INSAG Dasar: Dalam topik tertentu, cukup jelaskah grup atau individu

yang bertanggung jawab dalam memantau informasi

baru atau data internasional? Hubungan personal

apakah yang telah dikembangkan untuk tetap mengikuti

data terbaru? Adakah mekanisme untuk melaporkan

informasi baru yang mungkin bertentangan dengan

analisis keselamatan sebelumnya? Adakah prosedur

pelaporan lain yang tersedia bila pemberitahuan tingkat

pertama tidak efektif? Seberapa sering mekanisme ini

digunakan?

Pertanyaan Panduan:

Kontrak riset seperti apakah yang dilaksanakan saat

ini, dalam jangka pendek atau panjang?

Bagaimana alokasi penanganan kerja riset?

Apa yang dapat dilakukan peneliti bila ia

menemukan adanya data terbaru yang bertentangan

dengan kerja yang telah disepakati sebelumnya di

instalasi?

126

Page 127: KONSEP-KONSEP DAN PENILAIAN TERHADAP BUDAYA KESELAMATANansn.bapeten.go.id/files/Terjemahan_ASCOT_Guidelines.pdf · mungkin perlu pertimbangan khusus selama proses presentasi dan diskusi

Indikator Kunci:

Alokasi yang jelas dan pengakuan kerja.

Sistem yang baik dalam memantau bagi data baru.

Jalinan internasional.

Program pertukaran bagi pekerja riset.

Sistem yang terstruktur untuk menarik dan

mengkoreksi data.

Q4 (S)

Pertanyaan INSAG Dasar: Adakah mekanisme yang memastikan bahwa riset yang

terkait untuk memecahkan masalah keselamatan

operasional dan desain dipraktikkan dan dilaksanakan

dalam cara yang tepat?

Pertanyaan Panduan:

Sistem apa yang Anda gunakan untuk mengontrol

perencanaan dan menentukan prioritas kontrak

riset?

Siapa yang memutuskan atau menetapkan prioritas?

Siapa yang dikonsultsikan dalam penjadwalan

kerja?

Apakah staf menyadari mengenai pertimbangan

atas keputusan yang diambil dalam pertemuan

alokasi prioritas dan perencanaan?

Indikator Kunci:

Sistem yang baik berkaitan dengan alokasi kerja

dan penentuan prioritas;

Kunsultasi dengan staf instalasi/pengawas

mengenai persyaratan;

127

Page 128: KONSEP-KONSEP DAN PENILAIAN TERHADAP BUDAYA KESELAMATANansn.bapeten.go.id/files/Terjemahan_ASCOT_Guidelines.pdf · mungkin perlu pertimbangan khusus selama proses presentasi dan diskusi

Umpan balik positif terhadap pengambilan

keputusan dan tenggat waktu.

Q5 (RS)

Pertanyaan INSAG Dasar: Seberapa tepatkah hasil penelitian yang diberikan pada

proses pengawasan dan desain? Adakah kebijakan

tentang melakukan publikasi berkala atas hasil riset

dalam jurnal yang memerlukan tinjauan menyeluruh?

Pertanyaan Panduan:

Seberapa baikkah dokumentasi riset?

Seberapa banyak kontribusi organisasi terhadap

publikasi mengenai hasil riset?

Adakah proyek riset multilateral yang dilaksanakan

saat ini? Proyek apakah itu?

Sistem apa yang Anda punya untuk memastikan

dilangsungkannya tinjauan teliti mengenai hasil

riset?

Apakah hubungan antara peneliti, pengawas, dan

utilitas?

Bagaimanakah Anda menyampaikan hasil riset ke

instalasi atau regulator?

Apa yang dipahami peneliti mengenai istilah

budaya keselamatan?

Indikator Kunci:

Program kerja sama internasional yang berkembang

baik.

Sistem yang baik mengenai publikasi dan

penyampaian kerja riset.

Apresiasi di semua tingkat terhadap konsep budaya

keselamatan.

128

Page 129: KONSEP-KONSEP DAN PENILAIAN TERHADAP BUDAYA KESELAMATANansn.bapeten.go.id/files/Terjemahan_ASCOT_Guidelines.pdf · mungkin perlu pertimbangan khusus selama proses presentasi dan diskusi

Umpan balik positif dari pengawas dan utilitas

terhadap peneliti.

4.4. ORGANISASI DESAIN

Organisasi desain membantu instalasi dan pengawas mengontrol keselamatan

dalam hal perawatan dan operasi nuklir. Instalasi bisa mempunyai pandangan yang

berbeda mengenai kinerja organisasi desain; namun, organisasi ini dapat berpengaruh

besar terhadap budaya keselamatan instalasi sesuai dengan peran mereka di tingkat

instalasi. Luasnya cakupan pertanyaan yang diajukan sangat bergantung pada ruang

lingkup kerja tim desain di utilitas. Mungkin perlu pula melakukan kunjungan

kembali ke organisasi pendukung bila respon instalasi atau pengawas

mengindikasikan adanya kekeliruan dalam memahami persoalan yang dianggap

disebabkan dari riset atau desain. Budaya keselamatan dalam organisasi desain

mungkin membutuhkan pengkajian sebagai suatu tinjauan individu; namun, pola

pertanyaan dan indikator kunci yang ada pada dasarnya mirip dengan bahasan lainnya

yang disusun oleh instalasi dan badan pendukung.

4.4.1. Kode mengenai desain aspek keselamatan

Q1 (S)

Pertanyaan INSAG Dasar: Proses apa yang ada untuk melakukan verifikasi dan

pengesahan berbagai kode perhitungan computer?

Apakah peneliti terkait ikut terlibat? Apakah kode

desain keselamatan diverifikasi dan disahkan untuk

keadaan yang spesifik? Apakah keterbatasan kode

dipertimbangkan secara eksplisit dalam desain proses

tinjauan? Bagaimana mekanisme formal pelaporan

persoalan bila masukan perhitungan computer

129

Page 130: KONSEP-KONSEP DAN PENILAIAN TERHADAP BUDAYA KESELAMATANansn.bapeten.go.id/files/Terjemahan_ASCOT_Guidelines.pdf · mungkin perlu pertimbangan khusus selama proses presentasi dan diskusi

sebelumnya dianggap tidak benar? Apakah mekanisme

seperti ini pernah perlu digunakan?

Pertanyaan Panduan:

Metode apa yang Anda gunakan dalam memberikan

akreditasi pada desain?

Bagaimana ketersediaan kode tersebut?

Pernahkah kode computer Anda menjadi invalid?

Tindakan apa yang diambil?

Indikator Kunci:

Sistem akreditasi yang diakui dalam mendesain.

Kode yang up to date dan dapat diakses.

Mekanisme tinjauan independen untuk pengesahan

dan penjaminan.

Informasi yang segera dan luas ketika menemukan

defisiensi dan keterbatasan kode-kode computer.

Jaringan informasi bagi informasi eksternal sejenis

dan tindakan internal segera.

Q2 (S)

Pertanyaan INSAG Dasar: Dalam standar internasional mengenai latihan

menghadapi permasalahan apakah analis berpartisipasi

untuk menguji kode perhitungan computer? Usaha apa

yang telah dilakukan dalam kerangka multilateral dan

bilateral untuk membandingkan dengan kerja yang

dilakukan tenaga ahli luar negeri?

Pertanyaan Panduan:

Bagaimana Anda melakukan perbandingan

internasional?

130

Page 131: KONSEP-KONSEP DAN PENILAIAN TERHADAP BUDAYA KESELAMATANansn.bapeten.go.id/files/Terjemahan_ASCOT_Guidelines.pdf · mungkin perlu pertimbangan khusus selama proses presentasi dan diskusi

Dalam program pertukaran internasional apakah

Anda berperan?

Indikator Kunci:

Perbandingan rutin dalam skala nasional dan

internasional dan terdokumentasinya sistem

pengesahan dan umpan balik terhadap proyek yang

sedang berjalan. Respon yang membantu dari staf.

4.4.2. Proses tinjauan desain

Q1 (RS)

Pertanyaan INSAG Dasar: Dalam cakupan apakah tenaga ahli luar dipakai untuk

mengembangkan kemampuan lokal? Bagaimana

penentuan atau pengaturan mengenai kompetensi

tenaga luar?

Pertanyaan Panduan:

Apakah ada penyusunan mengenai daftar tenaga

ahli yang diperlukan dalam aktivitas terkait

keselamatan?

Apakah Anda diperbolehkan mencari bantuan

tenaga ahli luar untuk mengembangkan kemampuan

lokal?

Bagaimana Anda melakukan pengaturan mengenai

kompetensi tenaga luar?

Indikator Kunci:

Pengkajian sistematis tentang tenaga ahli yang

diperlukan untuk setiap aktivitas.

Kesempatan mencari tenaga ahli luar bila

diperlukan.

131

Page 132: KONSEP-KONSEP DAN PENILAIAN TERHADAP BUDAYA KESELAMATANansn.bapeten.go.id/files/Terjemahan_ASCOT_Guidelines.pdf · mungkin perlu pertimbangan khusus selama proses presentasi dan diskusi

Proses yang baik dalam melakukan seleksi tenaga

ahli luar.

Q2 (S)

Pertanyaan INSAG Dasar: Di manakah penjelasan mengenai fungsi dan tanggung

jawab tinjauan desain?

Pertanyaan Panduan:

Adakah persyaratan untuk menggunakan

pengalaman operasi selama pelaksanaan tinjauan

desain untuk memeriksa beragam pelajaran yang

diperoleh sebelumnya seperti defisiensi peralatan

atau kesulitan dalam pengujian material, atau,

sebagai contoh, kesulitan perawatan karena desain?

Indikator Kunci:

Uraian tugas yang terdokumentasi

Pemahaman staf atas tugas dan ruang lingkup

tanggung jawab.

Statemen kebijakan disetujui oleh tim tinjauan

desain.

Q3 (RS)

Pertanyaan INSAG Dasar: Apakah proses tinjauan desain pernah diaudit oleh

auditor Jaminan Kualitas internal? Oleh badan

pengawasan? Oleh grup kolega dari anggota nasional

dan internasional?

Indikator Kunci:

Laporan audit yang rutin serta terdokumentasi dan

temuan berupa penghentian operasi.

Partisipasi penuh dari segala tingkat tinjauan.

132

Page 133: KONSEP-KONSEP DAN PENILAIAN TERHADAP BUDAYA KESELAMATANansn.bapeten.go.id/files/Terjemahan_ASCOT_Guidelines.pdf · mungkin perlu pertimbangan khusus selama proses presentasi dan diskusi

Mematuhi standar yang disepakati.

Evaluasi independent terhadap proses.

APPENDIX I : SEMINAR STANDAR ASCOT (Silabus standar untuk seminar ASCOT)

Tujuan utama dari layanan penasihat ASCOT adalah melakukan transfer

berbagai metode ASCOT kepada negara tuan rumah. Transfer ini dapat dicapai di

lokasi Negara tuan rumah dalam suatu bentuk seminar.

Lokasi : Negara tuan rumah Durasi : 2-2,5 hari Partisipasi : 10-30 partisipan dari badan pengawasan dan/atau utilitas Pembicara : 2 (IAEA dan/atau konsultan luar)

Jadwal seminar

1. Kuliah/diskusi: Konsep mengenai budaya keselamatan (kurang lebih 1

hari)

Pemahaman yang menyeluruh mengenai konsep budaya keselamatan penting

sekali diperoleh partisipan sedari awal. Lebih spesifik lagi, partisipan harus

memahami definisi dan fitur universal dari budaya keselamatan. Harus pula mereka

pahami bahwa meski budaya keselamatan tak dapat dinyatakan secara jelas, namun

keberadaannya mempunyai manifestasi yang nyata. Terakhir, partisipan harus

133

Page 134: KONSEP-KONSEP DAN PENILAIAN TERHADAP BUDAYA KESELAMATANansn.bapeten.go.id/files/Terjemahan_ASCOT_Guidelines.pdf · mungkin perlu pertimbangan khusus selama proses presentasi dan diskusi

memahami beberapa karakteristik yang luas dari suatu budaya keselamatan yang

efektif dan belajar memahami manfaat jangka panjang dari konsep ini.

Kuliah ini akan disajikan oleh wakil ASCOT yang akan meliputi konsep

mengenai budaya keselamatan seperti tersaji dalam 75-INSAG-4. Wakil ASCOT

akan membahas tiap seksi dari 75-INSAG-4 dengan penekanan khusus tentang

definisi dan karakteristik budaya keselamatan (seksi 2), bukti konkret mengenai

budaya keselamatan (seksi 4) dan fitur universal dari budaya keselamatan yang

efektif (seksi 3). Wakil ASCOT akan memperluas informasi yang tersaji dalam 75-

INSAG-4 dengan ilustrasi contoh didasarkan pada pengalaman dari seminar/tinjauan

ASCOT lainnya. Indikator budaya keselamatan (didiskusikan dalam Appendix 75-

INSAG-4) kali ini tidak akan didiskusikan secara rinci tapi akan dibahas kemudian

sebagai bagian dari diskusi/kuliah dalam panduan ASCOT (item 4).

2. Kuliah/diskusi: Contoh mengenai praktik budaya keselamatan yang

baik (kurang lebih 2 hari)

Begitu partisipan memperoleh pemahaman mengenai konsep budaya

keselamatan, mereka perlu sekali meningkatkan apresiasi atas segala hal yang secara

umum dianggap sebagai budaya keselamatan yang baik. Dengan cara, partisipan

harus diperlihatkan atas contoh budaya keselamatan yang efektif sekali.

Diskusi akan berjalan dan dipimpin oleh wakil ASCOT. Untuk mendorong

partisipan berpikir dalam perspektif budaya keselamatan yang baik, wakil ASCOT

akan meminta partisipan untuk memberikan contoh atas apa yang mereka anggap

sebagai suatu budaya keselamatan yang efektif dalam organisasi mereka sendiri.

134

Page 135: KONSEP-KONSEP DAN PENILAIAN TERHADAP BUDAYA KESELAMATANansn.bapeten.go.id/files/Terjemahan_ASCOT_Guidelines.pdf · mungkin perlu pertimbangan khusus selama proses presentasi dan diskusi

Dalam kerangka kerja ini, perlu didorong adanya suatu presentasi nasional

mengenai perspektif negara (organisasi) terhadap budaya keselamatan yang disajikan

oleh seseorang wakil senior.

3. Workshop 1: Kreasi mengenai kerangka kerja budaya keselamatan

(kurang lebih 3 hari)

Budaya keselamatan mempunyai 2 komponen dasar: kerangka kerja yang

bermanfaat bagi kerja individu, dan sikap serta respon individu. Seminar ini

melibatkan 2 kali pertemuan. Pertemuan pertama membahas kerangka kerja yang

disusun di dalam negeri dan yang kedua adalah keefektifan dan respon dari individu.

Oleh karena itu pertemuan pertama berhubungan dengan kerangka kerja dan yang

kedua berhubungan dengan sikap individu.

Selama pertemuan, partisipan akan dibagi ke dalam grup kerja yang lebih

kecil. Tiap grup akan diberikan tugas untuk menciptakan kerangka kerja ideal menuju

terwujudnya budaya keselamatan yang baik; menjelaskan komite dan badan

keselamatan, berbagai tingkat (pengawasan, korporasi, instalasi), tanggung jawab,

sumber daya, dll. Pertemuan akan diakhiri dengan membandingkan kerangka kerja

yang disusun di antara grup kerja yang berbeda dan dengan struktur yang telah ada.

4. Kuliah/diskusi : Pengkajian budaya keselamatan (kurang lebih 1 hari)

Kuliah akan diberikan oleh wakil ASCOT dan akan mencakup pendekatan

yang luas terhadap pengkajian budaya keselamatan seperti tersaji dalam Panduan

ASCOT.

135

Page 136: KONSEP-KONSEP DAN PENILAIAN TERHADAP BUDAYA KESELAMATANansn.bapeten.go.id/files/Terjemahan_ASCOT_Guidelines.pdf · mungkin perlu pertimbangan khusus selama proses presentasi dan diskusi

5. Kuliah/diskusi : Contoh isu budaya keselamatan yang terungkap melalui

pelaksanaan investigasi (kurang lebih 2 hari)

Sebagai pengantar pada pertemuan 2, berbagai insiden akan disajikan di mana

investigasi mereka mengungkapkan isu-isu yang berkaitan dengan budaya

keselamatan. Dengan menerapkan Panduan ASCOT dalam melakukan analisis,

identifikasi yang lebih spesifik dan meningkat atas isu ini dapat diperoleh.

6. Pertemuan 2 : Evaluasi insiden dengan menerapkan Panduan ASCOT

(kurang lebih 3 hari)

Pertemuan kedua berorientasi pada identifikasi isu yang berhubungan dengan

sikap individu, motivasi, moral dan aspek-aspek lain yang sedikit abstrak dari budaya

keselamatan. Sekali lagi, partisipan akan dibagi ke dalam grup yang lebih kecil.

Untuk memulai diskusi, tiap grup akan diberikan tugas untuk mengevaluasi peristiwa

berbeda menggunakan Panduan ASCOT, contoh: mencoba menentukan area atau

pertanyaan ASCOT manakah yang relevan dengan terjadinya suatu peristiwa serta

perkembangannya. Terakhir, pengukuran korektif akan dikaji untuk menentukan

apakah isu budaya keselamatan yang dikenali telah ditangani secara tepat. Tiap grup

akan melaporkan temuan mereka dalam sesi pleno yang diikuti dengan diskusi di

mana partisipan diharapkan untuk mengungkapkan pandangan mereka dalam bentuk

komitmen individu terhadap budaya keselamatan.

136

Page 137: KONSEP-KONSEP DAN PENILAIAN TERHADAP BUDAYA KESELAMATANansn.bapeten.go.id/files/Terjemahan_ASCOT_Guidelines.pdf · mungkin perlu pertimbangan khusus selama proses presentasi dan diskusi

APPENDIX II : ASCOT EXPANDED SEMINAR Seminar mengenai Perkembangan Keselamatan Operasional

(Praktik yang Baik dan Trend baru)

1. PENGANTAR

Dalam 3 dekade terakhir, sarana dan metode untuk menjamin keselamatan

nuklir berkembang sangat baik, dan, sejalan dengan evolusi ini, penekanan dalam

aktivitas keselamatan nuklir IAEA telah pula bergeser untuk memenuhi persyaratan

yang terus berubah.

Di tahun 1970-an, IAEA memegang peranan yang sangat penting dalam

menghasilkan standar, panduan, dan rekomendasi keselamatan. Sebagian besar

negara nonvendor, yang saat itu mulai menggunakan tenaga nuklir, tidak punya

pemahaman yang komprehensif dan regulasi yang berkembang baik sehingga

membutuhkan standar keselamatan yang diakui secara internasional atau setidaknya

yang direkomendasikan.

Di tahun 1980-an, tatkala sebagian besar instalasi tenaga nuklir sudah

beroperasi dan banyak badan pengawasan yang telah berdiri mapan dengan peraturan

yang tegas dan ketat, kebutuhan akan utilisasi yang lebih baik dan pertukaran

pengalaman dengan sesama operator instalasi semakin mengemuka. IAEA merespon

kebutuhan ini dengan menyusun layanan keselamatan yang bervariasi, yang

kesemuanya punya tujuan sama, yakni mengevaluasi berbagai aktivitas instalasi

terhadap praktik terbaik di dunia.

Saat ini, kebanyakan pengawas dan operator, setidaknya di negara barat,

meyakini tingkat keselamatan instalasi mereka dan cara bagaimana isu-isu

keselamatan ditangani. Organisasi terus mencari praktik terbaik dari instalasi lainnya

137

Page 138: KONSEP-KONSEP DAN PENILAIAN TERHADAP BUDAYA KESELAMATANansn.bapeten.go.id/files/Terjemahan_ASCOT_Guidelines.pdf · mungkin perlu pertimbangan khusus selama proses presentasi dan diskusi

untuk mengembangkan lebih jauh tingkat keselamatan yang ada. Namun, banyak pula

organisasi yang tidak menganggap tinjauan atau audit yang dilakukan tim tenaga ahli

luar sebagai cara yang paling efektif dalam mencapai tujuan ini. Mayoritas organisasi

siap berbagi pengalaman mereka serta belajar dari yang lain melalui forum yang

bebas dari suatu pertentangan yang mungkin terjadi. Struktur yang diajukan dalam

seminar mengenai Berbagai Kemajuan dalam Keselamatan Operasi dimaksudkan

untuk mencapai ini.

Satu dari bermacam elemen dalam menjamin keselamatan instalasi nuklir

adalah persyaratan sumber daya yang memadai. Hal yang sangat mempengaruhi

alokasi sumber daya ini, dalam tingkat yang lebih luas, tingkat nasional, yakni opini

publik mengenai tenaga nuklir. Pada tahun 1990-an, ditingkatkan usaha yang

diarahkan pada meyakinkan publik atas tingginya standar keselamatan yang mereka

jalankan, dan tersedianya informasi keselamatan dan disebarluaskan secara terbuka

kepada sesama komunitas nuklir dan publik. IAEA telah mengambil langkah di jalur

ini dengan memperkenalkan International Nuclear Event Scale dan Nuclear Safety

Convention. Transparansi informasi tidak hanya diberlakukan pada kejadian di

instalasi nuklir tapi juga (atau terutama) terhadap informasi mengenai keselamatan

instalasi selama operasi normal berlangsung. Di masa mendatang kebutuhan tentang

pemahaman keselamatan menjadi semakin mengemuka.

I. LATAR BELAKANG

(a) Keselamatan dinamis

Keselamatan dapat berubah sejalan waktu dan dapat ditingkatkan bila

perhatian dan sumber yang memadai diberikan kepadanya atau dapat pula memburuk

bila tidak ditangani dengan sebaik-baiknya. Begitu instalasi nuklir beroperasi, apakah

itu dalam status operasi perdana atau setelah mengalami perubahan besar, dibutuhkan

138

Page 139: KONSEP-KONSEP DAN PENILAIAN TERHADAP BUDAYA KESELAMATANansn.bapeten.go.id/files/Terjemahan_ASCOT_Guidelines.pdf · mungkin perlu pertimbangan khusus selama proses presentasi dan diskusi

waktu sebelum peralatan yang dipasang mencapai tingkat ketahanan yang optimum,

misal dasar dari “kurva bath tube”. Operator juga membutuhkan waktu supaya

terlatih dan memahami instalasi dengan baik serta prosedur yang harus sepenuhnya

benar dan sah. Meski seiring waktu peralatan semakin menua, namun di sisi lain,

operator menjadi berpengalaman sehingga dapat menjadi semakin puas dan tidak

terlalu khawatir. Oleh karena itu metode-metode untuk mencapai keselamatan sangat

dinamis. Penyusunan ‘living PSA’ merupakan satu dari berbagai konsep yang

tumbuh dari hal ini.

(b) Kemajuan dalam keselamatan operasional

Manajemen bertanggung jawab memonitor praktik terbaik dunia dan trend

terakhir dalam perkembangan keselamatan operasional untuk kemudian

menerapkannya secara lokal. Dalam beberapa tahun terakhir ini terjadi peningkatan

bermakna terkait dengan pendekatan manajemen dan organisasi, dalam memperkuat

budaya keselamatan, dan dalam kesadaran mengenai pentingnya training yang lebih

luas melampaui persyaratan training standar. Prosedur kualitas, aplikasi berbagai

sistem dukungan operator dan ergonomik telah pula meningkat secara substansial.

Indikator yang digunakan di tingkat berbeda untuk tujuan yang berbeda di dalam

organisasi telah berkembang secara berkesinambungan. Peningkatan bermakna dalam

hal perawatan, termasuk perawatan dalam hal ketahanan dan perencanaan shutdown

PSA juga telah mengalami perubahan substansial dalam beberapa tahun terakhir ini.

Pentingnya memiliki sistem yang komprehensif untuk memperoleh umpan balik dari

pengalaman operasi telah banyak dipahami.

(c) Keselamatan “terbuka”

Pelaksanaan International Nuclear Event Scale (INES) merupakan langkah

besar dalam menyampaikan pada publik implikasi terjadinya peristiwa abnormal di

139

Page 140: KONSEP-KONSEP DAN PENILAIAN TERHADAP BUDAYA KESELAMATANansn.bapeten.go.id/files/Terjemahan_ASCOT_Guidelines.pdf · mungkin perlu pertimbangan khusus selama proses presentasi dan diskusi

instalasi. Publik dan media menerima perangkat ini dan tampak menikmati dengan

adanya metode pengukuran keparahan peristiwa yang dilaporkan dalam instalasi

nuklir. Tugas yang selanjutnya dihadapi komunitas nuklir adalah meyakinkan publik

dengan menunjukkan bahwa tingkat keselamatan diawasi dan dipelihara secara ketat

pada kualitas terbaik. Jelaslah bahwa ada kebutuhan agar keselamatan menjadi

transparan, namun jalan keluar terbaik dalam menyampaikan pesan ini kepada publik

masih terus dikembangkan. Titik awal dapat berupa buletin rutin yang

menggambarkan kemajuan yang dicapai dalam keselamatan operasional, bagaimana

tingkat keselamatan dimonitor dan apa yang telah dilakukan sehubungan dengan

upaya meningkatkan keselamatan.

II. TUJUAN

Tujuan utama seminar expanded ASCOT adalah sebagai berikut:

(a) Promosi berkelanjutan mengenai konsep budaya keselamatan atau

manifestasinya yang dapat dirasakan, misal penyampaian praktik yang baik

dan trend baru dalam perkembangan keselamatan operasional,

(b) Promosi dan bantuan kepada manajemen instalasi menuju pelaksanaan

pengkajian diri mengenai keselamatan operasional di instalasi mereka,

(c) Bantuan kepada manajemen instalasi dalam persiapan sebelum dilakukan

tinjauan menyeluruh internasional (IAEA, WANO),

(d) Membahas mengenai isi dan format serta bantuan dalam memulai buletin

bulanan/mingguan mengenai pentingnya keselamatan nuklir di fasilitas

negara.

III. DURASI DAN STRUKTUR SEMINAR

140

Page 141: KONSEP-KONSEP DAN PENILAIAN TERHADAP BUDAYA KESELAMATANansn.bapeten.go.id/files/Terjemahan_ASCOT_Guidelines.pdf · mungkin perlu pertimbangan khusus selama proses presentasi dan diskusi

Seminar ini berlangsung selama 4 hari kerja dan melibatkan 3 tenaga ahli

IAEA atau dari luar dengan satu topik seminar yang dibahas setiap hari, seperti tersaji

di bawah.

Setiap hari akan ada presentasi topik oleh tenaga ahli yang diikuti dengan

diskusi dan penjelasan detail dari isu terpilih untuk mendorong partisipasi anggota

tuan rumah.

Setiap topik disajikan oleh tenaga ahli dalam 3 jam perkuliahan dengan

menyajikan praktik terbaik di dunia serta membahas mengenai latar belakang, dasar,

pembangunan histories dan trend terkini di lapangan.

Setelah presentasi ini, organisasi tuan rumah diharapkan dapat memberikan

presentasi selama 20-30 menit tentang praktik yang dilakukannya dalam 4 topik

seminar.

Setiap hari akan ditutup dengan pertukaran pandangan dan diskusi selama 2

jam mengenai kedua presentasi. Diskusi tersebut terstruktur sedemikian rupa

sehingga mencakup keseluruhan aspek penyajian kuliah. Praktik baik yang diakui

organisasi tuan rumah digunakan untuk memperkaya presentasi berikutnya.

9-12 am 1-1.30pm 2-4pm

kuliah mengenai

pandangan umum tenaga

ahli

presentasi informasi tuan

rumah mengenai

pengalaman instalasi

diskusi

terstruktur/pertukaran

pengalaman

Seluruh perkuliahan dan presentasi terperinci yang disampaikan tenaga ahli

berdasar atas materi seminar tertulis yang dipersiapkan sebelumnya oleh tenaga ahli

IAEA dan/atau dari luar.

141

Page 142: KONSEP-KONSEP DAN PENILAIAN TERHADAP BUDAYA KESELAMATANansn.bapeten.go.id/files/Terjemahan_ASCOT_Guidelines.pdf · mungkin perlu pertimbangan khusus selama proses presentasi dan diskusi

Mengembangkan bahan kuliah (handout) ini secara bertahap adalah guna

menghasilkan 4 publikasi IAEA, masing-masing meliputi 1 topik. Publikasi ini dapat

berlaku sebagai sumber referensi bagi anggota tuan rumah dalam pengembangan

solusi terkini dan/atau kumpulan mengenai praktik terbaik di dunia dan trend dalam

mengembangkan keselamatan nuklir.

IV. TOPIK SEMINAR

Seminar ini meliputi 4 topik:

(1) STAF, MANAJEMEN, DAN ORGANISASI

(Manajemen dan Organisasi, Budaya Keselamatan, Seleksi Staf dan Training,

Training yang lebih Luas)

• Struktur organisasi, tanggung jawab, jumlah staf

• Dokumen polisi

• Metode dalam melakukan alokasi sumber daya

• Dokumentasi kinerja instalasi

• Menentukan target keselamatan dan kinerja

• Seleksi staf, kualifikasi, training, dan retraining

• Penilaian kinerja, penghargaan dan sanksi, kesiapan menjalankan tugas

• Komunikasi, mekanisme umpan balik dari staf

• Komite keselamatan dan term of reference-nya

• Pengkajian diri, audit, inspeksi lokal, pemantauan

• Kecocokan dengan pengawas

• Budaya keselamatan (meliputi semua elemen 12 INSAG-4)

• Kuliah informal lokal, seminar, sesi training

• Pertukaran pengalaman dengan utilitas lainnya (IAEA, WANO)

• …

142

Page 143: KONSEP-KONSEP DAN PENILAIAN TERHADAP BUDAYA KESELAMATANansn.bapeten.go.id/files/Terjemahan_ASCOT_Guidelines.pdf · mungkin perlu pertimbangan khusus selama proses presentasi dan diskusi

(2) TARGET, PEMANTAUAN DAN DUKUNGAN OPERASI

(Kinerja Keselamatan dan Operasi, Prosedur, Indikator, Evaluasi

Keselamatan, PSA, Manajemen kecelakaan, Sistem Dukungan Operator)

• Struktur shift, tanggung jawab, jadwal, dukungan

• Ruang kontrol; backfits, kecocokan pekerja-mesin, modernisasi,

ergonomik

• Sistem dukungan operator, indikasi alarm, SPDS,…, sistem profesional

• Komputer proses, dan proses pergantiannya

• Batasan operasional dan kondisi (spesifikasi teknis), basis

• Jaminan Kualitas

• Prosedur:

o Operasi normal

o Desain berbasis emergensi dan di atas standar desain; orientasi gejala

vs. orientasi peristiwa

o Pengawasan

o Perawatan, tes dan inspeksi

o Izin kerja

o Kontrol perubahan

• PSA tingkat 1, 2, 3

• Tenaga rendah dan shutdown PSA, living PSA

• Menggunakan PSA untuk:

o Desain dan verifikasi prosedur

o Optimalisasi aktivitas operasi

o Aplikasi pengawasan dari hasil PSA

• Manajemen kecelakaan

• Tinjauan keselamatan periodic

143

Page 144: KONSEP-KONSEP DAN PENILAIAN TERHADAP BUDAYA KESELAMATANansn.bapeten.go.id/files/Terjemahan_ASCOT_Guidelines.pdf · mungkin perlu pertimbangan khusus selama proses presentasi dan diskusi

• Pengkajian perubahan

• Indikator kinerja keseluruhan yang memantau kinerja instalasi

• Indikator keselamatan berbasis risiko, memonitor batasan keselamatan

• Indikator kinerja pekerja

• Indikator angka sebagai perangkat pengawasan.

• …

(3) PERAWATAN YANG TERKAIT KESELAMATAN

(Perawatan yang Terfokus pada Ketahanan, Perencanaan Perawatan dengan

Menggunakan Hasil Shutdown PSA, Penuaan, dan Memperpanjang usia

pemakaian)

• Kontrol konfigurasi

• Perawatan pencegahan dan prediksi

• Pelaksanaan inspeksi (In-service inspections/ISI)

• Perawatan yang terfokus pada ketahanan (Reliability centred

maintenance/RCM)

• Filosofi perawatan dan strategi manajemen, kontrol kontraktor

• Manajemen risiko

• Penuaan dan memperpanjang usia pemakaian

• Implementasi/integrasi/koordinasi/komunikasi dan kontrol proses

pekerjaan

• Manajemen peristiwa tak terduga

• Beban kerja/lembur/alokasi kerja

• Kualifikasi pekerja/penyusunan staf dan training

• Prosedur/dukungan meningkatkan kinerja pekerjaan, mock-ups

• Penggunaan hasil shutdown PSA

• …

144

Page 145: KONSEP-KONSEP DAN PENILAIAN TERHADAP BUDAYA KESELAMATANansn.bapeten.go.id/files/Terjemahan_ASCOT_Guidelines.pdf · mungkin perlu pertimbangan khusus selama proses presentasi dan diskusi

(4) BELAJAR DARI PENGALAMAN

(Pertukaran dan Umpan Balik dari Pengalaman Operasi; Memperbarui,

Meningkatkan Kualifikasi Sistem dan Peralatan)

• identifikasi isu keselamatan nuklir: pentingnya keselamatan dalam

peristiwa yang tak lazim;

• analisis sebab-akibat dari pengalaman operasional: metodologi mencari

akar permasalahan

• analisis trend mengenai data operasional terkait keselamatan

• umpan balik operasi terhadap pelaksanaan operasi

• tindakan yang diambil sebagai hasil dari pengalaman operasi: dasar

pengambilan keputusan;

• sistem umpan balik dari pengalaman keselamatan: evaluasi terhadap

keefektifan dan efisiensi mereka

• menggunakan pengalaman dari instalasi lainnya

• menggunakan hasil riset

• …

145

Page 146: KONSEP-KONSEP DAN PENILAIAN TERHADAP BUDAYA KESELAMATANansn.bapeten.go.id/files/Terjemahan_ASCOT_Guidelines.pdf · mungkin perlu pertimbangan khusus selama proses presentasi dan diskusi

APPENDIX III : TINJAUAN ASCOT DALAM SUATU MISI ASET

Tinjauan ini dikombinasikan dengan misi IAEA yang secara normal akan

berlangsung selama 2 minggu sesuai dengan durasi pelaksanaan misi lainnya. Selama

pelaksanaan tinjauan ASCOT mengenai peristiwa penting terkait keselamatan, dapat

terungkap berbagai aspek budaya keselamatan dari suatu organisasi yang punya andil

besar terhadap peristiwa-peristiwa tersebut. Dalam misi ASSET, tinjauan sistematis

mengenai peristiwa, dilaksanakan oleh anggota ASCOT, dengan menggunakan

komponen-komponen ASCOT.

Tabel yang berasal dari Safety Series No. 75-INSAG-4 dan panduan ASCOT

ditampilkan dalam appendix ini sebagai sebuah ilustrasi. Dilakukan analisis yang

komprehensif bagi seluruh faktor budaya keselamatan dan kontribusi yang dominan

diidentifikasi. Hal ini akan membentuk sebagian dari presentasi bagi tuan rumah

dalam penyelesaian tinjauan dan akan dikembalikan kepada tinjauan untuk

memperkuat analisis mengenai peristiwa penting terkait keselamatan.

146

Page 147: KONSEP-KONSEP DAN PENILAIAN TERHADAP BUDAYA KESELAMATANansn.bapeten.go.id/files/Terjemahan_ASCOT_Guidelines.pdf · mungkin perlu pertimbangan khusus selama proses presentasi dan diskusi

147

Page 148: KONSEP-KONSEP DAN PENILAIAN TERHADAP BUDAYA KESELAMATANansn.bapeten.go.id/files/Terjemahan_ASCOT_Guidelines.pdf · mungkin perlu pertimbangan khusus selama proses presentasi dan diskusi

148

Page 149: KONSEP-KONSEP DAN PENILAIAN TERHADAP BUDAYA KESELAMATANansn.bapeten.go.id/files/Terjemahan_ASCOT_Guidelines.pdf · mungkin perlu pertimbangan khusus selama proses presentasi dan diskusi

149

Page 150: KONSEP-KONSEP DAN PENILAIAN TERHADAP BUDAYA KESELAMATANansn.bapeten.go.id/files/Terjemahan_ASCOT_Guidelines.pdf · mungkin perlu pertimbangan khusus selama proses presentasi dan diskusi

APPENDIX IV : BAHASAN YANG DIANJURKAN DALAM LAPORAN ASCOT

Dalam bagian pengantar harus tercantum latar belakang, ruang lingkup dan

berbagai tujuan dari tinjauan dan rincian pendekatan, metodologi dan aplikasi praktis

ASCOT terhadap situasi tertentu.

Pembahasan harus meliputi rinci temuan, rekomendasi dan saran untuk

peningkatan, bila sesuai, dan praktik yang baik. Seluruh rekomendasi/saran dan

praktik yang baik masing-masing harus diberikan nomor untuk memudahkan

identifikasi.

RINGKASAN EKSEKUTIF (pandangan ringkas untuk digunakan manajemen)

1. INTRODUKSI

2. PEMERINTAH DAN ORGANISASINYA

3. ORGANISASI PELAKSANA

a) Tingkat Korporasi

• Kebijakan keselamatan tingkat korporasi

• Praktik keselamatan di tingkat korporasi

a) Tingkat instalasi

• Manajemen,

termasuk topik berikut ini:

Seleksi manajer

Sikap manajer

Supervisi lapangan oleh manajer

Hubungan antara manajemen instalasi dan pengawas

• Pengalaman keselamatan instalasi

150

Page 151: KONSEP-KONSEP DAN PENILAIAN TERHADAP BUDAYA KESELAMATANansn.bapeten.go.id/files/Terjemahan_ASCOT_Guidelines.pdf · mungkin perlu pertimbangan khusus selama proses presentasi dan diskusi

termasuk topik berikut ini:

Penekanan keselamatan

Tinjauan kinerja keselamatan

• Respon individu

temasuk topik berikut ini:

Sikap individu

Beban kerja

• Lingkungan pekerjaan

Temasuk topik berikut ini:

Praktik lokal

Training

Definisi tanggung jawab

4. ORGANISASI RISET (bila memungkinkan)

5. ORGANISASI DESAIN (bila memungkinkan)

• Kode bagi desain aspek keselamatan

• Proses tinjauan desain

6. ORGANISASI LAIN (bila memungkinkan)

7. PRAKTIK YANG BAIK

8. KESIMPULAN UMUM DARI TINJAUAN ASCOT

ANNEX 1. PARTISIPAN DALAM TINJAUAN ASCOT

ANNEX 2. UCAPAN TERIMA KASIH

ANNEX 3. JADWAL AKTIVITAS

151