konsep green campus

6
Konsep Kampus Hijau (Green Campus) Isu pemanasan global dan perubahan iklim (Climate Change) bukan sekedar isapan jempol belaka, dan merupakan masalah lingkungan yang harus segera diatasi. Berbagai fenomena alam yang cendrung mengalami penyimpangan (anomali) seperti iklim yang tidak menentu, panas yang ekstrim berkepanjangan , intensitas curah hujan yang tinggi, banjir, angin rebut, putting beliung, banyak dikaitkan dengan isu pemanasan global tersebut. Hasil penelitian para ahli yang menunjukkan bahwa ada peningkatan jumlah kadar gas rumah kaca CO2 di atsmofir, yang sejalan dengan meningkatnya aktivitas manusia di Bumi seperti aktivitas rumah tangga (termasuk institus / kantor / rumah sakit / sekolah / kampus, industry, transportasi dan lain-lain. Masalah lingkungan dan upaya pengelolaannya semakin kompleks yang mencakup berbagai aspek yang sangat luas, sementara itu pemahaman manusia terhadap lingkungan hidup masih jauh dari sempurna. Keterbatasan infrastruktur pendukung yang diperlukan dan ketersedian sumberdaya manusia (SDM) yang handal merupakan faktor utama yang perlu diperhatikan dan dikembangkan, masalah ketrampilan dan wawasan yang dimiliki oleh pihak yang berkompeten dalam pengelolaan lingkungan bukan alasan bagi pegelolaan lingkungan. Masalah lingkungan adalah masalah bersama yang membutuhkan sinergi semua elemen masyarakat, termasuk didalamnya adalah civitas akademika. Sebagai kalangan akademisi, pemikiran kedepan tentang masalah lingkungan sangat dinanti oleh masyarakat karena tentunya kualitas lingkungan yang baik akan menopang kehidupan yang baik. Program Kampus Hijau (Green Campus) dilatar belakangi antara lain bahwa lingkungan kampus diharapkan harus merupakan tempat yang nyaman, bersih, teduh (hijau), indah dan sehat. Pengertian istilah Kampus Hijau (Green Campus) dalam konteks pelastarian lingkungan bukan hanya suatu lingkungan kampus yang dipenuhi dengan pepohonan yang hijau ataupun kampus yang dipenuhi oleh cat hijau, ataupun berangkali karena kebetulan jaket Almamater berwarna hijau, namun lebih jauh dari itu makna yang terkandung dalam Kampus Hijau (Green Campus) adalah sejauhmana warga kampus dapat memanfaatkan sumberdaya yang ada dilingkungan kampus secara efektif dan efesien misalnya dalam pemanfaatan kertas, alat tulis menulis, penggunaan listrik, air, lahan, pengelolaan sampah dll.

Upload: faiz-quways

Post on 02-Aug-2015

122 views

Category:

Education


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: Konsep green campus

Konsep Kampus Hijau (Green Campus)

Isu pemanasan global dan perubahan iklim (Climate Change) bukan sekedar

isapan jempol belaka, dan merupakan masalah lingkungan yang harus segera

diatasi. Berbagai fenomena alam yang cendrung mengalami penyimpangan

(anomali) seperti iklim yang tidak menentu, panas yang ekstrim berkepanjangan ,

intensitas curah hujan yang tinggi, banjir, angin rebut, putting beliung, banyak

dikaitkan dengan isu pemanasan global tersebut. Hasil penelitian para ahli yang

menunjukkan bahwa ada peningkatan jumlah kadar gas rumah kaca CO2 di

atsmofir, yang sejalan dengan meningkatnya aktivitas manusia di Bumi seperti

aktivitas rumah tangga (termasuk institus / kantor / rumah sakit / sekolah /

kampus, industry, transportasi dan lain-lain.

Masalah lingkungan dan upaya pengelolaannya semakin kompleks yang

mencakup berbagai aspek yang sangat luas, sementara itu pemahaman

manusia terhadap lingkungan hidup masih jauh dari sempurna. Keterbatasan

infrastruktur pendukung yang diperlukan dan ketersedian sumberdaya manusia

(SDM) yang handal merupakan faktor utama yang perlu diperhatikan dan

dikembangkan, masalah ketrampilan dan wawasan yang dimiliki oleh pihak yang

berkompeten dalam pengelolaan lingkungan bukan alasan bagi pegelolaan

lingkungan.

Masalah lingkungan adalah masalah bersama yang membutuhkan sinergi semua

elemen masyarakat, termasuk didalamnya adalah civitas akademika. Sebagai

kalangan akademisi, pemikiran kedepan tentang masalah lingkungan sangat

dinanti oleh masyarakat karena tentunya kualitas lingkungan yang baik akan

menopang kehidupan yang baik.

Program Kampus Hijau (Green Campus) dilatar belakangi antara lain bahwa

lingkungan kampus diharapkan harus merupakan tempat yang nyaman, bersih,

teduh (hijau), indah dan sehat. Pengertian istilah Kampus Hijau (Green Campus)

dalam konteks pelastarian lingkungan bukan hanya suatu lingkungan kampus

yang dipenuhi dengan pepohonan yang hijau ataupun kampus yang dipenuhi

oleh cat hijau, ataupun berangkali karena kebetulan jaket Almamater berwarna

hijau, namun lebih jauh dari itu makna yang terkandung dalam Kampus Hijau

(Green Campus) adalah sejauhmana warga kampus dapat memanfaatkan

sumberdaya yang ada dilingkungan kampus secara efektif dan efesien misalnya

dalam pemanfaatan kertas, alat tulis menulis, penggunaan listrik, air, lahan,

pengelolaan sampah dll.

Page 2: Konsep green campus

Pengelolaan kampus yang berkesinambungan dan berkelanjutan dengan

memperhatikan aspek lingkungan merupakan suatu keharusan saat ini.

Permasalahan seperti perubahan iklim, pencemaran air, udara, dan tanah, krisis

air, energi, dan sumber daya alam, serta berkurangnya lahan hijau merupakan

isu lingkungan global yang merupakan masalah nyata di sekitar kita termasuk

dalam kehidupan kampus.

Kampus Hijau (Green Campus) didefinisikan sebagai kampus yang telah peduli

dan berbudaya lingkungan dan telah melakukan pengelolaan lingkungan secara

sistematis dan berkesinambungan. Kampus Hijau (Green Campus) merupakan

refleksi dari keterlibatan seluruh civitas akademika yang berada dalam

lingkungan kampus agar selalu memperhatikan aspek kesehatan dan lingkungan

di sekitarnya.

Beberapa indikator terciptanya Kampus Hijau (Green Campus) antara lain

adanya kebijakan manajemen kampus yang berorientasi pada pengelolaan

lingkungan, adanya upaya penghematan air, kertas, dan listrik, adanya

penghijauan untuk mencapai proporsi ideal Ruang Terbuka Hijau (RTH),

tersedianya bangunan/gedung ramah lingkungan, terpeliharanya kebersihan dan

kenyamanan lingkungan, terciptanya kampus tanpa rokok dan bebas polusi,

terselenggaranya pendidikan lingkungan bagi mahasiswa, serta adanya

kepedulian dan keterlibatan seluruh elemen civitas akademika dalam budaya

peduli lingkungan.

Untuk mencapai indikator-indikator yang sangat komprehensif tersebut

diperlukan tindakan nyata yang berkesinambungan dan bukan sekedar

ceremonial atau event belaka. Untuk itu, perubahan pola pikir seluruh civitas

akademika dalam menyikapi dan memperlakukan lingkungan secara benar

merupakan langkah awal yang perlu terus diupayakan.

1. Evaluasi dan Revitalisasi Masterplan Kampus berbasis (Green Campus)

Sejalan dengan komitmen Perguruan Tinggi untuk menciptakan kampus yang

peduli dan berbudaya lingkungan, maka akan dievaluasi dan direvitalisasi

master plan pengembangan Perguruan Tinggi berbasis Kampus Hijau (Green

Campus), seperti desain standar green building, desain green infrastructure,

dan perbaikan jaringan drainase. Desain ini akan dikembangkan melalui

beberapa penelitian yang melibatkan berbagai bidang ilmu di Perguruan

Tinggi.

Page 3: Konsep green campus

• Pembuatan desain standar Gedung yang berkonsep greenbuilding

• Pembuatan desain infrastruktur yang berkonsep greenbuilding

• Perbaikan system drainase dengan perbaikan kualitas air permukaan

• Pilot project Green building

2. Socio Engineering. Implementasi Kampus Hijau (Green Campus) Terpadu

Keberhasilan pencapaian Kampus Hijau (Green Campus) tidak hanya ditandai

dari pencapaian fisik, namun lebih pada perubahan attitude dan mindset

seluruh elemen civitas akademika Perguruan Tinggi terhadap lingkungan.

Untuk itu perlu dilakukan perubahan mendasar pada sikap dan pola pikir

seluruh civitas akademika Perguruan Tinggi melalui program socio

engineering.

Terciptanya sikap dan pola pikir yang pro terhadap lingkungan akan

mengkondisikan dan mendorong pelaksanaan program Kampus Hijau (Green

Campus) secara sistematis dan berkelanjutan. Dalam jangka panjang pola

pikir dan sikap tersebut akan merupakan salah satu atribut lulusan Perguruan

Tinggi yang pada akhirnya akan berpengaruh besar terhadap terciptanya

kepedulian dan budaya lingkungan di Indonesia, di manapun alumni

Perguruan Tinggi melakukan perannya. Program socio engineering tidak

hanya ditujukan untuk perubahan sikap dan pola pikir, namun juga ditujukan

untuk mengenalkan konsep, pemikiran, serta peluang keterlibatan seluruh

pemangku kepentingan dalam program Kampus Hijau (Green Campus).

3. Sistim Sirkulasi yang Aman, Nyaman, Sehat, Manusiawi

Program ini terdiri atas pembuatan jalur sepeda yang terintegrasi dengan

moda transportasi yang lain, pembuatan jalur pedestrian yang nyaman dan

integrated, pembuatan rambu (signage) yang informatif dan estetis,

pengelolaan bike share atau sepeda bersama dalam kampus, perbaikan

geometric, median, dan pulau jalan, serta kampanye safety riding bagi warga

Perguruan Tinggi. Untuk menyediakan sistem pergerakan yang nyaman dan

sehat, akan dilakukan pula uji emisi gas buang kendaraan bermotor secara

rutin. Dengan program ini diharapkan suatu saat semua kendaraan yang

melintas di Perguruan Tinggi telah memenuhi baku mutu emisi untuk

peningkatan kualitas udara ambien.

Page 4: Konsep green campus

Perguruan Tinggi perlu memiliki alternatif jalur sepeda (bike line) serta parkir

sepeda di beberapa jurusan. Pengembangan yang lain melalui berbagai

penelitian untuk sektor transportasi dan tata ruang akan diintegrasikan dengan

program ini.

• Tes emisi gas buang setahun sekali bagi seluruh kendaran yang rutin

masuk ke kampus.

• Pembuatan jalur dan rak parkir sepeda yang terintegrasi dengan sistim

transportasi (mobilitas) yang lain.

• Pengelolaan bike share/sepeda bersama dalam kampus

• Pedestrian ways yang nyaman dan integrated

• Pembuatan rambu (signage) yang informatif dan estetis, serta marka

jalan,

• Perbaikan geometric, median dan pulau jalan

• Kampanye Safe Riding

4. Peningkatan Efisiensi Pemakaian dan Kualitas air

Peningkatan efisiensi pemakaian air akan dilaksanakan dengan menekan

tingkat kebocoran air melalui rehabilitasi dan revitalisasi jaringan air bersih,

melakukan meterisasi pasokan air di setiap jurusan, serta merencanakan

pengembangan sarana dan prasarana yang menunjang penghematan air.

Program water reuse atau pemanfaatan kembali air limbah domestik serta

pengelolaan limbah cair laboratorium akan dikembangkan untuk

meningkatkan kualitas air di lingkungan Perguruan Tinggi.

• Revitalisasi jaringan air bersih

• Meterisasi Suplai air tiap jurusan

• Program water reuse/pemanfaatan kembali air limbah

• Peningkatan kualitas air permukaan

5. Program Peningkatan Efisiensi Energi Listrik

Penghematan energi listrik di Perguruan Tinggi akan dilaksanakan dengan

rekonfigurasi jaringan dan meterisasi listrik di tiap jurusan, otomasi

penggunaan energi listrik di kelas, dan pengaturan penerangan umum.

Kebijakan internal Perguruan Tinggi telah mewajibkan pengaturan suhu

pendingin ruangan yang tidak boleh lebih rendah dari 25oC serta kebijakan

penggantian bertahap peralatan listrik dengan peralatan yang hemat energi.

Berbagai penelitian yang melibatkan berbagai displin ilmu juga telah

Page 5: Konsep green campus

dilakukan terkait dengan penggunaan renewable energy. Penelitian di bidang

ini merupakan salah satu tema penelitian unggulan Perguruan Tinggi.

• Rekonfigurasi Jaringan dan Meterisasi Listrik berbasis Jurusan

• Otomasi penggunaan optimal energi listrik di kelas

• Timerisasi Penerangan umum

• Penggantian bertahap peralatan hemat energy

6. Pengelolaan Sampah Terpadu

Pengelolaan sampah akan dilaksanakan dengan program pembuatan

composting center yang akan diterapkan untuk mengelola sampah yang

dihasilkan dari kegiatan di Perguruan Tinggi. Penyiapan manajemen

pengelolaan sampah secara terpadu serta penerapan berbagai kebijakan

terkait dengan pengelolaan sampah secara mandiri di lingkungan kampus

juga merupakan bagian dari pengelolaan sampah di lingkungan Perguruan

Tinggi. Pengabdian masyarakat untuk program ini juga dilaksanakan melalui

kerjasama dengan masyarakat sekitar kampus dalam hal pemanfaatan

material daur ulang dari sampah.

• Pembuatan Komposting Center

• Penyiapan Manajemen Pengelolaan sampah

• Kerjasama dengan masyarakat dalam pemanfaatan material daur ulang

7. Penghijauan Hutan Kampus Terpadu

Program penghijauan akan dilaksanakan dengan penanaman hutan kampus

berdasarkan fungsi konservasi dan budidaya terutama untuk tanaman langka

spesifik yang dapat tumbuh di Perguruan Tinggi. Tanaman yang

dikembangkan ini akan merupakan ciri khas kampus Perguruan Tinggi.

Pengembangan juga akan dilaksanakan dengan peremajaan pohon atau

tanaman, penanaman pembatas lahan Perguruan Tinggi atau border dengan

tanaman yang massive, serta desain penyemaian tanaman atau nursery

khusus untuk kampus Perguruan Tinggi.

• Penanaman Hutan Kampus (Ruang Terbuka Hijau) berdasarkan fungsi:

• Peremajaan pohon/tanaman

• Penanaman pembatas lahan Perguruan Tinggi/border dengan tanaman

yang massive

Page 6: Konsep green campus

• Penyemaian tanaman/nursery untuk kampus Perguruan Tinggi

• Pengembangan Live Laboratory untuk rencana Kompleks Diklat

Perguruan Tinggi Buncitan

8. Pembuatan Wahana Transportasi Internal Kampus Ramah Lingkungan

Untuk mengembangkan alat transportasi ramah lingkungan yang bersifat

masal dan dapat digunakan untuk melayani rute di dalam dan di sekitar

kampus Perguruan Tinggi, akan dilakukan penelitian terpadu mulai dari

pengembangan desain alat transportasi ramah lingkungan, perencanaan

sistem manajemen transportasinya, serta pembangunan sarana pendukung

kegiatan transportasi masal ramah lingkungan di Perguruan Tinggi.

• Penjajagan Kerjasama dengan Instansi dan Industri terkait

• Perancangan Wahana Transportasi

• Pembangunan Wahana Transportasi

• Pengadaaan sarana dan prasarana penunjang