kondisi tambak saat ini
TRANSCRIPT
P e m e r i n t a h K a b u p a t e n S a m p a n g
L a p o r a n P e n d a h u l u a n
BAB III
KONDISI LAHAN TAMBAK
SAAT INI
3.1 Gambaran Tambak di Kab Sampang
Lahan, khususnya lahan tambak tipologi penggunaannya sangat
strategis bagi Indonesia, hal ini didasarkan oleh:
Tambak merupakan salah satu rekayasa teknologi sumberdaya
lahan dengan investasi yang besar,
Tambak yang produktif dapat dijadikan sebagai alternatif
menekan kecenderungan migrasi ke kota, namun tambak yang
tidak produktif justru turut menyokong kecenderungan migrasi
ke kota yang sulit dihindari
III-1Masterplan Revitalisasi Lahan Tambak Kabupaten Sampang
P e m e r i n t a h K a b u p a t e n S a m p a n g
L a p o r a n P e n d a h u l u a n
Konflik pemanfaatan sumberdaya lahan khususnya lahan tambak
yang akan dikonversi untuk penggunaan non perikanan seperti
industri dan perumahan membutuhkan strategi antar sektor.
Lahan Tambak di Kabupaten Sampang memiliki potensi yang
tinggi sehingga dibudidayakan dalam berbagai jenis dan memiliki
tingkat produktifitas yang berbeda – beda dari setiap komoditas.
Potensi tambak di wilayah perencanaan berdasarkan profil
Kabupaten Sampang tahun 2009 terdapat pada tabel 3.1.
Tabel 3. 1 Luas Lahan dan Potensi Tambak Kabupaten Sampang 2009
NO Desa Potensi
1 Torjun -
2 Pengarengan Tambak garam (penggaraman)
pemasaran ke wilayah kabupaten
Sampang, Bangkalan dan Surabaya
3 Sampang Perikanan budidaya dengan omzet
sebesar 5,5 miliar
4 Camplong Perikanan tambak dengan omzet
sebesar 3 miliyar.
5 Jrengik Terdapat industri garam (yodiumisasi)
orientasi pemasaran ke Sampang
dan Luar Kabupaten
6 Sreseh Potensi perikanan budidaya degan
omzet 10 miliyar
JUMLAH
Sumber: Profil Kabupaten Sampang, 2010
Luas tambak di Kabupaten Sampang mencapai 5.854 ha ,
yang tersebar di 5 Kecamatan, yaitu (tabel 3.2) : Kecamatan Sreseh
3.049 ha (52,1%), Kecamatan Torjun 1.512 ha (25,8 %), Kecamatan
Jrengik 613 ha (10,5%), Kecamatan Sampang 606 ha (10,4%), dan
Kecamatan Camplong 72,8 ha (1,2%). Jenis tambak yang ada di
III-2Masterplan Revitalisasi Lahan Tambak Kabupaten Sampang
P e m e r i n t a h K a b u p a t e n S a m p a n g
L a p o r a n P e n d a h u l u a n
kabupaten ini ada yang tambak ikan/udang dan ada yang tambak
garam. Sedangkan luas tambak pada masing-masing desa pada
setiap kecamatan bisa dilihat pada tabel 3.3.
Tabel 3. 2 Luas Tambak di masing-masing kecamatan di Kabupaten Sampang
N
o
Kecamata
n
Luas
(m2)
Luas
(ha)
%
1 Camplong 728,334 72.8 1.2
2 Jrengik 6,130,617 613.1 10.5
3 Sampang 6,060,347 606.0 10.4
4 Sreseh 30,499,06
0
3,049.9 52.1
5 Torjun 15,121,16
3
1,512.1 25.8
5,854.0 100.
0
Sumber : hasil analisis citra satelit IKONOS
Tabel 3. 3 Luas Tambak di yang tersebar di masing-masing Desa pada
kecamatan di Kabupaten Sampang
No Kecamatan Desa Luas (m2) Luas (ha) %
1 Camplong Banjar Talela 21,840 2.2 0.04
2 Camplong Dharma Camplong 148,536 14.9 0.25
3 Camplong Sejati 4,768 0.5 0.01
4 Camplong Taddan 156,301 15.6 0.27
5 Camplong Tambaan 396,890 39.7 0.68
6 Jrengik Asem Nonggal 5,044,728 504.5 8.62
7 Jrengik Asem Rejo 233,094 23.3 0.40
8 Jrengik Jungkarang 44,833 4.5 0.08
III-3Masterplan Revitalisasi Lahan Tambak Kabupaten Sampang
P e m e r i n t a h K a b u p a t e n S a m p a n g
L a p o r a n P e n d a h u l u a n
No Kecamatan Desa Luas (m2) Luas (ha) %
9 Jrengik Majangan 9,675 1.0 0.02
10 Jrengik Margantoko 67,347 6.7 0.12
11 Jrengik Walangan Prao 730,941 73.1 1.25
12 Sampang Aengsareh 2,824,902 282.5 4.83
13 Sampang Polagan 3,235,446 323.5 5.53
14 Sreseh Bangsah 540,613 54.1 0.92
15 Sreseh Disanah 11,773,392 1,177.3 20.11
16 Sreseh Junuk 1,805,915 180.6 3.08
17 Sreseh Klobur 838,659 83.9 1.43
18 Sreseh Labang 648,108 64.8 1.11
19 Sreseh Labuhan 976,825 97.7 1.67
20 Sreseh Marparan 5,738,110 573.8 9.80
21 Sreseh Plasah 2,382,344 238.2 4.07
22 Sreseh Sreseh 4,657,813 465.8 7.96
23 Sreseh Taman 1,137,282 113.7 1.94
24 Torjun Apaan 4,103,984 410.4 7.01
25 Torjun Gulbung 81,708 8.2 0.14
26 Torjun Pangarengan 5,779,181 577.9 9.87
27 Torjun Ragung 5,156,290 515.6 8.81
5,854.0 100.00
Sumber : hasil analisis citra satelit IKONOS
III-4Masterplan Revitalisasi Lahan Tambak Kabupaten Sampang
P e m e r i n t a h K a b u p a t e n S a m p a n g
L a p o r a n P e n d a h u l u a n
III-5Masterplan Revitalisasi Lahan Tambak Kabupaten Sampang
P e m e r i n t a h K a b u p a t e n S a m p a n g
L a p o r a n P e n d a h u l u a n
Gambar 3. 1 Peta Tambak di Kabupaten Sampang
III-6Masterplan Revitalisasi Lahan Tambak Kabupaten Sampang
P e m e r i n t a h K a b u p a t e n S a m p a n g
L a p o r a n P e n d a h u l u a n
Gambar 3. 2 Peta Tambak di Kecamatan Sreseh Kabupaten Sampang
III-7Masterplan Revitalisasi Lahan Tambak Kabupaten Sampang
P e m e r i n t a h K a b u p a t e n S a m p a n g
L a p o r a n P e n d a h u l u a n
Gambar 3. 3 Peta Tambak di Kecamatan Torjun Kabupaten Sampang
III-8Masterplan Revitalisasi Lahan Tambak Kabupaten Sampang
P e m e r i n t a h K a b u p a t e n S a m p a n g
L a p o r a n P e n d a h u l u a n
Gambar 3. 4 Peta Tambak di Kecamatan Jrengik Kabupaten Sampang
III-9Masterplan Revitalisasi Lahan Tambak Kabupaten Sampang
P e m e r i n t a h K a b u p a t e n S a m p a n g
L a p o r a n P e n d a h u l u a n
Gambar 3. 5 Peta Tambak di Kecamatan Sampang Kabupaten Sampang
III-10Masterplan Revitalisasi Lahan Tambak Kabupaten Sampang
P e m e r i n t a h K a b u p a t e n S a m p a n g
L a p o r a n P e n d a h u l u a n
Gambar 3. 6 Peta Tambak di Kecamatan Camplong Kabupaten Sampang
III-11Masterplan Revitalisasi Lahan Tambak Kabupaten Sampang
P e m e r i n t a h K a b u p a t e n S a m p a n g
L a p o r a n P e n d a h u l u a n
3.1.1 Jenis Budidaya di Kawasan Tambak
Jenis Budidaya Kawasan Tambak di Kabupaten Sampang meliputi
Budidaya perikanan tambak dan Budidaya Garam.
1. Budidaya Perikanan Tambak
Usaha perikanan budidaya air payau (tambak) di Kabupaten
Sampang pada tahun 2008 hanya didominasi oleh jenis-jenis ikan
tertentu, yaitu ikan Mujair, Bandeng, Balanak, Udang Windu,
Udang Putih dan Udang Lainnya. Komoditas terbesar adalah
budidaya ikan bandeng
Hasil produksi ikan tambak pada tahun 2005 – 2008
menunjukkan pada tahun 2005 – 2007 terjadi peningkatan yang
signifikan, namun pada tahun 2007 - 2008 terjadi penurunan
produksi yang disajikan pada tabel 3.2.
Petani tambak di Kabupaten Sampang mengalami
peningkatan dari tahun ke tahunnya. Berdasarkan profil
Kabupaten Sampang pada tahun 2007 sebesar 1098, tahun 2008
sebesar 1629 sedangkan pada tahun 2009 mengalami kenaikan
sebesar 2100 petani/nelayan.
Tabel 3. 4 Hasil Perikanan Tambak Kabupaten Sampang
NO
TAHUN SATUAN ( TON)
1 2005 684,92 2006 1.707,203 2007 1.905,70
4 2008 1.488,50
5 2009 704,8Sumber : Dinas Kelautan, Perikanan dan Peternakan Kabupaten SampangKeterangan : (-) tidak ada
2. Budidaya Garam
Lahan tambak di Kabupaten Sampang selain dimanfaatkan
untuk budidaya ikan, juga dimanfaatkan untuk budidaya garam.
III-12Masterplan Revitalisasi Lahan Tambak Kabupaten Sampang
P e m e r i n t a h K a b u p a t e n S a m p a n g
L a p o r a n P e n d a h u l u a n
Bahkan produksi garam di Kabupaten Sampang merupakan salah
satu daerah penghasil garam terbesar di Indonesia.
Lokasi industri garam rakyat tersebar di 6 (enam) kecamatan
yaitu : Kecamatan Sampang, Camplong, Torjun, Pangarengan,
Jrengik dan Sreseh.
3.2.1 Tingkat Produktifitas
1. Budidaya Perikanan Tambak
Usaha perikanan budidaya air payau (tambak) di
Kabupaten Sampang pada tahun 2008 hanya didominasi oleh
jenis-jenis ikan tertentu, dengan hasil produksi terbesar adalah
jenis ikan bandeng sebesar 787,5 ton diikuti dengan jenis udang
windu sebesar 554,4 ton. Hal ini disebabkan jenis ikan ini sangat
cocok dengan topografi daerah Sampang. Dan memiliki potensi
lahan seluas 5.697,8 Ha dengan hasil produksi mencapai 1.488,5
ton.
Tabel 3. 5 Budidaya Ikan Tambak di Kabupaten Sampang
NO
U R A I A N VOLUME (Ton)
NILAI (Rp.)
1. Mujair 23,7 175.450.000
2. Bandeng 787,5 8.956.125.000
3. Balanak 38,5 242.062.500
4. Ikan Lainnya 17,9 55.565.000
5. Udang Windu
554,4 42.375.075.000
6. Udang Putih 24,5 1.010.900.000
7. Udang Lainnya
42 883.975.000
Jumlah 1.488,50 53.761.152.500
Sumber : Dinas Kelautan, Perikanan dan Peternakan Kabupaten Sampang
Tingkat produktifitas tambak di Kabupaten Sampang
berdasarkan identifikasi awal memiliki potensi untuk
III-13Masterplan Revitalisasi Lahan Tambak Kabupaten Sampang
P e m e r i n t a h K a b u p a t e n S a m p a n g
L a p o r a n P e n d a h u l u a n
dikembangkan. Walaupun dibandingkan dari tahun – tahun
sebelumnya, potensi produksi ikan tambak jauh lebih tinggi.
Untuk itu perlu di revitalisasi lahan tambak untuk budidaya
perikanan ini dengan menggali potensi yang ada sehingga
produksi untuk tahun ke depan dapat meningkat.
2. Budidaya Garam
Jumlah produksi budidaya garam sangat tergantung musim,
pada musim kemarau garam di Kabupaten Sampang rata-rata
hasil produksi dapat mencapai 60-70 Ton / Ha. Dari 4.900
hektar, sekitar 3.000 hektar hamparan lahan tambak produktif
mampu menghasilkan 60 sampai 65 ton garam per tahun.
Produksi garam di Sampang pada 2009 mencapai 296.000
ton, yang memasok kebutuhan industri dan garam konsumsi.
Sebanyak 230.000 ton dari volume produksi gram dihasilkan oleh
petambak rakyat, dan 66.000 ton lainnya dihasilkan dari kinerja
PT Garam.
3.2 Permasalahan
Permasalahan lahan tambak Kabupaten Sampang perlu diidentifikasi
awal untuk menetukan konsep perencanaan masterplan ini.
1) Pengembangan kawasan tambak adalah berkurangnya debit air di
saat musim kemarau, sehingga menghambat produktivitas.
2) Untuk pengembangan kawasan perikanan tambak permasalahan
yang dihadapi adalah menurunnya kualitas lahan untuk tambak
akibat adanya pencemaran dari wilayah darat berupa sisa obat
hama (pestisida) yang larut bersama air sungai atau air permukaan
lainnya. Kondisi ini akan berpengaruh terhadap tingkat produktivitas
perikanan tambak.
3) Rendahnya produksi budidaya ikan bandeng tersebut yang
disebabkan karena sistem budidaya yang digunakan yaitu hanya
III-14Masterplan Revitalisasi Lahan Tambak Kabupaten Sampang
P e m e r i n t a h K a b u p a t e n S a m p a n g
L a p o r a n P e n d a h u l u a n
dikelola dengan teknologi yang relatif sederhana sehingga tingkat
produktivitasnya relatif rendah.
4) Hasil Produksi Garam masih belum bisa memenuhi kebutuhan
garam nasional.
5) Persaingan ketat antara garam lokal dan garam import baik dari
segi volume serta harga.
6) Komoditas yang secara nyata dihasilkan dari lahan tambak hanya
terbatas pada komoditas ikan bandeng, itupun dalam jumlah dan
diversifikasi produk yang terbatas. Rendahnya produksi ikan
bandeng dibandingkan produksi ikan bandeng nasional tersebut
tidak lepas dari sistem budidaya yang digunakan yaitu hanya
dikelola dengan teknologi yang relatif sederhana sehingga tingkat
produktivitasnya relatif rendah.
III-15Masterplan Revitalisasi Lahan Tambak Kabupaten Sampang
P e m e r i n t a h K a b u p a t e n S a m p a n g
L a p o r a n P e n d a h u l u a n
III-16Masterplan Revitalisasi Lahan Tambak Kabupaten Sampang