komunikasi dengan si remaja
TRANSCRIPT
![Page 1: Komunikasi dengan si Remaja](https://reader033.vdocuments.mx/reader033/viewer/2022052311/55867b72d8b42a0b498b4779/html5/thumbnails/1.jpg)
berkomunikasi dengan si remaja
![Page 2: Komunikasi dengan si Remaja](https://reader033.vdocuments.mx/reader033/viewer/2022052311/55867b72d8b42a0b498b4779/html5/thumbnails/2.jpg)
berkomunikasi dengan si remaja
words: tari sandjojo
![Page 3: Komunikasi dengan si Remaja](https://reader033.vdocuments.mx/reader033/viewer/2022052311/55867b72d8b42a0b498b4779/html5/thumbnails/3.jpg)
Apa bedanya berkomunikasi dengan anak kecil dan dengan remaja?
Sebenarnya sama saja.
![Page 4: Komunikasi dengan si Remaja](https://reader033.vdocuments.mx/reader033/viewer/2022052311/55867b72d8b42a0b498b4779/html5/thumbnails/4.jpg)
Sama saja dalam arti kita bicara dengan individu merdeka yang terpisah dari kita.
Kadang, sebagai orangtua kita merasa bisa mengarahkan.
![Page 5: Komunikasi dengan si Remaja](https://reader033.vdocuments.mx/reader033/viewer/2022052311/55867b72d8b42a0b498b4779/html5/thumbnails/5.jpg)
Berkomunikasi dengan anak, berapapun usianya, memiliki tantangannya masing-masing.
Karena itu, memahami tahapan perkembangan yang sedang dialami anak menjadi penting.
![Page 6: Komunikasi dengan si Remaja](https://reader033.vdocuments.mx/reader033/viewer/2022052311/55867b72d8b42a0b498b4779/html5/thumbnails/6.jpg)
Jika dengan si kecil kita harus respek, begitu juga dengan si remaja.
Hanya si remaja sudah lebih mirip individu dewasa, dan tak mudah menerima otoritas kita,
sehingga butuh strategi berbeda.
![Page 7: Komunikasi dengan si Remaja](https://reader033.vdocuments.mx/reader033/viewer/2022052311/55867b72d8b42a0b498b4779/html5/thumbnails/7.jpg)
Pihak ketiga, seperti psikolog, wali kelas atau konselor sekolah
bisa memberikan pandangan berbeda kepada kita, dalam menghadapi remaja.
![Page 8: Komunikasi dengan si Remaja](https://reader033.vdocuments.mx/reader033/viewer/2022052311/55867b72d8b42a0b498b4779/html5/thumbnails/8.jpg)
Tantangan yang terutama adalah pubertas. Namanya pubertas, pasti berkaitan dengan hormon.
Emosi juga menjadi tidak stabil. Apalagi disertai perubahan fisik yang signifikan,
yang bisa dia sukai, bisa juga tidak.
![Page 9: Komunikasi dengan si Remaja](https://reader033.vdocuments.mx/reader033/viewer/2022052311/55867b72d8b42a0b498b4779/html5/thumbnails/9.jpg)
Si remaja juga bingung dengan kondisinya. Merasa terganggu dengan keterlibatan kita,
tapi juga butuh dukungan. Judulnya ya serba salah.
![Page 10: Komunikasi dengan si Remaja](https://reader033.vdocuments.mx/reader033/viewer/2022052311/55867b72d8b42a0b498b4779/html5/thumbnails/10.jpg)
Jika ada yang mengatakan remaja 'melawan', ingat bahwa 'melawan' adalah sudut pandang kita
sebagai orangtua.
![Page 11: Komunikasi dengan si Remaja](https://reader033.vdocuments.mx/reader033/viewer/2022052311/55867b72d8b42a0b498b4779/html5/thumbnails/11.jpg)
Yang terjadi sebenarnya adalah si remaja sedang berjuang untuk menjadi
individu mandiri yang terpisah dari orangtuanya. Makanya, remaja cenderung menentang otoritas.
![Page 12: Komunikasi dengan si Remaja](https://reader033.vdocuments.mx/reader033/viewer/2022052311/55867b72d8b42a0b498b4779/html5/thumbnails/12.jpg)
Jadi, jangan merasa dimusuhi, don't take it personally.
![Page 13: Komunikasi dengan si Remaja](https://reader033.vdocuments.mx/reader033/viewer/2022052311/55867b72d8b42a0b498b4779/html5/thumbnails/13.jpg)
Daripada langsung melarang, dengarkan dulu apa pendapat mereka.
Terbukalah untuk diskusi. Mendengarkan mereka menjadi penting.
![Page 14: Komunikasi dengan si Remaja](https://reader033.vdocuments.mx/reader033/viewer/2022052311/55867b72d8b42a0b498b4779/html5/thumbnails/14.jpg)
Remaja juga sedang merasa perlu memperluas wawasannya.
Jadi, 'bergaul' tentunya menjadi prioritas, bukan kegiatan bersama orangtua.
![Page 15: Komunikasi dengan si Remaja](https://reader033.vdocuments.mx/reader033/viewer/2022052311/55867b72d8b42a0b498b4779/html5/thumbnails/15.jpg)
Jadi, daripada kesal karena si remaja nggak mau diajak nonton bareng kita,
lebih baik atur kesepakatan.
![Page 16: Komunikasi dengan si Remaja](https://reader033.vdocuments.mx/reader033/viewer/2022052311/55867b72d8b42a0b498b4779/html5/thumbnails/16.jpg)
Misalnya, berapa akhir pekan dalam sebulan yang bisa dihabiskan bersama teman. Sisanya didedikasikan untuk keluarga.
![Page 17: Komunikasi dengan si Remaja](https://reader033.vdocuments.mx/reader033/viewer/2022052311/55867b72d8b42a0b498b4779/html5/thumbnails/17.jpg)
Karena banyak yang mengganggu pikiran remaja, maka prestasi akademik cenderung turun. Apalagi, di masa remaja awal (9-13 tahun).
![Page 18: Komunikasi dengan si Remaja](https://reader033.vdocuments.mx/reader033/viewer/2022052311/55867b72d8b42a0b498b4779/html5/thumbnails/18.jpg)
Tidak berarti boleh terus menerus dapat nilai jelek, tapi orangtua juga jangan langsung memarahi.
Ajak diskusi untuk membantu memahami kesulitan yang dihadapi.
![Page 19: Komunikasi dengan si Remaja](https://reader033.vdocuments.mx/reader033/viewer/2022052311/55867b72d8b42a0b498b4779/html5/thumbnails/19.jpg)
Alokasikan waktu khusus untuk 'kencan' dengan si remaja.
Isi dengan kegiatan yang disukai anak. Jangan dipaksa melakukan hal yang disukai orangtua.
![Page 20: Komunikasi dengan si Remaja](https://reader033.vdocuments.mx/reader033/viewer/2022052311/55867b72d8b42a0b498b4779/html5/thumbnails/20.jpg)
Misalnya, kita suka nonton, tapi si remaja tidak suka. Ya jangan ajak quality time dengan nonton.
Coba sambil sarapan di akhir pekan atau sambil 'berburu' game atau CD musik yang disukainya.
![Page 21: Komunikasi dengan si Remaja](https://reader033.vdocuments.mx/reader033/viewer/2022052311/55867b72d8b42a0b498b4779/html5/thumbnails/21.jpg)
Intinya, langsung ambil kesempatan ketika waktunya terlihat tepat.
Memang sih, jadinya kita yang mengorbankan waktu. Tapi ini kan untuk anak.
![Page 22: Komunikasi dengan si Remaja](https://reader033.vdocuments.mx/reader033/viewer/2022052311/55867b72d8b42a0b498b4779/html5/thumbnails/22.jpg)
Pada dasarnya, remaja tidak akan menolak perhatian dari orangtuanya.
Asal kita sabar, tahu saat yang tepat, dan benar-benar mendengarkan.
![Page 23: Komunikasi dengan si Remaja](https://reader033.vdocuments.mx/reader033/viewer/2022052311/55867b72d8b42a0b498b4779/html5/thumbnails/23.jpg)
Bantuan bisa kita dapatkan bukan hanya dari psikolog.
Kadang, tante, oom, atau sepupu juga bisa menjadi 'mata-mata' atau significant other.
![Page 24: Komunikasi dengan si Remaja](https://reader033.vdocuments.mx/reader033/viewer/2022052311/55867b72d8b42a0b498b4779/html5/thumbnails/24.jpg)
Sebagai orangtua harus pantang menyerah. Coba terus kalau gagal.
Pasti pada akhirnya si remaja akan berkomunikasi, kok.
![Page 25: Komunikasi dengan si Remaja](https://reader033.vdocuments.mx/reader033/viewer/2022052311/55867b72d8b42a0b498b4779/html5/thumbnails/25.jpg)
Supaya komunikasinya lancar, jangan sering-sering menasehati
atau memarahi, ya.
![Page 26: Komunikasi dengan si Remaja](https://reader033.vdocuments.mx/reader033/viewer/2022052311/55867b72d8b42a0b498b4779/html5/thumbnails/26.jpg)
Dengarkan, dengarkan, dengarkan.
Itu saja.